158
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KOTA MAKASSAR TAHUN ANGGARAN 2004 DI MAKASSAR PERWAKILAN VII BPK-RI DI MAKASSAR Nomor : Tanggal :

268.Kota Makassar

  • Upload
    eichbi

  • View
    515

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 268.Kota Makassar

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN

ATAS

LAPORAN KEUANGAN KOTA MAKASSAR

TAHUN ANGGARAN 2004

DI

MAKASSAR

PERWAKILAN VII BPK-RI DI MAKASSAR

Nomor : Tanggal :

Page 2: 268.Kota Makassar

DAFTAR ISI

Halaman

Laporan Auditor Independen ................................................................................... i

Laporan Perhitungan APBD ..................................................................................... iii

Laporan Aliran Kas .................................................................................................. v

Neraca ................................................................................................................... vii

Bab I Gambaran Umum Pemeriksaan ............................................................... 1

1.1 Gambaran Umum ........................................................................... 1

1.1.1 Dasar Hukum ...................................................................... 1

1.1.2 Tujuan Pemeriksaan ............................................................ 1

1.1.3 Metode Pemeriksaaan ......................................................... 1

1.1.4 Lingkup Pemeriksaan ........................................................... 2

1.1.5 Cakupan Pemeriksaan ......................................................... 2

1.1.6 Standar Pemeriksaan ........................................................... 2

1.1.7 Batasan dan Kendala ........................................................... 3

1.2 Laporan Keuangan Sebelum Pemeriksaan ........................................ 3

Bab II Laporan Pemeriksaan ............................................................................. 9

2.1 Penelaahan Atas Pengendalian Intern Atas Sistem Pembukuan

dan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah .................................... 8

2.2 Koreksi Pembukuan dan Kecermatan Penyusunan Laporan

Keuangan Daerah .......................................................................... 12

2.3 Catatan Pemeriksaan ...................................................................... 64

2.4 Laporan Keuangan Setelah Pemeriksaan .......................................... 98

2.5 Lampiran ..................................................................................... 101

Page 3: 268.Kota Makassar

Daftar Lampiran:

Lampiran 1 Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 Sebelum dan Setelah Koreksi

Lampiran 2 Neraca Daerah Per 31 Desember 2004 Sebelum dan Setelah Koreksi Lampiran 3 Laporan Arus Kas Per 31 Desember 2004 Sebelum dan Setelah Koreksi Lampiran 4 Daftar Koreksi Laporan Keuangan APBD Tahun Anggaran 2004

Lampiran 5 Daftar Biaya Pemeliharaan Asset Yang Dikapitalisasi Menambah Nilai Aktiva Tetap

Lampiran 6 Daftar Inventarisasi Fasum dan Fasos Yang Telah Diserahkan Kepada

Pemerintah Kota Makassar Lampiran 7 Daftar SPJ Yang Tidak Didukung Dengan Bukti Yang Lengkap Lampiran 8 Daftar SPPD Yang Tidak Didukung Dengan Bukti Yang Lengkap

Lampiran 9 Daftar Pengeluaran Sekretariat Daerah Untuk Biaya Operasional Anggota DPRD

Page 4: 268.Kota Makassar

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Andi Pangeran Pettarani Telp. (0411) 854977-854988 Fax. (0411) 854995

Makassar

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Kepada Para Pengguna Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 Berdasarkan ketentuan Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 2 Undang-undang No. 5 Tahun 1973, dan Pasal 31 UU No. 17 tahun 2003, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) telah memeriksa Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Makassar. Laporan Keuangan tersebut adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar. Tanggung jawab BPK-RI terletak pada pernyataan pendapat atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 berdasarkan Pemeriksaan BPK-RI. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Audit Pemerintahan (SAP) yang ditetapkan oleh BPK-RI. Standar tersebut mengharuskan BPK-RI untuk merencanakan, mengumpulkan bukti yang cukup dan melaksanakan pemeriksaan agar memperoleh keyakinan yang memadai sebagai dasar untuk memberikan pendapat. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah Tahun Anggaran 2004 bertujuan untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam Peraturan Perundangan yang berlaku. Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 meliputi pengujian atas Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004, Neraca Per Tanggal 31 Desember Tahun 2004, Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004 dan Catatan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004.

Page 5: 268.Kota Makassar

Pemerintah Kota Makassar tidak mencantumkan nilai Aktiva Tetap yang berasal dari penyerahan Fasilitas Umum dan Fasilitas Khusus Perumahan serta masih mencantumkan nilai gedung Balaikota Makassar senilai Rp6.970.000.000,00 walaupun sebagian telah dihancurkan, kami tidak dapat menerapkan prosedur pemeriksaan lain untuk menyakinkan BPK-RI atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004.

Berdasarkan Pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004, BPK-RI berpendapat bahwa Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 kecuali atas akibat hal-hal yang dimuat dalam paragraf sebelumnya telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang ditetapkan di dalam berbagai peraturan perundangan yang berlaku. Di dalam hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004, BPK-RI menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah dan DPRD Kota Makassar dalam upaya penyempurnaan Laporan Keuangan Daerah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

Makassar, 12 Mei 2005

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan VII di Makassar

Ketua Tim

Agung Prayudi, S.E., Ak. Akuntan Reg-Neg D-19.392

Page 6: 268.Kota Makassar

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

LAPORAN PERHITUNGAN APBD

TAHUN ANGGARAN 2004 (dalam rupiah)

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI

I PENDAPATAN 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 85.074.920.514,78

1.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 54.906.198.715,00 1.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.575.843.163,30 1.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 4.156.910.104,33 1.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79

1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79 1.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00 1.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00 1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00

JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 557.505.312.683,57 II BELANJA

2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 119.936.699.099,00 2.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 99.879.133.493,00

2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.854.787.895,00 2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.853.721.603,00 2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.865.450,00 2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 10.356.758.545,00 2.1.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 5.097.138.000,00 4.967.011.281,00

2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00 2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.686.775.825,00 2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00 2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 2.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 15.090.554.325,00 2.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.188.390.649,00

Page 7: 268.Kota Makassar

2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 318.327.510.745,00 2.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.256.782,00 2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.825.660.342,00 2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00 2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 8.905.663.736,00 2.2.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 39.365.055.666,00 36.367.739.389,00

2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00 2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00 2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 759.279.440,00 2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 10.904.713.534,00 2.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.493.140.515,00

2.3 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN

25.627.694.390,34 25.605.302.872,58

2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00

JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 546.737.082.620,58

SURPLUS/(DEFISIT) (29.638.546.178,38) 10.768.230.062,99

III PEMBIAYAAN 3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00 3.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 595.500,00 3.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 30.648.779.149,00 3.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 2.360.783.484,00

JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 64.479.917.511,38 3.2 PENGELUARAN DAERAH

3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 3.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00 3.2.3 Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00 3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 30.648.779.149,00 3.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 772.526.737,00 3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.995.629.196,37

JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 75.248.147.574,37 JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (10.768.230.062,99)

Page 8: 268.Kota Makassar

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR LAPORAN ALIRAN KAS

TAHUN ANGGARAN 2004 (dalam rupiah)

KOREKSI URAIAN JUMLAH DEBET KREDIT

SETELAH AUDIT

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk

Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78

10.770.731.824,00

8.381.361.470,00

85.074.920.514,78

- Pajak Daerah 55.020.706.015,00

6.153.378.249,00

6.038.870.949,00

54.906.198.715,00

- Retribusi Daerah 24.717.295.163,30

2.338.574.491,00

2.197.122.491,00

24.575.843.163,30

- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - - 1.435.968.532,15

- Lain-lain PAD 6.290.321.158,33

2.278.779.084,00

145.368.030,00 4.156.910.104,33

Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - -

442.018.777.248,79

- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - -

77.823.307.252,79

- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - -

308.158.000.000,00

- Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00 - - 5.455.422.806,00

- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 - -

50.582.047.190,00

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00 - -

30.411.614.920,00

Total Aliran Kas Masuk

Page 9: 268.Kota Makassar

559.894.683.037,57 10.770.731.824,00

8.381.361.470,00 557.505.312.683,57

Aliran Kas Keluar

Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00 400,00

3.047.918.057,00

418.206.644.238,00

- Belanja Pegawai 302.347.393.777,00 400,00

5.349.500,00

302.342.044.677,00

- Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00 -

233.896.062,00

91.679.381.945,00

- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00 -

2.000,00 4.922.795.335,00

- Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00 -

2.808.670.495,00

19.262.422.281,00

Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00 -

276.433.000,00

41.334.750.670,00

- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - - 9.599.317.680,00

- Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00 -

50.000.000,00

19.798.024.260,00

- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00 -

2.855.000,00 1.032.695.196,00

- Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00 -

223.578.000,00

10.904.713.534,00

Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 - -

25.605.302.872,58

Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00 - - 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58 400,00

3.324.351.057,00

485.153.387.780,58

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99

10.770.731.424,00

5.057.010.413,00

72.351.924.902,99

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk -

Page 10: 268.Kota Makassar

Total Aliran Kas Masuk - Aliran Kas Keluar

Belanja Modal 59.062.727.340,00

2.520.967.500,00 -

61.583.694.840,00

Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00

61.809.536.040,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00)

(61.809.536.040,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00 703.877.570,00

Penerimaan Hutang PPh - 595.500,00 595.500,00

Penerimaan Hutang PFK -

30.648.779.149,00

30.648.779.149,00

Penerimaan Piutang Tahun lalu - 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00

Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00 -

33.010.158.133,00

33.714.035.703,00

Aliran Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 1.605.371.292,00

Penyertaan Modal - -

Pembayaran Hutang PFK

30.648.779.149,00 -

30.648.779.149,00

Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00 - 772.526.737,00

Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping 343.036.237,00

2.865.050,00 - 345.901.287,00

Page 11: 268.Kota Makassar

Total Aliran Kas Masuk 1.948.407.529,00

33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00) 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99

10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38

30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37

41.649.727.909,37

Page 12: 268.Kota Makassar

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR NERACA

PER 31 DESEMBER 2004 (dalam rupiah)

NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA 1. AKTIVA LANCAR

a. KAS 41.649.727.909,37 b. SURAT BERHARGA 0,00 c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00 d. PIUTANG PAJAK 394.129.282,00 e. PIUTANG RETRIBUSI 659.711.360,00 f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00 g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00 h. PIUTANG LAIN-LAIN 495.980.660,62 i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 262.833.585,00 j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 345.901.287,00 JUMLAH AKTIVA LANCAR 43.808.284.083,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 328.989.320.470,05

3. AKTIVA TETAP a. TANAH 2.344.878.310.602,00 b. JALAN DAN JEMBATAN 317.210.376.031,40 c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.329.176.942,00 d. INSTALASI 6.524.787.300,00 e. JARINGAN 6.696.298.687,00 f. BANGUNAN GEDUNG 340.804.052.733,00 g. MONUMEN DAN TUGU 2.756.159.993,00 h. ALAT-ALAT BESAR 158.725.000,00 i. ALAT ANGKUTAN 63.502.140.500,00 j. ALAT BENGKEL 137.950.000,00 k. ALAT PERTANIAN 238.953.000,00 l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 13.973.035.772,00 m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 4.125.434.425,00 n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00 o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00 p. BUKU/PERPUSTAKAAN 181.658.000,00 q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 98.113.000,00 r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00 s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00 JUMLAH AKTIVA TETAP 3.118.577.570.985,40

Page 13: 268.Kota Makassar

4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN a. PIUTANG ANGSURAN 78.080.000,00 b. PIUTANG ROYALTI 13.268.000.000,00 c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 8.034.087.830,00 JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.512.755.343.369,44

II. UTANG

1. UTANG LANCAR a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00 b. UTANG BELANJA 12.423.730.912,40 c. UTANG PAJAK 476.991.292,00 d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00 e. HUTANG PFK 25.700.873.397,07 JUMLAH UTANG LANCAR 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG a. UTANG LUAR NEGERI 0,00 b. UTANG DALAM NEGERI - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 0,00 (Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND) - Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 0,00 - Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 0,00 (Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND) - Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 0,00 (Cargo Terminal) - Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00 No.3340-IND) - Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26 (Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415) - Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00 Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996 (Lampu Penerangan Jalan) JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 42.295.409.777,26 JUMLAH UTANG 82.933.880.185,73 III. EKUITAS

1. EKUITAS DANA UMUM a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.995.629.196,37 b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.111.332.384.267,00 c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 d. CADANGAN PIUTANG 14.895.901.302,62 e. CADANGAN PERSEDIAAN 262.833.585,00

Page 14: 268.Kota Makassar

f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (29.650.701.860,07) g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (42.295.409.777,26) h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15 JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.425.529.957.183,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 4.291.506.000,00 JUMLAH EKUITAS 3.429.821.463.183,71

TOTAL PASIVA 3.512.755.343.369,44

Page 15: 268.Kota Makassar

BAB I GAMBARAN UMUM PEMERIKSAAN

1.1. Gambaran Umum

1.1.1. Dasar Hukum Pemeriksaan a. Pasal 23E Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Tahun 2001; b. Pasal 2 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1973 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan; c. Pasal 31 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang

Keuangan Negara; d. Pasal 56 ayat (3) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang

Perbendaharaan Negara; e. Pasal 25 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pusat dan Daerah; f. Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

1.1.2. Tujuan Pemeriksaan Untuk memberikan keyakinan apakah Laporan Keuangan

Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 telah disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan mengenai pengelolaan keuangan.

1.1.3. Metode Pemeriksaan Metode Pemeriksaan atas bukti transaksi atau bukti pendukung

pembukuan dilakukan secara sampling dengan metode uji petik pada masing-masing lingkup pemeriksaan, yaitu: a. Pendapatan dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu senilai

Rp559.894.683.037,57. b. Perhitungan belanja dengan sampling senilai Rp538.116.831.271,58

atau 98,28% dari realisasi belanja sebesar Rp547.540.465.777,58. c. Pembiayaan dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu senilai

Rp31.469.759.378,38 untuk Pendapatan Pembiayaan dan Rp43.823.976.638,37 untuk Pengeluaran Pembiayaan.

d. Sisa Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 dilakukan pengujian secara keseluruhan yaitu senilai Rp41.992.764.146,37.

Page 16: 268.Kota Makassar

1.1.4. Lingkup Pemeriksaan Untuk mencapai tujuan pemeriksaan tersebut, maka pemeriksaan

atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004, meliputi: a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 b. Neraca Per Tanggal 31 Desember Tahun 2004 (tidak termasuk Neraca

Awal Tahun Anggaran 2004) c. Laporan Aliran Kas Tahun Anggaran 2004 d. Catatan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004

1.1.5. Cakupan Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun

Anggaran 2004 meliputi pengujian substantif atas transaksi yang dibukukan dan disajikan dalam Laporan Perhitungan APBD, Neraca dan Laporan Aliran Kas dan pengujian terinci atas saldo-saldo akun yang material dalam laporan tersebut.

Cakupan pemeriksaan atau Audit Coverage Ratio (ACR) yang merupakan perbandingan antara jumlah realisasi anggaran/saldo akun yang diperiksa dan jumlah realisasi anggaran/saldo akun sebelum koreksi Tahun Anggaran 2004 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Anggaran Realisasi Nilai yang Diperiksa ACR Uraian

Bagian/Pos (Rp) (Rp)

% (Rp) %

Pendapatan 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57 102,94 559.894.683.037,57 100,00Belanja 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58 95,47 538.116.831.271,58 98,28 Pembiayaan Penerimaan 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 100,00 31.469.759.378,38 100,00Pengeluaran 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37 2393,17 43.823.976.638,37 100,00Jumlah 33.300.972.578,38 75.293.736.016,75 226,10 75.293.736.016,75 100,00

1.1.6. Standar Pemeriksaan Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun

Anggaran 2004 dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Pemerintahan (SAP) yang diterbitkan oleh BPK-RI Tahun 1995, Panduan Manajemen Pemeriksaan, dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI.

1.1.7. Batasan Dan Kendala Pemeriksaan Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu

pemeriksaan atas Laporan Keuangan, BPK-RI masih menghadapi kendala

Page 17: 268.Kota Makassar

bahwa Pemerintah Daerah belum memahami sepenuhnya sistem pembukuan berganda (double entry).

1.2. Laporan Keuangan Yang Diperiksa BPK-RI

1.2.1. Laporan Perhitungan APBD (dalam rupiah)

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI I PENDAPATAN

1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 87.464.290.868,781.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 55.020.706.015,001.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.717.295.163,301.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,151.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 6.290.321.158,331.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79

1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,791.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,001.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,001.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

30.203.305.427,11 30.411.614.920,00

JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57II BELANJA

2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 120.099.853.611,002.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 102.149.927.505,00

2.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.860.041.595,002.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.947.856.615,002.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.867.450,002.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 12.528.161.845,00

2.1.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan

5.097.138.000,00 5.017.011.281,00

2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,002.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.736.775.825,002.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,002.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,002.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 12.932.914.825,002.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.828.619.294,00

2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 319.104.634.390,002.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.352.182,002.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.965.421.392,002.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,002.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 9.542.930.931,00

2.2.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan

39.365.055.666,00 36.594.172.389,00

2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,002.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,002.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 762.134.440,002.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 11.128.291.534,002.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.129.812.515,00

2.3 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN

25.627.694.390,34 25.605.302.872,58

2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00

JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58

SURPLUS/(DEFISIT) (29.638.546.178,38) 12.354.217.259,99

Page 18: 268.Kota Makassar

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI III PEMBIAYAAN 3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu

31.469.759.378,38 31.469.759.378,38

3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,003.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 0,003.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 0,003.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 0,00

JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 31.469.759.378,383.2 PENGELUARAN DAERAH 3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,003.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00

3.2.3 Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo

1.605.372.000,00 1.605.371.292,00

3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 0,003.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 0,003.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun

Anggaran Berjalan 0,00 41.992.764.146,37

JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37

JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (12.354.217.259,99)

1.2.2. Laporan Aliran Kas (dalam rupiah)

URAIAN JUMLAH

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78 - Pajak Daerah 55.020.706.015,00 - Retribusi Daerah 24.717.295.163,30 - Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - Lain-lain PAD 6.290.321.158,33 Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00 - Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00

Total Aliran Kas Masuk 559.894.683.037,57 Aliran Kas Keluar Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00 - Belanja Pegawai 302.347.393.777,00 - Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00 - Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00 - Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00 Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00 - Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00

Page 19: 268.Kota Makassar

- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00 - Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00 Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk -

Total Aliran Kas Masuk - Aliran Kas Keluar Belanja Modal 59.062.727.340,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00 Penerimaan Hutang PPh Penerimaan Hutang PFK Penerimaan Piutang Tahun lalu

Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00 Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 Penyertaan Modal Pembayaran Hutang PFK Pembayaran Hutang Belanja Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping 343.036.237,00

Total Aliran Kas Keluar 1.948.407.529,00 Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00)

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37

Page 20: 268.Kota Makassar

1.2.3. Neraca (dalam rupiah)

NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA 1. AKTIVA LANCAR

a. KAS 41.649.727.909,37 b. SURAT BERHARGA 0,00 c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00 d. PIUTANG PAJAK 0,00 e. PIUTANG RETRIBUSI 0,00 f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00 g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00 h. PIUTANG LAIN-LAIN 291.268.318,62 i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 0,00 j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 343.036.237,00 JUMLAH AKTIVA LANCAR 42.284.032.464,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 300.945.710.961,05

3. AKTIVA TETAP a. TANAH 2.344.403.176.602,00 b. JALAN DAN JEMBATAN 313.456.213.983,00 c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.481.034.692,00 d. INSTALASI 7.420.787.300,00 e. JARINGAN 6.696.298.687,00 f. BANGUNAN GEDUNG 339.023.290.605,00 g. MONUMEN DAN TUGU 2.616.681.993,00 h. ALAT-ALAT BESAR 154.725.000,00 i. ALAT ANGKUTAN 63.632.251.380,00 j. ALAT BENGKEL 1.011.614.000,00 k. ALAT PERTANIAN 223.953.000,00 l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 10.104.686.600,00 m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 6.636.038.925,00 n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00 o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00 p. BUKU/PERPUSTAKAAN 135.908.000,00 q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 143.863.000,00 r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00 s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00 JUMLAH AKTIVA TETAP 3.113.102.922.767,00

4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN a. PIUTANG ANGSURAN 0,00 b. PIUTANG ROYALTI 0,00 c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 0,00 JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 0,00

Page 21: 268.Kota Makassar

TOTAL AKTIVA 3.456.332.666.193,04

II. UTANG 1. UTANG LANCAR

a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00 b. UTANG BELANJA 0,00 c. UTANG PAJAK 0,00 d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00 e. HUTANG PFK 0,00 JUMLAH UTANG LANCAR 2.036.874.807,00

2. UTANG JANGKA PANJANG a. UTANG LUAR NEGERI 0,00 b. UTANG DALAM NEGERI - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 1.396.882.829,75 (Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND) - Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 328.947.000,00 - Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62 (Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND) - Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl.17 Desember 1987 10.913.800.448,70 (Cargo Terminal) - Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00 No.3340-IND) - Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl.19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26 (Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415) - Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00 Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl.18 Maret 1996 (Lampu Penerangan Jalan) JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 67.996.283.174,33

JUMLAH UTANG 70.033.157.981,33 III. EKUITAS

1. EKUITAS DANA UMUM a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.992.764.146,37 b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.113.102.922.767,00 c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 d. CADANGAN PIUTANG 291.268.318,62 e. CADANGAN PERSEDIAAN 0,00 f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (2.036.874.807,00) g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (67.996.283.174,33)

h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15

JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.386.299.508.211,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 0,00 JUMLAH EKUITAS 3.386.299.508.211,71

TOTAL PASIVA 3.456.332.666.193,04

Page 22: 268.Kota Makassar

BAB II LAPORAN PEMERIKSAAN

2.1 Penelaahan atas Pelaksanaan Sistem Pembukuan dan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar

dilakukan oleh Bagian Keuangan dhi. Sub Bagian Pembukuan pada Sekretariat Daerah Kota Makassar.

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar Tahun

Anggaran 2004 diselenggarakan dengan menggunakan sistem pembukuan ganda dengan dasar kas modifikasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan pertanggungjawaban Pengelolaan APBD dan

Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah

dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Pada Tahun Anggaran 2004, Pemerintah Daerah Kota Makassar telah menyusun Pokok-pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah dan telah disahkan

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2004 tanggal 28 Juli 2004 dan dituangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 20 seri A Nomor 5.

Pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah tersebut juga telah dijabarkan dengan

Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah dan Akuntansi Keuangan Daerah Kota Makassar yang berisi antara lain tentang : a. Penatausahaan keuangan daerah

b. Bagan dan susunan kode rekening c. Dokumen dan catatan akuntansi d. Sistem dan prosedur akuntansi

e. Kebijakan akuntansi f. Pedoman pencatatan akuntansi dan jurnal standar. namun dalam penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2004, sistem dan

prosedur pengelolaan keuangan daerah tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan karena baru disusun dan ditetapkan pada tanggal 4 Nopember 2004 berdasarkan Surat Keputusan Walikota Makassar Nomor 682/Kep/900 Tahun 2004.

Berdasarkan pasal 31 ayat (2) Undang-Undang No. 17 Tahun 2004 tentang Keuangan Negara, Pemerintah Kota Makassar telah menyusun Laporan Keuangan

Page 23: 268.Kota Makassar

Daerah yang terdiri dari Neraca, Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Daerah.

Pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar dilakukan dengan menggunakan Program Sistem Informasi Akuntansi Keuangan Daerah (SIAKDA) yang dibuat oleh jasa konsultan PT. Murfa Surya Mahardika untuk sistem

komputerisasi, sedangkan jasa konsultan untuk sistem akuntansi menggunakan jasa Pusat Pengembangan Akuntansi (PPA) Universitas Hasanuddin.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Keuangan Daerah pada Sub Bagian Pembukuan

meliputi kegiatan sebagai berikut : a. Penelitian dan pencatatan bukti penerimaan berupa Surat Tanda Setoran (STS),

Daftar Pembukuan Administratif (DPA) dan Contra Pos (CP) ke dalam jurnal

penerimaan kas. b. Penelitian dan evaluasi bukti pengeluaran berupa Surat Perintah Membayar (SPM),

Daftar Pembukuan Administratif (DPA) dan Contra Pos (CP) serta pencatatannya ke

dalam jurnal pengeluaran kas. c. Memposting jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas ke dalam buku besar

penerimaan dan pengeluaran.

d. Menyiapkan Laporan Perhitungan APBD, Neraca Daerah dan Laporan Aliran Kas. Adapun register dan buku-buku yang dilaksanakan dalam rangka untuk menyusun Laporan Keuangan Daerah terdiri dari :

a. Register SPM b. Register SPJ c. Buku jurnal penerimaan kas

d. Buku jurnal pengeluaran kas e. Buku jurnal korolari f. Buku Besar penerimaan kas

g. Buku Besar Pengeluaran Kas h. Buku Besar Aktiva

Hasil penelaahan atas sistem pembukuan dan penyusunan Laporan Keuangan

serta pelaksanaannya yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Makassar seperti yang diuraikan di atas, ternyata belum sepenuhnya mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku, sehingga masih terdapat kelemahan-kelemahan minimal sebanyak 5 (lima)

kelemahan. Kelemahan tersebut adalah sebagai berikut : a. Mekanisme penganggaran tidak dilakukan secara cermat dan akurat serta belum

sepenuhnya berdasarkan sifat dan jenis penerimaan dan pengeluaran.

Berdasarkan hasil pemeriksaan bukti penerimaan (STS) diketahui bahwa terdapat jenis penerimaan yang tidak ada mata anggarannya dalam APBD Tahun Anggaran 2004 namun terdapat realisasi penerimaannya yaitu retribusi pelayanan

Page 24: 268.Kota Makassar

kesehatan – rawat jalan, retribusi IMB – balik nama dan retribusi izin industri dan perdagangan – tanda daftar gudang.

Selain itu, pengganggaran penerimaan yang belum diterima pada tahun berjalan (piutang/tunggakan pihak ketiga) oleh Sub Bagian Anggaran dianggarkan dalam batang tubuh APBD sebagai bagian dalam komponen penerimaan murni

daerah pada tahun anggaran berjalan. Seharusnya penerimaan tersebut dianggarkan pada komponen pembiayaan bagian pembiayaan penerimaan kelompok pembiayaan penerimaan piutang.

Adapun mekanisme penganggaran untuk belanja daerah Tahun Anggaran 2003 yang belum terbayar pada tahun anggaran berjalan (hutang pemda), oleh Sub Bagian Anggaran juga dianggarkan pelunasannya dalam batang tubuh APBD Tahun

Anggaran 2004 sebagai belanja daerah. Seharusnya utang belanja tersebut dianggarkan pada komponen pembiayaan bagian pembiayaan pengeluaran kelompok pembiayaan pembayaran hutang.

Pemisahan anggaran pendapatan dan belanja seperti yang diuraikan di atas sangat diperlukan untuk pengukuran kinerja Keuangan Daerah, sehingga pada pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2004 dapat diketahui jumlah pendapatan yang

murni diterima dan belanja yang murni untuk membiayai kegiatan-kegiatan pada tahun anggaran berjalan.

Selain hal tersebut di atas, hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban

(SPJ) dinas/unit kerja diketahui terdapat beberapa pengeluaran berupa belanja barang dan jasa serta belanja pemeliharaan yang seharusnya dianggarkan sebagai belanja modal.

Hal tersebut menunjukkan bahwa prosedur penganggaran belum dilakukan secara teliti dan akurat dalam menentukan jenis pengeluaran baik dari belanja barang dan jasa maupun belanja pemeliharaan yang dapat dikelompokkan sebagai

belanja modal untuk dikapitalisasi menambah asset daerah. b. Sistem komputerisasi akuntansi keuangan daerah (SIAKDA) yang digunakan oleh

Sub Bagian Pembukuan masih menunjukkan kelemahan sebagai berikut :

1) Masih terdapat kesalahan penjumlahan pada Laporan Realisasi Anggaran khususnya dalam penjumlahan sub total.

2) Terdapat kesalahan klasifikasi dari jurnal kolorali ke buku besar aktiva

3) Rincian aktiva tetap tidak dapat ditelusuri karena tidak ada kode rekening untuk setiap jenis rincian aktiva dalam sistem komputerisasi.

c. Rancangan Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 khususnya

penerimaan pajak dan restribusi belum mengambarkan keadaan yang sebenarnya. Dalam penyusunan APBD dan Perubahan APBD, anggaran pendapatan daerah disusun menurut kelompok pendapatan, jenis pendapatan dan obyek pendapatan

Page 25: 268.Kota Makassar

yang selanjutnya dirinci lagi menurut rincian obyek pendapatan. Sedangkan dalam Laporan Perhitungan APBD, setiap obyek pendapatan tidak dirinci berdasarkan

rincian obyek pendapatan sehingga perbandingan antara anggaran dan realisasi menjadi tidak riil, karena dalam obyek pendapatan yang terealisasi hanya pada satu jenis rincian obyek pendapatan sedangkan pada rincian obyek pendapatan yang lain

realisasinya nihil meskipun berdasarkan bukti penerimaan (STS) terdapat realisasi dari rincian obyek pendapatan tersebut.

d. Rancangan Laporan Keuangan Daerah berupa Neraca belum sepenuhnya

menyajikan informasi mengenai posisi keuangan Daerah per 31 Desember 2004 sehingga belum menggambarkan struktur kekayaan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Makassar. Hal ini terlihat dari masih terdapat beberapa akun yang belum

dicatat yaitu piutang pajak, piutang retribusi, piutang lain-lain, persediaan bahan habis pakai/material, bangunan dalam pengerjaan, utang jangka pendek dan ekuitas dana donasi.

e. Tidak memadainya persyaratan untuk pengamanan aktiva. Nilai aktiva yang dicantumkan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca per 31 Desember 2004 terdiri dari aktiva Pemerintah Kota Makassar yang telah dinilai oleh

PT. Raxindo Wardana ditambah dengan jumlah aktiva yang diperoleh dari belanja modal pada Tahun Anggaran 2004, sedangkan aktiva yang diperoleh dari hibah pihak ketiga berupa fasum dan fasos belum dinilai sehingga belum dicatat sebagai

aktiva tetap dalam Neraca Daerah. Selain itu, hasil pengadaan barang Tahun Anggaran 2004 pada beberapa dinas tidak dibuat dan disampaikan kepada Kepala Daerah dhi. Bagian Perlengkapan Sekretariat Kota Makassar sehingga pencatatan

aktiva berupa barang inventaris hasil pengadaan dari dinas/unit kerja belum dimasukkan sebagai komponen aktiva Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun 2004. Hal ini menggambarkan bahwa aktiva daerah tidak dicatat dan

dikendalikan dengan baik. Atas kelemahan pengendalian intern tersebut, BPK-RI menyarankan agar

Pemerintah Kota Makassar melakukan review atas sistem pembukuan dan penyusunan

laporan keuangannya.

Page 26: 268.Kota Makassar

2.2. Koreksi Pembukuan Dan Kecermatan Penyusunan Laporan Keuangan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004

Dari hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan (sebelum disampaikan ke DPRD) Tahun Anggaran 2004 yang telah disajikan oleh Pemerintah Kota Makassar, BPK-RI telah mengajukan 42 (empat puluh dua) koreksi kepada Kepala Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar. Koreksi yang dilakukan BPK-RI didasarkan atas kebenaran formal / substansi dari bukti akuntansi.

Koreksi-koreksi tersebut adalah sebagai berikut :

2.2.1. Kesalahan Karena Belum Dicatat

1. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat potongan gaji untuk Pajak Penghasilan, Iuran Wajib Pegawai dan Taperum masing-masing senilai Rp8.442.162.492,00, Rp20.954.474.657,00, dan Rp1.252.142.000,00 dan telah disetor seluruhnya ke Kas Negara. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas transaksi tersebut. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang PFK

Rp

30.648.779.149,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang PFK

Rp 30.648.779.149,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahun Anggaran

2004 yaitu: 1) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang PFK

Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00 Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00

2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang PFK Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00 Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00

b. Akun-akun dalam Laporan Aliran Kas (LAK) Tahun Anggaran 2004 yaitu: 1) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang PFK - Aktivitas

Pembiayaan Masuk Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00 Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00

Page 27: 268.Kota Makassar

2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang PFK - Aktivitas Pembiayaan Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 30.648.779.149,00 Saldo setelah koreksi Rp 30.648.779.149,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat piutang royalti atas penggunaan Pulau Kayangan oleh PT Putra-Putra Nusantara seluruhnya sebesar Rp13.416.000.000,00 berdasarkan Surat Perjanjian Kerjasama tentang kontrak penggunaan Pulau Kayangan antara Pemerintah Kota Makassar dengan PT. Putra-Putra Nusantara No. 666.1/023/S.PERTA /DIPARDA dan No. 27/PPN-KPPK/X/03 tanggal 30 Oktober 2003 yang disepakati bahwa PT. Putra-Putra Nusantara selaku pelaksana pengelola Pulau Kayangan diwajibkan membayar royalti penggunaan Pulau Kayangan kepada Pemerintah Kota Makassar setiap tahun selama periode 25 tahun. Sampai dengan akhir tahun anggaran Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas transaksi tersebut. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Aktiva Lain-lain – Piutang Royalti Rp 13.416.000.000,00 PT Putra-Putra Nusantara

EDU - Cadangan Piutang Rp 13.416.000.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Aktiva Lain-lain- Piutang Royalti PT Putra- Putra Nusantara Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 13.416.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 13.416.000.000,00

2) Akun EDU - Cadangan Piutang Saldo sebelum koreksi Rp 291.268.318,62 Koreksi tambah (kurang) Rp 13.416.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 13.707.268.318,62

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

3. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat jasa giro yang belum disetor PD. Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) ke Kas Daerah sebesar Rp42.334.517,00. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran.

Page 28: 268.Kota Makassar

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Piutang Lain-lain – Jasa Giro BPR Rp 42.334.517,00

EDU - Cadangan Piutang Rp 42.334.517,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Piutang Lain-lain – Jasa Giro Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 42.334.517,00 Saldo setelah koreksi Rp 42.334.517,00

2) Akun EDU - Cadangan Piutang Saldo sebelum koreksi Rp 13.707.268.318,62 Koreksi tambah (kurang) Rp 42.334.517,00 Saldo setelah koreksi Rp 13.749.602.835,62

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

4. Berdasarkan data dari dinas/unit kerja di lingkup Pemerintah Kota Makassar, diketahui terdapat saldo persediaan bahan pakai habis/material per tanggal 31 Desember 2004. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :

Persediaan Bahan Pakai Habis/ Material

Rp 262.833.585,00

EDU - Cadangan Persediaan Rp 262.833.585,00Rincian Persediaan Bahan Pakai Habis/Material : Obat-obatan - Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Rp 202.461.732,00Benda berharga - Dinas Pendapatan Rp 10.187.500,00Benda berharga - Dinas Perhubungan Rp 3.825.000,00Benda berharga - PD. Pasar Rp 4.262.400,00Benda berharga - Dinas Pariwisata Rp 2.160.000,00ATK - Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Rp 20.927.953,00ATK - Dinas Pendapatan Daerah Rp 9.972.000,00ATK - Badan Pengawas Daerah Rp 1.947.500,00ATK - Dinas Perhubungan Rp 218.000,00 ATK - Dinas Pemadam Kebakaran Rp 2.037.500,00ATK - Dinas Cipta Karya Rp 1.875.500,00ATK - Dinas Bina Marga Rp 2.811.500,00ATK - Dinas Pariwisata Rp 147.000,00

Page 29: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Persediaan Bahan Pakai Habis /Material Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 262.833.585,00 Saldo setelah koreksi Rp 262.833.585,00

2) Akun EDU - Cadangan Persediaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 262.833.585,00 Saldo setelah koreksi Rp 262.833.585,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

5. Dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melakukan penilaian kembali atas penyerahan aset kepada PD Terminal Makassar Metro dan diketahui bahwa jumlah jumlah aset yang telah diserahkan senilai Rp68.953.482.451,00. Bagian Keuangan Pemerintah Kota Makassar tidak mencatat perubahan nilai tersebut dan hanya mencatat Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan pada PD Terminal Makassar Metro senilai Rp40.909.872.942,00, sehingga dilakukan koreksi tambah sebesar Rp28.043.609.509,00 (Rp68.953.482.451,00 - Rp40.909.872.942,00). Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Investasi Jangka Panjang - Rp 28.043.609.509,00 Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan

EDU - Diinvestasikan Pada Aset Daerah Yang Dipisahkan

Rp 28.043.609.509,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Investasi Jangka Panjang - Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan Saldo sebelum koreksi Rp 290.537.670.140,15 Koreksi tambah (kurang) Rp 28.043.609.509,00 Saldo setelah koreksi Rp 318.581.279.649,15

2) Akun EDU - Diinvestasikan Pada Aset Daerah Yang Dipisahkan Saldo sebelum koreksi Rp 290.537.670.140,15 Koreksi tambah (kurang) Rp 28.043.609.509,00 Saldo setelah koreksi Rp 318.581.279.649,15

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

Page 30: 268.Kota Makassar

6. Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melaksanakan pembangunan Mess Pemerintah Kota Makassar di Jakarta senilai Rp466.000.000,00 dan Pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kota Makassar senilai Rp3.661.883.548,40 yang pelaksanaan pekerjaan telah selesai namun belum dilakukan pembayaran kepada rekanan pelaksana pekerjaan. Pemerintah Kota Makassar juga melaksanakan pembangunan Menara (Tower) Balaikota Makassar yang telah diselesaikan secara fisik 18,65% atau senilai Rp6.859.885.000,00. Sampai dengan 31 Desember 2004 pembayaran atas pekerjaan tersebut belum dilakukan. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan pencatatan atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Bangunan Gedung - Asrama/Mess Rp 466.000.000,00 Jalan dan Jembatan - Jalan Daerah Rp 3.661.883.548,40 Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 6.859.885.000,00

Utang Belanja Rp 10.987.768.548,40 Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Bangunan Gedung - Gedung Asrama/Mess Saldo sebelum koreksi Rp 339.023.290.605,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 466.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 339.489.290.605,00

2) Akun Jalan dan Jembatan - Jalan Daerah Saldo sebelum koreksi Rp 313.456.213.983,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 3.661.883.548,40 Saldo setelah koreksi Rp 317.118.097.531,40

3) Akun Utang Bangunan Dalam Pengerjaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 6.859.885.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 6.859.885.000,00

4) Akun Utang Belanja Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 10.987.768.548,40 Saldo setelah koreksi Rp 10.987.768.548,40

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

7. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat potongan pajak yang belum disetor ke Kas Negara seluruhnya sebesar Rp476.395.792,00 terdiri dari utang pajak Sekretariat DPRD sebesar Rp43.524.615,00 dan utang pajak Sekretariat Daerah sebesar Rp432.871.177,00. Pemerintah Kota Makassar tidak

Page 31: 268.Kota Makassar

melakukan pencatatan atas kejadian tersebut sampai dengan akhir tahun anggaran. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 476.395.792,00

Utang Pajak Rp 476.395.792,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Saldo sebelum koreksi Rp 2.036.874.807,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 476.395.792,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.513.270.599,00

2) Akun Utang Pajak Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 476.395.792,00 Saldo setelah koreksi Rp 476.395.792,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

2.2.2. Kesalahan Pembebanan (dicatat tapi salah akun)

1. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Pajak Hotel Melati sebesar Rp1.045.084.098,00 dan Pajak Hotel Ekonomi sebesar Rp264.952.025,00 yang keseluruhannya dicatat dalam Pajak Hotel Berbintang. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 1.310.036.123,00

Pajak Hotel - Hotel Berbintang Rp 1.310.036.123,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 1.310.036.123,00

Pajak Hotel - Hotel Melati Rp 1.045.084.098,00Pajak Hotel – Hotel Ekonomi Rp 264.952.025,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Pajak Hotel - Hotel Berbintang Rp 1.310.036.123,00

Pajak Hotel - Hotel Melati Rp 1.045.084.098,00Pajak Hotel - Hotel Ekonomi Rp 264.952.025,00

Page 32: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Pajak Hotel - Hotel Berbintang Saldo sebelum koreksi Rp 9.491.652.747,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.310.036.123,00) Saldo setelah koreksi Rp 8.181.616.624,00

2) Akun Pajak Hotel - Hotel Melati Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.045.084.098,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.045.084.098,00

3) Akun Pajak Hotel - Hotel Ekonomi Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 264.952.025,00 Saldo setelah koreksi Rp 264.952.025,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

2. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Pajak Restoran-Kios/Karaoke sebesar Rp1.824.947.641,00, Pajak Restoran-Rumah Kopi/ Minum Dingin sebesar Rp216.096.145,00 dan Pajak Restoran-Penjual Makanan/ Minuman (Harian) sebesar Rp477.506.819,00 yang dicatat dalam Pajak Restoran-Bar dan Pajak Restoran-Restoran/Rumah Makan/Warung Nasi. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 2.518.550.605,00

Pajak Restoran - Bar Rp 1.383.791.154,00Pajak Restoran - Restoran/ Rumah Makan/Warung Nasi

Rp 1.134.759.451,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 2.518.550.605,00

Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 1.824.947.641,00Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin

Rp 216.096.145,00

Pajak Restoran - Penjual Makanan/Minuman (Harian)

Rp 477.506.819,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Pajak Restoran - Bar Rp 1.383.791.154,00 Pajak Restoran - Restoran/ Rumah Makan/Warung Nasi

Rp 1.134.759.451,00

Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 1.824.947.641,00

Page 33: 268.Kota Makassar

Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin

Rp 216.096.145,00

Pajak Restoran - Penjual Makanan/Minuman (Harian)

Rp 477.506.819,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Pajak Restoran - Bar Saldo sebelum koreksi Rp 1.949.520.718,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.383.791.154,00) Saldo setelah koreksi Rp 565.729.564,00

2) Akun Pajak Restoran - Restoran/ Rumah Makan/Warung Nasi Saldo sebelum koreksi Rp 10.584.689.190,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.134.759.451,00) Saldo setelah koreksi Rp 9.449.929.739,00

3) Akun Pajak Restoran - Kios/Karaoke Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.824.947.641,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.824.947.641,00

4) Akun Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 216.096.145,00 Saldo setelah koreksi Rp 216.096.145,00

5) Akun Pajak Restoran - Penjual Makanan/Minuman (Harian) Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 477.506.819,00 Saldo setelah koreksi Rp 477.506.819,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

3. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Pajak Hiburan-Pertunjukan Kesenian dan Musik sebesar Rp186.438.938,00, Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/Karaoke sebesar Rp1.217.767.553,00, Pajak Hiburan-Bilyard/ Ketangkasan/Pijat sebesar Rp703.792.342,00 dan Pajak Hiburan-Fitnes/Kebugaransebesar Rp102.285.388,00 yang keseluruhannya dicatat dalam Pajak Hiburan-Bioskop/Penyediaan Disk. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 2.210.284.221,00

Pajak Hiburan - Bioskop/ Penyediaan Disk

Rp 2.210.284.221,00

Page 34: 268.Kota Makassar

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 2.210.284.221,00

Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik

Rp 186.438.938,00

Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/ Karaoke

Rp 1.217.767.553,00

Pajak Hiburan - Bilyard/ Ketangkasan/Pijat

Rp 703.792.342,00

Pajak Hiburan - Fitnes/ Kebugaran

Rp 102.285.388,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Pajak Hiburan - Bioskop/ Penyediaan Disk

Rp 2.210.284.221,00

Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik

Rp 186.438.938,00

Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/ Karaoke

Rp 1.217.767.553,00

Pajak Hiburan - Bilyard/ Ketangkasan/Pijat

Rp 703.792.342,00

Pajak Hiburan - Fitnes/ Kebugaran

Rp 102.285.388,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Pajak Hiburan - Bioskop/Penyediaan Disk Saldo sebelum koreksi Rp 3.195.396.753,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.210.284.221,00) Saldo setelah koreksi Rp 985.112.532,00

2) Akun Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 186.438.938,00 Saldo setelah koreksi Rp 186.438.938,00

3) Akun Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/ Karaoke Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.217.767.553,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.217.767.553,00

4) Akun Pajak Hiburan - Bilyard/ Ketangkasan/Pijat Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 703.792.342,00 Saldo setelah koreksi Rp 703.792.342,00

Page 35: 268.Kota Makassar

5) Akun Pajak Hiburan - Fitnes/Kebugaran Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 102.285.388,00 Saldo setelah koreksi Rp 102.285.388,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

4. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan-Rawat Jalan sebesar Rp9.438.250,00 yang dicatat dalam Retribusi Pelayanan Kesehatan-Rawat Inap Umum. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 9.438.250,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum

Rp 9.438.250,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 9.438.250,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan

Rp 9.438.250,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum

Rp 9.438.250,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan

Rp 9.438.250,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum Saldo sebelum koreksi Rp 358.872.255,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (9.438.250,00) Saldo setelah koreksi Rp 349.434.005,00

2) Akun Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 9.438.250,00 Saldo setelah koreksi Rp 9.438.250,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

5. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan-Komunal sebesar Rp534.355.792,00 yang dicatat dalam Retribusi Pelayanan Kebersihan-

Page 36: 268.Kota Makassar

Individual sebesar Rp519.184.772,00 dan Retribusi Pelayanan Kebersihan-Sampah Luar Biasa sebesar Rp15.171.020,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 534.355.792,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan – Individual

Rp 519.184.772,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa

Rp 15.171.020,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 534.355.792,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan – Komunal

Rp 534.355.792,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Pelayanan Kebersihan – Individual

Rp 519.184.772,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa

Rp 15.171.020,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan – Komunal

Rp 534.355.792,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Individual Saldo sebelum koreksi Rp 1.050.875.972,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (519.184.772,00) Saldo setelah koreksi Rp 531.691.200,00

2) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa Saldo sebelum koreksi Rp 193.712.020,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (15.171.020,00) Saldo setelah koreksi Rp 178.541.000,00

3) Akun Retribusi Pelayanan Kebersihan - Komunal Saldo sebelum koreksi Rp 738.895.658,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 534.355.792,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.273.251.450,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

6. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Terminal-Fasilitas Penunjang yang dicatat dalam Retribusi Terminal-Bus Umum sebesar Rp3.140.000,00.

Page 37: 268.Kota Makassar

Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 3.140.000,00

Retribusi Terminal - Bus Umum Rp 3.140.000,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 3.140.000,00

Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang

Rp 3.140.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Terminal - Bus Umum Rp 3.140.000,00

Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang

Rp 3.140.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Terminal - Bus Umum Saldo sebelum koreksi Rp 1.567.941.400,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (3.140.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.564.801.400,00

2) Akun Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 3.140.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.140.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

7. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Kendaraan Bermotor sebesar Rp5.160.000,00 dan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Hidrant Per Unit sebesar Rp10.470.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Rumah Usaha. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 15.630.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Rumah Usaha

Rp 15.630.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 15.630.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran-Hidrant Per Unit

Rp 5.160.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor

Rp 10.470.000,00

Page 38: 268.Kota Makassar

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha

Rp 15.630.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Hidrant Per Unit

Rp 5.160.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor

Rp 10.470.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha Saldo sebelum koreksi Rp 260.474.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (15.630.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 244.844.500,00

2) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Hidrant Per Unit Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 5.160.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 5.160.000,00

3) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 10.470.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 10.470.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

8. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga-Tempat Olahraga sebesar Rp16.850.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga-Tempat Rekreasi sebesar Rp16.350.000,00 dan Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya sebesar Rp500.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 16.850.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi

Rp 16.350.000,00

Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya

Rp 500.000,00

Page 39: 268.Kota Makassar

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 16.850.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga

Rp 16.850.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi

Rp 16.350.000,00

Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya

Rp 500.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga

Rp 16.850.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi Saldo sebelum koreksi Rp 385.524.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (16.350.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 369.174.000,00

2) Akun Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya Saldo sebelum koreksi Rp 12.715.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (500.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 12.215.000,00

3) Akun Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 16.850.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 16.850.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

9. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Penambahan sebesar Rp651.709.100,00, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Renovasi sebesar Rp25.855.349,00, Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Pemutihan sebesar Rp125.784.000,00 dan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-Balik Nama sebesar Rp36.488.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Izin Mendirikan Bangunan-IMB seluruhnya sebesar Rp839.836.449,00 Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 839.836.449,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – IMB

Rp 839.836.449,00

Page 40: 268.Kota Makassar

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 839.836.449,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Penambahan

Rp 651.709.100,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Renovasi

Rp 25.855.349,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Pemutihan

Rp 125.784.000,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama

Rp 36.488.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – IMB

Rp 839.836.449,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Penambahan

Rp 651.709.100,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Renovasi

Rp 25.855.349,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan – Pemutihan

Rp 125.784.000,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama

Rp 36.488.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - IMB Saldo sebelum koreksi Rp 7.834.519.424,30 Koreksi tambah (kurang) Rp 839.836.449,00 Saldo setelah koreksi Rp 6.994.682.975,30

2) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Penambahan Saldo sebelum koreksi Rp 7.650.100,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 651.709.100,00 Saldo setelah koreksi Rp 659.359.200,00

3) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Renovasi Saldo sebelum koreksi Rp 151.907.151,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 25.855.349,00 Saldo setelah koreksi Rp 177.762.500,00

4) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Pemutihan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 125.784.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 125.784.000,00

Page 41: 268.Kota Makassar

5) Akun Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 36.488.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 36.488.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

10. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Izin Gangguan-Perpanjangan SITU yang dicatat dalam Retribusi Izin Gangguan-SITU Baru sebesar Rp186.961.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 186.961.000,00

Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru

Rp 186.961.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 186.961.000,00

Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU

Rp 186.961.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru

Rp 186.961.000,00

Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU

Rp 186.961.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru Saldo sebelum koreksi Rp 436.150.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (186.961.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 249.189.000,00

2) Akun Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 186.961.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 186.961.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

11. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Izin Trayek-Kendaraan Tidak Bermotor yang dicatat dalam Retribusi Izin Trayek-Angkutan Umum sebesar Rp29.699.000,00.

Page 42: 268.Kota Makassar

Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 29.699.000,00

Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum

Rp 29.699.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 29.699.000,00

Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor

Rp 29.699.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum

Rp 29.699.000,00

Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor

Rp 29.699.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum Saldo sebelum koreksi Rp 623.639.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (29.699.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 593.940.500,00

2) Akun Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 29.699.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 29.699.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

12. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Izin Industri dan Perdagangan-Izin Usaha sebesar Rp341.750.000,00, Retribusi Izin Industri dan Perdagangan- Daftar Industri sebesar Rp41.550.000,00, Retribusi Izin Industri dan Perdagangan-Tanda Daftar Gudang sebesar Rp147.332.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Izin Industri dan Perdagangan-Tanda Daftar Perusahaan sebesar Rp530.632.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 530.632.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Perusahaan

Rp 530.632.000,00

Page 43: 268.Kota Makassar

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 530.632.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha

Rp 341.750.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Industri

Rp 41.550.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Gudang

Rp 147.332.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Perusahaan

Rp 530.632.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha

Rp 341.750.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Industri

Rp 41.550.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Gudang

Rp 147.332.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Perusahaan Saldo sebelum koreksi Rp 1.017.072.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 530.632.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 486.440.000,00

2) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 341.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 341.750.000,00

3) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Industri Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 41.550.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 41.550.000,00

Page 44: 268.Kota Makassar

4) Akun Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Gudang Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 147.332.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 147.332.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

13. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan untuk penerimaan Retribusi Informasi dan Komunikasi-Izin usaha pameran sebesar Rp31.100.000,00, Retribusi Informasi dan Komunikasi-Izin operasional sebesar Rp1.050.000,00 yang dicatat dalam Retribusi Informasi dan Komunikasi-Izin perfilman sebesar Rp32.150.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 32.150.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman

Rp 32.150.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 32.150.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran

Rp 31.100.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional

Rp 1.050.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman

Rp 32.150.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran

Rp 31.100.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional

Rp 1.050.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman Saldo sebelum koreksi Rp 37.850.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (32.150.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 5.700.000,00

2) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 31.100.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 31.100.000,00

Page 45: 268.Kota Makassar

3) Akun Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.050.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.050.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

14. Pada akhir tahun 2003 terdapat saldo piutang pajak daerah sebesar Rp243.749.519,00 dan retribusi daerah sebesar Rp7.576.500,00 yang tidak dicatat Pemerintah Kota Makassar dan pada Tahun Anggaran 2004 terdapat piutang pajak dan retribusi daerah yang telah diterbitkan SKPD dan SKRD namun belum dilunasi (tunggakan tahun 2004) sebesar Rp82.698.700,00. Penerimaan tunggakan pajak dalam Tahun Anggaran 2004 sebesar dicatat oleh Pemerintah Kota Makassar sebagai penerimaan murni pajak daerah. Pemerintah Kota Makassar tidak melakukan penyesuaian Neraca untuk mengakui adanya piutang pajak dan retribusi sehingga dalam Neraca Tahun 2004 tidak tercantum Piutang Pajak dan Piutang Retribusi. Atas transaksi Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 82.698.700,00

Pajak Hotel - Berbintang Rp 73.000.000,00Pajak Restoran – Kios/Karaoke Rp 9.698.700,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal Piutang Pajak dan Piutang Retribusi :

Piutang Pajak Rp 243.749.519,00 Piutang Retribusi Rp 7.576.500,00

EDU - Cadangan Piutang Rp 251.326.019,00Rincian Saldo Awal Piutang Pajak dan Retribusi : Piutang Pajak Hotel Rp 206.469.473,00 Piutang Pajak Restoran Rp 32.246.621,00 Piutang Pajak Hiburan Rp 5.033.425,00 Piutang Retribusi Alat Pemadam Rp 7.576.500,00

b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 : Pajak Hotel - Berbintang Rp 73.000.000,00 Pajak Restoran - Kios/Karaoke Rp 9.698.700,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 82.698.700,00

c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 : Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 82.698.700,00

Piutang Pajak Rp 82.698.000,00

Page 46: 268.Kota Makassar

d. Jurnal pengakuan tunggakan pajak dan retribusi yang terjadi dalam Tahun Anggaran 2004 : Piutang Pajak Rp 233.078.463,00 Piutang Retribusi Rp 651.684.860,00

EDU - Cadangan Piutang Rp 884.763.323,00Rincian Tunggakan Pajak dan Retribusi Tahun Anggaran 2004 : Piutang Pajak - Pajak Hotel Rp 33.251.000,00 Piutang Pajak - Pajak Restoran Rp 180.890.091,00 Piutang Pajak - Pajak Hiburan Rp 18.937.372,00 Piutang Retribusi - Tempat Rekreasi Rp 27.697.500,00 Piutang Retribusi - Pasar Rp 15.193.360,00 Piutang Retribusi - Alat Pemadam Rp 7.381.000,00 Piutang Retribusi - IMB - PD BPR Rp 601.413.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Pajak Hotel Saldo sebelum koreksi Rp 9.491.652.747,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (73.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 9.418.652.747,00

2) Akun Pendapatan - Pajak Restoran Saldo sebelum koreksi Rp 12.534.209.908,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (9.698.700,00) Saldo setelah koreksi Rp 12.524.511.208,00

3) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 82.698.700,00 Saldo setelah koreksi Rp 82.698.700,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Aktiva Lancar - Piutang Pajak

Saldo sebelum koreksi Rp 161.050.819,00

Koreksi tambah (kurang) Rp 233.078.463,00 Saldo setelah koreksi Rp 394.129.282,00

2) Akun Aktiva Lancar - Piutang Retribusi Saldo sebelum koreksi Rp 7.576.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 652.134.860,00 Saldo setelah koreksi Rp 659.711.360,00

3) Akun EDU - Cadangan Piutang Saldo sebelum koreksi Rp 13.749.602.835,62 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.053.840.642,00 Saldo setelah koreksi Rp 14.803.443.477,62

Page 47: 268.Kota Makassar

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pajak Daerah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 55.020.706.015,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (82.698.700,00) Saldo setelah koreksi Rp 54.938.007.315,00

2) Akun Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 82.698.700,00 Saldo setelah koreksi Rp 82.698.700,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

15. Pada Tahun Anggaran 2003 Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Cipta Karya mengadakan perjanjian kerja sama dengan PT. Duta Niaga Jumantara untuk penggunaan tiang lampu jalan sebagai media iklan, dengan syarat PT Duta Niaga Jumantara menanggung seluruh biaya pemeliharaan lampu jalan yang digunakan dan berhubungan langsung dengan PT. PLN untuk pembayaran tagihan rekening listriknya. Maka seluruh pendapatan dan biaya yang timbul akibat perjanjian tersebut bukan merupakan hak ataupun kewajiban Pemerintah Kota Makassar. Namun dalam pelaksanaannya, PT. Duta Niaga Jumantara tidak melakukan pembayaran tagihan listrik secara langsung sehingga oleh PT. PLN biaya yang seharusnya menjadi tanggungan PT. Duta Niaga Jumantara dibebankan pada rekening Penerangan Jalan Umum dan dipotong langsung dari hasil pemungutan Pajak Penerangan Jalan (PPJ). Pada akhir Tahun Anggaran 2003 terdapat saldo piutang PT. Duta Niaga Jumantara yaitu penerimaan PPJ yang dipotong oleh PT. PLN pada Tahun Anggaran 2003 sebesar Rp9.712.760,00 dan telah disetor ke Kas Daerah pada Tahun Anggaran 2004. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi tersebut sebagai berikut : Kas Rp 9.712.760,00

Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.712.760,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 9.712.760,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 9.712.760,00

16. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat tagihan biaya listrik PT. Duta Niaga Jumantara sebesar Rp27.892.970,00 yang dikompensasikan dengan penerimaan PPJ. PT. Duta Niaga Jumantara baru menyetor ke kas daerah sebesar Rp13.515.145,00 sehingga masih terdapat piutang PT. Duta Niaga

Page 48: 268.Kota Makassar

Jumantara per 31 Desember 2004 sebesar Rp14.377.825,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat pengeluaran sebesar Rp27.892.970,00 dengan mengkompensasikan dengan Penerimaan PPJ sebagai berikut : Biaya PJU Rp 27.892.970,00

Penerimaan – PPJ Rp 27.892.970,00Sedangkan penerimaan dari PT. Duta Niaga Jumantara sebesar Rp13.515.145,00 dicatat sebagai berikut : Kas Rp 13.515.145,00

Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.599.915,00Pendapatan PPJ Rp 3.915.630,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 13.515.145,00

Lain-lain PAD Yang Sah Rp 13.515.145,00Untuk permasalahan No. 15 dan 16, BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal Piutang Lain-lain :

Piutang Lain-lain Rp 9.712.760,00 EDU - Cadangan Piutang Rp 9.712.760,00

b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004: Lain-lain PAD Yang Sah Rp 9.712.760,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 9.712.760,00

c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 : Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 9.712.760,00

Piutang Lain-lain Rp 9.712.760,00d. Jurnal balik untuk mengoreksi pengakuan biaya PJU (biaya tagihan listrik

PT. Duta Niaga Jumantara) yang dikompensasikan dengan penerimaan PPJ : Pendapatan PPJ Rp 27.892.970,00 Biaya PJU Rp 27.892.970,00

e. Jurnal reklasifikasi penerimaan yang dicatat sebagai penerimaan PPJ yang seharusnya dicatat sebagai penerimaan lain-lain : Pendapatan PPJ Rp 3.915.630,00 Lain-lain PAD Yang Sah Rp 3.915.630,00

f. Jurnal pengakuan adanya piutang PT. Duta Niaga Jumantara per 31 Desember 2004 : Piutang Lain-lain Rp 14.377.825,00 EDU - Cadangan Piutang Rp 14.377.825,00

Page 49: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi-koreksi tersebut di atas maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah Saldo sebelum koreksi Rp 1.292.420.331,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (5.797.130,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.286.623.201,33

2) Akun Pendapatan - PPJ Saldo sebelum koreksi Rp 25.013.564.571,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (31.808.600,00) Saldo setelah koreksi Rp 24.981.755.971,00

3) Akun Belanja - Biaya PJU Saldo sebelum koreksi Rp 14.772.682.115,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (27.892.970,00) Saldo setelah koreksi Rp 14.744.789.145,00

4) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu Saldo sebelum koreksi Rp 82.698.700,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 9.712.760,00 Saldo setelah koreksi Rp 92.411.460,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Piutang Lain-lain – PT Duta Niaga Jumantara

Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 14.377.825,00 Saldo setelah koreksi Rp 14.377.825,00

2) Akun EDU - Cadangan Piutang Saldo sebelum koreksi Rp 14.803.443.477,62 Koreksi tambah (kurang) Rp 14.377.825,00 Saldo setelah koreksi Rp 14.817.821.302,62

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 6.290.321.158,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (5.797.130,00) Saldo setelah koreksi Rp 6.284.524.028,33

2) Akun Pendapatan Pajak Daerah - Aktivitas Operasi Saldo sebelum koreksi Rp 54.938.007.315,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (31.808.600,00) Saldo setelah koreksi Rp 54.906.198.715,00

Page 50: 268.Kota Makassar

3) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Saldo sebelum koreksi Rp 91.913.267.957,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (27.892.970,00) Saldo setelah koreksi Rp 91.885.374.987,00

4) Akun Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 82.698.700,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 9.712.760,00 Saldo setelah koreksi Rp 92.411.460,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

17. Pada Tahun Anggaran 2004 terjadi transaksi penerimaan restitusi PPh Pasal 21 Pegawai Kota Makassar sebesar Rp2.194.626.684,00. Atas transaksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi di atas sebagai berikut : Kas Rp 2.194.626.684,00

Lain-lain PAD Yang Sah - Restitusi PPh Pasal 21

Rp 2.194.626.684,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 2.194.626.684,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 2.194.626.684,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal :

Piutang Lain-lain Rp 2.194.626.684,00 EDU - Cadangan Piutang Rp 2.194.626.684,00

b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004: Lain-lain PAD yang Sah - Restitusi PPh Pasal 21

Rp 2.194.626.684,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 2.194.626.684,00

c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 : Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 2.194.626.684,00

Piutang Lain-lain Rp 2.194.626.684,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Restitusi Pajak Penghasilan Pasal 21-PNS Saldo sebelum koreksi Rp 2.194.626.684,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.194.626.684,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

Page 51: 268.Kota Makassar

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu Saldo sebelum koreksi Rp 92.411.460,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.194.626.684,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.287.038.144,00

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 6.284.524.028,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.194.626.684,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.089.897.344,33

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 92.411.460,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.194.626.684,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.287.038.144,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

18. Pada Tahun Anggaran 2003 terdapat saldo piutang angsuran cicilan kendaraan bermotor sebesar Rp147.625.340,00. Penyetoran dalam Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp69.545.340,00. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 69.545.340,00

Angsuran Cicilan Kendaraan Bermotor

Rp 69.545.340,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 69.545.340,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 69.545.340,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal Neraca per 1 Januari 2004 :

Piutang Lain-lain Rp 147.625.340,00 EDU - Cadangan Piutang Rp 147.625.340,00

b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 : Angsuran Cicilan Kendaraan Bermotor

Rp 69.545.340,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 69.545.340,00

Page 52: 268.Kota Makassar

c. Jurnal penyesuaian Neraca : Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 69.545.340,00

Piutang Lain-lain Rp 69.545.340,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Angsuran Cicilan Kendaraan Bermotor Saldo sebelum koreksi Rp 69.545.340,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (69.545.340,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu Saldo sebelum koreksi Rp 2.287.038.144,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 69.545.340,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.356.583.484,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Aktiva Lancar - Piutang Lain-lain

Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 78.080.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 78.080.000,00

2) Akun EDU - Cadangan Piutang Saldo sebelum koreksi Rp 14.817.821.302,62 Koreksi tambah (kurang) Rp 78.080.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 14.895.901.302,62

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.089.897.344,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (69.545.340,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.020.352.004,33

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 2.287.038.144,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 69.545.340,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.356.583.484,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

19. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan atas penerimaan Lain-lain Pendapatan Yang Sah yang dicatat sebagai realisasi Retribusi Daerah. Atas transaksi-transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut :

Page 53: 268.Kota Makassar

Kas Rp 8.452.000,00 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran – Rumah Usaha

Rp 8.450.000,00

Retribusi Izin Gangguan – SITU Baru Rp 1.000,00Retribusi Izin Trayek – Angkutan Umum Rp 500,00Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Penggalian Jalan Rp 500,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 8.452.000,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 8.452.000,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran – Rumah Usaha

Rp 8.450.000,00

Retribusi Izin Gangguan – SITU Baru

Rp 1.000,00

Retribusi Izin Trayek – Angkutan Umum

Rp 500,00

Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah – Penggalian Jalan

Rp 500,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 8.452.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha Saldo sebelum koreksi Rp 244.844.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (8.450.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 236.394.500,00

2) Akun Retribusi Izin Gangguan – SITU Baru Saldo sebelum koreksi Rp 249.189.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 249.189.000,00

3) Akun Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum Saldo sebelum koreksi Rp 593.940.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (500,00) Saldo setelah koreksi Rp 593.940.000,00

4) Akun Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penggalian Jalan Saldo sebelum koreksi Rp 137.364.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (500,00) Saldo setelah koreksi Rp 137.363.500,00

Page 54: 268.Kota Makassar

5) Akun Lain-lain PAD Yang Sah Saldo sebelum koreksi Rp 1.286.623.201,33 Koreksi tambah (kurang) Rp 8.452.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.295.075.201,33

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Retribusi - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 24.717.295.163,30 Koreksi tambah (kurang) Rp (8.452.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 24.708.843.163,30

2) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi Saldo sebelum koreksi Rp 4.020.352.004,33 Koreksi tambah (kurang) Rp 8.452.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 4.028.804.004,33

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

20. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembukuan atas penerimaan royalti dari PT. Putra-putra Nusantara yang dibukukan sebagai penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 133.000.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi Rp 133.000.000,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 133.000.000,00

Lain-lain PAD Yang Sah - Penerimaan Royalti

Rp 133.000.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Retribusi Tempat Rekreasi Rp 133.000.000,00

Lain-lain PAD Yang Sah - Penerimaan Royalti

Rp 133.000.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah – Penerimaan Royalti Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 133.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 133.000.000,00

2) Akun Retribusi Tempat Rekreasi Saldo sebelum koreksi Rp 369.174.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (133.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 236.174.000,00

Page 55: 268.Kota Makassar

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.028.804.004,33 Koreksi tambah (kurang) Rp 133.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 4.161.804.004,33

2) Akun Retribusi - Aktivitas Operasi Saldo sebelum koreksi Rp 24.708.843.163,30 Koreksi tambah (kurang) Rp (133.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 24.575.843.163,30

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

21. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat transaksi penerimaan setoran Piutang Sisa UUDP Tahun-Tahun Lalu sebesar Rp4.200.000,00, saldo per 31 Desember 2003 sebesar Rp295.468.318,62. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 4.200.000,00

Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah

Rp 4.200.000,00

EDU - Cadangan Piutang Rp 4.200.000,00 Piutang Lain-lain – Sisa UUDP Rp 4.200.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 4.200.000,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 4.200.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah

Rp 4.200.000,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu

Rp 4.200.000,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah Saldo sebelum koreksi Rp 4.200.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (4.200.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu Saldo sebelum koreksi Rp 2.356.583.484,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 4.200.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.360.783.484,00

Page 56: 268.Kota Makassar

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.161.804.004,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (4.200.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.157.604.004,33

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 4.200.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 4.200.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

22. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat sisa Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping Pemegang Kas Dinas Tata Bangunan dan Kecamatan Makassar yang dicatat sebagai realisasi belanja dalam Laporan Realisasi Anggaran. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah – Dinas Tata Bangunan

Rp 109.817.800,00

Belanja Cetak dan Penggandaan - Kecamatan Makassar

Rp 1.150.000,00

Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping Rp 110.967.800,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah – Dinas Tata Bangunan

Rp 106.962.800,00

Belanja Cetak dan Penggandaan - Kecamatan Makassar

Rp 1.139.950,00

Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping Rp 108.102.750,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping

Rp 2.865.050,00

Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah - Dinas Tata Bangunan

Rp 2.855.000,00

Belanja Cetak & Penggandaan - Kecamatan Makassar

Rp 10.050,00

Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian LRA (Neraca) sebagai berikut : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 2.865.050,00

EDU - Sisa Lebih Anggaran Tahun Berjalan Rp 2.865.050,00

Page 57: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah - Dinas Tata Ruang Saldo sebelum koreksi Rp 109.817.800,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.855.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 106.962.800,00

2) Akun Belanja Cetak dan Penggandaan - Kecamatan Makassar Saldo sebelum koreksi Rp 1.150.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (10.050,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.139.950,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping

Saldo sebelum koreksi Rp 343.036.237,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00 Saldo setelah koreksi Rp 345.901.287,00

2) Akun EDU - Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan Saldo sebelum koreksi Rp 41.992.764.146,37 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00 Saldo setelah koreksi Rp 41.995.629.196,37

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004

yaitu: 1) Akun Belanja Belanja Perjalanan Dinas - BOP - Aktivitas Operasi

Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 1.035.550.196,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.855.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.032.695.196,00

2) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 91.913.278.007,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (10.050,00) Saldo setelah koreksi Rp 91.913.267.957,00

3) Akun Pengeluaran Belanja Dibayar Di Muka - Aktivitas Pembiayaan Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 343.036.237,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.865.050,00 Saldo setelah koreksi Rp 345.901.287,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

Page 58: 268.Kota Makassar

23. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan contra pos belanja pada Lain-lain Pendapatan Yang Sah seluruhnya sebesar Rp98.800,00. Atas transaksi-transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 98.800,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 98.800,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 98.800,00

Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat Rp 2.000,00Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9 Rp 1.000,00Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan Rp 90.800,00Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala Rp 5.000,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah – Badan Diklat

Rp 2.000,00

Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9

Rp 1.000,00

Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala Rp 5.000,00 Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 98.800,00

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat Saldo sebelum koreksi Rp 25.681.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 25.679.000,00

2) Akun Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9 Saldo sebelum koreksi Rp 400.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 399.000,00

3) Akun Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan Saldo sebelum koreksi Rp 253.807.400,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (90.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 253.716.600,00

4) Akun Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala Saldo sebelum koreksi Rp 1.203.521.100,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (5.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.203.516.100,00

Page 59: 268.Kota Makassar

5) Akun Lain-lain Pendapatan Yang Sah Saldo sebelum koreksi Rp 1.295.075.201,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (98.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.294.976.401,33

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.604.004,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (98.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.157.505.204,33

2) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.393.777,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (95.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 302.347.297.977,00

3) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 91.885.374.987,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 91.885.373.987,00

4) Akun Belanja Perjalanan Dinas - BAU - Aktivitas Operasi Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 4.922.797.335,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.922.795.335,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

24. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat kesalahan pembebanan penyetoran sisa belanja Tahun Anggaran 2003 yang dibukukan sebagai contra pos Belanja Gaji Pokok Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun Anggaran 2004. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 400,00

Gaji Pokok Rp 400,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 400,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 400,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Gaji Pokok Rp 400,00

Lain-lain Pendapatan Yang Sah Rp 400,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

Page 60: 268.Kota Makassar

1) Akun Lain-lain Pendapatan Yang Sah Saldo sebelum koreksi Rp 1.294.976.401,33 Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.294.976.801,33

2) Akun Gaji Pokok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Saldo sebelum koreksi Rp 895.130.300,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00 Saldo setelah koreksi Rp 895.130.700,00

b. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Lain-lain PAD - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.505.204,33 Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00 Saldo setelah koreksi Rp 4.157.505.604,33

2) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.297.977,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 400,00 Saldo setelah koreksi Rp 302.347.298.377,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

25. Pada Tahun Anggaran 2004, terdapat kesalahan penyetoran PPh Pasal 21 oleh Pemegang Kas Kecamatan Makassar ke Kas Daerah sebesar Rp595.500,00 yang seharusnya disetor ke Kas Negara. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Kas Rp 595.500,00

Lain-lain PAD Yang Sah Rp 595.500,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Kas Rp 595.500,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak

Rp 595.500,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Lain-lain PAD Yang Sah Rp 595.500,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak

Rp 595.500,00

Penyesuaian Neraca : EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 595.500,00

Utang Pajak Rp 595.500,00

Page 61: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2004 yaitu:

1) Akun Pendapatan - Lain-lain PAD Yang Sah Saldo sebelum koreksi Rp 1.294.976.801,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (595.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.294.381.301,33

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 595.500,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Utang Pajak

Saldo sebelum koreksi Rp 476.395.792,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 476.991.292,00

2) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek Saldo sebelum koreksi Rp 2.513.270.599,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.513.866.099,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Pendapatan Lain-lain PAD Yang Sah - Aktivitas Operasi

Saldo sebelum koreksi Rp 4.157.505.604,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (595.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.156.910.104,33

2) Akun Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Utang Pajak - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 595.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 595.500,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

26. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat pembayaran untuk kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Sekretariat Daerah Kota Makassar dalam Tahun Anggaran 2003, namun tetap dibukukan sebagai realisasi belanja murni Tahun Anggaran 2004 dan terdapat kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan di Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir tahun anggaran serta belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004. Atas kejadian tersebut Pemerintah Kota Makassar hanya melakukan pencatatan sebagai berikut :

Page 62: 268.Kota Makassar

Biaya Perawatan & Pengobatan Lokal

Rp 3.753.700,00

Biaya Uang Duka Rp 1.500.000,00 Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00 Biaya Listrik Rp 2.340.800,00 Biaya Telepon Rp 28.223.072,00 Biaya Air Rp 3.053.170,00 Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat

Rp 19.425.000,00

Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas

Rp 32.191.800,00

Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas

Rp 31.572.000,00

Kas Rp 135.259.542,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal Utang Belanja :

EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 135.259.542,00

Utang Belanja Rp 135.259.542,00b. Jurnal reklasifikasi dalam Tahun Anggaran 2004 :

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja

Rp 135.259.542,00

Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal Rp 3.753.700,00Biaya Uang Duka Rp 1.500.000,00Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00Biaya Listrik Rp 2.340.800,00Biaya Telepon Rp 28.223.072,00Biaya Air Rp 3.053.170,00Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat Rp 19.425.000,00Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas Rp 32.191.800,00Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Rp 31.572.000,00

c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 : Utang Belanja Rp 135.259.542,00

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja

Rp 135.259.542,00

d. Jurnal pengakuan utang dalam Tahun Anggaran 2004 : EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 87.172.364,00

Utang Belanja Rp 87.172.364,00

Page 63: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Biaya Perawatan dan Pengobatan Lokal Saldo sebelum koreksi Rp 154.268.613,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (3.753.700,00) Saldo setelah koreksi Rp 150.514.913,00

2) Akun Biaya Uang Duka Saldo sebelum koreksi Rp 19.950.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (1.500.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 18.450.000,00

3) Akun Biaya Alat Listrik Saldo sebelum koreksi Rp 527.698.640,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (13.200.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 514.498.640,00

4) Akun Biaya Listrik Saldo sebelum koreksi Rp 629.958.735,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.340.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 627.617.935,00

5) Akun Biaya Telepon Saldo sebelum koreksi Rp 577.485.047,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (28.223.072,00) Saldo setelah koreksi Rp 549.261.975,00

6) Akun Biaya Air Saldo sebelum koreksi Rp 146.000.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (3.053.170,00) Saldo setelah koreksi Rp 142.946.830,00

7) Akun Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat Saldo sebelum koreksi Rp 205.669.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (19.425.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 186.244.500,00

8) Akun Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas Saldo sebelum koreksi Rp 879.935.740,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (32.191.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 847.743.940,00

9) Akun Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Saldo sebelum koreksi Rp 448.030.415,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (31.572.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 416.458.415,00

10) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja Saldo sebelum koreksi Rp 0,00

Page 64: 268.Kota Makassar

Koreksi tambah (kurang) Rp 135.259.542,00 Saldo setelah koreksi Rp 135.259.542,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Utang Lancar - Utang Belanja

Saldo sebelum koreksi Rp 10.987.768.548,40 Koreksi tambah (kurang) Rp 87.172.364,00 Saldo setelah koreksi Rp 11.074.940.912,40

2) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Saldo sebelum koreksi Rp 2.513.866.099,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 87.172.364,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.601.038.463,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Pegawai - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 302.347.298.377,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (5.253.700,00) Saldo setelah koreksi Rp 302.342.044.677,00

2) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar Saldo sebelum koreksi Rp 91.885.373.987,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (66.242.042,00) Saldo setelah koreksi Rp 91.819.131.945,00

3) Akun Belanja Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 22.071.092.776,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (63.763.800,00) Saldo setelah koreksi Rp 22.007.328.976,00

4) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 135.259.542,00 Saldo setelah koreksi Rp 135.259.542,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

27. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat pembayaran untuk kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas Cipta Karya dalam Tahun Anggaran 2003, namun tetap dibukukan sebagai realisasi belanja murni Tahun Anggaran 2004 dan terdapat kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir tahun anggaran dan belum disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2004. Atas kejadian

Page 65: 268.Kota Makassar

tersebut di atas Pemerintah Kota Makassar hanya melakukan pencatatan sebagai berikut : Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum

Rp 586.940.695,00

Biaya Pemeliharaan Drainase Rp 41.235.500,00 Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan

Rp 9.091.000,00

Kas Rp 637.267.195,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : a. Jurnal pengakuan saldo awal Utang Belanja :

EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 637.267.195,00

Utang Belanja Rp 637.267.195,00b. Jurnal reklasifikasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 :

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja

Rp 637.267.195,00

Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum Rp 586.940.695,00Biaya Pemeliharaan Drainase Rp 41.235.500,00Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan Rp 9.091.000,00

c. Jurnal penyesuaian Neraca per 31 Desember 2004 : Utang Belanja Rp 637.267.195,00

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja

Rp 637.267.195,00

d. Jurnal pengakuan utang dalam Tahun Anggaran 2004 : EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 1.348.790.000,00

Utang Belanja Rp 1.348.790.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum Saldo sebelum koreksi Rp 1.015.227.040,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (586.940.695,00) Saldo setelah koreksi Rp 428.286.345,00

2) Akun Biaya Pemeliharaan Drainase Saldo sebelum koreksi Rp 413.596.165,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (41.235.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 372.360.665,00

Page 66: 268.Kota Makassar

3) Akun Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan Saldo sebelum koreksi Rp 110.925.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (9.091.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 101.834.500,00

4) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja

Saldo sebelum koreksi Rp 135.259.542,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 637.267.195,00 Saldo setelah koreksi Rp 772.526.737,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Utang Lancar - Utang Belanja

Saldo sebelum koreksi Rp 11.074.940.912,40 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.348.790.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 12.423.730.912,40

2) Akun EDU - Dana Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Saldo sebelum koreksi Rp 2.601.038.463,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.348.790.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.949.828.463,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Biaya Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 22.007.328.976,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (637.267.195,00) Saldo setelah koreksi Rp 21.370.061.781,00

2) Akun Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Utang Belanja - Aktivitas Pembiayaan Saldo sebelum koreksi Rp 135.259.542,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 637.267.195,00 Saldo setelah koreksi Rp 772.526.737,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

28. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat belanja pemeliharaan pada Sekretariat Daerah Kota Makassar yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan pembelian inventaris dan penambahan baru aktiva yaitu Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor sebesar Rp894.743.500,00, Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas sebesar Rp750.069.000,00, dan Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga sebesar Rp462.827.000,00. Atas kejadian tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut :

Page 67: 268.Kota Makassar

Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 462.827.000,00

Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor

Rp 894.743.500,00

Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas Rp 750.069.000,00 Kas Rp 2.107.639.500,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 443.277.000,00

Belanja Modal Alat Studio dan Komunikasi

Rp 19.550.000,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00 Kas Rp 2.107.639.500,00

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 443.277.000,00

Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi

Rp 19.550.000,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00 Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Rp 894.743.500,00Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas Rp 750.069.000,00Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 462.827.000,00

Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca : Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 443.277.000,00 Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 19.550.000,00 Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Rp 1.644.812.500,00Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 443.277.000,00Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 19.550.000,00

Serta jurnal penutup : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 2.107.639.500,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 2.107.639.500,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Belanja Pemeliharaan Gedung Kantor Saldo sebelum koreksi Rp 1.186.549.350,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (894.743.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 291.805.850,00

Page 68: 268.Kota Makassar

2) Akun Belanja Pemeliharaan Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo sebelum koreksi Rp 561.455.500,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (462.827.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 98.628.500,00

3) Akun Belanja Modal Bangunan Gedung Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.644.812.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 1.644.812.500,00

4) Akun Belanja Pemeliharaan Rumah Dinas Saldo sebelum koreksi Rp 1.114.199.044,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (750.069.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 364.130.044,00

5) Akun Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo sebelum koreksi Rp 2.671.620.600,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 443.277.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.114.897.600,00

6) Akun Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi Saldo sebelum koreksi Rp 713.735.725,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 19.550.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 733.285.725,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Bangunan Gedung

Saldo sebelum koreksi Rp 339.489.290.605,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.644.812.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 341.134.103.105,00

2) Akun Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo sebelum koreksi Rp 10.104.686.600,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 443.277.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 10.547.963.600,00

3) Akun Alat Studio dan Alat Komunikasi Saldo sebelum koreksi Rp 6.636.038.925,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 19.550.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 6.655.588.925,00

4) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.113.102.922.767,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.107.639.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.115.210.562.267,00

Page 69: 268.Kota Makassar

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Pemeliharaan - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 21.370.061.781,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.107.639.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 19.262.422.281,00

2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi Saldo sebelum koreksi Rp 59.062.727.340,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 2.107.639.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 61.170.366.840,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

29. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Biaya Intensifikasi/Ekstensifikasi & Koordinasi PBB yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan pembelian inventaris. Biaya tersebut digunakan untuk membeli mobil sebesar Rp90.000.000,00 dan sound system sebesar Rp49.750.000,00. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Belanja Intensifikasi/ekstensifikasi & koordinasi PBB

Rp 139.750.000,00

Kas Rp 139.750.000,00Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00 Belanja Modal Alat Studio dan Komunikasi

Rp 49.750.000,00

Kas Rp 139.750.000,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00 Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi

Rp 49.750.000,00

Belanja Intensifikasi/ekstensifikasi & koordinasi PBB

Rp 139.750.000,00

Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca : Alat Angkutan Rp 90.000.000,00 Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 49.750.000,00

Belanja Modal Alat Angkutan Rp 90.000.000,00Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi

Rp 49.750.000,00

Page 70: 268.Kota Makassar

Jurnal penutup : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 139.750.000,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 139.750.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Belanja Intensifikasi/ekstensifikasi & Koordinasi PBB Saldo sebelum koreksi Rp 4.714.718.700,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (139.750.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.574.968.700,00

2) Akun Belanja Modal Alat Angkutan Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 90.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 90.000.000,00

3) Akun Belanja Modal Alat Studio dan Alat Komunikasi Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 49.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 49.750.000,00

b. Akun-akun dalam Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Alat Angkutan

Saldo sebelum koreksi Rp 63.632.251.380,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 90.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 63.722.251.380,00

2) Akun Alat Studio dan Alat Komunikasi Saldo sebelum koreksi Rp 6.655.588.925,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 49.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 6.705.338.925,00

3) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.210.562.267,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 139.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.115.350.312.267,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Barang dan Jasa - BAU - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 91.819.131.945,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (139.750.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 91.679.381.945,00

2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi Saldo sebelum koreksi Rp 61.170.366.840,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 139.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 61.310.116.840,00

Page 71: 268.Kota Makassar

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

30. Pada Tahun Anggaran 2004 terjadi transaksi Belanja Barang dan Jasa - Biaya Jasa Pihak Ketiga pada pos Bappeda yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan pembelian server sebesar Rp50.000.000,00. Atas transaksi tersebut Pemerintah Kota Makassar melakukan pencatatan sebagai berikut : Biaya Jasa Pihak Ketiga Rp 50.000.000,00

Kas Rp 50.000.000,00 Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 50.000.000,00

Kas Rp 50.000.000,00 Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 50.000.000,00

Biaya Jasa Pihak Ketiga Rp 50.000.000,00 Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian neraca : Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 50.000.000,00

Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga

Rp 50.000.000,00

Jurnal penutup : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 50.000.000,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 50.000.000,00 Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Belanja Barang dan Jasa - Jasa Pihak Ketiga Saldo sebelum koreksi Rp 1.502.550.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (50.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 1.452.550.000,00

2) Akun Belanja Modal Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 50.000.000,00

b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Alat Kantor dan Rumah Tangga

Saldo sebelum koreksi Rp 10.547.963.600,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 10.597.963.600,00

Page 72: 268.Kota Makassar

2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.350.312.267,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.115.400.312.267,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Barang dan Jasa - BOP - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 19.848.024.260,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (50.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 19.798.024.260,00

2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi Saldo sebelum koreksi Rp 61.310.116.840,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 50.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 61.360.116.840,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

31. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Belanja Pemeliharaan - Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung pada Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan penambahan bangunan gedung sebesar Rp84.100.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung

Rp 84.100.000,00

Kas Rp 84.100.000,00 Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja

Rp 84.100.000,00

Kas Rp 84.100.000,00 Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja

Rp 84.100.000,00

Biaya Pemeliharaan Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00 Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian Neraca : Bangunan Gedung Rp 84.100.000,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja

Rp 84.100.000,00

Jurnal penutup : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 84.100.000,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 84.100.000,00

Page 73: 268.Kota Makassar

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Belanja Pemeliharaan - Pemeliharaan Bangunan Gedung Saldo sebelum koreksi Rp 84.100.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (84.100.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

2) Akun Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Kerja Saldo sebelum koreksi Rp 104.740.200,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 188.840.200,00

b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Bangunan Gedung

Saldo sebelum koreksi Rp 341.134.103.105,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 341.218.203.105,00

2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.400.312.267,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.115.484.412.267,00

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Pemeliharaan - BOP - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 11.128.291.534,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (84.100.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 11.044.191.534,00

2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi Saldo sebelum koreksi Rp 61.360.116.840,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 84.100.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 61.444.216.840,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

32. Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat Belanja Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota dan Makam Raja-Raja Tallo pada Dinas Pariwisata yang seharusnya menambah nilai aktiva tetap karena merupakan penambahan Monumen dan Musium sebesar Rp139.478.000,00. Pemerintah Kota Makassar mencatat transaksi-transaksi di atas sebagai berikut : Biaya Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota

Rp 89.788.000,00

Biaya Pemeliharaan – Makam Raja- Rp 49.690.000,00

Page 74: 268.Kota Makassar

Raja Tallo Kas Rp 139.478.000,00

Seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut : Belanja Modal Bangunan Monumen Rp 139.478.000,00

Kas Rp 139.478.000,00Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Belanja Modal Bangunan Monumen Rp 139.478.000,00

Biaya Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota Rp 89.788.000,00Biaya Pemeliharaan – Makam Raja-Raja Tallo Rp 49.690.000,00

Dan pada akhir tahun dilakukan penyesuaian Neraca : Bangunan Monumen dan Tugu Rp 139.478.000,00

Belanja Modal Bangunan Monumen

Rp 139.478.000,00

Jurnal penutup : Ikhtisar Surplus/Defisit Rp 139.478.000,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Rp 139.478.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2004 yaitu:

1) Akun Biaya Pemeliharaan – Renovasi Musium Kota Saldo sebelum koreksi Rp 89.788.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (89.788.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

2) Akun Biaya Pemeliharaan – Makam Raja-Raja Tallo Saldo sebelum koreksi Rp 49.690.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (49.690.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 0,00

3) Akun Belanja Modal Bangunan Monumen Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 139.478.000,00

b. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Bangunan Monumen dan Tugu

Saldo sebelum koreksi Rp 2.616.681.993,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.756.159.993,00

2) Akun EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.484.412.267,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 139.478.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 3.115.623.890.267,00

Page 75: 268.Kota Makassar

c. Laporan Aliran Kas untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2004 yaitu: 1) Akun Belanja Pemeliharaan - BOP - Aktivitas Operasi Keluar

Saldo sebelum koreksi Rp 11.044.191.534,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (139.478.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 10.904.713.534,00

2) Akun Belanja Modal - Aktivitas Investasi Saldo sebelum koreksi Rp 61.444.216.840,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (139.478.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 61.583.694.840,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

33. Berdasarkan data dari Bagian Perlengkapan Pemerintah Kota Makassar, diketahui dari jumlah Ekuitas Dana Diinvestasikan sebear Rp3.115.623.890.267,00, terdapat aktiva tetap yang berasal dari donasi sebesar Rp4.291.506.000,00. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : EDU-Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Rp 4.291.506.000,00

Ekuitas Dana Donasi Rp 4.291.506.000,00 Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun EDU – Diinvestasikan Dalam Aset Tetap Saldo sebelum koreksi Rp 3.115.623.890.267,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (4.291.506.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 3.111.332.384.267,00

2) Akun Ekuitas Dana Donasi Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 4.291.506.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 4.291.506.000,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

34. Berdasarkan pengujian terhadap akun utang jangka panjang, diketahui dari jumlah sebesar Rp67.996.283.174,33 terdapat utang yang seharusnya sudah dapat dikelompokkan sebagai utang lancar karena telah jatuh tempo sebesar Rp25.700.873.397,07. Dalam Neraca per 31 Desember 2004 Pemerintah Kota Makassar masih mencatatnya sebagai Utang Jangka Panjang. Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut :

Page 76: 268.Kota Makassar

Utang Jangka Panjang Rp 25.700.873.397,07 Utang Pemerintah Pusat Rp 25.700.873.397,07

EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek

Rp 25.700.873.397,07

EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Panjang

Rp 25.700.873.397,07

Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Akun Utang Lancar - Utang Pemerintah Pusat Saldo sebelum koreksi Rp 0,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 25.700.873.397,07 Saldo setelah koreksi Rp 25.700.873.397,07

2) Akun Utang Jangka Panjang Saldo sebelum koreksi Rp 67.996.283.174,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (25.700.873.397,07) Saldo setelah koreksi Rp 42.295.409.777,26

3) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Panjang Saldo sebelum koreksi Rp 67.996.283.174,33 Koreksi tambah (kurang) Rp (25.700.873.397,07) Saldo setelah koreksi Rp 42.295.409.777,26

4) Akun EDU – Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek Saldo sebelum koreksi Rp 3.949.828.463,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 25.700.873.397,07 Saldo setelah koreksi Rp 29.650.701.860,07

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada Laporan Keuangannya.

2.2.3. Kesalahan Pemindahbukuan 1. Pada akhir Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar melakukan

Penyesuaian Neraca untuk Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain, antara lain berikut: Tanah Rp 2.344.403.176.602,00 Jalan dan Jembatan Rp 317.118.097.531,40 Bangunan Air (Irigasi) Rp 15.481.034.692,00 Instalasi Rp 7.420.787.300,00 Bangunan Gedung Rp 341.218.203.105,00 Alat-alat Besar Rp 154.725.000,00 Alat Angkutan Rp 63.722.251.380,00 Alat Bengkel Rp 1.011.614.000,00 Alat Pertanian Rp 223.953.000,00

Page 77: 268.Kota Makassar

Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 10.597.963.600,00 Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 6.705.338.925,00 Buku / Perpustakaan Rp 135.908.000,00 Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 143.863.000,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Rp 3.108.336.916.135,40

Berdasarkan hasil pengujian terhadap saldo akun Aktiva Tetap, Aktiva Lain-lain dan Belanja Modal terdapat kesalahan pemindahbukuan/pengelompokan akun Belanja Modal sehingga seharusnya transaksi tersebut dicatat sebagai berikut: Tanah Rp 2.344.878.310.602,00 Jalan dan Jembatan Rp 317.210.376.031,40 Bangunan Air (Irigasi) Rp 15.329.176.942,00 Instalasi Rp 6.524.787.300,00 Bangunan Gedung Rp 340.804.052.733,00 Alat-alat Besar Rp 158.725.000,00 Alat Angkutan Rp 63.502.140.500,00 Alat Bengkel Rp 137.950.000,00 Alat Pertanian Rp 238.953.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 13.973.035.772,00 Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 4.125.434.425,00 Buku / Perpustakaan Rp 181.658.000,00 Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 98.113.000,00 Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 1.174.202.830,00

EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Rp 3.108.336.916.135,40

Sehingga BPK-RI melakukan jurnal koreksi sebagai berikut : Tanah Rp 475.134.000,00 Jalan dan Jembatan Rp 92.278.500,00 Alat-alat Besar Rp 4.000.000,00 Alat Pertanian Rp 15.000.000,00 Alat Kantor dan Rumah Tangga Rp 3.375.072.172,00 Buku / Perpustakaan Rp 45.750.000,00 Bangunan Dalam Pengerjaan Rp 1.174.202.830,00

Bangunan Air (Irigasi) Rp 151.857.750,00Instalasi Rp 896.000.000,00Bangunan Gedung Rp 414.150.372,00Alat Angkutan Rp 220.110.880,00Alat Bengkel Rp 873.664.000,00Alat Studio dan Alat Komunikasi Rp 2.579.904.500,00

Page 78: 268.Kota Makassar

Barang Bercorak Seni dan Budaya Rp 45.750.000,00Dengan koreksi tersebut maka terjadi perubahan saldo pada : a. Neraca per 31 Desember 2004 yaitu:

1) Tanah Saldo sebelum koreksi Rp 2.344.403.176.602,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 475.134.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 2.344.878.310.602,00

2) Jalan dan Jembatan Saldo sebelum koreksi Rp 317.118.097.531,40 Koreksi tambah (kurang) Rp 92.278.500,00 Saldo setelah koreksi Rp 317.210.376.031,40

3) Bangunan Air (Irigasi) Saldo sebelum koreksi Rp 15.481.034.692,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (151.857.750,00) Saldo setelah koreksi Rp 15.329.176.942,00

4) Instalasi Saldo sebelum koreksi Rp 7.420.787.300,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (896.000.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 6.524.787.300,00

5) Bangunan Gedung Saldo sebelum koreksi Rp 341.218.203.105,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (414.150.372,00) Saldo setelah koreksi Rp 340.804.052.733,00

6) Alat Besar Saldo sebelum koreksi Rp 154.725.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 4.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 158.725.000,00

7) Alat Angkutan Saldo sebelum koreksi Rp 63.722.251.380,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (220.110.880,00) Saldo setelah koreksi Rp 63.502.140.500,00

8) Alat Bengkel Saldo sebelum koreksi Rp 1.011.614.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (873.664.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 137.950.000,00

9) Alat Pertanian Saldo sebelum koreksi Rp 223.953.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 15.000.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 238.953.000,00

Page 79: 268.Kota Makassar

10) Alat Kantor dan Rumah Tangga Saldo sebelum koreksi Rp 10.597.963.600,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 3.375.072.172,00 Saldo setelah koreksi Rp 13.973.035.772,00

11) Alat Studio dan Alat Komunikasi Saldo sebelum koreksi Rp 6.705.338.925,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (2.579.904.500,00) Saldo setelah koreksi Rp 4.125.434.425,00

12) Buku / Perpustakaan Saldo sebelum koreksi Rp 135.908.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 45.750.000,00 Saldo setelah koreksi Rp 181.658.000,00

13) Barang Bercorak Seni dan Budaya Saldo sebelum koreksi Rp 143.863.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp (45.750.000,00) Saldo setelah koreksi Rp 98.113.000,00

14) Bangunan Dalam Pengerjaan Saldo sebelum koreksi Rp 6.859.885.000,00 Koreksi tambah (kurang) Rp 1.174.202.830,00 Saldo setelah koreksi Rp 8.034.087.830,00

Atas koreksi tersebut, Pemerintah Kota Makassar bersedia melakukan koreksi pada laporan keuangannya.

2.3. Catatan Pemeriksaan

Hasil pemeriksaan atas Laporan Keuangan Daerah yang disajikan oleh Pemerintah Kota Makassar dapat diungkapkan minimal sebanyak 11 (sebelas) catatan pemeriksaan yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Kota Makassar dan DPRD Kota Makassar

untuk meningkatkan kualitas laporan keuangannya.

Catatan Pemeriksaan yang mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan Daerah 1. Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum

sepenuhnya mengambarkan struktur kekayaan Pemerintah Kota Makassar

Hasil pemeriksaan atas Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah per 31 Desember 2004 menunjukkan bahwa struktur kekayaan Pemerintah Kota Makassar belum seluruhnya disajikan. Hal ini terlihat pada beberapa akun dalam Neraca

Page 80: 268.Kota Makassar

Daerah yang belum dicatat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dengan rincian sebagai berikut :

a. Piutang Daerah Berdasarkan hasil konfirmasi kepada beberapa dinas/unit kerja pengelola pendapatan daerah di lingkungan Pemerintah Kota Makassar diketahui bahwa

masih terdapat tunggakan pajak dan retribusi daerah sampai dengan 31 Desember 2004 belum terealisasi penerimaannya seluruhnya sebesar Rp1.244.175.159,00, terdiri dari :

1) Piutang Pajak Daerah. Data tunggakan yang diperoleh dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar menunjukkan jumlah tunggakan pajak daerah per 31 Desember 2004 yang

belum dicatat sebagai piutang daerah dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp394.129.282,00, terdiri dari :

a. Piutang Pajak Hotel sebesar Rp166.720.473,00 b. Piutang Pajak Restoran sebesar Rp203.438.012,00 c. Piutang Pajak Hiburan sebesar Rp23.970.797,00

2) Piutang Retribusi Daerah Hasil konfirmasi pada beberapa dinas/unit kerja pengelola retribusi daerah diperoleh data jumlah tunggakan retribusi daerah per 31 Desember 2004

yang belum dicatat sebagai piutang daerah dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp659.711.360,00, terdiri dari :

a. Piutang Retribusi Tempat Rekreasi - Dinas Pariwisata sebesar Rp27.697.500,00.

b. Piutang Retribusi Pasar - Perusahaan Daerah Pasar Makassar Raya

sebesar Rp15.193.360,00 c. Piutang Retribusi Alat Pemadam Kebakaran - Dinas Peleyanan Darurat

dan Pemadam Kebakaran sebesar Rp15.407.500,00.

d. Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) - Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) sebesar Rp601.413.000,00.

3) Piutang Lain-lain

Berdasarkan pemeriksaan atas bukti-bukti penerimaan daerah Tahun Anggaran 2004 dijumpai jumlah piutang lain-lain seluruhnya sebesar Rp495.980.660,62. Dari jumlah tersebut terdapat piutang lain-lain yang

belum disajikan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp190.334.517,00 dengan rincian sebagai berikut :

Page 81: 268.Kota Makassar

a. Jasa Giro Hasil pemeriksaan atas rekening penerimaan pada PD. BPR, diketahui

terdapat jasa giro sebesar Rp42.334.517,00 yang diperoleh dari penyimpanan retribusi daerah pada PD. BPR belum disetor ke Kas Daerah dan sampai dengan per 31 Desember 2004, Sub Bagian Pembukuan

belum mencatat sebagai piutang daerah dalam Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.

b. Piutang Royalti

Berdasarkan Laporan Realisasi Penerimaan Daerah Tahun Anggaran 2004 khususnya Retribusi Tempat Wisata diketahui bahwa jumlah realisasi penerimaan dalam Tahun Anggaran 2004 adalah sebesar

Rp369.174.000,00. Penelusuran lebih lanjut atas bukti-bukti penerimaan diperoleh bukti penerimaan royalti dari PT. Putra-Putra Nusantara untuk Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp133.000.000,00. Berdasarkan Surat

Perjanjian Kerjasama tentang kontrak penggunaan Pulau Kayangan antara Pemerintah Kota Makassar dengan PT. Putra-Putra Nusantara No. 666.1/023/S.PERTA/DIPARDA dan No. 27/PPN-KPPK/X/03 tanggal 30

Oktober 2003 disepakati bahwa PT. Putra-Putra Nusantara selaku pelaksana pengelola Pulau Kayangan diwajibkan membayar royalti penggunaan Pulau Kayangan kepada Pemerintah Kota Makassar setiap

tahun selama periode 25 tahun seluruhnya sebesar Rp13.669.000.000,00. Jumlah royalti yang telah jatuh tempo tahun 2003 adalah sebesar Rp120.000.000,00 dan tahun 2004 sebesar Rp133.000.000,00 dicatat

sebagai penerimaan Retribusi Tempat Wisata oleh Dinas Pariwisata yang seharusnya merupakan penerimaan royalti. Adapun jumlah royalti yang belum diterima oleh Pemerintah Kota Makassar sebesar

Rp13.416.000.000,00 (Rp13.669.000.000,00 – Rp120.000.000,00 - Rp133.000.000,00) belum dicatat sebagai piutang royalti dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.

b. Persediaan Bahan Pakai Habis/Material Dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 yang disusun oleh Sub Bagian Pembukuan belum menyajikan persediaan bahan pakai

habis/material. Hasil konfirmasi pada dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makassar diperoleh data tentang jumlah persediaan bahan pakai habis/material yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum dimanfaatkan

seluruhnya sebesar Rp262.833.585,00 dengan rincian sebagai berikut :

Page 82: 268.Kota Makassar

1) Persediaan obat-obatan Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan yaitu persediaan obat-obatan yang

disimpan pada gudang farmasi dan belum dimanfaatkan sampai dengan 31 Desember 2004 adalah senilai Rp202.461.732,00.

2) Persediaan benda berharga

Persediaan karcis (benda berharga) pada dinas/unit kerja yang mengelola pendapatan khususnya retribusi daerah yang pelaksanaan pemungutannya menggunakan karcis, sisa karcis yang belum terpakai sampai dengan 31

Desember 2004 seluruhnya senilai Rp20.434.900,00 dengan rincian sebagai berikut : a) Persediaan karcis pada Dinas Pendapatan Daerah yang belum disalurkan

kepada PD. Terminal yaitu Retribusi bus cepat dan bus antar kota (Retribusi Terminal) seluruhnya senilai Rp10.187.500,00

b) Persediaan karcis Retribusi Izin Trayek pada Dinas Perhubungan senilai

Rp3.825.000,00 c) Persediaan karcis retribusi pasar pada PD. Pasar senilai Rp4.262.400,00 d) Persediaan karcis retribusi tempat wisata pada Dinas Pariwisata senilai

Rp2.160.000,00 3) Persediaan Alat Tulis Kantor (ATK)

Persediaan ATK yang tersisa sampai dengan 31 Desember 2004 dan belum

digunakan pada dinas/unit kerja seluruhnya senilai Rp39.936.953,00 dengan rincian sebagai berikut : a. Persediaan ATK pada Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota

Makassar senilai Rp20.927.953,00 b. Persediaan ATK pada Dinas Pendapatan Daerah senilai Rp9.972.000,00 c. Persediaan ATK pada Badan Pengawas Daerah senilai Rp1.947.500,00

d. Persediaan ATK pada Dinas Perhubungan senilai Rp218.000,00 e. Persediaan ATK pada Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran

senilai Rp2.037.500,00

f. Persediaan ATK pada Dinas Cipta Karya senilai Rp1.875.500,00 g. Persediaan ATK pada Dinas Bina Marga senilai Rp2.811.500,00 h. Persediaan ATK pada Dinas Pariwisata senilai Rp147.000,00

c. Investasi Jangka Panjang Berdasarkan Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 diketahui jumlah Investasi Jangka Panjang-Investasi Aset Daerah yang

dipisahkan adalah senilai Rp290.537.670.140,15. Pada Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar telah melakukan penilaian kembali atas penyerahan aset kepada PD Terminal Makassar Metro dan diketahui bahwa jumlah jumlah

Page 83: 268.Kota Makassar

aset yang telah diserahkan senilai Rp68.953.482.451,00. Dalam Neraca, Investasi Aset Daerah Yang Dipisahkan pada PD. Terminal Makassar Metro masih

dicatat senilai Rp40.909.872.942,00, penambahan investasi senilai Rp28.043.609.509,00 (Rp68.953.482.451,00 - Rp40.909.872.942,00) belum disajikan dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran

2004. d. Aktiva Lain-lain - Bangunan Dalam Pengerjaan

Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum

menyajikan nilai bangunan dalam pengerjaan seluruhnya senilai Rp8.034.087.830,00, terdiri dari : 1) Pembangunan puskesmas keliling di atas air Dinas Kesehatan senilai

Rp220.110.880,00. 2) Pembangunan krisis center PKM Tamalanrea Dinas Kesehatan senilai

Rp395.242.500,00.

3) Pembangunan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran Sektor Biringkanaya senilai Rp104.740.200,00.

4) Pembangunan saluran primer/sekunder dan paving blok yang dilaksanakan

oleh Dinas Cipta Karya senilai Rp454.109.250,00. 5) Pembangunan gedung menara (tower) kantor Walikota Makassar dan gedung

perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara For Finance

Sharing sampai dengan 31 Desember 2004 berdasarkan realisasi fisik pembangunan yang telah dikerjakan sebesar 18,65% atau senilai Rp6.859.885.000,00.

Penjelasan tentang Bangunan Dalam Pengerjaan diuraikan selengkapnya dalam Catatan Pemeriksaan No. 6.

e. Utang Jangka Pendek Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 belum menyajikan jumlah utang jangka pendek Pemerintah Kota Makassar seluruhnya senilai Rp38.601.595.601,47, yang terdiri dari :

1) Utang Belanja Terdapat utang belanja kegiatan tahun anggaran lalu yang belum dicatat sebagai kewajiban Pemerintah Kota Makassar seluruhnya sebesar

Rp12.423.730.912,40 terdiri dari : a) Utang belanja Sekreretariat Daerah yaitu kegiatan yang dilaksanakan

pada Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai dengan akhir

tahun anggaran sebesar Rp87.172.364,00.

Page 84: 268.Kota Makassar

b) Utang belanja Dinas Cipta Karya atas belanja pemeliharaan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2004 namun belum dibayar sampai

dengan akhir tahun anggaran sebesar Rp1.348.790.000,00. c) Utang belanja pembangunan Menara (Tower) Balaikota Makassar senlaii

Rp6.859.885.000,00

d) Utang belanja atas pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kota Makassar senilai Rp3.661.883.548,40.

e) Utang belanja atas pekerjaan pembangunan mess Pemerintah Daerah

Kota Makassar di Jakarta senilai Rp466.000.000,00. Uraian selengkapnya pada catatan pemeriksaan No. 7.

2) Utang Pajak

Terdapat utang Pemerintah Kota Makassar berupa utang PPN, PPh pasal 21 dan PPh Pasal 22 yang belum disetor ke Kas Negara seluruhnya sebesar Rp476.991.292,00, terdiri dari :

a) Utang PPN dan PPh Pasal 21 Pemegang Kas Sekretariat DPRD seluruhnya sebesar Rp43.524.615,00.

b) Utang PPh Pasal 21 Pemegang Kas Kecamatan Makassar sebesar

Rp595.500,00 telah disetor ke Kas Daerah namun belum disetor ke Kas Negara.

c) Utang PPN dan PPh Pasal 21 dan 22 Pemegang Kas Sekretariat Daerah

Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp432.871.177,00. 3) Utang Pemerintah Pusat

Pada Tahun Anggaran 2004 terdapat saldo Utang Jangka Panjang senilai

Rp67.996.283.174,33. Dari jumlah tersebut dapat diketahui bahwa terdapat utang jangka panjang yang sudah jatuh tempo sehingga dapat dikategorikan sebagai utang lancar (utang kepada pemerintah pusat) senilai

Rp25.700.873.397,07 terdiri dari : a) Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 (Urban III/Ex IBRD Loan

No.1653-IND) senilai Rp1.396.882.829,75.

b) Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 senilai Rp328.947.000,00.

c) Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 (Urban V/Ex IBRD Loan

No.2408-IND) senilai Rp13.061.243.118,62. d) Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 (Cargo Terminal)

senilai Rp10.913.800.448,70.

f. Ekuitas Dana Donasi Berdasarkan Laporan Hasil Apraizal atas asset Pemerintah Kota Makassar yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2004 diketahui jumlah asset daerah

Page 85: 268.Kota Makassar

seluruhnya senilai Rp3.054.040.195.427,00 dan telah diakui dan dicatat sebagai Ekuitas Dana Umum - Diinvestasikan dalam asset tetap. Dari jumlah asset

tersebut, diketahui bahwa terdapat asset yang diperoleh dari hibah atau donasi pihak ketiga yang belum dicatat dalam Ekuitas Dana Donasi seluruhnya senilai Rp4.291.506.000,00.

Keadaan tersebut bertentangan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum menyebutkan

bahwa: a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara

penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang

dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah

pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva, hutang,dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode akuntansi.

Akibat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut di atas adalah : a. Pengguna laporan keuangan tidak dapat memanfaatkan laporan keuangan untuk

pengambilan keputusan dan/atau mengeluarkan kebijakan keuangan Pemerintah

Kota Makassar. b. Laporan Keuangan Neraca Daerah yang belum menggambarkan struktur

kekayaan Pemerintah Kota Makassar dapat mempengaruhi kewajaran laporan

keuangan.

Permasalahan tersebut disebabkan oleh : a. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar

dengan dinas/unit kerja dalam hal penyusunan Laporan Keuangan Neraca. b. Dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makasar tidak melaporkan data-

data kekayaan daerah yang dikuasai dan dimilikinya pada akhir tahun anggaran.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan hal tersebut akan dicatat dan disajikan dalam Neraca Daerah. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam pelaksanaan Tahun Anggaran 2005 akan diupayakan penyempurnaannya dengan

Page 86: 268.Kota Makassar

membangun dan melengkapi sistem pelaporan di seluruh entitas untuk memungkinkan data yang berkaitan dengan akun-akun Neraca.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar : a. Meningkatkan koordinasi seluruh unit kerja dalam hal penyusunan Laporan

Keuangan. b. Memerintahkan secara tertulis kepada seluruh Kepala Dinas/Unit Kerja

melaporkan data-data kekayaan daerah yang dikuasai dan dimiliki pada akhir tahun anggaran.

2. Terdapat penerimaan Retribusi IMB sebesar Rp601.413.000,00 dan Jasa Giro sebesar Rp42.334.517,00 yang mengendap pada PD. Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas realisasi penerimaan daerah yang dituangkan dalam Rancangan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004, diketahui bahwa terdapat retribusi daerah sebanyak 10 (sepuluh) jenis retribusi yang dikelola

oleh dinas/unit kerja fungsional Kota Makassar, penyetoran penerimaannya ke Kas Daerah melalui PD. BPR yaitu : a. Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Dinas Tata Bangunan

b. Retribusi Surat Izin Tempat Usaha (SITU) - Kantor Pelayanan Perizinan c. Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Dinas Perindustrian dan Perdagangan d. Retribusi Tempat Rekreasi dan Retribusi Penyeberangan di atas air - Dinas

Pariwisata e. Retribusi Izin Trayek - Dinas Perhubungan f. Retribusi Penggalian Jalan - Dinas Bina Marga

g. Retribusi Infokom - Dinas Informasi dan Komunikasi h. Retribusi Izin Usaha Jasa Konstruksi - Bagian Penyusunan Program i. Retribusi Pelataran - Dinas Pendapatan Daerah

j. Retribusi Tenaga Kerja - Dinas Tenaga Kerja

Mekanisme pemungutan retribusi tersebut adalah sebagai berikut : a. Pemberian izin kepada pemohon dilakukan terlebih dahulu melalui proses kajian

teknis oleh dinas/unit kerja fungsional. b. Penyelesaian administrasi perizinan dilaksanakan oleh Kantor Pelayanan

Perizinan yang selanjutnya menyampaikan kepada pemohon melalui jasa kantor

pos atau cara lain yang isinya memuat bahwa berkas pemohon telah diteliti dan memenuhi syarat untuk diterbitkan izinnya dan yang bersangkutan diundang untuk memenuhi kewajibannya menyetor ke dalam rekening PD. BPR melalui

loket yang tersedia pada Kantor Pelayanan Perizinan.

Page 87: 268.Kota Makassar

c. PD. BPR menyetorkan ke Kas Daerah dengan menggunakan Surat Tanda Setoran (STS) secara berkala dan kolektif.

Hasil pemeriksaan terdahulu (pemeriksaan atas Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2003) menunjukkan bahwa hasil penerimaan retribusi daerah setiap bulan tidak seluruhnya disetor oleh PD. BPR ke Kas Daerah pada bulan berjalan, sehingga

terdapat penerimaan daerah yang mengendap pada PD. BPR setiap bulan, meskipun pada akhir Tahun Anggaran 2003 seluruh hasil penerimaan daerah disetorkan ke Kas Daerah.

Mekanisme pemungutan dan penyetoran retribusi tersebut di atas masih dilaksanakan selama Tahun Anggaran 2004 sehingga pengendapan penerimaan masih terjadi pada tahun anggaran 2004 dan sampai dengan 31 Desember 2004,

masih terdapat penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sebesar Rp601.413.000,00 dan jasa giro sebesar Rp42.334.517,00 yang telah diperoleh PD. BPR dari simpanan penerimaan retribusi daerah sampai dengan tanggal 31

Desember 2004 belum disetor ke Kas Daerah. Pelaksanaan pemungutan retribusi seperti yang telah diuraikan diatas diatur

dengan Surat Keputusan Walikota Makassar No.03 Tahun 2002, tanggal 25 Januari

2002 tentang Penetapan Kembali Tata Cara Pemberian Izin Dalam Kota Makassar. Namun dalam Tahun Anggaran 2005, Pemerintah Kota Makassar telah mengeluarkan Peraturan Walikota Nomor 14 Tahun 2005 tentang Tata Cara Pemberian Izin Pada

Pemerintah Kota Makassar yang antara lain mengatur bahwa penyetoran penerimaan retribusi daerah tidak lagi melalui PD. BPR.

Permasalahan tersebut di atas tidak sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 40 ayat (2) yang menyatakan bahwa Satuan Pemegang Kas wajib menyetor seluruh uang yang diterimanya ke bank atas nama rekening Kas Daerah paling lambat satu hari kerja sejak saat uang kas diterima.

Akibatnya penerimaan daerah seluruhnya sebesar Rp643.747.517,00 (Rp601.413.000,00 + Rp42.334.517,00) tidak dapat digunakan tepat waktu untuk membiayai belanja daerah.

Hal ini disebabkan kondisi keuangan PD. Bank Perkreditan Rakyat yang sangat minim sehingga dana Daerah Pemerintah Kota Makassar digunakan sebagai modal kerja perusahaan.

Pihak Direksi PD. BPR mengakui hal tersebut di atas dan menanggapi bahwa secara umum peranan PD. BPR yaitu memberikan bantuan kredit mikro kepada pengusaha kecil dengan syarat dan bunga yang lebih rendah dibanding dengan bank

Page 88: 268.Kota Makassar

umum lainnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. Namun dalam perjalanannya PD. BPR masih kekurangan modal kerja sehingga dana Pemerintah Daerah Kota Makassar yang disimpan dalam rekening PD. BPR digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan. Mengenai pengendapan penerimaan retribusi IMB sebesar Rp601.413.000,00 pada akhir Tahun Anggaran 2004 dilakukan karena adanya penarikan dana yang cukup besar oleh PDAM Kota Makassar sehingga dana tersebut digunakan untuk menutupi kekurangan modal kerja perusahaan.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar : a. Menegur secara tertulis Direktur PD BPR karena dengan sengaja tidak

menyetorkan penerimaan daerah secara tepat waktu dan agar segera menyetorkan dana seluruhnya sebesar Rp643.747.517,00 ke Kas Daerah.

b. Mengupayakan perbaikan kondisi keuangan PD BPR agar dapat memenuhi misinya.

3. Penerimaan dari pemerintah pusat sebesar Rp2.194.626.684,00 berupa restitusi kelebihan pembayaran Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh 21) disajikan sebagai komponen Penerimaan Asli Daerah (PAD)

Pemerintah Kota Makassar menganggarkan penerimaan daerah yang berasal

dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp78.538.651.580,00 sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 tanggal 15 April 2004. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 tanggal 1 September 2004, target PAD direvisi

menjadi sebesar Rp82.804.962.330,00, atau mengalami kenaikan sebesar Rp4.266.310.750,00 atau sebesar 5,15%.

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap realisasi PAD per komponen penerimaan,

diketahui bahwa terdapat penerimaan yang berasal dari restitusi PPh 21 telah dianggarkan dan dicatat untuk kemudian disajikan dalam Rancangan Perhitungan APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 sebagai bagian penerimaan yang berasal

dari PAD yakni Lain-lain PAD yang sah dengan nilai keseluruhan sebesar Rp2.194.626.684,00.

Penelusuran lebih lanjut atas penerimaan restitusi PPh 21 tersebut diketahui

bahwa jumlah restitusi PPh 21 yang akan diterima dari pemerintah pusat (piutang kepada pemerintah pusat) seluruhnya sebesar Rp9.263.477.412,00 berdasarkan Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKLB) yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak

Nomor 00003/401/01/801/03 tanggal 30 Desember 2002 sebesar Rp4.500.791.140,00 dan SKLB Nomor 00009/401/02/801/03 tanggal 10 September

Page 89: 268.Kota Makassar

2003 sebesar Rp4.762.686.272,00. Sampai dengan 31 Desember 2004, penerimaan restitusi PPh 21 tersebut telah diterima seluruhnya oleh Pemerintah Kota Makassar.

Kondisi seperti ini bertentangan sifat penerimaan restitusi PPh 21 yang berasal dari pemerintah pusat atas kelebihan pembayaran PPh 21 yang terjadi akibat perubahan tarif dari 15% menjadi 5% setiap bulannya. Berdasarkan Keputusan

Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002, tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan

Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada lampiran XXIX, definisi piutang adalah hak atau klaim kepada pihak ketiga yang diharapkan dapat dijadikan kas dalam satu periode

akuntansi. Sedangkan pengakuan piutang adalah pada saat akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah kas yang akan diterima dan jumlah pembiayaan yang telah diakui dalam periode berjalan, sehingga seharusnya pengakuan piutang PPh 21

dilakukan pada saat keluarnya SKLB dan penerimaannya dicatat sebagai pembiayaan penerimaan piutang dari pemerintah pusat.

Akibatnya PAD Pemerintah Kota Makassar menjadi tidak riil, yaitu lebih besar

sebesar Rp2.194.626.684,00.

Hal ini disebabkan Kepala Sub Bagian Anggaran Kota Makassar menganggap bahwa penerimaan restitusi PPh 21 merupakan bagian dari kelebihan pembayaran

subsidi Tunjangan PPh Gaji PNS Pemerintah Kota Tahun Anggaran sehingga menganggarkan penerimaan restitusi PPh 21 tersebut pada Lain-lain PAD Yang Sah.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan penganggaran

Restitusi PPh 21 pada Lain-lain PAD Yang Sah disebabkan penerimaan tersebut merupakan bagian dari kelebihan pembayaran subsidi Tunjangan PPh Gaji PNS Pemerintah Kota Tahun Anggaran sebelumnya, namun demikian penganggaran

untuk penerimaan yang sejenis dengan restitusi ini akan menjadi perhatian bagi kami pada masa yang akan datang.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan

secara tertulis kepada Kepala Sub Bagian Anggaran Setda Kota Makassar agar lebih cermat dalam melakukan penganggaran.

Page 90: 268.Kota Makassar

4. Terdapat tagihan listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) PT. Duta Niaga Jumantara sebesar Rp14.377.825,00 yang dikompensasikan dengan pembayaran Pajak Penerangan Jalan (PPJ) Pemerintah Kota Makassar

Berdasarkan Laporan Perhitungan APBD Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa Pemerintah Kota Makassar mengalokasikan anggaran pendapatan Pajak

Penerangan Jalan (PPJ) sebesar Rp22.500.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar Rp25.013.564.571,00 sedangkan alokasi anggaran belanja biaya listrik Penerangan Jalam Umum (PJU) sebesar Rp15.000.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar

Rp14.772.682.115,00. Pembayaran biaya listrik PJU kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dilakukan dengan cara dikompensasikan dengan penerimaan PPJ yang diterima dari PLN dimana setiap bulannya penerimaan PPJ masih lebih besar

dibandingkan dengan biaya listrik PJU (surplus). Adapun pencatatannya dilakukan melalui prosedur pencatatan Daftar Pembukuan Administratif (DPA).

Dalam Tahun Anggaran 2004 Pemerintah Kota Makassar dhi. Kepala Dinas

Cipta Karya telah melakukan kontrak dengan PT. Duta Niaga Jumantara berdasarkan kontrak No. 510.12/125.1/ DCK/IV/2003 tanggal 23 April 2003 tentang pekerjaan pemasangan reklame PT. Duta Niaga Jumantara pada tiang lampu jalan yang

terletak di Jl. Penghibur dan Jl. Somba Opu (Taman Safari s.d. Jl. Datu Museng) Kota Makassar. Untuk pembayaran listrik atas kedua titik lampu jalan tersebut, Pemerintah Kota membayar biaya listrik PJU kepada PT. PLN (Persero) Wilayah VII

Cabang Makassar, sehingga PT. Duta Niaga Jumantara mempunyai kewajiban membayar tagihan listrik reklamenya kepada Pemerintah Kota Makassar.

Hasil pemeriksaan bukti-bukti DPA yaitu daftar tagihan listrik PJU dari PT. PLN

(Persero) Wilayah VII Cabang Makassar pada Pemerintah Kota Makassar, diperoleh bukti-bukti pembayaran listrik bulan Januari 2004 s.d. Desember 2004 atas nama PT. Duta Niaga Jumantara seluruhnya sebesar Rp27.892.970,00 yang telah

dikompensasikan dari penerimaan PPJ Pemerintah Kota Makassar. PT. Duta Niaga Jumantara baru melakukan penyetoran/pembayaran ke Kas Daerah untuk tagihan bulan Januari s.d. Juni 2004 seluruhnya sebesar Rp13.515.145,00, sedangkan untuk

tagihan bulan Juli s.d. Desember 2004 sebesar Rp14.377.825,00 belum dilakukan pembayaran. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut : a. Bukti kuitansi tagihan listrik yang telah dilakukan pembayaran oleh PT. Duta

Niaga Jumantara seluruhnya sebesar Rp13.515.145,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Rekening tagihan bulan Januari 2004 sebesar Rp 1.022.000,00

2) Rekening tagihan bulan Februari 2004 sebesar Rp 4.598.320,00 3) Rekening tagihan bulan Maret 2004 sebesar Rp 3.979.195,00

Page 91: 268.Kota Makassar

4) Rekening tagihan bulan April 2004 sebesar Rp 1.126.140,00 5) Rekening tagihan bulan Mei 2004 sebesar Rp 1.409.350,00

6) Rekening tagihan bulan Juni 2004 sebesar Rp 1.380.140,00 b. Bukti kuitansi tagihan listrik yang belum dilakukan pembayaran oleh PT. Duta

Niaga Jumantara namun telah dibebankan pada penerimaan PPJ Kota Makassar

seluruhnya sebesar Rp14.377.825,00, dengan rincian sebagai berikut : 1) Rekening tagihan bulan Juli 2004 sebesar Rp 2.546.000,00 2) Rekening tagihan bulan Agustus 2004 sebesar Rp 0,00

3) Rekening tagihan bulan September 2004 sebesar Rp 5.275.230,00 4) Rekening tagihan bulan Oktober 2004 sebesar Rp 1.088.040,00 5) Rekening tagihan bulan November 2004 sebesar Rp 2.546.000,00

6) Rekening tagihan bulan Desember 2004 sebesar Rp 2.922.555,00 Dengan demikian PT. Duta Niaga Jumantara masih berkewajiban membayar

biaya tagihan listrik atas pemasangan reklamenya kepada Pemerintah Kota Makassar

sebesar Rp14.377.825,00 dan oleh Pemerintah Kota Makassar diakui dan dicatat sebagai piutang kepada PT. Duta Niaga Jumantara (piutang lain-lain).

Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Surat Perjanjian/Kontrak No.

510.12/125.1/DCK/IV/2003 tanggal 23 April 2003 Pasal 5 ayat (3) yang menyatakan Pihak Kedua (PT. Duta Niaga Jumantara) berhubungan langsung dengan PLN mengenai pembayaran rekening PJU setiap bulannya atas dua titik lampu reklame

yang terletak di Jl. Penghibur dan Jl. Somba Opu (Taman Safari s.d. Datu Museng) Kota Makassar.

Kondisi tersebut mengakibatkan :

a. Penerimaan PPJ yang tercatat pada Laporan Realisasi Penerimaan Tahun Anggaran 2004 tidak riil dan dapat mempengaruhi kewajaran pelaporan keuangan.

b. Terjadi kerugian daerah sebesar Rp14.377.825,00 a.n. PT. Duta Niaga Jumantara atas pembayaran biaya listrik Penerangan Jalan Umum yang telah dikompensasi dari penerimaan Pajak Penerangan Jalan.

Hal tersebut disebabkan adanya unsur kesengajaan PT. Duta Niaga Jumantara yang tidak membayar tagihan biaya listriknya kepada PLN sesuai ketentuan.

Terhadap temuan BPK dijelaskan bahwa untuk keterlambatan pembayaran

kepada pihak ketiga (PT. Duta Niaga Jumantara) pada PJU akan segera diselesaikan oleh yang bersangkutan.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :

a. Menagih PT Duta Niaga Jumantara untuk segera menyetor ke Kas Daerah minimal sebesar Rp14.377.825,00.

b. Meninjau kembali perjanjian kerja sama dengan PT Duta Niaga Jumantara.

Page 92: 268.Kota Makassar

5. Terdapat asset daerah seluruhnya senilai Rp2.520.967.500,00 serta Fasum dan Fasos yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Makassar belum disajikan dalam Neraca Daerah

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara sample atas Surat Pertanggung-jawaban Pemegang Kas pada Dinas/unit kerja di lingkungan Pemerintah Kota

Makassar Tahun Anggaran 2004 ditemukan beberapa barang inventaris kantor dan inventaris rumah tangga, yang diadakan melalui belanja barang dan jasa belum dicatat sebagai barang inventaris dalam Daftar Aktiva Tetap seluruhnya senilai

Rp189.750.000,00 yang terjadi pada : a. Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

Dalam Tahun Anggaran 2004 Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar

mengalokasikan dana Insentifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) pada rekening Belanja Publik - Belanja Administrasi Umum - Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp4.714.718.700,00 dan telah direalisasikan

seluruhnya atau 100%. Berdasarkan Surat Perintah dari Walikota Makassar No.973/247/SP/Dipenda

tanggal 26 Oktober 2004 antara lain menyebutkan bahwa Walikota Makassar

memerintahkan untuk 10% (sepuluh persen) peruntukannya diarahkan untuk kegiatan pendataan, penyuluhan dan pengadaan sarana dan prasarana penunjang pengelolaan PBB Kota Makassar. Atas dasar surat tersebut, Kepala

Dinas Pendapatan Daerah Kota Makassar melakukan pengadaan/pembelian asset sebanyak 2 jenis seluruhnya sebesar Rp139.750.000,00, terdiri dari : 1) Pembelian 1 (satu) unit mobil Toyota Kijang pick up sebesar

Rp90.000.000,00 sesuai bukti kuitansi No.02762 tanggal 29 Desember 2004 dan SPK No.990/1365.A/A/XII/2004 tanggal 27 Desember 2004 yang dilaksanakan oleh NV. Haji Kalla berdasarkan Berita Acara Serah Terima

Kendaraan No.970/1380/A/XII/2004 tanggal 30 Desember 2004. Pembelian mobil tersebut dibayarkan melalui Pengisian Kas (PK).

2) Pengadaan 1 (satu) set mic komprensi sebesar Rp49.750.000,00 yang

dilaksanakan oleh CV. Abdi Nusantara Perkasa sesuai kuitansi No.60/XII/ ANP/2004 tanggal 29 Desember 2005 dan nota pesanan barang No.024/ 1377.A/A/XII/2004 tanggal 20 Desember 2004 serta Berita Acara Penyerahan

Barang No.024/1377.A/A/XII/2004 tanggal 29 Desember 2004. Pembelian mic komprensi tersebut juga dibayarkan melalui Pengisian Kas (PK).

Kedua jenis asset tersebut belum diakui dan dicatat sebagai aktiva tetap dalam

Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004.

Page 93: 268.Kota Makassar

b. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Berdasarkan DASK Bappeda Tahun Anggaran 2004, dialokasikan anggaran

untuk pemasangan jaringan Local Area Network (LAN) pada rekening Belanja Operasional dan Pemeliharaan - Belanja Barang dan Jasa - Jasa pihak ketiga sebesar Rp50.000.000,00 dan telah terealisasi seluruhnya (100%). Pemeriksaan

atas bukti pengeluaran belanja tersebut diketahui bahwa pengeluaran untuk pemasangan jaringan LAN adalah pembelian komputer dan jaringannya sebesar Rp50.000.000,00 yang seharusnya dicatat sebagai asset daerah dalam Daftar

Aktiva pada Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.

Selain hal tersebut di atas, dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 diketahui jumlah asset yang diperoleh dari belanja

modal seluruhnya sebesar Rp59.062.727.340,00. Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas pada dinas/unit kerja Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 khususnya pada rekening belanja pemeliharaan,

ditemukan adanya belanja barang inventaris dan belanja pemeliharaan asset yang seharusnya dikapitalisasi menambah nilai asset tersebut seluruhnya senilai Rp2.331.217.500,00, terdiri dari :

a. Sekretariat Daerah Kota Makassar Hasil pemeriksaan atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan pada

Sekretariat Daerah Kota Makassar, ditemukan adanya pembelian barang

inventaris dan belanja pemeliharaan yang seharusnya dikapitalisasi menambah nilai aktiva seluruhnya senilai Rp2.107.639.500,00 yaitu pada : 1) Belanja pemeliharaan rumah tangga yaitu pembelian barang inventaris

sebanyak 39 jenis barang senilai Rp462.827.000,00. 2) Belanja pemeliharaan gedung kantor seluruhnya senilai Rp894.743.500,00 3) Belanja pemeliharaan rumah dinas seluruhnya senilai Rp750.069.000,00.

Dalam Rancangan Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004, barang inventaris tersebut belum diakui dan belanja pemeliharaan belum dikapitalisasi menambah nilai aktiva dalam Laporan Keuangan Neraca

Pemerintah Kota Makassar. b. Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran

Penelusuran atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran diketahui bahwa terdapat belanja pemeliharaan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran yang belum dikapitalisasi menambah nilai

aktiva dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 senilai Rp84.100.000,00.

Page 94: 268.Kota Makassar

c. Dinas Pariwisata Penelusuran atas bukti pengeluaran belanja pemeliharaan yang

dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata diketahui bahwa terdapat belanja pemeliharaan yang belum dikapitalisasi menambah nilai aktiva dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004 seluruhnya senilai

Rp139.478.000,00 terdiri dari : 1) Renovasi bangunan Musium Kota Makassar senilai Rp89.788.000,00 2) Pemeliharaan makam Raja-raja Tallo senilai Rp49.690.000,00

Perincian pengadaan barang inventaris melalui belanja pemeliharaan dapat dilihat pada Lampiran 6.

Dengan demikian jumlah asset daerah Pemerintah Kota Makassar yang belum

dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap seluruhnya senilai Rp2.520.967.500,00, terdiri dari asset yang diperoleh dari belanja barang dan jasa senilai Rp189.750.000,00 dan asset yang diperoleh dari biaya pemeliharaan yang dapat dikapitalisasi menambah

nilai aktiva seluruhnya senilai Rp2.331.217.500,00. Dalam APBD, biaya pemeliharaan tersebut seharusnya dianggarkan sebagai belanja modal sehingga pada akhir tahun dicatat dalam jurnal korolari sebagai aktiva tetap dalam Laporan Keuangan Neraca

Daerah Tahun Anggaran 2004.

Selain hal tersebut di atas, Pemerintah Kota Makassar juga telah menerima fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) dari developer perumahan di

lingkup Kota Makassar sebanyak 8 developer dengan jumlah fasum dan fasos sebanyak 14 lokasi di Kota Makassar. Daftar fasum dan fasos yang sudah diserahkan kepada Pemerintah Kota Makassar namun belum diapraizal dapat dilihat pada

Lampiran 6. Hasil penilaian atas asset daerah (apraizal) Pemerintah Kota Makassar yang dilaksanakan oleh PT. Raxindo Wardana dalam Tahun Anggaran 2004 belum termasuk fasum dan fasos tersebut sehingga belum dapat disajikan dalam Laporan

Keuangan Neraca Daerah. Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah : 1) Pasal 65 ayat (1) menyatakan bahwa seluruh barang yang pengadaannya

atas beban APBD wajib dibukukan kedalam rekening Aset Daerah yang

berkenaan, dan dicatat dalam Daftar Aset Daerah sesuai ketentuan. 2) Lampiran XXIX tentang Kebijakan Akuntansi yang menyebutkan :

Page 95: 268.Kota Makassar

a) Aktiva tetap dapat diperoleh dari dana yang bersumber dari sebagian atau seluruh APBD melalui pembelian, pembangunan, donasi dan

pertukaran dengan aktiva lainnya. Aktiva tetap antara lain terdiri dari tanah, jalan dan jembatan, bangunan air, instalasi dan jaringan, gedung, mesin dan peralatan, kendaraan, meubelair dan perlengkapan serta

buku-buku perpustakaan. b) Pengakuan aktiva :

(1) Penambahan aktiva adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena

diperluas atau diperbesar. Biaya penambahan akan dikapitalisasi dan ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.

(2) Pengembangan aktiva adalah peningkatan nilai aktiva tetap karena

meningkatnya manfaat aktiva tetap. Pengembangan aktiva tetap diharapkan akan memperpanjang usia aktiva tetap, meningkatkan efisiensi dan/atau menurunkan biaya pengoperasian aktiva tetap.

Biaya pengembangan akan dikapitalisasi ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.

3) Pasal 55 ayat (2) yang menyatakan bahwa Pengguna Anggaran dilarang

melakukan pengeluaran-pengeluaran atas beban Belanja Daerah untuk tujuan lain dari pada yang ditetapkan.

b. Dokumen Anggaran Satuan Kerja (DASK) Dinas Pendapatan Daerah Kota

Makassar Tahun 2004 menguraikan bahwa biaya yang digunakan untuk Intensifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi PBB bukan untuk pengadaan barang/jasa.

Hal tersebut di atas dapat mengakibatkan :

a. Perolehan aktiva sebesar Rp2.520.967.500,00 serta fasum dan fasos yang belum

tercatat dalam daftar aktiva tetap akan mempengaruhi kewajaran laporan keuangan kota Makassar.

b. Membuka peluang penyalahgunaan kekayaan daerah khususnya terhadap aktiva

tetap yang tidak tercantum dalam Neraca Daerah. Hal ini disebabkan :

a. Kepala Sub Bagian Anggaran kurang cermat dalam menyusun anggaran belanja

khususnya terhadap pembelian barang inventaris melalui belanja barang dan jasa serta belanja pemeliharaan yang seharusnya dianggarkan sebagai belanja modal.

b. Penilaian asset daerah berupa fasum dan fasos yang telah diserahkan kepada Pemerintah Kota Makassar belum dilakukan.

Page 96: 268.Kota Makassar

Kepala Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah Kota Makassar menyatatakan akan segera mencatat seluruh aset tersebut dan membuat laporan daftar

pengadaan. Dan kepada unit kerja yang mengadakan pembelian barang inventaris namun belum tercatat dalam daftar inventaris, kami segera akan membuat surat teguran untuk menyusun laporan mutasi pengadaan barang baik belanja modal

maupun belanja barang dan jasa. BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :

a. Memerintahkan secara tertulis kepada Kepala Sub Bagian Anggaran untuk lebih

cermat dalam menyusun anggaran belanja dan kepada seluruh Kepala Dinas/Unit Kerja agar lebih teliti dalam mengajukan RASK.

b. Segera melakukan penilaian atas aset yang berada dalam penguasaan

Pemerintah Kota dan mencantumkannya dalam Neraca Daerah.

6. Terdapat bangunan dalam pengerjaan seluruhnya sebesar Rp8.034.087.830,00 belum disajikan dalam Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004

Berdasarkan realisasi belanja daerah dalam Rancangan Laporan Perhitungan

APBD Tahun Anggaran 2004, diketahui bahwa terdapat proyek yang masih dalam pengerjaan seluruhnya senilai Rp8.034.087.830,00, dengan rincian sebagai berikut : a. Proyek Tahun Anggaran 2004 yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum

selesai pekerjaannya dan akan dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2005 (Luncuran) seluruhnya sebesar Rp1.174.202.830,00 terdiri dari : 1) Pembangunan puskesmas keliling di atas air pada Dinas Kesehatan yang

dilaksanakan oleh CV. Mario Inti berdasarkan Kontrak No. 024.1871/DKK /X/2004 tanggal 26 Oktober 2004 dan telah terealisasi sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp220.110.880,00 atau fisik sebesar 80% dari nilai

kontrak senilai Rp250.126.000,00. 2) Pembangunan krisis center PKM Tamalanrea Dinas Kesehatan yang

dilaksanakan oleh CV. Thana Perdana berdasarkan Kontrak No.

912/1723/DKK/X/2004 tanggal 1 Oktober 2004 dan telah terealisasi sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp395.242.500,00 atau fisik sebesar 75,50% dari nilai kontrak senilai Rp523.500.000,00.

3) Pembangunan gedung tempat kerja Dinas Pelayanan Darurat dan Pemadam Kebakaran Sektor Biringkanaya yang dilaksanakan oleh CV. Puncak Harapan berdasarkan Kontrak No. 642.1/050/405/Dipelda tanggal 16 September 2004.

Realisasi pengeluaran sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar

Page 97: 268.Kota Makassar

Rp104.740.200,00 atau fisik sebesar 48,94% dari nilai kontrak senilai Rp349.134.000,00.

4) Pembangunan saluran primer/sekunder dan paving blok Dinas Cipta Karya yang dilaksanakan oleh CV. Diah Teknik berdasarkan Kontrak No. 050/399.9.7/DCK/VIII/04 tanggal 30 Agustus 2004. Realisasi pengeluaran

sampai dengan 31 Desember 2004 sebesar Rp454.109.250,00 atau fisik sebesar 85% dari nilai kontrak sebesar Rp539.660.000,00.

Proyek-proyek tersebut di atas bukan merupakan kewajiban Pemerintah Kota

Makassar kepada rekanan pelaksana kegiatan karena telah direalisasikan pembayarannya sesuai dengan persentase fisik pekerjaan.

b. Pembangunan gedung menara (tower) Balaikota Makassar dan gedung

perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara Voor Finance shering sampai dengan 31 Desember 2004 oleh PT. Nuansacipta Realtindo Makassar. Berdasarkan realisasi fisik pembangunan yang telah dikerjakan diperoleh data

penyelesaian pekerjaan sebesar 18,65% atau senilai Rp6.859.885.000,00. Adapun pembayarannya belum ada realisasi (0%) sehingga merupakan utang Pemerintah Kota kepada PT. Nuansacipta Realtindo Makassar.

Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara

Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum yang

menyebutkan bahwa : a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara

penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang

dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangan-undangan.

b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah

pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva, hutang dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode akuntansi.

c. Definisi Bangunan Dalam Pengerjaan adalah bangunan yang sampai dengan akhir periode akuntansi belum selesai pengerjaannya sehingga belum dapat digunakan.

d. Bangunan Dalam Pengerjaan diakui pada akhir periode akuntansi berdasarkan jumlah akumulasi biaya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Page 98: 268.Kota Makassar

Tidak tercatatnya bangunan dalam pengerjaan ke dalam Neraca Daerah seluruhnya senilai Rp8.034.087.830,00 akan mempengaruhi kewajaran laporan

keuangan. Hal tersebut disebabkan :

a. Kurangnya koordinasi antara Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar

dengan dinas/unit kerja pelaksana kegiatan yang pelaksanaan pekerjaannya masih dalam proses atau belum selesai 100% pada akhir tahun anggaran.

b. Laporan kemajuan fisik pekerjaan yang dibuat oleh pengawas lapangan pada

dinas/unit kerja tidak disampaikan kepada Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota Makassar.

Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan akan mencatat

bangunan dalam pengerjaan dalam Neraca Tahun Anggaran 2004. Berkaitan dengan hal tersebut dalam pelaksanaan Tahun Anggaran 2005 ini, Pemerintah Kota Makassar akan membangun suatu sistem pelaporan dan seluruh entitas yang

memungkinkan data dan informasi yang berkaitan dengan “Bangunan dalam pekerjaan” ini dapat diperoleh dan disajikan dalam Neraca Tahun Anggaran bersangkutan, sesuai ketentuan yang berlaku.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan secara tertulis kepada seluruh Kepala Dinas/Unit Kerja agar melaporkan pelaksanaan pekerjaan pada akhir tahun anggaran kepada Bagian Keuangan sehingga dapat

dicantumkan dalam akun yang tepat di Neraca Daerah.

7. Terdapat utang kepada pihak ketiga atas pelaksanaan proyek Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp10.987.768.548,40 tidak disajikan dalam Neraca Daerah

Berdasarkan pemeriksaan atas realisasi belanja Tahun Anggaran 2004,

diketahui terdapat pelaksanaan kegiatan proyek yang sampai dengan 31 Desember 2004 belum direalisasikan pembayarannya oleh Pemerintah Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp10.987.768.548,40, dengan rincian sebagai berikut :

a. Pekerjaan pembangunan menara (tower) dan gedung perparkiran kantor Walikota Makassar senilai Rp6.859.885.000,00.

Dalam Tahun Anggaran 2003 Walikota Makassar telah mengadakan

perjanjian kontrak kerja sama bersyarat dengan PT. Nuansacipta Realtindo sesuai surat No.050/678/BPP tanggal 23 Juni 2003 tentang Proyek For Finance Sharing Pembangunan Menara dan Gedung Perparkiran Kantor Walikota

Makassar dan telah disetujui DPRD Kota Makassar sesuai surat No.361/050/DPRD/XI/2003 tanggal 11 November 2003.

Page 99: 268.Kota Makassar

Berdasarkan Surat Perjanjian Bersyarat pada Pasal 5 ayat (1) menyatakan pembayaran pekerjaan tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai

Memorandum of Agreement (MOA) antara Pemerintah Kota Makassar dengan PT. Nuansacipta Realtindo Makassar, yaitu selama 4 (empat) tahun mulai Tahun Anggaran 2004 s.d. Tahun Anggaran 2007 yang besaran tiap tahunnya, adalah

sebagai berikut : 1) Tahun Anggaran 2004 senilai Rp12.319.403.073,00 2) Tahun Anggaran 2005 senilai Rp16.465.213.045,00

3) Tahun Anggaran 2006 senilai Rp15.760.213.045,00 4) Tahun Anggaran 2007 senilai Rp14.159.652.045,00 Sehingga nilai kontrak untuk pekerjaan pembangunan menara dan gedung

perparkiran kantor Walikota Makassar seluruhnya senilai Rp58.704.481.208,00 yang terdiri dari fisik bangunan senilai Rp45.759.439.000 dan bunga Bank sebesar 15,50% atau dengan nilai Rp12.945.042.208,00.

Dari nilai kontrak tersebut terbagi atas beberapa pekerjaan, yaitu : 1) Pekerjaan Pembangunan Gedung Menara senilai Rp36.776.873.000,00 2) Pekerjaan Gedung Perparkiran senilai Rp8.982.566.000,00

Pemeriksaan lebih lanjut terhadap pelaksanaan pembangunan gedung menara yang sampai dengan saat pemeriksaan berakhir tanggal 12 Mei 2005 pekerjaannya masih berlangsung, berdasarkan Laporan Mingguan bulan

Desember 2004 yang dibuat oleh PT. Nuansacipta Realtindo Makassar dan disetujui oleh Kepala Dinas Cipta Karya selaku penanggung jawab pembangunan Menara dan Gedung Perparkiran diketahui bahwa laporan realisasi fisik per

Desember 2004 mencapai 18,65% sedangkan realisasi pembayaran 0,00%, (belum dibayarkan), jika dihitung berdasarkan realisasi fisik yang telah dikerjakan senilai Rp6.859.885.000,00 (18,65% x Rp36.776.873.000,00) yang

merupakan kewajiban Pemerintah Kota Makassar kepada PT. Nuansacipta Realtindo belum disajikan dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah. Adapun pembangunan gedung perparkiran dalam Tahun Anggaran 2004 belum

dikerjakan. Selain itu terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan BPK-RI Perwakilan VII

Makassar atas pelaksanaan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2003 dan 2004

dengan pokok dasar “Terdapat Pemborongan Pekerjaan Pembangunan Kantor Walikota dan Gedung Perparkiran Balaikota Makassar yang dilaksanakan secara Voor Finance Sharing dengan kelebihan perhitungan bunga sebesar

Rp4.510.765.277,53 tidak berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan dan pemborongan gedung senilai Rp865.543.473,16 belum ada persetujuan dari DPRD Kota Makassar”, BPK-RI telah merekomendasikan kepada Walikota

Page 100: 268.Kota Makassar

Makassar agar melakukan peninjauan kembali Surat Perjanjian Kerjasama Bersyarat tentang Pembangunan Gedung Kantor Walikota dan Gedung

Perparkiran untuk kelebihan perhitungan bunga bank sebesar Rp4.510.765.277,53 dan pelepasan asset harus jelas dalam kontrak obyek dan nilainya. Selain itu, BPK-RI juga merekomendasikan agar Pemerintah Kota

Makassar melakukan penghapusan gedung kantor lama yang telah dibongkar senilai Rp865.543.473,16 dengan menerbitkan SK. Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan dari DPRD, namun sampai saat pemeriksaan berakhir

pada tanggal 12 Mei 2005 temuan pemeriksaan BPK-RI tersebut di atas belum ditindaklanjuti.

b. Pekerjaan peningkatan jalan poros Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Kota

Makassar senilai Rp3.661.883.548,00. Dalam rangka merespon kepentingan masyarakat pada umumnya dan

khususnya bagi warga masyarakat yang berdomisili pada kawasan BTP Kota

Makassar, dimana ruas jalan utama tidak dapat bertahan lama sekalipun telah diadakan perbaikan dan mengingat struktur lahan yang sangat labil maka perlu ditingkatkan kualitas jalan pada titik-titik rawan tersebut guna meningkatkan

daya tahan dan memperpanjang umur pemanfaatannya. Sehubungan dengan hal tersebut Pemerintah Kota Makassar membuat

surat kepada Ketua DPRD Kota Makassar No.620/442/BM tanggal 24 Mei 2004

tentang usulan izin prinsip perbaikan jalan Perum Perumnas Bumi Tamalanrea Permai (BTP) yang menyatakan berdasarkan pertemuan pada tanggal 27 Desember 2003 yang dihadiri oleh pihak masyarakat BTP, DPRD, Dinas Bina

Marga dan Camat Tamalanrea yang telah membuat kesepakatan agar jalan utama BTP segera mendapat perbaikan oleh pihak pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan Perum Perumnas. Hasil pertemuan tersebut ditindaklanjuti

dengan rapat kerja pada Komisi D DPRD Kota Makassar yang dihadiri oleh Pemerintah Kota Makassar, Perum Perumnas dan Masyarakat BTP, dimana salah satu kesimpulan rapat tersebut adalah mengenai biaya untuk perbaikan jalan

tersebut dilakukan sharing antara pihak Perum Perumnas dengan pihak Pemerintah Kota Makassar dengan porsi pembiayaan untuk Perum Perumnas 50% dan untuk Pemerintah Kota Makassar 50% dari total anggaran yang

dibutuhkan. Adapun biaya yang dibutuhkan agar pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan Voor Finance Sharing kepada pihak pelaksana adalah sebesar Rp5.160.000.000,00.

Berdasarkan surat dari Pemerintah Kota Makassar tersebut maka DPRD Kota Makassar telah menindaklanjuti dengan surat No. 160/172/DPRD/2004 tanggal 17 Juni 2004 yang menyatakan pada prinsipnya menyetujui untuk

Page 101: 268.Kota Makassar

dilaksanakan dengan sistem Voor Finance Sharing, untuk itu diminta kepada Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Bina Marga untuk segera melaksanakan

proses tender sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Sehubungan dengan hal tersebut maka Pemerintah Kota Makassar

mengadakan Nota Kesepakatan Bersama (MOU) dengan Perum Perumnas sesuai

Surat Nomor 620/16/S.Perja/BKS dan Nomor DIR.PROD/073/30VI/2004 tanggal 02 Juni 2004 dalam MOU tersebut antara lain menyatakan : 1) Pasal 2 ayat (2) menyatakan nilai pekerjaan fisik adalah Rp5.160.000.000,00,

sedangkan nilai untuk perencanaan Detail Engineering Design (DED) dan pekerjaan pengawasan akan ditentukan kemudian diluar MOU.

2) Pasal 3 :

- Ayat (1) : Pihak Pertama dan Pihak Kedua masing-masing berkewajiban untuk menanggung biaya 50% dari nilai total biaya pekerjaan fisik atau masing-masing sebesar

Rp2.580.000.000,00 - Ayat (2) : Pihak Kedua menyerahkan kewajibannya kepada Pihak

Pertama untuk melaksanakan perbaikan/peningkatan Ruas

Jalan Utama Bumi Tamalanrea Permai (BTP) sebagai salah satu fasilitas umum, dan untuk kepentingan tersebut Pihak Kedua menyerahkan biaya sebagaimana dimaksud ayat (1)

pasal ini pada Pihak Pertama melalui Kas Daerah Kota Makassar secara bertahap sebagai berikut : a) Pada Tahun Anggaran 2004 diserahkan sebesar

Rp1.000.000.000,00 paling lambat pada bulan September 2004.

b) Pada Tahun Anggaran 2004 diserahkan sebesar

Rp1.580.000.000,00 paling lambat pada bulan September 2005.

Berdasarkan Nota Kesepahaman Bersama (MOU) tersebut, pihak Perum

Perumnas telah menyetor dana kepada Kas Daerah Kota Makassar sebesar Rp1.000.000.000,00 sesuai Surat Tanda Setor (STS) tanggal 27 Desember 2004.

Selanjutnya Pemerintah Kota Makassar dhi. Dinas Bina Marga melakukan

Pelelangan/Pemilihan/Penunjukan Langsung dengan 5 (lima) rekanan/ kontraktor adapun salah satu pemenangnya adalah PT. Nugraha Tanamal, dengan Surat Perjanjian Pemborongan No.050/245.2/KONT/BM tanggal 26 Agustus 2004, nilai

kontrak sebesar Rp4.987.572.000,00, Jangka waktu Pelaksanaan Pekerjaaan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender, mulai tanggal 26 Agustus 2004 s.d. 22 Januari 2005 telah dilakukan pembayaran sebesar Rp1.000.000.000,00

Page 102: 268.Kota Makassar

sesuai SPMU No. 3618/BT/2004 tanggal 21 Desember 2004 dan SPMU No.4349/BT/2004 tanggal 21 Desember 2004. Sedangkan realisasi fisik

pekerjaan pada akhir bulan Desember 2004 telah mencapai 93,47%. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kontrak sebesar

Rp4.987.572.000,00 dan berdasarkan fisik pekerjaan 93,47% atau sebesar

Rp4.661.883.548,40 (Rp4.987.572.000,00 x 93,47%), telah dibayar sebesar Rp1.000.000.000,00 sehingga masih terdapat sisa sebesar Rp3.661.883.548,40 yang merupakan utang Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004,

sedangkan selisih antara kontrak dengan fisik pekerjaan sebesar Rp325.688.451,40 (Rp4.987.572.000,00 - Rp4.661.883.548,40) diperhitungkan untuk Tahun Anggaran 2005 karena sisa pekerjaan tersebut diselesaikan pada

Tahun Anggaran 2005. c. Pekerjaan pembangunan mess Pemerintah Daerah Kota Makassar di Jakarta

senilai Rp466.000.000,00.

Dalam Tahun Anggaran 2004 Dinas Cipta Karya Kota Makassar telah mengalokasikan dana dalam DASK No.256/Kep/014/2004 tanggal 16 April 2004 untuk Belanja Modal Bangunan Gedung sebesar Rp875.000.000,00, diantaranya

adalah untuk pembangunan mess Pemerintah Kota Makasar senilai Rp475.000.000,00. Untuk Pekerjaan Pembangunan Mess Pemda tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya telah melakukan perjanjian dengan CV. Putra Adnan Pratama

sesuai Surat Perjanjian Pekerjaan No.050/418.7/DCK/IX/2004 tanggal 29 September 2004 dengan jangka waktu penyelesaian pekerjaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender mulai tanggal 30 September s.d. 28 Desember

2004 dengan nilai kontrak sebesar Rp466.000.000,00. Pemeriksaan lebih lanjut terhadap Laporan Kemajuan Fisik yang dibuat oleh

konsultan pengawas yaitu CV. Darma Citra Utama, sampai dengan tanggal 28

Desember 2004 realisasi fisik telah mencapai 100% sedangkan realisasi keuangan 0,00% (belum terbayar), sehingga masih terdapat kewajiban Pemerintah Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp466.000.000,00.

Kewajiban tersebut tidak disajikan dalam neraca. Jumlah utang tersebut belum disajikan dalam Laporan Keuangan Neraca Daerah Tahun Anggaran 2004.

Keadaan tersebut tidak sejalan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri

Nomor 29 Tahun 2002 tanggal 10 Juni 2002 tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha

Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dalam lampiran XXIX tentang Kebijaksanaan Akuntansi Umum yang menyebutkan bahwa :

Page 103: 268.Kota Makassar

a. Pelaporan keuangan harus menyajikan secara wajar dan mengungkapkan secara penuh kegiatan pemerintah daerah dan sumber daya ekonomis yang

dipercayakan, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundangan-undangan.

b. Tujuan neraca adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan daerah

pada saat tertentu, dimana posisi keuangan daerah adalah keadaan aktiva, hutang dan ekuitas dana yang dimiliki pemerintah daerah pada akhir periode akuntansi.

Hal tersebut mengakibatkan utang yang disajikan dalam Neraca Daerah menjadi tidak riil atau kurang disajikan sebesar Rp10.987.768.548,40 (Rp6.859.885.000,00 + Rp3.661.883.548,40 + Rp466.000.000,00) dan akan

mempengaruhi kewajaran pelaporan keuangan. Hal tersebut disebabkan :

a. Penanggung jawab kegiatan atas pelaksanaan pembangunan menara dan

gedung perparkiran kantor Balaikota Makassar serta pekerjaan peningkatan jalan poros BTP Kota Makassar tidak melaporkan kemajuan pekerjaan fisik dan keuangan.

b. Rekanan/Kontraktor tidak segera mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) kepada Sekretariat Daerah dhi. Kepala Bagian Keuangan untuk mencairkan dana atas pekerjaan pembangun mess Pemerintah Kota Makassar di Jakarta.

Berkaitan dengan temuan BPK-RI tentang utang atas pelaksanaan pekerjaan proyek Kota Makassar yang tidak disajikan dalam Neraca dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pekerjaan peningkatan jalan poros BTP Kota Makassar dilaksanakan berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan No. 50/246.2/Kont/BM tanggal 26 Agustus 2004. Berdasarkan pasal 12 diatur cara pembayaran, dimana pembayaran dilakukan

selama 2 (dua) tahun anggaran, yaitu Tahun Anggaran 2004 dan 2005. Dalam Perubahan APBD Tahun Anggaran 2004 dianggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00, dengan demikian maka sisa kontrak yang belum dibayarkan

akan dianggarkan pada Tahun Anggaran 2005. b. Pekerjaan pembangunan Mess Pemerintah Daerah Kota Makassar di Jakarta,

pembayarannya terlambat dilakukan disebabkan administrasi pengajuan

pembayaran terlambat diajukan karena proyek tersebut selesai hampir bersamaan dengan penyelesaian kontrak.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar menegur secara

tertulis Kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga karena tidak melaporkan perkembangan penyelesaian pekerjaan.

Page 104: 268.Kota Makassar

8. Realisasi belanja Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp772.526.737,00 digunakan untuk membiayai kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran sebelumnya

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas pertanggungjawaban pengeluaran belanja Tahun Anggaran 2004 yang diterima di Bagian Keuangan Sekretariat Kota Makassar

diperoleh data adanya kegiatan yang dilaksanakan pada tahun anggaran sebelumnya, namun dibebankan dalam Tahun Anggaran 2004 minimal sebesar Rp772.526.737,00 dengan rincian sebagai berikut :

a. Sekretariat Daerah Kota Makassar Berdasarkan bukti-bukti pengeluaran dijumpai beberapa jenis pengeluaran rutin pada Sekretariat Daerah Kota Makassar Tahun Anggaran 2003 yang dibebankan

sebagai belanja Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp135.259.542,00, terdiri dari : 1) Biaya Telepon Rp 28.223.072,00

2) Uang Duka Rp 1.500.000,00 3) Biaya Bahan Bakar Minyak (BBM) Rp 32.191.800,00 4) Biaya Alat Listrik Rp 13.200.000,00

5) Biaya Air Minum Rp 3.053.170,00 6) Biaya Rekening Listrik Rp 2.340.800,00 7) Biaya Posko Darurat Rp 19.425.000,00

8) Biaya Pengobatan Rp 3.753.700,00 9) Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas Rp 31.572.000,00

b. Dinas Cipta Karya

Hasil pemeriksaan atas SPJ Pemegang Kas Dinas Cipta Karya menunjukkan bahwa terdapat kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2003 yang dibebankan pada Tahun Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp637.267.195,00.

Kegiatan tersebut terdiri dari : 1) Biaya pemeliharaan bangunan umum Rp 586.940.695,00 2) Biaya pemeliharaan drainase Rp 41.235.500,00

3) Biaya pemeliharaan jalan lingkungan Rp 9.091.000,00 Hasil konfimasi kepada pemimpin kegiatan pemeliharaan tersebut diketahui

bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat anggaran untuk biaya

pemeliharaan telah habis digunakan, sehingga Dinas Cipta Karya mempunyai kewajiban kepada pihak ketiga yang melaksanakan kegiatan tersebut. Hal ini dilakukan karena kegiatan tersebut dilaksanakan atas permintaan masyarakat

dan bangunan, drainase dan jalan lingkungan yang akan diperbaiki memang

Page 105: 268.Kota Makassar

sudah dalam kondisi yang rusak sehingga membutuhkan biaya perawatan dan pemeliharaan.

Penelusuran lebih lanjut atas Laporan Perhitungan APBD tahun-tahun sebelumnya diketahui bahwa kegiatan pemeliharaan seperti yang diuraikan di atas terjadi setiap tahun. Hal demikian terjadi pula pada Tahun Anggaran 2004

dimana terdapat kegiatan pemeliharaan yang dibebankan pada Tahun Anggaran 2005 sehingga Pemerintah Kota Makassar setiap tahun memiliki kewajiban kepada pihak ketiga (rekanan).

Hal ini bertentangan dengan Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Kuangan Daerah Pasal 1 point 13 yang menyatakan bahwa belanja daerah adalah semua pengeluaran Kas Daerah

dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah.

Kondisi di atas mengakibatkan realisasi belanja daerah yang tercantum dalam Laporan Perhitungan APBD tidak menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan

dapat mempengaruhi kewajaran laporan keuangan. Permasalahan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran belanja Tahun

Anggaran 2003 dan Sub Bagian Anggaran tidak menganggarkan pembayaran hutang

pada pembiayaan Tahun Anggaran 2004 untuk pembayaran pengeluaran Tahun Anggaran 2003 tersebut.

Bahwa terjadinya pembebanan kegiatan Tahun Anggaran 2003 Pada Tahun

Anggaran 2004, disebabkan tidak cukupnya anggaran yang disediakan pada tahun anggaran yang bersangkutan baik pada APBD Pokok maupun yang ditambahkan dalam Perubahan APBD sehingga dibebankan dalam tahun anggaran berikutnya.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar memerintahkan secara tertulis Kepala Bagian Keuangan untuk mencantumkan semua utang di Neraca Daerah dan menganggarkan pembayarannya melalui aktivitas pembiayaan.

Catatan Pemeriksaan yang tidak mempengaruhi kewajaran Laporan Keuangan Daerah

1. Terdapat beberapa pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap senilai Rp2.580.988.674,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas pada

unit/satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kota Makassar, dijumpai adanya pengeluaran yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap yaitu sebagai berikut :

Page 106: 268.Kota Makassar

a. Pembelian/pengadaan barang yang tidak didukung dengan bukti-bukti pengeluaran yang lengkap, hanya berupa kuitansi yang ditandatangani oleh si

penerima uang seluruhnya sebesar Rp178.659.274,00, terdiri dari : 1) Sekretariat DPRD sebanyak 5 kuitansi senilai Rp46.399.150,00 2) Sekretariat Daerah sebanyak 21 kuitansi senilai Rp19.245.944,00

3) Dinas Pendapatan Daerah sebanyak 10 kuitansi senilai Rp81.371.980,00 4) Dinas Pendidikan sebanyak 5 kuitansi senilai Rp31.642.200,00

Rincian lihat dalam Lampiran 7. b. Pemeriksaan lebih lanjut atas SPJ Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD)

pegawai yang telah melaksanakan tugas perjalanan dinas tidak seluruhnya mempertanggungjawabkan secara benar sesuai ketentuan, yaitu pada lampiran

SPPD kolom gaji pokok, tingkat menurut peraturan perjalanan, tanggal harus kembali, dan pembebanan mata anggaran tidak diisi sedangkan pada lampiran tiba di tempat tujuan dan harus kembali tidak diisi. Demikian pula pada kolom

pejabat yang memberikan perintah perjalanan dinas juga tidak diisi tanggal dan cap/stempel unit kerja seluruhnya senilai Rp406.329.400,00, terdiri dari: 1) Sekretariat DPRD sebanyak 40 SPPD senilai Rp191.250.000,00

2) Bappeda sebanyak 5 SPPD senilai Rp23.609.600,00 3) Dinas Tata Bangunan sebanyak 30 SPPD senilai Rp90.388.800,00 4) Dinas Cipta Karya sebanyak 26 SPPD senilai Rp30.129.500,00

5) Dinas Bina Marga sebanyak 20 SPPD senilai Rp70.951.500,00 Rincian lihat dalam Lampiran 8. c. Berdasarkan sampling atas SPJ Pemegang Kas pada Dinas Pendidikan khususnya

untuk kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi Sekolah Dasar senilai Rp1.996.000.000,00 juga tidak didukung dengan bukti yang lengkap. Berdasarkan DASK Tahun Anggaran 2004 pada Dinas Pendidikan Kota Makassar,

telah dialokasikan anggaran Program Peningkatan Sarana & Prasarana Pendidikan senilai Rp2.030.000.000,00, yang terdiri dari : 1) Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp1.800.000.000,00

2) Dana Pendamping DAK senilai Rp230.000.000,00. Untuk merealisasikan kegiatan tersebut Pemegang Kas membuat SPP

Beban Tetap kepada Kepala Bagian Keuangan sebesar Rp1.996.000.000,00 yang

terdiri dari dana DAK senilai Rp1.800.000.000,00 dan dana pendamping DAK senilai Rp196.000.000,00. Dana tersebut digunakan untuk Kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Sekolah Dasar, yang dialokasikan pada 35 (tiga puluh

lima) Sekolah Dasar melalui rekening masing-masing Kepala Sekolah Dasar, daftar nama-nama Sekolah Dasar dapat dilihat pada lampiran

Page 107: 268.Kota Makassar

Adapun SPMU BT yang telah direalisasikan, dengan rincian sebagai berikut :

1) Pembayaran Tahap I sesuai SPMU No. 3024/BT/2004 tanggal 13 Oktober 2004 senilai Rp540.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana daerah (pendamping) No.3025/BT/2004 tanggal 13 Oktober sebesar

Rp58.800.000,00. 2) Pembayaran Tahap II sesuai SPMU No. 3565/BT/2004 tanggal 10 November

2004 senilai Rp540.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana daerah

(pendamping) No.3566/BT/2004 tanggal 11 November sebesar Rp58.800.000,00.

3) Pembayaran Tahap III sesuai SPMU No. 3813/BT/2004 tanggal 30

November 2004 senilai Rp720.000.000,00 ditambah dengan SPMU BT Dana daerah (pendamping) No.3791/BT/2004 tanggal 29 November sebesar Rp78.400.000,00.

Hasil pemeriksaan lebih lanjut atas dokumen pelaksanaan kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi sekolah yang dilaksanakan oleh masing-masing Kepala Sekolah Dasar diketahui bahwa bentuk pertanggungjawaban yang disampaikan

oleh Pemegang Kas ke Bagian Keuangan dengan cara Beban Tetap hanya berupa kuitansi yang ditandatangani oleh Pemegang Kas melalui rekening masing-masing kepala sekolah, tanpa didukung dengan bukti yang lengkap dan

sah antara lain berupa kuitansi/faktur pembelian bahan/nota pesanan barang, daftar pembayaran upah sesuai dengan ketentuan yang berlaku .

Dengan demikian masih dijumpai beberapa kelengkapan bukti

pertanggungjawaban pemegang kas belum dilaksanakan sesuai ketentuan seluruhnya senilai Rp2.580.988.674,00 terdiri dari pertanggungjawaban yang hanya berupa kuitansi yang ditandatangani oleh penerima uang sebesar

Rp178.659.274,00 dan pertanggungjawaban SPPD yang tidak diisi secara lengkap sebesar Rp406.329.400,00 serta pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi sekolah pada Dinas Pendidikan sebesar

Rp1.996.000.000,00.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan : a. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah :

Page 108: 268.Kota Makassar

1) Pasal 49 ayat (5), setiap pengeluaran kas harus didukung oleh bukti yang lengkap dan sah mengenai hak yang diperoleh oleh pihak yang menagih.

2) Pasal 50, setiap orang yang diberi wewenang menandatangani dan atau mengesahkan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran kas bertanggungjawab atas kebenaran dan akibat dari penggunaan bukti

tersebut. 3) Pasal 57 Ayat (2), pengguna anggaran wajib mempertanggungjawabkan

uang yang digunakan dengan cara membuat SPJ yang dilampiri dengan

bukti-bukti yang sah. 4) Pasal 57 Ayat (3), SPJ berikut lampirannya disampaikan kepada Kepala

Daerah paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

5) Pasal 79 ayat (1), setiap akhir bulan Kepala Unit Kerja Pengguna Anggaran wajib menyampaikan laporan keuangan pengguna anggaran kepada Kepala Daerah.

b. Surat Menteri Keuangan No.296/MK/I/4/1974 tanggal 30 April 1974 menyebutkan bahwa pada SPPD dicatat : 1) Tanggal berangkat dari tempat kedudukan/tempat tinggal/tempat berada

dibubuhi tanda tangan pejabat yang berwenang. 2) Tanggal-tanggal tiba dan berangkat di/dari tempat-tempat yang dikunjungi

dibubuhi tanda tangan Kepala Kantor/Proyek/Daerah yang dikunjungi.

3) Tanggal tiba kembali ditempat kedudukan dibubungi tanda tangan pejabat yang berwenang. Permasalahan tersebut mengakibatkan penggunaan anggaran kegiatan pada

dinas/unit kerja dan kegiatan pemeliharaan/rehabilitasi Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kota Makassar yang dilakukan secara swakelola tidak dapat diyakini kebenarannya dan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan keuangan daerah

senilai Rp2.580.988.674,00. Hal tersebut disebabkan oleh :

a. Sub Bagian Verifikasi kurang cermat dalam melaksanakan tugasnya..

b. Adanya unsur kesengajaan pemegang kas untuk mempertanggungjawabkan SPJ tidak secara lengkap.

c. Lemahnya pengendalian dan pengawasan oleh atasan langsung terhadap

Pemegang Kas. Para Pemegang Kas terkait mengakui hal tersebut dan menjadi perhatian di

masa mendatang untuk diupayakan tidak terjadi lagi. Berkaitan dengan beberapa

kuitansi pertanggungjawaban yang tidak didukung dengan bukti yang lengkap, dapat dijelaskan bahwa biaya airport bandara digunakan untuk biaya ruang tunggu VIP Room bandara serta biaya lain dalam rangka melayani tamu-tamu Pemda yang

Page 109: 268.Kota Makassar

berkunjung ke Kota Makassar maupun pejabat pemerintah Kota Makassar yang akan melaksanakan perjalanan dinas ke luar Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk biaya

lainnya yang tidak lengkap kuitansinya di masa yang akan datang akan diperbaiki dan dilengkapi sesuai dengan aturan yang berlaku.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar :

a. Menegur secara tertulis Kepala Sub Bagian Verifikasi agar lebih cermat dalam melaksanakan tugasnya.

b. Menegur secara tertulis Pemegang Kas terkait dan memerintahkan untuk segera

melengkapi bukti-bukti pengeluarannya. c. Memerintahkan Kepala Dinas/Unit Kerja terkait untuk lebih meningkatkan

pengendalian dan pengawasan terhadap Pemegang Kasnya.

2. Terdapat anggaran Sekretariat Daerah Kota Makassar digunakan untuk bantuan operasional DPRD Kota Makassar sebesar Rp117.000.000,00

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas Surat Pertanggungjawaban Pemegang Kas Sekretariat Daerah Kota Makassar, ditemukan pengeluaran untuk bantuan operasional DPRD yang terdiri dari :

a. Biaya Koordinasi Pemerintahan (Rekening No.2.01.0301.1.02.20.09.1) Biaya koordinasi pemerintahan berupa bantuan Walikota Makassar untuk membantu kegiatan DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp58.500.000,00

terdiri dari 25 kuitansi kepada Ketua DPRD dan 4 orang Anggota DPRD Kota Makassar.

b. Biaya Tamu - Bantuan Tiket (Rekening No. 2.01.0301.1.02.21.02.1) Biaya tamu pemerintah Kota Makassar berupa bantuan tiket yang diberikan kepada Ketua DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar Rp11.000.000,00.

c. Bantuan Kepada Partai Politik (Rekening No. 2.01.0302. 4.08.01.02.2). Terdapat 12 buah kuitansi untuk pengeluaran bantuan kepada partai politik Ketua DPRD dan 7 orang Anggota DPRD Kota Makassar seluruhnya sebesar

Rp47.500.000,00. Pengeluaran tersebut didasarkan pada Surat Keputusan Walikota Makassar No. 340/Kep/900/2003 tanggal 29 April 2003 tentang Pemberian Bantuan Biaya Operasional Pembinaan Politik Kepada Anggota Fraksi-

fraksi pada DPRD Kota Makassar. Bantuan-bantuan tersebut di atas diberikan kepada masing-masing Ketua

dan Anggota DPRD secara tunai dengan jumlah realisasi pengeluaran seluruhnya

sebesar Rp117.000.000,00. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 9.

Page 110: 268.Kota Makassar

Hal tersebut tidak sesuai dengan : a. Peraturan Pemerintah No. 105 Tahun 2000, tanggal 10 Nopember 2000 tentang

Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah Pasal 4 menetapkan bahwa pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan. b. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.2 Tahun 1994 tentang Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 12 menyebutkan bahwa

Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip : 1) Hemat, tidak mewah, efisien dan sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

2) Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan serta fungsi masing-masing Dinas/Lembaga/Satuan Kerja Daerah Lainnya.

Masalah tersebut mengakibatkan terjadi ketidakhematan atas pengeluaran

daerah sebesar Rp117.000.000,00 dan realisasi Perhitungan APBD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 pada Sekretariat Kota Makassar menjadi tidak riil.

Kondisi tersebut disebabkan adanya kebijaksanaan Walikota Makassar yang

memberikan bantuan biaya kepada Anggota DPRD tidak sesuai ketentuan. Kepala Bagian Keuangan Setda Kota Makassar menyatakan bantuan biaya

operasional yang diberikan kepada Anggota DPRD pada dasarnya dalam rangka

menunjang kegiatan koordinasi antara legislatif dengan eksekutif untuk terciptanya kesinambungan dan mekanisme kerja yang baik dan harmonis. Sedangkan untuk biaya tamu dan Bantuan kepada Partai Politik diberikan, disesuaikan dengan

kapasitas mereka pada saat itu, baik sebagai tamu pemerintah kota maupun sebagai anggota partai politik, namun ke depan tetap diupayakan akan menjadi perhatian bagi kami.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar tidak membuat kebijaksanaan pemberian bantuan kepada Anggota DPRD yang menyimpang dari aturan yang berlaku.

3. Terdapat pengeluaran pada Sekretariat DPRD Kota Makassar yang menyimpang dari ketentuan

Berdasarkan pemeriksaan secara uji petik atas SPJ Pemegang Kas Sekretariat

DPRD Kota Makassar Tahun Anggaran 2004 diketahui bahwa terdapat pengeluaran yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan uraian sebagai berikut : a. Tunjangan Kesehatan

Page 111: 268.Kota Makassar

Tunjangan kesehatan Sekretatiat DPRD Kota Makassar dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2004 sebesar Rp1.055.250.000,00 diberikan kepada

Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya. Pemberian tunjangan kesehatan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan DPRD No.07/S.Kep-KEU/840.1/ DPRD/III/2004

tanggal 1 Maret 2004 berupa pembayaran premi ASKES sebesar Rp200.000,00 per orang, Asuransi Jiwa sebesar Rp750.000,00 per orang dan bantuan pemeliharaan kesehatan sebesar Rp500.000,00 per orang.

Pemeriksaan yang dilakukan sebelumnya oleh BPK-RI (Pemeriksaan atas belanja rutin dan pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui bahwa tunjangan Kesehatan diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD

sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya sebesar Rp544.771.100,00 dengan rincian sebagai berikut :

BULAN

Bant. Pemel Kesehatan

(Rp)

Premi Askes (Rp)

Asuransi Jiwasraya

(Rp)

Jumlah (Rp)

Januari 2004 - - - - Pebruari 2004 - - - - Maret 2004 22.500.000,00 - 32.250.000,00 54.750.000,00April 2004 22.500.000,00 46.559.500,00 32.250.000,00 101.309.500,00M e i 2004 22.500.000,00 31.328.700,00 31.500.000,00 85.328.700,00Juni 2004 67.500.000,00 31.328.700,00 97.500.000,00 196.328.700,00Juli 2004 22.500.000,00 31.328.700,00 - 53.828.700,00Agustus 2004 22.500.000,00 30.725.500,00 - 53.225.500,00

Jumlah 180.000.000,00 171.271.100,00 193.500.000,00 544.771.100,00

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa pembayaran berupa

bantuan pemeliharaan kesehatan dan bantuan pengobatan Asuransi Jiwasraya yang tidak perlu dibayarkan seluruhnya sebesar Rp373.500.000,00 (Rp180.000.000,00 + Rp193.500.000,00).

Hasil pemeriksaan selanjutnya atas bukti pendukung SPJ periode bulan bulan Juli s.d. November 2004 (dipertanggungjawabkan pada bulan Nopember 2004) diketahui bahwa bantuan pemeliharaan kesehatan dan bantuan

pengobatan Asuransi Jiwasraya masih diberikan kepada Pimpinan dan Anggota DPRD seluruhnya sebesar Rp97.500.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Biaya pemeliharaan kesehatan sebesar Rp66.000.000,00

2) Biaya Asuransi Jiwasraya sebesar Rp31.500.000,00 sedangkan untuk bulan Desember 2004, pemberian tunjangan kesehatan tersebut sudah tidak dilakukan sesuai dengan rekomendasi dari BPK-RI, sehingga

dalam Tahun Anggaran 2004, jumlah bantuan pemeliharaan kesehatan dan

Page 112: 268.Kota Makassar

Asuransi Jiwasraya yang tidak perlu dibayarkan seluruhnya sebesar Rp471.000.000,00 (Rp373.500.000,00 + Rp97.500.000,00).

b. Biaya Kesejahteraan Biaya kesejahteraan Sekretariat DPRD TA.2004 dianggarkan dalam DASK

sebesar Rp 1.855.050.000,00 dengan rincian sebagai berikut :

1) Pemeliharaan Kesehatan sebesar Rp 1.055.250.000,00 2) Bantuan Tenaga Ahli/Khusus dan sekretariat Rp 714.800.000,00 3) Pembinaan/penyediaan fasilitas Olah Raga sebesar Rp 75.000.000,00

4) Uang duka sebesar Rp 10.000.000,00 Penelitian terhadap SPJ diantaranya bantuan tenaga ahli diketahui bahwa

biaya untuk tenaga ahli yang digunakan oleh Anggota Fraksi dianggarkan

sebesar Rp 270.000.000,00. Hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya (Pemeriksaan atas belanja rutin dan

pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui bahwa realisasi

pembayaran biaya tenaga ahli yang diterima oleh masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRD sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya sebesar Rp179.500.000,00 dan penelitian lebih lanjut terhadap bukti pendukung SPJ

diketahui bahwa tidak ada pihak yang diangkat sebagai tenaga ahli, namun bantuan tenaga ternyata diterima oleh masing-masing Pimpinan dan Anggota DPRD sebanyak 45 orang.

Hasil pemeriksaan SPJ untuk periode bulan September s.d. Desember 2004 diketahui bahwa masih terdapat realisasi biaya kesejahteraan Sekretariat DPRD berupa bantuan/tunjangan kesejahteraan staf ahli/staf khusus seluruhnya

sebesar Rp66.000.000,00. Pengeluaran tersebut berdasarkan atas Surat Keputusan Ketua DPRD No.

07/S.Kep-KEU/840.1/DPRD/III/ 20004 tanggal 1 Maret 2004 tentang pemberian

bantuan dana penunjang kegiatan Anggota Fraksi untuk Tenaga Ahli Tahun Anggaran 2004 antara lain menetapkan bahwa Bantuan biaya Tenaga Ahli diberikan sebesar Rp500.000,00 perbulan/orang.

Dengan demikian jumlah realisasi pembayaran biaya kesejahteraan Sekretariat DPRD berupa bantuan/tunjangan kesejahteraan staf ahli/staf khusus yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam Tahun Anggaran 2004

seluruhnya sebesar Rp245.500.000,00 (Rp179.500.000,00 + Rp66.000.000,00). c. Biaya Operasional.

Biaya operasional Sekretariat DPRD Kota Makassar berdasarkan DASK

dianggarkan sebesar Rp2.940.200.000,00 dengan rincian sebagai berikut : 1) Bantuan pembinaan pengelolaan administrasi keuangan Rp157.000.000,00 2) Pegawai yang bekerja diluar jam kerja Rp99.500.000,00

Page 113: 268.Kota Makassar

3) Biaya penunjang kegiatan lainnya kepada Pimpinan dan Anggota DPRD Rp594.000.000,00

4) Kegiatan Penunjang yang diatur Pimpinan Dewan Rp581.100.000,00 5) Bantuan penunjang kegiatan pengendali dan pengawasan Rp714.800.000,00 6) Biaya Panitia Pemilihan sebesar Rp253.800.000,00

7) Biaya Tim Penerima Aspirasi.sebesar Rp540.000.000,00. Dari uraian tersebut di atas menunjukkan bahwa bantuan biaya kepada Tim

Penerima Aspirasi tidak diatur dalam Surat Menteri Dalam Negeri

No.161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 tentang belanja penunjang operasional Pimpinan DPRD. Selain itu, Tim Penerima Aspirasi adalah salah satu tugas dari Pimpinan Dewan, sehingga biaya yang ditimbulkan untuk kegiatan

tersebut telah dianggarkan dalam biaya penunjang kegiatan lainnya. Pemberian biaya Tim Penerima Aspirasi tersebut dilakukan berdasarkan SK.

Pimpinan Dewan No.06/S.Kep-KEU/840.1/DPRD/III/ 2004 tanggal 1 Maret 2004

mengatur pemberian bantuan dana Tunjangan Aspirasi dan Tunjangan Kegiatan Lainnya kepada Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kota Makassar TA. 2004 antara lain menetapkan :

1) Tunjangan Tim Penerima Aspirasi diberikan sebesar Rp1.000.000,00 perbulan/orang.

2) Tunjangan kegiatan lainnya sebesar Rp1.000.000,00 perbulan/orang.

Hasil pemeriksaan BPK-RI sebelumnya (Pemeriksaan atas belanja rutin dan pembangunan Kota Makassar Tahun Anggaran 2004) diketahui bahwa realisasi pembayaran biaya Tim Penerima Aspirasi sebanyak 45 orang yang terdiri dari

Pimpinan dan Anggota DPRD sampai dengan bulan Agustus 2004 seluruhnya sebesar Rp269.000.000,00.

Selanjutnya berdasarkan pemeriksaan SPJ bulan September s.d. Desember

2004 diketahui bahwa pemberian biaya Tim Penerima Aspirasi masih dilaksanakan dan telah direalisasikan seluruhnya sebesar Rp132.000.000,00. Sehingga jumlah pengeluaran biaya Tim Penerima Aspirasi dalam Tahun

Anggaran 2004 yang tidak sesuai ketentuan seluruhnya sebesar Rp401.000.000,00 (Rp269.000.000,00 + Rp132.000.000,00).

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah

pengeluaran berupa tunjangan kesehatan, bantuan biaya tenaga ahli dan biaya Tim Penerima Aspirasi yang merupakan tambahan penghasilan bagi Pimpinan dan Anggota DPRD yang dibayarkan tidak sesuai dengan ketentuan dalam Tahun

Anggaran 2004 seluruhnya sebesar Rp1.117.500.000,00 (Rp471.000.000,00 + Rp245.500.000,00 + Rp401.000.000,00).

Page 114: 268.Kota Makassar

Permasalahan tersebut di atas tidak diatur dalam Surat Menteri Dalam Negeri No.161/3211/SJ tanggal 29 Desember 2003 antara lain menetapkan :

a. Huruf B bahwa Pimpinan dan Anggota DPRD diberikan Tunjangan Kesejahteraan berupa : 1) Tunjangan Kesehatan Pimpinan dan Anggota DPRD beserta keluarganya

yaitu suami atau istri pertama beserta 2 (dua) orang anak diberikan tunjangan dan pengobatan berupa pembayaran premi asuransi kesehatan kepada Lembaga Asuransi yang ditetapkan Kepala Daerah.

2) Disediakan rumah jabatan atau uang sewa rumah dan kendaraan dinas 3) Pengadaan pakaian dinas 4) Uang duka.

b. Huruf C point 1 menyebutkan bahwa untuk mendukung tugas Pimpinan DPRD atau membiayai kegiatan lainnya yang dilakukan oleh Pimpinan atas nama Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah dan sebagai alat kelengkapan DPRD dapat

disediakan biaya penunjang operasional. Keadaan tersebut mengakibatkan kerugian daerah sebesar ………………

Rp1.117.500.000,00 (Rp471.000.000,00 + Rp245.500.000,00 + Rp401.000.000,00).

Hal tersebut terjadi karena adanya kebijakan Pimpinan DPRD Kota Makassar yang tidak mempedomani ketentuan yang berlaku.

Sekretaris Dewan menyatakan pemberian tunjangan tersebut berdasarkan SK.

Pimpinan DPRD Kota Makassar dan telah meminta kepada Pimpinan DPRD Kota Makassar agar di tahun yang akan datang pemberian tunjangan biaya kesejahteraan dan biaya operasional tidak dianggarkan lagi.

BPK-RI merekomendasikan kepada Walikota Makassar agar menagih kerugian daerah yang terjadi seluruhnya sebesar Rp1.117.500.000,00 dan segera disetor ke Kas Daerah.

2.4. Laporan Keuangan Setelah Pemeriksaan

2.4.1 Laporan Perhitungan APBD (dalam rupiah)

NO URAIAN ANGGARAN REALISASI

I PENDAPATAN 1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 85.074.920.514,78

1.1.1 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 54.906.198.715,00 1.1.2 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.575.843.163,30 1.1.3 Bagian Laba Usaha Daerah 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah 7.947.226.750,00 4.156.910.104,33 1.3 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79

1.2.1 Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79 1.2.2 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00 1.2.4 Dana Perimbangan dari Propinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00

Page 115: 268.Kota Makassar

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00JUMLAH PENDAPATAN 543.909.967.757,11 557.505.312.683,57

II BELANJA 2.1 APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 119.936.699.099,00

2.1.1 Belanja Administrasi Umum 108.071.107.583,00 99.879.133.493,002.1.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 33.306.038.453,00 29.854.787.895,00 2.1.1.2 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.853.721.603,00 2.1.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.865.450,00 2.1.1.4 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 10.356.758.545,00 2.1.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 5.097.138.000,00 4.967.011.281,00

2.1.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00 2.1.2.2 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.686.775.825,00 2.1.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00 2.1.2.4 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 2.1.3 Belanja Modal 13.013.427.850,00 15.090.554.325,002.2 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.188.390.649,00

2.2.1 Belanja Administrasi Umum 330.923.271.750,00 318.327.510.745,002.2.1.1 Belanja Pegawai/Personalia 282.950.900.500,00 272.487.256.782,00 2.2.1.2 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.825.660.342,00 2.2.1.3 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00 2.2.1.4 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 8.905.663.736,00 2.2.2 Belanja Operasional dan Pemeliharaan 39.365.055.666,00 36.367.739.389,00

2.2.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00 2.2.2.2 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00 2.2.2.3 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 759.279.440,00 2.2.2.4 Belanja Pemeliharaan 12.134.043.500,00 10.904.713.534,00 2.2.3 Belanja Modal 51.443.818.696,15 46.493.140.515,00

2.3 BELANJA BAGI HASIL DAN BANTUAN KEUANGAN

25.627.694.390,34 25.605.302.872,58

2.4 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00

JUMLAH BELANJA 573.548.513.935,49 546.737.082.620,58

SURPLUS/(DEFISIT)

-29.638.546.178,38

10.768.230.062,99

III PEMBIAYAAN 3.1 PENERIMAAN DAERAH

3.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 3.1.2 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00 3.1.3 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 595.500,00 3.1.4 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 30.648.779.149,00 3.1.5 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 2.360.783.484,00

JUMLAH PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 64.479.917.511,383.2 PENGELUARAN DAERAH

3.2.1 Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 3.2.2 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00 3.2.3 Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00 3.2.4 Pembayaran Hutang PFK 0,00 30.648.779.149,00 3.2.5 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 772.526.737,00 3.2.6 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.995.629.196,37

JUMLAH PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 75.248.147.574,37JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 -10.768.230.062,99

Page 116: 268.Kota Makassar

2.4.2 Laporan Aliran Kas

URAIAN JUMLAH

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk Pendapatan Asli Daerah 85.074.920.514,78 - Pajak Daerah 54.906.198.715,00 - Retribusi Daerah 24.575.843.163,30 - Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - Lain-lain PAD 4.156.910.104,33 Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - Dana Alokasi Khusus 5.455.422.806,00 - Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00

Total Aliran Kas Masuk 557.505.312.683,57 Aliran Kas Keluar Belanja Administrasi Umum 418.206.644.238,00 - Belanja Pegawai 302.342.044.677,00 - Belanja Barang Dan Jasa 91.679.381.945,00 - Belanja Perjalanan Dinas 4.922.795.335,00 - Belanja Pemeliharan 19.262.422.281,00 Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.334.750.670,00 - Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - Belanja Barang Dan Jasa 19.798.024.260,00 - Belanja Perjalanan Dinas 1.032.695.196,00 - Belanja Pemeliharan 10.904.713.534,00 Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 485.153.387.780,58

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 72.351.924.902,99 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk

Total Aliran Kas Masuk Aliran Kas Keluar Belanja Modal 61.583.694.840,00 Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 61.809.536.040,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (61.809.536.040,00) ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00

Page 117: 268.Kota Makassar

Penerimaan Hutang PPh 595.500,00 Penerimaan Hutang PFK 30.648.779.149,00 Penerimaan Piutang Tahun lalu 2.360.783.484,00

Total Aliran Kas Masuk 33.714.035.703,00 Aliran Kas Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 Penyertaan Modal - Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00 Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00 Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping 345.901.287,00

Total Aliran Kas Keluar 33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37

Page 118: 268.Kota Makassar

2.4.3 Neraca (dalam rupiah)

NO. URAIAN JUMLAH

I. AKTIVA 1. AKTIVA LANCAR

a. KAS 41.649.727.909,37

b. SURAT BERHARGA Akun Jalan dan Jembatan - Jalan Daerah 0,00

c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00 d. PIUTANG PAJAK 394.129.282,00 e. PIUTANG RETRIBUSI 659.711.360,00 f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00 g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00 h. PIUTANG LAIN-LAIN 495.980.660,62 i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 262.833.585,00 j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 345.901.287,00 JUMLAH AKTIVA LANCAR 43.808.284.083,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 328.989.320.470,05

3. AKTIVA TETAP a. TANAH 2.344.878.310.602,00 b. JALAN DAN JEMBATAN 317.210.376.031,40 c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.329.176.942,00 d. INSTALASI 6.524.787.300,00 e. JARINGAN 6.696.298.687,00 f. BANGUNAN GEDUNG 340.804.052.733,00 g. MONUMEN DAN TUGU 2.756.159.993,00 h. ALAT-ALAT BESAR 158.725.000,00 i. ALAT ANGKUTAN 63.502.140.500,00 j. ALAT BENGKEL 137.950.000,00 k. ALAT PERTANIAN 238.953.000,00 l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 13.973.035.772,00 m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 4.125.434.425,00 n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00 o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00 p. BUKU/PERPUSTAKAAN 181.658.000,00 q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 98.113.000,00 r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00 s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00 JUMLAH AKTIVA TETAP 3.118.577.570.985,40

4. DANA CADANGAN 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN

Page 119: 268.Kota Makassar

a. PIUTANG ANGSURAN 78.080.000,00 b. PIUTANG ROYALTI 13.268.000.000,00 c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 8.034.087.830,00 JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.512.755.343.369,44

II. UTANG

1. UTANG LANCAR a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00 b. UTANG BELANJA 12.423.730.912,40 c. UTANG PAJAK 476.991.292,00 d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00 e. HUTANG PFK 25.700.873.397,07 JUMLAH UTANG LANCAR 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG a. UTANG LUAR NEGERI 0,00 b. UTANG DALAM NEGERI - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 0,00 (Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND) - Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 0,00 - Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 0,00 (Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND) - Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 0,00 (Cargo Terminal) - Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00 No.3340-IND) - Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26 (Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415) - Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00 Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996 (Lampu Penerangan Jalan) JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 42.295.409.777,26 JUMLAH UTANG 82.933.880.185,73 III. EKUITAS

1. EKUITAS DANA UMUM a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.995.629.196,37 b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.111.332.384.267,00 c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 d. CADANGAN PIUTANG 14.895.901.302,62 e. CADANGAN PERSEDIAAN 262.833.585,00 f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (29.650.701.860,07) g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (42.295.409.777,26) h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 318.581.279.649,15

Page 120: 268.Kota Makassar

JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.425.529.957.183,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 4.291.506.000,00 JUMLAH EKUITAS 3.429.821.463.183,71

TOTAL PASIVA 3.512.755.343.369,44

Page 121: 268.Kota Makassar

Lampiran –lampiran

Lampiran 1

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR LAPORAN PERHITUNGAN APBD

TAHUN ANGGARAN 2004

(dalam rupiah)

KOREKSI URAIAN

ANGGARAN SETELAH

PERUBAHAN

REALISASI SEBELUM KOREKSI

DEBET KREDIT

REALISASI SETELAH KOREKSI

I. PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH 84.179.962.330,00 87.464.290.868,78 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 85.074.920.514,78 Pajak Daerah 50.005.137.675,00 55.020.706.015,00 6.153.378.249,00 6.038.870.949,00 54.906.198.715,00 Retribusi Daerah 24.910.509.755,00 24.717.295.163,30 2.338.574.491,00 2.197.122.491,00 24.575.843.163,30 1.317.088.150,00 1.435.968.532,15 0,00 0,00 1.435.968.532,15

Hasil Perusahaan Milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 7.947.226.750,00 6.290.321.158,33 2.278.779.084,00 145.368.030,00 4.156.910.104,33 DANA PERIMBANGAN 429.526.700.000,00 442.018.777.248,79 0,00 0,00 442.018.777.248,79 Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 68.343.700.000,00 77.823.307.252,79 0,00 0,00 77.823.307.252,79 Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 308.158.000.000,00 0,00 0,00 308.158.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 5.500.000.000,00 5.455.422.806,00 0,00 0,00 5.455.422.806,00 Bagi Hasil Pajak dan Bantuan Keuangan dari Provinsi 47.525.000.000,00 50.582.047.190,00 0,00 0,00 50.582.047.190,00

Page 122: 268.Kota Makassar

LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH 30.203.305.427,11 30.411.614.920,00 0,00 0,00 30.411.614.920,00 TOTAL PENDAPATAN 543.909.967.757,11 559.894.683.037,57 10.770.731.824,00 8.381.361.470,00 557.505.312.683,57 II. BELANJA APARATUR DAERAH 126.181.673.433,00 120.099.853.611,00 2.157.639.500,00 2.320.794.012,00 119.936.699.099,00 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 108.071.107.583,00 102.149.927.505,00 0,00 2.270.794.012,00 99.879.133.493,00 Belanja Pegawai / Personalia 33.306.038.453,00 29.860.041.595,00 0,00 5.253.700,00 29.854.787.895,00 Belanja Barang dan Jasa 57.540.611.130,00 55.947.856.615,00 0,00 94.135.012,00 55.853.721.603,00 Belanja Perjalanan Dinas 4.205.500.000,00 3.813.867.450,00 0,00 2.000,00 3.813.865.450,00 Belanja Pemeliharaan 13.018.958.000,00 12.528.161.845,00 0,00 2.171.403.300,00 10.356.758.545,00 BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 5.097.138.000,00 5.017.011.281,00 0,00 50.000.000,00 4.967.011.281,00 Belanja Pegawai / Personalia 1.011.490.000,00 1.006.819.700,00 0,00 0,00 1.006.819.700,00 Belanja Barang dan Jasa 3.795.798.000,00 3.736.775.825,00 0,00 50.000.000,00 3.686.775.825,00 Belanja Perjalanan Dinas 289.850.000,00 273.415.756,00 0,00 0,00 273.415.756,00 Belanja Pemeliharaan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 BELANJA MODAL 13.013.427.850,00 12.932.914.825,00 2.157.639.500,00 0,00 15.090.554.325,00 PELAYANAN PUBLIK 421.732.146.112,15 401.828.619.294,00 363.328.400,00 1.003.557.045,00 426.800.383.521,58 BELANJA ADMINISTRASI UMUM 330.923.271.750,00 319.104.634.390,00 400,00 777.124.045,00 318.327.510.745,00 Belanja Pegawai / Personalia 282.950.900.500,00 272.487.352.182,00 400,00 95.800,00 272.487.256.782,00 Belanja Barang dan Jasa 36.986.358.850,00 35.965.421.392,00 0,00 139.761.050,00 35.825.660.342,00 Belanja Perjalanan Dinas 1.200.469.000,00 1.108.929.885,00 0,00 0,00 1.108.929.885,00 Belanja Pemeliharaan 9.785.543.400,00 9.542.930.931,00 0,00 637.267.195,00 8.905.663.736,00

Page 123: 268.Kota Makassar

BELANJA OPERASI DAN PEMELIHARAAN 39.365.055.666,00 36.594.172.389,00 0,00 226.433.000,00 36.367.739.389,00 Belanja Pegawai / Personalia 8.747.383.696,00 8.592.497.980,00 0,00 0,00 8.592.497.980,00 Belanja Barang dan Jasa 17.677.173.470,00 16.111.248.435,00 0,00 0,00 16.111.248.435,00 Belanja Perjalanan Dinas 806.455.000,00 762.134.440,00 0,00 2.855.000,00 759.279.440,00 Belanja Pemeliharaan / Rehabilitasi / Renovasi 12.134.043.500,00 11.128.291.534,00 0,00 223.578.000,00 10.904.713.534,00 BELANJA MODAL 51.443.818.696,15 46.129.812.515,00 363.328.000,00 0,00 46.493.140.515,00 BELANJA BAGI HASIL & BANTUAN KEUANGAN 25.627.694.390,34 25.605.302.872,58 0,00 0,00 25.605.302.872,58 BELANJA TIDAK TERSANGKA 7.000.000,00 6.690.000,00 0,00 0,00 6.690.000,00 TOTAL BELANJA 573.548.513.935,49 547.540.465.777,58 2.520.967.900,00 3.324.351.057,00 546.737.082.620,58 SURPLUS (DEFISIT) (29.638.546.178,38) 12.354.217.259,99 10.768.230.062,99 III. PEMBIAYAAN PENERIMAAN DAERAH Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun lalu 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 0,00 0,00 31.469.759.378,38 Transfer Dari Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Penerimaan Utang Pajak - PPh 0,00 0,00 0,00 595.500,00 595.500,00 Penerimaan Utang Lain-Lain 0,00 0,00 0,00 30.648.779.149,00 30.648.779.149,00 Penerimaan Piutang Tahun Lalu 0,00 0,00 0,00 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00 TOTAL PEMBIAYAAN - PENERIMAAN DAERAH 31.469.759.378,38 31.469.759.378,38 0,00 33.010.158.133,00 64.479.917.511,38 PENGELUARAN DAERAH Transfer ke Dana Cadangan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Penyertaan Modal 225.841.200,00 225.841.200,00 0,00 0,00 225.841.200,00

Page 124: 268.Kota Makassar

Pembayaran Utang Pokok Yg jatuh tempo 1.605.372.000,00 1.605.371.292,00 0,00 0,00 1.605.371.292,00 Pembayaran Hutang PFK 0,00 0,00 30.648.779.149,00 0,00 30.648.779.149,00 Pembayaran Hutang Belanja 0,00 0,00 772.526.737,00 0,00 772.526.737,00 Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Berjalan 0,00 41.992.764.146,37 2.865.050,00 0,00 41.995.629.196,37 TOTAL PEMBIAYAAN - PENGELUARAN DAERAH 1.831.213.200,00 43.823.976.638,37 31.424.170.936,00 0,00 75.248.147.574,37 JUMLAH PEMBIAYAAN 29.638.546.178,38 (12.354.217.259,99) (10.768.230.062,99)

Page 125: 268.Kota Makassar

Lampiran 2

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR N E R A C A

PER 31 DESEMBER 2004 (dalam rupiah)

KOREKSI NO. URAIAN SEBELUM KOREKSI

DEBET KREDIT SETELAH KOREKSI

I. AKTIVA 1. AKTIVA LANCAR

a. KAS 41.649.727.909,37 0,00 0,00 41.649.727.909,37 b. SURAT BERHARGA 0,00 0,00 c. DEPOSITO BERJANGKA 0,00 0,00 d. PIUTANG PAJAK 0,00 476.827.982,00 82.698.700,00 394.129.282,00 e. PIUTANG RETRIBUSI 0,00 659.711.360,00 0,00 659.711.360,00 f. PIUTANG DANA PERIMBANGAN 0,00 0,00 g. PIUTANG FASOS/FASUM 0,00 0,00 h. PIUTANG LAIN-LAIN 291.268.318,62 2.409.051.786,00 2.204.339.444,00 495.980.660,62 i. PERSEDIAAN BAHAN PAKAI HABIS/MATERIAL 0,00 262.833.585,00 0,00 262.833.585,00 j. BELANJA DIBAYAR DIMUKA (UUDP DROPING) 343.036.237,00 2.865.050,00 0,00 345.901.287,00 JUMLAH AKTIVA LANCAR 42.284.032.464,99 3.811.289.763,00 2.287.038.144,00 43.808.284.083,99

2. INVESTASI JANGKA PANJANG

a. INVESTASI DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 0,00 10.408.040.820,90 b. INVESTASI ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15 28.043.609.509,00 318.581.279.649,15 JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG 300.945.710.961,05 28.043.609.509,00 0,00 328.989.320.470,05

Page 126: 268.Kota Makassar

3. AKTIVA TETAP a. TANAH 2.344.403.176.602,00 475.134.000,00 0,00 2.344.878.310.602,00 b. JALAN DAN JEMBATAN 313.456.213.983,00 4.056.413.548,40 302.251.500,00 317.210.376.031,40 c. BANGUNAN AIR (IRIGASI) 15.481.034.692,00 0,00 151.857.750,00 15.329.176.942,00 d. INSTALASI 7.420.787.300,00 0,00 896.000.000,00 6.524.787.300,00 e. JARINGAN 6.696.298.687,00 6.696.298.687,00 f. BANGUNAN GEDUNG 339.023.290.605,00 2.349.744.828,00 568.982.700,00 340.804.052.733,00 g. MONUMEN DAN TUGU 2.616.681.993,00 139.478.000,00 0,00 2.756.159.993,00 h. ALAT-ALAT BESAR 154.725.000,00 4.000.000,00 0,00 158.725.000,00 i. ALAT ANGKUTAN 63.632.251.380,00 90.000.000,00 220.110.880,00 63.502.140.500,00 j. ALAT BENGKEL 1.011.614.000,00 0,00 873.664.000,00 137.950.000,00 k. ALAT PERTANIAN 223.953.000,00 15.000.000,00 0,00 238.953.000,00 l. ALAT KANTOR DAN RUMAH TANGGA 10.104.686.600,00 3.891.949.172,00 23.600.000,00 13.973.035.772,00 m. ALAT STUDIO DAN ALAT KOMUNIKASI 6.636.038.925,00 146.900.000,00 2.657.504.500,00 4.125.434.425,00 n. ALAT KEDOKTERAN 736.524.000,00 736.524.000,00 o. ALAT LABORATORIUM 13.700.000,00 13.700.000,00 p. BUKU/PERPUSTAKAAN 135.908.000,00 45.750.000,00 0,00 181.658.000,00 q. BARANG BERCORAK SENI DAN BUDAYA 143.863.000,00 0,00 45.750.000,00 98.113.000,00 r. HEWAN TERNAK DAN TANAMAN 5.100.000,00 5.100.000,00 s. PERALATAN KEAMANAN 1.207.075.000,00 1.207.075.000,00 JUMLAH AKTIVA TETAP 3.113.102.922.767,00 11.214.369.548,40 5.739.721.330,00 3.118.577.570.985,40

4. DANA CADANGAN 0,00 0,00

5. AKTIVA LAIN-LAIN a. PIUTANG ANGSURAN 0,00 147.625.340,00 69.545.340,00 78.080.000,00 b. PIUTANG ROYALTI 0,00 13.268.000.000,00 0,00 13.268.000.000,00 c. BANGUNAN DALAM PENGERJAAN 0,00 8.034.087.830,00 0,00 8.034.087.830,00 JUMLAH AKTIVA LAIN-LAIN 0,00 21.449.713.170,00 69.545.340,00 21.380.167.830,00

TOTAL AKTIVA 3.456.332.666.193,04 64.518.981.990,40 8.096.304.814,00 3.512.755.343.369,44

Page 127: 268.Kota Makassar

II. UTANG

1. UTANG LANCAR a. BAGIAN LANCAR UTANG JANGKA PANJANG 2.036.874.807,00 2.036.874.807,00 b. UTANG BELANJA 0,00 772.526.737,00 13.196.257.649,40 12.423.730.912,40 c. UTANG PAJAK 0,00 0,00 476.991.292,00 476.991.292,00 d. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA 0,00 0,00 e. HUTANG PFK 0,00 0,00 25.700.873.397,07 25.700.873.397,07 JUMLAH UTANG LANCAR 2.036.874.807,00 772.526.737,00 39.374.122.338,47 40.638.470.408,47

2. UTANG JANGKA PANJANG a. UTANG LUAR NEGERI 0,00 0,00 b. UTANG DALAM NEGERI - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP Tgl 3 Juli 1979 1.396.882.829,75 1.396.882.829,75 0,00 0,00 (Urban III/Ex IBRD Loan No.1653-IND) - Depkeu (Ex Inpres Pasar) Tgl. 17 Pebruari 1982 328.947.000,00 328.947.000,00 0,00 0,00 - Depkeu SLA.159/DDI84 Tgl 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62 13.061.243.118,62 0,00 0,00 (Urban V/Ex IBRD Loan No.2408-IND) - Depkeu RDI-185/DDI/1987 Tgl. 17 Desember 1987 10.913.800.448,70 10.913.800.448,70 0,00 0,00 (Cargo Terminal) - Depkeu RDA-115/DP3/1993 (P3KT/Ex IBRD Loan 19.257.793.047,00 19.257.793.047,00 No.3340-IND) - Depkeu SLA.833/DP3I1995 Tgl 19 Nopember 1995/ 20.774.254.541,26 20.774.254.541,26 (Prasana Air Bersih (Ex OECF Loan No.IP-415) - Bank Pembangunan Daerah Sulsel (BPD Sulsel) 2.263.362.189,00 2.263.362.189,00 Perjanjian No.001/PK/KIB-LL/1996 Tgl 18 Maret 1996 (Lampu Penerangan Jalan) JUMLAH UTANG JANGKA PANJANG 67.996.283.174,33 25.700.873.397,07 0,00 42.295.409.777,26 JUMLAH UTANG 70.033.157.981,33 26.473.400.134,07 39.374.122.338,47 82.933.880.185,73

Page 128: 268.Kota Makassar

III. EKUITAS 1. EKUITAS DANA UMUM

a. SISA LEBIH ANGGARAN TAHUN PELAPORAN 41.992.764.146,37 0,00 2.865.050,00 41.995.629.196,37 b. DIINVESTASIKAN DALAM ASET TETAP 3.113.102.922.767,00 4.291.506.000,00 2.520.967.500,00 3.111.332.384.267,00 c. DIINVESTASIKAN DALAM SAHAM 10.408.040.820,90 10.408.040.820,90 d. CADANGAN PIUTANG 291.268.318,62 2.356.583.484,00 16.961.216.468,00 14.895.901.302,62 e. CADANGAN PERSEDIAAN 0,00 0,00 262.833.585,00 262.833.585,00

f. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PENDEK (2.036.874.807,00)

28.386.353.790,07

772.526.737,00

(29.650.701.860,07)

g. DANA PEMBAYARAN UTANG JANGKA PANJANG (67.996.283.174,33) -

25.700.873.397,07

(42.295.409.777,26)

h. DIINVESTASIKAN PADA ASET DAERAH YANG DIPISAHKAN 290.537.670.140,15 0,00 28.043.609.509,00 318.581.279.649,15

JUMLAH EKUITAS DANA UMUM 3.386.299.508.211,71 35.034.443.274,07 74.264.892.246,07 3.425.529.957.183,71

2. EKUITAS DANA DICADANGKAN 0,00 0,00

3. EKUITAS DANA DONASI 0,00 4.291.506.000,00 4.291.506.000,00

JUMLAH EKUITAS 3.386.299.508.211,71 35.034.443.274,07 78.556.398.246,07 3.429.821.463.183,71 TOTAL PASIVA 3.456.332.666.193,04 61.507.843.408,14 117.930.520.584,54 3.512.755.343.369,44

Page 129: 268.Kota Makassar

Lampiran 3

PEMERINTAH KOTA MAKASSAR LAPORAN ALIRAN KAS

TAHUN ANGGARAN 2004 (dalam rupiah)

KOREKSI URAIAN SEBELUM AUDIT DEBET KREDIT

SETELAH AUDIT

ALIRAN KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Aliran Kas Masuk

Pendapatan Asli Daerah 87.464.290.868,78

10.770.731.824,00

8.381.361.470,00

85.074.920.514,78

- Pajak Daerah 55.020.706.015,00

6.153.378.249,00

6.038.870.949,00

54.906.198.715,00

- Retribusi Daerah 24.717.295.163,30

2.338.574.491,00

2.197.122.491,00

24.575.843.163,30

- Bagian Laba Usaha Daerah 1.435.968.532,15 - - 1.435.968.532,15

- Lain-lain PAD 6.290.321.158,33

2.278.779.084,00

145.368.030,00 4.156.910.104,33

Pendapatan Dana Perimbangan 442.018.777.248,79 - -

442.018.777.248,79

- Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak 77.823.307.252,79 - -

77.823.307.252,79

- Dana Alokasi Umum 308.158.000.000,00 - -

308.158.000.000,00

- Dana Alokasi Khusus - - 5.455.422.806,00

Page 130: 268.Kota Makassar

5.455.422.806,00

- Dana Perimbangan Dari Propinsi 50.582.047.190,00 - -

50.582.047.190,00

Lain-Lain Pendapatan Yang Sah 30.411.614.920,00 - -

30.411.614.920,00

Total Aliran Kas Masuk 559.894.683.037,57

10.770.731.824,00

8.381.361.470,00

557.505.312.683,57

Aliran Kas Keluar

Belanja Administrasi Umum 421.254.561.895,00 400,00

3.047.918.057,00

418.206.644.238,00

- Belanja Pegawai 302.347.393.777,00 400,00

5.349.500,00

302.342.044.677,00

- Belanja Barang Dan Jasa 91.913.278.007,00 -

233.896.062,00

91.679.381.945,00

- Belanja Perjalanan Dinas 4.922.797.335,00 - 2.000,00 4.922.795.335,00

- Belanja Pemeliharan 22.071.092.776,00 -

2.808.670.495,00

19.262.422.281,00

Belanja Operasi Dan Pemeliharaan 41.611.183.670,00 -

276.433.000,00

41.334.750.670,00

- Belanja Pegawai 9.599.317.680,00 - - 9.599.317.680,00

- Belanja Barang Dan Jasa 19.848.024.260,00 -

50.000.000,00

19.798.024.260,00

- Belanja Perjalanan Dinas 1.035.550.196,00 -

2.855.000,00 1.032.695.196,00

- Belanja Pemeliharan 11.128.291.534,00 -

223.578.000,00

10.904.713.534,00

Belanja Bagi Hasil Dan Bantuan Keuangan 25.605.302.872,58 - -

25.605.302.872,58

Belanja Tidak Tersangka 6.690.000,00 - - 6.690.000,00

Total Aliran Kas Keluar 488.477.738.437,58 400,00

3.324.351.057,00

485.153.387.780,58

Page 131: 268.Kota Makassar

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 71.416.944.599,99

10.770.731.424,00

5.057.010.413,00

72.351.924.902,99

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Aliran Kas Masuk -

Total Aliran Kas Masuk - Aliran Kas Keluar

Belanja Modal 59.062.727.340,00

2.520.967.500,00 -

61.583.694.840,00

Pembelian Investasi Jangka Panjang 225.841.200,00 225.841.200,00

Total Aliran Kas Keluar 59.288.568.540,00

61.809.536.040,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (59.288.568.540,00)

(61.809.536.040,00)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN Aliran Kas Masuk

Penerimaan UUDP Tahun Lalu 703.877.570,00 703.877.570,00

Penerimaan Hutang PPh - 595.500,00 595.500,00

Penerimaan Hutang PFK - 30.648.779.149,00

30.648.779.149,00

Penerimaan Piutang Tahun lalu - 2.360.783.484,00 2.360.783.484,00

Total Aliran Kas Masuk 703.877.570,00 -

33.010.158.133,00

33.714.035.703,00

Aliran Kas Keluar

Pembayaran Pokok Pinjaman dan Obligasi 1.605.371.292,00 1.605.371.292,00

Penyertaan Modal - -

Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00 -

30.648.779.149,00

Pembayaran Hutang Belanja 772.526.737,00 - 772.526.737,00

Page 132: 268.Kota Makassar

Pengeluaran Belanja Dibayar Dimuka-UUDP Droping

343.036.237,00 2.865.050,00 - 345.901.287,00

Total Aliran Kas Keluar 1.948.407.529,00

33.372.578.465,00

Aliran Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan (1.244.529.959,00) 341.457.238,00

Kenaikan Kas Selama Periode 10.883.846.100,99

10.883.846.100,99

Saldo Awal Kas 30.765.881.808,38

30.765.881.808,38

Saldo Akhir Kas 41.649.727.909,37

41.649.727.909,37

Page 133: 268.Kota Makassar

Lampiran 4PEMERINTAH KOTA MAKASSAR

DAFTAR KOREKSI (ADJUSTMENT) PER 31 DESEMBER 2004

(dalam rupiah)

NO. JURNAL PENYESUAIAN DEBIT KREDIT

A. Koreksi Karena Belum Dicatat

A.1 Pembayaran Hutang PFK 30.648.779.149,00

Penerimaan Hutang PFK 30.648.779.149,00

Pemotongan dan penyetoran PPh, IWP dan Taperum

A.2 Aktiva Lain-lain - Piutang Royalti 13.416.000.000,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang 13.416.000.000,00

Jurnal pengakuan piutang Royalti Pulau Khayangan sesuai Surat Perjanjian Kerjasama antara Pemkot Makassar dengan PT Putra-putra Nusantara tentang Penggunaan Pulau Kayangan

A.3 Piutang Lain-lain - Jasa Giro 42.334.517,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang 42.334.517,00

Jurnal pengakuan saldo akhir piutang jasa giro PD. BPR per 31 Desember 2004

A.4 Persediaan Bahan Pakai Habis/Material 262.833.585,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Persediaan 262.833.585,00

Koreksi atas persediaan obat-obatan, benda berharga, alat tulis kantor pada unit-unit kerja per 31 Desember 2004 yang belum dicatat ke dalam Neraca

Page 134: 268.Kota Makassar

- Obat-obatan - Gudang Farmasi Dinas Kesehatan 202.461.732,00

- Benda berharga - Dinas Pendapatan 10.187.500,00

- Benda berharga - Dinas Perhubungan 3.825.000,00

- Benda berharga - PD. Pasar 4.262.400,00

- Benda berharga - Dinas Pariwisata 2.160.000,00

- ATK - Bagian Perlengkapan Sekretariat Daerah 20.927.953,00

- ATK - Dinas Pendapatan Daerah 9.972.000,00

- ATK - Badan Pengawas Daerah 1.947.500,00

- ATK - Dinas Perhubungan 218.000,00

- ATK - Dinas Pemadam Kebakaran 2.037.500,00

- ATK - Dinas Cipta Karya 1.875.500,00

- ATK - Dinas Bina Marga 2.811.500,00

- ATK - Dinas Pariwisata 147.000,00

262.833.585,00

A.5 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 43.524.615,00

Utang Lancar - Utang Pajak 43.524.615,00

Page 135: 268.Kota Makassar

Jurnal koreksi untuk mencatat utang pajak PPh 21 pemegang kas Sekretariat DPRD per 31 Desember 2004 Rp43.524.615,00.

A.5 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 432.871.177,00

Utang Lancar - Utang Pajak 432.871.177,00

Jurnal koreksi untuk mencatat utang pajak PPh 21 pemegang kas Sekretariat Daerah per 31 Desember 2004

A.6 Investasi Jangka Panjang - Investasi Aset Daerah yang Dipisahkan 28.043.609.509,00

Ekuitas Dana Umum - Diinvestasikan Pada Aset Daerah Yang Dipisahkan 28.043.609.509,00

Jurnal koreksi atas penyertaan modal Pemda pada PD. Terminal Metro Makassar yang kurang dicatat sebesar Rp28.043.09.509,00

A.7 Bangunan Dalam Pengerjaan 6.859.885.000,00

Utang Belanja 6.859.885.000,00

Menara Balaikota

A.7 Bangunan Gedung 466.000.000,00

Utang Belanja 466.000.000,00

Mess Jakarta

A.7 Jalan dan Jembatan 3.661.883.548,40

Utang Belanja 3.661.883.548,40

Page 136: 268.Kota Makassar

Jalan BTP

B. Kesalahan Pembebanan (dicatat tapi salah akun)

B.1 Pajak Hotel - Hotel Berbintang 1.310.036.123,00

Pajak Hotel - Hotel Melati 1.045.084.098,00

Pajak Hotel - Hotel Ekonomi 264.952.025,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Hotel yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah

B.2 Pajak Restoran - Bar 1.383.791.154,00

Pajak Restoran - Restoran/Rumah Makan/Warung Nasi 1.134.759.451,00

Pajak Restoran - Kios/Karaoeke 1.824.947.641,00

Pajak Restoran - Rumah Kopi/Minum Dingin 216.096.145,00

Pajak Restoran - Penjual Makanan Minuman (Harian) 477.506.819,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Restoran yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah

B.3 Pajak Hiburan - Bioskop/Penyediaan Disk 2.210.284.221,00

Pajak Hiburan - Pertunjukan Kesenian dan Musik 186.438.938,00

Pajak Hiburan - Diskotik/Klub Malam/Karaoke 1.217.767.553,00

Pajak Hiburan - Bilyard/Ketangkasan/Pijat 703.792.342,00

Page 137: 268.Kota Makassar

Pajak Hiburan - Fitnes/Kebugaran dll. 102.285.388,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Pajak Hiburan yang dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah

B.4 Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Inap Umum 9.438.250,00

Retribusi Pelayanan Kesehatan - Rawat Jalan 9.438.250,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan yang dikelola oleh Dinas Kesehatan

B.5 Retribusi Pelayanan Kebersihan - Individual 519.184.772,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan - Sampah Luar Biasa 15.171.020,00

Retribusi Pelayanan Kebersihan - Komunal 534.355.792,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pelayanan Kebersihan yang dikelola oleh Dinas Keindahan Kota

B.6 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha 15.630.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Kendaraan Bermotor 5.160.000,00

Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Hidrant Per Unit 10.470.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran yang dikelola oleh Dinas Pemadam Kebakaran

B.7 Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Rekreasi 16.350.000,00

Retribusi Penyeberangan ke pulau lainnya

Page 138: 268.Kota Makassar

500.000,00

Retribusi Tempat Rekreasi & Olahraga - Tempat Olahraga 16.850.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga dan Retribusi Penyeberangan ke Pulau Lainnya yang dikelola oleh Dinas Pariwisata

B.8 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - IMB 839.836.449,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Penambahan 651.709.100,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Renovasi 25.855.349,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Pemutihan 125.784.000,00

Retribusi Izin Mendirikan Bangunan - Balik Nama 36.488.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Mendirikan Bangunan dikelola oleh Dinas Tata Bangunan

B.9 Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru 186.961.000,00

Retribusi Izin Gangguan - Perpanjangan SITU 186.961.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Ganguan yang dikelola oleh Kantor Pelayanan Perizinan

B.10 Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum 29.699.000,00

Retribusi Izin Trayek - Kendaraan Tidak Bermotor 29.699.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Trayek yang dikelola oleh Dinas Perhubungan

Page 139: 268.Kota Makassar

B.11 Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Perusahaan

530.632.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Izin Usaha 341.750.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Industri

41.550.000,00

Retribusi Izin Industri dan Perdagangan - Tanda Daftar Gudang

147.332.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Izin Industri dan Perdagangan yang dikelola oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan

B.12 Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin perfilman 32.150.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin usaha pameran 31.100.000,00

Retribusi Informasi dan Komunikasi - Izin operasional 1.050.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Informasi dan Komunikasi yang dikelola oleh Dinas Informasi dan Komunikasi

B.13 Retribusi Terminal - Bus Umum 3.140.000,00

Retribusi Terminal - Fasilitas Penunjang 3.140.000,00

Koreksi reklasifikasi penerimaan Retribusi Terminal yang dikelola oleh PD. Terminal

B.14 Piutang Pajak 243.749.519,00

Piutang Retribusi 7.576.500,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang 251.326.019,00

Jurnal pengakuan saldo awal piutang pajak dan retribusi per 1 Januari 2004

- Piutang Pajak Hotel - Dinas Pendapatan Daerah 206.469.473,00

Page 140: 268.Kota Makassar

- Piutang Pajak Restoran - Dinas Pendapatan Daerah 32.246.621,00 - Piutang Pajak Hiburan - Dinas Pendapatan Daerah 5.033.425,00 243.749.519,00

- Retribusi Alat Pemadam Kebakaran - Dinas Pemadam Kebakaran 7.576.500,00

7.576.500,00

B.14 Pajak Hotel - Berbintang 73.000.000,00 Pajak Restoran - Kios/Karaoke 9.698.700,00

Pembiayaan - Penerimaan Piutang 82.698.700,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan tunggakan pajak tahun lalu yang dicatat sebagai penerimaan murni yang seharusnya dicatat sebagai pembiayaan-penerimaan piutang

penyesuaian Neraca B.14 Pembiayaan - Penerimaan Piutang 82.698.700,00

Piutang Pajak 82.698.700,00

Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Pajak

- Piutang Pajak Hotel 73.000.000,00 - Piutang Pajak Restoran 9.698.700,00 82.698.700,00

B.14 Piutang Pajak 233.078.463,00 Piutang Retribusi 652.134.860,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang 885.213.323,00

Jurnal pengakuan saldo akhir piutang retribusi per 31 Desember 2004 1.053.840.642,00

- Pajak Hotel - Dinas Pendapatan Daerah 33.251.000,00

- Pajak Restoran - Dinas Pendapatan Daerah 180.890.091,00

Page 141: 268.Kota Makassar

- Pajak Hiburan - Dinas Pendapatan Daerah 18.937.372,00

233.078.463,00

- Retribusi Tempat Rekreasi - Dinas Pariwisata 27.697.500,00 - Retribusi Pasar - PD. Pasar 15.193.360,00

- Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam - Dinas Pemadam Kebakaran

7.831.000,00

7.831.000,00

- Retribusi IMB - Bank Perkreditan Rakyat 601.413.000,00 586.219.640,00

652.134.860,00

B.15 Piutang Lain-lain - PT Duta Niaga Djumantara 9.712.760,00

Cadangan Untuk Piutang 9.712.760,00

Mengakui Saldo Awal Piutang PPJ dari PT Duta Niaga Djumantara karena terdapat penggunaan rekening PPJ oleh PT Duta Niaga Djumantara yang diperhitungkan oleh PT PLN pada rekening pemkot

B.16 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 9.712.760,00

Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 9.712.760,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan piutang lain-lain yang dicatat sebagai penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang seharusnya dicatat sebagai pembiayaan-penerimaan piutang

penyesuaian Neraca :

B.16 Penerimaan Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 9.712.760,00

Piutang Pajak 9.712.760,00

Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Pajak

Page 142: 268.Kota Makassar

B.16 Pajak Penerangan Jalan Umum 13.515.145,00

Biaya Listrik Penerangan JalanUmum 13.515.145,00

Mengurangi realisasi penerimaan Pajak PPJ dan Biaya PJU yang dilakukan melalui Jurnal Umum/DPA karena dicatat dua kali

B.16 Penerimaan PPJ 3.915.630,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 3.915.630,00

Reklasifikasi penerimaan lain-lain dari PT Duta Niaga Djumantara yang dicatat pada penerimaan PPJ

B.16 Pajak Penerangan Jalan Umum 14.377.825,00

Biaya Listrik Penerangan JalanUmum 14.377.825,00

Mengurangi realisasi penerimaan Pajak PPJ dan Biaya PJU yang dilakukan melalui Jurnal Umum/DPA karena terdapat penggunaan oleh PT Duta Niaga Djumantara

B.16 Piutang Lain-lain - PT Duta Niaga Djumantara 14.377.825,00

Cadangan Untuk Piutang 14.377.825,00

Mengakui Piutang PPJ dari PT Duta Niaga Djumantara karena terdapat penggunaan rekening PPJ oleh PT Duta Niaga Djumantara yang diperhitungkan oleh PT PLN pada rekening pemkot

B.17 Piutang Lain - Piutang Restitusi PPh 21 2.194.626.684,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang

Page 143: 268.Kota Makassar

2.194.626.684,00

Koreksi pengakuan saldo awal piutang restitusi PPh 21 per 1 Januari 2004

B.17 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 2.194.626.684,00

Pembiayaan - Penerimaan Piutang Restitusi PPh 21 2.194.626.684,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan piutang restitusi PPh 21 yang dicatat sebagai penerimaan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah yang seharusnya dicatat sebagai pembiayaan-penerimaan piutang

B.17 Pembiayaan - Penerimaan Piutang Restitusi PPh 21 2.194.626.684,00

Piutang Restitusi PPh 21 2.194.626.684,00

Jurnal penutup penerimaan piutang Tahun Anggaran 2004 mengurangi Piutang Restitusi PPh 21

B.18 Piutang lain - Piutang Angsuran 147.625.340,00

Ekuitas Dana Umum - Cadangan Piutang 147.625.340,00

Jurnal untuk mencatat saldo awal piutang angsuran kendaraan bermotor

B.18 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 69.545.340,00

Pembiayaan - Penerimaan Piutang 69.545.340,00

Jurnal reklasifikasi atas penerimaan piutang angsuran kendaraan bermotor tahun 2004 yang dicatat sebagai Lain-lain PAD yang Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan - penerimaan piutang

B.18 Pembiayaan - Penerimaan Piutang 69.545.340,00

Page 144: 268.Kota Makassar

Piutang lain - Piutang Angsuran 69.545.340,00

Jurnal penutup untuk pencatatan Aktiva Lain-lain - piutang angsuran kendaraan bermotor ke dalam Neraca per 31 Desember 2004

B.19 Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran - Rumah Usaha 8.450.000,00

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 8.450.000,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah berupa penerimaan hasil penyitaan jaminan penawaran pemenang tender yang mengundurkan diri (PT. Askrindo) yang dicatat sebagai retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran - rumah usaha

B.19 Retribusi Izin Gangguan - SITU Baru 1.000,00

Retribusi Izin Trayek - Angkutan Umum 500,00 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah - Penggalian Jalan 500,00

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2.000,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp2.000,00 yang lebih disetor oleh BPR yang dicatat sebagai penerimaan retribusi izin gangguan - SITU Baru sebesar Rp1.000,00, Retribusi Izin Trayek sebesar Rp500,00 dan Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

B.20 Retribusi Tempat Rekreasi 133.000.000,00

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah - Royalti 133.000.000,00

Koreksi reklasifikasi atas penerimaan Lain-lain PAD yang sah (royalti) sebesar Rp133.000.000,00 yang dicatat sebagai Retribusi Tempat Rekreasi

B.21 Penerimaan Ganti Rugi Atas Kekayaan Daerah 4.200.000,00

Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 4.200.000,00

Page 145: 268.Kota Makassar

Jurnal reklasifikasi penyetoran Piutang UUDP yang dicatat sebagai Lain-lain PAD yang Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan - penerimaan piutang tahun lalu

B.21 Pembiayaan - Penerimaan Piutang Tahun Lalu 4.200.000,00

Piutang UUDP 4.200.000,00

Jurnal penutup untuk mencatat penyetoran Piutang UUDP ke dalam Neraca per 31 Desember 2004

B.22 UUDP Dropping 10.050,00

Biaya Foto Copy - Kecamatan Makassar 10.050,00

Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja foto copy Kecamatan Makassar yang masih terdapat dalam rekening pemegang kas Kecamatan Makassar

B.22 Ikhtisar Surplus/Defisit Netto 10.050,00

Ekuitas Dana Umum - Sisa Lebih Anggaran Tahun Pelaporan 10.050,00

Jurnal penutup atas Belanja Dibayar Dimuka - UUDP Dropping atas belanja foto copy Kecamatan Makassar

B.22 UUDP Dropping 2.855.000,00

Perjalanan Dinas Luar Daerah - BOP Tata Ruang 2.855.000,00

Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja perjalanan dinas luar daerah penelitian penataan ruang dan bangunan di Dinas Tata Bangunan

B.22 Ikhtisar Surplus/Defisit Netto 2.855.000,00

Page 146: 268.Kota Makassar

Ekuitas Dana Umum - Sisa Lebih Anggaran Tahun Pelaporan 2.855.000,00

Jurnal koreksi Sisa UUDP (Belanja Dibayar Dimuka) atas belanja perjalanan dinas luar daerah penelitian penataan ruang dan bangunan di Dinas Tata Bangunan

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 2.000,00

Biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah - Badan Diklat 2.000,00

Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan biaya Perjalanan Dinas Luar Daerah bulan September 2004 (Contra Pos) pada Badan Diklat yang dicatat sebagai Lain-Lain PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 1.000,00

Biaya perangko, materai dan benda pos lainnya - SMPN 9 1.000,00

Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan biaya perangko, materai dan benda pos lainnya bulan Desember 2004 (Contra Pos) pada SMPN 9 yang dicatat sebagai Lain-Lain PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 90.800,00

Gaji Pokok - Puskesmas Tarakan 90.800,00

Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai Puskesmas Tarakan bulan Nopember 2004 (Contra Pos) yang dicatat sebagai Lain-Lain PAD yang sah

B.23 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 5.000,00

Gaji Pokok - Kecamatan Bontoala 5.000,00

Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai Kecamatan Bontoala bulan Desember 2004 (Contra Pos) yang dicatat sebagai Lain-Lain PAD yang sah

Page 147: 268.Kota Makassar

B.24 Gaji Pokok - Dinas Perindustrian dan Perdagangan 400,00

Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah 400,00

Koreksi reklasifikasi atas pengembalian kelebihan pembayaran gaji pokok pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan bulan Desember 2003 yang dicatat sebagai Contra Pos Gaji Pokok yang seharusnya merupakan Lain-Lain PAD yang sah

B.25 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 595.500,00

Pembiayaan - Penerimaan Hutang Pajak 595.500,00

Jurnal reklasifikasi penerimaan PPh dari Kecamatan Makassar yang dicatat sebagai Lain-lain PAD yang Sah yang seharusnya merupakan pembiayaan - penerimaan hutang pajak dan harus disetor ke Kas Negara.

B.25 Pembiayaan - Penerimaan Hutang Pajak 595.500,00

Hutang Pajak - PPh 595.500,00

Jurnal penutup untuk pencatatan Hutang Pajak - PPh ke dalam Neraca per 31 Desember 2004

B.26 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 135.259.542,00

Hutang Belanja 135.259.542,00

Belanja Sekretariat Daerah A

B.26 Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja 135.259.542,00

Biaya Perawatan & Pengobatan Lokal 3.753.700,00

Biaya Uang Duka 1.500.000,00

Page 148: 268.Kota Makassar

Biaya Alat Listrik 13.200.000,00

Biaya Listrik 2.340.800,00

Biaya Telepon 28.223.072,00

Biaya Air 3.053.170,00

Biaya Penanggulangan Keadaan Darurat 19.425.000,00

Biaya Bahan Bakar Kendaraan Dinas 32.191.800,00

Biaya Pemeliharaan Kendaraan Dinas 31.572.000,00

Koreksi reklasifikasi atas pembayaran hutang Sekretariat Daerah TA 2003 yang dicatat sebagai biaya pemeliharaan TA 2004

B.26 Hutang Belanja 135.259.542,00

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja 135.259.542,00

Jurnal penutup pembayaran hutang Tahun Anggaran 2003 mengurangi Hutang Belanja

B.26 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 87.172.364,00

Hutang Belanja 87.172.364,00

Hutang Sekretariat Daerah A per 31 Desember 2004

B.27 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 637.267.195,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Bangunan Umum 586.940.695,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Drainase 41.235.500,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Jalan Lingkungan 9.091.000,00

Pemeliharaan Cipta Karya

Page 149: 268.Kota Makassar

B.27 Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja 637.267.195,00

Biaya Pemeliharaan Bangunan Umum 586.940.695,00

Biaya Pemeliharaan Drainase 41.235.500,00

Biaya Pemeliharaan Jalan Lingkungan 9.091.000,00

Koreksi reklasifikasi atas pembayaran hutang Dinas Cipta Karya TA 2003 yang dicatat sebagai biaya pemeliharaan TA 2004

B.27 Hutang Belanja 637.267.195,00

Pengeluaran Pembiayaan - Pembayaran Hutang Belanja 637.267.195,00

Jurnal penutup pembayaran hutang Tahun Anggaran 2003 mengurangi Hutang Belanja

B.27 EDU - Dana Disediakan Untuk Pembayaran Hutang Jangka Pendek 1.348.790.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Bangunan Umum 607.729.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Drainase 220.952.000,00

Hutang Belanja - Pemeliharaan Jalan Lingkungan 520.109.000,00

Hutang Pemeliharaan Cipta Karya per 31 Desember 2004

B.27 Ekuitas Dana Umum - Dana dalam bentuk Aktiva Tetap 4.291.506.000,00

Ekuitas Dana Donasi - Aset Tetap 4.291.506.000,00

Jurnal reklasifikasi atas Aktiva Tetap - tanah yang diperoleh dari hibah yang dicatat sebagai Ekuitas Dana Umum - Dana dalam bentuk Aktiva Tetap yang seharusnya Ekuitas Dana Donasi - Aset Tetap

Page 150: 268.Kota Makassar

B.28 Belanja Modal Bangunan Gedung tempat kerja

Lurah Kalukuang 180.000.000,00

Lurah Ujung Pandang 169.000.000,00

Lurah Bontoala 184.594.000,00

Lurah Karuwisi 74.500.000,00

Lurah Bara-Baraya 202.000.000,00

Ruang Asisten 3 36.099.500,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Sekolah

TK DW 48.550.000,00

Biaya Pemeliharaan Gedung Kantor Lainnya 894.743.500,00

B.28 Gedung Kantor 846.193.500,00

Belanja Modal Bangunan Gedung tempat kerja

Lurah Kalukuang 180.000.000,00

Lurah Ujung Pandang 169.000.000,00

Lurah Bontoala 184.594.000,00

Lurah Karuwisi 74.500.000,00

Lurah Bara-Baraya 202.000.000,00

Ruang Asisten 3 36.099.500,00

Page 151: 268.Kota Makassar

B.28 Gedung Sekolah 48.550.000,00

Belanja Modal Bangunan Gedung Sekolah

TK DW 48.550.000,00

B.28 Belanja Modal Bangunan Rumah Dinas

Walikota 479.669.000,00

Sekda 270.400.000,00

Biaya Pemeliharaan Rumah Dinas 750.069.000,00

B.28 Gedung Rumah dinas 750.069.000,00

Belanja Modal Bangunan Rumah Dinas

Walikota 479.669.000,00

Sekda 270.400.000,00

B.28 Belanja modal alat kantor

Pengadaan barang inventaris daerah 56.825.000,00

Belanja modal alat rumah tanga

Pengadaan barang inventaris daerah 188.892.000,00

Belanja modal komputer

Pengadaan barang inventaris daerah 5.000.000,00

Belanja printer Pengadaan barang inventaris daerah

Page 152: 268.Kota Makassar

1.000.000,00 Belanja modal meja dan kursi

Pengadaan barang inventaris daerah 191.560.000,00

Belanja modal alat-alat studio

Pengadaan barang inventaris daerah 17.400.000,00

Belanja modal alat komunikasi

Pengadaan barang inventaris daerah 2.150.000,00

Biaya alat rumah tangga 462.827.000,00

B.28 Air Conditioner 40.800.000,00

Tempat Tidur 74.000.000,00

Televisi 5.750.000,00

Alat Rumah Tangga 109.142.000,00

Komputer 6.000.000,00

Meja dan kursi 191.560.000,00

Assesoris Kantor 16.025.000,00

Alat Studio 17.400.000,00

Alat Komunikasi 2.150.000,00

Belanja modal alat kantor

Pengadaan barang inventaris daerah 56.825.000,00

Page 153: 268.Kota Makassar

Belanja modal alat rumah tanga

Pengadaan barang inventaris daerah 188.892.000,00

Belanja modal komputer

Pengadaan barang inventaris daerah 5.000.000,00

Belanja printer

Pengadaan barang inventaris daerah 1.000.000,00

Belanja modal meja dan kursi

Pengadaan barang inventaris daerah 191.560.000,00

Belanja modal alat-alat studio

Pengadaan barang inventaris daerah 17.400.000,00

Belanja modal alat komunikasi

Pengadaan barang inventaris daerah 2.150.000,00

Sekda

B.29 Belanja Modal ALat-Alat Angkutdarat bermotor roda 4 90.000.000,00

Belanja modal alat-alat studio 49.750.000,00

Intensifikasi/Ekstensifikasi dan Koordinasi PBB 139.750.000,00

B.29 Truck, Pick Up 90.000.000,00

Alat Studio 49.750.000,00

Belanja Modal ALat-Alat Angkutdarat bermotor roda 4 90.000.000,00

Belanja modal alat-alat studio 49.750.000,00

Page 154: 268.Kota Makassar

Dipenda

B.30 Belanja Modal LAN 50.000.000,00

Pemasangan Jaringan Local Area Network 50.000.000,00

B.30 Komputer 50.000.000,00

Belanja Modal LAN 50.000.000,00

Bapeda

B.31 Belanja modal bangunan gedung tempat kerja

Pembangunan sektor panakukkang mas 84.100.000,00

Pemeliharaan / rehabilitasi bangunan sektor panakung mas 84.100.000,00

B.31 Gedung Kantor

Belanja modal bangunan gedung tempat kerja 84.100.000,00

Pembangunan sektor panakukkang mas 84.100.000,00

Dipelda

B.32 Belanja modal monumen dan musium

Pembangunan Musium Kota 89.788.000,00

Pembangunan Pagar Makam Raja-Raja Tallo 49.690.000,00

Renovasi Bangunan Musium Kota 89.788.000,00

Pemeliharaan Makam Raja-Raja Tallo 49.690.000,00

Page 155: 268.Kota Makassar

B.32 Monumen dan Musium 139.478.000,00

Belanja modal monumen dan musium 139.478.000,00

Dinas Pariwisata

B.33 EDU - Diinvestasikan Dalam Aset Tettap 4.291.506.000,00

Ekuitas Dana Donasi 4.291.506.000,00

B.34 Hutang Jangka Panjang - Depkeu SLA.12/009/IBRD/PP tanggal 13 Juli 1979 1.396.882.889,75

Hutang Jangka Panjang - Depkeu Ex. Inpres Pasar tanggal 17 Pebruari 1982 328.947.000,00

Hutang Jangka Panjang - Depkeu SLA.159/DD184 tanggal 19 Nopember 1984 13.061.243.118,62

Hutang Jangka Panjang - Depkeu RDI-185/DDI/1987 tanggal 17 Desember 1987 10.913.800.448,70

Hutang PFK 25.700.873.457,07

B.34 EDU - Dana Pembayaran Utang Jangka Pendek 25.700.873.457,07

EDU - Dana Pembayaran Utang Jangka Panjang 25.700.873.457,07

C. Reklasifikasi rekening aktiva karena salah dibukukan

C.1 Komputer 896.000.000,00

Instalasi SIMDUK 896.000.000,00

Catatan Sipil - Simduk masuk ke instalasi

Page 156: 268.Kota Makassar

Pemasangan Paving Blok 394.530.000,00

Alat Bengkel 394.530.000,00

Cipta Karya - jalan paving block

Tanah Untuk Asrama/Mess 475.134.000,00

Alat Bengkel 475.134.000,00

Cipta Karya - pematangan tanah Rusunawa Daya

Mesin Pembangkit Listrik 4.000.000,00

Alat Bengkel 4.000.000,00

Dinas Perikanan - pembelian genset

Buku / Perpustakaan 45.750.000,00

Barang Bercorak Seni dan Budaya 45.750.000,00

Dinas Pendidikan dan Pengajaran

Alat Komunikasi 54.000.000,00

Belanja Modal Menara Repiter 54.000.000,00

Dinas Keindahan - tadinya masuk kelompok Bangunan Gedung

Alat Komunikasi 15.000.000,00

Belanja Modal Menara Repiter 15.000.000,00

Page 157: 268.Kota Makassar

Dinas Keindahan - tadinya masuk kelompok Bangunan Gedung

Alat Pertanian 15.000.000,00

Almari 15.000.000,00

Dinas Perikanan dan Kelautan - KOR/2068/BT

Alat Studio 8.600.000,00

Kursi 8.600.000,00

Dinas Tanaman Pangan & Peternakan - KOR/4334/BT

Komputer 1.719.542.000,00

Alat Komunikasi 1.719.542.000,00

Dinas Pendapatan - On Line PBB

Komputer 783.130.172,00

Gedung Kantor 154.832.328,00

Alat Komunikasi 937.962.500,00

Dinas Pendapatan - Simtap

Bangunan Dalam Pengerjaan 395.242.500,00

Belanja modal bangunan Gedung tempat kerja 395.242.500,00

Dinas Kesehatan - Crisis Centre Tamalanrea

Page 158: 268.Kota Makassar

Bangunan Dalam Pengerjaan 104.740.200,00

Belanja modal bangunan Gedung tempat kerja 104.740.200,00

Dipelda - Sektor Kima/Biringkanaya, Kor/3294

Bangunan Dalam Pengerjaan - Drainase 151.857.750,00

Waduk 151.857.750,00

Dinas Cipta Karya - Kor/4201, Kor/2798

Bangunan Dalam Pengerjaan - Pemasangan Paving Block 302.251.500,00

Jalan Daerah Propinsi 302.251.500,00

Dinas Cipta Karya -

Bangunan Dalam Pengerjaan 220.110.880,00

Alat angkut apung bermotor 220.110.880,00

Dinas Kesehatan - Kor/3807, Kor/3808, Kor/4411, Kor/4412