23
DAFTAR ISI Bab I. PENGERTIAN Alat Pelindung Diri…………………………………………………………………… 1 Jenis-jenis Alat Pelindung Diri………………………………………………………. 1 Bab II RUANG LINGKUP Ruang Lingkup ……………………………………………………………………… 2 Bab III TATA LAKSANA Tatalaksana APD yang harus diperhatikan …………………………………………... 3 Jenis-jenis APD ………………………………………………………………………. 3 Sarung tangan ………………………………………………………………… 3 Masker ………………………………………………………………………... 6 Alat pelindung mata ………………………………………………………….. 9 Topi …………………………………………………………………………… 9 Gaun pelindung ………………………………………………………………. 9 Apron …………………………………………………………………………. 9 Pemakaian APD di Rumah Sakit Pupuk Kaltim ……………………………………… 10 Prinsip-prinsip PPI saat Pemakaian APD .……………………………………………. 10 Langkah-Langkah Melepas APD di Ruang Isolasi …………………………………. 11 BAB IV DOKUMENTASI Dokumentasi ………………………………………………………………………….. 13 DAFTAR PUSTAKA .............................................................. ..........................……... 14 LAMPIRAN ..................................................... ................................................………. 15

ALAT PELINDUNG DIRI.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ALAT PELINDUNG DIRI.doc

Citation preview

DAFTAR ISI

Bab I. PENGERTIANAlat Pelindung Diri…………………………………………………………………… 1Jenis-jenis Alat Pelindung Diri………………………………………………………. 1

Bab II RUANG LINGKUPRuang Lingkup ……………………………………………………………………… 2

Bab III TATA LAKSANATatalaksana APD yang harus diperhatikan …………………………………………... 3Jenis-jenis APD ………………………………………………………………………. 3

Sarung tangan ………………………………………………………………… 3Masker ………………………………………………………………………... 6Alat pelindung mata ………………………………………………………….. 9Topi …………………………………………………………………………… 9Gaun pelindung ………………………………………………………………. 9Apron …………………………………………………………………………. 9

Pemakaian APD di Rumah Sakit Pupuk Kaltim ……………………………………… 10Prinsip-prinsip PPI saat Pemakaian APD .……………………………………………. 10Langkah-Langkah Melepas APD di Ruang Isolasi …………………………………. 11

BAB IV DOKUMENTASIDokumentasi ………………………………………………………………………….. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................……... 14

LAMPIRAN .....................................................................................................………. 15

BAB I

PENGERTIAN

A. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat pelindung diri adalah alat yang dipakai oleh semua petugas kesehatan dan

staf yang berada dan bekerja dirumah sakit yang berfungsi untuk melindungi kulit dan

selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,

ekskreta, kulit yang tidak utuh.dan selaput lendir pasien. Pelindung paling baik yang

terbuat dari bahan yang telah diolah atau bahan sintetis yang tidak tembus air atau

cairan lain (darah/cairan tubuh). Kain katun ringan adalah bahan yang paling umum

digunakan pakaian bedah (masker, topi & gaun). Sebaiknya bahan kain yang

digunakan berwarna putih atau terang agar kotoran dan kontaminasi dapat terlihat

dengan mudah.

B. Jenis –jenis Alat Pelindung Diri:

1. Sarung Tangan

2. Masker yang terbagi atas 2 jenis yaitu:

Masker bedah

Masker dengan efisiensi tinggi

3. Alat pelindung mata

4. Topi

5. Gaun pelindung

6. Pelindung Kaki

BAB II

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup dari alat pelindung diri adalah dipakai disemua tempat di rumah sakit

terutama oleh petugas kesehatan ,tetepi adakalanya juga dipergunakan oleh karyawan atau

staf yang meskipun tidak berhubungan daengan pasien tetapi memakai APD untuk

melindungi dari resiko pekerjaan yang mungkin terjadi

Dalam beberapa kasus APD juga dipergunakan oleh pasien ,khususnya yang dengan

innfeksi melalui udara (airborne) pada saat pasien akan melawati alur lalu lintas

pasien ,petugas staf dan pengunjung.

BAB III

TATA LAKSANA

Tata laksana Alat Pelindung Diri yang harus diperhatikan:

1. Tangan harus selalu dibersikan meskipun menggunakan APD

2. Lepas dan ganti bila perlu segala perlengkapan APD yang dapat digunakan kembali

yang sudah rusak atau sobek segera setelah anda mengetahui berfungsi optimal.

3. Lepaskan semua APD sesegera mungkin setelah selesai memberikan pelayanan dan

hindari kontaminasi lingkungan diluar ruang isolasi pada pekerja dan diri sendiri.

4. Buang/lepas semua perlengkapan APD dengan hati-hati dan segera membersikan

tangan

Perkirakan resiko terpajan cairan tubuh atau area terkontaminasi

sebelum melakukan kegiatan perawatan kesehatan

Pilih APD sesuai dengan perkiraan resiko terjadi pajanan

Jenis-jenis Alat Pelindung Diri:

1. Sarung Tangan

Sarung tangan yang melindungi tangan dari bahan yang dapat mengeluarkan penyakit

dan melindungi pasien dari mikroorganisme yang berada ditangan petugas kesehatan. Sarung

tangan merupakan penghalang (barrier) fisik paling penting mencengah penyebaran infeksi.

Sarung tangan harus diganti antara setiap kontak dengan pasien ke pasien lainnya, untuk

menghindari kontaminasi silang.

Ingat : memakai sarung tangan tidak dapat menggantikan tindakan mencuci

tangan atau pemakaian antiseptik yang digosokkan pada tangan.

Penggunaan sarung tangan dan kebersihan tangan, merupakan komponen

penting/ kunci dalam meminimalkan penyebaran penyakit dan mempertahankan suatu

lingkungan bebas infeksi (Garner dan Favero 1986). Selain itu pemahaman mengenai

kapan sarung tangan steril atau disenfeksi tingkat tinggi diperlukan dan kapan sarung

tangan tidak perlu digunakan, penting untuk diketahui agar dapat menghemat biaya

dengan tetep menjaga keamanan pasien dan petugas.

Tiga saat petugas memakai sarung tangan :

a. Perlu untuk menciptakan barrier protektif dan cegah kontaminasi yang

berat, seperti menyetuh darah, cairan tubuh, eksresi, mukus membran dan

kulit yang tidak utuh.

b. Dipakai untuk menghindari transmisi mikroba ditangan petugas kepada

pasien, saat dilakukan tindakan kulit pasien yang tidak utuh atau mukus

membran

c. Mencengah tangan petugas terkontaminasi mikroba dari pasien transmisi

kepada pasien lain.

Memakai sarung tangan tidak menggantikan perlunya cuci tangan karena sarung

tangan dapat berlobang walaupun kecil,tidak nampak selama melepasnya sehingga tangan

terkontaminasi. Satu pasang sarung tangan harus digunakan untuk setiap pasien sebagai

upaya menghindari kontaminasi silang.

Pemakaian sarung tangan diperlukan ketika :

a. Ada kemungkinan kontak tangan dengan darah atau cairan tubuh lain,

membran mukosa/kulit yang terlepas

b. Melakukan prosedur medis yang bersifat invasif misalnya menusukkan

sesuatu kedalam pembuluh seperti infus

c. Menangani barang-barang bekas pakai yang telah terkontaminasi dan

menyentuh permukaan yang tercemar

d. Menerapkan kewaspadaan transmisi kontak (pada kasus penyakit menular)

yang mengharuskan petugas kesehatan menggunakan sarung tangan yang

bersih, tidak steril ketika memasuki ruang pasien. Petugas kesehatan

terpaksa melepas sarung tersebut sebelum meninggalkan ruang pasien dan

mencuci tangan dengan air/sabun dan handrub yang berbasis alkohol

Jenis-jenis sarung tangan :

1. Sarung tangan bersih

2. Sarung tangan steril

3. Sarung tangan rumah tangga

Bagan Alur Pemilihan Jenis Sarung Tangan

Hal yang Harus Dilakukan Bila Persediaan Sarung Tangan Terbatas

Bila sumber daya terbatas dan jumlah sarung tangan yang tidak memadai, sarung

tangan beda sekali pakai (dissposable) yang sudah digunakan dapat diproses

ulang dengan cara :

a. Bersihkan dan disinfeksi dalam larutan clorin 0,5% selama 10 menit

b. Dicuci dan dibilas dan dikeringkan

c. Hanya digunakan pada tindakan yang tidak menembus jaringan tubuh

Jangan memproses sarung tangan yang retak, mengupas atau memiliki

lubang atau robekan yang dapat terdeteksi (Bagg, Jenkins dan Barker

1990).

Jika sarung tangan rumah tangga tidak tersedia gunakan beberapa sarung tangan

bersih atau sarung tangan bedah yang telah diproses untuk memberikan

perlindungan yang cukup bagi petugas kebersihan, petugas laundry, pekarya serta

petugas yang menangani dan membuang limbah medis. Selain itu, pemakaian

bedah pada sarung tangan tidak usah direkomendasikan.

YA

Tidak

YA

Tidak

YA

Apakah kontak dengan darah atau

cairan tubuh?

Apakah kontak dengan pasien?

Apakah kontak dengan jaringan dibawah kulit?

SARUNG TANGAN STERIL atau SARUNG TANGAN DTT

Tidak TANPA SARUNG TANGAN

SARUNG TANGAN RUMAH TANGGA atau SARUNG

TANGAN BERSIH

SARUNG TANGAN BERSIH atau SARUNG TANGAN DTT

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memakai sarung tangan :

a. Gunakan sarung tangan dengan ukuran yang sesuai, khususnya sarung

tangan bedah

b. Jaga kuku selalu pendek untuk menurunkan resiko sarung tangan robek

c. Tarik sarung tangan keatas manset gaun untuk melindungi pergelangan

tangan

d. Gunakan pelembab yang larut dalam air untuk mencegah kulit tangan atau

mengkerut

e. Jangan gunkakan losion yang berbasis minyak yang dapat merusak sarung

tangan bedah maupun sarung tangan periksa dari lateks

f. Jangan menggunkan cairan pelembab yang mengandung parfum karena

dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

g. Jangan menyimpan sarung tangan ditempat pada suhu yang terlalu panas

atau terlalu dingin misalnya dibawa sinar matahari ultraviolet.

2. Masker

Masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, bagian bawah dagu

dan rambut pada bagian wajah (jenggut). Masker dipakai untuk menahan

gebrakan sewaktu petugas kesehatan/beda berbicara, batu/bersin serta untuk

mencagah percikan darah atau cairan tubuh lainnya memasuki hidung atau

mulut petugas kesehatan. Masker yang ada terbuat dari bahan katun ringan,

kertas dan kain sintetik yang beberapa diantaranya tahan cairan. Masker yang

dibuat dari katun atau kertas sangat nyaman tapi tidak dapat menahan cairan

atau efektif sebagai filter. Ketika melepas masker pegang bagian talinya

karena bagaian tengah masker adalah bagian yang paling banyak

terkontaminasi.

Masker dengan efeisiensi tinggi merupakan masker jenis masker khusus

yang direkomendasikan, bila penyaringan udara dianggap penting misalnnya

pada perawatan seseorang yeng telah diketahui, atau dicurigai menderita flu

burung atau SARS. Masker dengan efesiansi tinggi misalnya N95 melindungi

dari pertikel dengan ukuran <5 mikron yang dibawah oleh udara. Sebelum

petugas memakai masker N95 perlu dilakukan Fit test pada setiap pemakaian

Petugas kesehatan yang memakai masker efisiensi tinggi harus :

- Memeriksa sisi masker yang menempel pada wajah untuk melihat apakah

lapisan utuh dan tidak cacat. Selain itu, masker yang ada keretakan,

terkikis, terpotong, terlipat pada sisi dalam masker tidak dapat digunakan.

- Memeriksa tali-tali masker untuk memastikan tidak terpotong atau rusak.

Tali harus menempel dengan baik disemua titik sambungan.

- Memastikan bahwa kulit hidung terbuat dari logam berada pada tempatnya

dan berfungsi dengan baik.

Fungsi masker akan terganggu atau tidak efektif, jika masker tidak dapat melekat

sempurna pada wajah sepeti pada keadaan sebagai berikut :

- Adanya jenggut atau cambang atau rambut yang tumbuh pada wajah

bagian bawah atau adanya gagang kaca mata.

- Apabila klip hidung dari logam dipencet dapat menyebabkan kebocoran.

Ratakan klip tersebut diatas hidung setelah anda memasang masker,

menggunakan kedua telunjuk dengan cara menekan dan menyusuri bagian

atas masker.

- Jika mungkin, dianjurkan fit test dilakukan setiap saat sebelum memakai

masker efisiensi tinggi.

Masker, gogel dan visor melindungi wajah dari percikan darah. Untuk melindungi

petugas dari infeksi saluran napas maka diwajibkan menggunakan masker sesuai aturan

standar.

Cara fit tes respirator particule langkah pertama :

- Genggamlah respirator dengan satu tangan, posisikan bagian depan hidung

pada ujung jari-jari, biarkan tali repirator menjuntai bebas kebawah

- Posisikan respirator pada dagu dan sisi untuk hidung berada diatas

- Tarilah tali repirator yang ats dan posisikan tali agak tinggi dibelakang

kepala diatas telinga. Dan tariklah tali pengikat respirator bagian bawah

dan posisikan tali dibawah telinga

- Letakkan kedua jari-jari kedua tangan diatas bagian hidung yang terbuat

dari logam. Tekan sisi logam tersebut mengikuti bentuk hidung. Jangan

menekan respirator dengan satu tangan karena dapat mengakibatkan

respirator kurang efektif.

- Tutup bagian depan respirator dengan kedua bagian tangan dan hati-hati

bagian sisi respirator tidak berubah

3. Alat pelindung mata

Alat pelindung mata melindungi petugas dari darah atau cairan tubuh lainnya

terhadap mata. Pelindung Mata mencakup kaca mata (gogles), plasti bening,

kaca mata pengaman, pelindung wajah dan visor. Bila tidak tersedia pelindung

wajah, petugas kesehatan dapat menggunakan alat pelindung atau kacamata

biasa/masker

4. Topi

Digunakan untuk menutup rambut dan kulit kepala sehingga serpihan kulit

atau rambut tidak masuk kedalam lubang pembedahan. Topi harus cukup besar

untuk menutup semua bagian rambut.

5. Gaun pelindung

Digunakan untuk menutupi atau menggati pakaian biasa atau seragam lain

pada saat merawat pasien yang diketahui/curigai menderita penyakit menular

melalui droplet/air borne. Pemakaian gaun pelindung pertama untuk

melindungi baju dan kulit petugas kesehatan dari sekresi respirasi.

6. Apron

Apron biasa terbuat dari karet dan plastik yang merupakan penghalang tahan

air untuk sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Petugas kesehatan

harus menggunakan apron dibawah gaun penutup ketika melakukan perawatan

langsung pada pasien, membersihkan pasien atau melakukan prosedur dimana

ada resiko tumpahan darah atau sekresi.

7. Pelindung kaki

Digunakan untuk melindungi kaki dari cidera akibat benda tajam atau benda

berat yang mungkin jatuh secara tidak sengaja ke atas kaki. Sepatu boot karet

atau sepatu kulit tertutup memberikan lebih banyak perlindungan, tetapi harus

dijaga tetap bersih dan bebas kontaminasi darah atau tumpahan cairan tubuh

lain. Sepatu yang tahan terhadap benda tajam atau kedap air harus tersedia di

kamar bedah

Pemakaian APD di Rumah Sakit Pupuk Kaltim

Faktor-faktor penting yang harus diperhatikan pada pemakaian APD yaitu :

- Kenakan APD sebalum kontak dengan pasien, umumnya sebelum memasuki

ruangan

- Gunakan dengan hati-hati, jangan menyebarkan kontaminasi

- Lepas dan buang secara hati-hati ke tempat limbah infeksius yang telah

disediakan di ruang ganti khusus. Lepas masker di luar ruangan

- Segera lakukan pembersihan tangan dengan langkah-langkah membersihkan

tanga sesuai pedoman

Langkah-langkah mengenakan APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan Airborne

adalah sebagai berikut :

- Kenakan baju kerja sebagai lapisan pertama pakaian pelindung

- Kenakana pelindung kaki

- Kenakan sepasang sarung tangan pertama

- Kenakan gaun luar

- Kenakan celemak plastik

- Kenakan sepasang sarung tangan pada kedua tangan

- Kenakan masker

- Kenakan penutup kepala

- Kenakan pelindung mata

Prinsip-prinsip PPI yang perlu diperhatikan pada pemakaian APD

1. Gaun pelindung

- Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga bagian

pergelanagan tangan dan selubungkan ke belakang punggung

- Ikat di bagian belakang leher dan pinggang

2. Masker

- Eratkan tali atau karet elastis pada bagian tengah kepala dan leher

- Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung

- Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga melekat dengan

baik

- Periksa ulang pengepasan masker

3. Kacamata atau pelindung wajah

- Pasang pada wajah dan sesuaikan agar pas

4. Sarung tangan

- Tarik hingga bagaian pergelangan tangan gaun isolasi

Langkah-langkah melepaskan APD pada perawatan ruang isolasi kontak dan airborne

adalah sebagai berikut :

- Disinfeksi sepasang sarung tangan bagian luar

- Disinfeksi celemek dan pelindung kaki

- Lepaskan sepasang sarung tangan bagian luar

- Lepaskan celemek

- Lepaskan gaun bagian luar

- Disinfeksi tangan yang mengenakan sarung tangan

- Lepaskan pelindung mata

- Lepaskan masker

- Lepaskan pelindung kaki

- Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam

- Cuci tangan dengan sabun dan air bersih

a. Sarung tangan

- Ingatlah bahwa bagian luar sarungan tangan telah terkontaminasi

- Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, lepaskan

- Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan tangan yang

masih memakai sarung tangan

- Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di bawah sarung

tangan yang belum dilepas di pergelangan tangan

- Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama

- Buang sarung tangan di tempat limbah infeksius

b. Kacamata atau pelindung wajah

- Ingatlah bahwa bagian luar kacamata atau pelindung wajah telah

terkontaminasi

- Untuk melepaskan, pegang karet atau gagang kacamata

- Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang atau dalam

tempat limbah infeksius

c. Gaun pelindung

- Ingatlah bahwa bagian depan gaun dan lengan gaun pelindung telah

terkontaminasi

- Lepas tali

- Tarik dari leher dan bahu dengan memegang dalam gaun pelindung saja

- Balik gaun pelindung

- Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah

disediakan untuk diproses ulang atau buang di tempat limbah infeksius

d. Masker

- Ingatlah bahwa bagian depan masker telah terkontaminasi

- Lepaskan tali bagian bawah dan kemudian tali atau karet bagian atas

- Buang ke tempat limbah infeksius

BAB IV

DOKUMENTASI

Dalam tim Pencegahan dan Pengendalian Infeks terutama dalam panduan pemakaian Alat

pelindung Diri (APD) ada beberapa hal- yang perlu didokumentasikan yaitu :

Petunjuk pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) berdasarkan profesi dirumah sakit

dan berdasarkan trasmisi/cara penularan penyakit

Petunjuk cara memakai APD yang benar dan sesuai urutan

Petunjuk cara melepas APD yang benar dan sesuai urutan

Tool audit kepatuhan pemakaian APD sesuai cara penularan dan kondisi

DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah

Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. Jakarta: Kementrian

Kesehatan RI.

PANDUAN PENGGUNAAN APD

RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM BONTANG

TIM PPI

RUMAH SAKIT PUPUK KALTIM

BONTANG