AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    1/23

    Analisis Mengenai DampakAnalisis Mengenai DampakLingkunganLingkungan

    PrakiraanPrakiraan DampakDampak

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    2/23

    PendahuluanPendahuluan• Prakiraan munculnya suatu dampak merupakan

     jawaban dari pertanyaan mengenai besar perubahanyang timbul pada setiap komponen lingkungan sebagai

    akibat dari aktivitas pembangunan.• Dua hal yang dilakukan dalam prakiraan dampak:

    - Prakiraan kondisi lingkungan yang akan datang “tanpa proyek” = Qtp

    - Prakiraan kondisi lingkungan yang akan datang “dengan proyek” = Qdp

    Dampak yang diperkirakan adalah Qdp - Qtp

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    3/23

    Metode Prakiraan DampakMetode Prakiraan Dampak

    • Metode Formal:

    1. model prakiraan cepat

    2. model matematik 

    3. model fisik 

    4. model experimental

    • Metode Informal:

    - intuisi

    - pengalaman

    - analogi

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    4/23

    Garis besar proses prakiraan dampakGaris besar proses prakiraan dampak

    • Tentukan lingkungan yang akan dibuat modelnya,uraikan karakteristik utama lingkungan tersebutdan dampak yang akan diperkirakan.

    • Pilih metode prakiraan yang sesuai.

    • Kumpulkan data khusus yang diperlukan olehmasing-masing metode.

    • Uji validitas metode (bandingkan hasil denganobservasi yang didapat di lapangan).

    • Sempurnakan model dan lakukan revalidasi.

    • Gunakan metode untuk memprakirakan dampak.

    • Beri interpretasi pada prakiraan.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    5/23

    Cara Pendugaan DampakCara Pendugaan Dampak

    Komponen Fisika KimiaKomponen Fisika Kimia1. Komponen Udara

    a. Identifikasi emisi gas atau debu yang dikeluarkan oleh aktivitaspembangunan yang direncanakan.

    b. Penjelasan tentang kondisi udara sekarang yang merupakan rona

    lingkungan awal dan bandingkan dengan standar baku mutu kualitasudara.

    c. Penentuan dispersi patokan di udara dengan memperhatikan kecepatanangin, tinggi cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musimhujan. Hasil-hasil pengamatan terhadap kualitas udara pada waktu yanglalu harus menjadi bahan pertimbangan.

    d. Pelajari data iklim tahunan dan bulanan untuk curah hujan, kecepatan

    dan arah angin, radiasi matahari, kelembaban dan evatranspirasi.Kemudian tentukan konsentrasi gas dan debu di permukaan tanah.

    e. Penentuan adanya dampak yang timbul pada setiap musim dan dampakdi setiap aktivitas pembangunan seperti saat prakonstruksi, konstruksidan pasca konstruksi.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    6/23

    Rumus matematis untuk prakiraan dampak terhadap

    komponen udara misal untuk emisi gas:

    Q H2  Y 2Cx,y,o = - +

    π αy αz v 2 αz2 2 αy

    2

    dimana:

    C = konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah (Ug/m3)

    Q = banyaknya gas yang dikeluarkan (Ug/m3), merupakan variabel prediktor

    αy = pembauran parameter gas secara horizontal

    αz = pembauran parameter gas secara vertikal

    v = rata-rata kecepatan angin (m/detik)H = tinggi cerobong efektif 

    x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin (m)

     Y = tinggi permukaan di atas tanah

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    7/23

    Misal:Q = 106 Ug/detik H = 30 m x = 1000 m   αy = 35 m

    v = 1,0 m/detik Y = 0 m y = 100 m   αz = 14 m

    Maka:

    106 (30)2C1000,100,0 = - = 64 Ug/m

    3

    (3,14) (35) (14) (1) 2 (14)2

    Jadi diperoleh konsentrasi gas di atas tanah dengan adanya proyek di

    waktu mendatang sebesar 64 Ug/m3.

    Jika konsentrasi gas pada saat ini diketahui dari pengukuran Ug/m3, sedang

    yang akan datang “tanpa proyek” misalnya x Ug/m3

    , maka besar dampakkegiatan proyek terhadap parameter gas tersebut (64 – x) Ug/m3.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    8/23

    2. Komponen HidrologiKomponen hidrologi dalam AMDAL biasanya dirinci menjadi parameter-parameter debit, kualitas air permukaan (sungai, danau, rawa), kualitasdan kuantitas air dalam tanah, iklim makro (curah hujan, kecepatan danarah angin, suhu, kelembaban), pola drainase dan evaporasi.

    Langkah-langkah dalam prakiraan dampak:

    - penentuan kondisi lingkungan hidrologi yang dirinci atas parameter-parameternya,

    - mempelajari masalah yang berhubungan dengan air permukaan,

    - penentuan kualitas dan kuantitas air dalam tanah dan penggunaannyaoleh berbagai pihak pada waktu yang lalu, saat ini dan prakiraan untukwaktu mendatang,

    - mempelajari berbagai sumber kualitas lingkungan komponen hidrologiyang ada,

    - penentuan perubahan berbagai parameter air di waktu yang akan datangbila ada proyek dan bila tidak ada proyek, kemudian ditentukandampaknya bila ada proyek.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    9/23

    Rumus matematis untuk menduga besarnya dampak

    parameter anorganik dalam air seperti Hg, Cd, Pb, Aldan Cr adalah:

    K t = K o . 10-rt

    dimana:

    K t = konsentrasi suatu unsur di waktu mendatang

    K o = konsentrasi suatu unsur saat ini

    r = tingkat perubahan setiap waktu tertentu (1 tahun),

    variabel ini merupakan variabel prediktor

    t = waktu prediksi dalam tahun

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    10/23

    Cara Pendugaan DampakCara Pendugaan Dampak

    Komponen BiotisKomponen Biotis

    1. Perubahan Jumlah Jenis

    Rumus matematis untuk menduga pengurangan jenis tanaman

    akibat semakin berkurangnya hutan:

    S = C . Az

    dimana S = jumlah jenis, A = luas hutan, C dan Z konstan.

     Variabel prediktor untuk persamaan ini adalah A dimana luas

    hutan berubah karena adanya proyek pembangunan sepertipemukiman, pertambangan, perkebunan, dsb. yangmenggunakan lahan hutan.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    11/23

    2. Parameter Vegetasi

    Parameter yang umumnya dihitung:

    a. Kerapatan (density)

    - kerapatan individu = jumlah individu / ha

    - kerapatan suatu jenis = jumlah individu suatu jenis / ha

    - kerapatan mutlak suatu jenis = kerapatan suatu jenis

     jumlah individu suatu jenis- kerapatan relatif suatu jenis = x 100%

     jumlah seluruh individu

    b. Keanekaragaman (diversity)

    c. Kekerapan (frequency) jumlah petak contoh yang berisi suatu jenis

    - frekuensi mutlak suatu jenis = jumlah semua petak contoh yang diambil

    frekuensi mutlak suatu jenis- frekuensi relatif suatu jenis = x 100%

    total frekuensi mutlak semua jenis

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    12/23

    d. Dominansi (dominancy)

    - dominansi mutlak suatu jenis = jumlah dari nilai kelindungan suatu jenis

    d1 x d2kelindungan = x π dibagi dengan luas petak contoh

    4

    dimana d1 dan d2 adalah diameter tajuk suatu jenis (luas bidang dasar)

    dominansi mutlak suatu jenis- dominansi relatif suatu jenis = x 100%

    total dominansi mutlak semua jenis

    e. Nilai penting (importance)

    = kerapatan relatif + dominansi relatif + frekuensi relatif 

    f. Summed Dominance Ratio (SDR) = Nilai penting / 3

    Perbedaan nilai dari parameter-parameter di atas yang akan datang denganproyek dan tanpa proyek merupakan besarnya dampak pada parameter-parameter tersebut.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    13/23

    3. Produksi Lahan Pertanian

    Perubahan produksi hasil pertanian dapat diperkirakan dampaknyadengan rumus:

    F x K 

     A = Σ x 100L

    dimana: A = produksi pertanian / tahun

    F = luas berbagai tipe penggunaan lahan pertanian

    K = produksi hasil (ton)

    N = jumlah tipe pertanian

    L = jumlah seluruh lahan pertanian

    Perubahan pola atau tipe penggunaan lahan pertanian dan luasannya (yangberpengaruh pada produksi pertanian) dapat diakibatkan oleh adanyakegiatan pembangunan, maka variabel F adalah variabel prediktor.

    N

    i

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    14/23

    Cara Pendugaan DampakCara Pendugaan Dampak

    Komponen Sosial EkonomiKomponen Sosial EkonomiCara pendugaan pengaruh komponen sosial ekonomi dapat

    diklasifikasikan menjadi:

    1. Intuiti ve forecasting (ramalan didasarkan pada intuisi)

    Cara pelaksanaannya dengan conjecture (terkaan atau dugaan),brainstorming (adu gagasan) dan musyawarah mufakat atau konsensus.

    Merupakan analisis yang bersifat deskriptif kualitatif sehingga seringkaliposisinya dalam pendugaan dampak agak kurang tepat.

    Cara ini umumnya dipakai untuk komponen sosial budaya yang berupa

    persepsi masyarakat, interaksi dan komunikasi sosial. Seringkalikomponen ini dikuantitatifkan dengan penskalaan.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    15/23

    2. Trend extrapolation and correlation (ekstrapolasi dankorelasi pada analisis trend dan kecenderungan)

    adalah dengan melakukan pendugaan yang didasarkan padakondisi saat lalu dan masa ini secara konsisten. Data sosialekonomi dalam kurun waktu tertentu akan dapat dipergunakanuntuk memperkirakan kondisi yang akan datang secara linear atas

    dasar trend yang ada.

    3. Metaphor and analogies (kiasan dan analogi)terutama dilakukan untuk memprediksi dampak kondisi sosialekonomi masyarakat di suatu wilayah yang kondisinya hampirsama dengan jenis kegiatan pembangunan yang serupa di tempatlain.

    4. Scenarios (skenario)Kondisi sosial ekonomi penduduk dibuatkan model sebagai suatusistem, kemudian diskenario perubahannya menjadi sistem sosialyang baru.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    16/23

    Contoh Perhitungan Prakiraan DampakContoh Perhitungan Prakiraan Dampak

    • Contoh rencana pembangunan sebuah industri kertas disebuah desa seluas 1.000 ha. Luas pabrik danprasarananya direncanakan 150 ha dengan skala

    produksi kertas sebesar 15.000 ton/tahun.

    • Metode bagan alir digunakan untuk mengidentifikasidampak terhadap setiap komponen lingkungan dansebagai tuntunan dalam prakiraan dampak selangkah

    demi selangkah.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    17/23

    Kenaikankepadatan

    penduduk 

    Pembangunan Industri kertas

    Persiapan

    Pembebasan lahan

    Operasional

    Pencemaran air

    Penurunanproduksi hasil

    pertanian

    Konstruksiprasarana dan

    kompleks industri

    Penggusuranpenduduk 

    Kenaikan tekanan penduduk 

    Kenaikan air larian

    Kerusakan hutan Urbanisasi

    Kenaikanair larian

    Kenaikanlaju erosi

    Erosi gen Kenaikanproduksi limbahdi kota

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    18/23

    Kenaikan kepadatan penduduk (orang/km2)

     Angka jumlah penduduk dan luas daerah dapat didapatkan dari

    catatan di kantor desa atau kecamatan.

    Kepadatan penduduk “tanpa proyek” dihitung dengan rumus:

    P0 (1 + rtp)t

    Dtp =Ltot

    dimana:

    Dtp = kepadatan penduduk “tanpa proyek” pada waktu tiP0 = jumlah penduduk pada waktu acuan

    rtp = laju tahunan penduduk “tanpa proyek” (didapatkan darilaporan statistik, sebaiknya untuk periode 10 tahun)

    t = periode waktu perhitungan ti – t0 (tahun)

    Ltot = luas total daerah desa atau kecamatan (km2)

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    19/23

    Kepadatan penduduk “dengan proyek” dihitung dengan rumus:

    P0 (1 + rdp)t

    Ddp = Ltot - Li

    dimana:

    Ddp = kepadatan penduduk “dengan proyek” pada waktu t

    P0 = jumlah penduduk pada waktu acuan

    rdp = laju tahunan penduduk “dengan proyek”

    t = periode waktu perhitungan

    Ltot = luas total daerah desa atau kecamatan (km2)

    Li = luas lahan yang dipakai oleh industri, termasuk lahan untuk kompleks industri,prasarana perumahan dan jalan

    • Dapat diperkirakan pembangunan industri akan menarik imigrasi danmengurangi emigrasi karena bertambahnya lapangan pekerjaan, jadi rdpakan lebih besar daripada r

    tp

    .

    • Dengan penelitian kasus-kasus industri yang sejenis dengan skala dan lokasiyang serupa, maka dapat diperkirakan nilai rdp.

    • Dampak industri terhadap kepadatan penduduk adalah:

     Δ D = Ddp - Dtp

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    20/23

    Penurunan produksi hasil pertanian

    • Luas daerah pertanian desa tempat proyek ialah 800 ha yang terdiri atas:

    - 400 ha dengan pengairan teknis, dapat ditanami padi 2 x setahun

    - 200 ha sawah tadah hujan, ditanami padi pada musim hujan dan jagung pada musim kemarau

    - 200 ha lahan kering, ditanami singkong sekali setahun

    • Terdapat juga 100 ha pekarangan.

    • Produksi dalam tahun 1985 ialah padi 3 ton/ha, jagung 1,5 ton/ha dansingkong 9 ton/ha.

    • Dengan adanya intensifikasi padi, produksi padi antara 1975 – 1985menunjukkan laju kenaikan 3% per tahun.

    • Produksi jagung dan singkong menunjukkan keadaan yang statis.• Data statistik tentang produksi pekarangan tidak ada dan dianggap

    produksinya tidak meningkat.

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    21/23

    • Dengan menumpangtindihkan peta desa dan peta proyek, diketahui industridan prasarananya (dengan luas 150 ha) akan menempati lahan sawah denganpengairan teknis 100 ha, sawah tadah hujan 25 ha, lahan pertanian kering 15ha dan pekarangan 10 ha.

    • Perhitungan dampak pada tahun 1995 adalah sbb:

    a. Produksi padi

    Th. 1985: Pr = (400 x 2 + 200) ha x 3 ton/ha = 3000 ton

    Th. 1995: Prtp = 3000 x (1 + 0,03)10 ton = 4032 ton

    Prdp = [(1000 – (2 x 100 + 25)] ha x 3 x 1,0310 ton/ha = 3125 ton

    • Dampak industri terhadap produksi padi: (3125 – 4032) ton = -907 ton

    • Harga padi di desa itu Rp 150/kg sehingga dampak dalam rupiah:

    -907000 x Rp 150 = -Rp 136.050.000Jadi dampak industri pada tahun 1995 ialah menurunkan produksi padisebesar 907 ton/tahun atau Rp 136.050.000/tahun

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    22/23

    b. Produksi jagung

    Th. 1985: Pr = 200 ha x 1,5 ton/ha = 300 ton

    Th. 1995: Prtp = 200 ha x 1,5 ton/ha = 300 ton

    Prdp = (200 - 25) ha x 1,5 ton/ha = 262,5 ton

    • Dampak industri terhadap produksi jagung: (262,5 – 300) ton = -37,5 ton

    • Harga jagung di desa itu Rp 120/kg sehingga dampak dalam rupiah:

    -37500 x Rp 120 = -Rp 4.500.000/tahun

    c. Produksi singkong

    Th. 1985: Pr = 200 ha x 9 ton/ha = 1800 ton

    Th. 1995: Prtp = 200 ha x 9 ton/ha = 1800 ton

    Prdp = (200 - 15) ha x 9 ton/ha = 1665 ton

    • Dampak industri terhadap produksi jagung: (1665 – 1800) ton = -135 ton

    • Harga singkong di desa itu Rp 40/kg sehingga dampak dalam rupiah:

    -135000 x Rp 40 = -Rp 5.400.000/tahun

  • 8/20/2019 AMDAL Prakiraan Dampak Compatibility Mode

    23/23

    b. Produksi pekarangan

    Pekarangan adalah lahan di sekitar rumah yang ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Untuk memudahkan perhitungan tidak dihitung produksimasing-masing tanaman, melainkan produksi per satuan luas dalam rupiah.

    Wawancara dengan penduduk menunjukkan hasil bersih rata-ratapekarangan adalah Rp 45/m2 /tahun.

    Th. 1985: Pr = 100 ha x Rp 45/m2 /tahun = Rp 45.000.000/tahun

    Th. 1995: Prtp = 100 ha x Rp 45/m2 /tahun = Rp 45.000.000/tahun

    Prdp = (100 - 10) ha x Rp 45/m2 /tahun = Rp 40.500.000/tahun

    Dampak industri terhadap produksi jagung: Rp 4.500.000/tahun

    • Dampak total industri terhadap produksi pertanian adalah penurunansebesar:

    Rp 136.050.000 + Rp 4.500.000 + Rp 5.400.000 + Rp 4.500.000

    = Rp 150.450.000/tahun