21
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh. Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh. Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan garam magnesium. Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu tulang dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang terutama pada pergerakan. Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur apabila terjadi cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial. Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia, kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma (Trurnble TE, et al, 2006). Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada masa fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin. Kemudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18 tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26 tahun (Housner JA, Kuhn JE, 2003). 1

129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan

sekitarnya. Tulang merupakan alat penopang dan sebagai pelindung pada tubuh.

Tanpa tulang tubuh tidak akan tegak berdiri. Fungsi tulang dapat diklasifikasikan

sebagai aspek mekanikal maupun aspek fisiologikal. Dari aspek mekanikal, tulang

membina rangka tubuh badan dan memberikan sokongan yang kokoh terhadap tubuh.

Sedangkan dari dari aspek fisiologikal tulang melindungi organ-organ dalam seperti

jantung, paru-paru dan lainnya. Tulang juga menghasilkan sel darah merah, sel darah

putih dan plasma. Selain itu tulang sebagai tempat penyimpanan kalsium, fosfat, dan

garam magnesium. Namun karena tulang bersifat relatif rapuh, pada keadaan tertentu

tulang dapat mengalami patah, sehingga menyebabkan gangguan fungsi tulang

terutama pada pergerakan. Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering

mengalami fraktur apabila terjadi cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial.

Pada tulang ini bisa terjadi banyak proses patologik sama seperti pada tulang yang

lainnya yaitu bisa ada kelainan congenital, trauma (fraktur), inflamasi, neoplasia,

kelainan metabolik tulang dan yang lainnya. Fraktur clavicula bisa disebabkan oleh

benturan ataupun kompressi yang berkekuatan rendah sampai yang berkekuatan

tinggi yang bisa menyebabkan terjadinya fraktur tertutup ataupun multiple trauma

(Trurnble TE, et al, 2006).

Clavicula adalah tulang yang paling pertama mengalami pertumbuhan pada

masa fetus, terbentuk melalui 2 pusat ossifikasi atau pertulangan primer yaitu medial

dan lateral clavicula, dimana terjadi saat minggu ke-5 dan ke-6 masa intrauterin.

Kemudian ossifikasi sekunder pada epifise medial clavicula berlangsung pada usia 18

tahun sampai 20 tahun. Dan epifise terakhir bersatu pada usia 25 tahun sampai 26

tahun (Housner JA, Kuhn JE, 2003).

1

Page 2: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

BAB II

LAPORAN KASUS

II.1 IDENTITAS PASIEN

a. Nama : Nn. TW

b. Umur : 16 tahun

c. Alamat : Malangan Tidar RT 04/05, Tidar Utara

d. Agama : Islam

e. Nomor RM : 2209.0755.76

f. Tanggal pemeriksaan : Pre operasi : 10 Oktober 2012

Post operasi : 11 – 14 Oktober 2012

II.2 PEMERIKSAAN PRE OPERASI

a. Anamnesis :

Pasien datang ke IGD RST karena mengalami kecelakaan lalu lintas antara

sepeda motor vs sepeda motor pada tanggal 10 Oktober 2012, waktu kejadian

pasien dalam keadaan sadar, pasien terjatuh dengan tumpuan pada tangan

kanannya dan mengeluh rasa nyeri pada bahu kanannya, pusing (-), sesak (-),

mual/muntah (-). Oleh dokter jaga dilakukan pemeriksaan fisik dan penunjang

berupa foto rontgen Shoulder Dextra kemudian pasien disarankan mondok

untuk dilakukan operasi.

b. Pemeriksaan Fisik

- Status Generalis :

Kesan Umum : Baik, Compos mentis

Tanda vital :

- Tekanan darah: 110/80 mmHg

- Nadi : 72 x/menit

- Laju nafas : 32 x/menit

- Suhu : 36,5°C

2

Page 3: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

Kepala/leher :

- Rambut : sebahu, warna rambut hitam,

distribusi merata, tidak mudah dicabut

- Kepala : mesocephale, sefalhematoma (-)

- Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)

- Hidung : bentuk normal, sekret (-/-), deformitas (-)

- Telinga : bentuk normal, discharge (-/-), deformitas (-)

- Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-)

- Lidah : bentuk dan ukuran normal, lidah kotor (-),

hiperemis (-),

- Leher : simetris, pembesaran kelenjar limfe (-)

Thorax :

- Jantung : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop (-)

- Paru : SD Vesikuler, Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)

Abdomen :

- Inspeksi : datar

- Auskultasi : bising usus (+), metalic sound (-)

- Perkusi : timpani

- Palpasi : nyeri tekan (-), distensi (-), defans muskular (-)

Genitalia : dalam batas normal

Ekstremias :

a. Superior : akral dingin (-/-), udema (-/-), sianosis (-/-), capillary refill <

2 detik

b. Inferior : akral dingin (-/-), udema (-/-), sianosis (-/-), capillary refill <

2 detik

- Status Lokalis : a/r bahu kanan

a. Look : deformitas (+), bengkak (+)

b. Feel : nyeri tekan (+), pulsasi bag distal trauma (+)

c. Move : passive movement (ROM terbatas)

3

Page 4: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

c. Pemeriksaan Penunjang : foto rontgen Shoulder Dextra

d. Diagnosis : Closed Fracture 1/3 Mid Clavicula Dextra

e. Penatalaksanaan :

a. Injeksi asering 20 tpm

b. Injeksi ranitidine 1 ampul

c. Injeksi norages 1 ampul

4

Page 5: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

II.3 PEMERIKSAAN POST OPERASI

a. 11 Oktober 2012 Post Operasi Hari ke-1 :

Anamnesis : nyeri post op (+), pusing (-), mual/muntah (-), BAK/BAB (-)

Px. Fisik :

Status Generalis : dalam batas normal

Kesan Umum : Baik, Compos mentis

Tanda vital :

- Tekanan darah: 130/80 mmHg

- Nadi : 80 x/menit

- Laju nafas : 24 x/menit

- Suhu : 37°C

Status Lokalis : a/r bahu kanan :

a. Look : bengkak (+), deformitas (-)

b. Feel : nyeri tekan (+), pulsasi bag distal (+)

c. Move : passive movement e.c nyeri post operasi

Px. Penunjang : Hasil ORIF Shoulder Dextra

5

Page 6: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

Penatalaksanaan :

a. Injeksi ketorolac 3 x 30 mg

b. Injeksi pycin 3 x 750 mg

c. Infus RL : D5 = 2 : 1

d. Mobilisasi dengan Arm Sling

b. 12 Oktober 2012 Post Operasi Hari ke-2 :

Anamnesis : nyeri post op (+), pusing (-), mual/muntah (-), BAK/BAB (-)

Px. Fisik :

Status Generalis : dalam batas normal

Kesan Umum : Baik, Compos mentis

Tanda vital :

- Tekanan darah: 110/70 mmHg

- Nadi : 72 x/menit

- Laju nafas : 24 x/menit

- Suhu : 36,5°C

Status Lokalis : a/r bahu kanan :

a. Look : bengkak (+), deformitas (-)

b. Feel : nyeri tekan mulai berkurang dibandingkan hari sebelumnya,

pulsasi bag distal (+)

c. Move : passive movement e.c nyeri post operasi

Px. Penunjang : -

Penatalaksanaan :

a. Terapi lanjut

b. Mobilisasi bertahap

6

Page 7: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

c. 13 Oktober 2012 Post Operasi Hari ke-3 :

Anamnesis : nyeri post op (+), pusing (-), mual/muntah (-), BAK/BAB (-)

Px. Fisik :

Status Generalis : dalam batas normal

Kesan Umum : Baik, Compos mentis

Tanda vital :

- Tekanan darah: 110/80 mmHg

- Nadi : 80 x/menit

- Laju nafas : 20 x/menit

- Suhu : 36,5°C

Status Lokalis : a/r bahu kanan :

Look : bengkak (-), deformitas (-)

Feel : nyeri tekan berkurang dibandingkan hari sebelumnya, pulsasi bag

distal (+)

Move : active movement

Px. Penunjang : -

Penatalaksanaan :

c. Terapi lanjut

d. Mobilisasi bertahap

d. 14 Oktober 2012 Post Operasi Hari ke-4 :

Anamnesis : nyeri post op (-), pusing (-), mual/muntah (-), BAK/BAB (-)

Px. Fisik :

Status Generalis : dalam batas normal

Kesan Umum : Baik, Compos mentis

Tanda vital :

- Tekanan darah: 120/80 mmHg

- Nadi : 84 x/menit

- Laju nafas : 20 x/menit

7

Page 8: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

- Suhu : 36,5°C

Status Lokalis : a/r bahu kanan :

Look : bengkak (-), deformitas (-)

Feel : nyeri tekan minimal, pulsasi bag distal (+)

Move : active movement

Px. Penunjang : -

Penatalaksanaan : Pasien menjalani terapi rawat jalan

a. Ciprofloxacin 2 x 50 gr PO

b. Asam mefenamat 2 x 500 mg PO

c. Vitamin C 2 x 200 mg PO

d. Glukosa

8

Page 9: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 EPIDEMIOLOGI

Pada orang dewasa insiden fraktur clavicula sekitar 40 kasus dari 100.000

orang, dengan perbandingan laki-laki perempuan adalah 2 : 1. Fraktur pada

midclavicula yang paling sering terjadi yaitu sekitar 85% dari semua fraktur

clavicula, sementara fraktur bagian distal sekitar 10% dan bagian proximal sekitar 5%

(Hahn B, 2007).

Sekitar 2% sampai 5% dari semua jenis fraktur merupakan fraktur clavicula.

Menurut American Academy of Orthopaedic Surgeon, frekuensi fraktur clavicula

sekitar 1 kasus dari 1000 orang dalam satu tahun. Fraktur clavicula juga merupakan

kasus trauma pada kasus obstetrik dengan prevalensi 1 kasus dari 213 kasus kelahiran

anak yang hidup (Trurnble TE, et al, 2006).

III.2 ETIOLOGI

a. Trauma langsung : trauma bahu hantaman langsung ke bahu atau adanya

tekanan yang keras ke bahu akibat jatuh atau terkena pukulan benda keras.

Contoh : kecelakaan lalu lintas.

b. Trauma tidak langsung : outstreched hand akibat jatuh dengan posisi

lengan terputar/tertarik keluar dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan

tangan sampai clavicula.

III.3 ANATOMI

Clavicula merupakan tulang yang berbentuk huruf S, bagian medial

melengkung lebih besar dan menuju ke anterior. Lengkungan bagian lateral lebih

kecil dan menghadap ke posterior. Ujung medial clavicula disebut extremitas

9

Page 10: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

sternalis, membentuk persendian dengan sternum, dan ujung lateral disebut

extremitas acromialis, membentuk persendian dengan acromion (Hahn B, 2007).

Facies superior clavicula agak halus, dan pada facies inferior di bagian medial

terdapat tuberositas costalis. Disebelah lateral tuberositas tersebut terdapat sulcus

subclavius, tempat melekatnya m. Subclavius, dan disebelah lateralnya lagi terdapat

tuberositas coracoidea, tempat melekat lig. Coracoclaviculalis. Pada facies medialis

clavicula terdapat foramen nutricium, yang dilalui oleh pembuluh darah (Hahn B,

2007).

Gambar 1. Anatomi Clavicula

III.4 KLASIFIKASI

Lokasi patah tulang pada clavicula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allman

tahun 1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang

clavicula menjadi 3 kelompok:

1. Kelompok 1 : patah tulang pada sepertiga tengah tulang clavicula (insidensi

kejadian 75-80%) pada daerah ini tulang lemah dan tipis serta umumnya

terjadi pada pasien yang muda.

2. Kelompok 2 : patah tulang clavicula pada sepertiga distal (15-25%).

Terbagi menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular yakni

(yakni, conoid dan trapezoid).

10

Page 11: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

a. Tipe 1 : Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya

perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.

b. Tipe 2A : Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan

ligament coracoclavicular masih melekat pada fragmen.

c. Tipe 2B : Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun

kedua-duanya.

d. Tipe 3 : Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang

melibatkan AC joint.

e. Tipe 4 : Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan

fragmen proksimal berpindah keatas.

f. Tipe 5 : Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.

3. Kelompok 3 : patah tulang clavicula pada sepertiga proksimal (5%) pada

kejadian ini biasanya berhubungan dengan cidera neurovaskuler.

Gambar 2. Klasifikasi Fraktur Clavicula

III.5 PATOFISIOLOGI

Pada daerah tengah tulang clavicula tidak di perkuat oleh otot ataupun

ligament-ligament seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula. Clavicula

11

Page 12: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

bagian tengah juga merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian

medial. Hal ini yang menjelaskan kenapa pada daerah ini paling sering terjadi fraktur

dibandingkan daerah distal ataupun proksimal. Karena posisinya yang teletak

dibawah kulit (subcutan) maka tulang ini sangat rawan sekali untuk patah (Hahn B,

2007).

III.6 DIAGNOSIS

a. Gejala Klinis

Diagnosis dari fraktur clavicula biasanya didasari dari mekanisme

kecelakaan dan lokasi adanya ekimosis, deformitas, ataupun krepitasi. Pasien

biasanya mengeluh nyeri setelah terjadinya kecelakaan tersebut dan sulit

untuk mengangkat lengan atau bahu. Fraktur pada bagian tengah clavicula,

pada inspeksi bahu biasanya asimetris, agak jatuh kebawah, lebih kedepan

ataupun lebih ke posterior (Trurnble TE, et al, 2006).

b. Pemeriksaan Radiologi Foto Polos

- Mid Clavicula proyeksi standar anteroposterior (AP).

- Medial Clavicula dan Sternoclavicula Joint proyeksi standar PA,

lateral, oblique.

- Lateral Clavicula dan Acromioclavicula Joint proyeksi standar AP.

III.7 PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pada fraktur clavicula ada dua pilihan yaitu dengan tindakan

bedah atau operative treatment dan tindakan non bedah atau nonoperative treatment

(Trurnble TE, et al, 2006).

Tujuan untuk menempatkan ujung-ujung dari patah tulang supaya satu

sama lain saling berdekatan dan untuk menjaga agar mereka tetap menempel

sebagaimana mestinya sehingga tidak terjadi deformitas dan proses penyembuhan

tulang yang mengalami fraktur lebih cepat.

Proses penyembuhan pada fraktur clavicula memerlukan waktu yang cukup

lama. Penanganan nonoperative dilakukan dengan pemasangan arm sling selama 6

12

Page 13: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

minggu. Selama masa ini pasien harus membatasi pergerakan bahu, siku dan tangan.

Setelah sembuh, tulang yang mengalami fraktur biasanya kuat dan kembali berfungsi.

Pada beberapa patah tulang, dilakukan pembidaian untuk membatasi pergerakan. atau

mobilisasi pada tulang untuk mempercepat penyembuhan. Patah tulang lainnya harus

benar-benar tidak boleh digerakkan (immobilisasi) (Trurnble TE, et al, 2006).

Imobilisasi bisa dilakukan melalui :

a. Pembidaian : benda keras yang ditempatkan di daerah sekeliling tulang.

b. Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang dibungkuskan di sekitar

tulang yang patah Modifikasi spika bahu (gips clavicula) atau balutan

berbentuk angka delapan atau strap clavicula dapat digunakan untuk

mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam

posisi ini. Bila dipergunakan strap clavicula, ketiak harus diberi bantalan yang

memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan

arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau.

Gambar 3. Pemasangan Gips

c. Penarikan (traksi) : menggunakan beban untuk menahan sebuah anggota,

gerak pada tempatnya.

d. Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk menempatkan piringan

(plate) atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang atau sering disebut

open reduction with internal fixation (ORIF).

13

Page 14: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

e. Fiksasi eksternal : Immobilisasi lengan atau tungkai menyebabkan otot

menjadi lemah dan menciut. Karena itu sebagian besar penderita perlu

menjalani terapi fisik.

III.8 KOMPLIKASI

a. Komplikasi akut :

- Cedera pembuluh darah dan saraf : vena dan arteri subclavia serta pleksus

brachialis.

- Pneumouthorax

- Haemothorax

b. Komplikasi lambat :

- Mal union : proses penyembuhan tulang berjalan normal terjadi dalam waktu

semestinya, namun tidak dengan bentuk aslinya atau abnormal.

- Non union : kegagalan penyambungan tulang setelah 4 sampai 6 bulan.

III.9 PROGNOSIS

Prognosis jangka pendek dan panjang sedikit banyak bergantung pada berat

ringannya trauma yang dialami, bagaimana penanganan yang tepat dan usia

penderita. Pada anak prognosis sangat baik karena proses penyembuhan sangat cepat,

sementara pada orang dewasa prognosis tergantung dari penanganan, jika penanganan

baik maka komplikasi dapat diminimalisir. Fraktur clavicula disertai multiple trauma

memberi prognosis yang lebih buruk daripada pognosis fraktur clavicula murni

(Trurnble TE, et al, 2006).

14

Page 15: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

BAB IV

PEMBAHASAN

IV.1 Pembahasan Kasus

Berdasarkan uraian laporan kasus di atas, didapatkan seorang pasien berumur

16 tahun mengeluh nyeri pada bahu kanannya pada tanggal 10 Oktober 2012 karena

mengalami kecelakaan lalu lintas pada hari yang sama.

Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/80, nadi 72x/mnt, suhu

36,5C, dan RR 32x/mnt. Pada pemeriksaan bahu kanan didapatkan nyeri pada bahu

kanan (+), deformitas (+), dan ROM terbatas. Kemudian dilanjutkan dengan

pemeriksaan radiologis dengan proyeksi anteroposterior (AP) ditemukan adanya

fracture 1/3 midclavicula dextra. Diagnosis akhirnya adalah closed fracture 1/3

midclavicula dextra.

Pada kasus ini fracture 1/3 midclavicula terjadi karena trauma tidak langsung

berupa outstretched hand akibat jatuh dengan posisi lengan kanan terputar/tertarik

keluar dimana trauma dilanjutkan dari pergelangan tangan sampai clavicula. Tulang

clavicula sering mengalami fracture karena tulang ini terletak di bawah kulit

(subcutan). Kemudian bagian tengah clavikula sering mengalami fracture dibanding

bagian medial dan lateral karena tidak di perkuat oleh otot ataupun ligament-ligament

seperti pada daerah distal dan proksimal clavicula. Clavicula bagian tengah juga

merupakan transition point antara bagian lateral dan bagian medial.

Komplikasi akut yang paling dikhawatirkan dari pasien ini adalah adanya

sindrom costoclaviculer akibat cedera/terjepitnya pembuluh darah arteri dan vena

subclavia serta pleksus brachialis yang menimbulkan gejala berupa brachialgia

nocturna yaitu nyeri terutama bila mengangkat benda berat dan waktu istirahat pada

15

Page 16: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

malam hari. Gejala lainnya berupa gringgingan, parastesia, hipotrofi otot lengan, dan

mati rasa local. Tapi pada kasus ini, sindrom costoclaviculer tidak terjadi.

Penanganan pada pasien ini yaitu penanganan operatif berupa open reduction

internal fixation (ORIF) berupa pemasangan plate and screw 2 buah dilanjutkan

dengan penanganan non operatif berupa pemakaian arm slag. Tujuan penagangan ini

adalah terjadinya imobilisasi pada daerah fracture agar terjadi pertautan (union) pada

daerah clavicula dan penyembuhan tulang yang mengalami fraktur lebih cepat.

Prognosis bergantung pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana

penanganan yang tepat dan usia penderita. Pada pasien ini karena trauma yang terjadi

ringan tanpa komplikasi, penanganan yang dilakukan cepat dan tepat berupa

pemasangan ORIF dan pemakaian arm slag dan usianya yang masih cukup muda

yaitu 16 tahun maka prognosisnya adalah dubia et bonam.

16

Page 17: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang berupa radiologi

pasien Nn. TW di diagnosis mengalami closed fracture 1/3 midclavicula dextra tanpa

disertai komplikasi akut.

V.2 Saran

a. Penanganan open maupun closed fracture clavicula harus ditangani segera untuk

mencegah komplikasi baik akut maupun lanjut.

b.Prognosis bergantung pada berat ringannya trauma yang dialami, bagaimana

penanganan yang tepat dan usia penderita pada pasien ini prognosisnya dubia et

bonam.

17

Page 18: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

DAFTAR PUSTAKA

A Graham Appley, 1995, Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Appley

Edisi 7, Widya Medika, Jakarta.

Chairuddin Rasjad, 2007, Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi, Yarsif

Watampone, Jakarta.

Trurnble TE, Budoff JE, Cornwall R, editors. Hand, Elbow and Shoulder:

Core Knowledge in orthopaedics. I” ed. Philadelphia: Mosby Elsevier; 2006. p.623-7.

Hahn B. Clavicle, Fractures and Dislocations. In: Bruno MA, Coombs BD,

Pope TL, Krasny RM, Chew FS, editors [online]. 2007 [cited 2012 October 15] .

Available from: URL:http://www.emedicine.com.

18

Page 19: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

LAMPIRAN

19

Page 20: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

HEMATOLOGY ANALYZER REPORT

Time : 10-10-2012 06:25

Name : Nn. TW

Sex : Female

Param Result Unit Range InfoWBC 9.8 x10‾3/µL 4.0 – 10.0LYM% 19.7 % 20.0 – 40.0 LMID% 2.3 % 1.0 – 15.0GRAN% 78.0 % 50.0 – 70.0 HLYM 1.9 x10‾3/µL 50.0 – 70.0MID 0.2 x10‾3/µL 0.1 – 1.8GRAN 7.7 x10‾3/µL 2.0 – 7.8

RBC 4.03 x10‾6/µL 3.50 – 5.50HGB 11.1 g/dL 11.0 – 15.0HCT 34.5 % 36.0 – 48.0 LMCV 85.7 fL 80.0 – 99.0MCH 27.5 Pg 26.0 – 32.0MCHC 32.1 g/dL 32.0 – 36.0RDW CV 9.7 % 11.5 – 14.5 LRDW SD 27.3 fL 39.0 – 46.0 L

PLT 200 x10‾3/µL 150 – 390MPV 11.7 fL 7.4 – 10.4 HPDW 14.7 fL 10.0 – 14.0 HPCT 0.23 % 0.10 – 0.28P LCR 23.3 % 13.0 – 43.0P LCC 46 x10‾3/µL 19 - 167

LAPORAN OPERASI

Jenis Operasi : ORIF Clavicula Dextra

Dokter Operator : dr. Basuki W, SpOT

20

Page 21: 129480803 Lapkas Fraktur Clavicula

Tanggal Operasi : 11/10/2012

Nama Pasien : Nn. TW

Nomor RM : 2209.0757.76

Tempat Dilakukan : Ruang OK RST

Prosedur :

1. Pasien supine dengan general anastesi

2. Desinfeksi di lokasi fraktur dan sekitarnya

3. Tutup dengan duk steril

4. Insisi di atas clavicula dextra lapis demi lapis sampai tampak tempat fraktur

5. Kemudian dilakukan ORIF di 1/3 lateral dengan plate and screw 2 buah

6. Jahit lapis demi lapis

7. Operasi selesai

21