22
LAPORAN PENDAHULUAN KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI 1. DEFINISI KB - Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga (Suratun, 2008). - Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008). - Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1998). 2. TUJUAN PROGRAM KB Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

99869042 Laporan Pendahuluan Kb

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

LAPORAN PENDAHULUAN

KELUARGA BERENCANA DAN KONTRASEPSI

1. DEFINISI KB

- Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee 1997: keluarga

berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat

diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran

dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam

keluarga (Suratun, 2008).

- Keluarga berencana menurut Undang-Undang no 10 tahun 1992 (tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya

peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia

perkawinan (PUP), pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga,

peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008).

- Keluarga berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan jumlah dan jarak

kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, 1998).

2. TUJUAN PROGRAM KB

Tujuan umum adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekutan sosial ekonomi

suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga

bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lain meliputi

pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan

kesejahteraan keluarga.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

1. Keluarga dengan anak ideal

2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan

4. Keluarga sejahtera

5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

Page 2: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

3. SASARAN PROGRAM KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 yang meliputi:

1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi sekitar 1,14 persen per

tahun.

2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.

3. Menurunnya PUS yang tidak ingin punya anak lagi dan ingin menjarangkan kelahiran

berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi (unmet need) menjadi 6

persen.

4. Meningkatnya pesertaKB laki-laki menjadi 4,5persen.

5. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

6. Meningkatnya rata-rata usia perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

7. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

8. Meningkatnya jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera-1 yang aktif

dalam usaha ekonomi produktif.

9. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan

Program KB Nasional.

4. RUANG LINGKUP KB

Ruang lingkup KB antara lain: Keluarga berencana; Kesehatan reproduksi remaja;

Ketahanan dan pemberdayaan keluarga; Penguatan pelembagaan keluarga kecil

berkualitas; Keserasian kebijakan kependudukan; Pengelolaan SDM aparatur;

Penyelenggaran pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan; Peningkatan pengawasan

dan akuntabilitas aparatur negara.

5. STRATEGI PROGRAM KB

Terbagi dalam 2 hal

a. Strategi dasar

- Meneguhkan kembali program di daerah

- Menjamin kesinambungan program

b. Strategi operasional

- Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

- Peningkatan kualitas dan prioritas program

- Penggalangan dan pemantapan komitmen

- Dukungan regulasi dan kebijakan

- Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

Page 3: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

6. PERAN PERAWAT DALAM PROGRAM KB

Peran perawat dalam program KB sebagai konselor dan edukator. Untuk hal ini, perawat

harus memiliki informasi terbaru dan akurat tentang metode kontrasepsi. Hampir sebagian

dari kehamilan yang tidak direncanakan terjadi pada wanita yang menggunakan alat

kontrasepsi yang tidak tepat dan konsisten dalam penggunaannya. Maka perawat

memiliki peranan penting dalam memberikan pendidikan tentang teknik kontrasepsi

sesuai kebutuhan. Cara penggunaan yang tepat dan fokus konselingnya haruslah pada

kebutuhan dan kenyamanan pasangan yang akan menggunakan alat kontrasepsi.

7. PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH METODE KONTRASEPSI

- Keamanan

- Perlindungan terhadap PMS

- Efektifitas

- Pilihan pribadi dan kecenderungan

- Education need

- Efek samping

- Pengaruh dan kepuasaan seksual

- Ketersediaan

- Biaya

- Budaya

- Informed consent

8. DEFINISI KONTRASEPSI

- Istilah kontrasepsi berasal dari kata kontra dan konsepsi. Kontra berarti “melawan”

atau “mencegah”, sedangkan konsepsi adalah pertemuan antara sel telur yang

matang dengan sperma yang mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi

adalah menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat adanya

pertemuan antara seltelur dengan sel sperma. Untuk itu, berdasarkan maksud dan

tujuan kontrasepsi, maka yang membutuhkan kontrasepsi adalah pasangan yang aktif

melakukan hubungan seks dan kedua-duanya memiliki kesuburan normal namun

tidak menghendaki kehamilan (Suratun, 2008).

- Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah terjadinya kehamilan. Upaya itu dapat

bersifat sementara, dapat pula bersifat permanen. Penggunaan kontrasepsi

merupakan variabel yang mempengaruhi fertilitas (Prawirohardjo, 2005 B)

Page 4: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

- Kontrasepsi atau antikonsepsi (conception control) adalah cara untuk mencegah

terjadinya konsepsi, alat atau obat-obatan (Mochtar, 1998).

9. AKSEPTOR KB MENURUT SASARANNYA

Akseptor KB menurut sasarannya terbagi menjadi tiga fase yaitu

a. Fase menunda kehamilan

Masa menunda kehamilan pertama, sebaiknya dilakukan oleh pasangan yang istrinya

belum mencapai usia 20 tahun. Karena umur dibawah 20 tahun adalah usia yang

sebaiknya tidak mempunyai anak dulu karena berbagai alasan. Kriteria kontrasepsi

yang diperlukan yaitu kontrasepsi dengan pulihnya kesuburan yang tinggi, artinya

kembalinya kesuburan dapat terjamin 100%. Hal ini penting karena pada masa ini

pasangan belum mempunyai anak, serta efektifitas yang tinggi. Kontrasepsi yang

cocok dan yang disarankan adalah pil KB, AKDR dan cara sederhana.

b. Fase mengatur/menjarangkan kehamilan

Periode usia istri antara 20-30 tahun merupakan periode usia paling baik untuk

melahirkan, dengan jumlah anak 2 orang dan jarak antara kelahiran adalah 2–4 tahun.

Umur terbaik bagi ibu untuk melahirkan adalah usia antara 20-30 tahun. Kriteria

kontrasepsi yang perlukan yaitu : efektifitas tinggi, reversibilitas tinggi karena pasangan

masih mengharapkan punya anak lagi, dapat dipakai 3–4 tahun sesuai jarak kelahiran

yang direncanakan, serta tidak menghambat produksi air susu ibu (ASI). Kontrasepsi

yang cocok dan disarankan menurut kondisi ibu yaitu : AKDR, suntik KB, Pil KB atau

Implan

c. Fase mengakhiri kesuburan/tidak hamil lagi

Sebaiknya keluarga setelah mempunyai 2 anak dan umur istri lebih dari 30 tahun tidak

hamil lagi. Kondisi keluarga seperti ini dapat menggunakan kontrasepsi yang

mempunyai efektifitas tinggi, karena jika terjadi kegagalan hal ini dapat menyebabkan

terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi bagi ibu dan anak. Disamping itu jika

pasangan akseptor tidak mengharapkan untuk mempunyai anak lagi, kontrasepsi yang

cocok dan disarankan adalah metode kontap, AKDR, Implan, Suntik KB dan Pil KB

(Suratun, 2008).

10. SYARAT-SYARAT KONTRASEPSI

Hendaknya Kontrasepsi memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Aman pemakaiannya dan dapat dipercaya

b. Efek samping yang merugikan tidak ada

Page 5: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

c. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan

d. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan

e. Tidak memerlukan bantuan medik atau kontrol yang ketat selama pemakaiannya

f. Cara penggunaannya sederhana

g. Harganya murah supaya dapat dijangkau oleh masyarakat luas

h. Dapat diterima oleh pasangan suami istri (Mochtar, 1998).

11. CARA-CARA KONTRASEPSI

Cara-cara kontrasepsi dapat dibagi menjadi beberapa metode :

a. Pembagian menurut jenis kelamin pemakai

1) Cara atau alat yang dipakai oleh suami (pria)

2) Cara atau alat yang dipakai oleh istri (wanita)

b. Menurut pelayanannya

1) Cara medis dan non-medis

2) Cara klinis dan non-klinis

c. Pembagian menurut efek kerjanya

1) Tidak mempengaruhi fertilitas

2) Menyebabkan infertilitas temporer (sementara)

3) Kontrasepsi permanen dengan infertilitas menetap

d. Pembagian menurut cara kerja alat/cara kontrasepsi

1) Menurut keadaan biologis: senggama terputus, metode kalender, suhu badan

dll

2) Memakai alat mekanis : kondom, diafragma,

3) Memakai obat kimiawi : spermisida

4) Kontrasepsi intrauterina : IUD

5) Hormonal : pil KB, suntikan KB, dan alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK)

6) Operatif : tubektomi dan vasektomi

f. Pembagian umum dan banyak dipakai adalah

1) Metode merakyat : senggama terputus, pembilasan pasca senggama,

perpanjangan masa laktasi

2) Metode tradisional : pantang berkala, kondom, diafragma dan spermisida

3) Metode modren

a) Kontrasepsi hormonal : pil KB, suntik KB, alat kontrasepsi bawah kulit.

b) Kontrasepsi intrauterina : IUD

4) Metode permanen operasi : tubektomi pada wanita dan vasektomi pada pria

Page 6: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

(Mochtar, 1998).

12. JENIS METODE KONTRASEPSI

Beberapa jenis metode kotrasepsi adalah:

a. Metode biologis atau alamiah

Kontrasepsi yang memberikan ASI sebagai alat kontrasepsi, bila

- Menyusui secara penuh (Full Breast Feeding)

- Belum haid

- Umur bayi kurang dari 6 bulan

- Harus dilanjutkan denganmetode kontrasepsi lain

Cara kerja: penundaan atau penekanan ovulasi

Keuntungan kontrasepsi:

- Efektifitas tinggi (keberhasilan 98 % dalam 6 bulan pertama postpartum)

- Segera efektif

- Tidak mengganggu senggama

- Tidak ada efek samping sistemik

- Tidak perlu pengawasan medik

- Tidak perlu obat/alat

- Tanpa biaya

Keuntungan non-kontrasepsi (untuk bayi)

- Mendapatkan kekebalan pasif

- Sumber asupan gizi terbaik dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi yang

optimal

- Terhindar dari paparan kontaminasi air, susu lain atas alat minum yanng dipakai.

Keuntungan non-kontrasepsi (untuk ibu)

- Mengurangi perdarahan postpartum

- Mengurangi resiko anemia

- Meningkatkan hubungan psikologis ibu dan bayi

Keterbatasan:

- Perlu persiapan sejak perawatan kehamilan agar segera menyusui dalam 30 menit

postpartum

- Mungkin sulit dilaksanakan karena kondisi sosial

- Efektifitas tinggi hanya sampai haid kembali atau sampai 6 bulan

- Tidak melindungi terhadap IMS termasuk hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS

Page 7: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

Yang dapat menggunakan MAL atau ASI:

Ibu yang menyusui secara eksklusif bayinya kurang dari 6 bulan dan belum haid

setelah melahirkan. Yang seharusnya tidak menggunakan MAL:

- Sudah haid setalah bersalin

- Tidak menyusui secara eksklusif

- Bayi lebih dari 6 bulan

b. Metode KB alamiah (KBA)

Ibu harus mengetahui kapan masa suburnya berlangsung dan efektif dipakai bila

tertib dan tidak ada efek samping. Metode KBA harus berdasarkan kesadaran penuh

dari siklus reproduksi wanita

Cara kerja:

Metode lendir serviks atau metode ovulasi billing (MOB) adalah paling efektif. Cara

yang kurang efektif misalnya sistem kalender atau pantang berkala dan metode suhu

berkala yang sudah tidak diajarkan lagi.

Metode kerja:

- Untuk kontrasepsi: senggama dihindari pada masa subur, yaitu pada fase siklus

mens dimana terjadi kemungkinan konsepsi

- Untuk konsepsi: senggama direncanakan pada masa subur, yaitu dekat

pertengahan siklus (hari ke 10-15) atau tanda-tanda kesuburan.

Manfaat kontrasepsi

- Dapat menghindari atau mencapai kehamilan

- Tidak ada resiko kesehatan berhubungan dengan kontrasepsi

- Tidak ada efek samping

- Murah atau tanpa biaya

Manfaat non-kontrasepsi

- Meningkatkan keterlibatan suami dalam KB

- Menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi

- Memungkinkan mengeratkan hubungan melalui peningkatan komunikasi

pasangan.

Keterbatasan

- sebagai kontraseptif sedang (9-12 kehamilan perwanita selama tahun pertama

pemakaian

- keefektifan tergantung kemauan dan disiplin pasangan

Page 8: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

- perlu pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang efektif

secara benar

- dibutuhkan pelatih KBA (bukan tenaga medis)

- perlu pantang masa subur

- perlu pencatatan tiap hari

- infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai

- termometer basal diperlukan untuk metode tertentu

- tidak terlindungi dari HBV atau IMS

Metode simtomtermal

Ibu harus mendapatkan intruksi untuk metode serviks dan suhu basal. Ibu dapat

menentukan masa subur dengan mengamati suhu tubuh dan lendir serviks

Coitus interuptus

Adalah mengeluarkan penis dari vagina sebelum ejakulasi. Meskipun keefektifan

metode ini 80%, tetapi metode ini membutuhkan kontrol yang baik dari pria. Metode

ini mengurangi kepuasan pasangan. Meskipun ejakulasi keluar dari vagina, cairan

preejakulasi terkadang juga mengandung sperma sehingga pembuahan dapat terjadi.

c. Metode mekanik

Kondom

Merupakan selaput/selubung karet yang dapat terbuat dari lateks, plastik atau

bahan alami yang dipasang pada penis selama senggama.

Cara kerja: kondom mengurangi terjadinya pertemuan sperma dan ovum dengan

mengemas pada ujung selubung karetnya. Selain itu, kondom juga mencegah

penularan mikroorganisme dari pasangan.

Efektifitas: kondom cukup efektif bila dipakai secara benar. Selama ilmiah

didapatkan hanya sedikit angka kegagalan kondom yaitu 2-12 kehamilan per 100

perempuan pertahun

Keterbatasan

- Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan

- Efektifitas tidak terlalu tinggi

- Agak mengganggu hubungan seks karena mengurangi sentuhan langsung

- Pada beberapa klien agak sulit mempertahankan ereksi.

- Harus selalu tersedia saat hubungan seks

- Beberapa klien malu untuk membeli kondom

- Pembungan kondom bekas menimbulkan limbah

Page 9: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

Manfaat

- Efektif bila digunakan dengan benar

- Tidak mennganggu produksi ASI

- Tidak mengganggu kesehatan

- Tidak memiliki pengaruh sistemik

- Murah dan dapat dibeli secara umum

- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaab kesehatan khusus

- Dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi sementara

Spermisida

Adalah bahan kimia yang digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh

sperma, dikemas dalam bentuk aerosol (busa), tablet vaginal, supositoria,

disolvable film dan krim

Cara kerja: spermisida menyebabkan sel membran sperma terpecah,

memperlambat gerakan sperma dan menurunkan kemampuan sperma untuk

membuahi

Manfaat

- Efektif seketika

- Tidak mengganggu produksi ASI dan melindungi dari PMS.

- Bisa sebagai pendukung metode lain

- Tidak mengganggu kesehatan klien

- Tidak mempengaruhi sistemik

- Mudah digunakan

- Meningkatkan lubrikasi selama berhubungan seks

- Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

Keterbatasan

- Efektifitas kurang

- Efektifitas sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan

- Ketergantungan pengguna dengan memakainya, tiap melakukan hubungan

seks

- Pengguna harus menunggu 10-15 menit untuk tablet vaginal, supositoria,

disolvable film

- Efektifitas aplikasi hanya 1-2 jam

Efek samping

- Iritasi vagina atau penis (kemungkinan adanya PMS)

Page 10: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

- Gangguan rasa panas divagina (kemungkinan alergi)

Diafragma

Adalah cup berbentuk bulat cembung dari latex yang diinsersikan ke dalam vagina

sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks. Jenis diafragma: flat, spring,

coil spring.

Cara kerja: menahan sperma agar tidak mencapai saluran reproduksi bagian atas

(uterus, tuba fallopi) dan sebagai alat tempat spermisida.

Manfaat

- Efektif bila digunakan dengan benar

- Tidak mengganggu produksi

- Tidak mengganggu hubungan seksual karena telah terpasang 2 jam

sebelumnya.

- Tidak mengganggu kesehatan

- Tidak mengganggu sistemik

Keterbatasan

- Efektifitas sedang (bila digunakan dengan spermisida angka kegagalan 6-18

kehamilan per 100 wanita pertahun pertama)

- Keberhasilan sebagai kontrasepsi bergantung pada kepatuhan

- Motivasi diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan

- Motivasi diperlukan berkesinambungan

- Pemeriksaan pelviks diperlukan untuk memastikan ketepatan pemasangan

- Pada beberapa pengguna menyebabkan UTI (infeksi)

- Pada 6 jam pasca berhubungan seksual, alat masih harus berada diposisi

semula

Efek samping

- Infeksi saluran uretra

- Reaksi alergi diafrgama

- Rasa nyeri pada tekanan terhadap kandung kemih atau rektum

- Timbul cairan vagina dan berbau jika dibiarkan lebih dari 24 jam

Cup serviks

Bentuk dan cara penggunaan cup serviks sama dengan diafragma tapi memiliki

ukuran lebih kecil. Cup serviks tidak menyebabkan tekanan pada VU sehingga

dipakai selama 48 jam dan tambahan ulang spermisida tidak diperlakukan. Cup ini

Page 11: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

tidak harus dilepas selama 6 jam pasca coitu terakhir. Cara pemasangan dan

pelepasan lebih sulit karena ukuran lebih kecil.

Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)

Sangat efektif, reversible dan berjangka panjang, haid menjadi lebih lama, panjang

dan banyak. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia produktif. Tidak boleh

dipakai wanita terpapar IMS.

Jenis: inert (dari plastik) mengandung tembaga, mengandung hormon steroid.

Cara kerja: belum diketahui secara pasti. Pendapat terbanyak, AKDR

menimbulkan reaksi radang pada endometrium dengan serbukan leukosit yang

dapat menghancurkan sperma.

Kontra indikasi pemasangan IUD / AKDR

- Adanya sangkaan kehamilan

- Pendarahan di saluran kencing

Implant

Adalah alat kontrasepsi yang berbentuk kecil seperti karet elastis yang ditanam

dibawah kulit dan pemakain alat ini dalam jangka waktu 3 – 5 tahun.

Kontraindikasi penggunaan implant: Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan

perubahan pola haid berupa bercak Pendarahan ( spotting, hipermenorea serta

amenorea ).

Evektivitas : Sangat efektif ( kegagalan 0,2 – 1 kehamilan per 100 perempuan ).

MOW (Metode Operatif Wanita)

Metode Operatif Wanita adalah metode operasi melalui operasi rongga perut

dengan pemotongan pada tubapalopi. Sehingga dengan demikian tidak akan

terjadi pembuahan.

Kontraindikasi penggunaan MOW : Alergi terhadap obat anastesi, berat badan

berlebihan ( obesitas ), infeksi pada saat melahirkan (intrapartum) dan nifas.

Efektivitas : Sangat efektif ( gagal 0,1 – 0,7 per 100 perempuan.

MOP (Metode Operatif pria)

Metode operatif Pria adalah pemotongan vas deferens (saluran yang membawa

sperma dari testis).

MOP atau Vasektomi dilakukan oleh ahli bedah urolog dan memerlukan waktu

sekitar 20 menit.Pria yang menjalani vasektomi sebaiknya tidak segera

menghentikan pemakaian kontrasepsi, karena biasanya kesuburan masih tetap

ada sampai sekitar 15-20 kali ejakulasi.

Page 12: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

Setelah pemeriksaan laboratorium terhadap 2 kali ejakulasi menunjukkan tidak

ada sperma, maka dikatakan bahwa pria tersebut telah mandul.

Komplikasi dari vasektomi adalah:

- Perdarahan

- Respon peradangan terhadap sperma yang merembes

- Pembukaan spontan

Suntik

Kontrasepsi suntikan adalah hormon yang diberikan secara injeksi untuk

mencegah terjadinya kehamilan. Adapun jenis suntikan hormon ini ada yang terdiri

atas satu hormon, dan ada pula yang terdiri atas dua hormon sebagai contoh jenis

suntikan yang terdiri satu hormon adalah Depo Provera, Depo Progestin, Depo

Geston dan Noristerat. Sedangkan yang terdiri dari atas dua hormone adalah

Cyclofem dan Mesygna. KB suntik sesuai untuk wanita pada semua usia

reproduksi yang menginginkan kontrasepsi yang efektif, reversibel, dan belum

bersedia untuk sterilisasi.

Cara kerja

Depo provera disuntikkan setiap 3 bulan sedangkan Noristerat setiap 2 bulan.

Wanita yang mendapat suntikan KB tidak mengalami ovulasi.

Efektivitas

- Dalam teori: 99,75 %

- Dalam praktek: 95-97 % 14

Keuntungan

- Mengurangi kunjungan

- Merupakan metode yang telah dikenal oleh masyarakat

- Dapat dipakai dalam waktu yang lama

Kontraindikasi

- Hamil atau disangka hamil

- Perdarahan pervaginam yang tidak diketahui sebabnya

- Tumor/keganasan

- Penyakit jantung, hati, darah tinggi, kencing manis,

- Penyakit paru berat, varices

Efek Samping

Page 13: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

Efek samping dari dari suntikan Cyclofem yang sering ditemukan adalah mual,

berat badan bertambah, sakit kepala, pusing-pusing dan kadang-kadang gejala

tersebut hilang setelah beberapa bulan atau setelah suntikan dihentikan.

Sedangkan efek samping dari suntikan Depo Provera, Depo Progestin, Depo

Geston dan Noristeat yang sering dijumpai adalah mensturasi tidak teratur, masa

mensturasi akan lebih lama, terjadi bercak perdarahan bahkan mungkin menjadi

anemia pada beberapa klien.

Kontrasepsi Pil

Pil KB biasanya megandung Estrogen dan Progesteron. Cara kerja pil KB adalah

dengan cara menggantikan produksi normal Estrogen dan Progesteron dan

menekan hormon yang dihasilkan ovarium dan releasing factor yang dihasilkan

otak sehingga ovulasi dapat dicegah. Efektivitas metode ini secara teoritis

mencapai 99% atau 0,1 – 5 kehamilan per 100 wanita pada pemakaian di tahun

pertama bila digunakan dengan tepat. Tetapi dalam praktek ternyata angka

kegagalan pil masih cukup tinggi yaitu mencapai 0,7 - 7%.

Keuntungan dan kerugian pemakaian pil KB antara lain :

Keuntungan pil KB :

a. Efektivitasnya tinggi bila diminum secara rutin

b. Nyaman, mudah digunakan, dan tidak mengganggu senggama

c. Reversibilitas tinggi

d. Efek samping sedikit

e. Mudah didapatkan, tidak selalu perlu resep dokter karena pil KB dapat

diberikan oleh petugas non medis yang terlatih

f. Dapat menurunkan resiko penyakit-penyalit lain seperti kanker

ovarium, kehamilan ektokpik, dan lain-lain

g. Relatif murah

Kerugian pil KB :

a. Efektivitas tergantung motivasi akseptor untuk meminum secara rutin tiap hari

b. Rasa mual, pusing, kencang pada payudara dapat terjadi

c. Efektivitas dapat berkurang bila diminum bersama obat tertentu

d. Kemungkinan untuk gagal sangat besar karena lupa

e. Tidak dapat melindungi dari resiko tertularnya Penyakit Menular Seksual

Cara kerja:

Page 14: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

- Menekan ovulasi

- Mencegah implantasi

- Mngentalkan lender serviks

Jenis Pil KB

Pil kombinasi

Pil kombinasi berisi estrogen maupun progesterone.

a. Monofasik: pil 21 tablet mengandung hormone aktif estrogen dan

progesterone dalam jumlah dosis yang sama dengan 7 tablet tanpa hormon

aktif

b. Bifasik: pil yang tersedia dalam 21 tablet, mengandung hormon aktif

estrogen dan progesterone dalam jumlah dosis yang berbeda dengan 7

tablet tanpa hormon aktif

c. Trifasik : pil yang tersedia dalam 21 tablet, mengandung hormon aktif

estrogen dan progesterone dalam jumlah dosis yang berbeda dengan 7

tablet tanpa hormon aktif

Pil mini

Pil KB yang digunakan untuk ibu menyusui dengan dosis progestin lebih rendah

dibandingkan dengan pil kombinasi dan tidak mengandung estrogen.

Keuntungan:

- Sangat efektif jika digunakan dengan benar

- Tidak mengurangi produksi ASI

- Aman dan mudah digunakan

Kerugian:

- Relative mahal, keefektifan berkurang jika tidak menyusui dengan benar

- Siklus haid terganggu

- Harus diminum rutin tiap hari

Pil pasca senggama

Jenis pil KB yang digunakan pasca melakukan hubungan suami istri dan tidak

dapat ditunda. Berisi levonorgestron 0.75 mg

Keuntungan:

- Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan

- Cara kerja fisiologis, tidak menggangu kesuburan

Cara penggunaan:

-Pil I diminum segera setelah senggama dan pil II diminum 12 jam setelah pil 1

Page 15: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

-Dosis obat harus diminum ulang jika klien muntah dalam 12 jam setelah pil 1

DEPARTEMEN MATERNITAS

LAPORAN PENDAHULUAN, ASKEP DAN RESUME

KELUARGA BERENCANA

DI PUSKESMAS SINGOSARI

Disusun Oleh:

USWATUN CAHASANAH

Page 16: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

0810720070

JURUSAN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2012

PATHWAY KONTRASEPSI

Kontrasepsi suntik

Suntik

Sirkulasi

Retensi cairan

Peningkatan TD

Menghambat siklus

oksigenasi

Nyeri kepala

NYERI

Menghambat produksi PG

Peningkatan proteksi thdp

mukosa lambung

GIT

Merangsang pusat reseptor

makanan

Nafsu makan meningkat

BB meningkat

PERUBAHAN BODY IMAGE

Iritasi mukosa lambung

Asam lambung

meningkat

Merangsang muntah

DEFISIT VOLUME CAIRAN

Reproduksi

Stimulasi hipotalamus

Menekan LH, FSH

Ovulasi terhambat

Perubahan maturasi

endometrium

Atropi

Dinding rahim sulit lepas

Amenorhea

ANSIETAS

Pengentalan lendir serviks

Menghambat penetrasi sperma

Sperma ovum tidak bertemu

Lendir berlebih

keputihan

Faktor pembekuan

darah meningkat

Trombosis

Sirkulasi perifer terhambat

Metabolisme anaerob

Penumpukan asam laktat

Page 17: 99869042 Laporan Pendahuluan Kb

PROGESTERON ESTROGEN