Upload
melinda-oktafiani
View
772
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
educationworked by my friends n I
Citation preview
Tugas Pendidikan Agama Islam
Disusun Oleh
Kelompok : IV
Anggota kelompok :
1. Irta Hasnasari
2. Kartutik
3. Kms.Andi
4. Kusrianto
5. Meilinda Elvita
6. Melinda Oktafiani
7. Mgs. Moh. Irfan A
Kelas : XII IPA 1
TAHUN AJARAN 2010 / 2011
SMA NEGERI 8 PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah
memberikan rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini .
Shalawat serta salam tak henti-hentinya kita hanturkan ke nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang insya Allah setia hingga
akhir zaman.
Ucapan terima kasih kami bingkiskan kepada yth Drs.H.Akhmad Ilyas yang
telah membimbing serta memberikan arahannya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas kelompok ini dengan baik.
Seperti kata pepatah “tiada gading yang tak retak”, begitu pula dengan
makalah ini, tentunya masih terdapat banyak kekurangan di dalamnya , untuk itu
kritik dan saran sangat diharapkan guna memperbaiki kekurangan yang insya Allah
akan menjadikan kami lebih baik dalam menjalankan tugas selanjutnya.
Palembang, Februari 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata pengantar………………………………………………………………………
Daftar isi…………………………………………………………………………….
PendahuluanLatar Belakang dan Tujuan………………………………..………………..
Pembahasan Materi…………………………………………………………………
Kesimpulan…………………………………………………………………………
Evaluasi Bab………………………………………………………………………..
Kunci Jawaban……………………………………………………………………..
Daftar Pustaka………………………………………………………………………
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui orang-orang dengan perilaku yang kurang pantas, dan cenderung termasuk ke dalam perilaku tercela. Belakangan ini sering kita lihat banyak saudara kita yang secara sadar maupun tidak, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama kita, Islam. Sekarang ini perbuatan munkar sudah meraja lela dan patut kita waspadai.
Tanpa kita sadari sering kali kita telah melakukan perbuatan-perbuatan tercela yang dilarang dalam agama. Kita tahu itu adalah perbuatan buruk, tapi tetap saja kita lakukan karena kita sudah terbiasa melakukannya. Hal itu antara lain sikap melampaui batas, sikap boros, mengumpat, dan fitnah. Hal-hal tesebut boleh jadi hanya hal sepele, namun dapat menimbulkan perpecahan, baik secara perorangan maupun antar kelompok.
Untuk itulah kami di sini ingin membahas tentang sikap melampaui batas (israf), pemborosan (tabzir), mengumpat (gibah), dan fitnah. Seperti kata pepatah “bila kita ingin memenangkan peperangan, pahami dahulu medan perangnya”, artinya bila kita ingin menang dari nafsu kita untuk melawan akhlakul mazmumah tersebut, kita mesti tahu terlebih dahulu apa arti keempat sifat tersebut agar kita mampu dan tahu cara menghindarnya.
Tujuan dibahasnya materi ini adalah agar kita mampu mendeskripsikan, memahami, dan menghindari sifat-sifat tercela yang dibenci Allah tersebut dan tidak terjerumus di dalamnya. Materi ini juga dimaksudkan agar di kemudian hari agar perilaku-perilaku tercela tersebut dapat berkurang, terutama di antara kita kaum muslimin dan muslimah.
Tujuan laoran ini anta lain: Mampu menghindari sifat-sifat tercela yang diterangkan
Mampu mengontrol diri sendiri dalam bertindak agar tidak berlebihan
Mampu menghindari sifat boros
Mampu mengoreksi diri sendiri dan tidak mencari-cari kesalahan orang lain
Mampu menjaga aib/keburukan saudara ataupun orang lain
Agar tidak cepat berprasangka buruk terhadap orang lain
PERILAKU TERCELA
A. ISRAF
Kata Israf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Orang yang
berbuat Israf disebut musrif, bentuk jamaknya musrifin atau musrifun. Yang
dimaksud dengan Israf di sini ialah mempergunakan sesuatu yang melewati batas-
batas yang patut menurut ajaran Allah SWT.
Israf termasuk perilaku tercela, yang mendatangkan kerugian dan tidak
disenangi Allah SWT. Allah SWT berfirman :
Artinya : “ . . . . Dan janganlah kamu berlebih-lebihan ( melampaui batas ),
sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. ( Q.S. Al
An’am, 6: 141)
Israf itu terdapat dalam berbagai perbuatan, seperti :
Israf terdapat dalam berbagai pebuatan, seperti:
Makan, minum, dan berpakaian
“Wahai anak adam (manusia) ambilah pakaianmu ketika hendak memasuki masjid
(sholat), makan dan minumlah dan jangan engkau berlebih-lebihan, karena Allah
tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan” (QS al-A’raf : 31).
Dalam ayat tersebut Allah memerintahkan kepada umat manusia untuk
memanfaatkan rizki yang Allah telah anugerahkan kepadanya, salah satunya
dengan makan dan minum, dan semua yang telah Allah halalkan untuk manusia
tanpa berlebih-lebihan.
Membelanjakan harta
.
26) Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
(27) Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.
Demikian pula dalam menggunakan peralatan. Kita dianjurkan untuk
mempergunakan sesuatu sesuai dengan kebutuhan atau keperluan. Seringkali terjadi,
seseorang membeli sesuatu yang sebenarnya belum atau tidak ia butuhkan. Hal
tersebut berakibat akan membuat barang tersebut tidak terpakai dan sia-sia. Padahal
mungkin saja dana yang telah dipakai untuk membeli barang tersebut bisa
dipergunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.
Islam tidak melarang seseorang untuk menjadi kaya, tetapi Islam melarang
gaya hidup yang menjadikan kemewahan itu sebagai tujuan dan kesenangan semata.
Gaya hidup mewah merupakan penyakit sosial yang dapat menggiring manusia
kehancuran karena dampaknya seringkali membuat orang malas berfikir, suka
berangan-angan, suka makan atau minum yang enak-enak saja, bahkan bisa
menggiring ke arah perilaku yang jahat, seperti mencuri, merampok, menipu, korupsi,
atau mengeksploitasi orang lain demi kepentingannya.
Berlebihan dalam beribadah termasuk akhlak tercela, karena akan
menghalangi pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain , misalnya kewajiban belajar,
kewajiban berbakti kepada orangtua, kewajiban mencari rezeki yang halal dan
kewajiban memelihara kesehatan jasmani.
Rasulullah Saw bersabda :
Artinya : “ Binasalah orang yang keterlaluan dalam beribadah, beliau ulangi ucapan
itu Sampai tiga kali “
Allah tidak menyukai orang-orrang yang berperilaku boros dalam hidupnya.
Orang yang boros berarti orang yang tak dapat bersyukur atas nikmat yang diberikan
oleh Allah SWT. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kita harus bersikap
hemat, dalam hal ini hemat mempunyai peranan yang amat penting dalam kehidupan
yaitu
1. kita akan dapat memiliki harta kekayaan yang cukup untuk bekal hidup
2. kita akan dapat membantu orang karena kita memiliki harta yang cukup
3. kita akan dapat hidup tenang dan tenteram
B. TABZIR
Kata tabzir berasal dari bahasa Arab yang artinya “pemborosan”. Orang yang
melakukan pemborosan disebut mubazzirun atau mubazzirin.
Berlebihan atau boros adalah menghamburkan harta dalam hal yang tidak
diperintahkan Allah SWT. Dan tidak punya manfaat bagi orang lain, bahkan
terkadang merusak.
Orang yang melakukan pemborosan hukumnya haram, berdasarkan firman Allah
SWT :
Artinya : “ Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan, dan janganlah kamu menghambur-hamburkan
(hartamu) secara boros” (Q.S. Al-Isra, 17:26)
Pemboros cenderung cepat menjadi miskin atau fakir dan kemudian menjadi
kafir. Oleh karena itu, seorang mukmin yang baik tidak bersikap boros dan tidak pula
kikir dalam membelanjakan hartanya. Harus ada kesetimbangan di antara kedua
macam sifat tersebut yang senantiasa dipelihara dan dijaga.
Contoh sikap Tabzir misalnya tergiur dengan diskon-diskon seringkali mendorong
kita berlaku boros, akibat perkembangan zaman mendorong kita untuk selalu membeli
barang yang baru.
Kiat-kiat untuk menjauhi perilaku berlebihan di antaranya sebagai berikut.
1. Hemat dan tepat dalam menggunakan harta (efektif dan efesien)
2. Menabung untuk masa depan
3. Bersedekah atau menunaikan zakat bila sudah sampai nisabnya
4. Memberikan bantuan kepada musafir (orang yang dalam perjalanan) untuk
tujuan yang diridai Allah, yaitu berupa bantuan dan pertolongan agar
tujuannya tercapai.
Pola hidup sederhana memiliki manfaat diantaranya sebagai berikut :
1. Terhindar dari sifat-sifat buruk, seperti rakus, iri hati, kikir dan sombong
2. Bersikap ekonomis dan membiasakan diri menabung demi kepentingan yang
lebih besar dan bermanfaat di masa depan
3. Terhindar dari kemiskinan karena pola hidup sederhana dapat menghindari
kekurangan dan terbiasa merasa cukup sehingga bisa berbagi dengan orang
lainatau kaum duafa.
4. Disukai banyak orang karena ia tidak akan menyakiti atau menyinggung
perasaan orang lain dengan gaya dan sikap hidupnya.
C. GIBAH
Kata gibah berasal dari bahasa Arab yang artinya mengumpat, sedangkan
orang yang diumpatnya tidak ada di tempat (tidak mendengarkan langsung). Yang
dimaksud dengan gibah ialah mengumpat atau menggunjing , yakni menyebut atau
membicarakan hal-hal yang tidak disukai oleh orang yang digunjing, seperti
kekurangannya, keburukannya atau aibnya, kepada orang lain dengan maksud untuk
mencemarkan nama baiknya.
Perbuatan menggunjing (gibah) termasuk dosa besar. Oleh karena itu,
hindarilah perbuatan menggunjing pada semua kesempatan. Kecurigaan yang
berlebihan pada orang lain akan menimbulkan penyakit hati, seperti tajassus , yaitu
memojokkan orang lain dengan mencari-cari cacat (aib) orang lain agar
kehormatannya tercemar.
Allah mengumpamakan orang yang bergunjing itu sebagai seorang kanibal
yang memakan daging saudaranya yang telah mati.
Kiat untuk menjauhi sifat gibah di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Menyelenggarakan kegiatan sosial agar terhindar dari permusuhan
2. Memupuk kerja sama atas dasar kebajikan dan takwa sehingga dapat tercipta
ketahanan sosial
3. Memelihara hubungan persaudaraan, persatuan, dan kesatuan sesame umat
dan bangs
4. Persoalan yang timbu dipecahkan dengan cara musyawarah
5. Memberikan maaf atas kesalahan orang lain tanpa harus menunggu lebih dulu
dan mampu menahan amarah sebagai latihan untuk meningkatkan kualitas
ketakwaan.
Firman Allah yang menjelaskan masalah gibah adalah :
Artinya : “ Hai orang-orang beriman, jauhilah berburuk sangka (kecurigaan) karena
sebagian dari berburuk sangka itu dosa dan janganlah mencari-cari keburukan
seseorang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara
kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ? maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya Allah Maha
Penerima Taubat lagi Maha Penyayang (Q.S. Al-Hujurat : 12)
D. FITNAH
Fitnah ialah kabar bohong tentang keburukan (aib) seseorang atau sekelompok
orang, yang disampaikan oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain
atau masyarakat.
Fitnah termasuk perilaku tercela, karena termasuk dilarang Allah SWT dan
akan mendatangkan kerugian atau bencana sesuai firman Allah SWT :
Artinya :
. . .” Dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. . . “ (Q.S. Al-Baqarah, 2:191)
Fitnah itu dapat terjadi di antaranya karena hal-hal sebagai berikut :
1. Penyakit hati seperti syirik, angkuh, dengki dan kikir
2. Ucapan yang salah atau menyimpang dari yang sebenarnya
3. Kebodohan.
Oleh karena itu, upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah atau menangkal
fitnah setiap manusia terutama muslim
1. gemar untuk mengadakan aksi sosial
2. jangan kikir, artinya harus memiliki hati pemurah (dermawan)
3. memupuk silaturahim atau membina persaudaraan
4. ikut aktif melaksanakan amar makruf, nahi mungkar yaitu mengajak kepada
kebaikan dan mencegah dari kemungkaran
5. amanah, artinya segala perkataan dan perbuatannya sangat dipercaya
mengandung kebenaran
Perilaku menunjukkan sikap membenci , perbuatan mengadu domba diantaranya
sebagai berikut :
1. mempertebal iman, karena akan mempertinggi pribadinya dan dapat mengikis
nafsu jahat yang hendak mencengkram dirinya
2. meningkatkan ketakwaannya dengan patuh melaksanakan printaah Allah SWT
dan menjauhi segala laranganNya
3. menyadari dirinya sebagai hamba Allah SWT yang mempunyai kedudukan
yang sama dan tidak saling menguasai
4. beramal soleh, yaitu berbuat baik dengan senantiasa memberikan apa saja
yang bermanfaat kepada sesame, khususnya kaum duafa.
Kesimpulan :
Perilaku tercela adalah sikap atau perilaku yang dilarang dan tidak disenangi
oleh Allah SWT dan dapat merusak atau mendatangkan kerugian. Dalam
pembahasan ini ada beberapa perilaku tercela diantaranya adalah israf, tabzir,
gibah dan fitnah. Israf artinya melampaui batas, seperti dalam hal makan, minum,
berpakaian, berhias, menggunakan peralatan atau hidup bermewah-mewah. Tabzir
adalah boros, menghamburkan harta dalam hal yang tidak diperintahkan oleh
Allah SWT dan tidak punya manfaat bagi orang lain bahkan terkadang merusak,
gibah adalah mengunjing atau menyebut atau membicarakan aib seseorang di
belakang dirinya, fitnah adalah menuduh seseorang melakukan sesuatu dengan
tujuuan mencelakakan seseorang. Kita harus menjaga diri kita dari segala perilaku
tercela.
Setiap sifat buruk akan membawa mudarat (kerugian) baik bagi pelakunya
maupun masyarakat sekitarnya oleh karena itulah sifat buruk itu dilarang di dalam
Islam dan pelakunya akan diancam siksa di akhirat.
SOAL
Pilihan Ganda
1. Dalil naqli bahwa Allah Swt tidak menyukai orang yang berbuat israf adalah Al-Quran Surah . . .
a. Al- An’am : 141b. Al-A’raf : 31c. An-Nur : 33d. Al-Qalam : 10e. Al-Munafiqun : 1
2. Berikut yang tidak termasuk akibat buruk berlebihan dalam makan dan minum . . .
a. dikenai suatu penyakitb. timbulnya rasa malas untuk bekerjac. cara berpikirnya kurang cemerlangd. kurang berkarya karena terlalu banyak tidure. ibadahnya tidak diterima Allah
3. Hal yang digunjingkan oleh pelaku gibah itu antara lain . . .a. kepandaianb. kebaikanc. kefasikand. keramahane. keadilan
4. Perhatikan ungkapan-ungkapan berikut !(1) Larangan berbuat gibah(2) Perintah untuk hidup sederhana(3) Perintah agar bertakwa(4) Larangan mengadu domba(5) Allah itu penerima tobatDari ungkapan tersebut, yang merupakan terjemahan dari Q.S Al Hujurat : 12 adalah . . .
a. 1 , 2 , dan 3b. 1 , 3 , dan 5c. 2 , 3 , dan 4d. 2 , 4 , dan 5e. 3 , 4 , dan 5
5. Sikap manusia yang tidak dipengaruhi sepak terjang iblis di bawah ini adalah . . .
a. riddahb. mubazirc. gibahd. qanaahe. fitrah
6. Perilaku yang melampaui batas disebut dengan . . . a. israfb. tasrifc. asnafd. gibahe. ujub
7. Contoh israf dapat dilihat dari aktivitas manusia seperti . . .a. menyembah patungb. menyembah Allah SWTc. meramal cuacad. mengaku diri sebagai nabie. berpakaian mewah ketika pergi ke pasar
8. Upaya untuk mencegah terjadinya penyebaran fitnah di antaranya adalah . . .a. mencari-cari kesalahan temanb. mencegah amar makrufc. menganjurkan perbuatan kikird. aib seseorang disebar luase. turut aktif melaksanakan amar makruf nahi mungkar
9. Orang yang suka mengumpat seperti . . .
a. orang yang makan harta anak yatimb. orang yang durhakac. orang yang memakan daging busukd. mencemarkan keluargae. mencampakkan api neraka
10. Berita bohong atau desas-desus tentang seseorang karena ada maksud tidak baik disebut .. . .
a. riab. hasadc. nifakd. gibahe. fitnah
11. Sifat israf merupakan hasutan . . .a. temanb. jinc. setan
d. hatie. malaikat
12. perilaku suka makan terlalu kenyang termasuk perbuatan . . .a. gibahb. fitnahc. riad. israfe. tabzir
13. orang yang suka menghamburkan harta adalah . . . a. gibahb. qanaahc. ikhtiard. amanahe. mubazir
14. untuk membantu kesejahteraan fakir miskin, Islam mengajarkan kepada umatnya untuk . . .
a. hajib. puasac. zakatd. salate. wakaf
15. Gibah termasuk . . .a. dosa kecilb. sunahc. mubahd. bolehe. dosa besar
16. Amar makruf nahi mungkar artinya adalah . . .a. mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaranb. mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari kebaikanc. mengajak kepada kebaikan dan membina persaudaraand. gemar mellakukan aksi sosiale. perintah mendirikan salat dan larangan berbuat jahat
17. Yang tidak termasuk penyakit hati dibawah ini yaitu . . .a. ujubb. riac. ikhlasd. hasade. kikir
18. Membicarakan aib orang lain disebut . . .a. amilb. hasadc. garim
d. gibahe. fitrah
19. Memegang teguh segala perkataan dan perbuatannya merupakan sifat . . .a. tablighb. amanahc. fathanahd. siddiqe. kazibyang hak
20. Asnaf (kelompok) yang haknya harus didahulukan dalam pembagian infak adalah . . .
a. amilb. gharimc. fakir miskind. mualafe. yatim
ESSAY1. Mengapa berlebihan dalam beribadah itu termasuk akhlak tercela?2. Kemukakan dua macam sikap perilaku pemboros!3. Kemukakan persamaan dan perbadaan antara ghibah dan fitnah!4. Sebutkan apa saja yang harus kita lakukan untuk menanggapi berita yang
sampaikan orang fasik!5. Jelaskan sikap perilaku yang harus diperbuat sesuai dengan isi (kandungan)
surah Al-Hujurat (49) ayat 6!6. Tuliskan ayat yang menjelaskan tentang pemborosan!7. Tuliskan ayat yang menjelaskan tentang fitnah!8. Tuliskan langkah-langkah menghadapi tipu daya fitnah!9. Sebutkan batas-batas berlebihan menurut Syekh Nashir as-Sa’di!10. Jelaskan pengertian israf!
KUNCI JAWABAN
Pilihan Ganda1. A2. E3. C4. B5. D6. A7. E8. E9. C10. E11. C12. D13. E14. C15. E16. A17. C18. D19. B20. C
Essay
1. Berlebihan dalam beribadah termasuk akhlak tercela karena akan menghalangi pelaksanaan kewajiban-kewajiban lain, misalnya kewajiban belajar, kewajiban berbakti kapada orang tua, kewajiban mencai rejeki yang halal, dan kewajiban memelihara kesehatan jasmani.
2. Contoh perilaku pemboros adalah:a. membeli semua barang yang kita inginkanb. membelanjakan seluruh uang untuk berfoya-foya
3. persamaannya yakni Orang yg menjadi korban ghibah atau fitnah akan menerima
pahala/kebaikan dari orang yg memfitnah / mengghibah Apabila kebaikan /pahala orang yg memfitnah/mengghibah telah habis,
maka keburukan korban ghibah/fitnah akan diberikan kepada orang yg memfitnah/mengghibah
Keuntungan dari korban fitnah/ghibah, dia memperoleh pahala tanpa melakukan suatu ibadah.
Ghibah dan fitnah merupakan perbuatan yang membicarkan keburukan orang lain.
Perbedannya yakni Ghibah ialah mempergunjingkan orang lain tentang aib lain atau
sesuatu yang apabila didengar oleh orang dibicarakan dia akan benci. Fitnah adalah suatu sipat yang tercela , suatu usaha seseorang untuk
mencemarkan nama baik seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa fitnah itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negative kepada kelompok atau seseorang yang kena fitnah tersebut.
4. Yang harus kita lakukan untuk menanggapi berita orang fasik antara lain:
Jangan cepat-cepat kita mempercayai kebenaran berita itu, karena mungkin hanya pembawa berita itu orang fasik yang sengaja membuat fitnah. Kalau memang dirasa perlu dan ada manfaatnya, seyogyanya berita itu dicek kebenarannya.
Memberi nasihat dengan bijaksana (mengingatkan) behwa menceritaka keburukan (aib) seseorang itu adalah perilaku tercela.
Jangan menyiarkan berita tentang keburukan (aib) seseorang yang kita terima keada orang lain, karena kalau ini dilakukan berarti kita ikut melakukan fitnah atau ghibah yang dilarang Allah (dosa)
Jangan langsung berprasangka jahat kepada orang yang keburukannya disampaikan kepada kita.
Sebagai orang Islam, hendaknya kita membenci perbuatan ghibah dan fitnah karena Allah SWT, dan kita berusaha jangan sampai melakukan ghibah apalagi fitnah.
5. Hal-hal yang perlu dilakukan sesuai dengan isi kandungan surah Al-Hujurat:6 yaitu:Jika datang kepada kita orang fasik membawa berita periksalah dengan teliti agar kita tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaanya yang menyebabkan kita menyesal atas perbuatan itu.
6. Surah yang menjelaskan tentang pemborosan adalah surah Al-Isra ayat 27
Artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya.
7. Surah yang menjelaskan tentang fitnah adalah surah Al-Baqarah ayat 191
Artinya: Dan fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan.
8. Langkah-langkah menghadapi tipu daya fitnah, yaitu: Teliti kebenaran suatu berita dengan sebaik-baiknya Tutuplah aib sesama muslim, jika berita terebut memang benar adanya Lakukan langkah amal makruf nahi munkar dengan cara menasehati
orang yang berperilaku tidak baik, agar tidak lagi mengulangi kecerobohannya
9. Batas-batas berlebihan ada 3 menurut Syekh Nashir as-Sa’di :a. Menambah-nambah diatas kadar kemampuan, dan berlebihan dalam
hal makan, karena makan setelah kenyang dapat menimbulkan dampak negatip pada struktur tubuh manusia.
b. Bermewah-mewah dalam makan, minum dan lain-lain.c. Melanggar batasan-batasan Allah SWT, dengan menghalalkan yang
telah Allah haramkan atau sebaliknya.
10. Kata israf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Maksudnya adalah menggunakan dengan melewati batas-batas yang patut menurut ajaran Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri. 2007. Pendidikan Agama Islam SMA Jilid 3 Kelas XII. Jakarta:
Erlangga.
Aminuddin, dkk. 2007. Pendidikan Agama Islam SMA 3 Kelas XII. Jakarta:
Bumi Aksara.
Haludhi Khuslan, Drs., M.Si. 2007. Integrasi Budi Pekerti dalam Pendidikan Agama
Islam untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas. Malang: Tiga Serangkai.