57

Click here to load reader

9.Imobilisasi Dan Transportasi

  • Upload
    pradita

  • View
    54

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

I

Citation preview

Page 1: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

IMOBILISASI DAN TRANSPORTASI

Page 2: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Tujuan

Melakukan imobilisasi dan stabilisasi optimal untuk transfer pasien dengan aman menggunakan alat transportasi yang tepat

Seleksi pasien yang memerlukan transfer ke rujukan pusat trauma yag lebih tinggi

Page 3: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Rujukan tidak berdasarkan lokasi tetapi kemampuan (fasilitas, SDM) menangani kasus trauma secara definitif

Do No Further Harm

Page 4: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Mengenali kemampuan yang dimiliki RS (yang merujuk atau penerima rujukan)

Jarak ke pusat rujukan Melakukan stabilisasi sebelum transfer

(intervention prior to transfer is a surgical decision)

Page 5: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Imobilisasi

Trauma spinal Trauma muskuloskeletal

Page 6: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Trauma spinal

Multipel trauma Jejas diatas daerah klavikula Pasien yang tidak sadar (5-10%) High speed velocity

Page 7: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Gejala klinis (trauma spinal)

Nyeri Paresis s/d paralisis (penurunan kekuatan

motorik) Gangguan sensoris (parestesis dsb) Pernafasan diafragmatika Hipotensi dengan bradikardi (neurogenic

Page 8: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Trauma muskuloskeletal

Deformitas (angulasi/rotasi/discrepancy) Udema Nyeri Luka atau tulang yang terpapar Gangguan NVD Compartment syndrome

Page 9: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Prinsip Imobilisasi

Setelah stabilisasi ABC Do no further harm Menggunakan alat yang rigid/semi rigid Melakukan imobilisasi sesuai prosedur Melakukan re-evaluasi pasca imobilisasi

Page 10: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Trauma spinal

Semi rigid cervical collar Long spine board with straps Scoop stretcher

Page 11: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Trauma muskuloskeletal

Bidai (splint) Traction splint PASG (pneumatic anti shock garment)

Page 12: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Tujuan Imobilisasi

Mengurangi nyeri Mencegah gerakan fragmen tulang Mencegah fraktur tertutup menjadi terbuka Memudahkan transportasi Mencegah perdarahan Mencegah kelumpuhan pada cedera

vertebra

Page 13: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Prinsip pemasangan bidai

Buka periksa tanda fraktur / dislokasi Periksa gangguan vaskuler Tutup luka terbuka Imobilisasi proximal dan distal sendi Jangan memindahkan sebelum imobilisasi Beri bantalan Reposisi dengan traksi

Page 14: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Transfer protocols

Reffering physician (kemana ?) Information to transferring personnel

(Inf U/ mdahkan,dok pribadi) Documentation Stabilization prior to transfer

(stb sblm pindah) Management during transport (slama d jln)

Page 15: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Transportasi :Dilakukan dalam kondisi stabil (ABC)

Selama transportasi harus diperhatikan :

- Tanda vital

- Bantuan kardio respirasi

- Obat atas indikasi

- Komunikasi

- Dokumentasi

Page 16: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Permasalahan yang mungkin timbul : Posisi ETT Cara mengemudi yang ideal Antisipasi penurunan kesadaran

Page 17: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

PEMBIDAIANPrinsipi-Prinsip Pembidaian:�

1. Buka pakaian yang menutup bagian anggota tubuh yang dibidai.

2. Lakukan pemeriksaan status vaskular (denyut nadi dan pengisian

kapiler) serta status motorik dan sensorik di distal trauma.

3. Tutup semua luka dengan kasa steril/bahan yang bersih.4. Jangan memindahkan/menggerakkan anggota gerak

sebelum dilakukan pembidaian.5. Pada kasus fraktur, pembidaian harus mencakup sendi di

bagian proksimal dan distal fraktur.6. Pada trauma sendi, pembidaian harus mencakup tulang

di sebelah proksimal dan distal sendi.7. Semua bidai harus diberi bantalan lunak.

Page 18: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Prinsip-prinsip pembidaian (lanjutan):

8. Selama pembidaian, anggota gerak harus ditopang dengan tangan untuk menghindari trauma lebih lanjut.

9. Jika terjadi deformitas (angulasi), lakukan traksi untuk memulihkan realignment (kesejajaran anggota gerak).

10. Jika terdapat tahanan saat dilakukan traksi, pembidaian dilakukan pada posisi apa adanya.

11. Pembidaian trauma tulang belakang dilakukan dengan prinsip neutral in-line position.

12. Jika ragu-ragu apakah terjadi fraktur/dislokasi, lakukan pemasangan bidai!

Page 19: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

TUTUP LUKA DENGAN KASA STERIL, JANGAN DILAKUKAN JAHIT LUKA.

HENTIKAN PERDARAHAN DENGAN MENGGUNAKAN BALUT TEKAN

Page 20: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

PEMBIDAIAN PADA ANGGOTA GERAK ATAS

1. Fraktur klavikula dan skapula, serta separasi sendi akromioklavikular

• Dilakukan dengan mitela (selendang).

• Prinsip: menyangga berat anggota gerak atas dan menghilangkan efek tarikan gaya

gravitasi.

Page 21: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Pembidaian pada kasus fraktur klavikula dan skapula,serta separasi sendi

akromioklavikula.

Page 22: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

• Pembidaian pada dislokasi sendi bahu

Page 23: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

• Pembidaian pada fraktur humerus

Page 24: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

• Pembidaian pada fraktur atau dislokasi daerah sendi siku

Page 25: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Perhatikan: tangan dalam keadaan

“functional position”

yaitu seolah-olah sedang memegang

bola.

Page 26: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 27: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 28: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

PEMBIDAIAN DENGAN AIR SPLINT

Page 29: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 30: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

PEMBIDAIAN PADA ANGGOTA GERAK BAWAH

1. Dislokasi Sendi Panggul

• Pembidaian dilakukan pada posisi tersebut apa adanya, tanpa melakukan realignment

Page 31: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

• Pembidaian pada dislokasi sendi panggul

Page 32: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 33: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Pembidaian pada traum di sekitar sendi lutut Fraktur/dislokasi

sendi lutut atau patela Fraktur cruris

Pembidaian dilakukan pada sendi lutut dalam keadaan

ekstensi

Page 34: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Pembidaian pada trauma di sekitar sendi lutut dalam posisi fleksi pada sendi lutut

Page 35: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

• Pembidaian untuk trauma di sekitar sendi pergelangan kaki

Page 36: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Pembidaian pada trauma servikal dengan collar brace

Page 37: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 38: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 39: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 40: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 41: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

EVAKUASI KORBAN KECELAKAAN

Page 42: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 43: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Log Roll

Page 44: 9.Imobilisasi Dan Transportasi
Page 45: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Transfer Pasien• Reffering physician• Information to transfering

personel• Documentation• Stabilization prior

to transfer• Management during

transport

Page 46: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

SARAT - SARAT AMBULANS

• Ambulans harus

cukup tinggi• 2-3 petugas• Kecepatan 60 km• Sirene di matikan• Rotator di hidupkan

Page 47: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

HARUS TERSEDIA ALAT-ALAT RESUSITASI !

Page 48: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

STABILITASI PASIEN DENGAN CIDERA CERVIKAL

Page 49: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

TRANSPORTASI PASIEN

Definisi :Memindahkan pasien dari satu tempat

ke tempat lain tanpa alat maupun dengan alat. Tergantung kondisi pasien.

Tanpa alat : 1 penolong 2 penolong 3 atau 4 penolong

Page 50: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Dengan alat :

Kursi atau kayu Tandu / usungan Kendaraan :

- Motor- Mobil atau ambulans- Pesawat atau helikopter

Page 51: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Aturan Dalam Memindahkan Korban

Bila di perlukan betul dan tidak membahayakan penolong

Terangkan pada korban dengan tindakan yang akan dilakukan

Libatkan penolong lain yaitu yang mengerti akan tindakan yang akan dilakukan

Lakukan dengan satu komando Lakukan dengan tehnik yang benar

agar tidak membuat cidera punggung penolong

Page 52: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Tehnik Transportasi

Human Crutch Drag Method

Page 53: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Cradle Method Pick -A- Back

Page 54: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

2 Penolong

Two Handed Seat Fore and aft Carry

Page 55: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

Memakai Tandu atau Stretcher

Page 56: 9.Imobilisasi Dan Transportasi

STRECTCHER KHUSUSThe Rescue Stretcher

Page 57: 9.Imobilisasi Dan Transportasi