25
Kerukunan Antar Umat Beragama Oleh Rakanita Oktaviani H. S., Desi DW, Nalida Nursafa’ati, dan Ayu Nabilla Universitas Diponegoro 2011

144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan Antar Umat Beragama

Oleh

Rakanita Oktaviani H. S., Desi DW, Nalida Nursafa’ati, dan

Ayu Nabilla

Universitas Diponegoro

2011

Page 2: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan

hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Semoga

makalah ini dapat dijadikan petunjuk dan dapat memberi informasi tentang

kerukunan antar umat beragama.

Makalah ini kami tulis untuk merangkum informasi-informasi dari berbagai

sumber tentang kerukunan antar umat beragama dalam mata kuliah Agama

Islam. Tentu makalah ini memiliki banyak kelemahan, untuk itu kami mohon

maaf.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Semarang, 20 September 2011

Penulis

Page 3: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Pendahuluan

Latar Belakang

Islam adalah agama yang diridhoi Allah Swt. Kehadirannya membawa berkah

dan kebahagiaan bukan hanya bagi manusia, melainkan seluruh makhluk

hidup di bumi.

Di alam ini bentuk-bentuk keberagaman itu antara lain adanya multietnis,

multiagama. Pluralisme ini mau tidak mau harus diterima dengan lapang

dada, karena inilah cara Allah Swt. mengekspresikan (bertajalli) diri-Nya di

alam ini. Dengan adanya keragaman maka konsekuensi logis dari pluralisme

adalah munculnya banyak ragam aliran pemikiran yang tentu melahirkan

beragam pandangan, gagasan, dan pendapat yang masing-masingnya bisa

tidak sepaham, tidak sependapat.

Islam memberikan kebebasan kepada setiap manusia dalam hal-hal

tersebut. Islam mengajarkan untuk bertoleransi dengan umat lain, karena

Allah Swt. menciptakan perbedaan bukan untuk bermusuhan namun rahmat

bagi seluruh alam.

Tujuan Penulisan

Makalah ini membahas mengenai pandangan Islam tentang toleransi dan

kerukunan antar umat beragama untuk memberikan informasi dan

meluruskan pemahaman muslim dan non muslim.

Page 4: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Kerukunan Antar Umat Beragama

“Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara; maka rukunkanlah kedua

saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu

mendapat rahmat.” (Q. S. Al-Hujurat [49]: 10)

Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan makhluk lain untuk

bertahan hidup. Manusia juga makhluk yang memiliki sisi spiritual yang

harus dipenuhi. Potongan ayat di atas dengan jelas menganjurkan manusia

untuk bersaudara dengan sesama manusia dan juga bertakwa kepada Allah

Swt.

Sesungguhnya sudah fitrah manusia untuk memiliki dua dimensi hubungan,

yaitu hubungan vertikal dengan Allah Swt. dan hubungan horizontal dengan

sesama manusia. Hubungan vertikal tersebut dapat diamalkan dengan

beribadah dengan Allah Swt. dan hubungan horizontal dilakukan dengan

berbuat baik dengan sesama manusia. Orientasi kedua hubungan tersebut

disimbolkan oleh pencarian keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan

akhirat.

“Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan

perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku bangsa,

supaya kamu saling mengenal [bukan supaya saling membenci,

bermusuhan]. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu dalam pandangan

Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu, Maha Mengenal.” (Q. S. Al-

Hujurat [49]: 13).

Allah Swt. menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa.

Perbedaan itu bukanlah suatu hal yang diciptakan untuk dijadikan motif

untuk bercerai-berai apalagi bermusuh-musuhan. Sesungguhnya, suku, ras,

dan bangsa tersebut ada untuk rahmat bagi seluruh umat, salah satunya

Page 5: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

untuk memudahkan sehingga kita dapat mengenal dan mempelajari

perbedaan sifat-sifat itu.

Di hadapan Allah Swt. semua suku, ras, dan bangsa adalah sama, yang

membedakan manusia bagi Allah Swt. hanyalah ketakwaan kepada-Nya.

Antara persaudaraan iman dan persaudaraan nasional atau kebangsaan

tidak seharusnya terjadi persoalan alternatif, persaudaraan itu bisa dijadikan

sama dan satu. Seorang Muslim bisa menjadi nasionalis dengan paham

kebangsaan yang diletakkan dalam kerangka kemanusiaan universal.

Dengan demikian, ketika seorang Muslim melaksanakan ajaran agamanya,

maka pada waktu yang sama ia juga mendukung nilai-nilai baik yang

menguntungkan bangsanya.

Islam menganjurkan untuk mencari titik singgung dan titik temu, baik

terhadap sesama muslim, maupun terhadap non-Muslim. Sudah merupakan

fitrahnya bagi manusia untuk berhubungan baik dengan sesama manusia,

bukan hanya saudara seiman namun juga yang tidak seiman. Dengan

landasan Al-Quran, bagi seorang muslim, berbuat baik dengan manusia non

muslim bukan menjadi kewajiban yang harus dipenuhi tapi juga kebutuhan.

Allah Swt. tentu tidak akan menjerumuskan umat-Nya kepada hal-hal yang

buruk. Hikmah dari perintah Allah Swt. selalu berakhir pada kebaikan.

Page 6: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

I. Islam Agama Rahmat Seluruh Alam

Islam adalah agama yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi

Muhammad Saw. untuk disampaikan kepada seluruh umat manusia

untuk kebahagian mereka di dunia dan di akhirat. Kata Islam terambil

dari kata ‘salima’ yang bermakna ‘selamat sejahtera’, dan setelah

dibentuk menjadi ‘aslama’ yang berarti ‘ menjadikan selamat

sejahtera’. Kata ini juga memiliki makna ‘menyerahkan diri kepada

peraturan dan kemauan Allah Swt., karena ia diturunkan dan

bersumber dari Allah Swt. Islam adalah agama rahmatal lil’alamin,

yaitu suatu agama yang memberikan kesejukan, kedamaian,

keselamatan, dan kesejahteraan tidak hanya kepada pemeluknya,

tetapi juga kepada umat lain, bahkan kepada seluruh makhluk dan

alam semesta.

Kita diciptakan oleh Allah Swt. sebagai khalifah di bumi. Tugas dari

khalifah adalah menjaga dan mengelola alam dengan sebaik-baiknya.

Islam melarang kita untuk mengeksploitasi alam secara berlebihan

yang mengakibatkan kerusakan alam.

Agama Islam mempunyai karakter sebagai berikut :

1. Sesuai dengan fitrah manusia

Page 7: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Artinya ajaran agama Islam mengandung petunjuk yang sesuai dengan

sifat dasar manusia. (Q. S. Ar-Rum: 3)

2. Ajarannya sempurna

Artinya materi ajaran Islam mencakup petunjuk seluruh aspek

kehidupan manusia. (Q. S. Al-Maidah)

3. Kebenaran mutlak

Kemutlakan ajaran Islam dikarenakan berasal dari Allah Yang

Mahabenar. Di samping itu, kebenaran ajaran Islam dapat dibuktikan

melalui realita ilmiah dan ilmu pengetahuan. (Q. S. Al-Baqarah: 147)

4. Mengajarkan keseimbangan dalam berbagai aspek kehidupan

Dalam hal ini kita mengenal kata Hablumminannas dan

Hablumminallah. Hablumminannas adalah hubungan antara manusia

dengan manusia, sedangkan Hablumminallah adalah hubungan antara

manusia dengan Allah Swt. Artinya kita harus bisa menjaga

keseimbangan antara Hablumminannas dan Hablumminallah tersebut.

5. Fleksibel dan ringan

Artinya ajaran Islam memperhatikan dan menghargai kondisi masing-

masing individu, dan tidak memaksakan umatnya untuk melakukan

perbuatan di luar batas kemampuannya.

6. Berlaku secara universal

Artinya ajaran Islam berlaku untuk seluruh umat manusia di dunia

sampai akhir masa. (Q. S. Al- Ahzab: 40)

Page 8: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

7. Sesuai dengan akal pikiran dan memotivasi manusia untuk

menggunakan akal pikirannya. (Q. S. Al-Mujadalah: 11)

8. Inti ajarannya “tauhid” dan seluruh ajarannya mencerminkan

ketauhidan kepada Allah Swt.

Islam sebagai rahmat bagi alam semesta adalah tujuan bukan proses.

Artinya, untuk menjadi rahmat bagi alam semesta, bisa jadi umat Islam

diberi beberapa ujian walaupun bukan berupa perang seperti zaman

Rasulullah.

Bentuk-bentuk kerahmatan Allah pada ajaran Islam tersebut adalah:

1. Manhaj (ajaran)

Islam menunjukkan manusia jalan hidup yang benar. “Kami tidak

menurunkan Al-Quran ini kepadamu agar kamu mejadi susah; tetapi

sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah Swt.).” (Q.S.

Thahaa: 2-3)

2. Al Quran

Al Quran telah meletakkan dasar-dasar ajaran yang abadi dan

permanen bagi kehidupan manusia yang dinamis. Al Quran memberi

kesempatan bagi umat manusia untuk mengambil kesimpulan sendiri

terhadap hukum-hukum yang bersifat furu’iyah.

3. Penyempurna kehidupan manusia

Rahmat Islam adalah meningkatkan dan melengkapi kebutuhan

manusia agar menjadi lebih sempurna. Islam memberikan kebebasan

kepada manusia untuk menggunakan potensi yang diberikan Allah

secara bertanggung jawab.

4. Jalan untuk kebaikan

Page 9: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Rahmat dalam Islam juga bisa berupa ajarannya yang berisi jalan

untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, dunia dan akhirat. Contoh:

kewajiban sholat dan zakat, kewajiban memakai jilbab bagi wanita

dewasa.

Page 10: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

II. Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Insaniyah

a. Ukhuwah Islamiyah

Kata Ukhuwah berarti persaudaraan. Perasaan simpati atau empati

antara dua orang atau lebih. Masing-masing memiliki perasaan yang

sama dalam berbagai hal, baik suka maupun duka, senang maupun

sedih. Persaudaraan sesama muslim adalah persaudaraan yang tidak

dilandasi oleh keluarga, suku, bangsa, dan warna kulit, namun karena

perasaan seaqidah dan sekeyakinan.

“Orang-orang mukmin sesungguhnya bersaudara; maka rukunkanlah

kedua saudaramu yang berselisih dan bertakwalah kepada Allah

supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.s. Al-Hujurat [49]: 10)

Interaksi manusia dengan sesamanya harus didasari keyakinan bahwa,

semua manusia adalah bersaudara, dan bahwa anggota masyarakat

muslim juga saling bersaudara. Ukhuwah mengandung arti persamaan

dan keserasian dalam banyak hal. Karenanya persamaan dalam

keturunan mengakibatkan persaudaraan, dan persamaan dalam sifat-

sifat juga membuahkan persaudaraan.

Persamaan juga merupakan faktor yang menjadikan seorang saudara

merasakan adanya rasa persaudaraan. Keberadaan manusia sebagai

makhluk sosial, perasaan tenang dan nyaman berada bersama

jenisnya dan dorongan kebutuhan ekonomi bersama juga menjadi

faktor penunjang rasa persaudaraan itu, baik terhadap sesama

muslim, maupun terhadap non muslim.

Page 11: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Al-Qur’an mengenalkan lima dimensi ukhuwah:

(1) persaudaraan sesama manusia (ukhuwah insaniyah),

(2) persaudaraan nasab dan perkawinan (ukhuwah nasabiyah

shihriyah),

(3) persaudaraan suku dan bangsa (ukhuwah sya’biyah wathaniyah),

(4) persaudaraan sesama pemeluk agama (ukhuwah diniyah),

(5) persaudaraan seiman-seagama (ukhuwah imaniyah).

Persaudaraan sesama manusia dilandasi oleh kesamaan dan

kesetaraan manusia di hadapan Allah Swt.

“Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan

perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku

bangsa, supaya kamu saling mengenal [bukan supaya saling

membenci, bermusuhan]. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu

dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu,

Maha Mengenal.” (Q. S. Al-Hujurat [49]: 13)

Seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka semua

berasal dari ayah dan ibu yang satu, yaitu Nabi Adam dan Hawa.

Manusia diturunkan dari sepasang suami-istri. Persaudaraan manusia

ditunjukkan oleh sebutan Bani Adam dalam Al-Qur’an sebagai berikut.

“Hai anak-anak Adam! Janganlah biarkan setan menggoda kamu

seperti perbuatannya mengeluarkan ibu-bapakmu dari surga, dengan

menanggalkan pakaian supaya mereka memperlihatkan aurat. Ia dan

pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat dan kamu tak

dapat melihat mereka. Kami jadikan setan-setan sekutu orang-orang

tak beriman.” (Q. S. Al-A’raf [7]: 27)

Page 12: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

“Hai manusia! Kami ciptakan kamu dari satu pasang laki-laki dan

perempuan, dan Kami jadikan kamu beberapa bangsa dan suku

bangsa, supaya kamu saling mengenal [bukan supaya saling

membenci, bermusuhan]. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu

dalam pandangan Allah ialah yang paling bertakwa. Allah Mahatahu,

Maha Mengenal (Q. S. Al-Hujurat [49]: 13).

Manusia diciptakan bersuku-suku dan berbangsa-bangsa. Dengan

perbedaan suku, ras dan bangsa, kita dapat mengenali perbedaan

sifat-sifat tertentu mereka yang tidak dimiliki oleh suku, ras, ataupun

bangsa lain.

Namun di hadapan Allah Swt. mereka semua satu. mereka adalah

sama. Tidak ada suku yang lebih baik dari suku yang lain, tidak ada

satu agama yang lebih baik dari agama yang lain. Dan tidak ada pula

bangsa yang lebih baik dari bangsa yang lain. Yang paling mulia di

mata Allah ialah mereka yang paling bertakwa.

Muslim Indonesia harus berjuang menegakkan ukhuwah ini. Jika tidak,

bukan tidak mungkin Allah Swt. akan membinasakan bangsa ini,

sebagaimana Ia telah membinasakan bangsa lain yang lebih kuat lalu

menggantinya dengan generasi yang lebih baik. (Q. S. Fathir [35]: 44)

Persaudaraan sesama pemeluk agama memperoleh landasannya pada

firman Allah,

“Katakanlah, “Hai orang-orang tak beriman! Aku tidak menyembah

apa yang kamu sembah. Dan kamu pun tak akan menyembah apa

yang aku sembah. Dan aku tak akan menyembah apa yang kamu

sembah. Dan kamu tak akan menyembah apa yang kusembah.

Agamamu untuk kamu dan agamaku untukku.” (QS Al-Kafirun [109] :1-

6)

Page 13: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Pengakuan keberadaan agama-agama lain tidak berarti pengakuan

bahwa agama-agama lain itu benar, tetapi pengakuan hak setiap

agama di dalam suatu hubungan sosial yang toleran, saling

menghargai, saling membantu dan menghormati.

Peringkat Ukhuwah Islamiyah

1. Melaksanakan proses ta'aruf (saling mengenal).

2. Melaksanakan proses tafahum (saling memahami).

3. Melaksanakan proses ta'awun (saling menolong).

4. Melaksanakan proses takaful (saling menanggung).

Hakekat Ukhuwah Islamiyah

1. Nikmat Allah (Q. S. 3: 103)

2. Perumpamaan tali tasbih (Q. S. 43: 67)

3. Merupakan arahan Rabbani (Q. S. 8: 63)

4. Merupakan cermin kekuatan iman (Q. S. 49: 10)

Perbedaan Ukhuwah Islamiyah dan Ukhuwah Jahiliyah

• Ukhuwah Islamiyah bersifat abadi dan universal karena berdasarkan

aqidah dan syariat Islam.

• Ukhuwah Jahiliyah bersifat temporer (terbatas pada waktu dan

tempat), yaitu ikatan selain ikatan aqidah (misal: ikatan keturunan

[orang tua-anak], perkawinan, nasionalisme, kesukuan,

kebangsaan, dan kepentingan pribadi).

Hal-hal yang menguatkan Ukhuwah Islamiyah:

1. Memberitahukan kecintaan pada yang kita cintai.

2. Memohon didoakan bila berpisah.

3. Menunjukkan kegembiraan & senyuman bila berjumpa.

4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim).

5. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan.

Page 14: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.

7. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara).

8. Memperhatikan saudaranya & membantu keperluannya.

9. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.

Buah Ukhuwah Islamiyah

1. Merasakan nikmatnya iman.

2. Mendapatkan perlindungan Allah di hari kiamat (termasuk dalam 7

golongan yang dilindungi).

3. Mendapatkan tempat khusus di surga.

*) Makna Ukhuwah Islamiyah

Kerukunan umat Islam di Indonesia harus berdasarkan atas semangat

ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim).

Kata ukhuwah berarti persaudaraan, maksudnya perasaan simpati dan

empati antar dua orang atau lebih. Masing-masing pihak memiliki satu

kondisi atau perasaan yang sama, baik suka maupun duka, baik

senang maupun sedih. Jalinan perasaan itu menimbulkan sikap timbal

balik untuk saling membantu pihak lain yang mengalami kesulitan,

serta sikap untuk saling membagi kesenangan kepada pihak lain bila

salah satu pihak menemukan kesenangan.Ukhuwah atau persaudaraan

berlaku sesama umat islam, yang di sebut Ukhuwah islamiyah dan

berlaku pula pada semua umat manusia secara universal tanpa

membedakan agama, suku, dan aspek-aspek lainnya, yang disebut

Ukhuwah insaniyah.

Persaudaraan sesama muslim, berarti saling menghormati dan saling

menghargai relativitas masing-masing sebagai sifat dasar

Page 15: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

kemanusiaan, seperti perbedaan pemikiran, sehingga tidak menjadi

penghalang untuk saling membantu atau menolong karena di antara

mereka terikat oleh satu keyakinan dan jalan hidup, yaitu Islam.

Agama islam memberikan petunjuk yang jelas untuk menjaga agar

persaudaraan sesama muslim dapat terjalin dengan kokoh

sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Hujarat 49: 10-12 yang artinya :

(10) Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena

itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada

Allah supaya kamu mendapat rahmat, (11) Hai orang-orang yang

beriman, janganlah suatu kaummengolok-olok kaum yang lain

(karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka

(yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok)

wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-

olok) lebih baik dari wanita ( yang mengolok-olok) dan janganlah kamu

mencela dirimu sendiri dan jangan pula kamu panggil-memanggil

dengan dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan

adalah (panggilan) yang buruk sesudah beriman dan barang siapa

yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dhalim,

(12) Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari

prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan

janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah

sebagian dari kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah

seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah

mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah

kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha Penerima taubat lagi Maha

Penyayang.

b. Ukhuwah Insaniyah

Persaudaraan sesama manusia disebut ukhuwah insaniyah.

Persaudaraan ini dilandasi oleh ajaran bahwa semua umat manusia

adalah makhluk Allah. Perbedaan keyakinan dan agama juga

Page 16: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

merupakan kebebasan pilihan yang diberikan Allah. Hal ini harus

dihargai dan dihormati.

Ketegangan yang sering timbul antar sesama umat beragama dan

antar umat agama lain disebabkan oleh :

1. Sifat dari masing-masing agama yang mengandung tugas dakwah

atau missi

2. Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya

sendiri dan agama lain. Arti keberagamannya lebih kepada sikap

fanatisme dan kepicikan (sekadar ikut-ikutan).

3. Para pemeluk agama tidak mampu menahan diri, sehingga kurang

menghormati bahkan memandang rendah agama lain.

4. Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama

dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

5. Kecurigaan masing-masing akan kejujuran pihak lain, baik intern

umat beragama maupun antar umat beragama.

6. Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalh perbedaan

pendapat.

*) Makna Ukhuwah Insaniyah

Konsep Persaudaraan sesama manusia, Ukhuwah Insaniyah, dilandasi

oleh ajaran bahwa sesama umat manusia adalah makhluk Allah.

Sekalipun Allah memberikan petunjuk kebenaran melalui ajaran Islam,

tetapi Allah juga memberikan kebebasan kepada setiap manusia untuk

memilih jalan hidup berdasarkan pertimbangan rasionya. Oleh karena

itu, sejak awal penciptaan, Allah tidak tetapkan manusia sebagai satu

Page 17: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

umat, padahal Allah bisa bila mau. Itulah fitrah manusia, sebagaimana

Allah jelaskan dalam QS. Al-Maidah (5):48 yang artinya : Sekiranya

Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi

Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu.

Prinsip kebebasan itu menghalangi pemaksaan suatu agama oleh

otoritas manusia, bahkan Rasulpun dilarang melakukannya,

sebagaimana firman Allah dalam QS. Yunus 10:99 yang artinya : Dan

jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di

muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa

manusia supanya mereka menjadi orang-orang yang beriman

semuanya? Dalam QS. Al-Baqarah (2): 256 Allah juga berfirman: Tidak

ada paksaan untuk memasuki agama (Islam), sesungguhnya telah

jelas jalan yang benar dari pada jalan yang salah. Senada dengan

makna ayat tersebut, dalam Q. S. Al-Kahfi (18):29 Allah berfirman: Dan

katakanlah: Kebenaran itu datang dari Tuhanmu, maka barang siapa

yang ingin beriman hendaklah ia beriman dan barang siapa yang ingin

kafir biarlah ia kafir.

c. Memperteguh Silaturahmi

Tulang punggung ukhuwah adalah silaturahmi. Menjalin dan

memelihara hubungan keluarga merupakan suatu tuntunan akhlakul

karimah dalam Islam yang amat penting.

“Hai umat manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri dan menciptakan darinya

pasangannya; dan dari keduanya Ia memperkembangbiakkan

sebanyak-banyaknya laki-laki dan perempuan. Bertakwalah kamu

kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu selalu meminta dan

jagalah hubungan keluarga. Sungguh, Allah selalu mengawasi kamu.”

(Q. S. An-Nisa [4]: 1)

Page 18: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

Ayat itu menyebut silaturahmi bersama pesan takwa kepada Allah.

Secara tersirat ayat itu menunjukkan bahwa silaturahmi merupakan

sesuatu bentuk ketakwaan. Memutuskan silaturahmi melunturkan

ketakwaan kepada Allah Swt.

Silaturahmi juga merupakan salah satu ajaran akhlak Islam paling

awal. Ali bin Anbasah berkata, “Saya menemui Nabi Saw. di Mekah

pada awal kenabiannya dan bertanya kepada beliau: ‘Siapa engkau?’

Beliau menjawab, ‘Nabi.’ Saya bertanya lagi, “Siapakah Nabi?’ Beliau

menjawab, ‘Allah mengutusku.’ Saya bertanya sekali lagi, ‘Untuk apa

Dia mengutusmu?’ Beliau menjawab, ‘Dia mengutusku untuk

memegang teguh tali silaturahim, menghancurkan berhala dan

mengajari manusia bahwa Allah adalah Esa dan tiada sesuatu apa pun

yang menyamai-Nya.” (HR Muslim).

Seorang muslim hendaknya selalu menjalin silaturahmi. Karena

persaudaraan terjalin melalui silaturahmi. Dan Allah akan memuliakan

orang orang yang selalu menjaga tali silaturahmi antar sesama

saudaranya.

Page 19: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

III. Kebersamaan dalam Pluralitas Agama

a. Definisi Pluralitas Agama

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna

yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang

berbeda, dan dipergunakan dalam cara yang berlain-lainan pula:

Sebagai pandangan dunia yang menyatakan bahwa agama

seseorang bukanlah sumber satu-satunya yang eksklusif bagi

kebenaran, dan dengan demikian di dalam agama-agama lain pun

dapat ditemukan, setidak-tidaknya, suatu kebenaran dan nilai-nilai

yang benar.

Sebagai penerimaan atas konsep bahwa dua atau lebih agama

yang sama-sama memiliki klaim-klaim kebenaran yang eksklusif

sama-sama sahih. Pendapat ini seringkali menekankan aspek-

aspek bersama yang terdapat dalam agama-agama.

Kadang-kadang juga digunakan sebagai sinonim

untuk ekumenisme, yakni upaya untuk mempromosikan suatu

tingkat kesatuan, kerja sama, dan pemahaman yang lebih baik

antar agama-agama atau berbagai denominasi dalam satu agama.

Dan sebagai sinonim untuk toleransi agama, yang merupakan

prasyarat untuk ko-eksistensi harmonis antara berbagai pemeluk

agama ataupun denominasi yang berbeda-beda.

b. Pluralitas Agama di Indonesia

*) Konteks yang Tidak Terabaikan

Indonesia adalah sebuah “pertemuan” dan sekaligus sebagai “

kumpulan” yang ramai bagi pengaruh agama-agama dunia. Pemilihan

Pancasila sebagai dasar negara mencerminkan adanya pluralitas

Page 20: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

agama di Indonesia. Pencantuman sila Ketuhanan Yang Maha Esa tidak

lain berakar pada realitas kemajemukan agama yang dianut oleh

bangsa Indonesia.

Pluralitas agama di negeri ini merupakan realitas empirik yang tidak

bisa lagi dipungkiri. Itulah yang membuat para pendiri bangsa ini

memilih Pancasila sebagai dasar negara yang secara implisit

memberikan dasar-dasar yang kuat bagi warga bangsa ini untuk

bersikap toleran, menghargai kepelbagaian dan menjunjung tinggi

perbedaan, dalam hal ini termasuk pluralitas agama.

*) Konteks yang Problematis

Pada satu sisi pluralitas agama di Indonesia mencerminkan keindahan

dan kekayaan tanah air Indonesia. Kemajemukan itu memungkinkan

setiap orang untuk melihat dan mempelajari hal-hal yang berbeda dari

antara satu sama lainnya. Interaksi antara satu sama lain yang

mempunyai agama dan kepercayaan yang berbeda-bedapun dapat

dilakukan. Akan tetapi pada sisi lain konteks pluralitas agama dengan

sendirinya ternyata tidak selalu berarti baik. Di sana dapat ditemukan

hal-hal atau unsur-unsur yang tidak baik termasuk dari dalam agama

itu sendiri (institusi agama, kegiatan misi, kepemimpinan) yang

memungkinkan terjadinya ketegangan bahkan konflik. Selain itu ada

juga faktor non agama (ekonomi, politik, sosial, budaya) yang juga

turut melahirkan perseteruan serta konflik agama. Sejarah bangsa

Indonesia menunjukkan pluralitas agama sering menjadi ladang atau

pemicu terjadinya hal – hal yang menakutkan dan menimbulkan

penderitaan, pertikaian, permusuhan, kekerasan bahkan pembunuhan.

Akibatnya ratusan rumah ibadah dirusak, dihancurkan dan dibakar.

Korban berjatuhan, fasilitas umum dirusak, kerugian material tidak

terhitung jumlahnya, dan meninggalkan trauma yang mendalam dan

Page 21: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

sulit dipulihkan. Peristiwa yang terjadi di Ambon merupakan salah satu

bukti sejarah pahit tentang hal itu.

*) Motif dan karakteristik Pluralitas dalam Agama

Secara teologis-normatif –dalam terminologi Amin Abdullah— setiap

agama pasti memiliki kepercayaan dan konsep teologisnya sendiri-

sendiri, yang tak mungkin dipersatukan dengan agama dan atau

kepercayaan yang lainnya. Semua agama memiliki tujuan —dimensi

teleologis– sendiri-sendiri dalam konteks memberikan arah jalan

keselamatan bagi pemeluknya. Namun bukan berarti agama-agama

yang ada tidak akan mendapatkan titik persinggungan atau

perjumpaan secara konseptual. Bisa jadi, di antara titik-titik

persinggungan dan titik pemisah (dimensi-dimensi teologis-normatif)

yang terdapat dalam hubungan antaragama lebih banyak titik-titik

persinggungannya. Namun titik-titik persinggungan antar agama ini

menurut Alwi Shihab tidak dimaksudkan sebagai sebuah model

sinkretis, yakni menciptakan suatu agama baru dengan memadukan

unsur tertentu atau sebagian komponen ajaran dari berbagai agama

untuk dijadikan bagian integral dari agama baru tersebut atau bahkan

upaya eklektik, melainkan membangun sebuah model atau proses

dialog yang “sadar” antar umat agama (Alwi Shihab, 1998: 42).

Melalui model dialog antar agama seperti itu diharapkan akan dapat

mengantarkan teologi antar agama yang didasarkan atas pemahaman

akan adanya hubungan kebenaran relatif dalam agama-agama dengan

kebenaran absolut yang melibatkan dan melampaui kebenaran relatif

tersebut. Inilah yang dinamakan oleh para ahli studi perbandingan

agama (comparative religions) dan para agamawan transformatif

sebagai teologi atau konsep inklusif beragama dalam kaitannya

dengan hubungan antaragama.

Page 22: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

*) Orientasi Fenomena Pluralitas dalam Agama

Kita harus menetapkan orientasi atau arah tujuan bersama dalam

menciptakan kehidupan keberagamaan yang menghargai pluralitas,

menjunjung kebersamaan dan menghilangkan sekat-sekat

primordialistik dalam beragama. Pada masyarakat plural, multireligius

atau interreligius, tuntutan akan lahir dan munculnya spiritualitas

keberagamaan yang sejuk, ramah, dan saling me-ngayomi satu sama

lain, sangatlah didamba-dambakan. Untuk mewujudkan itu semua,

salah satu jalan yang dapat ditempuh adalah membuka pintu dialog

secara terbuka, rasional, dan lepas dari tendensi serta kecurigaan

yang tak beralasan.

*) Kebersamaan Umat Beragama Dalam Kehidupan Sosial

a. Pandangan agama Islam terhadap umat non Islam

Dari segi akidah, setiap orang yang tidak mau menerima Islam sebagai

agamanya disebut kafir atau non muslim. Kata kafir berarti orang yang

menolak, yang tidak mau menerima atau menaati aturan Allah yang

diwujudkan kepada manusia melalui ajaran Islam. Orang kafir yang

mengganggu, menyakiti, dan memusuhi orang islam disebut kafir

harbi, dan orang kafir yang hidup rukun dengan orang islam disebut

kafir dzimmi. Kafir harbi adalah orang kafir yang memerangi orang

islam dan boleh diperangi oleh orang islam. Kafir dzimmi adalah orang

kafir yang mengikat perjanjian atau menjadi tanggungan orang islam

untuk menjaga keamanan dan keselamatannya.

Kerukunan antar umat beragama memang penting dan jelas

merupakan perintah Allah Swt. Namun, perintah ini bukan berarti

membuat umat muslim lengah dalam menghadapi serangan umat non

muslim yang tidak menghargai umat muslim.

Page 23: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil

terhadap orang-orang yang tiada memerangi kamu karena agama dan

tidak pula mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah

menyukai orang-orang yang berbuat adil. Sesungguhnya Allah hanya

melarang kamu menjadikan sebagai kawananmu orang-orang yang

memerangi kamu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu

dan membantu orang lain untuk mengusirmu. Dan barangsiapa

menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang

yang zalim.” (Q. S. Al-Mumtahanah: 8-9)

b. Tanggung jawab sosial umat islam

Bentuk tanggung jawab umat islam meliputi berbagai aspek

kehidupan, di antaranya adalah :

a. Menjalin silaturahmi dengan tetangga.

b. Memberikan infak sebagian dari harta yang dimiliki, baik yang wajib

dalam bentuk zakat maupun yang sunnah dalam bentuk sedekah

c. Menjenguk apabila ada anggota masyarakat yang sakit dan ta’ziah

apabila ada anggota masyarakat yang meninggal dengan

mengantarkan jenazahnya sampai ke kubur

d. Memberi bantuan menurut kemampuan bila ada anggota

masyarakat yang memerlukan bantuannya

e. Penyusunan sistem sosial yang efektif dan efisien untuk

membangun masyarakat, baik mental, spiritual, maupun fisik

mentalnya

c. Amar ma’ruf dan nahi munkar

Amar ma’ruf dan nahi munkar artinya memerintahkan orang lain untuk

berbuat baik dan mencegah perbuatan jahat. Sikap amar ma’ruf nahi

munkar akan efektif apabila orang yang melakukannya juga memberi

Page 24: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

contoh.

Bentuk amar ma’ruf dan nahi mungkar yang tersistem di antaranya

adalah :

a. Mendirikan masjid

b. Menyelenggarakan pengajian

c. Mendirikan lembaga wakaf

d. Mendirikan lembaga pendidikan islam

e. Mendirikan lembaga keuangan atau perbankan syari’ah

f. Mendirikan media massa Islam: koran, radio, televisi, dll.

g. Mendirikan panti rehabilitasi anak-anak bermasalah

h. Mendirikan pesantren

i. Menyelenggarakan kajian-kajian Islam

j. Membuat jaringan informasi sosial; dll.

Sebagai agama yang universal dan komprehensif, islam mengandung

ajaran yang integral dalam berbagai aspek kehidupan umat manusia.

Islam tidak hanya mengajarkan tentang akidah dan beribadah semata,

tetapi islam juga mengandung ajaran dalam berhubungan dengan

sesama manusia.

Daftar Pustaka

Okbah, Farid Achmad dan Hartono A. Jaiz. 1993. Solidaritas Islam: Jalan Menuju Persatuan.Jakarta: Darul Haq.

Muryanto, H. Sri. 2006. Islam Agama Cinta. Semarang: Gemilang.

Adnan, Muhammad. 2003. Agama, Kebudayaan dan Pendidikan. Surakarta : Perhimpunan Citra Kasih.

http://wikipedia.com/

http://nurafni.com/

http://www.waspada.co.id/

Page 25: 144418284 Kerukunan Antar Umat Beragama

http://www.goendul.net/

http://www.mail-archive.com/

http://madryhi.multiply.com/

http://www.facebook.com/

http://aliflukmanulhakim.wordpress.com/

http://nainyxms.blogspot.com/

http://materitarbiyah.wordpress.com/

http://tafany.wordpress.com/