39
Cara dan Waktu Pemberian Obat Enny Kusumastuti Bagian Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara dan Waktu Pemberian Obat

Enny KusumastutiBagian Farmasi

Fakultas KedokteranUniversitas Sriwijaya

Page 2: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara dan waktu pemberian obat

Tujuan pengajaran

Seusai mempelajari bab ini anda diharapkan mampu ...

1. menjelaskan berbagai macam cara

pemberian obat yang tepat

2. menjelaskan hubungan antara cara dan

waktu pemberian obat yang tepat, agar

daya kerja maksimal

Page 3: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Pendahuluan

Obat diberikan dalam bentuk sediaan tertentu Formulasi obat yang tepat sangat penting dalam

mencapai efek terapi yang optimal Bentuk sediaan berpengaruh thd absorpsi obat Obat yang bekerja sistemik baru memberikan

efek terapeutik sesudah diabsorpsi dan mencapai kadar tertentu dalam kompartemen tubuh

Page 4: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Nasib obat dalam tubuh, mulai masuk sampai keluar melalui fase-fase :

Disintegrasi Disolusi Absorpsi Distribusi Metabolisme Ekskresi

Page 5: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Disintegrasi : sediaan obat hancur menjadi partikel-partikel kecil, sehingga bahan obat terbebaskan dari bentuk sediaannya (khusus bentuk sediaan padat, suspensi dan emulsi)

Disolusi : melarutnya obat dalam cairan tubuh. Obat per oral larut dalam cairan GIT, obat per rektal larut dalam cairan rektum.

Fase ini untuk : suspensi, pulveres, tablet, kapsul, supositoria,tablet implantasi dan suspensi untuk injeksi i.m.

Page 6: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Bahan-bahan tambahan untuk pembuatan sediaan obat berpengaruh thd :

- kecepatan disintegrasi

- kecepatan disolusi

- absorpsi obat melalui membran/mukosa

saluran cerna masuk ke peredaran sistemik

Page 7: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Cara /rute pemberian obat dan bentuk sediaan

obat berpengaruh terhadap : Cepat atau lambatnya obat mulai kerja (onset of

action) Lamanya obat bekerja (duration of action) Intensitas kerja obat Respon farmakologik yang dicapai Bioavailabilitas obat Dosis yang tepat untk memberikan respon tertentu

Page 8: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara dan waktu pemberian obat

Cara pemberian Waktu pemberian

Saat penggunaan(pagi,siang,malam)

Frekuensi pemberian

Jalur masuknya obat dalam tubuh

Lokal/sistemik Efek terapi optimal

Bentuk sediaan obat

Page 9: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat

Cara pemberian obat harus dengan mempertimbangkan :

- tujuan terapi, - sifat-sifat obat dan - kondisi penderita Efek apa yang dikehendaki : sistemik atau

lokal Mulai kerja obat (onset of action) dan lama

kerja obat (duration of action) bagaimana yang diinginkan.

Page 10: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Keamanan relatif dari rute pemberian yang bermacam-macam.

Rute yang mana yang paling menyenangkan bagi penderita.

Kondisi penderita, apakah dapat menelan atau tidak, bentuk sediaan obat yang cocok.

Page 11: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat

Cara pemberian obat melalui oral Cara pemberian obat bentuk sediaan

parenteral Cara pemberian obat bentuk sediaan

inhalasi Cara pemberian obat melalui membran

mukosa Cara pemberian obat melalui kulit

Page 12: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui oral

Cara ini paling banyak diberikan, karena mudah cara pemberiannya dan tidak merusak jaringan.

Keuntungan : Paling aman Murah Jika terjadi kesalahan dapat cepat teratasi,

misalnya dengan cara mengeluarkan isi perut Menghindarkan bahaya pemberian parenteral

Page 13: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui oral next

Kerugian : Kecepatan absorpsi bervariasi,

bergantung pada bioavailabilitas obat Fraksi obat diserap <100% First pass effects Onset lambat Durasi lebih lama

Page 14: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui oral next

Bentuk sediaan obat melalui oral

A. Bentuk Sediaan Cair

B. Bentuk Sediaan Padat

Page 15: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui oral bentuk sediaan cair

Bentuk sediaan cair

Solutio : - Obat berupa larutan dalam air, - Obat terdispersi dalam air secara molekuler, absorpsi baik,cepat melalui dinding saluran cerna masuk ke peredaran sistemik - Onset of action relatif cepat.

Page 16: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Emulsi : - Kecepatan absorpsi bentuk emulsi kurang dari solutio,kepindahan dari fase minyak ke fase air adalah faktor penghambat - Onset of action lebih lama daripada solutio

Page 17: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Suspensi :

- Kecepatan absorpsi lebih lambat daripada

bentuk solutio, karena adanya partikel obat

dalam campuran air

- Total obat yang diabsorpsi sama dengan

solutio

- Onset of action lebih lama daripada solutio

Page 18: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui oral bentuk sediaan padat

Bentuk padat. Pulvis dan pulveres, kecepatan absorpsi

dipengaruhi oleh :

- obat mengalami fase disolusi dalam GIT,

- ada atau tidak adanya zat tambahan,

- besar atau kecilnya ukuran partikel,

- kelarutan bahan obat

Page 19: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Kapsul :

- kecepatan absorpsi lebih lama daripada

bentuk serbuk (karena adanya cangkang

kapsul yang harus dihancurkan dulu)

- setelah isi kapsul terlepas, selanjutnya faktor

yang mempengaruhi = pulveres

- kapsul enteric coated =tablet enteric coated

Page 20: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Tablet : - Kecepatan absorpsi lebih lama daripada bentuk serbuk. - Kecepatan absorpsi dipengaruhi oleh pembuatan tablet, kekerasan tablet,bahan tambahan, ukuran partikel, disintegrasi dan disolusi - Untuk tablet sublingual, efeknya cepat, tidak - Untuk tablet sublingual, efeknya cepat, tidak mengalami “first pass efect”, tidak mengalamimengalami “first pass efect”, tidak mengalami penurunan bioavailabilitas (karena tidak melalui GIT)penurunan bioavailabilitas (karena tidak melalui GIT)

Page 21: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

Tablet long acting. Tablet sustained release, prolonged action dan repeat

action : tablet oral yang daya kerjanya lama, bahan obat diabsorpsi sebagian-sebagian

- Absorpsi awal, cukup untuk memberi respons farmakologis, kadar dalam darah di atas kadar minimum efektif - Absorpsi selanjutnya, kecepatan absorpsi sebanding dg kecepatan eliminasi obat - Kadar dalam plasma (efektivitas obat) dapat

dipertahankan selama 12-24 jam

Page 22: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Secara parenteral

Bentuk sediaan obat parenteral :

A. Injeksi

B. Tablet implantasi

Page 23: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

A. Bentuk sediaan injeksi

1. Intravena : obat langsung masuk ke dalam vena, onset of action segera, tidak ada fase absorpsi, bioavalabilitas 100 %, obat dengan pelarut air.

2. Subkutan : onset of action obat dalam pelarut air lebih cepat daripada dalam sediaan suspensi

Page 24: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

3. Intramuskular : onset of action bervariasi,

obat dengan pelarut air lebih cepat diabsorpsi daripada dengan pelarut minyak atau propilenglikol atau dalam bentuk suspensi (kecepatan penyerapan obat dari sediaan suspensi bergantung pada besar kecilnya partikel yang tersuspensi).

Page 25: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

B. Tablet implantasi

Implant adalah sistem di mana obat dibebaskan secara terkontrol, ditanam subkutan, efek obat lama karena kecepatan absorpsi kurang dari 1 % sehari, contoh susuk KB.

Page 26: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian secara inhalasi

1. Pemberian melalui rongga hidung atau

mulut

2. Disemprotkan ke dalam sistem

pernapasan

3. Untuk efek sistemik

4. Ukuran partikel dari suspensi menentukan tingkat penetrasi

Page 27: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

5. Memberikan efek lebih cepat dibandingkan pemberian oral

(tanpa melalui first pass effects)

6. Sediaan yang mengandung obat mudah menguap penggunaannya dengan alat semprot mekanik.

Page 28: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui membran mukosa

1. Di mulut:

Sublingual (dibawah lidah)

Lozenges (tablet hisap)

Bukal (antara pipi dan gusi)

Mula kerja obat lebih cepat dibanding pemberian oral

2. Di urogenital: efek lokal

Sediaan bacilla, bentuk batang

Page 29: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

3. Di mata: Efek lokal, untuk penyakit mata, Bentuk salep, tetes mata, Diserap melalui kornea mata.4. Di telinga: Efek lokal, obat tetes telinga5. Di hidung : efek lokal, obat tetes hidung6. Di vagina: efek lokal, sediaan ovula

Page 30: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

7. Di rektum Efek lokal Bentuk sediaan padat suppositoria (hemorrhoid)

bentuk sediaan cair enema (mengosongkan usus besar atau untuk tes diagnostik dengan bubur Barium Sulfat)

Untuk efek sistemik Bila pemberian oral tidak memungkinkan, misal :

Penderita tidak dapat menelan/ tidak kooperatif Obat rusak karena asam lambung atau enzim

dalam saluran cerna

Page 31: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Cara pemberian obat melalui kulit

1.Absorpsi sistemik Sediaan transdermal atau perkutan diberikan secara topikal melalui kulit, jalurnya melalui dinding folikel rambut, kelenjar keringat,kelenjar sebum,menembus sel stratum corneum Rute pemberian sediaan transdermal : - Memberi pelepasan obat ke sistem tubuh melalui kulit - Dapat melepaskan obat selama beberapa jam tanpa efek samping saluran cerna - Tidak dipengaruhi first pass effects

Page 32: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

2. Absorpsi lokal Pemilihan bentuk sediaan sebagian besar

tergantung pada keadaan luka penderita akut atau khronis.

Contoh : Luka akut dipakai sediaan basah (lotion)

dan krem Sub akut dan khronis dipakai sediaan

salep dan krim

Page 33: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

Waktu Pemberian Obat

Efek terapetik optimal

Tepat waktu pemberian obat (saat, lama dan frekuensi pemberian) Tepat cara pemberian obat Tepat dosis obat Tepat bentuk sediaan obat Tepat obat

Page 34: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

a. Saat pemberian 1. Pagi hari : mane, pada resep ditulis mane atau disingkat

m., misalnya pada pemberian obat pencahar dengan onset of action cepat, contoh :

R/ Laxadine syr. 60 ml S s dd CC I m 2. Tiap pagi : omni mane, pada resep umumnya disingkat

o.m., misalnya pada pemberian obat TBC, contoh :

R/ Rifampisin mg 300 mf pulv dtd XXX S s dd p I o.m.

Page 35: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

5. Sebelum makan : ante coenam, pada resep disingkat a.c., misalnya pada pemberian obat antasida, contoh :

R/ Antasida tab no. X S t dd tab I ½ h.a.c.6. Pada waktu makan/selama makan : durante

coenam, pada resep disingkat d.c. , misalnya untuk obat yang membantu pencernaan, contoh :

R/ Vitazym kap. X S t dd kap I d.c.

Page 36: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

7. Sesudah makan : post coenam, pada resep disingkat p.c., umumnya untuk obat-obat yang mengiritasi lambung, contoh :

R/ Asam mefenamat no. X

S t dd kap I p.c.

Page 37: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

b. Lama pemberian, tergantung dari

- tujuan terapi

- indikasi penyakit

- akibat yang ditimbulkan (resistensi, adiksi).

1. Diminum sepuasnya : ad libitum,disingkat ad lib., umumnya untuk penderita diare yang banyak kehilangan cairan

R/ Pedialyte btl III

s ad lib

Page 38: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

2. Jika perlu : untuk terapi simptomatik digunakan pada saat tertentu dan jangka pendek, ditulis p.r.n = pro renata

R/ Pondex cap no. X

s t dd cap I prn

Page 39: 8. CARA DAN WAKTU PEMBERIAN OBAT BLOK 12.ppt

next

3. Dalam satu siklus secara kontinyu untuk

memusnahkan kuman : pemberian

antibiotika (satu kuur, untuk infeksi

tenggorokan selama 5 hari)

R/ Co amoxyclav tab no. X

s b dd tab I 1 h.a.c