7
CARA MENCARI KDB, KLB DAN JUMLAH LANTAI Sebelum kita mencari atau menghitung KDB, KLB dan Jumlah Lantai berikut saya beri penjelasan sedikit mengenai hal tersebut. GSB (Garis Sepadan Bangunan) Secara umu GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap ruas jalan. Kita dilarang keras membangunan melibihi batas GSB yang sudah ditentukan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya. Jalan yang lebar tentu saja mempunyai GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil. Biasanya jarag GSB ini adalah 3 s.d 5 m. Untuk lebih pastinya saya sarankan tanya terlebih dahulu ke pihak developer atau tata kota setempat. KDB (Koefisien Dasar Bangunan) KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah nilai persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling. kalau kita mempunyai lahan 300 m2 dan KDB yang ditentukan 60% maka areal yang dapat kita bangun hanya 60% x 300 m2 = 180 m2. Kalai lebih dari itu artinya kita melebihi KDB yang ditentukan. Kurangi lagi ruang yang dianggap tidak terlalu perlu. Sisa lahan digunakan untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area resapan air. KLB (Koefisien Luas Bangunan) Kalau KDB hanya melibatkan luas lantai dasar, maka KLB melibatkan seluruh lantai yang kita desain termasuk lantai dasar itu sendiri. Cara perhitungannya tetap sama yauitu membandingkan luasan seluruh lantai dengan luas kavling yang ada. Menurut Sumber yang saya dapat "Pada dasarnya diwilayah Jakarta sendiri sudah ada standartnya" tapi kembali lagi standar tersebut standar yang mana ? KDB = 40% KLB = 7 Jumlah Lantai = 12 Ex. Cara Mencari KDB, KLB dan Jumlah Lantai : Diketahui : Luas Lahan = 10.000 m2 KDB = 30% KLB = 7 Ditanya : Berapa KDB ? Berapa KLB ? Berapa JM (Jumlah Lantai) ? Jawab : KDB = Luas Lahan x KDB

Cara mencari kdb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Cara mencari kdb

CARA MENCARI KDB, KLB DAN JUMLAH LANTAISebelum kita mencari atau menghitung KDB, KLB dan Jumlah Lantai berikut saya beri penjelasan sedikit mengenai hal tersebut.

GSB (Garis Sepadan Bangunan)Secara umu GSB adalah garis imaginer yang menentukan jarak terluar bangunan terhadap ruas jalan. Kita dilarang keras membangunan melibihi batas GSB yang sudah ditentukan. Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan yang ada di depannya. Jalan yang lebar tentu saja mempunyai GSB yang lebih besar dibandingkan jalan yang mempunyai lebar yang lebih kecil. Biasanya jarag GSB ini adalah 3 s.d 5 m. Untuk lebih pastinya saya sarankan tanya terlebih dahulu ke pihak developer atau tata kota setempat.

KDB (Koefisien Dasar Bangunan)KDB dapat dimengerti secara sederhana adalah nilai persen yang didapat dengan membandingkan luas lantai dasar dengan luas kavling. kalau kita mempunyai lahan 300 m2 dan KDB yang ditentukan 60% maka areal yang dapat kita bangun hanya 60% x 300 m2 = 180 m2. Kalai lebih dari itu artinya kita melebihi KDB yang ditentukan. Kurangi lagi ruang yang dianggap tidak terlalu perlu. Sisa lahan digunakan untuk ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai area resapan air.

KLB (Koefisien Luas Bangunan)Kalau KDB hanya melibatkan luas lantai dasar, maka KLB melibatkan seluruh lantai yang kita desain termasuk lantai dasar itu sendiri. Cara perhitungannya tetap sama yauitu membandingkan luasan seluruh lantai dengan luas kavling yang ada.

Menurut Sumber yang saya dapat "Pada dasarnya diwilayah Jakarta sendiri sudah ada standartnya" tapi kembali lagi standar tersebut standar yang mana ?KDB = 40%KLB = 7Jumlah Lantai = 12

Ex. Cara Mencari KDB, KLB dan Jumlah Lantai :Diketahui : Luas Lahan = 10.000 m2 KDB = 30% KLB = 7Ditanya : Berapa KDB ? Berapa KLB ? Berapa JM (Jumlah Lantai) ?Jawab : KDB = Luas Lahan x KDB 10.000 m2 x 30% 3.000 m2

KLB = KLB x Luas Lahan 7 x 10.000 m2 70.000 m2

JL = KLB / KDB 70.000 m2 / 3.000 m2 23.33333

Page 2: Cara mencari kdb

23 Lanta

Page 3: Cara mencari kdb
Page 4: Cara mencari kdb
Page 5: Cara mencari kdb
Page 6: Cara mencari kdb
Page 7: Cara mencari kdb