23
“ BURSA EFEK INDONESIA” Oleh Kelompok 3 : * Cicih Warningsih (0805449) * Elsa Putri Yuliana (0802604) * Puji Astuti (0802584) * Ligar Primasari Gonta (0802745) * Verra Nurmalasari (0801085)

“ BURSA EFEK INDONESIA”

  • Upload
    lore

  • View
    134

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

“ BURSA EFEK INDONESIA”. Oleh Kelompok 3 : * Cicih Warningsih (0805449) * Elsa Putri Yuliana (0802604) * Puji Astuti (0802584) * Ligar Primasari Gonta (0802745) * Verra Nurmalasari (0801085). Sejarah BEI. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: “ BURSA EFEK INDONESIA”

“ BURSA EFEK INDONESIA”Oleh Kelompok 3 :

* Cicih Warningsih (0805449)* Elsa Putri Yuliana (0802604)* Puji Astuti (0802584)* Ligar Primasari Gonta (0802745)* Verra Nurmalasari (0801085)

Page 2: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sejarah BEI.....

Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah colonial atau VOC

Page 3: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Apa itu BEI ????Bursa Efek Indonesia (disingkat

BEI, atau Indonesia Stock

Exchange (IDX)) merupakan

bursa hasil penggabungan dari

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan

Bursa Efek Surabaya (BES). Demi

efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah

memutuskan untuk menggabung

Bursa Efek Jakarta sebagai pasar

saham dengan Bursa Efek

Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif

Page 4: “ BURSA EFEK INDONESIA”

STRUKTUR PASAR MODAL

Page 5: “ BURSA EFEK INDONESIA”

VISI & MISI BEI

VISI

Menjadi Bursa Yang Kompetitif dengan Kredibilitas Tingkat Dunia 

MISI • Pillar of Indonesian Economy

• Maret Oriented• Company Transformation

• Institutional Building• Delivery Best Quality Products &

Services  

Page 6: “ BURSA EFEK INDONESIA”

STRUKTUR ORGANISASI BEIDewan

Komisaris

Dewan Direksi

Divisi-Divisi

- Direktur utama- Direktur penilaian perusahaan- Direktur perdagangan & pengaturan anggotabursa- Direktur pengawasan transaksi & kepatuhan- Direktur pengembangan - Direktur Tek. Informasi - Direktur Keuangan & SDM

Page 7: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sekuritas yang diperjualbelikan di BEI

1. SAHAM

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan

modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam

suatu perusahaan atau perseroan terbatas dan

salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

popular.

Page 8: “ BURSA EFEK INDONESIA”

* Keuntungan SahamDeviden

Capital Gain

* Resiko Saham CapitalossResiko Likuiditas

* Perbedaan Saham ( Darmaji & Fakhrudin) :1. Dari segi kemampuan dalam hak tagih / klaim

a. Saham biasa (common stock)b. Saham Preferen (Prefered Stock )

2. Dari cara peralihannyaa. Saham atas unjuk (Bearer stock)b. Sahan atas nama (Registered stock )

3. Dari kinerja perdagangan a. Blue-chip stocksb. Income Stocksc. Growth Stocksd. Speculative Stockse. Counter Cyclical Stockss

Well-knowLesser known

Page 9: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sekuritas yang diperjualbelikan di BEI

2. Obligasi Obligasi merupakan surat utang

jangka menengah-panjang yang dapat dipindahtangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.

Page 10: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Jenis Obligasi* Dari segi sisi penerbit :a. Corporate Bondsb. Goverment Bondsc. Municipal Bonds

* Dari sistem pembayaran bunga :

d. Zero Coupon Bondse. Coupon Bondsf. Fixe Coupon Bonds

* Dari hak segi penukaran/opsi :a. Convertible Bonds b. Exchangeble Bondsc. Callable Bondsd. Purtable Bonds

* Dari Segi jaminan/kolsteralnya:

e. Secured Bondsf. Unsecured Bonds

*Dari segi nilai nominal:a. Konvensional

Bondsb. Retail Bonds

*Dari Segi perhitungan imbal hasil :

c. Konvensional Bonds

d. Syariah Bonds

Page 11: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sekuritas yang diperjualbelikan di BEI

3.DERIVATIF (PRODUK TURUNAN)

Merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihak-pihak guna memenuhi janji untuk membeli atau menjual assets/commodities yang dijadikan sebagai obyek yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama antara pihak penjual dan pihak pembeli.

Page 12: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Jenis Produk Turunan yang diperdagangkan di BEI:

1. Kontrak opsi saham (KOS) : adalah Efek yang memuat hak beli (call option) atau hak jual (put option) atas Underlying Stock (saham perusahaan tercatat, yang menjadi dasar perdagangan seri KOS) dalam jumlah dan Strike Price (harga yang ditetapkan oleh Bursa untuk setiap seri KOS sebagai acuan dalam Exercise) tertentu, serta berlaku dalam periode tertentu.

2. Kontrak Berjangka Indeks : adalah kontrak untuk membeli atau menjual suatu underlying (dapat berupa indeks, saham, obligasi, dll) di masa mendatang. Kontrak indeks merupakan kontrak berjangka yang menggunakan underlying berupa indeks saham.

3. Mini LQ Futures : adalah kontrak yang menggunakan underlying yang sama dengan LQ Futures yaitu indeks LQ45, hanya saja Mini LQ Futures memiliki multiplier yang lebih kecil (Rp 100 ribu / poin indeks atau 1/5 dari LQ Futures) sehingga nilai transaksi, kebutuhan marjin awal, dan fee transaksinya juga lebih kecil.

4. LQ45 Futures Periodik :Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk melakukan investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia.

5. Japan (JP) Futures :Produk ini memberikan peluang kepada investor untuk

melakukan investasi secara global sekaligus memperluas rangkaian dan jangkauan produk derivatif BEI ke produk yang menjadi benchmark dunia.

Page 13: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sekuritas yang diperjualbelikan di BEI

4.REKSADANA

Wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.Jenisnya seperti Reksa dana pasar uang ,Reksa dana Pendapatan tetap,Reksa dana saham,serta Reksa dana campuran.

Page 14: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Sekuritas yang diperjualbelikan di BEI

5.PRODUK SYARIAH

Permodalan yang dilakukan pada perusahaan-perusahaan yang tidak melanggar prinsip-prinsip syariah, seperti bidang perjudian, riba, memproduksi barang yang diharamkan seperti bir, dan lain-lain.

Page 15: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Jenis-jenis dari Produk Syariah....

Saham syariah => Saham merupakan surat berharga yang merepresentasikan penyertaan modal kedalam suatu perusahaan namun dengan menerapkan prinsip syariah

Obligasi syariah => "Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari’ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari’ah berupa bagi hasil/margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo".

Reksadana syariah =>  merupakan Reksa Dana yang mengalokasikan seluruh dana/portofolio kedalam instrument syariah seperti saham-saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII), obligasi syariah, dan berbagai instrument keuangan syariah lainnya.

Page 16: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Mekanisme Listing Emiten di Bursa Efek Indonesia

Proses Go PublikPenawaran Umum atau sering pula disebut Go

Public adalah kegiatan penawaran saham atau Efek lainnya yang dilakukan oleh Emiten (perusahaan yang akan go public) untuk menjual saham atau Efek kepada masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur oleh UU Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya.-Proses Penawaran Umum saham:

1.Tahap persiapan 2.Tahap Pengajuan pernyataan

pendaftaran3.Tahap penawaran saham4.Tahap Pencatatan saham di BEI

Page 17: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Pencatatan Di BEI (Mekanisme Listing Di BEI)

1.Pencatatan Papan Utama ditujukan untuk calon emiten atau emiten yang mempunyai ukuran (size) besar dan mempunyai track record yang baik.

2 Pencatatan Papan Pengembangan dimaksudkan untuk perusahaan-perusahaan yang belum dapat memenuhi persyaratan pencatatan di Papan Utama, termasuk perusahaan yang prospektif namun belum menghasilkan keuntungan.

Page 18: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Calon emiten bisa mencatatkan sahamnya di Bursa, apabila telah memenuhi syarat

berikut:1.Pernyataan Pendaftaran Emisi telah dinyatakan Efektif oleh BAPEPAM-LK.

2.Calon emiten tidak sedang dalam sengketa hukum yang diperkirakan dapat mempengaruhi kelangsungan perusahaan.

3.Bidang usaha baik langsung atau tidak langsung tidak dilarang oleh Undang-Undang yang berlaku di Indonesia.

4.Khusus calon emiten pabrikan, tidak dalam masalah pencemaran lingkungan (hal tersebut dibuktikan dengan sertifikat AMDAL) dan calon emiten industri kehutanan harus memiliki sertifikat ecolabelling (ramah lingkungan).

Page 19: “ BURSA EFEK INDONESIA”

5.Khusus calon emiten bidang pertambangan harus memiliki ijin pengelolaan yang masih berlaku minimal 15 tahun; memiliki minimal 1 Kontrak Karya atau Kuasa Penambangan atau Surat Ijin Penambangan Daerah; minimal salah satu Anggota Direksinya memiliki kemampuan teknis dan pengalaman di bidang pertambangan; calon emiten sudah memiliki cadangan terbukti (proven deposit) atau yang setara.

6.Khusus calon emiten yang bidang usahanya memerlukan ijin pengelolaan (seperti jalan tol, penguasaan hutan) harus memiliki ijin tersebut minimal 15 tahun.

7.Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dan/atau induk perusahaan dari emiten yang sudah tercatat (listing) di BEI dimana calon emiten memberikan kontribusi pendapatan kepada emiten yang listing tersebut lebih dari 50% dari pendapatan konsolidasi, tidak diperkenankan tercatat di Bursa

8.Persyaratan pencatatan awal yang berkaitan dengan hal finansial didasarkan pada laporan keuangan Auditan terakhir sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

Page 20: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Calon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Utama apabila memenuhi persyaratan berikut:

No Kriteria1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan kegiatan operasional dalam

usaha utama (core business) yang sama minimal 36 bulan berturut-turut.3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2

tahun buku terakhir dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP).

4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva Berwujud Bersih (Net Tangible Asset) minimal Rp 100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah)

5. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil).

6. Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.

Page 21: “ BURSA EFEK INDONESIA”

Persyaratan Pencatatan di Papan PengembanganCalon Perusahaan Tercatat akan dicatatkan untuk pertama kalinya di Papan Pengembangan apabila memenuhi

persyaratan berikut:

Kriteria

1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah melakukan

kegiatan operasional dalam usaha utama (core business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.

3. Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup minimal 12 bulan dan Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian(WTP).

4. Memiliki Aktiva Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 5.000.000.000,- (lima miliar rupiah)

5. Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan keuantungan atau beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib:

-selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih berasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di Bursa.

Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang yang sesuai dengan sifatnya usahanya memerlukan waktu yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti: infrastruktur, perkebunan tanaman keras, konsesi Hak Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri (HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan pelayanan umum, maka berdasarkan proyeksi keuangan calon perusahaan tercatat tsb selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih.

6. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 (limka puluh juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil).

7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.

8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment).

Page 22: “ BURSA EFEK INDONESIA”

6. Jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan merupakan Pemegang Saham Pengendali (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi Perusahaa Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 (limka puluh juta) saham atau 35% dari modal disetor (mana yang lebih kecil).

7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemegang saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek, dengan ketentuan:

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari perusahaan publik, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan pencatatan.

- Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut adalah dihitung berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan terakhir.

8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian penjaminan emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full commitment).

Page 23: “ BURSA EFEK INDONESIA”

SEKIAN & TERIMA KASIH