34
1 Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah KUMPULAN TANYA JAWAB BIDANG AQIDAH ISLAMIYAH PERTANYAAN PERTAMA: Bagaimana hukum menjadi anggota Lions Club dan FKUB dalam prespektif Islam? (Penanya: Sebagian masyarakat) JAWABAN: Bismillahirrahmanirrahim Sebelum menjawab pertanyaan, terlebih dahulu akan kami paparkan data dan fakta yang didapatkan dari berbagai sumber (buku, majalah, buletin, internet dll) tentang Lions Club yang substansi sebagian doktrinnya berujung pada pendangkalan aqidah, pelumpuhan syari'at, pengkerdilan ghiroh Islamiyah, dan pengebirian dakwah agama Islam. Inilah wajah pemurtadan terselubung berbaju kemanusiaan. Data-fakta Lions Club: a. Lions Club adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Melvin Jones –seorang yahudi yang menjadi agen perusahaan asuransi- dengan nama International Association of Lions Club bulan Mei 1917 di Chicago. Pada hakikatnya perkumpulan

ribathdeha.files.wordpress.com file · Web viewKUMPULAN TANYA JAWAB . BIDANG AQIDAH ISLAMIYAH. PERTANYAAN PERTAMA: Bagaimana hukum menjadi anggota Lions Club dan FKUB dalam prespektif

Embed Size (px)

Citation preview

1

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah IslamiyahKUMPULAN TANYA JAWAB

BIDANG AQIDAH ISLAMIYAH

PERTANYAAN PERTAMA: Bagaimana hukum menjadi anggota Lions Club dan FKUB dalam prespektif

Islam?(Penanya: Sebagian masyarakat)

JAWABAN: BismillahirrahmanirrahimSebelum menjawab pertanyaan, terlebih dahulu akan kami paparkan data dan

fakta yang didapatkan dari berbagai sumber (buku, majalah, buletin, internet dll) tentang Lions Club yang substansi sebagian doktrinnya berujung pada pendangkalan aqidah, pelumpuhan syari'at, pengkerdilan ghiroh Islamiyah, dan pengebirian dakwah agama Islam. Inilah wajah pemurtadan terselubung berbaju kemanusiaan.

Data-fakta Lions Club:a. Lions Club adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh Melvin

Jones –seorang yahudi yang menjadi agen perusahaan asuransi- dengan nama International Association of Lions Club bulan Mei 1917 di Chicago. Pada hakikatnya perkumpulan ini termasuk salah satu organisasi Internasional yang berafiliasi kepada gerakan Freemasonry. Keduanya adalah kaki tangan Zionis yang berkedok kemanusiaan untuk “merusak” dunia kemudian membangunnya kembali dan mendominasinya agar mengabdi kepada kepentingan Yahudi. Lions Club Indonesia lahir pada tanggal 18 November 1969 yaitu saat Orde Baru berkuasa, padahal sebelumnya, aliran-aliran tersebut telah dilarang oleh Presiden Soekarno (Orde Lama) lewat KEPPRES No 264 Tahun 1962. Namun 38 tahun kemudian

2

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah IslamiyahKEPPRES 264/ 1962 dicabut oleh abdi yahudi (Gus Dur) dengan mengeluarkan KEPPRES No 69 Tahun 2000. Sejak itulah kelompok-kelompok Yahudi seperti Organisasi Liga Demokrasi, Rotary Club, Divine Life Society, Freemasonry, Lions Club, Moral Rearmament Movement dll menjadi resmi dan sah di Indonesia, Naudzubillah!

b. Sebagian aktivitas Lions Club yang membahayakan Iman seorang muslim:- Menyerukan slogan “Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan,

HAM dan kebangsaan”. - Membangun semangat kerukunan di antara pribadi-pribadi

dengan cara melonggarakan dan menjauhkan ikatan-ikatan aqidah (keyakinan).

- Mengumandangkan jargon “Agama untuk Tuhan, Tanah air untuk semua”, yang mendorong orang berpaling dari Sang Pencipta, dan fokus kepada diri mereka sendiri (ajaran humanisme).

**Selengkapnya baca buku “Fakta dan Data Yahudi di Indonesia” karya Ridlwan Saidi dan Rizki Ridyasmara.

Dengan demikian, kami menjawab, "HARAM hukumnya bagi umat Islam menjadi anggota Lions Club ", karena memasuki organisasi tersebut sama seperti memasuki organisasi PKI tempo dulu, adapun alasan-alasan keharamannya sebagai berikut:

1. Ideologi organisasi Lions Club mengajak kekufuran melalui isu-isu "kemanusiaan, kebebasan, persamaan, persaudaraan, HAM dan Kebangsaan".

2. Orang Islam masuk ke dalam organisasi Yahudi-Zionisme (kerja sama dan menjadi mitra orang kafir).

3. Organisasi tersebut menyamaratakan antar agama (Agama mayoritas yang haq disamakan dengan agama minoritas yang batil).

3

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah4. Orang Islam memperjuangkan ideologi busuk Yahudi, padahal ini

termasuk trik-trik Zionisme mengelabuhi umat manusia untuk menguasai dunia, karena isu tersebut merupakan bagian dari 24 protokol-protokol Zionis.

Dan masih banyak bahaya-bahaya lain yang ditimbulkan dari aktif mengikuti organisasi tersebut.

Syari’at Islam dengan tegas melarang empat hal tersebut, Allah SWT berfirman:

��اء ارى أولي ص�� خذوا اليه��ود والن ذين آمنوا ال تت ها ال يا أيه ه منهم إن الل هم منكم فإن بعضهم أولياء بعض ومن يتول

[51ال يهدي القوم الظالمين ]المائدة : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang

Yahudi dan Nasrani menjadi teman akrab (apalagi) pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi teman akrab (apalagi) pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maaidah: 51)

��ة من دونكم ال خ��ذوا بطان ��وا ال تت ذين آمن ه��ا ال ��ا أي يم قد بدت البغضاء من أفواههم يألونكم خباال ودوا ما عنت��ات إن كنتم ا لكم اآلي ن ��ر ق��د بي دورهم أكب وم��ا تخفي ص��

[118تعقلون ]آل عمران : "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman

kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. sungguh telah Kami

4

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahterangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya." (QS. Ali Imran: 118)

��وادون من ��وم اآلخ��ر ي ��ون بالله والي ال تجد قوما يؤمنه ورسوله ولو كانوا آباءهم أو أبناءهم أو إخ��وانهم حاد الل

[22أو عشيرتهم ]المجادلة : "Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat,

saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka." (QS. Al-Mujadilah: 22)

Mengenai organisasi FKUB, yang pemberdayaannya sudah disahkan pemerintah Indonesia melalui SKB dua menteri (Menteri Agama dan Menteri dalam Negeri) No: 9 dan 8 Tahun: 2006 tentang; "Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/ Wakil Daerah dalam Pemeliharaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadat". Kami berpandangan bahwa masuk ke dalam organisasi FKUB akan menimbulkan mudlarat-mudlarat agama, diantaranya:

1. Tujuan didirikannya forum ini adalah untuk "Menumbuh kembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya antar umat beragama", ini adalah bunyi pasal 5 ayat 1.

Dalam konsep Islam, seorang muslim boleh berinteraksi atau bergaul dengan orang kafir hanya sebatas urusan sosial kemasyarakatan (huququl jiwar), bertransaksi (mu'amalah), berlaku baik (al-birr wasshilah) ketika salah satu kerabatnya kafir dan seterusnya. Meski demikian, hati si muslim tetap wajib ingkar, benci dan tidak mentolerir sedikit pun kekufuran si kafir.

Dalam masalah aqidah dan ibadah, umat Islam wajib bersikap eksklusif, yaitu haram mencampur adukkan aqidah dan ibadah umat Islam dengan aqidah dan ibadah pemeluk agama lain (pluralisme agama). Bagi umat Islam yang tinggal dan bertetangga dengan pemeluk agama lain (pluralitas agama) dalam berhubungan sosial kemasyarakatan yang tidak ada hubungannya dengan aqidah dan ibadah,

5

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahumat Islam bersikap inklusif, dalam arti tetap melakukan pergaulan sosial dengan pemeluk agama lain selama tidak saling merugikan.

2. Aktif dalam FKUB pasti menimbulkan rasa simpati, peduli dan hormat dari

pihak muslim terhadap pihak kafir الكفار) إلى القلب ,(ميل memper-erat keakraban yang berlebihan antar keduanya, dan berujung pada penyetaraan antar agama mayoritas (Islam) yang benar dengan agama minoritas (selain Islam) yang salah, inilah hakikat paham pluralisme. Fenomena ini merupakan proses pengikisan nilai-nilai keimanan secara halus, dan membunuh ghirah Islamiyah.

3. Dalam undang-undang dasar FKUB, yang konon katanya tidak ada praktek do’a bersama, namun realitanya, organisasi FKUB-lah yang paling getol mengadakan doa bersama dengan dalih perekat bangsa. Do’a bersama mengakibatkan orang muslim terbiasa mendatangi gereja, biara, klenteng dan tempat peribadatan agama lain, begitu pula orang kafir akan terbiasa memasuki masjid, padahal al-Qur’an dengan tegas melarangnya:

ما المشركون نجس فال يقربوا ذين آمنوا إن ها ال يا أي[28المسجد الحرام ]التوبة :

“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, Maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam” (QS. At-Taubah: 28)

Do’a bersama juga menyebabkan keintiman (kedekatan batin) antar muslim dan kafir, padahal dalam Islam, yahudi-nashrani saja tidak boleh dijadikan sebagai teman dekat, apalagi penyembah berhala (Hindu, Budha, Konghucu dst…)?!

Berikut adalah tambahan dalil syar’i tentang keharaman berbelas kasih dengan orang kafir:

)دليل الفالحين إلى طرق رياض الص��الحين،(40، ص: 4ج

6

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah (وعن أبي سعيد الخدري رض��ي الل��ه عن��ه عن الن��بي

في��ه نهي عن م��واالة الكف��ارقال: ال تص��احب إال مؤمن��ا) ومودتهم ومصاحبتهم، قال تعالى: }ال تجد قوما يؤمن��ون ب���ا والي���وم اآلخ���ر ي���وادون من ح���اد الل���ه ورس���وله{

) اآلية. 22 (المجادلة: /21أسنى المطالب شرح روض الطالب - )

215) ( وتحرم موادته ) لقوله تعالى } ال تجد قوما يؤمنون��ة وله { اآلي ه ورس�� بالله واليوم اآلخر يوادون من ح��اد الله تكره مخالطته ؛ وال ينافي هذا ما مر في الوليمة من أن��ل ألن المخالط��ة ترج��ع إلى الظاهر والم��وادة إلى المي

القلبي/5تحف��ة الح��بيب على ش��رح الخطيب - )

183) (تحرم مودة الكافر ) أي المحبة والميل بالقلب وأم��ا

وتح��رم وعبارة ش��رح م ر المخالطة الظاهرية فمكروهة موادتهم وهو الميل القلبي ال من حيث الكف��ر وإال ك��انت

كفرا وسواء في ذلك أكانت ألصل أو فرع أم غيرهما

7

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah IslamiyahDalam kitab-kitab ushul fiqh termaktub sebuah qo'idah سد الذريعة yang

memiliki pengertian: “Memotong (melarang) suatu perkara yang kelahirannya diperbolehkan, namun kenyataannya akan mengantarkan kepada perbuatan yang dilarang (al-mahzhur)”. Jadi, aktif dalam organisasi FKUB (Dengan dalih “Kami bergaul hanya sebatas dhohiriyah saja”, “Tujuan kami adalah menjalin kerukunan umat beragama dalam bingkai ke-Indonesiaan”, atau “Kami berusaha menarik mereka ke agama Islam” dst...), meskipun secara konsep fiqh hal tersebut mungkin termasuk perkara mubah (minimal makruh), namun berpotensi menimbulkan mafsadah yang lebih besar, yaitu menjadi ajang kampanye penyetaraan antar agama (paham pluralisme), praktek do’a bersama, simpati-peduli kepada orang

kafir bahkan (مي��ل القلب إلى الكف��ار) membela segala aktifitas keagamaan kaum kafir.

Jadi, secara garis besar, FKUB adalah organisasi penyebar pluralisme yang diskenariokan pihak kafir untuk merusak keimanan umat Islam, yang sudah nyata bahayanya. Maka sebagai langkah sadd adz-Dzari’ah dan niat tulus membentengi aqidah umat Islam, kami menegaskan ‘HARAM’ bagi umat Islam -apalagi kaum santri- menjadi anggota organisasi FKUB, kecuali orang-orang yang dipaksa masuk oleh pemerintah zhalim, itupun mereka harus mengakui kesalahannya dan tidak aktif menjalankan program-program yang mendukung paham Pluralisme dan Liberalisme.

Sebagai umat mayoritas penduduk negeri yang berasas pancasila, sudah pasti umat Islam menjaga kerukunan antar umat beragama, namun jangan kemudian langkah-langkah picik berkedok ‘kerukunan antar umat beragama’ seperti FKUB dan organisasi sejenis justru memporak-porandakan tatanan aqidah, syari’ah dan akhlaq karimah yang sudah tertata rapi dalam keseharian kaum Ahlussunnah wal Jama’ah Indonesia. Mayoritas kaum santri merupakan penganut Islam Sunni bukan Islam radikal, mereka sudah paham dan mandiri dalam urusan “Kode etik berinteraksi dan bergaul dengan penganut agama lain”, karena sumber-sumber agama Islam, seperti al-Qur’an, al-Hadits, Tafsir, Fiqh dll. telah paripurna

8

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahmembahas tema tersebut, dan pembahasannya pun (baik kitab salaf maupun kontemporer) bervariasi sesuai tuntutan zaman.

Justru, kalau kita berfikir realistis, FKUB lebih cocok untuk aliran Islam Garis Keras atau penganut Radikalisme, Terorisme dan Anarkisme, seperti kelompoknya Abu Bakar Ba’asyir, karena mereka-lah kelompok yang memiliki senjata, bom, dan pasukan, yang eksistensinya selama ini menimbulkan huru-hara dan situasi tidak kondusif dalam Negara Indonesia, dan seringkali Islam tercoreng (dimata penganut agama lain) dengan tindak-tanduk mereka. FKUB tidak cocok untuk kaum santri, karena sejarah mencatat, kaum sarungan tidak pernah angkat senjata (kecuali di zaman penjajahan untuk berjihad) apalagi menebarkan teror (meledakkan bom) di seluruh Nusantara. Jadi, jika ada santri atau bahkan kiai yang masuk FKUB, berarti ia telah berusaha merongrong aqidah umat Islam, Na’udzubillah.

Sebagai langkah positif, para santri dituntut istiqomah ngaji dan beristifadah kepada para masyayikh (mulazamatul masyayikh), melayani beliau dengan penuh keikhlasan (khidmah), dan bergaul baik dengan sesama santri (Mu’asyarah bil ma’ruf bainal muslimin), sehingga jebolan pesantren menjadi sosok paripurna, mandiri, dan siap menjawab tantangan zaman yang kian kompleks dengan tanpa menanggalkan prinsip-prinsip ke-pesantrenan, termasuk tantangan ‘Isu kerukunan beragama’!

Wallahu a’lam bisshowab

9

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah PERTANYAAN KEDUA:

Selama ini banyak kelompok-kelompok yang mengklaim sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah. Wahhabi, kelompok salafi mengklaim sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah. Bahkan kelompok anti madzhab seperti Muhammadiyah dan PERSIS juga mengklaim sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah. Lalu siapa sebenarnya Ahlussunnah wal Jama’ah itu? Apakah mereka itu termasuk Ahlussunnah wal Jama’ah?

(Penanya: Perwakilan masyarakat)

JAWABAN:

Bismillahirrahmanirrahim

Wahhabi, Muhammadiyah dan PERSIS memang dalam tinjauan etimologis (bahasa) bisa termasuk kategori Ahlussunnah wal Jama’ah (Sunni), karena ketiganya bukan aliran Syi’ah (sebuah istilah yang menjadi lawan Sunni). Akan tetapi jika kita teliti lebih mendalam tentang prinsip-prinsip ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, ternyata ketiga aliran itu telah keluar dari mainstreamnya. Sebab suatu kelompok dikatakan keluar dari Ahlussunnah wal Jama’ah, tidak harus berbeda 100 % dengan Ahlussunnah wal Jama’ah. Kaum Khawarij dikeluarkan dari golongan Ahlussunnah wal Jama’ah bukan karena mereka tidak sama persis dengan kaum muslimin pada waktu itu, akan tetapi karena mereka mempunyai ideologi takfir wa istihlal dima’ al-Mukhalifin (Pengkafiran dan penghalalan darah kaum muslimin yang berbeda dengan mereka –yaitu sayyidina Ali RA beserta kelompoknya dan para shahabat lain-) yang bertolak belakang dengan ideologi kaum muslimin, ini jelas penodaan terhadap asas Ahlussunnah wal Jama’ah.

Berikut ini penjelasan beberapa penyimpangan Wahhabi, Muhammadiyah dan PERSIS dari mainstream Ahlussunnah wal Jama’ah;

WAHHABI:

10

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah IslamiyahPemikiran kaum Salafi Wahabi dapat diringkas dalam

beberapa poin. Kami menyebutkannya secara ringkas dan kami menuqil dari buku Ensiklopedi Wahabi karya Sayyid Hasan as-Saqqaf, yaitu sebagai berikut:

1. Berpegangan pada akidah (keyakinan) Tasybih dan Tajsim kepada Allah SWT.

2. Kurang mengagungkan Nabi Muhammad SAW, membenci Ahlul Bait.

3. Mengintimidasi pemikiran orang lain, yaitu menuduh kelompok-kelompok yang berseberangan dengan mereka dengan perbuatan Syirik, Kufur, dan Bid’ah.

4. Tidak mengakui seluruh kelompok kaum muslimin yang lain, dan membenci kelompok tersebut, yaitu golongan Zaidiyah, Asy’ariyah, Imamiyah, Ibahiyah, dan Mu’tazilah. Selanjutnya, memerangi kelompok tersebut demi menyatukan antar Madzhab-madzhab.

5. Memerangi tasawuf islami dan berbagai bentuknya, seperti majlis-majlis Dzikir jama’i, acara maulid Nabi Muhammad SAW, berziarah ke kubur para nabi, sahabat, dan wali. Mereka menganggap semua itu adalah perbuatan bid’ah dan khurafat.

6. Mereka tidak mengakui para ulama ahli tafsir dan kitab-kitab tafsir. Mereka menolak secara tegas cara-cara ta’wil dan majas terhadap ayat Al-qur’an. Padahal, keduanya adalah dasar pemahaman bahasa arab dan termasuk gaya bahasanya.

7. Mereka cenderung mengambil kesimpulan pada hadits dan Atsar. Sebaliknya, mereka malah acuh untuk mengambil kesimpulan (dalil) dengan ayat al-Qur’an. Hal ini disampaikan oleh ulama mereka, al-Barbahari al-Hambali, “apabila kamu mendengar seseorang yang disampaikan atsar lalu dia menolaknya dan menginginkan al-Qur’an

11

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahmaka tidak diragukan lagi bahwa dia adalah orang yang melestarikan Atheis. karena itu, tinggalkan dia.”

8. Mereka mempermainkan hadits Nabi dan saling berbeda pandangan dalam menetapkan status hukumnya sebagaimana yang terjadi dengan al-Albani. Status hukum shohih dan dho’if berdasarkan tuntutan Madzhab mereka sendiri.

9. Mereka tidak mengakui ketentuan hukum ijma’. mereka berpedoman pada motto: “siapa yang mengakui ijma’ maka dia pendusta.” Mereka baru berhujjah dengan ijma’ manakala sesuai dengan apa yang mereka inginkan, seperti masalah keluhuran Allah SWT. Dan Dia berada di langit Maha Suci Allah dari hal demikian.

10. Mereka memerangi rasio, rasionalitas dan dialog. Karakter mereka mengharuskan adanya pendapat.

11. Mereka menolak penetapan hukum secara qiyas, kecuali dalam masalah Tasybih (menyerupakan) Allah dengan mahluk.

12. Mereka ngotot pada kesalahan dan tidak mengakui kebenaran bila keluar dari lisan orang lain.

13. Wahhabi memvonis istighosah sebagai syirik akbar (syirik besar). Jika benar demikian, berarti syari’at membaca“Assalamu’alaika ayyuhannabiyyu” dalam tasyahhud dan “Assalamualaikum ahladdiyar minal mu’minin…dst” ketika melewati atau menuju kuburan kaum muslimin termasuk ajaran syirik? Subhanallah, ini kebohongan besar!

14. Wahhabi mengharamkan praktek tawassul dan tabarruk serta menganggapnya sebagai syirik ashgar (dzari’ah/ jalan menuju syirik akbar). Sungguh, mereka tidak paham tentang amalan yang sudah jauh-jauh hari dilakukan oleh ulama salaf!

15. Wahhabi mengharamkan maulid Nabi SAW, bepergian dengan tujuan berziarah ke makam Rasulullah SAW, dan melarang segala bentuk

12

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahpengkultusan terhadap selain Allah SWT. Pada poin ini dapat disimpulkan doktrin Wahhabi bertujuan menghalang-halangi ungkapan cinta dan rindu orang-orang yang mahabbah kepada Rasulullah SAW. Otomatis ini adalah Pemberangusan kemuliaan Rasulullah SAW, berarti mereka antek Yahudi yang sangat benci dengan keagungan Nabi SAW.

16. Wahhabi membenci Ahlul Bait, akan tetapi akhir-akhir ini mereka mengklaim cinta Ahlul Bait, padahal realitanya mereka hanya mencintai Ahlul Bait yang berpihak kepada kelompoknya.

17. Wahhabi adalah Khawarij abad modern, julukan seperti ini yang diberikan oleh semua ulama Ahlussunnah wal Jama’ah otoritatif (mu’tabar). Buktinya, lihat pernyataan Imam al-Shawi (ulama madzhab Maliki) dalam Hasyiyah ‘ala Tafsir al-Jalalain Juz: 3 hal: 307, Imam Ibnu Abidin (mufti madzhab Hanafi) dalam Hasyiyah Radd al-Muhtar Juz: 4 hal: 262, Imam Muhammad bin Abdullah bin Humaid al-Najdi (ulama madzhab Hanbali) dalam as-suhub al-wabilah hal: 275, dan Sayyid Ahmad Zaini Dahlan (ulama madzhab Syafi’i) dalam fitnahul wahhabiyah hal: 54.

Adapun sisi persamaan antar keduanya adalah sebagai berikut: - Mengkafirkan dan menghalakan darah kaum muslimin yang berbeda

dengan mereka (mukhalifin).- Ekstrem (ghuluw) dalam beragama serta jumud dalam memahaminya.- Menghukumi negara mukhalif-nya sebagai darul harbi.- Mengucilkan diri dari kaum muslimin, Khawarij telah mengucilkan

diri dari mayoritas umat Islam dengan berpendapat pelaku dosa besar itu kafir. Sedangkan Wahhabi juga mengucilkan diri dengan mengkafirkan kaum muslimin karena perbuatan dosa (istighosah, Tawassul, Tabarruk) menurut asumsi mereka.

**Keterangan ini kami nuqil dari buku KH. Muhammad Idrus Ramli yang berjudul, “Buku Pintar Berdebat dengan Wahhabi”

PERSIS: Menurut hemat kami, ajaran pokok kelompok ini tak jauh beda dengan Wahhabi, bahkan bisa dikatakan aliran PERSIS adalah derivasi Wahhabi,

13

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahperbedaannya mereka tidak pernah angkat senjata sebagaimana Wahhabi, Ikhwanul Muslimin, dan Syi’ah, sehingga kami tidak perlu menjelaskan penyimpangannya.

MUHAMMADIYAH: Meski asas dan tujuan golongan Muhammadiyah disinyalir sama dengan Wahhabi, akan tetapi aliran tersebut enggan dikait-kaitkan dengan Wahhabi dan terkesan menutup-nutupi, sehingga kami menjulukinya dengan ‘aliran abu-abu’. Di bawah ini adalah sebagian penyimpangan mereka dari mainstream Ahlussunnah wal Jama’ah:

1. Muhammadiyah hanya mengacu pada hisab dalam menentukan awal bulan Ramadhan dan Syawwal, ini jelas bertentangan dengan hadits-hadits shahih

bahkan dengan al-qur’an surat al-Baqarah ayat:185 هد) فمن ش��فليصمه هر الش yang menekankan kepada (منكم ru’yatul hilal.

Mereka men-tadhlil-kan (membodoh-bodohkan) orang-orang yang suka tahlilan, diba’an, barzanjian, bahkan orang yang mempelajari kitab-kitab turrots. Lebih ngerinya lagi, mereka menilai warisan ulama itu sudah kuno dan hanya ‘sejarah masa lalu’ yang tidak relevan dipelajari untuk masa modern seperti sekarang, mereka melambaikan tangan isyarat ‘selamat tinggal’ kepada kitab-kitab turrots! Apa mereka tidak sadar bahwa kitab turrots adalah hasil ‘penalaran ulama’, dan dalil-dalil al-Qur’an dan al-Hadits menjadi kajian utama didalamnya? Padahal menerima dan menggunakan ‘penalaran ulama’ adalah bagian dari prinsip dasar Ahlussunnah wal Jama’ah!

2. Muhammadiyah termasuk salah satu dari sekian sekte di Indonesia yang anti taklid, padahal beragama dengan tata cara bertaklid dilegalkan menurut konsep penalaran ulama, bahkan taklid pada salah satu imam madzhab empat menjadi ciri khas Ahlussunnah wal Jama’ah!

Lalu, bagaimanakah hakikat Ahlussunnah wal Jama’ah menurut terminologi syara’?, Ahlussunnah wal Jama’ah secara syara’ adalah: Orang-orang yang

14

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahmenjunjung tinggi ajaran al-Qur’an dan as-Sunnah (al-Mutamassikun bil kitab wa as-sunnah), menghormati persatuan/ konsensus ulama Islam (Ijma’) dalam urusan hukum syari’at, aqidah dan pengangkatan khalifah (pemimpin negara), menerima dan menggunakan penalaran ulama (nazharil ulama) seperti qiyas dan sejenisnya, mencintai Ahlul Bait (bukan seperti cinta batil dan palsunya Syi’ah), menghargai tradisi-tradisi orang-orang sholih (seperti tawassul, maulid dan sejenisnya, karena memandang qo’idah fiqh: al-’adah muhakkamah, dan hadits: maa raahul muslimuna hasanan fahuwa ’indallahi hasanun), dan bermadzhab dengan salah satu madzhab empat (Hanafi, Maliki, Syafi’i dan Hanbali) dalam bidang furu’uddin (fiqh). Kemudian dalam bidang ushuluddin (Aqidah), mereka mengadopsi madzhab Asy’ariyah dan al-Maturidiyah sebagai penalaran akal dalam bingkai kedisiplinan berilmiah, akan tetapi untuk keimanan dan kemantapan hati, mereka lebih condong ke madzhab salaf, yaitu tafwidh (bukan mujassimah, musyabbihah, atau mu’aththilah).

Kemudian disimpulkan, pokok ajaran Ahlusssunnah wal Jama’ah adalah, “ما حابي ��ه وأص�� ��ا علي Apa‘ ”أن yang aku berada diatasnya bersama

Shahabatku’ (penggalan sebuah hadits shohih riwayat At-Tirmidzi), dan disimpulkan pula, bahwa mereka bukan aliran Khawarij, Syi’ah, Mu’tazilah, Murji’ah, dan jabriyah. Mereka tidak mempunyai prinsip ‘mengkafirkan shahabat’, ‘membenci Ahlul Bait’, ‘mengkafirkan orang-orang yang cinta kepada Rasulullah SAW’, dan prinsip-prinsip ahli bid’ah lainnya.

Demikian ini kami sarikan dari dawuh-dawuhnya ulama salaf, seperti Syaikh Abdul Qodir al-Jilani dalam al-Ghunyahnya Juz: 1 hal: 80, Imam ar-Romli dalam nihayatul muhtaj-nya, al-Hafizh az-Zabidi dalam Ithaf-nya, Syaikh Abdullah al-Harrari dalam izhharul aqidah as-Sunniyyah-nya hal: 14-15, Syaikh Abul Fadhol as-Senori dalam syarh al-Kawakib al-lamma’ah-nya hal: 25, KH. Hasyim Asy’ari dalam Ziyadat Ta’liqat-nya, dan ulama-ulama salaf lainnnya. Untuk lebih

15

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahlengkapnya pembahasan tentang Aqidah, Syari’at, Amaliyah, ciri khas, budaya dan tokoh-tokoh Ahlussunnah wal jama’ah dapat dilihat di buku kami yang berjudul, “Ahlussunnah wal jama’ah sebuah Identifikasi; Refleksi terhadap perkembangan aliran-aliran keagamaan dalam pandangan pesantren”.

Perlu dicatat, dalam kelompok Ahlussunnah wal jama’ah, terdapat dua aliran

yang berbeda dalam memahami doktrin “ما أنا عليه وأصحابي”Pertama: Kelompok yang amat berhati-hati dalam memahami doktrin

tersebut. Sehingga mereka lebih memilih konsep ‘tafwidl’ dari pada ‘ta’’wil’ ketika memahami ayat-ayat mutasyabihat, golongan ini tidak sembarangan melakukan praktek ziarah kubur serta bertawassul kepada ahli kuburnya (harus kepada para Nabi, shahabat, auliya’ dan sholihin), tidak berlebihan atau israf dalam mengadakan tahlilan, haul dst… sekira memberatkan keluarga mayyit, menolak terjadinya ikhtilath bainarrijal wan nisa’ al-ajnabiyyah pada acara-acara keagamaan seperti pengajian umum, haul, istighotsah kubro dan lain sebagainya, dan mengunggulkan Syari’at dari pada tradisi dan budaya masyarakat sekitar. Mereka tidak mau ber-mu’amalah dengan bank (tidak hutang dan tidak pula menabungkan uang) karena takut keharamannya, dan tidak menyekolahkan anak-anaknya di pendidikan umum (yang mengajarkan pemikiran kaum kafir dan para filosof) karena khawatir akan wujudnya mailul qalbi (kecondongan hati) dalam diri anak pada pemikiran-pemikiran tersebut. Kelompok pertama ini dikenal dengan sebutan ahlul ihtiyath wal wara’.

Kedua: Kelompok yang longgar dalam mengartikan doktrin diatas. Jadi, mereka leluasa melakukan pen-ta’wil-an terhadap ayat-ayat mutasyabihat, seperti lafazh istiwa’ (dita’wil istila’/ menguasai), yad (dita’wil ni’mat atau kekuasaan), ain (dita’wil penjagaan dan pengawasan) dan seterusnya. Mereka juga kadang-kadang serampangan dalam melakukan ziarah serta tawassul (yang penting ahli kuburnya muslim, bukan kafir), menghambur-hamburkan uang agar terkesan mewah saat melaksanakan tahlilan, haul, dan sejenisnya, melonggarkan ikhtilath

16

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyahbainarrijal wan nisa’ al-ajnabiyyah (kata mereka: dosa-dosa sedikit tidak masalah, yang penting syi’ar Islam Sunni ramai di khalayak umum), dan sangat menghargai tuntunan tradisi dan budaya ke-daerahan, kadang-kadang sampai berani melanggar ajaran syari’at Islam. Terkadang mereka ber-mu’amalah dengan bank, namun masih mengakui keharaman bunga bank (riba) dan men-tasharruf-kannya untuk amal sosial, membayar pajak dan tagihan listrik, bukan untuk dimakan. Mereka juga menaruh anak-anaknya di pendidikan umum, akan tetapi tidak membenarkan pemikiran orang kafir dan para filosof. Kelompok kedua ini dinamai al-muqashshirin atau al-mukhallithin, dan masih kami kategorikan Ahlussunnah wal Jama’ah dengan catatan tidak menghalalkan kemaksiatan atau kekufuran. Dan jika menghalalkan, berarti mereka bukan Sunni lagi, bahkan sudah menjadi Non mukmin atau Liberal (alias munafiq).

Wallahu a’lam bisshowab

17

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah PERTANYAAN KETIGA:

Kita diharuskan untuk berpegang teguh pada aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, mendukung dan loyal terhadap organisasi yang berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah. Tapi disatu sisi, banyak tokoh utamanya yang menyimpang atau tidak berjalan sesuai dengan asas dan tujuan pertamanya. Terhadap organisasi yang semacam ini, bagaimana kita bersikap? Apakah mendukung, loyal ataukah tidak mendukung? Atau harus mufaraqah dari tokoh utama organisasi tersebut dan masih mendukung serta aktif pada kegiatan-kegiatan yang positif seperti kegiatan bahtsul masa’il diniyah dan lain-lain?

(Penanya: Sebagian masyarakat)

JAWABAN: BismillahirrahmanirrahimSikap kita harus mufaraqah dari struktur organisasi tersebut apabila tidak

mampu melaksanakan amar ma’ruf-nahi munkar terhadap para pimpinannya yang sesat, dan posisi kita justru menjadi budak hina yang selalu terbelenggu jerat-jerat kekufuran, seperti membela Konghucu, Hindu-Budha dan lain-lain, mengikuti Imlek, Natalan, Paskah dan sejenisnya. Meski sudah mufaraqah dari organisasi, kita tetap wajib beraqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, membenarkan dan menghormati ajaran murni para pendirinya. Rasulullah SAW bersabda:

ما الطاع��ة في المع��روف ال طاعة في معصية الله إن(رواه الشيخان)

“Tiada kewajiban ta’at dalam melakukan maksiat, dan keta’atan hanya pada kebaikan” (HR. Bukhari-Muslim)

Imam al-Ghozali dalam ihya’-nya, menjelaskan:

نعم يلزم��ه أن اليحض��ر مواض��ع المنك��ر ... -إلى أن قال- ال يلزمه مفارق��ة تل��ك البل��دة والهج��رة إال إذا ك��ان

18

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah يرهق إلى الفساد أو يحمل على مساعدة السالطين في الظلم والمنك��رات فيلزم��ه الهج��رة إن ق��در عليه��ا ف��إن اإلكراه ال يكون عذرا في حق من يقدر على اله��رب من

اإلكراه.“Benar, diharuskan bagi setiap orang untuk tidak menghadiri tempat-tempat

munkar…. -Sampai pada ucapan Imam al-Ghazali-: Baginya tidak diharuskan

keluar dari daerah munkar tersebut kemudian hijrah ke daerah lain, kecuali

apabila keberadaannya di situ justru akan menimbulkan kerusakan atau membantu

kezhaliman dan kemungkaran para penguasa. Jika situasinya demikian, maka

wajib baginya berhijrah ke daerah lain jika ia mampu, karena pemaksaan (orang

lain terhadapnya) tidak bisa menjadi alasan bagi orang yang mampu lari

darinya.” (Ihya’ ulumiddin, Juz: 2, hal:319)

Akan tetapi bagi para kiai, ulama, atau orang-orang yang sudah terlanjur

masuk dalam struktur organisasi tersebut, menurut kami lebih baik diteruskan asal

bisa menghindari acara-acara syi’ar kufur tersebut diatas, untuk memantau dari

dalam, memberi informasi kepada umat tentang kesesatan dan penyimpangan para

pimpinannya, menge-rem dan mempersempit gerak langkah orang-orang liberal,

sekuler, serta menjegal dan melawan program-program Salibis, Zionis, Syi’ah,

Pluralis, Liberalis, dan Sekularis.

Kalau tidak mampu demikian, maka mereka harus bersikap pasif dalam

berorganisasi dan ingkar bil qalbi (tidak bangga menjadi pengurus organisasi).

Namun tetap mendukung serta aktif dalam kegiatan-kegiatan positif seperti bahtsul

masa’il dan kegiatan keagamaan lainnya, asal tidak dikuasai orang-orang liberal.

19

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah IslamiyahAndai sudah dikuasainya, maka wajib pasif, bahkan lebih senang apabila dipecat,

karena takut beratnya resiko pertanggung jawaban kelak di Akhirat!

Rasulullah SAW menegaskan:

م ل ��ه وس�� ه علي لى الل ه ص�� عن أم سلمة أن رسول الل��رئ ��رون فمن ع��رف ب قال ستكون أمراء فتعرفون وتنك ومن أنكر سلم ولكن من رضي وتابع ق��الوا أفال نق��اتلهم

وا (رواه مسلم) قال ال ما صل“Diriwayatkan dari Ummi salamah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

‘Kelak, akan ada para pemimpin, kamu sekalian telah mengetahui (kemungkarannya) dan mengingkarinya. Siapapun yang mengetahui kemungkarannya (lalu ia melarangnya), sungguh ia telah terbebas (dari dosa dan siksa). Dan siapapun (pula) yang telah mengingkarinya, niscaya ia akan selamat. Akan tetapi (dosa dan siksa) tertimpa atas orang-orang yang ridha (kemungkarannya) dan mengikutinya. Para shahabat berkata, ‘apa kita harus memeranginya (Wahai Rasulullah)?’ Beliau menjawab, ‘Jangan, selama mereka masih sholat’.” (HR. Muslim)

Wallahu a’lam bisshowab

Sarang, 3 Syawwal 1436 H.

20

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

TANYA JAWAB

SeputarPermasalahan Aqidah Kekinian

** Aktif di Organisasi Lions Club & FKUB** Aliran Radikal mengaku-ngaku Sunni** Cara menyikapi kesesatan tokoh organisasi

OLEH: KH. MUHAMMAD NAJIH MAIMOEN

Kajian

Aqidah

21

Kumpulan Tanya Jawab Bidang Aqidah Islamiyah

Pasca Reformasi, umat Islam Indonesia dikejutkan munculnyaorganisasi-organisasi keagamaan ataupun sosial

yang berkembang biak bak jamur di musim hujan.

Ada yang mengusung isu perdamaian, persaudaraandan kemanusiaan seperti Lions Club dan Freemasonry,

ada pula yang mengangkat tema kerukunan umat beragamaseperti FKUB dan organisasi sejenisnya.

Umatpun masih dicengangkan dengan perebutan antar kelompokTentang siapakah yang paling berhak menyandang gelar

“Ahlussunnah wal Jama’ah”, sebuah sebutan untuk kelompokyang eksistensinya diridhai oleh Rasulullah SAW,

bahkan dijamin keselamatannya. Yang pada akhirnya setiap aliran mengklaim kelompoknya sebagai Ahlussunnah wal Jama’ah,

tak terkecuali sekte-sekte Radikal!

Apalagi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang asas dasarnya berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah,

sudah lama dirusak para pimpinannya yang sesat-menyesatkan.Lengkap sudah fitnah yang merasuk di tubuh umat Islam Indonesia.

Lalu, apakah umat harus masuk ke dalam organisasi tersebut?Dan bagaimana hukumnya menurut prespektif Islam?

Siapa sebenarnya Ahlussunnah wal Jama’ah? Bagaimana umat menyikapi kesesatan para pemimpin?

Risalah kecil dihadapan pembaca, insyaallah memberi jawaban dan solusi tepat bagi problematika umat, semoga bermanfaat!