36
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja kita pernah menemukan sepasang suami istri yang mengalami perseteruan yang salah satu penyebabnya bisa jadi karena tidak adanya kesiapan mental dan pengetahuan baik salah satu pihak maupun kedua-duanya dalam hal berbicara, akan tetapi dalam makalah ini saya hanya akan membahas tentang adab berbicara seorang istri saja. Jadi, pengetahuan seorang wanita tentang adab ketika bertingkah laku dan berbicara itu sangat diperlukan. Tidak harus menunggu ketika menikah baru kita memulai untuk belajar, melainkan dimulai sejak dini, supaya ada persiapan maupun bekal yang akan kita terapkan pula ketika saatnya mengarungi kehidupan berrumah tangga. 1

Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

umum

Citation preview

Page 1: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, tentu saja kita pernah menemukan

sepasang suami istri yang mengalami perseteruan yang salah satu

penyebabnya bisa jadi karena tidak adanya kesiapan mental dan pengetahuan

baik salah satu pihak maupun kedua-duanya dalam hal berbicara, akan tetapi

dalam makalah ini saya hanya akan membahas tentang adab berbicara seorang

istri saja. Jadi, pengetahuan seorang wanita tentang adab ketika bertingkah

laku dan berbicara itu sangat diperlukan. Tidak harus menunggu ketika

menikah baru kita memulai untuk belajar, melainkan dimulai sejak dini,

supaya ada persiapan maupun bekal yang akan kita terapkan pula ketika

saatnya mengarungi kehidupan berrumah tangga.

Apabila para calon ibu rumah tangga sudah terbiasa menanamkan adab

berbicara yang disertai dengan pancaran pribadi nan penuh cinta, lemah

lembut dalam bertutur,  insyaallah dapat mengurangi kemungkinan terjadinya

percecokan dalam rumah tangga dan insyaalah suami senantiasa simpati dan

semakin terikat kepada sang istri.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian adab berbicara?

1

Page 2: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

2. Bagaimanakah adab berbicara dalam pandangan Islam?

3. Bagaimanakah adab berbicara seorang istri dalam membina rumah tangga

menurut pandangan islam?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai melalui pemahaman adab berbicara

bagi seorang istri dalam membina rumah tangga yang Islami adalah sebagai

berikut:

a. Tujuan Umum

1. Mengetahui pengertian adab dan berbicara.

2. berbicara Mengetahui bagaimana adab berbicara dalam pandangan

Islam.

3. Mengetahui bagaimana adab berbicara seorang istri dalam membina

rumah tangga menurut pandangan islam.

b. Tujuan Khusus

            Berdasarkan tujuan umum di atas, dapat dijabarkan menjadi

beberapa tujuam khusus sebagai berikut:

1. Mengetahui karakter berbicara seorang istri yang baik.

2. Mengetahui kapan seorang istri diperbolehkan untuk berbohong

kepada suami.

3. Mengetahui adab berbicara seorang istri dalam menciptakan suasana

rumah tenang dan damai.

2

Page 3: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

4. Mengetahui apakah sikap-sikap istri dalam hal berbicara yang disukai

suami.

5. Mengetahui adab berbicara dalam mendidik anak.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah

sebagai berikut:

a. Manfaat Teoretis

Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan informasi tambahanbagi para pembaca yang ingin mengetahui

tentang adab berbicara seorang istri dalam membina rumah tangga yang

islami.

b. Manfaat Praktis

Penulisan makalah ini diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas

penulis untuk membaca dan memahami tata cara berbicara, khususnya

ketika menjadi seorang istri dan membina rumah tangga yang syar’i. Serta

dijadikan bekal untuk direalisasikan dalam kehidupan berumah tangga

nantinya.

3

Page 4: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Islam adalah sebuah ajaran yang sangat tinggi memberitahu kita bahwa

seorang istri bukanlah mahluk sembarangan yang dapat diperlakukan

seenaknya, tapi ia adalah tempat suami memadu kasih, melindungi,

mengayomi, memberikan rasa aman, memperlakukannya bak puteri raja yang

elok nan cantik jelita, dipuja dan dimanja bagai sepasang sejoli yang tidak

pernah dapat dipisahkan. Islam mengajarkan cara untuk berumah tangga yang

harmonis, saling menyayangi, menghargai dan mengasihi. (Ra’d Kamil

Musthafa Al Hiyali: 2001)

2. Cinta yang sesungguhnya membutuhkan adanya sikap ta’at dan kesesuaian

antara yang cintai dengan apa yang tidak disukai oleh sang kekasih. (Hadi

Hasan Wasbi: 1999)

3. Perasaan ramah dan lemah lembut adalah merupakan karunia Allah yang besar

kepada hamba-Nya. Sikap tak sabar dan mudah tersinggung adalah gerak

setan. Sikap yang paling dicintai Allah adalah kesabaran dan kelembutan.

(Husyein Hilmi Isyik: 2002)

4. Keluarga bahagia adalah keluarga yang mendapat keredhaan Allah SWT.

Allah SWT redha kepada mereka dan mereka redha kepada Allah SWT.

Firman Allah SWT: “Allah redha kepada mereka dan mereka redha kepada-

4

Page 5: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

Nya, yang demikian itu, bagi orang yang takut kepada-Nya”. (Surah Al-

Baiyyinah : 8).

5. ”Communication: the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc.

by the uses of symbol…” , kurang lebih artinya komunikasi adalah transmisi

informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses

transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Bennard Berelson dan

Gary A. Steinner (1964:527)

5

Page 6: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengertian Adab Berbicara

3.1.1 Pengertian adab berbicara secara umum

Sebelum membahas tentang apa itu adab berbicara dalam ajaran

Islam, saya memaparkan terlebih dahulu tentang apa itu adab dan berbicara

menurut kamus besar bahasa Indonesia.

Menurut kamus besar bahasa indonesia, adab adalah kehalusan dan

kebaikan budi pekerti, kesopanan, ahlak. Lalu berbicara menurut kamus

besar bahasa indonesia adalah berkata, bercakap, berbahasa.

Dari uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa adab berbicara

adalah  budi pekerti atau kesopanan dalam berkata atau pun bercakap

dengan orang lain.

3.1.2 Adab Berbicara dalam Pandangan Islam

Dalam ajaran Islam, adab-adab berbicara telah di arahkan

sedemikian rupa baik yang terkandung dalam kitabullah (Al-Qur’an)

maupun Al Hadist. Ada pun beberapa ayat yang di dalamnya terkandung

adab berbicara antara lain sebagai berikut:

�ه�     .1 ل وا �جه�ر� ت � و�ال �ي �ب الن ص�وت� ف�وق� �م �ك صو�ات� أ ف�ع�وا �ر ت � ال �وا ء�ام�ن �ذ�ين� ال "ه�ا ي

� �اأ ي

) ون� ع�ر� �ش ت � ال �م ت ن� و�أ �م �ك عم�ال

� أ �ط� ب �ح ت �ن أ �عض+ �ب ل �م �عض�ك ب �ج�هر� ك ق�ول� �ال �ن�)2ب إ

6

Page 7: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

�ه�م �وب ق�ل الله� �ح�ن� امت �ذ�ين� ال �ك� �ئ �ول أ الله� س�ول� ر� د� ن ع� �ه�م صو�ات� أ �غ�ض"ون� ي �ذ�ين� ال

) ع�ظ�يم; جر;� و�أ ة; م�غف�ر� �ه�م ل �قو�ى �لت )3ل

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan  

suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya

dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap

sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan

kamu tidak menyadari. Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan

suaranya di sisi Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati

mereka oleh Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang

besar”. (Al-Hujurat: 2-3)

2.     ) ح�م�ير� ال ل�ص�وت� صو�ات�� أل ا �ر� ك ن

� أ �ن� إ �ك� ص�وت م�ن و�اغض�ض �ك� ي م�ش ف�ي )19و�اقص�د

Artinya: “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu.

Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai”. (Luqman: 19)

3.     ) �يم; ل ح� Fي� غ�ن و�الله� ذGى� أ �ع�ه�ا ب �ت ي ص�د�ق�ة+ م�ن ر; ي خ� ة; و�م�غف�ر� وف; م�عر� )263ق�ول;

Artinya: “Perkataan yang baik dan pemberian ma`af lebih baik dari sedekah

yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan sipenerima).

Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”. (al-Baqarah: 263).

3.2 Adab berbicara seorang istri dalam membina rumah tangga menurut

pandangan islam

7

Page 8: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

Selain memiliki naluri keibuan, kemampuan mengatur dan mengurus

suami dan anak-anak dalam mengarungi bahtera rumah tangganya, seorang

istri juga perlu memiliki adab berbicara yang mendapat keridhaan dari Allah

SWT.

3.2.1 Karakter Berbicara Seorang Istri yang Baik.

Seorang istri yang shalehah tentu saja memiliki adab berbicara yang

baik. Memelihara perilaku tutur yang baik dan syar’i adalah sebuah

perangkat yang penting bagi seorang istri dalam membina rumah tangga.

Di dalam mengarungi bahtera rumah tangga, etika berbicara itu bisa

dikatakan penting. Apabila nada atau pun tekanan berbicara kita salah, bisa

saja menimbulkan efek kesalah pahaman bahkan menimbulkan rasa

tersinggung pada salah satu partisipan.

Ada beberapa karakter berbicara seorang istri yang baik yang harus

dimiliki, antara lain:

1. Menyambut suami sepulang dari pekerjaan yang melelahkan itu dengan

untaian   kata yang menyejukkan.

2. Menyambut saudara dan teman-teman suami dengan pembicaraan yang

ramah dan dengan senang hati. Ketika saudara maupun teman-teman

sang suami bersilaturahmi ke rumah kita, seorang istri jangan sampai

membiarkan sang suami sendirian melayani dan menemani mereka,

sementara istri bersikap tak acuh dan sibuk sendiri. Istri yang baik, akan

8

Page 9: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

menyambut saudara dan kerabat suaminya dengan tutur kata yang

ramah serta  melayani dalam arti menyuguhkan makanan dan minuman.

Sikap dan adab tutur istri yang seperti ini dapat mencegah kebosanan

suami.

3. Tidak membicarakan berbagai masalah atau keluhan secara rinci kepada

suami karena lapar, sakit, dan lain-lain kecuali jika benar-benar

terpaksa.

4. Tidak menceritakan kesulitan-kesulitan rumah tangga kepada tetangga

dan teman-teman atau di tempat umum.

5. Tidak sekali-kali membicarakan rahasia suami istri dan masalah pribadi

lainnya, baik yang positif maupun negatif.

6. Tidak membicarakan suami kepada orang lain bahwa ia adalah

gudangnya kekurangan, tidak bertanggung jawab atau tidak menghargai

kehidupan rumah tangga.

7. Mengeluarkan kata-kata pujian atas pemberian suami, agar suami

merasa bahwa kehadirannya dihargai oleh istri. Tidak ada ruginya bagi

seorang istri jika memberikan kata-kata pujian kepada suami, atas

pengorbanan dan pemberiannya. Jangan karena apa yang diberikan oleh

suami tidak begitu sesuai dengan apa yang diinginkan, lalu istri

mencemooh dan menolak pemberiannya. Alangkah indahnya jika istri

dapat menerima dan mengucapkan terimakasih serta memuji

pemberiannya.

9

Page 10: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

8. Tidak Sekali-kali bersikeras bahwa pendapat atau pembicaraan anda lah

yang paling benar. Apapun pendapat dan keputusan suami, selama itu

tidak melenceng dari perintah Allah SWT.,istri harus berbesar hati 

mengalah dan mau menerima pendapat suami.

9. Ketika berdiskusi dengan suami, membuat pandangan yang sama, yang

saling mendukung agar sama-sama dapat berpendapat yang benar demi

mencapai kebaikan kehidupan bersama.

3.2.2 Kapan Seorang Istri Diperbolehkan Untuk Berbohong?

Ada kalanya istri dapat berbicara yang tidak sesuai dengan yang

dirasakannya. Tergantung pada situasi dan kondidsi-kondisi tertentu. Islam

memperbolehkan istri berbohong kepada suami apabila hal itu menyangkut

perasaannya. Ada beberapa poin dalam hal ini, antara lain sebagai berikut:

1. Istri hendaknya menyembunyikan perasaan bencinya, tidak mengamuk

dan tidak menceritakannya kepada orang lain, terutama kepada suami

dan keluarga. Sebaik-baiknya istri akan sangat menjaga perasaan

suaminya, walaupun misalnya ia tidak menyukai suaminya karena

suaminya sangat jarang memberikan hadiah dan sebagainya.

2. Rasulullah SAW menganjurkan para istri untuk berbohong dengan kata-

kata menyangkut perasaannya di depan suami. Kemudian tidak

membicarakan kekurangan suami di hadapannya, supaya suami simpati

kepada istri. Alangkah baiknya jika seorang istri memuji dulu kelebihan-

10

Page 11: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

kelebihan suami di hadapannya dari pada harus menunjuk langsung

kekurangan suami, sebab bisa saja suami merasa sedih atau berkecil hati

atas penilaian istrinya.

3. Diterima dari Ummu Kultsum binti Uqbas, ia berkata : “Saya tidak

mendengar Rasulullah SAW memberikan keringanan dalam berbohong

apapun; kecuali dalam tiga hal, laki-laki yang mengucapkan perkataan

dimaksudkan untuk mendamaikan; laki-laki yang mengucapkan

perkataan ketika berperang; dan laki-laki yang berkata kepada istrinya

serta istri yang berkata kepada suaminya (untuk menjaga keharmonisan

rumah tangga).” (H . R . Muslim)

4. Pandai memuji kemurahan suaminya. Dengan memuji kebaikan suami,

insyaallah dapat menyadarkan hati suami. Misalnya ketika suami lupa

akan kewajibannya untuk memberikan uang belanja pada suatu saat, istri

dapat memuji bahwa ia adalah suami yang selalu mengingat

kewajibannya sebagai kepala keluarga dengan tutur kata yang lembut,

maka bisa saja suami akan ingat dengan sendirinya tanpa memarahi sang

istri.

5. Tidak berbicara yang membandingkan suami dengan suami orang lain.

Sebab hal itu dapat menumbuhkan masalah dan menimbulkan rasa benci

suami terhadap istri. Misalnya dalam hal seperti ini, suami orang lain

memiliki penghasilan yang lebih besar dari pada suami kita, kita jangan

sampai membanding-bandingkan suami kita dengan suami orang

11

Page 12: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

tersebut bahwa suami kita tidak mampu mendapatkan penghasilan besar

seperti suami orang itu, melainkan istri haruslah memuji kegigihan dan

menyemangati suami agar semangat suami dalam mencari nafkah yang

halal senantiasa meningkat. Coba bayangkan, bila kita yang berada di

posisi suami, kita tentu akan merasa kecewa dan sedih karena usaha dan

pengorbanan kita tidak dihargai oleh istri yang tercinta.

6. Tidak perlu membicarakan kesalahan suami secara blak-blakkan.

Sebagai manusia biasa seperti kita, sang suami juga tentu saja tidak

luput dari berbagai kesalahan. Apabila istri menemukan kesalahan yang

dilakukan oleh suami misalnya suami terlambat menjemput istri dari

suatu majelis, istri tidak harus memarahi suami karena

keterlambatannya, melainkan bisa dengan cara menanyakan ia dari mana

dan membicarakan hal-hal lainnya dulu tanpa harus menjurus langsung

pada kesalahannya.

7. Menuturkan kata-kata yang lembut dan cerdik kepada suami untuk

menyetujui pendapat istri. Bahkan bagi penyelarasan pendapatnya dalam

beberapa hal. Firman Allah SWT: “Dan bantahlah mereka dengan cara

yang lebih baik” (Q.S. An-Nahl: 125). Apabila suami krang setuju

dengan pendapat istri, istri dapat menolak pendapat suami dengan

membujuk suami secara lembut dan memuji-muji bahwa ia adalah suami

yang penuh  pengertian, baik hati dan sebagainya. Sebab, jika istri

12

Page 13: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

membantah pendapat suami dengan amarah, ditakutkan akan

menimbulkan percecokan bahkan bertengkar dan sebagainya.

3.2.3 Adab berbicara seorang istri dalam menciptakan suasana rumah

tenang dan damai

Ketahuilah wahai para istri bahwa istri mampu menciptakan rumah

menjadi tempat yang tenang dan damai, sebagai tempat berteduh suami dan

anak-anaknya, salah satunya tidak menyambut kedatangan suami dengan

membicarakan  setumpuk keluhan tentang anak-anak maupun kelelahan

pekerjaan di rumah. (Sayyid Al- Iraqi: 2007).

Berbicara lemah lembut dalam melayani suami dan mendidik anak

sangat penting bagi peran seorang istri dalam menciptakan kenyamanan dan

kedamaian rumah. Apabila istri tidak dapat menanamkan suara lemah

lembut dalam hal seperti ini, misalnya selalu membentak dan berteriak

ketika mendidik anak, selalu memarahi suami karena terlambat pulang dan

sebagainya, bisa menimbulkan pertikaian dalam rumah tangga, dan suasana

rumah tidak tenang dapat menimbulkan kejenuhan bagi anak maupun

suami, sehingga mereka akan merasa tidak betah berlama-lama di dalam

rumah. Tetapi, alangkah indahnya jika istri senantiasa menerapkan adab

berbicara yang dapat menumbuhkan rasa nyaman pada anak dan suami

untuk selalu berada di sisi rumah tangga tersebut.

3.2.4 Sifat-Sifat Istri dalam Hal Berbicara yang Disukai Suami.

13

Page 14: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

Ada beberapa sifat istri yang disukai suaminya, dalam hal ini khusus

tentang sifat atau tabiatnya ketika berbicara, antara lain sebagai berikut:

1. Tidak pernah membentak apabila membantah suami.

2. Selalu berkata jujur, tidak suka berbohong.

3. Tidak suka marah dan emosi.

4. Tidak suka merendahkan atau mencemo’oh orang lain.

5. Tidak pernah segan menanyakan kesalahannya, segera mengakui

kesalahan itu serta menjelaskan sebab-sebabnya,

6. Tidak pernah menceritakan segala kekurangan suami akan tetapi selalu

berusaha menceritakan yang baik-baik saja.

7. Diam ketika suami hendak berbicara, memberikan kesempatan serta

mendengarkannya. Suami akan merasa bahwa istrinya memperhatikan

pembicaraannya.

8. Tidak suka menyanjung laki-laki lain dihadapan suami selain

menyanjung suaminya, karena yang demikian itu dapat menimbulkan

rasa cemburu dan mengundang masalah, bahkan suami dapat berpaling

dari sitrinya.

9. Sedikit berbicara, karena berbicara itu ibarat perak dan diam itu ibarat

emas.

10. Tidak pernah membuang-buang waktu dengan kegiatan menghasut dan

menyumpah orang lain.

14

Page 15: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

11. Selalu bermusyawarah dengan suami dalam urusan kecil maupun besar,

menanamkan kepercayaannya serta menghargai pendapat suami.

12. Selalu berbicara yang menjaga perasaan suami atau menghindari ucapan

yang dapat menyinggung suami.

13. Bila mendapat bingkisan dari suami, istri pandai berterimakasih dan

memperlihatkan rasa genbira yang terdorong oleh rasa cinta kepadanya.

14. Rajin menyampaikan pendapat kepada suami.

15. Rajin melontarkan kata-kata manis dan berdaya emotif yang khas.

Setiap kali kata-kata itu dilontarkan, ia akan menjadi kunci hati dan

perekat cinta suami kepada istri.

16. Senantiasa menghibur waktu senggang suami dengan tingkah atau kata-

kata yang menarik.

17. Tidak bersikeras ketika berdialog atau berdiskusi bersama suami. Selalu

menghindari perkataan yang dapat menimbulkan perdebatan dan

penyampaian pendapat yang terus-menerus.

18. Tidak berteriak-teriak dalam keadaan tertentu.

19. Tidak suka memarahi suami karena suami tidak ada di rumah, akan

tetapi mengerti persaannya dengan sabar menunggu karena rindu dan

hormat kepadanya.

15

Page 16: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

3.2.5 Adab Berbicara dalam Mendidik Anak

Selain menemani dan melayani suaminya, istri masih memiliki peran

penting lagi, yaitu mendidik anak-anaknya. Tentu saja ketika mendidik,

diperlukan aspek berbicara.

Hal ini dapat diperhatikan betapa eloknya kata-kata Nabiyang beliau

ucapkan secara jelas dan terang tanpa terbelit-belit yang kemudian

diperhatikan secarah penuh oleh anak. Beliau awali pembicaraan beliau

dengan kata, “Nak!” (Ya Ghulam!). Hal ini dapat membangkitkan perhatian

anak serta membuatnya merasa mendapat perhatian dari orang lain, sama

seperti bila anak muda mendengar panggilan “Wahai anak muda!”.

Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Anas bahwa ia berkata, “Nabi

pernah berkata kepadaku,, “Wahai anakku sayang, jika engkau mampu

berada di waktu pagi dan petang hari sementara di dalam hatimu tidak

terdapat kecurangan (khianat) kepada seorang pun, maka lakukanlah. Sebab,

yang demikian itu adalah bagian dari sunnahku. Siapa yang menghidupkan

sunnahku berarti menghidupkanku, dan siap yang menghidupkanku maka

kelak ia akan bersamaku di dalam surga.”

Di sini Nabi Muhammad SAW menggunakan ungkapan “Wahai

anakku sayang” (ya bunayya). Hal ini dimaksudkan untuk membangkitkan

perasaan anak, menarik perhatiannya serta membangunkan kesadarannya

agar mendengarkan hadist yang disampaikan oleh beliau. Nabi menyusun

secara urut informasi-informasi yang beliau sampaikan agar mudah

16

Page 17: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

dihafalkan oleh si anak. Beliau juga membuat mata rantai dalam berbicara

agar mudah dipahami oleh anak. Di samping itu beliau mengatakannya

dalam nuansa penuh kehangatan dengan kata-kata “wahai anakku sayang”.

Demikianlah keelokan Rasulullah yang dapat diikuti oleh seorang

istri  dalam hal mendidik putera-puterinya.

17

Page 18: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Dari beberapa uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa, kelembutan,

kesantunan, serta kepandaian istri dalam menyesuaikan pembicaraan serta

memilih dan memilah kata-kata dengan situasi dan kondisi yang dialami

suami maupun anaknya. Menerapkan perilaku dan tutur kata yang syar’i dan

berbicara dengan penuh cinta agar suami dan anak senantiasa rindu dan betah

berada di dalam rumah, serta mendidik anak-anak berbicara seperti apa yang

dilakukan oleh Rasulullah SAW terhadap anak-anak beliau.  Seperti itulah

adab berbicara seorang istri dalam pandangan Islam.

4.2 Saran

Bagi para wanita muslimah, marilah kita sama-sama mempersiapkan

dan  menerapkan hal-hal yang telah diuraikan di atas dalam kehidupan kita.

Bagi saudari-saudariku yang sedang  menempuh kehidupan rumah tangga, 

semoga makalah ini dapat bermanfaat, dan bagi saudariku yang belum

mendapat gelar seorang istri, mari kita sama-sama mempersiapkan peran kita

dalam hal menanamkan dan memelihara  sopan santun dan menjadi pribadi

yang penuh cinta.

18

Page 19: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

DAFTAR PUSTAKA

http://park-chairunnisa.blogspot.com/2012_12_01_archive.html

Al Hiyali, Ra’d Kamil Musthafa.2001. Az-Zuwaaj Al Islami As-Said, Al Jumhuriah: Mosul-Irak.

Al-Iraqi, Sayyid.2007. 1000 Kunci Kebahagiaan, Bandung: Pustaka Setia.

Anonim. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi ketiga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anonim. 2009. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung: Sygma Exsamedia Arkanleema

Isyik, Husyein Hilmi.2002. Sosok Muslim dalam Pandangan Islam, Putra Pelajar: Surabaya.

Ruvandi.2005. Seni Berkeluarga Islami, Yogyakarta: Bina Media.

Sadikin, Muhammad. 2010. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan, Bekasi: Laskar Aksara.

Suwaid, Muhammad. Tips Mendidik Anak Ala Nabi, Solo: Pustaka Arafah.

19

Page 20: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan

rakhmat, taufik serta petunjuk-petunjuk-Nya penulisan Makalah tentang Adab

Berbahasa dalam Lingkungan Keluarga ini dapat diselesaikan.

Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, yang

telah merangkul kita dari masa kebodohan ke masa yang kian pesat ini.

Makalah yang berjudul Adab Berbicara Bagi Seorang Istri dalam

Membina Rumah Tangga yang Sakinah, Mawaddah Warahmah ini merupakan

salah satu tugas akhir dalam mata kuliah Berbicara.

Penulis menyadari bahwa ide-ide, bimbingan dan sumbang saran dari

berbagai pihak telah memberikan kontribusi yang besar bagi penyusunan makalah

ini. Oleh sebab itu dengan kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan

perhatian dan bantuan untuk penyelesaian makalah ini.

Selama penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan

bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulisan makalah ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya. Untuk itu penulis mwngucapkan terimakasih kepada

penulis.

Ciamis, Januari 2014

Penulis

i

Page 21: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan ..................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan ................................................................... 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN .......................................................................... 6

3.1 Pengertian Adab Berbicara ..................................................... 6

3.1.1 Pengertian adab berbicara secara umum ....................... 6

3.1.2 Adab Berbicara dalam Pandangan Islam ....................... 6

3.2 Adab berbicara seorang istri dalam membina rumah tangga

menurut pandangan islam ....................................................... 8

3.2.1 Karakter Berbicara Seorang Istri yang Baik.................. 8

3.2.2 Kapan Seorang Istri Diperbolehkan Untuk Berbohong? 10

3.2.3 Adab berbicara seorang istri dalam menciptakan

suasana rumah tenang dan damai .................................. 13

3.2.4 Sifat-Sifat Istri dalam Hal Berbicara yang Disukai

Suami. ............................................................................ 14

ii

Page 22: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

3.2.5 Adab Berbicara dalam Mendidik Anak ......................... 16

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 18

4.1 Simpulan .................................................................................. 18

4.2 Saran ....................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19

iii

Page 23: Adab Berbicara Bagi Seorang Istri Dalam Pandangan Islam

ADAB BERBICARA BAGI SEORANG ISTRI DALAM MEMBINA RUMAH TANGGA YANG SAKINAH, MAWADDAH WARAHMAH

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu TugasMata Kuliah Berbicara

Oleh:

YULITASARINIM. 2108130150

Kelas 1 – F Karyawan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUHCIAMIS

2014

iv