194467233 Journal Dan Critical Appraisal Stase Mata

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tentang jurnal dan critical appraisal

Citation preview

  • 1

    LAPORAN PRESENTASI JURNAL DAN CRITICAL APPRAISAL

    Effect of Spinal and General Anaesthesia Over APGAR Score in Neonates Born After Elective Cesarean Section

    Untuk memenuhi syarat dalam Stase Ilmu Anestesi dan Reanimasi

    Oleh :

    Holly Diany

    12712158

    Pembimbing :

    dr. Rahmat H., Sp.An

    Program Studi Pendidikan Dokter Ilmu Anestesi dan Reanimasi

    Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

    Rumah Sakit Umum Daerah Caruban

    2013

  • 2

    PENGARUH SPINAL ANESTESI DAN GENERAL ANESTESI TERHADAP APGAR

    SKOR PADA NEONATUS BARU LAHIR MELALUI BEDAH CAESAR ELEKTIF

    Aftab Imtiaz, Sultan Mustafa, Masroorudin, Noor ul Haq, Syed Hamid Ali, Khalid Imtiaz

    JLUMHS September-December 2010, Volume 09 No. 03

    ABSTRAKSI

    Tujuan Untuk membandingkan efek dari anestesi umum dan anestesi spinal terhadap

    apgar skor pada neonatus yang baru lahir melalui bedah sesar elektif.

    Desain Randomized Prospektif Studi.

    Tempat Dan Masa Studi Penelitian Ini Dilakukan Di Rumah Sakit Abbasi Shaheed

    Mulai Dari Bulan Maret 2009 Sampai Bulan Juli 2009.

    Bahan Dan Metode Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien yang sehat dengan status

    fisik menurut ASA (American Society Of Anestesi) kategori/kelas 1 untuk operasi caesar

    elektif segmen bawah. Tiga puluh pasien diberikan anestesi umum dan pasien 30 lainnya

    menerima anestesi spinal. APGAR Score dicatat pada interval 1 menit dan 5 menit

    setelah melahirkan.

    Hasil Pasien yang menjalani anestesi umum, yang memiliki selang waktu singkat

    antara induksi anestesi dan pengiriman pasien tersebut, melahirkan neonatus yang

    memiliki APGAR Score 7 pada interval 5 menit dan ada sedikit perbedaan dalam efek

    anestesi umum dan anestesi spinal pada APGAR Score neonatus tersebut.

    Kesimpulan Tidak ada perbedaan yang signifikan antara efek dari anestesi umum dan

    anestesi spinal pada APGAR Score neonatus pada interval 5 menit setelah lahir, setelah

    melalui operasi caesar elektif.

  • 3

    PENDAHULUAN

    Anestesi obstetri adalah subspesialisasi yang menuntut tetapi memuaskan dari

    anestesiologi dan memerlukan keahlian khusus karena melibatkan dua kehidupan. Meskipun

    sebagian besar pasien yang menjalani operasi caesar tergolong masih muda dan sehat, namun

    mereka juga tetap merupakan kelompok pasien yang memiliki risiko tinggi.

    Spinal Anestesi diperkenalkan oleh Bier pada tahun 1899, Tuffier melakukan untuk

    membuat spinal anestesi ini sehingga sangat populer dan teknik yang dilakukan juga dapat

    diterima secara luas. Pada tahun 1907 spinal anestesi sudah digunakan secara luas hampir pada

    semua cabang operasi dan bidang kebidanan juga. Pemilihan anestesi untuk operasi caesar

    tergantung pada indikasi untuk operasi, urgensinya, pasiennya dan preferensi dari dokter

    kandungan dan ahli anestesinya.

    Salah satu ketidak idealan antara anestesi umum dan anestesi spinal pada operasi caesar

    adalah karena masing-masing memiliki kelebihan dan efeknya berisiko pada ibu dan janin.

    Namun tujuan anestesi adalah untuk memilih metode yang paling aman dan paling nyaman

    untuk ibu, setidaknya mengurangi depresan pada bayi baru lahir dan menyediakan kondisi kerja

    yang optimal untuk dokter kandungan. Hasil dari anestesi spinal atau anestesi umum baik

    tergantung pada kondisi ibu dan lebih penting lagi efek terhadap bayi yang baru lahir. APGAR

    Score adalah parameter terbaik untuk menilai kondisi secara langsung pada bayi. Ini adalah

    alasan untuk memilih topik ini pada penelitian ini.

    BAHAN DAN METODE

    Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Abbasi Shaheed dari Bulan Maret 2009 sampai

    Bulan Juli 2009. Penelitian ini dilakukan pada 60 pasien yang sehat (sesuai kriteria American

    Society Of Anesthesiologist) yang nantinya akan dilakukan operasi caesar elektif pada segmen

    bawah. Tiga puluh pasien diberikan anestesi umum dan 30 pasien lainnya menerima anestesi

    spinal. Ini adalah pengacakan secara restriktif sehingga dapat mencapai keseimbangan antara dua

    kelompok. APGAR Score dicatat pada interval 1 menit dan 5 menit setelah melahirkan. 60

    pasien tersebut dilibatkan dan tentunya melalui persetujuan secara tertulis yang diambil dari

    setiap pasien.

    Metode General Anestesi:

    Obat Pre dilakukan dengan :

  • 4

    Injeksi Cimetidine 200mg intravena

    Injeksi Metoclopramide 10mg intravena 1 - 2 jam sebelum induksi.

    Preoksigenasi selama 3-5 menit,

    Induksi dilakukan dengan pemberian:

    o Inj. Thiopentone 4mg / kgBB intravena

    o Inj. Suksinil kolin 1.5mg / kgBB intravena

    Setelah intubasi endotrakeal, beri 50% oksigen dengan nitrous oxide dan 0,5%

    halotan inhalasi.

    General anestesi dipertahankan dengan non depolarizing relaksan otot

    Atracurium 0.5mg/kgBB intravena

    Setelah melahirkan beri:

    o Syntocinon 10 unit intravena dan 20 unit ditambahkan ke infus.

    Nalbuphine 8-10mg intravena diberikan untuk analgesia pada setiap pasien

    setelah melahirkan dan Halothane dihentikan.

    Untuk membalikkan efek non depolarizing relaksan otot beri :

    o Inj. Neostigmin 0.05mg/kgBB, dan

    o inj. Atropin 0.02mg/kgBB, diberikan secara intravena

    Spinal Anestesi

    Pasien ditempatkan dalam posisi duduk dan diidentifikasi serta ditandai celah antara

    vertebra lumbal 3 dan 4. Setelah mengambil semua tindakan aseptic, pungsi lumbal dilakukan

    dengan needle spinal ukuran 25 dan Bupivakain 0,75% hiperbarik, 2ml (15mg) diberikan dalam

    satu menit. Segera setelah pasien di injeksi Bupivacain, pasien ditempatkan dalam posisi

    supine/terlentang. Monitoring dilakukan untuk denyut nadi, NIBP, saturasi oksigen, EKG dan

    urin output. Kemudian direkam/dicatat (waktu pemberian induksi, waktu sayatan pada kulit,

    waktu sayatan rahim, waktu melahirkan bayi) selama operasi caesar dilakukan baik pada anestesi

    umum ataupun anestesi spinal.

    Pencatatan APGAR Score

    Dalam penelitian ini, APGAR score untuk semua 60 neonatus direkam oleh

    neonatologist. APGAR score dicatat pada interval 1 menit dan 5 menit setelah melahirkan. Berat

  • 5

    lahir setiap bayi tercatat. APGAR score setiap bayi kemudian dibandingkan dengan standar

    APGAR score pada grafik seperti berikut:

    APGAR score (tabel I) dari kedua kelompok kemudian dibandingkan secara analisis

    statistik.

    HASIL

    Dari 30 pasien yang menerima anestesi umum, 25 pasien melahirkan neonatus memiliki

    APGAR Score 6 pada 1 menit setelah lahir dan APGAR Score dari 5 neonatus lainnya adalah

    7. Dua puluh dua neonatus dengan APGAR Score terendah pada 1 menit pertama kemudian

    membaik setelah resusitasi pada interval 5 menit dan menunjukkan APGAR Score 7. Tiga

    neonatus lainnya dengan APGAR Score pada interval 1 menit tidak menunjukkan perbaikan dan

    APGAR Scorenya hanya antara 5 dan 6.

    Secara keseluruhan, 29 neonatus memiliki APGAR Score 7 pada interval 5 menit dan

    hanya 1 bayi laki-laki dengan berat 2,6 kg tidak mengalami perbaikan pada interval 5 menit dan

    APGAR Score nya adalah 6 (Lihat pada Tabel II).

  • 6

    Di sisi lain dari 30 pasien yang menerima anestesi spinal hanya 10 pasien yang

    melahirkan neonatus dengan APGAR Score nya 6 pada interval 1 menit. Pada interval 5 menit

    APGAR Score semua 30 neonatus dalam spinal anestesi adalah 7.

    Interval waktu antara dilakukannya anestesi dan pengiriman neonatus adalah berkisar

    sekitar 5 - 10 menit.

    PEMBAHASAN

    Melahirkan bayi secara operasi caesar sekarang ini telah menjadi semakin umum. Namun

    pilihan teknik anestesi masih banyak yang kontroversial. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa

    ada teknik yang sangat ideal untuk bedah Caesar melalui anestesi umum maupun anestesi spinal

    dan keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perbandingan kondisi

    neonatus melalui operasi caesar dengan anestesi spinal maupun anestesi umum kini telah

    menunjukkan hasil yang lebih baik secara klinis dengan teknik anestesi regional.

    Lalitha Krishnan et al meneliti dua kelompok pasien, satu menerima anestesi umum dan

    yang lainnya menerima anestesi spinal dan mendapatkan bahwa rata-rata tidak ada perbedaan

    yang signifikan terhadap APGAR Score pada interval menit 1 dalam dua kelompok tersebut,

  • 7

    namun dari kelompok anestesi umum muncul depres segera setelah lahir, sehingga neonates

    membutuhkan oksigenisasi dan masker ventilasi.

    Scott. W. Roberets dkk mengamati bahwa meskipun secara luas telah diyakini bahwa

    anestesi regional lebih aman daripada anestesi pada bayi baru lahir, hasil yang mereka dapat

    pada kehamilan yang normal ternyata menyarankan bahwa tidak ada metode anestesi tertentu

    yang berbahaya atau aman daripada yang lain dan setiap metode anestesi memiliki peranan yang

    berbeda-beda. Agen inhalasi diperlukan untuk anestesi umum namun dapat menekan bayi yang

    baru lahir dan dapat dilihat dari APGAR Score pada interval 1 menit, hal tersebut mencerminkan

    efeknya. Namun efek serupa terlihat dengan anestesi spinal, mungkin karena adanya acidemia

    janin yang parah.

    Janin acidemia diidentifikasi sebagai "PH dengan nilai 7,19 atau kurang dari angka

    tersebut karena nilai ini adalah sekitar dua standar deviasi di bawah rata-rata untuk kehamilan

    normal".

    Sebuah studi yang dilakukan oleh Scott W. Roberts dkk, mereka menyimpulkan bahwa

    secara statistic ada risiko yang signifikan terhadap asidemia pada janin dari berbagai derajat

    keparahan dengan penggunaan anestesi regional pada wanita hamil melalui operasi caesar. Nilai

    PH darah arteri umbilikalis kurang dari 7,10 diamati pada 4% dari janin, di antaranya 1%

    memiliki nilai PH kurang dari 6,99. Di sisi lain ada bayi memiliki nilai PH kurang dari 7,10

    ketika anestesi umum digunakan. Mereka juga menyimpulkan bahwa prevalensi nilai PH rendah

    secara signifikan meningkat pada bayi akibat dari teknik anestesi regional dibandingkan dengan

    anestesi umum.

    Namun beberapa studi klinis menunjukkan bahwa, "Ada sedikit pilihan antara anestesi

    umum dan anestesi spinal untuk obstetric yang berkaitan dengan efeknya pada keseimbangan

    asam basa janin."

    Ada pendapat yang berbeda tentang waktu yang ideal di mana janin harus dilahirkan

    setelah induksi anestesi. Barter adalah yang pertama menekankan bahwa ibu hamil harus follow

    up sebelum dilakukannya induksi anestesi umum. Banyak penelitian yang merekomendasikan

    bahwa waktu terbaik (6-8 menit) setelah induksi anestesi umum dengan nitrogen oksida ternyata

    dapat menyebabkan depresi neonatal melalui difusi lewat plasenta.

    Datta et al mengamati bahwa "Pada hipotensi tidak ada terjadi perubahan dalam APGAR

    Score atau status asam basa dengan pemberian induksi ke tulang vertebra ".

  • 8

    Morgan menjelaskan bahwa "Lama waktu kulit sayatan hingga waktu pengiriman bayi

    sekitar lebih dari 8 menit dan rahim sayatan waktu pengiriman lebih dari 180 detik telah

    dikaitkan dengan terjadinya hipoksia janin dan asidosis terlepas dari jenis anestesinya.

    Anestesi umum merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu di Pakistan. Walau

    ada kemajuan dalam teknik anestesi, fasilitas monitoring dan ketersediaan obat, serta perempuan

    muda, ternyata masih terkait dalam komplikasi pada anestesi. Dalam studi lain telah diamati

    bahwa APGAR Score pada neonatus yang ibunya mendapat anestesi umum lebih rendah dari

    APGAR Score pada neonatus yang ibunya menerima anestesi spinal.

    KESIMPULAN

    Tidak ada perbedaan yang signifikan antara pengaruh anestesi umum dan anestesi spinal

    pada APGAR Score neonatus pada interval 5 menit setelah lahir pada operasi caesar elektif pada

    ibu hamil yang sehat. Kehadiran beragam teknik anestesi harus dilakukan pembatasan dosis agen

    intravena, sehingga terjadinya depresi pada janin tidak signifikan walau dengan anestesi umum.

    Oleh karena itu dianjurkan bahwa anestesi spinal aman untuk operasi caesar pada pasien/ibu

    hamil yang sehat.

  • 9

    Worksheet Critical Appraisal

    Jurnal Terapi

    Judul : Effect of Spinal and General Anaesthesia Over APGAR Score in Neonates

    Born After Elective Cesarean Section

    Authors : Aftab Imtiaz, Sultan Mustafa, Masroorudin, Noor ul Haq, Syed Hamid Ali,

    Khalid Imtiaz

    Jurnal : JLUMHS September-December 2010, Volume 09 No. 03

    Validitas

    1a. Apakah alokasi pasien

    terhadap terapi / perlakukan

    dilakukan secara random ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    60 pasien yang sehat (sesuai kriteria

    American Society Of Anesthesiologist)

    dibagi menjadi 2 kelompok. Tiga puluh

    pasien diberikan anestesi umum dan 30

    pasien lainnya menerima anestesi spinal,

    pengacakan dilakukan secara restriktif

    sehingga dapat mencapai keseimbangan

    antara dua kelompok.

    1b. Apakah randomisasi

    dilakukan tersembunyi ?

    Dalam penelitian tersebut tidak

    diketahui apakah ada atau tidaknya

    single/double blind randomisasi pada

    penelitian tersebut.

    1c. Apakah antara subyek

    penelitian dan peneliti blind

    terhadap terapi / perlakukan yang

    akan diberikan ?

    Dalam penelitian tersebut tidak

    dijelaskan apakah antara subyek

    penelitian dan peneliti blind terhadap

    perlakukan yang akan diberikan.

    2a. Apakah semua subyek yang

    ikut serta dalam penelitian

    diperhitungkan dalam hasil /

    kesimpulan?(Apakah

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Semua subyek yang ikut serta dalam

    penelitian diperhitungkan dalam hasil.

    Pengamatan pada setiap subjek cukup

    lengkap.

  • 10

    pengamatannya cukup lengkap?)

    2b. Apakah pengamatan yang

    dilakukan cukup panjang ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit

    Abbasi Shaheed dari Bulan Maret 2009

    sampai Bulan Juli 2009. Penelitian ini

    dilakukan pada 60 pasien yang sehat

    (sesuai kriteria American Society Of

    Anesthesiologist) yang nantinya akan

    dilakukan operasi caesar elektif pada

    segmen bawah. Kemudian dilakukan

    pencatatan APGAR Score pada interval

    1 menit dan 5 menit setelah melahirkan.

    2c. Apakah subyek dianalisis

    pada kelompok dimana subyek

    tersebut dikelompokkan dalam

    randomisasi ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Setiap subyek dianalisis pada

    kelompoknya masing-masing dimana

    subyek tersebut dikelompokkan dalam

    randomisasi. 30 pasien yang menerima

    anestesi umum, 25 pasien melahirkan

    neonatus memiliki APGAR Score 6

    pada 1 menit setelah lahir dan APGAR

    Score dari 5 neonatus lainnya adalah

    7. Dua puluh dua neonatus dengan

    APGAR Score terendah pada 1 menit

    pertama kemudian membaik setelah

    resusitasi pada interval 5 menit dan

    menunjukkan APGAR Score 7. Tiga

    neonatus lainnya dengan APGAR Score

    pada interval 1 menit tidak

    menunjukkan perbaikan dan APGAR

    Scorenya hanya antara 5 dan 6. Secara

    keseluruhan, 29 neonatus memiliki

    APGAR Score 7 pada interval 5 menit

  • 11

    dan hanya 1 bayi laki-laki dengan berat

    2,6 kg tidak mengalami perbaikan pada

    interval 5 menit dan APGAR Score nya

    adalah 6. 30 pasien yang menerima

    anestesi spinal hanya 10 pasien yang

    melahirkan neonatus dengan APGAR

    Score nya 6 pada interval 1 menit.

    Pada interval 5 menit APGAR Score

    semua 30 neonatus dalam spinal

    anestesi adalah 7.

    3a. Selain perlakuan yang

    dieksperimenkan, apakah subyek

    diperlakukan sama ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Walaupun pemberian obat antara 2

    kelompok dalam metode anestesi baik

    general anestesi maupun spinal anestesi

    berbeda pada masing-masing kelompok,

    tapi setiap subyek diperlakukan sama.

    60 pasien tersebut akan dilakukan

    operasi caesar elektif pada segmen

    bawah. Setelah bayi lahir, APGAR

    Score dicatat pada interval 1 menit dan

    5 menit setelah melahirkan pada kedua

    kelompok tersebut. Kemudian

    direkam/dicatat (waktu pemberian

    induksi, waktu sayatan pada kulit, waktu

    sayatan rahim, waktu melahirkan bayi)

    selama operasi caesar dilakukan, baik

    pada anestesi umum ataupun anestesi

    spinal. APGAR score untuk semua 60

    neonatus direkam oleh neonatologist.

    Berat lahir setiap bayi dicatat. APGAR

    score setiap bayi kemudian

    dibandingkan dengan standar APGAR

  • 12

    score pada grafik yang telah ditentukan.

    3b. Apakah kelompok dalam

    penelitian sama pada awal

    penelitian ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Kelompok dalam penelitian tersebut

    sama pada awal hingga akhir penelitian.

    Importance

    1. Berapa besar efek terapi? Untuk seberapa besar dan tepatnya estimasi efek

    terapi tidak dijelaskan secara spesifik dalam

    penelitian tersebut. Namun jelas bahwa pada

    penelitian tersebut anestesi spinal ternyata aman

    untuk operasi caesar pada pasien/ibu hamil yang

    sehat dan nilai APGAR Score pada 30 bayi dimana

    sang ibu mendapatkan anestesi spinal tersebut pada

    interval 5 menit APGAR Scorenya 7.

    2. Seberapa tepat estimasi efek

    terapi

    Applicable

    1. Apakah pasien yang kita miliki

    sangat berbeda dengan pasien

    dalam penelitian ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Pasien yang kita miliki mempunyai

    kesamaan karakteristik dengan pasien

    dalam penelitian.

    2. Apakah hasil yang baik dari

    penelitian dapat diterapkan dengan

    kondisi yang kita miliki ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Hasil dari penelitian dapat diterapkan

    kepada pasien dengan

    mempertimbangkan keefektifannya

    tersebut dan efek samping yang akan

    ditimbulkan.

    3. Apakah semua outcome klinis

    yang penting dipertimbangkan (efek

    samping yang mungkin timbul)?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Semua efek samping klinis yang

    ditimbulkan baik dari spinal anestesi

    maupun general anestesi merupakan

    pertimbangan yang sangat penting yang

    perlu dipertimbangkan. Dengan

    pembatasan dosis agen intravena,

    diharapkan terjadinya depresi pada janin

  • 13

    tidak terlalu signifikan walau hal ini

    sering terjadi pada general anestesi.

    4. Apakah sudah memahami

    harapan dan pilihan pasien ?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Dari hasil penelitian, kemungkinan

    besar sudah dapat memenuhi harapan

    dan pilihan pasien dalam mengambil

    keputusan untuk memilih. Anestesi

    spinal aman untuk operasi caesar pada

    pasien/ibu hamil yang sehat.

    5. Apakah intervensi yang akan

    diberikan akan memenuhi harapan

    pasien?Pasien siap akan

    konsekuensinya?

    Ya

    [ ]

    Tidak

    [ ]

    Intervensi yang diberikan akan

    memenuhi harapan pasien dan pasien

    akan siap dengan konsekuensi yang ada.

    Level Of Evidence

    Level Criteria

    Studies of diagnosis

    Level 1 i. Ia. Evidence dari meta-analisis randomized controlled trials.

    ii. Ib. Evidence dari minimal 1 RCT.

    Level 2 iii. IIa. Evidence dari minimal 1 studi terkontrol tidak dirandomisasi.

    iv. IIb. Evidence dari minimal 1 studi quasieksperimental.

    Level 3 v. III.Evidence dari studi deskriptif noneksperimental,

    vi. (comparative studies, correlation studies,case studies)

    Level 4 IV.Evidence dari laporan komite ahli atau opini atau pengalaman klinis

    para ahli

    Level of evidence from studies of etiologi

    Jurnal ini termasuk pada level 1b