33
KESIAPAN INDONESIA MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Surabaya, 25 Mei 2015 Bambang Wahyu HD BDS POMOSDA LPPM STT POMOSDA W I R A U S A H A 1) ekspo r

0 Kesiapan menghadapi AEC.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

PowerPoint Presentation

Kesiapan indonesia menghadapi ASEAN Economic Community 2015Surabaya, 25 Mei 2015Bambang Wahyu HDBDS POMOSDALPPM STT POMOSDA

W I R A U S A H A 1)ekspor15/28/2015 8:33 AM

1.TENTANG ASEAN Economic Community (AEC) 20152Integrasi sektor barang dimulai dengan Preferential Trade Arrangement (PTA) tahun 1977, disusul dengan skim Common Effective Preferential Tariff for ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) tahun 1992

Integrasi sektor jasa dimulai tahun 1995 dengan disepakatinya ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS). Pembukaan sektor jasa dilakukan bertahap melalui Paket-paket Integrasi dengan target pada tahun 2015 terintegrasi 128 sub-sektor dari 11 sektor jasa ditambah 16 sub-sector financial dan 13 sub-sector air transport:

1. Business Services7. Financial Services2. Communication Services8. Health-Related & Social Services3. Construction & Related Engineering Services9. Tourism & Travel-Related Services4. Distribution Services10. Recreational, Cultural & Sport Services5. Educational Services11. Transport Services6. Environmental Services12. Other Services not Included Elsewhere

Integrasi sektor investasi dimulai dengan ASEAN Investment Agreement (AIA) tahun 1998 yang selanjutnya dikembangkan mencakup 4 pilar: liberalisasi, fasilitasi, perlindungan dan promosi investasiAEC SEBUAH PROSES35/28/2015 8:28 AM

Cetak Biru AEC: rangkuman & pendalaman berbagai kesepakatan ekonomi ASEAN & perluasan ke bidang baru seperti persaingan & perlindungan konsumen

Cetak Biru terdiri atas 4 pilar, memuat langkah yang harusditempuh dalam 4 kerangkawaktu (2008-2009/2010-2011/2012-2013/2014-2015)

ASEAN CountryImplementation Rate 2008-13Brunei D79.3Cambodia78.4Indonesia77.0Laos76.9Malaysia80.0Myanmar77.2Philippines79.2Singapore81.3Thailand81.1Viet Nam80.1Kemajuan implementasi Cetak Biru dimonitormelalui mekanisme scorecard

Implementation rate ASEAN periode 2008-2013 adalah 72,2%CETAK BIRU AECDi sektor barang tidak akan terjadi kejutan karena penurunan tarip berproses sejak 1992 & bagi ASEAN-6 kewajiban penghapusan tarip diselesaikan 1 Januari 2010

98,87% pos tarip AFTA Indonesia sudah 0% sejak Januari 2010 (rata-rata ASEAN-6 adalah 99,20%; ASEAN-4 akanmelakukan hal sama pada periode 2015-2018)

Indonesia tempatkan 9 pos tarip beras dan 7 pos tarip gula dalam Highly Sensitive List; belum dibebaskan pada 2015. HSL negara ASEAN lain: PHL (beras, gula); CAM & VTM (pertroleum). Exclusion list (GEL): INA & MAL (minol); VTM (tobacco)

Negosiasi tarip selesai tahun 2004 & pembahasan MRA produk karet, otomotif, makanan olahan, obat tradisional, masih berlangsung. MRA untuk elektrikal elektronik dan kosmetik telah dibentuk.

Kesepakatan tarip dibarengi kerjasama fasilitatif: Single Window, koordinasi pabean, simplifikasi Certificate of Origin dll; perluas regional supply chain seperti di sektor otomotif

Rata2 tingkat tarip umum/MFN Indonesia sudah rendah: 6% (Jepang 3%; Peru 4%; AS 5%; Malaysia 5%; Philippines 7%; Mexico 10%; China 11%; Thailand 12%; Brazil 13%; India 15%)

MEA 2015 tetap mewajiban barang impor memenuhi seluruh aturan/kebijakan terkait: prosedur impor; ketentuan lartas; pembebasan bea masuk; kesesuaian standard & persyaratan teknis (SNI); labelling; sertifikasi kelayakan produk; karantina; dsb. Country

Percentage of Total Tariffs0%>0%OtherBrunei D. 99.27-0.73INA98.870.170.96MAL98.740.590.66PHIL98.621.110.27SIN100--THA99.85--ASEAN699.200.350.45CAM59.6440.36-LAO78.7320.360.91MYN79.6619.690.65VN72.2425.771.99ASEAN472.5726.550.89ASEAN 88.9610.420.62AEC 2015, PERDAGANGAN BARANG?Di sektor jasa, telah disepakati pengaturan saling pengakuan (Mutual Recognition Arrangements /MRAs) bagi 8 jenis kualifikasi profesional: Engineering Services (jasa teknik rekayasa); Nursing Services (jasa keperawatan); Architectural Services (jasa arsitektur); Surveying services (jasa pemetaan); Tourism Professional (jasa profesi pariwisata); Accountancy Services (jasa akuntansi); Medical Practitioners (jasa medis) ;Dental Practitioners (jasa dokter gigi).Telah disepakati Persetujuan ASEAN tentang Pergerakan Orang Perseorangan (ASEAN Agreement on Movement of Natural Persons) dimana Indonesia dalam proses meratifikasi. Pergerakan tenaga kerja profesional perseorangan akan lebih terbuka, namun tetap tunduk pada syarat dan aturan nasional, seperti persyaratan dan prosedur kualifikasi yang berlaku di negara masing-masing. Hampir seluruh negara ASEAN memberikan komitmen perpindahan tenaga kerja profesional antar perusahaan (direktur, manajer dan tenaga ahli) dan kunjungan bisnis.Ketentuan Pengakuan: terdapat 6 kriteria yang disediakan dalam kerangka MRA yaitu pendidikan, ujian, registrasi dan pemberian lisensi, pengalaman pendidikan profesional lanjutan dan kode etik (professional conduct).Menguasai bahasa asing baik bahasa inggris maupun bahasa asing lainnya.Meningkatkan keterampilan melalui pelatihan dan sertifikasi bertaraf ASEAN dan internasional.Memperluas networking/jejaring, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di ASEAN.Memahami MRA dan ASEAN MNP Agreement beserta komitmennya dari semua negara anggota ASEAN.Memahami peraturan domestik di negara ASEANMenyelaraskan peraturan domestik Indonesia agar sejalan dengan komitmen Indonesia di ASEAN Economic CommunityAEC 2015, PERDAGANGAN JASA?Persiapan yang DiperlukanFramework Arrangement for Mutual Recognition on Surveying Qualification merupakan jasa pemetaan/surveying services dimana Survei didefenisikan sebuah ilmu, seni dan teknologi untuk menentuan posisi relatif, titik di atas, atau di bawah permukaan bumi. Dalam arti yang lebih umum, survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan lingkungan, pengolahan informasi, dan menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.

Hal yang masih dinegosiasikan dan diperkirakan akan selesai sebelum deadline?- Pemenuhan komitmen AFAS Paket 9 dan Paket 10.- ASEAN Trade in Services Agreement (Enhancement of AFAS).

5/28/2015 8:28 AM67Apakah tenaga kerja profesional ASEAN akan membanjiri pasar tenaga kerja Indonesia? Batasan dalam ASEAN Movement of Natural Persons (MNP) AgreementSesuai pasal 2 ayat 3 perjanjian setiap negara anggota ASEAN tetap memiliki otoritas untuk menerapkan peraturan nasional masing-masing dalam melaksanakan implementasi perjanjian.

Pelaksanaan komitmen liberalisasi dari setiap negara anggota ASEAN untuk ASEAN MNP Agreement diatur dalam Schedule of Commitment (SoC) masing-masing negara. Implementasi dari perjanjian hanya berlaku untuk sektor-sektor pekerjaan yang dikomitmenkan ke dalam SoC dimaksud dan tidak berlaku untuk sektor-sektor yang tidak dikomitmenkan (positive list).

Perpindahan tenaga kerja profesional di ASEAN, hanya dapat dilakukan melalui kontrak kerja sama antar badan hukum (juridical persons) di ASEAN atau melalui investasi badan hukum satu negara ASEAN di negara ASEAN lainnya.Kekhawatiran dan Fakta Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN#INTERNALDaya saing & produktivitas nasionalIklim usaha (pembiayaan murah, birokrasi efisien, insentif menarik dsb)Sumber Daya Manusia (spesialisasi, kompetensi, etos, kultur, produktivitas)Infrastruktur & sistem logistik-distribusi nasional Dukungan Research & Development, inovasiASEAN sebagai pasar ekspor, tujuan investasi & basis usaha pebisnis nasionalMeningkatkan posisi Indonesia dalam rantai nilai/suplai di kawasan dan global

EKSTERNALPemenuhan komitmen terhadap Roadmap menuju MEA 2015 secara individu dan kolektif di ASEANPenyelarasan kebijakan nasional dengan integrasi kawasanPolitical will dari seluruh anggota ASEAN & Sistem hukum dan perundang-undangan yang berbeda di setiap negara ASEAN

TANTANGAN MENUJU MEA 2015

2. PEREKONOMIAN DUNIA9

Perbaikan kinerja pertumbuhan ekonomi global mendorong peningkatan permintaan dan aktivitas perdagangan dunia.

harga komoditas dunia diperkirakan menurun: iklim yang kondusif, perbaikan pasokan, dan situasi geopolitik yang mulai stabil inflasi dunia stabil atau sedikit melambatAmerika Serikat: Tingkat pengangguran mulai menurun, namun inflasi masih rendah belum sesuai target. Kebijakan tapering off berlanjut di 2014, dan 2015 potensi kenaikan Federal Fund Rate (FFR) Eropa: Tumbuh positif pada 2014, namun masih dibayangi risiko pelemahan, tingginya pengangguran dan potensi deflasi, kebijakan pelonggaran moneter berlanjutJepang: Kenaikan pajak penjualan (April 2014) akan berdampak pada tingkat daya beli Tiongkok: Tiongkok mengalami perlambatan, arah kebijakan bergeser pada konsumsi domestik sebagai mesin pertumbuhanIndia: Masih terdapat tekanan Current Account Deficit Inflasi mereda di bawah 2 digit , ekspor menguatPemulihan ekonomi global diperkirakan akan terjadi di 2014 secara moderat, dan berlanjut di 2015, namun beberapa risiko harus diwaspadai 10Sumber: WEO, IMF, Juli 2014

Indikator Ekonomi Global

Pertumbuhan Ekonomi Dunia

Trade Policy Research and Development Agency

11Dinamika perekonomian global memiliki dampak pada ekonomi domestik, dengan prospek pertumbuhan di 2015 membaik...Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor RI yang penting. Perlambatan ekonomi Tiongkok menimbulkan risiko bagi ekspor RITujuan Ekspor Non Migas RI (rata rata 2012-2013)

Tren arus modal masuk ke emerging market cenderung menurun, mendorong persaingan likuiditas yang makin ketat.

Risiko tapering off dan kenaikan FFR ke depan akan memperketat likuiditas dan arus modal masuk di EM, meskipun masih terdapat likuiditas yang berasal dari Eropa

Investasi Ekuitas EM Asia (US$ Miliar)

Trade Policy Research and Development AgencyPerkembangan Ekonomi Dunia

IMF mempublikasikan pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2014 mencapai 3,3% sementara tahun 2015 diproyeksikan sebesar 3,8%.Negara-negara emerging market dan berkembang di tahun 2015, termasuk ASEAN-5 diperkirakan masih tumbuh moderat, meskipun lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Sumber: WEO Oktober 2014Sumber: World Bank (diolah Puska Daglu) Harga beberapa komoditi masih melemah di bulan September 2014 (MoM) dan (YoY)

12The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

3. POTENSI INDONESIA13Domestic Market Strength14250mnPopulation (> 40% of ASEAN population)140mnProductive age(15-55 yrs)40percentMiddle-class (56 mn people of prod.age)20Rp.mnUSD 1,700Shopping/month(middle-class family)5,071.1Rp.bnHousehold consumption(55.8% of GDP)-3.28percentTrade GrowthSource : Coordinating Central Bureau of Statistics, Rep. of Indonesia, 2013

Trade Policy Research and Development AgencyPotensi Indonesia15Indonesia has an abundance of renewable (agricultural products) and un-renewable (mining and minerals) natural resources. It must be able to optimize the handling of its natural resources by increasing a processing industry that will provide high added value, while at the same time reducing exports of raw materials.

Source : Coordinating Ministry for Economic AffairsThe Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaIndonesia Key Indicator16Sumber: World Economic Forum, Statistics Indonesia (2014)

Indonesian GDP (nominal prices) in period Jan-Sep 2014 reached Rp 7,507 trillion.Indonesia GDP growth in period Jan-Sep is 5.1% (YoY). Composition of GDP in Jan-Sep 2014 is dominated by household consumption amounted to 55.7% and 31 % of investment.

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

4.TANTANGAN17Indonesia Global Competitiveness Index 2014-201518Sumber: World Economic Forum, 2014

The Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaKondisi Infrastruktur Indonesia (GCI Score)19

Sumber: World Economic Forum dalam Setijadi, 2014The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia

5.TANTANGAN BIDANG PERTANIAN20Profil Perdagangan Indonesia dalam Forum ASEANMarket Share Ekspor Indonesia ke intra ASEANSumber : Sumber : http://witsworldbankorg/, Diolah Dit Pemasaran Internasional, Ditjen PPHP KomoditiNegara PesaingMarket Share IndonesiaCPO dan olahan lain sawitMalaysia89,94 %Biji KakaoMalaysia94,9 %Kopra (Kelapa)Malaysia dan Filipina63,90 %KopiVietnam37,18 %LadaVietnam54,99 %Karet alamThailand, Vietnam dan Singapura12,26 %GandumThailand, Malaysia dan Singapura3,48 %NenasFilipina57,89 %MeteVietnam, Singapura8,61 %Manioc/CassavaThailand dan Vietnam3 %Profil Perdagangan Indonesia dalam Forum ASEANMarket Share Ekspor Indonesia ke Eksternal ASEAN (Dunia)Sumber : Sumber : http://witsworldbankorg/, Diolah Dit Pemasaran Internasional, Ditjen PPHPJenis KomoditiNegara PesaingMarket Share IndonesiaCPO dan olahan lain sawitMalaysia34,31 %Biji KakaoMalaysia94,55 %Kopra (Kelapa)Malaysia dan Filipina35,59 %KopiVietnam34,90 %LadaVietnam, Singapura27,33 %Karet alamThailand13,63 %GandumThailand,Malaysia&Singapura3,48 %NenasFilipina dan Thailand15,35 %MeteVietnam3,16 %Manioc/CassavaThailand dan Vietnam1,77 %Peluang Ekspor Komoditi Pertanian di negara ASEAN dan Mitra Permintaan Produk Pertanian dari beberapa negara ASEAN dan Mitra DialognyaNoNegaraProduk Yang dibutuhkan dari Indonesia1SingapuraSayuran, umbi dan Buah, dengan target 20 % dari pangsa Singapura setiap tahun (saat ini masih sekitar 4,2 %)2ChinaSalak, manggis, protocol untuk alpukat dan duku (sedang disusun 2012). Sejak Februari 2013 ekspor manggis ke China dihentikan sementara oleh China. Pemerintah sedang bernegosiasi kembali dengan China.3Korea SelatanNenas, pisang, mangga, manggis dan paprika (kendala SPS ketat)4JepangPisang dan Nenas (IJ-EPA), saat ini masih belum bisa dipenuhi Indonesia5AustraliaManggis, mangga (rencana) dan buah tropis lainnya6New ZealandPemerintah sedang negosiasi dengan NZ terkait ekspor manggis dan pihak NZ telah datang ke Kemtan dan akan mengunjungi daerah produsen manggis di Jawa Barat (18-19 Pebruari 2013).

6.UPAYA MENGHADAPI AEC 201524JALAN PERUBAHAN UNTUK INDONESIAMenghadirkan Negara yang BekerjaKemandirian yang MensejahterakanEkonomi MandiriKedaulatan PanganKedaulatan EnergiKedaulatan KeuanganPenguatan TeknologiMenghadirkan kembali Negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara;Membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya;Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan;Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya;Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di Pasar Internasional;Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis Ekonomi Domestik;Melakukan revolusi karakter bangsa;Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.NAWACITARevolusi MentalPeningkatan Daya Saing & ProduktivitasPembangunan infrastrukturPasar tradisional & sentra perikananIklim investasi yang mudah & menarikBUMN sebagai agen pembangunan25The Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaYANG PERLU DILAKUKANPemerintah RI melakukan langkah dan upaya dari sisi dukungan kebijakan, kelembagaan dan anggaran.

Dukungan kebijakan (sektoral ataupun lintas sektoral) vide Inpres No 5/2008 tentang Fokus Program Ekonomi Tahun 2008-2009 dan Inpres No 11/2011 tentang Pelaksanaan Komitmen Cetak Biru Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Pemerintah mendorong pelaksanaan program pembangunan nasional seperti Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Program Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dan sebagainya.

UPAYA PEMERINTAHBeberapa Upaya yang dapat dilakukan pengusaha agar dapat bersaingPeningkatan efisiensi usaha dan kualitas produk (termasuk packaging).Riset pasar dan networking dengan mitra lokal.Promosi produk dan mengikuti pameran.Mengikuti misi dagang ke negara tujuan ekspor.Membangun komunikasi dan hubungan kerjasama yang erat dengan Kementerian Perdagangan untuk mengakses informasi peluang untuk menyusup ke pasar yang menguntungkan serta mengatasi rintangan masuk pasar.Mampu beradaptasi dan sensitif terhadap kebutuhan, gaya hidup, dan tren negara tujuan ekspor.Inovasi dalam mengembangkan jaringan kerja, mengembangkan produk serta pemasarannya.

#2829STRATEGI PENDEKATAN PRODUKPasar Dunia :Manufaktur 67%Primer 33%Indonesia :Manufaktur 37%Primer 63%Indonesia :Manufaktur 65%Primer 35%... sampai 2014... 2019STRUKTUR PRODUK EKSPOR Saat ini, ekspor Indonesia : produk primer vs. produk manufaktur 63% vs. 37%. Pasar dunia : produk primer vs. produk manufaktur 33% vs. 67%. Untuk meningkatkan pangsa di pasar dunia, Indonesia harus mendorong ekspor ke arah produk manufaktur yang menjadi permintaan utama dunia. Penentuan produk berdasarkan demand dunia dan supply Indonesia, sebagai berikut :Demand dunia tinggi dan pangsa ekspor nasional tinggi (Prioritas I).Demand dunia tinggi, namun pangsa ekspor nasional rendah (Prioritas II). Pangsa ekspor nasional tinggi, namun demand dunia rendah (Prioritas III). Pangsa ekspor nasional rendah dan demand dunia rendah (Prioritas IV)

The Ministry of Trade of the Republic of IndonesiaKONSEP dan STRATEGI PENGEMBANGAN EKSPORPeningkatan Ekspor Nasional1.2.3.3030BAGAIMANA MENCIPTAKAN PRODUK EKSPOR UNGGULAN Mengembangkan desain sebagai Penciptaan Nilai TambahMemilih produk unggulan berdasarkan persepsi pasar dan konsumenMembuat cerita mengenai asal-usul/sejarah/budaya yang menceritakan produk tersebut secara menarik sehingga konsumen tergerak untuk membeli/menggunakan produk yang dibuat

Melakukan Diversifikasi produk melalui kreativitas dan InovasiMelakukan perlindungan produk dengan mendaftkarkan di HKIMenciptakan merek yang tepat untuk selalu diingat konsumen

Mendorong produksi barang kebutuhanpokok dan/atau barang penting dalam negeri

1 Menopang ketahanan ekonomi nasional

2Perlindungan konsumen dengan labelling dan SNI

3

4Dukukunga kepada Pelaku Usaha Indonesia lebih efisien dan berkembang lebih maju

5Payung hukum E-Commerce

6Peran DPR dalam ratifikasi Perjanjian Kerjasama Perdagangan InternasionalUndang Undang No 7 2014Point-point dalam UU PerdaganganThe Ministry of Trade of the Republic of Indonesia32TERIMA KASIH