43
PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR 4. PROSEDURE PEMELIHARAAN 4.1. Instruksi Kerja INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN SUSPENSION ISOLATOR PADA SUTT 150 kV No. PLN/JASDIK/BGR/IKA/150/001/PGI/S/1S.1C 4.1.1. Tujuan Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan penggantian isolator dalam keadaan tidak bertegangan dengan metode lever hoist pada Tower 150 kV 4.1.2. Ruang Lingkup Meliputi penggantian isolator single string single conductor pada tower Suspension SUTT 150 KV konfigurasi vertikal semua phasa pada Pekerjaan Dalam Keadaan Tidak Bertegangan (OFF LINE) 4.1.3. Peralatan Kerja Tabel 5 NO . Nama alat Ukuran Satuan Volume 1. Hand line (Tambang polydacron) 5/8” meter 100 2. Snatch block / pulley block/kerekan 1,50 ton bh 3 3. Lever hoist ≥1,5 ton bh 1 4. Conductor lifter Dia. ≥5cm bh 1 5. Sling mata itik Dia.12m m 2 meter 2 6. Webbing sling 2”x1m bh 3 7. Shackle 5/8” bh 6 Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-67

4. Prosedure. Doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

procedure

Citation preview

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

4. PROSEDURE PEMELIHARAAN

4.1. Instruksi Kerja

INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN SUSPENSION ISOLATOR PADA SUTT 150 kV No. PLN/JASDIK/BGR/IKA/150/001/PGI/S/1S.1C

4.1.1. Tujuan

Instruksi kerja ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan penggantian isolator dalam keadaan tidak bertegangan dengan metode lever hoist pada Tower 150 kV

4.1.2. Ruang Lingkup

Meliputi penggantian isolator single string single conductor pada tower Suspension SUTT 150 KV konfigurasi vertikal semua phasa pada Pekerjaan Dalam Keadaan Tidak Bertegangan (OFF LINE)

4.1.3. Peralatan KerjaTabel 5

NO. Nama alat Ukuran Satuan Volume

1. Hand line (Tambang polydacron) 5/8” meter 1002. Snatch block / pulley block/kerekan 1,50 ton bh 33. Lever hoist ≥1,5 ton bh 14. Conductor lifter Dia. ≥5cm bh 15. Sling mata itik Dia.12mm 2 meter 26. Webbing sling 2”x1m bh 37. Shackle 5/8” bh 68. Pengungkit pin isolator/pin puller bh 19. Palu plastik ½ kg bh 110. Obeng minus 12” bh 111. Tool bag bh 112. Karabiner kecil 22kN bh 213. Terpal plastik 2mx2m lbr 214. Kunci inggris 12” bh 215. Tang kombinasi bh 216. Teropong 1-2 Ton bh 6

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-67

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

4.1.4. Perlengkapan K3Tabel 6

NO. Nama alat Ukuran Satuan Volume

1. Body harness set 32. Safety helmet bh 123. Safety shoes psg 124. Safety gloves psg 125. Kaca mata pengaman bh 126. Tanda rambu-rambu K3

(bendera merah & hijau)set 1

7. Perlengkapan P3K set 18. Perlengkapan komunikasi (HT

& HP)set 1

9. Perlengkapan diskusi set 110. Lanyard bh 611. Perlengkapan dokumentasi set 112. Rompi pengawas (Ka Ru dan

K3)bh 2

13. Formulir prosedur OFF LINE TT/TET

set 1

14. Buku Instruksi Kerja set 115. Grounding lokal bh 216. Deteksi tegangan TT/TET bh 1

4.1.5. Material kerjaTabel 7

NO. Nama material Ukuran Satuan Volume1. Isolator pengganti Sesuai piring sesuai2. Sakapen hijau Tube/bh 13. Majun kilogram 1/4

4.1.6. Langkah – Langkah Pelaksanaan

1. Lakukan komunikasi agar penghantar dipadamkan

2. Siapkan isolator pengganti yang sesuai typenya: bersihkan dan cukup jumlahnya

3. Naikkan dan pasang hand line berikut snatch block di daerah aman kerja

4. Naikkan dan tempatkan tool bag berikut peralatan lainnya pada posisi yang aman

dari tegangan

5. Pastikan bahwa penghantar sudah padam (test dengan deteksi tegangan)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-68

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

6. Pasang grounding local

7. Pasang lever hoist dengan sling mata itik dan conductor lifter

8. Ambil alih beban isolator dengan lever hoist

9. Lepas Isolator dari suspension clamp pada sisi hot end

10. Turunkan konduktor kurang lebih 30 cm

11. Ikat isolator sisi cold end dengan hand line

12. Angkat isolator dengan hand line

13. Lepas isolator dari cold end.

14. Turunkan isolator untuk diganti yang baru

15. Balik urutan instruksi kerja untuk menyelesaikan pekerjaan

16. Melaksanakan evaluasi

4.2. SOP PEMELIHARAAN SUTT / SUTET

SOP ( Standing Operation Procedure ) adalah prosedur yang dibuat berdasarkan

kesepakatan / ketentuan yang harus dipatuhi oleh seseorang atau tim untuk

melaksanakan tugas / fungsinya agar mendapatkan hasil yang optimal.

Yang dimaksud dengan SOP disini adalah SOP dalam melakukan

pemeliharaan transmisi SUTT / SUTET berikut petugasnya.

SOP dibuat oleh unit operasional yang disesuaikan dengan kondisi sistem serta

SDM yang ada dalam organisasi unit tersebut.

Terlampir adalah contoh SOP yang ada di PT PLN (Persero) P3B Jawa – Bali.

4.3. K3 DAN WORKING PERMIT

PENDAHULUAN.

Umum.

Prosedur kerja untuk keselamatan kerja adalah suatu “TATA CARA“ yang disusun

secara sistematis dengan tujuan untuk menerapkan peraturan–peraturan keselamatan

kerja dengan mudah dan jelas, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman oleh para

pekerja dan para pengawas serta penanggung jawab pekerjaan untuk menyelenggarakan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-69

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

kerja yang aman bagi manusia dan peralatan listrik yang termasuk dalam ruang

lingkupnya.

Prosedur KESELAMATAN KERJA dan MANUVER PERALATAN INSTALASI

TEGANGAN TINGGI / TEGANGAN EKSTRA TINGGI merupakan suatu kegiatan

yang tidak dapat dipisahkan.

Prosedur keselamatan kerja sangat erat kaitannya dengan hal–hal keamanan personil,

kelayakan peralatan kerja dan keamanan peralatan instalasi listrik yang menjadi obyek

pekerjaan. Sedangkan manover dan keamanan peralatan instalasi listrik tegangan

tinggi/tegangan ekstra tinggi berhubungan erat dengan keandalan sistem operasi dan

kontinuitas penyaluran tenaga listrik.

Kegiatan keselamatan kerja direncanakan/dipersiapkan sebelum pekerjaan dimulai yang

dalam pelaksanaannya merupakan prosedur atau langkah –langkah berurutan

sedemikian rupa sehingga pelaksanaan pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi /

tegangan ekstra tinggi berjalan dengan aman dan lancar.

Kegiatan manuver peralatan instalasi listrik tegangan tinggi/tegangan ekstra tinggi

merupakan tahapan pelaksanaan pekerjaan dari suatu rencana kerja pemeliharaan /

perbaikan instalasi transmisi/gardu induk yang telah disetujui bersama oleh PLN

Region, UPT dan UPD.

Pada waktu pemeliharaan peralatan GI / GITET dan SUTT / SUTET, kegiatan

keselamatan kerja dan kegiatan manuver peralatan instalasi listrik sudah menjadi

kegiatan rutin bagi operator GI / GITET bersama sama Unit pengatur beban.

Rutinitas yang berlangsung lama dan bersifat monoton ini cenderung memberi peluang

terjadinya kesalahan manuver atau kesalahan urutan prosedur pelaksanaan pekerjaan,

yang pada akhirnya juga dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

Dalam rangka menghadapi tantangan kedepan PLN yang lebih berat, secara umum

dituntut agar perusahaan dikelola secara lebih profesional, efektip, efisien dan andal,

maka dalam rangka untuk meningkatkan keandalan serta keselamatan kerja dan

pelayanan kepada konsumen, perlu adanya suatu prosedur dalam melaksanakan

pekerjaan pada instalasi listrik tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi, kususnya yang

menyangkut keselamatan kerja.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-70

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Dengan menerapkan prosedur ini secara benar dan sungguh–sungguh disertai rasa

kesadaran yang tinggi diharapkan akan didapat suatu “ZERO ACCIDENT”.

Ruang lingkup.

Prosedur keselamatan kerja ini berlaku pada semua pekerjaan pada instalasi / peralatan

tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi yang sudah tidak bertegangan.

Tujuan.

Tujuan dibuatnya prosedur pelaksanaan keselamatan kerja / working permit ini adalah

untuk menghindari kesalahan akibat kelalaian para pekerja dan pengawas serta

penanggung jawab pekerjaan yang dapat menimbulkan “ KECELAKAAN“ bagi

manusia maupun “KERUSAKAN “ pada peralatan/instalasi.

Dengan adanya prosedur / working permit semacam ini juga diharapkan terciptanya

“ZERO ACCIDENT“ dan “SAFETY PRODUCT“ dalam setiap melaksanakan

pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / tegangan ekstra tinggi.

4.4. Tugas Pokok Unit Pelayanan Transmisi.

Unit Pelayanan Transmisi mempunyai tugas pokok sebagai berikut : melaksanakan

operasi dan pemeliharaan transmisi dan gardu induk.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagai unsur pelaksana, Unit Transmisi dan Gardu

Induk mempunyai fungsi ;

1. Pengoperasian transmisi tenaga listrik dan gardu induk.

2. Pemeliharaan transmisi tenaga listrik dan gardu induk.

3. Penanganan gangguan transmisi tenaga listrik dan gardu induk.

4. Pelaporan keadaan transmisi tenaga listrik dan gardu induk.

5. Penanganan pengadaan material / jasa sesuai kebutuhan dan kewenangannya.

6. Pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja.

Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Transmisi dan Gardu Induk terdiri dari dua

asisten manager yaitu :

1. Assisten manager Teknik, mempunyai tugas jabatan :

a) Membuat pedoman dan petunjuk dalam bidangnya untuk kelancaran

pelaksanaan pekerjaan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-71

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

b) Melaksanakan operasi/pemeliharaan rutin transmisi dan gardu induk.

c) Mencatat data pengusahaan penyaluran tenaga listrik dan unjuk kerja peralatan

Transmisi dan Gardu Induk.

d) Membuat usulan rencana operasi dan pemeliharaan berdasarkan kondisi dan

kemampuan operasi Transmisi dan Gardu Induk.

e) Melaksanakan pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada setiap

pekerjaan pemeliharaan.

f) Menghimpun data kerusakan dan gangguan peralatan transmisi dan gardu

induk sebagai bahan masukan untuk evaluasi kinerja peralatan.

g) Membuat usulan rencana peningkatan keandalan dan kinerja peralatan

transmisi dan gardu induk.

h) Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

i) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai kewajiban dan tanggung

jawabnya.

2. Assisten Manager Tata Usaha, mempunyai tugas jabatan :

a) Membuat pedoman dan petunjuk dalam bidangnya untuk kelancaran

pelaksanaan pekerjaan.

b) Melaksanakan tata usaha kesekretariatan, keuangan dan kepegawaian pada

Unit Pelayanan Trasmisi.

c) Pelaksanaan pengadaan barang / jasa pekerjaan yang meliputi pengadaan

material pemeliharaan dan jasa sesuai kewenangan UPT.

d) Melaksanakan pembinaan dan ketertiban UPT.

e) Membuat laporan berkala sesuai bidang tugasnya.

f) Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain sesuai kewajiban dan tanggung

jawabnya.

3. Penunjukan Pengawas Dan Tanggung Jawabnya

Untuk menerapkan prosedur keselatan kerja pada instalasi tegangan

tinggi/tegangan ekstra tinggi di UPT, maka perlu ditunjuk para pengawas yang

terdiri dari :

o Pengawas manuver.

o Pengawas pekerjaan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-72

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

o Pengawas K3.

o Penggung jawab pekerjaan.

Catatan : pengawas Manuver, pengawas pekerjaan dan pengawas K3 tidak

boleh dirangkap oleh satu orang.

Tugas dan tanggung jawab

Tugas dan tanggung jawab pengawas tersebut adalah sebagai berikut:

Pengawas Manuver (PM)

Mengawasi pelaksanaan manuver, mengawasi pemasangan atau pelepasan sistem

pentanahan, menjaga keamanan instalasi dan menghindari kesalahan manuver yang

dilakukan oleh pelaksana manuver.

Pengawas Pekerjaan (PK)

Mengawasi pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan instalasi yang meliputi metode

pelaksanaan, pemakaian alat kerja, pemakaian material, lama pekerjaan (waktu) dan

pemasangan pentanahan lokal sehingga pekerjaan pemeliharaan berlangsung tertib,

efektip dan efisien.

Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( PK3 )

Mengawasi kondisi / tempat-tempat yang berbahaya (unsafe condition) dan tingkah

laku/sikap yang berbahaya dari pelaksana (unsafe act), mengawasi pemakaian alat-alat

keselamatan kerja, melaksanakan pemeriksaan kondisi petugas sebelum bekerja,

pemasangan rambu-rambu pengaman dan mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Penanggung jawab Pekerjaan.

Mengkoordinir seluruh kegiatan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan dan melakukan

koordinasi dengan unit lain apabila diperlukan.

Pendelegasian Tugas.

Dalam keadaan tertentu tugas dan tanggung jawab para pengawas dapat didelegasikan

kepada pejabat lain atau petugas senior yang mampu dengan urutan sebagai berikut :

a. Pengawas Manuver ( PM )

Operator Senior yang mempunyai pengalaman dan keahlian dalam bidang

manuver.

b. Pengawas Pekerjaan ( PK )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-73

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Petugas Pemeliharaan yang senior dan mempunyai pengalaman serta keahlian

dalam bidang pemeliharaan.

c. Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PK3)

Petugas Pemeliharaan yang senior dan mempunyai pengalaman serta keahlian

dalam bidang Pemeliharaan dan Pencegahan Kecelakaan.

d. Penanggung Jawab Pekerjaan

Kepala Seksi Operasi atau Kepala Seksi Pemeliharaan, dengan catatan kedua

pejabatan tersebut tidak sedang jadi Pengawas (tidak merangkap).

4.5. PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASI TEGANGAN

TINGGI/EKSTRA TINGGI

Tahapan yang diperlukan

Untuk menerapkan procedure keselamatan kerja pada Instalasi Tegangan Tinggi / Ekstra

Tinggi, maka diperlukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-74

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Tahap I : PERSIAPAN.

Tahap II : PEMBEBASAN TEGANGAN DAN PELAKSANAAN

PEKERJAAN.

Tahap III :PEKERJAAN SELESAI DAN PEMBERIAN

TEGANGAN.

Tahap I : Persiapan

Hal-hal yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut :

- Melakukan Koordinasi dengan Unit terkait.

- Membuat rencana kerja, baik untuk pemeliharaan maupun perbaikan (salah satu

contoh lihat formulir A).

- Menyiapkan / memeriksa peralatan kerja dan material yang diperlukan.

- Menyiapkan/memeriksa peralatan keselamatan kerja yang diperlukan (lihat

formulir 1 butir 4 pada paragraph 3.7).

- Membuat/mengeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK), lihat formulir B.

- Memeriksa kesiapan personil yang akan melaksanakan pekerjaan (lihat formulir

2 pada paragraph 3.7).

- Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dan cara-

cara melaksanakannya dengan baik dan aman.

- Memberikan penjelasan mengenai macam alat kerja dan alat pengaman kerja /

pelindung diri yang harus dipakai (perhatikan formulir 1, butir 4 pada paragraph

3.7).

- Menjelaskan tempat-tempat yang rawan terhadap bahaya kecelakaan kerja.

- Membuat rencana pengamanan terhadap Instalasi yang dikerjakan (lihat

lampiran formulir 1).

- Membagi tugas sesuai dengan kemampuan dan keahlian/pengalaman masing-

masing (perhatikan formulir 3).

- Menyusun langkah-langkah untuk manuver pembebasan tegangan (perhatikan

formulir 4 paragraf 3.7).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-75

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Tahap II : Pembebasan Tegangan dan Pelaksanaan Pekerjaan

Hal-hal yang harus dilakukan, pada tahap ini adalah sebagai berikut

- Melakukan Do’a bersama.

- Melaksanakan Manuver pembebasan Tegangan, sampai dengan masuknya PMS

tanah (perhatikan “SOP Manuver Pembebasan Tegangan” pada item 3,5 lihat

juga formulir 4).

Catatan : Manuver dilaksanakan setelah ada perintah dari piket terkait.

- Memeriksa Tegangan pada peralatan/instalasi yang akan dikerjakan (gunakan

tester tegangan).

- Memasang Pentanahan setempat (pertanahan portable), perhatikan persyaratan

umum pentahan dan contoh-contoh pemasangan pentanahan setempat pada

pekerjaan Instalasi Tegangan Tinggi.

- Memasang Pengaman tambahan (pengamanan berlapis) yaitu :

Memasang kunci / gembok mekanis PMS.

Memutus suppley tegangan untuk motor penggerak PMS (lepas

skering / MCB).

Memasang sekat-sekat Isolasi / partisi atau selubung Isolasi pada

peralatan/lokasi yang memungkinkan terjadi penggerak (pisau-pisau

PMS yang terbuka dan lain-lain).

- Memasang rambu-rambu pengaman (tanda-tanda peringatan) daerah berbahaya

dan daerah aman. (rantai warna merah, bendera merah dan hijau serta tanda-

tanda peringatan lainnya), perhatikan gambar 2a.

- Membuat / mengeluarkan “Pernyataan Bebas Tegangan” (gunakan formulir 5).

Dengan dikeluarkannya pernyataan ini, berarti perlatan/instalasi sudah aman

dan siap untuk dikerjakan.

- Melaksanakan perkerjaan sesuai rencana (perkerjaan hanya dilakukan oleh

personil yang “Telah ditunjuk dan diperiksa” pada tahap persiapan).

- Mengawasi pelaksanaan perkerjaan (pengawasan pekerjaan dan pengawasan

K3).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-76

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Catatan: Jika pekerjaan belum selesai, dan bermaksud akan diserahkan ke regu

yang lain, gunakan formulir 5 lanjutkan untuk membuat “Serah Terima Pekerjaan

Pemeliharaan”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-77

URUTAN PENGAMANAN PEKERJAAN

PENGUNCIAN PEMISAH

PENGETESAN TEGANGAN

PENTANAHAN

PEMASANGAN RAMBU DAN PENGAMAN

TAMBAHAN (PENGAMANAN BERLAPIS)

PELAKSANAAN PEKERJAAN

- Pasang kunci/ gembok mekanik PMS- Memutus supply tegangan untuk motor

penggerak PMS (Lepas sekering / MCB)

- Gunakan tester tegangan tinggi untuk memastikan bahwa pada peralatan sudah tidak ada tegangan

- Masukan PMS tanah- Pasang pentanahan local pada peralatan

- Pasang rambu-rambu pada perbatasan antara daerah berbahaya dari daerah aman

- Pasang pengaman tambahan pada peralatan yang memungkinkan terjadi pergerakan (pisau-pisau PMS yang terbuka dll) Sekat-sekat isolasi / partisi Selubung isolasi

- Pengawasan K3- Pengawasan Pekerjaan

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Tahap III : Pekerjaan Selesai dan Pemberian Tegangan

Hal-hal yang harus dilaksanakan pada tahap ketiga ini adalah sebagai berikut :

Pemerikasaan Hasil Pekerjaan

- Pengawas pekerjaan meneliti kembali lokasi pekerjaan sekelilingnya secara

cermat, misalnya hasil pekerjaan, benda-benda asing, peralatan dan

perlengkapan kerja lainnya yang mungkin masih tertinggal.

Pelepasan Pentanahan setempat (Pentanahan Portable)

- Lepaskan seluruh klem yang terpasang pada sistem pentanahan setempat

yang terpasang pada Instalasi dengan menggunakan stock arde (tongkat

pentanahan).

- Pentanahan dilepas terlebih dahulu dibagian instalasi kemudian pada bagian

sistem pentanahan / arde.

- Rapihkan kembali peralatan tersebut sebelum disimpan pada tempatnya.

Pelepasan Tanda / Rambu-rambu Pengamanan

- Setelah sistem pentanahan setempat dilepas, maka peralatan pengaman

lainnya seperti kunci-kunci, rambu-rambu dapat dilepas. Fuse pengaman

MCB dimasukkan.

- Setelah itu pengawas pekerjaan memberitahu kepada semua pelaksana bahwa

instalasi tersebut sudah tidak aman untuk dikerjakan.

Membuat Pernyataan “Selesai Pekerjaan”

- Setelah pekerjaan selesai sesuai dengan prosedur, pengawas pekerjaan

mengeluarkan pernyataan selesai pekerjaan (gunakan formulir 6).

Persiapan Pemberian Tegangan

- Berdasarkan formulir 6 tersebut, Pengawas Pekerjaan, Pengawas Manuver

dan Pengawas K3 melaksanakan pemeriksaan ulang terhadap kondisi

instalasi untuk persiapan pemberian tegangan.

Manuver Pemberian Tegangan (gunakan formulir 7)

- Setelah diperiksa bahwa pekerjaan selesai dengan baik dan instalasi siap

untuk dinormalkan / diberi tegangan dan dibebani, maka selanjutnya

dilaporkan ke PIOP Sektor dan Piket UPB. Berdasarkan perintah Piket UPB /

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-78

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

UPD operator melaksanakan Manuver pemberian tegangan (sesuai SOP

maneuver pemberian tegangan), pada item 2.5.

- Saat pelaksanaan manuver KSO (Pengawas Manuver) mencatat, mengawasi /

memantau pelaksanaan manuver sesuai perintah UPB, UPD.

Melakukan Do’a bersama

SOP Manuver Pembebasan tegangan

SOP Manuver Pembebasan Tegangan

- PMT (pemutus tenaga) lebih dulu dikeluarkan kemudian diperiksa apakah

PMT yang dikeluarkan tadi sudah terbuka sempurna, dilihat dari

penunjukan indicator

- “O” (keluar) atau “I” (masuk) atau Indikator lain yang menunjukan posisi

membuka / menutupnya PMT.

- PMS-PMS (pemisah) rel dan line dikeluarkan kemudian diperiksa secara

visual apakah kontak-kontak PMS tersebut telah keluar sempurna.

- Load break switch (LBS) rel dan lin dikeluarkan kemudian diperiksa secara

visual apakah kontak-kontak PMS tersebut telah keluar sempurna.

- PMS (pemisah) tanah dimasukkan (//) kemudian diperiksa secara visual

apakah kontak-kontak PMS tersebut telah masuk.

- Setelah manuver pembebasan tegangan posisi peralatan harus dijaga tetap

(tidak berubah) misalnya melepas sekring atau pengaman lebur sistem

kendali, dikunci / gembok pada tuas-tuas penggerak, memasang plat isolasi

pengaman diantara kontak.

- Pelaksanaan manuver oleh operator atas perintah / izin piket UPB untuk sisi

tegangan tinggi dan piket UPD untuk sisi tegangan menengah serta paket

P3B untuk sisi tegangan ekstra tinggi.

SOP Manuver Pemberian Tegangan

- PMS (pemisah) tanah lebih dulu dikeluarkan.

- Semua pengaman lebur (fuse) yang dikeluarkan harus dipasang.

- PMS-PMS (pemisah) rel dan line dimasukkan (//).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-79

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

- PMT (pemutus tenaga) dimasukkan (//).

- Pelaksana manuver oleh operator atas perintah / izin piket UPB untuk sisi

tegangan tinggi dan piket UPD untuk sisi tegangan menengah serta piket

P3B untuk sisi tegangan menengah serta piket P3B untuk sisi tegangan

ekstra tinggi.

Formulir-formulir yang digunakan (dokumen K3 / Working Permit)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-80

TAHAPAN PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PADA INSTALASITEGANGAN TINGGI / EKSTRA TINGGI

PERSIAPAN

TAHAP I

PEMBEBASAN TEGANGAN DAN

PELAKSANAAN PEKERJAANTAHAP II

PEKERJAAN SELESAI DAN PEMBERIAN TEGANGANTAHAP III

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Formulir-formulir yang digunakan, untuk menerapkan prosedur keselamatan kerja pada

instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi ini yang biasa disebut dokumen K3 adalah

terdiri dari

Formulir A : Rencana kerja pemeliharaan Instalasi Gardu Induk /

Transmisi.

Formulir B : Usulan perbaikan / pemeliharaan dan perintah kerja Unit

(PKU).

Formulir 1 : Prosedur Pengamanan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra

tinggi.

Lampiran formulir 1 :Rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi

tegangan tinggi / ekstra tinggi.

Formulir 2: Pemeriksaan kesiapan pelaksana sebelum bekerja pada

instalasi tegangan tinggi / ekstra tinggi.

Formulir 3 : Pembagian tugas dan penggunaan alat keselamatan kerja

petugas pemeliharaan.

Formulir 4: Manuver pembebasan tegangan instalasi tegangan tinggi /

ekstra tinggi.

Formulir 5: Pernyataan bebas tegangan.

Formulir 5 lanjutan : Serah terima pekerjaan pemeliharaan.

Formulir 6 : Pernyataan pekerjaan selesai.

Formulir 7: Manuver pemberian tegangan instalasi listrik tegangan tinggi /

ekstra tinggi.

Contoh-contoh formulir Terlampir.

Jika ada pihak “luar” yang akan melaksanakan suatu pekerjaan di Unit TRAGI,

maka terlebih dahulu harus mengisi formulir Working Permit (Permintaan Ijin

Kerja), sebelum mengisi formulir / dokumen K3 lainnya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-81

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Contoh Formulir Permintaan Ijin Kerja diperlihatkan pada formulir C dan D

PT.PLN (Persero) Formulir : B

PENYALURAN DAN PUSAT OENGATUR BEBAN JAWA BALISEKTOR…………………………………..

USULAN PERBAIKAN / PEMELIHARAAN DAN PERINTAH KERJA UNIT (PKU)

No. ………………………….Tgl. ………………………..

1. USULAN Perbaikan Pemeliharaan1.1 Uraian Masalah : ……………………………………………………1.2 Diketahui Tanggal : ……………………………………………………1.3 Nama Alat No. AT : ………………………………… GI / SUTT : …………………1.4 Mohon dilaksanakan Tanggal: ………………… 1.5 Pekerjaan dialokasikan pada anggaran triwulan : ……………………………… …………………,……….19…

KSO, Operator / Pet. Pemeliharaan

………………………… ………………………..----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------2. EVALUASI2.1 Evaluasi Masalah : ………………………………………………….2.2 Tindak Lanjut : ………………………………………………….2.3 Kebutuhan Material (terlampir)2.4 Rencana Pelaksanaan : tgl…………..s/d…………. Jam…………s/d………..2.5 SDM Pelaksana :1…………………… 2………………. 3………………………..

4…………………..5………………… 6………………………

KSH,

………………………….

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-82

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

3. PERINTAH KERJA3.1 Harap dilaksanakan sesuai rencana penyelesaian diatas dengan penuh tanggung jawab3.2 Kebutuhan Material :Setuju dilaksanakan dengan material yang tersediaSetuju dilaksanakan mendesak dengan anggaran operasi/ telah dikordinasikan dengan :

KBE Tgl……. Jam…….

KBP Tgl……. Jam…….

KBTU Tgl……. Jam…….

Ka.Sektor Tgl…….. Jam…….

Diusulkan ke kantor sektor

KU. Tragi

……………………………

4. Biaya 5. Penutupan4.1 Material : 5.1 Tanggal Pelaksanaan Perbaikan :4.2 Lihat Lampiran RAB No, 5.2 Hasil Perbaikan :

KSO,

……………..

PT.PLN (Persero)

FORMULIR DPenyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali

Sektor……………………………………………………

Unit TRAGI ……………………………………………..

REQUEST FOR CLEARENCE

(Work Protection)

PERMINTAAN IJIN KERJA

WORK TO BEDONEJENIS PEKERJAAN

REASON FOR REQULSIURAIAN PEKERJAAN

REQUIRED ISOLATING POIRTSPERALATAN YANG PERLU DIBEBASKAN

IS GROUNDING (EARTHING) REQUIRED YES / NOAPAKAH DIPERLUKAN PENTANAHAN

WILL PIN OPERATING AUTHORYTY CLOSE EARTH SWITCHAPAKAH PENTANAHAN AKAN DIMASUKKAN OLEH OPERATOR

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-83

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

WILL CLEREANCE HOLDER INSTAL TEMPORARY GROUNDAPAKAH PENTANAHAN SEMENTARA AKAN DIPASANG OLEH PELAKSANA

REQUEST BYPENANGGUNG JAWAB SEMENTARA

TO BE ISSUED TOMULAI PEKERJAAN

TO BE ISSUED BY DATE : TIME :MULAI PEKERJAAN TGL. : JAM :

TO BE SURRENDERED DAY DATE : TIME :SELESAI PEKERJAAN TGL : JAM :

SPECIAL CONDITING ONS INFORMATIONSCATATAN KHUSUS DAN PEMBERITAHUAN

DISETUJUI PENANGGUNG JAWAB PEKERJAAN

…………………. ………………………..

FORMULIR CPT. PLN (Persero)

Penyaluran dan Pusat Pengaturan Beban Jawa Bali

UPT ……………………………………………………

PERMINTAAN IJIN KERJA

NO :………../ ………/ …….199…

1. Jenis Pekerjaan : ………………………………………

2. Uraian Pekerjaan : ………………………………………

3. Peralatan yang perlu dibebaskan : ………………………………………

4. Apakah perlu Pentanahan (Ya/Tidak) : ………………………………………

5. Jenis Pentanahan yang diperlukan : ………………………………………

6. Penanggung Jawab Pekerjaan : ………………………………………

7. Pengawas Pekerjaan : ………………………………………

8. Pelaksana : ………………………………………

9. Pekerjaan di Mulai Hari: ……………….Tgl : ………………. Jam : ……….

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-84

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

10. Pekerjaan Selesai Hari : ……………..Tgl : ………………. Jam :

……….

11. Catatan Khusus dan Pemberitahuan : ……………………………………...

…………….., …………199..

Menyetujui, Penanggung Jawab,

Manager UPT

……………….. ………………..

PT. PLN (Persero) Formulir 6PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBANJAWA BALI

PERNYATAAN PEKERJAAN SELESAI

Dengan ini saya menyatakan bahwa :1. Pekerjaan : ………………………………………………….

………………………………………………….………………………………………………….

Lokasi : …………………………………………………..…………………………………………………..

Waktu pelaksanaan : …………………………………………………..………………………………………………….

telah selesai digunakan dengan baik.2. Para pekerja di bawah pengawasan saya sudah ditarik dari lokasi pekerjaan dan

telah diberi peringatan bahwa pada lokasi pekerjaan sudah tidak aman lagi.3. Semua peralatan kerja sudah dikeluarkan dari lokasi pekerjaan.4. Semua sambungan pentanahan setempat sudah dilepas.

Demikian pernyataan kami buat dengan sebenarnya.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-85

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Yang menerima pernyataan, Yang memberi pernyataan, Pengawas Manuver Pengawas pekerjaan/pemeliharaan

……………….. ……………………..

Pengawas KeselamatanDan Keselamatan Kerja

…………………

Pengawas K3

Catatan : Pengawas pekerjaan/pemeliharaan dan Pengawas Manuver agar menjalin

komunikasi audio (a.l. handy tolky, transceiver telephon) bagi pelaksanaan kerja

yang berlokasi diluar jangkauan pengamatan operator gardu induk.

PT.PLN (Persero)PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN Formulir 7JAWA BALI

MANUVER PEMBERIAN TEGANGANINSTALASI LISTRIK TEGANGAN TINGGI

LOKASI PEKERJAAN :NAMA PERALATAN :

MACAM PEKERJAAN :HARI : TANGGAL :WAKTU :

DIAGRAM SATU GARISURUTAN MANUVER

No. PUKUL NAMA PERALATAN STATUS

      

 

         

         

         

         

         

         

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-86

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

         

         

         

         

Pengawas Manuver Penanggung Jawab pekerjaan

(……………….) (…………………) Manager UPT

Pelaksana Manuver

(………………….)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-87

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR

DOKUMEN K3 / WORKING PERMIT

(FORMULIR 1 s/d 7)

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

IV. 8 Petunjuk Pengisian Formulir Dokumen K3 / Working Permit

FORMULIR 1

“Prosedur Pengamanan pada Instalasi Tegangan Tinggi/Ekstra Tinggi”

Diisi oleh pengawas pekerjaan dan sebagai penanggung jawab pekerjaan adalah Kepala

Unit Transmisi. Formulir ini diisi setelah mendapat Surat Izin Kerja (SIK) tertulis dari Unit

Pengatur Beban Sistem / Distribusi.

Lokasi : Nama Gardu Induk atau saluran udara tegangan tinggi/tegangan ekstra

tinggi yang menjadi obyek pekerjaan.

Unit : Diisi nama Unit TRAGI.

Pekerjaan : Pemeliharaan atau perbaikan peralatan.

Contoh : Pemeliharaan tahunan PMT 150 KV Bandung Utara I.

Waktu : Lamanya pekerjaan.

Misalnya : Pukul 08.30 s/d 16.00

Kolom Nomor : Cukup jelas

Kolom Jenis Pengaman : Cukup jelas

Kolom Urutan pengaman dan sub kolom 1, 2, 3, dst. Sub kolom 1, 2, 3, s/d 8 adalah urutan

pengaman maneuver sesuai gambar diagram satu garis (formulir 4). Kolom-kolom diisi

dengan tanda (√) bila jenis pengamanan dilakukan, diisi tanda (X) bila tidak dilakukan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-88

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Catatan :

Agar disesuaikan / dilengkapi sesuai dengan jenis pekerjaan

Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja :Cukup jelas (tanda tangan dan nama jelas)

Pengawas Pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang)

Penanggung jawab pekerjaan :Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang)

Lampiran formulir I : Rencana pengamanan pekerjaan pada instalasi tegangan tinggi / ekstra

tinggi.

Gambarkan single diagram pada instalasi yang akan dikerjakan dan

diberi tanda / tunjukan lokasi / daerah kerja yang aman.

FORMULIR 2

“Pemeriksaan Kesiapan Pelaksana Sebelum bekerja di Instalasi Tegangan Tinggi”

Lokasi : Cukup jelas

Pekerjaan : Cukup jelas

Unit : Cukup jelas

Waktu : Cukup jelas

Kolom nomor : Cukup jelas

Kolom nama pelaksana : Nama petugas pelaksana Manuver dan petugas

Pemeliharaan yang melaksanakan pekerjaan.

Kolom kondisi : Lihat keterangan.

Kolom kondisi rohani : Lihat keterangan.

Kolom disiplin : Baik sekali, baik, cukup, kurang.

Kolom kemampuan teknis dan ketrampilan :

Jenis kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki oleh

petugas yang bersangkutan.

Contoh : Elektroteknik, Teknisi GI/Transmisi, Teknisi

Bengkel, Pengawatan Rele/Meter, dll.

Catatan : Beri kesempatan bertanya kepada pelaksana bila ada yang belum jelas,

sebelum pelaksana menandatangani kolom ini.

Pengawas Keselamatan dan Kesehatan Kerja : Cukup Jelas (tanda tangan dan nama

terang).

Pengawas pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).

Penanggung jawab pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).

FORMULIR 3

“Pembagian Tugas dan Penggunaan Alat Kesehatan Kerja”

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-89

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Lokasi : Cukup jelas.

Pekerjaan: Cukup jelas.

Unit : Cukup jelas.

Waktu : Cukup jelas.

Kolom nomor : Cukup jelas.

Kolom nama petugas: Nama petugas pelaksana Pemeliharaan.

Kolom pembagian tugas : Rincian tugas yang diberikan kepada petugas pemeliharaan

dan disesuaikan dengan kemampuan dan ketrampilan

yang dimiliki (lihat form2).

Contoh : Pengujian ratio trafo, pembersihan bushing dan string isolator, penyambungan

konduktor putus, dll.

Pengawas keselamatan dan kesehatan kerja : Cukup jelas (tanda tangan dan nama

terang).

Pengawas pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).

Penanggung jawab pekerjaan : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).

FORMULIR 4

“Manuver Pembebasan Tegangan Instalasi Listrik Tegangan Tinggi”

Lokasi pekerjaan : Jelas.

Nama peralatan

: Nama “Bay” yang akan dimanuver.

Contoh :Bay Trafo 1(satu)

Bay Penghantar Bandung Utara 1(satu)

Macam pekerjaan : Misal pemeliharaan tahunan PMT, perbaikan

konduktor rantas, dll.

Hari : Cukup jelas.

Tanggal : Cukup jelas.

Waktu : Jelas.

Penanggung jawab : Cukup jelas (tanda tangan dan nama terang).

Pengawas Manuver : Cukup jelas.

Pelaksana Manuver : Cukup jelas.

Kolom diagram satu garis : Gambar bagian kutub tunggal dan dilengkapi

nomor/urutan maneuver atau gambar yang sudah

dikomputerisasi.

Catatan : Di Unit Transmisi dan Gardu Induk disarankan membuat / memiliki file manuver

pembebasan tegangan (formulir 4) sehingga memudahkan dalam mengedit /

pengisian formulir ini.

Kolom urutan manuver berikut sub kolomnya :

Nomor : Cukup jelas.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-90

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Pukul :Sesuaikan dengan waktu pelaksanaan manuver.

Nama peralatan : Misal PMT 150 kV Pht. Bandung Utara I, PMS line

150 kV Pht. Senayan I, dll.

Status : Diisi dengan symbol (//) lepas atau (//) masuk.

Pengawas manuver : Cukup jelas.

Pelaksana manuver : Petugas operator GI.

Penanggung jawab pekerjaan : Cukup jelas.

FORMULIR 5

“Pernyataan Bebas Tegangan”

Diisi oleh petugas manuver selesai dilaksanakan

Nama, Nip, Jabatan : Biodata pengawas manuver.

Unit : Cukup jelas.

Lokasi : Cukup jelas.

Hari, Tanggal :Hari, tanggal pembebasan tegangan.

Jam : Diisi jam yang terakhir pelaksanaan pemeriksaan

peralatan.

Peralatan yang aman untuk dikerjakan sebagai berikut

Misal : 1. PMT 150 kV Penghantar Bandung Utara I (satu).

2. PT 150 kV Penghantar Bandung Utara I (satu).

3. CT 1000/5-5 Penghantar Bandung Utara I (satu).

Selanjutnya formulir 5 ini ditandatangani bersama

Yang memberi pernyataan : Cukup jelas (Pengawas Manuver).

Yang menerima pernyataan : Cukup jelas (Pengawas Pekerjaan).

Catatan : Cukup jelas.

FORMULIR 5 Lanjutan

“Serah Terima Pekerjaan Pemeliharaan”

Diisi oleh pengawas pekerjaan pada saat serah terima pekerjaan kepada regu berikutnya

Pekerjaan : Uraian pekerjaan yang dilakukan.

Lokasi : Cukup jelas.

Kemajuan pekerjaan :Diisi kemajuan yang telah dilaksanakan.

Selanjutnya formulir 5 lanjutan ditandatangani bersama.

Yang menerima/melanjutkan :Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Penanggung jawab pekerjaan :Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

FORMULIR 6

“Pernyataan Pekerjaan Selesai”

Diisi oleh pengawas pekerjaan setelah pemeliharaan/perbaikan instalasi perlatan

dilaksanakan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-91

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Pekerjaan : Uraian pekerjaan yang dilakukan.

Lokasi : Cukup jelas.

Waktu pelaksanaan : Cukup jelas.

Selanjutnya formulir 6 ditandatangani bersama oleh :

Yang memberi pernyataan :Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Yang menerima pernyataan :Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Catatan : Cukup jelas.

FORMULIR 7

“Manuver Pemberian Tegangan Instalasi Listrik tegangan Tinggi”

Lokasi : Cukup jelas.

Nama peralatan : Nama “bay” yang akan dimanuver.

Contoh : Bay Trafo I (satu).

Bay Penghantar Bandung Utara I (satu).

Macam pekerjaan :Misal Pemeliharaan tahunan PMT, perbaikan

konduktor rantas, dll.

Hari : Cukup jelas.

Tanggal : Cukup jelas.

Waktu : Cukup jelas.

Penanggung jawab : Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Pengawas Manuver : Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Pelaksana Manuver : Cukup jelas (nama terang dan tandatangan).

Kolom diagram satu garis : Gambar bagan kutub tunggal dilengkapi

nomor/urutan manuver atau gambar yang sudah

dikomputerisasi.

Catatan : Di Unit Transmisi Gardu Induk disarankan membuat / memiliki file menuver

pembebasan tegangan (formulir 7) sehingga memudahkan dalam mengedit /

pengisian formulir ini.

IV.9 Peralatan Keselamatan Kerja yang diperlukan

Peralatan keselamtan kerja yang dipergunakan untuk menerapkan prosedur keselamatan kerja

pada Instalasi Tegangan Tinggi / Ekstra Tingg adalah sebagai berikut :

No. NAMA PERALATAN FUNGSI / KEGUNAAN KETERANGAN

1 Shackel Stock

(Tongkat) Penghubung

- Terbuat dari bahan isolasi bentuknya

merupakan tongkat dan ujungnya dilengkapi

besi melengkung kedalam dan keluar juga

dilengkapi dengan kawat arde / pentanahan.

(lihat gambar no.5)

- Gunanya untuk mengeluarkan / memasukkan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-92

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

PMS / Load break switch (LBS).

Cara pemakaian :

- Pilih schakelstock yang sesuai dengan

tegangan kerja.

- Sebelum digunakan, alat pentanahan

schakelstock harus dipasang terlebih dahulu.

- Pakailah sarung tangan dan sepatu berisolasi.

2 PMS Tanah Alat ini dipergunakan sebagai pengaman pada

penyulang / penghantar terhadap tegangan sisa.

Cara penggunaannya :

- PMS pentanahan dimasukkan setelah

penyulang / penghantar tersebut babas dari

tegangan kerja.

3 Alat pentanahan

Portable

Digunakan untuk menge-tanahkan peralatan /

instalasi (lihat gambar 6 dan 7).

4 Voltage Tester (Alat

Tes Tegangan)

- Terbuat dari bahan non konduktor seperti :

Ebonit, plastic, fiber glass, dll, kekuatan

isolasinya disesuaikan dengan tegangan

kerjanya.

- Berbentuk seperti galah dan pada ujungnya

terdapat alat yang dapat menyalakan indicator

tegangan (lihat gambar no.8).

- Alat ini gunanya untuk menyakinkan apakah

penyulang-penyulang / alat-alat listrik lainnya

yang telah dibebaskan dari tegangan kerja

masih bertegangan atau sudah bebas, hal ini

dapat dilihat pada indikator tegangan alat

tersebut.

5 Bangku Isolator - Bangku yang terisolasi terhadap tanah yang

berfungsi sebagai alat Bantu bagi petugas

pada waktu melaksanakan pekerjaan.

6 Rambu-rambu

pengaman / tanda

peringatan

Macamnya:

- Pita / rantai yang terbuat dari bahan non

konduktor yang berwarna merah, dilengkapi

dengan tonggak-tonggak / patok untuk

penyangga pita / rantai plastic tersebut dan

dipasang sebagai pembatas daerah kerja

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-93

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

pemeliharaan.

- Bendera merah dipasang pada tonggak-tonggak

didaerah atau lokasi yang berbahaya (diluar

lokasi pekerjaan pemeliharaan).

- Bendera hijau dipasang pada tonggak-tonggak

didaerah atau lokasi pekerjaan yang aman.

- Tanda-tanda peringatan yang bertuliskan

peringatan atau larangan.

- Daerah berbahaya dipasang tanda peringatan

“Awas Berbahaya ada Tegangan”.

- Tanda peringatan “Jangan Dimasukkan sedang

Dikerjakan” dipasang pada PMT dan PMS dari

daerah yang diisolir.

- Sistem pemasangan rantai / pita pengaman ada

2 macam : sistem pengaman terbuka, yaitu

menutup daerah yang berbahaya disekitar

tempat pekerjaan.

- Sistem pengaman tertutup, yaitu menutup /

mengelilingi daerah pekerjaan dan hanya

disediakan pintu masuk ketempat pekerjaan

tersebut.

- Pemberian tanda-tanda dilakukan oleh

pengawas pekerjaan dan pengawas K3.

7 Topi Pengaman

(Helm)

Terbuat dari bahan non konduktor, fungsinya :

- Melindungi kepala dari benturan / kejatuhan

benda keras dan tajam.

8 Pakaian Kerja - Dapat menyerap keringat dan memenuhi syarat

untuk pekerjaan di bengkel, regu jaga maupun

regu pemeliharaan.

- Berfungsi untuk melindungi diri.

9 Sarung Tangan -Berfungsi untuk melindungi tangan pada saat

melaksanakan pekerjaan.

Macamnya :

- Sarung tangan

isolasi (tahan

tegangan).

- Sarung tangan

tahan panas.

- Sarung tangan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-94

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

kulit.

10 Kaca Mata - Berfungsi untuk melindungi mata pada waktu

melaksanakan pekerjaan juga melindungi mata

dari cahaya-cahaya yang dapat merusak mata.

11 Sabuk Pengaman - Sabuk pengaman dipakai untuk pengamanan

para petugas yang bekerja memanjat ke tempat-

tempat yang tinggi seperti : pada tower, tiang

menara, dsb.

12 Sepatu Kerja - Terbuat dari karet atau kulit atau juga dari

bahan lain yang bersifat non konduktor dengan

sol / alas tanpa paku dan lars yang tinggi.

- Berfungsi untuk melindungi kaki pada saat

melaksanakan pekerjaan.

Macamnya :

-Sepatu tahan

tegangan.

-sepatu tahan

pukul.

- Sepatu anti

selip.

13 Masker Hidung

(Respirator)

- Berfungsi untuk mengamankan petugas dari

gangguan pernafasan terhadap kotoran / debu

atau bahan kimia.

14 Alat penutup telinga -Berfungsi untuk melindungi telinga dari

kebisingan.

Macamnya :

-Ear Muff.

-Ear Plug.

-Plug Band

15 Peralatan pernafasan

(Breathing Apparatus)

- Terdiri dari masker hidung lengkap dengan

saluran oksigen serta tabung zat asam (O2).

- Kegunaannya untuk memberikan pertolongan

pada orang yang terjebak dalam ruangan yang

terancam kebakaran (penuh asap).

- Untuk pekerjaan pada tangki minyak / pada

ruangan yang mengandung gas beracun.

- Untuk bekerja pada tempat-tempat yang

tercemar / kekurangan oksigen.

16 Penutup dada untuk

las listrik

- Berfungsi untuk melindungi dada dari radiasi

panas pada waktu mengelas listrik.

17 Jas Hujan -Berfungsi untuk melindungi petugas yang sedang

melaksanakan pekerjaan di lapangan pada

waktu hujan.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-95

PT PLN (Persero) Pusat Pendidikan dan Pelatihan LUR/HAR/HAR TRANS GI/ PROSEDURE HAR

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilaihaan Hal-96