27
Alat Pemroses Material Bab I Pendahuluan Alat berat merupakan suatu alat mekanis yang digunakan untuk memudahkan suatu proses pengerjaan konstruksi. Dalam suatu artian sempit, alat berat hanya digunakan dalam pengerjaan pemindahan volume tanah saja. Akan tetapi, dewasa ini alat berat bukan hanya digunakan sebagai pemindah tanah saja namun sudah merangkum pada setiap lingkup pengerjaan konstruksi yang mustahil dilakukan secara manual oleh manusia. Dalam merealisasikan suatu pengerjaan konstruksi fisik secara efektif dan efisien, tentunya harus memenuhi tiga hal wajib yakni : berkualitas, tepat waktu dan ekonomis. Dan dewasa ini, guna mewujudkan suatu proyek yang berdaya saing dalam tiga hal tadi, maka dikedepankanlah berbagai sumber daya yang ada. Dan perkembangan teknologi mekanis telah membawa para konstruktor masa kini ke arah pengembangan alat-alat mekanis (alat berat) yang secara makro membawa peningkatan kualitas, ketepatan waktu dan tingkat ke-ekonomis-an yang cukup besar. Alat berat memiliki dua klasifikasi utama, yakni secara fungsional dan secara operasional, yang mana secara operasional, alat berat dibagi atas alat berat statis dan alat berat dengan penggerak serta secara fungsional antara lain terbagi atas alat berat pengolah lahan, alat berat penggali, alat berat pengangkut 1

Alat Pemroses Material

Embed Size (px)

Citation preview

Alat Pemroses Material

Bab I Pendahuluan

Alat berat merupakan suatu alat mekanis yang digunakan untuk

memudahkan suatu proses pengerjaan konstruksi. Dalam suatu artian sempit,

alat berat hanya digunakan dalam pengerjaan pemindahan volume tanah

saja. Akan tetapi, dewasa ini alat berat bukan hanya digunakan sebagai

pemindah tanah saja namun sudah merangkum pada setiap lingkup

pengerjaan konstruksi yang mustahil dilakukan secara manual oleh manusia.

Dalam merealisasikan suatu pengerjaan konstruksi fisik secara efektif

dan efisien, tentunya harus memenuhi tiga hal wajib yakni : berkualitas, tepat

waktu dan ekonomis. Dan dewasa ini, guna mewujudkan suatu proyek yang

berdaya saing dalam tiga hal tadi, maka dikedepankanlah berbagai sumber

daya yang ada. Dan perkembangan teknologi mekanis telah membawa para

konstruktor masa kini ke arah pengembangan alat-alat mekanis (alat berat)

yang secara makro membawa peningkatan kualitas, ketepatan waktu dan

tingkat ke-ekonomis-an yang cukup besar.

Alat berat memiliki dua klasifikasi utama, yakni secara fungsional dan

secara operasional, yang mana secara operasional, alat berat dibagi atas alat

berat statis dan alat berat dengan penggerak serta secara fungsional antara

lain terbagi atas alat berat pengolah lahan, alat berat penggali, alat berat

pengangkut dan pemindah material, alat berat pemadat, alat berat pemroses

material dan alat berat penempatan akhir material.

Dan untuk saat ini kita akan melihat lebih jauh menyangkut alat-alat

berat yang digunakan dalam pemrosesan material, yang mana disaat ini akan

dikaji lebih dalam mengenai tiga jenis alat pemroses material yakni, Concrete

Batching Plant, Asphalt Mixing Plant, dan Crusher Plant.

1

Alat Pemroses Material

BAB 2 Alat Pemroses Material

Alat pemroses material merupakan salah satu jenis dari alat berat yang

secara fungsional dipakai untuk mengubah batuan dan mineral alam menjadi

suatu bentuk dan ukuran yang diinginkan.

Hasil dari alat ini misalnya adalah batuan bergradasi, semen, beton, dan

aspal. Yang termasuk didalam alat ini adalah crusher dan concrete mixer

truck.

Alat yang dapat mencampur material-material di atas juga dikategorikan ke

dalam alat pemroses material seperti concrete batch plant dan asphalt mixing

plant.

Alat pemroses material berhubungan erat dengan alat penempatan

akhir material, dikarenakan hasil proses material di alat pemroses akhir

material akan digunakan oleh alat penempatan akhir material seperti asphalt

paver untuk AMP dan concrete spreader untuk CBP.

1. Concrete Batching Plant (CBP)

Batching Plant atau nama lengkapnya Concrete Batching Plant adalah

suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan untuk memproduksi material

campuran antara semen dengan material agregat batu dan pasir yang disebut

beton.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol, khususnya untuk proyek yang

menggunakan beton mutu (kekuatan) tinggi, mensyaratkan kontraktor

menggunakan batching plant untuk produksi beton yang digunakan pada

bangunan struktur dan perkerasan beton semen.

2

Alat Pemroses Material

Penggunaan batching plant dimaksudkan untuk memproduksi material

beton dengan jumlah yang besar dan kecepatan produksi tinggi, namun mutu

dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).

Ukuran kapasitas alat adalah satuan kecepatan produksi dalam meter

kubik perjam. Agar batching plant dapat berproduksi sesuai kapasitasnya,

harus didukung dengan kecepatan pasokan material dan jumlah truk

pengangkut (Mixer Truck atau Agitator Truck) secara berimbang.

Prosedur pemrosesan beton mutu tinggi

Beton merupakan campuran dari semen, agregat dan air. Campuran

semen dan air disebut pasta. Agregat yang digunakan secara umum untuk

membuat beton adalah agregat halus dan agregat kasar. Campuran beton

yang normal mengandung ¾ bagian agregat dan ¼ bagian pasta berdasarkan

volume dengan rasio air-semen berkisar antara 0,4 – 0,7 berdasarkan berat.

Pekerjaan dalam pembuatan beton meliputi pengukuran berat setiap

komponen beton, pencampuran bahan beton, pemindahan campuran beton,

penempatan, konsolidasi, dan pengeringan. Sedangkan peralatan yang biasa

dipakai dalam proses pembuatan beton sampai beton tersebut ditempatkan

antara lain peralatan pencampur beton (concrete batching and mixing),

peralatan pemindahan campuran beton, dan peralatan pengecoran.

1. Pencampuran Beton

Agregat pada batching plant diletakan pada staple material atau storage

bin. Baik pada storage bin maupun pada staple material, agregat dipisahkan

menjadi empat bagian yaitu butir kasar (split), butir menengah, butir halus

dan pasir. Sedangkan semen diletakan pada suatu tabung disebut cement

silo. Tabung ini tertutup rapat sehingga semen dalam keadaan tetap kering.

Proses yang dilakukan dalam batching plant dapat secara manual, semi

3

Alat Pemroses Material

otomatis atau otomatis. Kapasitas dari batching plant biasanya tiga kali lebih

besar dari kapasitas mixing plant.

2. Pemindahan Beton

Yang termasuk alat pengangkut beton adalah truck mixer, truck

agitator, conveyor, pompa dan crane yang dilengkapi dengan bucket.

Pada saat beton tiba diproyek, beton tersebut dicor kedalam cetakan.

Untuk memudahkan pengecoran salah satunya dengan menggunakan pompa.

Beton disalurkan kedalam cetakan dengan menggunakan pipa. Pipa ini dapat

diletakan secara horizontal, vertical dan miring.

3. Pengecoran Beton

Setelah beton plastis dituangkan kedalam cetakan baik dengan

menggunakan bucket maupun pipa, beton tersebut kemudian

dikonsolidasikan dan diratakan. Cetakan harus bersih, disangga dengan baik

dan kuat dan cetakan dilapisi semacam minyak untuk mencegah beton cepat

mongering.

4. Perkerasan Beton

Perkerasan jalan yang menggunakan beton disebut

perkerasan kaku (rigid pavement). Alat yang

digunakan dalam pelaksanaan pengecoran

beton untuk perkerasan antara lain Paving

mixer, Concrete spreader, Tranveerse

concrete finisher, Automatic curing machine,

dan Slipform paver.

5. Produktivitas Mixer

4

Alat Pemroses Material

Untuk mendapatkan kekuatan beton yang didiinginkan maka yang pertama

dilakukan adalah menghitung volume masing-masing campuran bahan beton.

Hasil dari penghitungan tersebut disebut dengan mix design.

2. Asphalt Mixing Plant (AMP)

Asphalt Mixing Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang

digunakan untuk memproduksi material campuran antara aspal dengan

material agregat batu.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan

ulang (overlay), umumnya mensyaratkan kontraktor untuk menggunakan

asphalt mixing plant untuk produksi material lapis perkerasan seperti asphalt

concrete.

Penggunaan Asphalt Mixing Plant dimaksudkan untuk memproduksi

material campuran perekerasan lentur dengan jumlah yang besar dengan

mutu dan keseragaman campuran tetap terjamin (homogen).

Material batu pecah dan aspal akan dipanaskan secara terpisah sebelum

dicampurkan. Suhu pencampuran pada alat ini umumnya berkisar 160 derajat

celcius.

5

Concrete Batching Plant, http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-

Concrete Mixer, http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-

Alat Pemroses Material

Jenis-jenis Asphalt Mixing Plant (AMP)

Dilihat dari mobilitasnya, pada umumnya Asphalt Mixing Plant (AMP) dibagi

menjadi dua tipe yaitu :

1. AMP yang permanen, dengan beberapa jenis cara produksinya.

2. AMP yang portable (mudah dipindah-pindah) dan dapat dipasang di dekat

lokasi proyek untuk menghasilkan campuran aspal

Dilihat dari jenis produksinya maka secara umum AMP terbagi

menjadi tiga tipe yaitu :

1. AMP tipe batch (timbangan).

2. AMP tipe continous (menerus)

3. AMP tipe drum-mix.

1. AMP tipe timbangan

Pada AMP tipe timbangan mempunyai timbangan untuk agregat,

timbangan untuk bahan pengisi (filler), timbangan untuk aspal. Agregat

panas, filler serta aspal yang telah ditimbang tersebut di masukkan dan

diaduk di dalam pugmill.

2. AMP tipe menerus

Pada AMP tipe menerus maka gradasi campuran didapat dengan

pengaturan keluaran agregat bin panas yang dicampur dengan kadar aspal

yang diatur melalui pengaturan kecepatan pompa aspal.

3. AMP tipe drum-mix

Pada AMP tipe drum maka agregat yang dikeringkan dan dipanaskan dalam

drum juga dicampur dengan aspal dengan mengatur kecepatan pompa aspal.

6

Alat Pemroses Material

Bagian Utama AMP Tipe Batch Dan AMP Tipe Continous

Bagian-bagian komponen dan pengoperasian dan AMP tipe batch dan tipe

continous secara garis besar hampir sama yaitu terdiri dari :

- Sistem Pemasok Agregat Dingin (Cold Aggregate Feeder)

Sistem pemasok agregat dingin umumnya digunakan pada unit produksi

yang mudah dipindah-pindah dan dipasang pada empat atau lebih bin

(penampung material), bukaan atau pintu yang dapat disetel, reciprocating

feeder dan atau menggunakan ban pengangkut (conyeyer belt) feeder, dan

material dingin pada ban pengangkut tersebut akan diteruskan oleh sistem

pengangkut (dryerelevator) menuju pengering. Pada jenis lain dipasang bin

yang terpisah, bukaan yang dapat diatur, dan sistem ban berjalan. Bukaan

pada sistem pemasok harus dapat diatur sehingga didapat agregat dengan

kuantitas dan ukuran yang tepat agar sesuai dengan job-mix formula yang

diminta.

- Pengering (Dryer)

Dari pemasok dingin maka campuran agregat diangkat ke dalam

pengering untuk dipanaskan dan dikeringkan pada temperatur dan

kelembaban yang diminta. Komponen yang terdapat pada sistem pengering

adalah :

a. Silinder berputar (pengering) yang umumnya berdiameter 91 sampai dengan

305 cm dan mempunyai panjang dari 610 sampai dengan 1.219 cm.

b. Ketel pengering (burner) yang berisi gas atau minyak bakar untuk penyalaan.

7

Alat Pemroses Material

c. Kipas (fan) sebagai bagian dari sistem pengumpul debu, tapi fungsi

utamanya adalah untuk memberikan udara atau oksigen untuk pembakaran

dalam drum.

Pada pengering dipasang serangkaian baris irisan atau potongan metal

yang melengkung atau dilas dalam bentuk bervariasi dan melekat pada

permukaan di bagian sebelah dalam silinder tersebut. Potongan-potongan ini

dikenal sebagai "lifting flights atau flight cup" dan bentuk lainnya dengan

fungsi yang relatif serupa. Flight yang dipakai untuk mengangkat dan

menjatuhkan agregat melalui gas panas pembakaran umumnya berbentuk

"L". Jumlah, bentuk dan susunan flights penting untuk efisiensi pengeringan.

Bentuk pengering, kecepatan putaran, diameter, panjang, jumlah, dan disain

dari flight mempengaruhi atau mengontrol lamanya waktu yang diperlukan

pada proses pengeringan di dalam sistem pengering. Selanjutnya agregat dari

pengering menuju elevator panas (hot elevator) melalui lubang atau pintu

pengeluaran dekat pembakar di akhir alat pengering. Sebuah alat sensor dari

instrumen thermometrik ditempatkan pada lubang pengeluaran yang akan

mencatat atau memberikan data temperatur agregat yang keluar dari sistem

pengering.

Dryer : Alat pengering yang menggunakan burner

(pembakar).

Lifting Flights : Potongan metal di dalam drum pengering yang tersusun.

Cold Bin : Tempat penampung material dingin biasanya berjumlah 4

s/d 6 buah bin.

Thermostad : Alat pengukur temperatur yang menggunakan

tahanan (bukan air raksa).

Feeder : Sistem pemasok dart bin dingin ke drum pengering.

Ring Gear : Ring bergigi untuk memutarkan drum pengering.

Damper :

8

Alat Pemroses Material

Alat pengatur udara yang berfungsi untuk merubah jumlah

udara pembakaran.

Nozzle : Alat untuk menyemprotkan bahan bakar untuk membakar

habis.

Parameter Pekerjaan Aspal dan Alat Berat Yang Berhubungan Dengan

Pekerjaan Aspal

Aspal sebagian besar digunakan sebagai bahan perkerasan jalan. Jenis

perkerasan yang mengunakan aspal disebut perkerasan lentur. Perkerasan

aspal merupakan campuran dari aspal dan agregat (mix asphalt). Fungsi dari

aspal pada campuran aspal adalah sebagai pengikat antar agregat, aspal

yang masih padat disebut aspal cement. Campuran aspal agar kuat dan

sesuai dengan yang diinginkan maka harus dihitung berdasarkan mix design,

yaitu antara lain :

1). Stabil

2). Tidal menyebabkan selip

3). Tahan lama

4). Tidak mengalami kelelahan bahan

5). Kedap air

6). Mudah dikerjakan

7). Fleksibel

9

Asphalt Mixing Plant , Nurantoro. Serba-serbi Jalan tol

Alat Pemroses Material

Alat-alat berat yang berhubungan dengan pekerjaan pengaspalan

adalah sebagai berikut :

1. Asphalt Plant

Merupakan tempat tempat campuran aspal diaduk, dipanaskan dan dicampur.

Ada dua macam asphalt plant yang sering digunakan yaitu drum mix plant

dan batch plant.

a. Batch Plant

Ada beberapa komponen dari batch plant, yaitu sebagai berikut :

1). Cold feed system atau cold bin

2). Screen (saringan)

3). Drum dryer (drum pengering)

4). Hot bin (penampungan)

5). Hot elevator (elevator)

6). Pugmil mixer

b. Drum Mix Plant 

Setiap jenis agregat diukur beratnya pada cold feed system maka

agregat tersebut dialirkan kedrum mixer yang berotasi secara vertical

c. Tempat Penyimpanan Aspal

Aspal yang digunakan untuk membuat campuran temperaturnya

berkisar 1500 C.

d. Silo

10

Alat Pemroses Material

Silo adalah silinder vertical yang digunakan sebagai tempat

penyimpanan camuran aspal hasil dari mixer

 

2. Alat Untuk Perkerasan

Pada saat membuat perkerasan dengan aspal, alat yang dibutuhkan

berbeda dengan pembuatan perkerasan beton. Selain truck alat yang

digunakan untuk perkerasan aspal adalah :

a). Asphalt distributor (distributor aspal)

b). Asphalt paver atau asphalt finisher

c). Compactor (pemadat)

 

11

Asphalt Paver, oratoretinsinyur.blogspot.jpg

Alat Pemroses Material

3. Crusher Plant

Crusher Plant adalah suatu unit mesin atau peralatan yang digunakan

untuk memproduksi material batuan dalam keadaan gradasi yang sesuai

dengan suatu standar.

Batuan yang berasal dari alam, diangkut dari daerah gunung ke lokasi

proyek dengan truck dan kemudian diolah di alat pemecah batuan /Crusher

Plant.

Proyek-proyek pembangunan jalan tol perkerasan lentur maupun pelapisan

ulang (overlay), ataupun proyek reklamasi pantai, umumnya mensyaratkan

kontraktor untuk menggunakan crusher plant untuk produksi material batuan

yang sesuai dengan spesifikasi gradasi yang dibutuhkan.

Penggunaan crusher plant dimaksudkan untuk memproduksi material

batuan dengan jumlah yang besar dengan mutu dan keseragaman gradasi

berdasarkan standarisai gradasi batuan.

Crusher dan Conveyor Belt

CRUSHER

Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang

lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Selain memisahkan batuan

hasil pemecahan dengan menggunakan saringan atau screen.

Crusher terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher

sekunder, crusher tersier.

12

Alat Pemroses Material

Setelah batuan diledakan, batuan dimasukan kedalam crusher primer. Hasil

dari crusher primer dimasukan kedalam sekunder untuk mendapatkan hasil

yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang

ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya.

Tabel Jenis crusher beserta rasio reduksi

1. Jaw Crusher

Cara kerja alat ini adalah dengan menggerakan salah satu jepit,

sementara jepit yang lain diam. Tenaga yang dihasilkan oleh bagian yang

bergerak mampu menghasilakn tenaga untuk menghancurkan batuan yang

keras. Kapasitas jaw crusher ditentukan oleh ukuran crusher.

2. Roll Crusher

Roll crusher digunakan sebagai sekunder atau terseier setelah batuan

melewati crusher tipe lain yang berfungsi sebagai crusher primer. Roll crusher

terdiri dari single roll dan double roll. Single roll digunakan untuk

memecahkan batuan yang lembap dan tidak menguntungkan jika digunakan

untuk memecahkan batuan yang abrasive. Kapasitas roll crusher tergantung

pada jenis batuan, ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan,

lebar roda dan kecepatan roda berputar.

CONVEYOR BELT

13

Sumber: Masopikblog

Alat Pemroses Material

Conveyor Belt merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan

tanah, pasir, kerikil batuan pecah beton. Kapasitas pemindahan material oleh

belt conveyor cukup tinggi karena material dipindahkan secara terus menerus

dalam kecepatan yang relative tinggi. Bagian dari belt conveyor adalah belt

atau ban berjalan, idler, unit pengendali, pulley, dan struktur penahan. Jika

material yang akan dipindahkan memiliki jarak perpindahan yang relative

pendek maka portable conveyor dapat digunakan.

1. Belt

Belt terdiri dari beberapa lembar (ply) bahan disatukan dengan semacam

perekat. Jumlah lapisan dapat 4, 6, 7, 8 dan seterusnya. Sedangkan berat

setiap lapisan adalah 28, 32, 36, 42 oz dst. Bagian permukaan belt ditutupi

oleh karet yang berfungsi untuk menghindari terjadinya abrasi akibat gesekan

material.

2. Kapasitas Belt

Berat material yang dipindahkan oleh belt conveyor ditentukan dengan

menggunakan rumus berikut ini :

T = 60ASW/2000

dengan :

T = berat material yang dihitung dalam ton/ jam

A = potongan luas area material (sq ft)

S = kecepatan ban (ft/menit)

W = berat jenis material (lb/cft)

14

Conveyor Belt, http://blogger.com/alatpemrosesagregar

-dan-pengangkutannya/masopikblog

Alat Pemroses Material

3. Idler

Idler merupakan alat yang menahan ban. Idler bagian atas yang

menahan beban berbentuk trapesiun dimana sepertiga lebar dibagian tengah

rata dengan kedua bagian sisi yang mirring, sedangkan idler bagian bawah

berbentuk rata. Untuk menentukan daya angkut belt conveyor maka tenaga

yang diperlukan oleh idler untuk bergerak perlu ditetapkan. Tenaga tersebut

tergantung dari tipe dan ukuran idler, berat bagian yang berputar, berat ban,

dan berat material.

4. Tenaga Untuk Menggerakan Belt

Sejumlah tenaga luar yang dibutuhkan untuk menggerakan sebuah

conveyor belt. Tenaga itu diperlukan untuk menggerakan belt dalam keadaan

kosong, memindahkan beban secara horizontal serta mengangkat atau

menurunkan beban secara vertical. Ketiga tenaga tersebut kemudian

dijumlahkan untuk mengetahui tenaga total yang dibutuhkan.

5. Feeder

Feeder yang diletakkan di bagian awal sebauh system conveyor berfungsi

untuk mengatur agar material yang diletakkan di atas belt seragam dalam

jumlah. Ada beberapa macam feder yang umum digunakan antara lain apron,

reciproting, rotary vane, dan rotary plow.

Pemecahan Batuan

Prosedur sederhana pemecahan batuan, meliputi :

1. Batuan alam (granit) yang berukuran sangat besar diangkut oleh alat

pengangkut ke lokasi Crusher Plant.

15

Alat Pemroses Material

2. Batuan diangkat serta dimasukkan ke dalam Crusher Plant oleh alat

pengangkat.

3. Batuan diolah didalam Crusher Plant serta dibagi menjadi ukuran /

gradasi yang lebih kecil. Secara umum, dibagi atas empat ukuran

praktis, yakni :

- Butir kasar (split),

- Butir menengah,

- Butir halus dan

- Pasir

4. Hasil olahan dari Crusher Plant yang berbeda ukuran ditempatkan di

beberapa tempat, dan diambil lagi oleh alat pengangkut untuk

digunakan sesuai kegunaan per gradasi batuan.

Bab III Penutup

Dalam dunia konstruksi masa kini, ketepatan waktu, kualitas dan

ekonomis menjadi harga mati yang harus dibayar oleh setiap konstruktor. Dan

maka dari itu pemanfaatan sumber daya secara maksimal tentunya akan

sangat menguntungkan. Hal ini dapat kita lihat dari pemanfaat sumber daya

teknologi mekanis pada alat-alat berat yang digunakan dalam pemrosesan

material konstruksi.

Dan akhir kata, suatu pengertian yang baik dan benar terhadap suatu

alat berat akan menghasilkan suatu pemanfaatan alat berat tersebut secara

maksimal.

16

Alat Pemroses Material

Maka dari itu, marilah kita selalu memperbaharui pengetahuan kita

mengenai perkembangan teknologi, terlebih pada perkembangan teknologi

alat-alat berat yang kian hari, kian berkembang.

17

Alat Pemroses Material

Reference:

http://blogger.com/alatpemrosesagregar-dan-pengangkutannya/masopikblog(diakses pada Sabtu, 20 November 2010, 04:18 AM)http://blogger.com/senyawa/jenis-dan-fungsi-alat-berat(diakses pada Minggu, 14 November 2010, 01:46 PM)http://blogger.com/serbaserbijalantol/Nurantoro-Desiono(diakses pada Sabtu, 13 November 2010, 09:31 AM)http://en.wikipedia.org/wiki/concrete-plant(machine)(diakses pada Minggu, 14 November 2010, 02:26 PM)http://forumbebas.com/jenis-dan-fungsi-alat-berat(diakses pada Sabtu, 20 November 2010, 04:27PM)http://kaskus.com/(Share)Asphalt-Mixing-Plant-(AMP)(diakses pada Sabtu, 13 November 2010, 09:27 AM)

18

Alat Pemroses Material

Kata Pengantar

Demi menunjang terlaksananya suatu pekerjaan konstruksi secara baik

dan sesuai perencanaan awal, maka diperlukan sumber daya yang dapat

menunjang terlaksananya seluruh proses konstruksi.

Perkembangan teknologi telah membawa kita kedalam segala macam

kepraktisan yang mempermudah segala sesuatu, termasuk kemudahan dalam

pengerjaan konstruksi bangunan fisik..

Dan salah satu sumber daya penunjang terciptanya konstruksi

bangunan fisik yang baik yaitu: ketersediaan alat-alat penunjang yang

modern. Hal ini dapat kita lihat pada ketersediaan alat-alat penunjang berupa

alat-alat berat.

Alat berat memiliki beragam jenis dan fungsi, dan oleh karena lingkup

studi alat berat yang terbilang besar, maka untuk saat ini kita hanya akan

membahas mengenai alat berat pemroses material.

Apa yang dimaksud dengan alat pemroses material ?

Bagaimana membuat beton mutu tinggi dengan CBP?

Apa saja bagian-bagian dari AMP ?

Pertanyaan-pertanyaan diatas pastilah akan muncul bilamana kita baru

pertama kali mendengar tentang alat pemroses material, dan biarlah kiranya

materi pembahasan berikut dapat membawa kita kepada jawaban

pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Menyadari akan keterbatasan baik dalam penyusunan maupun

pengetikan, maka dari itu bilamana ditemukan kekeliruan dalam penulisan

dan lain sebagainya, maka penyusun dengan sangat meminta ktitikan yang

sekiranya dapat saling membangun antara pembaca dan penyusun, guna

terciptanya suatu pengertian yang lebih baik lagi diwaktu yang akan datang.

November 2010

19

Alat Pemroses Material

Penyusun..

20

i

Alat Pemroses Material

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB II

CONCRETE BATCHING PLANT 2

ASPHALT MIXING PLANT 5

CRUSHER PLANT 11

BAB III PENUTUP 15

REFERENSI 16

21i

Alat Pemroses Material

Pemindahan Tanah Mekanis / Alat-alat Berat

TUGASAlat Pemroses Material

Concrete Batching Plant, Asphalt Mixing Plant, dan Crusher Plant

Norman Supit080211098

JURUSAN SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

MANADO

2010

22