Alat-Alat Perkakas 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

alat perkakas

Citation preview

  • $&sffiffi_ffiwe%ffiffi#tr&ffi$ $

    ,#.',/ahT T*,rneljclen ffi '

    lIflr'LIil't

    Fhl

    ,t

    '1,

    It:

    Fkh;

  • f-'GerccdrrJlepstwr/.tuign 2Copyright @ lg7t Wolterc Noodhoff tu Grmingsn

    Jilid 1 Permulaan pengerjaan penyayatanJilid 2 Bukan pengerjaan penyayatanJilid 3 Pengerjaan penyayatan

    . r, ),ALAT.ALAT PERKAKAS.?Bukan pengerjaan penyayatan

    oleh:

    C. van TerheijdenIIarun

    r@:ri

    'i|I.rrl

    @t

    l

  • -in{.ILtK*u*r' * tlii iu'''L,.,?i't * n*

    i.rv,t, 'l I){1iit

    Iffi', t,//,,ii7r"' f tee v

    JaqQ TiourA. le93

    '

    lr,' r::;r1rt,,rl,l"

    ,1.*

    @takan pertama &Ptcmber t98lCctak* keiluaJuni 1986Hak penerbitan edisi tndonaiapda BinaciptaAnggota IKAPIGambr kulit oleh ShirleYDiBt* oldr Fari.otdcan Binacipta Bandung

    ,d;.. ,, ,s,i i

    "li:,i. I

    r i .:,,,lti ,, :i.

    stis,|tr,{,

    Prakata

    Untuk mencegah bahwa para calon teknikus pada permulaan pelajarannya.sudah dibaniiri dengan banyak pengertian baru, maka terutama babbabpertama dari buku ini dibuat sederhana sekali.Bahannya dibatasi pada hal.hal yang paling elementer, yang peilu untukperkenalan dengan bengkel kerja.Bagian kedua, di mana dicoba untuk memberikan pengertian yang lebih baikdalam penyayatan, diakhiri dengan beberapa contoh yang praktis.$laniutnya dengdn dimuatkan tabel.tabel dan diagram.diagram diharapkanbuku ini menjadi lebih iraktis lagi. :Dalam iilid ll dan lll berturut-turut akan dibahas lebih luas mengenaipengerjaan logarn yang tidak disayat dan yang disayat

    PENERBIT

    /t. {I'i

    .t

    tf t,'";.i j"I 1-,

    i. r" ,nqa'1ir" , -

  • iil

    i,

    lll',:.1

    t',,. .

    ' ':':f ' 9,i!. :t

    Daftar Isi

    .,; rr}'

    I

    t,l',.,1

    :

    .l

    I1I

    1 Pekerjaan pelat dan komtrubi

    1.1 Menggunting1.1.1 Pendahuluan .1.1.2GuntinS ...

    1.2.1 Pendahuluan .1 .2.2 Perkakas pelubangl.2,3Mesinpelubang .....1.3 Meluruskan1.3.1 Meluruskan dengan tangan1.3.2 Mesinrnesinpelurus .. r. i..1.4 Pembengkokan1.4.1 Pendahuluan ,1.4.2 Perhitungan paniang bentangan1.4.3 Mencanai pelat1 .4,4 Me mben gkokkan batang-batang dan prof i I prof i I1.4.5 Menggulung pegas-tarik dan pegas tekan dengan tangan1.4.6 Membengkokkan pipa . .1.4.7 Penekukan tajam dari pelat

    1.6 Meregang dan melantak pinggirant.5.1 Pendahuluan .1.5.2 Meregang dan melantak dengan tangan1.5.3 Mesin-mesin peregangan dan pelantakan1.5.4 Perhitungan derajat perubahan bentuk1.6 Pemasangan alur-alur penguat dan alur-alur pembatas

    1.7.1 Pemfelsaan ..1.7.2Merekat....1.7.3 Mengeling . . . .. . .. . ..

    1

    1

    1

    377I

    11

    131315171718232427283036373738394142.44 l444749

    vii i#-,/

  • 2.12.22.2.1.2.32.42.52.6

    2 MenempaI

    PendahuluanMemanasRbn benda-benda tempaanPirometerPerkakastempa .... ;. ...'...Perhitungan bahan yMesin palu tempaMenempa di dalam acuan (cetakan) . . .

    3 Penyambungan dan pemotongan logam'logam dengan panas (termil)3,1 Memateri (meriyolder)3.1.1 Pendahuluan .3.1.2 Pematerian lunak3.1.3 Pematerian keras3.1 .4 Cara-cara memateri

    Memateri dengan baut -; Memateri dengan nyala api -

    Memateridengan pencelupan

    -

    Memateri di dalam dapur -

    Memateridengan tahanan

    -

    Memateri dengan frekuensi tinggi -

    Memateriu I trason.

    3.1 .5 Bahan-bahan pencair .r . '3.2 Memotong dan mengelas secara otogen3.2.1 Pendahuluan .3.2.2 Gas karbit (asetilen) . . .

    Alat-alat pembuat gas karbit -

    Pencuci -

    Alat-alat pembersih -

    Kunci air -

    Botol asetilen.3.2.3 Zatasam (oksigen) . . . .3.2.4 Pentil reduksi3,2.5 Pembakar las dan pembakar.potong . .3.2.6 Nyala api las .3.2.7 Memotong baiasecaraotogen . . . . . .3.2.8 Pengelasan otogen3.3 Las listrik3.3.1 Pendahuluan .3.3.2 Las tekan .

    Las listrik -

    Las bentuk -

    Las kampuir rol -

    Las tump.rl -

    Laslumer

    -

    Las pena.

    Pendahuluan -

    Pengelasan busur dengan elektroda logarr yangdilumerkan (metode Slavianoff)

    - Pengelasan busur dengan elek-

    troda karbon . (metode Bernados) -

    Pengelasan busur dalam

    v iii

    ang diperlukan

    ,jf,

    ri";

    ;i

    i

    t'lrr'Ii.,l' ,'iL

    T .!' '' ..'. r', .--

    : ,t,-I,l

    atmosfir gas yang dilindungiserbuk.

    - Pengelasan busur di bawah tutrp I

    55s657

    3.4 Pengelasantermit. ..... ........r 1183.4.1 Pengelasan dengan tekanan . . . :. . !183.4.2Pengelasandenganpenuangan ..... .1183.5 Pengelasandingin. ,... 1193.5.lPengelasankempadingin. ...;.. 1193.5.2Pengelasanultrason .....,120

    60616'r66

    :

    ItIt

    68

    6868686970

    4 Stempel4.1 Pendahuluan4.2 Stempel potong4.2.1 Susunan . .4.2.2 Kelonggaran pemotongan . .4.2.3 Gaya pemotongan dan daya motor.4.2.4 Jenis-jenis stempel Potong

    Stempel letak -

    Stempel potong -

    Pembagian ialur -

    Sternpel

    -

    potong terusan dan stempel pemotoflgan -

    Stempel terpul *Stempel potong lengkap

    -

    Stempel pisau.4.2.5 Penentuan tempat pen pengencang4.3 Stempel pembengkok4.3.1 Pendahuluan .4.3.2 Stempel pembengkokan sudut

    4.3.4 Stempel rol4.3.5 Stempel rata4.4

    . Stempel kempa

    4.5 Stempel tekan dalam4.6 Stempel tarik4.6.1 Pendahuluan .4.6.2Menentukanbentangan(bukaan) ...'....)'4.6.3 Menentukan jumlah penarikan4.6.4 Besarnya radius tarik4.6.5 Besarnya celah tarik .

    4.6.7 Gaya tarik4.6.SPemeganglipatan ... .'..'4.6.9 Kerja tarik dan daya motor

    4.8 Stempel regang. :....

    122

    't22123123125127131

    144148148150152152153154155156156157159161

    162t82163164170171172

    lx

    74747474

    828386878891959595

    I

    '#l,)

    99

  • 't.I:rli t, : !,9311i

    4.94.10

    Stempel elstrusiStempel yang dikombi nasi kan

    5 ilhro bcuenl5.1 Pendahuluan6.2 Matres kempa panas .53 Matres cor semprot dan kempa5.4 Matres kempa serbuk

    6 l(empr brtary7 Memforrir

    Pertanyaan

    173177

    181

    1811811U185

    187

    188

    190

    .:,1ll

    ';, iJ,

    t{,,r

    'r, -r

    t

    .:"t!,li

    8. TABEL-TABEL

    1, Radius bengkok minimal runtuk pipa-pipa2. Nilai-nilai pedoman untuk pemegasan kembali3. Konstanta bahan c untuk r minimal pada pembengkokan siku . .4. Diameter bor untuk pemboran untuk garisgaris pembengkokan

    yang saling memotong5. Radius pembengkokan r untuk membengkokkan pelat dengan

    tajam ..larak x untuk membengkokkan baja profil dengan tajam .Ukuranrlkuran dari alur-alur penguatHubungan antara diameter paku keling dengan tebalnya pelatSuhu*uhu tempa dalam oCRadius pembulatan dan radius dasar untuk matresflatres tempaSolder timbel-timah putih

    Solder lunak untuk logam ringanKuningan solderSolder perakNilai-nilai pedoman untuk pemotongan baja secara otogenPengerjaan ppndahuluan kampuh-kampuh las untuk pengelasanotogenNilai-nilai pedoman untuk pengelasan otogenNilai-nilai pedoman untuk pengelasan titik dari baia putih . . . . .Nilaitrilai pedoman untuk diameter elektroda dan kekuatan arus .Nilai-nilai pedoman untuk lubang aryal, diameter elektroda,kekuatan arus dan tegangan busur menurut metodeSlavianoff . .Nilai-nilai pedoman untuk pengelasan arkatomNilai-nilai pedoman untuk pengelasan argonarcNilai-nilai pedornan untuk pengelasan lebur Union .Tekanan dan perubahan bentuk minimum pada pengelasan kempadinginKelonggaran potong antara nipel dan pelat potong pada stempel-

    yt

    i.lI

    29.3334*

    It35

    6.7.8.9.

    10.11.12.13.14.15'16.17.

    18.19.20.21.

    22.23.24.25.

    26.

    3537

    676969697A7090

    5357

    9'rg396

    103

    106r13114117

    1n

    xl,i

    ,r ils!T'

  • l#rr'Yflsrryry-ryt9ryryr'.vi-l I 1:|.!' r'}lilxlf irrini{r}j:r

    r 'r' 34.u 3s.

    Nilai-nilai pedoman untuk kekuatan geser r, dalam kN/cm2 padapemotongan i!...Nilai-nilai pedoman untuk lebar pematang dan pinggiran pada

    Nilai-nilai pedoman untuk sudut-sudut dari stempel-stempelpisau

    .

    Luas.luasselubungdariproduk.produktarikyangbundarNilai-nilai minimum untuk perbandingan tarik m pada penarikandalamNilai-nilai pedoman untuk radius tarik r dari stempel-stempeltarik dalamFaktor koreksi cr, Lntuk gaya tarik pada penarikan dalamNilai-nilai pedoman untuk z, untuk penarikan dalam kN/cm2Nilai-nilai pedoman - untuk tekanan pemegang pelipatan P,r1dalam kN/cm

    Nilai-nilai pedoman untuk F,nun, dan frn611 ultuk pegas-pegastekansilindris ...Nilai-nilai pedoman untuk F dan f untuk pegas-pegas piring . . . .Faktor koreksi cu untuk kerja tarik pada penarikan dalam . . , . .Nilai-nilai , pedoman untuk tekanan kempa spesifik, tinggi dantebal dinding pada pengekstrusianNilaitrilai pedoman untuk suhu dan kemampuan perubahantrntuk pada pengempaan panas

    .i+,.,!:!

    ,! ' 27..,ii

    irl,,r 25.

    .,l t;ii 29.i.'

    126

    144158

    128

    r35

    160

    160164

    164

    165

    16ir69170

    174

    182

    ,,, I , 30.,'lt :, 31 .:ii

    '.ti.ii', 32.,'|:

    tl;;i 33.

    36.

    N.

    37.38.39.

    1,I :.1. ..r ,lr1 ',.ii

    Ir]td:TI 14i

    i rilt

    xlt

    I. PE,KERJAAN PELAT DAN KONSTRUK$I

    1. Pekerjaan pelat dal konstruksi1.1 Menggunting1.1.1 Pendahuluan

    Di bengkel kontruksi di mana banyak dikerjakan baja pelat dan baia profil,sebagian besar dari bahannya digunting menurut ukurannya.

    Sewaktu menggunting, pisaunya yang satu dari gunting itu menggesersepanjang pisaunya yang satu lagi. Dengan demikian maka gnatamata pisau-nya masuk ke dalam bahan, sehingga terjadi kopel yang akan membalikkan( memutarkan )bahannya (gambar 1).

    Pembalikaniniharusdicegah,karenamengakibatkanpisau.pisaunyasalingmeniauhj, sehingga akan menimbulkan terbentuknya serupih*erupih yang imengganggu. Selain daripada itu, kemungkinan patahnya pisau-pisau dapatteriadi.

    Selain guntinggunting tangan, di mana tangan kiri menahan tekanan,semua gunting dilengkapi dengan sebuah penahan yang mencegah terjadinyapembalikan (gambar 2).

    Bila pisaunya Elah menembus bahan sampai kira'kira sepertiga dari ke'tebalannya, tegangan geser dan tqiangnn bengkok demikian meningkatnya,sehingga bahrrnya sobek.Dengan demikian.maka bidang irisannya tidak sSma sekali licin'Kerugian lainnya ialah adanya kemungkinan teriadinya retak-retak yanghalus dalam daerah pinggirannya, yang - terutama pada beban yang bertukar'tukar - retak itu akan terus membesar. Bahan-bahan yang regangannya sangatkecil ( misalnya besi tuang ), tidak dapat digunting sebab akan segera patahkarena adanya tegan gan-bengkok.

    Untuk memperkecil gesekan antara pisau-pisau dan bahan yang digunting-nya, pisau-pisaunya diasah dengan sudut ialan J sebesar 1

    - 3". Untuk mem'

    peroleh umur pemakaian yang waiar, sudut*ayat S tidak lebih dari 12o,Maka sudut;baji B terletak antara 75

    - &)o (gambar 2).

    *i'

    ,;;ff

    !I

  • XGam

    ,4'

    ,!' l,I.r-ri.i: ,1,:i'. :.]i: ':l,'1i:

    "

    :,r1,', i-'

    ;ir ,'lr I'i;,,i1,, .J..

    Gambar I

    Gambar 3

    bar 4

    Gambar 2

    I

    1

    I i,lrtIiff

    ,,1 Gambar 5a Gambar 5b Gambar 5c Gambar 5d

    ;,,.,.ifj.lil il.,t, ,

    Gambar 6

    Gambar 7

    Gambar 8

    Antara mata-mata pisaunya harus terdapat sedikit kelonggaran. Dengandemikian maka gaya-gaya pengguntingannya bertambah kecil dan umur pe-makaiannya bertambah panjang. Bila kelonggaran itu 5% dari tebalnya bahan,hasil pengguntingannya baik dan tidak terjadi pembentukan serupih (gam-bar 3).

    Pengguirtingan hanya mungkin, kalau sudut penggurttingan yaitu sudutyang dibentuk oleh mata-mata pisaunya, tidak terlalu besar. Sudut ini haruslebih kecil daripada sudut-geseknya; sebab lika tidak begitu, bahannya akantergeser ke luar dari guntingnya karena tekanan pisau-pisaunya. Bila sudui-pengguntingannya 12o, jalannya pengguntingan akan rata dan tanpa kejutan(gambar 4).

    Dengan menggunakan matafiata pisau yang, bengkok, sudut ini padagunting{unting tangan dapat dipertahankan sepanjang jalan pengguntingan-nya,

    1.1.2 Gunting

    Untuk menggunting potongan-potongan yang pendek dari pelat tipis sampaikira-kira 1 mm, dipakai beberapa macam gunting tangan. Yang banyak di-gunakan ialah gunting kaleng. gunting pelubang, gunting penerus dan guntingbentukan (gambar 5).

    Sewaktu menggunting, garis goresannya harus tampak jelas. Garisgarisbengkok digunting menurut arah-putar jam, sehingga pisau atas tidak me-nutupi garis pengguntingannya (gambar 61.

    Untuk memperoleh bidang irisan yang selicin{icinnya, pisau-pisau darisebua[r gunting tangan harus saling bergeseran dengan tegangan pendahulu-an yang kecil.

    ,i,:,i

    0

    :

    {{,t

    .d,,#,r If

    I

  • d,,'.,'

    t1

    Untuk mencapai ini, pisau-pisau itu diasah sedikit melengkung (gambar 7).Potongan-potongan yang lebih paniang dapat lebih mudah digunting

    dengan sebuah gunting bertangkai panlang (gambar 8).Oleh karena gunting ini dijepit pada ragum, kita dapat menggunakan gayayang lebih besar, sehingga pelat-pelat sampai 1,5 mm dapat diguntingnya.

    Dengan sebuah guntingpukul (gambar 9) kita dapat memotong ialur-jalurlurus yang panlang dengan sekali pukulan.Kaiena pisau atas melengkung, sudut pengguntingannya e tetap 120'Sewaktu pengguntingan pisaunya yang atas harus ditarik mengenai pisau

    ' bawah untuk mencegah pembentukan serupih. Agar dapat mudah membukaguntingnya, pisau atas diseimbangkan dengan sebuah bobot kontra.

    Gambar 9

    Gambar 10 Garnbar 11

    t'',tt\-.

    kolonggaran {it,\

    I

    i

    $

    il

    It

    0,1...0,15 untuk I mm P.lat0.2...0,3 ,, 2 ,,0.3,..0.a ,, 3J

    -

    Gambar 12

    Gambar 14

    ' Bahan yang lebih tebal, sampai kira'kira 5 mm dipotong dengan sebuahgunting:tuas atau gunting-tarik (gambar 101. Akan tetapi kita harus perhitung'kan, bahwa hasilnya buruk, terutama kalau garisaris irisannya panjang'panlang.

    Pelat-pelat tipis dan ebd tidak _dapat dipotong dengan gunting{unting

    yang sama.Bila pelat tipis dipotong dengan sebuah gunting untuk pelat-pelat tebal, ter'jadi pembentukan serupih yang kasar.

  • plringan yrng bulat dan gclang.grhng, kmna bentuk dan kedudukan rol-rol,,r pisaunya, behannya seolah-ohh bukrn lrgl dlgunting, tetapi diiepit sampai

    ,ri.,,,,,' Putu3',.:.i:' Bentuk'bentuk sebarang dengan prmbulrtrn.pemburatan kecir, dapat di-;\ gunting dengan sebuah gunting.kerip (ermbrr l2l.

    , *i Pisau bawahnya bergerak naik-turun dcngrn orprt. Dongan demikian maka,

    .' pelatnya dipotong sedikit untuk tiap langkrhnyr.

    l. $lanjutnya ada pula berbagai gunting benr yrng digerakkan secara elek-,iiS tris, seperti gunting-gunting meja (gambai t 3 dan l4il,l,t Yang terakhir mempunyai yang disebut ,,pukulan tarik,,,ii ;l mesin-mesin ini dapat dipotong baik pelat-pelat maupun batangan-batangan.i: l' Lagi pula satu sisi dari mesin ini sering diatur untuk memh.rat lubang.lubang.

    Pemotong pipa

    ,,' Pipa'pipa tidak dapat dipotong dengan gunting. pipanya akan ditekannya

    . sampai lubangnya tertutup, atau setidak-tidaknya berubah be4tuknya. Halini sudah tentu tidak dikehen'daki. pemotong pipa (gambar t si yans

    ' ., dilengkapi tiga buah rol berbentuk pisau, baik kiranya untuk ini.Pemotong reng

    I| ; Untuk mengeriakan pelat seng sering dipakai sebuah pemotong sengi (gmbart6).: le.nsan alat ini pelatnya digores dan kemudian dipotong dengan membeng-, kokkannya.

    Gambar 15

    I

    Gambar 16

    ':ll'i!$' ,

    ,i,Ir ',if ir liirliil]{d''liir:rilli rrittl,.iiryili,r:iih!:*,i1,.:.] rBfr

    1.2 Pelubang {Pons}1.2.1 PenddruluanPengerjaan yang hampir sama dengan menggunting adalah mempons per.bedaannya ialah, bahwa irisannya merupakan bentuk tertutup, yang dengansgtu kali tekanan, sebagian dBri bahannya dilepaskan.Bentuk yang tertutup itu dapat dikatakan selalu merupakan sebuah lingkaran.Pembuatan lubang ini dilakukan dengan sebuah nipel pelubang dan sebuahcincin pemotong.Keping yang terlepas dari,bahannya merupakan serasah ( sampah ).

    Nipel pelubang dan cincin pemotong itu memotong paring baik, kalaubentuknya seperti gambar 17.

    Gamuai 1z

    Sudut.sudut nlpslJ = sudut ralan bebas = l 03O!B

    = sudut baJl = 88030'P = sudut potong = 0oSudut-sudut plat potong (clncln potong)

    J=sudutralanb6bas =0oB = sudut bajl = B7oP = sudut potons = 30

    Gambar 18

    Hanya ada bahayanya, batrwa pinggiran-pinggiran potongnya akan retak-retak. Karena itu maka bagian bawah dari nipelnya dibuat rata dan cincinpotongnya sepanjang kira-kira 3 mm silindris (gambar l8).Karena itu'maka ketelitian ukurannya malahan lebih baik.

    Oleh karena pelubangan itu selalu ditandai dengan sebuah penitik, padanipelnya dibubut sebuah kerucut kecil.Bila sekarang bahan yang sudah bertitik pusat itu dikenakan pada nipelnya,kita dapat merasakan, apakah ujung keruo.rt itu berimpit dengan titik pusatitu. Dengan demikian orang yang membuat lubang itu tahu, batrwa pelatnyasudah berada tepat di bawah nipel.

    ,il

    2

    IIi

  • ii

    n

    I

    iI

    Sewaktu lubang itu dibuat; nipelnya menekan serasahnya keluar dari pelat.Untuk mengurangi gesekan dan memperkecil gaya-Fotong, cincin potongnyamemperoleh celah potong sebesar 57o dari tebal pelatnya.lni berarti, bahwa : diameter cincin potong 1O% iari ketebalan bahan lebihbesar daripada diameter lubang yang dikehendaki, sedangkan nipelnyamempunyai ukuran yang sama dengan lubang yang dibuatnya (gambar 19i.Maka lubangnya bebas dari serupih-serupih.

    Bahannya hanya tersayat sepanjang kira-kira sepertiga dari ketebalannya ;sisanya sobek. Karena itu rnaka lubang-lubang yang dikerjakan dengan pe-lubang itu sangat buruk dan kemungkinan terjadinya retak{etak halus itubesar. Maka perkerlaan ini tidak boleh kita lakukan pada bejana-beiana ber-tekanan dan pada jembatan-jembatan. Dalam beberapa hal, lubang-lubangyang dikerjakan dengan pelubang itu. di bor kemudian. Maka pekerjaannyamenjadi mahal dan pada urnumnya dalam hal demikian ikan lebih ekonomis,kalau lubang-lubang itu lanusung saja di bor menurut ukurannya.

    Bahan-bahan yang-regangannya kecil, seperti besi tuang, tidak dapatdilubangi dengan pelubang, bahan itu akag patah pada waktu dilubangi(gambar 201.

    Gambar 19

    Gambar 20

    1.2.2 Perkakas pelubang

    Bila setelah melubangi, nipelnya digerakkan ke atas, bahannya akan ikut keatas, karena nipelnya ditekan kuat-kuat ke dalam bahannya.lGrena itu adalah perlu untuk memasan! sebuah pemepat, sehingga nipelnyadapat ditarik ke luar dari lubangnya (gambar 21).

    8

    ]""iili ,.

    Yjt

    II

    Gambar 21

    Gambar 22

    - Untuk mencegah keretakan, cincin potong dari baja yang disepuh itu, di-tempatkan suai sekali di dalam sebuah landasan yang terbuat dari bajalunak. sebuah sekerup penjamin mencegah terangkatnya dan berputarnyacincin pelubang itu. Letak landasan longgar sekali di dalam rangka mesinpons itu dan dengan demikian dapat ditempatkan tepat di bawah nipeldengan bantuan sekerup-sekerup penyetel. Nipelnya dapat langsung atau"dengan bantuan sebuah pemegang, dipasang di dilam penumbuk kempanya(gambar 22).

    kngkah dari nipelnya harus sekecil mungkin. Untuk menghindarkan ke-celakaan, kedudukan yang paling tinggi dari nipel itu harus sedemikian rupa,sehingga orang yang sedang bekerja tidak dapat memasukkan jari-iarinya di-antara nipel dan bahan. Kedudukan yang paling rendah sedemikian rUpa,sehinggn serasahnya dapat jatuh,

  • EnCrtt0booto-aco3=ooo.t

    20

    :15

    lo5

    0

    E{.'zvEa

    lcIE0fltl:tlj gloiE

    Gambar 23

    Gaya yang diperlukan pada nipel tergantung dari keteguhan geser (IB)dari bahan yang dilubanginya dan luas bidang yang digesernya. Pada pelu-bangan ini dapat kita ambil untuk keteguhan geser itu 4/5 dari keteguhantarik f,g (gambar 23).

    Luas bidang yang digeserkan ialah : keliling lubang X tebalnya bahan (s).Maka gaya sayat (Fs) yang diperlukan untuk membuat lubang-lubang bulatial$:

    F* = rB.n d. s

    atau

    =Gayarayat dalam kN=Keteguhan geser dalam

    kN/cm2=Keteguhah geser dalam

    kN/cm2= Diameter lubang dalam cm=Tebal bahan dalam cm

    Oleh karena gaya ini harus ditahan oleh nipel, nipelnya tidak boleh terlaluramping. Diameter nipel (d) tidak boleh lebih kecil daripada tebal bahan (s)(gambar 24).

    F, = 4/5-o'n.d.s

    Fs

    oB

    KN OBds

    KN

    10

    Gambar 24 Gambar 25

    1;W

    1.2.3 Mesin pelubang (mesin pons)Gerakan utama dari semua mesin pelubang adalah lurus. Mesinmesin inidapat digerakkan dengan tangan atau dengan motor listrik. Ada tiga jenirmesin pelubang :

    a. Kempa-kempa tuas;b. Kempa-kempa eksentrik;c. Kempa-kempa batang ulir.

    Gambar 25 adalah sebuah kempa tuas yang dapat dibawa-barya yang tuas-tuasnya digerakkan oleh sebuah batang ulir dengan ulir sekerup kanan dan kiri.Kempa ini sederhana tetapi bekerianya perlahan{ahan sekali.

    Gambar 26

    Gambar 27

    Kempa tuas tangan (gambar 26) bekerja sedikit lebih cepat..Gambar 27 adalah sebuah kempa eksentrik yang digerakkan dengan tangan.

    Kempa ini hanya dapat membuat lubang-lubang kecil.Dengan sebuah kempa eksentrik yang digerakkan oleh sebuah motor listrik

    dapat dibuat lubang{ubang besar pada pelatgelat yang tebal (gambar 2Bl.Langkah dari kempa ini dapatdiatur. Roda gila yang berat yang dipasang padaporosengkolnya menjaga iangan sampai nipelnya mendadak berhenti.

    I

    iy,!ti.rI

    1l

  • li;,i

    il{:'11{.',r-. ,ti.-@S"'rijtlaIj":I$s'q {11:.1:'l'i'! rltl'

    Gambar 29 Gambar 30

    Kempa-kempa eksentrik harus dilengkapi dengan sebuah perlind'Jngan tangan,umpamanya sebuah tombol (sakelar) yang harus dilayani dengan dua tangan.Kempa batang sekerup kecil (gambar 29) digerakkan dengan tangan.

    Kempa batang sekerup gesek besar digerakkan secara mekanis'Batangnya digerakkan ke atas dan ke bawah dengan menekankan secara ber-giliran roda gesek,kiri atau kanan pada roda batang yangiorizontal' Dengandemikian arah putaran dari batangnya dibalikkan (gambar 30)'

    12

    \\4W

    1.3 Meluruskan13.1 Meluruskan dengan tsngan

    Bila di sebuah bengkel kontruksi kita harus mengerjakan batang-batang ataupelat-pelat, sering terjadi bahwa bahan-bahan setengah jadi ini tidak cukuplurus atau rata; keadaan ini mungkin terjadinya sewaktu pengangkutan ataukarena pengerjaan terdahulu demikian berubah bentuknya, sehingga pelurus.an diperlukan.Pelurusan dari bahan yang tidak terlalu berat dalam jumlah yang kecil, seringdilakukan dengan tahgan.

    Bila sebuah batang bengkok pada satu arah, ia dapat mudah diluruskandengan sebuah palu di atas paron (gambar 31).

    Gambar 31

    Kalau palu itu mengenai bahannya tepat di atas lubang paron, batang ituharus dibengkokkan agak jauh. Karena kekenyalanirya, batang itu sedikitmemegas kembali. Dengan *gera kita ketahui, seberapa keras harus memu-kulnya untuk meluruslGn batang itu.Sedikit menjadi lebih sukar, bila sebuah batang mengalami torsi (puntiran).Maka pertama-tama ia harus dipuntirkan kembali menurut arah panjangnya(gambar 32), sehingga batang itu masih bengkok menurut arah panjangnyadan dapat diluruskan di atas paron.

    Takikan-takikan yang tajam hampir tidak dapat dihilangkan lagi tanpamerusak bahannya.

    \4%%

    Gambar 32

  • ',,.,....:4'il]:ryrr1:trydn--\,

    ,1,l(,,i- r ,i' fl'l,dq ..lF*'rl.r

    Untuk meluruskan pipa'pipa dan batang-batang yang lebih berat' dipakaisebuah, sengkang'pelurus (9m bar 33).

    Kawat lecil dapat m.udah diluruskan dengan meniepitnya antara duapotong kayu dan kemudian menariknya, atau dengan meniepit satu uiuhgnyapadaragum,melilitkannyapadasebuahbatangbulat'untukdipukulnyadankemudian ditariknYa (gambar 34)'

    Gambar 33

    Gambar 34

    Meluruskanpelattrelat,dimanaterdapat"ruangan"'memerlukankecakapanyang lebih besar' Biasanya pelat'pelat itu meregang di tempat di mana iaOiUo-, ,nir.tn,a, atau menyusut di tempat di mana ia dilas, sehingga pelat itun"rp.t nV. sedikit-banyak bergeIombang (gambar 35)'Dengan meregang tempst'tempat yang terlalu pendek itu dengan sebuah

    palu'

    pelat-pelat itu dapat diratakan lagi 'suatu cara lain ialah, p"nyrrrtrn pelatnya pada tem$at, di mana ia terlalu

    paniang. Untuk ini pelatnya harus dipanaskan setempat dan cepat sekalisampai ia piiar berwarna merah, sehingga karena pemuaian dari bahannya'terbenuk sebuah benjolan kecil'dengan diameter 25 a 35 mm'

    @eGambar3'Pada saat masih piiar, beniolan ini harus dipukul rata sehingga bahannya me-

    lantak. Pada saat pendinginan, ruangan itu ditarik dari pelatnya karena pe'nyusutan bambar 36)'

    14

    Bila bagian, di mana ruangan berada, besar, dengan satu kali pemanasantidak akan cukup, tetapi harus diulanginya beberapa kali.Pemanasan secara beru'lang ini harus kita lakukan dalam lingkaran yang se-pusat (konsentris), sekeriling tempat penyusutan yang pertama, sampai perat-nya rata (gambar 37).

    Gambar 36

    Gambar 37

    cara ini cocok juga untuk meruruskan pipa-pipa. pipa-pipa ini harus dipanas-kan juga pada tempat di mana ia terlalu paniang. Maka pipapipa itu lurusdengan sendirinya pada waktu ia mendingin.

    1.3.2 Mesinmesin pelurus

    Meluruskan pelat-perat besar dengan cara-cara seperti diuraikan di atas, me-makan terlalu banyak waktu. pekerjaan yang lebih cepat dan lebih baik di-peroleh dengan menggunakan sebuah giringan perurus atau giringan pemben-tang. Gilingan ini mempunyai dua baris rol-rol gilingan yang pemasangannyaseperti yang tertera pada gambar 39. pelat-pelatnya digiling cri antara keduabaris rol+ol itu.

    Arah putarannya dapat dibarikkan, sehingga peratnya dapat bergerakbolak-balik. Sementara itu rol+ol atasnya, tiap-tiap disetel sedikit rendah,

    ffi

    r5

  • tiil

    i{ i:: l.;li'.,, l,l,l .

    ',1::

    :,ili

    i'l::("

    ir

    :.",11

    i,

    sedemikian rupa, sehingga pelatnya ke luar rol-rol gilingannya dengan bengkok

    kesatu arah. Sekarang rol'rol itu disetel lebih atas lagi, sampai pelatnya rata.Dengan meletakkan lempengan'lempengan itu terus mengikuti pelatnya dibawah gilingan, tekanan setempat dapat diperbesarnya. Rol-rol penahan men-cegah pemhngkokan rol-rol gilingan itu.

    Kadang-kadang kita pakai gilingan'gilingan pelurus denganmempunyai prof il tertentu untuk meluruskan baja profil.Rol-rol ini dapat ditukar'tukar dan dipasang .pada uiung(gambar 39).

    rol-rol yang

    gi lingannya

    t Lttr

    Untuk meluruskan batang'batang yan!kita pakai mesin-mesin kempa pelurus.

    Gambar 39

    berat, pipa-pipa dan profi lprof il,

    Jarak dari kedua penopangnya dapat kita atur. Langkah dari pelantak yangbergerak bolak-balik dapat diatur (gambar 40).

    t-

    sT'

    _r_

    I

    Gambar 38

    16

    Gambar lO 7:lGambar 43

    i,+ .: i . .l]rf/i, r' .t! I

    1.4 Pembengkokan1.4.1 Pendahuluan

    Pembengkokan rnerupakan suatu pengerjaan, di mana bahannya diubahbentuknya dengan tetap. Hanya pelatfelat; batang-batang, pipapipa, profil.profil dan kawat dari bahan_bahan yang kenyal, dapat dibengkokkan. padawaktu pembengkokkannya, sisi ruarnya meregang dan sisi daramnya merantak(gambar 41). Hal ini hanya dapat terjadi kataulahannya cukup plastis (kenyal).Q-ahan-bahan dengan regangan yang rendah tidak dapat dibengkokkan atauhanya dapat sedikit saja dibengkokkan daram keadaan dingini oung"n ,.-manaskan bahan'bahan ini, kita mencegah supaya tidak retak atau patah.Maka regangannya iauh lebih besar dan bahannya dapat diubah bentuknya

    i

    I'ril

    ttI

    lebih kuat dengan gaya yang lebih kecil._

    Bahan-bahan tuangan biasanya sukar untuk dibengkokkan.Pada batas antara meregang dan melantak, bahan itu dibengkokkan tanpaterjadinya tegangan.tegangan dalam.

    .--

    -'-!rv!\vr\r\qrBatas ini disebut rapisan netral. Di sini tidak teriadi tegangan tarik atautegangan tekan.

    Akan tetapi, oreh karena bahan yang akan dibengkokkan itu seraru mem-punyai ketebaran tertentu, pada sisi tarik dan sisi tekan akan teriadl i"n"nn"n-tegangan, sehingga profil yang aslinya diubah bentuknya (gamb]r a3).

    Gambar 4l

    *.- -t

    'rm

    Gambar 42

    .-- - --

    -'-::;'

    \ P,u;t'kI

  • Bahannya menjadi kurang lebar pada sisi luarnya dan bertambah lebar padasisi dalamnya. Perubahan bentuk ini sangat mengganggu. terutama padapembengkokan pipa-pipa. Maka pipa'pipa itu tidak boleh dibengkokkandengan radius yang kecil, tanpa persiapan-persiapan. Untuk itu dindingpipanya harus ditopang, di dalam,misalnya oleh pasir, arpus atau sebuah pegasdan di luar umpamanya oleh rol'rol (gambar 44).

    Pada pembengkokan pelat-pelat atau lernpengan-lempengan yang lebar,hampir tidak ada gangguan dari perubahan bentuk ltu karena ini hanya terjadipada pinggiran-pinggiran yang kurang lebar menurut perbandingannya.

    Gambar 44

    1.4.2 Perhitungan paniani bentangrn

    Oleh karena lapisan netralnya selama pembengkokan tidak bertambahpanjang atau bertambah pendek, panjang bentangan dari bahan yang akandibengkokkan itu, harus sama dengan panjang lapisan netral (gambar 45).

    Gambar 45

    Bila bahan itu dapat bebas meregang dan melantak pada sisi luar dan sisidalam dari bengkokannya dan iari'iari bengkokannya r besar ( r -- 5s ),lapisan netralnya pada penampang-penampang yang simitris, terletak ditengah penampang-penampang ini (gambar 46).

    Yang diartikan dengan jari-.iari bengkokan r ialah jari-iari (radius) pada sisidalamnya bengkokan.

    18

    Gambar 46

    Contoh :Panjang bentangan dari sengkang (gambar 47) ialah :L=a+b+c+d+e+f+g

    = "*''''['*rll " * 2.n.fr +l] ^ _ r.r.[,- i]4 2 " '-J-*n

    =24+ 2.zrr('!5 + 1,5). + t9 + ?.n.l2g_.+Lsl + 19 + ?&!1g!JE)_*ro42r/4= 24+ 25,92 + 19 + 76,96 + 19 + 25,92 + 24 = 214,g mm.

    l

    fi

    il

    Gambar 47

    t9\

    Gambar 48

  • ..rt ,r,l

    "^+*W,*,

    50

    Bila radius bengkokannya r kecil (r ( 5s), maka garis netralnya berada pada1/3 s dari sisi dalam (gambar 48).

    lni disebabkan karena bahannya hanya dapat dibengkokkan menurutradius yang kecil, bila ia diiepit pada satu sisi (gambar 49), atau ditekan olehsebuah limas (prisma) ke dalam sebuah alur (gambar 501'

    Dalam kedua hal, pelantakan pada sisi dalam, dihambatnya dan pereganganpada sisi luarnya dapat berialan dengan leluasa'

    Pada pembengkokan yang tajam, yaitu iari-iari bengkokannya r ( 0'5s(gambar 51a), atau pada pelipatan ganda (gambar 51 b), letak garis netralnvaberada pada% s dari sisi dalam.

    Gambar 51a$

    20

    Gambar 51b Gambar 52

    21

    Paniang bentangan L dari profil pada gambar 52 :

    L=a*b+c*d+e+f+g

    L =a* "{'*t."* 2'r'[r+]1"* 3''['*i]*n44L =20+ 2.n.(o+0,3) +41,g+ 2.7r.(3+0,4) +40+ 2.n'(3+0,4) +21,g244L = 20 + 0B42 + 41,8 + 5,3i18 + 40 + 5,338 + 21,8 = 135,2 mm.

    Untuk sudut*udut 90o dengan radius pembengkokan kecil r(Ss yangbanyak diiumpainya pada pengeriaan pelat, paniang bentangnya L dapatpga ditentukan dengan memperhatikan pemendekan p terhadap ukuranukur'an luar (gambar 53).

    L=a+b-pPemendekan p dapat dihitung dengan teliti dari :

    p = 2c-uc'= r * s

    ' ='*?:il=i['*]J

    maka :

    p =,2 (r + s) - ; t'.;]

    e = 2r+2s- i, -t,p = 0,43.r+ 1I8.s pemendekan dalam mm untuk sudut

    -

    sudut 90o.radius bengkokan dalam mm (r ( 5sdan ) 0,5s).tebal bahan dalam mm.

    p=f=

    Gambar 53

  • ,, lr.ll

    ,, l;rl'i:,,:;,

    ,i..1:):.:;,j'

    r i:,i:,

    ;*t '! ii:i,'

    l:;':':.'t.'l .'1i1r,',tl Iri.)\-.

    ;i;,1i..l

    'ii,,, '.' t;[t ]

    i;"1:1 'l.jiiI

    r l):.'i rr'i, r,,.'i,ir ii'ri.,', ,;..

    liif i','1.1,.

    Maka panjang bentangan dari profilpdda gambar 54 ialah :Jumlah dari ukuran-ukuran luar30+ 2. 20+2.8= 86 mm.Panjang bentangan L = 86

    - 4. p

    p=0,43.r+1,48.sP= 0,43 .2,5 + 1,48. L = 2,555 mmL = 86

    -

    4. 2,555 = gg - .1O,22 =75,78 mmPerhitungan yang menghabiskanwaktu ini dapat dihindarkan denganrnempergunakan diagram 1, denganmana pernendekan (p) dapat diten-tukan untuk pembengkokan sudut-sudut 90o dengan radius pembeng-kokan yang kecil, r ( 5 s (gambar55).

    Gambar 55

    0

    IltI

    I

    II'!sE

    E4Ba!9rEo[,

    12s, 56r.dlu5 p.mbangkok-

    -

    an l dalam mmManantukrn porpandckan untuk mqmbcngkok.n rudut{udut goo (r 0,5 3),

    Gambar 54

    22

    Gambar 59

    23

    1.4.3 Mencanai pelat

    Untuk pembuatan pipa-pipa, badan-badan ketel dari pelat, dipakai sebuahcanai ( gilingan ) pelat. Canai pelat yang rol atasnya berada di tengnh-tengahdi atas rol+ol bawah (gambar 56), hanya cocok untuk pelat-pelat yang tebal.

    Pelat-pelat yang tipis akan mudah membengkok pada canai yang begini,karena memberikan terlalu.sedikit gesekan, jadi akan selip.Karena itu, kita menggunakan elnai pelat-pelat yang tipis yang rol-rol peng-geraknya saling bertumpukan dan rol pembengkoknya berada dibelakangnya(gambar 57).

    Rol bawahnya disetel vertikal pada ketebalan pelatnya dan rol belakang-nya pada radius pembengkokannya.

    Bila sebuah dinding silinder yang tertutup telah dicanai. ia harus dikeluar-kan dari canainya. Karena itu rolnya yang atas harus dapat dibelokkan(gambar 58).

    Untuk mencegah supaya ujung-ujung pelat tetap lurus dan pada saat me-naiki rol belakang terjadi lekukan, sebelum pengcanaian dimulai, ujungr.rjung-nya harus dibengkokkan terlebih dahulu (gambar 59).

    Gambar 57Gambar 86

  • Gambar 60 Gambar 6l

    Pembengkokan pendahuluan ini dilakukan dengan tangan, umpamanyadengan pukulan-pukulan palu, bila letak pelatnya terjungkir antara rol-rolnya.

    Dengan sebuah canai berrol empat yang modern, kedua ujungnya dapatdicanai juga, tanpa melepaskan pelatnya (gambar 60).Pinggiran yang dibengkokkan pada sebuah talang atap, disebut keral.Keral ini paling mudah dapat dihrat dengan mesin keral (gambar 6'l ).1.4.4 Membengkokkan batangtatang dan profilprofil

    Benda-benda kerja sederhana dari bahan yang tipis dapat dibengkokkandengan tangan. Maka biasanya bahannya dijepit keras di dalam sebuah ragumdan kemudian dibengkokkan dengan tangan atau dertgan pukulangukulanpalu (gambar 62).

    Bahan yang tebal tidal6 dapat dibengkokkan seperti cara ini, kecuali kalaudipanaskannya.

    Gambar 62

    Bila benda-benda kerjanya kurang sederhana sampai sangat rumit, maka di.pergunakan berbagai alat bantu dan mal, kadang-kadang dipikir sendiri olehtukangnya (gambar 631.

    24

    Gelang-gelang dibengkokkan sekeliling sebuah sebatang baia yang bulrt(duri), setelah ujunguiungnya dibengkokkan terlebih dahulu (gambar 64|.

    Bila bahan:bahan yang pipih harus dibengkokkan pada sisinya yang tidsklebar, tidak dapat dilakukan begitu saia sekeliling baia btrlat (duri) itu(gambar 65).

    Gambar 63

    Gambar 64

    Qmbar 65

  • nTegangan-tegangan dalamnya meniadi sedemikian besarnya, sehingga bahan-nya membalik dan sisi yang pipihnya akan tergeletak di atas duri tadi. Gelang-gslang demikian, seperti gelang-plang dari besi siku pada sisi luarnya harusdirenggangkan dengan pukulan-pukulan palu (gambar 66).

    Dengan memukulnya lebih atau kurang keras, banyak atau tidaknya,radiusnya dapat dibentuk dalal batas-batas yang dikehendaki. Akan tetapimudah kiranya, kalau gelang seperti ini dipanaskan dahulu sebelum dibeng-kokkan, maka bahannya akan lebih mudah diubah bentuknya.

    Kelukan-kelukan dari baja profil dengan flensanya yang berbaring kedalam, hanya dapat dibengkokkan dengan tangan dalam keadaan panas, se-keliling sebuah mal pembengkok.Keriput-keriput yang mungkin terjadi, harus dipukul rata sedemikian rupa,sehingga bahannya melantak pada sisi dalamnya dan tidak melipat.

    Bgja siku, baja ,,T" dan baia .,U" sebaiknya kita bengkokkan dengan se-hrah canai yang cocok untuk itu yang beralur (gambar 67).

    26

    t.i ;t ,t1 ;,,:,. ti1. l,'!it11l

    urir ) j'Maka lapisan ndtralnya menuiu titik brat dari profilnya ( lihat tabel IRadius pembengkokan minimlm untuk baia profil dapat dilihat

    pada gambrr

    68.

    rrb

    r*qsbGambar 68

    Rldlus pombengkokan mlnlmum untuk baja protll

    t

    itit

    L,

    il

    Gambar 66

    ,'

    JilHI

    Gambar 67

    t.C.5 frienggutung pegas tari[ aan pegs tekan dengan tangan

    Bila tidak ada syarat-syarat yang khusus dan iumlahnya tidak terlalu banyak'

    pegas tarit dan pegas tekan itu dapat dengan'mudah dibuat dengan tangan'Baia pegasnya dibengkokkan dengan sebuah duri penggulung

    yang berbentuk

    engkol. Duri penggulung itu dijepit antara.dua potong kayu pada sebuahragum. Satu ujung dari iaia pugt'nyt ditusukkan ke dalam lubang yang suai'yJng aoa pada duri p"ndgutung tadi (gambar 69)'Bila duri penggulungnya diputarkan dengan satu tangan' tangan yang satu

    lagi dapat menghantar iajt ptgasnya pada kisar yang dikehendaki (gambar 70)'Oleh karena pegas itu,'kirena kekenyalannya sedikit memegas kembali

    pada waktu dilepaskan, untuk diameter durinya kita ambil 0'8-08 dari dia-meter dalamnya pegas itu (gambar 71)'

    Setelah pengglungan selesai' ujung-ujung dari pegas'pegas tekan dapatdiasah rata. Pegas'pegas tarik dilengkapi dengan mata'

    WGambar 69

    WGambar 7

    27 , ,.'',.#

    ,?.

  • qlrr'- r/,r4rry-'!E44urn\ :'i r. .r.:" i{' lir,i,!1,.{ilir)r :' I Y'"*i'rpI]f i

    Pipa-pipa yang berdinding tipis dan diameternya kecil, dapat dibengkokkansekeliling mal pembengkok dengan tangan, kalau dinding pipanya ditopangdaridalam (g6mbar 72).

    Bila pembengkokan pipa-pipa itu sering kita lakukan, maka lebih baik kitapergunakan alat pembengkok pipa.Umpamanya, pipa'pipa itu dapat kita tarik sekeliling sebuah rol pembentukdenEan sebuah rol pembantu (gambar 73). Jadi pipanya ditopang pula dariluar.

    Lebih baik lagi sebuah alat pembengkok pipa, di mana pada waktu pem-bengkokan, pipanya ditarik sepanjang sebuah duri penopang (gambar 741.

    28 29

    'rl- ir'rrr :iir:::, : '|{i i,. i

    Pada alat-alat pembengkok pipa ini, untuk diameter pipa dan iari.jari ( ru.dius I pembengkokan, harus dipakai sebuah rol pembengkok lain, dan kalauperlu, sebuah duri yang lain.

    Jari-jari pembengkokan paling kecil untuk pipa-pipa, dapat anda lihatpada tabel 1.

    Gambar 75

    T.b.l IFadlus pmbengkokan r mlnlmal untuk plpa.plpa dalrm mm.

    Gambar 72

    Gambar 73

    dl.rrctor plprd drLm mm

    b.h!n dlrl plp.ny..

    brJrr dalam mm

    trmbrgEr dalam mm

    kunlnganr dalbm mm

    alumlnlumr dalam mm

    paduan-Padu.

    r drlam mm6 5 5

    t5l0 l5

    Et0

    l0

    l5 20t0

    N 2512

    l5 2011 25 30t5

    t530

    35

    16 nt8

    20 2535 50

    to N 60lz

    25 2030 4t 7o

    u 3t 60 EO30 30 30 10 75 r1035 45

    10 5090 tStt

    0 60 105 t60

  • latrr:jpi:'.',,, lri,:ll'ii{1.. i, .. \',r*

    1.4.7 Penekukan taiam dari Pelat

    ,Arti dari penekukan talam ialah pembengkokan bahan pelalsetaiam'F,iam';;; ;pil;;s sebuan saris lurus' Untuk menekuk pelat dipakai sebuahbangku (mesin) tekuk (gambar 76)'

    Pelatnya diiepit di atas meia rentang oleh mistar tekuk yang dipasangpada balok atas, setelah mana pelatnya dibengkokkan sepaniang sisi mistartekuknya oleh balok_pembengkok. oleh karena iari-iari (radius) bengkokandari pelatnya tergantung dari bentuknya mistar tekuk' sebuah bangku tekuk

    harui dilengkapi dengan bbrbagai mistar tekuk yang dapat ditukar'tukar(gambar 77).

    Gambar 76

    -lngkan9untuk mamballkkrn bal(pafrbanlkok

    30

    Gambar 77

    31

    Untuk dapat menekuk berbagi ketebalan pelat, balok pembengkoknya harutdapat diatur (gambar 78)

    Menekuk dengan bangku tekuk merupakan pekerjaan yang cukup berat,sebab balok pembengkokannya harus digerakkan dengan tangan; maka ke-tebalan pelatnya terbatas pada 2 a' 3 mm. Dengan demikian produksinyarendah.

    Gambar 78

  • Gambar 80

    vlv.tl( {

    Gambar 82

    mcmsgrs kcmbrll

    Bahannya ditekan ke dalam limas pembengkoknya dengan satu pukulan pe-

    numbuknya, di mana dipasang pisau ping6jirannya (kantmes)' Dengan pisaupinggiran yang sama, sering dimungkinkan untuk membuat' ber[agai sudutpada benda kerlanya (gambar 80).

    Kadang'kadang ditempatkan beberapa pisau pinggiran pendek secara ber'dampingan, sehingga produknya cepat diselesaikan sampai fase terakhir(gambar 81).

    Bilabahannyadibengkokkanmenurutsuatusuduttertentu,makaiaakanmdmegas kembali karena kekenyalannya (gambar 82)'

    paJa bangku tekuk kita perhitungkan di sini dengan menempatkan tumpu'arr dari balok pembengkoknya sedikit terialu jauh'Bila penyetelannya baik, bahannya akan berada pada sudut yang dikehendaki'

    nya, setelah pemegasan kembali. Pada bangku pinggiran' pemegasan kembaliitusudahdiperhitungkandenganmemperkecilsudutdarilimaspembengkok.annya dan pisau PinggirannYa'

    Sudut pemegasan kembali itu tergantung dari radius pembengkokan danketebalan bahannya ( lihat tabbl 2 ).

    32

    Tlbl 2Fldomrn untuk.pam.gLian kemball d.lam d.r{rt,padr p.mb.ng*okan tlku ( 90o}

    p.meglstn kcmb.ll d.lrm dcr.Jltt-0Jmm s-lOmm r-20lnm r-f,Orr--I-C,Orm

    I.rl-J.rlbcngkok-

    tn

    j

    ?,IJ;r

    II

    tembaga.la 3r-3sr*5s

    tI5

    I56

    o01

    012

    001

    012

    231

    3I5

    t55

    002

    01

    0

    t25

    317

    23a

    kunln96nlcmbek

    f E Srrtsla5s

    Gambar 8I kunlngEnkarr3

    la tr-3slg5s

    56E

    la Ib.Jrluruk r:39tE5s

    23I

    3I5

    156

    001

    012

    023

    235

    357

    57I

    79

    12

    002

    0I3

    1

    25

    347

    568

    00I

    ,E 3brra k.r.3 rrSs

    r-5s

    l

    I

    prungEUf a tr-3sr-5sf- tr-3llo5s

    0t2

    234

    8I5

    I56

    l- talumlnlum r-3s

    . raSs3I5

    456

    23I

    0oI

    01

    2

    p.durn Ar r*31rErt 6E I7 02tI

    25

    paduan M! r-3If-Jl 3523

    57

    7II12

    33

  • i rr'. r:..rlri: i 'iirllr ir'.l ,,i ll r.lr . ::* r!' .lr,rri-riir, il ' 'Y,*

    Iml,,Radiuspembengkokanyangpalingkeciltanparetaknyabahan,tergantungdari bahan dan ketebalan bahannya.

    tmin = radius pembengkokan dalam mm

    c = (onstanta bahans = tebal bahan dalam mm

    Konstanta bahan tercantum dalam tabel 3.

    Tabel 3Konstant. bahln c untuk rmln psda p.mbengkokan

    konstrnta pombongkokan c

    tembagakunlngan lunakkunlngan kotasbala lunakbaJa k6rasperunggusen9alumlnlumpaduan-paduan Alpaduan-paduan Mg

    0,2 5o,3oo

    "lo0,5 00,600,6 o0,7 0I,002,003,0 0

    I

    II

    Bila sebuah pelat harus dibengkokkan menurut radius yang sangat kecil,adalah menguntungkan, bila hal ini dilakukan tegak lurus terhadap arah peng-gilingannya.Maka kemungkinan retak, meniadi kecil.Bila pembengkokan itu harus dilakukan menurut dua a-rah'yang saling tegaklurus, produknya dapat digunting dari pelatnya pada 45o (gambar 83)'

    Gambar 8il

    II\,i! tll,i''I

    ',rr

    1 i"

    Unuk mencegah supaya sudutny'a di mana dua garis pembengkokaq salingbertemu, tidak rusak, adatah baik untuk membor sebuah lubang kecil di sinisebelumnya.Diameter dari lubang kecil ini ditentukan oleh tebslnya bahan S dan radiuspembengkokan r ( lihat tabel 4 ).

    '34

    :!ili),irrji:..r rri:ii l: , ;r 'r : 3:.!iirlirl.;illi" ;,1, :y11qffi@ffif;i$ri.:

    ota meter. pon geboran o",.r rnrn lH,'noln"rnoo, garrs-garrs plmbngkokanyang sallng bertemu

    tebal bahandalam mm

    radlus pombengkokan dalam mm

    0,9o,5

    0,5-0,9

    0,L1,2

    1,2-2,0

    2,0-3,0

    3.0-5.0

    Penerapan dari radius pembengkokan minimurn sedapat-dapatnya harus di.hindarkan.Hal ini disebabkan bahannya dibebani hampir sampai batas patahannya.

    Radius minimum sebaiknya seperti yang tertera dalam tabel 5.

    Radtus pembongroran , ,.", o,"lloi'oln., un,r* pombenekokan per.r

    2,s,,s1,00,5

    3'53'o2,52,0

    4,03'53,02,5

    5'o4,54,03,53,0

    5,55,04,54,0

    7.06,05'55,0

    0,07,06'o

    tsbal pelat paduan.dalam mm paduan

    magneslum

    paduan-piduanalumlnlum

    .llrmlnlumsong

    porung9ubaja

    kunlngEntombaEr

    ,1,5 , 0,6 0,61,5 1,5 0,6 0,62,5 ,1,5 0,6 0,62,5 1,5 1 0,6I 2,5 I 0,64 2,5 1,5 0,6&41,5 1642,5 11062,5 I641,5t0 4 1,510 4 2,s.r0 6 2,s15 6 2.5

    0,30,40,50,6o'8l,o1,21,52,02,53,03,54,05'0

    Pada tabel ini telah diperhitungkan radius-radius (radii) pembulatanmistar pembengkokan dan mistar sisinya ;r = 0,6; 1,0; 1,5; 2,5; 4; 6; l0; lS mm

    pada

    35

  • 1.4.8 Pembengkokan taiam dari bala profil

    Bila dari baia siku harus dibuat sebuah kerangka dengan sudut-sudut yangtaiam, maka harus digergaiinya suatu sudut dari flensa yang menggletak(gambar &4).

    Sudut ini digergali sedemikian rupa, sehingga bahannya hanya dibengkok'kan pada flensa yang berdirinya saia. oleh karena sisi dalam dari flensa yang

    Gambar 84

    berdiri itu harus dapat melantak, sudutnya tidak boleh digergaji secara taiam.Kaki-kaki dari sudut yang harus digergaiinya harus berimpit dengan garisnetral dari flensa yang berdiri itu dan penggergajiannya dilakukan sedemikianrupa, sehingga flensa yang berdiri itu tidak rusak.

    Maka bagian dari yang digergaji itu harus dikeluarkan dengan pahat (ditatah)sepaniang X. Sudutsudut yang tersisa dari flensa yang menggeletak itu harusseiumlah sudut B, yaitu sudut yang dibuat oleh baja profil setelah dibengkok-kan.

    Jarak X yang besqrnya tergantung dari sudut pembengkokan B dan tebalflensa S, dapat dilihat dari tabel 6.

    36

    Gambar 85

    -

    vs,,,w,uvq.-l

    37

    I

    --t

    T.b.l 6,arrk X dalam mm untuk pembengkokan tajam dari bala profll

    sudutpalTFbno.

    -kokan Odalamo

    sudut sudutP6n9- p.m-gofAs- bukatnanlrn ddalamo dalamo

    tebal tlonsa s dalam mm

    l0

    1,2 5,5 6,9 E,4 11,2 l/3,039 5,2 6,5 7r8 '10,5 t3,t3,5 4,7 5,8 .7,1 9,5 i1,03,1 1,2 5.2 6,3 E,4 10,52,7 1,7 4,5 5,5 7,1 9,22,& 3,t 3,9 eJ 6,3 7,82,0 2,5 3,2 3,9 5,3 6,5'1,6 2,1 2,6 3,2 4.2 5,21,2 1,6 t' 2,1 3,2 3'o,E l,l 1,3 1,6 2,1 2,50.6 0,6 0,9 1,1 1,1 l,!

    20 10 160 2,830 '15 150 2,64t 22,5 135 2,460 30 120 2,175 37,5 105 I,E90 45 90 r,6ros 52,5 75 r3120 60 60 1,1135 67,5 45 0,8150 75 30 0,5160 80 20 0,4Nilai-nilai pada tabel 6 dihitung menurut rumus enrpiris (percobaan) :

    s.7r.0x=- mm

    860

    Yang dalam prakteknya brnyata sangat memenuhi syarat. Tabel itu dapatjuga dipakai untuk profil ,,U1'dan pr,ofil ,,T".

    1.5 Meregang dan melantak pinggiran1.5.1 Pendahuluan

    Berbeda dengan penekukan pelat sepanjang garis lurus. pinggiranpinggiranyang ditekuk, tidak dapat sebarang lebarnya (gambar 86).

    Di sampingnya peregangan dan pelantakan dari bahannya pada tempatradius pembengkokannya, daerah pinggirannya juga harus meregang atau me-lantak. Dengan demikian maka pelatnya bertambah tipis pada daerah pinggir-an ini (gambar 87), atau bertambah tebal (gambar 88);

    Gambar 86b

    i.-.-.F.-.---.-

    ,i

  • hIll

    I,tt:t

    ii

    it'

    :

    1

    I'

    nr -.1.,.?{ }r! ritillii llr,r!i!

    Gambar 87

    Gambar

    1.5.2 ltlleregang dan melantak dengan tangan

    Bila pinggiran itu tidak terlalu lebar. peregangan itu biasanya tidak banyakmenimbulkan kesukaran. Pelat itu diregangkan dalam beberapa tahapdenganpalu bagian yang lancipnya (gambar 89).

    Gambar 89

    38

    Gambar 90

    39

    rl'q'';t;f,'",f'fftf ffii: l

    Gambar 91 Gambar 92Kesukaran pada pelantakan ialah selalu harus menumpuk bahannya yang ber-lebihan pada pinggirannya, tanpa pelatnya terlipat dua (gambar 90).

    Pada pinggiran-pinggiran yang tidak lebar yang melantakkannya dalambeberapa fasa, kesrkaran ini tidak begitu terasa.Tetapi pada ping$iran-pinggiran yang lebar, pelatnya cenderung untuk meng-gelombang. Yang paling baik ialah, gelombang-gelombang itu kita buat sendirisupaya kecil dan teratur (gambar 92). ,

    Dengan memukulnya rata gelombang-gelombang kecil itu, teriadi pelantak-an.pada daerah pinggiran itu (gambar 931. Dengan rnengulanginya pengerlaanini beberapa kall, dapat dilantak pinggiran-pinggiran yang agak lebar.

    Pada waktu pemukulan, pada bahannya terjadi kekakuan. Oleh karbnanyamaka perlu sekalimemijarkan pelat itu sewakturraktu.

    Gambar 93

    1.5.3 Merin*nesin peregangan dan petantakan

    Di bengkel-bngkel pengerjaan pelat, di mana terdapat banyak pekeriaan pe'regangan dan pelantakan, dengan menggunakan mesin'mesin peregangan danpelantakan, dapat diperoleh penghematan waktu yang sangat banyak (gdmbar94).

    Gambar 92

  • It4esinrnesin ini memiliki sebuah penumbuk yang bergerak naik-turun200

    - @0 kali tiap menitnya. Dengan perubahan tingginya dari bantaran.-udara intara torak penggerak dan torak kerja, dimungkinkan pengaturan pe-regangan dan pelantakan yang teliti. Gambar g5 memperlihatkan sebuah.kepala peregang, khusus.untuk pinggiran -pinggiran.

    I

    i:,

    Gambar 94

    Gambar gS

    Gambar 96a dan gambar g6b adalah kepala regang dan kepala lantak, denganmana dapat diregang dan dilantak baik di tengah, maupun dipinggiran sebuahpelat.

    cara kerianya kepala-kepala ini berdasarkan pembalikan lamel-lamel bajayang divulkanisasikan di dalam karet.

    ,,1

    ,jt"{l

    ,.ll,,

    .1:,rlfi

    ;.1

    L40

    Gambar 96 Jadi derajat perubahan bentuk

    41

    1.5.4 Perhitungan derajrt perubahen benuk ,

    Di bengkel peilu diketahui, berapa % derajat perubahan bentuk pada waktrperegangan dan pelantakan. Bila perubahan bentuk itu lebih besar. daripadaregangan bahannya, akan terjadi keretakan, kalau benda-kerjalya daranrantara itu tidak dipijarkan. Derajat perubahan B dalam % untuk pelantakan :

    B=100.+:l perubahan bentuk dalam %panjang asalnyapanjang setelah pelanta kan.

    B=lfi). r-(r-b)r

    B = 100.9r

    Maka dari gambar gT.dapat dihitung :

    B = 100. r.2.r -r.2k-bln.2. r

    =loo. r-r+bf

    Derajat perubahan bentrk dalam % untuk peregangan I

    l^ _ l. B = derajat perubahan bentuk dalam %B = 100. _: . , l, = panjang asall. I

    ' ,, = panjang setelah peregangan

    Dari gambar g8 kita peroleh it

    B = 100. tr:2 lr +-bl - r' 2. r in.2.r

    B = 100.

    B = 100.

    (r+e1 -t

    r

    !f

    mffGambar gB

    B dalam % selalu 100 kali lebarnya pinggiran

    Gambar g7

  • mdaram06

    yang diubah bentuknya, dibagi iari-iari asalnya :

    F = deraiat perubahan bentuk dalam %b = lebar dari pinggiran yang diubah bentuknya

    dalam mm.

    ; = jari-jari asal dalam mm,.

    1.6 Pembuat6n alurrlur penguat dan alur-alur pembatasAlur-alur ini digunakan untuk penguatan (gambar 99), dan/atau untukpembatasalr (gambar 1(X)).Alur-alur ini dapat dibuat dengan sebuah mesin pengalur (gambar 101). baikpada pelat-pelat rata, maupun pelat-pelat lengkung.

    Gambar 99

    Gambar 100a Gambar 100b Gambar 100c

    ii,l

    ,l

    42

    Gambar 101a

    43

    Flrt d.rgrn rlur-

    rol ontl tt.3

    Gambar 101b

    ...-+-+]_G----+

    Gambar 102 '

    lf-t

    Mesin itu dilengkapi dengan duabuatr rol yang dapat ditukar-tukar, di manadibuat profil dari alur yang dikehendaki.

    Bila pada waktu pemutaran rolnya yang atas disetel perlahan-lahan, alur-nya dirol pada pelatnya seLara berangsur.angsur.

    Kalau letak alumya berdekatan dengan pinggiran, sewaktu memotongpelatnya, harus diberi tambahan untuk pengerjaan.Terladinya alur terutama dengan pembengkokan pelatnya (gambar 1021.Alur-alur yang letaknya agak jauh dari pinggiran, terjadi karena pereganganbahannya. lni berarti, bahwa kedalaman t .(gambar 103), harus terbatas.Lihat tabel 7.

    I

    III

    "W{-r+-] Gambarr(E

    J,

    lzrto3:

    Trb.l 7Ukunn-ukuran dalam mm datl aluT-alur ganguat

    r+oJ 2 3 1 6 I t045Et012"'tt411,5 2

    2$rJI

  • ::qlFr

    Alur-alur dapat juga digunakan untuk pengelasan pelat tipis (gambar 104).Dengan mesin pengalur itu dapat juga dibuat pinggiranpinggiran yang diisidengan kawat, seperti terdapat pada ember (gambar 105), dan pinggiran-pinggiran yang miring dan lurus (gambar 106).

    Rol-rolnya mudah dibuat, sehingga dapat diperoleh berbagai kemungkinan.

    &GarlbarGambar 104a

    r_firrtGambar 104b 1 04c

    Itlrr'

    r t,li

    !IGambar 105a Gambar 105b

    Gambar 106

    1.7 Sambungan'sambungan1.7.1. Pemfelsaan (pelipatan)

    Cara yang banyak dipakai untuk menyambungkan pelat-pelat tipis, ialahpemfelsaan (pelipatan), seperti di antaranya pada kaleng pengawet makanan.Bila pada dua buah pelat telah dibuat pinggiran felsa dan dipukul pipih se-telah dikaitkan satu. dengan lainnya, terjadilah kampuh felsa (gambar 107).

    Seiak dahulu sambungan-sambungan kampuh felsa itu dibuat, sepertitempat'tempat air, iambang-jambang, ketel'ketel, beiana'bejana dan sebalai -

    44

    Gambar l05c Gambar 105d

    nya yang terbudt dari pelat.Juga pipa-pipa perapian disambung dengan kampuh-kampuh felsa (gambar108).

    ffi

    I

    'il

    -

    J-

    f--

    -

    c-_Gambar 107

    -@_Gambar 108a

    ,

    IIII

    Gambar 108b

    Gambar 10Bc

    Gambar 108d Gambar 108e

    Untuk perbaikan perapatannya kadang-kadang ikut difelsa lajur-lajurkertas.kain atau karet (gambar 109).

    Pada umumnya kita harus berusaha membentuk kampuh-kampuh felsa itudengan mesin. Pada pembuatan kampuh-kampuh felsa dengan tangan, akanteriadi kekakuan karena pukulan-pukulan palu, sehingga kemungkinan sobek,besar. Pada dasarnya kampuh-kampuh itu terlebih dahulu harus dibuat

    l

    45

  • dengart melin dan bila perlu, kemudian diselesaikan dengan tangan (gamber110).

    -tr tr Ebarloe

    +crcmbcrrob

    SE-g- -lErrEr r- -J"r':_l.-lJ -l__{Eiz%%

    Gambar 110c

    v_{llL

    I Oambar l10a

    46

    Gambar 1l 1

    Gambar 1 12asambar I12a Gambar 112b Gambar ll2cMesin pengalur itu d6pat bermanfaat pada waktr pengerjaan aral (gambar111).

    Bahkan terdapst kemungkinan membuat rambungan*ambungan denganmesin pengalur, yang tidak perlu lagi dikerjakan lebih laniut (gsmbar 112!.

    Pengembangan terakhir dari teknik pemfelsaan, terdapst diind$tri alat.alat pembungkus. Di sini penyambunganpenyambungan felsa dari dasar danbadan dari kaleng-kaleng f nengawet makanan, dilakukan sepenuhnya secaraotomatis. f ( t8bal0,18 --0,32 mm IKaleng-kaleng yang telah diisi itu dipasang tutrpnya dengan mesin otomatis.Mesin'mesin otomatii (otomatotomat) in i menghail kan beratus-ratus kalengtiap menitny.a.

    1.7.2 Mcrckrt (mengelem!

    Seiak maiunya perekat-perekat arpus buatsn, perekatan logam.logam lebihbanyak lagi diterapkan,Perekat ini terutama dipakai untuk menyambungkanpaduan-paduan atuminium yang dapat dikeraskan (Al . Cu . Mg . dan Al- Mg.Si ) untuk pelapisan badan.badan dan bidang.tidang pikul dari pesawat-pesa-wat terbang.

    Akan tetapi pemakaiannya tidak terbatas pada pad.r'anpaduan aluminiumdan magnesium.Dapat dikatakan *mua bahan, seperti logam.logam non.ferro (bukan bepil,baja, bahan.bahan keramik, gela3, kpret dan sebagainya dbpat dirambungkansesamanya dengan perekat.

    Pada dasarnya hanya sambungan*ambungan yang mendapat bebanaererboleh direka. Sambungan*ambungan yang harus direkat itu harut dikon-struksikan bukan untuk dikeling atau dilas, tetapi untuk direkat. Bidang.bidang rekatnya harus ankup bess'untuk dapat menahan tsganganlerer(gambar 11'3 dan gambar 114).

    Gambar 112c

  • lr{i_! riirl:irriI.r.i,!r:Ii:iirl,ir,.rrri,rtirr:lriiririi'ii:r;}rI....:i!1r:.;i,r1rrn,!;}rlrltj

    Gambar 113 Gamhar 1 14

    Dari percobaan-percobaan ternyata bahwa sambungan-sambungan yang di'rekat itu dapat lebih kuat dari bahannya sendiri.Bila lapisan arpus b,qatan itu tipis ( 0,051ampai 0,15 mm ), ia dapat menahantegangan geser sebesar 2

    -

    3,5 kN/cmz, tergantung dari jenis perekat dansuhunya.

    Bila pelat dan kampuh perekatan harus sama kuatnya, maka :

    b. ip"r"rat = S' do"r"o,

    Kalar kampuh perekatan harus lebih kuat dari pelatnya, maka :

    g = s'dot't' 10 +x7 100'

    .perl

  • iiit:l i

    Gambar 116 ,

    Paku-paku keling kecil ini dapat diperoleh dalarn baja, tembaga dan alumi-nium. Semua paku keling dapat dikelingkan ecara dingin, kecuali paku-pakukeling baia di atas 8 mm. Paku-paku kellng ini harus dikelingkan dalam ke-adaan memijar. Pemmasannya dapat dilakukan secara baik di dalam sebuahalat pemanas paku keling t*ranan (gambar 1 17).

    Sampai ketebalan 10 mm, paku-paku keling itu dapat dikelingkan dengantangan.

    Bila paku-paku keling itu lebih besar, maka pengelingannya dilakukan dengansebuah palu udara (gambar 118), atau dikempa oleh tekanan air (gambar 119)'

    Kalau kepalanya dalam satu gerakan dikempa pada waktu pengelinganpanas, maka paku keling yang masih panas itu harus tetap ditekan sampaicukup dingin

    Hal ini mencegah supaya tangkai yang piiar itu tidak terlalu banyak meregang,sehingga bagian-bagiannya tidak cukup saling menarik.

    50

    Gambar 117Gambar 119

    5l

    ls: ji:l!. .-ryrTrix f*_1i-!tl':

    i{:{

    Gambar 118

    ijfl\j

    d

  • e/4"- 2/

    Untuk paku'paku kelin! yang pengelingannya dilakukankita ikuti bagan kerja dari gambar 120.

    dengan tangan,

    Gambar 120

    # -.8 _@ g fr-reKto 1.2 t.ot2 1,1 f5 laJ.1 10 1.tt.7 io 5.J

    o 5o 6.5! 6.O a5

    26 too ro.5

    Membor lubanc

    Mengkorek

    s' "k s' '@r.o 2,6 ht o.z d 3,0 ro,o hr o,r d

    Memasukkan paku kellng ke dalam lubang

    TJ# zso(-7# 6oo\--7# 4kIt 1,6 d l,: 1,2 d [: r,O d It r,6 d [: z.od

    Pel.t-pelat dltarlk berimplt d6n9an pengangkatKepala lantak dltahan dengan penahan

    s lot 2.0 2,3 3,: ,o 5,0 iuo 6.( !o.o

    mmassa penahan dalam gram

    300 700 1000 2soo i 4ooo

    Paku keling dilantak dan mombentuk.walkepala tutup

    $' :0t 20 2.1 !.5 4,O 5.0 6,0 O,O ro,o0- massa

    palu pengellngan dalam gram

    r50 200 ,50 500 600

    alat Pambgn- ot.ojtqk kepala il. -

    %@a i

  • il.lir lli:li:iqrltilr':ji:|.$x t,rl

    Gambar 122

    ,{.,19

    i:

    ,i1f,i ,l'

    Gambar 1?3

    ' Gambar 124

    Pengelingan dapat dilakukan dengan tangan, dengan palu udara aiau kempahidrolis. Ada juga mesin-mesin pengeling yang bekeria secara otomatis.Supaya paku kelingnya tetaP sederhana, kadang-kadang paku kelingnya sen-diri dipakai sebagai nipel $lubang (gambar 122).

    Bila pada waktu pemasangan pelat.pelat, paku'paku kelingnya hanya dapatdicapai dari satu sisi, kita pakai paku'paku keling terusan (gambar 123),ataupaku-paku keling iepit atan paku-paku keling yang mengembang (gambar 124).

    54

    o^

    Gambar 125

    56

    vrlilltl;lirr! Tlrj,rt.ilii,.1 i,,{li'r,.lllrlliirt,1.i,1filiii+iw,,l

    2. MENEMPA

    2.1 PendahuluanDi bawah pengaruh dari tarilan, tekanan dan bengkokan, rogam{ogam ber-ubah bentuk. Perubahan bentuk ini dapat terladi dalam keadaan dingin auupanas (dipat diremas). Perubahan bentuk ialam keadaan ,"n*, J

    -.n.strukturnya kurang menderita, kita sebut menompa.

    semua logam yang dapat diremas pada ruhu di bawah titik lumernya,dapat ditempa. Sewaktu perubahan bentuk dalam keadaan pana, tidak ter-jadi kekukuhan. Bahannya tetap dapat diremas, lni hanya mungkin pada suhupenghabluran ulang (rekristalisasi).suhu ini berbeda untuk tiap logam, sehingga suhus0hu penempaan punber.beda.

    Dapatnya baia bukan paduan dibmpa, berkurang karaq kadar karbonny'abertambah. untuk .menemoq ienis-lenis baja paduan adatah perlu sekali untukmentaati peraturan-peraturan dari pengnrsaha pabriknya, jika kitg ingin men-cegah kekecewaan.

    Baja tidak boleh ditempa di baw*r 4oooc, maka ia ,,rapuh beruvarna biru,,(gambar 125).Kalau baja dipanaskan di atas IZX).C, ia ,,terbakar,,. Maka baia itu tidakdapat diperbaiki lagi.

    Dengan penyerapan zat asam dari udara, terbentuklah kulit besi pada bajayang pijar itu. Kulit besi ini mudah dihilangkan.

    \II

    to

    Jo

  • 2.2 Memanaskan benda-benda tempaanhmanasan yang dahulu biasa dilakukan di dalam api yang diopak denganbatu bara (gambar 126), makin lama makin terdesak. Sekarang banyakdipakai dapur-dapur tempa yang diopak dengan gas atau minyak (gambar127). Suhu yang diinginkan dengan ini dapat lebih baik dan lebih mudah

    Gambar 126

    .l]:f)|i,".ti.ii,1'l;],t1!..:1']::...l|.|.lijll:}ltl9ttltlttiLl,,

    . Benda-benda tempaan yang basar seluruhnya dapat dipanaskrn dl dllmdapur-dapur yang cocok untuknya.Selain daripada itu, dapurdapur ini jauh lebih bersih.

    Suhu penempaan untuk berbagai logam, dapat enda lihat dalam tabcl g.

    T.bal 9suhuuhu tcmpa tlelamoc

    ruhu tcmpr'dalam oc

    t.r.ndrh

    i{

    brr. buk.n paduan (016 !6c)b.l. buk.n p.du.n (0,6

    -

    l,5.ttc)bda paduan ($ran darl penyrlur)trmbagakunlnganparungou.lumlnlum

    ",)

    12 00I 100t 100'95 0850850

    500500

    450

    r00E50E506so650600

    r20r00

    dMg

    ,2Al -

    sllat

    - us-lnt

    - mn

    D.du.n- lel- cup.durn t et -

    cu -

    rlumlnlum lru -

    cu-lru- mgLeu

    - zn-

    B.du.n- fug- l,tnprdurn {mrgn$lum [Mg- AlPatlurn'p.durn r.ng

    a.ng

    350

    3E0360300

    210

    220r00

    420400350

    310

    300150

    2.2.1 PiromeerUntuk memanaskan dapur dan benda tempaan pada suhu yang ditentukan,maka.suhu ini harus dapat ditetapkan juga. Termometer yang biasa, tidakcocok untrk ini;

    Yang cocok ialah diantaranya pirometeroptis (gambar 128);cara kerianya

    Gambar 127

    67

  • rilll

    ril

    berda$rkan suatu prinsip, bahwa sebuah lampu 220 volt menyala denganwarna pijar yang lebih gelap, kalau ia disambungkan pada lfi) volt. Padasebuah pirometer optis, kawat pijar dari sebuah lampu dapat berpijar darimerah ara sampai putih'menyilaukan dengan bantuan sebuah pengdntartegangan yang dipasang di dalamnya.

    Bila warna pijarnya lampu itu kita sesuaikan dengan warna piiar dari bendatempanya, kita dapat membaca suhu dalam

    oC pada sebuah pembagian skala'Lampunya dipasahg di dalam sebuah teropong kecil, di mana kawat pijar'

    nya muncul pada latar belakang objek yang diukurnya.Pi ro meter-pi rometei i n i cocok u ntu k suhu'suhu 700-2000o C.Pironnier termo-elektris bekerja menurut prinsip yang berbeda sama

    sekali (gambar 1291. Cara kerianya berdasarkan pada sifat, bahwa kalautempat sambungannya dari dua b,uah kawat logam yang berbeda, dipanaskan,teriadi perbedaan tegangan antara kedua uiungnya yang dingin.Besarnya perbedaan tegangan tergantung dari perbedaan suhu antara tempatpengukurannya (sambungan yang panas), dan alat ukurnya (sambunganyang dingin).

    Suhunya dapat dibaca pada alat ukumya, yang pada kenyataannya meru'pakan sebuah alat ukur volt (volt meter) yang teliti.

    ini copok untuk suhu-suhu antara 100 -

    180OoC. Sehubungan dengan ini, harus dipakai kawat'kawat loga,m yang.tahan panas, misalnya platina (

    - ) Oan platina 'rhodium ( + ).

    Memakai kawat-kawat yang mahal ini untuk seluruh panfang dari elemenpanas sampai alat ukur, tidak diperlukan.

    Elemen pemanas yang dilindungi oleh sebuah pipa porselen, dimasukkanke dalam dapur dan alat ukumya bergantung pada iarak beberapa meterpada dinding, dihubungkan dengan kawat-kawat tembaga. Keseluruhannya,yaitu elemen pemanas penyamhrng dan alat ukur, harus ditera bersama-sama'

    Pada pirometer-pirometer termo-elektris terdapat kemungkinan untukmengatur dapurnya pada suhu tertentu. lni terutama ditsrapkan pada dapur-dapur listrik. Maka jarum yang dari pirometer (voltmeterl termo'elektrisitu dihubungkan pada sebuah sakelar mikro untuk arus kemudi yang melayanisakelar utarnanYa.

    58

    ili,.;' ,'

    '1,l'ir,r,'rfiil

    i'l,tit,,J'i,

    1iffiffi1:iliilril)i,iil,'

    ldflIflilfr!,wti N lilit4 I It I ilt ;;w[i:iltiI

    lr rifl[ lr ]il lilil'lilil.ffiirillltN|ll

    fll frlililrlillli Ulill

    lillil}lJ I I llil,

    Jffi]]ffi,ffM'lli,il'11,1 I , tl

    l,illri" l

    irn J ir'r'irltlill' ,,1

    trng plplh

    !t

    ,il,',

    fl

    ,l,.!,

    il,fl

    t.ne bulrt

    Gambar 130

    0t odukspanakan bawahtr

    WWWWKWWGambar 131

    Pahna bawlh

    ',.--m,*

    d+t

    ,'

    , R.RL1cagtk pambangkok

    ffiIf'

    ,.mbat n

    Gambar 132tang kulu

    Gambar 133

    trnig burur iangkat

    t.ng cakar

    trne rlku

    tang c.krr t rg

    60

  • i; il

    j$ffi

    2.3 Ferkakas tempaPda waktu menempa, bahan yang dipanaskan itu diubah bentuknya denganprlkulan-pukulan palu. Sebagai penopang dari benda'tempanya biasanya di'pakai sebuah paron dengan sebuah tanduk bulat dan tanduk bujursangkardan sebuah hrbungan lantak (gambar 1il)).

    Masa dari sebuah paron ialah 100 a' 2fi) kg.Masa dari sebuah paron tempa harus sesuai dengan tebalnya benda kerla.Sebuah palu yang berat merubah bahannya sampai ke dalam intinya.Oleh karena itu maka sorang tukang tempa memperoleh bantuan dari se-orang pembantu yanb menangani sebuah palu besar.

    Selain daripada palu tempa dan palu besar, seorang tukang tempa masihrnomgrnyai seperangkat palu'palu lain, dengan mana ia tidak memukulnya,tetapi menunlukkan apa yang harus dipukulnya (gambar 131).Selain daripada itu, ia masih mempunyai beberapa alat pembahtu yang dapatdipasang pada paronnya (gambar 132).

    Untuk memegang bahannya yang panas, ia pakai beberapa tang yang di'sauaikan dengan bentuk benda'tempanya (gambar 1llill.

    Biasanya tukang tempa itu masih mempunyai sebuah blok landasan jugauntuk keperlumnya ($moar 134).

    .,;,1:l

    ' o,; i,,t,i"., i, 'i,:, :lii

    ir

    t'sN\.

  • ' .i:.i

    s., i;,

    "iir

    ll ,t'r{:l

    ,'i'

    ].,,

    . t,

    ,ftr

    ri:,,,

    ,' .':

    Mesin-npsin palu ini msih dipakai hanya pada porusahaah?erusahaan kecil 'untuk mnempa barang-barang kecil dalam jumlah banyak, seperti pisaurtabit, iablt bertangkai besat dan sebagainya.

    Jenis lain yang blok palunya latuh karena bobotnya sendiri, ialah palugesek atau palu papan (gambar 137). Blok palunya dipasang pada sisi banrahdari sebuah papan yang vertikal. Papannya berada di antara kedua buah rol;rol yang satunya digerakkan. Rol yang lepas dapat ditekan terhadap papannyadengan bantuan sebuah perangkat (sistem) batang-batang, sehingga papan danblok palunya terangkat ke atas. Pada ketinggian tertentu blok palu itu me.nekan sebuah pasak penjamin, sehingga rolnya yang lepas, merenggang daripapannya dap palunya iatuh. Blok palu itu mempunyai masa 50-800 kg:Jadi pada palu-palu besar, hasil pukulannya menembus lebih dalam/iauh.

    Mesin-fresin palu yang blok palunya iatuh karena bobotnya sendiri, mem'punyai kerugian, bdtwa iumlah pukulan tiap satuan waktunya kecil. Palu'palu yang digerakkan oleh mekanisme engkol, bekeria lebih cepat (gambar138).

    Akan tetapi bila blok palu itu langsung digerakkan oleh batang pengprak,

    Gambar 136 Gambar 137

    62

    Gambar 138trrlk untuk 3otong Pangatur

    03

    palunya menyentuh benda-benda dengan kcepatan yan( tercndrh untukmelakukan hasil pukulan yang baik. Yang rnenghasilkan prkulan nng lablhbaik ialah mesin palu pegas (gambar 139).Dengan memasang blok palunya pada sebuah pegas daun, pada wrktu nrlk,palunya sedikit ketinggalan terhadap batang penggeraknya. Palunya rurlhnaik, kalau engkolnya sudalr bergerak ke. atas. Pada suatu saat tegangcnbengkok pada pegas daunnya sedemikian besarnya, sehingg palunyo tar.lempar ke baivatr dengan kecepatan yang ting{i. Pada saat ini palunyrmenyusul batang penggerak dan untuk seienak tetap berada di atal bendrkerjanya.Pukulan yang,,melekat" ini bekerja efektiJ.

    Gambar 139

    rlllnd.r palu Sotong psgatut slllndar kompraloT

    rungrFtt angan

    Gambar 140

    I

    ii,

    il

    il

    ;rl

    ,t{fiEhIl

  • Gambar 141 Gambar 142 Gambar 143hlunya dilayani dengan bantuan sebuah sengkang kaki. Karena ini maka se.buah penggeraknya dapat dikencangkan atau dikendurkan. Untuk benda-benda kerja yang lebih besar, titik penopang dari pegas daunnya dapat di-angkatnya depgan sebuah eksentrik.

    Mesin palu lain dengan jumlah pukulan yang banyak tiap satuan waktu,dan pukulannya ,Jnelekat", ialah mesin palu udara (gambar 140).

    Di sini yang berfungsi sebagai pegas adalah bantalan udara. Palu itu ter-diri dari sebuah silinder palu dan sebuah silinder kompresor (gambar 140).Sebuah sorong yang dapat diputar, mengatur hubungan antara kedua silinderini. Antara silinder kompresor dan silinder palu terdapat tiga buah ronggapengatur udara, yang dapat dihubungkan atau tidaknya dengan ruangBn kom-presor dengan sebuah sorong pengatur. Dengan demikian maka tekanan akhirdari kompresinya diaturnya dan dapat dihasilkan pukulanpukulan lunak ataukeras.Di dalam keping pengatur itu dipasang sebuah katup-isap dan sebuah katupkempa.Bila pedal kaki, dengan mana sorong pengatur dilayaninya, berada padakedudukan paling atas (gambar 141 ), balokpalunya menekan benda kerjanyadi atas landasannya. Bila pedal kakinya sedikit ditekan ke bawah, maka blokpalunya diisap ke atas oleh kompresor (gombar 1421.

    Dengan menekan terus pedal kakinya, terjadilah hubungan langsung antarasilinder kompresor dan silinder palu (gambar 14ll).

    Maka salah satu dari ketiga rongga tadi ditutupnya dan menghasilkanpukulanpukulan yang paling keras dari palunya.

    Dengan menempatkan katup penyetel lebih tinggi atau lebih rendah,.tekanan kompresinya dapat diatur. Keausan dari silinder palu dapat dihilang-kan dengan sederhana. (gambar 144).

    Gambar 144

    Gambar 142 Gambar 143

    64 E6

    . r il.i,r :. r";. .l1lrlT":, ,,t t,"rl ' " "'1",':L qi'1,ryi5ypyffiffi.ffifl

    Gambar 145

    Gambar 146

    Untuk pekerjaan tempa yang sangat berat, dipakai sebuah kempa tempahidrolis.Kempa ysng bekeria pelahan-lahan dan tanpa suara ini, menemas terus bahenyang paling tebal sampai ke dalam intinya. Penggerakan hidrolis rnemungkin'kan gayaaaya sebesar 50.Om a' 100'000 kN penekanan terhadap benda*eria-nya. (gambar 145).

  • iflri":r;r4iwsrrh i,nl, r . :!.i:i,,ri .'r i; iiLr.,,,n, .i,.ii.r ir;rifilj;rt! :rr: :.I

    Bahan batangan dengan jumlah yang besar yaryj harus dilant6k pada satusisinya, misalnya kepala-kepala baut, ,hapat dilantak dengan sebuah mesinlantbk (gambar 146).

    2.6 Menempa didalam ac-rran (cetakan)Bila suku-suku bagian yang sama harus ditempa dalam jumlah besar, akanlebih ekonomis untuk membuat sebuah acuan untuk ini. Waktu penempaan-nya dapat sangat diperpendek. Selain daripada itu, ketelitian ukuran darikira-kira 0,3 mm dapat dipertahankannya.

    Tetapi kita harus memperhitungkan ,rnn"rr,., benda kerlanya. Denganpenempaan dingr'n kemudiannya, kita dapat mencapai ketelitian sampai kira-kira 0,05 mm.

    Acuan-&uan yang paling sederhana ialah pelana-pelana yang dipakai olehtukang tempa di atas paron (landasan).Aoran tempa biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu acuan baruah dan acuanatas'(gambar 147).

    Pena-pena penghantar mencegah menggesernya kedua bagian itu. Supayayakin bahwa acuannya telah penuh diisi, harus ada sisa sedikit bahannya. Sisabahan ini ditampung oleh pinggiran-pinggiran serupih setebal 1 a'2 mm yangteriadi pada garis pemisahnya. Pinggiran serupih ini dihilangkan kemudian. Pu-kulan-pukulan palunya dipindahkan oleh acuan atas pada benda kerjanya.Dengan demikian maka bahannya masuk ke dalam bentuk acuan atas denganlebih mudah. Bagian Vang paling sukar, ditempatkan di dalam acuan atas juga(gambar 148).

    Gambar 147

    tr,-, l',ri. r;tir.\^ rr,tji,ti:itltl' . " ',:,'

    ffiGambar IttS

    ..).,'. i.\'\)'l

    LJt\\ ..'i\r: . ).

    "... '.J:':):\ ..\*.' .

    ':. )i:\i' ,] f.".'.'..'i '\l'Ir

    It.\Nh\il

    ":.'|,."t: .)'.4,,.,42

    tr

    66 a7

    \lrW,ffi"'

    Untuk dapat mengeluarkan bdnda'benda kerianya dari acuannyl, ll hrutlonggar.Untuk permukaanpermukaan atas diarnbil 1o. Untuk mencegah macetny!karena rngerutan pada permukaan-permukaan dalam, kita ambil 3 sampai6o ,,tergantung dari dalamnya. Sisi.sisi yang taiam harus dihindarkan, sebabmenglumbat peluncuran bahannya.Juga di atas dasar dari actan.aqJannya tidak boleh terdapat sudut'suduttaiam.Sudut-sudut ini tidak diisi aiau diisi tidak baik oleh bahannya. (lihat tabel 10)

    T!b.l l0R.dlur p.mbuhtln dan r.dlut dt$r untuk lcu.n{cuan t mpr

    sampai tt2*0{o- 636t-r00

    100-t60t60-250

    sampai lli2* 1010- 6it69-1@

    t00-t60r0-250250-100

    tlneOl h,dalrm mm

    radlur p.m-bulaten r.ttalam mdr

    I5.6&108-t6

    iG251&

    tlnetl h,drlrm mm

    radlusdalrr r,dahm mm

    23I

    .6t

    t0l6

    Gambar 149

  • 't,,t1",

    r;i ,

    .$1

    llr,,'|

    -riild .-{ilr'rlfrlr,

    8. PENYAMBUNGAN DANLOGAM.LOGAM DENGAN(TERMIS).

    PEMOTONGANPANAS

    3.1 Mernateri (menyolderl3.1.1 Pendahuluan

    Menyolderartinya menyambung logam-logam baik yang sama, maupun tidak,dengan suatu logam penyambung (solder), dengan titik lumer yang lebihrendah daripada logam-logam yang disambungnya.Pada waktu rnenyambungnya, logam-logam yang harus dlsambungkan itu,tetap rapat satu sama lain pada saat dipanaskan pada suhu penyolderan itu.

    Solder dalam keadaan cair itu akan melekat -pada logam yang panas itu dan

    dengan demikian membentuk suatu lapisan peralihan yang tipis. Permukaan-permukaan logamnya harus diusahakan supaya telap putih metalis dengansuatu obat cairan. Sebagai aturan umum berlaku, bahwa lapisan solder yangtipis lebih kuat daripada yang tebal, sehingga bagian-bagian yang disoldernyadapat saling merapat dengan baik.

    Suhu yang paling rendah yang harus berada pada bidang-bidang singgungantara solder 9an benda kerja, sehingga soldernya dapat lumer dan melekatpada benda-kerjanya, dinamakan suhu kerja. Tergantung dari suhu kerjanya,kita membedakan dua kelompok besar :Solder lunak ( di bawah 450'C ) dan solder keras ( di atas 45OoC l.

    31.2 Pematerian lunak

    Menyolder lunak dapat diterapkan pada semua logam. Kesukaran-kesukaranpenyolderan besi tuang pada umumnya dapat dihindarkan dengan melakukanpenyernprotan pasir dahulu pada permukaan-permukaannya atau membeitsa-nya. Dalam banyak hal, tempat-tempat penyolderannya harus dilapisi timahputih dahulu.

    Sebagai solder dipakai paduan timbel-timah putih, yang suhu kerjanyaberada di antara 183 dan 27OoC, tergantung dari komposisinya ( lihat ta-bel 11 ).

    68

    t[,;t 'irl,,

    I'tl

    Tabel 1 Isold.r tlmb.t t|m.h puflh t,i

    !ifl

    il

    Sno/o

    untuk manyoldcr dongan nyrlr apluntuk mcnyoldrr dongan nyala rpluntuk mcnyoldor dongan 3antuntuk manyoldcr d.ng[n sahguntuk monyoldcr drng[n btut 3old.tpldu.n utektl!pcmbungkurln blhan.bahan maklnan

    Oehh solderannya tidak boleh lebih besar dari 0,15 mm.Dalam halfial yqng khusus. dipakai solder dengan titik lebur yang rendahsekali ( tabel 12 l.

    Trb.t 12Sold.r d.ngrn flilk l.bur y.ns r.ndlh

    Bt% Pb% SnYo cd% Dantmran suhu korl.dalem coloEam woodslog.m llpowltzlogam rocaflogam newtonpldu.n ut6ktl3

    Ttbcl 13Soldar lun.k log.m rlng.n

    Pb% Ti:J"J[" Pon'rrp'n k klLtandrl.m kN/cml3,13,20,33J4,01r12,5

    25 75 27030 70 2:t733 U 25040 60 23850 50 21261, 37 18390 l0 219

    607094

    1qIr45

    50 E 12,5 12,550 26,7 t3,3 1050 25 2553 - 26 ,21

    -3250lE

    ttl

    ilil

    ,t

    ?

    Zn% sn% Cd% N% panLD!nuntuk manyoldrr alumlnlumUntuk manyold.r paduan rlumlnlumuntuk manyoldar plduln rlumlnlum

    Keuntungan dari penyolderan lunak ialah, bahwa dengan alat-alat yang seder-hana dan pada suhu yang rendah, dapat diperoleh sambungan yang kuat danrapat antara dua bigian, yang tidak perlu dibuat dari logam yang sama.

    31.3 Pemabrian kerarUntuk solder keras diperlukan slhu-suhu dari 620 sampai lOgOoC.Menyolder keras dengan sebuah baut solder sudah semetrtinya tidak mungkin..

    suhu k.rJrdalrm C0

    320320(l0

    @s56,o1It rs

    89

  • i, ., r.: ,::,i ,rf : r .. I I ,..// I

    i,: lrrt :

    Untuk peksrjaan Hasa dipekri mldcr kuningan dengan obat cairan borakr{ ubel 1l l.

    l(ekurtsn kamFrh oHernya ialah t) sanrBai 38 kN/cm2 pada celahkrrrpuh 0,(E rempsi O,tO inm. 4

    T.bd la Sold., kunlng.n

    cuYo zn% iHf:s kakut ndrlam kN/cm2panataprnuntuk p,lpr.Dlpa p.ny.lur, kcn-dll.rn.{(.mLraan dan aatGrurny}darl bal!. batl tu.ng. prdurn-prduan tambagt d.n xtarurnya.

    untuk paduan-prdu.n nlk l dant.mbaita

    Dalam beberapa hal, tembaga dipakai untuk penyolderan keras ( titik lebur1083oC l dengan kekuatan paling besar kira'kira 40 kN/cm2 pada ketebalankamgrh 0,01 mm.

    'Bila sambungannya maih harus lebih kuat, diterapkan solder perak( tabsl 15 ).&mbungan-sambr.rngan yang kuat ini diperoleh pada celah kamph 0,02sampi 0,06 mm, meskipun kekuatan sendiri dari solder perak hanya 25 -45 kN/crn2.Dengan sendirinya solder perak iauh lebih mahal dari solder kuningan.

    Trb.l l5 Sold.r Par.k

    E5 t5 tom70 30 9506it s7 9t060 10 Eeo5{,{ s755t 19 850t2 ltE Salt

    3Et

    I

    +30

    i.

    ,.

    \1;l!

    i!. I

    1,,,ir

    l,i$it*i:''i: {:1

    r1.

    II

    -E60E-

    Eto E0-

    765 603 710 fit-

    700 ,55-em0

    l55l,125286:25 10 35158tr30 11 la 1245 r9 .16 20

    'ilAt% CuTo 7t% Cf% L% ruhu k.rj. k.kurtrndetamoc drlam-kN/cl#

    I

    ilI ilr..i:

    l

    Sebagai penggonti dari solder perak kadang-kadang dipakai solder fosfor yangkurang kuat ( 896 P

    - 92% Cu, titik lebur TlOoC l.

    31.4 Crnsrr mrnrrtriNemaari dangan baut pemawiCara ini hanya cocok untuk penyolderan lunak. Baut'baut soldernya merupa'kan bmgkahtongkah ( blok-Hok ) tembaga dengan mata dari 10 sampai70

    lfiX) gram dan bentuk yang sesuai dengan keperlumnyc (Cfirbr t!Ol.Baut solder ini diponakan di dalam nyala api secsrr terb.llk. Blh nyrh.

    nyala apinya memperol*r warna hijau, beutnya a,rkup panal.Kita dapet lebih cepat bekeria dengan baut yang dipanasker olch rhlh

    pembakar bensln (gambar l61a), pembakar gps (gambar lStb), rtru rbudrclemen peman$ listrik (gambor 15lcl.

    Maka suhu baut rcldernya tetEp konrtan pada kira*ira E(XtoC, rehinggrpemanasan lanjut dari mldemya terhindarkan.

    Mata baut soldernya horus dilapisi timsh putih sebelum digrnnakar, iup.yasoldernya dapat melekat pada bautnya dan panasnya dengan cepst diplnfuh-kan pada benda kerjanya.

    llemabri dctgul nyale qiBih sebuah baut solder tldak cukup untuk pemanErEn, mka kita gunrkansebuah lampu rolder (bensin) (gambar t62a), rebuah pembakar rolder (gnrbumi dan udara kempal (gamhr 152b), atru rsbuah Fembokar lac {gar karbitdan zat asam) (gambar l62cl. Maka menyolder dengan rebuah pembakar latdisebut juga penplasan solder.

    Menyolder dengan nyala api diterapkan baik pada penyotderan lunak,meupun pada penyolderan keras.

    Gambar 151

    ;-rlti

    It

    ffi&Gambsr 150

    Gambar 152

    7l

  • rI

    :rpr r, :. .,|1,41;|i

    M anaari dengnn Penel uPm

    Pernanasannya dilakukan dengan pencelupan ke dalam solder yang dilebur.Cara ini cocok untuk penyolderan lunak dan keras dan biasanya diterapkan,bila beberapa tempat harus disolder secara bersama*ama, rxisalnya kolektordari kumparan jangkar.

    Memaeri di dalan dqurBagian-bagian yang biasanya untuk sementara diikat dengan kawat besi,yang dilengkapi dengan solder dan obat pencair, keseluruhannya ditempatkandi dalam setfuah dapur dengan tekanan luar yang diperkecil (gambar 1531.

    Memateri deng@n dtanan

    Pemanasannya dilakukan dengan arus listrik. Suhunya tergantung dari tahan-an, kerapatan arus ( 1,2 sampai 2,3 A I mmz ) dan waktu (garnbar 154)'

    Mematcri dengon frekrcnsi tinggi

    Karena sifat{ifat khusus dari kumparan frekuensi tinggi, panasnya dibangkit-kan sendiri dalam benda kerianya. Pemanasannya dapat dilokalisir denganbliti dan waktLl pemanasannya pendek sekali (gambar 155)'

    Gambar 153

    ,1 &-r,i

    ,['1,11,1'

    lrrlI

    ii ,

    72

    Gambar 181 Gambar 155

    73

    \.,. \ir \ I \'\,r.']i::i i\ry:irrl_r)(i'

    Memahri dengil, ultrton

    Aluminium yang berlapiskan kulit oksida yang tahan secara kimiswi, leblhmudah dilas daripada disolder. Dewasa ini aluminium dapat disolder denganbaik. dengan seb,uah alat ultrason yang menghilangkan kulit oksidanya(gambar 156).

    Pada penyolderan ini, alatnya yang digetarkan ( kira'kira 25000 getarantiap detik ), disapukan pada seluruh permukaan yang dipanaskannya'Bersamaan dengan itu, soldernya dimasukkan. Jadi alat ultrason itu hanyadigunakan untuk menghilangkan kulit oksidanya dan hrkan untuk pemanas'an permukaannya.

    Untuk memmaskan sebuah samhrngan solder, tidak diragukan lagi, sebuahdapur adalah yang paling ocok.Benda kerja dari soldernya mencapai suhu keria hampir secara bersama{ama.Pada semua caratara penyolderan yang lain, kita,harus mencoba untuk me'lebur soldernya oleh panasnya benda keria (gambar 157), sehingga solderyang meleleh itu melekat pada benda keria yang panas itu. Selaniutnyasambungan solder itu harus dilakukan sedemikian rupa, sehingga soldernyamengisi kampuh dengan sendirinya karena efek kapilernya (gambar 158).

    i

    il

    ;

    {il

    I

    6

    Gambar 158ruhu panygldaran-l / bl,t t rt n b.ndr k.rhEl ,/ wnqolt suhu toldri1l / h.mplr b.rnm.rnil-,^.tij-; "".w1;A-Dlmnrm dldal.rm dtpur

  • tI**u

    s$.

    31.5 Bahan-behen pencair

    Unwk slder lunak :

    Larutanasam, lfilorida(1:1) SengAir solder ( rongrckan seng dalam asam khlorida I Semua logamSalmiak ( amonium khlorida )StearineTalkArpus solder ( kolofonium )

    Tembaga dan kuninganTimbelTimbelKuningan, tembaga dantimbel

    Gemuk solder ( seng khlorida + salmiak * gemuk ) Semua logamAluminium disolder tanpa bahan pencair, karena tidak ada satu bahan punyang melarutkan kulit oksida pada suhu yang rendah ini'iewaktu disolder, kulit oksida itu harus dihilangkan secara mekanis ( misal'nya dengan sikat baia ), supaya soldernya dapat melekat pada aluminiumnya.

    Untuk solder kerrr :

    Dahulu sering dlpakai boraks. Titik leburnya kira'kira 740oC.Dengan mencampu?kan 3 bagian boraks dengan satu bagian ,,boorzuur"titik leburnya bertambah rendah sampai kira'kira 6OOoC, sehingga dapat di'pakai iuga untuk solder perak.

    Dewasa ini di pasaran dapat diperoleh bahan pencair khusus untuk hampirtiap logam atau tiap paduan logam, dengan mana dapat dicapai hasil'has.ilyang jauh lebih baik.

    3.2 Memotong dan rnengelas otogpn3.2.1 Pendahuluan

    Arti dari pengerjaan-pengeriaan logOm secara otogen, ialah pemotongan danpenyambungan potonganfotongan logam dengan nyala api yang diperolehdengan pembakaran gas yang dapat terbakar,

    Bila gas karbit dibakar dengan zat asam, maka dimuka lubangdari sebuahpembakar yang berbentuk khusus, teriadi suhu nyala api kira-kira 3Z)O.C.Sekali-sekali, selain gas karbit, dipakai iuga zat air ( t 21OOoC ), gas bumi( t 18OO.C ) atau gas propan ( t 27OOoC ).

    3.2.2 Gar kerUt hretilen!

    Bila karbit ( karbida kalsiurrn CaC2 ) bersentuhan dengan air, teriadi gas kar'

    74

    ;i,"ir:ri : t l.; i\rili1 3,/'

    bit (C2H2l menurut reaksi kimia :

    9u9a *2Hro +CrH, +Ca(OHlz+panaskarbit + air ---+ gJs klrbit + kapur + panas1 kg + 0,56 kg-+ 0,406 kg + 1,184 kg + r 1675 kJ.

    oleh karena pembuatan gas karbit sederhana, ia dibuat sendiri dari karbitoleh perusdraan-perusahaan. lni hbih murah daripada gas karHt di dalambotol-botol baja ( lihat har 78 ) yang diberi di pasaran. Akan tetapi gas karbitini mudah diangkut dan hamplrtidak memerlukan pemeliharaan.

    Alat-alat pembuat g* k*bitSejak beberapa lama terdapat alat-alat ini dengan berbagai sistem.Aht'alat ini dikelompokkan menurut bagaimana cara menyatukannya karbitdan air, yaitu :

    a. Sistem penjatuhan (gambar lSg);b. Sistem perendaman (gambar 160);c. Sistem pendesakan (gambar t6l).

    I

    iLi

    ilrl

    I

    iiitil

    Gamhr 160 Gambcr 16lPada kesemua sistem ipi dibuat gas karbit yang kita perlukan.Kalau tidak ada gas karbit yang dikeruarkan, produksinya terhenti.oleh panas yang ke luar sewaktu pembuatannya, suhu gas karbit itu tinggidan mengandung banyak uap air. Hal ini terutama teriadi pada sistemperendaman, (gambar 160), di mana hanya sedikit air yang bersentuhan

    Gamber 159

    76

  • i,t,,11

    dengan karbit. Oleh karena itu maka sictem penlatuhan lebih baik (gambar159), di mana terdapat kelebihan air yang banyak, sehingga gas karbitnyamenjadi dingin dan kering. Selain daripada itu sebagian besar dari kotoran:kotoran yang dapat berlarut yang selalu ada, ditampung oleh air, sehinggaa.lat pembuat gas karbit ini menghasilkan karbit yang hampir murni.TergAntung dari cara bagaimana penyimpanan gas karbit itu untuk sementaradi dalam alat pembuat gas itu, kita berbicara tentang alat pembuat gas karbitdengan

    a. Penampungan gas dengan sungkup yang bergerak (gambar 162);b. Penampung gas dengan garis air yang bergerak (gambar 163)'

    Keuntungan dari adtalat pembuat g3s karbit dengan sungkup yang bergerakialah, bahwa tekanan gasnya hampir tidak berubah, apakah penampung gasitu penuh atau hampir kosong, karena tekanan gas ltu tergantung dari bobot-nya sungkup.

    Bila garis airnya dapat digerakkan maka tekanan gasnya berubah sesuaidengan tingginya kolom air, iadi selalu berbeda'beda'

    Alat pembuat gas karbit yarq bekeria sepenuhnya otomatis, adalah otomatloosco (gambar 164). Alat ini bekerja menurut sistem peniatuhan danmempunyai ruangan pembuatan gBs dan ruangan penyimpanan'Yang terakhir ini dilengkapi dengan sebuah sungkup yang dapat bergerak'Selalu, bila sungkup yang turun itu hampir mencapai kedudukan palingbawah, jatuhlah sejumlah kecil karbit ke dalam air, setelah mana sungkupnyanaik lagi oleh gas yang dibentuknya.Kapur yang terbentuk, larut di dalam air atau tetap terapung dan.terkuraske luarsecara otomatis oleh air yang mengalir ke dalam, pada tiap kali sung'kup gasnya naik. Hanya bagian-bagian yang agak berat, seperti pasir dankeriki l-keriki I, sewaktu'ryvaktu harus dikel uarkan dari bak lum purnya'

    I

    76

    Gambar 162

    Gambar 163

    77

    : r i; u ay\4171f.F".!, i\ ru+rf,,i) I ii'i ri,tlTfl :ill*\'i'lTt'{lTlTtiflsr

    Gambar 164

    Pengurasannya diperhitungkan pada 10 dm3 air untuk tiap kg karbit.Bila penyaluran airnya terputus, sebuah alat pengaman menjaga supayasungkup gas itu tidak mencapai kedudukannya yang rendah. di mana terjadipencurahan karbitnya,dan produksi dari gas karbit berhenti'

    Jumlah panas yang ke luar untuk tiap kg karbit adalah kira-kira 1675 kJ.Untuk dapat mengeluarkan panas ini, diperlukan 10 lm3 air untuk 1 kgkarbit. Oleh sebab suhu dari 1 dm3 air naik loC karena penyerapan 4,19 kJ,maka kenaikan suhu dari air penguras 1676 : ( 10 x 4,19 ) = 40oC' Kalausuhu awalnya 20oC, maka suhu akhirnya 20 + 40 = 60oC, hal mana diper-bolehkan.

    funcuci

    Gas yang dihasilkan dari karbit pasiran, dikotori oleh belerang, zat air sili-cium, zat air fosfor, amoniak dan kemungkinan oleh bagian-bagian kecil darikapur (pada pembentukan gas dari {

  • irl'[rr,:

    ,1.$i:'' t,j,l i:l. ;.,;.1'lill

    li',lr

    Kotoran-kotoran ini'berpengaruh buruk pada kualitas dari kampuh lasnyadan pada suhu nyala apinya. Kesemua itu, kecuali zat air fosfor. dapat larut didalam air. Alat-alat pembuat gas karbit, di mana gas karbit yang dihasilkan-nya, bergerak ke atas oleh air pembuatnya ( sistem penjatuhan ). menghasil-kan gas yang paling murni. Pada sistemsistem lainnya kita terpaksa menem-patkan sebuah pencuci di belakang alatnya, ke mana gas karbitnya disalurkan.

    Garis air dari pencuci itu harus diperiksa pada waktu pembuatan gas itu

    *ljtlll; tambahkan air, ketebihan airnya harus mensatir ke tuar dari keranpengontrolnya.

    Air di dalam pencuci harus {iganti secara teratur.

    Alat-alat pembercih.

    oleh karena tidak semua kotoran tertinggal di dalam air, untuk terus memper-baiki kualitas gasnya. ditempatkan sebuah alat pembersih (gambar 166) dibelakangnya pdncuci.

    Dengan menyalurkan gasnya melalu'l massa pemurni, maka zat air belerang,zat air silisium dan zat air fosfor dijadikan asam-asam dan garamgaram didalam alat pembersih itu.Massa pemurni ini terdiri dari bahan berpori, rnisal-

    _78

    Gambar 165 Gambar 166Gambar f67

    79

    t'I :ill'rufl ,,.1,{,1 e,ff

    nya batu apung, yang teruiama bercampur dengan ikatan khloor.Umur kerjanya massayang demikian itu terbatas. Biasanya hasil gas dari 100kg karbit dapat dibersihkan oleh 1 kg massa pemurni.Beberapa jenis massapemurni dengan regenerasi (terbuka di udara) dapat di.pakai beberapa kali.

    Untuk memeriksa apakah massa pemurni masih cukup baik untuk dipakai,lcita tempatkan sepotong kertas penyaring yang dicelupkan ke dalam 10%larutan nitrat perak di mukanya gas karbit yang ke luar dari lubang pembakar.Kertasnya dapat dikatakan tetap putih, bila gasnya murni dan akan berwarnagelap, bila gas itu mengandung kotoran.Oleh karena uap air yang terdapat di dalam gas, mengembun, uap air ini harusdi keluarkan