39
PERKEMBANGAN FISIK, PERKEMBANGAN KEMAMPUAN GERAK , DAN MINAT MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK ANAK BESAR Disusun Oleh: 1. Rickhi Nur Huda (11601244 023 ) 2. Alfian Nurhidayat (11601244 o82 ) 3. Sutrisno (11601244 093 ) 4. Taufik Y (11601244119) 5. Alwi Syahrul K (11601244127) 6. Sarjuni (11601244134) 7. Khalis Yoga P (11601244 144 ) PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

PERKEMBANGAN FISIK, PERKEMBANGAN KEMAMPUAN

GERAK, DAN MINAT MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

ANAK BESAR

Disusun Oleh:

1. Rickhi Nur Huda (11601244 023)

2. Alfian Nurhidayat (11601244 o82)

3. Sutrisno (11601244093)

4. Taufik Y (11601244119)

5. Alwi Syahrul K (11601244127)

6. Sarjuni (11601244134)

7. Khalis Yoga P (11601244 144)

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YGYAKARTA

2013

Page 2: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

PERKEMBANGAN FISIK, PERKEMBANGAN KEMAMPUAN

GERAK, DAN MINAT MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK

ANAK BESAR

LATAR BELAKANG

Perkembangan anak penting dijadikan perhatian khusus bagi setiap

orangtua. Karena, proses tumbuh kembang anak akan mempengaruhi kehidupan

mereka pada masa mendatang. Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang

tua, maka anak akan tumbuh seadanya sesuai dengan yang hadir dan menghampiri

mereka. Dan kelak, jika terjadi sesuatu orang disekelilingnya akan mengalami

penyesalan yang mendalam.

Selain itu perkembangan anak merupakan sesuatu yang kompleks. Artinya

ada banyak faktor yang mempengaruhi dan saling berhubungan dalam proses

perkembangan anak. Baik unsur-unsur pengalaman yang didapat didalam interaksi

lingkungan yang hal itu memiliki pengaruh terhadap proses perkembangan anak

tersebut.

Perkembangan fisik yang terjadi pada anak akan berpengaruh pada

perkembangan psikis, misalnya bertambahnya fungsi otak memungkinkan anak

dapat tertawa, berjalan, berbicara, dan sebagainya. Perkembangan fisik anak sangat

penting diperhatikan terutama pada usia 6-12 tahun dikarenakan perkembangan

fisik pada usia ini menunjukka adanya kecenderungan yang berbeda dibandingkan

dengan masa sebelumnya dan juga pada masa sesudahnya.

Perkembangan fisik seorang akan berpengaruh terhadap kemampuan gerak

dan minat melakukan aktivitas fisik. Oleh karena itu didalam makalah ini akan

dibahas tentang perkembangan fisik anak besar dan perkembangan kemampuan

gerak dan minat melakukan aktivitas fisik.

Page 3: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

RUMUSAN MAKALAH

1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan fisik anak besar?

2. Bagaimana pengaruh kemampuan gerak terhadap minat melakukan

aktivitas fisik?

TUJUAN

1. Mengetahui pengertian perkembangan fisik anak

2. Mengetahui jenis-jenis perkembangan fisik pada anak besar

3. Mengetahui kemampuan gerak yang mengalami perkembangan pada anak

besar

4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat melakukan aktivitas

fisik seorang anak

MANFAAT

Diharapkan penulis maupun pembaca pada umumnya akan mampu

mengetahui perkembangan fisik anak besar. Apa saja yang mengalami

perkembangan sehingga dalam menentukan aktivitas yang akan disampaikan oleh

guru penjas seorang anak tidak akan mengalami hambatan. Apa yang hendak

disampaikan akan mampu dipahami dan dilakukan dengan baik oleh peserta didik.

Page 4: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

PEMBAHASAN

Perkembangan Fisik Anak Besar

Anak besar adalah anak yang berusia sekitar 6 sampai dengan 10 atau 12

tahun. Perkembangan fisik anak yang terjadi pada masa ini menunjukkan adanya

kecenderungan yang berbeda dibanding pada masa sebelumnya dan juga pada masa

sesudahnya. Kecenderungan perbedaan yang terjadi adalah dalam hal kepesatan

dan pola pertumbuhan yang berkaitan dengan proporsi ukuran bagian¬bagian

tubuh. Pada masa anak besar pertumbuhan fisik anak laki-laki dan anak perempuan

sudah mulai menunjukkan kecenderungan semakin jelas tampak adanya perbedaan.

Pertumbuhan fisik erat kaitannya dengan terjadinya proses peningkatan

kematangan fisiologis pada diri setiap individu. Proses peningkatan kematangan

secara umum akan terjadi sejalan dengan bertambahnya usia kronologis. Usia

kronologis adalah lamanya waktu terhitung sejak seseorang dilahirkan sampai saat

kapan orang tersebut dinyatakan usianya. Walaupun usia kronologis bisa untuk

menaksir tingkat kematangan seseorang, nanum taksirannya hanya bersifat umum

dan kurang teliti untuk menaksir tingkat kematangan fisik dan fisiologisnya. Ada

beberapa patokan menaksir tingkat kematangan fisik dan fisiologis yang lebih tepat

yang bisa digunakan.

Pertumbuhan dan tingkat kematangan fisik dan fisiologis membawa

dampak pada perkembangan kemampuan fisik. Pada masa anak besar terjadi

perkembangan kemampuan fisik yang semakin jelas terutama dalam hal kekuatan

fleksibilitas, kesinambangan, dan koordinasi.

Indikator-Indikator untuk menaksir kematangan fisik dan fisiologis, serta

pertumbuhan dan perkembangan kemampuan fisik akan diuraikan berikut ini.

Indikator Untuk Menaksir Kematangan Fisik dan Fisiologis

Sudah disinggung di depan bahwa untuk menaksir kematangan fisik dan

fisiologis bisa didasarkan pada usia kronologis, namun taksirannya hanya bersifat

umum atau kurang teliti. Dengan usia kronologis hanya bisa menaksir bahwa

semakin tua atau semakin banyak umurnya bisa dikatakan bahwa seseorang akan

Page 5: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

semakin matang. Untuk penaksiran ini, dengan mengetahui usia kronologis

seseorang, maka orang itu bisa diketahui termasuk didalam fase perkembangan

tertentu. Jadi dengan cara ini hanya mendasarkan penaksiran pada perkembangan

umum yang terjadi pada kelompok umur tertentu.

Indikator yang lebih teliti untuk menaksir kematangan adalah berdasarkan

pertumbuhan atau perkembangan unsur-unsur yang ada pada diri seseorang,

misalnya = pertumbuhan tulang, pertumbuhan gigi, pertumbuhan tanda-tanda

kelamin sekunder, dan pertumbuhan ukuran lubuh. Sesuai dengan beberapa macam

indikator tersebut, ada beberapa macam usia perkembangan kematangan fisiologis

yaitu: usia skeletal, usia dental, usia sifat kelamin sekunder, dan usia morfologis.

Keempat macam usia perkembangan tersebut tidak menggunakan satuan

seperti pada usia kronologis. Usia kronologis menggunakan satuan hari, minggu,

bulan, atau tahun, sedangkan usia perkembangan hanya menunjukkan

perkembangannya maju, normal, atau terbelakang pada keadaan yang dialami

setiap individu.

1. Usia Skeletal

Usia skeletal adalah usia perkembangan kematangan yang didasarkan pada

pertumbuhan tulang. Untuk menilai usia skeletal dilakukan dengan cara memfoto

bagian tubuh tertentu menggunakan radiograf atau sinar X. Bagian tulang yang

difoto biasanya adalah bagian tulang pergelangan tangan, tulang panjang, atau gigi.

Hasil foto sinar X yang dihasilkan, kemudian dibandingkan dengan foto radiograf

perkembangan tulang yang standar. Foto yang standar ini menunjukkan bentuk

tulang yang tumbuh normal yang dibuat setiap 6 bulan atau 1 tahun. Dengan

membandingkan hasil foto sinarX seseorang dengan foto standar maka

pertumbuhan atau tingkat kematangan tulang orang yang bersangkutan bisa dinilai

maju, normal, atau terbelakang. Misalnya hasil foto tulang pergelangan tulang anak

usia 9 tahun tersebut sama dengan foto standar anak usia 10 tahun, maka berarti

anak tersebut tergolong maju tingkat kematangan pertumbuhan tulangnya.

Sebaliknya apabila foto anak usia 9 tahun tersebut sama dengan foto standar anak

usia 8 tahun, maka berarti tingkat kematangan pertumbuhan tulangnya terbelakang.

Page 6: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Berikut ini disajikan contoh 2 buah gambar foto standar usia skeletal anak laki-laki

usia 4 tahun atau anak perempuan usia 3 tahun 1 bulan (Gambar 1); dan untuk anak

laki-laki usia 13 dan atua anak perempuan usia 10 tahun 7 bulan (Gambar 2).

Dengan melihat kedua gambar foto standar tersebut dimana setiap gambar berlaku

untuk anak laki-lakidan anak perempuan dengan usia yang berbeda, maka berarti

tingkat kematangan pertumbuhan anak laki-laki dengan anak perempuan adalah

berbeda dimana perempuan lebih cepat matang. Pada awal masa anak kecil selisih

usia peningkatan kematangan skeletalnya kurang lebih 1 tahun, sedangkan pada

akhir masa anak besar selisihnya mencapai kurang lebih 2 tahun.

Menaksir tingkat kematangan fisik dengan menggunakan penilaian usia skeletal

cocok untuk usiasampai dengan 18 atau 19 tahun, karena pencapaian puncak

kematangan pertumbuhan tulang pada umumnya terjadi pada usia antara 18 sampai

19 tahun. Perkembangan skeletal dikatakan telah mencapai puncak kematangannya

apabila pertumbuhan memanjang dan membesar sudah tidak bertambah lagi serta

kemasifannya telah maksimal atau dengan kata lain proses osifikasi dan fusi

epifiseal telah tuntas. pencapaian puncak kematangan skeletal pada perempuan

terjadi lebih awal dibanding laki-laki.

2. Usia dental

Usia dental adalah usia perkembangan kematangan yang didasarkan pada

tumbuh dan tanggalnya gigi. Penilaian dilakukan dengan menghitung jumlah dan

macam gigi yang telah tumbuh. Gigi pertama tumbuh pada usia lebih kurang 6

bulan sampai usia lebih kurang 2 tahun. Pada umur lebih kurang 6 tahun gigi mulai

ada yang tanggal dan tumbuh gigi pengganti; ini terjadi sampai usia 13

tahun.Selanjutnya tumbuh gigi tetap yang melengkapi jumlah 20 buah menjadi 32

buah. Apabila jumlah 32 telah tercapai maka berarti kematangan dental telah

mencapai puncaknya. Hal ini terjadi pada usia lebih kurang 18 tahun. Pencapaian

kematangan dental pada perempuan terjadi lebih awal dibanding pada laki-laki.

3. Usia Sifat Kelamin Sekunder

Usia sifat kelamin sekunder adalah usia perkembangan kematangan yang

didasarkan pada pertumbuhan dan perkembangan sifat-sifat kelamin sekunder,

yaitu dengan mengetahui tingkat kematangan genital, tumbuhnya rambut kemaluan

dan perkembangan dada. Cara penilaian usia perkembangan kematangan ini sesuai

Page 7: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

untuk masa praadolesensi dan pradolesensi dimana sifat-sifat kelamin sekunder

tampak jelas perubahannya karena proses perkembangan.

Mulai tumbuh rambut kemaluan dan rambut ketiak, menstruasi pertama atau

menarche dan tumbuh buah dada pada perempuan serta mulai bermimpi sampai

mengeluarkan sperma dan tumbuh jakun pada laki-laki. Semuanya merupakan

tanda-tanda yang menunjukkan mulainya terjadi proses kematangan organ-organ

reproduksi. Organ-organ reproduksi adalah organ-organ yang berfungsi dalam

proses terjadinya keturunan atau mempunyai anak.

4. Usia Morfologis

Usia morfologis adalah usia perkembangan kematangan yang didasarkan

pada ukuran tinggi dan berat badan serta berbagai pengukuran antropomatrik

lainnya dalam hubungannya dengan usia kronologis. Penilaian terhadap seseorang

dilakukan dengan cara membandingkan ukuran tubuhnya misalnya tinggi badan

atau berat badan dengan tabel standar tinggi badan atau barat badan yang dibuat

berdasarkan ukuran kebanyakan orang seusianya. Dengan mengetahui posisi

ukuran tubuhnya pada tabel standar maka dapat diketahui tingkat usia

morfologisnya.

Diantara 4 macam cara menilai perkembangan kematangan fisik dan

fisiologis, penilaian usia morfologis adalah yang paling mudah dilaksanakan,

dengan catatan apabila sudah ada tabel standar. Sayangnya tabel standar yang

sesuai untuk anak-anak Indonesia yang terdiri dari berbagai suku bangsa masih

belum ada yang menyusunya.

Mengenai cara membaca grafik-grafik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pada setiap gambar terlohat ada 7 buah garis yang mununjukan kurva

pertumbuhan rata-rata anak usia 0 sampai 18 tahun berdasarkanperhitungan

persen.

2. Ketujuh buah garis itu berturut-turut dari bawah menghubungkan angka-angka

persentil ke-5, ke-10, ke-25, ke-50, ke-75, ke-90, dan ke-95.

3. Angka persentil ke-50 misalnya menunjukkan batas tinggi atau berat badan

yang membatasi sebanyak 50 persen atau separuh dari semua anak. Anak yang

tinggi atau berat badannya sama dengan angka persentil ke-50 pertumbuhannya

Page 8: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

berarti normal. Yang berada pada persentil diatasnya berarti maju

pertumbuhannya, sedangkan yang berada pada persentil dibawahnya berarti

terbelakang pertumbuhannya.

Perkembangan Ukuran dan Proporsi tubuh

Pertumbuhan fisik pada masa anak-anak relatif lambat dan konstan apabila

dibandingkan dengn pada masa bayi dan juga pada masa adolesensi. Ukuran dan

proporsi tubuh anak besar mengalami perubahan dibandingkan pada anak kecil.

Secara proposional kaki dan tangan tumbuh lebih cepat dibanding pertumbuhan

togok, hal ini seperti halnya terjadi pada masa anak kecil. Degan kecepatan

pertumbuhan kaki dan pertumbuhan togok yang tidak sama, maka anak besar

umumnya menjadi tampak panjang kakinya. Hal ini makin tampak pada akhir masa

anak besar. Pada umur 6 tahun panjang kaki ± 45% dari tinggi badan; dan pada

umur 11 tahun panjang kaki ± 47% dari tinggi badan.

Mulai umur 11 tahun pada anak perempuan persentase panjang kaki

dibanding panjang togok mulai menurun, atau berarti secara proporsional

pertumbuhan panjang togok mulai lebih cepat dibanding pertumbuhan panjang

kaki. Hal ini berarti mulai terjadi pada umur lebih kurang 14 tahun untuk anak laki-

laki. Pada umur 14 tahun panjang kakinya ± 49% dari tinggi badan.

Dengan gambaran keadaan seperti tersebut di atas berarti pada akhir masa

anak besar perbandingan proporsi ukuran bagian-bagian tubuh anak laki-laki

dengan anak perempuan mulai tampak perbedaannya. Anak laki-laki cenderung

lebih panjang kakinya dibanding anak perempuan. Perbedaan lainnya yang juga

mulai tampak sesudah usia 6 tahun adalah mengenai perbandingan lobar bahu dan

lebar panggul.

Pada umur antara 6 sampai 10 tahun, pertumbuhan lebar bahu anak laki-laki

dan perempuan kurang lebih sama, tetapi pertumbuhan lebar panggulnya berbeda

di mana anak perempuan sedikit lebih cepat. Pada umur selanjutnya anak laki-laki

lebih cepat pertumbuhan lebar bahunya dan anak perempuan lebih cepat

pertumbuhannya lebar panggulnya. Kecenderungan sifat pertumbuhan seperti itu

semakin jelas setelah memasuki masa adolesesnsi.

Page 9: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Perbandingan kecepatan pertumbuhan tinggi badan antara anak laki-laki

dengan anak perempuan tidak selalu sama. Ada saat-saat di mana anak perempuan

lebih cepat dan ada saat-saat di mana anak laki-laki yang lebih cepat.

Perkembangan ukuran dan proporsi tubuh erat kaitannya dengan

keterbentukan setiap individu kearah tipe bentuk tubuh tertentu. Bentuk tubuh

seseorang merupakan wujud dari perpaduan antara tinggi badan, berat badan, serta

berbagai ukuran authropometrik lainnya yang ada pada diri seseorang. Variasi dari

ukuran-ukuran bagian tubuh akan memberntuk kecenderungan tipe bentuk tubuh.

Seseorang yang memiliki ukuran togok pendek, kakinya juga pendek, lingkar dada

dan perutnya besar dan bulat. Sementara itu seseorang yang memiliki togok

panjang, kaki panjang lingkar dada dan perutnya kecil, maka orang tersebut akan

tampak tinggi dan langsing.

Pada masa anak besar kecenderungan setiap anak untuk tumbuh kearah tipe

tubuh tertentu mulai terlihat, namun masih belum begitu jelas. Kecenderungan itu

akan makin jelas pada masa adolesensi.

Ada beberapa upaya yang dilakukan oleh para ahli untuk mengklasifikasi

tipe tubuh (somatotype) manusia. Salah seorang ahli yang berhasil membuat cara

untuk mengklasifikasi tipe tubuh ialah Sheldon. Sheldon membedakan adanya 3

tipe yang ekstrem dari bentuk tubuh. Setiap tipe tubuh diberi kode berupa 3 buah

angka. Angka tersebut merupakan skala sifat yang menunjukkan tipe tubuh

tertentu.

Ketiga macam tipe tubuh menurut Sheldon adalah:

1. Mesomorph, kodenya 171

2. Endomorph, kodenya 711

3. Ectomorph,kodenya 117

Dalam kenyataannya, tipe tubuh yang dimiliki oleh setiap orang sering kali

sulit untuk diklasifikasikan dalam salah satu dari ketiga tipe tersebu tsecara pasti,

dan pada umumnya hanya berupa kecenderungan kearah tipe tertentu, atau

merupakan perpaduan dari ketiga tipe. Tipe tubuh yang merupakan perpaduan

secara seimbang dari ketiga tipe diberikode “444”

Page 10: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Penggolongan macam-macam tipe tubuh yang dibuat oleh Sheldon masih umum

digunakan dalam kaitannya dengan prestasi di bindang olahraga. Pencapaian

prestasi yang baik di suatu cabang olahraga ada hubungannya dengan tipe tubuh.

Tipe tubuh tertentu cenderung cocok untuk mencapai prestasi di cabang olahraga

tertentu. Hal ini disebabkan oleh tipe tubuh tertentu mempunyai sifat kemampuan

tertentu, sedangkan setiap cabang olahraga juga mempunyai sifat tertentu yang

memerlukan sifat kemampuan tertentu pula agar bisa menguasai dengan baik.

Dalam gambar di atas tampak bahwa tipe tubuh yang mendekati tipe mesomorph

baik untuk mencapai prestasi pada cabang angkat berat, tipe tubuh yang mendekati

tipe ectomorph baik untuk lari marathon, tipe tubuh yang berada antaratipe

mesomorph dan endomorph baik untuk renang jarak jauh dan sebagainya.

Pengetahuan tentang hubungan antara tipe tubuh dengan pencapaian prestasi di

bidang olahraga berguna di dalam mengarahkan pilihan seseorang untuk menekuni

dan berusaha mencapai prestasi pada salah satu cabang olahraga.

Telah disinggung di depan bahwa pada masa anak besar kecenderungan

tumbuh kearah salah satu tipe tubuh sudah mulai tampak walaupun masih belum

begitu jelas. Dengan kecenderungan yang sudah mulai tampak, apabila seorang

anak menunjukkan minat yang besar untuk berprestasi di bidang olahraga maka

guru atau orang tua bias mengarahkan pada cabang olahrag atertentu yang sesuai.

Hal ini bias dilakukan pada periode akhir masa anak besar, atau setidak-tidaknya

pada awal masa adolesensi.

Perkembangan Kemampuan Fisik

Sejalan dengan pertumbahan fisik dimana anak semakin tinggi dan semakin

besar, maka kemampuan fisikpun meningkat. Beberapa macam kemampuan fisik

yang cukup nyata perkembangannya pada masa anak besar adalah : kekuatan,

fleksibilitas, keseimbangan, dan koordinasi.

1. Perkembangan Kekuatan

Kekuatan merupakan hasil kerja otot yang berupa kemampuan untuk

mengangkat, menjinjing, menahan, mendorong, atau menarik beban. Semakin

besar penampang lintang otot, akan semakin besar pula kekuatan yang dihasilkan

dari kerja otot tersebut. Sebaliknya semakin kecil penampang lintangnya, semakin

kecil pula kekuatan yang dihasilkan.

Page 11: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Telah diuraikan didepan bahwa pada akhir anak besar perkambangan jaringan otot

mulai cepat. Pada saat itulah kekuatan anak meningkatkan cukup cepat pula. Pada

anak perempuan peningkatan kekuatan tercepat dicapai pada usia antara 9 tahun

sampai 10 tahun, sedangkan pada anak laki-laki peningkatan tercepatnya pada usia

antara 11 sapai 12 tahun. Peningkatan tercepat di mana anak perempuan

mencapainya 2 tahun lebih awal dibandingkan anak laki-laki adalah sejalan dengan

kecenderungan umum dimana anak perempuan secara fisik dan fisiologis mencapai

kematangannya lebih awal lebih kuarang 2 tahun.

Studi tentang perkembangan kekuatan pada anak – anak biasa dilakukan

dengan cara mengukur kekuatan menggenggam. Perkembangan kekuatan

menggenggam bisa menjadi indikator perkembangan kekuatan tubh pada umunya.

Pengukuran kekuatan menggenggam bisa dilakuan dengan cara yang mudah yaitu

menggunakan handgrip dynamometer.

Beberapa hasil penelitian tentang perkembangan kekuatan anak yang pernah

dilakukan di Amerika antara lain bisa dikemukakan sebagai berikut.

Metheny (1941) menyimpulkan bahwa pada anak-anak baik laki-laki

maupun perempuan kekuatannya meningkat 65% selama usia dari 3 sampai 6

tahun. Sementara itu dari penelitian yang dilakukan oleh Meredith (1935),

disimpulkan bahwa pada anak laki-laki kekuatannya meningkat 2 kali lipat selama

usia dari 6 sampai 11 tahun, dan meningkat 3,6 kali lipat selama usia dari 6 sampai

18 tahun. Berarti antara usia 12 sampai 18 tahun meningkat 1,6 kalilipat.

Sedangkan pada anak perempuan hanya meningkatkan 2,6 kali lipat selama usia

dari 6 sampai 18 tahun.

Penigkatan kekuatan pada anak-anak erat hubungannya dengan

pertumbuhan fisik secara menyeluruh. Sedangkan pertumbuhan fisik akan

mengikuti bertambahnya usia. Kecepatan pertumbuhan fisik selama masa

pertumbuhan tidak konstan. Ada masa-masa pertumbuhan pesat pada masa-masa

pertumbuhan lambat. Oleh karena itu peningkatan keuatannya pun ada saat-saat

meningkat lambat. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang telah dikemukakan di

atas.

Mengenai perbandingan kekuatan antara anak laki-laki dengan anak

perempuan, pada masa anak kecil bisa dikatakan belum tampak perbedaan, namun

pada masa anak besar perbedaannya semakin jelas di mana anak laki-laki lebih

kuat. Perbedaan akan semakin besar pada masa adolesensi. Gambar 10 berikut ini

Page 12: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

menunjukkan perbandingan grafik perkambangan kekuatan menggenggam antara

anak laki-laki dengan anak perempuan hasil penelitian Monteye (1977). Grafik

dibuat berdasarkan jumlah kekuatan menggenggam tangan kanan dan tangan kiri.

Pada gambar di atas tampak jelas bahwa kekuatan menggenggam anak

laki-laki pada umur 10 tahun hanya sedikit lebih besar dibandingkan anak

perempuan, namun selanjutnya perbedaannya makin besar. Dalam kekuatan

bagian-bagian tubuh yang lain pada anak besar anak laki-laki tidak selalu lebih

kuat. Pada umumnya anak laki-laki lebih kuat pada otot-otot tangan, lengan, dan

bahu; sedangkan anak perempuan lebih kuat pada otot-otot kaki. Namun sesudah

umur 12 tahun secara umum laki-laki lebih kuat.

Perkembangan kekuatan otot terjadi secara simetris antara anggota badan

bagian kanan dan bagian kiri, namun sisi yang dominan sedikit lebih kuat.

Maksudnya adalah bahwa untuk orang yang biasa menggunakan tangan kanan,

maka tangan akan sedikit lebih kuat. Sebaliknya bagi orang yang kidal atau lebih

sering menggunakan tangan kiri, tangan kirilah yang sedikit kuat.

2. Perkembangan Fleksibilitas

Fleksibilitas adalah keleluasaan gerak persendian. Di antara penelitian tentang

fleksibilitas yang pernah dilakukan ada satu yang cukup menarik yaitu yang

dilakukan oleh Hupprich dan Siferseth (1950). Mereka mengukur fleksibilitas pada

12 bagian tubuh terhadap 300 perempuan berumur antara 6 sampai 18 tahun.

Kesimpulannya adalah sebagai berikut.

Samapi umur 12 tahun anak perempuan mengalami peningkatan

fleksibilitas secara umum, dan sesudah usia 12 tahun akan mengalami

penurunan.

Ada kekecualian dalam penurunan fleksibilitas secara umum tersebut, yaitu

pada bahu, lutut, dan paha fleksibilitasnya sudah mulah mulai menurun

sesudah umur 6 tahun.

Fleksibilitas pergelangan kaki adalah yang konstan atau ajeg semua umur.

Fleksibilitas pada setiap bagian tubh tidak ada interkorelasi. Artinya adalah

bahwa apabila seseorang memiliki fleksibilitas yang baik pada salah satu

bagian tubuh, pada bagian tubuh yang lain belum tentu baik juga

fleksibilitasnya. Dengan kata lain fleksibiltas salah satu bagian tubuh tidak

bisa untuk menaksir fleksibilitas bagian tubuh yang lain.

Page 13: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

3. Perkembangan Keseimbangan

Perkembangan dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu

keseimbangan statik dan keseimbangan dinamik. Keseimbangan statik adalah

kemampuan mempertahankan posisi tubuh tidak bergoyang atau roboh, sedangkan

keseimbangan dinamik adalah kemampuan untuk memepertahankan tubuh untuk

tidak jatuh pada saat sedang melakukan gerakan. Dengan kata lain dapat dikatakan

bahwa keseimbangan statik adalah keseimbangan pada saat tubuh diam, misalnya

sedang berdiri pada satu kaki, sedangkan keseimbangan dinamik adalah

keseimbangan tubuh pada saat bergerak, misalnya pada saat berlari atau berjengket.

Beberapa penelitian mengenai keseimbangan hasilnya adalah sebagai berikut :

Antara umur 6 sampai dengan 16 tahun anak-anak umumnya mengalami

peningkatan keseimbangan dinamik, tetapi antara umur 12 sampai 14 tahun

hanya sedikit peningkatannya.

Peningkatan keseimbangan tidak selalu tetap kecepatannya. Pada anak laki-

laki peningkatannya melambat pada usia antara 7 sampai 9 tahun, dan pada

anak perempuan melambat pada usia antara 8 sampai 10 tahun.

Keseimbangan dinamik anak laki-laki dengan anak perempuan mengalami

peningkatan yang berbeda besar. Mulai usia + 8 tahun anak laki-laki

cenderung lebih baik keseimbangan dinamiknya.

Dalam hal keseimbangan statik ada peningkatan yang ajeg pada masa anak

besar. Anak laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaannya dalam

keseimbangan statik ini.

Perkembangan kemampuan gerak dan minat melakukan aktivitas fisik

Perkembangan koordinasi gerak

Koordinasi adalah kemampuan untuk mengontrol gerakan tubuh. Seseorang

dikatakan koordinasinya baik apabila ia mampu bergerak dengan mudah, lancAr

dalam rangkaian gerakannya, serta iramanya terkontrol dengan baik. Orang yang

koordinasinya baik mampu melakukan gerakan secara efisien, sehingga pada

umumnya mampu melakukan aktifvitas gerak fisik dengan baik. Dengan demikian

penelitian tentang koordinasi selalu dikaitkan dengan pelaksanaaan gerak

keterampilan tertentu. Cara mengukur koordinasi biasa dilakukan melalui

Page 14: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

penelitian keberhasilan dalam melakukan berbagai pola gerak keterampilan yang

mencakup unsure kemampuan mengontrol tubuh, keseimbangan, kelincahan, dan

fleksibilitas. Macam-macam keterampilan bias berbentuk gerakan memegang,

memukul, melempar, menangkap, menyepak, menggiring bola, memantul-

mantulkan bola, berjengket, dan berbagai gerakan mengubah posisi tubuh secara

cepat.

Di dalam melakukan berbagai gerak keterampilan seperti tersebut diaatas

pada umumya anak-anak mengalami peningkatan secara berangsur-angsur. Hasil

penilaian terhadap anak laki-laki dan anak perempuan dalam hal kemapuan secara

umum sampai berumur lebih kurang 11 tahun, masih berimbang, atau dengan kata

lain perbandingan antara kemampuan anak laki-laki dengan anak perempuan belum

berbeda. Tetapi sesudahnya, mulai ada perbedaan, karena anak laki-laki mulai

mengalami peningkatan yang pesat sedang anak perempuan hanya mengalami

peningkatan kecil.

Kemampuan gerak kordinasi secara umum antara anak laki-laki dengan

anak perempuan tidak berbeda sampai umur 11 tahun, tetapi bila dibandingkan

dalam beberapa aspek kemampuan tertentu bisa dijumpai adanya perbedaan. Ada

kemempuan tertentu dimana anak laki-laki yang lebih baik. Pada umum anak laki-

laki lebih baik dalam melakukan aktivitas yang memerlukan aktivitas yang

memerlukan kekuatan dan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar atau

gerakan kasar, misalnya menendang atau melempar bola; sedangkan anak

perempuan lebih baik dalam melakukan aktivitas yang memerlukan kecermatan

gerakan misalnya memasukan benang ke lubang jarum.

Perkembangan kordinasi gerak tubuh merupakan kunci perkembangan

penguasaan berbagai macam gerak keterampilan yang telah mulai dikuasai mulai

masa anak kecil bahkan sejak masa bayi.

Perkembangan Penguasaan Gerak

Sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan

fisik, maka meningkatlah pulalah kemampuan gerak anak besar. Berbagi

kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bisa dilakukan pada masa anak kecil

semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa didentifikasi dalam bentuk.

Gerakan bisa dilakukan dengan mekanika yang makin efesien

Gerakan bisa dilkukan semakin lancar dalam control

Page 15: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Geraknan semakin bertenaga

Berapa macam gerakan yang mulai bisa dilakuan atau gerakan yang bisa

dilakukan apabila anak memperoleh kesempatan melakukan pada masa anak kecil

adalah gerakn-gerakan berjalan, berlari, mendaki, meloncat, berjengket,

menconglang, lompat tali dan berguling. Gerakan gerakan tersebut semakin bisa

dikuasai dengan baik. kecepatan perkembangan sangat dipengaruhi oleh

kesempatan yang diperoleh untuk melakaukan berulang-ulang didalam

aktivitasnya. Anak-anak yang kurang kesempatan melakukan aktivitas fisik akan

mengalami hambatan untuk berkembang.

Pada akhir masa anak besar, umumnya gerakan-gerakan seperti disebutkan

di atas sudah bisa dilakukan dengan bentuk gerakan menyerupai gerakan orang

dewasa pada umumnya. Perbedaan hanya terletak pada pelaksanaan gerak yang

masih kurang bertenaga. Hal ini disebabkan kapasitas fisik anak memang belum

bisa menyamai kapasitas fisik orang dewasa.

Apabila ditinjau dari segi kebenaran mekanika tubuh dan kecepatan dalam

melakukan berbagai gerakan maka faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

perkembangan kemampuan gerak anak adalah faktor-faktor yang berpengaruh

peningkatan kondisi tubuh, ukuran tubuh dan kekuatan otot. Ada berbagai macam

tes yang bisa digunakan untuk membantu perkembangannya.

Perkembangan kemampuan gerak gerak pada anak-anak bisa diketahui dengan cara

misalnya mengunakan pengetesan atau pengukuran kemampuan berlari meloncat,

atau melempar. Ada penelitian yang berusaha mengetahui kecendrungan

perkembangan kemampuan gerak melalui penggunaan tes-tes tersebut, yaitu seperti

yang diuraikan berikut ini.

1. Perkembangan kemampuan berlari

Perkembangan kemampaun berlari bisa diukur antara lain dengan cara

mengukur kecepatannya. Kecepatan berlari dihasilkan dari panjangnya langkah dan

kecepatan irama langkah. Panjang langkah dipengaruhi oleh panjang kaki,

sedangkan cepatnya irama langkah dipengaruhi oleh kekuatan otot-otot kaki.

Pada masa anak-anak besar pertumbuhan panjang kaki cukup cepat;

demikian juaga pertumbuhan jaraingan ototnya terutama pada tahun-tahun terakhir.

Dengan kecendrungan pertumbuhan tersebut sangat mendukung perkembangan

Page 16: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

kemampuan berlari. Kemampauan berlari meningkat cukup cepat pada masa anak

besar.

Berikut ini disajikan gambar yang berupa grafik yang bisa menunjukan

irama perkembangan kemampauan berlari anak-anak berusia anatara 5 samapai

dengan 17 tahun.

Kemampuan berlari cepat anak-anak usia 5 sampai dengan 17 tahun

( Sumber: Espenschade dan Eckert, 1980: hal 197 )

Dalam gambar diatas dapat dilihat bahwa anak laki-laki kecepatan larinya

lebih baik dibandingkan dengan anak perempaun. Perbedaannya hanya kecil

sampai dengan usia lebih kurang 13 tahun, dan sesudahnya perbedaannya makin

besar. Hal ini diakibtkan dari kecendrungan perkembangannya yaitu bahwa pada

pada anak laki-laki sesudah usia 13 tahun masih berkembang cepat, sedangkan

anak perempuan justru mengalami penurunan. Selain dalam hal perbandingan

kecepatan berlari anak laki-laki dengan anak perempuan, melaluai gambar diatas

dapat diketahui bahwa dengan bertambahnya usia mulai usia 5 tahun akan

bertambah pula jarak yang bisa ditempuh dalam waktu yang sama. Sedangkan

untuk anak perempuan kecendrungan peningkatan hanya sampai usia 13 tahun.

2. Perkembangan kemampaun meloncat

Kemampaun meloncat bisa digunakan sebagai predictor kekuatan tubuh dan

juga bisa merupakan tes diagnostic dalam hal kordinasi gerk. Perkembangan

kemampauan meloncat berkaitan erat dengan peningkatan kekuatan dan kordinasi

tubuh. Kordinasi tubuh yang berkembang dengan baik dan disertai peningkatan

kekuatan yang baik akan menghasilkan perkembangan kemampuan meloncat yang

baik pula.

Page 17: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Pada masa anak besar terjadi perkembangan kemampauan meloncat yang

cukup cepat. Perkembagan berbentuk peningkatan daya loncat (makin jauh atau

makin tinggi) dan berbentuk peningkatan kualaitas gerakan. Bentuk gerakan

semakin baik atau semaikin efesien ditinjau secara mekanik.

Perbandingan kemampuan meloncat anrara anak laki-laki dengan anak

perempuan sampai umur lebih kurang 9 tahun hanya sedikit perbedaanny; dan

sesudah perbedaan itu makin besar. Anak laki-laki lebih baik kemampaun

meloncat, baik diinjau dari segi daya loncat maupun dari segi kualitas geraknya.

Kecepatan perkembangan dalam kemampuan meloncat tegak dengan

meloncat jauh ternyata tidak sama. Hal ini terbukti dari hasilpenelitian Warren

R.Johnson (1996) tentang kemampuan dalam 2 macam loncatan tersebut pada anak

laki-laki dan perempaun yang berusia antara 5 sampai dengan 17 tahun.

3. Perkembangan kemampuan melempar

Perkembangan kemampaun melempar yang terjadi pada anak besar seperti

halnya perkembangan kemampuan gerak lainnya meliputi 2 aspek perkembangan

yaitu perkembangan yang bersifat kuantitatif dan yang bersifat kualitatif.

Perkembangan yang bersifat kauntitatif yaitu anak semakin jauh kemampuannya

melemparnya; dan yang bersifat kualitatif yaitu kulitas gerakan melemparnya

semakin baik atau efesien.

Kemampuan melempar bisa dinilai dengan cara mengukur jauhnya

lemparan menggunakan bola dengan beberapa ukuran, juga mengunakan cara

menilai ketepatan melempar suatu sasaran. Sedangkan untuk menilai kemampuan

yang bersifat kualitatif bisa mengunakan analisis sinematografi, yaitu analisis

rekaman gambar atau gerakan untuk melihat kebenaran mekanikannya.

Perkembangan, kemampaun melempar terjadi sejalan dengan pertumbuhan

fisik terutama pertumbuhan lengan dan bahu. Karena kecendrungan pertumbauhan

lengan dan bahu yang mulai berbeda antara anak laki-laki dan anak perempuan

pada masa anak besar maka perbedaan kemampuan melemparnya pun menjadi

makin besar. Bentuk pertumbuhan lengan dan bahu anak laki-laki lebih

menguntungkan terhadap perkembangan kemampuan melempar terutama ditinjau

secara kuantitatif atau jauhnya lemparan.

Untuk kemampuan melempar sejauh-jauhnya, yang memerlukan kekuatan

anak laki-laki lebih baik, tetapi untuk kemampuan melempar kearah sasaran

Page 18: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

tertentu dimana unsur kekuatan tidak banyak digunakan atau hanya menekankan

pada ketepatan, antara anak laki-laki dengan anak perempuan tidak berbeda

kemampuan. Namun secara mekanis anak laki-laki tetap lebih baik.

Minat melakukan aktifitas

Minat untuk melakukan aktivitas fisik sangat dipengaruhi oleh kesempatan

untuk melakukan aktivitas fisik itu sendiri. Apabila sejak kecil anak selalu

dikekang atau tidak diberi kesempatan melakukan aktivitas fisik, maka minat untuk

melakukan aktivitas itu akan tidak berkembang, sebaiknya apabila kesempatan

diberikan dengan cukup, maka minat melakukan aktivitas itu akan tidak

berkembangan. Sebaliknya apabila kesempatan diberikan dengan cukup, maka

minat untuk melakukan aktivitas itu akan tidak berkembang. Sebaliknya apabila

kesempatan diberikan dengan cupuk, maka minat melakukan aktivitas fisik

menjadi berkembang.

Apabiala dinilai secara umum mengenai perkembangan minat melakukan

aktivitas fisik pada anak-anak, dapat dilihat adanya kecendrungan grafik yang

selalu meningkat, namun kecepatan peningkatan tidak sama. Minat berkembang

dengan cepat pada tahun-tahun terakhir masa anak besar dan awal masa adolesens.

Kecenderungan seperti ini terjadi baik pada anak laki-laki maupun anak

perempuan. Ada hasil penelitian yang bisa memberikan gambaran tentang hal ini.

Di antara macam-macam aktivitas yang paling disenangi oleh kelompok-

kelompok umur tertentu ternyata terjadi variasi naik atau turunnya grafik. Minat

terhadap kegiatan olahraganya ternyata terjadi variasi naik atau turunnya grafik.

Minat terhadap kegiatan olahraga ternyata selalu meningkat baik pada anak laki-

laki maupun perempuan.

Dengan minat yang makin besar terhadap aktivitas fisik sesudah usia 9

tahun, maka kemungkinan untuk meningkatkan kualitas kemampuan fisik dan

geraknya akan menjadi besar pula. Dengan demikian akan member kemungkinan

bagi anak untuk mulai ikut serta dalam berbagai macam aktivitas olahraga yang

biasa dilakukan orang dewasa .

Minat terhadap aktivitas visik pada umumnya dan aktivitas olahraga pada

khususnya sangat dipengaruhi oleh lingkunga keluarga. Dalam hal ini peranan

orang tuanya atau orang dewasa dalam keluarga sangat besar. Apabila orang tuanya

gemar biasa melakukan olahraga, maka anak-anaknya akan tumbuh minat

Page 19: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

berolahraga ; tetapi dengan cacatan apabila orang tuannya member kesempatan dan

member fasilitas untuk berolahraga kepada anak-anaknya. Sering mengajak anak-

anak ke tempat-tempat olahrag bisa makin meningkatkan minat mereka.

Kesempatan melakukan aktifitas olahraga dengan pegarahan atau bimbingan yang

bisa mengacu pertembuhan dan perkembangan yang baik pada diri anak-anak.

Di dalam anak-anak melakukan aktivitas fisik dipengaruhi oleh kecendrungan sifat

yang didmiliki, yaitu antara lain.

a. kemampuan memusatkan perhatian pada suatu macam aktivitas yang

sedang dilakukan makin meningkat. Apabila pada anak kecil cendrung

senang berganti-ganti macam permainan yang dilakukan dalam waktu yang

singkat, pada anak besar bisa bertahan bermain dalam suatu macam

permainan lebih lama.

b. Semangat unttuk mencari pengalaman baru cukup tinggi. Dalam hal ini ada

contoh misalnya sering terjadi anak-anak sebelumnya hanya senang

bermain atau bersepeda disekitar rumahnya ;tetapi sesudah memasuki masa

anak besar mereka mulai senang menjelajah ke tempat yang lebih jauh dari

rumah. Sering kali bisa dijumpai anak-anak bercerita dengan penuh

kebanggaan sesudah bermain atau bersepeda ke tempat yang agak jauh

mengenai pengalamannya.

c. Perkembangan social makin baik. Anak besar bisa menikmati situasi

bermain bersama teman-temannya. Mereka senang berada ditengah teman-

teman sebabnya bermain bersama-sama. Dalam hal ini anak cendrung

memiliki teman yang sesuai dengan dirinya sendiri bisa dijumpai 3 atau 4

orang anak yang selalu bermain bersama dan ke manapun pergi juga

bersama-bersama.

d. Perbedaan prilaku antara anak laki-laki dengan anak perempuan semakin

jelas dan ada kecendrungan kurang senang bermain-main dengan lawan

jenisnya hal ini makin jelas pada akhirnya masa anak besar.

e. Semangat untuk menguasai suatu bentuk aktivitas tertentu dan semangat

berkompetisi tinggi.

Kecendrungan sifat-sifat yang dimiliki oleh anak besar tersebut bisa dirinci

berdasarkan kelompok usia yang lebih pendek, yaitu sampai pertengan masa anak

Page 20: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

besar dan masa sesudahnya. Berlaku ini disajikan mengenai sifat-sifat psikologis

dan social yang menonjol pada masa-masa tersebut.

Sifat Psikologis dan social anak besar

Sifat-sifat yang menonjol pada anak-anak samapai kira-kira pertengahan masa

anak-anak atau kurang lebih samapai umur 9 tahun adalah.

1. imajinasi serta manyenangi suara dan gerak ritmik2. menyenangi pengulangan aktivitas3. menyenangi aktifitas kompetitif4. Rasa ingin tau besar 5. Selalu memikirkan sesuatu yang dibutuhkan dan yang di inginkan6. Lebih menyenangi aktivitas kelompok dari pada aktifitas individual7. Meningkat minatnya untuk terlibat dalam permainan yang diorganisasi,

tetaplah belum siap untuk mengerti peraturan permainan yang rumit.8. Cenderung membandingkan dirinya dengan teman-temannya, dan dirinya

atau mengalami kegagalan.9. Mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak senang

karena kritik10. Selalu menginginkan persetujuan orang dewasa tentang apa yang diperbuat.

Sesudah pertengahan masa anak besar atau usia antara 10 sampai 12 tahun sifat-

sifat psikologis dan social tersebut di atas mengalami perkembangan. Sifat-sifat

yang menonjol adalah :

1. Baik laki-laki maupun perempuan menyenangi permainan yang aktif2. Minat terhadap olahraga kompetitif meningkat3. Minat terhadap permainan yang lebih terorganisasi meningkat.4. Rasa kebanggaan akan keterampilan yang dikuasai tinggi, dan berusaha

untuk meningkatkan kebanggaan diri. 5. Selalu berusaha berbuat sesutatu untuk memperoleh perhatian orang

dewasa, dan akan berbuat sebaik-baiknya apabila memperoleh dorongan dari orang dewasa.

6. Memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap orang dewasa dan berusaha memperoleh persetujuannya.

7. Memperoleh kepuasan yang besar memulai kemampuan mencapai sesuatu 8. Pemujaan kepahlawanan kuat9. Mudah gembira10. Kondisi emosionalnya tidak stabil11. Mulai memahami arti akan waktu dan ingin mencapai sesuatu pada

waktunya.

Aktivitas yang diperlukan anak besar

Page 21: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Sifat-sifat perkembangan fisik dan gerak, minat serta sifat-sifat psikologi dan social

seperti telah disajikan pada bagian-bagian di depan harus diperhatikan dalam

penanganan pemenuhan keperluan akan aktivitas pada anak-anak. Berdasarkan

sifat-sifat perkembangan seperti telah dibahas anak-anak. Berdasarkan sifat-sifat

perkembangan seperti telah dibahas aktivitas-aktivitas yang diperlukan oleh anak

besar adalah sebagai berikut :

1. aktivitas yang mengunakan keterampilan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam hal ini anak-anak diberi kesempatan untuk ikuti ambil bagian dalam berbagai macam aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan penguasa keterampilan.

Bentuk aktivitas

a. Pengenalan keterampilan berolahraga. Anak diperkenalkan dengan beberapa macam cabang olahraga,Misalnya :

Bermain bola mengunakan kaki Bermain bola dengan berbagai ukuran dengan menggunakan tangan Memukul bola memakai pemukul

b. Bermain dalam situasi berlomba atau bertanding, dengan pengorganisasian yang sederhana.Misalnya :

Berpacu dalam beberapa macam gerakan : lari, lompat, berputar menerobos, menguling, merayap dan sebagainya

Berpacu mengiring bola Melempar bola sejauh-jauhnya.

Dalam gabar 14 terlihat bahwa perbedaan kemampuan melempar antara anak

laki-laki dengan anak perempuan cukup besar. Pada anak laki-laki sampai 17

tahun masih terus meningkat kemampuannya, sedangkan anak perempuan

peningkatan hanya terjadi sampai umur lebih kurang 14 tahun. Untuk kemampuan

melempar sejauh-jauhnya, yang memerlukan kekuatan anak laki-laki lebih baik,

tetapi untuk kemampuan melempar kearah sasaran tertentu diamana unsure

kekuatan tidak banyak digunakan atau hanya menekankan pada ketetapan, antara

anak laki-laki dengan anak perempuan tidak berbeda kemampuan. Namun secara

makanis anak laki-laki tetap lebih baik.

Minat melakukan aktivitas fisik

Minat untuk melakukan aktivitas visik sangat dipengaruhi oleh kesempatan

untuk melakukan aktivitas itu sendiri. Apabila sejak kecil anak selalu dikekang

atau tidak diberi kesempatan melakukan aktivitas fisik, maka minat untuk

Page 22: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

melakukan aktivitas itu tidak berkembang. Sebaiknya apabila kesempatan

diberikan dengan cukup, maka minat melakukan aktifitas fisik menjadi

berkembang.

Apabila dinilai secara umum mengenai perkembangan minat melakukan

aktivitas fisik pada anak-anak, dapat dilihat ada kecendrungan grafik yang selalu

meningkat, namun kecepatan peningkatan tidak sama. Minat berkembang dengan

cepat pada tahun-tahun terakhir dan masa anak besar dan awal masa adolesensi.

Kecendrungan seperti ini terjadi baik pada anak laki-laki maupun anak perempuan.

c. Aktivitas pengujian diri dan aktivitas yang menggunakan alat-alat.

Misal:

Memanjat tiang atau tali sampai ketinggian tertentu;

Menggantung pada palang tunggal;

Meloncat naik dan turun pada peti lompat;

Meniti pada balok titian;

Mempertahankan keseimbangan selama mungkin dalam sikap kapal

terbang.

d. Berlatih dalam situasi “drill”

Misalnya:

Menyepak bola ke arah sasaran tertentu berulang-ulang;

Melempar bola ke arah sasaran tertentu berulang-ulang;

Mengguling ke depan dan ke belakang berulang-ulang;

2. Aktivitas secara beregu atau kelompok. Anak-anak diberi kesempatan untuk

bekerjasama dengan teman-temannya dalam melakukan aktivitas untuk membina

kebersamaan di antara mereka.

Bentuk aktivitas :

a. Aktivitas bermain atau berlomba beregu.

Misalnya;

Bermain sepakbola, bola tangan, atau kasti;

Estafet dalam beberapa macam gerakan dengan diatur menjadi beberapa

regu, dan dilakukan dalam bentuk lomba.

b. Bermain atau menari berkelompok dengan membentuk komposisi tertentu.

Misalnya;

Page 23: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Beberapa anak membentuk formasi tertentu secara berubah-ubah dengan

berlari;

Menari dengan membentuk formasi tertentu.

3. Aktivitas mencoba-coba. Anak-anak diberi kesempatan mencobakan

kemampuannya untuk mengatasi sesuatu masalah, dan belajar tentang prinsip-

prinsip mekanis, fisiologis, dan kinesiologis dari gerakan-gerakan.

Bentuk aktivitas:

a. Aktivitas mengatasi masalah menurut cara dan kemampuan anak masing-

masing.

Misalnya:

Menempuh lintasan dan rintangan tertentu dengan caranya masing-masing

secepat-cepatnya;

Memindahkan benda-benda atau bola dari satu tempat ketempat lain

sebanyak-banyaknya dan secepatnya dengan caranya masing-masing.

b. Aktivitas gerak tari kreatif

Misalnya;

- Bergerak bebas menurut kreasinya masing-masing mengikuti macam-

macam irama musik, umpanya irama disco, rock, march, waltz, atau cha-cha.

c. Aktivitas latihan gerak untuk pengembangan

Misalnya;

Mencoba-coba beberapa macam gerakan menyepak bola agar bisa

menemukan cara menyepak yang paling efisien dan efektif, yang sesuai

untuk masing-masing anak;

Mencoba-coba beberapa macam gerakan melempar bola agar bisa

menemukan cara melempar yang paling efisien dan efektif, yang sesuai

untuk masing-masing anak.

4. Aktivitas untuk meningkat kemampuan fisik dan keberanian dalam bentuk

aktivitas individual atau permainan kelompok, terutama yang melibatkan kekuatan

dan ketahanan.

Bentuk aktivitas;

a. Permainan combatives

Misalnya;

Bermain perang-perangan;

Bermain kejar-kejaran;

Page 24: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Bermain timpuk-timpukan memakai bola yang ringan agar tidak sakit kalau

kena;

Bermain petak umpet.

b. Program latihan untuk pengembangan kemampuan fisik

Misalnya;

“squat-jump” untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot-otot kaki;

“push-ups” untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot-otot tangan,

lengan dan bahu;

“sit-ups” untuk meningkat kekuatan dan ketahanan otot-otot perut;

“back-ups” untuk meningkatkan kekuatan dan ketahanan otot-otot

punggung;

“squat-thrust” untuk meningkatkan kecepatan atau ketahanan otot-otot

tubuh keseluruhan;

“dodging-run” untuk meningkatkan kelincahan bergerak.

c. Latihan relaksasi.

Misalnya;

Latihan mengatur nafas;

Latihan peregangan otot-otot tubuh;

Latihan pengendoran otot-otot tubuh.

Masa anak besar berada pada usia sekolah dasar, oleh karena itu peranan

guru sekolah dasar pada umumnya dan guru pendidikan jasmani dan olahraga di

sekolah dasar khususnya sangat besar dalam memberi pengarahan dan bimbingan

kepada anak-anak pada masa tersebut. Peranan guru pada umumnya dan guru

pendidikan jasmani dan olahraga pada khususnya sangat diperlukan mengingatkan

beberapa sifat psikologis dan sosial yang ada pada diri anak besar. Seperti telah

dikemukakan di depan bahwa anak-anak memiliki sifat antara lain: sangat percaya

kepada orang dewasa, selalu mencari perhatian dan persetujuan orang dewasa

tentang apa yang diperbuatnya, akan berbuat sebaik-baiknya apabila memperoleh

dorongan dari orang dewasa, ingin selalu menirukan idolanya. Sesuai dengan sifat-

sifat tersebut guru bisa menempatkan dirinya sebagai orang dewasa yang bisa

dipercaya, memberikan perhatian, persetujuan, dan dorongan kepada anak-anak

untuk berbuat sebaik-baik. Selain peranan tersebut, peranan berat yang harus

diupayakan oleh guru adalah berusaha untuk bisa menjadi idola bagi anak-anak.

Page 25: Aktivitas Pengujian Diri Dan Aktivitas Yang Menggunakan Alat

Apabila guru bisa menjadi idola bagi anak-anak, maka akan menjadi mudahlah

tugas yang harus dilaksanakan oleh guru. Pengarahan dan bimbingan guru akan

cepat diikuti oleh anak-anak yang dibimbingnya. Dengan demikian tujuan yang

hendak dicapai bisa dengan mudah diraih. Keberhasilan akan mengiringi tugas

guru.

KESIMPULAN

Terjadi perubahan fisik, perubahan gerak (motorik) dan minat melakukan

aktivitas fisik anak besar (6-12 tahun) yang sikgnifikan. Mengingat pada usia ini

seorang anak mengalami perubahan drastis pada badannya baik dari segi jasmani

maupun rohani. Perubahan itu bisa ke arah yang baik maupun kea rah yang

sebaliknya atau kekurangan gerak (hipokinetik).