16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada kegiatan produksi benih untuk menghasilkan benih bermutu perlu dilakukan pengawasan mutu (quality control). Kegiatan ini dapat bersifat eksternal maupun internal, pengawasan mutu internal adalah tindakan produsen benih untuk melakukan pengawalan terhadap proses produksi benih yang dilakukan sampai benih tersebut siap diedarkan. Sedangkan pengawasan mutu eksternal dilakukan oleh pihak lain diluar produsen benih itu sendiri untuk memberikan kepastian terhadap kualitas benih tersebut dalam kurun waktu tertentu. Pengawasan mutu benih baik internal maupun eksternal ini harus dilakukan mengingat hasil benih yang diproduksi akan berpengaruh terhadap kepentingan konsumen benih.Implementasi terhadap pengawasan mutu internal dan eksternal adalah tindakan pengawalan yang harus berdasarkan pada standar-standar yang ditetapkan. Hal tersebut akan memberikan transparansi terhadap mutu benih itu sendiri. pengawasan mutu eksternal ini, pengawas dituntut untuk dapat memberikan kepastian mutu benih baik secara kualitas maupun legalitas,sehingga menghasilkan benih yang berkualitas dimana benih memiliki mutu genetis, mutu fisiologis dan mutu fisik serta bebas dari serangan hama

Alat uji mutu benih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Alat uji mutu benih

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada kegiatan produksi benih untuk menghasilkan benih bermutu perlu

dilakukan pengawasan mutu (quality control). Kegiatan ini dapat bersifat

eksternal maupun internal, pengawasan mutu internal adalah tindakan

produsen benih untuk melakukan pengawalan terhadap proses produksi

benih yang dilakukan sampai benih tersebut siap diedarkan. Sedangkan

pengawasan mutu eksternal dilakukan oleh pihak lain diluar produsen benih

itu sendiri untuk memberikan kepastian terhadap kualitas benih tersebut

dalam kurun waktu tertentu.

Pengawasan mutu benih baik internal maupun eksternal ini harus dilakukan

mengingat hasil benih yang diproduksi akan berpengaruh terhadap

kepentingan konsumen benih.Implementasi terhadap pengawasan mutu

internal dan eksternal adalah tindakan pengawalan yang harus berdasarkan

pada standar-standar yang ditetapkan. Hal tersebut akan memberikan

transparansi terhadap mutu benih itu sendiri.

pengawasan mutu eksternal ini, pengawas dituntut untuk dapat memberikan

kepastian mutu benih baik secara kualitas maupun legalitas,sehingga

menghasilkan benih yang berkualitas dimana benih memiliki mutu genetis,

mutu fisiologis dan mutu fisik serta bebas dari serangan hama dan penyakit

sesuai dengan standar yang ditetapkan. Sedangkan legalitas benih yaitu

benih yang dapat dijamin kebenarannya secara aspek hukum yang meliputi

varietas, asal usul dan dokumen yang menyertai untuk menghindari adanya

pemalsuan benih yang dapat berakibat kerugian produsen benih dan

konsumen benih. Apabila semua unsur sudah terpenuhi maka benih tersebut

berhak mendapatkan sertifikasi.. Menurut Surat Keputusan Menteri Pertanian

Nomor 803/Kpts/OT.210/7/1997, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat

benih Tanaman setelah melalui pemeriksaan,pengujian dan pengawasan

serta memenuhi persyaratan utuk diedarkan. Sedangkan menurut Rahardi,F

Page 2: Alat uji mutu benih

2

dkk(Kamus Pertanian Umum,1997) mendefinisikan sertifikasi benih adalah

jaminan sifat dan kualitas oleh badan/agen yang sudah diakui yang biasanya

ditunjukkan dengan keterangan mengenai golongan, keaslian klon/varietas,

tahun pengumpulan, asal kemurnian, kesehatan dan kapasitas

berkecambah.Untuk mencapai pengawalan mutu benih tersebut BBP2TP

/UPTD Perbenihan memerlukan Pengawas Benih Tanaman (PBT) yang

independen, trasparan dan profesional.

1.2. Tujuan Praktikum

1.    Mengenal berbagai alat standar dalam Laboratorium Benih.

2.    Mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja dari tiap-tiap alat.

Page 3: Alat uji mutu benih

3

BAB II

METODELOGI

2.1. Bahan dan Alat;

Bahan: Alat:

1. Laminar Air Flow

2. Oven Listrik

3. Termohigrograp

4. Dehumidifier

5. Timbangan kern De 36klo NL

6. Germinator Cabinet Type IPB

7. Continue sealer

8. Vaccum sealer

9. Seed blower

10. Meja kemurnian benih

11. Automatik sealer

1. Alat tulis

2.2. Tempat dan Waktu

Tempat : LAB Teknologi Produksi Benih

Waktu : 13.30 – S/d

Tanggal : 18 April 2013

2.3. Langkah Kerja

1. Amati alat satu persatu

2. Amati tata letak alat

3. Tulis fungsi dan jumlah alat

Page 4: Alat uji mutu benih

4

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. HASIL

No Nama peralatan Keterangan

1 Laminar air flow Tipe : ManualKondisi :Jumlah : 1

2 Oven listrik Tipe : Semi otomatisKondisi :Jumlah : 1

3 Termohigrograp Tipe : Kondisi :Jumlah : 1

4 Dehumidifier Tipe : Kondisi :Jumlah :

5 Timbangan Kern de 36k10 NL Tipe : Kondisi :Jumlah :

6 Germinator Cabinet Type IPB Tipe : ManualKondisi : BaikJumlah : 2

7 Continue sealer Tipe : Kondisi :Jumlah : 1

8 Vaccum Sealer Tipe : Kondisi :Jumlah : 1

9 Seed Blower Tipe : Kondisi :Jumlah : 1

Page 5: Alat uji mutu benih

5

10 Meja Kemurnian Benih Tipe : ManualKondisi : BaikJumlah : 10

11 Automatik Plastik Sealer Tipe : OtomatisKondisi : BaikJumlah : 1

3.2. Pembahasan

Dari hasil pengamatan, alat-alat yang terdapat di lab pengujian mutu benih yaitu :

3.2.1. Laminar air Flow

Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata.

Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.

Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.

Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow. Nyalakan lampu dalam LAF. LAF sudah siap untuk digunakan.

Hal yang perlu diperhatikan :

o Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan

alkohol untuk merendam peralatan kultur.o Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda

di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.o Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol

(nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!!

o Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru

disemprot alkohol atau spiritus.o Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja.

Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.

3.2.2. Oven Listrik

Page 6: Alat uji mutu benih

6

Oven digunakan pada sterilisasi udara kering (udara panas) dengan

membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa

kelembaban.

Fungsi dari oven adalah :

a. Mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan.

b. Untuk mengukur bobot kering kecambah normal.

c. Untuk menetapkan kadar air benih secara langsung.

Prinsip kerja alat ini yaitu bahan yang akan dikeringkan dimasukkan

kedalam oven, kemudian diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan

tidak boleh basah karena dapat merusak oven.

3.2.3. Termohigrograp

Keterangan : (1) thermometer

(a) skala

(b) jarum penunjuk skala

(2) hygrometer

(a) skala

(b) jarum penunjuk skala

Sifat : portable

Fungsi : mengukur suhu udara (thermometer) dan mengukur

kelembaban udara (hygrometer)

Sumber energi : -

Prinsip kerja : alat ini hanya diletakkan begitu saja di udara. Alat

ini dengan sendirinya akan menunjukkan suhu dan

kelmbaban tempat yang akan diukur.

Deskripsi alat : bentuk bulat, terdiri atas dua macam alat ukur

yaitu termometer (skala berwarna hitam) dan

hygrometer (skala berwarna merah)

Kelebihan dan kekurangan:dapat mengukur dua parameter sekaligus

yaitu suhu udara dan kelembaban udara.

Kelemahannya adalah karena tidak digital,

maka angka-angka kurang stabil

Page 7: Alat uji mutu benih

7

3.2.4. Dehumidifier

Cara kerja dehumidifier adalah dengan merubah molekul udara yang

lembab menjadi tetesan air menggunakan koil pendingin dan kipas

kecil. Ini terjadi akibat tekanan udara yang tinggi karena menurunya

suhu udara. Kandungan air di udara mengental dan menjadi tetesan air

yang jatuh pada wadah penampung atau disebut collecting bucket.

Dehumidifier menyedot hawa panas dan lembab yang kemudian

merubahnya menjadi hawa sejuk. Saat aliran udara sedang diproses,

aliran udara kedua dibuat oleh mesin. Siklus ini terus memutar tanpa

hentu, kecuali pada saat mesin dimatikan. Prosesnya berlangsung saat

aliran pertama berkurang kerjanya, aliran udara kedua meningkat.

Proses ini membutuhkan energi panas.

3.2.5. Timbangan Kern De 36klo NL

3.2.6. Germinator Cabinet Type IPB

benih-benih yang akan dikecambahkan diletakkan pada rak-rak

perkecambahan yang terdapat dalam germinator. Setelah itu kita

menutup germinator, kita atur suhu yang kita inginkan untuk

perkecambahan. Langkah selanjutnya adalah menkan tombol power

dan lampu indikator akan menyala. Kita tunggu sampai lampu indicator

mati, yang berarti bahwa proses perkcambahan telah selesai dilakukan.

3.2.7. Continue sealer,vaccum sealer, automatic plastic sealer

Cara kerja mesin ini adalah: mesin sealer ini selain berfungsi sebagai

perekat antara dua sisi plastik, juga disertai dengan pengisian udara

dalam kemasan plastic.

Page 8: Alat uji mutu benih

8

BAB IV

KESIMPULAN

Peralatan yang ada pada laboraturium uji mutu benih ada berbagai macam dan

sesuai dengan kebutuhannya agar proses kegiatan uji mutu benih dapat

berjalan dengan lancar dan praktis maka penempatan alat harus sesuai dengan

tahapan- tahapan kegiatan uji mutu benih, pada kegiatan praktikum keadaan

alat uji mutu benih masih dalam kondisi baik dan dapat digunakan.

Page 9: Alat uji mutu benih

9

DAFTAR PUSTAKA

http://www.deptan.go.id/ditjentan/bbppmbtph_cimanggis/detailpublikasi.php?id=66

http://arisetiadi11911.blogspot.com/2012/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Page 10: Alat uji mutu benih

10

Lampiran 1

Page 11: Alat uji mutu benih

11

Page 12: Alat uji mutu benih

12

Page 13: Alat uji mutu benih

13

Page 14: Alat uji mutu benih

14