12
EKONOMI KERAKYATAN SOLUSI UNTUK MASA DEPAN SURABAYA Oleh: Novita Wahyuningtyas (2010) Sastra Inggris BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita berbicara mengenai kota metropolitan, tak lepas ingatan kita dari kota Surabaya. Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar ke-2 di Indonesia. Ibu kota provinsi Jawa Timur ini berkembang pesat dari tahun ke tahun mengikuti perkembangan zaman. Hal ini memberi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya maupun masyarakat luar Surabaya, sehingga tak jarang banyak orang berdatangan ke kota Surabaya untuk menyaksikan gemerlap modernisasinya yang menyilaukan mata. Namun tak dapat dipungkiri pula, bahwasannya Surabaya memiliki segudang masalah yang menumpuk. Permasalahan-permasalahan ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah kota Surabaya yang harus segera diselesaikan jika ingin Surabaya berkembang lebih maju kedepannya. Seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwasannya pesona kota Surabaya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Surabaya atau masyarakat desa yang ingin mengadu nasib di Surabaya. Keinginan mereka pun mudah ditebak, yakni agar nasib mereka berubah menjadi segemerlap sinar kota Surabaya. Namun satu hal yang mereka lupakan, bahwasannya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di Surabaya pun juga tidak mudah. Dibutuhkan pendidikan dan kemampuan yang menghuni untuk dapat mempertahankan eksistensinya di sini. Jika tidak, mereka bukannya turut memberi kontribusi kepada Surabaya, namun hanya menjadi beban bagi pemkot khususnya. Banyaknya gelandangan maupun pemulung merupakan contoh dari gagalnya mereka dalam berkompetisi di kota Surabaya ini.

novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

EKONOMI KERAKYATAN SOLUSI UNTUK MASA DEPAN SURABAYA

Oleh:Novita Wahyuningtyas(2010) Sastra Inggris

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jika kita berbicara mengenai kota metropolitan, tak lepas ingatan kita dari kota Surabaya. Surabaya merupakan kota metropolitan terbesar ke-2 di Indonesia. Ibu kota provinsi Jawa Timur ini berkembang pesat dari tahun ke tahun mengikuti perkembangan zaman. Hal ini memberi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Surabaya maupun masyarakat luar Surabaya, sehingga tak jarang banyak orang berdatangan ke kota Surabaya untuk menyaksikan gemerlap modernisasinya yang menyilaukan mata. Namun tak dapat dipungkiri pula, bahwasannya Surabaya memiliki segudang masalah yang menumpuk. Permasalahan-permasalahan ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pemerintah kota Surabaya yang harus segera diselesaikan jika ingin Surabaya berkembang lebih maju kedepannya.

Seperti yang telah dijabarkan diatas, bahwasannya pesona kota Surabaya menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat luar Surabaya atau masyarakat desa yang ingin mengadu nasib di Surabaya. Keinginan mereka pun mudah ditebak, yakni agar nasib mereka berubah menjadi segemerlap sinar kota Surabaya. Namun satu hal yang mereka lupakan, bahwasannya persaingan untuk mendapatkan pekerjaan di Surabaya pun juga tidak mudah. Dibutuhkan pendidikan dan kemampuan yang menghuni untuk dapat mempertahankan eksistensinya di sini. Jika tidak, mereka bukannya turut memberi kontribusi kepada Surabaya, namun hanya menjadi beban bagi pemkot khususnya. Banyaknya gelandangan maupun pemulung merupakan contoh dari gagalnya mereka dalam berkompetisi di kota Surabaya ini.

Selain itu, jumlah angka kemiskinan yang meningkat terus menerus di Surabaya dengan mudah kita lihat dari banyaknya rumah-rumah kumuh

Page 2: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

yang menghiasi kota Surabaya. Hal ini sangat tragis apabila kita tengok sejenak bahwasannya rumah-rumah ini berdiri di tengah kota, di bantaran sungai, maupun kolong jembatan diantara gemeralpnya kota kita yang tercinta ini. Semakin ketatnya persaingan bisnis, terutama peluang besar terbukanya pasar bebas membuat banyak perusahaan gulung tikar. Hal ini jelas langsung berdampak pada masyarakat kelas menengah kebawah. Banyak diantara mereka yang menjadi pengangguran. Tak jarang pula, keadaan ini membuat angka kriminalitas di Surabaya naik tajam akibat tuntutan ekonomi yang harus dipenuhi untuk menyambung hidup.

Kemudian, pesatnya pertumbuhan bangunan modern seperti mal sebenarnya memberikan dampak yang baik untuk kemajuan Surabaya. Namun perkembangan mal-mal yang menjamur ini menjadi saingan yang tidak sepadan untuk pedagang-pedagang kecil seperti yang ada di pasar tradisional. Meski pun barang-barang yang di jual di mal-mal atau swalayan dirasakan lebih mahal dari pada di pasar- pasar tradisional / rakyat, namun antusias masyarakat untuk membelanjakan uangnya di mal- mal lebih tinggi dari pada di pasar-pasar rakyat / tradisional. Fasilitas yang nyaman, tersedianya pendingin ruangan, dan tempat yang bersih serta wangi memang sulit sekali kita temukan di pasar-pasar tradisional. Hal ini membuat perpindahan uang yang ada lebih sering terjadi di swalayan-swalayan atau mal-mal yang dimiliki oleh pengusaha-pengusaha besar atau masyarakat keatas ketimbang perpindahan uang yang terjadi di pasar-pasar tradisional yang dimiliki oleh rakyat kecil. Fenomena ini membuat yang kaya semakin jaya dan yang miskin semakin sengsara.

Rasanya tak akan pernah habis topik bahasan ini, jika mengulas tentang permasalahan yang terjadi di kota Surabaya. Dalam hal ini, permasalahan ekonomi adalah kunci dari kebanyakan permasalahan yang terjadi di kota Surabaya. Oleh karena itu, tulisan ini berusaha menjawab permasalahan-permasalahan diatas seperti pengangguran, tingginya urbanisasi, dan lemahnya daya saing yang dimiliki oleh kalangan menengah kebawah dengan suatu sistem yang berpihak terhadap masyarakat agar dapat mewujudkan kota Surabaya seperti yang kita inginkan, dan hal ini akan diulas dalam bab selanjutnya.

Page 3: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

BAB II

ISI

2.I Pengertian dan keunggulan sistem ekonomi berbasis kerakyatan

Sebagai kota metropolitan terbesar ke-2 di Indonesia, Surabaya akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman. Persaingan pun akan dirasa semakin ketat dari tahun ke tahun. Masyarakat harus membekali diri dengan kemampuan yang memadai untuk dapat mempertahankan eksistensinya. Dalam hal ini, keberpihakan pemerintah terhadap rakyat menengah kebawah sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, pengembangan sistem ekonomi yang berbasis kerakyatan sangat diperlukan. Karena hal ini dirasakan dapat menjadi modal yang baik bagi masyarakat kecil untuk dapat bersaing dengan pengusaha-pengusaha besar yang sekarang ini mendominasi perekonomian di Surabaya.

Dari namanya sudah jelas terlihat, bahwasannya sistem ekonomi berbasis kerakyatan merupakan suatu program / sistem dimana masyarakat diterjunkan secara langsung dalam penyelenggaraan kegiatan ekonomi tersebut. Masyarakat diharapkan dapat memberikan kontribusinya secara langsung untuk memajukan geliat perekonomian di Surabaya. Sehingga rakyat tidak hanya menjadi konsumen yang aktif saja, tetapi juga dapat menjadi produsen pula dalam kehidupan bersosialisasi.

Sistem ekonomi berbasis kerakyatan ini mengajarkan masyarakat untuk tidak hanya dapat menggantungkan hidupnya dengan bekerja pada perusahaan-perusahaan besar. Disini mereka tidak dididik sebagai pegawai atau pekerja pada sebuah instansi perusahaan, namun disini mereka dididik untuk berwira usaha, mengembangkan inovasi dan kreativitas yang mereka miliki untuk dijadikan sebuah usaha rakyat, baik yang dilakukan secara perorangan maupun kolektif. Sehingga, dengan adanya ekonomi berbasis kerakyatan ini, mereka tidak perlu khawatir lagi

Page 4: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

jika mereka akan menjadi pengangguran apabila tempat mereka bekerja tersebut gulung tikar alias bangkrut.

Selain itu, adanya sistem ekonomi berbasis kerakyatan ini dipastikan dapat menyerap pengangguran maupun penduduk urbanisasi tuna wisma yang ada di kota Surabaya. Mereka tidak diajarkan untuk selalu mencari pekerjaan dan bergantung kepada orang lain, namun mereka diajarkan untuk membuat lapangan pekerjaan sendiri yang berguna untuk diri mereka dan orang lain dengan dukungan pemerintah. Dari sini terlihat jelas, bahwasannya jika pemerintah mendukung perkembangan sistem ekonomi berbasis kerakyatan ini, maka banyak sekali nilai positif yang dapat direalisasikan dari kegiatan tersebut.

2.2 Perealisasian sistem ekonomi berbasis kerakyatan.

Sudah sering disinggung mengenai sistem ekonomi berbasis kerakyatan. Namun, bagaimanakah sebenarnya perealisasian dari sistem ekonomi tersebut? Dan program apa yang harus diterapkan untuk mendukung jalannya sistem perekonomian tersebut? Dalam tulisan ini, disebutkan beberapa solusi atau program-program yang diharapkan dapat menyelamatkan kota Surabaya dari permasalahan-permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh rakyatnya, diantaranya adalah pengoptimalan pengembangan kerajinan masyarakat, pemusatan sentra kerajinan berdasarkan pengembangan sumber daya manusia dan alam, sentra PKL, pasar masyarakat Surabaya, pemanfaatan lahan kosong, serta yang paling penting adalah penyuluhan pemerintah itu sendiri secara rutin dan mendasar demi suksesnya semua program tersebut.

Yang pertama adalah penyuluhan pemerintah tentang sistem ekonomi berbasis kerakyatan itu sendiri terhadap masyarakat secara rutin dan mendasar. Disini pemerintah menanamkan pandangan baru di pikiran masyarakat luas tentang pentingnya berwira usaha, mempunyai usaha yang dikelola sendiri atau pun secara kolektif. Program ini bertujuan untuk menarik masyarakat agar mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang berguna bagi dirinya, kelompok, maupun orang lain, dan tidak hanya dapat menggantungkan diri dengan mencari lapangan pekerjaan saja. Penyuluhan ini akan sangat efektif apabila diberikan secara langsung oleh pemerintah kepada masyarakat secara rutin. Misalnya pemerintah memberikan penyuluhan satu bulan sekali, sehingga secara tidak

Page 5: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

langsung pemerintah setempat dapat mengetahui dan memantau perkembangan dari penduduk sekitar. Selain itu, penyuluhan ini diharapkan dapat menjangkau masyarakat Surabaya secara keseluruhan, tidak hanya pada satu titik saja. Sehingga hasil yang diharapkannya pun akan jauh lebih maksimal.

Yang kedua yakni program pengoptimalan pengembangan kerajinan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat dihimbau untuk selalu berinovasi dalam membuat suatu kerajinan atau pun panganan khas daerah mereka yang dapat menghasilkan keuntungan. Namun, permasalahan yang sering ditemui dalam perjalanannya adalah masalah dana atau pemodalan. Oleh karena itu, untuk menunjang suksesnya program ini, pemerintah sebaiknya memberikan pinjaman modal terhadap rakyat yang ingin berwira usaha dengan bunga yang kecil. Karena tanpa adanya pemodalan atau pun bantuan dari pemerintah tersebut, hal ini semua akan menjadi angan-angan saja yang berhenti tanpa adanya aksi konkret. Pemodalan yang berupa pinjaman yang diberikan oleh pemerintah dirasa cukup efektif ketimbang pemberian raskin maupun BLT, karena itu semua mendidik masyarakat untuk bersikap pasif dan selalu mengandalkan pemberian tanpa adanya usaha. Oleh karena itu, program pengoptimalan pengembangan kerajinan masyarakat diharapkan dapat menjadi solusi yang efektif untuk menggiatkan perekonomian rakyat.

Yang ketiga adalah pemusatan hasil produksi berdasarkan letak daerah tersebut di Surabaya. Program ini diharapkan dapat membuat produk-produk kerajinan maupun panganan khas Surabaya semakin bervariasi. Produk-produk tersebut dapat berupa hasil olah pangan maupun produk barang kerajinan. Contohnya daerah pesisir pantai di Surabaya dapat dipusatkan sebagai daerah pengolahan sumber laut. Mereka akan dibina untuk membuat panganan-panganan khas yang berasal dari laut. Selain itu, di daerah Gunung Sari misalnya, warganya dapat dibina untuk memanfaatkan tanaman eceng gondok yang banyak tumbuh di sungai sekitar mereka untuk dijadikan produk kerajinan tangan yang mempunyai nilai jual tinggi, dan untuk masyarakat di tengah kota Surabaya, mereka bisa diajarkan untuk membuat kerajinan-kerajinan khas lainnya, seperti batik khas Surabaya dan sebagainya. Barang-barang produksi mereka pun bisa dengan mudah ditawarkan di tempat-tempat wisata yang ada di Surabaya sebagai oleh-oleh khas dari kota Surabaya.

Page 6: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

Kemudian ada pula sentra PKL. Seperti yang kita ketahui, PKL adalah sebutan bagi para pedagang yang tidak mempunyai lahan tetap untuk berjualan, sehingga mereka harus berjualan di pinggir – pinggir jalan. Jelas saja apa yang mereka lakukan tersebut sedikit banyak mengganggu keteraturan kota Surabaya, sehingga tak jarang keberadaan mereka sering digusur oleh petugas pamong praja. Hal ini sangat tragis, apabila kita lihat bahwasannya kebanyakan PKL merupakan masyarakat kelas kebawah, oleh karena itu jika tidak ada lahan khusus bagi mereka untuk menggelar barang dagangannya, maka dipastikan tidak ada pundi-pundi pendapatan yang dapat mereka kantongi. Oleh sebab itu, sebagai upaya untuk memberikan tempat bagi para pedagang kaki lima untuk menggelar barang dagangannya tanpa merusak keindahan dan keteraturan kota, alangkah baiknya jika pemkot Surabaya menyediakan suatu lahan kosong di setiap titik kota Surabaya sebagai sentra PKL. Sehingga PKL tidak perlu lagi berjualan di pinggir jalan, mereka dapat berjualan di sentra PKL tersebut tanpa mengganggu lalu lintas. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan kesan rapi terhadap para PKL itu sendiri.

Selanjutnya adalah program pasar masyarakat Surabaya. Sebagaimana kita ketahui, maraknya mal-mal yang menjamur di Surabaya ini tidak selalu baik untuk para pedagang-pedagang kecil khususnya di kota Surabaya. Mereka bukanlah saingan yang sepadan bagi para pengusaha besar tersebut. Oleh karena itu, program pasar masyarakat merupakan solusinya. Dimana, di pasar masyarakat ini mereka dapat menjual produk-produk khas dari kota Surabaya, baik kuliner maupun kerajinan tangan. Semua produk khas di setiap titik di Surabaya tadi dapat dipasarkan di pasar masyarakat tersebut. Tentunya, suasana yang bersih dan nyaman juga tidak boleh dilupakan untuk menarik perhatian pengunjung agar datang ke pasar masyarakat tersebut. Selain itu, kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah juga tidak dapat dipisahkan dalam hal ini, pemerintah yang mempunyai kekuasaan tertinggi juga diharapkan berperan aktif membantu dalam mempublikasikan pasar masyarakat ini kepada masyarakat Surabaya sendiri maupun masyarakat luar Surabaya. Sebagai contoh, pemerintah dapat mengenalkan pasar masyarakat ini secara luas kepada hal layak melalui situs-situs jejaring sosial maupun website resmi pemerintah kota Surabaya. Namun alangkah lebih baiknya jika pemerintah menyediakan website khusus untuk pasar masyarakat Surabaya yang resmi, sehingga

Page 7: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

mereka juga dapat berjualan secara online mengikuti arus globalisasi yang ada sekarang ini.

Yang terakhir adalah pemanfaatan lahan yang tidak produktif untuk dijadikan lahan yang produktif atau lahan yang menghasilkan di kota Surabaya. Mungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya. Lahan ini boleh jadi milik pemerintah atau pun milik swasta. Namun terlepas dari itu semua, pemerintah seharusnya bisa memanfaatkan lahan-lahan kosong tersebut untuk dijadikan lahan yang produktif dengan menjalin kerja sama dengan pemilik lahan dan masyarakat setempat. Dalam hubungannya dengan sistem ekonomi kerakyatan, pemerintah dalam hal ini dapat menyewa lahan kosong tersebut kemudian menyediakan bibit-bibit tanaman yang nantinya dapat dikelola oleh masyarakat sekitar. Lalu jika panen tiba, maka keuntungan dari hasil panen tersebut dapat dibagi dua antara pemerintah dengan masyarakat yang mengelolanya. Sehingga selain fungsi pemanfaatan lahan tersebut, lagi-lagi pemerintah berhasil menjadi sarana yang baik bagi masyarakat Surabaya untuk mengembangkan sistem ekonomi berbasis kerakyatan.

Kesemua program diatas tersebut dibuat tidak lain untuk menyukseskan berjalannya sistem ekonomi berbasis kerakyatan. Tanpa kerja sama yang baik antara anggota masyarakat dengan pemerintah, maka apa yang dicita-citakan oleh masyarakat Surabaya tidak akan berjalan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, keseriusan dari semua pihak merupakan hal yang harus terus menerus dipupuk untuk masa depan kota Surabaya lebih baik.

Page 8: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Surabaya, yang merupakan kota metropolitan terbesar ke-2 di Indonesia memang selalu menawarkan pesonanya untuk dikunjungi. Namun, kota metropolitan ini juga tidak luput dari masalah-masalah yang menumpuk. Tingkat pengangguran yang tinggi, urbanisasi yang meningkat, serta kemiskinan merupakan potret kecil dari apa yang terjadi di sini. Persoalan yang kebanyakan dipicu oleh masalah ekonomi tersebut, tidak akan pernah selesai tanpa adanya suatu sistem yang berpihak pada masyarakat, khususnya masyarakat menengah kebawah.

Page 9: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

Sistem ekonomi berbasis kerakyatan merupakan jawaban dari permasalahan-permasalahan tersebut. Masyarakat diajarkan untuk lebih berperan aktif sebagai produsen dari pada sebagai konsumen, kemudian secara aktif pula menyediakan lapangan pekerjaan yang baru ketimbang mencari pekerjaan. Melalui sistem ekonomi berbasis kerakyatan ini diharapkan dapat memperbaiki taraf hidup masyarakat Surabaya pada umumnya, sehingga hal ini dapat dijadikan jalan pintas untuk menuju Surabaya lebih baik.

3.2 Solusi

Adapun solusi-solusi yang diharapkan mampu mengatasi semua permasalahan yang ada. Tentunya solusi ini masih berpicu pada sistem ekonomi kerakyatan, dan solusi-solusi tersebut diantaranya adalah:

1. Penyuluhan pemerintah tentang sistem ekonomi berbasis kerakyatan terhadap masyarakat Surabaya secara rutin dan mendasar

2. Pengoptimalan pengembangan kerajinan masyarakat.

3. Pemusatan hasil produksi berdasarkan letak daerahnya di Surabaya.

4. Sentra PKL

5. Pasar masyarakat Surabaya.

6. Pemanfaatan lahan yang tidak produktif untuk dijadikan lahan yang produktif atau lahan yang dapat menghasilkan keuntungan di kota Surabaya.

Itulah keenam solusi yang diharapkan dapat mengantarkan masyarakat kota Surabaya menuju lebih baik. Namun, harapan tersebut dapat tercapai dengan mudah apabila semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat saling bekerja sama. Kerja keras merupakan kunci keberhasilannya. Sekarang tinggallah bagaimana masyarakat menyiasatinya, karena masa depan kota Surabaya ada di tangan seluruh anggota masyarakat kota Surabaya itu sendiri.

Kumpulan gambar pendukung:

Page 10: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

1. Potret urbanisasi menuju kota Surabaya.

2. Rumah kumuh yang masih menghiasi kota Surabaya.

3. Perbedaan keadaan mal-mal dan pasar-pasar tradisional di Surabaya.

Page 11: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya

4. Sentra PKL di daerah Wiyung.

5. Pemanfaatan lahan yang tidak produktif.

Page 12: novitawahyuningtyas.files.wordpress.com · Web viewMungkin kita sering menjumpai lahan kosong yang dibiarkan begitu saja di pinggiran kota Surabaya maupun di pusat kota Surabaya