1_3 Agroforestry

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    1/12

    1

    Agroforestry

    Apa itu wanatani atau agroforestry?

    Wanatani adalah terjemahan dari agroforestry. Wanatani

    berasal dari kata wana yang berarti hutan, serta tani

    yang berarti pula pertanian (pengolahan lahan). Menurut

    International Council for Research in Agroforetry,

    mendefinisikanAgroforestrysebagai berikut:

    "Suatu sistem pengelolaan lahan dengan berasaskankelestarian, yang meningkatkan hasil lahan secara

    keseluruhan, mengkombinasikan produksi tanaman

    (termasuk tanaman pohon-pohonan) dan tanaman hutan

    dan/atau hewan secara bersamaan atau berurutan pada

    unit lahan yang sama, serta menerapkan cara-cara

    pengelolaan yang sesuai dengan kebudayaan penduduk

    setempat". (King dan Chandler,1978 dalam King, 1979).

    http://www.cgiar.org/icraf/http://www.cgiar.org/icraf/http://www.cgiar.org/icraf/
  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    2/12

    2

    Pengembangan wanatani/agroforestry dimulai oleh

    sebuah tim dari Canadian International DevelopmentCentre, yang bertugas untuk menenetukan prioritas

    pembangunan di bidang kehutanan pada negara-negara

    berkembang di tahun 1970-an. Mereka melaporkan bahwa

    hutan di negara-negara tersebut belum cukup optimal

    dimanfaatkan. Penelitian yang dilakukan di bidang

    kehutanan pun sebagian besar hanya ditujukan kepada

    dua aspek produksi kayu, yaitu eksploitasi secara selektif dihutan alam dan tanaman hutan secara terbatas. Hingga

    saat ini konsep tersebut telah banyak diterapkan di

    beberapa daerah di Indonesia

    Apa tujuan wanatani?

    1. Melindungi tanah dari erosi, pengawetan tanah,pemulihan kesuburan tanah, penghalang angin, pohon

    pelindung dan pohon penyangga.

    2. Sebagai sumber pangan, sandang, serat, bahanbangunan, makanan ternak dan produksi lainnya

    Apa ciri wanatani?

    1. Kebanyakan tersusun atas dua jenis tanaman ataulebih (tanaman dan/atau hewan). Minimal salah

    satunya adalah tanaman berkayu,

    2. Siklus tanamnya selalu lebih dari satu tahun,

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    3/12

    3

    3. Ada hubungan timbal balik (ekonomi dan ekologi)antara tanaman berkayu dan tidak berkayu,

    4. Memiliki dua macam produk atau lebih, misal pakanternak, kayu bakar, buah-buahan, obat-obatan dan

    lain-lain,

    5. Minimal mempunyai satu fungsi pelayanan jasa,misalnya pelindung angin, penaung, penyubur tanah,

    dan sebagainya,

    6. Di daerah tropis, wanatani bergantung padapenggunaan dan perlakuan bio-massa tanaman,terutama dengan mengoptimalkan penggunaan sisa

    panen,

    7. Secara biologis maupun ekonomis, sistem wanatanipaling sederhana pun jauh lebih kompleks daripada

    sistem budidaya monokultur,

    Apa saja keunggulan wanatani atau agriforestry?

    1. Dapat menjadi tabungan bagi petani,2. Menyediakan kebutuhan sehari-hari petani, seperti

    sayuran, buah, rempah, bumbu, tanaman obat, dan

    sebagainya,

    3. Kebutuhan jumlah tenaga kerja yang rendah,4. Tidak memerlukan teknologi canggih,5. Mampu mengelola keanekaragaman hayati,6. Peluang pengembangan dan pemanfaatan hasil hutan

    non kayu,

    7. Merupakan model alternatif bagi produksi kayu,8. Sebagai sarana pelestarian alam in-situ dan eks-situ.

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    4/12

    4

    Apa saja bentuk wanatani?

    Ada beberapa model wanatani atau agroforestry yangdapat dikembangkan, antara lain sistem:

    a. Agrisilvopastur, yaitu penggunaan lahan secara sadardan dengan pertimbangan masak untuk memproduksi

    sekaligus hasil-hasil pertanian dan kehutanan.

    b. Sylvopastoral, yaitu suatu sistem pengelolaan lahanhutan untuk menghasilkan kayu dan memelihara

    ternak.c. Agrosylvo-pastoral, yaitu suatu sistem pengelolaan

    lahan hutan untuk memproduksi hasil pertanian dan

    kehutanan secara bersamaan, dan sekaligus untuk

    memelihara hewan ternak.

    d. Multipurpose forest, yaitu sistem pengelolaan danpenanaman berbagai jenis tanaman kayu, yang tidak

    hanya untuk hasil kayunya, akan tetapi juga daun-daunan dan buah-buahan yang dapat digunakan

    sebagai bahan makanan manusia, ataupun pakan

    ternak.

    Apa saja jenis-jenis wanatani?

    a. Sederhana:Pohon ditanam secara tumpang sari dengan tanamansemusim. Pohon dapat ditanam mengelilingi petak

    tanaman semusim, baik secara acak maupun berbaris.

    Jenis pohon yang ditanam antara lain kelapa, karet,

    cengkeh, kopi, kakao, nangka, melinjo, petai, jati,

    mahoni, dadap, lamtoro maupun kaliandra. Jenis

    tanaman semusim yang dapat ditanam antara lain padi

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    5/12

    5

    gogo, jagung, kedelai, kacang-kacangan, ubi kayu,

    sayuran, rumput dan sebagainya.

    b. Kompleks:Merupakan sistem pertanian menetap yang

    melibatkan banyak jenis pohon, baik secara sengaja

    maupun tumbuh secara alami pada sebidang lahan

    yang dikelola petani mengikuti pola tanam dan

    ekosistem yang menyerupai hutan. Komponen

    penyusun selain pohon, juga terdapat tanaman perdu,tanaman memanjat (liana), tanaman semusim dan

    rerumputan. Ciri utama wanatani/agroforestry

    kompleks adalah penampakan fisik dan dinamika yang

    mirip dengan hutan alam.

    Bagaimana melakukan wanatani di wilayah

    pesisir atau kepulauan?Ciri utama daerah kepulauan adalah luas lahan yang

    terbatas dengan kemiringan yang tinggi, berbatu atau

    berpasir serta sangat rentan terhadap erosi dan longsoran

    jika terjadi hujan lebat, terlebih jika penutupan tanah oleh

    vegetasi cukup rendah.

    Pengembangan agroforestry sangat bergantung padakeberadaan tanah alluvialdi dataran rendahnya. Kawasan

    alluvial ini mempunyai potensi untuk pengembangan

    budidaya ikan air tawar atau campuran (bandeng).

    Sehingga potensial untuk pengembangan silvofishery.

    Tanaman bakau (Rhizophora sp.) berperan sebagai

    penguat tambak atau tempat bertelur kepiting dan ikan.

    Jambu mente atau cengkeh dapat pula ditanam pada

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    6/12

    6

    kawasan pantai. Dapat pula dipadukan dengan tanaman

    pangan lain.

    Bagaimana kombinasi dalam wanatani?

    A. Horizontal

    B. Vertikal:

    (a).merata dengan beberapa strata (teratur) (b) tidak

    merata

    Apa saja yang perlu disiapkan?

    1. Persiapan sosial dan pengorganisasian masyarakatsetempat,

    2. Ujicoba penerapan dengan melakukan: Pengembangan tumpangsari

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    7/12

    7

    Pembuatan pupuk alami Pengendalian hama Pembuatan pestisida nabati Tehnik pemulsaan (bahan alami seperti jerami dll

    untuk menghambat pertumbuhan gulma)

    Persemaian penanaman - panen3. Pemantauan/monitoring dan evaluasi proses.

    Di mana contoh wanatani di Indonesia?Sistem wanatani atau agroforestry ternyata telah dikenal

    oleh sebagian masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah

    masyarakat di Maluku yang telah mengenal sistem

    tersebut bahkan sejak sebelum kedatangan bangsa

    Portugis maupun Belanda. Mereka mengenalnya dengan

    nama lokal dusun. Beberapa tipe wanatani dusun yang

    ditemukan di Maluku antara lain:

    a. Kenari dan Pala (Pulau Banda)Dusun di Pulau Banda merupakan bekas perkebunan

    Belanda. Pada strata teratas berupa kenari (Canarium

    commune) dan strata kedua adalah pala (Myristica

    fragrans). Meskipun keduanya mendominasi, namun

    juga terdapat cengkeh (Syzigium aromaticum), melinjo

    (Gnetum gnemon) dan beberapa tanaman lainnya.

    b. Kelapa dan Coklat (Galela-Tobelo)Komponen utama adalah kelapa (strata 1) dan coklat

    pada strata kedua. Selain itu ada tanaman tambahan

    sekitar 10% dari komposisi kelapa coklat. Tanaman

    tambahan pada strata 1 biasanya durian. Sedangkan

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    8/12

    8

    pada strata 2 umumnya pala, cengkeh dan pisang.

    Buah coklat pada sistem kelapa coklat ini bebas dari

    serangan Heliopeltis dan cacao moth (Acrocecropscramella).

    c. Tanaman Campuran (Maluku Tengah: Seram danAmbon)

    Didominasi oleh tanaman pepohonan seperti kelapa

    (Cocos nucifera), cengkeh (Syzigium aromaticum), dan

    pala, atau tanaman buah-buahan. Tanaman buah-buahan yang terdapat dalam dusun, antara lain durian

    (Durio zibethinus), langsat (Lansium domesticum),

    gandaria (Borrea macrophylla), Kweni (Mangifera

    odorata), mangga (Mangifera indica), rambutan

    (Nephelium lappaceum), salak bali (Salacca zallaca)

    dan kenari (Canarium commune).

    Tanaman campuran lain berupa jenis-jenis bambu:

    loleba (Bambusa atra), bambu kuning (Bambusa

    vulgaris), bambu petung (Dendrocalamus asper).

    Beberapa jenis kayu: kayu bapa (Shorea selanica), kayu

    salawaku ( Albizzia falcataria), kayu langgua (Intsia

    amboinensis), gamutu ( Arenga pinnata), kemiri

    (Aleurites moluccana), pinang (Areca catechu), melinjo

    (Gnetum gnemon) dan petai (Parkia speciousa).

    Umumnya dusun campuran tersusun atas 4 strata

    (lapis).

    Strata 1 : kenari, petai, selawaku, dll

    Strata 2 : pohon buah-buahan, pinang, gamutu, dll

    Strata 3 : salak, pisang

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    9/12

    9

    Strata 4 : umbi-umbian, nanas, deris

    Bagaimana melakukan wanatani?Menurut Raintree (1983), tujuan pengembangan wanatani

    atau agroforestri meliputi tiga aspek, yaitu:

    1. meningkatkanproduktivitas sistem wanatani,2. mengusahakan keberlanjutan sistem wanatani yang

    sudah ada,

    3. penyebarluasan sistem wanatani sebagai alternatifatau pilihan dalam penggunaan lahan yangmemberikan tawaran lebih baik dalam berbagai aspek

    (adoptability).

    a. Produktivitas

    Produk yang dihasilkan sistem wanatani dapat dibagi

    menjadi dua kelompok, yakni:

    Langsung menambah penghasilan petani, misalnyamakanan, pakan ternak, bahan bakar, serat aneka

    produk industri,

    Tidak langsung memberikan jasa lingkungan bagimasyarakat luas, misalnya konservasi tanah dan air,

    memelihara kesuburan tanah, pemeliharaan iklim

    mikro, pagar hidup, dsb. Peningkatan produktivitas

    sistem agroforestri diharapkan bisa berdampak

    pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraanpetani dan masyarakat desa.

    Peningkatan produktivitas sistem agroforestri

    dilakukan dengan menerapkan perbaikan cara-cara

    pengelolaan sehingga hasilnya bisa melebihi yang

    diperoleh dari praktek sebelumnya, termasuk jasa

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    10/12

    10

    lingkungan yang dapat dirasakan dalam jangka

    panjang. Namun, keuntungan (ekonomi) yang

    diperoleh dari peningkatan hasil dalam jangka pendekseringkali menjadi faktor yang menentukan apakah

    petani mau menerima dan mengadopsi cara-cara

    pengelolaan yang baru.

    Perbaikan (peningkatan) produktivitas sistem

    agroforestri dapat dilakukan melalui peningkatan

    dan/atau diversifikasi hasil dari komponen yangbermanfaat, dan menurunkan jumlah masukan atau

    biaya produksi. Contoh upaya penurunan masukan dan

    biaya produksi yang dapat diterapkan dalam sistem

    agroforestri:

    penggunaan pupuk nitrogen dapat dikurangidengan pemberian pupuk hijau dari tanaman

    pengikat nitrogen,

    sistem agroforestri berbasis pohon ternyatamemerlukan jumlah tenaga kerja yang lebih rendah

    dan tersebar lebih merata per satuan produk

    dibandingkan sistem perkebunan monokultur.

    b. Keberlanjutan

    Sasaran keberlanjutan sistem agroforestri tidak bisa

    terlepas dari pertimbangan produktivitas maupunkemudahan untuk diadopsi dan diterapkan. Sistem

    agroforestri yang berorientasi pada konservasi sumber

    daya alam dan produktivitas jangka panjang ternyata

    juga merupakan salah satu daya tarik bagi petani.

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    11/12

    11

    Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan petani

    pada saat mereka merencanakan untuk menerapkan

    upaya konservasi, misalnya kepastian status lahan,pendapatan dalam jangka pendek, dan sebagainya. Ada

    pendapat yang menyarankan agar petani diberi insentif

    untuk mendorong supaya mereka mau menerapkannya.

    Seringkali insentif ini diwujudkan dalam bentuk subsidi

    bagi petani (khususnya di negara maju). Di negara

    berkembang, insentif tersebut diberikan dalam bentuk

    bantuan teknologi seperti teknikteknik konservasilahan.

    Dalam sistem agroforestri terdapat peluang yang cukup

    besar dan sangat terbuka untuk melakukan pendekatan

    yang memadukan sasaran keberlanjutan untuk jangka

    panjang dengan keuntungan produktivitas dalam jangka

    pendek dan menengah.

    c. Kemudahan untuk diadopsi

    Gagalnya menyebarluaskan praktek wanatani di

    kalangan petani seringkali disebabkan oleh kesalahan

    strategi, bukan karena keunggulan komparatif sistem

    itu sendiri. Oleh sebab itu alasan bahwa petani sangat

    konservatif dan ketidak-berhasilan penyuluh

    sebenarnya kurang tepat.

    Sebuah pendekatan yang lebih konstruktif yang bisa

    dilakukan adalah dengan memikirkan permasalahan

    dalam penyusunan rancangan dan memasukkan

    pertimbangan kemudahan untuk diadopsi sedini

    mungkin (sejak tahap rancangan). Hal ini tidak berarti

  • 8/8/2019 1_3 Agroforestry

    12/12

    12

    bahwa kedua alasan di atas tidak benar, melainkan

    lebih ditekankan kepada proses penyuluhan dan

    adopsinya yang sangat kompleks.

    Peluang untuk berhasil akan lebih besar apabila proses

    itu dimulai dengan dasar teknologi yang dapat diadopsi.

    Salah satu cara terbaik adalah dengan melibatkan

    secara aktif pemakai (user) teknologi tersebut, yaitu

    petani, dalam proses pengembangan teknologi sejak

    dari tahap penyusunan rancangan, percobaan, evaluasidan perbaikan rancangan inovasi teknologi.

    Perlu dipahami bahwa wanatani bukanlah jawaban dari

    setiap permasalahan penggunaan lahan, tetapi

    keberagaman sistem wanatani merupakan pilihan bagi

    pemecahan masalah yang dapat dipilih oleh petani

    sesuai dengan keinginannya. Apa yang dibutuhkan

    adalah cara yang sistematis untuk memadukan

    (matching) kebutuhan teknologi wanatani dengan

    potensi sistem penggunaan lahan yang ada.