9
Salam JOCO, Alhamdulillah... Suatu kebanggaan bagi kami tim redaksi buletin JOCO dengan terbitnya buletin perdana JOCO ini. Dengan nama PALAWI (Pawarto Lare Jawi), kami berharap bisa memberikan berita dan wawasan bagi warga JOCO pada khususnya dan bagi warga STKS Bandung pada umumnya. Ehm...penat dengan tugas-tugas di kampus??? cocok banget nich kalau baca buletin PALAWI. Pengen tahu kan siapa-siapa saja pengurus inti JOCO periode 2010 ini? Ehm... bagi mahasiswa selain dari Jawa tentunya pengen mengenal Budaya Jawa kan? Nah...semuanya komplit tersaji di buletin ini. Ada yang pengen belajar Bahasa Jawa juga kan? redaksi menyedikan rubrik Learning Boso Jowo. Buletin ini kami rencanakan akan terbit tiap satu bulan sekali di akhir bulan. Dan tentu saja, segala macam perbaikan akan kami benahi di setiap kali terbit. Selamat membaca, selamat menikmati suguhan dari PALAWI. Sampai ketemu maneh ing edisi selanjute.... Redaksi Susunan Kepengurusan Jowo Community 2010 Pembina : Drs. Pribowo, M.M dan Dra. Dorang Luhpuri, S.IP, M.SW Sesepuh : Asri Sasi Mulyadi; Widha Dessy A; Raharjo; Agus Ni’amilah; Anggi Hari Wibowo; Ahmad Amin Lurah : Arif Pujianto Wakil Lurah : Apriawan Yudha Carik : 1. Subur Wahyudi 2. Chitalia Kusuma Putri Bendahara : 1. Melati Putri Cendani 2. Ria Irawan Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO Pawarto Lare Jawi Assalamualaikum Wr. Wb. Salam kompak selalu untuk seluruh warga Jowo Community. Syukur alhamdulillah akhirnya Buletin Jowo Community dengan nama “PALAWI” dapat diterbitkan. Dengan terbitnya buletin ini akan makin lengkaplah segala kegiatan dalam Jowo Community, karena kegiatannya tidak hanya bersifat “hura-hura” tetapi juga mengarah kepada bidang akademik atau pendidikan dan pengetahuan. Hal ini sangat penting untuk menambah wawasan kita. Buletin ini juga bisa menjadi sarana untuk

bocahbancar.files.wordpress.com · Web viewAlhamdulillah... Suatu kebanggaan bagi kami tim redaksi buletin JOCO dengan terbitnya buletin perdana JOCO ini. Dengan nama PALAWI (Pawarto

  • Upload
    vanque

  • View
    241

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Salam JOCO, Alhamdulillah... Suatu kebanggaan bagi kami tim

redaksi buletin JOCO dengan terbitnya buletin perdana JOCO ini. Dengan nama PALAWI (Pawarto Lare Jawi), kami berharap bisa memberikan berita dan wawasan bagi warga JOCO pada khususnya dan bagi warga STKS Bandung pada umumnya.

Ehm...penat dengan tugas-tugas di kampus??? cocok banget nich kalau baca buletin PALAWI. Pengen tahu kan siapa-siapa saja pengurus inti JOCO periode 2010 ini? Ehm... bagi mahasiswa selain dari Jawa tentunya pengen mengenal Budaya Jawa kan? Nah...semuanya komplit tersaji di buletin ini. Ada yang pengen belajar Bahasa Jawa juga kan? redaksi menyedikan rubrik Learning Boso Jowo.

Buletin ini kami rencanakan akan terbit tiap satu bulan sekali di akhir bulan. Dan tentu saja, segala macam perbaikan akan kami benahi di setiap kali terbit. Selamat membaca, selamat menikmati suguhan dari PALAWI.

Sampai ketemu maneh ing edisi selanjute....

Redaksi

Susunan Kepengurusan Jowo Community 2010Pembina : Drs. Pribowo, M.M dan Dra. Dorang Luhpuri, S.IP, M.SWSesepuh : Asri Sasi Mulyadi; Widha Dessy A; Raharjo; Agus Ni’amilah;

Anggi Hari Wibowo; Ahmad AminLurah : Arif PujiantoWakil Lurah : Apriawan YudhaCarik : 1. Subur Wahyudi 2. Chitalia Kusuma PutriBendahara : 1. Melati Putri Cendani 2. Ria IrawanKepala Dusun : Angkatan 2006 : Khodirun

Angkatan 2007 : Joko SasongkoAngkatan 2008 : SugiarsoAngkatan 2009 : Jhoni Sukwanto

Kaur Kerohanian : Perdana HaryaAnggota : 1. Dwi Rohana 2. Erna Dwi Susanti 3. Alfa

Silmi Hakim Kaur Olahraga : Danang Risadewa

Anggota : 1. Harin Winanda 2. Ima Chomaidah 3. Nurhadi Nugroho

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Pawarto Lare Jawi

Edisi Tahun I No.001 Bulan Februari 2010

Assalamualaikum Wr. Wb.Salam kompak selalu untuk seluruh warga Jowo Community.Syukur alhamdulillah akhirnya Buletin Jowo Community dengan nama “PALAWI” dapat diterbitkan. Dengan terbitnya buletin ini akan makin lengkaplah segala kegiatan dalam Jowo Community, karena kegiatannya tidak hanya bersifat “hura-hura” tetapi juga mengarah kepada bidang akademik atau pendidikan dan pengetahuan. Hal ini sangat penting untuk menambah wawasan kita. Buletin ini juga bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan budaya Jawa pada khususnya kepada masyarakat luas.Semoga buletin ini dapat bermanfaat untuk kita semua

Kaur Pendidikan : Joko SetiawanAnggota : 1.Retno Wijayanti 2.Dhelta Wilis S. P

3.Danang SugiatmokoKaur Seni dan Budaya : Nindya Puspaningtyas

Anggota : 1.Mei Rochma Mutiari 2.Vita Hardiati H 3.Novi IstianaKaur Dana dan Usaha : Isa Frilasari

Anggota : 1. Septy Kusumastuti 2. Irawati Mujiono 3. SubejoKaur Humas : Ocktina Ariyanti

Anggota : 1. Abdul fatah 2. Eko Rizqi PW 3. Heri Susanto

SEJARAH JOWO COMMUNITY

JOCO....Muantebbssss,,,,Yuk... kita menilik sejarah JOCO, sebenernya gimana sih awalnya JOCO berdiri ? Pengen tahu kan? Di PALAWI jawabannya.

Berangkat dari sebuah pemikiran, tercetuslah ide untuk membentuk suatu perkumpulan, khususnya untuk memfasilitasi dan menjadi wadah keakraban mahasiswa Jawa di STKS. Ide tersebut juga terinspirasi dari perkumpulan-perkumpulan serupa yang pernah atau telah terbentuk di STKS sebelumnya. Perkumpulan tersebut berasal dari ikatan mahasiswa daerah lain maupun ikatan mahasiswa Jawa sendiri yang pernah terbentuk. Akan tetapi perkumpulan yang pernah terbentuk tersebut,

kurang mengalami ke’eksis’an, yang kemudian menyebabkan kami untuk kembali berinisiatif mengeksiskan perkumpulan mahasiswa Jawa tersbut

Sebelumnya, sekitar tahun 2007, telah muncul inisiatif untuk membentuk perkumpulan mahasiswa Jawa yang anggotanya masih meliputi mahasiswa Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perkumpulan tersebut, kemudian diberi nama JAYO (Jawa - Yogya). Akan tetapi perkumpulan tersebut kurang begitu eksis, dikarenakan kesibukan pengurus berkaitan dengan perkuliahan serta kurangnya publikasi.

Kemudian memasuki awal tahun 2008, pengurus berinisiatif kembali untuk membangkitkan perkumpulan orang Jawa yang sudah tidak terdengar gaungnya tersebut. Kami pun mencoba mengubah tampilan perkumpulan mahasiswa Jawa dengan nama yang baru. Ternyata, dikalangan mahasiswa yang lain, mahasiswa Jawa di STKS kerap kali disebut ‘JOKO’, selain JOKO identik dengan nama orang Jawa, sebutan tersebut memiliki kepanjangan ‘Jowo Komuniti’.

Dengan berbagai pertimbangan, Tepatnya pada tanggal 20 Agustus 2008, nama JOKO di ubah menjadi JOCO (Jowo Comunity). Anggotanya meliputi mahasiswa STKS Bandung yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI Yogyakarta.

Itulah sepintas tentang sejarah berdirinya JOCO. semoga bermanfaat!!!

WAYANG

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Asal-usul WayangWayang merupakan salah satu puncak seni budaya

bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Mengenai asal-usulnya ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt. Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe-wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain.

Menurut asal katanya, wayang diduga berasal dari kata “wewayangan”, yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada.

Wayang dikenal sejak zaman prasejarah yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk kepercayaan [animisme] berupa pemujaan roh nenek moyang yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk [arca] atau gambar.

Jenis-jenis WayangDi Indonesia ada berbagai jenis wayang seperti berikut ini:

1. Wayang Purwa, disebut juga wayang kulit karena terbuat dari kulit lembu, selain kulit lembu ada juga yang menggunakan kulit kerbau bahkan disuatu daerah ada yang menggunakan dengan kulit manusia.

2. Wayang Golek, atau disebut juga wayang tengul. Wayang ini terbuat dari kayu dan diberi baju seperti layaknya manusia. Sumbernya diambil dari sejarah ,misalnya cerita Untung surapati ,Batavia Sultan Agung,Trunajaya dll. Wayang golek tidak menggunakan kelir/layar seperti wayang kulit.

3. Wayang Krucil, terbuat dari kayu,bentuknya mirip wayang

kulit. Biasanya meceritakan DamarWulan dan Majapahit. Untuk menancapkan Wayang krucil tidak ditancapkan di pelepah pisang seperti wayang kulit tetapi menggunakan kayu yang telah diberi lubang lubang.

4. Wayang Beber, terbuat dari kain atau kulit lembu yang berupa beberan atau lembaran.tiap beberan merupakan satu adegan cerita, bila sudah tak dimainkan maka bisa digulung .Wayang ini dibuat pada zaman kerajaan Majapahit.

5. Wayang Gedok, bentuknya hampir mirip wayang kulit. Sumber ceritanya berasal dari Banten, Singasari, Mataram, Kediri dll. Wayang gedog hapir punah kita hanya dapat menjumpai tahun 1400.

6. Wayang Suluh, tergolong wayang modern. Terbuat dari kulit yang diberi pakaian lengkap lazimya manusia

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

gambarnya pun mirip manusia .ceritanya diambil dari kisah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.

7. Wayang Titi, adalah wayang china. Sumbernya berasal dari cerita china. Wayang ini bisa kita jumpai di perkampungan china atau klenteng.

8. Wayang Madya, diciptaakan oleh K.G Mangkungara IV pada awal abad XVIII. Sumber ceritranya diambil dari cerita Pandawa setelah perang Baratayuda,misalnya prabu Parikesit

9. Wayang Wahyu, disebut juga wayang Bibel. Cerita wayang ini berasal dari kitab injil. Diciptakan oleh Bruder Themotheos untu menyiarkan agama Kristen.

10.Wayang Orang, adalah cerita wayang purwa yang dipentaskan oleh orang dengan busana seperti wayang sumbernya pun sama dengan wayan purwa.Perkumpulan yang terkenal seperti mNgesti Pandawa(Semarang), Sriwerdari (Surakarta)

11.Wayang Pancasila, adalah cerita wayang mirp wayang purwa bedanya tokoh-tokohnya adalah pejuang-pejuang bangsa Indonesia ceritanya pun tentang perjuangan Bangsa Indonesia

DalangBerbicara mengenai wayang, tidak dapat lepas dari

dalang. Dhalang oleh manusia Jawa biasanya dianggap sebagai ‘ngudhal piwulang’(mengajar dalam pementasan wayang semalam suntuk) Di sebut juga guru masyarakat. Guru, kata Radhakrishnan-dalam bukunya yang berjudul “the spirit of religion”-adalah “The very term, means he who removes the darkness of your mind artinya “guru, dalam arti kata yang sebenarnya adalah orang yang dapat mengusir kegelapan dalam hatimu. Ada macam-macam dhalang menurut Dr.Seno Sastroamidjodjo terbagi menjadi lima golongan yakni:1. Dhalang Sejati, yaitu dhalang yang menitik beratkan

pertunjukanya pada berbagai cerita yang dapat dipakai tauladan bagi khalayak dalam kehidupan batinnya sehari-hari. misalnya dominannya ajaran tentang pendidikan ,kerohanian, kebatinan, dan filsafat hidup(sangkan paraning dumadi)

2. Dhalang Wasesa, yaitu dhalangyang sangat menguasai berbagai cerita maupun teknik pendalangan ,sehingga perasaan penonton gampang terbawa kedalam suasana yang dipentaskan ,seperti ternyuh(belas kasih),kemurahan, hati yang lapang , kesabaran , prihatin,perasaan cinta atau asmara, dan sebagainya.

3. Dhalang Guna, dhalang ini selalu berpedoman dengan Pakem (aturan baku pewayangan)tanpa ditambah dengan variasi lain-lain dan apa adanya. Meski demikian ,pementasannya tetap sarat akan nilai-nilai hikmah dalam kehidupan ini.

4. Dhalang Wikapala, Dhalang ini lebih sederhana lagi karena mendalang hanya mlelulu berdasarkan pakem saja.

Ada juga dhalang edan atau kenthir yaitu dalang yang mendalang keluar dari pakem

· Wayang di mata DuniaWayang merupakan seni tradisional Indonesia yang

berkembang di Pulau Jawa dan Bali. UNESCO memberikan penghargaan kepada wayang menjadi sebuah collective memory atau kenangan bersama yang identik dengan Indonesia, sama halnya seperti batik. Namun tradisi wayang tidak menjadi monopoli Indonesia karena seluruh negara anggota ASEAN, kecuali Brunei Darussalam ternyata memiliki tradisi sejenis yang juga telah lama berkembang hanya formatnya yang berbeda. Ketua Umum Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia, Solichin, mengatakan bahwa usulan agar wayang dijadikan identitas budaya ASEAN bertujuan untuk mempererat hubungan antarpersonal di antara sesama warga ASEAN. Dalam hubungan ASEAN selama ini, pilar seni-budaya jarang tersentuh dibandingkan dengan pilar politik dan ekonomi. Pertunjukan wayang telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Tak berhenti begitu saja, ASEAN pun mendirikan Asosiasi Wayang ASEAN (ASEAN Puppetry Association) yang bersidang untuk pertama kalinya pada tanggal 5-8 September 2007 di Palembang. Sidang ini dihadiri Indonesia, Filipina,

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Thailand, Myanmar, Laos, Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

Dari berbagai sumber

Suasana Kampus Baru

About Kampus nie,,, Ehm.. kira-kira gimana sich tanggapan mahasiswa tentang awal perkuliahan semester genap nie. Hayuk… ikuti penelusuran tim PALAWI.Selidik… selidik…. ternyata mahasiswa STKS Bandung sehati. Pasalnya dari angkatan 2007-2009 hampir sama jawabannya saat PALAWI tanya tentang perkuliahan awal semester genap ini.Angatan 2009 cenderung belum ada perubahan yang mendalam. Pada intinya masih sama dengan semester pertama. Mulai registrasi sae-sae mawon (baik-baik aja) dalam artian tidak ribet harus ngurus ini lah, itulah. Waktu perwalian pun juga lancar, walaupun ada beberapa yang menyatakan bahwa dosen kadang susah untuk ditemui. Ya..kalau keadaan itu mah biasa karena mungkin dosen wali lagi sibuk. So, kita sebagai mahasiswa harus bisa mengerti juga. Tapi ada juga yang sudah bosan dengan suasana kelasnya malah sampai ingin pindah kelas. Hal ini juga didukung oleh kabar-kabar bahwa angkatan 2009 tidak ada penjurusan, otomatis empat tahun akan tetap sekelas. Intinya ada mahasiswa yang berharap ada moving class.Tidak beda dengan angkatan 2007 dan 2008 yang merasakan hal yang sama dengan angkatan 2009. Terhitung mereka lebih dahulu menginjak bumi STKS. Mungkin yang terlihat jelas perbedaannya adalah angkatasn 2008, karena mulai semester IV ini mulai penjurusan. Tentu suasana kelas dan teman yang baru, walaupun sebenarnya ada juga yang sudah kenal sejak semester 1 tetapi tetap saja berbeda.

Dan yang paling menggembirakan adalah kabar akan semangat dalam menjalani semester baru ini, semuanya sepakat bahwa dalam ajaran semester baru, harus diiringi oleh target-target yang lebih baik dari semester sebelumnya.

LEARNING BOSO JOWO

One step again to know about Javanese. In this time with language. There is an opinion that Javanese Language is difficult and has a level/grade if we talk with the other. Actually, it’s different way if we communicate with Javanese Language to younger people, friends, and to older people. Why different..?? It’s because the Javanese Language is very hold to dainty.But, don’t feel hard,,, C’mon learning Javanese Language with PALAWI. Start from a small step, and it will be a big thing that give you an expert skill with Javanese Language.

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Subject in Javanese Language :I........................ Aku, KuloYou................... Kowe, Sampeyan, Panjenengan

Learn to introduce (Ajar kenalan)

What is your name ?...................... Sopo jeneng mu? Sinten asma sampeyan/panjenengan?

My name is Prapto......................... Jeneng ku Prapto Where are you come from?.......... Soko endi asalmu?

Saking pundi asal Sampeyan/panjenengan?

I come From Kediri..................... Aku soko Kediri

“Becik ketitik ala ketara”Yang baik nampak yang jelek pasti akan terlihat

GALERI WARGA JOCO

Buka puasa bersama pada awal kiprah pengurusan JOCO

Pawulang warsa kagem Lurah JOCO periode I wanci buka

sesarengan

Konser gembira malam buka puasa bersama JOCO

Together action in Ciwidey

Mlaku~mlaku nang Kawah Putih

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

On the way to Ciwidey

KONGRES IPSPI DAN MAHASISWA

Baru saja kemarin, Kongres IPSPI III dilangsungkan di Jakarta pada tanggal 19~20 Februari 2010. IPSPI merupakan kependekan dari Ikatan Pekerja Sosial Profesional Indonesia, merupakan satu~satunya organisasi profesi yang bertujuan mewadahi para pekerja sosial profesional di Indonesia. Kongres yang telah berjalan selama dua hari tersebut akhirnya menyatakan Pak Tata Sudrajat menjadi Ketua IPSPI periode 2010~2013.Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, pemegang kendali negara pada periode berikutnya. Oleh sebab itu mahasiswa jurusan pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial merupakan bibit~bibit yang akan memanggul tanggung jawab sebagai seorang pekerja sosial profesional di masa mendatang. Maka di sinilah dapat kita tarik korelasi antara keterkaitan mahasiswa pekerjaan sosial/kesejahteraan sosial dengan IPSPI. Sebagai mahasiswa yang notabene calon pekerja sosial profesional, pengetahuan kita mengenai IPSPI harus lebih

dipertajam. Hal tersebut merupakan langkah untuk mengakses sistem sumber, baik sumber pengetahuan maupun sumber bidang praktek pekerjaan sosial itu sendiri. Dengan mengenal lebih dalam mengenai IPSPI, hal itu juga akan menambah rasa kepercayaan diri kita akan profesi pekerja sosial profesional. Tidak bisa dipungkiri, profesi pekerjaan sosial di Indonesia hingga saat ini masih dalam status mencari pengakuan. Yang menyebutkan diri sebagai pekerja sosial itu banyak, namun yang profesional masih dalam tanda tanya. Banyak juga pengakuan teman~teman mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial dari universitas lain yang masih “malu~malu” mengakui jati dirinya. Nah, IPSPI menurut kami adalah satu~satunya harapan “prestise” pekerja sosial dalam pandangan mahasiswa. Apalagi Pak Tata kemarin juga telah berjanji akan gencar mempromosikan profesi pekerja sosial ke dalam kampus!~kampus di Indonesia.Salam calon pekerja sosial profesional.Viva Peksos ! ! ! !

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Powered By

Halaman 11 Catatan Mahasiswa Halaman 2 Kepengurusan JOCO

Penanggung Jawab :Arif P.J Pemimpin Redaksi :Joko SetiawanRedaktur :1. Retno Wijayanti 2. Dhelta Wilis S.PBendahara :Dhelta Wilis S.P

Bagi semua warga STKS Bandung ada kabar gembira nie.... Buat kamu-kamu yang suka menulis atau pengen hasil karya kamu termuat dalam PALAWI,

kirimkan karya-karya kamu ke Redaksi PALAWI. Bagi yang beruntung pasti dech... karya kamu akan nongol di

terbitan selanjutnya. dan bagi warga JOCO yang ingin menampilkan tulisan

kritis semi ilmiah bisa juga kok.Ayo..... buruan ya... ikutan!!! Nyesel dech

kalau nggak ikutan!!!! OkDon’t Miss it....

Serahkankan hasil karya kamu dalam bentuk print out dan soft copy ke

Retno Wijayanti(III B REHSOS ), Joko Setiawan(II C REHSOS), Dhelta Wilis S.P

(I F)Khusus untuk warga JOCO, kami membuka

kesempatan untuk bergabung di dalam Team Kelompok Belajar Penelitian JOCO. Daftarkan diri Anda dengan mengirimkan

sms berisi NAMA dan KELAS ke no. 0857 208 47 118

Pendaftaran Paling Lambat 3 Maret

2010