38
1 Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun (2007-2011) No Tahu n Laki- laki Perempua n Jumla h Rasio Jenis Kelamin 1 2007 702 869 1571 80.78 2 2008 884 945 1829 93.54 3 2009 1034 1121 2155 92.23 4 2010 1297 1322 2619 98.10 5 2011 1394 1571 2965 88.73 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten 2007,2008,2009,2010,2011, Untuk tingkat kesejahteraan keluarga di Desa Raka tahun 2007- 2011 terbagi dalam 4 tahap yang jumlahnya dapat dilihat Tabel 2.4. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga Sejahtera (2007-2011). Tahun Pra KS KS I KS II KS III + KS III plus Total 2007 102 73 92 64 331 2008 121 88 110 72 391 2009 126 89 121 58 394 2010 154 102 131 67 454 2011 172 123 129 73 497 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ana 2007,2008,2009,2010,2011, Demikian halnya dengan persentase jumlah kepala keluarga

Analisa Air Baku

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa Air Baku

Citation preview

1

Tabel 2.3. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun (2007-2011)NoTahunLaki-lakiPerempuanJumlahRasio Jenis Kelamin

12007702869157180.78

22008884945182993.54

3200910341121215592.23

4201012971322261998.10

5201113941571296588.73

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten 2007,2008,2009,2010,2011,

Untuk tingkat kesejahteraan keluarga di Desa Raka tahun 2007- 2011 terbagi dalam 4 tahap yang jumlahnya dapat dilihat Tabel 2.4. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga Sejahtera (2007-2011).TahunPra KSKS IKS IIKS III + KS III plusTotal

2007102739264331

20081218811072391

20091268912158394

201015410213167454

201117212312973497

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Ana 2007,2008,2009,2010,2011,Demikian halnya dengan persentase jumlah kepala keluarga Tabel 2.5. Persentase Jumlah Kepala Keluarga Menurut Pentahapan Keluarga Sejahtera (2007-2011).TahunPra KSKS IKS IIKS III + KS III plusTotal

200731222819100

200831232818100

200932223115100

201034222915100

201134252615100

Total16211414282100

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Anaa 2007,2008,2009,2010,2011,

Berdasarkan data tingkat kesejahteraan penduduk Desa Raka diperoleh bahwa keluarga yang berada pada tingkat Keluarga Sejahtera ( KS I, KS II dan KS III + KS III plus ) jumlahnya 20 % Dari tahun 2007 2011.Tabel 2.6. Banyaknya Sekolah,Guru,Murid Dan Rasio Murid Dan Guru di Lingkungan Desa Raka

Jenjang PendidikanStatusSekolahGuruMuridRasio Guru - Murid

TKNegeri14276.75

Swasta---

SDNegeri22835612.7

Swasta---

SLTPNegeri2686539.6

Swasta---

SLTANegeri12626410.2

Swasta---

Sumber : Dinas PendidikanPemuda Dan Olahraga Dalam angka 2011

Tabel 2.7. Jumlah Pertumbuhan Guru Dan Murid Menurut Rasio Murid Per Guru Tahun (2008-2011).Tabel 2.7 Jumlah Pertumbuhan Guru dan Murid menurut Rasio Murid Guru Per Guru (2008 2011).

TahunGuruMuridJumlahRasio Murid / Guru

2008968729689.1

20099891110099.2

20101051267137212.1

20111261300142610.3

Sumber : Badan Pusat Statistik (2011)

a. Fasilitas KesehatanDesa Raka Merupakan memiliki puskesmas sebagai fasilitas kesehatan yang ada. Adapun untuk tempat pelayanan dan tenaga Kesehatan yang ada dapat dilihat pada tabel berikut 2,8.Tabel 2.8. Banyaknya Tenaga Kesehatan Puskesmas Desa Raka Tahun 2011Tenaga KesehatanJumlahTenaga yang adaTempat pelayananJumlah

Dokter umum224

Bidan15419

Perawat10515

Jumlah271133

Sumber :Puskesmas Aba i2011b. Fasilitas Ibadah Perkembangan sarana ibadah dari tahun 2007 2011 mengalami pertambahan dikarenakan adanya fasilitas lain yang menunjang dibanguunya sarana ibadah seperti musholah yang ada disekolah dan peukiman warga dapat dilihat pada tabel 2.9.Tabel 2.9.fasilitas ibadah desa rakadua tahun 2008 - 2011TahunMesjidGerejaPura/Vihara

20082--

20092--

20103--

20113--

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Aba (2011)

Tabel 3.1 Jumlah Kebutuhan Air Maksimum Per Orang Per Hari Menurut Kelompok Jumlah Penduduk.Jumlah Penduduk (satuan : 10.000)Kebutuhan Air (1 / orang / hari )

Kurang dari 11 55 1010 3030 100Lebih dari 100 150 300200 350250 400300 450350 500Lebih dari 400

Sumber : Sularso, 1991

Sumber :Perencanaan Rancangan Teknik Sistem Penyediaan Air Minum,SNI 2002

a. Kebutuhan Air Non Domestik ( Non Rumah Tangga )Kebutuhan air non domestik ditentukan oleh adanya konsumen non domestik.Kebutuhan ini terdiri dari kebutuhan untuk perkantoran dan tempat ibadah, prasarana pendidikan dan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.5.Tabel 4.5. Kebutuhan Air Non DomestikNoJenis PelayananKebutuhan Air

1Sekolah2 ltr/murid/hr

2Rumah Sakit200 ltr/tempat tidur/hr

3Puskesmas2 m/unit/hr

4MesjidSampai 2 m/unit/hr

5Kantor10 ltr/pegawai/hr

6Pasar12 m/hektar/hr

7Hotel90 ltr/tempat tidur/hr

8Rumah Makan100 ltr/tempat duduk/hr

Sumber : Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. 2005

B. Metode Perhitungan Jumlah PendudukBeberapa metode untuk memperkirakan pertambahan penduduk yang akan di kemukakan pada perencanaan ini,dalam perhitungan awal penulis mengambil data awal yakni tahun 2007 dan data akhir tahun 2011 hal ini dikarenakan data tahun 2012 belum mencukupi angka setahun adapun metode yang di gunakan yaitu :

1. Metode AritmetikMetode ini biasa juga di sebut metode rata-rata hitung, metode aritmetika digunakan apabila data berkala menunjukan jumlah penambahan (Absolute Number) yang relatif sama tiap tahunnya.Rumus Metode Arimetik adalah :

.

A. Prediksi Jumlah PendudukParameter dalam menganalisis tingkat kebutuhan air bersih suatu daerah yang paling berpengaruh adalah jumlah penduduk, Oleh karena itu memproyeksi tingkat pertumbuhan penduduk harus diprioritaskan, adapun hal-hal yang mempengaruhi jumlah penduduk adalah angka kelahiran, urbanisasi dan laju pertumbuhan penduduk yang tak terduga.Perkiraan penduduk dibuat untuk mengetahui jumlah dan perkembangan penduduk tiap tahun sampai akhir tahun perencanaan yang di inginkan (dalam perencanaan ini di rencanakan sampai tahun 2021) dengan demikian dapat menentukan besar kebutuhan fasilitas yang di harapkan, dalam hal ini fasilitas kebutuhan air bersih.Jumlah penduduk Desa Rakatahun 2007 adalah sebesar 1.571jiwa sedangkan pada tahun 2011 sebesar 2.965jiwa. bila di amati, perkembangan penduduk Desa Rakadua, menunjukan bahwa jumlah penduduk Desa Raka mengalami pertambahan rata-rata pertahun sebesar 2.78 %.dari tahun 2007-2011 dari nilai rata-rata keseluruhan jumlah penduduk tahun 2007-2011 dibagi jumlah tahun data.Untuk memperkirakan besarnya pertambahan jumlah penduduk di masa yang akan datang sesuai dengan tahun perencanaan, perhitungan akan di lakukan atas dasar data-data yang telah ada. Adapun metode-metode perhitungan jumlah penduduk untuk masa yang akan datang seperti telah di bahas pada bab sebelumnya yaitu Metode Aritmatik, Metode Geometrik, dan Metode Least Square sebagai berikut :a. Perhitungan Metode ArithmatikUntuk menghitung jumlah penduduk dengan metode Arithmatik menggunakan rumus :Po= Pn ka ( Tn-To )

Ka= Berdasarakan data 2007 - 2011

Ka=

= = 349 jiwa/tahunPo= Pn ka ( Tn-To )P2007= P2011 0.349 (2011-2007)= 2.965 0.349 (4)=2,963.6 jiwa

b. Perhitungan Metode GeometrikUntuk menghitung jumlah penduduk dengan metode geometrik, menggunakan rumus sebagai berikut : Rumus Metode Geometrik adalah : Pn= Po ( 1 + r)n

Berdasarakan data tahun 2007-2011

Maka r =

==2.78 %

Pn= Po ( 1 + r)nP2011 = P2007[( 1 +(2.78 %)]2011-2007

P2007= = 2,657 jiwa

Tabel 6.2. Hasil Perhitungan Dari Perbandingan 2 Metode NoTahunStatistik jumlah pendudukHasil perhitungan mundur

ArithmatikGeometrik

120071.5712,963.62,657

220081.8292,963.92,730

320092.1552,964.32,807

420102.6192,964.62,885

520112.9652,9652,965

Sumber :hasil pengolahan data 2012

d. Perhitungan Metode KorelasiDari tabel di atas, dapat di lihat perbedaan hasil perhitungan dari ketiga metode, dimana perbedaannya terdapat pada rumus yang digunakan. Untuk menentukan metode mana yang akan di pakai dalam menganalisa tingkat kebutuhan air bersih di wilayah perkotaan, maka hasil perhitungan tersebut di atas di analisis dengan cara menghitung koefisien korelasi masing-masing metode. koefisien korelasi :

r=Hasil perhitungan koefisien korelasi dari dua metode perhitungan tesebut dapat di lihat pada tabel 6.3.Tabel 6.3. Koefisien Korelasi Metode ArithmetikaTahunStatistikJumlah penduduk (Xi)Hasil perhitungan Arithmatik YiX= (Xi) (rata-rata)Y= (yi) (rata-rata)X2Y2X.Y

20071.5712.963.6-0.56900.32376100

20081.8292.963.9-0.31100.09672100

20092.1552.964.30.0150.0010.00022502.25000E-10

20102.6192.964.60.4290.0010.22944102.29441E-07

20112.9652.9650.8250.0010.68062506.80625E-07

11.13914.821.41.33077309.10291E-07

Rata22.1402.964

Koefisien Korelasi0.000455583

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

Sehingga dapat di hitung sebagai berikut :

r =

r=r= 0.000455583

Tabel 6.4. Koefisien Korelasi Metode GeometrikTahunStatistic Jumlah penduduk (Xi)Hasil prhitungan geometrik YiX= (Xi) (rata-rata)Y= (yi) (rata-rata)X2Y2X.Y

20071.5712,657-0.569-0.2730.3237610.0745290.024129584

20081.8292,730-0.311-0.2000.0967210.0400000.00386884

20092.1552,8070.015-0.1230.0002250.0151293.40402E-06

20102.6192,8850.429-0.0450.2294410.0020250.000464618

20112.9652,9650.8250.0350.6806250.0012250.000833766

11.13914.6461.3307730.1329080.029300211

Rata22.1402.930

Koefisien Korelasi0.069669581

Sumber Sumber: Hasil Pengolahan Data 2012

r=

r=r=0.069669581

Tabel 6.6 Hasil Perhitungan Koefisien KorelasiNoMetodeKoefisien korelasiKeterangan

1Arithmatik0.000455583

2Geometric0.069669581Terdekat

Sumber :Hasil Pengolahan Data 2012

Oleh karena koefisien korelasi metode geometrik lebih besar dari metode arithmetik maka kecenderungan pertumbuhan penduduk di anggap mengikuti kecenderungan geometrikBerdasarkan perbandingan nilai K diatas maka di pilih nilai yang paling mendekati 1 yaitu metode geometrik dan selanjutnya di proyeksikan jumlah penduduk Desa Raka menggunakan Metode Geometric selama 10 tahun (2011-2021) adalah sebagai berikut :

Pn=Po (1 + r )n

r=

==2.78 %Maka perhitungan Geometrik untuk proyeksi 10 tahun kedepan (2011-2021)Pn=Po (1 + r )n2021=2965[1 + (2.78 %)]102021=2965( 1,0278)102021=3.900Tabel 6.7 Proyeksi Jumlah Penduduk Desa Rakadua Dengan Metode GeometrikNoTahunJumlah Penduduk (jiwa)

120112965

220123047

320133132

420143219

520153309

620163401

720173495

820183592

920193692

1020203795

1120213900

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

B. Analisa Kebutuhan Air Bersih Dalam menganalisa kebutuhan air bersih suatu daerah yang paling berpengaruh adalah jumlah penduduk yang akan di layani dan angka standar kebutuhan air 1. Kebutuhan Air DomestikAnalisis kebutuhan air domestik (Rumah tangga) dihitung berdasarkan sambungan (SR) dan konsumsi hidran umum (HU).a. Sambungan Rumah (SR)Berdasarkan data tingkat kesejahteraan penduduk Desa diperoleh bahwa k Raka keluarga yang berada pada tingkat Keluarga Sejahtera ( KS I, KS II dan KS III + KS III plus ) jumlahnya 3.38 % Dari tahun 2007 2011. Atas dasar ini maka direncanakan jumlah penduduk yang mendapat sambungan rumah 4 % pada awal perencanaan dengan asumsi semakin lama semakin baik tingkat kehidupan masyarakat. Sehingga analisis perhitungan tersebut adalah sebagai berikut:Untuk tahun 2011Jumlah penduduk=2965 jiwa% penduduk yang dilayani=4%Jumlah penduduk yang dilayani=4% x 2965 jiwa= 118.6jiwaJatah Ket. Kebutuhan air untuk 1 KK = 1000 ltr/hr1 KK = 5 jiwaPemberian airtiap 1 orang= 200 ltr/org/hrJumlah kebutuhan air penduduk yang di layani=118.6 x 200/1000= 23.72 m/hari

Tabel 6.8 Jumlah Kebutuhan Air Bersih Melalui Sambungan RumahTahunJumlah Penduduk (jiwa)Penduduk yang dilayaniJatah Pemberian Air (ltr/org/hari)Jumlah Kebutuhan (m/hari)

(%)(Jiwa)

2011296510118.620023.72

201230474.5137.120027.42

201331325156.620031.32

201432195.5177.020035.40

201533096198.520039.70

201634016.5221.120044.22

201734957244.720048.94

201835927.5269.420053.88

201936928295.420059.08

202037958.5322.620064.52

202139009351.020070.20

Sumber : Hasil Analisis Data 2012

b. Kebutuhan Hidran Umum (HU)Persentase penduduk dengan tingkat keluarga sejahtera (Pra KS dan KS I) yaitu 2.76%. Persentase Penduduk yang mendapat pelayanan air bersih melalui hidran umum disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan keluarga yang berada pada tingkat Pra KS dan KS I. Dalam perencanaan ditentukan 3% dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2011 dan tingkat kesejahteraan penduduk bertambah sehingga persentase menurun menjadi 11%dari pada akhir tahun perencanaan. Jatah pemberian air bersih untuk kran umum tetap yaitu 30 ltr/org/hari.Analisis perhitungan untuk kebutuhan hidran umum Untuk tahun 2011 Jumlah penduduk= 2965 jiwa% penduduk yang dilayani= 3%Jumlah penduduk yang dilayani= 3% x 2965 jiwa= 89.0jiwaJatah pemberian air untuk hidran umum= 30 ltr/org/hrJumlah kebutuhan= 89.0 x 30/1000= 2.67 m/hariTabel 6.9 Jumlah Kebutuhan Air Bersih Melalui Sambungan Hidran UmumTahunJumlah Penduduk (jiwa)Penduduk yang dilayaniJatah Pemberian Air (ltr/org/hari)Jumlah Kebutuhan (m/hari)

(%)(Jiwa)

20112965389.0302.67

201230473.5106.6303.20

201331324125.3303.76

201432194.5144.9304.35

201533095165.5304.97

201634015.5187.1305.61

201734956209.7306.29

201835926.5233.5307.01

201936927258.4307.75

202037957.5284.6308.54

202139008312.0309.36

Sumber : Hasil Analisis Data 20122. Kebutuhan Air Non Domestik Kebutuhan air non domestik merupakan kebutuhan yang terdiri dari kebutuha sarana dan prasarana seperti pendidikan,kesehatan, peribadatan dan perkantoran.a. Fasilitas KesehatanFasilitas kesehatan dapat ditentukan dengan cara menentukan jumlah puskesmas dan jatah pemberian air bersih sebanyak 2 m/unit/hari. Jumlah puskesmas yang ada hanya memiliki 1 (satu) buah bangunan adapun fariabel untuk jumlah kebutuhan air bersh sebanyak 2m/unit/hr sampai dengan tahun 2021.b. Fasilitas pendidikanBerdasarkan jumlah guru dan murid sekolah Desa Raka di peroleh persentase jumlah guru dan murid dati total yang ada pada tahun 2008. Jumlah Penduduk = 1829Jumlah guru dan murid= 968Persentase guru dan murid= 1829/968 x 100%= 52.92 %

Tabel 6.10 Persentase Jumlah Guru Dan Murid terhadap Jumlah Penduduk Tahun 2008 - 2011TahunJumlahTotal Guru dan Murid% dari total penduduk

PendudukGuruMurid

200818299687296852.92

2009215598911100946.82

201026191051267137252.38

201129651261300142648.09

Sumber : Hasil AnalisisData 2012

Dalam perencanaan ini ditentukan jumlah guru dan murid pada awal rencana untuk Desa Raka48.1 %dan akan meningkat menjadi 58% ( asumsi) Pada Akhir tahun Proyeksi tahun 2021. Dan untuk jatah pemberian air bersih untuk fasilitas pendidikan adalah 2 liter/org/hari.Untuk tahun 2011Jumlah penduduk = 2965Persentase rencana guru dan murid=48.1 %Jumlah rencana guru dan murid=48.09% x 2965=1426 jiwaJumlah kebutuhan air= 1426 x 2 / 1000= 2.85 m/hr

Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan pada tahun selanjutnya dihitung dengan cara yang sama dan dapat dilihat pada tabel 6.11.Tabel 6.11 Jumlah Air Bersih untuk Fasilitas PendidikanTahunJumlah Penduduk (Jiwa)Jumlah Guru Dan MuridJatah pemberian Air (ltr/org/hr)Jumlah Kebutuhan Air (m/hr)

%Jiwa

2011296548.1142622.85

2012304749149322.99

2013313250156623.13

2014321951164223.28

2015330952172123.44

2016340153180323.61

2017349554188723.77

2018359255197623.95

2019369256206824.14

2020379557216324.33

2021390058226224.52

Sumber : Hasil Analisis Data 2012

c. Fasilitas IbadahDi desa Rakadua hanya terdapat 3 buah sarana ibadah yakni 1 masjid dan 2 mushollah, dilihat dari kondisi wilayah Desa hanya akan bertambah 6 buah fasilitas ibadah ditahun 2021 yang hanya berupa masjid dan musholah.Adapun perencanaan awal untuk tahun 2011 sebanyak 3 buah.Untuk tahun 2011Jumlah mesjid dan musholah = 3Jatah pemberian air bersih =2 m/bgn/hrKebutuhan air = 3 x 2 = 6 m/bgn/hrAdapun perencanaan untuk tahun 2021Jumlah mesjid dan musholah = 6Jatah pemberian air bersih = 2 m/bgn/hrKebutuhan air = 6 x 2 = 12 m/bgn/hr

Tabel 6.12 Kebutuhan Air Untuk Fasilitas IbadahTahunJumlah Mesjid dan Mushollah (bh)Jatah air M/bgn/hariKebutuhan air M/bgn/hari

2011326

2012326

2013326

2014428

2015428

2016428

20175210

20185210

20195210

20206212

20216212

Sumber : Hasil Analisis Data 2012

d. Kehilangan airKehilangan air terdiri dari :a). Kehilangan air pada pipa induk distribusi karena kebocoran atau pemakaian air yang tidak terkontrolb).Pemakaian air yang terus menerus untuk pemeliharaan sistim distribusic). Kehilangan air dalam instalasi pengolahan air bersih.Kehilangan air seperti yang tersebut diatas pada umumnya berkisar 20% dari kebutuhan air domestic dan non domestic. Perincian pemakaian air bersih rata-rata Desa Rakadua pada tahun 2021 dapat dilihat pada tabel 6.13.

Tabel 6.13 Rekapitulasi Air Bersih Domestik Dan Non Domestik Tahun 2021.Jenis KebutuhanJumlah Kebutuhan

DOMESTIK

1. Sambungan Rumah (SR)70.20m/hari

2. Hidran Umum (HU)9.36m/hari

NON DOMESTIK

1. Fasilitas kesehatan2m/hari

2. Fasilitas pendidikan45.2m/hari

3. Fasilitas ibadah12m/hari

JUMLAH SEMENTARA138.76m/hari

Kehilangan distribusi 20%27.75m/hari

PEMAKAIAN RATA-RATA116.51m/hari

TOTAL KEBUTUHAN0.83333ltr/dtk

Sumber : Hasil Analisis Data 2012

Kebutuhan air bersih pada jam puncak dipergunakan untuk analisis rencana cakupan pelayanan yaitu sebesar 37.5% dari jumlah penduduk tahun 2021 dan berdasarkan kebutuhan domestik dan non domestik, maka kebutuhan harian maksimum dan kebutuhan jam puncak untuk tahun 2021 adalah sebagai berikut :Kebutuhan harian maksimum = Qharian rata-rata xfhm= 0.83333 ltr/dtk x1.1= 0.91666ltr/dtkKebutuhan jam puncak = Qharian rata-rata xfjm= 0.83333 ltr/dtk x1.5= 1.249995 ltr/dtk= 0.001249995 m/dtk

Ciri Ciri Dan Mutu AirAda beberapa kriteria tentang air bersih yang memenuhi persyaratan fisik, kimiawi, mikrobiologis. Hal tersebut dicantumkan dalam standar kualitas air diperairan umum yang dipergunakan sebagai sumber air baku Sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tanggal 14 Desember 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air.Hasil analisis Sumber Mata Air Laboea Dinyatakan Memenuhi Syarat yang Sesui Dengan Yang ditetapkan oleh dinas kesehatan untuk kualitas air bersih berdasarkan PERMENKES NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010.Berdasarkan hasil Analisis UjiLaboratorium Biologi UNHALU yang diperoleh dapat diliat pada tabel 6.20.

Hasil Analisis Uji Laboratorium Sampel Air Mata Air NoParameter UjiSatuanHasilMetodeBaku Mutu Air

AFISIK

1Bau-Tdk BerbauOrganoleptikTdk Berbau

2Warna-5Perbandingan Visual15

3Zat Padat Tersuspensi (TSS)mg/L2.21Gravimetri-

4KekeruhanNTU1.02Nephelometrik5

BKIMIA

1pH8.16pH Meter7.85

2Besimg/L2.6AAS0.3

3Kesadahanmg/L85Titrimetri500

4Manganmg/L0.05AAS0.4

5Almuniummg/L0.15AAS0.3

6Sulfatmg/L10Spaktrofotometrik250

7Nitrat (NO3)mg/L0.3Spaktrofotometrik3

8Nitrit (NO2)mg/L1.6Spaktrofotometrik50

9Arsen (As)mg/L0.006AAS0.01

10Fluorida(F)mg/L0.52AAS1.5

11Total Cromium (Cr)mg/L0.004AAS0.05

12Sianida (CN)mg/L0.001AAS0.07

13Klorida (Cl)mg/L59Titrimetri250

14Amonia (NH3)mg/L0.89Spaktrofotometrik1.5

15Kadmium (Cd)mg/L0.0005AAS0.003

16Tembaga (Cu)mg/L0.85AAS2

17Seng (Zn)mg/L0.95AAS3

18Zat Organik (KMnO4)mg/L0.79Spaktrofotometrik10

CBIOLOGI

1ColiformSel/100mL00Memenuhi Syarat

2EscherichianColi00Memenuhi Syarat

Sumber : Hasil Analisis Uji Laboratorium Universitas Haluoleo, 2012

Hasil analisis Laboratorium dijabarkan sebagai berikut :1. BauPengukuran bau pada mata air Laboea memperolehhasil menyatakan tdak berbau, hasil tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I, II dan III yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.2. Zat Padat Tersuspensi (TDS)Pengukuran padatan tersuspensi mata air Laboea memperoleh hasil 2.21 mg/L berdasarkan kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.3. Warna Berdasarkan perbandingan visual untuk warna air mata air Laboea masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.4. Kekeruhan Pengukuran kekeruhan mata air Laboea memperlihatkan hasil 1.20 NTU. Tingkat kekeruhan tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.5. Keasaman Air (pH Air)Nilai pH mata air laboea tergolong netral air hal ini ditunjukkan dengan nilai pH air 8.16, dengan nilai pH tersebut memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I sampai IV yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.

6. Kesadahan Pengukuran kesadahan mata air Laboea memperlihatkan hasil 85 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.7. ManganPengukuran Zat mangan mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.05 mg/L. nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I,II dan III yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.8. AluminiumPengukuran zat aluminium mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.15 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.9. SulfatPengukuran sulfat mata air Laboea memperlihatkan hasil 10 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I. II, II dan IV yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.10. Arsen (As) Pengukuran zat arsen (As) mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.006 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.11. Fluorida(F) Pengukuran zat fluorida mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.52 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.12. Total Kromium (Cr) Pengukuran zat Kromium mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.004 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.13. Sianida (CN) Pengukuran zat Sianida (CN) mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.001 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.14. Klorida (Cl)Pengukuran zat Klorida (Cl) mata air Laboea memperlihatkan hasil 59 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.

15. Amonia (NH3)Pengukuran zat Amonia (NH3)mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.89 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.16. Kadmium (Cd) Pengukuran Kadmium (Cd) mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.0005 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I. II, II dan IV yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.17. Tembaga (Cu) Pengukuran zat Tembaga (Cu) mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.85 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.18. Seng (Zn) Pengukuran zat Seng (Zn) mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.95 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I dan II yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.19. Zat Organik (KMnO4)Pengukuranzat Organik (KMnO4)mata air Laboea memperlihatkan hasil 0.79 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi lainnya.20. ColiformPengukuran zat Coliform mata air Laboea memperlihatkan hasil 0 mg/L. Nilai tersebut masih memenuhi kriteria kualitas air berdasarkan kelas menurut PP No.82 Tahun 2001 yaitu kelas I yaitu yang dapat digunakan sebagai air minum atau konsumsi dan kegiatan lainnya.21. EscherichianColi

Sheet1NoUraianKategori Kota berdasar Jumlah Pendududuk (Jiwa)> 1.000.000500.000 s/d100.000 s/d20.000 s/d< 20.0001.000.000500.000100.000MetropolitanBesarSedangKecilDesa1Konsumsi unit19017015013039sambungan rumah(SR) ltr/org/hr2Konsumsi unit Hidran3030303030Umum (KU) ltr/org/hr3Konsumen Unit non20 - 3020 - 3020 - 3020 - 3020 - 30Domestik4Kehilangan Air (%)20 - 3020 - 3020 - 3020 - 3020 - 305Faktor Maksimum Day1.11.11.11.11.16Faktor Peak - Hour1.51.51.51.51.57Jumlah Jiwa per SR5566108Jumlah Jiwa Per HU100100100100-2002009Sisa tekanan di1010101010jaringan distribusi (mka)10Jam Operasi242424242411Volume Reservoir (%)2020202020(mak day demand)12SR : HU50 : 50 s/d 50 : 50 s/d 80:207020 70:30 80:20