Acquired Dyslexia

  • Upload
    kukuno

  • View
    201

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Lisa Puspitorini

Seorang wanita 30 tahun right handed , tiba - tiba bicara melantur & kehilangan kemampuan untuk memahami suatu pembicaraan. Pemeriksaan neurology menunjukan adanya aphasia Wernicke, gangguan bicara fluent, paraphasi semantik dan phonemik. Penamaan baik, pengulangan kata tunggal dan fonem terganggu, pengulangan kata-kata high imageability (meja tulis) lebih baik dibanding kata-kata low imageability (nasib).lisa 24/05/2010

2

Gangguan semantik terlihat ketika diminta untuk mengulangi "kemeja," dia berkata "dasi." Tomography scan axial (CAT) setelah 6 bulan dari onset menunjukkan adanya infark di kortikal yang melibatkan gyrus temporalis superior.

lisa

24/05/2010

3

Pengertian membaca terganggu, test komprehensif masih baik untuk kata kata dengan high imageability, tetapi tidak mengerti arti kata-kata low imageability yang ia baca dengan suara keras. Reading oral untuk kata kata tunggal masih baik. Dia membaca 95% kata kata tunggal dengan tepat dan benar dalam membaca lima perintah dari the Boston Diagnostic Aphasia Examination ( Goodglass & Kaplan, 1972).

lisa

24/05/2010

4

Walaupun kemampuan memba dipengaruhi oleh pencitraan kata yang dimaksud, dia membaca kata kata low imageability (tujuan masa depan) sebaik kata-kata high imageability ( kursi). Secara ringkas, WT. menunjukkan aphasia Wernicke & alexia yang ditandai dengan masih baiknya oral reading untuk kata yang sebenarnya, tetapi mengalami gangguan pada reading comprehension & lemah dalam membaca yang bukan kata. Pola gangguannya dalam membaca sesuai dengan syndroma phonological dyslexia.lisa 24/05/2010

5

Dejerine menguraikan gambaran awal dari gangguan membaca yang merupakan hasil dari lesi di otak ke dalam dua naskah yang berkembang di akhir abad ke sembilan belas (1891, 1892). Pasien pertama Dejerine (1891) menunjukkan gangguan membaca dan menulis sebagai mild aphasia setelah infark yang melibatkan lobus parietal kiri. Dejerine menyebutnya alexia with agraphia dan berargumentasi bahwa defisit ini berhubungan dengan kelainan optical image for word yang dianggapnya dipengaruhi oleh girus angularis kiri.lisa 24/05/2010

6

Pasien kedua Dejerine (1892) sungguh berbeda. Pasien ini memperlihatkan right homonymous hemianopia dan tidak mampu membaca dengan suara keras / membaca dengan pengertian, tetapi dapat menulis & berbicara dengan baik. Gangguan ini, menunjukkan alexia tanpa agraphia (dikenal juga sebagai agnosic alexia dan pure alexia), ditujukan oleh Dejerine sebagai disconnection antara informasi visual yang diwakili oleh hemisfer kanan dan gyrus angularis kiri.

lisa

24/05/2010

7

Pada tahun 1977, Benson mencari perbedaan yang ketiga dari lesi lobus frontalis yang berhubungan dengan alexia. Kelainan ini dikatakan berhubungan dengan aphasia Broca seperti halnya agraphia. Akhirnya, pasien pasien ini dikatakan menunjukan sebuah literal alexia atau gangguan dalam mengidentifikasi huruf dalam kata-kata (Benson, 1977).

lisa

24/05/2010

8

Membaca adalah proses yang rumit yang melibatkan banyak prosedur yang berbeda dan fasilitas kognitiv. Sistim visual secara efisien merupakan proses yang rumit yang berdasarkan stimulus, setidaknya untuk kelompok kata yang sesuai alphabet, yang terdiri dari unit unit kecil yang mengandung arti, berupa kalimat. Fakta bahwa pembaca normal mahir mengenali kata membuat beberapa ahli beranggapan bahwa kata kata tidak di proses sebagai suatu seri pasti dari kalimat tetapi merupakan wujud tunggal dari proses yang sama ketika mengenali obyek.lisa 24/05/2010

9

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, identifikasi kata tidak hanya membutuhkan huruf utama untuk di identifikasi tetapi juga urutan huruf yang akan diproses. Dalam model membacadual route, identifikasi urutan huruf mungkin dapat ditentukan dengan beberapa prosedur secara terpisah. Yang pertama adalah prosedur lexical dimana urutan huruf diidentifikasi dengan mencocokkan huruf yang telah disimpan dalam daftar kata yang familier, atau dari sistem visual.lisa 24/05/2010

10

Model membaca dual route menganggap bahwa barisan kata dapat di ubah secara langsung dalam bentuk suara dengan mengaplikasikan penyesuaian antara orthography dan phonology. Dalam hal ini, yang dimaksud mungkin bentuk phonology dari kata. Para peneliti ini menggambarkan penderita (G.R) yang membaca kira kira 50% benda nyata (contoh: meja, donat), tetapi sangat terganggu dalam membaca benda abstrak (contoh : nasib, benar) dan semua bagian dari kemampuan bicara.

lisa

24/05/2010

11

Hal yang paling menarik dari penampilan G.R adalah kecenderungan salah yang muncul sebagai semantically yang berhubungan dengan kata target (contoh :speak dibaca talk). Marshall & Newcombe menyebut gangguan ini sebagai deep dyslexia. Para peneliti ini juga menyebutkan dua penderita yang memiliki kelainan primer yang terlihat sebagai ketidak mampuan dalam grapheme phoneme, yang jarang dapat diterapkan rule of e (dimana memperpanjang huruf hidup sebelumnya dalam kata seperti like) & pengalaman yang cukup sulit dalam menyimpulkan bunyi yang cocok untuk sekelompok konsonan dan huruf hidup digraphs.lisa 24/05/2010

12

Karakteristik kelainan ini adalah adanya gangguan aplikasi penyesuaian dari tulisan menjadi bunyi yang disebut surface dyslexia. Prosedur pertama adalah dengan memobilisasi kata kata yang sesuai sebagai perwakilan dari kata kata yang disimpan (atau visual word form), yang langsung merubah arti pada deep dyslexia, dengan karakter kelainan semantic (dimana penderita sering tidak tahu), yang dianggap terlibat. Prosedur ke dua berdasarkan proses phonology dengan grapheme to phoneme atau tulisan ke suara berhubungan dengan asal usul phonology yang cocok (atau sound out the word), sedangkan membaca pada surface dyslexia dianggap melalui prosedur non lexical.lisa 24/05/2010

13

Model pemprosesan informasi membaca sesuai gambar 6.1 dimana ditetapkan tiga prosedur yang berbeda pada oral reading. Pertama (label A pada gambar 6.1) terlibat dalam sistem penyimpanan visual word & jalan menuju informasi semantik yang berakhir pada aktivasi penyimpanan kata pada level pengucapan kosa kata. Yang kedua (B pada gambar 6.1) terlibat dalam nonlexical grapheme to phoneme atau proses translasi dari tulisan ke suara, melalui proses penyesuaian pengucapan phonem.lisa 24/05/2010

14

Mekanisme ketiga (C pada gambar 6.1) secara lexical dianggap adanya keterlibatan sistem aktivasi kata visual dan pengucapan kosa kata. Prosedur ini disebut mekanisme / rute membaca direct. Suport terhadap mekanisme direct lexical berasal dari berbagai sumber, termasuk pengamatan terhadap beberapa subyek yang membaca dengan suara keras tetapi tidak mengerti (Schwartz, Saffran, & Marin,1979; Noble, Glosser & Grossmann, 2000; Lambon Ralph, Ellis, & Franklin, 1995).lisa 24/05/2010

15

Written Word

Visual Analysis

Visual Word Form System

B

A CSemantics

Aonolo ical Out ut exicon

rint to Sound Conversion

B Spoken wordlisa 24/05/2010

16

Defisit pada proses stimulus visual, yang mencegah penderita untuk menyusun perwakilan kata yang mewakili identitas & susunan huruf. Kontras dengan central dyslexia yang mencerminkan gangguan deeper atau higher dari fungsi membaca melalui kata - kata visual dalam pengucapannya / pengartiannya.

lisa

24/05/2010

17

Kelainan ini yang paling sering terjadi pada peripheral reading disturbances. Berhubungan dengan lesi di hemisfer kiri yang berefek pada cortex occipital kiri (yang bertanggung jawab terhadap analisa stimulus visual pada sisi kanan atau lapang pandang kanan) dan struktur yang menyuplai informasi pada otak regio ini (antara lain : nukleus genikulatum lateral kiri dari thalamus dan white matter, termasuk serat callosal dari cortex visual kanan yang intak).lisa 24/05/2010

18

Disebabkan adanya lesi yang mengeblok input direct visual menuju ke mekanisme pencetakan kata di hemisfer kiri / adanya gangguan pada sistem kata visualnya sendiri (Geschwind & Fusillo, 1966; warrington & Shallice, 1980; Cohen et al., 2000). Beberapa dari penderita ini terlihat tidak dapat membaca sama sekali, dimana yang lain dapat membaca walaupun lambat dan tampak kesulitan melalui proses yang melibatkan identifikasi serial huruf (sering disebut membaca huruf demi huruf).

lisa

24/05/2010

19

Pembaca huruf demi huruf sering mengucapkan huruf dengan keras, pada beberapa kasus, mereka salah mengenali huruf, biasanya pada huruf yang memiliki kemiripan secara visual, seperti pada kasus N M (lihat Patterson & Kay, 1982). Cara mereka membaca lambat, sering dan panjang. Perlu penelitian yang lama untuk mengetahui bahwa penderita dengan alexia murni tidak dapat membaca, kecuali huruf per huruf (Dejerine, 1892; Gescwind & Fusillo, 1966).lisa 24/05/2010

20

Beberapa penderita mengenali huruf dalam kalimat lebih mudah bila dalam bentuk satu kata (contoh: huruf R dalam kata W RD) daripada ketika dalam bentuk deretan kata yang tidak berhubungan (contoh: WKRD) (Bowers, Bub, & Arguin, 1996; Bub, Black, & Howell, 1989; Friedman & hadley, 1992; Reuter Lorenz & Brunn, 1990). Kedua, beberapa dari mereka menunjukkan lexical decision tasks (menentukan apakah deretan huruf ini membentuk kata yang sebenarnya) & kategori semantic task (termasuk kategori untuk kata, apakah makanan atau hewan) pada tahap merubah kata demi kata untuk mempermudah membaca (Shallice & Saffran, 1986; Coslett & Saffran, 1989a).lisa 24/05/2010

21

Contoh yang menarik berasal dari laporan mengenai penderita yang memerlukan 2 detik untuk menscan kartu yang di gunakan sebagai stimulus (shallice & Saffran, 1986). Penderita ini terlihat mengenali kata, tetapi mereka jarang melaporkannya, meskipun kadang kadang mereka menggambarkan secara umum bahwa ada hubungannya dengan arti sebuah kata (sebagai contoh, cookies candy, a cake). Pada beberapa kasus, penderita memperlihatkan perbaikan dalam membaca secara oral, meskipun kemampuan ini terlihat terbatas pada kata kata khusus (Coslett & Saffran, 1989a; Buxbaum & Coslett, 1996).lisa 24/05/2010

22

Mekanisme yang mendasari membaca tersirat atau tersamar / implicit masih kontroversi. Dejerine (1892) yang pertama menyampaikan definisi dari alexia murni, beranggapan bahwa input rangsangan visual pada penderita ini di tampilkan oleh hemisfer kanan, sebagai hasil dari kerusakan kortex visual di sisi kiri. Sebagai catatan, tidak semua lesi di kortex visual kiri yang menyebabkan alexia.

lisa

24/05/2010

23

Penjelasan yang masuk akal adalah bahwa membaca tersamar mencerminkan kemampuan untuk mengenali kata yang di cetak oleh hemisfer kanan, yang mampu mengartikulasikan kata / (pada kebanyakan kasus) komunikasi adekuat sebagai identitas area berbahasa pada hemisfer kiri (Coslett & Saffran, 1998; Saffran & Coslett, 1998). Pada kasus ini, membaca huruf per huruf dilakukan oleh hemisfer kiri menggunakan informasi transfer serial huruf yang tidak efisien dari hemisfer kanan. Akibatnya, penderita memperlihatkan lexical decision dan menolak tugas kategori (Coslett & Saffran, 1989a, Coslett et al., 1993)

lisa

24/05/2010

24

Penyi i yang lain enganggap yslexia rni sebagai gangguan isual yang enghalangi akti asi representasi rthographi ( arah allace, ). Chialant Caramazza ( ), sebagai contoh, melaporkan seorang penderita, M.J., yang memiliki kelainan tunggal, huruf isual normal dan berpenampilan baik dalam menilai berbagai macam tugas ort ogr i lexi on melalui rangsangan auditori.Para penyidik beranggapan bahwa M.J tidak mampu mentransfer informasi untuk menetapkan identitas huruf yang multipel secara paralel dari proses penglihatan yang intak di hemisfer kanan menjadi proses bahasa yang intak di hemisfer kiri.lisa 24/05/2010

25

Lobus parietal dapat menyebabkan defisit yang melibatkan pengabaian stimulus pada sisi kontralateral dari lesi, kelainan yang merupakan hemispatial neglect (lihat bab 1). Pada sebagian besar kasus, kelainan ini timbul karena kerusakan pada lobus parietal kanan; oleh sebab itu perhatian pada sisi kiri dari ruang sering tidak efektif. Beratnya pengabaian terjadi ketika rangsangan di sisi kanan sama seperti di sisi kiri, dimana perhatian terlihat pada sisi kanan dari stimulus yang merupakan pengeluaran sisi kiri, fenomena ini diketahui sebagai extinction.

lisa

24/05/2010

26

Manifestasi klinis meliputi menabrak obyek di sisi kiri, kegagalan memakai baju pada sisi kiri, menggambar obyek yang tidak lengkap pada sisi kiri dan masalah membaca yang melibatkan pengabaian huruf sisi kiri, antara lain neglect dyslexia. Perhatian pada neglect dyslexia, untuk beberapa penderita lebih pada pengabaian huruf pada non kata (contoh: dua huruf pertama pada kata bruggle) dibandingkan huruf pada kata yang sesungguhnya (seperti snuggle). Dianggap bahwa permasalahannya tidak mencerminkan kegagalan total dari proses informasi huruf tetapi lebih pada gangguan atensi yang mempengaruhi kesadaran pengenalan huruf (contoh: Sieroff, Pollatsek, & Posner, 1998; Behrmann, Moscovitch, & Moser, 1990a; lihat juga Caramazza & hills, 1990b).

lisa

24/05/2010

27

Neglect dyslexia pernah dilaporkan pada penderita dengan lesi di hemisfer kiri (Caramazza & Hills, 1990b; Greenwald & Berndt, 1999). Pada penderita ini kelainan meliputi sisi kanan kata. Disini, visual neglect biasanya terbatas pada kata kata & tidak pada penampilan kata kata vertikal / mengejaan dengan keras. Kelainan ini dinamakan positional dyslexia, dimana ada kelainan pada hemisfer kanan yang disebut spatial neglect dyslexia (Ellis, Young, & Flude, 1993).lisa 24/05/2010

28

Kelainan yang ditandai dengan masih baiknya membaca kata tunggal, tetapi adanya gangguan membaca kata kata atau kalimat. Kelainan yang jarang terjadi ini di gambarkan pertama kali oleh Shallice and Warrington (1977). Dilaporkan, dua penderita dengan tumor otak yang melibatkan lobus parietalis sinistra. Kedua penderita ini menunjukkan penampilan yang relatif baik pada huruf huruf tunggal atau kata tunggal, tetapi secara signifikan terganggu pada pengenalan stimulus yang sama ketika di ditampilakn sebagai bagian dari susunan kata.lisa 24/05/2010

29

Persamaanya adalah kedua penderita ini sama sama dapat membaca dengan benar lebih dari 90% kata kata tunggal, tetapi hanya 80% dari kata kata ketika di presentasikan dalam konteks penambahan tiga kata. Peneliti beranggapan bahwa kelainan ini disebabkan kegagalan transmisi informasi dari tahap nonsemantic perseptual ke tahap proses semantik (Shallice & Warrington, 1977). Yang terbaru, Saffran dan Coslett (1996) melaporkan penderita, N.Y., yang menunjukkan attentional dyslesxia. Penderita telah dibiopsi dan terbukti menderita penyakit Alzheimers yang selektiv terlihat melibatkan regio korteks posterior.

lisa

24/05/2010

30

Seperti halnya Shallice (1998; lihat juga Mozer, 1991), Saffran dan Coslett (1996) menganggap kelainan pada attentional dyslexia terjadi oleh karena gangguan kontrol dari mekanisme penyaringan yang normalnya mensupresi input dari huruf atau kata kata tunggal di dalam daftar. Lebih spesifik, mereka beranggapan bahwa konsekuensi dari ketidak mampuan penderita secara efektiv tersebar di daerah spotlight dari pusat area perhatian (contoh : huruf atau kata kata tunggal), stimulus yang multipel jatuh bersama attentional spotlight.lisa 24/05/2010

31

Saffran dan Coslett (1996) juga berpendapat bahwa hilangnya informasi lokasi berperan dalam gangguan membaca. Beberapa bukti mendukung konklusi ini. Pertama, N.Y mengalami gangguan pada kontrol, dua duanya, baik akurasi maupun respon time dalam tugas dimana ia di minta untuk menunjukkan apakah garis itu berada di dalam atau diluar lingkaran. Kedua, N.Y menunjukkan kecenderungan murni untuk melupakan sepasang huruf (contoh: reed > red).

lisa

24/05/2010

32

Migrasi atau blend error mencerminkan kegagalan hubungan huruf / kata kata pada lokasi tertentu, dimana posisi huruf merefleksikan sistem pemprosesan kata. Akhirnya, yang dianggap benar pada penderita dengan attentional dyslexia, adalah lokasi huruf yang spesifik dengan perhatian pada kata kata daripada susunannya.

lisa

24/05/2010

33

Peripheral dyskexia dapat diamati pada berbagai macam kondisi termasuk visuoperceptual atau kelainan attentional. Penderita dengan simultanagnosia, suatu kelainan yang ditandai dengan adanya ketidak mampuan untuk melihat lebih dari satu obyek pada satu rangkaian, dapat membaca kata kata tunggal, tetapi tidak mampu untuk membaca naskah (lihat bab 2). Penderita dengan kondisi degeneratif meliputi regio kortikal posterior juga menunjukkan gangguan membaca sebagai bagian dari kelainan general pada proses visuospatial (e.g., Coslett, Stark, Rajaram, & Saffran, 1995).lisa 24/05/2010

34

Konsekuensi dari gangguan ini adalah penderita menunjukkan ukuran stimulus yang menyebabkan mereka mampu membaca kata kata yang di cetak dalam ukuran kecil, tetapi ketika ditunjukkan beberapa kata kata dalam ukuran besar mereka hanya melihat huruf tunggal saja.

lisa

24/05/2010

35

Deep dyslexia, awalnya di gambarkan oleh Marshall dan Newcombe pada tahun 1973, merupakan yang paling sering di jumpai pada central dyslexia (lihat Colheart et al., 1980) dan banyak perhatian yang lebih dramatis. Patokan untuk kelainan semantic error. Terlihat pada kata castle, pada deep dyslexia mungkin merespon sebagai knight; diperlihatkan kata kata bird, penderita mungkin merespon sebagai canary.

lisa

24/05/2010

36

Kelainan semantik menunjukkan tipe kelainan yang paling sering terjadi pada deep dyslexia dimana penderita mengalami kelainan membaca dengan proporsi yang kecil. Deep dyslexia merupakan bentuk lain dari kelainan membaca kata kata tunggal. Kelainan visual memiliki persamaan visual pada kata kata target (contoh : book dibaca sebagai boot) sering terjadi. Sebagai tambahan, kelainan morfologi dengan penambahan awalan atau akhiran, penghapusan atau substitusi (contoh : scolded dibaca sebagai scolds, governor dibaca sebagai goverment) yang bisa di amati.lisa 24/05/2010

37

Definisi lain yang merupakan bagian dari kelainan ini adalah ditemukannya gangguan penerjemahan dari tulisan menjadi suara. Deep dyslexia merupakan tipikal yang mampu menyesuaikan suara huruf secara individual dan menunjukkan gangguan membaca yang bukan kata. Deep dyslexia merupakan tipikal yang mampu menggunakan hubungan tulisan menjadi suara yang menyimpulkan phonology; sering menimbulkan kelainan lexicalization (contoh: flig dibaca sebagai flag), merupakan cerminan ketergantungan pada lexical reading dengan hilangnya akses hubungan antara tulisan ke suara yang dapat dipercaya.

lisa

24/05/2010

38

Karakteristik lain dari deep dyslexia berupa bagian dari efek berbicara, dimana benda merupakan tipikal yang lebih mudah di baca daripada anak kalimat (adjective dan adverbs), dimana membaca lebih akurat pada kata kerja. Manifestasi deep dyslexia berupa kesulitan dalam membaca functors (kelompok kata kata termasuk pronoun, prepositions, conjunctions dan interrogative termasuk that, which, they, because and under). Sebagian besar kelainan fungsi melibatkan substitusi dari functor yang berbeda (dibaca sebagai which) daripada kata kata yang berasal dari kelompok yang berbeda, seperti kata benda atau kata kerja.lisa 24/05/2010

39

Akhirnya, sebagai catatan akurasi membaca ditentukan oleh keadaan. Hal ini di ilustrasikan oleh adanya fakta bahwa penderita mampu untuk membaca dengan keras kata car ketika itu adalah benda, tetapi tidak ketika huruf yang sama disambung. Beberapa peneliti berdebat mengenai membaca pada deep dyslexia yang disebabkan oleh kerusakan pada hemisfer kiri yang berdasarkan sistem membaca normal (Morton & Patterson, 1980; Shallice, 1988; Glosser & Friedman, 1990).

lisa

24/05/2010

40

Pertama, gangguan performa yang menyolok pada membaca bukan kata dan tugas lain yang menilai fungsi phonolgi berupa perubahan dari tulisan menjadi suara yang mengalami gangguan. Kedua, adanya kelainan semantik & efek imageability (variabel pemikiran yang mempengaruhi proses pada level semantik) dianggap penderita ini juga mengalami gangguan semantik (tetapi lihat Caramazza & Hills, 1990a). Adanya anggapan bahwa penderita yang mengalami kelainan visual juga menderita gangguan visual word dari sistem atau proses yang melewati sistem visual word.lisa 24/05/2010

41

Peneliti lain (Colheart, 1980, 2000; Saffran, Bogyo, Schwartz, & Martin, 1980) memiliki argumentasi bahwa deep dyslexia disebabkan oleh sistem yang tidak normal dalam membaca yang berada di hemisfer kanan. Dengan mengutip bukti dari penelitian fungsi imaging bahwa subyek deep dyslexia menunjukkan peningkatan aktivasi baik di hemisfer kanan maupun di area nonperisylvian di hemifer kiri, peniliti yang lain beranggapan bahwa deep dyslexia mencerminkan proses yang terjadi dikedua hemisfer kanan dan kiri.lisa 24/05/2010

42

Dyslexia

Alexia with Agraphia

Alexia wihtout Agrahphia

Literal Alexia

lisa

24/05/2010

43

Dua macam acquired dyslexia: Deep dyslexia : mampu membaca kata kata benda nyata (meja, donat) ttp sangat terganggu membaca kata kata abstrak (takdir, kenyataan) prosedur lexical Peripheral dyslexia : gangguan aplikasi penyesuaian

dari tulisan menjadi bunyi

prosedur non lexical

lisa

24/05/2010

44

Alexia without Agraphia (Alexia Murni)

Adanya lesi di hemisfer kiri gg pd korteks occipital kiri Membaca huruf demi huruf & pada huruf yg memiliki kesamaan visual

Neglect Dyslexia

Adanya lesi di lobus parietal Tidak dapat membaca kata kata dlm bentuk vertikal Menabrak obyek, kegagalan memakai baju, menggambar obyek kontralateral lesi

Attentional Dyslexia

Adanya lesi di lobus parietalis Dapat membaca kata kata tunggal tetapi terganggu membaca kata kata dlm bentuk kalimat

lisa

24/05/2010

45

Deep Dyslexia Adaya lesi di hemisfer kiri Bentuk lain kelainan membaca kata kata tunggal Kelainan visual yg ada persamaan visual dgn kata kata target (book boot) Gg penerjemahan dr tulisan mnjd suara (flig flag) Baik dlm membaca kata- kata benda nyata drpd kata kata benda abstrak

Fonologi Dyslexia Adanya lesi di hemisfer kiri Adanya defisit dalam menterjemahkan tulisan menjadi suara (topple table) Penurunan dalam kemampuan membaca lisan susunan huruf (phope phone)

Surface Dyslexia Adanya lesi di hemisfer kiri yg menyebabkan adanya gg di tingkat kata bentuk visual (Liston itu petinju) Gg dalam membaca irregular word (kolonel, yach, pulau & wilayah) Dapat membaca kata kata yang bukan kata (blape)

lisa

24/05/2010

46

Pertama kali dijelaskan oleh Derouesne dan Beauvois pada tahun 1979, fonologi disleksia murni dari central disleksia, sindroma ini disebabkan defisit dalam prosedur mediasi menterjemahkan dari tulisan menjadi suara. Membaca kata tunggal pada sedikit terganggu, beberapa penderita, membaca kata kata nyata dengan benar sekitar 85 - 95% (Funnell, 1983; Bub, Hitam, Howell, & Kartesz, 1987).

lisa

24/05/2010

47

Adanya kesalahan dalam menanggapi kata-kata nyata yang memiliki kesamaan visual dengan kata target (misalnya, topple dibaca sebagai table). Pembaca seperti ini disebut sebagai Cognitive Neuropsychology (Coltheart, 1996). Aspek teoritis yang sesuai untuk disleksia fonologi adalah penurunan kemampuan membaca lisan susunan huruf. Kami telah memeriksa penderita dengan gangguan ini, yang mampu membaca > 90% kata-kata sebenarnya untuk semua jenis kata & sekitar 10% yang belum benar menggucapannya untuk yang bukan kata - kata .lisa 24/05/2010

48

Kesalahan yang terjadi melibatkan substitusi visual yang mirip kata (misalnya, phope dibaca sebagai phone) / kesalahan dari korespondensi cetak menjadi suara (Misalnya, stime dibaca sebagai stim dengan sajak him). Adanya penurunan dalam membaca bukan kata kata menunjukkan bahwa prosedur terjemahan dari tulisan menjadi suara terganggu. Akhirnya, beberapa peneliti mengusulkan bahwa disleksia fonologi tidak dapat diatribusikan sebagai suatu gangguan membaca spesifik, melainkan defisit fonologis yang lebih umum.lisa 24/05/2010

49

Yang mendukung pernyataan ini berasal dari pengamatan sebagian besar dysleksia fonologi yang ditandai adanya gangguan pada berbagai tugas nonreading yang menilai fonologi. Disleksia fonologi, mirip dengan deep disleksia, perbedaan penting adalah bahwa kesalahan semantik tidak diamati dalam fonologi disleksia.

lisa

24/05/2010

50

Surface dyslexia, pertama kali dijelaskan oleh Marshall dan Newcombe (1973), merupakan gangguan yang ditandai dengan kemampuan dalam membaca kata kata secara biasa atau grafem - ke fonem, dimana secara substansial terdapat gangguan membaca katakata / adanya gangguan korespondensi dari cetak menjadi suara. Dengan demikian, penderita dengan surface dyslexia biasanya dapat membaca kata-kata seperti negara, tangan, nyamuk & perut cukup baik, tetapi menunjukkan masalah dalam membaca kata-kata seperti kolonel, yacht, pulau & wilayah.lisa 24/05/2010

51

Akhirnya, perlu dicatat bahwa semua surface dyslexics dilaporkan membaca tanggal & beberapa kata yang tidak teratur dengan benar. Penderita sering membaca dengan frekuensi tinggi untuk kata-kata yang irregular (misalnya: ada, beberapa), tetapi ada beberapa surface dyslexics yang dilaporkan membaca kata-kata irregular dengan frekuensi rendah.

lisa

24/05/2010

52

Seperti disebutkan sebelumnya, penderita membaca kata-kata normal dengan cara mencocokkan barisan huruf & melafalkan sesuai mekanisme semantik / dengan rute langsung. Variabel ini secara signifikan berpengaruh terhadap kinerja surface dyslexia berupa mekanisme mediasi leksikal membaca, yaitu dimediasi semantik dan mekanisme membaca langsung. Demikian pula, kemampuan untuk membaca kata-kata & non kata kata yang relatif baik.lisa 24/05/2010

53

Tiga defisit yang berbeda dapat mengakibatkan surface disleksia . Pertama, adanya defisit di tingkat sistem kata bentuk visual yang mengganggu pengolahan kata-kata. Akibat defisit ini, subjek dapat mengidentifikasi "sublexical" unit (misalnya, grafem / kelompok - kelompok grafem) & mengidentifikasi kata-kata berdasarkan korespondensi cetak - ke - suara. Pasien J.C. dijelaskan oleh Marshall & Newcombe (1973) menunjukkan beberapa gambaran dari jenis surface dyslexia.lisa 24/05/2010

54

Misalnya, tanggapan terhadap kata mendengarkan, J.C mengatakan "Liston" (seorang petinju mantan juara kelas berat) & menambahkan "itu petinju," hal ini berasal dari fonologi cetak yang kemudian menjadi akses bermakna. Pasien yang memahami kata-kata irregular ternyata belum mengatur kata-kata ini ketika diminta untuk membacanya dengan keras. Sebagai contoh, M.K. membaca kata "steak" sebagai "steek" sebelum menambahkan "daging sapi manis" (Howard & Franklin, 1987). Dalam hal ini, M.K mampu memberikan informasi semantik yang tepat yaitu ia dapat mengakses secara langsung makna dari kata tertulis & menunjukkan bahwa bentuk visual kata relatif dapat dipertahankan.

lisa

24/05/2010

55

Surface dyslexia sering diamati pada demensia semantik, berupa degeneratif progresif yang ditandai oleh defisit bertahap pada pengetahuan tanpa adanya defisit pada motorik, persepsi & fungsi eksekutif (lihat bab 4). surface dyslexia diasumsikan berupa penurunan baik dalam semantik & leksikal, tetapi tidak pada mekanisme nonsemantic.

lisa

24/05/2010

56

Selama bertahun-tahun peneliti berpendapat bahwa hemisfer kanan adalah buta kata (Dejerine, 1892; Geschwind, 1965). Beberapa bukti menyatakan bahwa hemisfer kanan memiliki kapasitas untuk membaca (Coltheart, 2000; Bartolomeo, Bachoud-Levi, Degos, & Boller, 1998. Adanya penemuan yang menunjukkan beberapa hemisfer kanan memiliki kapasitas membaca ditunjukkan oleh seorang pasien yang mengalami hemispherectomy kiri pada usia 15 untuk pengobatan kejang yang disebabkan oleh ensefalitis Rasmussen (Patterson, Varga- Khadem, & Polkey, 1989a).lisa 24/05/2010

57

Setelah hemispherectomy, pasien masih bisa membaca kirakira 30% dari kata-kata tunggal tetapi tidak mampu menggunakan proses konversi grafem - to -phoneme. Bukti lain yang mendukung bahwa hemisfer kanan sanggup membaca berasal dari adanya evaluasi membaca pada pasien dengan alexia murni dan afasi optik. Tiga pasien yang mendapatkan kembali kemampuan mengidentifikasi kata-kata secara eksplisit, menunjukkan pola kinerja yang konsisten dari hemisfer kanan dalam membaca hipotesis.

lisa

24/05/2010

58

Data ini konsisten dengan versi hemisfer kanan dalam membaca hipotesis, dimana postulatnya adalah bahwa hemisfer kanan mampu melakukan sistem leksikal semantik untuk kata kata high imageability.

lisa

24/05/2010

59

Berbagai tehnik eksperimental termasuk posisi emisi tomografi (PET), fungsional magnetic resonance imaging (fMRI) & yang membangkitkan potensi telah digunakan untuk meneliti anatomi dasar membaca pada subyek normal. Seperti halnya domain yang lain, penyelidikan mengenai perbedaan teknik eksperimental (misalnya, durasi stimulus) (Price, Moore, & Frackowiak, 1996) & desain, menyebabkan beberapa variabilitas pada sistem membaca.

lisa

24/05/2010

60

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa awal analisis visual stimulus ortografis mengaktifkan area 18 & 19 Brodman bilateral (Petersen, Fox, Snyder, & Raichle, 1990; Harga et al, 1996; Bookheimer., Zeffiro, Blaxton, Gaillard, & Theodore, 1995; Indefrey et al., 1997; Hagoort dkk, 1999.). Seperti yang dicatat oleh para peneliti, temuan ini konsisten dengan hipotesis yang menyatakan bahwa hemialexia yang ditunjukkan oleh pasien callosal diatribusikan sebagai suatu kegagalan untuk mengakses wordform visual sistem di gyrus fusiform kiri.lisa 24/05/2010

61

Petersen et al. (1990), Bookheimer et al. (1995), telah mengusulkan korteks extrastriate medialis sebagai bagian yang relevan untuk sistem kata - bentuk visual. Selain itu, Howard et al. (1992), Price et al. (1994), & Vandenberghe, Price, Wise, Josephs, & Frackowiak (1996) telah menterjemahkan sistem kata bentuk visual ke lobus temporal kiri posterior. Sebagai contoh, Vandenberghe et al. (1996), Bookheimer et al. (1995), Menard, Kosslyn, Thompson, Alpert, & Rauch (1996) melaporkan bahwa membaca kata kata diaktifkan oleh area 40 Brodmann sampai tingkat yang lebih besar dari penamaan gambar, memungkinkan daerah ini terlibat dalam fonologi pengambilan kata-kata tertulis.lisa 24/05/2010

62

Korteks frontal inferior kiri juga terlibat dalam pengolahan fonologis kata kata tertulis. Zatorre, Meyer, Gjedde, & Evans (1996) melaporkan aktivasi dari wilayah ini yang melibatkan diskriminasi fonem konsonan akhir atau pemantauan.

Selain itu, perbedaan antara membaca pseudo - kata dan kata - kata biasa dilaporkan telah mengaktifkan operkulum frontal kiri (Price et al., 1.996).

lisa

24/05/2010

63

Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah peneliti telah mengembangkan model membaca dengan prosedur yang telah ditetapkan, yang memungkinkan penilaian kinerja mereka secara empiris. Word lafal yang dipelajari adalah pengembangan pemetaan antara huruf & suara yang dihasilkan atas dasar pengalaman urutan dengan banyak huruf yang berbeda.

lisa

24/05/2010

64

lisa

24/05/2010

65