55
Shanti Rosmaharani

Pengkajian integumen Shanti

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pengkajian integumen Shanti

Shanti Rosmaharani

Page 2: Pengkajian integumen Shanti

Pengkajian kulit melibatkan seluruh area kulit, termasuk membran mukosa, kulit kepala dan kuku.

Kulit merupakan cermin dari kesehatan seseorang secara menyeluruh dan perubahan yang terjadi pada kulit umumnya berhubungan dengan penyakit pada sistem organ lain.

Page 3: Pengkajian integumen Shanti

Kapan pertama kali mengetahui masalah kulit (durasi dan intensitasnya)

Apakah penah terjadi sebelumnya Apa ada gejala lain Dimana tempat yang pertama kali terkena Bagaimana ruam atau lesi tersebut terlihat

ketika muncul untuk pertama kali Dimana dan berapa cepat menyebarannya Apakah terdapat rasa gatal, terbakar,

kesemutan atau seperti ada yang merayap

Page 4: Pengkajian integumen Shanti

Apakah ada diantara anggota keluarga anda yang mengalami masalah kulit

Apakah ada masalah muncul sesudah makanan tertentu

Obat-obat apa yang sedang digunakan Apa pekerjaan anda Apa ada yang ingin diceritakan

mengenai masalah ini

Page 5: Pengkajian integumen Shanti

Warna kulitKelembabanTemperaturTekstur kulit TurgorLesiMobilitas dan kondisi rambut serta

kukuEdema

Page 6: Pengkajian integumen Shanti

Merupakan lapisan paling luar dan paling tipis

Melapisi dan melindungi organ dibawahnya thd kehilangan air, cacat mekanik/kimia dan mencegah msknya mikroorganisme penyebab penyakit

M’bentuk sel-sel baru yg migrasi kearah permukaan luar kulit

Menutup luka & mengembalikan integeritas kulit

M’produksi melanin, pigmentasi gelap kulit,kulit yg lebih gelap m’punyai lebih banyak melanosit yg aktif

Page 7: Pengkajian integumen Shanti

Lapisan kulit lebih tebal karena berisi kolagen dan serat elastis menyokong epidermis

Mengandung jaringan kompleks ujung-2 saraf,kel lemak,folikel rambut dan pembuluh darah

Menyekat tubuh dari dingin yg ekstrim & mendukung penghilangan panas

Bertindak sebagai radiator suhu

Page 8: Pengkajian integumen Shanti

Mengandung pembuluh darah, saraf, jar limfe dgn jaringan penyambung yg berisi sel lemak

Menukarkan oksigen, nutrisi, dan cairan dgn pembuluh darah dibawahnya, mensintesa sel baru, dan memusnahkan sel tdk b’fungsi

Merefleksikan p’ubahan kondisi fisik seseorang melalui gangguan warna,ketebalan,tekstur,turgor kulit,suhu, dan dehidrasi.

Page 9: Pengkajian integumen Shanti

1. Cedera/kerusakan kulit memprodisposisikan klien thp infeksi

2. Hidrasi kulit dan membran mukosa m’lihatkan kemampuan tubuh meregulasi suhu tubuh

3. Perubahan suhu dpt merefleksi gangguan aliran darah

4. Kondisi kulit/penyakit dibawah kulit mungkin dapat terdeteksi

5. Kondisi kulit dapat merefleksikan tingkat higiene seseorang

Page 10: Pengkajian integumen Shanti

Etiologi Kulit terang Kulit gelapPucatAnemia penurunan hematokritSyokpenurunan perfusi, vasokontriksi

Pucat menyeluruh Kulit cokelat tampak berwarna cokelat, kuning, suram, kulit hitam tampak kelabu, suram (amati bagian kulit dengan pigmentasi paling sedikit seperti konjungtiva, membran mukosa)

Albinisme tidak ada pigmen melanin

Merah muda keputihan

Coklat muda, krim, putih

Page 11: Pengkajian integumen Shanti

Etiologi Kulit terang Kulit gelapSianosisPeningkatkan jumlah hemoglobin yang tidak teroksigenasiSentral penyakit jantung dan paru kronik

Biru gelap Gelap tetapi suram, tidak bercahayaHanya siansosis berat yang tampak pada kulit (amati konjungtiva, mukosa oral, dasar kuku)

Perifer pajanan udara dingin, ansietas

Dasar kuku berwarna gelap

Page 12: Pengkajian integumen Shanti

Etiologi Kulit terang Kulit gelapEritemaHiperemia peningkatan aliran darah lewat pembuluh arteri yang menggembung, seperti pada inflamasi, demam

Merah, merah muda yang terang

Bercak keunguan tetapi sulit dilihat (lakukan palpasi untuk memeriksa peningkatan kehangatan pada inflamasi

Polisitemia peningkatan sel darah merah, stasis kapiler

Biru kemerahan pada wajah, mukosa oral, konjungtiva, tangan dan kaki

Tersembunyi dengan baik oleh pigmen (amati warna kemerahan pada bibir)

Keracunan karbon monoksida

Warna merah ceri terang pada wajah dan badan sebelah atas

Warna merah ceri pada dasar kuku, bibir dan mukosa oral

Page 13: Pengkajian integumen Shanti

Etiologi Kulit terang Kulit gelapIkterusPeningkatan kadar bilirubin serum yang melebih 2 – 3 mg/100 ml akibat inflamasi hati atau kelainan hemolitik sebagaimana terjadi pada luka bakar atau beberapa jenis infeksi yang berat

Pertama-tama tampak warna kuning pada sklera, palatum durum, membran mukosa dan kemudian pada kulit

Lakukan pemeriksaan sklera untuk menentukan warna kuning . Jangan sampai keluru dengan endapan lemak normal yang berwarna kekungingan pada bagian perifer mata di bawah kelopak mata.

Uremia kegagalan ginjal menyebabkan retensi pigmen urokrom di dalam darah

Warna hijau-jingga atau pucat keabuan akibat anemia. Dapat pula dijumpai ekimosis dan purpura

Mudah tertutupi (bergantung pada hasil pemeriksaan klinik dan laboratorium

Page 14: Pengkajian integumen Shanti
Page 15: Pengkajian integumen Shanti
Page 16: Pengkajian integumen Shanti
Page 17: Pengkajian integumen Shanti
Page 18: Pengkajian integumen Shanti
Page 19: Pengkajian integumen Shanti
Page 20: Pengkajian integumen Shanti

PLAQUE PAPULA

Page 21: Pengkajian integumen Shanti
Page 22: Pengkajian integumen Shanti
Page 23: Pengkajian integumen Shanti
Page 24: Pengkajian integumen Shanti
Page 25: Pengkajian integumen Shanti
Page 26: Pengkajian integumen Shanti
Page 27: Pengkajian integumen Shanti
Page 28: Pengkajian integumen Shanti
Page 29: Pengkajian integumen Shanti
Page 30: Pengkajian integumen Shanti
Page 31: Pengkajian integumen Shanti
Page 32: Pengkajian integumen Shanti
Page 33: Pengkajian integumen Shanti
Page 34: Pengkajian integumen Shanti
Page 35: Pengkajian integumen Shanti
Page 36: Pengkajian integumen Shanti
Page 37: Pengkajian integumen Shanti

3. Menggunakan Tehnik :

Inspeksi Palpasi

Page 38: Pengkajian integumen Shanti

1.Persiapan Alat• Pencahayaan yang cukup• Sarung tangan (utk lesi

basah/berair)

2.Persiapan klien • Melakukan beberapa posisi sesuai

dengan kebutuhan pemeriksaan• Area yang diperiksa sebaiknya

terbuka penuh

What..?

Page 39: Pengkajian integumen Shanti

Inspeksi : Warna kulit & pigmentasi kulit, bandingkan pada bagian simetris

Kulit bila pucat/gelap lebih dari biasanya Area kulit yg tjd variasi warna Warna bibir, kuku, telapak tangan dan konjungtiva

Adanya lesiwarna,ukuran,lokasi,jenis,kelompok dan cara penularan

Area edemalokasi,warna dan bentuk

Page 40: Pengkajian integumen Shanti

• Palpasi

• Gunakan ujung jari,mempalpasi permukaan kulit utk merasakan kelembabannya• Palpasi suhu kulit dgn bgn dorsal/punggung

tangan,bandingkan bgn tubuh yg simetris/bgn ats dgn yg bawah• Tekan ringan kulit utk menentukan keadaan

teksturnya• Palpasi kelembutan,ketegangan dan

kedalaman lesi permukaan• Kaji turgor dgn m’cubit kulit pada punggung

tangan/lengan bawah dan lepaskan, Turgor kulit pada usila paling baik diperiksa pada daerah sternum, dahi, atau abdomen

Page 41: Pengkajian integumen Shanti

Kulit kering m’indentifikasikan dehidrasi/penggunaan sabun

Adanya kehangatan setempat disekitar lukam’identifikasikan inflamasi/infeksi, dingin pada jari-2 penurunan aliran darahkr/ suhu ekstrim,ggn vaskuler/bedah vaskuler

Reaksi hiperemia abnormal ad/ indurasi & vasodilatasi yg b’lebihan dlm respon thp tekanan

Kemerahan, inflamsi/pembengkakan dpt disebabkan reaksi alergi

Perubahan tekstur dpt akibat trauma/lesi Turgor kulit dpt hilang krn edema/dehidrasi Pengerasan area setempat dibawah kulit mungkin

mrp akibat b’ulang penyuntikan IM/SC

Page 42: Pengkajian integumen Shanti

Kulit menjadi keriput -> penurunan turgor.

Kulit lebih kering krn penurunan aktivitas kel lemak dan kelenjar keringat

Keratosis aktinik, tjd penebalan kulit setempat, dimulai dgn kemerahan, pengerasan diarea superfisial pada area kulit yang sering kena sinar matahari

Page 43: Pengkajian integumen Shanti

Bagian yg terlihat pada kuku lapisan kuku, lapisan transparan dari sel-sel epitel yang menutupi alas kuku, Vaskularisasi alas kuku membentuk pewarnaan kulit dibawah kulit

Keadaan kuku dapat merefleksikan kesehatan umum, status nutrisi dan pekerjaan seseorang

Page 44: Pengkajian integumen Shanti

Persiapan alat pencahayaan cukup sarung tangan bila ada drainase

Persiapan klien klien duduk atau berbaring

Riwayat apakah klien m’alami trauma pada kuku apakah ada perubahan dalam penanpilan dan

perkembangan kuku apakah klien anak mempunyai kebiasaan menggigit

kukunya tentukan klien m’punyai resiko pada masalah

kuku/telapak tanganpada kasus diabetes.

Page 45: Pengkajian integumen Shanti

• Tehnik pemeriksaan– Inspeksi• Warna dasar kuku, ketebalan. dan

bentuk kuku, tekstur, dan kondisi jaringan sekitar kuku

• sudut antara kuku dan dasar kuku– Palpasi• Kaji keadekuatan sirkulasi dan

pengisian kapiler (CRT) genggam jari klien,amati warna dasar kuku

• lakukan penekanan kuat pada dasar kuku dengan ibu jari, lepaskan tekanan dengan cepat.

Page 46: Pengkajian integumen Shanti

Pertumbuhan kuku mungkin terganggu karena cedera langsung /penyakit umum

Warna biru atu ungu sianosis Warna putih pucat pada alas kuku akibat

anemia dapat menandakan defisiensi nutrisi

perubahan pada bentuk / lengkung badan kuku /clubbing finger penyakit sistemik/paru

Kegagalan kembalinya warna merah muda pada dasar kuku setelah penekanan ketidakcukupan sirkulasi arteri

Page 47: Pengkajian integumen Shanti

Tipe rambut : Rambut terminal (panjang, kasar, tebal

dan mudah terlihatpada kulit kepala, aksila, dan daerah pubis)

Rambut/bulu halus (rambut yang amat kecilmenutupi seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan kaki

Page 48: Pengkajian integumen Shanti

Persiapan alat pencahayaan yang cukup sarung tangan (bila ada lesi dan /kutu)

Persiapan klien jelaskan pada kien tetang pemeriksaan

rambut Riwayat

apakah klien menggunakan wig/rambut palsu apakah klien melihat perubahan pada

pertumbuhan /kerontokan rambutnya Identifikasi jenis sampo, produk-produk

perawatan lain dll apakah klien sementara mendapat

kemoterapi (bila terlihat ada kerontokan rambut).

Page 49: Pengkajian integumen Shanti

Tehnik pemeriksaan◦ Inspeksi penyebaran, ketebalan, tekstur, dan

lubrikasi dari batang rambut◦ Pisahkan bagian – bagian rambut kulit kepala

untuk mengobservasi karakteristik◦ inspeksi lesi – lesi pada kulit kepala◦ inspeksi folikel rambut pada kulit kepala

tentang adanya kutu atau parasit lannya

Page 50: Pengkajian integumen Shanti

Penyebaran /pertumbuhan rambut yang tidak seperti biasanya menandakan gangguan hormonal

Rambut rontok dapat terjadi akibat penyakit kulit kepala, gangguan fungsi tubuh

Rambut /bulu kering, kasar,dan tidak berwarna menandakan akibat nutrisi buruk, rambut kering dan rapuh dapat disebabkan oleh penggunaan sampo/zat kimia yang berlebihan

Page 51: Pengkajian integumen Shanti

Kerontokan rambut setempat pada belakang kepala bayi terlalu sering berbaring dalam satu posisi dan kurang stimulasi.pada orang tua rambut menjadi kusam, kelabu, putih,/kuning. rambut kering dan rapuh, penyebaran menipis.

Page 52: Pengkajian integumen Shanti

Kelembaban kulit, suhu, tekstur kulit dinilai terutama dengan cara palpasi

Turgor kulit yang menurun pada proses penuaan yang normal dapat menjadi salah satu faktor untuk menilasi status hidrasi seseorang.

Page 53: Pengkajian integumen Shanti
Page 54: Pengkajian integumen Shanti
Page 55: Pengkajian integumen Shanti