of 63 /63
HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL KELOMPOK III BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam pekerjaan teknik sipil dikenal 2 jenis pekerjaan konstruksi yaitu konstruksi berat dan konstruksi ringan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak lepas dari kebutuhan akan material atau bahan-bahan tertentu. Dalam pelaksanaannya, sehingga suatu konstruksi bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan yang diharapkan. Beton adalah campuran agregat halus dan agregat kasar sebagai bahan pengisi. Ditambah semen dan air yang digunakan sebagai bahan pengikat dan atau menggunakan bahan tambahan. Sekarang ini penggunaan beton banyak digunakan untuk sebagai konstruksi, misalnya jalan, jembatan, lapangan terbang, waduk, bendungan dan lainya. Dengan melakukan analisa bahan maka dalam hal pembuatan beton harus lebih teliti dengan berbagai macam material-material yang digunakan dalam pembuatan tersebut, dikrenakan apabila suatu material dalam beton itu tidak bagus maka hasil dari beton tersebut tidak akan mencapai pada hasil yang diinginkan.Sehingga dengan diadakannya analisa bahan terhadap material yang akan digunakan untuk pembuatan beton maka hasil dapat diperoleh dengan baik. CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITY Struktur Beton Bertulang I Page 1

Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan Beton

  • Upload
    unmura

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Text of Laporan Praktikum Pengujian Kuat Tekan Beton

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam pekerjaan teknik sipil dikenal 2 jenis

pekerjaan konstruksi yaitu konstruksi berat dan

konstruksi ringan. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak

lepas dari kebutuhan akan material atau bahan-bahan

tertentu. Dalam pelaksanaannya, sehingga suatu

konstruksi bangunan yang kuat dan utuh sesuai dengan

yang diharapkan.

Beton adalah campuran agregat halus dan agregat

kasar sebagai bahan pengisi. Ditambah semen dan air

yang digunakan sebagai bahan pengikat dan atau

menggunakan bahan tambahan. Sekarang ini penggunaan

beton banyak digunakan untuk sebagai konstruksi,

misalnya jalan, jembatan, lapangan terbang, waduk,

bendungan dan lainya. Dengan melakukan analisa bahan

maka dalam hal pembuatan beton harus lebih teliti

dengan berbagai macam material-material yang digunakan

dalam pembuatan tersebut, dikrenakan apabila suatu

material dalam beton itu tidak bagus maka hasil dari

beton tersebut tidak akan mencapai pada hasil yang

diinginkan.Sehingga dengan diadakannya analisa bahan

terhadap material yang akan digunakan untuk pembuatan

beton maka hasil dapat diperoleh dengan baik.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 1

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Praktikum pengujian bahan ini bertujuan untuk

memperoleh informasi serta data-data mengenai bahan

yang diujikan dengan membandingkan material tersebut

terhadap standar mutu dan kualitas yang telah

ditetapkan.

Dengan demikian akan diperoleh pengertian dan

pemahaman bagi mahasiswa prodi teknik sipil tentang

syarat-syarat mutu dan bahan atau material yang baik

serta memenuhi standar dalam pekerjaan konstruksi

bangunan, serta dapat diterapkan pada pekerjaan

dilapangan nantinya.

1.3 RUANG LINGKUP PENGUJIAN

Pada praktikum “Struktur Beton” ini, dilakukan

pengujian terhadap beberapa material, seperti:

Pengujian semen

Pengujian berat jenis semen cara labor dan lapangan

Pengujian konsistensi normal

Pengujian waktu ikat awal cara labor dan lapangan

Pengujian kekekalan semen Portland cara labor dan

lapangan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 2

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Pengujian agregat

Pengujian kadar lumpur agregat halus cara lapangan

Pengujian organic agregat halus cara lapangan

Analisa saringan agregat

Menentukan butir lolos saringan no.200 pada agregat

kasar

Menentukan butir lolos saringan no.200 pada agregat

halus

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat halus

Pengujian berat jenis dan penyerapan agregat kasar

Pengujian berat/bobot isi agregat halus

Pengujian beart/bobot isi agregat kasar

Pengujian kekerasan agregat

Pengujian keausan agregat dengan mesin Los angeles

Pengujian bentuk agregat (panjang, pipih, panjang

dan pipih)

Pengujian mortal

Pengujian konsistensi mortal dengan flow table

Pengujian kuat tekanan beton

Pengujian beton

Perencanaan campuran beton (mix desaign)

Pengujian slump beton

Pengujian bobot isi beton

Kuat tekan beton

1.4 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 3

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Untuk memperoleh data yang akurat dari

percobaan yang dilaksanaan, maka menggunakan beberapa

metode pengumpulan data sebagai berikut :

1. Melalui pemahaman tujuan dan dasar teori yang

diperoleh melalui beberapa referensi

sertapengarahan dari dosen.

2. Melaksanakan pengujian langsung dari laboraturium

pengujian bahan dengan memperhatikan langkah kerja

dengan baik.

3. Pengolahan data yang diperoleh dari hasil praktikum

dengan metode yang telah ditentukan pada masing-

masing job kerja.

1.5 SISTEMATIKA LAPORAN

1. Halaman Judul

2. Lembaran pemgesahan

3. Kata Pengantar

4. Daftar Isi

5. Pendahuluan yang terdiri dari :

a. Latar belakang

b. Maksud dan tujuan

c. Ruang lingkup pengujian

d. Teknik pengumpulan data

e. Sistematika laporan

6. Materi Pengujian

a. Jadwal Pelaksanaan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 4

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

b. Tujuan

c. Dasar teori

d. Peralatan dan bahan

e. Prosedur pelaksanaan

f. Data dan analisa data

g. Kesimpulan

h. Gambar

7. Penutup yang terdiri dari :

a. Kesimpulan

BAB IIPEMERIKSAAN KADAR LUMPUR AGREGAT HALUS

CARA LAPANGAN

2.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Minggu/ 14 Oktober 2012

Waktu : 11.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Rekayasa Fakultas Teknik

2.2 TUJUAN PERCOBAAN

a. Tujuan umum

Setelah selesai praktek pengujian ini diharapkan

kepada mahasiswa dapat menentukan kadar lumpur suatu

agregat secara lapangan.

b. Tujuan khusus

Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar

mahasiswa dapat :

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 5

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Menerangkan proses pengujian atau langkah kerja

pengujian kadar lumpur dilapangan.

Menentukan kadar lumpur yang sebenarnya dari

agregat halus ini.

Mengenal dan menggunakan peralatan dengan baik dan

benar sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Menentukan pasir mana yang baik atau yang dapat

digunakan untuk campuran beton.

2.3 DASAR TEORI

Penentuan kadar butir halus adalah untuk mencari

beberapa kadar lumpur yang dimiliki oleh agregat.

Lumpur yang menutupi agregat dapat mempengaruhi

daya ikat semen terhadap agregat.

Adanya lumpur pada agregat menimbulkan efek

terhadap campuran beton, yaitu:

1. Menurunkan daya ikat semen terhadap agregat

2. Bertambahnya factor air semen pada waktu

pengadukan

3. Menghalangi proses pengikatan semen terhadap

agregat

Oleh karena itu yang diperbolehkan untuk

digunakan sebagai campuran beton adalah agregat yang

kadar lumpurnya kurang dari 5%. Jika kadar lumpur yang

dikandung adalah agregat lebih dari 5%, maka kadar

lumpur tersebut harus dikurangi dengan jalan maksud

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 6

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

agregat tersebut sebelum digunakan untuk campuran

beton.

2.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Gelas Ukur

Timbangan

Kaliper

b. Bahan

Pasir yang berasal dari Talang Rejo

Air Bersih

2.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam

pengujian

Masukan pasir yang telah disiapkan ke dalam botol

regan dengan ketinggian 300 ml

Ratakan pasir yang ada di dalam botol regan tersebut

kemudian isi dengan air setinggi 300 ml

Tutup botol dengan rapat dan kocok botol tersebut

sampai air tercampur dengan pasir selama 10-20 menit

Kocok hingga tidak ada lagi gelembung udara

Diamkan botol tersebut selam 24 jam

Lalu amati dan lakukan pengukuran kadar lumpur yang

telah mengendap pada permukaan benda uji, dengan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 7

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

menggunakan caliper pada lapisan lumpur dari keempat

sisi botol

Setelah itu hitung kadar lumpur benda uji

2.6 DATA DAN ANALISA DATA

a. Data pengujian kadar lumpur pada agregat halus

Tabel 1.1 Tabel data pengujian kadar lumpur

b. Analisis data

Menentukan nilai rata-rata

Nilai rata-rata = X1+X2+Y1+Y2

4

= 0.55+0.55+0.85+0.554

= 2.54 ¿0.625mm

Menentukan kadar lumpur

KadarLumpur=Nilairata−rata

50×100%

¿0.62550

×100%

= 1.25%

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 8

Sisi Tinggi Lumpur (mm)X1 0.55X2 0.55Y1 0.85Y2 0.55

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

2.7 KESIMPULAN

Dari pengujian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa pasir yang telah diujikan memiliki

kandungan lumpur kurang dari 5% yaitu 1.25%, maka

pasir tersebut sangat baik digunakan untuk campuran

beton.

2.8 GAMBAR

Gambar 1.1 Gambar Timbangan Gambar 1.2 Gambar Jangka Sorong

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 9

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gambar 1.3 Gambar Cawan Gambar 1.4 Gambar Pasir

Gambar 1.5 Gambar hasil pengujian

BAB IIIANALISA SARINGAN AGREGAT

KASAR DAN HALUS

3.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Rabu/ 17 Oktober 2012

Waktu : 12.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium PU Bina Marga

3.2 TUJUAN

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 10

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

a. Tujuan umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan kepada

mahasiswa dapat menentukan presentase perbandingan

agregat halus dan agregat kasar menjadi komposisi

agregat gabungan yang ideal dengan gradasi yang

baik secara campuran.

b. Tujuan khusus

Setelah selesai melaksanakan praktikum pengujian

bahan ini diharapkan agar mahasiswa :

Dapat melaksanakan praktikum sesuai dengan

langkah kerja yang benar

Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan

analisa saringan agregat dengan benar sesuai

fungsinya masing-masing

Dapat menentukan ukuran maksimum dari agregat

yang dipakai

Dapat menentukan gradasi agregat halus dan

gradasi agregat kasar dengan menggunakan hasil

dari analisa saringan

3.3 DASAR TEORI

Analisa saringan adalah pengelompokan besar

butir analisa agregat kasar dan agregat halus menjadi

komposisi gabungan yang ditinjau berdasarkan saringan.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 11

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Adapun tujuan dari analisa saringan yaitu:

a. Untuk mendapatkan beton yang mudah dikerjakan

(diaduk, dialirkan, dan dipadatkan) yang mempunyai

tingkat workability yang tinggi

b. Untuk mendapatkan harga beton yang ekonomis,

kekuatan tinggi

c. Untuk mendapatkan beton yang betul-betul padat

d. Untuk mendapatkan batas gradasi dari agregat

e. Untuk mendapatkan komposisi campuran (digabungkan)

analisa agregat kasar dan agregat halus dalam

bentuk ideal

Ukuran merupakan pengelompokan besar butir

agregat kasar yang dianalisa. Berdasarkan besar

saringan tersebut yang dipakai untuk campuran adalah :

Saringan 63.5

Saringan 38.1

Saringan 19

Saringan 12.7

Saringan 9.5

Pan

Dan saringan yang digunakan untuk agregat halus

adalah :

Saringan nomor 4.75

Saringan nomor 2.36

Saringan nomor 1.18

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 12

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Saringan nomor 0.6

Saringan nomor 0.3

Saringan nomor 0.075

Pan

Bentuk-bentuk gradasi agregat

a. Well gradet (bergradasi baik)

b. Gap gradet (bergradasi terputus)

c. Uniform gradet (bergradasi seragam)

Gradasi agregat halus sangat penting peranannya

dalam suatu konstruksi yang berkualitas karena gradasi

ini berpengaruh terhadap sifat beton.

Adapun sifat beton itu adalah :

a. Terhadap beton keras

Bila beton segar sukar untuk didapatkan, maka akan

terjadi gradiasi sehingga menghasilkan beton kropos

dan tidak kedap terhadap air, banyak rongga yang

menyebabkan kekuatan dan ketahanan beton berkurang.

b. Terhadap beton segar

Mempengaruhi sifat kohesif

Sebagai control terhadap agregat

Mempengaruhi jumlah air pencampur dan jumlah PC

untuk suatu campuran beton

Mempengaruhi kelecekan

Mempengaruhi keadaan permukaan

3.4 PERALATAN DAN BAHAN

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 13

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

a. Peralatan

Saringan untuk agreagat kasar no 63.5 s/d Pan

Saringan untuk agregat halus no 4.75 s/d Pan

Sendok semen

Timbangan

b. Bahan

Pasir (agregat halus) yang berasal dari Talang Rejo

sebanyak 1750 gr

Kerikil (agregat kasar) yang berasal dari Talang

Rejo sebanyak 1750 gr

3.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Siapkan peralatan dan bahan yang diperlukan dalam

pengujian ini

2. Timbang agregat halus sebanyak 1750 gr dan agregat

kasar sebanyak 1750 gr

3. Keringkan kedua agregat tersebut dengan cara

dioven selama ±24jam 4. Masukan agregat halus kedalam saringan no. 4.75

s/d Pan dan agregat kasar kedalam saringan no.

63.5 s/d Pan

5. Getarkan ayakan dengan menggunakan mesin vibrator

selama 15 menit

6. Masing-masing agregat yang tertahan disaringan

ditimbang dengan timbangan

3.6 DATA DAN ANALISA DATA

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 14

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Tabel 2.1 Tabel data analisa saringan agregat kasar

%Tertahan=JumlahTertahanTotalTertahan

×100%

%Lewat=JumlahBeratTetahan

BerattertahanpadaPAN×100%

Berat awal = 1750 gr

Setelah disaring total berat seluruhnya 245 gr

Kehilangan Berat = Berat awal – Berat total yang telah

disaring

= 1750 gr – 245 gr

= 1505 gr

ModulusKehalusan=JumlahBeratTertahan100

¿ 329.82100

=3.298

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 15

No

Ukuran

Saringan

BeratAgregat

(gr)

JumlahBeratTertahan

%Tertah

an

%Kelolos

an

1 63.5 0 0 0 1002 38.1 33 33 13.47 86.943 19 111 144 58.78 70.614 12.7 29 173 70.62 58.785 9.5 40 213 86.95 13.476 Pan 32 245 100 0

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Tabel 2.2 Tabel data analisa saringan agregat halus

No

Ukuran

Saringan

BeratAgregat(gr)

JumlahBeratTertah

an

% beratkumulatif bertahan

%Kelolosan

1 4.75 19 19 1.36 1002 2.36 25 44 3.15 93.923 1.18 59 103 7.37 40.274 0.6 155 258 18.45 18.455 0.3 305 563 40.27 7.376 0.75 750 1313 93.92 3.157 Pan 85 1398 100 1.36

%Tertahan=JumlahTertahanTotalTertahan

×100%

%Lewat= JumlahBeratTetahanBerattertahanpadaPAN

×100%

Berat awal = 1750 gr

Setelah disaring total berat seluruhnya 1398 gr

Kehilangan Berat = Berat awal – Berat total yang telah

disaring

= 1750 gr – 1398 gr

= 352 gr

ModulusKehalusan=JumlahBeratTertahan100

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 16

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

¿ 264.52

100=2.645

3.7 KESIMPULAN

Dari perhitungan data dari hasil penelitian

didapatkan, Fitness modulus agregat kasar adalah 3.298

dan fitness modulus agregat halus adalah 2.645.

Berdasarkan SII.0052 fitness modulus yang baik untuk

agregat halus adalah 1.5 sampai 3.8, sedangkan fitness

modulus yang baik untuk agregat kasar adalah 6 sampai

7.

Jadi pasir yang berasal dari Talang Rejo

tergolong baik dan bisa digunakan untuk campuran

beton. Sedangkan split yang berasal dari Talang Rejo

tergolong kurang baik dan tidak baik jika digunakan

untuk campuran beton.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 17

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

3.8 GAMBAR

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 18

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gambar 2.1 Gambar agregat halus

Gambar 2.2 Gambar agregat kasar

Gambar 2.3 Gambar menimbang wadah Gambar

2.4 Gambar proses pengujian

Gambar 2.5 Gambar penimbangan benda uji

BAB IVPENGUJIAN BERAT JENIS SEMEN PORTLAND

DENGAN CARA LAPANGAN

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 19

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Senin/ 22 Oktober 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Rekayasa Fakultas Teknik

4.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan agar

mahasiswa dapat menjelaskan syarat dan mutu semen

Portland yang baik serta dapat menentukan berat jenis

semen yang diuji dengan cara lapangan dan menyimpulkan

pengaruh berat jenis semen terhadap kemurniannya.

b. Tujuan Khusus

Diharapkan setelah praktikum ini mahasiswa mampu :

Menentukan pengujian berat jenis secara lapangan

Trampil melakukan pengujian ini sesuai dengan

prosedur yang benar serta dapat menjelaskannya

dengan benar

Mampu menggunakan peralatan pengujian berat jenis

semen dengan baik dan benar sesuai funsinya masing-

masing

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 20

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Menjelaskan berat jenis semen yang baik antara 3,1-

3,3

4.3 DASAR TEORI

Menurut SNI - 7064 - 2004, PCC (Portland Composite

Cement)merupakan bahan pengikat hidrolus hasil penggilingan

bersama-sama terak semen Portland dan gips dengan satu atau

lebih bahan anorganik,atau hasilpencampuran antara bubuk

semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Bahan

anorganik tersebut antara lain terak tanur tinggi (blast

furnaceslag), pozzolan, senyawa silikat, batu kapur, dengan

kadar total bahananorganik 6% sampai dengan 35% dari massa

semen Portland.

Kegunaannya adalah untuk konstruksi

umum, seperti pekerjaan beton,pasangan bata, selokan,

jalan, pagar dinding dan pembuatan elemenbangunan

khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel

beton, batabeton (paving block) dan sebagainya.

Berat jenis semen Portland komposit tidak sama

dengan berat jenissemen Portland biasa. Apabila semen

Portland memiliki berat jenis kisaran3,0 - 3,2 maka

semen Portland komposit memiliki berat jenis kurang

dari3,00. Untuk mengetahui berat jenis semen maka

digunakan rumus sebagai berikut:

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 21

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BJsemen=beratsemen

V1−V2×BJair

4.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Gelas Ukur 500 ml

Gelas Ukur 100 ml

Corong Kaca

Ayakan/Saringan

Timbangan digital

Stopwatch

Sendok semen

Ember

Wadah semen

Kawat penusuk

Tabung Pipet

b. Bahan

Semen

Air

Minyak Tanah

4.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

1. Siapkan bahan dan peralatan yang akan digunakan

dalam pengujianCIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 22

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

2. Isi gelas ukur 500 ml dengan minyak tanah sebnayak

150 ml dan bagian dinding gelas ukur diatas

permukaan cairan dikeringkan

3. Dan isi juga gelas ukur 100 ml sebanyak 40 ml

keringkan juga dinding gelas ukur diatas permukaan

cairan

4. Masukan kedua gelas kedalam ember yang telah diisi

air rendam selama 20 menit

5. Setalah 20 menit, keluarkan gelas ukur kemudian

baca skala pada gelas ukur 500 ml, catat sebagai

V1 dan gelas ukur 100 ml sebagai V1

6. Masukan semen kedalam gelas ukur, untuk gelas 500

ml diisi sebanyak 100 gr dan gelas 100 ml diisi

dengan semen sebanyak 25 gr. Usahakan tidak ada

semen yang menempel pada dinding gelas ukur

7. Setalh benda uji dimasukan, goyongkan botol

tersebut sampai tidak timbul lagi gelembung pada

permukaan cairan

8. Selanjutnya masukan kembali gelas ukur kedalam

ember rendam selam 20 menit

9. Setelah 20 menit catat skala pada gelas ukur.

Gelas ukr 500 ml sebagi V2 dan gelas ukur 100 ml

dicatat sebagai V2

10. Setelah didapat hasil maka bersihkan semua

peralatan dan kembalikan ketempat semula dan

bersihkan juga tempat praktikum

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 23

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

11. Hitung berat jenis semen benda uji dengan

menggunakan rumus yang ada pada teori berdasarkan

hasil praktikum

4.6 DATA DAN ANALISA DATA

Berat semen gelas ukur 1000 ml = 100 gr

Berat semen gelas ukur 500 ml = 25 gr

Bacaan V1 gelas ukur 1000 ml = 125 ml

Bacaan V2 gelas ukur 1000 ml = 155 ml

Bacaan V1 gelas ukur 500 ml = 80 ml

Bacaan V2 gelas ukur 500 ml = 88 ml

BJGU1000ml=MassasemenV2−V1

¿100

155−125

¿3.33gr /cm³

BJGU500ml=massasemenV2−V1

¿25

88−80

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 24

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

¿3.125gr /cm³

BJTotal=BJGUtotal1000ml+BJGU500ml

2

¿3,33+3,125

2

¿3,229gr /cm³

4.7 KESIMPULAN

Dari hasil pengujian tersebut dapat disimpulkan bahwa

semen Portland yang diuji mempunyai BJ 3.229,

sehingga semen tersebut masih dalam keadaan baik

serta dalam kondisi yang terpelihara dengan baik dan

belum mengalami penurunan kualitas.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 25

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

4.8 GAMBAR

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 26

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gambar 3.1 Gambar gelas ukur

Gambar 3.2 Gambar Timbangan

Gambar 3.3 Gambar proses pengujian Gambar

3.4 Gambar pengocokan bahan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 27

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB VPERENCANAAN CAMPURAN BETON

(MIX DESIGN)

5.1 JADWAL PENELITIAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi

Rawas

5.2 TUJUAN PENELITIAN

a. Tujuan Umum

Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan kepada

mahasiswa agar dapat menentukan komposisi campuran

bahan yang dipergunakan untuk merancang beton dan

dapat menentukan perbandingan antara bahan-bahan

yang digunakan dalam berbagai satuan.

b Tujuan Khusus

Setelah praktikum ini diharapkan mahasiswa agar

dapat :

Membuat dengan mutu beton yang baik

Mengelola data untuk mix design dari hasil

pengujian sebelumnya

Menggunakan peralatan dalam pembuatan campuran

beton

Membaca serta memahami grafik dan table data pada

perencanaan mix design.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 28

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

5.3 DASAR TEORI

Beton adalah Campuran dari semen, pasir,

kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang bisa

diaduk dan dicampur dengan air, kemudian dimasukan

kedalam suatu cetakan, kemudian campuran tersebut akan

mengikat, mengering,  dan mengeras dengan baik setelah

beberapa lama.

Beton Bertulang adalah Campuran dari semen,

pasir, kerikil/split dengan perbandingan tertentu yang

bisa diaduk dan dicampur dengan air, kemudian

dimasukan kedalam suatu cetakan dan didalamnya diberi

tulangan-tulangan berupa besi atau baja, kemudian

campuran itu akan mengikat, mengering,  dan mengeras

dengan baik setelah beberapa lama. Konstruksi beton

bertulang merupakan komponen dalam bangunan yang tidak

dapat dipisahkan dengan komponen lainnya karena

merupakan salah satu subsistem dalam bangunan. Sebelum

pelaksanaan pembangunan gedung  diperlukan

penggambaran konstruksi beton. Penggambaran harus

sesuai dengan perencanaan, sehingga dalam pelaksanaan

tidak akan mengakibatkan kefatalan atau kegagalan

dalam konstruksi.                                  

Perancangan campuran beton bertujuan untuk

mengetahui komposisi atau proporsi bahan-bahan

penyusun beton supaya memenuhi persyaratan teknis dan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 29

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

ekonomis. Menghasilkan proporsi campuran yang optimal

dengan kekuatan maksimum

Kriteria utama mix design :

Kekuatan tekan beton dan hubungannya dengan faktor

air semen

Kemudahan Pengerjaan

Metode perancanaan campuran beton :

American Concrete Institute (ACI) Method

Grading Curve Method (Road Note no 4)

Portland Cement Association

SK SNI T-15-1900-03 adopsi dari cara Deaprtment of

Environment (DoE), Building Research Establishment,

British

D.l.l.

Kekuatan tekan beton tidak akan terdiri dari

sutu nilai, tetapi akan bervariasi yang harus dicapai

adalah bahwa nilai yang lebih kecil dari kekuatan

tekan rencana harus lebih kecil dari suatu angka

misalnya 5 %. Untuk itu diasumsikan bahwa kekuatan

tekan betonmnegikuti distribusi normal pada saat

pengujian di laboratorium.

5.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Timbangan

Talam besi

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 30

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Molen

Sekop

b. Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

5.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

a. Perencanaan campuran (Mix Design)

Untuk perhitungan perencanaan campuran beton ini

digunakan table dan grafik, antara lain :

Tabel perbandingan tekan beton pada berbagai

unsure

Tabel perkiraan kuat tekan beton dengan semen

type I dan II dengan nilai FAS 0.5

Tabel perkiraan jumlah pengaduk bebas 1 m3 beton

dengan berbagai kondisi kelecekan dalam liter

Grafik hubungan antara kuat tekan beton dengan

nilai FAS

Tabel jumlah semen minimum dan nilai FAS maksimum

dalam peraturan beton Indonesia (PBI)

Grafik batas susunan butiran agregat halus

Grafik hubungan antara berat beton volume dengan

beton segar

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 31

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Karakteristik agregat yang diperlukan adalah:

Berat jenis pasir dan kerikil

Kadar air pasir dan kerikil

Mutu beton yang direncanakan

Penyerapan pasir dan kerikil

Zona pasir yang dipakai

Siapkan data-data yang telah didapatkan sebelumnya

yaitu pada pengujian agregat. Mulailah mendesign atau

merencanakannya sehingga didapatkan komposisi campuran

yang ideal.

b. Pencampuran (Maxing)

Siapkan semua peralatan dan bahan-bahan yang

diperlukan

Hitung proporsi bahan campuran sesuai mix design

Siapkan masing-masing bahan campuran sesuai berat

proporsi

Basahi molen (alat pengaduk) dan talam

Masukan pasir dan kerikil kedalam molen, kemudian

putar

Masukan kemudian semen dan air sedikit demi

sedikit sambil terus diputar sampai keseluruhan

air terhitung habis

Pemutaran molen sampai adukan beton rata atau

homogeny

5.6 DATA DAN ANALISA DATA

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 32

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

CONCRETE MIX DESIGN

(Specimen : ………………………………………………….)

Lokasi : Laboratorium Rekayasa Mutu Beton : K- 175 Split :

Air, Koral, Pasir

No

.

UraianTable/Grafik

Perhitungan Nilai

1. Kuat tekan

karakteristik

Ditetapkan 175 Mpa

2. Deviasi Standar Tabel nilai

defiasi

7,0 MPa

3. Nilai tambah

( Margin)

K x 7 (k =

1,64)

11,48 Mpa

4. Kekuatan rata-rata

yang diterapkan

NO (1+3) 7+11,48 =

28,98 MPa5. Jenis Semen Ditetapkan Semen

Portland

Tipe I6. Agregat Kasar

Agregat HalusDitetapkan Batu Pecah

MALUS

Siring

agung7. Faktor Air Semen

Bebas

Tabel.2/Grafik.

1 atau 2

0,60

8. Faktor Air Semen

Maksimum

Tabel 1 0,6

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 33

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

9. Slump Ditetapkan 60 – 100 mm10

.

Ukuran Agregat

Maksimum

Hasil Analisa

Saringan

20 mm

11

.

Kadar Air Bebas Tabel.3 22,5 kg/mm3

12

.

Jumlah Semen (11) / (7) 225 kg/mm3

13

.

Jumlah Semen Maksimum (11) / (8) atau

(12)

340,90

kg/mm3

14

.

Jumlah Semen Minimum Tabel.1 375 kg/mm3

15

.

Faktor Air Semen Yang

Disesuaikan0,6

16

.

Susunan Butir Agregat

Halus

Grafik 1 Zona 1

17

.

Persen Agregat Grafik 14 38 %

18

.

Berat Jenis Relatif

Agregat Kering

Permukaan

2,756

kg/mm3

19

.

Berat Jenis Beton Grafik 16 2440 kg/mm3

20

.

Kadar Agregat

Gabungan

(19) – (11) –

(12) or (13)1880,00

kg/mm3

21

.

Kadar Agregat Halus (17) x (20) 714,40

kg/mm3

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 34

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

22

.

Kadar Agregat Kasar (20) – (21) 1165,60

kg/mm3

Mutu Beton : K 175

Tabel 3.2 Tabel Data Sifat Fisik Agregat

AGREGAT

SIFAT

AGREGAT HALUS

(PASIR)

AGREGAT KASAR

(SPLIT / BATU

PECAH)

- Berat jenis

( kering

permukaan )

2,58 2,53

- Penyerapan air % 3,52 2,415- Kadar air % 3,93315 1,4835

Dari langkah no. 1 hingga no. 22, kita dapatkan

susunan campuran beton teoritis untuk tiap m3 sebagai

berikut :

- Semen Portland = 22,5 kg

- Air = 13,5 kg

- Agregat halus = 36,588 kg

- Agregat kasar = 65,04 kg

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 35

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Sedangkan untuk mendapatkan susunan campuran yang

sebenarnya yang akan kita pakai

sebagai campuran uji, angka teoritis tersebut

perlu dikoreksi.

Dengan memperhitungkanjumlah air bebas yang

terdapat dalam atau yang masih dibutuhkan oleh masing –

masing agregat yang akan dipakai.

Dalam contoh uji, jumlah air yang terdapat

dalam :

• Pasir yaitu ( 3,93315-2,52 ) x 609,75 / 100 =

2,519 kg

• Sedangkan split masih membutuhkan sejumlah air

untuk memenuhi kapasitas penyerapannya yaitu ( 1,4835-

2,415 ) x 1084 / 100 = - 10,097 kg

Dengan mengurangkan atau menambahkan hasil –

hasil perhitungan ini, akan kita peroleh susunan campuran

yaitu yang seharusnya kita timbang, untuk tiap m3 beton (

ketelitian 5 kg ) :

- Semen = 375, 00 kg

- Air = 225 – 2.519 –(-10.09) = 232.578 kg

- Pasir = 609, 75 + 2, 69 = 612, 269 kg

- Split = 1073 – 10, 097 = 1073, 903

kg

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 36

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Tabel 3.3 Tabel Proporsi Campuran

Keterangan Semen Air Pasir SplitTiap m3 375 225 609.75 1084

Silender (0,005) 1.875 1.125 3.049 5.42Komposisi 1 0.6 1.626 2.891Untuk 12 sample 22.5 13.5 36.588 65.04

= Semen tipe I, II, dan V

---------- = Semen tipe III

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 37

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Tabel 3.4 Tabel Persyaratan Jumlah Semen Minimum san

Faktor Air Semen Maksimum untuk Berbagai Macam Pembetonan

dalam Lingkungan Khusus.

LOKASI

Jumlah

Semen

Minimum per

m3

beton (kg)

Nilai faktor

Air – Semen

Maksimum

Beton didalam ruang

bangunan :

a. Keadaan keliling non

korosif

b. Keadaan keliling korosif

disebabkan oleh

275

325

0,60

0,52

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 38

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

kondensasi atau uap

korosifBeton di luar ruangan

bangunan :

a. Tidak terlindung dari

hujan dan terik

matahari langsung

b. Terlindung dari hujan dan

terik matahari

langsung

325

275

0,60

0,60

Beton yang masuk ke dalam

tanah :

a. Mengalami keadaan basah

dan kering

berganti – ganti

b. Mendapat pengaruh sulfat

dan alkali dari

tanah

325 0,55

Lihat tabel 5

SNI

03-2934-2000

Beton yang kontinyu

berhubungan :

- Air Tawar

- Air Laut

Lihat tabel

SNI

03-2834-2000

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 39

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB VIPENGUJIAN SLUMP BETON

6.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi

Rawas

6.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa

dapat menentukan kekakuan adukan semen.

b Tujuan Khusus

Setelah selesai praktikum diharapkan mahasiswa dapat

:

Memakai alat/mengetahui alat yang dipergunakan

dalam uji bahan slump test

Menentukan tingkat keplastisan dari bahan beton

segar

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 40

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Melihat dan mengontrol pemakaian lain dari

campuran beton

6.3 DASAR TEORI

Nilai slump adalah nilai yang diperoleh dari

hasil uji slump dengan cara beton segar diisikan  ke

dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung,

kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar

meleleh kebawah .

Besar penurunan permukaan beton segar diukur,

dan disebut nilai 'slump'. Makin besar nilai slump,

maka beton segar makin encer dan ini berarti semakin

mudah untuk dikerjakan.

Penetapan nilai slump dilakukan dengan

mempertimbangkan faktor-faktor berikut :

1. Cara pengangkutan adukan beton.

2. Cara penuangan adukan beton.

3. Cara pemadatan beton segar.

4. Jenis struktur yang dibuat.

Cara pengangkutan adukan beton dengan aliran

dalam pipa yang dipompa dengan tekanan membutuhkan

nilai slump yang besar, adapun pemadatan adukan dengan

alat getar (triller) dapat dilakukan dengan nilai

slump yang sedikit lebih kecil.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 41

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Terdapat 2 hal yang perlu diperhatikan didalam

pelaksanaan pengecoran beton,diantaranya adalah :

1. Faktor kekuatan

Yang dalam hal ini merupakan kekuatan tekan karakteristik

dari beton itu sendiri (fc’). kekuatan tekan karakteristik

adalah kekuatan tekan, dimana dari sejumlah besar

hasil-hasil pemeriksaan benda uji, kemungkinan

adanya kekuatan tekan yang kurang dari itu terbatas

sampai 5% saja. (Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N.I.-

2) Faktor kekuatan ini berkorelasi dengan umur dari

beton tersebut.

2. Faktor kelecakan / workability

Ini merupakan faktor yang terkait dengan kemudahan

didalam pelaksanaan pekerjaan. Salah satu parameter

yang bisa dilihat terkait dengan hal ini adalah

nilai slump .Slump adalah nilai jatuhnya beton,diukur

dari permukaan atas cast kerucut terpancung.

Berdasarkan (ACI Committee 211),Nilai slump yang

disarankan untuk berbagai jenis pengerjaan konstruksi :

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 42

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

6.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Kerucut Abraham

Tongkat pemadat

Alat ukur

Sendok spesi

Wadah/Pan

b Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

6.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan

dalam pengujian ini

Siapkan campuran beton yang sesuai dengan mix

design yang telah direncanakan

Masukan pasir dan semen diadukan. Lalu masukan

kerikil dan kemudian air sedikit demi sedikit

sambil diaduk dengan mesin sedikit demi sedikit

Setelah bahna homogeny, masukan campuran beton

kedalam kerucut sebanyak 3 lapis, tiap lapis

ditumbuk 10x tumbukan

Biarkan selama 30 detik

Angkat cetakan vertical keatas dengan

perlahanlahan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 43

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Ukur penurunan slump sebanyak 4 ttik

Hitung tinggi rata-rata yang didapat

6.6 DATA DAN ANALISA DATA

Tinggi Cetakan = 30 cm

Tinggi benda uji = 26 cm

Slump=Tinggicetakan−tinggibendauji = 30 cm – 26 cm

= 4 cm.

6.7 KESIMPULAN

Dari data hasil pengujian uji slump didapatkan

bahwa beton tersebut FAS nya sesuai sehingga tidak

menjadi beton gemuk. Maka dari itu campuran beton

tersebut sesuai.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 44

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

6.8 GAMBAR

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 45

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Gambar 4.1 Gambar Kerucut

Gambar 4.2 Gambar Meteran

Gambar 4.3 Gambar Wadah

BAB VIIPENGUJIAN BLEEDING

7.1 JADWAL PELAKSANAAN

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 46

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Hari/ Tanggal : Selasa/ 17 Desember 2012

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Fakultas Teknik Universitas Musi

Rawas

7.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa

dapat menentukan bobot isi beton

b Tujuan Khusus

Setelah akhir praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat

:

Menggunakan peralatan dengan baik dan benar sesaui

dengan kegunaannya

Melaksanakan praktikum sesuai dengan prosedur yang

telah ditentukan

Melakukan percobaan bobot isi dengan perhitungan

bobot isi

7.3 DASAR TEORI

Bobot isi adalah perbandingan antara berat suatu

benda dengan volume benda tersebut. Bobot isi ada dua:

bobot isi padat dan gembur.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 47

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Bleeding adalah pemisahan air dari campuran

beton yang merembes kepermukaan beton waktu diangkut,

dipadatkan atau setelah dipadatkan. Bleeding terjadi

karena:

- Pemakaian air yang berlebihan.

- Semennya kurang.

- Agregat kasar turun karena beratnya sendiri dan air

naik kepermukaan dengan sendirinya akibat gaya

capillary.

Bleeding dapat mengakibatkan permukaan beton

rusak dan apabila penguapan lebih cepat dari bleeding,

beton akan retak-retak.

Kecenderungan air campuran untuk naik ke atas

(memisahkan diri) pada beton segar yang baru saja

dipadatkan disebut bleeding.

Pemisahan air dapat dikurangi dengan cara-cara berikut:

a. Memberi lebih banyak semen.

b. Menggunakan air sesedikit mungkin.

c. Menggunakan pasir lebih banyak.

Penyebabnya :

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 48

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

1. Campuran terlalu basah (W/C ratio terlalu tinggi)

atau adanya penambahan air pada saat pengecoran

2. Rancangan campuran beton yang kurang baik sehingga

tidak cukup material halus untuk menahan “laju” air

ke permukaan beton

7.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

Timbangan

Tabung silinder ukuran 2.75 lt dan 6 lt

Vibrator

Tongkat pemadat

Cawan

Sendok spesi

Molen mini

b Bahan

Semen

Pasir

Kerikil

Air

7.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Persiapkan semua peralatan dan bahan yang

dibutuhkan dalam pengujian ini

Aduk semua bahan kedalam molen yang komposisinya

telah ditentukan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 49

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Timbang masing-masing tabung silnder catat sebagai

(W1)

Masukan adonan tersebut kedalam tabung silinder

Lalu isi tabung sebanyak 2 lapis, ratakan tiap

lapis ditumbuk sebanyak 25x, lalu ratakan tiap

lapis ditumbuk 25x lalu ratakan permukaannnya dan

timbang secara manualcatatsebagai (W2)

Untuk cara mekanis, isi lagi tabung silinder

sebanyak dengan adukan beton segar lalu getarkan

dengan vibrator selama ± 30 detik

Bila masih ada tidak lagi penyusutannya dan ratakan

permukaannya

Timbang tabung silinder dan isikan catat sebagai

(W3)

7.6 DATA DAN ANALISA DATA

a) Tabel 5.1 Tabel data uji bleeding

Durasi Waktu

(Menit)

Jumlah Air

(ml)0-10 5011-20 3021-30 031-40 041-50 051-60 0

b) Perhitungan.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 50

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

a. Dari pengujian dihitung jumlah total air yang

keluar dari beton segar yang dinyatakan dalam

persen terhadap jumlah air yang ada di dalam

beton segar, dengan rumus sebagai berikut :

Jumlah air yang keluar : ¿ AB×100 %

Dimana :

A= jumlah air yang keluar dari beton segar

(ml)

B= jumlah air dalam beton segar dalam benda

uji (ml)

B=CD×E

Dengan :

C= berat beton segar di dalam bejana (gr)

D= berat adukan total (gr)

E= volume air yang dipakai untuk pengadiukan

beton (ml)

b. Dihitung jumlah air yang keluar tiap cm2 luas

permukaan atas beton dengan rumus :

JumlahAirYangKeluar=AL

Dimana :

A = jumlah air yang keluar (ml)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 51

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

L = Luas permukaan beton segar (cm2)

c) Hasil Perhitungan

Tabel 5.2 komposisi adukan beton segar

Bahan Merk / Asal Volume / BeratAir Sumur 1.125 LSemen Padang dan Batu

Raja

1.875 kg

Pasir Sungai Kelingi 3.049 kgKerikil Sungai Kelingi 5.42 kg

Berat Adukan 11.469 kg

Tabel 5.3 hasil pemeriksaan Bleeding

PemeriksaanWaktu

(menit)Volume Air (ml)

1 2Bejana Silinder

3I 0 – 10 50II 11 – 20 30III 21 – 30 0IV 31 – 40 0V 41 – 50 0VI 51 – 60 0

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 52

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Jumlah 80

d) Contoh Perhitungan

Contoh Perhitungan untuk benda uji silinder :

a. Jumlah air total yang dikeluarkan dari beton

segar

A : 50

C : 12603 gr B=1260311469 x 1125

D : 11469 gr B = 1236.235 ml

E : 1125 ml

Jumlah total air yang besar = AB×100 %

= 501236.325

×100 %

¿4.045%b. Jumlah air yang dikeluarkan per cm2 permukaan

beton segar

Luas permukaan silinder = 14πd2

¿14π152

¿176.625cm2

Jumlah air yang keluar per cm2 luas permukaan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 53

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

AL

=25

178.396=0.140ml/cm2

Pemeriksa

an

Waktu

(Menit)

Vol. Air

(cm2)

Luas

Permukaa

n Beton

segar

(cm2)

Jumlah

air yang

keluar

(%)

Jumlah

air yang

keluar

perluas

permukaa

n beton

segar

(ml/cm)

I 10’ 50 176.625 4.045 0.283

II 10’ 30 176.625 2.427 0.169

III 10’ 0 176.625 - -

IV 10’ 0 176.625 - -

V 10’ 0 176.625 - -

VI 10’ 0 176.625 - -

Jumlah 60’ 80 176.625 6.472 0.452

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 54

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB VIIIPENGUJIAN KUAT TEKAN BETON

8.1 JADWAL PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : 24 Desember 2012 / 8 dan 15

Januari 2013

Waktu : 10.00 WIB s/d selesai

Tempat : Laboratorium Berantas

8.2 TUJUAN

a. Tujuan Umum

Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa

dapat menentukan kuat tekan maksimum beton dengan

menggunakan beberapa buah sample silinder.

b Tujuan Khusus

Setelah selesai melaksanakan praktikum ini kepada

mahasiswa diharapkan agar dapat :

Mengenal dan trampil dalam menggunakan peralatan

dengan baik dan benar sesuai fungsinya masing-masing

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 55

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Menentukan kuat tekan umur 28 hari

Menjelaskan dari pada prosedur pelaksanaan dari

pengujian kuat tekan beton dengan tepat

8.3 DASAR TEORI

Beton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat

dari campuran beberapa material sehingga mutunya akan

banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun

pada proses pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan

proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai

hasil yang optimal.

Beton banyak digunakan sebagai bahan utama rumah

tinggal sampai gedung bertingkat tinggi, agar

penggunaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan maka

perlu dicari berapa kuat tekan betonnya. berikut ini

kita uraiakan sebuah cara tes kuat tekan beton.

Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan

beton berbentuk kubus dan silinder dibuat dan dirawat

(cured) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah

beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.

Faktor yang utama dan penting untuk diperhatikan

di dalam pelaksanaan pengecoran dilapangan. Yang

kemudian akan saya garis bawahi adalah terkait umur

beton dan kuat tekan karakteristik yang dimilikinya

pada umur tersebut.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 56

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Rata-rata, beton mencapai kekuatan tekan

karakteristik rencananya pada umur 28 hari. Pada umur

tersebut kuat tekan karakteristik beton mencapai

kekuatan rencananya.

Dibawah ini adalah grafik hubungan antara umur

beton dengan faktor kuat tekannya. Pada peraturan beton

(PBI 1971), hanya dimunculkan faktor kekuatan pada umur

7 hari, 21 hari, 28 hari. Saya kemudian mencoba mencari

pendekatan (baca : trend) faktor kekuatan tersebut

dengan menginterpolasikannya.

Mengetahui kekuatan tekan beton karakteristik ini

penting, mengingat pada proyek konstruksi, uji tekan

sample beton dilapangan terkadang dites tidak tepat

pada umurnya (baca: 28 hari), sehingga perlu dilakukan

pengkoreksian dengan menggunakan faktor kekuatan untuk

kemudian diketahui apakah pada umur tersebut kekuatan

karakteristinya memenuhi atau tidak.

Jadi fungsi faktor kekuatan tersebut adalah

mengetahui kesesuaian kekuatan tekan karakteristik

rencana dengan umur pada saat sample tersebut di tes.

Ini pun juga ada korelasinya dengan waktu dimana

bekisting beton tersebut boleh dibongkar.

8.4 PERALATAN DAN BAHAN

a. Peralatan

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 57

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Mesin tekan dengan kemampuan 2500 KN

Timbangan

Jangka sorong

Silinder ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm

Vibrator

b Bahan

Kerikil

Semen

Air

Pasir

8.5 PROSEDUR PELAKSANAAN

Siapkan bahan dan peralatan yang diperlukan dalam

pegujian kuat tekan beton

Timbang bahan sesuai dengan takaran yang telah

ditentykan dalam mix design

Masukan semua bahan kedalam mini molen lalu diaduk

sampai tercampur rata

Siapkan cetakan berbentuk silinder yang telah diolesi

oli pada bagian dalam dindingnya untuk memudahkan

membuka benda uji agar tidak lengket ketika dituangkan

dan terjadi pengerasan pada benda uji

Isi cetakan dengan adukan beton. Tambahkan adukan

beton setiap terjadi kekurangan pada penggetaran.

Benda uji diletakan diatas vibrator agar rongga-ongga

beton tertutup penuh

Ratakan permukaan beton

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 58

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

Biarkan beton selama 24 jam dan setelah 24 jam

lepaskan cetakan silinder dar ibeton

Lakukan pengujian pada umur 7, 21 ,28 hari.

8.6 DATA DAN ANALISA DATA

Tabel 6.1 Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm2) Beton Dengan

Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar

yang Biasa Dipakai di Indonesia.

Jenis Semen

Jenis

Agregat

Kasar

Kuat TekananPada Umur

( Hari )

Bentuk Benda

Uji7 21 29

Semen Portland

Tipe I atau

Semen tahan

Sulfat tipe II,

V Semen Tahan

Sulfat tipe III

Batu tak

Pecah

17 23 33

SilinderBatu Pecah 19 27 37Batu tak

Pecah

21 28 38

Batu pecah 25 33 44

Catatan : -) Mpa = 1 N/mm2 ≈ 10 kg / cm2

-) Kuat Tekan Silinder ≈ 0,83 uat Tekan Kubus

Sumber : Tabel 1 SNI 03-2834-2000

Luas Alas Silinder = ½ . п. r 2

= ¿ 12×3.14× ¿

= 88.3125 cm2

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 59

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

A. Umur 7 hari

a). Beton 7.1 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 18000kg88.3125cm2=203.82kg/cm2

b). Beton 7.2 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 16000kg88.3125cm2=181.17kg/cm2

c). Beton 7.3 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 12000kg88.3125cm2=135.88kg/cm2

B. Umur 21 hari

a). Beton 21.1 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 25000kg88.3125cm2=283.89kg/cm2

b). Beton 21.2 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 60

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

= 24000kg88.3125cm2=271.76kg/cm2

c). Beton 21.3 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 24000kg88.3125cm2=271.76kg/cm2

C. Umur 29 hari

a). Beton 29.1 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 26000kg88.3125cm2=294.41kg/cm2

b). Beton 29.2 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 24000kg88.3125cm2=271.76kg/cm2

c). Beton 29.3 = Beban(kg)

Luasbidangtekan(cm2)

= 34000kg88.3125cm2=385.00kg/cm

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 61

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

BAB IXPENUTUP

9.1 KESIMPULAN

Kualitas agragat merupakan hal yang sangat penting

karena kurang lebih 60% - 80% bagian dari volume

beton yang terdiri dari padanya.Agregat tidak

hanya mendapat membatasi kekuatan beton tetapi

sifat-sifat agragat juga mempengaruhi ketahanan

dan perilku beton.

Beton merupakan adukan antara semen, agregat

halus,kasar dan air.Dalam perencanaan campuran

beton,proporsi semen,air agregat halus dan kasar

diperoleh dari percobaan,perhitungan dan

pengetesan di laboratorium untuk menghasilkan mutu

beton yang diinginkan.

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 62

HIMPUNAN MAHASISWA PROGRAM STUDIFAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

KELOMPOK III

DAFTAR PUSTAKA

http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2012/06/memahami-

mutu-beton-fc-mpa-dan-mutu.html#ixzz2I6Ov7ZYA

http://www.ilmusipil.com/tes-beton

http://sagabanget.wordpress.com/2009/07/28/faktor-kuat-tekan-beton-interpolasi/

CIVIL ENGINERRING OF MUSI RAWAS UNIVERSITYStruktur Beton Bertulang I Page 63