Afif Retinitis Pigmentosa

Embed Size (px)

DESCRIPTION

retinitis pigmentosa

Citation preview

  • Refleksi Kasus

    OS Retinitis Pigmentosa ODS PseudofakiaODS PresbiopiaAhmad Izzudin Afif 01.209.5824

  • Anamnesis

    Nama: Tn. A S Umur: 64 TahunNo. RM: 10.89.67Alamat: paten jurangPekerjaan: tidak bekerjaTanggal masuk poli: 25 Juni 2015

  • Keluhan UtamaMata kiri terasa berkabut dan tidak bisa membedakan warna

  • Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke poli mata RST dengan keluhan mata kiri terasa gelap dan berkabut. Keluhan dirasakan timbul perlahan sejak +/- 3 tahun. Awalnya pasien merasa seperti buta saat malam hari dan silau saat siang hari. Kemudian pandangannya gelap disekitar objek pandangnya atau seperti berjalan diterowongan. Semakin lama semakin membesar bagian gelapnya. Pasien mengaku sering tersandung saat berjalan. Keluhan semakin memberat sejak 3 bulan yang lalu, pasien sulit untuk membedakan warna, semua obyek hanya terlihat putih dan samar2. keluhan sangat mengganggu aktivitasnya, sehingga pasien sudah tidak dapat bekerja lagi, dan aktivitas kesehariannya harus dibantu oleh orang lain atau keluarganya. Pasien menyangkal dikeluarganya ada yang memiliki keluhan seperti ini.

  • .... Lanjutan Riwayat Penyakit SekarangPada saat usia 40 tahun atau +/- 15 tahun yang lalu pasien juga mengeluh kedua mata pandangannya blabur, awalnya pasien merasa lebih enak saat melihat malam hari dari pada malam hari. Pasien tetap lebih enak menggunakan kaca mata saat membaca. Tahun 2002 pandangan pasien semakin kabur terutama mata kanan. Sehingga saat periksa kedokter disarankan dan dilakukan operasi. Kemudian tahun 2003 mata kiri juga semakin kabur dan juga dilakukan operasi.

  • Saat pertama kali memeriksakan diri kedokter mata, kurang lebih saat berusia 44 tahun, pasien juga disarankan untuk menggunakan kaca mata baca. Pasien mengaku baru pertama kali itu menggunakan kaca mata baca dan rutin mengganti dengan selang 5 tahun di dokter mata.

  • Riwayat Penyakit Dahulu

    Pasien mengaku pernah mengalami pandangan kabur, namun tidak sampai sulit membedakan warna.Riwayat penyakit gula darah tinggi diakuiRiwayat tekanan darah tinggi disangkalRiwayat operasi mata sebelumnya diakuiRiwayat trauma pada mata disangkal

  • Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengaku keluarganya tidak ada yang mengalami pandangan kabur. Riwayat penyakit gula darah tinggi disangkalRiwayat darah tinggi disangkal

  • Riwayat Penggunaan Obat-obatanRiwayat penggunaan obat-obatan kataraktogenesis (amiodaron, fenotiazin, fenitoin) disangkalRiwayat penggunaan kortikosteroid jangka panjang disangkal

  • Riwayat Sosio-Ekonomi

    Pasien seorang yang tidak bekerja namun memiliki sawah dan memiliki 3 anak yang sudah bekerja, dan biaya perawatan ditanggung BPJS. Kesan ekonomi cukup.

  • Pemeriksaan Fisik

    Status UmumKesadaran : Compos mentisTD : 140/80 mmHgNadi : 80 x/menit RR : 20 x/menit Suhu : 36,50 C

  • Status LokalisOculus DexterOculus Sinister

  • Status Ophthalmicus

    No.PemeriksaanODOS1.Visus2/60 NC 1/300 NCADDS + 3,00 J22.Gerakan bola mataBaik ke segala arahBaik ke segala arah3.Palpebra Superior :PtosisHematomEdemaHiperemiEntoprion/EktropionXantelasma( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )4.Palpebra Inferior :EdemaHiperemiHematomEntoprionXantelasma( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )5.Konjungtiva :Injeksi konjungtivalInjeksi siliarPerdarahan subkonjungtivaJaringan fibrovaskular( - ) ( - )( - )( - )( - )( - )( - )( - )

  • ....lanjutan status ophthalmicus

    6.Kornea :Inspeksi umum

    KejernihanInfiltrat SikatrikEdemaPertumbuhan fibrovaskularTidak Tampak benang jahitan Jernih( - )( - )( - )( - )Tidak Tampak benang jahitan Jernih ( - )( - )( - )( - )7.COA :KedalamanHifemaHipopionCukup ( - )( - )Cukup( - )( - )8.Iris :SinekiaRubeosis IridisIris tremulans( - )( - )( - )( - )( - )( - )9.Pupil :BentukDiameterRefleks langsungRefleks tidak langsungIsokorBulat2 mm( + )( + )IsokorBulat2 mm( + )( + )Isokor

  • ....lanjutan status ophthalmicus

    10.Lensa :KejernihanJernihIOL letak sentralIris shadow ( - )JernihIOL letak sentralIris shadow ( - )11.Korpus Vitreum JernihJernih12.Fundus refleksCemerlang (+)Cemerlang (+)13.FunduskopiPapil N. IIVasaRetinaFokus 0Bentuk bulat, batas tegas, warna merah jingga, CDR = 0,4AVR 2 : 3Dilatasi vena ( - )Mikroaneurisma ( - )Retinal bleeding ( - )Edema ( - )Ablasio retina ( - )Sulit dinilai14.TIONormalNormal

  • Diagnosis BandingOS Retinitis Pigmentosa dipertahankan, karena dari keluhan pasien merasakan mata kiri blabur yang timbulnya perlahan-lahan. Awalnya seperti buta saat malam hari dan seiring berjalannya waktu timbul gejala seperti melihat didalam terowongan, dan akhirnya sampai tidak dapat membedakan warna. Dari pemeriksaan fisik funduskopi didapatkan bone-spicule retinal pigmentasi

    OS Cone-rod distrofi disingkirkan, penyakit ini biasa disebut RP terbalik atau sentral RP, mengacu pada sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya bilateral dan simetris fungsi kerucut dengan adanya penurunan fungsi batang . Hilangnya ketajaman pusat visual, photoaversion , dan kehilangan penglihatan warna muncul sebelum kehilangan penglihatan perifer dan adaptasi gelap . Perubahan fundus mungkin mirip dengan RP

  • ODS Pseudofakia dipertahankan, karena dari anamnesis pasien mengaku mata kanan sudah dioperasi katarak tahun 2002 pada mata kanan serta tahun 2003 pada mata kiri, dengan COA dalam dan tampak IOL letak sentral.ODS Afakia disingkirkan, karena pada anamnesis pasien mengaku sudah pernah dioperasi katarak dan pada pemeriksaan tampak IOL.

    ....lanjutan diagnosis banding

  • ....lanjutan diagnosis bandingODS Presbiopia dipertahankan karena dari anamnesa pasien juga mengakui sudah menggunakan kacamata untuk baca sejak usia 44 tahun dan pada pemeriksaan visus dilakukan koreksi dengan lensa add S + 3.00 J3ODS Hipermetropia disingkirkan karena pasien tidak ada keluhan pandangan kabur saat melihat jauh maupun dekat. Pada pemeriksaan visus tidak menunjukkan hipermetropia

  • Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan gula darahElectroretinogram (ERG)

  • DiagnosisOS Retinitis PigmentosaODS PseudofakiaODS Presbiopia

  • Terapi OS Retinitis PigmentosaMedikamentosa Topikal:Oral: Vitamin A Palmitate 15.000 I.U 1x1 Parenteral: Tidak diberikanOperatif: Tidak dilakukanNon MedikamentosaMengurangi makanan yang berlemak

  • Terapi ODS PseudofakiaMedikamentosaTopikal: Tidak diberikanOral: Tidak diberikanParenteral: Tidak diberikanOperatif : Tidak dilakukanNon MedikamentosaTidak diberi dan dilakukan

  • Terapi ODS PresbiopiaMedikamentosaTopikal: Tidak diberikanOral: Tidak diberikanParenteral: Tidak diberikanOperatif : Tidak diberikanNon MedikamentosaKacamata baca Add S+3.00

  • KomplikasiRetinitis Pigmentosa: kebutaan Pseudofakia :uveitis-glaucoma-hyphema syndrome, malposisi IOL dan sindrom lensa toksikPresbiopia:Tidak ada komplikasi

  • Edukasi Retinitis PigmentosaMenjelaskan kepada pasien bahwa keluhan pandangan kaburnya saat ini berbeda dengan penyakitnya yang telah dioperasi 12/13 tahun yang lalu.Menjelaskan bahwa penyakit yang diderita oleh pasien saat ini semakin lama dapat semakin memburuk dan dapat mengakibatkan kebutaan, akan tetapi hal tersebut berlangsung lambat dan dapat dicegah dengan obat-obatan.Menjelaskan kepada pasien untuk mengurangi makan makanan yang terlalu banyak lemak, seperti goreng-gorengan dan cara masak dengan minyak goreng terlalu sering dipakai, karena pada penyakit ini akan semakin memburuk bila terlalu banyak asupan lemak.Menjelaskan bahwa penyakit ini tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan, dapat diperbaiki dengan operasi, namun operasinya sangat berbeda dengan operasi katarak yang sudah dialami, operasi untuk penyakit ini jauh lebih sulit dan memiliki banyak resiko.Menyarankan anak-anak pasien untuk memeriksakan mata lebih dini, karena penyakit ini dapat diturunkan. Dan memberi masukan kepada anak-anaknya yang belum menikah untuk bisa memilih istri yang keluarganya tidak memiliki riwayat sakit seperti pasien, agar anak-anak atau cucu-cucunya tidak menderita penyakit yang sama.

  • Edukasi PseudofakiaPada operasi katarak dengan menggunakan Lensa tanam terkadang memiliki efek mata merah, sakit kepala dll, namun pada pasien ini sudah lebih dari 10 tahun tidak ada efek tersebut, sehingga memberitahu bahwa lensa tanam tidak perlu dilepas, tidak akan mengganggu dan tidak memerlukan perawatan khusus.Memberitahu bahwa kekaburan yang saat ini dirasakan bukan karena pemasangan lensa tanamnya waktu dulu.

  • Edukasi PresbiopiaMenjelaskan pada pasien mengenai penyakit yang dialami oleh karena melemahnya otot mata karena faktor usia.Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang terjadi dapat diperbaiki dengan kacamata baca.Menjelaskan bahwa penurunan tajam penglihatan yang terjadi tidak lagi berubah karena telah berusia 64 tahun dan tidak perlu mengganti ukuran kacamata baca nya.

  • Rujukan

    Dalam kasus ini perlu dilakukan rujukan ke penyakit dalam untuk masalah DM.

  • Prognosis

    VODVOSQuo ad visamAd bonamDubia Ad malamQuo ad sanamDubia Ad bonamDubia Ad bonamQuo ad functionamAd bonamAd bonamQuo ad kosmeticamDubia ad bonamDubia Ad bonamQuo ad vitamDubia Ad bonamDubia Ad malam

  • Definisi

    Retinitis pigmentosa sekelompok degenerasi retina herediter yang ditandai oleh disfungsi progresif fotoreseptor dan disertai oleh hilangnya sel secara progresif dan akhirnya atrofi beberapa lapisan retina.

    sekelompok gangguan retina yang menyebabkan hilangnya ketajaman penglihatan secara progresif, defek lapangan penglihatan, dan kebutaan pada malam hari (night blindness).

  • Insidensi

    Terjadi pada 5 orang per 1000 populasi duniaUsia. Muncul pada masa kanak-kanak dan berkembang lambat, dan sering terjadi kebutaan setelah usia dewasa. Jenis Kelamin. Pada umumnya pria lebih sering terkena dari pada wanita dengan perbandingan 3:2Laterality. Penyakit ini hampir terjadi secara bilateral.

  • Etiologi

    Retinitis pigmentosa merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara mendel yang terjadi pada beberapa kasus.

    Semua jenis retinitis pigmentosa diwariskan, tetapi dalam cara yang berbeda

  • retinitis pigmentosa autosomal dominan, orangtua yang terkena bisa punya anak yang terkena dampak dan tidak terpengaruh.

  • Pada retinitis pigmentosa autosomal resesif, tidak terpengaruh orang tua dapat memiliki anak-anak baik yang terkena dampak dan tidak terpengaruh. Dalam jenis ini, tidak ada sejarah keluarga sebelumnya retinitis.

  • Dalam x-linked retinitis pigmentosa, cacat ini terkait dengan kromosom X. Dengan demikian, beberapa laki-laki dalam keluarga akan memiliki retinitis, sedangkan perempuan akan menjadi pembawa terpengaruh dari sifat genetik

  • Patofisiologi

  • Mekanisme pasti dari degenerasi fotoreseptor belum diketahui

    terjadi apoptosis degeneratif fotoreseptor batang dengan fotoreseptor kerucut pada tingkat yang lanjut.

    Retinitis pigmentosa dapat respon terhadap fotoreseptor yang atrofi dengan proliferasi kedalam retina. Sel-sel pigmen berkumpul disekitar pembuluh darah retina yang atrofi, yang dapat diketahui dengan fundus sebagai bentuk klasik bone spicule.

  • Ketika energi cahaya diabsorpsi oleh rodopsin, maka akan terjadi dekomposisi rodopsin menjadi fraksi yang sangat kecil menjadi barthorhodopsin. Kemudian barthorhodopsin menjadi lumirhodopsin metarhodopsin I dan terakhir menjadi metarhodopsin II.

    Bentuk akhir ini, metarhodopsin, dikenal juga sebagai rodopsin yang teraktivasi yang mengeksitasi perubahan impuls listrik di dalam sel batang melalui proses hiperpolarisasi sel batang menyampaikan impuls visual ke system saraf pusat.

  • Komponen fotokimia pada sel kerucut mempunyai struktur yang mirip dengan komponen kimia rodopsin pada sel batang. Perbedaannya berada pada komponen protein atau opsin, disebut dengan photopsin pada sel kerucut, sedikit berbeda dengan skotopsin pada sel batang

    Sel kerucut sensitif terhadap pigmen warna yang berbeda. Pigmen warna ini dikenal dengan pigmen sensitif warna biru, pigmen sensitif warna hijau dan pigmen sensitif warna merah.

  • Manifestasi Klinis1.Simptom visual Nyctalopia, penglihatan yang buruk pada malam hari dengan adaptasi penglihatan yang gelapPenurunan penglihatan perifer, akibat dari densitas sel batang yang lebih besar terhadap periferPenurunan penglihatan sentral pada akhirnya

  • 2.Perubahan pada Fundus Perubahan pigmen retina. Ini adalah jenis perivaskular dan berbentuk sepert bone spicules. Pada awalnya perubahan ini ditemukan hanya pada bagian equatorial dan kemudian berlanjut ke bagian anterior dan posterior. Arteriol retina berkurang dan menjadi seperti benang pada tingkat yang lanjutOptic disc menjadi pucat pada tingkat lanjut dan terjadi atrofi Perubahan yang lain yang dapat terlihat adalah colloid bodies, choroidal sclerosis, cystoid macular oedema, atrophic or cellophane maculopathy.

  • Fundus picture in retinitis pigmentosa

    Consecutive optic atrophy in retinitis pigmentosa

  • 3.Perubahan lapangan pandang penglihatan Annular atau ring-shaped scotoma adalah gambaran adanya degenerasi pada bagian equator pada retina. Seperti progres dari suatu penyakit, scotoma meningkat pada bagian anterior dan posterior dan utamanya hanya penglihatan central berada disebelah kiri (tubular vision). Biasanya hal ini hilang dan pasien menjadi buta.

  • Perubahan Elektrofisiologi Perubahan secara electrofisiologi ini muncul diawal sebelum gejala subjektif dan tanda-tanda objektif muncul. a. Electro-retinogrsm (ERG) subnormal atau terhapus (abolished)b. Electro-oculogram (EOG) menunjukkan tidak adanya puncak cahaya.

  • Diagnosis

    berdasarkan temuan klinis retinitis pigmentosa (lihat gejala klinis) yaitu berdasarkan simtom visual, perubahan pada fundus, perubahan lapangan pandang penglihatan, perubahan elektrofisiologi.

    diagnosis juga dapat dibuat berdasarkan gambaran klasik dasar. Rod-cone dystrophy (Utamanya sel batang yang terkena). Adanya bone spicule yang merupakan proliferasi epitelium retina yang dapat dilihat pada bagian tengah perifer retina. Kelainan ini perlahan-lahan menyebar ke sentral dan lebih jauh lagi sampai ke perifer (gambar 18). Awal defisit yang terjadi yaitu defek penglihatan warna dan gangguan persepsi kontra. Atrofi optic nerve yang terjadi pada fase lanjut. Arteri-arteri menjadi sempit

  • Diagnosis Banding

    Cone-rod distrofi , kadang-kadang disebut RP terbalik atau sentral RP, mengacu pada sekelompok gangguan yang ditandai dengan hilangnya bilateral dan simetris fungsi kerucut dengan adanya penurunan fungsi batang . Hilangnya ketajaman pusat visual, photoaversion , dan kehilangan penglihatan warna muncul sebelum kehilangan penglihatan perifer dan adaptasi gelap . Perubahan fundus mungkin mirip dengan RP

    End stage chloroquine retinopathyKesaman : Penurunan difus bilateral epitelium pigmen retina dengan pembuluh darah choroid yang jelas dan penyempitan arteriol-arteriol. Perbedaan: Perubahan pigmentasi yang tidak melibatkan perivaskular konfigurasi bone corpuscle; atrofi optic tidak seperti lilin.

    End stage thioridazine retinopathyKesamaan: Penurunan difus bilateral epitelium pigmen retinaPerbedaan: Perubahan pigmen seperti plaque (plaque-like pigmentary change) dan tidak adanya nyctalopia

  • End stage syphilitic neuroretinitisKesamaan: Lapangan pandang terbatas, penyempitan vaskular dan perubahan pigmenPerbedaan: Nyctalopia ringan, keterlibatan assimetris dengan ringan atau tidak adanya choroid

    Cancer-related retinopathy Kesamaan : Nyctalopia. Terbatasnya lapangan pandang perifer, penyempitan arteriol dan elektroretinogram yang dapat dibedakanPerbedaan : Perubahan pigmen ringan atau tidak ada.

  • Penatalaksanaan

    1.Medical CareVitamin A/ Beta Karotendosis harian yang sangat tinggi dari vitamin A palmitat (15.000U) dapat memperlambat kemajuan RP sekitar 2 % per tahun

    Docosahexaenoic acid (DHA)DHA adalah asam lemak tak jenuh ganda omega-3 dan antioksidan. Penelitian telah menunjukkan korelasi ERG dengan konsentrasi DHA eritrosit. Studi lain melaporkan adanya perubahan ERG kurang pada pasien dengan tingkat yang lebih tinggi kadar DHA

  • AcetazolamideStudi yang dilakukan oleh Fishman dkk dan Cox et al telah menunjukkan perbaikan dalam ketajaman visual snelling dengan acetazolamide oral untuk pasien yang memiliki retinitis pigmentosa dengan edema makula

    Calcium channel blockerCalcium channel blockers, seperti diltiazem, adalah obat-obat yang biasa digunakan pada penyakit jantung. Kalsium channel blocker telah menunjukkan beberapa manfaat dalam beberapa model binatang dari retinitis pigmentosa tetapi mereka tidak efektif dalam model lain.

  • Lutein / zeaxanthinLutein berfungsi untuk melindungi macula dari kerusakan oksidatif, dan suplementasi oral telah terbukti meningkatkan pigmen makula. Dosis 20 mg / hari telah direkomendasikan.

    Asam valproik Asam valproik oral telah menunjukkan manfaat dalam uji klinis, dan uji klinis yang lebih lanjut sedang dilakukan.

  • Surgical Care

    Katarak ekstraksiBastek et al, mempelajari 30 pasien dengan retinitis pigmetasi, 83% dari mereka menunjukkan perbaikan dalam pengobatan, dengan 2 garis pada grafik ketajaman visus setelah dilakukan operasi katarak

    Faktor pertumbuhanFaktor neurotropik ciliary (CNTF) telah menunjukkan adanya perlambatan degenerasi retina pada sejumlah model hewan.Sel-sel ini harus dikemas dengan pembedahan yang diletakkan ke dalam mata.Tahap I hasil uji coba klinis telah mendukung.

  • TransplantasiTransplantasi sel epitelium pigmen retina telah dittranspalntasikan ke dalam ruang subretinal untuk menyelamatkan fotoreseptor pada hewan model retinitis pigmentosa.

  • Prostesis retina Sebuah chip prostesis atau phototransducing retina ditanamkan pada permukaan retina dan telah diteliti selama beberapa tahun.Lapisan sel ganglion retina yang sehat dapat dirangsang, dan implan pada hewan model memiliki stabilitas jangka panjang. Dalam sebuah studi oleh Humayun et al, ini telah terbukti bermanfaat pada manusia.Satu pasien yang tidak punya persepsi cahaya, mampu melihat dan melokalisasi senter setelah prostesis pada retinitis pigmentosa

    Terapi genTerapi gen masih dalam penelitian, dengan harapan untuk menggantikan protein yang rusak dengan menggunakan vektor DNA.

  • Prognosis Retinitis pigmentosa merupakan suatu progress yang kronik. Penampakan klinis tergantung pada jenis dari kelainan yang terjadi, masing-masing bentuk keparahan dapat menyebabkan kebutaan.

  • Prognosis : suatu progress yang kronik. Penampakan klinis tergantung pada jenis dari kelainan yang terjadi, masing-masing bentuk keparahan dapat menyebabkan kebutaan.

  • PresbiopiaKeadaan refraksi mata dimana pungtum proksimum (titik terdekat yang dapat dilihat dengan akomodasi maksimal) telah begitu jauh sehingga pekerjaan dekat yang halus seperti membaca, menjahit susah dilakukan

    lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat

  • EtiologiTerjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjutKelemahan otot-otot akomodasiLensa mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat kekakuan (sklerosis) lensa.

  • PatofisiologiPada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung. Dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang

  • Klasifikasi PresbiopiaPresbiopi Insipien, tahap awal perkembangan presbiopi. Dari anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan menolak preskripsi kaca mata baca.Presbiopia Fungsional, amplitudo akomodasi yang semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa.Presbiopi Absolut, peningkatan derajat presbiopi dari presbiopi fungsional, dimana proses akomodai sudah tidak terjadi sama sekali.Presbiopi Prematur, presbiopi yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya berhubungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan.Presbiopi Nokturnal, kesulitan untuk membaca jarak dekat pada kondisi gelap, disebabkan oleh peningkatan diameter pupil.

  • DiagnosisAnamnesisKesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang halus/kecilSetelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga disertai kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama.Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau menegakkan punggungnya karena tulisan tampak kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata makin menjauh).Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari.Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca.Sulit membedakan warna

  • Pemeriksaan OphthalmicusDiberikan penambahan lensa sferis positif sesuai pedoman usiaLensa sferis yang ditambahkan dapat diberikan :Kacamata baca untuk melihat dekat sajaKacamata bifokal untuk melihat jauh dan dekat

  • Diagnosis BandingDiagnosis banding presbiopia adalah hipermetropia dan low vision jika hipermetropi lebih dari 3 dioptri.

  • Terapi Presbiopia

    Usai (Tahun)Kekuatan Lensa Positif yang Dibutuhkan40 tahun+1,00 D40-45 tahun+1,25 D45 tahun+1,50 D45-50 tahun+1,75 D50 tahun+2,00D50-55 tahun+2,25 D55 tahun+2,50 D55-60 tahun+2,75 D60 tahun+3,00 D

  • Terapi PresbiopiaPenderita presbiopia harus dikoreksi dahulu penglihatan jauhnya, baru diberikan kacamata presbiopianya sesuai dengan usianya, untuk kedua mata dengan kekuatan yang samaPenderita presbiopia dapat ditolong dengan kacamata lensa rangkap yaitu lensa cekung bagian atas untuk lihat benda jauh dan lensa cembung di bagian bawah untuk melihat benda dekat

    **