9
Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan A. Keadaan Dalam Bidang Politik Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalnya desa dengan Ku, kecamatan dengan So, kawedanan dengan Gun , kotapraja dengan Syi , kabupaten dengan Ken , dan karesidenan dengan Syu . Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika. Seperti telah diterangkan di atas bahwa Jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi Jawa-Madura berpusat di Batavia. Sementara itu di Sumatera berpusat di Bukittinggi, angkatan lautnya membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian, sebagai pusatnya di Ujungpandang. Pemerintahan itu berada dibawah pimpinan Panglima Tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat (Vietnam). Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat propaganda, seperti gerakan Tiga A dan Gerakan Putera, tetapi gerakan tersebut gagal dan dimanfaatkan oleh kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional. Tujuan utama pemerintah Jepang adalah

shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

Dampak Kedatangan Saudara Tua dalam Berbagai Kehidupan

A. Keadaan Dalam Bidang Politik

Dalam bidang politik, Jepang melakukan kebijakan dengan melarang penggunaan

bahasa Belanda dan mewajibkan penggunaan bahasa Jepang. Struktur pemerintahan

dibuat sesuai dengan keinginan Jepang, misalnya desa dengan Ku, kecamatan dengan

So, kawedanan dengan Gun , kotapraja dengan Syi , kabupaten dengan Ken , dan

karesidenan dengan Syu

. Setiap upacara bendera dilakukan penghormatan kearah Tokyo dengan

membungkukkan badan 90 derajat yang ditujukan pada Kaisar Jepang Tenno Heika.

Seperti telah diterangkan di atas bahwa Jepang juga membentuk pemerintahan militer

dengan angkatan darat dan angkatan laut. Angkatan darat yang meliputi Jawa-Madura

berpusat di Batavia. Sementara itu di Sumatera berpusat di Bukittinggi, angkatan

lautnya membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Irian,

sebagai pusatnya di Ujungpandang. Pemerintahan itu berada dibawah pimpinan

Panglima Tertinggi Jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat

(Vietnam). Jepang juga membentuk organisasi-organisasi dengan maksud sebagai alat

propaganda, seperti gerakan Tiga A dan Gerakan Putera, tetapi gerakan tersebut gagal

dan dimanfaatkan oleh kaum pergerakan sebagai wadah untuk pergerakan nasional.

Tujuan utama pemerintah Jepang adalah menghapuskan pengaruh Barat dan

menggalang masyarakat agar memihak Jepang. Pemerintah Jepang juga menjanjikan

kemerdekaan bagi bangsa Indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam

kunjungannya ke Indonesia pada September 1943. Kebijakan politik Jepang yang

sangat keras itu membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia terutama

kaum nasionalis untuk segera mewujudkan cita-cita mereka, yaitu Indonesia merdeka.

B. Keadaan Sosial Budaya Dan Ekonomi

Mula-mula tenaga kerja dikerahkan dari Pulau Jawa yang untuk membiayai Perang

Pasifik, Jepang mengerahkan semua tenaga kerja dari Indonesia. Mereka dikerahkan

untuk membuat benteng-benteng padat penduduknya. Kemudian di kota-kota

dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Propaganda yang kuat itu

menarik pemuda- pemuda untuk bergabung dengan sukarela. Pengerahan tenaga kerja

Page 2: shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

yang mulanya sukarela lama-lama menjadi paksaan. Desa-desa diwajibkan untuk

menyiapkan sejumlah tenaga romusa. Panitia pengerahan disebut dengan

Romukyokai, yang ada disetiap daerah. Para pekerja romusa itu diperlakukan dengan

kasar dan kejam. Mereka tidak dijamin kehidupannya, kesehatan dan makan tidak

diperhatikan. Banyak pekerja romusa yang jatuh sakit dan meninggal. Untuk

mengembalikan citranya, Jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja

romusa sebagai “pahlawan pekerja” atau “prajurit ekonomi”. Mereka digambarkan

sebagai sosok yang suci dalam menjalankan tugasnya. Para pekerja romusa itu juga

dikirim ke Birma, Muangthai, Vietnam, Serawak, dan Malaya. Saat itu kondisi

masyarakat menyedihkan. Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang

menjadi pekerja romusa. Gelandangan di kota- kota besar seperti Surabaya, Jakarta,

Bandung, dan Semarang semakin tumbuh sumbur. Tidak jarang mereka mati

kelaparan di jalanan atau di bawah jembatan. Penyakit kudis menjangkiti masyarakat.

Pasar gelap tumbuh di kota-kota besar. Barang-barang keperluan sulit didapatkan dan

semakin sedikit jumlahnya. Uang yang dikeluarkan Jepang tidak ada jaminannya,

bahkan mengalami inflasi yang parah. Bahan-bahan pakaian sulit didapatkan, bahkan

masyarakat menggunakan karung goni sebagai bahan pakaian mereka. Obat-obatan

juga sangat sulit didapatkan. Semua objek vital dan alat-alat produksi dikuasai Jepang

dan diawasi sangat ketat. Pemerintah Jepang mengeluarkan peraturan untuk

menjalankan perekonomian. Perkebunan-perkebunan diawasi dan dipegang

sepenuhnya oleh pemerintah Jepang. Banyak perkebunan yang dirusak dan diganti

tanamannya untuk keperluan biaya perang. Rakyat dilarang menanam tebu dan

membuat gula. Beberapa perusahaan swasta Jepang yang menangani pabrik gula

adalah Meiji Seito Kaisya.

Sejarah Indonesia

Masyarakat juga diwajibkan untuk melakukan pekerjaan yang dinilai berguna bagi

masyarakat luas, seperti memperbaiki jalan, saluran air, atau menanam pohon jarak.

Mereka melakukannya secara bergantian. Untuk mejalankan tugas tersebut dengan

baik, maka dibentuklah tonarigumi (rukun tetangga) untuk memobilisasi massa

dengan efektif. Sementara itu, komunikasi di Indonesia mengalami kesulitan baik

komunikasi antar pulau maupun komunikasi dengan dunia luar,karena semua saluran

komunikasi dikendalikan oleh Jepang. Semua nama-nama kota yang menggunakan

Page 3: shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

bahasa Belanda diganti dengan Bahasa Indonesia, seperti Batavia menjadi Jakarta dan

Buitenzorg menjadi Bogor. Sementara itu, untuk mengawasi karya para seniman agar

tidak menyimpang dari tujuan Jepang, maka didirikanlah pusat kebudayaan pada

tanggal 1 April 1943 di Jakarta, yang bernama Keimun Bunka Shidosho.

Jepang yang mula-mula disambut dengan senang hati, kemudian berubah menjadi

kebencian. Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintah Jepang daripada pemerintah

Kolonial Belanda. Jepang seringkali bertindak sewenang-wenang. Seringkali rakyat

yang tidak bersalah ditangkap, ditahan, dan disiksa. Kekejaman itu dilakukan oleh

kempetai (polisi militer Jepang).

Pada masa pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu

oleh Jepang dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekolahkan, tetapi

ternyata hanya dipaksa untuk melayani para kompetai. Para gadis dan perempuan

tersebut di sekap dalam kamp-kamp yang tertutup sebagai wanita penghibur. Kamp-

kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta, dan Sumatera Barat.

C. Keadaan Dalam Bidang Pendidikan

Zaman pendudukan Jepang, pendidikan di Indonesia mengalami kemerosotan drastis,

jika dibandingkan zaman Hindia Belanda. Jumlah sekolah dasar (SD) menurun dari

21.500 menjadi 13.500 dan sekolah menengah dari 850 menjadi 20. Para pelajar wajib

mempelajari bahasa Jepang. Mereka juga harus mempelajari adat istiadat Jepang dan

lagu kebangsaan Jepang, Kimigayo. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar

digunakan di semua sekolah dan dianggap sebagai mata pelajaran utama, sedangkan

bahasa Jepang diberikan sebagai mata pelajaran wajib. Sementara itu, perkembangan

perguruan tinggi benar-benar mengalami kemunduran. Satu hal keuntungan pada

masa Jepang Oleh Jepang sekolah-sekolah dan perguruan-perguruan dijadikan tempat

indoktrinasi. Melalui pendidikan dibentuk kader-kader untuk memelopori dan

melaksanakan konsepsi Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Sistem pengajaran

dan struktur kurikulum ditujukan untuk keperluan Perang Asia Pasifik. Namun bagi

bangsa Indonesia tugas berat itu merupakan persiapan bagi pemuda-pemuda terpelajar

untuk mencapai kemerdekaan. Serta para pelajar juga dianjurkan untuk masuk militer.

Mereka dilatih baris berbaris dan perang. Latihan militer itu kelak sangat berguna

bagi bangsa Indonesia dalam menggapai kemerdekaan.

Page 4: shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

D. Keadaan Dalam Bidang Birokrasi dan Militer

Dalam bidang birokrasi, Pada pertengahan tahun 1943, kedudukan Jepang dalam

Perang Pasifik mulai terdesak, dengan dikeluarkannya UU No.27 tentang aturan

Pemerintah Daerah dan UU No.28 tentang aturan Pemerintah Syu dan Tokubetshu

Syi, maka Jepang mendatangkan tenaga sipil dari Jepang di Jawa untuk melakukan

tujuan reorganisasi Jepang, yang menjadikan Jawa sebagai pusat perbekalan perang di

wilayah selatan. Dalam hal ini Jepang juga memberi kesempatan kepada bangsa

Indonsia untuk turut mengambil bagian dalam pemerintahan negara. Sesuai dengan

undang undang itu, seluruh kota di Jawa dan Madura kecuali Solo dan Yogyakarta,

dibagi atas syu,syi,ken,gun,son,dan ku. Untuk itu pada tanggal 5 September 1943,

Jepang membentuk Badan Pertimbangan Karesidenan (Syu Sangi Kai) dan Badan

Pertimbangan Kota Praja Istimewa (Syi Sangi In).

Daerah pemerintahan yang tertinggi yaitu Syu yang luas wilayahnya sebesar

karesidenan, namun fungsinya berbeda. Syu adalah pemerintah otonomi dibawah

shucokan yang berkedudukan sama dengan gubernur. Dibentuk juga Chou Sangi yang

fungsinya tidak jauh berbeda Volkstraad hanya saja chou sangi tidak dapat dilakukan

kritik pemerintah dengan bebas. Atas undang-undang yang dikeluarkan Jepang,

banyak orang Indonesia yang menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan,

seperti Prof. Dr. Husein Jayadiningrat sebagai Kepala Departemen Urusan Agama (1

Oktober 1943) dan pada tanggal 10 November 1943 Sutardjo Kartohadikusumo dan

R.M.T.A. Surio masing-masing diangkat menjadi Kepala Pemerintahan (Syikocan) di

Jakarta dan Banjarnegara. Di samping itu, ada enam departemen (bu) dengan gelar

sanyo, seperti Ir. Soekarno, Departemen Urusan Umum (Somubu), Mr. Suwandi dan

dr. Abdul Rasyid, Biro Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Dalam Negeri

(Naimubu-Bunkyoku), Dr. Mr. Supomo, Departemen Kehakiman (Shihobu), Mochtar

bin Prabu Mangkunegoro, Departemen Lalu Lintas (Kotsubu), Mr. Muh. Yamin,

Departemen Propaganda (Sendenbu), Prawoto Sumodilogo, Departemen Ekonomi

(Sangyobu). Dengan demikian masa pendudukan Jepang di Indonesia membawa

dampak yang sangat besar dalam birokrasi pemerintahan. Tahun 1943 merupakan

tahun dimana situasi Perang Asia Pasifik mulai berubah. Sikap ofensif Jepang beralih

ke defensif. Jepang menyadari bahwa untuk kepentingan perang perlu dukungan dari

penduduk masing-masing daerah yang didudukinya. Itulah sebabnya, Jepang mulai

Page 5: shilalashila.files.wordpress.com  · Web view... angkatan lautnya membawahi Kalimantan ... Gelandangan di kota- kota ... Kamp-kamp tersebut dapat ditemukan di Solo,Semarang, Jakarta,

membentuk kesatuan-kesatuan semimiliter dan militer untuk dididik dan dilatih secara

intensif di bidang militer. Di Indonesia ada beberapa kesatuan pertahanan yang

dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti berikut.

a. Kesatuan Pertahanan Semimiliter

1) Seinendan (Barisan Pemuda)

2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi)

3) Fujinkai (Barisan Wanita)

4) Jibakutai (Barisan Berani Mati) dan lainnya.

b. Kesatuan Pertahanan Militer

1) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang)

2) Peta ( Pembela Tanah Air)

Dengan demikian, pendudukan Jepang di Indonesia membawa dampak yang sangat

besar dalam bidang kemiliteran. Pemuda-pemuda yang tergabung dalam organisasi,

baik semimiliter maupun militer menjadi pemuda-pemuda yang terdidik dan terlatih

dalam kemiliteran. Hal ini sangat penting artinya dalam perjuangan, baik untuk

merebut kemerdekaan, maupun untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Sumber : http://nurulsucialqurfi.blogspot.co.id/2015/01/materi-sejarah-kelas-xi-

semester-2-smk.html

http://rezkimutmainnahishar.blogspot.co.id/2015/05/dampak-kedatangan-saudara-

tua-dalam.html