39
MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Semester 3 KEGIATAN BELAJAR I 1 PRODI D- III KEBIDANAN MEDAN JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES MEDAN

AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

MODUL ASUHAN NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRA SEKOLAH

STIMULASI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

Semester 3KEGIATAN BELAJAR I

1

PRODI D- III KEBIDANAN MEDANJURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES MEDAN

Page 2: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Modul ini membahas tentang konsep tumbuh kembang anak, dimana

modul ini akan memberikan pemahaman kepada mahasiswa terhadap tumbuh

kembang anak. Pemahaman tentang tumbuh kembang anak sangat penting untuk

saudara pahami sebagai dasar dalam memberikan asuhan pada neonatus, bayi,

balita dan anak pra sekolah. Mater ini dalam modul ini akan menjelaskan tentang

konsep tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang dan stimulasi tumbuh

kembang, konsep bermain pada anak.

Pemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak

prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan

kebidanan pada anak. Karena anak mempunyai ciri-ciri tersendiri pada setiap

tahap pertumbuhan dan perkembangan, maka pemahaman tentang tumbuh

kembang anak akan mampu mendasari saudara dalam memberikan asuhan

kebidanan secara baik dan benar.

2

Page 3: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tentang stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain, diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang stimulasi tumbuh kem- bang dan konsep bermain pada anak secara benar.

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar tentang stimulasi tumbuh kembang dan konsep bermain, diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang:

1. Pengertian Stimulasi Dan Bermain

2. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang

3. Fungsi Bermain Pada Anak

4. Alat Permainan Edukatif (APE)

5. Stimulasi dan Akivitas Bermain Pada Masa Balita dan Prasekolah

Berikut ini merupakan pokok-pokok materi yang akan saudara pelajari, meliputi:

1. Pengertian Stimulasi Dan Bermain,

2. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang,

3. Fungsi Bermain Pada Anak,

4. Alat Permainan Edukatif (APE),

5. Stimulasi dan Akivitas Bermain Pada Masa Balita dan Prasekola

3

Page 4: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

1. Pengertian Stimulasi Dan Bermain

Stimulasi adalah perangsangan yang datangnya dari lingkungan di luar

individu anak (Soetjiningsih, 1995). Anak yang lebih banyak mendapat stimulasi

cenderung lebih cepat berkembang. Stimulasi juga berfungsi sebagai penguat

(reinforcement). Dengan memberikan stimulasi yang berulang dan terus menerus

pada setiap aspek perkembangan anak, berarti telah memberikan kesempatan pada

anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Menurut Moersintowarti (2002), stimulasi adalah perangsangan dan

latihan-latihan terhadap kepandaian anak yang datangnya dari lingkungan diluar

anak. Stimulasi ini dapat dilakukan oleh orang tuanya, anggota keluarga atau

orang dewasa lain di sekitar anak. Orang tua hendaknya menyadari pentingnya

memberikan stimulasi bagi perkembangan anak. Berdasarkan pedoman

pelaksanaan SIDTK (2005) stimulasi adalah kegiatan merang- sang kemampuan

dasar anak usia 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal.

Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus

pada setiap kesempatan.

Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dengan

menga- sah kemampuan anak secara terus menerus, akan semakin meningkatkan

kemampuan anak. Untuk memberikan stimulasi, dapat dilakukan dengan latihan

dan bermain. Anak yang mendapatkan stimulasi yang terarah akan cepat

berkembang dibanding anak yang kurang mendapat stimulasi. Aktivitas bermain

tidak selalu menggunakan alat-alat permainan, meskipun alat permainan penting

untuk merangsang perkembangan anak.

4

Page 5: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Membelai, bercanda, petak umpet dan sejenisnya yang dilakukan oleh

orang tua, mer- upakan aktivitas bermain yang menyenangkan bagi bayi dan balita

serta memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan anak. Meskipun

tidak menghasilkan komoditas tertentu misalnya keuntungan financial (uang),

orang tua harus memahami bahwa dunia anak adalah dunia bermain.

Dengan bermain anak akan memperoleh stimulasi mental yang merupakan

cikal bakal proses belajar untuk pengembangan, kecerdasan, keterampilan,

kemandirian, kreativitas, agama, kepribadian, moral, etika, dan sebagainya. Selain

itu anak bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan

lainnya, sehingga dengan memberikan kebebasan bermain, orang tua tahu suasana

hati anak.

Bermain pada anak dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa

karena sama-sama melakukan suatu aktivitas. Misalnya dalam bermain, anak

dapat peran sebagai orang tua dan anak, akan ada pembagian tugas siapa yang

memerankan ibu, bapak dan anak. Walaupun stimulasi merupakan kebutuhan

yang penting bagi anak, tetapi saudara harus tahu bahwa dalam stimulasi ada

prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Selanjutnya pelajari tentang prinsip-

prinsip dalam stimulasi tumbuh kembang berikut ini.

Membelai, bercanda, petak umpet dan sejenisnya yang dilakukan oleh

orang tua, merupakan aktivitas bermain yang menyenangkan bagi bayi dan balita

serta memberikan kontribusi yang penting bagi perkembangan anak. Meskipun

tidak menghasilkan komoditas tertentu misalnya keuntungan financial (uang),

orang tua harus memahami bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Dengan

bermain anak akan memperoleh stimulasi mental yang merupakan cikal bakal

proses belajar untuk pengembangan, kecerdasan, keterampilan, kemandirian,

kreativitas, agama, kepribadian, moral, etika, dan sebagainya. Selain itu anak

bebas mengekspresikan perasaan takut, cemas, gembira atau perasaan lainnya,

sehingga dengan memberikan kebebasan bermain, orang tua tahu suasana hati

5

Page 6: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

anak. Bermain pada anak dapat disamakan dengan bekerja pada orang dewasa

karena sama-sama melakukan suatu aktivitas. Misalnya dalam bermain, anak

dapat peran se- bagai orang tua dan anak, akan ada pembagian tugas siapa yang

memerankan ibu, bapak dan anak. Walaupun stimulasi merupakan kebutuhan

yang penting bagi anak, tetapi saudara harus tahu bahwa dalam stimulasi ada

prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Selanjutnya pelajari tentang prinsip-

prinsip dalam stimulasi tumbuh kembang berikut ini.

2. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh KembangPada dasarnya aktivitas bermain pada anak tidak hanya dengan alat

permainan saja. Perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh orang tua

terhadap anaknya, seperti sentuhan, bercanda, dan belaian, merupakan aktivitas

yang menyenangkan bagi anak, terutama pada tahun pertama kehidupannya.

Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini

Tumbuh Kembang Anak (2005) ada beberapa prinsip dasar yang perlu

diperhatikan agar aktivitas bermain bisa merupakan stimulasi yang efektif bagi

tumbuh kembang anak yaitu:

1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang dari

orang-orang terdekatnya. Bermain yang dilakukan bersama orang

tuanya akan mengakrabkan hubungan dan sekaligus mengetahui setiap

kelainan yang dialami anaknya.

2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan

meniru tingkah laku orang-orang didekatnya. Anak mudah sekali

meniru apa yang dilakukan orang-orang disekilingnya, karena belum

tahu makna perilaku yang baik dan buruk.

3. 3) Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak. Saat bermain

anak perlu teman, bisa teman sebaya, saudara, atau orang tuanya.

Namun saat-saat tertentu anak akan bermain sendiri untuk

menemukan kebutuhannya.

6

Page 7: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Teman diperlukan untuk mengembangkan sosialisasi anak dan

membantu anak dalam memahami perbe- daan.

4. Lakukan aktivits bermain secara bervariasi, menyenangkan bagi anak,

tanpa paksaan dan tidak ada hukuman. Anak sehat memerlukan

aktivitas bermain yang bervariasi, baik secara aktif maupun pasif.

Pada anak sakit, keinginan untuk bermain umum ya menurun karena

energi yang ada digunakan untuk mengatasi penyakitnya. Namun anak

tetap perlu bermain secara pasif, misalnya dengan nonton TV,

mendengar musik, dan menggambar.

5. Lakukan stimulasi terhadap 4 aspek perkembangan anak secara

bertahap dan berkelanjutan yaitu stimulasi terhadap motorik kasar,

matorik halus, bicara dan bahasa, mandiri dan sosialisasi.

6. Gunakan alat bantu permainan yang sederhana, aman dan ada

disekitar anak serta mempunyai unsur edukatif (alat permainan

edukatif/APE). Alat permainan harus dis- esuaikan dengan usia dan

tahap perkembangan anak. Orang tua hendaknya mem- perhatikan hal

ini sehingga alat permainan yang diberikan dapat berfungsi dengan

benar.

7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.

Namun hendaknya anak juga diperkenalkan perbedaan antara laki-laki

dan perempuan terutama dalam bentuk fisiknya. 8) Selalu beri pujian,

bila perlu beri hadiah atas keberhasilannya. Hal ini perlu diberikan

untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya. Setelah saudara

mempelajari tentang prinsip-prinsip dalam stimulasi tumbuh

kembang, selanjutnya pelajari tentang fungsi bermain pada anak.

7

Page 8: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

3. Fungsi BermainPada Anak Telah disinggung bahwa dunia anak tidak bisa

dipisahkan dengan dunia bermain. Keduanya bersifat universal pada

semua bangsa dan kultur. Diharapkan dengan bermain, anak mendapatkan

stimulasi yang cukup agar dapat berkembang secara optimal. Berkaitan

dengan hal tersebut, Wong (1995) menjelaskan bahwa bermain pada anak

hendaknya mempunyai fungsi-fungsi berikut.

1) Perkembangan sensori motor Aktivitas sensori motor merupakan

bagian yang berkembang paling dominan pada masa bayi.

Perkembangan sensori motor ini didukung stimulasi visual, stimulasi

pen- dengaran, stimulasi taktil (sentuhan) dan stimulasi kinetik.

Stimulasi sensorik yang diberikan oleh lingkungan anak akan

direspons dengan memperlihatkan aktivitas-aktivitas motoriknya.

2) Stimulasi visual merupakan stimulasi awal yang penting untuk

tahap permulaan perkembangan anak. Anak akan meningkatkan

perhatiannya pada lingkungan sekitar melalui penglihatannya

misalnya dengan memberikan mainan berwarna-warni pada usia tiga

bulan pertama. Stimulasi pendengaran (stimulasi auditif) sangat pent-

ing untuk perkembangan bahasanya (verbal), terutama untuk tahun

pertama kehidupannya. Adanya sentuhan (stimulasi taktil) yang cukup

pada anak berarti memberikan perhatian dan kasih sayang yang

diperlukan anak. Stimulasi semacam ini akan menimbulkan rasa aman

dan percaya diri anak sehingga akan lebih responsif dan berkembang.

Stimulasi kinetik akan membantu anak mengenal lingkungan yang

berbeda.

8

Page 9: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

3) Perkembangan kognitif (Intelektual). Anak belajar mengenal

warna, bentuk/ukuran, tekstur dari berbagai macam obyek, angka, dan

benda. Anak belajar merangkai kata, berpikir abstrak, dan memahami

hubungan ruang seperti naik, turun, di bawah dan terbuka. Aktivitas

bermain juga dapat membantu perkembangan keterampilan dan

mengenal dunia nyata atau fan-tasi.

4) Sosialisasi Sejak awal masa anak, bayi telah menunjukkan

ketertarikan dan kesenangan terhadap orang lain, terutama terhadap

ibu. Dengan bermain, anak akan mengembangkan dan memperluas

sosialisasi, belajar mengatasi persoalan yang timbul, mengenal nilai-

nilai moral dan etika, belajar hal yang salah dan benar, serta

bertanggung jawab terhadap hal yang diperbuatnya. Pada tahun

pertama, anak hanya mengamati obyek di sekitarnya. Antara usia 2-3

tahun biasanya anak suka bermain peran seperti peran sebagai ayah,

ibu, dan lain-lain. Pada usia prasekolah, anak lebih banyak bergabung

dengan kelompok sebayanya (peer group) dan mempunyai teman

favorit.

5) Kreativitas Tidak ada situasi yang lebih

menguntungkan/menyenangkan untuk berkreasi daripada bermain.

Anak-anak dapat bereksperimen dan mencoba ide-idenya. Sekali anak

merasa puas untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda, ia akan

memindahkan kreasinya ke situasi yang lain. Namun demikian, jika

terjadi perceraian, orang tua sibuk bekerja, atau orang tua tunggal

(single parent), dapat mempengaruhi kemampuan anak untuk bermain

se- cara spontan dan perkembangan imaginasinya. Oleh karena itu

untuk mengembangkan kreasi anak diperlukan lingkungan yang

mendukung.

9

Page 10: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

6) Kesadaran Diri Dengan aktivitas bermain, anak akan menyadari

dirinya berbeda dengan yang lain, memahami dirinya sendiri. Anak

belajar memahami kelemahan dan kemampuannya dibanding anak

yang lain. Anak juga mulai melepaskan diri dari orang tuanya.

7) Nilai-nilai Moral Anak belajar perilaku yang benar dan salah dari

lingkungan rumah maupun sekolah. Interaksi dengan kelompoknya

memberi makna untuk latihan moral mereka. Jika masuk dalam suatu

kelompok, anak harus taat terhadap aturan, misalnya kejujuran. Nilai

Terapeutik Bermain dapat mengurangi tekanan atau stres dari

lingkungan. Dengan bermain, anak dapat mengekspresikan emosi dan

ketidakpuasan atas situasi sosial serta rasa takutnya yang tidak dapat

diekspresikan di dunia nyata.

4. Alat Permainan Edukatif (APE)Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat

mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat

perkembangannya yang berguna untuk pengembangan aspek fisik, bahasa,

kognitif, dan sosial (Soetjiningsih, 1995). Pengem- bangan aspek fisik

dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang atau

merangsang pertumbuhan fisik anak, seperti belajar berjalan atau

merangkak, naik turun tangga, dan bersepeda. Pengembangan bahasa

dilakukan dengan melatih bicara dan menggunakan kalimat yang benar.

Pengembangan aspek kognitif dilakukan dengan pengenalan suara,

ukuran, bentuk, warna obyek, dan lain-lain, sedangkan pengembangan

aspek sosial dilakukan dengan berhubungan atau berinteraksi dengan

orang tua, saudara, keluarga dan masyarakat.

10

Page 11: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Untuk memberikan stimulasi berbagai aspek perkembangan,

diperlukan alat permainan yang bervariasi. Permainan yang monoton

membuat anak merasa bosan atau jenuh. Misalnya, saat anak bermain pasir

atau crayon perlu diselingi dengan aktivitas otot sep- erti bermain tali, naik

sepeda dan lain-lain. Dengan demikian ada keseimbangan antara bermain

aktif dan bermain pasif. Bermain pasif merupakan suatu hiburan atau

kesenan- gan yang diperoleh dari orang lain. Anak hanya melihat atau

mendengar saja, misalnya melihat gambar, mendengarkan cerita,

menonton TV, dan lain-lain.

Sedangkan bermain aktif merupakan aktivitas bermain yang

membuat anak memperoleh kesenangan yang dilakukan sendiri, yang bisa

dilakukan dengan:

1) Mengamati atau menyelidiki (exploratory play), misalnya memeriksa,

memperhatikan alat permainan, mencium, menekan dan kadang berusaha

membongkar;

2) Membangun (construction play), misalnya berusaha menyusun balok-

balok menjadi bentuk rumah, mobil, dan lain-lain;

3) Bermain peran (dramatic play), misalnya bermain sandiwara, rumah-

rumahan, dan boneka

4) Bermain bola voli, sepak bola dan lain-lain. Alat permainan hendaknya

tidak membahayakan anak dan sesuai tahapan usianya. Alat bermain untuk

anak dibawah satu tahun, tentunya tidak sesuai untuk anak diatas 1 tahun.

Sebaliknya mainan anak berusia 2-3 tahun seperti puzzle atau manik-

manik tentunya akan membahayakan bayi jika diberikan. Ada beberapa

syarat alat permainan edukatif yang perlu diperhatikan, yaitu;

11

Page 12: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

1) Keamanan Alat

permainan untuk anak di bawah 1 tahun hendaknya tidak terlalu

kecil, catnya tidak beracun, tidak ada bagian yang tajam dan tidak mudah

pecah, karena anak suka memasukkan benda kedalam mulut.

2) Ukuran dan berat

Prinsipnya mainan tidak membahayakan dan sesuai dengan usia

anak. Bila mainan terlalu besar atau berat, anak akan sukar menjangkau

atau memindahkannya. Sebaliknya, bila terlalu kecil, mainan akan mudah

tertelan.

3) Desain APE

sebaiknya mempunyai desain yang sederhana, namun mempunyai

ukuran, susunan dan warna yang jelas. Selain itu, hendaknya tidak terlalu

rumit untuk menghindari kebingungan anak.

4) Fungsi yang jelas

APE sebaiknya mempunyai fungsi yang jelas untuk menstimuli ke

4 aspek perkembangan anak.

5) Variasi APE

APE sebaiknya dapat dimainkan secara bervariasi (dapat dibongkar

pasang), hendaknya tidak terlalu sulit agar anak tidak frustasi, sebaliknya

bila terlalu mudah, anak akan cepat bosan.

6) Universal

APE sebaiknya mudah diterima dan dikenali oleh semua kultur dan

bangsa. Jadi, dalam menggunakannya, APE mempunyai prinsip yang bisa

dimengerti oleh semua orang.

12

Page 13: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

7) Tidak mudah rusak,

mudah didapat, dan terjangkau masyarakat luas Karena APE

berfungsi untuk stimulasi perkembangan anak, setiap lapisan mas-

yarakat, baik yang bertingkat sosial ekonomi tinggi maupun yang

rendah, hendaknya dapat menyediakannya. APE bisa didesain sendiri

asal memenuhi persyaratan.

5. Stimulasi dan Aktivitas Bermain Pada Masa Balita dan

PrasekolahSebagaimana telah dijelaskan bahwa agar anak dapat tumbuh dan

berkembang optimal perlu ada stimulasi, salah satunya dengan aktivtas

bermain. Dalam melaksanakan aktivitas bermain, selalu harus

dipertimbangkan usia dan tingkat perkembangan anak, mengingat alat

permainan yang digunakan merupakan salah satu alat untuk menstimulasi

perkembangan anak. Menurut Wong (1998), aktivitas bermain dapat

diklasifikasikan berdasarkan isi dan karakteristik sosial (Wong, 1998).

Berdasarkan isi, bermain ditekank- an atau diutamakan pada aspek fisik,

meskipun demikian hubungan sosial tidak dapat diabaikan. Bermain diawali

dengan yang sederhana sampai yang lebih kompleks. Bermain berdasarkan

isi, dapat dibedakan atas permainan yang berhubungan dengan orang lain

(social effective play), permainan yang berhubungan dengan kesenangan

(sense pleasure play), permainan dengan memperhatikan saja (unocupied

behavior), dan permainan tentang ketrampilan (skill play).

Berdasarkan karakteristik sosial, bermain merupakan interaksi antara

anak dan orang dewasa dan dipengaruhi oleh usia anak. Pada tahun-tahun

pertama, anak lebih suka bermain sendiri. Tipe bermain berdasarkan

karakteristik sosial di antaranya adalah permainan dengan mengamati teman-

temannya bermain (onlooker play),

13

Page 14: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

permainan dengan bermain sendiri (solitary play), permainan bersama teman

tanpa interaksi (parallel play), permainan dengan bermain bersama tanpa

tujuan kelompok (associative play), permainan dengan bermain bersama yang

diorganisir (cooperative play). Agar stimulasi dapat efektif, tentunya

disesuaikan dengan usia dan tahap perkemban- gan anak.

Berikut ini stimulasi pada masa bayi, balita dan prasekolah yang meliputi

4 aspek yaitu motorik halus, motorik kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan

kemandirian anak.

1) Masa bayi (0 – 1 tahun )

Stimulasi yang diberikan pada anak seharusnya sudah dimulai

sejak dalam kandungan, misalnya dengan bisikan, sentuhan pada perut

ibu, gizi ibu cukup, dan menghindari pemicu stres yang mempengaruhi

psikologis ibu.

Setelah lahir, stimulasi langsung dilakukan pada bayi. Pada tahun

pertama kehidupan, stimulasi diberikan untuk perkembangan sensori

motor, meskipun pada tahun berikutnya tetap harus dilakukan.

Stimulasi pada masa bayi bertujuan untuk:

a. Melatih dan mengevaluasi reflek-reflek fisiologis;

b. Melatih koordinasi mata dan tangan, mata dan telinga;

c. Melatih mencari obyek yang tidak kelihatan;

d. Melatih sumber asal suara;

e. Melatih kepekaan perabaan.

14

Page 15: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

15

Page 16: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

16

Page 17: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Karakteristik permainan pada masa bayi adalah permainan yang

memungkinkan anak berinteraksi dengan lingkungan sosialnya (social affektive

play) dan permainan yang memberikan kesenangan (sense of pleasure play).

17

Page 18: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

2) Masa Balita (1-5 tahun)Pada masa ini anak cenderung melekat pada satu macam mainan

yang diperlakukan sesuka anak. Tujuan bermain pada masa balita

terutama 1-3 tahun pertama (toddler) adalah :

a. Mengembangkan ketrampilan bahasa;

b. Melatih motorik halus dan kasar;

c. Mengembangkan kecerdasan (mengenal warna, berhitung);

d. Melatih daya imajinasi;

e. Menyalurkan perasaan anak.

Alat permainan yang dianjurkan misalnya lilin yang dapat

dibentuk, alat untuk meng- gambar, puzzle sederhana, manik-manik, alat-

alat rumah tangga. Pada masa ini keakuan anak sangat menonjol

(egosentris) dan belum mengerti makna memiliki sehingga sering anak

berebut mainan karena masing-masing menganggap mainan itu miliknya.

Berdasarkan karakteristik isi bermain, permainan anak pada masa

ini tergolong permainan untuk suatu ketrampilan (skill play), karena

mulai berkembang fase otonomi (kemandirian) dan independennya

(kebebasan). Pada tahun-tahun pertama, anak ter- kesan bermain bersama

dengan temannya tetapi tanpa interaksi (parallel play), karena

perkembangan sosialnya belum memadai. Yang perlu diperhatikan adalah

anak ber- main secara spontan dan bebas serta berhenti sesukanya.

Koordinasi motorik masih kurang, sehingga sering merusak

mainannya. Berikut ini stimulasi yang diperlukan pada masa balita yang

terbagi menjadi beberapa kelompok usia. Berdasarkan pedoman

pelaksanaan SDIDTKA (2005), pada masa balita kelompok stimulasinya

adalah usia 12-15 bulan, 15-18 bulan, 18-24 bulan, 24-36 bulan, 36-48

bulan dan 48-60 bulan.

18

Page 19: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

19

Page 20: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

20

Page 21: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

21

Page 22: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

22

1. Salah satu stimulasi bagi perkembangan anak secara optimal adalah dengan bermain. Alat permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan jenis kelamin dan usia anak sehingga dapat merangsang perkembangan anak secara optimal.

2. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menertus pada setiap kesempatan.

3. Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah. Dengan mengasah kemampuan anak secara terus menerus, akan semakin meningkatkan kemampuan anak. Untuk memberikan stimulasi, dapat dilakukan dengan latihan dan bermain.

4. Prinsip-Prinsip Dalam Stimulasi Tumbuh Kembang

a. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang dari orang- orang terdekatnya.

b. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah laku orang-orang didekatnya.

c. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak.

d. Lakukan aktivits bermain secara bervariasi, menyenangkan bagi anak, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.

Page 23: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

23

e. Lakukan stimulasi terhadap 4 aspek perkembangan anak secara bertahap dan berkelanjutan yaitu stimulasi terhadap motorik kasar, matorik halus, bicara dan bahasa, mandiri dan sosialisasi.

f. Gunakan alat bantu permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak serta mempunyai unsur edukatif (alat permainan edukatif/APE).

g. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan perempuan.

h. Selalu beri pujian, bila perlu beri hadiah atas keberhasilannya. Hal ini perlu diberikan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.

5. Fungsi Bermain Pada Anak Bermain pada anak hendaknya mempunyai fungsi-fungsi berikut: Perkembangan sensori motor, Perkembangan kognitif (Intelektual), Sosialisasi, Kreativitas, Kesada- ran Diri, Nilai-nilai Moral, Nilai Terapeutik

6. Alat Permainan Edukatif (APE) Alat permainan edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak sesuai usia dan tingkat perkembangannya. syarat alat permainan edukatif yang perlu diperhatikan, yaitu; keamanan, Ukuran dan berat, Desain, Fungsi yang jelas,Variasi APE, Universal, Tidak mudah rusak, mudah didapat, dan terjangkau masyarakat luas

Page 24: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih salah satu

alternative jawaban yang paling Anda anggap benar.

1. Yang dimaksud dengan stimulasi adalah:

a. upaya yang dilakukan orang tua untuk mengetahui kelainan anak

b. perangsangan yang dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mengetahui

tum- buh kembang anak

c. pelatihan yang diberikan oleh orang yang berada disekitar anak dengan

tujuan mengatasi masalah pertumbuhan anak

d. upaya pemerintah dalam program optimalisasi perkembangan anak balita

e. kegiatan merangsang kemampuan dasar anak usia 0-6 tahun agar anak

tum- buh dan berkembang secara optimal

2. Stimulasi kepada anak termasuk upaya untuk memenuhi kebutuhan akan:

a. Asih

b. Asuh

c. Asah

d. Aseh

e. Psikis

3. Salah satu upaya stimulasi dapat diberikan dalam bentuk:

a. Nutrisi B. Belajar

b. Bermain

c. Imunisasi

d. Penimbangan

24

Page 25: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

4. Alat permainan pada anak hendaknya disesuaikan dengan:.

a. Harganya

b. Kesukaan anak

c. Jenis permainan

d. Kemampuan orang tua

e. Usia dan jenis kelamin anak

5. Yang bukan merupakan prinsip stimulasi adalah:..

a. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik.

b. Lakukan stimulasi terhadap aspek pertumbuhan

c. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok usia anak.

d. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih saying

e. Lakukan aktivits bermain secara bervariasi, menyenangkan bagi anak,

tanpa paksaan dan tidak ada hukuman Evaluasi Formatif

6. Salah satu fungsi bermain bagi anak adalah: a. Meningkatkan fisik anak b. Mengurangi stressor pada anak c. Mengurangi gangguan pada anak d. Pengembangan kemampuan sosialisasi e. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam pengasuhan anak

7. Bentuk stimulasi yang berguna untuk meningkatkan pengembangan aspek fisik anak adalah: a. Menggambar b. Melatih bicara c. Bermain drama d. Belajar berjalan e. Bermain ular tangga

25

Page 26: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

8. Stimulasi yang bertujuan untuk pengembangan aspek kognitif dilakukan dengan cara berikut: a. Belajar menggambar b. Belajar berjalan dan berlaric. Belajar berenang, main drama d. Mendengarkan radio, menonton tv, bermain drama. e. Pengenalan suara, ukuran, bentuk, warna obyek ngkak, berjalan, berlari

9. Stimulasi pada masa bayi, balita dan prasekolah untuk mengoptimalkan 4 aspek berikut, yaitu:

a. Motorik halus, intelegensi, bahasa, social b. Motorik kasar, bahasa, social, kepribadian c. Kepribadian, intelegensia, bahasa, social dan motorik halus d. Kepribadian, motorik halus, motorik kasar, bahasa dan bicara e. Motorik halus, motorik kasar, bicara dan bahasa, sosialisasi dan

kemandirian anak

10. Pada tahun pertama kehidupan, stimulasi diberikan terutama untuk perkembangan a. Penglihatan a. Sensori motor b. Motrik dan intelensi: c. Sentuhan dan perabaan d. Bicara dan intelegensia

26

Page 27: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar saudara, Cocokkan jawaban

Saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir

Kegiatan Belajar ini, kemudian hitunglah jumlah jawaban yang benar! Jika

jawaban yang benar adalah:

90% - 100% : baik sekali

80% - 89% : baik

70% -79% : cukup kurang

dari 70% : kurang

KUNCI JAWABAN:

1. A

2. E

3. B

4. B

5. E

6. A

7. A

8. B

9. A

10. A

27

Page 28: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

Lakukan pengkajian pada 2-3 orang tua yang mempunyai anak balita

dengan usia yang sama terhadap stimulasi apa saja yang sudah diberikan kepada

anaknya, lalu lakukan penilaian terhadap perkembangan pada masing-masing

anak. Lanjutkan analisa terhadaap hubungan antara stimulasi yang diberikan

dengan kemampuan anak. Buat kesimpulan juga kaitan antara stimulasi dengan

kemampuan . selesaikan tugas tersebut secara mandiri lalu diskusikan dengan

teman saudara secara berkelompok.

28

Page 29: AJAR/KBD/MODUL... · Web viewPemahaman tentang tumbuh kembang neonatus, bayi, balita dan anak prasekolah yang baik akan sangat mendukung saudara dalam memberikan asuhan kebidanan

1. Carpenito (1997), L.J Nursing Diagnosis, Lippincott , New York Fakultas

Kedokteran UI, 2000, Kapita Selekta Kedokteran edisi III jilid 2, Jakarta:

Medica Aesculapius.

2. Marino (1991), ICU Book, Lea & Febiger, London Nelson (1993), Ilmu

Kesehatan Anak, EGC, Jakarta

3. Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Jakarta: EGC

4. Suparman (1988), Ilmu Penyakit Dalam , Universitas Indonesia, Jakarta

5. Suriadi dan Rita Yuliani, 2001, Asuhan Keperawatan pada Anak, Jakarta:

CV. Sagung

6. Seto Wong and Whaley (1996) Peiatric Nursing ; Clinical Manual,

Morsby, Philadelpia

29