26
ُ ص َ ا ل ْ خ ا ل َ اُ ل َ م َ ع ْ ل ا َ و

4.1.1.21.024 02 ikhlas

Embed Size (px)

Citation preview

ال�ص� ا�إل�خ�ال�ع�م�ل� و�

اإلخـــــالصد� ا�أل�خ� • ص� : أ�ن� ي�ق� ال�ص� ي�د� ب�ا�إل�خ� ر�

� أ و�اد�ه� ه� ل�ه� و�ج� ل�ه� و�ع�م� و� ل�م� ب�ق� ا�لم�س�ات�ه� ض� ر� اب�ت�غ�اء� م� ه� الله�، و� ك�ل/ه� و�ج�

ب�ت�ه� م�ن� غ�ي�ر� ن�ظ�ر3 إ�لى� ث�و� ن� م� و�ح�س�و�

ب3 أ� و� ل�ق�اه3 أ� و� ج�

ر3 أ� و� م�ظ�ه�غ�ن�م3 أ� م�

ب�ذ�ل�ك� ي�ك�و�ن� ر3، و� و� ت�أ�خ@د@م3 أ� ت�ق�

Cن�د�ي ي�د�ة3، ال� ج� ة3 و�ع�ق� ك�ر� ن�د�يC ف� ج�ع�ة3، ن�ف� ض3 و�م� �ي ﴿غ�ر� �ت �ن� ص�ال ق ل� إ

ب� �ي لله� ر� �اي� و�م�م�ات ي ك�ي و�م�ح� س و�ن�م�ين� �ع�ال 162﴾ األنعام:ال

ع�ن�ى • ل�م� م� م� ا�أل�خ� ا�لم�س� ه� ب�ذ�ل�ك� ي�ف� و�الله� ه� الدCائ�م� )الله� غ�اي�ت�ن�ا( و� ت�اف� ه�

د� م� �ك�ب�ر� و��لله� ال�ح� أ

: باإلخالص أريد و

اإلخلاص

القول

العمل

الجهاد

وجه الله

مرضاة الله

حسن مثوبة الله

غيرنظر

مغنممظهر

جاهلقبتقدمتأخر

جندي عقيدة وفكرة

الجندي غرض ومنفعة

يفهمالله غايتناوالله أكبر ولله الحمد

Komponen-komponen Ikhlas1. Medan ikhlas

2. Tujuan aktivitas

3. Perusak ikhlas

4. Tentara ikhlas

5. Tentara yang tidak ikhlas

6. Semboyan ikhlas

Medan Ikhlas

• Medan ikhlas adalah seluruh aktivitas kita• Ada tiga aktivitas utama kita

1. Perkataan

2. Perbuatan

3. Jihad

القول• Buah pikiran yang bisa keluar dalam bentuk

– Ucapan, atau– Tulisan

• Keduanya bisa dalam bentuk– Ucapan/tulisan secara umum– Dakwah dengan lisan/tulisan– Nasihat– Pendapat dalam musyawarah– Berdebat

• Semuanya itu harus dilandasi oleh keikhlasan

Imam Syafi’i dalam Berpendapat

ت�م�ل� و�ابV ي�ح� و�ل�ي ص� ق�ط�أ� ال�خ�

Vط�أ و�ل� غ�ي�ر�ي� خ� و�ق�و�اب� Cت�م�ل� الص ي�ح�

Pendapatku benar tapi boleh jadi salah, dan pendapat selainku salah tapi boleh

jadi benar

العمل• Rincian amal akan dibahas di rukun

AMAL• Amal: dari memperbaiki individu

sampai ustadziyatul alam• Semuanya juga harus dilandasi oleh

keikhlasan

الجهاد• Rincian jihad akan dibahas di rukun

JIHAD• JIHAD: dari ingkar dengan hati sampai

berperang di jalan Allah• Semuanya juga harus dilandasi oleh

keikhlasan

Medan Da’wahالجهاد ن�ت�ج� الم�الجــهالحكيماد

العـــمل

القــــول

الخيـــال

د/يــة إستمرار�يــةج�

إن ميدان القول غير ميدان الخيال، وميدان العمل غير ميدان القول، وميدان الجهاد غير ميدان العمل، وميدان

الجهاد الحق غير ميدان الجهاد الخاطئ

الذي ي�ؤ�د/ي إلى أعظم

بأ�ق�ل/ الر�ب�ح�التضحيات

Abdul Wahid Surhim
Risalah Mu’tamar Khamis pada bagian “Kapan Kita Melangkah pada Fase Pelaksanaan”, Kumpulan Risalah Dakwah Hasan Al-Banna hlm. 210

Tujuan Aktivitas• Keikhlasan itu tercapai kalau

perkataan, perbuatan dan jihad itu–Hanya diorientasikan kepada Allah–Mencari ridho Allah–Mengharapkan pahala yang baik dari Allah

6 Perusak Ikhlas1. Keuntungan duniawi (3غ�ن�م (م�

2. Prestise ( ر3 (م�ظ�ه�

3. Pangkat ( اه3 (ج�

4. Gelar ( ب3 (ل�ق�5. Kemajuan (3د@م dan ,(ت�ق�

6. Kemunduran ( ر3 (ت�أ�خ@• Ikhlas berarti TIDAK MELIRIK kepada keenam

perusak ikhlas itu, apalagi TERGODA dan TERSERET olehnya

Perkembangan Dakwah• Ketika dakwah masih sirriyyah, keikhlasan belum banyak

perusaknya, kecuali syaitan jin• Tapi ketika dakwah sudah berkembang, dan dalam

perkembangannya juga dunia makin terbuka kepada para aktivisnya, makin banyak perusak-perusak ikhlas

• Dalam kondisi dakwah seperti ini, mulailah para aktivisnya memperhatikan keuntungan dunia saat sebagai qiyadah dakwah

• Peluang menjadi pejabat publik terbuka– Anggota legislatif (DPR, DPRD, DPD)– Kepala-kepala daerah– Menteri, dll

Tidak Masuk Daftar Calon• Saat pencalonan suatu posisi, baik internal

(pengurus partai) apalagi yang eksternal, mulai ada kasak-kusuk, politicking, kampanye positif atau kampanye negatif, meskipun semua itu dilarang secara jelas

• Kalau tidak masuk daftar calon atau di urutan buntut, mulailah ada yang ngambek, mutung, protes: “Tidak fair!”, “Tidak mencerminkan rasa keadilan!”, “Tidak ada gunanya ikut milih dalam pemilu internal; nggak ngaruh!”

• Masuk daftar calon berarti prestise atau terbayang keuntungan duniawi yang bakal didapat

Kemunduran Dakwah• Ini ujian yang sangat berat bagi para aktivis• Kalau kemajuan dakwah akan menyeret kita kepada ghurur

(terpesona dengan hasil-hasil dakwah), maka kemunduran dakwah biasanya akan muncul beberapa fenomena– Berbantah-bantahan, saling menyalahkan– Yang benci kepada Jama’ah makin punya pembenaran akan

KEKELIRUAN LANGKAH YANG TELAH DIAMBIL JAMAAH (mereka lupa bahwa Perang Uhud pernah terjadi)

• Jika mundur dari Jamaah ketika Jamaah mundur, maka berarti tidak ikhlas

Sukses Dipecat• Ini kisah yang masyhur• Ini tentang Khalid bin Walid yang menjadi Panglima

Tertinggi tentara muslimin di Perang Yarmuk (13 H)• Tentara kaum Muslimin 30.000 – 40.000• Tentara Romawi 240.000

– 80.000 pasukan diikat dengan rantai besi– 80.000 pasukan berkuda– 80.000 pasukan infantri

• Akhir peperangan: – 120.000 tentara Romawi terbunuh– Hanya 3.000 tentara kaum Muslimin yang syahid

• Akan tetapi, Khalid bin Walid menerima surat pemecatan dari Khalifah yang baru: Umar bin Khattab

• Bagaimana kalau kita yang dipecat?

Tentara yang Ikhlas• Jika orientasi kita benar, maka kita akan menjadi

JUNDI AQIDAH WA FIKRAH

(tentara akidah dan fikrah)• Ia seperti ini, maka tidak akan surut dari medan dakwah

karena kematian seseorang atau keluarnya seseorang dari Jamaah atau lainnya, meskipun seseorang tersebut adalah salah satu QIYADAH Jamaah

• Karena yang dibela bukan orang, tapi idealisme (fikrah) dan akidah

Tentara yang Tidak Ikhlas• Jika orientasi kita tidak benar, maka kita akan

Menjadi JUNDI GHARADH WA MANFA’AH (tentara kepentingan dan kemanfaatan)

• Padahal seharusnya tidak demikian• Semangatnya kalau kepentingannya ada di situ

atau ada keuntungan• Begitulah sifat munafikin (9:42)

Semboyan Ikhlas

• Sebagaimana firman Allah (6:162):

ي�اي� ح� ك�ي و�م� ن�س� ت�ي و� ال� ل� إ�نC ص� ق�ب/ ال�ع�ال�م�ين� ات�ي ل�لCه� ر� م� و�م�

• Jika ini terjadi, maka berarti kita MEMAHAMI

�ك�ب�ر� (الله� غ�اي�ت�ن�ا) الله� أ و�د� م� و��لله� ال�ح�

Kejernihan Langkah Pertama

اد� لCد� الدCع�او�ى م�ن� ف�س� ا ت�ت�و� �نCم� إت� Cح م�ن� ص� اإل�ب�ت�د�اء� ف�

م�ن� اي�ت�ه� ف� ت� ن�ه� Cح ب�د�اي�ت�ه� ص�ل�ك� ا ه� بCم� ر� د�ت� ب�د�اي�ت�ه� ف� ف�س�

• Sesungguhnya berbagai keluhan itu muncul karena kerusakan sejak permulaan. Barangsiapa yang benar permulaannya maka benar pula kesudahannya dan barangsiapa yang salah permulaannya maka bisa jadi dia binasa

Karena Tidak Ikhlas

د�ة� اه� ة� ب�ع�د� ال�م�ج� ت�ر� �ل�ف� ااد� اإل�ب�ت�د�اء� م�ن� ف�س�

Kelesuan sesudah mujahadah (bersemangat) timbul karena

adanya kerusakan pada langkah pertama

Apa Langkah Pertama Itu?

ي�ئ� ن�ف�سV ت�ض�د� Cت�ت�و�ق Vة Cم و�ه�

Jiwa yang menerangidan

Cita-cita yang menyala

Niat yang Bersih• Seorang da’i yang tidak pandai berorasi, berkat ketulusan

niatnya, lisannya akan dapat mengeluarkan kata-kata mutiara yang menawan hati banyak orang

• Abdul Qadir al-Kailani:

ا iي�ح ر/ ت�ك�ن� ف�ص� ا ف�ى الس/ iي�ح ح� ك�ن� ص�ف�ى ال�ع�ال�ن�ي�ة�

Jadilah kamu orang yang benar dalam rahasiamu niscaya engkau menjadi orang yang fasih di tengah keramaian

Cita-cita Tinggi Menghindari Bencana• Ibnul Qayyim Al-Jauziyah:

ا ع�ال� ب�ع�د� ث�ل� الطCائ�ر� ك�لCم� ل�ب� م� ث�ل� ال�ق� م�ات� ع�ن� اآلف�

ات� ت�ه� اآلف� ت�و�ش� ل� اح� ا ن�ز� ك�لCم�Perumpamaan hati sama dengan burung yang terbang, semakin tinggi terbang semakin terhindar dari bencana,

semakin rendah terbang semakin terancam bencana

• Al-Maududi: “Sungguh merupakan suatu keharusan bagi kamu untuk memiliki api semangat yang selalu menyala, minimal seperti menyalanya perasaan yang terdapat dalam hati seseorang di antara kamu bila menjumpai anaknya dalam keadaan sakit”

Pesan Imam Syahid dalam Risalah Muktamar Keenam: IKHLAS• Bukan untuk kesombongan dan bermegah-

megahan, tetapi untuk disadari bahwa Allah telah menetapkan dakwah kalian ini berpangkal dari 1. Keimanan

2. Keikhlasan

3. Pemahaman

4. Kesatuan

5. dukungan, dan

6. pengorbanan.

• Ini adalah karunia yang tidak dimiliki oleh berbagai gerakan dakwah yang ada di lapangan.

• Sifat-sifat di atas merupakan PILAR-PILAR DAKWAH YANG BENAR

Pesan Imam Syahid dalam Risalah Muktamar Keenam: IKHLAS• Oleh karena itu, berjuanglah dan jagalah

baik-baik sifat itu, serta teguhkanlah jiwa kalian.

• Ketahuilah, sesungguhnya dalam hal itu bukan kalian sendiri yang memiliki kelebihan dan keutamaan, "Sebenarnya Allahlah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan, jika kamu adalah orang-orang yang benar" (Al-Hujurat: 17)