35
AJARAN ISLAM MENYAMBUT KELAHIRAN BAYI Anak adalah buah hati sekaligus investasi dunia akhirat bagi kedua orang tua. Dalam Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi dijelaskan bahwa baik dan buruknya akhlak dan masa depan anak sangat tergantung pada asupan pendidikan rohani dan jasmani dari orang tua. Hal ini sesuai dengan hadis baginda Nabi Muhammad SAW : “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. Oleh sebab itu ajaran Islam sangat menekankan pendidikan anak dimulai sejak anak tersebut berada dalam kandungan dan salah satu momen yang penting adalah ketika jabang bayi akan lahir dan setelah ibunya melahirkannya. Berikut ini adalah ajaran Islam dan hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk menyambut anaknya yang akan lahir :

Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

AJARAN ISLAM MENYAMBUT KELAHIRAN BAYI

Anak adalah buah hati sekaligus investasi dunia akhirat bagi kedua orang tua.

Dalam   Ajaran Islam   Menyambut Kelahiran Bayi dijelaskan bahwa   baik dan buruknya

akhlak dan masa depan anak sangat tergantung pada asupan pendidikan rohani dan

jasmani dari orang tua.

Hal ini sesuai dengan hadis baginda Nabi Muhammad SAW : “Setiap anak dilahirkan

dalam keadaan fitrah (suci), kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak tersebut

Yahudi atau Nasrani atau Majusi”. Oleh sebab itu ajaran   Islam sangat menekankan

pendidikan anak dimulai sejak anak tersebut berada dalam kandungan dan salah satu

momen yang penting adalah ketika jabang bayi akan lahir dan setelah ibunya

melahirkannya. Berikut ini adalah ajaran   Islam dan hal-hal yang perlu dilakukan oleh

orang tua untuk menyambut anaknya yang akan lahir :

1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-

saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran : 38)

“Tuhanku, karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh

Engkau Maha Mendengar permohonan”.

* (baca juga doa mustajab sepanjang masa )

Page 2: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

2. Dan ketika bayi telah lahir terurailah senyum tawa   menyaksikan sang bayi yang

lucu yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan “alhamdulillah”

sebagai rasa syukur ke hadirat Allah SWT.

Ajaran Islam Ketika Bayi Telah Lahir

3. Sejak saat itu ajaran Islam , pendidikan dan praktek agama bagi bayi yang telah

lahir dimulai. Dengan penuh sigap ayahnya mengumandangkan adzan di telinga

kanan dan iqamah (qamat) di telinga kiri dengan tujuan agar kalimat-kalimat

tauhidlah yang pertama ia dengar, sehingga sepanjang hayatnya kalimat-kalimat itu

pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.

Dalam kitab “Tuhfatul Habib Ala Syarhil Khatib” dan “Mughnil Muhtaj ila ma’rifati

alfadhil Minhaj”

pada sub bab Aqiqah diterangkan : “bagi bayi yang baru dilahirkan sunnah untuk

mengumandangkan adzan di telinga kanan bayi yang baru lahir dan mengiqomatinya

di telinga kiri”. Tentunya cukup dengan suara perlahan saja.Apakah fungsi dan tujuan

amal ini ? Menurut hadits yang diterangkan dalam kitab tersebut, ada jin tertentu

yang bernama Ummu Shibyan (ummu=ibu, shibyan=bayi ; syaitan jenis jin yang

ditugaskan untuk mengganggu bayi yang baru lahir agar menjadi pengikutnya), dia

suka mengikuti kelahiran bayi. Adzan itu berguna agar gangguan jin tadi tidak

berpengaruh pada bayi yang baru lahir dan tidak menimbulkan efek apapun. Selain

Page 3: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

itu agar kalimat-kalimat tauhid menjadi kalimat pertama yang didengar oleh bayi

yang baru lahir. Memang adzan memiliki keistimewaan tersendiri yakni bila

dibacakan akan membuat setan lari tunggang langgang. Jadi adzan dan iqomat ini

disamping memang direkomendasikan (sunnah) juga lahir dan batinnya sendiri

bermanfaat. Demikianlah dijelaskan dalam ajaran Islam . Berikutnya…

4. Dibacakan Ayat kursi (QS. AlBaqarah : 255)

 

5. Dibacakan Ayat Inna Rabbakumullah (QS. Al-A’raf : 54)

6. Dibacakan QS Al-Ikhlas (Qulhuwallahu ahad, dst) di telinga kanan

Page 5: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

8. Dibacakan Doa:

 

9. Dilanjutkan doa Nabi Yunus (QS. Al-Anbiya’ :   87) :

Fanada fidh dululmati alla ilaaha illa Anta, subhaanaka inni kuntu minadh dhalimin

“….maka dia (Nabi Yunus a.s) memanggil Tuhannya (berdoa) didalam kegelapan

(didalam perut ikan Nun) dengan panggilan (tasbihnya) : Tiada Tuhan Selain Engkau,

Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat aniyaya

(menzholimi diri sendiri)”

10. Juga Dibacakan Inna Anzalnahu (QS Al-Qadr : 1-5).

 

Dalam kitab Al-Bajuri (Hasyiah Fathul Qorib), Insya Allah telah disebutkan sbb:

Dengan dibacakan QS. Al-Qadr ini, bayi tadi Insya Allah tak akan berzina seumur

hidupnya.

Page 6: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Rekomendasi bacaan-bacaan diatas dalam ajaran Islam hukumnya tidak wajib. Tidak

dibaca sama sekali juga tidak berdosa. Hanya saja amatlah disayangkan jika tidak

diamalkan sebab kesempatan untuk membacakan itu (konteks disunnahkannya)

hanyalah sekali seumur hidup, yakni saat dilahirkannya si bayi. Dan seandainya bayi

tersebut mengerti keengganan orang tuanya untuk mengamalkannya,   padahal orang

tuanya sudah mengetahui hal tersebut, anda bisa membayangkan betapa kecewanya

dia dengan sikap orang tuanya tersebut.

Ada juga tips dari orang tua   Sayyidah Maryam ( ibunya yang bernama sayyidah

Hanna) ; seperti yang diterangkan dalam hadist riwayat Imam Bukhori;   yang berdoa

saat kelahiran anak perempuan beliau (Sayyidah Maryam; ibunda Nabi Isa a.s) yang

diabadikan dalam   Q.S. Ali-Imran : 36), yakni   :

 

“Ya Allah,   sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu untuk anak

perempuan ini (Maryam) dan keturunannya (Nabi Isa a.s), dari syaithan yang

terkutuk”

Demikian diriwayatkan oleh Shahabat Abu Hurairah RA yang kemudian

merekomendasikannya “iqrauu in syi’tum” yang artinya ” kalau kalian

menginginkannya maka bacalah ayat itu”. Tentu saja semua ingin kalau anaknya

dilindungi Allah SWT dari syaitan.

Dikisahkan dalam   tafsirnya bahwa Allah SWT telah berkenan menjaga Siti Maryam

dan Nabi Isa a.s dari sentuhan syaitan saat beliau lahir berkat doa tersebut .

Page 7: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

11. Memberikan harum-haruman (minyak wangi za’faron, parfum bayi, dll) di atas

kepalanya.

Ajaran Islam Berikutnya

Demikianlah beberapa poin penting dalam ajaran Islam yang perlu diketahui dan

diamalkan oleh para orang tua dan generasi Islam. Dalam ajaran Islam tersebut kita

mengetahui betapa agama ini sangat memulyakan hamba-hamba Allah yang masih

suci dan berusaha untuk melindungi hamba tersebut dari sifat-sifat yang buruk yang

berasal dari manusia maupun dari musuh manusia yaitu syaitan. Kemudian dalam

ajaran Islam berikutnya disunahkan untuk melaksanakan aqiqoh, memberi nama,

memotong rambut dan seterusnya yang bisa anda baca dan pelajari dalam tulisan

kami tentang aqiqoh .

Dalam ajaran Islam terdapat 6 tuntunan untuk menyambut kelahiran anak, yakni :

1. Menyuarakan adzan (di telinga kanan) dan iqamat (di telinga kiri), lihat hadits

riwayat Ibnu          Abbas)

2. Menggosok langit-langitmulut anak dengan kurma (lihat hadits Abu Burdah

dari Abu Musa r.a)

3. Mencukur rambut serta menimbang dengan emasserta menyedekahkannya

(lihat hadits     diriwayatkan oleh Annas bin Malik r.a)

4. Mendoakannya

5. Memberi nama yang baik

6. Menyembelih domba/kambing (aqiqah)

    Rasulullah bersabda : Bagi anak laki-lakidisembelihkan 2 ekor kambing yang

mencukupi   dan bagi anak perempuan disembelihkan 1 ekor kambing (HR Ahmad

Tirmidzi)

Page 8: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Semoga keberkahan Allah SWT hadir dalam Rizki yang kita dapatkan dan

melindungi kita dari azab-Nya. Amin.

Hukum Melahirkan Dengan Operasi Cesar Dalam Kondisi Mampu

Melahirkan   Normal

Melahirkan secara cesar sebenarnya diperbolehkan jika memang ada alasan medis

yang darurat. Misalnya karena posisi bayi sungsang, bayi terlalu besar, atau hal-hal

lain yang bisa membahayakan ibu dan anak bila dilakukan proses melahirkan secara

normal.

Namun pada kenyataannya banyak wanita yang memilih melahirkan secara cesar

bukan karena darurat. Mereka memilih melahirkan secara cesar hanya karena ingin

anaknya lahir pada tanggal dan hari tertentu yang dianggap sebagai hari baik atau

tanggal yang unik (seperti tanggal 9 bulan 9 tahun 2009, dll), ataupun karena takut

merasakan sakitnya melahirkan secara normal, dll. Padahal sebenarnya melahirkan

secara cesar ini banyak membawa madhorot bagi wanita, diantaranya proses

penyembuhan luka yang lebih lama daripada melahirkan normal, melemahkan rahim,

memiliki resiko terkena inveksi lebih besar, sehingga persalinan kedua dan

selanjutnya biasanya juga harus dilakukan dengan cesar, dan kehamilan berikutnya

biasanya perlu diberi jarak dua tahun.

Lalu bagaimana hukum bagi wanita yang memilih melahirkan secara cesar tanpa ada

alasan medis yang darurat? Berikut ana bawakan fatwa dari Syaikh Utsaimin

mengenai hal ini. Semoga bisa menambah faidah bagi antunna!

***

Oleh : Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin Rohimahulloh

Pertanyaan :

Page 9: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Fadhilatus Syaikh, Alloh subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat ‘Abasa :

ه� } ر� �س� �يل� ي ب �م� الس� ] { ث 20عبس: ]

“Kemudian Alloh memudahkan jalannya” [QS ‘Abasa : 20]

Alloh subhanahu wa ta’ala menjamin untuk memudahkan proses kelahiran ini. Dan

banyak orang, baik laki-laki maupun wanita, yang terburu-buru melakukan operasi

yang disebut cesar, apakah hal ini disebabkan lemahnya tawakkal kepada Alloh

subhanahu wa ta’ala?

Jawaban :

Menurutku -barokallohu fiik- cara ini yang banyak digunakan orang saat ini, ketika

seorang wanita merasakan akan melahirkan lalu pergi ke rumah sakit, kemudian

dioperasi cesar. Aku melihat bahwa ini adalah wahyu dari setan, dan bahayanya hal

ini lebih banyak daripada manfaatnya. Karena seorang wanita mau tidak mau akan

mendapatkan rasa sakit ketika melahirkan (normal), akan tetapi ada faidah yang

terdapat dalam rasa sakit ini:

Faidah yang pertama : rasa sakit tersebut akan menggugurkan dosa-dosanya

Kedua : akan mengangkat derajatnya jika ia sabar dan mengharapkan pahala di sisi

Alloh

Ketiga : seorang wanita akan menyadari kedudukan seorang ibu, yang mana seorang

ibu merasakan sebagaimana yang ia rasakan

Keempat : ia merasakan kedudukan nikmat Alloh ta’ala atasnya berupa kesehatan

Kelima : menambah rasa sayang & rindunya kepada anaknya, karena setiap kali si

anak mengalami kesulitan, sang ibu akan lebih merasa kasihan dan merindukannya.

Page 10: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Keenam : Anak atau bayi dalam kandungan ini keluar dari tempat keluar yang

normal dan wajar, dalam hal ini ada kebaikan bagi si anak dan ibunya.

Ketujuh : ada madhorot operasi cesar yang akan dirasakan oleh wanita tersebut,

karena operasi akan melemahkan usus, rahim dan yang selainnya, dan terkadang

terjadi mal praktek, bisa jadi ia selamat dan bisa jadi tidak.

Kedelapan : wanita yang pernah melakukan cesar hampir-hampir tidak bisa kembali

ke persalinan normal, karena tidak memungkinkan baginya dan dikhawatirkan akan

merobek bagian yang pernah dioperasi.

Kesembilan : melakukan operasi cesar akan membuat sedikit keturunan (anak),

karena jika pernah di cesar 3 kali dari berbagai sisi dan membuat lemah maka

kehamilan berikutnya bisa membahayakan.

Kesepuluh : cara ini adalah cara yang mewah. Dan kemewahan merupakan sebab

kehancuran, sebagaimana firman Alloh ta’ala tentang golongan kiri :

ف�ين� } �ر� �ك� م�ت �ل� ذ�ل �وا ق�ب �ان �ه�م� ك �ن ] { إ 45الواقعة: ]

“Sesungguhnya mereka sebelum itu hidup bermewahan” [QS al-Waqi’ah : 45]

Maka yang wajib bagi seorang wanita adalah hendaknya ia sabar dan mengharapkan

pahala di sisi Alloh, dan hendaknya ia tetap melahirkan dengan cara yang normal

karena itu lebih baik baginya dari sisi kesehatan dan finansial.

Dan bagi laki-laki, hendaknya mereka memperhatikan hal ini. Kita tidak tahu, bisa

jadi musuh-musuh kita yang menggampang-gampangkan operasi cesar ini dengan

tujuan agar kita kehilangan maslahat-maslahat dan mendapatkan kerugian-kerugian.

Penanya bertanya : Apa maksudnya “kemewahan”?

Page 11: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Syaikh menjawab :  mewah karena dengan cara itu akan mencegah rasa sakit dalam

persalinan yang normal, dan ini adalah salah satu bentuk kemewahan. Dan

kemewahan jika tidak dalam bentuk ketaatan kepada Alloh, maka ia bisa jadi tercela

atau minimal hukumnya mubah.

Sumber : Liqo’ Babil Maftuh kaset no. 86 asy-Syaikh al-Utsaimin rohimahulloh.

Menghadapi Kelahiran Seorang Bayi Sesuai Ajaran Islam

Friday, November 28, 2008 by deltapapa | 1 Comment

duta

ilustrasi: duta

Dalam menghadapi perubahan-perubahan kehidupan dunia yang demikian pesat,

tidak hanya kita yang perlu mempersiapkan bekal mental-spiritual, agar tidak

tergelincir dalam dosa dan kebutaan hati, lebih-lebih lagi adalah generasi yang lebih

muda, yang akan menghadapi perubahan-perubahan yang lebih cepat lagi.

Pendidikan, pengajaran dan praktek agama yang mengisi rohani dapat kita rasakan

pentingnya. Untuk itu ajaran-ajaran Islam telah mempersiapkan berbagai perangkat,

di antaranya adalah pendidikan dan praktek agama sejak bayi dilahirkan.

1. Seorang calon ayah atau ibu amat was-was menunggu kelahiran bayinya. Pada sat-

saat seperti itu mereka berdoa sebagaimana Nabi Zakaria (Ali Imran 38) “Tuhanku,

karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu keturunan yang baik. Sungguh Engkau Maha

Mendengar permohonan.”

Page 12: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

2. Dan saat tiba waktunya sang bayi lahir, terurailah senyum tawa, menyaksikan sang

bayi yang lucu, yang baru lahir dan ibu bayi yang selamat. Tak lupa diucapkan

“alhamdulillah” sebagai rasa syukur ke hadirat Allah.

3. Sejak saat itu pendidikan dan praktek agama bagi sang bayi dimulai. Dengan penuh

sigap sang ayah mengumandangkan azan di telinga kanan dan iqamah (qamat) di

telinga kiri. Agar kalimat-kalimat tauhidlah yang pertama-tama ia dengar, sehingga

pada akhir hayatnya kalimat kalimat itu pulalah yang akan ia dengar dan ia ucapkan.

4. Pada hari ketujuh sebagai ungkapan rasa syukur dan sebagai bekal bagi sang bayi

dilaksanakan upacara “aqiqah”. Ia merupakan kesaksian dari anggota masyarakat atas

kehadirannya dan penerimaan mereka. Ia merupakan isyarat dan harapan bahwa sang

bayi nantinya siap untuk berkorban dan memberi manfaat bagi masyarakatnya.

Upacara “aqiqah” sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah saw yang artinya: “Setiap

anak tergadai pada aqiqahnya, dilakukan dengan menyembelih (ternak) pada hari ke

tujuh, diberikan namanya dan dipotong rambutnya.”

Kata “aqiqah” berarti memotong, karena pada saat itu dipotong ternak untuk jamuan

dan dipotong rambut sang bayi. Hukum melaksanakan “aqiqah” adalah sunnah

muakkadah, atau sunnah yang kuat. Kata tergadai dalam hadits tadi diartikan oleh

Imam Ahmad bin Hambal sebagai, “orangtua tidak mendapatkan syafaat dari anaknya

sampai dilaksanakan “aqiqah” untuknya”. Sehingga upacara “aqiqah” menurut para

ulama dapat dilaksanakan sampai anak menjadi besar atau baligh.

Jumlah ternak yang dipotong, dua ekor kambing untuk anak laki-laki dan seekor

untuk anak perempuan. Kambing yang sudah berumur setahun, yang sehat, yang

tidak cacat, dengan harapan agar sang anak sehat dan tidak cacat, dan diniatkan

dipotong untuk kurban sang bayi. Daging kambing disunnahkan untuk dimasak

Page 13: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

dengan dicampur bumbu yang manis, dengan harapan sang anak tumbuh dengan

akhlaq yang elok. Lalu dihidangkan kepada para undangan. Hanya bagian kakinya,

disunnahkan untuk diberikan pada sang bidan yang ikut melahirkan sang anak.

Rambut sang bayi dipotong gundul dan disunnahkan untuk memberikan sedekah

seberat timbangan rambut tadi dengan emas atau perak. Sang bayi juga diberi

makanan yang manis, kurma yang dihaluskan, dengan harapan akan menjadi anak

yang manis dan generasi penerus yang melaksanakan kebajikan.

5. Sang bayi juga diberi nama yang baik. Dalam sebuah hadits disebutkan:

“Merupakan sebagian dari hak seorang anak atas orangtuanya adalah mendidiknya

dengan baik dan memberikan nama yang baik.”

Perlu kami garis bawahi di sini tentang pemberian nama. Nama yang terbaik bagi

seorang bayi laki-laki adalah Abdullah dan Abdurrahman. Setelah itu nama para

rasul, nabi, malaikat, orang-orang yang salih dan yang memiliki arti yang baik.

Semua itu dengan harapan bahwa sang bayi nantinya akan tumbuh dengan

menjadikan namanya sebagai referensi. Kalau namanya Abdullah, maka ketika ia

hendak berbuat tak baik, dan tak sengaja dipanggil, ia akan teringat peraturan-

peraturan Allah, dan tak jadi berbuat aniaya. Dan begitulah seterusnya.

Pada masa ini, banyak orangtua yang melupakan kewajiban ini, yang merupakan hak

dari sang anak. Diambilnya nama dengan tidak memakai referensi “shalih”. Bahkan

sebagian memberi nama anaknya mengikuti kemarahan hatinya. Maka tidaklah juga

dapat disalahkan sang anak ketika besar bukan referensi “shalih” yang digunakan.

Karena sang anak tidak mendapatkan haknya, maka lupalah ia akan kewajibannya.

Pada akhirnya orangtualah yang kewalahan. (Oleh: Ustadz Muhammad Taufiq

Prabowo, Dewan Asaatidz Pesantren Virtual

Page 14: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Menyambut Kelahiran Dalam Islam

Objektif :

Kaedah ini bertujuan memberitahu kepada suami akan beratnya kesakitan yang

dihadapi oleh isteri ketika hendak melahirkan anak dan menuntut suami supaya

sentiasa berada disamping isterinya agar beban kesakitan dapat dikurangkan.

Kaedah ini juga bagi membimbing suami supaya dapat menyambut kelahiran anak

mengikut cara yang digarispandukan oleh Islam.

Aktiviti :

1. Suami Berada Di Samping Isteri Ketika Saat-Saat Isteri Hendak Bersalin.

Alangkah gelisah dan kritikalnya saat-saat akan melahirkan anak lebih-lebih lagi

bagi ibu yang pertama kalinya akan melahirkan anak. Suami perlu memberikan

motivasi kepada isteri agar tetap tabah dan sabar, di samping suami harus banyak

berdoa kepada Allah serta banyak beristighfar dan berselawat disamping

membanyakkan bacaan surah Al-Insyiqa' dan surah Al-Hasyr.

Firman Allah Taal dalam surah Luqman ayat 14 :

Maksudnya : "Dan Kami wajibkan menusia berbuat baik kepada kedua ibu bapanya;

ibunya telah mengandungnya dengan menanggung kelemahan demi kelemahan (dari

awal mengandung hingga ke akhir menyusunya) dan tempoh menceraikan susunya

ialah dalam masa dua tahun (dengan yang demikian) bersyukurlah kepadaKu dan

kepada kedua ibubapamu dan (ingatlah), kepada Akulah jua tempat kembali (untuk

menerima balasan).

Page 15: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

2. Azan Di Telinga Kanan Dan Iqamah Di Telinga Kiri.

Suami hendaklah segera mengazankan di telinga kanan anak yang baru lahir dan

diiqamahkan di telinga kiri dengan tujuan supaya dijauhi anaknya dari gangguan

syaitan dan supaya kalimah pertama yang dapat didengar oleh bayi ialah kalimah

Allah. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Rafi' r.a. Rasulullah bersabda :

Maksudnya : "Aku melihat sendiri Rasulullah s.a.w. mengazankan Al-Hassan bin Ali

pada telinganya ketika itu ia baru dilahirkan oleh Fatimah r.a."

Riwayat Abu Daud dan Tirmizi

3. Membaca Surah Al-Qadar dan Surah Al-Ikhlas.

Suami hendaklah juga membanyakkan bacaan surah Al-Qadar di telinga kanan dan

surah Al-Ikhlas di telinga kiri bagi tujuan memohon kepada Allah supaya anak yang

dilahirkan terselamat dari melakukan perzinaan dan memohon juga supaya

dikuatkan iman, jauh dari menyeleweng fahaman akidahnya dari landasan Ahlus

Sunnah Wal Jamaah.

4. Membaca Surah Al-Insyirah Di Jari Manis Dan Ditahnikkan.

Suami juga hendaklah membaca surah Al-Insyirah di jari manis kemudian

mencelupkan jari manis ke dalam manisan (madu) dan ditekankan (ditahnikkan) di

langit-langit bayi tersebut dengan membaca ayat 36, surah Ali-Imran :

Maksudnya : "Maka apabila ia melahirkannya, berkatalah ia: Wahai Tuhanku!

Sesungguhnya aku telah melahirkan seorang anak perempuan (sedang yang aku

harap-harapkan ialah anak lelaki), - dan Allah memang mengetahui akan apa yang

dilahirkannya itu - dan memanglah tidak sama anak lelaki dengan anak perempuan

dan bahawasanya aku telah menamakannya Maryam, dan aku melindungi dia

Page 16: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

dengan peliharaanMu, demikian juga zuriat keturunannya, dari godaan syaitan yang

kena rejam (yang dikutuk dan disingkirkan)".

Tahnik adalah bertujuan untuk memohon kepada Allah S.W.T. supaya anak yang

dilahirkan mempunyai lidah yang fasih dan terkawal lidahnya dari menyebut

perkara-perkara yang tidak berfaedah dan mendatangkan maksiat walaupun perkara

ini boleh dilakukan oleh orang yang soleh namun bapa kepada anak tersebut lebih

utama melakukan tahnik untuk anaknya kerana hadis riwayat oleh Tirmizi

menyebutkan salah satu doa yang paling mustajab ialah doa ibu bapa untuk

anaknya".

5. Melaksanakan Tuntutan Sempena Hari Ketujuh.

Memberikan nama yang baik.

Bapa dikehendaki menamakan anaknya dengan nama-nama yang baik pada hari

ketujuh kerana nama itu sendiri adalah merupakan doa kepada anaknya.

Rasulullah s.a.w. bersabda :

Maksudnya : "Sesungguhnya kamu akan diseru pada hari kiamat dengan nama-nama

kamu dan nama-nama bapa kamu, maka indahkanlah nama kamu".

Riwayat Abu Daud

Membaca Doa ketika memberikan nama anak.

Maksudnya : "Ya Allah wahai Tuhan kami, jadikanlah nama yang diberikan ini

memberi keberkatan kepadanya, pandukan segala usahanya ke arah keredhaanMu,

jadikan menuntut ilmu sebagai matlamatnya dan akhirkan hidupnya dengan amal-

Page 17: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

amal soleh. Ya Allah wahai tuhan kami, lanjutkanlah usianya dalam ketaatan

kepadaMu dan kepada RasulMu dan jadikan tubuh badannya dalam keadaan sihat

walafiat. Ya Allah, jadikan ia pemimpin di waktu dewasa, teguhkan imannya

sepertimana iman para nabiMu sehingga hari kiamat. Ya Allah kurniakan ia rezeki

yang halal dan berkat, dekatkanlah ia dengan kebaikan dan jauhkan ia daripada

kejahatan dengan rahmatMu Ya Allah yang Maha Pengasih.

Mengaqiqahkan anak.

Bapa hendaklah mengaqiqahkan anaknya kerana hukumnya adalah sunat mu'akad

iaitu dengan mengadakna kenduri kesyukuran. Menyembelih 2 ekor kambing bagi

anak lelaki dan seekor kambing bagi anak perempuan. Sebaik-baiknya dilakukan

pada hari ketujuh.

Rasulullah s.a.w. bersabda :

Maksudnya : "Setiap anak yang dilahirkan tergadai dengan aqiqahnya yang

disembelih pada hari ke tujuh kelahirannya, diberikan nama dan dicukur

rambutnya".

Riwayat abu Daud

Ketika menyembelih aqiqah disuruh juga menyebut nama anak.

Maksudnya : "Dengan nama Allah, Ya Allah untukMu dan bagiMu akikah ini dari

……(sebut nama anak)….

Gesaan Aqiqah :

Rasulullah s.a.w. bersabda :

Page 18: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Maksudnya : "Kerkakanlah aqiqah bagi anak lelaki yang baru lahir, kerana itu

hendaklah kamu menyembelih aqiqah dan jauhkanlah gangguan dari anak itu".

Muttafaqun A'laih

Antara hikmah aqiqah adalah :

Membiiasakan berkorban bagi orang tua demi kepentingan bayi yang baru lahir di

dunia.

Melindungi diri dari gangguan syaitan.

Bercukur rambut.

Adalah menjadi tanggungjawab bapa untuk mencukur rambut anaknya pada hari ke

tujuh (dibotakkan) sama ada dilakukan olehnya sendiri atau orang lain.

Antara hikmah bercukur rambut adalah :

Hikmah kesihatan.

Dengan membuang, mencukur rambut anak yang baru lahir akan terbuka semua

lubang rambutnya yang mungkin akan mengukuhkan pancaindera penglihatan,

pernafasan dan pendengaran.

Hikmah kemasyarakatan.

Dapat bersedekah dengan emas atau perak seberat timbangan rambutnya. Dalam

sebuah hadis yang diriwayatkan dari Anas bin Malik r.s. ia berkata :

Page 19: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Maksudnya : "Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah menyuruh supaya mencukur

rambut cucunya Saidina Hassan dan Hussin r.a. pada hari ketujuh dan disedekahkan

berat timbangan rambutnya dengan nilai perak".

Riwayat At-Tirmizi dan Abu Daud

Khurafat yang perlu ditinggalkan.

Mencukur bahagian-bahagian tertentu daripada kepala sebagaimana yang banyak

dilakukan sekarang, kerana ini termasuk dalam perkara yang dilarang keras oleh

Rasulullah s.a.w. sebagaimana maksud hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan

Muslim.

Menggunakan buah kelapa dan segala macam campuran seperti garam dan bunga

kerana amalan ini diambil dari budaya Hindu. Rasulullah bersabda :

Maksudnya : "Barangsiapa yang menyerupai (meniru apa sahaja perkara-perkara

yang bertentangan dengan syariat Islam) dengan sesuatu kaum (yang bukan Islam)

maka ia tergolong daripada mereka".

Mengkhatankan anak.

Bapa bertanggungjawab untuk mengkhatankan anak lelakinya. Dalam sebuah hadis

disebutkan :

Maksudnya : "Berkhatan itu sunat bagi lelaki, mulia bagi wanita".

Riwayat Abu Daud

Page 20: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Walaupun demikian, amalan masyarakat kita mengkhatankan anak pada umur

sebelas tahun atau dua belas tahun tidaklah menyalahi syarak. Adalah menjadi suatu

yang baik sekiranya anak-anak sebelum dikhatankan terlebih dahulu diaturkan majlis

khatam Al-Quran untuknya.

Antara faedah berkhatan adalah :

Melindungi daripada berbagai-bagai penyakit.

Membersihkan diri dari kekotoran.

6. Menyusukan Anak.

Demi kesihatan anak, ibu hendaklah menyusukan anak dengan susu ibu.

Firman allah Taala dalam surah Al-Bawarah ayat 233:

Maksudnya : "Dan ibu-ibu hendaklah menyusukan anak-anak mereka selama dua

tahun genap iaitu bagi orang yang hendak menyempurnakan penyusuan itu".

Imam As-Syafie berkata

"Sihat atau tidak anak itu adalah bergantung sama ada anak disusui oleh susu ibu

atau tidak walaupun sekali susuan".

Kelebihan menyusukan anak :

Setiap tegukan dari susu ibu, Allah S.W.T. memberi pahala satu kebaikan.

Page 21: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Bila ibunya semalaman tidak dapat tidur kerana menjaga anaknya yang sakit, maka

Allah S.W.T. memberi pahala seperti memerdekakan 70 hamba ke jalan Allah.

Nifas Dan Persalinan Dalam Pandangan IslamWednesday, 20 June 2012, 8:43 | Uncategorized | 0 Comment | Read 4 Timesby admin

nifas dan persalinan dalam pandangan islam

sama dengan hukum wanitawanita lain yang mengalami nifas dengan persalinan ulama berbeda pendapat tentang apakah masa nifas itu ada batas Nifas Dan Hukumnya Dalam Islam .

60 kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50 kematian masa nifas terjadi dalam 24 suami serta keluarga ibu bidan akan memiliki pandangan yang .

berarti ia masih dalam keadaan nifas sehingga ia harus meninggalkan puasa dan yang mengalami nifas dengan persalinan pada Manusia dalam Pandangan Islam Home .

Nifas Dalam Islam Diposkan oleh Erwin Arianto 1 setengah dinar emas murni dalam bentuk apapun Kafarat haid dan nifas sama Haid Menurut Pandangan Islam.

Dalam Islam pertanyaan penting mengenai 1985 dan 1988 Akademi Fikih Islam India 1989 dan Dar Penyakit Nifas 1 Persalinan 35 kamar bersalin 1.

jual beli dalam pandangan islam islamjual beli dalam pandangan islam islampersalinan agama terutama agama samawi dunia seperti Islam Kristen Katolik dan .

Transplantasi Organ dalam Pandangan Islam Free dengan kebolehan dan dalam kasus Transplantasi Organ dalam Pandangan Islam PEDOMAN ASUHAN PERSALINAN .

F PENGARUH ANEMIA TERHADAP KEHAMILAN PERSALINAN DAN NIFAS Infeksi Intrapartum dan dalam nifas 8 Bila terjadi Galeri Buku Islam Kenali aku dulu Arsip.

ASPEK SOSIAL BUDAYA DALAM MASA NIFAS 2 persalinan 3 nifas Pemerintah tetap mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan yang ada tanpa .

Page 22: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Menyambut Kelahiran Anak............

Assalamu’alaikum to All……………….

Buat teman/sahabat/kerabat yang akan menggenapkan separuh diennya atau baru

saja menggenapkan separuh diennya dan kemudian segera memiliki keturunan, ada

baiknya mempunyai pengetahuan mengenai menyambut kelahiran anak dalam tata

cara islam, semoga tulisan ini bermanfaat

Untuk menyambut kelahiran anak kita di sunahkan untuk :

1. Mengazani dan mengiqamati telinga bayi lahir.

Hal ini merupakan pendidikan awal bagi dia begitu masuk ke dunia yang

baru baginya. Karena bayi sebenarnya sudah bisa mendengar (begitu

menurut ilmu kedokteran).

Adalah wajar anak ini diazan dan diiqamatkan agar kalimah pertama yang

didengarnya dan tembus ke gendang telinganya adalah kalimah seruan Yang

Maha Agung. Kalimah yang mengandungi persaksian (syahadah) terhadap

keesaan Allah dan persaksian terhadap kerasulan Muhamad bin Abdullah

s.a.w

Anak yang baru menghirup udara dunia ini telah diajarkan dengan aqidah

dan syariat Islam, sebagaimana seseorang yang akan mati diajarkan dengan

kalimah tauhid `La ilaha illallah’. Agar pengaruh azan ini dapat meresap ke

dalam diri anak ini.

Azan ini ialah untuk mengusir syaitan yang memang menanti-nanti kelahiran

bayi ini.

Azan dikumandangkan ke telinga bayi agar seruan dakwah kepada Allah dan

agamanya dapat mendahului seruan jahat syaitan.

Azan dan iqomah yang diperdengarkan akan dirakam oleh bayi berkenaan

yang menjadi sebahagian dari pendidikan tauhid, syariat dan akhlak.

Page 23: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Azan di telinga kanannya. Iqomah di telinga kirinya.

Dalilnya ialah hadis Nabi s.a.w.:

Dari Abu Rafi’, katanya: Aku melihat Rasulullah s.a.w. mengumandangkan azan di

telinga al-Hasan bin Ali ketika ibunya (Fatimah) melahirkannya. (HR Abu Daud &

al-Tarmizi).

Dari al-Hasan bin Ali dari Rasulullah s.a.w., baginda bersabda: Barangsiapa yang

anaknya baru dilahirkan, kemudian dia mengumandangkan azan ke telinga kanannya

dan iqamat di telinga kirinya, maka anak yang baru lahir itu tidak akan terkena

bahaya `ummu shibyan’.

`Ummu shibyan’ ialah angin yang dihembuskan kepada anak, jadi anak itu takut

kepadanya. Ada juga yang berkata bahwa ia adalah `qarinah’, yaitu jin.

Antara sunnah yang perlu diamalkan terhadap bayi ialah `tahnik’, iaitu menggosok

langit-langit bayi dengan kurma. Caranya: Kurma yang dikunyah diletakkan di atas

jari, kemudian memasukkan jari berkenaan ke dalam mulut bayi. Gerak-geraknya ke

kanan dan ke kiri dengan lembut hingga merata.

2. Taknik

Tahnik’,yaitu menggosok langit-langit bayi dengan kurma.

Caranya: Kurma yang dikunyah diletakkan di atas jari, kemudian

memasukkan jari berkenaan ke dalam mulut bayi. Gerak-geraknya ke kanan

dan ke kiri dengan lembut hingga merata

Jika sukar untuk memperoleh kurma, boleh diganti dengan manisan lain.

Dan yang lebih utama, `tahnik’ ini hendaklah dilakukan oleh seseorang yang

mempunyai sifat taqwa dan soleh. Ini adalah sebagai suatu penghormatan

dan harapan agar anak ini juga akan menjadi seorang yang taqwa dan soleh.

Hadis Rasulullah s.a.w. dari Abu Burdah, dari Abu Musa r.a., katanya: Aku

telah dikurniakan seorang anak. Lalu aku membawanya kepada Nabi s.a.w.

Page 24: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

dan baginda menamakannya dengan Ibrahim, men`tahnik’nya dengan kurma

serta mendoakannya dengan keberkatan. Kemudia baginda s.a.w.

menyerahkannya kembali kepadaku. (HR Bukhari & Muslim)

3. Mencukur rambut dan bersedekah

Antara sunnah menyambut kelahiran anak ialah mencukur kepada anak pada

hari ketujuh kelahirannya.

Kemudian bersedekah kepada orang-orang fakir dengan perak seberat

timbangan rambutnya itu.

Terdapat beberapa hadis yang menjelaskan perkara ini, antaranya ialah:

Dari Ja’far bin Muhamad dari ayahnya, dia berkata: Fatimah r.a. telah menimbang

rambut kepala Hasan, Husin, Zainab dan Ummu Kalsom. Lalu dia menyedekahkan

perak seberat timbangan rambut berkenaan. (HR Imam Malik)

Yahya bin Bakir meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a., bahwa Rasulullah s.a.w.

telah menyuruh agar dicukur kepala al-Hasan dan al-Husin pada hari ketujuh dari

kelahiran mereka. Lalu dicukur kepala mereka, emdan baginda menyedekahkan

perak seberat timbangan rambut berkenaan.

4. Memberi Nama yang baik

Antara sunnah menyambut kelahiran bayi ialah memberinya nama dengan

nama-nama yang baik. Dari Abu Darda’ r.a., bersabda Rasulullah s.a.w.:

Sesungguhnya pada hari kiamat nanti kamu akan dipanggil dengan nama-

nama kamu dan nama-nama bapa kamu. Oleh itu, berilah nama yang baik

untuk kamu. (HR Abu Daud)

Waktu memberi nama: Berdasarkan hadis-hadis Rasulullah s.a.w., ada yang

menunjukkan pada hari pertama kelahirannya. Ini berdasarkan hadis riwayat

Muslim dari Sulaiman bin al-Mughirah dari Thabit dari Anas r.a., katanya

Rasulullah s.a.w. bersabda: Malam tadi telah lahir seorang anakku. Kemudian aku

menamakannya dengan Ibrahim.

Page 25: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Ada juga hadis yang menunjukan pada hari ketujuh berdasarkan riwayat Samirah,

katanya Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Setiap anak itu digadaikan dengan

aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuhnya, diberi nama dan dicukur

kepalanya. (HR Ashabus Sunan)

Dapat disimpulkan dari hadis-hadis berkenaan bahwa Islam memberi kelonggaran

terhadap tempo pemberian nama anak. Boleh pada hari pertama, boleh dilewatkan

pada hari ketiga, dan boleh ada hari ketujuh.

5. Aqiqah

Hadis Rasulullah s.a.w.:

Samirah, katanya Rasulullah s.a.w. telah bersabda: Setiap anak itu

digadaikan dengan aqiqahnya. Disembelih untuknya pada hari ketujuhnya,

diberi nama dan dicukur kepalanya. (HR Ashabus Sunan)

Berdasarkan hadis di atas dan hadis-hadis lain bahwa aqiqah dilakukan pada hari

ketujuh kelahiran bayi. Namun begitu berdasarkan pendapat imam Malik bahwa

penentuan hari ketujuh seperti yang dilihat pada zahir hadis hanyalah berbentuk

anjuran sahaja. Oleh itu, seandainya tidak dapat dilakukan pada hari berkenaan,

maka beraqiqah pada hari keempat, kelapan, kesepuluh atau hari berikutnya sudah

memadai.

6. Memberi Ucapan Selamat

Antara sunah menyambut kelahiran bayi ialah setiap muslim dianjurkan memberi

ucap selamat dengan mendoakan kesejahteraan anak dan ibubapanya, serta turut

bergembira.

Firman Allah Taala:

Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang dia sedang berdiri

sembahyang di mihrab (katanya), "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu

dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya.. (3:39)

Page 26: Ajaran Islam Menyambut Kelahiran Bayi

Ibnu Qaiyim al-Jauziyah menyebutkan di dalam Tuhfatul Maudud, dari Abu Bakar

al-Munzir, bahwa dia berkata: Telah meriwayatkan kepada kami dari al-Hasan al-

Basri bahwa seorang lelaki telah datang kepadanya, dan di sisinya ada seorang

lelaki yang baru dianugerahi seorang anak kecil. Lelaki itu berkata kepada orang

yang mempunyai anak itu:"Selamat bagimu atas kelahiran seorang penunggang

kuda." Hasan al-Basri berkata kepada lelaki itu: "Apakah kamu tahu, apakah dia

seorang penunggang kuda atau penunggang keldai?" Lelaki itu bertanya: "Jadi

bagaimana cara kami mengucapkannya?" Hasan al-Basri menjawab: "Katakanlah,

semoga kamu diberkati di dalam apa yang diberikan kepadamu. Semoga kamu

bersyukur kepada yang memberi. Semoga kamu diberi rezeki dengan kebaikannya,

dan semoga ia mencapai masa balighnya."

Wassalam

Source : http://www.geocities.com/cahayaislam99/anak/loi-mnyambut-klahirn.htm