255
RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R DISUSUN OLEH : MUHAMMAD FEBRIYANSYAH 105093003031 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 / 1432 H

repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI

SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH

105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 / 1432 H

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI

SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

DISUSUN OLEH :

MUHAMMAD FEBRIYANSYAH

105093003031

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2011 / 1432 H

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI

SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Pada Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

Muhammad Febriansyah

105093003031

Menyetujui,

a.n Pembimbing I,

Nur Aeni Hidayah, MMSINIP. 19750818 200501 2 008

Pembimbing II,

Ditdit N. Utama, MMSI, M.ComNIP. 19741129 200801 1 006

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Aang Subiyakto, M.KomNIP. 150 411 252

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul ”Rancang Bangun Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor

Suzuki Satria 120R” yang ditulis oleh Muhammad Febriansyah , NIM 105093003031 telah

diuji dan dinyatakan Lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 20 Oktober 2010. Skripsi

ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Sistem Informasi.

Menyetujui,

Penguji I, Penguji II,

Zainul Arham, M.Si19740730 200710 1002

Nur Aeni Hidayah, MMSINIP. 19750818 200501 2008

An. Pembimbing I Pembimbing II

Nur Aeni Hidayah, MMSINIP. 19750818 200501 2008

Ditdit N. Utama, MMSI, M.ComNIP. 19741129 200801 1 006

Mengetahui,

DekanFakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SisNIP. 19680117 200112 1001

A.n Ketua Program Studi Sistem InformasiSekretaris Program Studi Sistem Informasi

Nur Aeni Hidayah, MMSINIP. 19750818 200501 2008

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

LEMBAR PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR ASLI

KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU

KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, 21 Januari 2011

Muhammad Febriansyah10509303031

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

ABSTRAK

MUHAMMAD FEBRIANSYAH – 105093003031 Rancang bangun sistem pakar

memodifikasi sepeda motor Suzuki satria 120R, dibimbing oleh A’ANG SUBIYAKTO dan

DITDIT N. UTAMA

Pada era globalisasi, Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang pesat

dalam segala bidang. Sistem pakar merupakan bagian dari Teknologi Informasi yang berbasis

komputer. Salah satu bidang aplikasi yang telah diimplementasikan secara meluas ke dalam

Sistem Pakar adalah proses pendiagnosaan. Dalam penulisan skripsi ini akan dirancang

sebuah Sistem Pakar yang akan digunakan untuk mendiagnosa spesifikasi mesin untuk

menghasilkan kesimpulan modifikasi juga keterangan modifikasi pada sepeda motor

khususnya Suzuki Satria 120R. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

khususnya di bidang teknologi informasi, hampir semua sisi kehidupan tak terlepas dari

komputerisasi termasuk dunia mekanik khususnya kendaraan bermotor roda dua. Untuk

kendaraan bermotor roda dua kemajuan teknologinya sangat cepat sekali, hanya dalam selang

beberapa bulan saja setiap produsen motor mengeluarkan sebuah motor dengan teknologi dan

inovasi-inovasi terbaru dengan merubah body menjadi lebih futuristic dan meningkatkan

kapasitas mesin menjadi lebih besar. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan

kapasitas mesin atau biasa disebut dengan istilah modifikasi mesin, modifikasi mesin

biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas

mesin yang masih kecil dan ingin memiliki motor yang kapasitas mesinnya besar tanpa harus

membeli motor yang baru, atau sekedar hobi saja. Paling banyak modifikasi mesin dilakukan

oleh anak-anak muda yang hobi sport otomotif , namun pengetahuan yang kurang mengenai

modifikasi mesin dapat menyebabkan kinerja mesin menurun dan konsumsi bahan bakar

menjadi lebih boros, dengan demikian diharapkan dengan adanya Sistem Pakar untuk

memodifikasi mesin sepeda motor Suzuki Satria 120R ini dapat dijadikan salah satu alternatif

dalam hal memodifikasi sepeda motor, baik bagi pengguna ataupun pemilik dengan maksud

tidak menghilangkan ketergantungan pada pakarnya. Dalam pengembangan sistem ini,

penulis menggunakan metodologi pengembangan SDLC (System Development Life Cycle).

Secara garis besar, teknik penelusuran masalah yang statis, menggunakan Best First Search

sebagai teknik penelusuran, dan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL digunakan

sebagai database. sistem ini meliputi konsultasi antara sistem dan user untuk mendapatkan

solusi yang dibutuhkan oleh user dalam memodifikasi sepeda motornya.

Kata kunci : Sistem pakar, modifikasi, Sepeda motor Suzuki 120R, System Development Life Cycle.

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan nikmat dan karunia-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Laporan Skirpsi ini. Laporan Skripsi ini dibuat dengan judul “Rancang

Bangun Sistem Pakar Memodofikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R ” disusun untuk

memenuhi syarat dalam menyelesaikan S1 pada Program Studi Sistem Informasi di

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan kali ini penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada banyak pihak yang memberikan bantuan baik berupa

moril maupun materil. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesarnya –

besarnya kepada:

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.SIS, selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Bapak Aang Subiyakto M.Kom, selaku Ketua Program Studi dan dosen pembimbing

I, terima kasih atas kesabarannya dan nasihat – nasihat membangun kepada penulis.

Terima kasih juga kepada Ibu Nur Aeni hidayah, MMSi, selaku Sekretaris Program

Studi.

3. Bapak Ditdit N. Utama, MMSI, M.Com, selaku dosen pembimbing II, juga atas

kesabaran dan nasihat-nasihat dalam membimbing penulis.

4. Kepada pihak-pihak Bengkel Kribo yang telah meluangkan waktunya buat penulis

dalam pembuatan aplikasi sistem pakar untum memodifikasi sepeda motor Suzuki

satria 120r.

5. Ibu dan Bapak tercinta, terima kasih atas do’a, kasih sayang, kesabaran dan juga

materi yang telah diberkan, dan hanya Allah yang mampu membalasnya. Adek-

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

adekku yang selalu bertingkah lucu yang dapat menghilangkan penat,dan semua

keluarga dan saudara – saudaraku, Thanks All.

Tak ada kesempurnaan di muka bumi ini, demikian pula adanya dengan penyusunan

laporan ini. Penulis menyadari masih ada kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan,

baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu, Penulis mengharapkan kritik dan

sarannya dari para pembaca dan pihak lain untuk penulisan laporan selanjutnya yang lebih

baik.

Akhir kata, semoga laporan Skirpsi ini dapat sedikit memberi wancana bagi para

pembaca dan semua pihak yang membutuhkannya. Amin.

Jakarta, Januari 2011

Muhammad Febriyansyah

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. i

Halaman Sampul........................................................................................... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................................ iii

Halaman Pengesahan Skripsi......................................................................... iv

Halaman Pernyataan ..................................................................................... v

Abstrak................................................................................................... .......... vi

Kata Pengantar.............................................................................................. vii

Daftar Isi….. ................................................................................................. ix

Daftar Tabel….. ............................................................................................ xii

Daftar Gambar….. ........................................................................................ xiii

Daftar Simbol…............................................................................................ xv

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................. 3

1.3 Batasan Masalah .................................................................... 3

1.4 Ruang Lingkup ...................................................................... 4

1.5 Tujuan ................................................................................... 4

1.6 Manfaat ................................................................................. 5

1.7 Metodologi Penelitian ............................................................ 5

1.7.1 Metodologi Pengumpulan Data................................... 5

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem ............................. 6

1.8 Sistematika Penulisan............................................................. 7

BAB II Landasan Teori

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................. 8

2.1.1 Definisi Sistem ........................................................... 8

2.1.2 Karateristik Sistem...................................................... 8

2.1.3 Definisi Informasi....................................................... 11

2.1.3.1 Siklus Informasi ............................................ 11

2.1.3.2 Kualitas Informasi......................................... 12

2.1.3.3 Nilai Informasi.............................................. 13

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

2.1.3 Definisi Sistem Informasi ........................................... 13

2.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellingence) .......................... 13

2.3 Sistem Pakar .......................................................................... 17

2.3.1 Definisi Sistem Pakar.................................................. 17

2.3.2 Ciri-ciri Sistem Pakar.................................................. 19

2.3.3 Konsep Dasar Sistem Pakar ........................................ 19

2.3.4 Komponen Sistem Pakar............................................. 20

2.3.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar ........................... 26

2.3.6 Peranan Sistem Pakar.................................................. 28

2.3.7 Keuntungan Sistem Pakar ........................................... 29

2.3.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan ................. 30

2.3.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvesional .. 31

2.3.10 Perbedaan Sistem Pakar dan SPK ............................... 32

2.3.11 Teknik Representasi Pengetahuan ............................... 32

2.3.12 Akusisi Pengetahuan................................................... 33

2.4 Domain Permasalahan Sepeda Motor Suzuki 120R ................ 37

2.5 Metodologi Pengembangan Sistem......................................... 38

2.5.1 Pendekatan Terstruktur ............................................... 39

2.5.2 System Development Life Cycle (SDLC) ..................... 42

2.6 Flowchart .............................................................................. 44

2.7 Data Flow Diagram (DFD).................................................... 45

2.8 Balancing dalam DFD............................................................ 46

2.9 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram ................................. 47

2.9.1 Kesatuan Luar (External Entity).................................. 47

2.9.2 Arus Data (Data Flow) ............................................... 47

2.9.3 Proses (Process) ......................................................... 48

2.9.4 Simpanan Data (Data Store) ....................................... 50

2.10 Basis Data (Database)............................................................ 50

2.10.1 Konsep Dasar Basis Data ............................................ 50

2.10.2 DBMS (Database Management System) ..................... 52

2.10.2.1 Komponen Utama DBMS ............................. 52

2.10.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS ................... 52

2.10.3 Struktur Sistem Database/Basis Data.......................... 53

2.10.4 Database Relasional ................................................... 54

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

2.10.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ........................... 54

2.10.5.1 Elemen ERD ................................................. 54

2.10.6 Normalisasi................................................................. 59

2.11 PHP ....................................................................................... 60

2.12 MySQL.................................................................................. 61

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Metodologi Pengumpulan Data .............................................. 63

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem......................................... 65

3.3 Kerangka Penelitian ............................................................... 68

BAB IV Analisis dan Pembahasan

4.1 Analisis.................................................................................. 69

4.1.1 Deteksi Masalah ......................................................... 69

4.1.2 Penelitian/Investigasi Awal......................................... 70

4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem .......................................... 70

4.2 Desain.................................................................................... 72

4.2.1 Pohon Keputusan........................................................ 72

4.2.2 Kaidah Produksi ......................................................... 72

4.2.3 Perancangan Masukan ................................................ 73

4.2.3.1 PerancanganAlgoritma dan FlowchartSistem 73

4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram (DFD) ...... 117

4.2.4 Perancangan File......................................................... 130

4.2.4.1 Perancangan Database .................................. 131

4.2.4.1.1 Struktur Database ................................. 131

4.2.4.1.2 Kamus Data............................................ 133

4.2.4.1.3 Daftar Tabel Database Motor................. 133

4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi......................... 136

4.2.4 Perancangan Keluaran ............................................... 136

4.3 Implementasi.......................................................................... 145

4.3.1 Tampilan Sistem......................................................... 146

4.3.2 Fitur Sistem ................................................................ 158

4.3.3 Tes Data (Testing) ...................................................... 158

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

BAB V Penutup

5.1 Simpulan................................................................................ 161

5.2 Saran...................................................................................... 162

Daftar Pustaka................................................................................................. 163

Lampiran-lampiran.......................................................................................... 166

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Studi Literatur ................................................................................. 18

Tabel 2.2 Perbedaan Sistem Konvensional dan Sistem Pakar .......................... 31

Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan .............. 32

Tabel 4.1 Tabel Admin.................................................................................... 133

Tabel 4.2 Tabel Arahan................................................................................... 134

Tabel 4.3 Tabel Istilah..................................................................................... 134

Tabel 4.4 Tabel Jawaban................................................................................. 134

Tabel 4.5 Tabel Pertanyaan ............................................................................. 135

Tabel 4.6 Tabel Solusi..................................................................................... 135

Tabel 4.7 Tabel Uji coba pemakai oleh pakar ................................................. 135

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi........................................................................... 12

Gambar 2.2 Depth-First Search....................................................................... 24

Gambar 2.3 Breadth-First Search.................................................................... 25

Gambar 2.4 Best-First Search ......................................................................... 25

Gambar 2.5 Menggunakan Logika untuk Proses Penalaran.............................. 37

Gambar 2.6 Kesatuan Luar.............................................................................. 47

Gambar 2.7 Aliran Data .................................................................................. 48

Gambar 2.8 Proses .......................................................................................... 49

Gambar 2.9 Aliran Data .................................................................................. 50

Gambar 2.10 Entitas (Entity) ........................................................................... 55

Gambar 2.11 Atribut (Attribute) ...................................................................... 55

Gambar 2.12 Relasi (Relation) ........................................................................ 56

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar 2.13 Binary Relation .......................................................................... 57

Gambar 2.14 Unary Relation........................................................................... 57

Gambar 2.15 N-Nary Relation ......................................................................... 57

Gambar 4.1 Flowchart Sistem Pakar ............................................................... 73

Gambar 4.2 Flowchart Program ...................................................................... 74

Gambar 4.3 Flowchart Program (Lanjut.2)...................................................... 75

Gambar 4.4 Flowchart Program (Lanjut.3)...................................................... 76

Gambar 4.5 Flowchart Program (Lanjut.4)...................................................... 77

Gambar 4.6 Flowchart Program (Lanjut.5)...................................................... 78

Gambar 4.7 Flowchart Program (Lanjut.6)...................................................... 79

Gambar 4.8 Flowchart Program (Lanjut.7)...................................................... 80

Gambar 4.9 Flowchart Program (Lanjut.8)...................................................... 81

Gambar 4.10 Flowchart Program (Lanjut.9).................................................... 82

Gambar 4.11 Flowchart Program (Lanjut.10).................................................. 83

Gambar 4.12 Flowchart Program (Lanjut.11).................................................. 84

Gambar 4.13 Flowchart Program (Lanjut.12).................................................. 85

Gambar 4.14 Flowchart Program (Lanjut.1).................................................... 86

Gambar 4.15 Flowchart Program (Lanjut.13).................................................. 87

Gambar 4.16 Flowchart Program (Lanjut.14).................................................. 88

Gambar 4.17 Flowchart Program (Lanjut.15).................................................. 89

Gambar 4.18 Flowchart Program (Lanjut.16).................................................. 90

Gambar 4.19 Flowchart Program (Lanjut.17).................................................. 91

Gambar 4.20 Flowchart Program (Lanjut.18).................................................. 92

Gambar 4.21 Flowchart Program (Lanjut.19).................................................. 93

Gambar 4.22 Flowchart Program (Lanjut.20).................................................. 94

Gambar 4.23 Flowchart Program (Lanjut.21).................................................. 95

Gambar 4.24 Flowchart Program (Lanjut.22).................................................. 96

Gambar 4.25 Flowchart Program (Lanjut.23).................................................. 97

Gambar 4.26 Diagram Konteks ....................................................................... 117

Gambar 4.27 Diagram Nol .............................................................................. 119

Gambar 4.28 Diagram Detail Proses 1.0.......................................................... 122

Gambar 4.29 Diagram Detail Proses 2.0.......................................................... 123

Gambar 4.30 Diagram Detail Proses 3.0.......................................................... 124

Gambar 4.31 Diagram Detail Proses 4.0.......................................................... 125

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar 4.32 Diagram Detail Proses 5.0.......................................................... 126

Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram ...................................................... 131

Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS .............................................................. 132

Gambar 4.35 Logical Record Structure ........................................................... 132

Gambar 4.36 Tampilan Halaman Sesi Konsultasi ............................................ 137

Gambar 4.37 Tampilan Halaman Daftar Istilah ............................................... 138

Gambar 4.38 Tampilan Halaman Spesifikasi ................................................... 139

Gambar 4.39 Tampilan Halaman Tentang Kami.............................................. 140

Gambar 4.40 Tampilan Halaman Login Admin ............................................... 141

Gambar 4.41 Tampilan Update Daftar Pertanyaan........................................... 142

Gambar 4.42 Tampilan Update Solusi............................................................. 143

Gambar 4.43 Tampilan Halaman Update Daftar Istilah ................................... 144

Gambar 4.44 Tampilan Halaman Update Admin............................................. 145

Gambar 4.45 Halaman Home .......................................................................... 146

Gambar 4.46 Halaman Konsultasi ................................................................... 147

Gambar 4.47 Halaman Daftar Istilah ............................................................... 148

Gambar 4.48 Halaman Login........................................................................... 149

Gambar 4.49 Halaman Update Admin............................................................. 150

Gambar 4.50 Halaman Tambah Admin ........................................................... 151

Gambar 4.51 Halaman Update Solusi.............................................................. 152

Gambar 4.52 Halaman Tambah Solusi ............................................................ 153

Gambar 4.53 Halaman Update Pertanyaan ...................................................... 154

Gambar 4.54 Halaman Tambah Pertanyaan..................................................... 155

Gambar 4.55 Halaman Tampil Istilah.............................................................. 156

Gambar 4.56 Halaman Tambah Istilah ............................................................ 157

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

DAFTAR SIMBOL

1. Flow Direction Symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol arus/ flow Untuk menyatakan jalannya suatu proses

2. Simbol Communication

Link

Untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data/informasi dari suatu lokasi ke lokasi lainnya.

3. Simbol Connector Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.

4. Simpanan offline Untuk menyatakan sambungan dalam satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembaran berbeda.

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

2. Processing Symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol offline connector

Untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar berbeda.

2. Simbol manual Untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).

3. Simbol decision/logika

Untuk menunjukkan sautu kondisi tertentu yang akan menghasilkan 2 kemungkinan jawaban, ya/tidak.

4. Simbol predefined process

Untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.

5. Simbol terminal Untuk menyatakan permulaan atau akhir program.

6. Simbol keying operation

Untuk menyatakan segala Janis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

7. Simbol off-line storage

Untuk menyatakan bahwa data dalam simbol ini disimpan ke dalam media tertentu.

8. Simbol manual input

Untuk memasukan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.

Sumber: Ladjamudin, 2005

3. Input-output symbols

No Simbol Nama Simbol Uraian

1. Simbol input-output Untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.

2. Simbol punched card

Untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.

3. Simbol magnetic-tape unit

Untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau outputdisimpan ke pita magnetic.

4. Simbol disk storage Untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.

5. Simbol document Untuk mencetak laporan ke printer.

6. Simbol display Untuk menyatakan peraltan output yang digunakan berupa layar.

Sumber: Ladjamudin, 2005

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Expert System/Sistem Pakar telah mengalami perkembangan yang pesat

dalam ilmu komputer (Nugraha, 2006). Hal ini dapat dilihat dari semakin luasnya

penggunaan sistem pakar dalam berbagai bidang aplikasi, terutama yang selama

ini diketahui sistem pakar menjalankan fungsi-fungsi pada dunia kesehatan,

industri, dan bidang lainnya.

Di antara perkembangannya sistem pakar merupakan salah satu bidang

yang menarik untuk dikembangkan. Dengan adanya perkembangan tersebut dan

adanya kebutuhan yang dapat membantu orang lain, maka di kesempatan kali ini

dicoba untuk membuat sistem pakar yang berkaitan dengan masalah dalam

memodifikasi sepeda motor (Nugraha, 2006).

Kendaraan sepeda motor merupakan suatu alat transportasi yang banyak

digunakan masyarakat pada umumnya (Wijaya, 2008). Suzuki 120R adalah salah

satu jenis sepeda motor yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya

dan khususnya kalangan remaja.

Sepeda Motor Suzuki 120R adalah sepeda motor 2 Tak keluaran pabrikan

Suzuki yang banyak digunakan oleh remaja untuk unjuk kebolehan dalam

performa dan kecepatan sepeda motornya.

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

2

Sepeda motor yang ada sekarang ini performanya masih dirasakan sangat

kurang, walaupun banyak sepeda motor yang mempunyai CC tinggi tapi untuk

kecepatan masih kurang dibandingkan dengan motor yang sudah dimodifikasi.

Keterbatasan orang tentang memodifikasi sepeda motor masih sagatlah kurang

tapi banyak bengkel-bengkel yang menyediakan jasa untuk memodifikasi sepeda

motor yang kita miliki.

Kemudian keterbatasan dana adalah masalah yang paling utama dalam

melakukan modifikasi sepeda motor. Kapasitas mesin yang besar sekarang ini

banyak diminati oleh masyarakat, namun bagaimana dengan masyarakat yang

sudah terlanjur membeli motor dengan kapasitas mesin yang masih kecil

khususnya anak-anak muda dan ingin memiliki sepeda motor dengan kapasitas

mesin yang besar tanpa harus membeli yang baru? Biasanya, mereka mencoba

memodifikasi kendaraan roda dua mereka di bengkel-bengkel sepeda motor atau

mencoba memodifikasi sendiri kendaraan mereka. Biasanya, sepeda motor yang

sudah dimodifikasi mesinnya rawan akan kerusakan dan membuat pemakaian

bahan bakar menjadi lebih boros dikarenakan kurangnya pengetahuan mekanik

atau pemilik sepeda motor mengenai modifikasi mesin, sehingga bukannya

meningkatkan kinerja mesin tetapi malah menurunkan kinerja mesin. Pengetahuan

yang cukup mengenai memodifikasi mesin tidak akan menimbulkan kerusakan

pada sepeda motor. Oleh karena itu pemilihan judul “Rancang Bangun Sistem

Pakar untuk Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki Satria 120R”, adalah

perwujudan untuk membantu mengaplikasikan pengetahuan manusia ke dalam

suatu sistem, sehingga dapat digunakan oleh orang banyak.

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang

dihadapi di antaranya, sebagai berikut:

1. Bagaimana menerapkan daya intellegensia seorang pakar ke dalam suatu

sistem komputer?

2. Bagaimana caranya membantu pengguna motor Suzuki 120R dalam

memodifikasi sepeda motornya?

3. Bagaimana membangun sistem yang dapat dengan mudah digunakan oleh

pengguna (user) sekali pun tanpa kehadiran langsung seorang pakar?

4. Bagaimana menyediakan kepakaran setiap waktu dan diberbagai lokasi?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka batasan masalah yang akan

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan hanya pada pembuatan sistem Pakar untuk Memodifikasi

Sepeda Motor Suzuki 120R.

2. Upgrade hanya meliputi bagian-bagian mesin, karburator, pengapian, dan

knalpot

3. Penelrusuan dalam pengambilan keputusan mesin pakar bersifat statis

4. Teknik penelusuran yang digunakan dalam metode pencarian sistem pakar

ini adalah metode penelusuran Best First Search.

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

4

5. Tahapan implementasi, dilakukan pembuatan program yang diterapkan

dengan bahasa pemograman php dan database MySQL, serta dilakukan

testing black box.

1.4 Ruang Lingkup

Penelitian skripsi ini dilaksanakan pada:

Waktu : April 2009 – September 2009

Tempat : Bengkel Motor Kribo

Jl. Kertamukti No. 26b Rt.001/08 Pisangan - Ciputat

1.5 Tujuan

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Melakukan analisis dan perancangan sistem pakar (expert system) dengan

metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System

Development Life Cycle) (Ladjamudin, 2005).

2. Membuat sistem pakar yang digunakan oleh pengguna sepeda motor

Suzuki 120R dalam memodifikasi mesin sepeda motornya.

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

5

1.6 Manfaat

Adapun manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam merancang dan membangun

Sistem Pakar.

2. Memahami konsep rancang bangun sistem pakar memodifikasi Sepeda

Motor Suzuki Satria 120R.

3. Menjadi dokumentasi yang dapat digunakan untuk pengembangan

software ini dikemudian hari.

4. Dapat dijadikan referensi untuk penelitian berikutnya di bidang sistem

pakar

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang akan dilakukan dalam proses

pembuatan skripsi ini meliputi beberapa metode, yaitu:

1. Metode studi pustaka

Mengumpulkan berbagai macam referensi dan melakukan penelitian

dengan mencari bahan berupa literatur dari buku-buku yang berhubungan

dengan penelitian serta mencari karya-karya ilmiah yang dapat membantu

penelitian, baik di perpustakaan maupun melalui paper-paper yang ada di

internet, yang akan menjadi acuan dalam analisa dan pengembangan

aplikasi sistem yang akan dibangun.

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

6

2. Metode Wawancara.

Melakukan wawancara di tempat penelitian untuk mendapatkan gambaran

yang jelas mengenai sistem yang akan dibuat dan dibutuhkan.

3. Metode Observasi

Mengumpulkan data dan informasi dengan cara meninjau dan mengamati

secara langsung kegiatan yang terjadi di lapangan.

1.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi pengembangan sistem yang akan dilakukan dalam merancang

dan membangun sebuah sistem pakar (expert system), dengan menggunakan

metodologi terstruktur dengan model pengembangan SDLC (System Development

Life Cycle) (Ladjamudin, 2005), yang secara garis besar terbagi tiga kegiatan

utama yaitu: (1) Analisis, yaitu menganalis sistem untuk membuat keputusan; (2)

Desain, yaitu untuk mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi perusahaan. Pada tahapan ini juga di desain metode

penalaran dan model dari sistem. Metode penalaran yang digunakan untuk

menginferensi (menalarkan) suatu kesimpulan, menggunakan model forward

chaining (Hartati dan Iswanti, 2008), sedangkan teknik penelusuran yang

digunakan adalah teknik best first search (Hartati dan Iswanti, 2008); (3)

Implementasi, pada tahap ini bertujuan untuk melakukan kegiatan yang

sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangun atau di kembangkan.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

7

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun garis besar penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini berisi tentang alasan pemilihan judul, latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, ruang lingkup, tujuan,

manfaat dan metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II: Landasan Teori

Bab ini berisikan penjelasan teori-teori dan konsep yang terkait

dengan pengembangan sistem yang akan dirancang, yaitu yang

berkaitan dengan teori kecerdasan tiruan, sistem pakar, dan

komponen-komponennya serta tahapan-tahapannya, mesin

inferensi metode pencarian, antar muka pemakai, dan

komponennya.

BAB III: Metodologi Penelitian

Bab ini berisi tentang tahapan-tahapan aplikasi yang meliputi

perancangan sistem, Metodologi Pengumpulan yang terdiri dari

metode wawancara, metode observasi, dan metode pustaka.

BAB IV: Pembahasan

Bab ini berisi tentang Perancangan dan Implementasi dari aplikasi

yang dibuat beserta pengujian aplikasi.

BAB IV: Simpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang simpulan dan saran yang diambil dari

materi pembahasan dan aplikasi yang telah dibuat.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

2.1.1 Definisi sistem

Definisi dari sebuah sistem mempunyai peranan penting dalam pendekatan

untuk mempelajari sebuah sistem. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan

dari elemen-elemen, komponen-komponen, dan sub-sub sistem merupakan

definisi yang luas (Jogiyanto, 2005). Menurut Jogiyanto (2005) sistem adalah

kumpulan elemen–elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian–bagian yang saling

berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau

maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu

(Jogiyanto, 2005), yaitu:

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sistem

atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapapun

kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-

subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

9

menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini

memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu

sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environtments)

Lingkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas sistem yang

mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan

dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan

luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka

akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-

sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk

subsistem lainnya dengan melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Masukkan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintanance input) dan masukan signal

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

10

(signal input). Maintanance input adalah energi yang dimasukkan supaya

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,

program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan

komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau ke sistem yang lebih besar.

Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran

yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan

informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

input menjadi output.

8. Sasaran Sistem(Objectives) atau Tujuan Sistem (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya.

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

11

2.1.3 Definisi Informasi

Informasi adalah bahan pokok dalam pemberitaan, informasi bukan hanya

fakta/kenyataan melainkan lebih luas lagi tentang proses dan penggunaan

informasi itu sendiri. Informasi ini harus bergerak, mudah dimengerti, utuh, dan

bulat. Menurut Jogiyanto (2005) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi

sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil

keputusan saat ini atau mendatang. Adapun nilai dari suatu informasi (Value of

information) ditentukan oleh dua hal, yaitu:

1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan dengan biaya mendapatkanya.

2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai

dengan nilai uang tetapi ditaksir dengan nilai efektifnya.

2.1.3.1 Siklus Informasi

Data yang melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian

menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,

yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah

data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat

suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch

disebut dengan siklus informasi (information cycle) atau ada yang menyebutnya

dengan istilah siklus pengolahan data (data processing cycle).

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

12

Sumber: Jogiyanto, 2005

Gambar 2.1 Siklus informasi

2.1.3.2 Kualitas Informasi

Adapun kualitas dari suatu informasi ditentukan oleh karakteristik–

karakteristik sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Akurat.

Suatu informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau

menyesatkan.

2. Tepat waktu.

Suatu informasi yang datang pada penerimanya tidak boleh terlambat.

Infornasi yang using tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan.

Suatu informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Keputusan Tindakan

Hasil Tindakan

PenerimaData

Input Output

Dasar data

proses

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

13

2.1.3.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu: manfaat dan biaya

mendapatkannya. Suatu sistem dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif

dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa

informasi yang digunakan didalam suatu sistem informasi umumnya digunakan

untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk

menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya

untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya

oleh satu pihak didalam perusahaan (Jogiyanto, 2005).

2.1.4 Definisi Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu

organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,

media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan

jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal

kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan

eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk

pengambilan keputusan yang cerdik (Jogiyanto, 2005).

2.2 Kecerdasan Buatan (Artificial Intellingence)

Intelligence atau intelegensia adalah seorang yang pandai dalam

melaksanakan pengetahuan yang dimilikinya. Dengan pengertian tersebut maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa walaupun seseorang banyak memiliki ilmu

pengetahuan, tetapi bila ia tidak melaksanakannya dalam praktek, maka ia tidak

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

14

dapat di golongkan ke dalam intelegensia. Dengan kata lain, intellgensia adalah

kemampuan manusia untuk memperoleh pengetahuan dan pandai

melaksanakannya dalam praktek.

Dalam Al-qur’an seseorang/sekelompok orang yang pandai meneliti dan

melakasanakan pengetahuannya disebut ulil albab. Ciri-ciri dari mereka antara

lain disebutkan dalam surat Ali-Imran (3) 190-191: “ Sesungguhnya dalam

penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat

tanda-tanda bagi ulil albab. Yaitu mereka yang berzikir (mengingat) Allah

sambil berdiri, atau duduk atau berbaring, dan mereka yang berpikir tentang

kejadian langit dan bumi ...”. Muhammad Quthb dalam bukunya Manhaj At-

Tarbiyah Al-Islamiyah mengomentari ayat Ali 'Imran, bahwa ayat tersebut

merupakan metodologi yang sempurna bagi penalaran dan pengamatan Islam

terhadap alam. Dalam ayat tersebut manusia diminta untuk berfikir terhadap alam

dan menerapkan pengetahuan kepada penciptaan teknologi yang bermanfaat bagi

manusia. Penerapan dari pengetahuan ke dalam teknologi biasa disebut suatu

kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Artificial intelligence atau dikenal dengan kecerdasan buatan merupakan

kawasan penelitian, aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman

komputer untuk melakukan sesuatu hal yang -dalam pandangan manusia adalah-

cerdas (Simon, 1987). Bagian utama dari Artificial intelligence adalah ilmu

pengetahuan (knowledge), suatu pengertian tentang beberapa wilayah subjek yang

diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman. Walaupun komputer tidak

mungkin mendapatkan pengalaman atau belajar dan meneliti seperti manusia,

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

15

tetapi ia dapat memperoleh pengetahuan yang dibutuhkannya melalui upaya yang

diberikan seorang pakar manusia.

Hampir semua pangkalan pengetahuan (knowledge base) sangat terbatas

dalam arti terfokuskan kepada suatu masalah khusus. Pada saat pangkalan

pengetahuan itu sudah terbentuk, maka teknik Artificial intelligence bisa

digunakan untuk memberi kemampuan baru kepada komputer agar dapat berfikir,

menalar dan membuat inferensi (mengambil keputusan berdasarkan pengalaman)

dan membuat pertimbangan-pertimbangan yang didasarkan oleh fakta-fakta atau

aturan-aturan dan hubungan-hubungannya yang terkandung dalam pangkalan

pengetahuan tersebut.

Tujuan utama dari kecerdasan buatan (Artificial intelligence) adalah

membuat mesin menjadi lebih pintar (Winston dan Prendergast, 1984), yaitu

bagaimana menerapkan sebuah ilmu pengetahuan yang dimiliki seorang pakar dan

di integrasikan kedalam sebuah mesin dan dapat digunakan dalam memecahkan

masalah dan pengambilan keputusan

Tujuan kedua dari kecerdasan buatan (Artificial intelligence) yaitu

memahami intellegencia manusia (Winston dan Prendergast, 1984). Dengan

menerapkan pola berfikir manusia pada komputer, maka kita dilatih untuk belajar

bagaimana menyimpan pengetahuan ke dalam otak kita dan bagaimana cara

mengaplikasikannya. Terlebih dahulu kita harus mengerti tentang pola berpikir

kita sendiri, bagaimana teknik penalarannya, dan bagaimana teknik

pendekatannya dalam memecahkan suatu masalah. Dengan kata lain kita harus

belajar dari diri sendiri, bagaimana cara kita belajar, dan sampai sejauh mana

kelemahan dan kekuatan kita. Singkatnya kita harus mengetahui bagaimana cara

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

16

kita belajar. Sehingga demikian, kita bisa memperoleh pengertian yang lebih baik

atas pikiran dan kita akan bisa mengarahkan metodologi belajar yang lebih baik

dan mampu menerapkan intelegensia kita ke dalam masalah nyata.

Tujuan ketiga dari kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah

membuat mesin lebih bermanfaat (Winston dan Prendergast, 1984). Setelah

bagaimana kita mempelajarai pola berpikir dan belajar dari manusia, kemudian

kita integrasikan pola berpikir dan belajar manusia atau disebut pengetahuan ke

dalam sebuah komputer atau mesin, agar mesin tersebut dapat berjalan sesuai

dengan pola berpikir kita dan dapat bermanfaat dalam memecahkan suatu

masalah dan mengambil suatu keputusan.

Kecerdasan buatan (Artificial intelligence) dapat dipandang dari perbagai

perspektif yaitu (Hartati dan Iswanti, 2008):

1. Dari perspektif Kecerdasan (Intelligence)

Artificial intelligence adalah bagaimana membuat mesin yang “cerdas”

dan dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya dapat dilakukan oleh

manusia

2. Dari perspektif bisnis

Artificial intelligence adalah sekelompok alat bantu (tools) yang berdaya

guna, dan metodologi yang menggunakan tool-tool tersebut guna

menyelesaikan masalah-masalah bisnis.

3. Dari perspektif pemrograman (Programming)

Artificial intelligence termasuk di dalamnya adalah studi tentang

pemrograman simbolik, pemecahan masalah, proses pencarian (search)

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

17

Umumnya pemrograman dari Artificial intelligence lebih focus terhadap

symbol-simbol atau pemrosesan numeric (huruf, kata, angka) dalam memproses

masalah yang dihadapai untuk mendapatkan pemecahan masalahnya atau

keputusan yang harus di buat.

2.3 Sistem Pakar

2.3.1 Definisi Sistem Pakar

Sistem Pakar adalah sistem berbasis komputer yang menggunakan

pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah yang

biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut

(Kusrini, 2006)

Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan kaidah-kaidah

penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan tertentu yang

diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu. Kombinasi dari kedua

hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya digunakan dalam proses

pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah tertentu. Sistem pakar

merupakan suatu sistem informasi yang menangkap dan menggunakan

pengetahuan serta metodologi pengambilan keputusan yang digunakan oleh

seorang atau beberapa orang ahli dalam bidang keahlian tertentu. Sistem pakar

berlaku seperti seorang pakar pada bidangnya berisi fakta-fakta dan heuristik

untuk memecahkan masalah tertentu.

Sistem pakar didasarkan pada sistem pengetahuan, sehingga

memungkinkan komputer dapat berfikir dan mengambil keputusan atau

kesimpulan dari sekumpulan kaidah. Sistem pakar mempunyai keuntungan

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

18

dibandingkan dengan seorang pakar yaitu kepakarannya dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat tanpa kehadiran sang pakar, mencakup keseluruhan dari kepakaran

tersebut dan sistematis, memungkinkan untuk menangani masalah yang kompleks

dengan lebih cepat, kepakarannya tetap dapat dimanfaatkan walau pakarnya telah

tidak dapat bekerja, membantu kejelasan dan pemahaman secara efektif untuk

suatu bidang kepakaran dan memungkinkan untuk membuat pengetahuan terpadu

atas bidang-bidang tertentu yang relevan.

Berdasarkan studi hasil penelitian sejenis (Tabel 2.1.) perbandingan dari

tabel diatas, maka akan dirancang suatu sistem berbasis web dan memiliki fitur

daftar istilah untuk menerangkan istilah-istilah dalam sistem yang mungkin tidak

dimengerti oleh user. Dalam sistem pakar ini akan ditambahkan pula fitur

chatting, sehingga user dapat berkomunikasi langsung dengan pakar apabila tidak

terdapat solusi yang diinginkan. Dengan adanya fitur chatting memudahkan pakar

untuk mengembangkan pengetahuan dalam sistem pakar yang telah dibuat.

Tabel 2.1 Studi Literatur

No. Judul Penelitian Kelebihan Kekurangan

1 Mendeteksi kerusakan sepeda motor honda astrea prima menggunakan sistempakar (Adhitya, 2004)

Dapat mendeteksi kerusakan pada sepeda motor Honda Astrea, bagi lembaga-lembaga yang bergerak di bidang perbaikan sepeda motor.

Belum adanya fitur dari daftar istilah.Belum berbasis web

2 Sistem pakar penyakit jantung (Setyadi, 2006)

Mendeteksi analisa penyakit jantung, dengan cara klarifikasi berdasarkan pemeriksaan fisik pasien.

Sistem masih belum berbasis web.Belum adanya fitur dari daftar istilah.

3 Pengembangan dan analisis sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan motor dieselpada mobil (Prawira, 2006)

Dapat mendeteksi kerusakan mesin diesel pada mobil dan memberikan solusi serta petunjuk untuk mengatasinya.

Sistem belum berbasis web.Belum adanya fitur dari daftar istilah.

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

19

2.3.2 Ciri-ciri Sistem Pakar

Secara umum sistem pakar mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain

(Kusrini, 2006):

1. Terbatas pada bidang yang spesifik.

2. Dapat memberikan penalaran untuk data-data yang tidak lengkap atau

tidak pasti.

3. Dapat mengemukakan rangkaian alas an yang diberikannya dengan cara

yang dapat pahami.

4. Berdasarkan pada rule atau kaidah tertentu.

5. Dirancang untuk dikembangkan secara bertahap.

6. Outputnya bersifat nasihat atau anjuran.

7. Output tergantung dari dialog antar user.

8. Knowledge base dan inference engine terpisah.

2.3.3 Konsep Dasar Sistem Pakar

Sistem pakar adalah sistem informasi berbasis komputer yang

menggunakan pengetahuan pakar untuk mencapai performa keputusan tingkat

tinggi dalam domain personal yang sempit. MYCIN yang dikembangkan Stanford

University pada awal tahun 1980-an untuk diagnosis medis, secara umum

dianggap sebagai sistem pakar yang paling terkenal. Aplikasi lain dalam

penetapan pajak, analisis kredit, perawatan peralatan, dan diagnosis kegagalan

juga telah popular disebagaian besar organisasi berukuran besar dan menengah

sebagai alat utama untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas (Turban, 2005).

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

20

Konsep dasar dari sistem pakar mencakup beberapa persoalan mendasar,

antara lain apa yang dimaksud dengan keahlian, siapa yang disebut pakar,

bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan bagaimana sistem bekerja (Turban,

2005). Berikut adalah deskripsi inti dari bagian-bagian tersebut.

1. Pakar

Pakar adalah orang yang memiliki pengetahuan, penilaian, pengalaman

dan metodologi khusus, serta kemampuan untuk menerapakan bakat ini

dalam dalam memberi nasihat dan memecahkan persoalan (Turban, 2005).

Tugas dari pakar adalah menyediakan pengetahuan tentang bagaimana

melaksanakan tugas yang akan dijalankan oleh sistem berbasis

pengetahuan.

2. Keahlian

Keahlian adalah pengetahuan ekstensif yang spesifik terhadap tugas yang

dimiliki pakar (Turban, 2005). Tingkat keahlian menentukan performa dari

suatu keputusan. Keahlian sering dicapai dari pelatihan, membaca dan

mempraktikkannya.

2.3.4 Komponen Sistem Pakar

Sistem pakar memiliki komponen-komponen sebagai berikut (Sri Hartati

Dan Sari Iswanti, 2008):

1. Antarmuka Pengguna (User Interface)

Sistem pakar menggantikan seorang pakar dalam suatu situasi tertentu,

maka sistem harus menyediakan pendukung yang diperlukan oleh pemakai

yang tidak memahami masalah teknis. Sistem pakar juga menyediakan

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

21

komunikasi antara sistem dan pemakainya, yang disebut sebagai antar

muka. Antar muka yang efektif dan ramah pengguna (user-friendly)

penting sekali terutama bagi pemakai yang tidak ahli dalam bidang yang

diterapkan pada sistem pakar.

2. Basis Pengetahuan

Basis pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan bidang tertentu

pada tingkatan pakar dalam format tertentu. Pengetahuan ini diperoleh dari

akumulasi pengetahuan pakar dan sumber-sumber pengetahuan lainnya.

Basis pengetahuan bersifat dinamis, bisa berkembang dari waktu ke

waktu.

3. Memori Kerja

Merupakan bagian dari sistem pakar yang menyimpan fakta-fakta yang

diperoleh saat dilakukan proses konsultasi. Fakta-fakta inilah yang

nantinya akan diolah oleh mesin inferensi berdasarkan pengetahuan yang

disimpan dalam basis pengetahuan untuk menentukan suatu keputusan

pemecahan masalah.

4. Fasilitas Penjelasan

Proses menentukan keputusan yang dilakukan oleh mesin inferensi selama

sesi konsultasi mencerminkan proses penalaran seorang pakar. Karena

pemakai terkadang bukanlah ahli dalam bidang tersebut, maka dibuatlah

fasilitas penjelasan.

5. Fasilitas Akusisi Pengetahuan

Pengetahuan pada sistem pakar dapat ditambahkan kapan saja

pengetahuan baru diperoleh atau saat pengetahuan yang sudah ada tidak

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

22

berlaku lagi. Hal ini dilakukan sehingga pemakai akan menggunakan

sistem pakar yang komplit dan sesuai dengan perkembangan.

6. Mesin Inferensi

Mesin inferensi merupakan otak dari sistem pakar, berupa perangkat lunak

yang melakukan tugas inferensi penalaran sistem pakar, biasa dikatakan

sebagai mesin pemikir (thinking machine). Pada prinsipnya mesin

inferensi inilah yang akan mencari solusi dari suatu permasalahan. Mesin

inferensi memulai pelacakan dengan mencocokan kaidah dalam basis

pengetahuan dengan fakta yang ada dalam basis pengetahuan. Ada dua

teknik pelacakan, yaitu (Turban, 1995):

a) Forward Chaining

Merupakan proses data yang mulai berjalan ketika informasi

tertentu diletakan oleh pengguna. Tanda-tanda atau kunci-kunci

keberhasilan akan terkumpul dengan sendirinya ketika mengarah

ke kesimpulan.

Dalam pelacakan ini, aturan diuji satu demi satu dalam urutan

tertentu. Sistem pakar bertujuan untuk mengecek bagian dari

aturan tersebut, apakah kondisinya salah atau benar. Jika

kondisinya benar, aturan itu dijalankan dan aturan berikutnya diuji.

Saat kondisinya salah atau aturannya tidak diketahui, aturan

tersebut tidak akan dijalankan, kemudian aturan berikutnya yang

akan diuji.

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

23

b) Backward Chaining

Backward chaining merupakan strategi pencarian arah tujuan.

Dimulai dari tujuan dan bekerja dari arah belakang atau hasil.

Prosesnya dimulai dari hipotesis kemudian pencarian dimulai

untuk menentukan dan membuktikan fakta-fakta pendukung yang

diperlukan. Proses akan berakhir dengan penerimaan atau

penolakan hipotesis.

Dalam pelacakan ini, akan dipilih satu aturan dari kesimpulan dan

menganggapnya sebagai masalah yang harus diselesaikan. Setelah

masalah tersebut diselesaikan, akan dipilih salah satu sub masallah

untuk dievaluasi dan sub masalah yang terpilih itu kemudian

menajadi sub masalah baru.

Sebagai contoh diberikan dua acuan, misalnya: suatu saat anda

ingin menuju ke jambi dari Surabaya, dimana tidak ada

penerbangan langsung antara kedua kota tersebut. Maka untuk itu

anda berusaha menemukan rantai penerbangan sehingga anda

dapat memulai suatu penerbangan dari Surabaya dan kemudian

dapat mengakhirnya dengan penerbangan ke jambi. Hal ini dapat

dilakukan dengan dua cara, yaitu:

a. Anda dapat memulainya dengan mencari penerbangan yang

menuju jambi dan menandai kota dimana asal penerbangan.

Kemudian temukan penerbangan yang menuju kota tersebut

dan temukan kota asal penerbangannya surabya. Kontrol

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

24

kerja pelacakan ini berdasarkan tujuan, artinya kita bekerja

mundur, yang disebut backward chaining.

b. Anda memulai dengan daftar semua penrbangan yang

meninggalkan Surabaya dan menandai semua kota tujuan.

Kemudian mencari semua penerbanga dari kota tersebut

dan menandai juga kota tujuan. Ulangi proses sampai

ditemukan kota jambi. Control kerja proses ini maju mulai

dari asal menuju tujuan artinya bekerja kedepan, yang

disebut forward chaining.

Kedua teknik inferensi digunakan oleh tiga macam metodologi

penelusuran (searching), yaitu:

1) Metodologi Depth-First Search

Adalah teknik pencarian ke dalam. Teknik ini memeriksa semua node

dari root-node ke level berikutnya dan berikutnya secara berurutan.

Proses ini berakhir saat ditemukannya node solusi.

Gambar sederhana dari teknik pelacakan depth-first search akan di

berikan pada gambar 2.2:

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.2 Depth-first Search

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

25

2) Metodologi Breadth-First Search

Teknik pelacakan ini menguji semua node, dimulai dari root-node dan

node setiap level diuji sehingga semunya selesai sebelum pindah ke

level berikut.

Iustrasi breadth-first level search dapat dilihat pada gambar 2.3:

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.3 Breadth-First Search

3) Metodologi Best-First Search

Metodologi Best First Search yaitu penelusuran yang bekerja

berdasarkan kombinasi dari kedua metodologi sebelumnya, yaitu

metodologi Depth-First Search dan metodologi Breadth-First Search.

Sumber: Turban, 1995

Gambar 2.4 Best-First Search

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

26

7. Fasilitas Penjelasan (explanation facility).

Fasilitas penjelasan biasanya hanya ada pada beberapa sistem pakar.

Fasilitas penjelasan berguna dalam memberikan penjelasan kepada

pengguna mengapa komputer meminta suatu informasi tertentu dari

pengguna dan dasar apa yang digunakan komputer sehingga dapat

menyimpulkan suatu kondisi.

2.3.5 Faktor Manusia dalam Sistem Pakar

Untuk memahami perancangan sistem pakar, perlu dipahami mengenai

siapa saja yang berinteraksi dengan sistem. Mereka adalah (Hartati dan Iswanti,

2008):

1. Pakar (expert)

Pakar adalah seorang individu yang memiliki pengetahuan khusus,

pemahaman, pengalaman, dan metodologi – metodologi yang digunkan

untuk memecahkan masalah persoalan dalam bidang tertentu.

Seorang pakar memiliki kemampuan kepakaran, yaitu:

a. Dapat mengenali dan merumuskan suatu masalah

b. Menyelesaikan solusi dari suatu masalah

c. Menjelaskan solusi dari suatu masalah

d. Restrukturisasi pengetahuan

e. Belajar dari pengalaman

f. Memahami batas pengetahuan

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

27

Selain itu, pakar juga memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan

pengetahuannya dan memberikan saran serta memecahkan masalah pada

domain tertentu.

2. Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)

Pembuat pengetahuan memiliki tugas utama menerjemahkan dan

mempresentasikan pengetahuan yang diperoleh dari seorang pakar, baik

berupa pengalaman pakar dalam menyelesaikan masalah maupun sumber

terdokumentasi lainnya ke dalam bentuk yang bisa diterima oleh sistem

pakar. Dalam hal ini Pembuat Pengetahuan (Knowledge engineer)

menginpretasikan, dan merepresentasikan pengetahuan yang diperoleh

dalam bentuk jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

pada pakar, atau pemahaman penggambaran analogis, sistematis,

konseptual yang diperoleh dari membaca beberapa dokumen cetak seperti

text book, jurnal, makalah, dan sebagainya.

3. Pembuat Sistem (System engineer)

Pembangun sistem adalah orang yang bertugas untuk merancang antar

muka pemakai sistem pakar, merancang pengetahuan yang sudah

diterjemahkan oleh pembangun pengetahuan ke dalam bentuk yang sesuai

dan dapat diterima oleh sistem pakar dan mengimplementasikannya ke

dalam mesin inferensi. Selain hal tersebut pembangun sistem juga

bertanggung jawab apabila sistem pakar yang akan diintegrasikan dengan

sistem komputerisasi lain.

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

28

4. Pengguna (User)

Seseorang yang berkonsultasi dengan sistem untuk mendapatkan saran

yang disediakan oleh pakar.

2.3.6 Peranan Sistem Pakar

Berdasarkan pengertian tadi maka secara umum sistem pakar menyediakan

kepakaran untuk memperbaiki kemampuan dan kualitas. Meningkatkan

produktivitas, promosi secara serentak, mnyimpan pngetahuan, mempergunakan

sumber daya manusia secara lebih baik, dan membantu pemasaran produk-produk

baru atau produk-produk lebib baik.

Peranan sistem pakar dapat diidentifikiasikan sebagai berikut:

1. Menggantikan seorang pakar secara penuh

Sebagai ahli yang bekerja secara otomatis, sistem pakar menganalisa

situasi, membuat keputusan, dan langsung mengerjakan atau

memerintahkan orang untuk melaksanakan. Semua biasa dilaksanakan

secara otomatis. Sebagai contoh: sistem pakar dapar langsung

melaksanakan proses kimia, membaca sensor, atau bahkan dapat

memerintah para teknisi untuk mengganti bagian mesin yang rusak.

2. Sebagai kolega

Sistem pakar dalam mendapatkan solusi dibantu oleh seorang pakr

maupun sebaliknya. Dapat memberikan saran-saran, dengan cara

memberikan beberapa alternatif. Sebagai contoh adalah bahwa sistem

pakar dapat menginvestasi penyebab kerusakan atau kesalahan.

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

29

3. Sebagai konsultan ahli (membantu seorang pakar).

Sistem pakar menyediakan konsultasi pada tingkatan yang ahli bagi para

praktisi sedemikian rupa sehingga menyerupai seorang konsultan ahli.

4. Membantu komputer aplikasi dalam menghasilkan laporan.

5. Bekerja di dalam aplikasi komputer.

6. Bekerja di belakang aplikasi komputer dalam menghasilkan laporan.

7. Bekerja membelakangi aplikasi komputer.

8. Menggantikan proses manajemen dokumen.

2.3.7 Keuntungan Sistem Pakar

Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penerapan sistem pakar adalah

(Kusrini, 2006):

1. Membuat seorang awam dapat bekerja layaknya seorang pakar.

2. Dapat bekerja dengan informasi yang tidak lengkap atau tidak pasti.

3. Meningkatkan output dan produktivitas. Sistem pakar dapat bekerja lebih

cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi jumlah pekerja

yang dibutuhkan, dan akhirnya dapat mereduksi biaya.

4. Meningkatkan kualitas.

5. Sistem pakar menyediakan nasihat yang konsisten dan dapat mengurangi

tingkat kesalahan.

6. Membuat peralatan yang kompleks lebih mudah dioperasikan karena

sistem pakar dapat melatih pekerja yang tidak berpengalaman.

7. Handal (reliability).

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

30

8. Sistem pakar tidak dapat lelah atau bosan. Juga konsisten dalam

memberikan jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.

9. Memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah yang kompleks.

10. Memungkinkan pemindahan pengetahuan ke lokasi yang jauh serta

memperluas jangkauan seorang pakar, dapat diperoleh dan dipakai dimana

saja.

11. Merupakan arsip yang terpercaya dari sebuah keahlian sehingga user

seolah-olah berkonsultasi langsung dengan sang pakar meskipun sang

pakar sudah pensiun.

2.3.8 Keuntungan Sistem Pakar bagi Perusahaan

Perusahaan yang menerapkan sistem pakar dapat mengharapkan (McLeod,

1995):

1. Kinerja perusahaan yang lebih baik. Karena manajer perusahaan memiliki

kemampuan yang lebih luas dalam memecahkan masalah melalui

penggunaan sistem pakar, mekanisme pengendalian perusahaan

meningkat. Perusahaam lebih mampu memenuhi tujuannya.

2. Mempertahankan pengendalian atas pengetahuan perusahaan. Sistem

pakar memberikan ksempatan untuk membuat pengetahuan pegawai yang

berpengalaman tersedia untuk pegawai yang baru dan kurang

berpengalaman serta penyimpanan pengatahuan itu dalam perusahaan

lebih lama, bahkan setelah pegawai tersebut berhenti.

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

31

2.3.9 Perbandingan Sistem Pakar dan Sistem Konvensional

Perbedaan antara sistem pakar dan sistem konvensional dapat dilihat pada

tabel berikut (Kusrini, 2006):

Tabel 2.2 Perbedaan Sistem konvensional dan Sistem pakar

Sistem Konvensional Sistem PakarInformasi dan pemrosesan umumnya digabung dalam satu program sequential.

Knowledge base terpisah dari mekanisme pemrosesan (inference).

Program tidak pernah salah (kecuali pemrogramnya yang salah).

Program bisa saja melakukan kesalahan.

Tidak menjelaskan mengapa input dibutuhkan atau bagaimana hasil diperoleh.

Penjelasan (explanation) merupakan bagian dari expert system

Data harus lengkap. Data tidak harus lengkap.

Perubahan pada program merepotkan. Perubahan pada rules dapat dilakukan dengan mudah.

Sistem bekerja jika sudah lengkap Sistem dapat bekerja hanya dengan rulesyang sedikit.

Eksekusi secara algoritmik (step by step). Eksekusi dilakukan secara heuristic.

Manipulasi efektif pada database yang besar.

Manipulasi efektif pada knowledge-baseyang besar.

Efesien adalah tujuan utama. Efektivitas adalah tujuan utama.

Data kuantitatif Data kualitatif

Representasi data dalam numeric Representas pengetahuan dalam symbol.

Menangkap, menambah, dan mendistribusikan data numeric atau informasi

Menangkap, menambah, dan mendistribusikan pertimbangan dan pengetahuan.

Sumber: Kusrini, 2006

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

32

2.3.10 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem Pengambil Keputusan (Decision

Support System)

Perbedaan sistem pakar dan sistem pengambil keputusan dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 2.3 Perbedaan Sistem Pakar dan Sistem pengambil keputusan

Sistem Pakar Sistem Pengambil KeputusanPertimbangan heuristic Pertimbangan mekanik

Manipulasi symbol Manipulasi numerik dan alphanumerik

Proses keputusan dinamik Proses keputusan static

Mengingat informasi Tidak mengingat informasi

Perkiraan dan inferensi Apakah scenario IF atau skenari IF-THEN (dalam DSS)

Pengendalian pola data Pengendalian control

Banyak solusi Satu solusi

Pencarian intensif Perhitungan intensif

Rekursif Iteratif

Faktor kepastian Kebenaran dan kesalahan

Sumber: Turban, 1995

2.3.11 Teknik Representasi Pengetahuan

Representasi pengetahuan adalah suatu teknik untuk merepresentasikan

basis pengetahuan yang diperoleh ke dalam suatu skema/diagram tertentu

sehingga dapat diketahui relasi/keterhubungan antara suatu data dengan data yang

lain (Yudatama, 2008). Teknik ini membantu knowledge engineer dalam

memahami struktur pengetahuan yang akan dibuat sistem pakarnya. Terdapat

beberapa teknik representasi pengetahuan yang biasa digunakan dalam

pengembangan suatu sistem pakar, yaitu (Yudatama, 2008) :

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

33

1. Rule-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu bentuk

fakta (facts) dan aturan (rules). Bentuk representasi ini terdiri atas premise

dan kesimpulan.

2. Frame-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan dalam suatu

bentuk hirarki atau jaringan frame.

3. Object-Based Knowledge Pengetahuan direpresentasikan sebagai jaringan

dari obyekobyek. Obyek adalah elemen data yang terdiri dari data dan

metoda (proses).

4. Case-Base Reasoning Pengetahuan direpresentasikan dalam bentuk

kesimpulan kasus (cases).

2.3.12 Akusisi Pengetahuan

Proses membangun atau mengembangkan sistem pakar disebut akuisis

pengetahuan. Perekayasa pengetahuan menyerap prosedur-prosedur dan

pengalaman untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu dari pakar tersebut dan

membangunnya menjadi program sistem pakar (Kridasantausa, 2006).

Basis Pengetahuan. Basis pengetahuan mengandung pengetahuan-pengetahuan

keahlian sebagai dasar pengambilan keputusan. Terdapat beberapa metode untuk

menyajikan pengetahuan dalam perangkat lunak sistem pakar, diantaranya

(Kridasantausa, 2006). :

1. Metode kerangka (frames),

2. Jaringan semantik (semantic network), dan

3. Kaidah produksi(production rules).

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

34

Penyanjian basis pengetahuan, yang banyak digunakan adalah kaidah produksi.

Masing-masing kaidah mengandung sebuah atau lebih kondisi yang jika dipenuhi

akan memberikan satu atau lebih aksi. Kaidah produksi disajikan dalam

pernyataan IF ..... AND .... OR ..... THEN ..... ELSE .....

Ada 2 pendekatan dalam menentukan aturan basis pengetahuan, yaitu:

1. Penalaran berbasis aturan (rule-based reasoning)

Pada penalaran berbasis aturan, pengetahuan direpresentasikan dengan

menggunakan aturan berbentuk IF-THEN. Bentuk ini digunakan apabila

kita memiliki sejumlah pengetahuan pakar pada suatu permasalahan

tertentu, dan si pakar dapat menyelesaikan masalah tersebut secara

berurutan. Disamping itu, bentuk ini juga digunakan apabila dibutuhkan

penjelasan tentang jejak (langkah-langkah) pencapaian solusi. Contoh :

aturan identifikasi hewan.

Rule 1 : IF hewan berambut dan menyusui THEN hewan mamalia

Rule 2 : IF hewan mempunyai sayap dan bertelur THEN hewan jenis

burung

Rule 3 : IF hewan mamalia dan memakan daging THEN hewan karnivora

Dst...

Pada aturan ini bersifat Statis ,yaitu aturan sistem yang tidak bisa diubah-

ubah ataupun jika bisa diubah membutuhkan waktu yang lama, dan hanya

berlaku pada satu sistem.

2. Penalaran berbasis kasus (case-based reasoning)

Pada penalaran berbasis kasus, basis pengetahuan akan berisi solusi-solusi

yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan diturunkan suatu solusi

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

35

untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada) (Kridasantausa,

2006). Bentuk ini digunakan apabila user menginginkan untuk tahu lebih

banyak lagi pada kasus-kasus yang hampir sama (mirip). Selain itu bentuk

ini juga digunakan bila kita telah memiliki sejumlah situasi atau kasus

tertentu dalam basis pengetahuan.

Basis Data. Basis data mengandung fakta- fakta mengenai masalah yang akan

dicari solusinya (Kridasantausa, 2006). . Fakta-fakta yang diketahui disimpan

sebagai kondisi awal. Fakta-fakta yang baru diperoleh dari proses inferensi

ditambahkan pada basis data. Fakta-fakta ini berhubungan dengan semua yang

diketahui selama proses inferensi. Kondisi awal dari masalah yang akan

diselesaikan biasanya ditanyakan oleh pemakai. Berdasarkan informasi ini,

sistem pakar mulai melakukan proses pelacakan.

Pengatur Kaidah. Bagian pengatur kaidah (rule adjuster) memungkinkan

perekayasa pengetahuan memelihara basis pengetahuan sistem pakar

(Kridasantausa,2006). . Pemeliharaan basis pe\ngetahuan meliputi penempatan

pengetahuan baru kedalam sistem pakar. Penghapusan basis pengetahuan yang

sudah tidak relevan dan perubahan basis pengetahuan karena adanya perubahan

fakta atau kaidah yang telah ada.

Mesin Inferensi. Merupakan suatu perangkat lunak yang mengimplementasikan

suatu operasi pelacakan dengan menggunakan basis pengetahuan dan basis data

untuk mencapai solusi (Kridasantausa, 2006). . Mesin inferensi menguji kaidah-

kaidah dengan pola urutan tertentu untuk mencocokkan kondisi sekarang, maka

kondisi tersebut dapat diberikan pada basis data dan dapat dipergunakan keahlian

sebagai dasar pengambilan ringan semantik untuk mencari fakta-fakta baru.

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

36

Representasi Pengetahuan. Hampir semua sistem AI (Artificial Intelligence)

terdiri dari :

1. Basis pengetahuan yang berisi tentang fakta-fakta obyek dalam domain

dan hubungannya yang dipilih. Basis pengetahuan dapat pulah berisi

konsep teori, prosedur praktis dan keterkaitannya. Basis pengetahuan ini

akan membentuk sumber sistem kecerdasan dan digunakan oleh :

2. Mesin atau mekanisme inferensi untuk melakukan penalaran dan menarik

kesimpulan sebagaimana tugas mesin inferensi yang telah dijelaskan

dimuka.

Secara garis besar representasi pengetahuan mempunyai dua karakteristik yang

umum, yaitu : Yang pertama : dapat diprogram kedalam bahasa pemrograman

komputer yang ada dan disimpan dalam memori. Yang kedua : Didesain sehingga

fakta-fakta dan pengetahuan dapat digunakan dalam proses penalaran. Dengan

demikian basis pengetahuan yang berisi struktur data dapat dimanipulasikan oleh

sistem inferensi yang menggunakan teknik pelacakan dan penyesuaian pola pada

basis pengetahuan untuk menjawab pertanyaan, menggambarkan kesimpulan atau

melakukan fungsi cerdasnya(Kridasantausa, 2006).

Referensi Logika. Bentuk representasi pengetahuan yang telah lama dikenal,

adalah logika, yaitu melakukan pengkajian ilmiah tentang serangkaian penalaran,

sistem kaidah, dan prosedur yang membantu proses penalaran. Proses logika

dapat dilihat pada Gambar sebagai berikut :

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

37

Sumber: Sumarbagiono, 1999

Gambar 2.5 Menggunakan logika untuk proses penalaran.

Mula-mula diberikan informasi, kemudian dibuat pernyataan atau observasi

dicatat. Bentuk ini di inputkan pada proses logika dan disebut sebagai premis.

Premis ini yang akan digunakan oleh proses logika untuk menghasilkan output

yang merupakan kesimpulan dan disebut sebagai inferensi. Dengan proses ini

fakta-fakta yang diketahui benar dapat digunakan untuk merumuskanfakta baru

yang juga benar (Kridasantausa, 2006).

2.4 Domain Permasalahan Modifikasi Sepeda Motor Suzuki 120R

Secara garis besar, dalam memodifikasi sepeda motor Suzuki 120R dapat

dibagi menjadi dua bagian. Masing-masing bagian mempunyai sub-sub bagian

untuk mengarah pada modifikasi yang di inginkan dan mendapatkan hasil yang

lebih terinci. Pembagian modifikasi tersebut adalah sebagai berikut:

1. Modifikasi Ringan

Dalam modifikasi ringan perubahan pada sepeda motor Suzuki 120R tidak

terlalu signifikan. Pada modifikasi ini umunya hanya memerlukan biaya

yang tidak terlalu besar karena hanya sebagian kecil dari komponen-

komponen sepeda motor saja yang diganti, dan perubahan dari tiap

komponen-komponen sepeda motor juga tidak terlalu signifikan.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

38

2. Modifikasi Besar

Dalam modifikasi besar pada sepeda motor Suzuki 120R mengalami

perubahan yang cukup signifikan. Pada modifikasi ini umunya juga

membutuhkan biaya yang cukup besar, dikarenakan pengguna sepeda

motor diharuskan mengganti komponen-komponen dari sepeda motornya.

Contoh kompnen yang harus dig anti adalah, knalpot, spuyer, busi, dan

bahkan mesin standar dari sepeda motor dapat diganti. (Wijaya, 2008)

2.5 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi adalah suatu kesatuan metodologi-metodologi, prosedur-

prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat yang

digunakan oleh suatu ilmu pengetahuan, seni atau disiplin yang lainnya. Sedang

metodologi adalah suatu cara,teknik yang sistematis untuk mengerjakan sesuatu.

Metodologi pengembangan sistem berarti adalah metodologi-metodologi,

prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan, aturan-aturan dan postulat-postulat

yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi (Jogiyanto,

2005).

Pengembangan sistem dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki yang

telah ada. Sistem lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena bebrapa

hal, yaitu sebagai berikut (Jogiyanto, 2005):

1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem lama seperti,

ketidakberesan dalam suatu sistem lama yang dapat menyebabkan suatu

sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

39

2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan, kesempatan ini dapat berupa

peluang-peluang pasar untuk menigkatkan layanan kepada pelanggan.

3. Adanya instruksi-instruksi, penyusunan sistem yang baru dapat juga

terjadi karena adanya instruksi-instruksi dari atas pimpinan maupun dari

luar organisasi.

Sewaktu melakukan proses pengembangan sistem, beberapa prinsip harus

tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut (Jogiyanto,

2005):

1. sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen, maksudnya adalah

sistem harus dapat mendukung kebutuhan yang diperlukan.

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal besar.

3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan sistem.

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

6. Jangan takut membatalkan proyek.

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

2.5.1 Pendekatan Terstruktur

Permasalahan yang terdapat baik pada pendekatan klasik dengan

kecendrungan baru tantang tahap-tahap perkembangan sistem informasi,

merupakan bukti diperlukannya suatu pendekatan lain. Metodologi lain itu adalah

”pendekatan terstruktur” yang muncul pada permulaan 1970. Pada masa sekarang

pendekatan tersebut juga disebut sebagai ”pendekatan operasional”. Seperti pada

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

40

pendekatan engineering yang dipakai dalam pemecahan masalah, pendekatan

terstruktur memerlukan prosedur dan pendekatan yang baku dan jelas atau paling

tidak memerlukan metodologi yang akan dipakai dalam mengembangkan sistem.

Struktur dapat menentukan perintah (order) serta dapat meningkatkan

kemampuan pemahaman terhadap sistem yang rumit. Oleh karena itu struktur

merupakan ciri utama pada desain sistem informasi ”struktur” dapat dihubungkan

dengan cara dan bentuk penyusunan sasuatu. Struktur juga dapat dikatakan

sebagai sistem yang sesungguhnya dibentuk. Penjelasan struktur dipusatkan pada

penjelasan tentang hubungan antar berbagai bagian yang dikuasai oleh karakter

umum atau fungsi keseluruhan. Penyusunan struktur merupakan suatu proses

pengenalan, analisis, dan pemilihan alternatif kategori desain.

Kebutuhan tentang metodologi dalam perkembangan sistem informasi

juga dikemukakan oleh Brokes dkk. Mereka menyatakan bahwa ”meskipun tahap-

tahap perkembangan sistem merupakan kerangka kerja ang berguna untuk

mempertimbangkan keseluruhan proses analisis dan desain sistem, mereka yang

bertang gung jawab melaksanakan tugas tersebut memerlukan gambaran dan

metodologi yang harus diikuti. Tanpa metodologi yang sesuai, seorang analisis

dan desainer yang kurang berpengalaman akan menemui kesulitan dalam

menentukan yanglebih rumit dapat dipecahkan, dan sistem penyelesaian mudah

perawatannya, fleksibel, lebih memuaskan pemakai, dapat didokumentasikan

dengan lebih baik, sesuai dengan waktu dan anggaran yang ada. (Jogiyanto ,2005)

menyatakan bahwa keuntungan utama dari pendekatan terstruktur adalah

produktifitas tinggi, sistem kualitas yang lebih baik, perawatan sistem

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

41

penyelesaian yang lebih mudah, serta kemampuan yang lebih besat untuk menatik

dan mempertahankan kualitas manusia.

Menurut Nauman dkk., kita dapat mengatakan bahwa menentukan,

menetapkan dan memenuhi tuntutan informasi organisasi secara tepat dan

lengkap, adalah merupakan tugas sistem informasi organisasi. Unsur paling

penting pada sistem tersebut adalah manusia: manajer, pemakai personel

pengembangan sistem, serta personel pengoperasian. Akan tetapi untuk

mendapatkan set persyaratan informasi yang benar dan lengkap adalah merupakan

suatu hal yang sukar. Davis memberikan tiga alasan sehubungan dengan

kesukaran tersebut, yaitu:

1. Sebagai pemroses informasi dan penyelesai masalah manusia mempunyai

keterbatasan.

2. Adanya keanekaragaman dan kerumitan tuntutan informasi.

3. Adanya pola interakdi yang rumit di antara pemakai dan analisis dalam

menentukan tuntutan.

Selama perkembangan sistem, tuntutan informasi pada organisasi biasanya

didokumentasikan dalam bentuk ”pengkhususan fungsional” atau ”desain logis”.

Tuntutan inforamsi ini biasanya menunjukan adanya kesesuaian antara pihak

pemakai dan pihak pengembang sistem. Pada akhir-akhir ini proses tersebut,

diberbagai sumber, dinamakan sebagai ”tuntutan engineering” dan telah dikenal

sebagai bagian yang paling penting dalam proses perkembangan sistem informasi.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

42

2.5.2 System Development Life Cycle (SDLC)

Daur hidup pengembangan sistem/SDLC berfungsi untuk menggambarkan

tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari tiap tahapan yang secara garis

beras terbagi ke dalam tiga kegiatan utama yaitu (Ladjamudin, 2005):

1. Analisia

Tahapan Analisa digunakan oleh analis sistem untuk membuat keputusan.

Apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara

baik, dan hasil analisanya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap analisis ini adalah sebagai berikut:

a) Deteksi masalah (Problem Detection)

b) Penelitian/Investigasi awal (Initial Investigation)

c) Analisa Kebutuhan Sistem (Requirment Analysis)

2. Desain

Tahapan desain memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh

dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan dalam tahap desain ini

meliputi:

a) Perancangan keluaran

Perancangan keluaran bertujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan

digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar,

dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan.

b) Perancangan masukan

Perancangan masukan bertujuan menentukan data-data masukan, yang

akan digunakan untuk mengoperasikan sistem. Data-data masukan tersebut

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

43

dapat berupa formulir-formulir, faktur dan lain-lain yang berfungsi

memberikan data masukan bagi pemrosesan sistem.

c) Perancangan file

Perancangan file masuk dalam bahagian perancangan database yang

diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas. Setelah itu

melakukan uji normalisasi.

3. Implementasi

Tahap implementasi memiliki berupa tujuan, yaitu untuk melakukan kegiatan

spesifikasi rancangan logika kedalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem

informasi yang dibangunnya atau dikembangkannya. Kegiatan yang dilakukan

dalam tahap implementasi ini adalah:

a) Programming and Testing

Pada tahap ini dilakukan perancangan algoritma dengan menggunakan

pseucode yang digunakan dalam bahasa Indonesia terstruktur atau bahasa

Inggris terstruktur. Setelah selesai dalam pembuatan algoritma, maka

dibuatkanlah program aplikasi dengan menggunakan salah satu bahasa

pemrograman terpilih.

Setelah program selesai dibuatkan secara modular, perlu dilakukan test

data, dengan mengentri sejumlah data kedalam program tersebut, dan

dilihat bagaimana hasilnya, serta bagaimana cara pemrosesan yang

dilakukan oleh program yang baru dibuat tersebut.

b) Training

End user yang akan mengoperasikan sistem yang baru tersbut perlu dilatih

secara keseluruhan. Materi pelatihan biasa saja berupa keuntungan dan

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

44

kerugian sistem baru, tips dan trik menggunakan sistem aplikasi baru,

pengenalan sintaks dasar dan dokumen-dokumen yang digunakan dalam

sistem yang baru tersebut.

c) System Changeover

Setelah seluruh sistem siap dioperasikan dan seluruh selelsai di latih,

maka tahap ini dilakukan pergantian sistem lama dengan yang baru.

2.6 Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian seuatu masalah. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Ada dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer,

yaitu:

1. System Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan proses dalam sistem dengan

menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan dalam

proses pengolahan data.

2. Program Flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan intruksi yang digambarkan dengan

simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.

Dari contoh flowchart diatas terlihat bahwa program flowchart

memberikan gambaran secara terinci tentang aturan instruksi yang disusun oleh

program untuk diterapkan ke dalam komputer.

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

45

2.7 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram merupakan model dari sistem unutk menggambarkan

pembagian sistem kedalam modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan

penggunakan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang

kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikerjakan. DFD

terbagi dalam tiga tahapan yaitu (Ladjamudin, 2005):

1. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan

sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis

putus-putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh

ada store dalam diagram konteks.

2. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram)

Diagram Nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari dataflow

diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh

mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama

atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity. Pada level ini sudah

memungkinkan adanya/digambarkan data store yang digunakan. Untuk

proses yang tidak dirinci lagi pada level selanjutnya, simbol ’*’ atau ’P’

(fuctional primitive) dapat ditambahkan pada akhir nomor proses.

Keseimbangan input dan output antara diagram nol dengan diagram

konteks harus terpelihara.

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

46

3. Diagram Rinci (Level Diagram)

Diagram rinci adalah diagram yang menguaraikan proses apa yang ada

dalam diagram nol atau diagram level di atasnya.

2.8 Balancing dalam DFD

Aliran data yang muncul ke dalam dan keluar dari satu level harus sama

dengan aliran data yang masuk kedalam dan keluar dari rincian proses pada

level/tingkatan di bawahnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada DFD yang

memiliki lebih dari satu level sebagai berikut:

1. Harus terdapat keseimbangan input dan output antara satu level dan level

berikutnya.

2. Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/output dari

aliran data ke atau dari terminal pada level 0 sedangkan keseimbangan

antara level 1 dan 2 dilihat pada input/output dari aliran data ke atau dari

proses yang bersangkutan.

3. Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama,

apabila objeknya sama.

4. Ada sumber buku yang menyatakan terminal tidak perlu digambarkan

pada level 1,2 dan seterusnya namun untuk memperjelas diagram, maka

sebaiknya terminal tetap digambarkan pada level 1,2 dan seterusnya.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

47

2.9 Elemen Dasar dari Data Flow Diagram

2.9.1 Kesatuan Luar (External Entity)

Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi ia memberikan data ke dalam

sistem atau menerima data dari sistem, di simbolkan dengan suatu kotak notasi.

External entity tidak termasuk bagian dari sistem. Bila sistem informasi dirancang

untuk satu bagian (departemen) maka bagian lain yang masih terkait menjadi

external enttity.

Pedoman dalam pemberian nama kesatuan luar (external entity) adalah

sebagai berikut:

1. Nama terminal berupa kata benda

2. Terminal tidak boleh nama yang sama kecuali memang objeknya sama.

Bila demikian, maka terminal ini perlu di beri garis miring di pojok kiri

atas.

contoh dari external entity adalah sebagai berikut:

Sumber: Ladjamudin, 2005

Gambar 2.6 Kesatuan luar

2.9.2 Arus Data (Data Flow)

Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan

dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan

dengan arah panah dan garis diberi nama atas arus data yang mengalir. Arus data

USER ADMIN

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

48

ini mengalir di antara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang

berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

Pedoman dalam pemberian nama aliran data adalah sebagai berikut:

1. Nama aliran data yang terdiri dari beberapa aliran kata dihubungkan

dengan garis sambung.

2. Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama

harus mencerminkan isinya.

3. Aliran data terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup

elemen.

4. Hindari penggunaan kata ’data’ dan ’informasi’ untuk memberi nama pada

aliran data.

5. Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.

berikut adalah contoh dari aliran data:

Sumber: Ladjamudin, 2005

Gambar 2.7 Aliran Data

2.9.3 Proses (Process)

Proses meupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah

data atau aliran data masuk menjadi aliran data ke luar. Proses berfungsi

mentranformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi

yang diinginkan setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan seta

menghasilkan satau atau beberapa data keluaran.

Jam_Kuliah Daftar_Kehadiran

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

49

Pedoman dalam pemberian nama proses adalah sebagai berikut:

1. Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda yang mencerminkan

fungsi proses terebut, misalnya hitung bonus, cetak faktur, dan lain-lain.

2. Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari nama suatu proses.

3. Tidak boleh ada beberapa proses yang memiliki nama yang sama.

4. Proses harus diberi nomor, urutan nomor sedapat mungkin mengikuti

aliran atau ururan proses, namun demikian urutan nomor tidak berarti

secara mutlak merupakan urutan proses secara kronologis.

5. Penomoran proses pada tingkatan pertama (Diagram Nol) adalah 1.0, 2.0,

3.0 dan seterusnya.

6. Penomoran proses pada tingkat kedua dari proses 1.0 adalah 1.1, 1.2, 1.3

dan seterusnya.

7. Diagram konteks tidak perlu diberikan nomor.

berikut adalah contoh dari proses:

Sumber: Ladjamudin, 2005

Gambar 2.8 Proses

1.0

Entity KRS

2.0

Olah KRS

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

50

2.9.4 Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data pengikat data yang

ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengam sepasang dua garis

sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat

mengambil data dari atau memberikan data ke database.

Pedoman dalam pemberian nama simpanan data adalah sebagai berikut:

1. Nama harus mencerminkan simpanan data tersebut.

2. Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda sambung.

Berikut adalah contoh dari simpanan data:

Sumber: Ladjamudin, 2005

Gambar 2.9 Aliran Data

2.10 Basis Data (Database)

2.10.1 Konsep Dasar Basis Data

Basisdata terdiri dari dua kata yaitu Basis dan Data. Basis dapat diartikan

sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data

merupakan representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti:

manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep,

keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,

gambar, bunyi, atau kombinasinya. Basisdata (database) merupakan kumpulan

data yang saling berhubungan (punya relasi) (Yakub, 2008).

Dosen Kurikulum

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

51

Secara umum, database atau basis data dapat didefinisikan sebagai koleksi

dari data-data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data

mudah disimpan dan dimanipulasi (diperbaharui, dicari, diolah dengan

perhitungan-perhitungan tertentu, serta dihapus). Secara teoritis, database tidaklah

mesti berurusan dengan komputer, misalnya catatan barang yang telah terjual hari

ini yang dicatat oleh perusahaan juga merupakan database dalam bentuk yang

sangat sederhana (Nugroho, 2004).

Database memiliki beragam ukuran. Untuk aplikasi-aplikasi yang

sederhana, misalnya aplikasi pencatatan data-data orang-orang yang akan

dikunjungi seorang salesman dalam memasarkan produknya mungkin muat dalam

satu disket. Pada saat yang sama, aplikasi untuk mencatat data-data pemilik

telepon di suatu negara tertentu mungkin berukuran beberapa tera-byte sehingga

mungkin perlu disimpan dalam hardisk (dan/atau pita magnetik) yang berukuran

sangat besar.

Fred McFadden dkk menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan data

adalah fakta tentang sesuatu di dunia nyata yang dapat direkam dan disimpan pada

media komputer. Definisi tersebut perlu diperluas untuk mencerminkan realitas

yang ada saat ini. Database saat ini digunakan untuk menyimpan objek-objek

seperti dokumen, citra fotografi, suara, video, tidak hanya teks dan angka saja

seperti aplikasi database terdahulu. Misalnya, database Mahasiswa tidak hanya

mengandung NIM dan nama mahasiswa saj tetapi mungkin juga mengandung foto

mahasiswa yang bersangkutan.

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

52

2.10.2 DBMS (Database Management Sistem)

Manajemen Sistem Basis Data (Database Management Sistem/DBMS)

adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan

dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternatif

penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file

dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya (Yakub, 2008).

2.10.2.1 Komponen Utama DBMS

Komponen utama DBMS dapat dibagi menjadi 4 macam (Nugroho, 2004):

1. Perangkat Keras

2. Perangkat Lunak

3. Data

4. Pengguna

2.10.2.2 Keuntungan Penggunaan DBMS

Pengunaan DMBS untuk mengelola data mempunyai beberapa

keuntungan, yaitu:

1. Kebebasan data dan akses yang efisien

2. Mereduksi waktu pengembangan aplikasi

3. Integritas dan keamanan data

4. Administrasi keseragaman data

5. Akses bersamaan dan perbaikan dari terjadinya crashes (tabrakan dari

proses serentak).

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

53

2.10.3 Struktur Sistem Database/Basis Data

Sistem basis data dibagi kedalam modul-modul yang masing-masing

memiliki tanggung jawab bagi keseluruhan sistem. Komponen fungsional dari

sistem basis data secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu:

1. Manajer penyimpanan (storage manager) adalah sangat penting sebab

basis data secara tipikal membutukan sejumlah besar ruang penyimpanan.

Basis data perusahaan ukurannya bervariasi dari ratusan byte hingga

gigabyte (untuk basis data yang sangat besar bisa mencapai terabyte).

Gigabyte adalah 1000 megabyte (1 milyar byte) dan terabyte adalah 1 juta

megabyte (1 triliun byte). Karena memori utama komputer tidak dapat

menyimpan informasi sebanyak itu, informasi disimpan di hardisk. Data

berpindah dari hardisk ke memori saat data tersebut dibutuhkan. Karena

kecepatan perpindahan data tersebut sangat bergantung pada kecepatan

CPU, struktur sistem basis data sangat menentukan untuk meminimisasi

kebutuhan untuk memindahkan data dari hardisk ke memori utama.

2. Query processor juga sangat penting sebab query processor membantu

sistem basis data untuk menyederhanakan dan memfasilitasi akses pada

data. Cara pandang tingkat tinggi (high level view) membantu mencapai

sasaran, dengan hal ini pengguna sistem tidak secara langsung mengetahui

rincian implementasi fisik dari sistem.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

54

2.10.4 Database Relasional

Secara umum, database berarti koleksi data yang saling terkait. Secara

praktis basis data dapat dianggap sebagai suatu penyusunan data yang terstuktur

yang di simpan dalam media pengingat yang tujuannya adalah agar data tersebut

dapat di akses eengan mudah dan cepat.

Sesungguhnya terdapat berbagai macam database, antara lain yaitu

database hierarkis, database jaringan, dan database relasional. Database

relasional merupakan database yang populer saat ini dan telah di terapkan pada

berbagai platform, dari PC hingga minikomputer.

Sebuh database relasional tersusun atas sejumlah tabel. Sebagai contoh,

database akademis mencakup tabel-tabel seperti dosen, mahasiswa, krs, nilai, dll.

Basis data tentang bintang film bisa mencakup info pribadi dan film-film yang

pernah dibintangi (Kadir, 2008).

2.10.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang

disimpan pada sistem secara abstrak. Tujuan ERD adalah menggambarkan

hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah attribut dengan entitas yang

lain dalam suatu sistem yang terintegrasi (Yakub, 2008).

2.10.5.1 Elemen ERD

Terdapat beberapa elemen utama yang membentuk Entity Relationship

Diagram (ERD) (Yakub, 2008), yaitu:

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

55

1. Entitas (Entity)

Entitas adalah kumpulan dari suatu objek yang dapat diidentifikasi secara

unik.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.10 Entitas (Entity)

Untuk menggambarkan entitas dilakukan dengan mengikuti aturan –

aturan sebagai berikut:

1) Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

2) Nama entitas berupa kata benda tunggal.

3) Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut (Attribute)

Secara umum atribut adalah karakteristik dari entity atau relasi yang

merupakan penjelasan rinci tentang entitas.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.11 Atribut (Attribute)

Dalam menggambarkan atribut dilakukan dengan mengikuti aturan sebagai

berikut:

1) Attribut dinyatakan dengan simbol elipps.

2) Nama atribut dituliskan dalam simbol elipps.

3) Nama atibut berupa kata benda tunggal.

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

56

4) Nama atribut sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

5) Attribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan

menggunakan garis.

3. Relasi (Relation)

Relasi atau hubungan adalah kejadian atau transaksi yang terjadi diantara

dua entitas yang keterangannya perlu disimpan dalam basis data.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.12 Relasi (Relation)

Aturan penggambaran relasi antar entity adalah:

1) Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

2) Nama relasi dituliskan didalam simbol belah ketupat.

3) Relasi menghubungkan dua entitas.

4) Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me)

tunggal.

5) Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah

dipahami dan menyatakan maknanya dengan jelas.

4. Varian Relasi

Varian relasi adalah jumlah entitas yang berpartisipasi dalam satu

relationship. Derajat Relationship yang sering dipakai di dalam ERD:

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

57

1) Relasi Biner (Binary Relation)

Binary Relation adalah merupakan relasi yang terjadi diantara 2

(dua) himpunan entitas yang berbeda.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.13 Binary Relation

2) Relasi Tunggal (Unary Relation)

Unary Relation adalah variasi relasi yang terjadi dari sebuah

himpunan entitas ke himpunan entitas yang sama.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.14 Unary Relation

3) Relasi Multi Entity (N-ary Relation)

N-ary Relation merupakan relasi dari 3 (tiga) himpunan entitas

atau lebih.

Sumber: Yakub, 2008

Gambar 2.15 N-ary Relation

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

58

5. Derajat Relasi (Kardinalitas)

Kardinalitas relasi menunjukan maksimum entitas yang dapat berelasi

dengan entitas pada himpunan entitas lain. Terdapat tiga macam

kardinalitas relasi, yaitu :

1) Satu ke Satu (One to One)

Tingkat hubungan satu ke satu dinyatakan dengan setiap entitas

pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga

sebaliknya.

2) Satu ke Banyak (One to Many)

Tingkat hubungan satu ke banyak adalah setiap entitas pada

himpunan entitas A dan dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas A.

3) Banyak ke Satu (Many to One)

Tingkat hubungan satu ke banyak berarti setiap entitas pada

himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas

pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap

entitas pada himpunan entitas B dan dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas A.

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

59

4) Banyak ke Banyak (Many to Many)

Tingkat hubungan banyak ke banyak dapat terjadi jika tiap entitas

pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas

pada himpunan entitas B, demikian juga sebaliknya.

2.10.6 Normalisasi

Normalisis merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel yang

memiliki masalah tertentu ke dalam dua buah tabel atau lebih yang tidak lagi

memiliki masalah. Yang perlu di ketahui terlebih dahulu adalah normalisasi bisa

dipakai oleh para perancang database untuk melakukan verifikasi terhadap tabel-

tabel yang telah dibuat sehingga tidak menimbulkan suatu permasalahan saat di

tambah, di perbaharui ataupun di hapus (Kadir, 2008).

Suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang

perlu diorganisasikan kembali. Proses untuk mengorganisasikan file untuk

menghilangkan group elemen yang berulang-ulang inidisebut dengan normalisasi

(normalization) (Jogiyanto, 2005). Normaliasi juga banyak dilakukan dalam

merubah basis data dari struktur pohon atau struktur jaringan menjadi struktur

hubungan. Konsep dan teknik normalisasi ini dikenalkan oleh Dr. E.F Codd di

paper-nya pada tahun 1970 dan 1972. E.F Codd dalam paper-nya ini

mendefinisikan struktur data yang baru, yaitu yang disebut dengan struktur data

hubungan (realtional data structure). Istilah data hubungan menunjukan suatu

struktur data yang mempunyai hubungan dengan elemen-elemen data lainnya,

baik dalam data file atau dalam file yang lain.

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

60

Normalisasi perlu digunakan untuk melakukan verifikasi apakah suatu

tabel tidak akan memiliki masalah tertentu ketika data diperbaharui atau dihapus.

Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal

adalah suatu aturan yang dikenakan pada tabel-tabel dalam database dan harus

dipenuhi oleh tabek-tabel tersebut pada level-level normalisasi. Suatu tabel

dikatakan berada dalam bentuk normal tertentu jika memenuhi kondisi-kondisi

tertentu. Misalnya, suatu tabel berada dalam bentuk normal pertama (biasa disebut

1NF) jika setiap atribut bernilai tunggal untuk setiap baris.

Bentuk normal yang biasa dipakai pada normalisasi adalah bentuk normal

pertama (1NF), bentuk normal kedua (2NF), dan bentuk normal ketiga (3NF).

Bentuk-bentuk normal yang lain seperti bentuk normal keempat (4NF) dan bentuk

normal kelima (5NF) digunakan untuk kasus-kasus khusus (Kadir, 2008).

2.11 PHP

PHP atau PHP Hypertext Preprocessor merupakan bahasa berbentuk skrip

yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnyalah yang

dikirimkan ke client, tempat pemakai menggunakan browser. Secara khusus PHP

dirancang untuk menbentuk web dinamis, artinya ia dapat membentuk suatu

tampilan berdasarkan permintaan terkini. Misalnya, menampilkan isi data da

abase ke halaman web. Pada prinsipnya, PHP mempunyai fungsi yang sama

dengan skrip-skrip seperti ASP ( Active Server Pages ), Cold Fussion, JSP (Java

Server Pages) atau Pearl CGI (Betha, 2001).

Kehadiran pertama PHP dibuat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.

Versi pertamanya berupa kumpulan script PERL yang digunakan untuk membuat

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

61

halaman web yang dinamai pada homepages pribadinya. Rasmus kemudian

menulis ulang script tersebut dengan menggunakan Bahasa C, dengan

menambahkan fasilitas untuk form HTML, koneksi MySQL dan membuat PHP

versi kedua yang diberi nama PHP/F1 pada tahun 1996. Konsep kerja PHP

diawali dengan permintaan suatu halaman oleh browser. Berdasarkan URL (

Uniform Resorce Locator) atau dikenal dengan sebutan alamat internet, browser

mendapatkan alamat dari web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan

mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke

web server, selanjutnya web server menyampaikan ke client.

2.12 MySQl

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal,

disebabkan MySql menggunaka SQL sebagai bahasa dasar untuk mengakses data

base. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System)

yang lebih popular lewat kalangan pemrograman web, terutama di lingkungan

Linux. Namun, saat ini telah tersedia MySQL untuk platform sistem operasi

Windows 98/ME/NT/2000/XP. MySQL mendapatkan penghargaan sebagai

database terbaik untuk sever Linux versi Linux Magazine tahun 2001 dan 2002.

Dan sebagai database favorit tahun 2000. (Saputro, 2006)

MySQL besifat free atau gratis. Namun, MySQL terdiri dari dua lisensi, yaitu:

1. Lisensi free (free software/open source GNU General Public Licence).

MySQL lisensi ini bebas digunakan, dimodifikasi source programnya

dengan catatan harus dipublikasikan ke pemakai.

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

62

2. Lisensi komersial (non GPL). Pemakai harus membayar sejumlah biaya

kepada MySQL AB sebagai pemegang hak cipta, sesuai dengan jenis

layanan yang tersedia.

MySQL dapat digunakan pada berbagai platform sistem operasi. Khusus

pada sistem operasi Windows, MySQL bersifat shareware (dikenai biaya setelah

melakukan modifikasi dan digunakan untuk keperluan produksi). Perangkat lunak

MySQL dapat di download melaui http://www.mysql.com atau

http://www.mysql.org.

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

63

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Pengumpulan Data

Metodologi pengumpulan data yang digunakan meliputi empat metode,

yaitu:

a. Metode Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literatur dari tiga hasil

penelitian yang sejenis, lima buah buku, serta lima artikel yang mendukung

dengan topik yang akan dibahas dalam penyusunan laporan skripsi ini. Dari hasil

tersebut didapatkan bagaimana membangun suatu sistem pakar yang antara lain

meliputi komponen-komponen sistem pakar dan pemodelan dalam membangun

sistem pakar. Selain itu data diperoleh dari situs-situs internet yang berhubungan

dengan penyusunan laporan skripsi.

Data-data yang berasal dari buku-buku dan internet diperlukan untuk

dipelajari mengenai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini. Adapun data-

data buku-buku atau artikel-artikel yang digunakan dalam penulisan skripsi ini

terdapat dalam daftar pustaka. Data – data tersebut, yang dijadikan referensi

dalam penulisan skripsi ini antara lain: yang berkaitan dengan pengenalan sistem

informasi, artificial intelligence, pemrograman PHP, MySql, konsep dasar dari

sistem pakar,dan juga metodologi pengembangan dari sistem pakar itu sendiri,

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

64

yang terdiri dari: tabel dan pohon keputusan, kaidah produksi, pembangunan

prototype dan sebagainya.

b. Metode Obsevasi

Pada metode pengamatan (observasi) ini dilakukan peninjauan dan

penelitian langsung di lapangan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang

dibutuhkan. Pengamatan dilakukan di Bengkel Motor Kribo yang bergerak dalam

bidang jasa service dan modifikasi sepeda motor selain itu bengkel tersebut juga

melakukan penjualan berbagai macam komponen-komponen dan aksesoris sepeda

motor.

Pengamatan ini dilakukan selama menjalani penelitian pada tanggal 1 Juli

2009 -30 November 2009, bertempat di Bengkel Motor Kribo bertempat di Jl.

Kertamukti No. 26b Rt.oo1/08 Pisangan – Ciputat.

c. Metode Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mewawancarai secara langsung pihak-

pihak terkait, yang berguna untuk mendapatkan informasi maupun data-data yang

dibutuhkan untuk perancangan dan pembangunan sistem yang akan dibuat, antara

lain:

1. Wawancara terhadap pihak bengkel, dalam hal ini seorang pakar, guna

mendapatkan gambaran mengenai sistem yang akan dibuat.

2. Wawancara terhadap respoden, dalam hal ini mewakili sebagai pihak user

,guna mendapatkan data-data maupun informasi.

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

65

Hasil dari wawancara ini, berguna untuk mendukung bahasan penelitian

ini dalam hal melakukan perancangan dan membangun sistem, yang dapat

menghasilkan rancangan aplikasi yang dapat membantu pihak bengkel dan

memberi kemudahan bagi pihak user (lihat lampiran..).

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem

Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk

perancangan dan pembangunan sistem pakar untuk memodifikasi sepeda motor

Suzuki Satria 120R ini, adalah metodologi terstruktur dengan model SDLC

(System Development Life Cycle), yang secara garis besar terbagi dalam tiga

kegiatan utama, yaitu (Ladjamudin, 2005):

1. Analisis

Pada tahapan ini dilakukan indentifikasi terhadap domain permasalahan

yang telah ditentukan. Domain yang ditentukan dalam sistem pakar motor Suzuki

Satria 120R meliputi modifikasi pada bagian dalam atau mesin dari motor

tersebut. Setelah masalah berhasil diidentifikasi maka selanjutnya adalah

mengumpulkan semua permasalahan terkait yang ada untuk dianalisa dan

ditentukan bentuk representasi pengetahuannya. Setelah di analisa dari masalah

terkait maka ditentukan pemilihan tools yang akan di gunakan dalam membangun

sistem pakar ini.

2. Desain

Setelah melakukan tahapan analisis, maka akan dilakukan tahapan desain

(perancangan) sistem pakar ini, yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem

baru. Dalam perancangan desain sistem pakar ini juga desain bentuk dari

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

66

representasi pengetahuan terhadap pengetahuan yang berhasil dirumuskan pada

tahapan sebelumnya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut (Hartati dan

Iswanti, 2008):

a. Buat tabel pohon keputusan.

b. Tentukan kaidah-kaidahnya dalam bentuk kaidah produksi.

Dalam tahap ini kaidah produksi yang digunakan untuk menentukan

aturan rule yaitu menggunakan, teknik Rule Based Knowledge dan bersifat

statis (Kridasantausa, 2006)

Setelah melakukan perancangan model pengetahuan kemudian dilakukan

rancangan desain arus data untuk sistem baru,untuk memperoleh rancangan

keluaran dari rancangan masukan yang didapat, maka diperlukan tools-tools yang

menggambarkan bagan arus, yaitu: DFD (Data Flow Diagram) dan Flowchart.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini, meliputi:

a. Perancangan Keluaran

Perancangan keluaran (output) dari sistem pakar ini, yaitu dengan

menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem, yang berupa

tampilan-tampilan layar, dan juga format laporan-laporan yang diperlukan.

b. Perancangan Masukan

Perancangan masukan (input) dari sistem pakar ini, yaitu dengan

menentukan data-data masukan yang akan digunakan untuk mengoperasikan

sistem, seperti spesifikasi sepeda motor dan rule-rule untuk mendapatkan

solusi. Alur dari masukan data dan informasi dalam sistem pakar ini

digambarkan dalam DFD dan Flowchart sistem.

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

67

c. Perancangan File

Perancangan file dari sistem pakar ini ini, yaitu membuat perancangan

basis data, dengan merancang diagram hubungan antar entitas, dengan

menggunakan tools ERD.dalam perancangan file ini juga ditentukan basis

pengetahuan dari sistem pakar.

3. Implementasi

Pada tahapan ini, yaitu dengan melakukan kegiatan spesifikasi rancangan

logikal ke dalam rancangan fisik dari sistem informasi yang akan dibangun dan

mengimplementasikan sistem yang baru tersebut ke dalam bahasa pemprograman.

Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah, Programming dan Testing

pada tahapan ini, dilakukan perancang program aplikasi dengan menggunakan

pemrograman PHP dan MYSQL sebagai basis data. Program yang sudah selesai

dibuat tersebut, perlu dilakukan testing data menggunakan black box test

(Pressman, 2002) dengan mengentri sejumlah data ke dalam program tersebut,

dan dilihat hasilnya, serta cara pemprosesan yang dilakukan oleh program yang

baru dibuat tersebut.

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

68

3.3 Kerangka Penelitian

Metodologi Pengumpulan Data

Kepustakaan

Wawancara

Observasi

Metodologi Pengembangan Sistem

dengan metodologi terstruktur model

SDLC(Ladjamudin, 2005)

Analisis

Desain

Implementasi

Deteksi Masalah

Penelitian/Investigasi awal

Analisa Kebutuhan Sistem

Perancangan Masukan

Perancangan Keluaran

Perancangan File

PemogramanTesting Sistem dengan

Blackbox(Pressman, 2007)

Perancangan Algoritma dan Flowchart sistem

Metodologi desain Teknik Penelusuran

Masalah Sistem Pakar (Sri Hartati dan Sari

Iswanti, 2008)

Pohon Keputusan

Kaidah Produksi

Perancangan DFD Level Sistem

Gambar 3.1 Kerangka Penelitian

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

69

BAB IV

Pembahasan

4.1 Analisis

4.1.1 Deteksi Masalah

Pada tahap ini dilakukan identifikasi terhadap masalah yang diteliti. Dari

identifikasi yang dilakukan pada bengkel motor kribo didapatkan bahwa semakin

banyak orang yang ingin memodifikasi sepeda motor mereka, tetapi kurangnya

pengetahuan mereka tentang memodifikasi mesin sepeda motor dapat

menimbulkan masalah yang cukup serius terhadap mesin sepeda motor mereka.

Dalam skripsi ini mencoba membuat suatu sistem pakar untuk mendiagnosa

bagian-bagian mesin sepeda motor dan mencoba memberikan kesimpulan tentang

masalah dalam memodifikasi sepeda motor khususnya sepeda motor Suzuki

Satria 120R.

Dari uraian di atas diketahui masalah yang sering terjadi, antara lain:

1. Terdapat resiko yang cukup besar apabila pengguna sepeda motor Suzuki

120R tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang mesin

2. Pengguna terbatasi waktu dan tempat untuk memodifikasi sepeda

motornya

3. Memerlukan biaya yang cukup besar apabila pengguna memodifikasi

sepeda motornya di bengkel

4. Adakalanya seorang pakar dapat berhalangan atau pensiun.

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

70

Dari identifikasi yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan mengenai

perlu adanya suatu sistem yang dapat memberikan kemudahan dan bantuan

terhadap proses memodifikasi sepeda motor khususnya sepeda motor Suzuki

Satria 120R. Pada sistem pakar ini terdapat tahapan-tahapan untuk menganalisa

bagaimana memodifikasi dan terdapat kesimpulan untuk mengetahuai bagaimana

memodifikasi sepeda motornya dan solusi untuk menjalankan kesimpulan

tersebut.

4.1.2 Penelitian/Investigasi awal

Dalam melakukan investigasi awal dilakukan wawancara dan observasi

langsung dari hasil wawancara dengan mas kribo selaku montir (mekanik) di

Bengkel motor kribo maka diperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, antara

lain:

1. Bagaimana kebutuhan sistem yang akan dirancang?

2. Bagaimana langkah-langkah montir dalam mendiagnosa kebutuhan sepeda

motor pelanggannya?

3. Memperoleh data-data tentang pengetahuan memodifikasi sepeda motor

khususnya sepeda motor Suzuki 120R yang direpresentasikan ke dalam

rule-rule pengetahuan

4.1.3 Analisa Kebutuhan Sistem

Dalam analisa kebutuhan sistem pakar ini terdapat dua kriteria dalam

mendeskripsikan kebutuhan sistem, antara lain :

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

71

1. Analisa kebutuhan fungsional sistem pakar

Kebutuhan fungsional dari sistem mendefinisikan hal-hal yang dibutuhkan

oleh sistem yang akan di bangun, antara lain:

a) Kemampuan untuk mendiagnosis jenis modifikasi yang di perlukan

b) Kemampuan untuk menjelaskan mengenai modifikasi mesin yang di

perlukan dalam mengambil keputusan

c) Kemampuan untuk memberikan solusi yang tepat dalam memodifikasi

sepeda motor pengguna

d) Kemampuan yang mendukung pengubahan basis pengetahuan, yang

meliputi kemampuan untuk menambah, meng-update, menampilkan

kembali rule yang telah dibuat, dan menghapus data pada basis

pengetahuan.

2. Analisa kebutuhan pengguna (user)

User adalah pengguna yang membutuhkan informasi atau solusi

mengenai bagaimana cara untuk memodifikasi sepeda motor Suzuki

120R nya baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Fasilitas yang diberikan yaitu:

1) Operator action, menjelaskan spesifikasi sepeda motor yang di

miliki pengguna non-pakar.

2) Solusi yang dibutuhkan oleh pengguna non-pakar.

3) Daftar istilah, yaitu informasi mengenai istilah-istilah dan spare

part yang digunakan dalam memodifikasi sepeda motor.

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

72

4.2 Desain

Proses yang dilakukan pada tahapan desaian dalam merancang sistem

pakar ini merupakan kelanjutan dari fase sebelumnya, yaitu setelah data-data

pengetahuan berhasil diketahui dan di rumuskan oleh knowledge engineer dan

pakar. Langkah–langkah selanjutnya yaitu dilakukan dari pengetahuan yang telah

dirumuskan sampai pada bentuk representasi pengetahuan yang dipilih.

Langkah-langkah tersebut meliputi:

1. Buat pohon keputusan

2. Tentukan kaidah-kaidahnya dalam bentuk kaidah produksi.

4.2.1 Pohon Keputusan

Meskipun kaidah dapat secara langsung dapat dihasilkan dari tabel

keputusan tetapi untuk menghasilkan kaidah yang efesien terdapat suatu langkah

yang harus ditempuh yaitu membuat pohon keputusan terlebih dahulu. Dari pohon

keputusan dapat diketahui atribut (kondisi) yang dapat direduksi sehingga

menghasilkan kaidah yang efesien dan optimal. Dan untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 1.

4.2.2 Kaidah Produksi

Dalam fase ini kaidah didapatkan mengacu pada pohon keputusan yang

telah dibuat. Terdapat beberapa kaidah untuk pengetahuan mengenai solusi untuk

memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. himpunan kaidah tersebut dapat

dilihat pada lampiran 2.

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

73

S ta r t

M e n a m p i lk a n h a la m a n u ta m a

M e m ilih K o n s u l ta s iM e m il ih

D a f ta r Is t i la hM e m il ih

S p e s e i f ik a s iM e m il ih

T e n ta n g K a m i

M e n a m p i lk a n K o n s u l ta s i

B

M e n a m p i lk a n D a f ta r Is t i la h

M e n a m p i lk a n S p e s i f ik a s i

S e p e d a M o to r

M e n a m p ilk a n T e n ta n g k a m i

In p u t B u k u ta m u

S e le s a i

4.2.3 Perancangan Masukan

Setelah didapat rancangan keluaran sistem maka dilakukan tahapan

selanjutnya, yaitu merancang aliran data dari sistem. Tahap ini dilakukan

perancangan sistem menggunakan tools rancangan sistem seperti flowchart dan

data flow diagram untuk proses pembangunan sistem.

4.2.3.1 Perancangan Algoritma dan Flowchart sistem

Pada tahapan awal desain dilakukan penggambaran umum program sistem

dengan algoritma dan flowchart-flowchart dari sistem pakar yang akan

dikembangkan. Termasuk flowchart teknik penalaran yang dipakai yang di

aplikasikan ke program. Algoritma dan Flowchart ini dibuat untuk mempermudah

dalam membuat sitem pakar ini.

Berikut adalah algoritma dan flowchart dari sistem tersebut:

a) Flowchart Sistem pakar

Gambar 4.1 flowchart sistem pakar

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

74

Mulai

Modifkasi Kecil

m esin masih standar

karburator masih standar

saringan udara masih terpasang

busi masih standar

sekat dalam perut knalpot dibuang dan

ukuran pilot-jet dinaikkan 5

angka dan main-jet d inaikkan 10

angka dari ukuran standar

ya

ya

ya

ya

ya

busi sudah diganti tipe

racing

sekat dalam perut knalpot dibuang dan

ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10

angka dari ukuran standar, dang anti kepala busi model

racing

knalpot masih standar

ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka

dan main-jet dinaikkan 10 angka

dari ukuran standar, dan

saringan knalpot ditambah

lubangnya

sekat dalam perut knalpot

sudah dibuang

ukuran pilot-jet dinaikkan 5

angka dan main-jet dinaikkan 10

angka dari ukuran standar

knalpot sudah diganti model

racing

ukuran pilot-jet dinaikkan 7, 5

angka dari ukuran standar m ain-jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran

standar

ya

ya

ya

ya

1

2

3

4

tidak

tidak

tidak

tidak

Selesai

b) Flowchart dan algoritma penalaran forward chaining (Program)

Berikut ini merupakan flowchart program dari sistem pakar tersebut yang di

mulai dari dua pertanyaan dasar, yaitu modifikasi besar dan kecil:

Gambar 4.2 flowchart Program

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

75

2

mesin sudah di oversize

mesin oversize 25

dinding permukaan

lubang bilas dan transfer masih

standar

karburator masih standar

ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka

dan main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar

dan buang sekat dalm perut knalpot,

kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat

lancip

karburator sudah direamer

ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka

dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar

dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian saringan

udara dipasang tanpa busa

ya

ya

ya

tdk

dinding permukaan

lubang buang sudah

dihaluskandinding

permukaan lubang buang masih

standar

ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka

dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, gunakan knalpot tipe racing, dan saringan

udara dipasang tanpa busa

ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka

dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,

gunakan knalpot yang sudah dibuang

sekatnya, dan gunakan busi tipe

racing

tdk

5

6

tdk

tdk

Selesai

tdk

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (2) atau mesin sudah di oversize:

Gambar 4.3 Flowchart program (Lanjut.2)

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

76

3

karburator sudah direamer

ukuran spuyer masih standar

lubang buang dan lubang isap masih standar

ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat

dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan

sekat dalam perut knalpot dibuang

permukaan kulit jeruk pada

dinding lubang buang dan isap

sudah dihaluskan

ukuran spuyer dinaikkan 3

tingkat dan sekat dalam perut

knalpot dibuang

saringan udara masih terpasang

ukuran spuyer dinaikkan 3

tingkat dan sekat dalam knalpot dibuang, dan busa saringan udara dilepas

saringan udara sudah dilepas

ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam

knalpot dibuang,kemudian pasang saringan udara tanpa busa

ya

ya

tdk

tdk

tdk

7 tdk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (3) atau karburator sudah direamer:

Gambar 4.4 Flowchart program (Lanjut.3)

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

77

4

busa saringan udara sudah

dilepas

knalpot masih standar

lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran

standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari

ukuran standar dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari

ukuran standar, dan main-jet

dinaikkan 5 angka dari ukuran standar

ya

tdk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (4) atau busa saringan udara sudah dilepas:

Gambar 4.5 Flowchart program (Lanjut.4)

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

78

5

kepala silinder sudah dibubut

kepala silinder sudah dibubut

<=1mm

paking blok silinder masih

standar

ukuran lubang buang masih

standar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka

dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari

ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan

tebal 0,3mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

ukuran lubang buang sudah

dibesarkan < dari 1mm

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar,

dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, ganti knalpot dengan tipe

racing, dan lepas selang saringan

udara

ya

ya

tdk

paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan <

0,5mm

busi masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10

angka dari ukuran standar,, ganti knalpot dengan tipe racing, dan

lepas selang saringan udara

busi sudah diganti tipe

racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5

angka dan ukuran main jet dinaikkan 10

angka dari ukuran standar , ganti knalpot

dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

tdk

tdk

8

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (5) atau kepala silinder sudah dbubut:

Gambar 4.6 Flowchart program (Lanjut.5)

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

79

6

mesin oversize 50

busi masih standar

ukuran pilot jet dan main jet

masih standar

Gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dianikan 7,5

angka dan main jet dinaikkan 15

angka dan knalpot gunakan

tipe racing

jarum skep pada karburator

masih standar

gunakan koil tipe racing dan

ujung jarum skep dibuat runcing dan

gunakan knalpot tipe

racing

ujung jarum skep pada karburator

sudah dibuat runcing

gunakan koil tipe racing, dan

gunakan knalpot tipe racing

busi sudah diganti dengan

tipe racing

lubang venture pada karburator masih standar

Gunakan ukuran pilot jet dianikan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar dan ganti kampas kopling dengan tipe

racing dan ganti knalpot racing

ya

yatdk

tdk

tdk

Selesai

9

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (6) atau mesin sudah di oversize 50:

Gambar 4.7 Flowchart program (Lanjut.6)

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

80

7

spuyer lebih besar dari

standar

lubang buang dan lubang isap masih

standar

knalpot masih standar

gunakan spuyer yang dinaikkan 3

tingkat dari ukuran standard an

permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dn sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa

saringan udara

Gunakan ukuran spuyer lebih besar

3 tingkat dari ukuran standar, dan sekat dalam

perut knalpot dibuang

tipe busi masih standar

gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan ganti

kepala busi dengan tipe racing dan sekat dalam perut knalpot

dibuang

busi sudah diganti dengan tipe racing

gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan sekat

dalam perut knalpot dibuang, dan busa

saringan dan selang udara dilepas

ya

tdk

tdk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (7) atau spuyer lebih besar dari standar:

Gambar 4.8 Flowchart program (Lanjut/7)

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

81

8

lubang transfer dan lubang bilas

pada blok silinder sudah diperbesar

kepala silinder masih standar

knalpot masih standar

saringan udara masih terpasang

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5

angka dan ukuran main jet dinaikkan

15 angka dari ukuran standar,

ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm

saringan udara sudah dilepas

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,

ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang

dibesarkan 0,5mm, lalu pasang

saringan udara tanpa busa

ya

ya

ya

tdk

Selesai

10

11

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (8) atau lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah

diperbesar:

Gambar 4.9 Flowchart program (Lanjut.8)

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

82

9

mesin oversize 75

kampas kopling masih standar

kampas kopling sudah diganti

dengan tipe racing

dinding permukaan lubang bilas dan transfer

masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan

7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas

kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing

dinding permukaan

lubang bilas dan transfer sudah

dihaluskan

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas

kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing

karburator masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10

angka dari ukuran standar, dan

gunakan knalpot tipe racing

karburator sudah direamer

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,

dan pasang saringan udara tanpa busa, dan gunakan knalpot

tipe racing

ya

tdk ya

tdk

tdk

12

Selsai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (9) atau mesin sudah di oversize 75:

Gambar 4.10 Flowchart program (Lanjut.9)

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

83

10

kepala silinder sudah dibubut

busi masih standar

paking blok silinder masih

standar

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan

udara tanpa busa dan lubang buang

dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada

kepala busi, dan gunakan knalpot

racing

paking blok sudah tidak

standar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa

busa dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, dan gunakan paking blok silinder

dengan tebal 0,3 mm dan gunakan knalpot

racing

busi sudah diganti dengan

tipe racing

lubang venturi pada karburator masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan

lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot

racing

lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar,dan gunakan airbox yang terbuat

dari seng, dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, dan gunakan knalpot racing

ya

ya

tdk

tdk

tdk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (10) atau kepala silinder sudah dibubut:

Gambar 4.11 Flowchart program (Lanjut.10)

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

84

11

perut knalpot sudah dibuang

sekatnya

lubang buang masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm,

lalu pasang saringan udara tanpa busa

lubang buang sudah dibesarkan

< 1 mm

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar,

lalu pasang saringan udara

tanpa busa

knalpot sudah diganti tipe racing

kampas kopling standar

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka

dari ukuran standar, lalu

pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm

kampas kopling sudah diganti

dengan tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa

busa dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, kemudian lubangi sirip ruma

kopling sebanyak 2 lubang dibesarkan

0,5mm

ya

tdk

tdk

ydk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (11) atau perut knalpot sudah dibuang sekatnya:

Gambar 4.12 Flowchart program (Lanjut.11)

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

85

12

mesin oversize 100

lubang venturi pada karburator masih standar

saringan udara masih terpasang

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka

dari ukuran standar, dan lepas

busa saringan udara, lubang venture pada

karburator direamer 0,5mm, dan

gunakan knalpot tipe racing

saringan udara sudah dilepas

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox

yang terbuat dari seng, lubang venturi

pada karburator direamer 0,5mm,

dan gunakan knalpot racing

lubang venturi pada karburator sudah direamer

koil masih standar

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar,

dan gunakan airbox yang

terbuat dari seng, lalu gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot

tipe racing

koil sudah diganti dengan tipe

racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, dan gunakan

airbox yang terbuat dari seng,racing, dan gunakan knalpot tipe

racing

ya

ya

tdk

tdk

tdk

Selesai

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (12) atau mesin sudah di oversize 10:

Gambar 4.13 Flowchart program (Lanjut.12)

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

86

Modifkasi Besar

mesin masih standar

karburator masih standar

saringan udara masih terpasang

busi masih standar

ya

ya

ya

ya

ya

busi sudah diganti tipe

racing

knalpot masih standar

sekat dalam perut knalpot

sudah dibuang

knalpot sudah diganti model

racing

ya

ya

ya

Selesai

1

13

14

15

tidak

tidak

tidak

sekat dalam perut knalpot dibuang dan

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transefer dan bilas

diperbesar 1mm, dan lubang buang

diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa

saringan udara, dan lepas ring pada busi

sekat dalam perut knalpot dibuang dan

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan

bilas diperbesar 1mm, dan lubang

buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa

saringan udara

sekat dalam perut knalpot dibuang dan

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan

main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transefer dan bilas

diperbesar 1mm, dan lubang buang

diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang

buang pada saringan knalpot diperbesar

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan

bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas

busa saringan udara, dan lubang

buang pada saringan knalpot

diperbesar

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka

dari ukuran standar, lubang

transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang

diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (1) atau modifikasi besar:

Gambar 4.14 Flowchart program (Lanjut.1)

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

87

13

mesin sudah di oversize

mesin oversize 25

dinding permukaan

lubang bilas dan transfer masih

standar

karburator masih standar

karburator sudah direamer

ya

ya

ya

tdk

dinding permukaan

lubang buang sudah

dihaluskandinding

permukaan lubang buang masih

standar

tdk

16

17

tdk

tdk

Selesai

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar

dan buang sekat dalm perut knalpot,

kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat

lancip

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar

dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian saringan

udara dipasang tanpa busa

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu

lubang buang dibesarkan 1 mm,

dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara

dipasang tanpa busa

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan

gunakan knalpot tipe racing, dan saringan

udara dipasang tanpa busa

Tdk

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (13) atau mesin sudah di oversize:

Gambar 2.15 Flowchart program (Lanjut.13)

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

88

14

karburator sudah direamer

ukuran spuyer masih standar

lubang buang dan lubang isap masih standar

permukaan kulit jeruk pada

dinding lubang buang dan isap

sudah dihaluskan

saringan udara masih terpasang

saringan udara sudah dilepas

ya

ya

tdk

tdk

tdk

18 tdk

Selesai

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan main jet

gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran

135, dan permukaan kulit

jeruk pada dinding lubang buang dan

isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan

udara

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan main jet

gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat

dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan

udaragunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan main jet

gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat

dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa

dan selang pada saringan udara

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan main jet

gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat

dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang

dibesarkan 1 mm, lalu gunakan airbox

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (14) atau karburator sudah direamer:

Gambar 4.16 Flowchart program (Lanjut.14)

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

89

15

busa saringan udara sudah

dilepas

knalpot masih standar

lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

ya

tdk

Selesai

buang sekat dalam perut knalpot dan

lubang pada saringan knalpot diperbanyak,

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka

dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transfer dan bilas

diperbesar 1mm, dan lubang buang

diperbesar 0,5 mmbuang sekat dalam perut

knalpot, ukuran pilot jet dinaikkan

10 angka dan main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, lubang transfer

dan bilasdiperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (15) atau busa saringan udara sudah dilepas:

Gambar 4.17 Flowchart program (Lanjut.15)

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

90

16

kepala silinder sudah dibubut

kepala silinder sudah dibubut

<=1mm

paking blok silinder masih

standar

ukuran lubang buang masih

standar

ukuran lubang buang sudah

dibesarkan < dari 1mm

ya

ya

tdk

paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan <

0,5mm

busi masih standar

busi sudah diganti tipe

racing

tdk

tdk

19

Selesai

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka

dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari

ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang

buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut

knalpot

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,

dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan

lubang transfer dihaluskan 0,5 mm,

lalu buang sekat dalam perut knalpot

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang

dan transfer dihaluskan, lalu

ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan

udara, dan gunakan kepala busi tipe

racing

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang

dan transfer dihaluskan, lalu

ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan

udara

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (16) atau kepala silinder sudah dibubut:

Gambar 4.18 Flowchart program (Lanjut.16)

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

91

17

mesin oversize 50

busi masih standar

ukuran pilot jet dan main jet

masih standar

jarum skep pada karburator

masih standar

ujung jarum skep pada karburator

sudah dibuat runcing

busi sudah diganti dengan

tipe racing

lubang venture pada karburator masih standar

ya

yatdk

tdk

tdk

Selesai

20

Gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet

dianikan 10 angka dan main jet dinaikkan 20

angka dan knalpot gunakan

tipe racing

gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat

runcing, lalu dinding lubang

bilas dan transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot

tipe racing, selang dan busa

saringan udara dilepas

gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat

runcing, lalu dinding lubang transfer dibuat

lancip dan gunakan knalpot tipe racing, lalu

selang dan busa dan saringan udara dilepas

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm,

dan gunakan knalpot tipe racing

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (17) atau mesin sudah di oversize 50:

Gambar 4.19 Flowchart program (Lanjut.17)

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

92

18

spuyer lebih besar dari

standar

lubang buang dan lubang isap masih

standar

knalpot masih standar

tipe busi masih standar

busi sudah diganti dengan tipe racing

ya

tdk

tdk

Selesai

gunakan spuyer yang dinaikkan 4

tingkat dari ukuran standard an

permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dn sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa

saringan udara

gunakan spuyer yang dinaikkan 4

tingkat dari ukuran standar dan

permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan,

dan gunakan knalpot tipe racing,

dan lepas busa saringan udara

gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan

isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe

racing, lalu ganti kepala busi dengan

tipe racing dan lepas busa saringan udara

gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan

isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe

racing, dan lepas busa saringan udara

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (18) atau spuyer lebih besar dari standar:

Gambar 4.20 Flowchart program (Lanjut.18)

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

93

19

lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

kepala silinder masih standar

knalpot masih standar

saringan udara masih terpasang

saringan udara sudah dilepas

ya

ya

ya

tdk

Selesai

21

22

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, ganti

knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang

dibesarkan 0,5mm

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang

transfer dibuat lancip dan ganti

knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian

gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (19) atau lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah

diperbesar:

Gambar 4.21 Flowchart program (Lanjut.19)

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

94

20

mesin oversize 75

kampas kopling masih standar

kampas kopling sudah diganti

dengan tipe racing

dinding permukaan lubang bilas dan transfer

masih standardinding

permukaan lubang bilas dan transfer sudah

dihaluskan

karburator masih standar

karburator sudah direamer

ya

tdk ya

tdk

tdk

23

Selsai

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15

angka dan ukuran main jet dinaikkan 25

angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling

dengan tipe racing, lalu dinding

permukaan lubang transfer dihaluskan dan dibuat lancip

dan gunakan knalpot tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas

kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang

transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25

angka dari ukuran standar, lalu

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi

pada karburator direamer 0,5 mm,

dan gunakan knalpot tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar,

lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan,

dan gunakan knalpot tipe racing, dan busa saringan

udara dilepas

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (20) atau mesin oversize 75:

Gambar 4.22 Flowchart program (Lanjut.20)

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

95

21

kepala silinder sudah dibubut

busi masih standar

paking blok silinder masih

standar

paking blok sudah tidak

standar

busi sudah diganti dengan

tipe racing

lubang venturi pada karburator masih standar

lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

ya

ya

tdk

tdk

tdk

Selesai

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang

transfer dibuat lancip lalu pasang

saringan udara tanpa busa dan lubang buang

dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada

kepala busi, dan gunakan knalpot

racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15

angka dan ukuran main jet dinaikkan 25

angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa

busa dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, dan gunakan paking blok silinder

dengan tebal 0,3 mm dan gunakan knalpot

racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka

dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari

ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat

lancip, dan lubang venture direamer 0,5 mm, lalu pasang saringan udara

tanpa busa dan selang, dan lubang buang dibesarkan

0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, lalu dinding

lubang transfer dibuat lancip,lalu gunakan airbox dan lubang

buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan

knalpot racing

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (21) atau kepala silinder sudah dibubut:

Gambar 4.23 Flowchart program (Lanjut.21)

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

96

22

perut knalpot sudah dibuang

sekatnya

lubang buang masih standar

lubang buang sudah dibesarkan

< 1 mm

knalpot sudah diganti tipe racing

kampas kopling standar

kampas kopling sudah diganti

dengan tipe racing

ya

tdk

tdk

ydk

Selesai

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer

dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing,

dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm,

kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu

gunakan gir rasiogunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10

angka dan ukuran main jet dinaikkan 20

angka dari ukuran standar, lalu dinding

lubang transfer dibuat lancip dan ganti

knalpot dengan tipe racing, kemudian selang dan busa saringan udarra

dilepas lalu gunakan gir rasio

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka

dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari

ukuran standar, lalu dinding lubang transfer

dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa

dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu

gunakan gir rasio

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15

angka dan ukuran main jet dinaikkan 25

angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa

busa dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, kemudian lubangi sirip ruma

kopling sebanyak 2 lubang dibesarkan

0,5mm

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (22) atau perut knalpot sudah dibuang sekatnya:

Gambar 4.24 Flowchart program (Lanjut.22)

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

97

23

mesin oversize 100

lubang venturi pada karburator masih standar

saringan udara masih terpasang

saringan udara sudah dilepas

lubang venturi pada karburator sudah direamer

koil masih standar

koil sudah diganti dengan tipe

racing

ya

ya

tdk

tdk

tdk

Selesai

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka

dari ukuran standar, lalu

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan

lubang venturi pada karburator direamer

0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu

lepas selang dan busa saringan

udara

gunakan ukuran pilot jet yang

dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox

yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi

pada karburator direamer 0,5 mm,

dan gunakan knalpot tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15

angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar,

dan gunakan airbox yang

terbuat dari seng, lalu gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot

tipe racing

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15

angka dan ukuran main jet dinaikkan 25

angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat

dari seng, lalu dinding permukaan

lubang transfer dihaluskan, dan

gunakan knalpot tipe racing

Berikut ini adalah lanjutan dari algorima program sebelumnya, yaitu turunan

dari inisial (23) atau mesin sudah di oversize 23:

Gambar 4.25 Flowchart program (Lanjut.23)

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

98

Berikut adalah psedeu code dari flowchart program:

If modifikasi ringan ThenElseIf “(1)”

If mesin masih standar ThenElse

If “(2)”If karburator masih standar ThenElse

If “(3)”If busa saringan udara sudah masih ada ThenElse

If “(4)”If busi masih standar Then

sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar

ElseIf busi sudah diganti tipe racing Then

sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angkadan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan anti kepala busi model racing

ElseIf knalpot masih standar Then

ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan saringan knalpot ditambah lubangnya

ElseIf sekat dalam perut knalpot sudah dibuang Then

ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar

ElseIf knalpot sudah diganti model racing Then

pilot-jet dinaikkan 7,5 angka dari ukuran standard an main-jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

99

“(2)”If mesin sudah di oversize Then

If mesin oversize 25 ThenIf knalpot masih standar Then

If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar ThenIf karburator masih standarThen

ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka dan main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalm perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat lancipElseIf karburator sudah direamer Then

ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian saringan udara dipasang tanpa busa

Else If dinding permukaan lubang buang masih standar Thenukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busaElse

If dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan Thenukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, gunakan knalpot yang sudah dibuang sekatnya, dan gunakan busi tipe racingEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

100

“(3)”If karburator sudah direamer Then

If ukuran spuyer masih standar ThenElse

If “(7”)If lubang buang dan lubang isap masih standar Then

ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang

ElseIf permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah dihaluskan Then

ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuangElse

If saringan udara masih terpasang Thenukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam knalpot dibuang, dan busa saringan udara dilepas

ElseIf saringan udara sudah dilepas Thenukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang, kemudian dipasang saringan udara tanpa busaEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

“(4)”If busa saringan udara sudah dilepas Then

If knalpot masih standar Thenpilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

ElseIf lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak Then

pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar

End ifEnd if

End if

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

101

“(5)”If kepala silinder sudah dibubut ThenElse

If “(8)”If kepala silinder sudah dibubut <=1mm Then

If paking blok silinder masih standar ThenIf ukuran lubang buang masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

ElseIf ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1mm Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

Else If paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan < 0,5mm Then

If busi masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar , ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing

ElseIf busi sudah diganti tipe racing Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar , ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udaraEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

102

“(6)”If mesin oversize 50 ThenElse

If “(9)”Else

If busi masih standar ThenIf ukuran pilot jet dan main jet masih standar Then

gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dan knalpot gunakan tipe racing

ElseIf jarum skep pada karburator masih standar Then

gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing dan gunakan knalpot tipe racingElse

If jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing Thengunakan koil tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racingEnd IfElseIf Busi Sudah diganti tipe racing then

If lubang venture pada karburator masih standar Thengunakn ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, dan gunakn knalpot tipe racing

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

“(7)”If ukuran spuyer lebih besar dari standar Then

If lubang buang dan lubang isap masih standar Thengunakan spuyer yang dinaikkan 3 tingkat dari ukuran standard an permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

ElseIf knalpot masih standar Then

gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar, dan sekat dalam perut knalpot dibuang

ElseIf tipe busi masih standar Thengunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan ganti kepala busi dengan tipe racing dan sekat dalam perut knalpot dibuang

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

103

ElseIf busi sudah diganti dengan tipe racing Thengunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan busa saringan dan selang udara dilepas

end ifend if

end ifend if

end if

“(8)”If lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar Then

If kepala silinder masih standar ThenElse

If “(10)”Else

If knalpot masih standar ThenElse

If “(11)”Else If saringan udara masih terpasang Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm

ElseIf saringan udara sudah dilepas Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

104

“(9)”If mesin oversize 75 ThenElse

If “(12)”Else

If kampas kopling masih standar ThenIf dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing

ElseIf dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dang anti kampas kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racingEnd IfElse

If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing ThenIf karburator masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan gunakan knalpot tipe racingElseIf karburator sudah direamer Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan pasang saringan udara tanpa busa, dan gunakan knalpot tipe racingEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

“(10)”If kepala silinder sudah dibubut Then

If busi masih standar ThenIf paking blok silinder masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing

ElseIf paking blok sudah tidak standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

105

buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm dan gunakan knalpot racing

end ifElse

If busi sudah diganti dengan tipe racing Then If lubang venturi pada karburator masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

ElseIf lubang venturi pada karburator sudah diperbesar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

end ifend if

end ifend if

end if

“(11”)If perut knalpot sudah dibuang sekatnya Then

If lubang buang masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa

ElseIf lubang buang sudah dibesarkan < 1 mm Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

end ifElseIf knalpot sudah diganti tipe racing Then

If kampas kopling standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mmElse

If kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mmEnd If

End IfEnd If

End If

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

106

“(12”)If mesin oversize 100 Then

If lubang venturi pada karburator masih standar ThenIf saringan udara masih terpasang Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lepas busa saringan udara, lubang venture pada karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot tipe racing

ElseIf saringan udara sudah dilepas Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lubang venturi pada karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot racing

End IfElse

If lubang venturi pada karburator sudah direamer ThenIf koil masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racingElse

If koil sudah diganti dengan tipe racing Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan gunakan knalpot tipe racingEnd if

End ifEnd if

End ifEnd if

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

107

If modifikasi besar ThenIf mesin masih standar ThenElse

If “(13)”If karburator masih standar ThenElse

If “(14)”If busa saringan udara sudah masih ada ThenElse

If “(15)”If busi masih standar Then

sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lepas ring pada busiElse

If busi sudah diganti tipe racing Thensekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udaraElse

If knalpot masih standar Thensekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesarElse

If sekat dalam perut knalpot sudah dibuang Thenukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesarElse

If knalpot sudah diganti model racing Thenukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udaraEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

108

End IfEnd If

End IfEnd If

“(13)”If mesin sudah di oversize Then

If mesin oversize 25 ThenIf knalpot masih standar Then

If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar ThenIf karburator masih standar Then

ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat lancip, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancipElse

If karburator sudah direamer Thenukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lepas busa dan selang pada saringan udaraElse

If dinding permukaan lubang buang masih standar Thenukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lubang buang dibesarkan 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busaElse

If dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan Thenukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busaEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

109

“(14)”If karburator sudah direamer Then

If ukuran spuyer masih standar ThenElse

If “(18”)If lubang buang dan lubang isap masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udara

ElseIf permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah dihaluskanThen

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udaraElse

If saringan udara masih terpasang Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa dan selang pada saringan udara

ElseIf saringan udara sudah dilepas Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu gunakan airboxEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

110

“(15)”If busa saringan udara sudah dilepas Then

If knalpot masih standar Thenbuang sekat dalam perut knalpot dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak, ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm

ElseIf lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak Thenbuang sekat dalam perut knalpot, ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm

End ifEnd if

End if

“(16)”If kepala silinder sudah dibubut ThenElse

If “(8)”If kepala silinder sudah dibubut <=1mm Then

If paking blok silinder masih standar ThenIf ukuran lubang buang masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

ElseIf ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1mm Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

Else If paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan < 0,5mmThen

If busi masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing

ElseIf busi sudah diganti tipe racing Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

111

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

“(17)”If mesin oversize 50 ThenElse

If “(20)”Else

If busi masih standar ThenIf ukuran pilot jet dan main jet masih standar Then

gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan selang dan busa saringan udara dilepas

ElseIf jarum skep pada karburator masih standar Then

gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, selang dan busa saringan udara dilepasElse

If jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing Thengunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, lalu selang dan busa dan saringan udara dilepasend ifElseIf Busi Sudah diganti tipe racing then

If lubang venture pada karburator masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

112

“(18)”If ukuran spuyer lebih besar dari standar Then

If lubang buang dan lubang isap masih standar Thengunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

ElseIf knalpot masih standar Then

gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan lepas busa saringan udara

ElseIf tipe busi masih standar Then

gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu ganti kepala busi dengan tipe racing dan lepas busa saringan udara

ElseIf busi sudah diganti dengan tipe racing Then

gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan lepas busa saringan udara

end ifend if

end ifend if

end if

“(19)”If lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar Then

If kepala silinder masih standar ThenElse

If “(21)”Else

If knalpot masih standar ThenElse

If “(22)”Else If saringan udara masih terpasang Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip danganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio

ElseIf saringan udara sudah dilepas Then

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

113

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio

End IfEnd If

End IfEnd If

End IfEnd If

End If

“(20)”If mesin oversize 75 ThenElse

If “(23)”Else If kampas kopling masih standar Then

If dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan dan dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racingElse

If dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing

End IfElseIf kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then

If karburator masih standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racingElse

If karburator sudah direamer Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan busa saringan udara dilepasEnd If

End IfEnd If

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

114

End IfEnd If

End If

“(21)”If kepala silinder sudah dibubut Then

If busi masih standar ThenIf paking blok silinder masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing.Else

If paking blok sudah tidak standar Thengunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan gunakan knalpot racing

end ifElse

If busi sudah diganti dengan tipe racing Then If lubang venturi pada karburator masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip, dan lubang venture direamer 0,5 mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan selang, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

ElseIf lubang venturi pada karburator sudah diperbesar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip,lalu gunakan airbox dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

end ifend if

end ifend if

end if

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

115

“(22”)

If perut knalpot sudah dibuang sekatnya ThenIf lubang buang masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio

ElseIf lubang buang sudah dibesarkan < 1 mm Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu gunakan gir rasio

end ifElse

If knalpot sudah diganti tipe racing ThenIf kampas kopling standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu gunakan gir rasio

ElseIf kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm

End IfEnd If

End IfEnd If

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

116

“(23”)If mesin oversize 100 Then

If lubang venturi pada karburator masih standar ThenIf saringan udara masih terpasang Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu lepas selang dan busa saringan udara

ElseIf saringan udara sudah dilepas Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

End IfElse

If lubang venturi pada karburator sudah direamer ThenIf koil masih standar Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan ganti busi dengan tipe racing

ElseIf koil sudah diganti dengan tipe racing Then

gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing

End ifEnd if

End ifEnd if

End if

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

117

USERSistem Pakar Untuk

Momodifikasi Sepeda Motor Suzuki 120R

ADMINSpesifikasi Sepeda Motor

Kesimpulan (Solusi)

Daftar_Istilah

SolusiKd_solusiPertanyaanKd_tanya

Arahan_Pertanyaan

istilahData_admin

Daftar_Istilah

Daftar_Pertanyaan

Daftar_solusi

Daftar_admin

Arahan_Pertanyaan

UsernamePassword

Verifikasi

4.2.3.2 Perancangan Data Flow Diagram (DFD)

Dalam rancangan ini dipergunakan tools seperti Data Flow Diagram

(DFD) atau diagram arus data untuk menggambarkan sistem pakar. Dalam

penulisan ini Data Flow Diagram (DFD) dibagi menjadi 3 (tiga) tahap yaitu:

a) Diagram Konteks

Diagram konteks ini menggambarkan proses sistem pakar dimana

terdapat sumber dan tujuan data yang akan diproses secara rinci.

Perancangan diagram konteks yang dirancang yaitu data kondisi pada

sepeda motor di proses ke dalam sistem untuk kemudian didapat solusi

dalam memodifikasi sepeda motor tersebut. Bagian-bagian yang

terlibat dalam sistem pakar ini adalah user dan admin, dimana admin

meng-input setiap pertanyaan dan solusi yang mungkin akan di ajukan

pada user. Admin di sistem pakar ini juga dapat mengatur rule-rule

untuk mendapatkan sebuah solusi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.26 Diagram Konteks

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

118

1) Proses

Nama proses : Sistem Pakar Memodifikasi Sepeda Motor Suzuki

120R

Keterangan : Proses penelusuran masalah sepeda motor dalam

memodifikasi mesin sepeda motor, untuk

mendapatkan solusi yang terbaik

2) Arus Data

Masukan : - Username

- Password

- Solusi

- Id_solusi

- pertanyaan

- Arahan_pertanyaan

- Kd_tanya

- istilah

- Data_admin

Keluaran : - Verifikasi

- Daftar_solusi

- Daftar_pertanyaan

- Arahan_pertanyaan

- Daftar_istilah

- Daftar_admin

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

119

b) Diagram Nol

Diagram nol ini menggambarkan tahapan proses yang ada didalam

diagram konteks serta hubungan entity, proses, alur data dan database.

Perancangan diagram nol yang diusulkan. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat di gambar berikut:

Gambar 4.27 Diagram nol

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

120

1) Proses 1.0

Nama proses : Konsultasi

Masukan : Spesifikasi_Sepeda_Motor

Keluaran : Kesimpulan (solusi)

Uraian proses : Memberikan solusi dalam memodifikasi sesuai

dengan spesifikasi mesin sepeda motor User

2) Proses 2.0

Nama proses : Olah Pertanyaan

Masukan : - pertanyaan

- kd_tanya

- arahan_pertanyaan

Keluaran : - Daftar_pertanyaan

- Arahan_pertanyaan_yang_telah_diinput

Ringkasan : Proses penambahan atau pengurangan pertanyaan

3) Proses 3.0

Nama proses : Olah daftar istilah

Masukan : Istilah, id_istilah

Keluaran : Daftar_istilah

Ringkasan : Proses penambahan atau pengurangan istilah

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

121

4) Proses 4.0

Nama proses : Olah daftar solusi

Masukan : solusi

Keluaran : Daftar_solusi

Ringkasan : Proses penambahan atau pengurangan solusi

5) Proses 5.0

Nama proses : Olah daftar admin

Masukan : Data_admin

Keluaran : Daftar_admin

Ringkasan : Proses penambahan atau pengurangan admin

6) Proses 6.0 P

Nama proses : Login

Masukan : - Username

- Pasword

Keluaran : Verifikasi

Ringkasan : Proses verifikasi login dari admin

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

122

User

1.1*Verifikasi 1

1.2*Verifikasi 2

1.3*Verifikasi 3

1.4*Verifikasi 4

Pertanyaan

Jawaban

Arahan

Solusi

Verifikasi Ok

Verifikasi Ok

Verifikasi Ok

Spesifikasi Sepeda Motor

Kesimpulan

c) Diagram Rinci

Diagram rinci ini menggambarkan penguraian dalam proses yang ada

dalam diagram nol. Diagram rinci ini merupakan diagram yang paling

rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Dalam diagram nol, masih

terdapat beberapa proses yang dapat diuraikan lagi. Untuk lebih

jelasnya tentang diagram rinci dapat dilihat pada gambar berikut :

1) Diagram rinci proses 1.0

Berikut adalah diagram rinci dari proses 1.0, yang menggambarkan

proses konsultasi user pada sistem:

Gambar 4.28 Diagram rinci proses 1.0

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

123

2) Diagram Rinci Proses 2.0

Pada diagram rinci proses 2.0 dibawah ini menggambarkan alur

editing, input, dan arahan yang di buat admin dalam sistem.

2.1Input/Edit Pertanyaan

Admin

2.2Arahan Pertanyaan

pertanyaan

Arahan_Pertanyaan

Form Ok

2.4Delete Pertanyaan

Id_tanya

Pertanyaan

Jawaban

Arahan

Solusi

2.3 Lihat Pertanyaan

Daftar_pertanyaan

Arahan_Pertanyaan

Gambar 4.29 diagram rinci proses 2.0

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

124

3) Diagram Rinci proses 3.0

Pada diagram rinci proses 3.0 dibawah ini menggambarkan proses

user melihat daftar istilah dan admin menginput daftar istilah

tersebut.

Admin

3.1Input/Edit Istilah

3.3Delete Daftar_Istilah

3.2 Lihat Daftar_Istilah

User

Daftar_Istilah

Daftar_Istilah

Daftar_Istilah

Id_istilah

Istilah

Gambar 4.30 diagram rinci proses 3.0

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

125

4) Diagram Rinci proses 4.0

Pada diagram proses rinci 4.0 menggambarkan admin dapat

menginput, melihat, update, dan menghapus daftar solusi dalam

sistem

Admin4.1

Input/Edit Solusi

4.3Delete Solusi

4.2 Lihat Solusi Solusi

Daftar_solusi

Daftar_solusi

Kd_solusi

Daftar_solusi

Gambar 4.31 diagram rinci proses 4.0

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

126

5) Diagram Rinci proses 5.0

Pada diagram rinci proses 5.0 menggambarkan admin yang dapat

menambah user berlevel admin pada sistem.

Admin5.1

Input/Edit Admin

5.3Delete Admin

5.2 Lihat Admin Admin

User_id

Daftar_Admin

Daftar_Admin

Gambar 4.32 diagram rinci proses 5.0

Penjelasan dari diagram rinci adalah sebagai berikut:

1) Proses 1.1 P

Nama proses : Verifikasi

Masukan : Spesifikasi_sepeda_motor1

Keluaran : Verifikasi1_ok

Uraian proses : Verifikasi awal sepeda motor

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

127

2) Proses 1.2 P

Nama proses : Verifikasi2

Masukan : Spesifikasi_sepeda_motor2

Keluaran : Verifikasi2_ok

Uraian proses : Verifikasi sepeda motor berikutnya

3) Proses 1.3 P

Nama proses : Verifikasi3

Masukan : Spesifikasi_sepeda_motor3

Keluaran : Verifikasi3_ok

Uraian proses : Verifikasi sepeda motor berikutnya

4) Proses 1.4 P

Nama proses : Verifikasi4

Masukan : Spesifikasi_sepeda_motor4

Keluaran : Kesimpulan

Uraian proses : Verifikasi sepeda motor akhir

5) Proses 2.1 P

Nama proses : Input/edit pertanyaan

Masukan : Daftar_pertanyaan*arahan_pertanyaan*kd_tanya

Keluaran : Form_Ok

Uraian proses : Proses menambah /edit pertanyaan

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

128

6) Proses 2.2 P

Nama proses : Arahan_Pertanyaan

Masukan : Database_Pertanyaan

Keluaran : Hasil arahan pertanyaan

Uraian proses : Proses mengatur arahan dari pertanyaan

7) Proses 2.3 P

Nama proses : Lihat Pertanyaan

Masukan : kd_tanya

Keluaran : - Daftar_pertanyaan

- Arahan_pertanyaan

Uraian proses : proses untuk melihat daftar pertanyaan dan arahan

8) Proses 2.4 P

Nama proses : Delete Pertanyaan

Masukan : Kd_tanya

Keluaran : Daftar_pertanyaan

Uraian proses : Proses menghapus daftar pertanyaan

9) Proses 3.1 P

Nama proses : Input/Edit Istilah

Masukan : Istilah

Keluaran : Daftar_istilah

Uraian proses : Proses menginput dan mengubah daftar istilah

10) Proses 3.2 P

Nama proses : Lihat daftar istilah

Masukan : Id_istilah

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

129

Keluaran : Daftar_istilah

Uraian proses : Proses melihat daftar istilah

11) Proses 3.3 P

Nama proses : Delete daftar istilah

Masukan : Daftar_istilah

Keluaran : Daftar_istilah

Uraian proses : Proses menghapus daftar isitilah

12) Proses 4.1 P

Nama proses : Input/edit solusi

Masukan : Daftar_solusi

Keluaran : Daftar_solusi

Uraian proses : Proses menginput dan mengubah daftar solusi

13) Proses 4.2 P

Nama proses : Lihat solusi

Masukan : Daftar_solusi

Keluaran : Daftar_solusi

Uraian proses : Proses melihat daftar solusi

14) Proses 4.3 P

Nama proses : Delete solusi

Masukan : Daftar_solusi

Keluaran : Daftar_solusi

Uraian proses : Proses menghapus daftar solusi

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

130

15) Proses 5.1 P

Nama proses : Input/edit admin

Masukan : Daftar_istilah

Keluaran : Daftar_istilah

Uraian proses : Proses menginput dan mengubah daftar admin

16) Proses 5.2 P

Nama proses : Lihat admin

Masukan : Daftar_admin

Keluaran : Daftar_admin

Uraian proses : Proses untuk melihat daftar admin

17) Proses 5.3 P

Nama proses : Delete admin

Masukan : user_id

Keluaran : Daftar_admin

Uraian proses : Proses menghapus daftar admin

4.2.4 Perancangan File

Pada tahapan ini dilakukan perancangan database dalam sistem dan

ditentukan hubungan antar intetitas database tersebut. Dalam tahapan

perancangan file ini juga dilakukan perancangan basis pengetahuan pada sistem

pakar yang meliputi perancangan mesin inferensi dan algoritma sistem pakar.

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

131

4.2.4.1 Perancangan Database

4.2.4.1.1 Struktur Database

Pada fase perancangan database ditentukan terlebih dahulu seluruh tabel

yang dibutuhkan. Seluruh tabel tersebut disimpan dalam database yang bernama

motor. Database ini berfungsi untuk menyimpan seluruh basis pengetahuan

(knowledge base) dari sistem pakar, jika seluruh knowledge base bertambah maka

segala informasi yang dibutuhkan dapat disimpan dalam database ini yang

berdasarkan knowledge base ini datanya berupa data dinamis yang akan selalu

berubah.

a. ERD (Entity Relationship Diagram)

Berikut adalah bentuk ERD database dari sistem ini:

pertanyaan

jawaban

arahan

solusimemiliki

kd_tanyaPertanyaan

Gambarsuaralink

kd_tanyakd_solusi

kd_tanyakd_solusi

Memiliki

Memiliki

memiliki

Memiliki

1

M1

1 1

1

1

1M

1

adminmembuat

User_idUsernamePasswordNm_dpn

Nm_blkngEmail

RegisteredLast_log

level

kd_solusiSolusi

Gambarsuara

keterangan

membuatistilahId_istilah

Istilaharti

1M

M

1

Gambar 4.33 Entity Relationship Diagram

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

132

pertanyaan

Kd_tanya*Pertanyaan

Gambarsuaralink

jawaban

Kd_tanya**Kd_solusi**

solusi

Kd_solusi*Solusi

Gambarsuara

keterangan

arahan

Kd_tanya**Kd_solusi**

Admin

User_id*UsernamePasswordNm_dpn

Nm_blkngEmail

RegisteredLast_log

Level

Admin

Id_istilahIstilah

arti

pertanyaan

jawaban

arahan

solusi

kd_tanyaPertanyaan

Gambarsuaralink

kd_tanyakd_solusi

kd_tanyakd_solusi

kd_solusiSolusi

Gambarsuara

keterangan

1

1 1

1

1

1M

1

admin

User_idUsernamePasswordNm_dpn

Nm_blkngEmail

RegisteredLast_log

level

istilahId_istilah

Istilaharti

1M

M

1

b. Transformasi dari diagram ER ke LS

Gambar 4.34 Transformasi ER ke LS

Sedangkan bentuk dari diagram ER yang sudah menjadi Logical Record Structure

(LRS) adalah sebagai berikut:

Gambar 4.35 Logical record structure

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

133

4.2.4.1.2 Kamus Data

Berikut adalah kamus data dari sistem pakar memodifikasi sepeda motor

Suzuki satria 120R:

Arahan = Kd_tanya + kd_solusi

Jawaban = Kd_tanya + kd_solusi

Pertanyaan = Kd_tanya + pertanyaan + link

Solusi = Kd_solusi + solusi + keterangan

Admin = User_id + username + nm_dpn + nm_blkng + password +

email + registered + last_log

Istilah = Id_istilah + istilah + arti

4.2.4.1.3 Daftar Tabel Database Motor

Rancangan database atribut dalam aplikasi Sistem pakar untuk

memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R terdiri dari tabel sebagai berikut:

a. Tabel Admin

Nama Tabel : admin

Isi : Data atribut admin

Primary key : user_id

Tabel 4.1 Tabel adminNama Field Tipe Data Ukuran Keteranganuser_id Int 5 User Id Admin (PK)username Varchar 25 Username adminnm_dpn Varchar 30 Nama depannm_blkng Varchar 30 Nama belakangpassword Varchar 255 Passwordemail Varchar 20 Alamat Emailregistered Date time _ Registerlast_log Date time _ Last loglevel Varchar 11 Level admin

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

134

b. Tabel Arahan

Nama Tabel : arahan

Isi : Data atribut arahan

Foreygn key : kd_tanya dan kd_solusi

Tabel 4.2 Tabel arahanNama Field Tipe Data Ukuran Keterangankd_tanya Varchar 6 Id tanyakd_solusi Varchar 6 Id solusi

c. Tabel Istilah

Nama Tabel : istilah

Isi : Data atribut istilah

Primary key : id_istilah

Tabel 4.3 Tabel istilahNama Field Tipe Data Ukuran Keteranganid_istilah Varchar 20 Id istilah (Pk)Istilah Varchar 20 IstilahArti Varchar 90 Arti dari istilah

d. Tabel Jawaban

Nama Tabel : jawaban

Isi : Data atribut jawaban

Primary key : kd_tanya

Tabel 4.4 Tabel jawabanNama Field Tipe Data Ukuran Keterangankd_tanya Varchar 20 Id tanyakd_solusi Varchar 20 Id solusi

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

135

e. Tabel Pertanyaan

Nama Tabel : pertanyaan

Isi : Data atribut admin

Primary key : kd_tanya

Tabel 4.5 Tabel pertanyaanNama Field Tipe Data Ukuran Keterangankd_tanya Varchar 6 Kd tanya (Pk)pertanyaan Varchar 255 Pertanyaangambar Varchar 255 Gambar suara Varchar 50 Suaralink Varchar 255 Link pertanyaan

f. Tabel Solusi

Nama Tabel : Solusi

Isi : Data atribut solusi

Primary key : kd_solusi

Tabel 4.6 Tabel solusiNama Field Tipe Data Ukuran Keterangankd_solusi Varchar 6 Id solusi (Pk)solusi Varchar 255 Solusiketerangan Varchar 255 Keterangan solusigambar Varchar 255 Gambarsuara Varchar 255 Suara

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

136

4.2.4.2 Perancangan Mesin Inferensi

Sistem pakar ini mempunyai kemampuan untuk melakukan dialog dengan

pengguna seperti layaknya sebuah konsultasi. Sistem berdialog dengan pengguna

tentang masalah yang dihadapi penggunaan. Sistem juga akan mengontrol

informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, menanyakan sesuatu bila sebuah

kondisi belum diketahui.

Sebelum suatu pertanyaan tentang kondisi sepeda motor Suzuki Motor

120R, sistem sudah harus mempunyai basis kaidah yang berhubungan dengan

pertanyaan tersebut. Sehingga pengguna hanya memasukan informasi yang

dibutuhkan oleh sistem. Hal ini diatasi dengan cara membuat suatu solusi yang

digunakan sistem untuk melakukan interaksi dengan pengguna seperti sebuah

percakapan. Rancangan dapat di lihat di lampiran coding konsult.php.

4.2.5 Perancangan Keluaran

Pada tahapan ini dilakukan perancangan desain antar muka pengguna,

meliputi langkah awal memasuki sistem, sesi konsultasi antara sistem dengan

pengguna, akuisi pengetahuan (edit, ganti, dan mutakhirkan pengetahuan), dan

bantuan untuk memahami istilah-istilah yang digunakan ditampilkan oleh sistem

(informasi).

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

137

A. Konsultasi

Sesi konsultasi merupakan menu inti dari sistem pakar. Dalam sesi ini user

diberi pertanyaan atau pilihan tentang kondisi dari sepeda motor Suzuki Satria

120R yang akan dimodifikasi. Setiap pilihan dari kondisi tersebut akan

menuntun si user menuju solusi untuk memodifikasi sepeda motornya yang

tepat.

Gambar 4.36 Tampilan halaman sesi konsultasi

Pertanyaan

Pertanyaan

BANNER_IMAGE

LOGO

Home

Konsultasi

Daftar Istilah

Spesifikasi

Tentang kami

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

138

B. Daftar Istilah

User dapat memilih menu daftar istilah yang disediakan oleh sistem sesuai

dengan permasalahan. Pada menu ini terdapat berbagai macam istilah dan

penjelasan mengenai spare part dari sepeda motor Suzuki 120R yang

digunakan dalam menu konsultasi. Dalam menu daftar istilah juga terdapat

berbagai istilah yang digunakan oleh bengkel – bengkel sepeda motor pada

umumnya.

Gambar 4.37 Tampilan halaman daftar istilah

ID Istilah Keterangan

BANNER_IMAGE

LOGO

Home

Konsultasi

Daftar Istilah

Spesifikasi

Tentang kami

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

139

C. Spesifikasi

Pada menu ini terdapat informasi tentang bagaimana spesifikasi standar dari

sepeda motor Suzuki satria 120R.

Gambar 4.38 Tampilan halaman Spesifikasi

SPESIFIKASI SEPEDA MOTOR

SUZUKI SATRIA 120R

BANNER_IMAGE

LOGO

Home

Konsultasi

Daftar Istilah

Spesifikasi

Tentang kami

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

140

D. Tentang Kami

Dalam menu tentang kami terdapat informasi tentang alamat dan no telp dari

kantor pusat admin dari sistem pakar ini. Dalam menu ini user juga dapat

memberikan saran dan kritik mengenai web sistem pakar ini dengan mengirim

email ke admin pusat.

Gambar 4.39 Tampilan halaman tentang kami

Informasi TENTANG KAMI

BANNER_IMAGE

LOGO

Home

Konsultasi

Daftar Istilah

Spesifikasi

Tentang kami

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

141

E. Login

Menu login merupakan menu akses untuk seorang pakar masuk ke dalam

admin. Setelah masuk ke dalam admin seorang pakar dapat melakukan

berbagai update pertanyaan, update solusi, update istilah, dan update admin.

Berikut rancangan form login admin.

Gambar 4.40 Tampilan login admin

Masukan Username dan Password

Username

Password

BANNER_IMAGE

Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

142

F. Update Pertanyaan

Dalam menu update pertanyaan yang tedapat pada admin seorang pakar dapat

menambah pengetahuan mengenai tahapan untuk mendeketeksi cara

memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. berikut rancangan form

update pertanyaan.

Gambar 4.41 Tampilan update daftar pertanyaan

Daftar Pertanyaan

Kode Pertanyaan Gambar Suara Link Edit Hapus

BANNER_IMAGE

Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

143

G. Update Solusi

Dalam menu update solusi yang terdapat pada admin seorang pakar dapat

menambahkan solusi mengenai cara memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria

120R. berikut rancangan form update solusi.

Gambar 4.42 Tampilan halaman update solusi

Daftar Solusi

Id Solusi Gambar Suara Link Edit Hapus

BANNER_IMAGE

Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

144

H. Update Istilah

Dalam menu update istilah yang teradapat pada admin seorang pakar juga

dapat menambahkan istilah-istilah mengenai modifkasi motor atau istilah-

istilah dalam perbengkelan otomotif khususnya sepeda motor. Berikut

rancangan form update istilah.

Gambar 4.43 Tampilan halaman update daftar istilah

Daftar Istilah

Id Istilah Keterangan Edit Hapus

BANNER_IMAGE

Menu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

145

I. Update Admin

Dalam menu update admin yang terdapat pada admin seorang pakar juga

dapat menambahkan pengguna admin yang bersangkutan dengan cara kerja

sistem pakar untuk memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R. berikut

rancangan form update admin.

Gambar ….

Gambar 4.44 Tampilan halaman update admin

4.3 Implementasi

Setelah merancang desain program dengan tahapan memilih tool yang

akan digunakan, identifikasi dan analisa masalah, merancang sistem pakar, dan

membangun prototipe dari program sistem pakar tersebut, maka langkah

selanjutnya adalah uji coba dan mengimplementasikan rancangan sistem pakar

tersebut ke dalam sebuah program (software).

Pada zaman sekarang banyak perusahaan yang menggunakan

premrograman berbasis web. Oleh karena itu rancangan sistem pakar tersebut

Daftar Admin

Username Nama depan

Nama belakang

Level Data reg

Last login

Edit hapus

BANNER_IMAGEMenu awal Konsultasi Login Daftar Istilah Tentang Kami

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

146

diimplementasikan pada pemrograman yang berbasis web. Pembuatan program

sistem pakar yang berbasis web ini menggunakan bahasa pemrograman PHP, dan

jenis PHP yang dipakai adalah PHP Version 5.2.4. Bahasa pemrograman PHP

yang dipakai sudah digabungkan menjadi satu dengan paket AppServ. Setelah

mengimplementasikan rancangan sistem pakar perlu adanya pengujian dari sistem

pakar tersebut. Pengujian sistem pakar tersebut bertujuan untuk menilai apakah

sesuai dengan rancangan sistem pakar tersebut.

4.3.1 Tampilan Sistem

Berikut ini adalah hasil dari implementasi sistem pakar untuk

memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria 120R.

a. Form Menu awal

Tampilan ini merupakan awal ketika user masuk ke dalam sistem pakar

sebagai pakar ataupun pemakai sistem. Pada tampilan ini terdapat ucapan

selamat datang dan keterangan dari sistem pakar (lihat gambar)

Gambar 4.45 Halaman Home

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

147

b. Form Konsultasi

Tampilan ini merupakan inti dari sistem pakar untuk memodifikasi sepeda

motor Suzuki Satria 120R. pada tampilan ini user dapat melakukan

konsultasi tentang sepeda motornya yang ingin di modifikasi. Pada

tampilan ini juga user diberi pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi

komponen-komponen dari sepeda motornya untuk kemudian diolah oleh

sistem dan didapatkan cara memodifikasi sepeda motor Suzuki Satria

120R user yang tepat.(lihat gambar..).

Gambar 4.46 Halaman Konsultasi

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

148

c. Form Daftar Istilah

Tampilan ini merupakan form daftar istilah dari komponen-komponen

sepeda motor khususnya sepeda motor Suzuki Satria 120R. Pada tampilan

ini juga terdapat istilah-istilah perbengkelan yang umumnya digunakan

seorang mekanik dalam hal ini seorang pakar yang terlibat dalam

perancangan sistem pakar ini. Form ini dapat membantu user apabila

mengalami kesulitan mengenai solusi atau pertanyaan yang diajukan oleh

sistem.

Gambar 4.47 Halaman daftar istilah

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

149

d. Form Login

Tampilan ini merupakan form untuk seorang admin atau dalam hal ini

seorang pakar untuk masuk ke halaman admin dari sistem tersebut. Admin

atau pakar diharuskan memasukan nama dan password yang benar untuk

dapat masuk ke dalam halaman admin (lihat gambar.).

Gambar 4.48 Halaman login

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

150

e. Form Update Admin

Tampilan ini merupakan halaman yang terdapat pada admin apabila

seorang admin atau pakar melakukan telah melakukan login ke dalam

sistem. Pada tampilan ini seorang admin (pakar) dapar melihat daftar

admin yang dapat mengakses halaman tersebut. Dalam form ini admin

atau pakar juga dapat mengedit,menghapus,dan menambah daftar admin.

Gambar 4.49 Halaman update admin.

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

151

f. Form tambah admin

Tampilan ini merupkan form untuk menginput admin kedalam sistem.

Pada tampilan ini admin atau pakar memasukan identitas dari seorang

admin dan level dari admin tersebut.

Gambar 4.50 Halaman tambah admin.

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

152

g. Form Update Solusi

Tampilan ini merupakan halaman yang terdapat pada admin apabila

seorang admin atau pakar melakukan telah melakukan login ke dalam

sistem. Pada tampilan ini seorang admin (pakar) dapar melihat daftar

solusi yang terdapat pada sistem. Dalam form ini admin atau pakar juga

dapat mengedit,menghapus,dan menambah daftar solusi.

Gambar 4.51 Halaman update solusi.

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

153

h. Form tambah solusi

Tampilan ini merupkan form untuk menginput solusi kedalam sistem.

Pada tampilan ini admin atau pakar memasukan nama dan keterangan dari

solusi yang akan di muat ke dalam sistem.

Gambar 4.52 Halaman tambah solusi.

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

154

i. Form update pertanyaan

Tampilan ini merupakan halaman yang terdapat pada admin apabila

seorang admin atau pakar melakukan telah melakukan login ke dalam

sistem. Pada tampilan ini seorang admin (pakar) dapar melihat daftar

pertanyaan yang terdapat pada sistem. Dalam form ini admin atau pakar

juga dapat mengedit,menghapus,dan menambah daftar pertanyaan.

Gambar 4.53 Halaman update pertanyaan.

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

155

j. Form tambah pertanyaan

Tampilan ini merupkan form untuk menginput pertanyaan kedalam sistem.

Pada tampilan ini admin atau pakar memasukan nama dari pertanyaan

yang akan di muat ke dalam sistem.

Gambar 4.54 Halaman tambah pertanyaan.

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

156

k. Form tampil istilah

Tampilan ini merupakan halaman yang terdapat pada admin apabila

seorang admin atau pakar melakukan telah melakukan login ke dalam

sistem. Pada tampilan ini seorang admin (pakar) dapar melihat daftar

istilah yang terdapat pada sistem. Dalam form ini admin atau pakar juga

dapat mengedit,menghapus,dan menambah daftar isitilah.

Gambar 4.55 Halaman tampil istilah.

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

157

l. Form tambah istilah

Tampilan ini merupkan form untuk menginput daftar isitlah kedalam

sistem. Pada tampilan ini admin atau pakar memasukan nama dan

keterangan dari istilah yang akan di muat ke dalam sistem.

Gambar 4.56 Halaman tambah isitlah.

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

158

4.3.2 Fitur Sistem

Dalam sistem pakar untuk memodifikasi sepeda motor Suzuki 120R ini,

terdapat beberapa fitur yang dapat digunakan oleh pengguna sistem. Fitur-fitur

tersebut antara lain adalah:

1. Konsultasi

Pengguna sistem dapat berkonsultasi mengenai modifikasi yang baik

untuk sepeda motornya.

2. Solusi

Pengguna sistem mendaptkan solusi mengenai modifikiasi yang baik

untuk sepeda motornya.

3. Gambar spesifikasi sepeda motor

Pengguna sistem dapat melihat gambar dari kemungkinan spesifikasi dari

sepda motor Suzuki Satria 120R pada sesi konsultasi.

4. Edit pengetahuan

Pengguna sistem dapat merubah dan/ atau menambah pengetahuan yang

terdapat dalam sistem pakar ini.

4.3.3 Tes Data (Testing)

Setelah perancangan dilakukan, maka diterapkan dalam bahasa

pemograman PHP dan database MySQL, terlebih dahulu dilakukan pengujian

pada sistem terlebih dahulu. Pengujian sistem dilakukan dengan maksud agar

tidak ada kesalahan lagi dalam sistem dan sistem benar-benar siap untuk

digunakan. Oleh karena itu, sistem yang telah selesai harus dilakukan pengujian

terlebih dahulu setelah dilakukan pengecekan pada fungsi-fungsi yang dibutuhkan

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

159

sudah sesuai dengan kebutuhan, tampilan sudah sesuai dengan yang diinginkan.,

Pengujian sistem dilakukan dengan black box. Tabel pengujian sistem oleh pakar

dapat dilihat pada tabel

Tabel 4.7 Tabel Uji Coba pemakai oleh pakar

No Rancangan Proses Hasil yang Diharapkan Keterangan Hasil

1. Klik ‘Halaman awal’ Menampilkan tulisan

selamat datang untuk,

kegunaan dari sistem,

dan cara penggunaan

system

OK

3. Klik ‘konsultasi’ Menampilkan sesi

konsultasi bagi

pengguna

OK

4. Memilih spesifikasi

dari sepeda motor

Suzuki 120R.

Menampilkan

kemungkinan spesifikasi

sepeda motor pengguna

Pilihan tombol

spesifikasi

OK

5. Solusi Menampilkan 159Solusi

yang baik untuk

pengguna

OK

6. Masuk daftar istilah Melihat daftar istilah

dalam hal modifikasi

sepeda motor

“Klik” daftar

Istilah

OK

7. Masuk Spesifikasi

sepeda motor

Masuk melihat

spesifikasi umum sepeda

motor Suzuki 120 R

“Kli” Spesifikasi

Sepeda Motor

OK

8. Tentang Kami Menampilkan data dari

pengembang sistem, dan

pengguna dapat

mengirim suatu kritik

“Klik” tentang

kami

OK

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

160

atau saran bagi

pengembangan sistem

ini

Setelah aplikasi sistem pakar untuk memodifikasi sepeda motor Suzuki

Satria 120R ini di uji coba dan di implementasikan fase selanjutnya yang harus di

perhatikan adalah tahapan pengembangan sistem.

Tahapan pengembangan ini sangat diperlukan sehingga sistem yang

dibangun tidak akan menjadi usang dan tidak sia-sia. Pada tahap ini ada dua hal

yang harus diperhatikan. Pertama proses pemeliharaan sistem, hal yang harus

dilakukan adalah pembaharuan basis pengetahuan (knowledge base), kedua adalah

proses dokumentasi sistem, dimana di dalamnya tersimpan semua hal penting

yang menjadi tolak ukur pengembangan sistem di masa mendatang.

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

161

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka

dapat ditarik simpulan bahwa:

a. Sistem pakar yang dirancang dapat menerapkan daya intelligentsia seorang

pakar ke dalam suatu sistem komputer, dengan menggunakan metode-

metode perancangan sistem pakar yang bersifat terstruktur yakni SDLC

(System Development Life Cycle), serta mengunakan metode forward

chaining dan best-first search dalam penelusuran masalah

b. Sebagai alat bantu pengguna sepeda motor Suzuki 120R dalam hal ini user

yang menggunakan sistem ini untuk mengetahui bagaimana cara

memodifikasi sepeda motornya dengan baik.

c. Dengan tampilan yang user friendly memudahkan user dalam mengakses

sistem tersebut tanpa harus mendaftar hak akses dan tanpa harus adanya

kehadiran seorang pakar.

d. Dengan adanya penelitian ini diharapkan, sistem yang telah dirancang

dapat digunakan kapanpun dibutuhkan oleh user dan dapat menghemat

waktu dan biaya dari user.

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

162

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan-simpulan yang telah dikemukakan, dapat diajukan

beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut antara lain::

a. Adanya penambahan representasi pengetahuan dalam proses penelusuran

masalah dalam memodifikasi sepeda motor Suzuki 120R.

b. Memperluas ruang lingkup tentang modifikasi sepeda motor terutama

mengenai modifikasi mesin sepeda motor.

c. Membuat metode penelusuran yang bersifat dinamik agar lebih mudah

dalam pengembangan pengetahuannya.

d. Membuat Metode Penelusuran dengan model Backward Chaining.

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

LAMPIRAN 2

Gambar.. Pohon Keputusan 1

A01 : memilih modifikasi ringan

A02 : memilih modifikasi besar

B01 : mesin masih standar

B02 : mesin sudah di oversize

B03 : kepala silinder sudah dibubut

B04 : lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

B05 : kondisi mesin masih standar

B06 : mesin sudah di oversize

B07 : kepala silinder sudah dibubut B08 : lubang transfer dan lubang bilas pada blok

silinder sudah diperbesar

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar.. Pohon Keputusan 2

A01 : Memilih modifikasi ringan

B01 : Mesin masih standar

C01 : Karburator masih standar

C02 : Karburator sudah direamer

D01 : Saringan udara masih terpasang

D02 : Busa saringan udara sudah dilepas

D03 : Ukuran spuyer masih standar

D04 : Ukuran spuyer lebih besar dari standar

E01 : Busi masih standar

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E02 : Busi sudah diganti tipe racing

E03 : Knalpot masih standar

E04 : Sekat dalam perut knalpot sudah dibuang

E05 : Knalpot sudah diganti model racing

E06 : Knalpot masih standar

E07 : Lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

E08 : Lubang buang dan lubang isap masih standar

E09 : Lermukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudahdihaluskan

E10 : Saringan udara masih terpasang

E11 : Saringan udara sudah dilepas

E12 : Lubang buang dan lubang isap masih standar

E13 : Knalpot masih standar

E14 : Tipe busi masih standar

E15 : Busi sudah diganti dengan tipe racing

R01 : Sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka

danmain-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar.

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R02 : Sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan

main- jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti kepala busi model

racing

R03 : Ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran

standar, dan saringan knalpot ditambah lubangnya

R04 : Ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran

standar R05 : Pilot-jet dinaikkan 7,5 angka dari ukuran standar dan main-jet dinaikkan

15 angka dari ukuran standar

R06 : Pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5

angka dari ukuran standar dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

R07 : Pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5

angka dari ukuran standar

R08 : Ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan permukaan kulit jeruk pada dinding

lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang

R09 : Ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang

R10 : Ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan

busa saringan udara dilepas

R11 : Ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang,

kemudian pasang saringan udara tanpa busa

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R12 : Gunakan spuyer yang dinaikkan 3 tingkat dari ukuran standar dan permukaan

kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut

knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

R13 : Gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar, dan sekat

dalam perut knalpot dibuang

R14 : Gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan ganti

kepala busi dengan tipe racing dan sekat dalam perut knalpot dibuang

R15 : Gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan sekat

dalam perut knalpot dibuang, dan busa saringan dan selang udara dilepas

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar.. Pohon Keputusan 3

A01 : memilih modifikasi ringan

B02 : mesin sudah di oversize

C03 : mesin oversize 25

C04 : mesin oversize 50

C05 : mesin oversize 75

C06 : mesin oversize 100

D05 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

D06 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

D07 : busi masih standar

D08 : busi sudah diganti dengan tipe racing

D09 : kampas kopling masih standar

D10 : kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

D11 : lubang venturi pada karburator masih standar

D12 : lubang venturi pada karburator sudah direamer

E16 : karburator masih standar

E17 : karburator sudah di reamer

E18 : dinding permukaan lubang buang masih standar

E19 : dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan

E20 : ukuran pilot jet dan main jet masih standar

E21 : jarum skep pada karburator masih standar

E22 : ujung jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing

E23 : lubang venturi pada karburator masih standar

E24 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

E25 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

E26 : karburator masih standar

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E27 : karburator sudah direamer

E28 : saringan udara masih terpasang

E29 : saringan udara sudah dilepas

E30 : koil masih standar

E31 : koil sudah diganti dengan tipe racing

R16 : ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka dan main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran

standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada

karburator dibuat lancip R17 : ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standard dan buang sekat dalam perut knalpot,

kemudian saringan udara dipasang tanpa busa

R18 : ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari

ukuran standard, gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa

busa

R19 : ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari

ukuran standard, gunakan knalpot yang sudah dibuang sekatnya, dan gunakan

busi tipe racing

R20 : gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet

dinaikkan 15 angka, dan knalpot gunakan tipe racing

R21 : gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, dan gunakan

knalpot tipe racing

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R22 : gunakan koil tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing

R23 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm, dan

gunakan knalpot tipe racing R24 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5

angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti

kampas kopling dengan tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing

R25 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, dan

gunakan knalpot tipe racing

R26 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan knalpot tipe racing

R27 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan pasang saringan udara tanpa busa, dan gunakan

knalpot tipe racing

R28 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan lepas busa saringan udara, lubang venturi pada

karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

R29 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari

seng, lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe

racing

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R30 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu

gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing

R31 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan

gunakan knalpot tipe racing

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar.. Pohon Keputusan 4

A01 : memilih modifikasi ringan

B03 : kepala silinder sudah dibubut

B04 : lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

C07 : kepala silinder dibubut <= 1 mm

C08 : kepala silinder masih standar

C09 : kepala silinder sudah dibubut

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

D13 : paking blok silinder masih standar

D14 : paking blok silinder sudah diganti dengan tebal > 0,1 mm dan < 0,5

D15 : paking blok silinder sudah diganti dengan tebal > 0,1 mm dan < 0,5

D16 : perut knalpot sudah dibuang sekatnya

D17 : knalpot sudah diganti dengan tipe racing

D18 : busi masih standar

D19 : busi sudah diganti dengan tipe racing

E32 : ukuran lubang buang masih standar

E33 : ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1 mm

E34 : busi masih standar

E35 : busi sudah diganti dengan tipe racing

E36 : saringan udara masih terpasang

E37 : saringan udara sudah dilepas

E38 : lubang buang masih standar

E39 : lubang buang sudah dibesarkan < 1 mm

E40 : kampas kopling masih standar

E41 : kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E42 : paking blok silinder masih standar

E43 : paking blok silinder sudah tidak standar

E44 : lubang venturi pada karburator masih standar

E45 : lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

R32 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan

10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm,

lalu buang sekat dalam perut knalpot

R33 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan

10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm,

ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

R34 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan

10 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang

saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing

R35 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan

10 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang

saringan udara

R36 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan

lubang buang dibesarkan 0,5 mm

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R37 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan

lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa

R38 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm,

lalu pasang saringan udara tanpa busa

R39 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

R40 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang

buang dibesarkan 0,5 mm

R41 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling

sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm

R42 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang

buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot

racing

R43 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan

tebal 0,3 mm, dan gunakan knalpot racing

R44 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

R45 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari

seng, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu gunakan knalpot racing

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar.. Pohon Keputusan 5

A02 : memilih modifikasi besar

B05 : kondisi mesin masih standar

C10 : lubang venturi pada karburator masih standar

C11 : lubang venturi pada karburator sudah direamer

D20 : kotak saringan udara masih terpasang

D21 : busa saringan udara sudah dilepas

D22 : ukuran spuyer masih standar

D23 : ukuran spuyer lebih besar dari standar

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E46 : busi masih standar

E47 : busi sudah diganti dengan tipe racing

E48 : saringan knalpot masih standar

E49 : sekat dalam perut knalpot sudah dibuang

E50 : knalpot sudah diganti dengan tipe racing

E51 : knalpot masih standar

E52 : lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

E53 : lubang buang dan lubang isap masih standar

E54 : permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudahdihaluskan

E55 : saringan udara masih terpasang

E56 : saringan udara sudah dilepas

E57 : lubang buang dan lubang isap masih standar

E58 : knalpot masih standar

E59 : tipe busi masih standar

E60 : busi sudah diganti dengan tipe racing

R46 : sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan

main- jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan

udara, dan lepas ring pada busi

R47 : sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan

main- jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas

diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan

udara

R48 : sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan

main- jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas

diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan

udara, dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

R49 : ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan main-jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar

0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang pada saringan knalpot

diperbanyak

R50 : ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan main-jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar

0,5 mm, lalu lepas busa dan selang saringan udara

R51 : buang sekat dalam perut knalpot dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan main-jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar

0,5 mm

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R52 : buang sekat dalam perut knalpot, dan ukuran pilot-jet dinaikkan 10 angka dan

main- jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas

diperbesar 1 mm, dan lubang buang deperbesar 0,5 mm

R53 : gunakan ukuran pilot-jet yang dinaikkan 15 angka dan main-jet gunakan milik

Yamaha RX King yang berukuran 135, dan permukaan kulit jeruk pada dinding

lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu

lepas busa pada saringan udara

R54 : gunakan ukuran pilot-jet yang dinaikkan 15 angka dan main-jet gunakan milik

Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang,

lalu lepas busa pada saringan udara

R55 : gunakan ukuran pilot-jet yang dinaikkan 15 angka dan main-jet gunakan milik

Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang,

dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa dan selang pada saringan

udara

R56 : gunakan ukuran pilot-jet yang dinaikkan 15 angka dan main-jet gunakan milik

Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang,

dan lubang buang dibesarkan 1 mm , lalu gunakan airbox

R57 : gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan

kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut

knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R58 : gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan

kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot

tipe racing, dan lepas busa saringan udara

R59 : gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan

kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot

tipe racing, lalu ganti kepala busi dengan tipe racing, dan lepas busa saringan

udara

R60 : gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan

kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot

tipe racing, dan lepas busa saringan udara

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar .. Pohon Keputusan 6

A02 : memilih modifikasi besar

B06 : mesin sudah di oversize

C12 : mesin oversize 25

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

C13 : mesin oversize 50

C14 : mesin oversize 75

C15 : mesin oversize 100

D24 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

D25 : dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

D26 : busi masih standar

D27 : busi sudah diganti dengan tipe racing

D28 : kampas kopling masih standar

D29 : kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

D30 : lubang venturi pada karburator masih standar

D31 : lubang venturi pada karburator sudah direamer

E61 : karburator masih standar

E62 : karburator sudah di reamer

E63 : dinding permukaan lubang buang masih standar

E64 : dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan

E65 : ukuran pilot jet dan main jet masih standar

E66 : jarum skep pada karburator masih standar

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E67 : ujung jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing

E68 : lubang venturi pada karburator masih standar

E69 : dinding permukaan lubang transfer masih standar

E70 : dinding permukaan lubang transfer sudah dihaluskan

E71 : karburator masih standar

E72 : lubang venturi pada karburator sudah direamer

E73 : saringan udara masih terpasang

E74 : saringan udara sudah dilepas

E75 : koil masih standar

E76 : koil sudah diganti dengan tipe racing

R61 : ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada

karburator dibuat lancip, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip

R62 : ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar dan buang sekat dalam perut knalpot, dan dinding lubang bilas dan

transfer dibuat lancip, lalu lepas busa dan selang pada saringan udara

R63 : ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lubang buang

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

dibesarkan 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang

tanpa busa

R64 : ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran

standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot

tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa

R65 : gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet

dinaikkan 25 angka, lalu dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip dan

knalpot gunakan tipe racing, dan selang dan busa saringan udara dilepas, dan

selang dan busa saringan udara dilepas

R66 : gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding

lubang bilas dan transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing selang dan

busa saringan udara dilepas

R67 : gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding

lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, lalu selang dan

busa saringan udara dilepas

R68 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm, dan gunakan

knalpot tipe racing

R69 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan dan dibuat lancip dan gunakan

knalpot tipe racing

R70 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe

racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot

tipe racing

R71 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan,

dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe

racing

R72 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan,

dan gunakan knalpot tipe racing, dan busa saringan udara dilepas

R73 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan,

dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe

racing, lalu lepas selang dan busa saringan udara

R74 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada

karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R75 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing,

dan ganti busi dengan tipe racing

R76 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu

dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing

Page 207: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Gambar .. Pohon Keputusan 7

A02 : memilih modifikasi besar

B07 : kepala silinder sudah dibubut

B08 : lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

C16 : kepala silinder dibubut <= 1 mm C17 : kepala silinder masih standar

C18 : kepala silinder sudah dibubut

D32 : paking blok silinder masih standar

D33 : paking blok silinder sudah diganti dengan tebal > 0,1 mm dan < 0,5 mm

D34 : knalpot masih standar

D35 : perut knalpot sudah dibuang sekatnya

D36 : knalpot sudah diganti dengan tipe racing

D37 : busi masih standar D38 : busi sudah diganti dengan tipe racing

E77 : ukuran lubang buang masih standar

E78 : ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1 mm

E79 : busi masih standar

E80 : busi sudah diganti dengan tipe racing

E81 : saringan udara masih terpasang

Page 208: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

E82 : saringan udara sudah dilepas

E83 : lubang buang masih standar

E84 : lubang buang sudah dibesarkan < 1 mm

E85 : kampas kopling masih standar

E86 : kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

E87 : paking blok silinder masih standar

E88 : paking blok silinder sudah tidak standar

E89 : lubang venturi pada karburator masih standar

E90 : lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

R77 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan

tebal 0,3 mm, dan lubang buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat

dalam perut knalpot

R78 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan

tebal 0,3 mm, dan lubang transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam

perut knalpot

R79 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer

Page 209: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

dihaluskan, lalu ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara,

dan gunakan kepala busi tipe racing

R80 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer

dihaluskan, lalu ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

R81 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat

lancip, dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5

mm, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio

R82 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip, dan ganti

knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian

gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio

R83 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip, dan

lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udara

dilepas lalu gunakan gir rasio

R84 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat

lancip, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio

Page 210: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

R85 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip

lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu

gunakan gir rasio

R86 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang transfer dibuat lancip lalu

pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm,

kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm

R87 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan

25 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang transfer dibuat lancip lalu

pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas

ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing

R88 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang transfer dibuat lancip

lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan

gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan gunakan knalpot racing

R89 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan

20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang transfer dibuat lancip, dan

lubang venturi direamer 0,5 mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan

selang, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

R90 : gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet

dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang transfer dibuat

Page 211: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

lancip, lalu gunakan airbox, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan

knalpot racing

\

Page 212: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

LAMPIRAN 3 KAIDAH PRODUKSI

Rule 1

Jika memilih update ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Dan busi masih standar

Maka sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar

Rule 2

Jika memilih update ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Dan busi sudah diganti tipe racing

Maka sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dang anti kepala busi model racing

Rule 3

Jika update ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Dan knalpot masih standar

Maka ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan saringan knalpot ditambah lubangnya

Page 213: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 4

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Dan sekat dalam perut knalpot sudah dibuang

Maka ukuran pilot-jet dinaikkan 5 angka dan main-jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar

Rule 5

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Dan knalpot sudah diganti model racing

Maka pilot-jet dinaikkan 7,5 angka dari ukuran standard an main-jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar

Rule 6

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan busa saringan udara sudah dilepas

Dan knalpot masih standar

Maka pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak

Page 214: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 7

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator masih standar

Dan busa saringan udara sudah dilepas

Dan lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

Maka pilot-jet dinaikkan 2,5 angka dari ukuran standar, dan main-jet dinaikkan 5 angka dari ukuran standar

Rule 8

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan lubang buang dan lubang isap masih standar

Maka ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang

Rule 9

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah dihaluskan

Maka ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang

Page 215: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 10

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam knalpot dibuang, dan busa saringan udara dilepas

Rule 11

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka ukuran spuyer dinaikkan 3 tingkat dan sekat dalam perut knalpot dibuang, kemudian dipasang saringan udara tanpa busa

Rule 12

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan lubang buang dan lubang isap masih standar

Maka gunakan spuyer yang dinaikkan 3 tingkat dari ukuran standard an permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dn sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

Page 216: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 13

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan knalpot masih standar

Maka gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar, dan sekat dalam perut knalpot dibuang

Rule 14

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan tipe busi masih standar

Maka gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan ganti kepala busi dengan tipe racing dan sekat dalam perut knalpot dibuang

Rule 15

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin masih standar

Dan karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan ukuran spuyer lebih besar 3 tingkat dari ukuran standar dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan busa saringan dan selang udara dilepas

Page 217: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 16

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan karburator masih standar

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 5 angka dan main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalm perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat lancip

Rule 17

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan karburator sudah direamer

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian saringan udara dipasang tanpa busa

Rule 18

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

Dan dinding permukaan lubang buang masih standar

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa

Page 218: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 19

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

Dan dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, gunakan knalpot yang sudah dibuang sekatnya, dan gunakan busi tipe racing

Rule 20

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan ukuran pilot jet dan main jet masih standar

Maka gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 7,5 angka dan main jet dinaikkan 15 angka dan knalpot gunakan tipe racing

Rule 21

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan jarum skep pada karburator masih standar

Maka gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing dan gunakan knalpot tipe racing

Page 219: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 22

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan ujung jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing

Maka gunakan koil tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 23

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venture pada karburator masih standar

Maka gunakn ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, dan gunakn knalpot tipe racing

Rule 24

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling masih standar

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jetdinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing

Page 220: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 25

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling masih standar

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer sudah dihaluskan

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dang anti kampas kopling dengan tipe racing dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 26

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Dan karburator masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 27

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Dan karburator sudah direamer

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan pasang saringan udara tanpa busa, dan gunakan knalpot tipe racing

Page 221: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 28

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lepas busa saringan udara, lubang venture pada karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 29

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lubang venturi pada karburator direamer 0,5mm, dan gunakan knalpot racing

Rule 30

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan koil masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu gunakan busi tipe racing, dan gunakan knalpot tipe racing

Page 222: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 31

Jika memilih modifikasi ringan

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan koil sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 32

Jika memilih modifikasi ringan

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder sudah dibubut <=1mm

Dan paking blok silinder masih standar

Dan ukuran lubang buang masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

Rule 33

Jika memilih modifikasi ringan

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder sudah dibubut <=1mm

Dan paking blok silinder masih standar

Dan ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1mm

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3mm, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

Page 223: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 34

Jika memilih modifikasi ringan

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder sudah dibubut <=1mm

Dan paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan < 0,5mm

Dan busi masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar , ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing

Rule 35

Jika memilih modifikasi ringan

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder sudah dibubut <=1mm

Dan paking blok silinder sudah diganti dengan tebal >0,1 mm dan < 0,5mm

Dan busi sudah diganti tipe racing

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 10 angka dari ukuran standar , ganti knalpot dengan tipe racing, dan lepas selang saringan udara

Rule 36

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm

Page 224: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 37

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa

Rule 38

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan perut knalpot sudah dibuang sekatnya

Dan lubang buang masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dibesarkan 0,5mm, lalu pasang saringan udara tanpa busa

Rule 39

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan perut knalpot sudah dibuang sekatnya

Dan lubang buang sudah dibesarkan < 1 mm

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 7,5 angka dan ukuran main jet dinaikkan 15 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa

Page 225: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 40

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot sudah diganti tipe racing

Dan kampas kopling standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm

Rule 41

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot sudah diganti tipe racing

Dan kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm

Rule 42

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi masih standar

Dan paking blok silinder masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing

Page 226: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 43

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi masih standar

Dan paking blok sudah tidak standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm dan gunakan knalpot racing

Rule 44

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

Rule 45

Jika memilih modifikasi ringan

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar,dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

Page 227: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 46

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan busi masih standar

Maka sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lepas ring pada busi

Rule 47

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Maka sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara

Rule 48

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan saringan knalpot masih standar

Page 228: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Maka sekat dalam perut knalpot dibuang dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesar

Rule 49

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan sekat dalam perut knalpot sudah dibuang

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara, dan lubang buang pada saringan knalpot diperbesar

Rule 50

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan knalpot sudah diganti dengan tipe racing

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transefer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm, lalu lepas busa saringan udara

Rule 51

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan knalpot masih standar

Page 229: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Maka buang sekat dalam perut knalpot dan lubang pada saringan knalpot diperbanyak, ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilas diperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm

Rule 52

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan kotak saringan udara masih terpasang

Dan lubang pada saringan knalpot sudah diperbanyak

Maka buang sekat dalam perut knalpot, ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lubang transfer dan bilasdiperbesar 1mm, dan lubang buang diperbesar 0,5 mm

Rule 53

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan lubang buang dan lubang isap masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udara

Page 230: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 54

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap sudah dihaluskan

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, lalu lepas busa pada saringan udara

Rule 55

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu lepas busa dan selang pada saringan udara

Rule 56

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan main jet gunakan milik Yamaha RX King yang berukuran 135, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lubang buang dibesarkan 1 mm, lalu gunakan airbox

Page 231: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 57

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan lubang buang dan lubang isap masih standar

Maka gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan sekat dalam perut knalpot dibuang, dan lepas busa saringan udara

Rule 58

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan knalpot masih standar

Maka gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan lepas busa saringan udara

Rule 59

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan tipe busi masih standar

Maka gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan

Page 232: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

gunakan knalpot tipe racing, lalu ganti kepala busi dengan tipe racing dan lepas busa saringan udara

Rule 60

Jika memilih modifikasi besar

Dan kondisi mesin masih standar

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan ukuran spuyer lebih besar dari standar

Dan tipe busi sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan spuyer yang dinaikkan 4 tingkat dari ukuran standar dan permukaan kulit jeruk pada dinding lubang buang dan isap dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan lepas busa saringan udara

Rule 61

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan knalpot masih standar

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, kemudian ujung jarum skep pada karburator dibuat lancip, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip

Rule 62

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan knalpot sudah direamer

Page 233: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Maka Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar dan buang sekat dalam perut knalpot, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lepas busa dan selang pada saringan udara

Rule 63

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan dinding permukaan lubang buang masih standar

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, lalu lubang buang dibesarkan 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa

Rule 64

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 25

Dan dinding permukaan lubang bilas dan transfer masih standar

Dan dinding permukaan lubang buang sudah dihaluskan

Maka ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan saringan udara dipasang tanpa busa

Page 234: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 65

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan ukuran pilot jet dan main jet masih standar

Maka gunakan koil tipe racing dan ukuran pilot jet dinaikkan 10 angka dan main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip, dan gunakan knalpot tipe racing, dan selang dan busa saringan udara dilepas

Rule 66

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan jarum skep pada karburator masih standar

Maka gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding lubang bilas dan transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, selang dan busa saringan udara dilepas

Rule 67

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi masih standar

Dan jarum skep pada karburator sudah dibuat runcing

Maka gunakan koil tipe racing dan ujung jarum skep dibuat runcing, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing, lalu selang dan busa dan saringan udara dilepas

Page 235: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 68

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 50

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan lubang venturi di reamer 1 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 69

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling masih standar

Dan dinding permukaan lubang transfer masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan dan dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 70

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling masih standar

Dan dinding permukaan lubang transfer sudah dihaluskan

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan ganti kampas kopling dengan tipe racing, lalu dinding permukaan lubang transfer dibuat lancip dan gunakan knalpot tipe racing

Page 236: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 71

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Dan karburator masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 72

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 75

Dan kampas kopling sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venture pada karburator sudah direamer

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan busa saringan udara dilepas

Rule 73

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding permukaan lubang transfer

Page 237: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing, lalu lepas selang dan busa saringan udara

Rule 74

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan lubang venturi pada karburator direamer 0,5 mm, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 75

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan koil masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing, dan ganti busi dengan tipe racing

Page 238: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 76

Jika memilih modifikasi besar

Dan mesin sudah di oversize

Dan mesin oversize 100

Dan lubang venturi pada karburator sudah direamer

Dan koil sudah diganti dengan tipe racing

Maka Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, dan gunakan airbox yang terbuat dari seng, lalu dinding permukaan lubang transfer dihaluskan, dan gunakan knalpot tipe racing

Rule 77

Jika memilih modifikasi besar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder dibubut <= 1 mm

Dan paking blok silinder masih standar

Dan ukuran lubang buang masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan lubang buang dan transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

Rule 78

Jika memilih modifikasi besar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder dibubut <= 1 mm

Dan paking blok silinder masih standar

Dan ukuran lubang buang sudah dibesarkan < dari 1mm

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan ganti paking blok silinder dengan

Page 239: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

tebal 0,3 mm, dan lubang transfer dihaluskan 0,5 mm, lalu buang sekat dalam perut knalpot

Rule 79

Jika memilih modifikasi besar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder dibubut <= 1 mm

Dan paking blok silinder sudah diganti dengan tebal > 0,1 mm dan < 0,5 mm

Dan busi masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara, dan gunakan kepala busi tipe racing

Rule 80

Jika memilih modifikasi besar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan kepala silinder dibubut <= 1 mm

Dan paking blok silinder sudah diganti dengan tebal > 0,1 mm dan < 0,5 mm

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, dan lubang buang dan transfer dihaluskan, lalu ganti knalpot tipe racing, dan lepas selang saringan udara

Rule 81

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Page 240: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Dan knalpot masih standar

Dan saringan udara masih terpasang

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip danganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udara dilepas lalu gunakan gir rasio

Rule 82

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot masih standar

Dan saringan udara sudah dilepas

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian gunakan airbox, lalu gunakan gir rasio

Rule 83

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan perut knalpot sudah dibuang sekatnya

Dan lubang buang masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu gunakan gir rasio

Rule 84

Jika memilih modifikasi besar

Page 241: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan perut knalpot sudah dibuang sekatnya

Dan lubang buang sudah diperbesar < 1 mm

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip dan ganti knalpot dengan tipe racing, kemudian selang dan busa saringan udarra dilepas lalu gunakan gir rasio

Rule 85

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot sudah diganti dengan tipe racing

Dan kampas poling masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, lalu gunakan gir rasio

Rule 86

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder masih standar

Dan knalpot sudah diganti dengan tipe racing

Dan kampas poling sudah diganti dengan tipe racing

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, kemudian lubangi sirip rumah kopling sebanyak 2 lubang dengan diameter 5 mm

Page 242: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Rule 87

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi masih standar

Dan paking blok silinder masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan lepas ring pada kepala busi, dan gunakan knalpot racing

Rule 88

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi masih standar

Dan paking blok silinder sudah tidak standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 15 angka dan ukuran main jet dinaikkan 25 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip lalu pasang saringan udara tanpa busa dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan paking blok silinder dengan tebal 0,3 mm, dan gunakan knalpot racing

Rule 89

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Page 243: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Dan lubang venturi pada karburator masih standar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip, dan lubang venture direamer 0,5 mm, lalu pasang saringan udara tanpabusa dan selang, dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

Rule 90

Jika memilih modifikasi besar

Dan lubang transfer dan lubang bilas pada blok silinder sudah diperbesar

Dan kepala silinder sudah dibubut

Dan busi sudah diganti dengan tipe racing

Dan lubang venturi pada karburator sudah diperbesar

Maka gunakan ukuran pilot jet yang dinaikkan 10 angka dan ukuran main jet dinaikkan 20 angka dari ukuran standar, lalu dinding lubang transfer dibuat lancip,lalu gunakan airbox dan lubang buang dibesarkan 0,5 mm, dan gunakan knalpot racing

Page 244: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

LAMPIRAN 4 ALGORITMA

Algoritma Halaman Utama

1. Tampilan layar Menu Awal

2. Input pilih

3. If pilih = konsultasi then

4. Jalankan konsultasi

5. Elseif pilih = admin then

6. Jalankan admin

7. Elseif pilih = keluar then

8. Selesai

9. Endif

Algoritma Halaman Konsultasi

1. Tampilan pertanyaan Level 1

Page 245: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

2. Input pilih

3. If Pilih = Pertanyaan

4. elseif pilih = submit then

5. Tampilan pertanyaan level 2

6. elseif pilih = Pertanyaan

7. elseif pilih = submit

8. tampilan pertanyaan level 3

9. elseif pilih = Pertanyaan

10. elseif pilih = submit

11. tampilan pertanyaan level 4

12. elseif pilih = pertanyaan

13. tampilan pertanyaan level 5

14. elseif pilih = submit

15. Tampil Solusi

16. elseif pilih = ulang

17. kembali ke pertanyaan level 4

18. elseif pilih = ragu-ragu

19. tampilan kerusakan tak terdeteksi

20. elseif ulang

21. kembali ke tampilan pertanyaan level 3

22. elseif pilih = ragu-ragu

23.

24.

25. elseif pilih = ulang

26. Kembali ke tampilan pertanyaan level 2

27. elseif pilih = ragu-ragu

28. tampilan kerusakan tak terdeteksi

Page 246: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

29. elseif pilih ulang

30. Kembali ke Tampilan pertanyaan Level 1

31. elseif Ragu-ragu

32. Tampil Kerusakan tak terdeteksi

33. Else

34. Selesai

35. Endif

Algoritma Halaman Login

1. Tampilan layar form login

2. Input User name & Password

3. Input pilih

4. If pilih = login then

5. Cek username dan password admin

6. If user name dan password admin = benar then

7. Jalankan algoritma layar Admin

8. Elseif tidak then

9. Tampilan pesan salah pada form login

10. Endif

11. Else if Home then

12. Kembali tampilan layar Menu Awal

13. Else

Page 247: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

14. Selesai

15. Endif

Flow Halaman UTama

Page 248: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow Halamn Konsul

Page 249: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow Halaman Login

Page 250: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow daftar Istilah

Page 251: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flowchart Update

Page 252: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow halaman Update solusi

Page 253: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow halaman pertanyaan

Page 254: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow halaman User

Page 255: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21469/1/MUHAMMAD... · RANCANG BANGUN SISTEM PAKAR MEMODIFIKASI SEPEDA MOTOR SUZUKI SATRIA 120R SKRIPSI Sebagai

Flow daftar istilah