123

Click here to load reader

Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ryan Pramanda - Universitas Samudra Langsa

Citation preview

Page 1: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR

MUDA (PIM) ACEH UTARA

Tugas Akhir

Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat

Yang diperlukan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana

OLEH :

NAMA : RYAN PRAMANDA

NPM : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

TAHUN 2012

Page 2: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN

METODE BALANCE SCORECARD PADA PT. PUPUK

ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA

SKRIPSI

OLEH :

NAMA : RYAN PRAMANDA

NPM : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

TAHUN 2012

Page 3: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

PENGESAHAN FAKULTAS

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK

ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA

Oleh:

NAMA : RYAN PRAMANDA

N P M : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

Langsa, 23 Nopember 2012

Menyetujui,

Mengetahui/Disahkan oleh:

Pembimbing Utama

Ir. BURHANUDDIN, AB

NIDN: 0101016001

Co. Pembimbing

DEWIYANA, ST. MT

NIDN: 0115077905

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Samudra Langsa

RULINA RITA, ST. MT.

NIDN: 0130096701

Ketua Jurusan

Teknik Industri

JAMALUDDIN, ST. MT.

NIDN: 0127117102

Page 4: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

PENGESAHAN JURUSAN

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK

ISKANDAR MUDA (PIM) ACEH UTARA

Oleh:

NAMA : RYAN PRAMANDA

N P M : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

Langsa, 23 Nopember 2012

Menyetujui,

Penguji I Penguji II Penguji III

Ir. Yusuf Bambang WYS, MM Nurmalawati, ST. MT Mahyuddin, ST

NIDN: 19910511053 NIDN: 0118107401 NIDN: 102047402

Diketahui oleh:

Ketua Jurusan Teknik Industri

JAMALUDDIN, ST. MT NIDN: 0127117102

Pembimbing Utama

Ir. BURHANUDDIN, AB

NIDN: 0101016001

Co. Pembimbing

DEWIYANA, ST. MT

NIDN: 0115077905

Page 5: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang

tidak diketahui oleh hamba-Nya berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan

skripsi. Serta shalawat kepada Rasulullah SAW yang membawa pelita bagi dunia.

Skripsi ini adalah rangkaian dari sebahagian persyaratan akademik bagi setiap

mahasiswa sarjana Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Samudra

Langsa, membahas data hasil setelah penelitian dalam bentuk laporan yang

disampaikan pada sidang meja hijau, penulis menyadari bahwa tulisan ini masih

jauh dari kesempurnaan. Dengan segala kerendahan hati penulis menerima kritik

dan saran yang baik demi sempurnanya skripsi ini.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teramat mulia Ibunda dan

Ayahanda tercinta yang senantiasa mendoakan keberhasilan penulis, serta ucapan

terima kasih juga penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Ir. Burhanuddin AB, selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dewiyana,

ST. MT., selaku Dosen Pembimbing II.

2. Bapak Jamaluddin ST. MT., Ketua Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Samudra Langsa.

3. Bapak Ir. Yusuf Bambang WYS, MM., Ibu Nurmalawati, ST.MT., dan bapak

M. Thaib Hasan ST. MT., selaku dosen pembahas.

4. Bapak dan ibu karyawan yang memberi masukkan dalam penyelesaian skripsi

dari penelitian pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca umumnya.

Langsa, 23 Nopember 2012

RYAN PRAMANDA

Page 6: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

ABSTRAK

Balanced Scorecard adalah salah satu alternatife pengukuran kinerja yang

bertujuan menggabungkan ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Terdapat

empat aspek yaitu perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses

bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran kinerja PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dari laporan keuangan, data karyawan, data pelanggan, data

proses produksi pupuk dan kuesioner dari laporan tahunan PT. Pupuk Iskandar

Muda periode tahun 2009, 2010, 2011.

Populasinya adalah seluruh pelanggan dan karyawan PT. Pupuk Iskandar

Muda, sedangkan sampel yang diambil masing-masing adalah 38 responden untuk

pelanggan dan karyawan. Hasil kuesioner tersebut telah diuji validitas dan

reliabilitasnya dengan menggunakan aplikasi SPSS versi 16 untuk menentukan

skor tingkat kepuasan pelanggan dan karyawan menggunakan interval skala likert.

dan rumusan-rumusan Balanced Scorecard.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kinerja PT. Pupuk

Iskandar Muda dengan menggunakan konsep Balanced Scorecard.

Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa perspektif keuangan

mengalami peningkatan untuk mencapai laba optimal adalah skor A. Perspektif

konsumen tidak dapat meningkatkan market share yaitu skor C. Perspektif bisnis

internal menggunakan rasio layanan purna menunjukkan peningkatan efektivitas,

efisiensi dan ketepatan proses transaksi yaitu skor A. Kemudian, perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan menunjukkan peningkatan produktifitas karyawan

hal ini mempengaruhi peningkatan tingkat kepuasan karyawan yang menghasilkan

kategori baik yaitu skor B.

Kata Kunci: Balanced Scorecard, kinerja perusahaan, perspektif keuangan,

perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan, produktivitas.

Page 7: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

ABSTRACT

The Balanced Scorecard is one of the alternative performance measure

that aims to combine the size of financial and non financial performance. There

are four aspects is a financial perspective, customer perspective, internal

business process perspective, growth and learning perspective performance of

PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) of North Aceh.

The collected of data using primary and secondary data. The primary

data obtained from financial statement, employee data, customer data,

manufacture based fertilizer data and questionnaires from annual reports of

PT. Pupuk Iskandar Muda period in 2009, 2010, 2011.

The population is all customers and employees of PT. Pupuk Iskandar

Muda, while the samples taken, respectively, are 38 respondents to our

customers and the employee. Results of the questionnaire have been tested for

validity and reliability using SPSS version 16th application, to determine the

level of customer satisfaction and employee score using scale likert’s interval.

and balanced scorecard formulation.

This study aimed to find out how the performance of PT. Pupuk

Iskandar Muda by using the Balanced Scorecard concept.

From this research it is known that the financial perspective of the value

increased cost effectiveness to achieve optimal profit is Score A. Consumer

perspective can’t increase market share is score C. Internal business perspective

using completeness ratio showed an increase effectiveness, efficiency and

accuracy of transaction processing is score A. Then, learning and growth

perspective showed increased productivity of employees, this will affect the

increase in employee satisfaction levels to produce good categories is score B.

Keywords: Balanced Scorecard, company achievement, financial perspective,

customers perspective, bussines internal perspective, learnings and

growth perspective, productivity.

Page 8: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN JURUSAN ................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN FAKULTAS ................................................ iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

ABSTRAK ................................................................................................. v

ABSTRACK ................................................................................................ vi

DAFTAR ISI .............................................................................................. vii

DAFTAR TABEL ..................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

LAMPIRAN ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah Penelitian ...................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan Tugas Akhir .......................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................... 5

2.1 Kinerja ...................................................................................... 5

2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja ............................................ 5

2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja .......................................... 6

2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja .............................................. 7

2.2 Balanced Scorecard .................................................................. 7

2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard ...................................... 7

2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard ........................................... 8

2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard .......................................... 9

2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard ....... 9

2.2.5 Model Balanced Scorecard ............................................. 10

Page 9: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

2.3 Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard .................... 11

2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan .......................................... 12

2.3.2 Kinerja Perspektif Konsumen ......................................... 14

2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal .................................... 18

2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan ..................... 20

2.4 Produktivitas ............................................................................. 24

2.5 Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas ........... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 26

3.1 Metode Penelitian ..................................................................... 26

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian ..................................................... 26

3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda .................... 26

3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda ........................ 27

3.2.3 Struktur Organisasi .......................................................... 27

3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea............................................... 29

3.3 Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 34

3.4 Jenis Data .................................................................................. 34

3.5 Metode Analisis ........................................................................ 35

3.5.1 Populasi dan Sampel ...................................................... 35

3.5.2 Analisa Kuantitatif .......................................................... 36

3.5.3 Analisis Kualitatif .......................................................... 37

3.6 Langkah-langkah penelitian ..................................................... 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ........................ 39

4.1 Analisis Pengukuran Kinerja PT. PIM dengan BSC ................ 39

4.1.1 Pengukuran kinerja Keuangan ........................................ 40

4.1.2 Pengukuran kinerja Pelanggan ........................................ 44

4.1.3 Pengukuran kinerja Proses Bisnis Internal ...................... 49

4.1.4 Pengukuran kinerja Pembelajaran dan Pertumbuhan ...... 53

4.2 Hasil Analisis, skor dan upaya Balanced Scorecard PT. PIM . 59

4.2.1 Hasil Analisis Pengukuran Balanced Scorecard ............. 59

4.2.2 Skor Seluruh Perspektif-perspektif ................................. 61

4.2.3 Mengupayakan Dalam Meningkatkan Produktivitas ...... 62

4.3 Perancangan model Balanced Scorecard PT. PIM Aceh Utara 66

4.3.1 Penentuan Tujuan Strategis ............................................. 67

4.3.2 Tolak Ukur Balanced scorecard PT. PIM ..................... 68

Page 10: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................ 78

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 78

5.2 Saran ......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 80

Page 11: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

DAFTAR TABEL

Nomor Nama Tabel Halaman

Tabel 4.1 Nilai Skor .................................................................................... 40

Tabel 4.2 Aspek perspektif keuangan ......................................................... 40

Tabel 4.3 Aspek perspektif pelanggan ........................................................ 44

Tabel 4.4 Aspek perspektif proses bisnis internal ....................................... 49

Tabel 4.5 Aspek perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ...................... 53

Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard....................................... 60

Tabel 4.7 Ketentuan penilaian..................................................................... 61

Tabel 4.8 Hasil Akumulasi Balanced Scorecard ........................................ 61

Page 12: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

DAFTAR GAMBAR

Nomor Nama Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka kerja BSC .............................................................. 11

Gambar 2.2 Perspektif konsumen dalam konsep BSC ............................. 15

Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep BSC ............... 16

Gambar 2.4 Perspektif proses bisnis internal dalam konsep BSC ............ 19

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian .................................................. 38

Gambar 4.1 Diolah, grafik garis ROA ...................................................... 41

Gambar 4.2 Diolah, grafik garis ROI ........................................................ 42

Gambar 4.3 Diolah, grafik garis profit margin ......................................... 43

Gambar 4.4 Diolah, grafik garis current rasio .......................................... 43

Gambar 4.5 Diolah, grafik garis customer acquistion .............................. 45

Gambar 4.6 Diolah, grafik garis customer retention................................. 46

Gambar 4.7 Diolah, grafik garis Profitabilitas konsumen......................... 47

Gambar 4.8 Diolah, grafik garis Procces Innovasi ................................... 50

Gambar 4.9 Diolah, grafik garis Processing Time .................................... 51

Gambar 4.10 Diolah, grafik garis Proses Layanan ..................................... 51

Gambar 4.11 Diolah, grafik garis MCE ...................................................... 53

Gambar 4.12 Diolah, grafik garis Employe Turnover ................................. 54

Gambar 4.13 Diolah, grafik garis Employee Training ................................ 55

Gambar 4.14 Diolah, grafik garis Absenteeism .......................................... 56

Gambar 4.15 Diolah, grafik garis Accident ................................................ 57

Gambar 4.16 Diolah, grafik garis Balanced Scorecard PT. PIM ............... 62

Gambar 4.17 Model Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda ........ 71

Gambar 4.18 Hubungan Sebab akibat Balanced Scorecard PT. PIM ........ 74

Page 13: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

LAMPIRAN

Nomor Nama Lampiran Halaman

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. PIM ......................................................

Lampiran 2 Diagram Proses Urea PIM1 ........................................................

Lampiran 3 Kuesioner Pelanggan ..................................................................

Lampiran 4 Kuesioner Karyawan ..................................................................

Lampiran 5 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS pelanggan ..............

Lampiran 6 Uji validitas dan reabilitas kuesioner SPSS karyawan ...............

Lampiran 7 Kelengkapan lampiran lainnya ...................................................

Lampiran 8 Jadwal Penelitian ........................................................................

Page 14: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB I

PENDAHULUAN

Pada tahap perkembangan terkini, Balanced Scorecard (BSC) telah

dimanfaatkan sebagai basis sistem terpadu pengelolaan kinerja personel. Balanced

Scorecard (BSC) dimanfaatkan untuk memperbaiki kualitas dan sekaligus sebagai

basis pengelolaan kinerja seluruh personel perusahaan. PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang petrokimia

agribisnis dan merupakan produsen pupuk besar di Indonesia, baik pupuk

bersubsidi maupun nonsubsidi. Mengingat negara Indonesia adalah negara agraris

yang besar, maka kita dapat menilai bahwa betapa pentingnya peran perusahaan

ini dalam rangka pemeliharaan ketahanan pangan negara.

1.1 Latar Belakang Masalah

Mengingat pupuk bersubsidi ini merupakan tugas pemerintah dalam rangka

pelayanan publik tentunya harus mengacu kepada prinsip tata kelola perusahaan

yang baik. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran kinerja dari sisi internal PT.

PIM agar dapat mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari produktivitas

produksi pupuk serta sampai pendistribusian pupuk subsidi tersebut.

PT. PIM belum mampu secara objektif menilai beberapa perspektif yang

berhubungan kinerja di dalam perusahaan dan di luar perusahaan. Saat ini PT.

PIM masih melihat kondisi perusahaannya dengan metode Total Score agar

mengembangkan sumber daya pabriknya agar lebih baik pada tiap tahunnya.

Dalam menyelesaikan masalah tersebut agar PT. PIM mampu secara objektif

dapat menilai kinerja keseluruhan dapat dilakukan pengukuran kinerja perusahaan

dengan metode Balanced Scorecard (BSC).

Instruksi Presiden Nomor: 87/Permentan/SR/.130/12/2011 dan instruksi

Gubernur Aceh Nomor: 521.34/89/2012 tentang Kebijakan Kebutuhan Pupuk

Bersubsidi menginstruksikan Menteri dan Kepala Lembaga Pemerintah Non

Departemen tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota seluruh Indonesia

1

Page 15: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani, ketahanan pangan,

pengembangan ekonomi perdesaan dan stabilitas ekonomi nasional. Secara

khusus kepada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara merupakan yang

salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar di Indonesia yang telah

berdiri sejak tahun 1982.

Referensi keilmuan tentang Balanced Scorecard, banyak perusahaan di

Indonesia yang belum memakai Balanced Scorecard sebagai sistem mengukur

meningkatkan kinerja sumber daya pabriknya. Oleh karena itu, penulis berharap

dengan adanya penelitian tentang Balanced Scorecard di perusahaan yang terkait,

dapat memperkenalkan metode untuk meningkatkan kinerja personel, keuangan,

pelanggan, bisnis internal serta tumbuh berkembangnya dalam perusahaan dan

memperbaiki sistem yang berkenaan dengan penyesuaian misi dan visi

perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian sebagai judul skripsi adalah: Analisa Kinerja Produktivitas dengan

Metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh

Utara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah ini adalah

untuk mengetahui bagaimana kinerja produktivitas perusahaan yang diukur

dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM) Aceh Utara.

1.3 Batasan Masalah Penelitian

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengukuran kinerja perspektif keuangan, internal bisnis pembelajaran

dan produksi pupuk adalah data tahun 2009, 2010 dan 2011

2. Pengukuran data perspektif pelanggan, dan karyawan berdasarkan tahun

2012 sedang berjalan.

Page 16: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

3. Pengukuran inisiatif penelitian ini dengan metode Balanced Scorecard,

suatu saran ditujukan bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengukur kinerja aspek-aspek seluruh

perspektif Balanced Scorecard di perusahaan, agar diketahui bobot kepentingan

dari perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal serta

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dalam metode Balanced Scorecard

sehingga dapat diketahui perspektif mana yang sebaiknya diprioritaskan.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini bagi

mahasiswa, perguruaan tinggi dan bagi perusahaan antara lain meliputi:

1. Bagi perusahaan

a. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menolong efektivitas

organisasi dan mendorong penerapan untuk tujuan strategis serta dapat

memberikan masukan berupa pemikiran tentang sistem strategik yang

komprehensif dan seimbang dengan menggunakan Balanced

Scorecard.

b. Memberikan gambaran tentang kinerja perusahaan berdasarkan

kerangka Balanced Scorecard sehingga perusahaan dapat melakukan

upaya yang sesuai untuk meningkatkan produktivitasnya.

c. Memberikan informasi mengenai pengukuran kinerja dengan

menggunakan pendekatan BSC.

2. Bagi Mahasiswa

a. Peneliti mengerti tentang teori dan penerapan ilmu pengetahuan

(knowledge applied) dan kajian ilmiah akademis dalam pemecahan

permasalahan.

b. Peneliti dapat memanfaat ilmu serta teori mengenai analisis Balanced

Scorecard dalam upaya peningkatan produktivitas di perusahaan.

Page 17: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

3. Bagi Perguruan Tinggi

a. Dapat berfungsi sebagai bahan pebelajaran berguna bagi pendidikan

dan penelitian selanjutnya terhadap analisa dengan metode Balanced

Scorecard.

b. Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Jurusan

Teknik Industri Universitas Samudra Langsa.

Page 18: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada Bab ini penulis menguraikan landasan-landasan teori yang berkenaan

dengan penelitian penulis.

2.1 Kinerja

Pengertian Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi

dalam mewujudkan sasaran strategik yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

perilaku yang diharapkan dengan penentuan secara periodik efektifitas

operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran,

standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 1997). Dalam

organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang

telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak memperhatikan kecuali

sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu sering manajer

tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot sehingga

perusahaan/instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan-kesan buruk organisasi

yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda-tanda peringatan adanya

kinerja yang merosot.

Prinsip-prinsip dalam pengukuran kinerja menurut Hansen dan Mowen

(1995) dalam Rosyati dan Hidayati (2004) adalah:

a. Konsistensi dengan tujuan perusahaan.

b. Memiliki adaptabilitas pada kebutuhan.

c. Dapat mengukur aktivitas yang signifikan.

d. Mudah dipublikasikan.

e. Akseptabilitas dari atas ke bawah.

f. Biaya yang digunakan efektif.

g. Tersaji tepat waktu.

2.1.1 Tujuan Pengukuran Kinerja

Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan

dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang

telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang

5

Page 19: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

diinginkan (Mulyadi & Setyawan 1999: 227). Pengukuran kinerja dilakukan pula

untuk menekan perilaku yang tidak semestinya (disfunctional behaviour) dan

untuk mendorong perilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil

kinerja pada waktunya serta imbalan balik yang bersifat intrinsik maupun

ekstrinsik (Mulyadi, 2001:416). Secara umum tujuan dilakukan pengukuran

kinerja adalah untuk (Gordon, 1993 : 36):

1. Meningkatkan motivasi karyawan dalam memberikan kontribusi kepada

organisasi.

2. Memberikan dasar untuk mengevaluasi kualitas kinerja masing-masing

karyawan.

3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan

sebagai dasar untuk menyediakan kriteria seleksi dan evaluasi program

pelatihan dan pengembangan karyawan.

4. Membantu pengambilan keputusan dalam evaluasi hasil yang berkaitan

dengan karyawan, seperti produksi, transfer dan pemberhentian.

2.1.2 Manfaat Pengukuran Kinerja

Bagi organisasi atau perusahaan sendiri, hasil penilaian tersebut sangat

penting artinya dan peranannya dalam pengambilan keputusan tentang berbagai

hal, seperti identifikasi kebutuhan program pendidikan dan pelatihan, rekruitment,

seleksi, program pengenalan, penempatan, promosi, sistem imbalan dan berbagai

aspek lain dari proses dari manajemen sumber daya manusia secara efektif.

Manfaat sistem pengukuran kinerja adalah (Mulyadi & Setyawan, 1999:

212-225):

1. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggannya dan membuat seluruh

personil terlibat dalam upaya pemberi kepuasan kepada pelanggan.

2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari

mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.

3. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong upaya-

upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.

Page 20: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

4. Membuat suatu tujuan strategi yang masanya masih kabur menjadi lebih

kongkrit sehingga mempercepat proses pembelajaran perusahaan.

2.1.3 Tahap Pengukuran Kinerja

Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama yaitu tahap

persiapan dan tahap penilaian (Mulyadi, 2001:420).

a. Tahap persiapan terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:

1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggung

jawab.

2. Penetapan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja.

3. Penilaian kinerja sesungguhnya.

b. Tahap penilaian terdiri dari tiga tahap rinci yaitu:

1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah

ditetapkan sebelumnya.

2. Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya

dari yang ditetapkan dalam standar.

3. Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan

untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

2.2 Balanced Scorecard

2.2.1 Pengertian Balanced Scorecard

Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu Balanced dan Scorecard.

Scorecard artinya kartu skor, maksudnya adalah kartu skor yang akan digunakan

untuk merencanakan skor yang diwujudkan di masa yang akan datang, sedangkan

balanced artinya berimbang, maksudnya adalah untuk menilai kinerja seseorang

dinilai secara berimbang dari dua perspektif yaitu keuangan dan non keuangan,

jangka pendek dan jangka panjang, intern dan eksteren (Mulyadi, 2005:1).

Menurut Hansen dan Mowen (2004 : 509) menyatakan bahwa:

“Balanced Scorecard is responsibility accounting system objectives and

measures for four different perspective: the financial perspective, the customer

perspective, the process perspective, and the learning and growth perspective”.

Page 21: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Balanced Scorecard merupakan pendekatan yang menerjemahkan visi dan strategi

perusahaan ke dalam tujuan-tujuan dan pengukuran-pengukuran yang dilihat dari

empat perspektif serta menerjemahkan visi unit bisnis dan strateginya dan tolak

ukur. Tujuan dan tolak ukur dikembangkan untuk setiap 4 (empat) perspektif

yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses usaha dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

Tujuan dan pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya

penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada,

melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah (top-down) berdasarkan

misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi tersebut harus

diterjemahkan dalam tujuan dan pengukuran yang lebih nyata (Teuku Mirza,

1997: 14).

2.2.2 Sejarah Balanced Scorecard

Balanced Scorecard pertama kali dipublikasikan oleh Robert S. Kaplan dan

David P. Norton pada tahun 1992 dalam sebuah artikel berjudul “Balanced

Scorecard–Measures That Drive Performance”. Pada tahap awal

perkembangannya, BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja

eksekutif. Karena sebelum tahun 1990-an, kinerja eksekutif lebih cenderung

diukur dari perspektif keuangan, padahal ukuran kinerja keuangan mengandalkan

informasi yang dihasilkan dari sistem akuntansi yang berjangka pendek.

Akibatnya para eksekutif lebih terfokus mewujudkan kinerja jangka pendek.

Mulai pertengahan tahun 1993, Renaissance Solution, Inc menerapkan

Balanced Scorecard sebagai sarana untuk menerjemahkan dan

mengimplementasikan strateginya di berbagai perusahaan kliennya. Sejak saat itu,

BSC tidak hanya digunakan sebagai sistem pengukuran kinerja, namun lebih BSC

disamping digunakan untuk menghasilkan rencana kegiatan yang komprehensif,

juga digunakan untuk menghasilkan rencana strategis yang koheren. Bahkan pada

awal tahun 2000-an, Balanced Scorecard telah menjadi inti sistem manajemen

strategi terutama dalam perusahaan yang telah memanfaatkan teknologi informasi

secara intensif.

Page 22: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

2.2.3 Manfaat Balanced Scorecard

Manfaat Balanced Scorecard bagi perusahaan menurut Kaplan dan Norton

(2000: 122) adalah sebagai berikut :

1. Balanced Scorecard mengintegrasikan strategi dan visi perusahaan untuk

mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

2. Balanced Scorecard memungkinkan manajer untuk melihat bisnis dalam

perspektif keuangan dan non keuangan (pelanggan, proses bisnis internal,

dan belajar dan bertumbuh)

3. Balanced Scorecard memungkinkan manajer menilai apa yang telah

mereka investasikan dalam pengembangan sumber daya manusia, sistem

dan prosedur demi perbaikan kinerja perusahaan dimasa mendatang.

2.2.4 Keunggulan dan Keterbatasan Balanced Scorecard

Pengertian keunggulan pendekatan Balanced Scorecard dalam sistem

perencanaan starategik menurut Mulyadi (2001: 18) adalah mampu menghasilkan

rencana strategik yang memiliki karakteristik sebagai berikut : (1) komprehensif,

(2) koheren, (3) seimbang, dan (4) terukur.

Balanced Scorecard merupakan sistem pengukuran kinerja yang cocok

digunakan dalam manajemen kontemporer yang memanfaatkan secara teknologi

informasi dalam bisnis. Teknologi informasi tidak menentukan apa yang harus

dikerjakan pekerja, tetapi teknologi ini menyediakan kebebasan dan kemudahan

bagi pemakainya untuk mewujudkan kreativitas mereka. Dalam zaman teknologi

informasi ukuran kinerja harus tidak lagi ditujukan untuk mengendalikan tindakan

personel, tetapi diarahkan untuk pemotivasian personel.

Konsep Balanced Scorecard adalah satu konsep pengukuran kinerja yang

sebenarnya memberikan kerangka komprehensif untuk menjabarkan visi ke dalam

sasaran-sasaran strategik. Sasaran strategik yang komprehensif dapat dirumuskan

karena balanced scorecard menggunakan empat perspektif yang satu sama

lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Di samping itu, penemuan

sistem evaluasi kinerja berbasis Balanced Scorecard oleh Robert S. Kaplan dan

David P. Norton memiliki beberapa keunggulan sifat balanced scorecard yang

Page 23: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

memperluas perspektif yang dicakup (komprehensif) mewajibkan personel untuk

membangun hubungan sebab akibat (koheren) menyeimbangkan sasaran strategi

yang dihasilkan oleh sistem perencanaan strategi (seimbang) dan memudahkan

pencapaian sasaran strategi karena sifatnya yang dapat diukur (terukur)

menjadikan Balanced scorecard suatu alat ukur kinerja yang sangat membantu

pihak perusahaan dalam memantau seluruh komponennya.

Walaupun demikian sebagai sebuah teori, Balanced Scorecard juga

mempunyai beberapa keterbatasan yaitu:

1. Ukuran utama yang diajukan belum tentu relevan digunakan disemua

unit/perusahaan. Balanced Scorecard seringkali memerlukan

penyesuaian dalam mengimplementasinya. Konsep ini cenderung

dirancang untuk diterapkan pada perusahaan laba, sedangkan pada

perusahaan nirlaba, koperasi dan lembaga pemerintahan memerlukan

penyesuaian dengan kondisi yang ada.

2. Perusahaan kurang berani mengadakan pergantian karyawan. Hal ini

kemungkinan besar terjadi dalam perusahaan yang menerapkan Balanced

Scorecard sebagai akibat adanya ukuran utama retensi karyawan dalam

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.

3. Ukuran utama yang diajukan cenderung tepat diterapkan pada

perusahaan yang memilki strategi intensif.

2.2.5 Model Balanced Scorecard

Kaplan dan Norton (2000:8) menggambarkan Balanced Scorecard kedalam

satu kotak utama dengan empat tabel disekelilingnya sebagaimana terdapat pada

Gambar 2.1.

Page 24: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 2.1 Kerangka kerja Balanced Scorecard

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:8

Berdasarkan Gambar 2.1 konsep Balanced Scorecard sebagai sistem

pengukuran kinerja yang memandang perusahaan dari empat perspektif secara

komprehensif dan koheren yang tergambarkan dalam suatu model lebih mudah

dipahami. Bahwa satu kotak utama menggambarkan visi dan strategi perusahaan,

yang diterjemahkan kedalam tujuan, ukuran kinerja, target dan inisiatif dari

masing-masing perspektif yang tergambarkan dalam empat tabel disekelilingnya.

Model yang dikemukakan oleh Kaplan dan Norton ini secara sepintas terlihat

lebih menekankan pada keseimbangan konsep Balanced Scorecard.

2.3 Perspektif-Perspektif dalam Balanced Scorecard

Menurut Tunggal (2003) BSC merupakan sistem manajemen strategi

(Strategic Based Responsibility Accounting System) yang menjabarkan misi dan

strategi suatu organisasi kedalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja yang

mutlak dari empat perspektif yang berbeda yaitu, perpektif keuangan, proses

bisnis internal, pelanggan dan pembelajaran dan pertumbuhan.

Berdasarkan beberapa definisi diatas, bahwa Balanced Scorecard adalah

mengukur empat perspektif yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama

yaitu mencapai sasaran strategi yang sudah direncanakan oleh perusahaan.

Keempat perspektif tersebut saling berkaitan yang nantinya akan berusaha

Page 25: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

meningkatkan kinerja perusahaan. Keempat perspektif tersebut diuraikan berikut

ini.

2.3.1 Kinerja Perspektif Keuangan

Dalam Balanced Scorecard kinerja keuangan tetap menjadi perhatian,

karena ukuran keuangan merupakan suatu ikhtisar dan konsekuensi ekonomi yang

terjadi yang disebabkan oleh keputusan dan ekonomi yang diambil (Teuku Mirza,

1997:15). Pengukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah perencanaan,

implementasi dan pelaksanaan dari strategi memberikan perbaikan yang

mendasar. Perbaikan-perbaikan ini tercermin dari sasaran-sasaran yang secara

khusus berhubungan dengan keuntungan yang terukur, penulis memilih aspek

Return On Asset (ROA), Return On Investment (ROI), Profit Margin, Current

Ratio.

Ukuran kinerja keuangan menunjukkan apakah strategi, sasaran strategi,

inisiatif strategi dan implementasinya mampu memberikan kontribusi dalam

menghasilkan laba bagi perusahaan, Kaplan & Norton (2000:48)

mengidentifikasikan tiga tahapan dari siklus kehidupan bisnis yaitu:

a) Pertumbuhan (growth)

Growth adalah tahap pertama dan tahap awal dari siklus kehidupan

bisnis. Pada tahap ini suatu perusahaan memiliki produk atau jasa yang

secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali atau

paling tidak memiliki potensi untuk berkembang biak dalam hasil

produksinya. Sasaran keuangan dari bisnis yang berada pada tahap ini

seharusnya menekankan pengukuran pada tingkat pertumbuhan

penerimaan atau penjualan dalam pasar yang ditargetkan.

b) Bertahan (Sustain Stage)

Sustain stage merupakan suatu tahapan perusahaan masih melakukan

investasi dengan mempersyaratkan tingkat pengembalian yang terbaik.

Sasaran keuntungan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat

pengembalian atas investasi yang dilakukan.

Page 26: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

c) Menuai (Harvest)

Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature), tahapan perusahaan

melakukan panen terhadap investasi yang dibuat pada dua tahap

sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh

kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan fasilitas, tidak

untuk melakukan ekspansi/membangun suatu kemampuan baru. Harvest

adalah tahapan ketiga di mana perusahaan benar-benar memanen/menuai

hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya. Sasaran keuangan utama

dalam tahap ini, sehingga di ambil sebagai tolak ukur, adalah

memaksimumkan arus kas masuk dan pengurangan modal kerja. Tujuan

utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan kas yang masuk ke

perusahaan. Untuk menjadikan organisasi suatu institusi yang mampu

berkreasi diperlukan keunggulan di bidang keuangan.

Setelah itu, Kaplan dan Norton juga telah merumuskan bahwa, untuk setiap

strategi pertumbuhan, bertahan dan menuai ada tiga tema finansial yang dapat

mendorong penetapan strategi bisnis yaitu bauran dan pertumbuhan pendapatan,

penghematan biaya/peningkatan produktivitas dan pemanfaatan aktiva/strategi

investasi :

1) Bauran dan pertumbuhan pendapatan.

2) Penghematan biaya/peningkatan produktivitas.

3) Pemanfaatan aktiva/strategi investasi.

Mengukur kinerja perspektif keuangan (Amin Widjaja:2009) yang paling

dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang

keuangan berdasarkan atas konsekuensi ekonomi sebagai berikut:

i. Return On Asset (ROA) = merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui gambaran tingkat laba yang dihasilkan dengan jumlah Aset

perusahaan, dengan formulasi berikut:

ROA =Laba

Total Aset x 100 %

ii. Return On Investment (ROI) merupakan rasio yang digunakan untuk

mengetahui tingkat pengembalian investasi yang dihasilkan perusahaan

Page 27: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

dalam jangka waktu tertentu. Rumus untuk mencari ROI adalah sebagai

berikut:

ROI =Laba

Investasi x 100 %

iii. Profit Margin merupakan salah satu rasio rentabilitas yang

menggambarkan laba (rugi) bersih per penjualan yang dihasilkan

semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap

kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi. Rumus

untuk mencari profit margin adalah sebagai berikut:

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑚𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 = Laba Bersih

Penjualan x 100%

iv. Current Ratio merupakan kemampuan untuk membayar hutang yang

segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar. Merupakan aset jangka

pendek (aktiva lancar) dibagi dengan hutang jangka pendek (hutang

lancar), dinyatakan dalam persen dengan formulasi :

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =Aktiva Lancar

Hutang Lancar x 100%

2.3.2 Kinerja Perspektif Pelanggan

Dalam perspektif pelanggan, Balanced Scorecard melihat aspek pelanggan

memainkan peranan penting dalam kehidupan perusahaan. Sebuah perusahaan

yang tumbuh dan tegar dalam persaingan tidak akan mungkin survive apabila

tidak didukung oleh pelanggan. Loyalitas tolak ukur pelanggan dilakukan dengan

terlebih dahulu melakukan pemetaan terhadap segmen pasar yang akan menjadi

target atau sasaran. Perusahaan diharapkan mampu membuat suatu segmentasi

pasar dan ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran

sesuai dengan kamampuan sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan.

Dalam perspektif pelanggan terdapat 2 kelompok pelanggan yaitu:

1. Kelompok yang pertama Care Measurement Group, terdapat lima tolak

ukur yang tergabung dalam kelompok dibawah ini :

a. Market Share, yang mengukur seberapa besar proporsi segmen pasar

tertentu yang dikuasai oleh perusahaan.

Page 28: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

b. Customer Acquisition, tingkat dimana perusahaan mampu menarik

pelanggan baru.

c. Customer Retention, tingkat dimana perusahaan dapat mempertahankan

hubungan dengan pelanggan lamanya.

d. Customer Satisfaction, tingkat kepuasan pelanggan terhadap kriteria

kinerja tertentu, seperti tingkat pelayanan.

e. Customer Profitability, suatu tingkat laba bersih yang diperoleh

perusahaan dari suatu target atau segmen pasar yang dilayani.

Gambar 2.2 Perspektif pelanggan dalam konsep Balanced Scorecard

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000:60

2. Kelompok yang kedua disebut Customer Value Proposition atau proporsi

nilai pelanggan yang menggambarkan performance’s driver (pemicu kerja)

yang menyangkut pertanyaan apa yang harus disajikan perusahaan untuk

mencapai tingkat kepuasan loyalitas, retensi dan akuisisi pelanggan yang

tinggi. Atribut yang disajikan perusahaan dapat dibedakan dalam tiga

kategori, yaitu:

a. Atribut-atribut produk dan jasa (product/service) Atribut-atribut produk-

produk jasa harga dan fasilitasnya.

b. Hubungan dengan pelanggan (customer relationship) meliputi hubungan

dengan pelanggan yang meliputi melalui pengisian produk/jasa kepada

pelanggan, termasuk dimensi respon dan waktu pengirimannya dan

bagaimana pula kesan yang timbul dari pelanggan setelah membeli

produk atau jasa perusahaan tersebut.

Page 29: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

c. Citra dan reputasi (image & reputation) dalam dimensi ini termuat faktor-

faktor yang membuat pelanggan merasa tertarik pada perusahaan seperti

hasil promosi baik secara personal (melalui pameran-pameran, door to

door) maupun lewat media masa atau elektronik ataupun ungkapan-

ungkapan yang mudah diingat oleh pelanggan.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pelanggan dalam konsep Balanced

Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Hubungan proposisi nilai pelanggan konsep Balanced Scorecard

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000

Mengukur kinerja perspektif pelanggan (Amin Widjaja:2009) yang paling

dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut pandang

pelanggan sebagai berikut:

1) Tingkat pemerolehan pelanggan (Customer Acquistion)

Akuisisi pelanggan mengukur seberapa banyak perusahaan berhasil menarik

pelanggan baru, merupakan jumlah pelanggan baru dibagi jumlah keseluruhan

pelanggan dinyatakan dengan persen dengan formulasi :

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 = Jumlah Pelanggan Baru

Jumlah PelangganX 100 %

2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention)

Retensi pelanggan mengukur sejauh mana keberhasilan perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan lama, merupakan jumlah pelanggan lama dibagi

jumlah pelanggan dinyatakan dalam persen dengan formulasi:

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 =Jumlah Pelanggan Lama

Jumlah Pelanggan X 100 %

Page 30: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

3) Profitabilitas konsumen

Profitabilitas konsumen digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan

yang berhasil dicapai PT . PIM dari pendapatan jasa yang ditawarkan kepada

konsumen dalam persentase dengan formula berikut:

Profitabilitas konsumen = Laba bersih sebelum pajak

Penjualan bersih x 100%

4) Tingkat Kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index)

Pengukuran dilakukan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan atas harga

dan pelayanan perusahaan. Kepuasan konsumen mencerminkan kemampuan

perusahaan dalam memuaskan kebutuhan pelanggan atas jasa yang digunakan.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan, maka pengolahan data yang

digunakan adalah sebagai berikut :

1. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh para responden

diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing

pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut:

Diberikan skor 1 = Sangat tidak

Diberikan skor 2 = Tidak

Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat

Diberikan skor 4 = baik

Diberikan skor 5 = Sangat baik

2. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden

akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang

dirumuskan oleh Sugiyono (2002; 79) sebagai berikut:

IKC = PP

Dimana :

IKC = Indeks Kepuasan Karyawan

PP = Perceived Performance

3. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada

skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat

puas.

Page 31: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks kepuasan

minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari dari

pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan minimal di

bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono (2002: 80)

sebagai berikut:

IK maks = R x PP x EX maks

IK min = R x PP x EX min

Interval = (IK maks – IK min)

Dimana :

PP = Banyaknya Pertanyaan

IK min = Jumlah Responden

EX min = Skor minimal yang bisa diberikan

EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan

Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat

dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai

seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. Tidak

puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas.

2.3.3 Perspektif Proses Bisnis Internal

Dalam perspektif internal bisnis, perusahaan harus mengidentifikasikan

proses internal yang penting yaitu perusahaan harus melakukannya dengan

sebaik-baiknya. Karena proses internal tersebut memiliki nilai-nilai yang

diinginkan karyawan dan akan dapat memberikan pengembalian yang diharapkan

oleh pemegang saham (Ancella Hermawan, 1996: 56).

Analisis atau proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui analisis

rantai nilai (value chain analysist). Masing-masing perusahaan mempunyai

seperangkat proses penciptaan nilai yang unik bagi karyawannya. Secara umum

Kaplan dan Norton (2000: 96) membaginya menjadi tiga prinsip dasar yaitu:

1. Inovasi (Innovation)

Pengukuran kinerja dalam proses inovasi selama ini kurang mendapatkan

perhatian, dibandingkan pengukuran kinerja yang dilakukan dalam proses operasi.

Page 32: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Proses inovasi dibagi menjadi dua bagian yaitu mengidentifikasi kebutuhan pasar

dan menciptakan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pasar tersebut.

2. Operasi (Operations)

Proses ini menitikberatkan pada proses penyampaian produk dan jasa

kepada karyawan dan didistribusikan kepada pelanggan secara efisien, konsisten

dan tepat waktu. Tahapan ini merupakan tahapan aksi dimana perusahaan secara

nyata berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggan dalam memenuhi

keinginan dan kebutuhan mereka.

3. Layanan purna jual

Tahap terakhir dalam perspektif bisnis internal ini mencakup garansi dan

berbagai aktivitas perbaikan, penggantian produk yang rusak dan

dikembalikan serta proses pembayaran.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif proses internal bisnis dalam konsep

Balanced Scorecard dapat dilihat pada Gambar 2.4 sebagai berikut.

Gambar 2.4. Perspektif proses bisnis internal dalam konsep Balanced Scorecard

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000

Mengukur kinerja perspektif bisnis internal (Amin Widjaja:2009) yang

paling dominan pada setiap perusahaan adalah tolak ukur ditinjau dari sudut

pandang yang menelusuri tentang mengukur hasil biaya proses dengan jumlah

karyawan, yang harus diketahui oleh sebuah perusahaan agar dapat memenuhi

pendapatan produksi agar financial tersebut digunakan dalam keperluan tertentu,

sebagai berikut:

1) Proses Inovasi, meliputi inovasi pembaharuan dalam memperoleh nilai harga

operasi urea tiap tahunnya dengan formulasi berikut:

Page 33: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 =Penjualan Urea pertahun

Jumlah Produksi Urea per tahun

2) Waktu Proses Operasi (Processing Velocity Time) meliputi jumlah produksi

pupuk urea dengan melihat perbandingan jumlah produksi urea dengan jumlah

waktu operasi tiap tahun dengan formula berikut:

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 =Jumlah Unit Produksi Urea pertahun

Jumlah Waktu Operasi pertahun

3) Proses Layanan Purna (customer service), meliputi pererat hubungan

perusahaan dalam menilai pertumbuhan produk urea yang di salurkan kepada

konsumen yang di lihat perbandingan aspek jumlah produksi urea terhadap

jumlah konsumen setiap tahunnya dengan formula berikut:

Proses Purna Jual = Jumlah Produksi Urea per tahun

Jumlah konsumen pertahun

4) Analisa MCE (Manufacturing Cycle Efficiency) adalah konsep teknik industri

dengan cara membandingkan waktu produksi (processing time) dengan jangka

waktu siklus keseluruhan yang diperoleh dalam produksi (troughput time),

dengan formulasi sebagai berikut:

MCE = 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 (waktu produksi) per tahun

𝑇𝑟𝑜𝑢𝑔𝑕𝑝𝑢𝑡 𝑇𝑖𝑚𝑒 (keseluruhan waktu dalam produksi) pertahun

2.3.4 Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Dalam perspektif ini perusahaan berusaha mengembangkan tujuan dan

ukuran yang mendorong pertumbuhan dan pembelajaran suatu perusahaan.

Tujuan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran merupakan faktor pendorong

dihasilkannya kinerja yang istimewa dalam perspektif keuangan, karyawan

(customer), dan proses internal bisnis.

Balanced Scorecard menekankan pentingnya investasi untuk kepentingan

masa depan, dalam perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan ada tiga

fakor yang diperhatikan, (Kaplan & Norton, 2000: 174), yaitu :

1. People (Kapabilitas Pekerja)

Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk dapat

berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan untuk

Page 34: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

dapat memberikan usulan perbaikan. Dalam kaitannya dengan sumber daya

manusia (Kaplan & Norton, 1996), (Yuwono, 2003) ada tiga hal yang perlu

ditinjau dalam menerapkan Balanced Scorecard:

a. Tingkat kepuasan karyawan Kepuasan karyawan merupakan suatu

kondisi untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, pelayanan kepada

pelanggan dan kecepatan bereaksi. Kepuasan karyawan menjadi hal

yang penting khususnya bagi perusahaan jasa. Untuk mengukur

kepuasan pekerja, manajemen dapat membagikan angket yang berisi

perasaan mereka dalam skor 1 dengan keterangan “tidak puas” sampai

dengan skor 3 atau 5 dengan keterangan “sangat puas” terhadap unsur-

unsur:

1. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan

2. Penghargaan karena telah melakukan pekerjaan dengan baik

3. Akses informasi yang memadai untuk melaksanakan pekerjaan

dengan baik.

4. Dorongan aktif untuk bekerja, kreatif dan menggunakan inisiatif.

5. Tingkat dorongan dari tenaga staf. dan

6. Kepuasan keseluruhan dengan perusahaan.

b. Tingkat perputaran karyawan (Retensi Karyawan) Retensi karyawan

adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja-pekerja

terbaiknya untuk terus berada dalam organisasinya.

c. Produktivitas karyawan Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh

rata-rata dari peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan

proses internal, dan tingkat kepuasan karyawan. Tujuannya adalah

menghubungkan output yang dilakukan para pekerja terhadap jumlah

keseluruhan pekerja.

2. Kemampuan Sistem Informasi (Information System)

Motivasi dan keahlian karyawan diperlukan dalam mencapai tujuan

pelanggan dan bisnis internal, namun itu saja tidak cukup jika mereka tidak

memiliki informasi yang memadai. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat ini

maka diperlukan informasi yang tepat, cepat, dan akurat sebagai umpan balik.

Page 35: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Informasi tersebut dapat berupa informasi tentang pelanggan, proses bisnis

internal, keuangan, dan keputusan yang dibuat oleh karyawan.

3. Motivasi, Kekuasaan, dan keselarasan (Motivation, Empowerment, and

Alignment)

Ukuran dari motivasi karyawan adalah jumlah saran per-pegawai, dimana

ukuran ini menangkap partisipasi karyawan yang sedang berlangsung dalam

memperbaiki kinerja perusahaan, dan tingkat kualitas partisipasi karyawan dalam

memberikan saran untuk peluang perbaikan.

Untuk lebih jelasnya tentang perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth perspective) dalam konsep Balanced Scorecard dapat

dilihat pada Gambar sebagai berikut.

Gambar 2.5 Kerangka Pengukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan

Sumber: Robert S. Kaplan and David P Norton, 2000

Dalam pengukuran ini, tujuan kepuasan pekerja umumnya dipandang

sebagai pendorong kedua pendorong lainnya, retensi pekerja dan produktivitas

pekerja. Tujuan kepuasan pekerja menyatakan bahwa moral pekerja dan kepuasan

kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting oleh sebagian besar

perusahaan. Pekerja yang puas merupakan prakondisi bagi meningkatnya

produktivitas, daya tanggap, mutu, layanan karyawan.

Mengukur kinerja perspektif pelanggan (Amin Widjaja:2009)

mengidentifikasikan struktur yang harus dibangun dalam menciptakan

pertumbuhan dan peningkatan kinerja perusahaan dari aspek-aspek mutu produksi

yang telah dipercaya serta karyawan dalam nilai persentase meliputi:

1) Pertukaran karyawan (Employe Turnover) melihat pertumbuhan pertukaran

karyawan di PT. PIM setiap tahunnya, dengan formula:

Page 36: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 =Jumlah Karyawan Tahun Ini

Jumlah Karyawan Tahun Lalu 𝑥 100%

2) Pelatihan karyawan (Employee Training) mengukur peningkatan mutu

karyawan dengan membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi

pelatihan dengan jumlah total karyawan setian tahunnya dengan formulasi :

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =Jumlah Karyawan Training

Jumlah Total Karyawan 𝑥 100%

3) Kehadiaran karyawan (Absenteeism) dengan formulasi :

𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 =Jumlah Rata − Rata Karyawan Absen

Jumlah Karyawan 𝑥 100%

4) Kecelakaan (Accident), dengan formulasi:

𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 =Jumlah Kecelakaan karyawan pertahun

Jumlah total karyawan pertahun 𝑥 100%

5) Kepuasan karyawan (Employee Satisfaction Indek)

Pengukuran dapat dilakukan dengan mengukur tingkat kepuasan karyawan

terhadap perusahaan. Hal ini adalah pra-kondisi bagi peningkatan

produktivitas, daya tanggap, mutu, dan layanan kepada pelanggan. Pengukuran

ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada karyawan.

Untuk mengetahui tingkat kepuasan karyawan, pengolahan data adalah :

a. Data Kualitatif yang diperoleh dari pengesian kuesioner oleh para responden

diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan skor masing-masing

pilihan jawaban dengan skala likert seperti yang dikemukakan oleh

Sugiyono (2002: 74) sebagai berikut:

Diberikan skor 1 = Sangat tidak

Diberikan skor 2 = Tidak

Diberikan skor 3 = Tidak berpendapat

Diberikan skor 4 = baik

Diberikan skor 5 = Sangat baik

b. Dari hasil penjumlahan seluruh nilai yang diperoleh dari seluruh responden

akan diketahui pencapaian indeks kepuasan karyawan, seperti yang

dirumuskan oleh Sugiyono (2002:79) sebagai berikut:

IKK = PP

Dimana :

IKK = Indeks Kepuasan Karyawan

Page 37: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

PP = Perceived Performance

c. Setelah diketahui IKK dari seluruh responden kemudian digolongkan pada

skala a. sangat tidak puas, b. tidak puas, c. cukup, d. puas, dan e. sangat

puas. Untuk menentukan skala ini terlebih dahulu ditentukan indeks

kepuasan minimal dan indeks kepuasan maksimal, interval yang dapat dicari

dari pengurangan antara indeks kepuasan maksimal dengan kepuasan

minimal di bagi menjadi lima seperti yang dirumuskan oleh oleh Sugiyono

(2002: 80) sebagai berikut:

IK maks = R x PP x EX maks

IK min = R x PP x EX min

Interval = ( IK maks – IK min )

Dimana :

PP = Banyaknya Pertanyaan

IK min = Jumlah Responden

EX min = Skor minimal yang bisa diberikan

EX maks = Skor maksimal yang bisa diberikan

Mengartikan nilai minimal yang harus diperoleh responden untuk dapat

dikategorikan puas, dengan melihat nilai minimal yang harus dicapai

seluruh responden untuk bisa dikategorikan a. sangat tidak puas, b. tidak

puas, c. cukup, d. puas, e. sangat puas.

2.4 Produktivitas

Menurut J. Ravianto, bahwa: ”Produktivitas adalah suatu konsep yang

menunjang adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk

menghasilkan produk dari tenaga kerja”. Sedangkan menurut Muchdarsyah

Sinungan, bahwa: ”Produktivitas adalah hubungan antara hasil nyata maupun fisik

(barang atau jasa) dengan masuknya yang sebenarnya, misalnya produktivitas

ukuran efisien produktif suatu hasil perbandingan antara hasil keluaran dan hasil

masukan”.

Produktivitas yang digunakan metode Balanced Scorecard adalah

produktivitas parsial. Produktivitas ini mengukur hubungan antara jumlah output

Page 38: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

relatif terhadap jumlah faktor input tertentu yang digunakan untuk masing-masing

faktor input yaitu karyawan, keuangan/kapital, hasil produksi, dan energi. (S.

Sinulingga:2010).

2.5 Faktor-faktor Yang Dapat Mempengaruhi Produktivitas

Tenaga kerja atau pegawai adalah manusia yang merupakan faktor.

Produksi yang dinamis memiliki kemampuan berpikir dan motivasi kerja, apabila

pihak manajemen perusahaan mampu meningkatkan motivasi mereka, maka

produktivitas kerja akan meningkat.

Faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu:

a. Kemampuan, adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan,

lingkungan kerja yang menyenangkan akan menambah kemampuan

tenaga kerja.

b. Sikap, sesuatu yang menyangkut perangai tenaga kerja yang banyak

dihubungkan dengan moral dan semangat kerja .

c. Situasi dan keadaan lingkungan, faktor ini menyangkut fasilitas dan

keadaan yakni semua karyawan dapat bekerja dengan tenang serta sistem

kompensasi yang ada.

d. Motivasi, setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha

meningkatkan produktivitas.

e. Upah, upah atau gaji minimum yang tidak sesuai dengan peraturan

pemerintah dapat menyebabkan penurunan produktivitas kerja.

f. Tingkat pendidikan, latar belakang pendidikan dan latihan dari tenaga

kerja akan mempengaruhi produktivitas, karenanya perlu diadakan

peningkatan pendidikan dan latihan bagi tenaga kerja.

g. Perjanjian kerja, merupakan alat yang menjamin hak dan kewajiban

karyawan. Sebaiknya ada unsur-unsur peningkatan produktivitas kerja.

h. Penerapan teknologi, kemajuan teknologi sangat mempengaruhi

produktivitas, karena itu penerapan teknologi harus berorientasi

mempertahankan produktivitas.

Page 39: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada Bab ini penulis menguraikan langkah-langkah penelitian, agar

mempermudah penulis dalam membahas hasil penelitian di PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM) Aceh Utara.

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

deskriptif, yaitu mengeksplorasi data sesuai dengan fakta dilapangan (S.

Sinulingga, 2011) yang dalam hal ini difokuskan pada mengembangkan model

penggunaan Balanced Scorecard dalam peningkatan kinerja PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM) Aceh Utara.

3.2 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Krueng Geukuh, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi

Aceh – Indonesia dengan alasan bahwa implementasi Balanced Scorecard dalam

mengukur kinerja PT. PIM merupakan langkah strategi yang berdampak besar

terhadap kemampuan manajemen PT. PIM dalam melipat gandakan kinerjanya,

baik ditinjau dari aspek Keuangan maupun aspek Non-Keuangan dan diharapkan

PT. PIM akan mampu bersaing serta berkembang dengan baik.

3.2.1 Sejarah Ringkas PT. Pupuk Iskandar Muda

PT. Pupuk Iskandar Muda didirikan pada tanggal 24 Februari 1982

dihadapan Notaris Soelaiman Ardjasasmita, SH sesuai akte No. 54 dengan nama

PT. Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan suatu Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) di bawah naungan Menteri Pendayagunaan BUMN. Pembangunan

proyek pabrik PIM ini awalnya dirintis oleh PT. PUSRI Palembang sejak 1981,

didukung dekat dengan sumber alam dan air yang merupakan bahan baku utama

pembuatan pupuk urea, lokasi pembangunan pabrik ditetapkan di Krueng

Geukueh, Kabupaten Aceh Utara yakni strategis wilayah zona industri Pemerintah

Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Kota Lhokseumawe. Pabrik ini

berdampingan dengan pabrik PT. Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan pabrik gas

26

Page 40: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

alam cair Exxon Mobil, serta tersedianya sarana pelabuhan yang cukup strategis

di samping jalan raya dan transportasi yang memadai. Penandatanganan kontrak

pembangunan pabrik dilakukan 2 Oktober 1981 antara Pemerintah RI yang

dilaksanakan oleh Departemen Perindustrian Dirjen Industri Kimia Dasar dengan

kontraktor utama PT. Rekayasa Industri dari Indonesia dan Toyo Engineering

Coorporation dari Jepang. Pembangunan pabrik dimulai 13 Maret 1982 dan

selesai tiga bulan lebih awal dari rencana, pada akhir tahun 1984 pabrik mulai

berproduksi, pengapalan perdana dilakukan 17 Februari 1985. Pada tanggal 20

Maret 1985 pabrik diresmikan oleh Presiden RI dan beroperasi secara komersial

dimulai 1 April 1985.

3.2.2 Visi dan Misi PT. Pupuk Iskandar Muda

Visi dan misi PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut:

1. Visi: Menjadi perusahaan pupuk dan petrokimia lainnya yang terkemuka

dan memiliki keunggulan-keunggulan sehingga mampu bersaing baik di

dalam negeri maupun di dunia internasional.

2. Misi:

a. Memproduksi dan memasarkan pupuk Urea dengan mutu sesuai

standar nasional guna memenuhi kebutuhan dalam negeri untuk

menunjang swasembada pangan serta meningkatkan pangsa pasar

internasional.

b. turut aktif membina kemitraan dengan Usaha Kecil, Menengah dan

Koperasi.

c. Berperan dalam pengembangan Industri Petrokimia yang

menggunakan teknologi berwawasan lingkungan.

d. Mempunyai komitmen penuh di dalam memuaskan pihak-pihak yang

berkepentingan dengan tetap memperhatikan kinerja Perusahaan agar

tumbuh dan berkembang.

3.2.3 Struktur Organisasi

Organisasi dapat diartikan sebagai suatu sistem dari aktivitas yang

dilakukan dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan bersama, didalam

organisasi pembagian tugas adalah suatu keharusan, pembagian tugas akhirnya

Page 41: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

menghasilkan departemen-departemen dan Job Description dari masing-masing

departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Struktur organisasi dalam

suatu perusahaan sangat diperlukan untuk merumuskan suatu organisasi harus

dapat menunjang keberhasilan perusahaan, perusahaan yang berhasil dalam

mencapai tujuan tidak hanya tergantung pada modal dan proses industrinya tetapi

tergantung pada sistem manajemen yang baik, didalam hal ini diperlukan struktur

organisasi yang fleksibel dan berkembang sesuai dengan kondisi yang dihadapi

perusahaan. Semua unsur organisasi perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan

wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik internal

maupun eksternal untuk mencapai kinerja yang disesuaikan dengan tugas pokok

masing-masing. Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Dewan Direksi (Board Of Direction) berfungsi mengelola perusahaan

secara koorporat sesuai keputusan pemenag saham melalui kebijakan strategi

fungsional seperti: pemasaran, keunagan, pengembangan dan seluruh asset dan

potensi yang dimiliki. Secara struktural unit kerja dibawah Direksi adalah

setingkat Kompartemen yang dipimpin oleh General Manajer (Eselon-1) dan unit

kerja dibawah Kompartemen disebut Departemen dipimpin oleh Manajer

(Esselon-2).

Unsur-unsur organisasi PT Pupuk Isakndar Muda, terdiri dari:

1. Unsur Pimpinan adalah direksi yang terdiri dari: Direktur Utama,

Direktur Produksi, Teknik dan Pengembangan, Direktur Komersil, dan

Direktur SDM & Umum.

2. Unsur Pembantu Pimpinan adalah terdiri dari : Sekretaris Perusahaan,

Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen Produksi, Kompartemen

Pemeliharaan, Kompartemen Keuangan, Kompartemen Pemasaran,

Kompartemen Sumber Daya Manusia, Kompartemen Umum.

3. Unsur Pelaksana adalah yang langsung melaksanakan proses produksi,

pemeliharaan pabrik serta pemasaran produk, yaitu: Jajaran

Kompartemen Produksi, Kompartemen Pemeliharaan, Kompartemen

Pemasaran.

Page 42: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

4. Unsur Penunjang terdiri dari departemen lainnya tertera pada struktur

organisasi.

5. Unsur Pengawasan merupaka Unit kerja yang melakuka pengawasan dan

inspeksi seluruh kegiatan perusahaan meliputi operasional dan keuangan

yang terdiri dari: Satuan Pengawas Intern (SPI), Kompartemen

Pemeliharaan (Departemen Inspeksi & K2) serta Kompartemen Produksi

(Depertemen Perencanaan & Pengendalian Produksi).

3.2.4 Uraian Proses Pupuk Urea PT. Pupuk Iskandar Muda

Uraian proses produksi urea PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) adalah

sebagai berikut:

A. Bahan Baku

Secara umum, bahan baku Pabrik Pupuk Iskandar Muda dapat

dikelompokkan menjadi bahan baku. Bagian ini akan menjelaskan bahan baku

tersebut mulai Unit Utility-1,2, Unit Ammonia-2, dan Unit Urea-1.

Bahan Baku Unit Urea

1. Ammonia

Untuk memproduksi urea, unit urea membutuhkan ammonia sebagai

reaktan utama. Ammonia yang dibutuhkan oleh unit urea disuplai oleh

unit ammonia yang memproduksi ammonia.

2. CO2

Unit Urea-1 membutuhkan CO2 sebagai reaktan dalam membuat

karbamat. CO2 yang dibutuhkan ini berasal dari CO2 stripper yang

terdapat pada unit ammonia.

Karakteristik dari bahan baku ammoniak dan CO2 adalah berbentuk

senyawa berupa Gas, dengan rata-rata bertekanan 0,6 kg/cm2 Gauge dan

bertemperatur 380OC.

B. Unit Urea dan Pembuatan Urea

Dengan menggunakan proses Mitsui Toatsu Total Recycle C Improved.

Unit ini mampu memproduksi pupuk urea butiran dengan kapasitas terpasang

1.725 ton/ hari atau 570.000 ton/ tahun. Urea yang telah diproses di simpan dalam

Page 43: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Bulk Storage ataupun dikirm ke unit pengantongan. Urea dibuat dengan

mereaksikan ammonia dengan carbondioksida, larutan urea murni dikristalkan

secara vakum, kemudian dilelehkan kembali dalam Melter dengan menggunakan

Steam sebagai pemanas. Dari atas Prilling Tower lelehan urea di teteskan yang

kemudian akan memadat setelah didinginkan dengan udara.

Pembuatan urea di Indonesia mengikuti proses produksi di Amerika Serikat.

Karena reaksi bersifat bolak-balik, pengaturan suhu dan tekanan serta konsentrasi

harus menjadi pertimbangan pada waktu pembuatan urea. Suhu yang tinggi

meningkatkan konversi, tetapi ini meminta tekanan yang lebih tinggi untuk

menghindari bahan-bahan yang sedang bereaksi berubah menjadi gas, yang dapat

mengakibatkan dekomposisi ammonium karbamat dan akhirnya menurunkan

konversi. Diagram proses produksi urea dapat dilihat pada Lampiran 2.

Garis besar pabrik urea terdiri dari 4 unit, yaitu:

1. Unit Sintesa (Seksi synthesa)

2. Unit Penguraian/Pemurnian (purifikasi)

3. Unit Daur Ulang (recovery)

4. Unit Pengkristalan dan Pembutiran (kristalisasi and prilling)

1. Unit Synthesa

Gas CO2 dari pabrik ammonia dikirim ke suction booster compressor, gas

CO2 ini ditekan dari 0,7 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm

2 Gauge, kemudian

ditekan lagi menjadi 250 Kg/cm2 Gauge menjadi 30 Kg/cm

2 Gauge, kemudian

ditekan lagi menjadi 250Kg/cm2 Gauge pada CO2 compressor. Setelah mencapai

tekanan operasi (250 Kg/cm2G) dikirim ke reactor urea liquid ammonia juga

dikirim ke reactor urea setelah melewati ammonia, dari ammonia reservoir . Di

sini amoniak bercampur dengan amoniak dengan amoniak dari ammonia

condenser dari proses recovery system. Amoniak dari ammonia reservoir dipompa

dengan ammonia booster pump untuk menaikkan tekanan dari 17 Kg/cm2 Gauge

menjadi 24 Kg/cm2

Gauge, kemudian dipompa lagi sampai tekanan mencapai 250

Kg/cm2Gauge, dengan menggunakan pompa ammonia. Sebelum dimasukkan ke

dalam reactor urea, ammonia tersebut dilewatkan preheater guna dipanaskan

sampai temperatur 200oC dengan memakai hot water dan steam condensate

Page 44: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

sebagai media pemanas. Di samping CO2 dan NH3, ke dalam reactor dimasukkan

juga recycle carbamat dari high pressure absorber. Selama proses sintesa, selain

reaksi di atas juga terjadi reaksi samping yaitu terbentuknya biuret dari urea.

Reaksi tersebut adalah reaksi reversible dimana variabel utama yang

mempengaruhi reaksi adalah temperatur, tekanan, komposisi feed dan waktu

reaksi.

Konversi ammonium kabamat menjadi urea berlangsung pada fase cair,

sehingga dibutuhkan temperatur dan tekanan tinggi. Temperatur dan tekanan

tinggi menambah konversi pembentukan urea, apabila temperatur rendah

menyebabkan konversi amonium karbamat menjadi urea berkurang. Kondisi

reaksi yang optimum pada temperatur 200oC dan tekanan 250 Kg/cm

2 Gauge.

Karena sifat-sifat korosif dari zat-zat pereaksi dan produk di dalam reaktor maka

pada permukaan yang mengalami kontak dengan reaksi, reaktor dilapisi titanium.

Penambahan sedikit oksigen bertujuan untuk melindungi reakor sehingga

diperoleh daya tahan yang lebih lama. Karena pembuatan urea bersifat eksotermis,

maka temperatur reaktor harus dikontrol dengan benar.

2. Unit Purifikasi

Produk dari hasil reaksi sintesa terdiri dari urea, biuret, air, ammonium

karbamat dan amoniak berlebih. Proses selanjutnya diperlukan untuk memisahkan

urea dan hasil reaksi yang lain, untuk memisahkannya yaitu dengan menurunkan

tekanan sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas amoniak dan CO2.

a. Reaksi dekomposisi ammonium karbamat

NH2 COONH4 2NH3 + CO2

Reaksi berlangsung pada temperatur 152 -165oC pengurangan tekanan

akan menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar konversi.

Hidrolisa urea merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena

hidrolisa menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai

produk.

b. Reaksi hidrolisa udara

NH2 CONH2 + H2O 2NH3 + CO2

Page 45: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan residence

time yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang harus

diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam proses

berikutnya (kristalisasi dan pembutiran).

c. Reaksi pembentukan biuret

2CO (NH2)2 NH(CONH2)2 + NH2

Reaksi ini bersifat reversible yang berlangsung pada temperatur di atas

90oC, dan tekanan parsial ammonia yang rendah. Pembentukan biuret

dapat ditekan dengan adanya kelebihan amoniak. Jumlah biuret yang

terbentuk juga dipengaruhi oleh residence time yang lama. Dekomposisi

berlangsung pada saat larutan keluar dari top reaktor urea dengan

temperatur 126oC melalui let down valve, pada saat tersebut sebagian

besar karbamat akan terurai menjadi amoniak dan CO2 yang disebabkan

turunnya tekanan sebesar 17 Kg/cm2 Gauge amoniak dan ammonium

karbamat yang tersisa selanjutnya dipisahkan dari laruran dalam

dekomposer tahap II yaitu low pressure decomposer. Untuk LPD

beroperasi dengan tekanan 2,5 Kg/cm2 Gauge dan temperatur 235

oC,

sedangkan untuk gas separator terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian atas

dioperasikan pada 170oC dengan tekanan 0,3 Kg/cm

2 Gauge dan bagian

bawah dioperasikan pada 92oC dengan tekanan atmosfir.

3. Unit Recovery

Campuran gas yang berupa amoniak, karbondioksida serta sedikit uap air

yang dihasilkan dari pemisahan urea yang terbentuk di dalam reaktor pada seksi

dekomposisi dikembalikan sebagai gas, larutan atau slurry untuk selanjutnya

digunakan sebagai umpan reaktor urea. Di dalam unit recovery gas-gas tersebut

diserap dengan larutan urea. Larutan urea yang dipergunakan di sini diperoleh

sebagai cairan induk dari unit kristalisasi dan pembutiran. Gas dari gas separator

dipisahkan menjadi amoniak, karbamat cair dan gas sisa di dalam off gas

condenser. Gas tersebut diserap di dalam off gas absorber bersama-sama dengan

gas yang berasal dari low pressure absorber dengan menggunakan cairan dari off

Page 46: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

gas absorber. Cairan ini sebagian dikirim ke low pressure absorber sebagai cairan

induk penyerap gas berturut-turut di dalam low pressure absorber dan high

pressure absorber dan menghasilkan larutan karbamat yang dipakai sebagai

recycle solution.

4. Unit Kristalisasi dan Pembutiran

Larutan urea dari gas separator dengan konsentrasi 70-75% di kirim ke

Crystallizer dengan pompa urea, di sini urea divakumkan untuk mengurangi

kandungan air yang ada dalam larutan urea. Kristal-kristal yang terbentuk di

dalam vakum crystallizer dikirim ke centrifuge untuk dipisahkan dari mother

liquor, kemudian dikeringkan melalui dryer sampai kadar airnya 0,3% dengan

menggunakan udara panas. Kristal-kristal urea kering dikirim ke atas prilling

tower dengan automatic conveyer melalui fluidizing dryer di mana Kristal

dilelehkan di dalam melter. Dan lelehan tersebut turun ke head tank melalui

distributor dan spraying nozzle granulator di dalam prilling tower yang

dihembuskan dengan udara sebagai media pendingin sehingga dihasilkan butiran

urea. Urea keluar dari bagian bawah prilling tower (fluidizing cooler) diayak

melalui tromel untuk dipisahkan over size-nya dan yang memenuhi spesifikasi

selanjutnya dikirimke gudang penyimpanan (bulk storage) dengan menggunakan

belt conveyer. Butiran urea yang over size dilarutkan di dalam dissolving tank

selanjutnya dikirim ke crystallizer dan sebagian lagi dikirim ke recovery. Debu

urea dan udara bersih yang tidak terserap di buang ke atmosfir melalui urethane

foam filter. Urea yang dihasilkan berkadar air yang relatif rendah yaitu 0,3% berat

maksimum.

C. Produk PT. Pupuk Iskandar Muda

Produk manufacture PT. PIM adalah Pupuk Urea Organik yang telah di

subsidikan dari pemerintah kepada masyarakat jenis urea kapsul (prill) dan urea

butiran halus (granular)dengan berat bersih 50 kg, yang sangat bermanfaat:

1. Konsumsi pupuk anorganik akan lebih efektif dan efesien

2. Biaya pemupukan bisa ditekan

3. Pendapatan petani akan naik, oleh produktivitas yang meningkat.

4. Peningkatan produktivitas usaha tani.

Page 47: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data Primer Penelitian Lapangan (Field Research)

Data primer adalah data yang didapat langsung dari sumbernya (S.

Sinulingga, 2011). Data primer ini mengadakan wawancara (interview)

dengan bagian-bagian yang terkait dalam pembahasan ini serta berupa

hasil jawaban responden dari kuesioner mengenai kepuasan karyawan

PT. PIM tentang semangat kerja, motivasi, kondisi fisik tempat kerja dan

tentang PT. PIM secara umum.

2. Data Sekunder Tinjauan Pustaka (Library Research)

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, berupa

keterangan yang ada hubungannya dengan penelitian yang sifatnya

melengkapi atau mendukung data primer (Sutrisno Hadi, 1997: 134).

Dalam penelitian ini data sekunder tersebut berupa data mengenai

karyawan dan gambaran umum PT. PIM serta laporan kegiatan dan

keuangan PT. PIM selama tiga tahun, mulai tahun 2009 sampai 2011

serta dengan membaca literatur-literatur, karangan ilmiah serta berbagai

bahan pustaka lainnya yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi

ini.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Data Kuantitatif

Yaitu data berupa angka-angka secara tertulis seperti: data neraca hasil

produksi serta laporan keuangan dan lain-lain.

b. Data Kualitatif

Yaitu data yang berupa keterangan-keterangan tertulis seperti metode

pengukuran balanced scorecard, aspek-aspek manajemen pada PT.

Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

Page 48: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

3.5 Metode Analisis

Dalam menganalisa data-data yang telah diperoleh maka dapat di analisa

dengan cara sebagai berikut:

3.5.1 Populasi dan Sampel

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data keuangan dan

non-keuangan. Data non-keuangan berupa jawaban responden dari pernyataan-

pernyataan yang diberikan merupakan suatu hal yang terpenting dalam penelitian

ini, karena data dikumpulkan melalui kuesioner. Keabsahan dari suatu hasil

penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang digunakan untuk mengukur

variabel yang diteliti. Oleh karena itu, suatu alat pengukur perlu diuji dengan

pengujian validitas (tingkat keaslihan) dan reliabilitas (tingkat keandalan) dan

penulis akan dibantu dengan software SPSS (Statistical Package and Service

Solution) versi 16 untuk mempermudah penulis dalam perhitungan data dan hasil

uji lebih valid.

1. Uji Validitas Data

Analisis data diawali dengan validitas data. Uji validitas ini dilakukan

dengan tujuan untuk melihat sejauh mana akurasi dari alat pengukur untuk

mengukur apa yang ingin diukur. Uji validitas pengukur menggunakan

metode person correlation.

2. Uji Reliabilitas Data

Selain harus diuji validitas, suatu penelitian juga harus diuji reliabilitas. Uji

reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat ukur dapat

dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas dilakukan dengan bantuan

SPSS yang merupakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas, dengan uji

statistik cronbach alpha (α) suatu variabel dikatakan reliable jika memiliki

cronbach alpha > 0.30 (S. Sinulingga, 2011).

Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang dibutuhkan

populasi diketahui, menurut (S. Sinulingga, 2011) dapat digunakan rumus sebagai

berikut :

Page 49: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝑛 = 𝑁

1 + 𝑁𝑒2

Dimana :

n = Banyak Populasi

N = Ukuran Populasi

E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan beberapa

sampel yang masih dapat ditolerir (batas kesalahan kurang lebih

misalnya 30% = 0.30).

3.5.2 Analisa Kuantitatif

Aspek analisis yang digunakan untuk mengimplementasikan metode

Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja PT. PIM secara kuantitatif terdiri

dari empat perspektif dan variabel-variabelnya dan wawancara dengan pimpinan

serta karyawan PT. PIM sebagaimana tersebut berikut ini:

B. Analisis financial perspective yaitu merupakan pengukuran kinerja yang

ditinjau dari sudut pandang keuangan berdasarkan atas konsekuensi

ekonomi yang dilakukan terdiri atas: return on asset, return on

investment (roi), profit margin dan current ratio.

C. Analisis customer perspective yaitu suatu analisis untuk menganalisis

kepuasan pelanggan PT. PIM Aceh Utara yang dilakukan terdiri atas:

customer acquistion, customer retention, profitabilitas konsumen dan

tingkat kepuasan pelanggan (customer satisfaction index).

C. Internal process business perspective, salah satu ukuran kinerja balanced

scorecard, yang meliputi: proses inovasi, waktu proses operasi

(processing velocity time), proses layanan purna (customer service) dan

analisa MCE (manufacturing cycle efficiency).

D. Learning and growth perspective ini mengidentifikasikan struktur yang

harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan

kinerja perusahaan sehingga menilai aspek mutu produksi yang telah

dipercaya serta karyawan PT. PIM, dalam nilai persentase meliputi:

Pertukaran karyawan (employe turnover), pelatihan karyawan (employee

Page 50: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

training), kehadiaran karyawan (absenteeism), kecelakaan (accident) dan

kepuasan karyawan (employee satisfaction indek).

3.5.3 Analisis Kualitatif

Metode ini merupakan metode analisis kualitatif meliputi klarifikasi visi,

misi dan tujuan kedalam rencana strategi PT. PIM. Dan juga digunakan untuk

menjelaskan hasil pengukuran masing-masing perspektif guna memperjelas

kinerja PT. PIM dari keempat perspektif dalam Balanced Scorecard yaitu

perspektif keuangan, perspektif karyawan produksi, perspektif internal bisnis dan

perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Analisa diterjemah setelah data

penyelesaian analisis kuantitatif dan menilai visi dan misi perusahaan yang sedang

berjalan.

3.6 Langkah-langkah penelitian

Prosedur penelitian dalam proposal ini dilaksanakan secara bertahap dan

sistematis, agar kegiatan penelitian dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan

target yang ingin dicapai. Adapun langkah-langkah penelitian yang dilakukan

penulis untuk menyusun skripsi ini dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Page 51: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 3.1 Langkah-langkah penelitian

Laporan Kinerja

Perusahaan

Hasil Analisa dan Pembahasan

Balanced Scorecard

Perspektif

Keuangan

Perspektif

Pelanggan

Perspektif

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

Perspektif

Internal Bisnis

Studi Pendahuluan

- Studi Literatur

- Tinjauan Lapangan

Identifikasi masalah dan penetapan tujuan

Pengumpulan Data

Data Primer

Wawancara Langsung

Kuesioner karyawan

Dokumentasi

Data Sekunder

Data Karyawan

Gambaran Umum Perusahaan

Laporan Kegiatan & Keuangan

Analisa dan Pembahasan

Balance Scorecard

Pengolahan Data

- Data Kuantitatif

- Data Kulitatif

Page 52: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada Bab ini, penulis menyajikan hasil dan membahas dari hasil penelitian

penulis di PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

4. 1 Analisis Pengukuran Kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) dengan

Balanced Scorecard (BSC).

PT. Pupuk Iskandar Muda memerlukan penilaian kinerja yang komprehensif

seperti metode Balanced scorecard karena memandang kinerja dari empat aspek,

yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan aspek pembelajaran

dan pertumbuhan.

Pada perspektif keuangan harus menggambarkan upaya perusahaan untuk

menciptakan peningkatan keuangan dilihat dari aspek produksi urea dan melihat

konsumen dengan mendistribusi yang lebih baik disetiap tahunnya serta

memberikan pelayanan yang terbaik. Tujuan dan ukuran yang digunakan pada

perspektif ini disesuaikan dengan daur hidup produk atau industri.

Pada perspektif pelanggan harus menggambarkan tampilan perusahaan di

mata pelanggan, ukuran yang digunakan adalah pangsa pasar, akuisisi pelanggan,

upaya mempertahankan pelanggan, kepuasan pelanggan dan profitabilitas

pelanggan.

Pada perspektif bisnis internal harus menggambarkan seluruh proses yang

dilakukan perusahaan dan identifikasi sampai pemenuhan kebutuhan pelanggan

dan ukuran yang digunakan adalah pengembangan produk baru pada tahap

inovasi, kuantitas pelayanan dan kecepatan pelayanan untuk tahap layanan purna

penjualan.

Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan harus menggambarkan upaya

perusahaan untuk terus menerus melakukan inovasi-inovasi dan ukuran yang

dipakai pada perspektif ini adalah produktifitas karyawan, kepuasan karyawan,

keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan serta tingkat retensi

karyawan.

39

Page 53: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Penilaian diberikan setiap perspektif yang dihitung dengan skor dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Nilai Skor

Keterangan Skor

kualitatif

Skor

kuantitatif

Semakin meningkat tiap tahun Sangat Baik A

Meningkat dari tahun lalu Baik B

Sama dari tahun lalu Cukup Baik C

Menurun dari tahun lalu Kurang Baik D

Semakin merosot tiap tahun Tidak Baik E

Sumber: Mulyono, 1999

4.1.1 Pengukuran Kinerja Pada Perspektif Keuangan (financial perspective)

Perspektif keuangan merupakan hasil akhir dari seluruh kegiatan perusahaan

selama periode yang dituangkan dalam laporan keuangan. Kinerja perspektif

sebelumnya telah menunjukan peningkatan kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda

selama tahun 2009-2011. Oleh karena itu, kinerja keuangan seharusnya

mencerminkan peningkatan kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda selama tahun 2009-

2011. Berdasarkan siklus hidupnya maka ukuran-ukuran yang digunakan dalam

mengukur kinerja pada perspektif keuangan PT. Pupuk Iskandar Muda adalah

pertumbuhan pendapatan, Return On Asset (ROA), Return On Investment (ROI),

Profit Margin, dan Current Ratio.

Tabel 4.2 Aspek perspektif keuangan

Sumber: PT. PIM, 2012

Pertumbuhan pendapatan ukuran ini digunakan untuk mengetahui

pertumbuhan pendapatan yang diperoleh dari tahun ke tahun. Data perusahaan

yang digunakan dalam ukuran ini adalah laba bersih perusahaan dalam tiap tahun.

Aspek

Keuangan

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

(Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)

Laba 59.902.423 264.338.650 661.966.349

Total Aset 4.359.966.381 4.187.793.039 4.207.156.604

Investasi 1.858.033 1.867.814 1.867.815

Penjualan 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

Aktiva Lancar 802.201.910 800.706.486 1.041.378.666

Hutang Lancar 620.274.555 777.834.783 872.831.133

Page 54: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

1) ROA

𝑅𝑂𝐴 2009 =59.902.423

4.359.966.381 𝑥 100% = 1,37 %

𝑅𝑂𝐴 2010 =264.338.650

4.187.793.039 𝑥 100% = 6,31 %

𝑅𝑂𝐴 2011 =661.966.349

4.207.156.604 𝑥 100% = 15,73 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada ROA setiap tahun, maka dapat dilihat

grafik garis pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Diolah, grafik garis ROA meningkat setiap tahun dengan skor A

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan bahwa pada tahun dari tahun 2009

ke tahun 2010 Return On Asset-nya meningkat sebesar 4,94% dan pada tahun

2010 ke tahun 2011 meningkat lebih baik lagi sebesar 9,42 %.

Ini menunjukkan bahwa penggunaan aktiva pada tiap tahun mengalami

keuntungan yang baik disebabkan karena menjaga keuangan pengeluaran aktiva

beban-beban lain pada perusahaan terlalu besar memperoleh nilai banding laba

usaha yang diperoleh lebik baik, sehingga aset yang dimiliki oleh PT. PIM terjaga

dapat nilai tersebut dapat digunakan pada keperluan keuangan perusahaan lainnya.

2) ROI

𝑅𝑂𝐼 2009 = 59.902.423

1.858.033= 32,24 %

𝑅𝑂𝐼 2010 = 264.338.650

1.867.814 = 141,52 %

𝑅𝑂𝐼 2011 = 661.966.349

1.867.815 = 354,40 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada ROI setiap tahun, maka dapat dilihat

grafik garis pada Gambar 4.2.

0

5

10

15

20

ROA 2009 ROA 2010 ROA 2011

%

Page 55: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 4.2 Diolah, grafik garis ROI meningkat tajam setiap tahunnya

dengan skor A

Berdasarkan Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada tahun dari tahun 2009

ke tahun 2010 Return On Investmen-nya meningkat besar, tingkat pengembalian

lebih cepat 109,28% dan pada tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat lebih baik

lagi sebesar 212,88%.

Ini menunjukkan bahwa laba penjualan dari setiap penjualan pada tiap tahun

mengalami keuntungan yang baik disebabkan karena menjaga laba dan investasi,

sehingga aset yang dimiliki oleh PT. PIM terjaga dapat nilai tersebut dapat

digunakan pada keperluan keuangan perusahaan lainnya. Ini menunjukkan bahwa

hasil penjualan sangat baik.

Pada tahun 2010-2011 meningkat tajam berarti laba bersih naik dengan

penjualan produksi PT. PIM, pada tahun 2011 unit PIM2 membantu menaikkan

hasil produksi pupuk sehingga jumlah yang di investasikan memperoleh laba dan

laba tersebut dapat dijadikan modal kembali, sebaiknya PT. PIM tidak ragu

dengan investasi yang lebih besar agar produksi, kinerja perusahaan, karyawan

dalan lai-lain dapat kerja yang baik, terlebih lagi PT. PIM dapat merekrut tenaga

lebih banyak sehingga mengurangi pengangguran di Aceh.

3) Profit Margin

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2009 = 59.902.423

1.588.011.016 𝑥 100% = 3,78 %

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2010 = 264.338.650

1.419.415.006 𝑥 100% = 18,62 %

𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝑀𝑎𝑟𝑔𝑖𝑛 2011 = 661.966.349

1.415.226.011 𝑥 100% = 46,78 %

0

100

200

300

400

ROI 2009 ROI 2010 ROI 2011

%

Page 56: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Berdasarkan hasil perhitungan pada profit margin setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Diolah, grafik garis profit margin meningkat setiap tahun

dengan skor A

Berdasarkan Gambar 4.3 analisis grafik garis menunjukkan bahwa pada

tahun dari tahun 2009 ke tahun 2010 profit margin-nya meningkat sebesar 14,84

% menghasilkan persentase keuntungan dari penjualan pupuk.

Peningkatan yang pesat juga pula cukup dirasakan dari tahun 2010 ke tahun

2011 mencapai 28,16 %. Ini menunjukkan bahwa nilai laba dari penjualan pupuk

naik setiap tahunnya sebanding dengan dibukanya unit PIM2 dalam meningkatkan

produksi pupuk di wilayah yang dipasarkan.

4) Current Ratio

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2009 = 802.201.910

620.274.555 𝑥 100% = 129,33 %

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2010 = 800.706.486

777.834.783 𝑥 100% = 102,95 %

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 2011 = 1.041.378.666

872.831.133 𝑥 100% = 119,31 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada current rasio setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Diolah, grafik garis current rasio meningkat dari tahun lalu

dengan skor B

0

20

40

60

Profit Margin 2009 Profit Margin 2010 Profit Margin 2011

%

0

50

100

150

Current Ratio 2009

Current Ratio 2010

Current Ratio 2011

%

Page 57: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Berdasarkan Gambar 4.4 grafik garis current rasio menunjukkan bahwa

pada tahun dari tahun 2009 ke tahun 2010 current ratio-nya kinerjanya menurun

hingga 26,38 % menghasilkan persentase hutang yang dimiliki oleh PT. PIM tidak

dapat dibayar dengan sebaik mungkin.

Namun pada tahun 2010 ketahun 2011 peningkatan cukup dirasakan

mencapai 16,36 %, PT. PIM dapat dikatakan telah mampu belajar dari

kekhawatiran kinerja keuangan curren ratio dalam pembayaran hutang jangka

pendek pada tahun 2010 sehingga di tahun 2011 dapat meningkatkan kembali.

4.1.2 Pengukuran Kinerja pada Perspektif Pelanggan (Customer perspective)

Aspek-aspek yang digunakan dalam mengukur kinerja pada perspektif

pelanggan adalah:

Tabel 4.3 Aspek perspektif pelanggan

Sumber: PT. PIM, 2012

1) Tingkat pemerolehan pelanggan (Customer Acquistion)

Ukuran ini digunakan untuk mengetahui pertumbuhan jumlah pelanggan

perusahaan dari tahun ke tahun.

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 2009 = 11

708X 100 % = 1,56 %

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 2010 = 3

711X 100 % = 0,42 %

Aspek

(Pelanggan di

Aceh)

Tahun

2009

Tahun

2010

Tahun

2011

Awal

tahun

2012

Jumlah Pelanggan

(distributor Resmi) 650 650 650

650

Jumlah Pelanggan

(distributor Lama)

697

(PIM 2008) 708 711

717

Jumlah Pelanggan

(distributor Baru) 11 3 6

18

Jumlah Pelanggan

(distributor) 708 711 717

735

Laba sebelum pajak

(Rp. 000) 109.116.146 244.160751 161.642.152

belum

diketahui

Penjualan Bersih

(Rp. 000) 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

belum

diketahui

Page 58: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 2011 = 6

717X 100 % = 0,83 %

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝐴𝑐𝑞𝑢𝑖𝑠𝑡𝑖𝑜𝑛 2012 = 18

735X 100 % = 2,45 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada customer acquistion setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5 Diolah, grafik garis customer acquistion meningkat dari tahun

lalu dengan skor B

Berdasarkan Gambar 4.5 grafik garis menunjukkan PT. PIM menurunnya

pelanggan dari tahun 2009 ke tahun 2010 yang sangat signifikan sehingga 1,14%

itu berarti kurang minatnya pelanggan pada tahun 2010, sehingga pelanggan PT.

PIM adalah distributor resmi dalam memasarkan pupuk produksinya. Akan tetapi,

tahun 2011 PT. PIM dapat mengupayakan agar kebaikan produksi walapun tidak

sebaik tahun 2009 lalu, yakni dapat terjaga pelanggan sehingga pupuk dapat

tersebar ke seluruh lapisan wilayah Aceh naik dengan persentase 0,41 %.

Dan semakin banyak manufacture yang produksi di unit PIM1 dan PIM2

saat ini PT. PIM sehingga perusahaan mengupayakan pelanggan lebih banyak di

awal 2010, yakni 2,45%, dengan harapan input ini dalam menambah income

perusahaan.

2) Tingkat Retensi Pelanggan (Customer Retention)

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 2009 =697

708 X 100 % = 98,44 %

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 2010 =708

711 X 100 % = 99,58 %

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 2011 =711

717 X 100 % = 99,16 %

0

1

2

3

CA 2009 CA 2010 CA 2011 CA 2012

%

Page 59: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝐶𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑅𝑒𝑡𝑒𝑛𝑡𝑖𝑜𝑛 2012 =717

735 X 100 % = 97,55 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada customer retention setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6 Diolah, grafik garis customer retention menurun dari tahun

lalu dengan skor D

Berdasarkan Gambar 4.6 grafik garis pelanggan 2010 lebih banyak pada

tahun 2009 naik mencapai 1,14%, itu berarti kepercayaan pelanggan PT. PIM

terhadap aspek-aspek yang dirasakan pada tahun 2009.

Akan tetapi, pelanggan tidak tahu dengan kekhawatiran internal perusahaan

di tahun 2010, kendala dalam pembiayaan investasi terhutang kepada pemerintah

harus segera dilunasi, sehingga pelanggan seolah dipaksa menjual produk dengan

jumlah yang lebih besar.

Oleh karena itu, pelanggan yang mampu bertahan 2011 menurun 0,41%

yang seharusnya pelanggan adalah aspek penting dalam menjual hasil

manufacture-nya tapi seolah disia-siakan oleh perusahaan.

Dan sejak awal 2012 perusahaan, kembali tidak mengupayakan pelanggan

lebih banyak dan mempertahankan pelanggan lamanya, menurun pelanggan

dengan memberian kepuasan pelanggan lebih baik lagi dengan harapan input ini

dalam menambah income perusahaan dari tahun sebelumnya.

3) Profitabilitas konsumen

Profit konsumen 2009 = 109.116.146

1.588.011.016 x 100% = 6,88 %

Profit konsumen 2010 = 244.160.751

1.419.415.006 x 100% = 17,20 %

96

97

98

99

100

CR 2009 CR 2010 CR 2011 CR 2012

%

Page 60: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Profit konsumen 2011 = 161.642.152

1.415.226.011 x 100% = 11,42 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada profitabilitas konsumen setiap tahun,

maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7 Diolah, grafik garis Profitabilitas konsumen menurun dari

tahun lalu dengan skor D

Berdasarkan Gambar 4.7 grafik garis menunjukkan ukuran keuntungan pada

setiap konsumen dari laba sebelum pajak terhadap penjualan produck

manufacture by PT. PIM dapat dikatakan cukup baik dari tahun 2009 ke tahun

2010 dengan perbandingan persentase 10,32%. Namun, pendapatan produk dan

jasa yang ditawarkan sangat menurun di tahun 2011 5,78% penurunan kinerja ini

sangat mempengaruhi aspek keuangan pada tahun yang akan datang.

4) Customer Satisfaction Index

Dalam perspektif pelanggan yang menjadi tujuan utama adalah bagaimana

meningkatkan nilai bagi pelanggan (customer value). Tolak ukur kinerja

pelanggan terbagi atas empat hal, antara lain pangsa pasar, retensi pasar, akuisisi

pelanggan, dan kepuasan pelanggan. Keempat hal tersebut disebut sebagai

pengukuran inti pelanggan (Kaplan dan Norton, 2000: 67)

Pelanggan adalah siapa saja yang menggunakan keluaran pekerjaan

seseorang atau suatu item, sasaran perspektif ini adalah meningkatkan kepuasan,

retensi, akuisisi, dan loyalitas pelanggan dari layanan jasa yang diberikan. Pada

pesrpektif ini penulis menggunakan ukuiran kepuasan pelanggan dengan

pertimbangan bahwa retensi, akuisisi, dan profitabilitaspelanggan ditentukan oleh

usaha perusahaan untuk dapat memuaskan berbagai kebutuhan pelanggan.

Pertanyaan dalam kuesioner pada Lampiran 3 tersebut disusun berdasarkan

beberapa aspek sebagai berikut :

05

101520

Profit Konsumen 2009

Profit Konsumen 2010

Profit Konsumen 2011

%

Page 61: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

a. Aspek kepuasan konsumen (consumer satisfaction) yang terdiri dari :

1. Garansi produk yang dipasarkan

2. Kejujuran karyawan

b. Aspek wujud (tangibles) yang terdiri dari:

1. Fasilitas

2. Ketetapan waktu urea masuk

c. Aspek keandalan (reliability)

1. Kedisiplinan

2. Pelayanan

d. Aspek daya tanggap (responsiveness)

1. Kecepatan dalam menanggapi komplain

2. Keilmuan yang dimiliki karyawan

e. Aspek jaminan (assurance)

1. Kesopanan

2. Kepercayaan

f. Aspek perhatian (empathy)

1. Menjaga hubungan antar karyawan dan pelanggan

2. Keutamaan yang diharapkan oleh pelanggan

Untuk mengukur kepuasan pelanggan dilakukan pengambilan sampel.

Pemilihan sampel untuk mengetahui kepuasan pelanggan dengan menggunakan

metode Non-Probability Sampling. Jumlah kuesioner yang dibagikan kepada

pelanggan sebanyak 38 dan semuanya memenuhi syarat untuk diolah, sedangkan

total pertanyaan dalam kuesioner adalah sebanyak 18 pertanyaan. Untuk

pengujian validitas dengan metode pearson correlation dilakukan dengan

menggunakan program SPSS versi 16.00 for windows. Setelah dilakukan uji

validitas ternyata dari keseluruhan pertanyaan dianggap valid.

Hasil uji reabilitas untuk 18 pertanyaan dalam kuesioner menghasilkan nilai

cronbah’s alpha sebesar 0.541 ini menunjukkan bahwa kuesioner sangat realible,

apabila digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama, yang menunjukkan

lebih besar dari 0,3 setiap pengujian validitas statistik industri (S. Sinulingga,

2011).

Page 62: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Berdasarkan interval data yang didapatkan, maka kategori pada Lampiran 5

telah diperoleh valid. Berdasarkan hasil perhitungan atas kuesioner yang

diedarkan akan diketahui berada diposisi manakah tingkat kepuasan pelanggan

PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM). Standar minimal yang ditetapkan adalah

didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolahan data, dengan minimal

mencapai nilai 2226, dengan tingkat skor B “setuju” atau berada pada interval

antara 2053 – 2736.

4.1.3 Pengukuran kinerja pada perspektif proses bisnis internal (Internal

process business perspective)

PT. Pupuk Iskandar Muda telah melakukan perbaikan di dalam perspektif

pembelajaran dan pertumbuhan melalui peningkatan proses inovasi, proses

operasi urea, serta layanan purna. Hal ini menghasilkan penurunan tingkat

perputaran karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan. Pengembangan

perspektif pembelajaran dan pertum buhan, memungkinkan PT. Pupuk Iskandar

Muda untuk meningkatkan kinerja perspektif proses bisnis internal.

5) Proses Inovasi, meliputi menilai tingkat inovasi pembaharuan dalam

memperoleh nilai harga operasi urea dengan membandingkan harga jual

Tabel 4.4 Aspek perspektif proses bisnis internal

Aspek Akhir tahun

2009

Akhir tahun

2010

Akhir tahun

2011

Jumlah Produksi Urea

(ton) 447.182,25 2.164.206,35 2.824.624,35

Waktu Proses Urea

(jam) 7615,76 5698,56 6565,56

Waktu Keseluruhan

Proses Urea (jam) 8760,00 7203,60 8760,00

Penjualan Urea

(Rp.000) 1.588.011.016 1.419.415.006 1.415.226.011

Jumlah Konsumen

(Distributor) 708 711 717

Sumber: PT. PIM, 2012

Page 63: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

urea dengan jumlah produksi tiap tahunnya (nilai harga produksi semakin

rendah).

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2009 =1.588.011.016.000

447.185.250 = 3551,13 (𝑅𝑝/𝑡𝑜𝑛)

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2010 =1.419.415.006.000

2.164.206.350= 655,86 (𝑅𝑝/𝑡𝑜𝑛)

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝐼𝑛𝑛𝑜𝑣𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 2011 =1.415.226.011.000

2.824.624.350= 501,03 (𝑅𝑝/𝑡𝑜𝑛)

Berdasarkan hasil perhitungan pada proses inovasi setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8 Diolah, grafik garis Procces Innovasi menurun nilai jual tiap

tahun dengan skor A

Berdasarkan hasil analisa dan Gambar 4.8 grafik garis proses inovasi sangat

membaik dari aspek inovasi harga operasi urea, dari tahun 2009 ke tahun 2010

harga urea turun lebih murah Rp.2895,27/ton, serta pada tahun 2011 harga yang

diproduksi menurun sehingga mendapatkan nilai yang lebih memuaskan mencapai

Rp. 154,83/ton.

Di sisi lain perusahaan yang mengalami penurunan harga produksi, yang

memiliki banyak menguntungkan, akan tetapi pelanggan sangat menunggu akan

hal ini, penulis sebagai pemihak menjadi konsumen mengharap, perusahaan

memberikan harga yang jauh baik yakni harga jual yang murah.

6) Waktu Proses Operasi (Processing Time), meliputi jumlah produksi pupuk

urea dengan melihat perbandingan jumlah produksi urea dengan jumlah

waktu operasi tiap tahun dengan persentase.

0

1000

2000

3000

4000

Proses Inovasi 2009

Proses Inovasi 2010

Proses Inovasi 2011

Rp/ton

Page 64: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 2009 =447.185.250

7615,76 = 58.718,40 ton/tahun

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 2010 =2.164.206.350

5698,56= 379.781,27 ton/tahun

𝑃𝑟𝑜𝑐𝑒𝑠𝑠𝑖𝑛𝑔 𝑇𝑖𝑚𝑒 2011 =2.824.624.350

6565,56= 430.218,34 ton/tahun

Berdasarkan hasil perhitungan pada waktu operasi setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.9.

Gambar 4.9 Diolah, grafik garis Processing Time meningkat setiap

tahunnya diberikan skor A

Berdasarkan hasil analisa dan Gambar 4.9 grafik garis di atas waktu proses

operasi sangat membaik dari aspek waktu proses waktu operasi sangat signifikan

dari tahun 2009 ke tahun 2010 karena unit PIM2 sudah mulai aktif walaupun

masih dalam pengujian belum aktif sepenuhnya.

Dengan 2 unit pengolahan pabrik pupuk yakni PIM1 dan PIM2 hasil

manufacture PT. PIM 2010 menghasil jauh lebih banyak pupuk naik 321.062,87

ton/tahun dari 2009. Sedangkan tahun 2011 jumlah pupuk urea yang dihasilkan

50.437,07 ton/tahun, dengan ini menunjukkan rata-rata penambahan produksi

setelah dibukannya PIM2 adalah lebih kurang 50.000 ton/tahunnya hasil yang

baik agar pupuk urea bersubsisi dari pemerintah BUMN dapat dirasakan oleh

masyarakat Aceh.

7) Proses Layanan Purna meliputi pererat hubungan perusahaan dan

konsumen.

Layanan Purna 2009 = 447.185.250

708 = 631.617,59 ton/konsumen

0

200000

400000

600000

Proses Time 2009

Proses Time 2010

Proses Time 2011

ton/jam

Page 65: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Layanan Purna 2010 = 2.164.206.350

711= 3.043.890,79 ton/konsumen

Layanan Purna 2011 = 2.824.624.350

717= 3.939.503,97 ton/konsumen

Berdasarkan hasil perhitungan pada layanan purna tahun, maka dapat dilihat

grafik garis pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10 Diolah, grafik garis proses layanan meningkat diberikan skor A

Berdasarkan hasil analisis dan Gambar 4.10 grafik garis di atas

menunjukkan layanan purna hubungan pertumbuhan produk urea yang disalurkan

kepada konsumen sangat meningkat setiap tahunnya, dari tahun 2009 ke tahun

2010 meningkat tajam akibat PIM2 telah aktif 2.412.273,2 ton/konsumen tiap

tahun, sedangkan dari tahun 2010 ke tahun 2011, 895.613,18 ton/konsumen tiap

tahunnya.

Dan lantas tidak dapat dipungkiri lagi bahwa semakin banyak produksi yang

dihasilkan semakin murah nilai penjualan agar masyarakat Aceh menikmati

manufacture PT. PIM di Provinsi Aceh, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

petani.

8) Analisa MCE (Manufacturing Cycle Efficiency)

MCE 2009 = 7615,76

8760,00 x 100 % = 86,94 %

MCE 2010 = 5698,56

7203,60 x 100 % = 79,11 %

MCE 2011 = 6565,56

8760,00 x 100 % = 74,95 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada MCE setiap tahun, maka dapat dilihat

grafik garis pada Gambar 4.11.

0

2000000

4000000

6000000

Purna Jual 2009

Purna Jual 2010

Purna Jual 2011

unit/konsumen

Page 66: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 4.11 Diolah, grafik garis MCE menurun diberikan skor D

Berdasarkan hasil perhitungan dan Gambar 4.11 grafik garis MCE maka

perbandingan antara waktu produksi dengan jangka waktu yang diperlukan dalam

produksi untuk tahun 2009 sebesar 86,94%, tahun 2010 sebesar 79,11% dan tahun

2011 sebesar 74,95% karena tingkat produksi yang masih rendah. Saat produksi

waktu pada tahun 2009 lebih optimal pengerjaan produk dikarenakan pada semua

sistem di unit PIM1 tidak banyak terjadi lead time, down time dan break down.

Pada tahun 2010 uji coba yang baik sehingga PIM1 mengoptimalkan unit

PIM2 saat produksi dengan mesin PIM2 yang masih baru dan teknologi yang

semakin canggih dan dibantu oleh tenaga ahli dari luar, dalam penggunaan mesin,

sehingga produksi dapat dikatakan baik produksi sistem langkah yang digunakan

pada mesin-mesin tertentu walaupun karyawan tetap belum mempunyai

kemampuan teknologi mesin terbaru.

Pada tahun 2011 hal yang sama dalam uji mesin PIM2 yang masih baru dan

teknologi yang baru, proses produksi terbaru ini karyawan belum mampu

memproduksi secara tepat, dikarenakan softskill yang dapat dikatakan rendah

yang butuh dengan pelatihan teknologi mesin industri modern.

4.1.4 Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

(learning and growth perspective) PT. PIM.

PT. Pupuk Iskandar Muda sangat mengabaikan jasa produktivitas kinerja

karyawannya, secara langsung penulis tertarik memilih karyawan dalam

perspektif tumbuh dan berkembang untuk di analisa. Dan berikut aspek-aspek

dalam menganalisa prespektif tumbuh dan berkembang PT. PIM dapat dilihat

pada Tabel 4.5.

657075808590

MCE 2009 MCE 2010 MCE 2011

%

Page 67: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Sumber: PT. PIM, 2012

Dari aspek pada Tabel 4.5 penulis akan menghitung dengan formula

perspektif keuangan:

1) Employe Turnover melihat pertumbuhan karyawan setiap tahunnya

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2009 =1115

1115 𝑥 100% = 100 %

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2010 =1073

1115 𝑥 100% = 96,23 %

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑢𝑟𝑛𝑜𝑣𝑒𝑟 2011 =1169

1073 𝑥 100% = 108,94 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada employe turnover setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.12.

Gambar 4.12 Diolah, grafik garis employe turnover meningkat dari

tahun lalu dengan skor B

Berdasarkan hasil analisa dan Gambar 4.12 grafik garis pertukaran

karyawan menurun tajam infeksi yang terjadi pada aspek tersebut yang telah

analisa penulis yang mendapatkan skor yang tidak baik, mungkin disebabkan

kurangnya karyawan di PT. PIM, sehingga mengakibatkan indikator-indikator

tertentu akibat kurang karyawan yakni berkurangnya karyawan dri tahun 2009 ke

tahun 2010 adalah sebanyak 3,77%.

859095

100105110

Employee Turnover 2009

Employee Turnover 2010

Employee Turnover 2011

(%)

Tabel 4.5 Aspek perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Aspek Akhir tahun

2009

Akhir tahun

2010

Akhir tahun

2011

Jumlah Seluruh Karyawan 1115 1073 1169

Jumlah Karyawan Pelatihan 70 70 70

Jumlah Karyawan Absen 510 509 386

Jumlah Karyawan Kecelakaan 2 6 2

Page 68: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Dalam upaya semakin baik PT. PIM merekrut karyawan baru pada akhir

tahun 2010 sehingga dapat dipekerjakan pada tahun 2011, hasil rekrut tersebut

menambah karyawan di PT. PIM sehingga mencapai persentase 12,71% karyawan

dicukup baik untuk memperbaiki kinerja jasa karyawan di PT. PIM.

2) Employee Training mengukur peningkatan mutu karyawan dengan

membandingkan jumlah karyawan yang telah diberi pelatihan dengan

jumlah total karyawan setian tahunnya

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =70

1115 𝑥 100% = 6,27 %

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =70

1073 𝑥 100% = 6,52 %

𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑒 𝑇𝑟𝑎𝑖𝑛𝑖𝑛𝑔 =70

1169 𝑥 100% = 5,99 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada employee training setiap tahun, maka

dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.13.

Gambar 4.13 Diolah, grafik garis employee training diberikan skor D

Berdasarkan hasil analisa dan Gambar 4.13 grafik garis menunjukkan

sebaiknya karyawan yang mengikuti pelatihan adalah keseimbangan persentase

seluruh karyawan dengan persentase karyawan baru harus menitik beratkan sistem

Sumber Daya Manusia (SDM) pola kinerja lebih baik, agar etos kerja semakin

meningkat.

Dari tahun 2009 ke tahun 2011 naik persentase yang mengikuti pelatihan

hanya 0,25% saja, bahkan di tahun 2011 semakin merosot berkurang lagi 0,26%

5,6

5,8

6

6,2

6,4

6,6

Employee Training 2009

Employee Training 2010

Employee Training 2011

%

Page 69: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

dari tahun 2010, seharusnya PT. PIM menyadari memberi pelatihan terhadap

karyawannya itu sangat penting.

3) Absenteeism karyawan.

𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 2009 =510

1115 𝑥 100% = 45,73 %

𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 2010 =509

1073 𝑥 100% = 47,43 %

𝐴𝑏𝑠𝑒𝑛𝑡𝑒𝑒𝑖𝑠𝑚 2011 =386

1169 𝑥 100% = 33,02 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada absesnsi setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.14.

Gambar 4.14 Absenteeism semakin kecil setiap tahun diberikan skor B

Berdasarkan hasil analisa dan grafik garis di atas menunjukkan absen

karyawan pada tahun 2009 ke tahun 2010 kurang baik absen yang disebabkan

oleh seluruh karyawan PT. PIM adalah 1,7% dan tahun 2011 mampu buktikan

bahwa karyawan PT. PIM memiliki tanggung jawab sebagai karyawan yang baik

dan loyalitas dalam bekerja. Seluruh karyawan mengupayakan seminim mungkin

dalam ketidakhadirannya dalam bekerja sehingga absensi karyawan turun yang

sangat fantastis hingga 14,41%.

4) Accident karyawan.

𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 =2

1115 𝑥 100% = 0,18 %

0

10

20

30

40

50

Absen 2009 Absen 2010 Absen 2011

%

Page 70: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 =6

1073 𝑥 100% = 0,56 %

𝐴𝑐𝑐𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡 =2

1169 𝑥 100% = 0,17 %

Berdasarkan hasil perhitungan pada kecelakaan setiap tahun, maka dapat

dilihat grafik garis pada Gambar 4.15.

Gambar 4.15 Accident lebih baik dari tahun sebelumnya dengan skor B

Berdasarkan hasil analisa dan grafik garis di atas menunjukkan kecelakaan

pada tahun 2010 sangat memprihatinkan memiliki SDM etos kerja yang kurang

baik yang dikibatkan kurang pelatihan yang layak tidak semua diberikan pelatihan

khusus kepada karyawan tersebut sehingga dapat diketahui tahun 2010 mencapai

0,38% kecelakaan dari tahun tahun 2009, sedangkan tahun 2011 PT. PIM

mempunyai kesadaran dalam sikap kerja di pabrik industri besar ini menurun

hingga 0,39%.

5) Empolyee Satisfaction Index

Tingkat kepuasan karyawan atau pegawai merupakan hal yang sangat

mempengaruhi produktivitas kerja, daya tanggap, mutu, dan layanan terhadap

konsumen. Oleh sebab itu, kepuasan karyawan merupakan hal yang sangat

penting untuk diketahui. Untuk mengukur kepuasan karyawan dilakukan.

penyebaran kuesioner.

Pertanyaan dalam kuesioner dapat dilihat pada Lampian 4 tersebut disusun

berdasarkan beberapa aspek sebagai berikut:

a. Aspek keuangan yang terdiri dari:

1. Gaji

0

0,1

0,2

0,3

0,4

0,5

0,6

Accident 2009 Accident 2010 Accident 2011

%

Page 71: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

2. Waktu pemberian gaji

b. Aspek pengembangan dalam bekerja yang terdiri dari:

1. Memberikan kesempatan kepada karyawan yang mampu melakukan

pekerjaan yang memuaskan untuk meniti jenjang karir selanjutnya

memberikan perhatian dan penghargaan jika karyawan memberikan

kemajuan bagi perusahaan.

2. Melibatkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan.

3. Manajemen perusahaan

c. Aspek kinerja Pekerjaan

1. Kedisiplinan

2. Fasilitas

3. Izin (absen)

Untuk mengukur tingkat kepuasaan karyawan maka dilakukan pengambilan

sampel. Pemilihan sampel untuk mengukur kepuasaan karyawan adalah metode

non-probability. Dimana penentuan besaran sampel merupakan pertimbangan dari

penulis atau masukan dari yang dianggap ahli (judgement sampling). Jumlah

kuesioner yang dibagikan sebanyak 38 memenuhi syarat untuk diolah, sedangkan

total pertanyaan dalam kuesioner adalah sebanyak 19 pertanyaan.

Untuk pengujian validitas dengan metode pearson correlation dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 16.00 for windows. Setelah dilakukan

uji validitas ternyata dari keseluruhan pertanyaan dianggap valid. Hasil uji

reabilitas untuk 19 pertanyaan dalam kuesioner menghasilkan nilai cronbah’s

alpha sebesar 0.854 ini menunjukkan bahwa kuesioner sangat realible, apabila

digunakan untuk mengukur kembali objek yang sama, maka hasil yang

ditunjukkan relatif tidak berbeda, menunjukkan lebih besar dari 0,3 (S.

Sinulingga, 2011) setiap pengujian validitas statistik industri.

Berdasarkan interval data yang didapatkan, maka kategori di Lampiran 6

telah diperoleh. Berdasarkan hasil perhitungan atas kuesioner yang diedarkan

akan diketahui berada diposisi manakah tingkat kepuasan pelanggan PT. PIM.

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan

Page 72: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

untuk pengolahan data, dengan minimal mencapai nilai 2823, dengan tingkat skor

B “setuju” atau berada pada interval antara 2167-2888.

Hal ini berarti perusahaan sudah mampu mencapai indeks kepuasan

karyawan kinerja perusahaan jika dilihat dari pengukuran ini adalah perusahaan

telah mencapai kinerja yang diharapkan. Walaupun memenuhi target kinerja yang

diharapkan, akan tetapi indeks ini masih dapat ditingkatkan lagi pada tahun yang

akan datang dengan lebih memperhatikan aspek-aspek yang menjadi perhatian

dalam kepuasan karyawan.

4.2 Hasil Analisis Pengukuran Balanced Scorecard, Skor Kinerja Balanced

Scorecard dan Solusi Seluruh Perspektif Kinerja PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM).

Pada Subbab ini mengurai, akumulasi pengukuran seluruh hasil analisis

pada metode Balanced Scorecard, mengakumulasi hasil skor seluruh perspektif

metode Balanced Scorecard dan memberikan solusi seluruh perspektif.

4.2.1 Hasil Analisis Pengukuran Balanced Scorecard

Hasil analisis pengukuran seluruh perspektif-perspektif metode Balanced

Scorecard pada dilihat pada Tabel 4.6.

Page 73: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Balanced Scorecard

N

o Jenis Perspektif

Hasil yang dicapai Score

Card 2009 2010 2011

1

Perspektif Keuangan (financial perspective)

ROA (%) 1,37 6,31 15,73 A

ROI (%) 32,24 141,52 354,40 A

Profit Margin (%) 3,78 18,62 46,78 A

Current Ratio (%) 129,33 102,95 119,31 B

2

Perspektif Pelanggan (customer perspective)

Pemerolehan pelanggan 1,56 0,42 0,83 B

Tingkat Retensi Pelanggan 98,44 99,58 99,16 D

Profitabilitas konsumen 6,88 17,20 11,42 D

Kepuasan pelanggan Kuesioner B

3

Perspektif Bisnis interal (internal process business perspective)

Proses Inovasi (Rp/ton) 3551,13 655,86 501,03 A

Waktu Proses Urea

(ton/thn) 58.718,40 379.781,27 430.218,34 A

Proses Purna

(ton/pelanggan) 631.617,59 3.043.890,79 3.939.503,97 A

MCE (%) 86,94 79,11 74,95 D

4

Perspektif belajar dan pertumbuhan (Learning and Growth perspective)

Pertumbuhan karyawan

(%) 100 96,23 108,94 B

Employee Training(%) 6,27 6,52 5,99 D

Absenteeism (%) 45,73 47,43 33,02 A

6) Kecelakaan (%) 0,18 0,56 0,17 B

7) Kepuasan karyawan Kuesioner B

Sumber: Data diolah

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM) secara keseluruhan mengalami peningkatan dan penurunan yang

berubah-ubah antara tahun 2009 sampai tahun 2011.

Page 74: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Jika kita melihat dari keseluruhan perspektif, perspektif keuangan PT. PIM

mampu meningkatkan tajam dengan skor A yakni ROA, ROI dan profit margin

yang tumbuh pesat setiap tahunnya sehingga aset, nilai keuangan masih dalam

tahapan yang sangat baik, sedangkan current rasio PT. PIM masih dinilai belum

baik dalam mengambil sikap pembayaran hutang kendala yang terjadi pasca

dibukanya PIM2 sehingga, PT. PIM masih belum membayar hutang sepenuhnya

diakibatkan keperluan keuangan yang pajak atau iuran sekecil mungkin masih

sangat dipertimbangkan untuk keperluan proses produksi pupuk di PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM).

4.2.2 Skor Seluruh Perspektif-perspektif Metode Balanced Scorecard

Setelah dianalisa dan diakumulasikan dapat diketahui skor seluruh

perspektif Balanced Scorecard, dengan ketentuan dari Tabel 4.7.

Tabel 4.7 Ketentuan penilaian skor seluruh perspektif.

Nilai rata-rata Nilai

4,1 – 5,0 A

3,1 – 4,0 B

2,1 – 3,0 C

1,1 – 2,0 D

0,0 – 1,0 E

Sumber: Metode riset komunikasi, 2010

Tabel 4.8 Hasil Akumulasi Balanced Scorecard

NO

Balanced Scorecard

Perspektif-perspektif Nilai total

rata-rata BSC

1 Perspektif keuangan 4,75 A

2 Perspektif pelanggan 3,00 C

3 Perspektif bisnis internal 4,25 A

4 Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan 3,80 B

Sumber: Data diolah

Berdasarkan hasil Akumulasi seluruh perspektif metode Balanced

Scorecard, maka dapat dilihat grafik garis pada Gambar 4.16

Page 75: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 4.16 Diolah, grafik garis Balanced Scorecard PT. PIM Aceh Utara

Dari grafik garis di atas adalah hasil analisa balanced scorecard

menunjukkan bahwa perspektif keuangan PT. PIM adalah memiliki nilai 4,75

yaitu skor A, perspektif pelanggan PT. PIM memiliki nilai 3,00 dengan skor C,

perspektif bisnis internal PT. PIM menunjukkan nilai 4,25 dengan skor A,

sedangkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran memiliki nilai 3,80 dengan

skor B.

4.2.3 Mengupayakan Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Seluruh

Perspektif Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh

Utara.

Penulis memberi solusi dalam meningkatkan produktivitas kinerja PT.

Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara sebagai berikut:

1. Upaya yang dapat diperbaiki oleh PT. PIM dalam perspektif keuangan.

Telah diketahui perspektif keuangan PT. PIM mendapatkan nilai skor yang

sangat signifikan. Namun berarti, tidak menutup kemungkinan bisa saja keuangan

bisa merosot tajam jika perusahaan tidak menjaga keuangannya, aspek yang

mungkin sehingga keuangan dapat merosot dan solusi yang telah dilihat penulis

dalam penelitian di PT.Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut:

a. ROA

PT. PIM sebaiknya dapat menyikapi anjuran pemerintah tentang

penggunaan PT. ASEAN perusahaan telah yang tutup beberapa tahun

silam yang juga memproduksi pupuk, ROA PT. PIM adalah sangat baik,

tidak menutup kemungkinan PT. PIM dapat memproduksi pupuk lebih

0

1

2

3

4

5

Perspektif Keuangan

Perspektif Pelanggan

Perspektif Bisnis internal

Perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran

Hasil Metode Balanced Scorecard

Page 76: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

banyak, sehingga memiliki aset yang lebih besar, dan PT. PIM juga

memperbaiki spearpart PIM1dan PIM2 agar kinerja lebih baik.

b. ROI

PT. PIM sangat baik dalam menjaga tingkat pengembalian uang dari

investasi modal yang telah di keluarkan, sehingga semakin cepat dalam

pengembalian. Namun berarti ROI untuk tahun selanjutnya akan rentan

dalam merosotnya di aspek ini. Sebaiknya PT. PIM mengupayakan

investasi meningkatkan lebih besar pada tahun berikutnya, investasi ini

menunjukkan modal yang produksi dalam pembayaran peralatan-

peralatan pabrik, air, listrik dan peralatan pendukung lainnya.

c. Profit Margin

PT. PIM cukup mampu menjaga laba dari penjualan pupuk, laba tersebut

sebaiknya lebih konstrasi pengadaan bahan baku Gas bumi dari PT.

ARUN dan PT. Mobile Exxion yang dikhawatirkan dalam nilai kurs

tukar rupiah, sebaik mungkin standar laba dari penjualan dan memantau

nilai harga gas jika saat murah dan membeli dengan jumlah yang banyak.

d. Current Ratio

PT. PIM pada tahun 2010 dalam keadaan rugi, sehingga tahun 2011

mencoba meningkatkan kembali. Akibatnya PT. PIM mengupayakan

keuangan sebaik mungkin yakni mengaktifkan PIM2 pada tahun 2010,

yang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Sebaiknya PT. PIM tidak

hanya memproduksi sementara saja, karena PIM2 adalah aset masa

depan oleh karena itu PT. PIM memberikan pelatihan kepada karyawan

PIM2 lebih intensif lagi, sehingga produksi berjalan lebih baik dari

PIM1.

2. Upaya yang dapat diperbaiki oleh PT. PIM dalam perspektif konsumen.

Jika kita melihat dari keseluruhan perspektif keuangan yang sangat baik,

akan tetapi PT. PIM belum mampu meningkatkan lebih konsumennya

(distributor), aspek ini mendapat nilai yang kurang baik, padahal telah kita ketahui

jumlah produksi semakin banyak tiap tahunnya dikarenakan PIM2 telah aktif

Page 77: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

tahun 2010 silam, untuk perolehan pelanggan mendapatkan nilai baik yang

mampu meningkatkan pelanggan dari tahun sebelumnya, tingkat mempertahankan

pelanggan mendapatkan nilai yang buruk, nilai keuangan yang telah di jual dari

komsumennya mendapatakan nilai yang pas-pasan, rata-rata kuesioner hanya

menilai kepuasan yang baik, tidak memperoleh nilai yang signifikan.

PT. PIM dapat mengupayakan kebaikan terhadap pelanggan adalah sebagai

berikut:

a. Memperbanyak pelanggan (distributor) pupuk urea, agar pelanggan tidak

terlalu jerih menjual sehingga 3 kali lebih banyak setelah PIM2

dioperasikan. Akibat yang timbul jika tidak memperbanyak

pelanggannya adalah pupuk yang dipaksakan oleh tiap konsumen yang

lebih banyak sehingga pupuk mendapat nilai penambahan waktu

menunggu dalam pemasarannya, sehingga pupuk lama habis oleh

digunakan masyarakat Aceh dan mungkin akan rusak atau mengurangi

nilai kadarnya dalam kemasan.

b. Dalam kepuasan pelanggan dari kuosiner yang telah dibaca penulis,

pertanyaan no. 4 dan no. 9 memiliki nilai yang sangat rendah yaitu:

perusahaan memberikan fasilitas yang layak dalam pendistribusian

pupuk, sehingga pupuk yang dipasarkan tidak rusak dan PT. PIM juga

musti tanggap dalam membantu masalah pelanggan saat mendistribusi

pupuk urea.

3. Upaya yang dapat diperbaiki oleh PT. PIM dalam perspektif bisnis interal.

Jika kita melihat dari keseluruhan perspektif bisnis interal PT. PIM dengan

laju sangat selalu semakin naikk setiap tahunnya. PT. PIM mampu memberikan

nilai inovasi yang sangat baik, harga yang semakin murah sehingga dapat

mengobjektif segi harga yang masih tetap sama pada setiap tahunnya, walaupun

nilai produksi lebih murah setiap tahunnya, selain itu PT. PIM dapat

mengupayakan sebagai berikut:

a. Sebaiknya PT. PIM menurunkan nilai harga pupuk yang di jual 50kg/sak

adalah Rp. 86.250 kepada pelanggan (distributor) dikarenakan harga

Page 78: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

tersebut juga termasuk mahal dan mungkin dapat dijual lebih murah

kepada masyarakat, penulis tidak dapat menghitung berpa harga nilai

setiap kilogram pupuk urea yang dihasilkan oleh PT. PIM.

b. Sebaiknya dalam kemasan pupuk urea PT. PIM dapat memberi

bermacam-macam pilihan penjualan yaitu pada kemasan yang lain

mungkin dikurangi beratnya dan mempermurah nilai jualnya, sehingga

masyarakat dapat membeli dengan harga yang terjangkau, prosedur ini

ditilik pada kuesioner pelanggan no.11.

c. PT. PIM sebenarnya memiliki MCE (manufacturing cycle efficiency)

yang baik hanya saja keterbatasan ilmu yang diperoleh karyawan PIM2.

Sebaiknya pelatihan kemampuan teknologi mesin era komputerisasi

wajib diperbanyak lagi.

4. Upaya yang dapat diperbaiki oleh PT. PIM dalam perspektif belajar dan

pertumbuhan.

Jika kita melihat dari keseluruhan perspektif belajar dan pertumbuhan setiap

tahunnya belajar dari tahun sebelumnya, PT. PIM mampu menyisiati hal-hal yang

di anggap perlu dalam tumbuh dan belajar dari perusahaan perusahaan. Dan

penulis merangkum pertumbuhan dalam perusahaan.

a. PT. PIM pada tahun 2011 seakan merekrut karyawan hanya untuk

menjaga kepopuleran yang dibukanya PIM2 sehingga melebihi nilai

jumlah karyawan dari tahun 2009. Pada 2010 PT. PIM mengalami

kekurangan karyawan yang telah dipensiunkan oleh PT. PIM karena usia

senja yang telah tidak kondusif lagi untuk produktifitas dalam aktifitas

dalam bekerja. Dalam hal ini PT. PIM sebaiknya mengupayakan agar

membuka rekrutmen karyawan perusahaan, penulis melihat PIM2 masih

kekurangan SDM akibat setiap unit-unit PIM2 belum aktif dalm

produksinya, unit PIM2 masih membutuhkan karyawan dari PIM1.

b. Aspek ini sangat rentan perusahaan, karyawan adalah tolak ukur yang

sangat diperlukan diperusahaan. Saat ini PT. PIM belum berani

mengambil sikapdari hasil keuangan dengan nilai skor sangat baik, yang

Page 79: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

telah diperolah perusahaan, halnya penulis melihat PT. PIM terlalu irit

penggunaan dana dalam penggunaan terhadap Sumber Daya Manusia

(SDM)nya. Dan terlihat pada tahun 2010 kecelakaan sangat tinggi dan

diketahui karyawan yang mengalami kecelakaan adalah karyawan yang

baru bekerja. Sebaiknya PT. PIM mengupayakan mengembangan SDM

PT. PIM yang masih minim keilmuan pabrik, karyawan SDM adalah aset

dalam perusahaan, karyawan belum mampu dalam mengoperasikan

PIM2 dan karyawan baru juga belum paham dan berhati-hati dalam

bekerja.

c. PT. PIM mampu memberikan kepuasan berkerjanya sehingga laju

meningkat terlihat pada kehadiran karyawannya yang semakin menjaga

absennya dan pula sangat cocok pada kuesioner karyawan no.19 tentang

pemberian izin/cuti sangat baik. PT. PIM sebaiknya sangat menjaga

kehadirannya dengan cara memberikan kepuasan yang lebih baik dan

atasan selalu memantau kedisiplinan karyawannya, sehingga tahun

kedepannya dapat semakin baik dalam aktifitas bekerjanya.

4.3 Perancangan Model Balanced Scorecard untuk PT. Pupuk Iskandar

Muda (PIM) Aceh Utara

Penerapan sistem manajemen strategis berbasis Balanced scorecard (BSC)

oleh PT. PIM dapat digunakan sebagai suatu sistem pengukuran kinerja yang

secara terus-menerus akan memantau keberhasilan penerapan strategi pabrik dan

mengukur kinerja pabrik secara komprehensif dan seimbang sehingga kinerja

perusahaan setiap saat dapat diketahui secara jelas.

Dalam tahap awal perancangan BSC haruslah dibentuk tim kerja yang

dipimpin oleh pimpinan dengan anggota dari berbagai bagian dalam pabrik

sehingga seluruh bagian dalam pabrik terwakili. Tim kerja ini akan didampingi

dan bekerja sama dengan Tim dari luar pabrik yang mengerti dan memahami

konsep ini secara baik dan benar. Dalam penulisan ini Tim kerja dari dalam pabrik

tidak dibentuk, oleh karenanya rancangan ini nantinya diharapkan dapat menjadi

Page 80: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

model dasar BSC yang dapat diimplementasikan di PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara.

4.3.1 Penentuan Tujuan Strategis

Dalam perencanaan tu juan strategis, strategi secara umum yang telah

dirumuskan berdasarkan kebijakan manajemen. Visi, misi dan strategi perusahaan

yang kemudian diterjemahkan ke dalam berbagai sasaran strategis (strategic

objectives). Untuk menterjemahkan strategi ke dalam langkah-langkah tindakan

(operasional) yang komprehensif dan koheren diperlukan pendekatan Balanced

scorecard (BSC). Dengan kerangka BSC visi, misi dan strategi perusahaan

kemudian diterjemahkan ke dalam empat perspektif sasaran strategis yaitu:

finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan.

Dari berbagai data yang ada dan hasil kuesioner dengan berbagai pihak di PT.

PIM, maka langkah selanjutnya dari proses perancangan BSC, yaitu penentuan

sasaran-sasaran strategis di dalam setiap perspektif, dapat dilaksanakan.

Adapun sasaran strategis tiap-tiap perspektif pada PT. PIM adalah sebagai

berikut:

1. Meningkatkan pendapatan perusahaan.

Didasarkan pada tingkat keuntungan yang diperoleh perusahaan dari

hasil penjualan produk-produk jasanya dikurangi dengan biaya-biaya

yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

2. Meningkatkan pangsa pasar

Didasarkan pada jumlah pelanggan yang dapat dipertahankan dan

meningkatnya jumlah pelangga yang bergabung ke PT. PIM.

3. Meningkatkan mutu pelayanan

Didasarkan pada kepuasan pelanggan terhadap pelayanan jasa yang telah

diterima.

4. Mengefektifkan proses operasi

Didasarkan pada pada lima indikator yaitu Proses Inovasi, waktu operasi,

proses layanan purnadan MCE untuk mencapai standar pelayanan prima.

5. Meningkatkan Produktifitas karyawan

Page 81: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Didasarkan pada seberapa jauh kemampuan pekerja dalam bekerja

menghasilkan suatu produk/jasa.

6. Meningkatkan profesionalisme karyawan

Didasarkan pada jumlah kegiatan pelatihan yang disesuaikan dengan

kebutuhan kompetensi yang perlu dimiliki oleh karyawan

7. Meningkatkan kepuasan karyawan

Didasarkan pada kepuasan karyawan terhadap PT. PIM.

Berikut hasil sasaran strategis untuk setiap pada PT. PIM dapat dilihat pada

Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4.9 Sasaran strategis perspektif Balanced Scorecard

Perspektif Sasaran strategi

Keuangan Meningkatkan pendapatan

Pelanggan Meningkatkan pangsa pasar

Meningkatkan mutu pelayanan

Proses bisnis internal Mengefektifkan proses operasi

Meningkatkan produk pupuk

Pembelajaran dan pertumbuhan

Meningkatkan produktifitas karyawan

Meningkatkan profesional karyawan

Meningkatkan kepuasan karyawan

Sumber: Diolah, kualitatif

4.3.2 Tolak Ukur Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM)

Aceh Utara

Dalam memilih tolak ukur yang akan digunakan tentu saja harus

diperhatikan keterkaitan antara visi, misi dan tujuan PT. PIM sebagaimana telah

disebutkan diatas dan lebih penting lagi adalah diukurnya keberhasilan

pencapaian sasaran-sasaran strategis yang telah dipilih serta dipahaminya tolak

ukur tersebut oleh seluruh bagian pabrik paling tidak oleh bagian atau karyawan

yang bertanggung jawab terhadap setiap ukuran yang dipilih.

Page 82: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Berbagai tolak ukur yang dipilih dalam perancangan BSC PT. PIM ini

diuraikan sebagai berikut:

A. Perspektif Keuangan

Sasaran strategi PT. PIM dalam perspektif keuangan adalah untuk

meningkatkan pendapatan. Jadi tolak ukur keuangan dijadikan sebagai tolak

ukur kinerja bisnis yang utama. Tolak ukur ini dapat digunakan untuk

menilai keberhasilan pencapaian sasaran strategis PT. PIM dalam hal

pendapatannya, yaitu: Return On Asset (ROA), Return On Investment

(ROI), Profit Margin dan Current Ratio.

B. Perspektif Pelanggan

Sasaran strategi dalam perspektif pasien meliputi: Meningkatkan pangsa

pasar dan memingkatkan mutu pelayanan kepada konsumen, dengan tujuan

untuk meningkatkan kepuasan konsumen dan juga mempertahankan

pelanggan yang ada serta meningkatkan jumlah pelanggan baru. Dengan

demikian, tolak ukur yang tepat untuk mengukur keberhasilan pencapaian

sasaran strategis dalam perspektif pelanggan adalah: Tingkat pemerolehan

pelanggan (Customer Acquistion), Tingkat Retensi Pelanggan (Customer

Retention), Profitabilitas konsumen dan Tingkat Kepuasan pelanggan

(Customer Satisfaction Index).

C. Perspektif Proses Bisnis Internal

Perspektif ini memiliki satu sasaran strategis, yaitu mengefektifkan proses

operasi. Dengan demikian, tolak ukur yang tepat untuk mengukur

keberhasilan pencapaian sasaran strategis dalam perspektif proses bisnis

internal adalah tercapainya standar pelayanan lebik baik pada: Proses

Inovasi, Waktu Proses Operasi (Processing Velocity Time), Proses Layanan

Purna (customer service), dan Analisa MCE (Manufacturing Cycle

Efficiency).

D. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Terdapat tiga sasaran strategis dalam perspektif pertumbuhan dan

pembelajaran ini, yaitu:

Page 83: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

1. Meningkatkan produktivitas, peningkatan produktivitas akan berdampak

positif terhadap peningkatan pendapatan pabrik.

2. Meningkatkan profesionalisme karyawan pada kerja akan berdampak

positif terhadap standar pelayanan semakin baik pertumbuhan karyawan,

karyawan yang ikut pelatihan, absensi, kecelakaan dan keppuasan

karyawan. Dan hal ini akan berdampak positif pula terhadap peningkatan

kepuasan pasien yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan pabrik

3. Meningkatkan kepuasan karyawan.

Ketiga sasaran strategis tersebut akan menunjang keberhasilan pencapaian

sasaran-sasaran strategis di ketiga perspektif diatas. Tolak ukur utama ketiga

sasaran strategis ini adalah kepuasan karyawan yang dapat dilakukan dengan

melakukan survei kepuasan karyawan sebagai penunjang. Tolok ukur yang tepat

untuk digunakan dalam mengukur pencapaian sasaran strategis pertama adalah:

Peningkatan Pendapatan Pabrik, Jumlah pelatihan karyawan, Tingkat kepuasan

karyawan.

Pada hakikat kepuasan dalam hal ini adalah ukuran seberapa banyak

harapan-harapan karyawan dapat terpenuhi dibandingkan dengan persepsi mereka

terhadap apa yang telah diperoleh dari perusahaan, termasuk kompensasi, dan

suasana kerja. Dengan demikian tolak ukur ini dapat ditentukan melalui survei

terhadap kepuasan karyawan.

Dari pembahasan diatas, maka pengembangan model penggunaan Balanced

scorecard untuk PT. PIM secara keseluruhan adalah dapat dilihat pada Gambar

4.15.

Page 84: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Gambar 4.17 Model Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda

Menterjemah visi dan misi PT Pupuk Iskandar Muda adalah sebagai berikut:

Pandangan balanced scorecard:

Visi : Penulis menilai, visi yang dilaksanakan saat ini, dapat dikatakan relevan

terbukti dengan perkembangan teknologi saat ini PT. PIM memulai

produksi PIM2 sehingga mampu memproduksi pupuk lebih banyak.

Misi :

1. Penulis menilai baik, sesuainya dalam standar, sistem manajemen mutu

sertifikat (ISO-9001:2000) tahun 1994 dan pengembangan tahun 2003

dalam implemtasinya, dan sertifikat manjemen mutu lingkungan (ISO-

14001:1996) pada tahun 1998 dan 2002 mempertahankan dan

implemantasi pabrik serta SNI 02-2801-1998 untuk mutu urea kapsul

(prill) dan mutu urea butir (granular)

2. Penulis menilai baik, kesesuaian hasil produksi yang bersubsidi

masyarakat.

3. Penulis menilai masih belum baik, karena sekitar lingkungan Krueng

Geukuh masih tercium bau gas ammoniak, sangat rantan pada

Keuangan

1. ROA

2. ROI

3. Profit Margin

4. Curren Rasio

Pelanggan

1. Pemerolehan pelanggan

2. Retensi Pelanggan

3. Profitabilitas konsumen

4. Kepuasan pelanggan

Proses Bisnis Internal

1. Proses Inovasi

2. Waktu Proses Operasi

3. Proses Layanan Purna

4. Analisa MCE

Pembelajaran dan pertumbuhan

1. Pertumbuhan karyawan

2. Karyawan training

3. Absensi

4. Kecelakaan

5. kepuasan karyawan

VISI DAN

STRATEGI

Page 85: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

masyarakat sekitar dan jalan lintas Sumatera sangat mengganggu

aktifitasnya, walaupun telah mendapatkan sertifikat manajemen mutu

lingkungan dan hasil kuesioner karyawan lebih cenderung menilai skor

Baik dalam pengisian, tapi penulis saat penelitian tinggal di wilayah

pabrik.

4. Penulis menilai masih belum baik, hasil kuesioner belum memuaskan

pelanggannya, belum dapat memberi pilihan pemasaran produk pupuk

subsidi yang lebih terjangkau dan segi karyawan yang dilihat oleh

pelanggan produktifitas kerja karyawan pabrik masih kurang ilmu

pengetahuan, serta skill berkerjamasih minim akibat kurangnya

pelatihan yang diberi oleh perusahaan.

Selanjutnya berdasarkan hasil diskusi dalam penentuan tujuan strategis

perusahaan, kemudian dilakukan pengelompokan tujuan strategis kedalam empat

perspektif yang ada di dalam konsep Balanced Scorecard. Dalam penerapan

konsep Balanced Scorecard, masing-masing tujuan strategis harus memiliki pola

hubungan keterkaitan yang membentuk suatu diagram model keterkaitan strategis

perusahaan. Dengan meningkatkan kepuasan karyawan dan juga kemampuan

karyawan melalui berbagai macam pelatihan diharapkan dapat memberikan

masukan untuk perbaikan kinerja perusahaan, dan dengan peningkatan

kemampuan karyawan yang semakin baik diharapkan dapat meningkatkan

produktifitas karyawan, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang

dihasilkan, yang nantinya juga diharapkan dapat mengefektifkan proses operasi.

Dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan diharapkan dapat

memberikan peningkatan kepuasan pelanggan, serta dapat meningkatkan pangsa

pasar.

Dengan mengefektifkan proses operasi diharapkan dapat meningkatkan

efisiensi dan tercapainya standar pelayanan lebih baik. Dengan meningkatkan

pangsa pasar serta memberikan kepuasan terhadap harapan pelanggan diharapkan

dapat menambah jumlah pelanggan baru dan dapat mempertahankan pelanggan

lama, dengan bertambahnya jumlah pelanggan secara langsung diharapkan akan

Page 86: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

meningkatkan pendapatan pabrik. Pertimbangan dalam pemilihan strategi ini

adalah kesesuaian dengan visi dan misi pabrik. Dimana untuk dapat mencapai visi

dan misi pabrik seperti tersebut di atas maka pabrik harus terus berkembang.

Gambaran hubungan sebab akibat dari rancangan model penggunaan

Balanced Scorecard PT. Pupuk Iskandar Muda dari berbagai sasaran strategis dan

tolak ukur yang telah dipilih adalah sebagaimana terdapat pada Gambar 4.16.

Page 87: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Sasaran Strategis

Ukuran strategis

Indikator Akibat Indikator Sebab

Perspektif Keuangan

K1 = Meningkatkan

Pendapatan

Perspektif Pelanggan

P1 - Meningkatkan pangsa

pasar

P2 – Meningkatkan mutu

pelayanan

Perspektif Intenal Bisnis

IB1 - Mengefektifkan

proses operasi

IB2 – Peningkatan produk

pupuk

Perspektif Pertumbuhan dan

Pembelajaran

PP1 - Meningkatkan

produktifitas

karyawan

PP2 - Meningkatkan

profesionalisme

karyawan

PP3 – Meningkatkan

Kepuasan

Karyawan

Gambar 4.18 Hubungan Sebab akibat Balanced Scorecard PT. PIM

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda dengan

metode Balanced scorecard dapat diketahui secara komprehensif dan koheren

ROA

ROI

Profit Margin

Current Rasio

Mencampur hasil

sebab-akibat

Peningkatan

Jumlah pelanggan

Kepuasaan

Pelanggan

Mempertahankan

pelanggan lama

dan bertambahnya

pelanggan baru

Survei kepuasan

pelanggan

Proses

Inovasi,Waktu

Proses Operasi,

Proses Layanan

Purna

Analisa MCE

Tercapainya

standar

pelayanan

terbaik

Kepuasan

karyawan

Kemampuan

karyawan

Penjualan/karyawan

Survei kepuasan

karyawan

Peningkatan jumlah

pelatihan bagi

karyawan

Peningkatan

pendapatan

pabrik

Page 88: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

tingkat kinerja PT. PIM dari keempat perspektif, bukan hanya perspektif

keuangan saja yang hasil dicapai tergolong baik. Perspektif-perspektif yang lain

seperti: perspektif pelanggan, naiknya retensi pelanggan dari tahun 2010 ke tahun

2011 dan rendahnya profitabilitas konsumen di tahun 2011 sanagt mrosot

tajam.Perspektif proses bisnis internal seperti rendahnya MCE, sehingga konsep

teknologi industri yang rendah. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan seperti

rendahnya karyawan pada 2010 dan pertumbuhan karyawan 2010 yang tidak

dimanfaatkan secara maksimal, sehingga butuh perhatian khusus dalam

keahliannya.

Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh pabrik yang mengakibatkan

menurunnya tidak efektif dalam segi pelanggan dan karyawan pabrikasi harus

segera ditangani dan diperbaiki, karena kelemahan-kelemahan yang ada pada

perspektif yang lain tersebut, akan berpengaruh terhadap perspektif keuangan

yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan pabrik masa depan, yang saat

ini PT. PIM sering menompang dana dan hutang dari pemerintah.

Jadi dengan adanya penerapan metode Balanced Scorecard, semua itu dapat

diketahui sejak awal dan segera dapat diambil tindakan perbaikan. Sehingga PT.

Pupuk Iskandar Muda (PIM) dapat tetap eksis dalam persaingan global dan

bahkan dapat terus meningkatkan kinerjanya.

Untuk mencapai keseimbangan (Balanced Scorecard) keempat perspektif

dalam meningkatkan kinerja PT. PIM, maka pabrik harus melakukan perbaikan

kinerja disemua aspek, dengan mengambil langkah-langkah atau tindakan yang

dapat mendukung tercapainya peningkatan yang diinginkan.

Adapun usulan ataupun rekomendasi perbaikan yang berkaitan dengan

masalah tersebut diatas dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Page 89: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Tabel 4.9 Usulan Perbaikan

Perspektif Usulan Perbaikan

Keuangan

1. Melakukan upaya untuk meningkatkan nilai pendapatan

perusahaan dengan mengembangkan jenis kemasan yang

baru dengan harga terjangkau.

2. Meminimalisasi harga penjualan.

3. Efisiensi biaya hutang-piutang.

Pelanggan

1. Mempertahankan pelanggan tidak terikat.

2. Meningkatkan jumlah pelanggan baru hingga pelosok

Aceh.

3. Menjalin hubungan yang baik dengan pelanggan.

4. Memberi fasilitas yang memuaskan bagi pelanggan.

5. Kecepatan respon dalam menangani keluhan pelanggan.

6. Meningkatkan mutu jasa pelayanan.

7. Survei kebutuhan dan harapan pelanggan.

8. Evaluasi kepuasan pelanggan (kuesioner) tertentu.

Proses Bisnis

Internal

1. Memberi inovasi roduksi.

2. Menurunkan harga pupuk.

3. Menurunkan jumlah pasokan pupuk yang terlalu besar.

4. Meningkatkan kunjungan pihak pabrik ke pelanggan.

5. Rekayasa produk pelayanan pupuk yang bervariasi.

6. Selalu mengikuti perkembangan teknologi.

7. Optimalisasi pelayanan.

Pembelajaran dan

Pertumbuhan

1. Meningkatkan kemampuan karyawan dengan melakukan

pelatihan karyawan yang lebih banyak dan terjadwal.

2. Meningkatkan kepedulian karyawan terhadap kualitas

pelayanan.

3. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di

lingkungan kerja.

4. Menjalin komunikasi yang baik antara karyawan dan

pelanggan.

5. Diklat bagi karyawan yang masih baru.

6. Membangun budaya kerja.

7. Penilaian SDM secara rutin.

8. Perbaikan sarana dan prasarana kondisi lingkungan kerja.

9. Rekruitmen karyawan sesuai kualifikasi.

10. Sosialisasi Visi – Misi.

Sumber: Diolah kualitatif

Jadi kelemahan-kelemahan yang terjadi pada perspektif bisnis internal

seperti meningkatnya MCE pada tahun 2010 dan 2011 dapat diatasi dengan cara

Page 90: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

memberikan pelatihan-pelatihan dan bimbingan yang lebih banyak kepada

karyawan secara kontinyu, sehingga akan menambah pengalaman dan keahlian

atau skill karyawan dalam mempercepat pekerjaan waktu pengerjaan urea yang

tepat. Dan juga perbaikan terhadap bangunan serta mesin yang terjadi kerusakan

agar cepat ditangani, mengatur dan mendesain yang lebih baik dalam pengolah

industri. Sehingga karyawan akan merasakan kenyamanan dalam bekerja.

Selanjutnya untuk memberikan keseimbangan pada perspektif karyawan

khususnya pencegahan retensi karyawan, PT. PIM harus selalu memperhatikan

kepuasan dan kesejahteraan karyawannya dengan waktu, bonus sesuai dengan

prestasi, promosi jabatan, cuti tahunan, fasilitas kerja, serta melibatkan karyawan

dalam pengambilan keputusan.

Semua ini akan dapat mencegah retensi karyawan dan juga sangat

mempengaruhi produktivitas karyawan dalam meningkatkan kinerjanya. Sehingga

akan memberikan keseimbangan pada keempat perspektif dalam Balanced

Scorecard secara keseluruhan, dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan

kinerja PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

Page 91: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian akhir skripsi ini penulis menyimpulkan hasil penelitian dan

memberikan saran, pengukuran kinerja perusahaan dengan metode Balanced

Scorecard studi kasus pada PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, penulis

menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif keuangan PT. PIM yang telah di

analisa aspek ROA, ROI, Profit Margin, dan Current Ratio menunjukkan

hasil yang sangat baik dengan skor A.

2. Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif pelanggan PT. PIM yang telah di

analisa aspek pemerolehan pelanggan, tingkat mempertahankan

pelanggan, profitabilitas pelanggan serta kepuasan konsumen

menunjukkan hasil yang baik dengan skor C.

3. Kinerja pabrik rata-rata pada perspektif proses bisnis internal PT. PIM

yang telah di analisa proses inovasi, waktu proses, proses purna jual serta

MCE menunjukkan hasil yang sangat baik dengan skor A.

4. Kinerja pabrik rata-rata perspektif belajar dan pertumbuhan PT. PIM

yang telah di analisa pertumbuhan karyawan, karyawan telah pelatihan,

absensi kehadiran, kecelakaan yang timbul dan kepuasan karyawan

menunjukkan hasil yang sangat baik dengan scorecard B.

5.2 Saran

Untuk mengakhiri penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan saran

bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara sebagai berikut:

78

Page 92: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

1. PT. Pupuk Iskandar Muda sebaiknya melakukan perbaikan dalam

perspektif keuangan yang baik yakni dalam upaya pembayaran hutang-

piutang kepada pemerintah.

2. PT. PIM lebih meningkatkan jumlah produksi urea perusahaan dengan

cara memberi bermacam penjualan produk.

3. PT. PIM lebih cepat mengambil keputusan yang baik dalam pengalihan

(akuisisi) PT. Asean Aceh Fertilizer (AAF) menjadi unit PIM3. Nantinya

menghasilkan produk pupuk yang lebih banyak, sehingga masyarakat

lebih mudah merasakan pupuk dalam negeri. Jika dibukanya PIM3 akan

mengurangi pengangguran masyarakat Aceh, sehingga naiknya sektor

ekonomi masyarakat Aceh .

4. PT. PIM sebaiknya lebih sering mengevaluasi pelanggannya, yaitu

dengan pengukuran jumlah pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan

secara berkala.

5. PT. PIM sebaiknya melakukan evaluasi kepuasan karyawan dan

mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan-pelatihan dengan potensi

yang mampu bersaing di era globalisasi, terlebih baik pada prodi Teknik

Industri yang mampu melihat kondisi sumber daya perusahaan.

6. PT. PIM sebaiknya memanfaatkan hasil penelitian yang telah di teliti

oleh mahasiswa-mahasiswa berupa karya ilmiah agar menjadi acuan

untuk tumbuh dan berkembangkan perusahaan.

Page 93: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

DAFTAR PUSTAKA

Annual Report, 2010, Menciptakan Nilai Tambah Creating Value Added Laporan

tahunan 2010, PT Pupuk Iskandar Muda, Aceh.

Ahmad, Falahrusdiyanto, 2010, Analisis Kinerja Dengan Pendekatan Balanced

Scorecard Pada PDAM Kabupaten Semarang, Fakultas Ekonomi

Universitas Diponegoro Semarang.

Antony,Cushin, 2010, Analisis Dan Usulan Standar Kinerja Pt. Putra Tunas

Megah Dengan Metode Balanced Scorecard, Departemen Teknik Industri

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Anwar, 2010, Studi Implementasi Sistem Berbasis Balanced Scorecard Dalam

Upaya Peningkatan Kinerja Rumah Sakit PMI Aceh Utara, Tesis-TI, USU:

Medan.

Arverson, Paul, 1998, The Balanced Scorecard-Not Just Another Project,

http://www.balancedscorecard.org. diakses 27 September 2012, Langsa.

Brigma dan Houston, 2006, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Edisi 10, Salemba

Empat.

Effendi. Drs, rustam, 2001, Dasar-dasar Manajemen Modern, Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang.

Gaspersz, Vincent, 2006, Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi “Balanced

Scorecard dengan Six Sigma” untuk organisasi Bisnis dan Pemerintah, JPT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. (search pdf via google).

Hari Purnomo, 1999. Pengetahuan Teknik Industri, Graha Ilmu, Jakarta.

Http://Repository.Usu.Ac.Id/Bitstream/123456789/23296/.../Chapter%20ii.Pdf

Kaplan, Robert S dan David P. Norton, 2000, Balanced Scorecard: Menerapkan

Strategi Menjadi Aksi, Edisi Indonesia, Tim Penterjemah, Erlangga, Jakarta.

Laili Ramadhani Pulungan, 2011, Balanced Scorecard Sebagai Suatu Sistem

Pengukuran Kinerja pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan 20000,

Universitas Sumatera Utara.

Maylana, Agus,. Teknik Menganalisis Industri dan Pesaing, PT. Gelora aksara

Pratama.

Page 94: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

TEKNIK INDUSTRI

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

Mulyadi, 2001, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk

Pelipat ganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Salemba Jakarta. (search pdf

via google).

Moeheriono,2012, Indikator Kinerja Utama (IKU) Bab 4 Aplikasi Balanced

Scorecard, Surabaya.

S. Sukaria, 2010, Analisa Dan Rekayasa Produktivitas, Universitas Sumatera

Utara: Medan.

S. Sukaria, 2011, Metode Penelitian Edisi 1, Usu: Medan.

Pratiwi Putri, Dhika., (2008), Skripsi-EA Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan

Dengan Konsep Balanced Scorecard Studi Kasus Pada PT Bank Tabungan

Negara (Persero) Cabang Solo, Universitas Muhammadiyah Surakarta:

Surakarta.

Widjaja Tunggal. Drs, Amin, 2009, Konsep dan Kasus Balanced Scorecard,

Harvarindo.

Wijaya, R. Darma., 2009, Skripsi-TI Pengukuran Kinerja Program Raskin Dengan

Metode Balanced Scorecard Di Perum Bulog Divre Sumut, USU: Medan.

Yuwono, Sony., Sukarno, Edy dan Ichsan, Muhammad, 2002, Petunjuk Praktis

Penyusunan Balanced Scorecard Menuju Organisasi yang Berfokus pada

Strategi, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Zulkifli, Ir, 2010, Sistematika Penulisan Tugas Akhir, Fakultas Teknik,

Universitas Samudra Langsa: Langsa.

Page 95: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 1: Struktur Organisasi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

Page 96: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 2

Diagram Proses Urea Unit PIM1

Page 97: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 3. Kuesioner Kepuasan Pelanggan

KUESIONER PENELITIAN

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN METODE BALANCE

SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR MUDA (PIM)

KRUENG GEUKUH, ACEH UTARA - INDONESIA

Langsa, Oktober 2012

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

Pelanggan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang berjudul ”Analisa Kinerja

Produktivitas dengan Metode Balance Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara” dengan ini saya mohon kepada Bapak/Ibu untuk berkenan

mengisi kuesioner terlampir.

Kerahasiaan identitas dan data Bapak/Ibu dari hasil penelitian ini dijamin dan

hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis serta merupakan sumbangan

pemikiran bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara dan Program Studi

Teknik Industri Universitas Samudra Langsa.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi

kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.

Hormat Penulis,

RYAN PRAMANDA

NPM: 070531855

Petunjuk Pengisian : 1. Mohon berikan jawaban dari masing-masing pilihan yang tersedia dengan

memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih disertai

dengan menulis penjelasan singkat mengapa Bapak/Ibu memilih jawaban

tersebut.

Page 98: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

2. Pilihan hendaknya seobjektif mungkin, karena kuesioner ini dapat digunakan

secara optimal apabila seluruh pertanyaan terjawab, untuk itu harap diteliti

kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab.

IDENTITAS RESPONDEN No. Responden : ..........………………………………………………

Alamat : ..........………………………………………………

Status : Menikah / Belum Menikah

Pendidikan Terakhir : ................................................................................

A. Kepuasan Konsumen (Consumer Satisfaction)

1. Menurut Bapak/Ibu, PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) memberikan garansi

terhadap produk yang dijual ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

2. Apakah PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) secara umum tidak jujur terhadap

pelanggan ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

3. Apakah PT. PIM sering mengabaikan distributor (sebagai pelanggan) setelah

pembelian produk ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

B. Wujud (Tangibles)

4. Apakah PT. PIM memberi fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan

distributor (sebagai pelanggan) ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

5. Apakah distributor (sebagai pelanggan) sering komplain atas produk ini?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

C. Keandalan (Reliability)

6. Apakah PT. PIM unggul memenuhi janji distributor (sebagai pelanggan)

karena ketepatan waktu ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

Page 99: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

7. Apakah PT. PIM selalu menyelesaikan masalah dengan cepat bila distributor

(sebagai pelanggan) memberi komplain ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

8. Apakah PT. PIM secara umum selalu memberikan pelayanan terhadap

distributor (sebagai pelanggan) ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu ..............................................................................

D. Daya Tanggap (Responsiveness)

9. Apakah PT. PIM selalu tanggap dan berkeinginan membantu masalah

distributor (sebagai pelanggan)?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

10. Apakah karyawan PT. PIM mempunyai pengetahuan yang luas ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

11. Apakah karyawan PT. PIM selalu mengutamakan kepuasan distributor

(sebagai pelanggan) dalam permintaan jenis-jenis produk?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

E. Jaminan (Assurance)

12. Apakah karyawan PT.PIM selalu menjaga kesopanan kepada pelanggan ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

13. Apakah karyawan PT.PIM selalu memberikan pelayanan kepada pelanggan

dengan keramahan ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

14. Apakah karyawan PT.PIM selalu dapat dipercaya dalam melaksanakan tugas?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

Page 100: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

15. Apakah karyawan PT.PIM pandai meyakinkan pelanggan ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

F. Empati atau perahatian (Empathy)

16. Apakah karyawan PT. PIM selalu pandai menjaga hubungan dengan

pelanggan ?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

17. Apakah karyawan PT. PIM selalu menjaga komunikasi kepada pelanggan?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

18. Apakah karyawan PT. PIM selalu mengutamakan kepentingan kepada

pelanggan?

a. Sangat setuju c. Netral e. Sangat tidak setuju

b. Setuju d. Tidak setuju

Berikan penjelasan Bapak/Ibu..............................................................................

Page 101: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 4: Kuesioner Kepuasan Karyawan

KUESIONER PENELITIAN

ANALISA KINERJA PRODUKTIVITAS DENGAN

METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. PUPUK ISKANDAR

MUDA (PIM) ACEH UTARA

Langsa, Juli 2012

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden,

Karyawan/Karyawan PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara

Di-

Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan penyusunan skripsi yang berjudul ”Analisa Kinerja

Produktivitas Perusahaan dengan Metode Balanced Scorecard pada PT. Pupuk

Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara” dengan ini saya mohon kepada Bapak/Ibu

untuk berkenan mengisi kuesioner terlampir.

Kerahasiaan identitas dan data Bapak/Ibu dari hasil penelitian ini dijamin dan

hanya dipergunakan untuk kepentingan akademis serta merupakan sumbangan

pemikiran bagi PT. Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara dan Program Studi

Teknik Industri Universitas Samudra Langsa.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi

kuesioner ini saya ucapkan terima kasih.

Hormat Penulis,

RYAN PRAMANDA

NPM: 070531855

Petunjuk Pengisian :

3. Mohon berikan jawaban dari masing-masing pilihan yang tersedia dengan

memberikan tanda silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih disertai

dengan menulis penjelasan singkat mengapa Bapak/Ibu memilih jawaban

tersebut.

4. Pilihan hendaknya seobjektif mungkin, karena kuesioner ini dapat digunakan

secara optimal apabila seluruh pertanyaan terjawab, untuk itu harap diteliti

kembali apakah semua pertanyaan telah terjawab.

Page 102: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Responden : ..........………………………………………………

UsiaTahun : ..........………………………………………………

Alamat : ..........………………………………………………

Status : Menikah / Belum Menikah

Pekerjaan : 1) Karyawan tetap 2) Karyawan Kontrak

3) Lainnya, sebutkan................................................

Pengalaman/Masa Kerja : ..................................................................................

Jabatan : ..........………………………………………………

Pendidikan Terakhir : ..................................................................................

19. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kepuasan dalam bekerja sama di PT.

Pupuk Iskandar Muda (PIM) Aceh Utara?

a. Sangat puas c. Kurang puas e. Sangat tidak puas

b. Puas d. Tidak puas

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

20. Apakah lingkungan kerja saat ini mendukung pengembangan potensi

karyawan?

a. Sangat mendukung c. Kurang mendukung e. Sangat tidak mendukung

b. Mendukung d. Tidak mendukung

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

21. Menurut penilaian Bapak/Ibu, bagaimana hubungan kerjasama antar

karyawan?

a. Sangat harmonis c. Kurang harmonis e. Sangat tidak harmonis

b. Harmonis d. Tidak harmonis

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

22. Apakah pengabdian yang Bapak/Ibu berikan kepada Perusahaan sudah

maksimal?

a. Sangat maksimal c. Kurang maksimal e. Sangat tidak maksimal

b. Maksimal d. Tidak maksimal

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

Page 103: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

23. Bagaimana manajemen yang diterapkan Perusahaan selama ini dalam

pandangan Bapak/Ibu?

a. Sangat baik c. Kurang baik e. Sangat tidak baik

b. Baik d. Tidak baik

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

24. Apakah pimpinan Perusahaan selalu memperhatikan karyawannya ?

a. Sangat memperhatikan c. Kurangmemperhatikan e. Sangat tidak

memperhatikan

b. Memperhatikan d. Tidak memperhatikan

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

25. Bagaimanakah masalah pengawasan yang dilakukan atasan bapak/ibu ?

a. Sangat teratur c. Kurang teratur e. Sangat tidak teratur

b. Teratur d. Tidak teratur

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

26. Kewenangan yang diberikan Perusahaan kepada Bapak/Ibu dalam

mengerjakan tugas adalah:

a. Sangat memadai c. Kurang memadai e. Sangat tidak

memadai

b. Memadai d. Tidak memadai

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

27. Bagaimanakah komunikasi kerja dengan atasan Bapak/Ibu (misalnya:

pendelegasian tugas, keterlibatan dalam pengambilan keputusan) ?

a. Sangat baik c. Kurang baik e. Sangat tidak baik

b. Baik d. Tidak baik

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

28. Dan bagaimana mengenai komunikasi Bapak/Ibu dengan karyawan lainnya ?

Page 104: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

a. Sangat baik c. Kurang baik e. Sangat tidak baik

b. Baik d. Tidak baik

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

29. Menurut pendapat Bapak/Ibu, bagaimana presensi (kehadiran) tentang

kedisiplinan kerja yang diterapkan Perusahaan selama ini?

a. Sangat disiplin c. Kurang disiplin e. Sangat tidak disiplin

b. Disiplin d. Tidak disiplin

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

30. Pendapat Bapak/Ibu mengenai program pelatihan karyawan yang

diselenggarakan oleh Perusahaan selama ini adalah:

a. Sangat puas c. Kurang puas e. Sangat tidak puas

b. Puas d. Tidak puas

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

31. Bagaimanakah kenyamanan ruang kerja yang Bapak/Ibu gunakan ?

a. Sangat nyaman c. Kurang nyaman e. Sangat tidak nyaman

b. Nyaman d. Tidak nyaman

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

32. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana kelengkapan fasilitas kerja yang diberikan

Perusahaan kepada anda ?

a. Sangat lengkap c. Kurang lengkap e. Sangat tidak lengkap

b. Lengkap d. Tidak lengkap

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

33. Dan bagaimana kelengkapan fasilitas penunjang seperti: Masjid/Mushalla,

Kantin, Tempat parkir dan fasilitas lainnya?

a. Sangat lengkap c. Kurang lengkap e. Sangat tidak lengkap

b. Lengkap d. Tidak lengkap

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

Page 105: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

34. Menurut pendapat Bapak/Ibu, bagaimana honorarium/gaji yang diberikan

kepada karyawan selama ini ?

a. Sangat puas c. Kurang puas e. Sangat tidak puas

b. Puas d. Tidak puas

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

35. Dan bagaimana ketepatan waktu pemberian honorarium/gaji setiap bulannya?

a. Sangat tepat waktu c. Kurang tepat waktu e. Sangat tidak tepat waktu

b. Tepat waktu d. Tidak tepat waktu

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

36. Menurut penilaian Bapak/Ibu, bagaimana insentif yang diberikan Perusahaan

selama ini ?

a. Sangat puas c. Kurang puas e. Sangat tidak puas

b. Puas d. Tidak puas

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

37. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu mengenai pemberian izin/cuti kepada

karyawan selama ini ?

a. Sangat puas c. Kurang puas e. Sangat tidak puas

b. Puas d. Tidak puas

Berikan penjelasan Bapak/Ibu : ............................................................................

Page 106: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 5: Uji Validitas dan Reabilitas SPSS versi 16.

Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index)

No Respon Score

Jumlah Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

Respon 1 5.0 2.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 66

Respon 2 5.0 2.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 66

Respon 3 5.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 63

Respon 4 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 65

Respon 5 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 61

Respon 6 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 61

Respon 7 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 4.0 4.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 62

Respon 8 3.0 4.0 4.0 2.0 3.0 2.0 4.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 3.0 63

Respon 9 4.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 4.0 2.0 1.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 2.0 57

Respon 10 4.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 2.0 60

Respon 11 4.0 5.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 2.0 63

Respon 12 4.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 3.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 2.0 56

Respon 13 4.0 3.0 2.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 1.0 5.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 3.0 2.0 57

Respon 14 5.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 2.0 65

Respon 15 5.0 3.0 4.0 2.0 2.0 3.0 4.0 3.0 1.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 2.0 62

Respon 16 5.0 3.0 2.0 2.0 2.0 4.0 4.0 3.0 1.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 63

Respon 17 5.0 4.0 4.0 2.0 2.0 4.0 3.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 4.0 64

Respon 18 4.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 3.0 59

Respon 19 4.0 2.0 1.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 60

Respon 20 4.0 2.0 1.0 3.0 3.0 4.0 3.0 5.0 3.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 3.0 62

Page 107: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Sumber: Data diolah

Lampiran 5 lanjutan.

No Respon Score

Jumlah Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

Respon 21 4.0 2.0 1.0 3.0 2.0 3.0 3.0 5.0 4.0 4.0 2.0 4.0 5.0 3.0 5.0 3.0 5.0 3.0 61

Respon 22 4.0 2.0 1.0 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 3.0 59

Respon 23 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 3.0 5.0 3.0 60

Respon 24 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 5.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 60

Respon 25 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 58

Respon 26 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 60

Respon 27 3.0 3.0 1.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 56

Respon 28 2.0 3.0 1.0 4.0 3.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 3.0 2.0 52

Respon 29 2.0 3.0 1.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 2.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 5.0 2.0 53

Respon 30 4.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 2.0 3.0 2.0 5.0 4.0 3.0 3.0 3.0 54

Respon 31 4.0 3.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 4.0 1.0 3.0 2.0 3.0 2.0 5.0 4.0 3.0 3.0 3.0 52

Respon 32 4.0 3.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 3.0 2.0 3.0 2.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 50

Respon 33 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 3.0 2.0 3.0 2.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 48

Respon 34 3.0 3.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 4.0 3.0 3.0 2.0 5.0 3.0 4.0 2.0 4.0 52

Respon 35 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 4.0 2.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 54

Respon 36 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 4.0 2.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 54

Respon 37 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 2.0 3.0 2.0 1.0 4.0 2.0 3.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 52

Respon 38 4.0 2.0 4.0 3.0 2.0 2.0 3.0 3.0 1.0 3.0 2.0 4.0 4.0 5.0 3.0 4.0 4.0 3.0 56

Jumlah 140 107 87 102 94 113 120 106 92 134 99 153 154 157 165 139 155 109 2226

Page 108: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

Q1

Pearson Correlation 1 -.086 .238 -.375* -.137 .199 .296 .052 -.103 .016 -.108 .218 .292 -.024 .285 .180 .217 .064

Sig. (2-tailed) .606 .149 .020 .412 .231 .071 .755 .540 .926 .517 .189 .075 .887 .083 .279 .190 .703

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q2

Pearson Correlation -.086 1 .034 -.312 .231 .034 .435** -.187 .003 -.428** .385* -.108 -.166 -.139 .350* .338* -.235 -.367*

Sig. (2-tailed) .606 .839 .056 .163 .841 .006 .261 .984 .007 .017 .518 .319 .406 .031 .038 .156 .023

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q3

Pearson Correlation .238 .034 1 -.454** .040 -.081 .219 -.322* .039 .093 .315 .288 .243 .027 .008 .463** .035 .094

Sig. (2-tailed) .149 .839 .004 .813 .630 .186 .049 .815 .578 .054 .079 .141 .874 .962 .003 .834 .576

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q4

Pearson Correlation -.375* -.312 -.454** 1 -.329* -.420** -.553** .204 -.389* -.171 -.548** -.500** -.523** .115 -.563** -.489** -.332* .140

Sig. (2-tailed) .020 .056 .004 .044 .009 .000 .218 .016 .304 .000 .001 .001 .492 .000 .002 .042 .401

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q5

Pearson Correlation -.137 .231 .040 -.329* 1 .342* .125 -.267 .552** .047 .644** .408* .382* -.239 .275 .240 .038 -.211

Sig. (2-tailed) .412 .163 .813 .044 .035 .454 .106 .000 .781 .000 .011 .018 .148 .094 .147 .822 .202

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q6

Pearson Correlation .199 .034 -.081 -.420** .342* 1 -.054 .105 .339* -.025 .361* .376* .516** -.232 .439** .043 .235 .089

Sig. (2-tailed) .231 .841 .630 .009 .035 .748 .532 .037 .882 .026 .020 .001 .162 .006 .796 .155 .595

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q7

Pearson Correlation .296 .435** .219 -.553** .125 -.054 1 -.113 .053 .076 .389* -.107 .093 -.185 .363* .461** .102 -.182

Sig. (2-tailed) .071 .006 .186 .000 .454 .748 .501 .751 .649 .016 .523 .577 .266 .025 .004 .543 .275

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q8

Pearson Correlation .052 -.187 -.322* .204 -.267 .105 -.113 1 -.010 -.148 -.516** -.151 .014 -.118 .290 -.649** .338* -.051

Sig. (2-tailed) .755 .261 .049 .218 .106 .532 .501 .952 .375 .001 .366 .935 .480 .078 .000 .038 .762

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q9

Pearson Correlation -.103 .003 .039 -.389* .552** .339* .053 -.010 1 .300 .523** .560** .348* -.350* .408* -.049 .334* -.023

Sig. (2-tailed) .540 .984 .815 .016 .000 .037 .751 .952 .067 .001 .000 .032 .031 .011 .769 .040 .891

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 109: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18

Q10

Pearson Correlation .016 -.428** .093 -.171 .047 -.025 .076 -.148 .300 1 .112 .187 .179 .031 -.111 .172 .078 .043

Sig. (2-tailed) .926 .007 .578 .304 .781 .882 .649 .375 .067 .502 .261 .281 .852 .508 .303 .642 .800

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q11

Pearson Correlation -.108 .385* .315 -.548** .644** .361* .389* -.516** .523** .112 1 .326* .320 -.205 .198 .586** -.079 -.106

Sig. (2-tailed) .517 .017 .054 .000 .000 .026 .016 .001 .001 .502 .046 .051 .217 .232 .000 .635 .525

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q12

Pearson Correlation .218 -.108 .288 -.500** .408* .376* -.107 -.151 .560** .187 .326* 1 .693** -.270 .346* .127 .442** -.060

Sig. (2-tailed) .189 .518 .079 .001 .011 .020 .523 .366 .000 .261 .046 .000 .101 .033 .446 .005 .722

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q13

Pearson Correlation .292 -.166 .243 -.523** .382* .516** .093 .014 .348* .179 .320 .693** 1 -.377* .417** .267 .598** .011

Sig. (2-tailed) .075 .319 .141 .001 .018 .001 .577 .935 .032 .281 .051 .000 .020 .009 .105 .000 .948

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q14

Pearson Correlation -.024 -.139 .027 .115 -.239 -.232 -.185 -.118 -.350* .031 -.205 -.270 -.377* 1 -.460** -.031 -.275 .128

Sig. (2-tailed) .887 .406 .874 .492 .148 .162 .266 .480 .031 .852 .217 .101 .020 .004 .854 .095 .445

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q15

Pearson Correlation .285 .350* .008 -.563** .275 .439** .363* .290 .408* -.111 .198 .346* .417** -.460** 1 -.117 .442** -.179

Sig. (2-tailed) .083 .031 .962 .000 .094 .006 .025 .078 .011 .508 .232 .033 .009 .004 .484 .005 .281

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q16

Pearson Correlation .180 .338* .463** -.489** .240 .043 .461** -.649** -.049 .172 .586** .127 .267 -.031 -.117 1 -.273 -.229

Sig. (2-tailed) .279 .038 .003 .002 .147 .796 .004 .000 .769 .303 .000 .446 .105 .854 .484 .097 .166

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q17

Pearson Correlation .217 -.235 .035 -.332* .038 .235 .102 .338* .334* .078 -.079 .442** .598** -.275 .442** -.273 1 .218

Sig. (2-tailed) .190 .156 .834 .042 .822 .155 .543 .038 .040 .642 .635 .005 .000 .095 .005 .097 .188

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q18

Pearson Correlation .064 -.367* .094 .140 -.211 .089 -.182 -.051 -.023 .043 -.106 -.060 .011 .128 -.179 -.229 .218 1

Sig. (2-tailed) .703 .023 .576 .401 .202 .595 .275 .762 .891 .800 .525 .722 .948 .445 .281 .166 .188

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Sumber: Data Diolah *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 110: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Reliability Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 38 95.0

Excludeda 2 5.0

Total 40 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items

N of Items

.541 .479 18

If 0,3 is not valid

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 54.9211 20.453 .205 .524 .522

Q2 55.7895 22.873 -.070 .738 .569

Q3 56.3158 20.114 .179 .536 .530

Q4 55.9211 28.507 -.808 .860 .663

Q5 56.1316 20.712 .430 .609 .500

Q6 55.6316 18.834 .457 .686 .471

Q7 55.4474 21.551 .251 .766 .521

Q8 55.8158 23.722 -.181 .720 .592

Q9 56.1579 16.083 .466 .764 .442

Page 111: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q10 55.0789 22.021 .099 .512 .539

Q11 56.0000 19.351 .456 .844 .478

Q12 54.5789 19.385 .616 .773 .467

Q13 54.5526 16.686 .658 .866 .410

Q14 54.4737 24.959 -.434 .501 .597

Q15 54.2632 19.010 .520 .805 .466

Q16 54.9474 21.997 .160 .883 .532

Q17 54.5263 19.229 .425 .746 .480

Q18 55.7368 22.902 -.062 .461 .562

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

58.6053 22.948 4.79042 18

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas dengan menggunakan aplikasi software SPSS versi 16 adalah

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolahan data Interval = (IKmaks – IKmin) : 5,4,3,2,1 :

Skor A B C D E

Rumus penentuan skor IKmaks = PP x R x 5 IKmaks = PP x R x 4 IKmaks = PP x R x 3 IKmaks = PP x R x 2 IKmaks = PP x R x 1

Jumlah maksimum = 38 x 18 x 5 = 3420 = 38 x 18 x 4 = 2736 = 38 x 18 x 3 = 2052 = 38 x 18 x 2 = 1368 = 38 x 18 x 1 = 684

Nilai kategori skor 2737-3420 2053 – 2736 1369-2052 649 – 1368 0 – 648

Sumber: S. Sinulingga, 2011

Page 112: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 6: Uji Validitas dan Reabilitas SPSS versi 16.

Tingkat Kepuasan Karyawan

No. Responden SCORE

Jumlah Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19

Responden 1 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 4.0 79

Responden 2 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 3.0 2.0 4.0 5.0 4.0 3.0 72

Responden 3 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 83

Responden 4 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 90

Responden 5 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 82

Responden 6 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 76

Responden 7 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 2.0 4.0 2.0 70

Responden 8 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 5.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 68

Responden 9 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 2.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 66

Responden 10 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 2.0 4.0 5.0 5.0 5.0 75

Responden 11 3.0 2.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 1.0 2.0 2.0 2.0 5.0 59

Responden 12 2.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 69

Responden 13 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 79

Responden 14 4.0 4.0 2.0 3.0 3.0 2.0 0.0 2.0 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 61

Responden 15 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 2.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 5.0 2.0 68

Responden 16 4.0 4.0 2.0 3.0 2.0 2.0 5.0 4.0 2.0 4.0 2.0 2.0 3.0 2.0 3.0 4.0 3.0 3.0 3.0 58

Responden 17 5.0 5.0 5.0 3.0 4.0 3.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 5.0 5.0 85

Responden 18 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 76

Responden 19 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 3.0 5.0 4.0 3.0 71

Page 113: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 6 lanjutan.

Tingkat Kepuasan Karyawan

No. Responden SCORE

Jumlah Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19

Responden 20 4.0 3.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 3.0 5.0 73

Responden 21 5.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 5.0 84

Responden 22 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 3.0 3.0 3.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 71

Responden 23 4.0 5.0 4.0 5.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 3.0 4.0 2.0 4.0 72

Responden 24 5.0 2.0 2.0 4.0 4.0 4.0 5.0 2.0 3.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 77

Responden 25 4.0 4.0 3.0 2.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 2.0 2.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 68

Responden 26 4.0 3.0 4.0 5.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 5.0 3.0 3.0 5.0 2.0 3.0 3.0 5.0 4.0 3.0 69

Responden 27 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 78

Responden 28 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 2.0 3.0 4.0 4.0 3.0 2.0 65

Responden 29 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 81

Responden 30 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 5.0 4.0 5.0 4.0 4.0 72

Responden 31 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 4.0 4.0 78

Responden 32 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 5.0 3.0 4.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 75

Responden 33 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 3.0 5.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 81

Responden 34 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 4.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 72

Responden 35 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 3.0 3.0 3.0 3.0 4.0 4.0 4.0 4.0 72

Responden 36 5.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 4.0 4.0 3.0 5.0 5.0 4.0 5.0 87

Responden 37 4.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 4.0 4.0 4.0 5.0 5.0 5.0 5.0 5.0 85

Responden 38 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 4.0 76

Jumlah 153 148 147 148 142 145 142 153 156 162 160 137 149 133 132 148 165 155 148 2823

Sumber: Data diolah

Page 114: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Correlations

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19

Q1

Pearson Correlation

1 .258 .232 .186 .172 .262 .339* .180 .192 .215 .151 .243 .249 .222 .518** .404* .205 .345* .245

Sig. (2-tailed) .118 .160 .265 .302 .113 .037 .279 .249 .196 .366 .141 .132 .181 .001 .012 .217 .034 .139

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q2

Pearson Correlation

.258 1 .388* -.020 .182 .217 -.040 .400* .292 .143 -.007 .076 .084 .302 .367* .247 .154 .252 .101

Sig. (2-tailed) .118 .016 .903 .274 .191 .812 .013 .075 .393 .967 .650 .618 .065 .024 .135 .357 .127 .548

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q3

Pearson Correlation

.232 .388* 1 .457** .426** .551** .296 .493** .461** .558** .476** .150 .160 .338* .203 .120 .111 .144 .156

Sig. (2-tailed) .160 .016 .004 .008 .000 .071 .002 .004 .000 .003 .368 .336 .038 .221 .475 .508 .388 .348

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q4

Pearson Correlation

.186 -.020 .457** 1 .291 .449** .288 .099 .227 .314 .203 .238 .363* .141 .158 .132 .059 -.166 .133

Sig. (2-tailed) .265 .903 .004 .076 .005 .080 .554 .171 .055 .221 .151 .025 .398 .345 .428 .723 .319 .426

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q5

Pearson Correlation

.172 .182 .426** .291 1 .564** .063 .135 .395* .262 .485** .545** .313 .603** .159 .453** .189 .447** .375*

Sig. (2-tailed) .302 .274 .008 .076 .000 .707 .418 .014 .112 .002 .000 .056 .000 .340 .004 .256 .005 .020

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q6

Pearson Correlation

.262 .217 .551** .449** .564** 1 .423** .107 .254 .179 .372* .349* -.027 .373* .309 .390* -.028 .168 .088

Sig. (2-tailed) .113 .191 .000 .005 .000 .008 .521 .123 .282 .021 .032 .871 .021 .059 .015 .870 .314 .599

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q7 Pearson

Correlation .339* -.040 .296 .288 .063 .423** 1 .267 .002 .335* .200 .120 -.029 .028 .338* .158 -.155 -.043 .115

Page 115: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Sig. (2-tailed) .037 .812 .071 .080 .707 .008 .106 .990 .040 .228 .473 .862 .867 .038 .342 .352 .799 .493

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q8

Pearson Correlation

.180 .400* .493** .099 .135 .107 .267 1 .515** .620** .204 .024 -.092 .026 .018 -.203 -.015 -.049 .155

Sig. (2-tailed) .279 .013 .002 .554 .418 .521 .106 .001 .000 .220 .888 .583 .877 .913 .222 .928 .768 .354

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q9

Pearson Correlation

.192 .292 .461** .227 .395* .254 .002 .515** 1 .491** .472** .408* .226 .384* .208 .024 .175 .384* .388*

Sig. (2-tailed) .249 .075 .004 .171 .014 .123 .990 .001 .002 .003 .011 .173 .017 .210 .886 .294 .017 .016

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q10

Pearson Correlation

.215 .143 .558** .314 .262 .179 .335* .620** .491** 1 .399* .064 .172 .106 .027 .003 .191 .226 .109

Sig. (2-tailed) .196 .393 .000 .055 .112 .282 .040 .000 .002 .013 .702 .302 .526 .871 .988 .250 .173 .515

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q11

Pearson Correlation

.151 -.007 .476** .203 .485** .372* .200 .204 .472** .399* 1 .268 .070 .407* .305 .179 .286 .383* .398*

Sig. (2-tailed) .366 .967 .003 .221 .002 .021 .228 .220 .003 .013 .104 .677 .011 .062 .283 .082 .018 .013

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q12

Pearson Correlation

.243 .076 .150 .238 .545** .349* .120 .024 .408* .064 .268 1 .210 .498** .110 .080 .024 .229 .323*

Sig. (2-tailed) .141 .650 .368 .151 .000 .032 .473 .888 .011 .702 .104 .206 .001 .509 .632 .884 .167 .048

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q13

Pearson Correlation

.249 .084 .160 .363* .313 -.027 -.029 -.092 .226 .172 .070 .210 1 .319 .336* .245 .223 .287 .064

Sig. (2-tailed) .132 .618 .336 .025 .056 .871 .862 .583 .173 .302 .677 .206 .051 .039 .138 .179 .081 .704

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q14

Pearson Correlation

.222 .302 .338* .141 .603** .373* .028 .026 .384* .106 .407* .498** .319 1 .385* .373* .221 .502** .543**

Sig. (2-tailed) .181 .065 .038 .398 .000 .021 .867 .877 .017 .526 .011 .001 .051 .017 .021 .182 .001 .000

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Page 116: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q15

Pearson Correlation

.518** .367* .203 .158 .159 .309 .338* .018 .208 .027 .305 .110 .336* .385* 1 .472** .365* .464** .311

Sig. (2-tailed) .001 .024 .221 .345 .340 .059 .038 .913 .210 .871 .062 .509 .039 .017 .003 .024 .003 .057

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q16

Pearson Correlation

.404* .247 .120 .132 .453** .390* .158 -.203 .024 .003 .179 .080 .245 .373* .472** 1 .258 .516** .312

Sig. (2-tailed) .012 .135 .475 .428 .004 .015 .342 .222 .886 .988 .283 .632 .138 .021 .003 .117 .001 .057

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q17

Pearson Correlation

.205 .154 .111 .059 .189 -.028 -.155 -.015 .175 .191 .286 .024 .223 .221 .365* .258 1 .422** .326*

Sig. (2-tailed) .217 .357 .508 .723 .256 .870 .352 .928 .294 .250 .082 .884 .179 .182 .024 .117 .008 .046

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q18

Pearson Correlation

.345* .252 .144 -.166 .447** .168 -.043 -.049 .384* .226 .383* .229 .287 .502** .464** .516** .422** 1 .265

Sig. (2-tailed) .034 .127 .388 .319 .005 .314 .799 .768 .017 .173 .018 .167 .081 .001 .003 .001 .008 .108

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Q19

Pearson Correlation

.245 .101 .156 .133 .375* .088 .115 .155 .388* .109 .398* .323* .064 .543** .311 .312 .326* .265 1

Sig. (2-tailed) .139 .548 .348 .426 .020 .599 .493 .354 .016 .515 .013 .048 .704 .000 .057 .057 .046 .108

N 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38 38

Sumber : Data diolah *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 117: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Reliability Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 38 100.0

Excludeda 0 .0

Total 38 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items

N of Items

.854 .860 19

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

Q1 4.0263 .59215 38

Q2 3.8947 .72743 38

Q3 3.8684 .81111 38

Q4 3.8947 .76369 38

Q5 3.7368 .60109 38

Q6 3.8158 .72987 38

Q7 3.7368 .97770 38

Q8 4.0263 .75290 38

Q9 4.1053 .68928 38

Page 118: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q10 4.2632 .79472 38

Q11 4.2105 .84335 38

Q12 3.5789 .64228 38

Q13 3.9211 .74911 38

Q14 3.4737 .72548 38

Q15 3.5263 .92230 38

Q16 3.8947 .68928 38

Q17 4.3421 .81461 38

Q18 4.0789 .78436 38

Q19 3.8947 .95265 38

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 70.2632 54.902 .491 .482 .846

Q2 70.3947 55.326 .343 .599 .851

Q3 70.4211 51.872 .602 .692 .840

Q4 70.3947 54.840 .366 .622 .851

Q5 70.5526 53.659 .629 .789 .842

Q6 70.4737 53.499 .518 .790 .844

Q7 70.5526 54.578 .279 .657 .857

Q8 70.2632 55.605 .302 .769 .853

Q9 70.1842 53.289 .576 .722 .842

Q10 70.0263 53.540 .464 .720 .847

Q11 70.0789 52.075 .557 .595 .842

Q12 70.7105 55.346 .398 .609 .849

Page 119: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Q13 70.3684 55.482 .315 .641 .853

Q14 70.8158 52.695 .602 .667 .841

Q15 70.7632 51.645 .533 .729 .843

Q16 70.3947 54.678 .433 .663 .848

Q17 69.9474 55.132 .311 .433 .853

Q18 70.2105 53.360 .488 .743 .845

Q19 70.3947 52.408 .453 .649 .847

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

74.2895 59.563 7.71768 19

Standar minimal yang ditetapkan adalah didasarkan pada skala yang digunakan untuk pengolahan data Interval = (IKmaks – IKmin) :

5,4,3,2,1 :

Skor A B C D E

Rumus penentuan

skor

IKmaks = PP x R x

5

IKmaks = PP x R x

4

IKmaks = PP x R x 3 IKmaks = PP x R x

2

IKmaks = PP x R x

1

Jumlah maksimum = 38 x 19 x 5 =

3705

= 38 x 19 x 4 = 2888 = 38 x 19 x 3 = 2166 = 38 x 19 x 2 =

1444

= 38 x 19 x 1 = 722

Nilai skor 2889-3705 2167-2888 1445-2166 723-1444 0-722

Sumber: S. Sinulingga, 2011

Page 120: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 8

Rekap Data Downtime, Total Time, Excluded Time, Loading Time dan

Operating Time dan hasil produksi

Tahun Bulan Downtime

Loading

Time

Excluded

Time

Total

Time

Operating

Time

Total Produk

(Ton)

(jam) (jam) (jam) (jam) (jam)

2009

Januari 433.68 744.00 0.00 744.00 310.32 16944.90

Februari 54.72 672.00 0.00 672.00 617.28 35816.35

Maret 52.32 744.00 0.00 744.00 691.68 43033.90

April 182.40 720.00 0.00 720.00 537.60 25722.65

Mei 78.00 744.00 0.00 744.00 666.00 33413.55

Juni 0.00 720.00 0.00 720.00 720.00 45215.75

Juli 69.60 744.00 0.00 744.00 674.40 45813.55

Agustus 132.00 744.00 0.00 744.00 612.00 29619.10

September 34.32 720.00 0.00 720.00 685.68 39535.95

Oktober 98.40 744.00 0.00 744.00 645.60 40111.90

November 9.36 720.00 0.00 720.00 710.64 45567.10

Desember 0.00 744.00 0.00 744.00 744.00 46387.55

8760 7615,76 447.182,25

2010

Januari 198.48 744.00 168.00 576.00 377.52 29959.35

Februari 0.00 672.00 672.00 0.00 0.00 0.00

Maret 744.00 744.00 0.00 744.00 0.00 0.00

April 0.00 720.00 716.40 3.60 3.60 138.35

Mei 1.20 744.00 0.00 744.00 742.80 48085.15

Juni 51.84 720.00 0.00 720.00 668.16 44596.85

Juli 0.00 744.00 0.00 744.00 744.00 53521.70

Agustus 0.00 744.00 0.00 744.00 744.00 51334.60

September 30.96 720.00 0.00 720.00 689.04 43894.75

Oktober 0.00 744.00 0.00 744.00 744.00 48833.95

November 193.20 720.00 0.00 720.00 526.80 36633.95

Desember 285.36 744.00 0.00 744.00 458.64 32769.30

7203,6 5698,56 2.164.206,35

Page 121: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

Lampiran 8 Lanjutan

2011

Januari 407.76 744.00 0.00 744.00 336.24 23258.50

Februari 75.36 672.00 0.00 672.00 596.64 44217.65

Maret 138.48 744.00 0.00 744.00 605.52 43995.45

April 35.28 720.00 0.00 720.00 684.72 50990.15

Mei 392.40 744.00 0.00 744.00 351.60 23567.40

Juni 135.36 720.00 0.00 720.00 584.64 41103.65

Juli 632.40 744.00 0.00 744.00 111.60 5079.60

Agustus 269.04 744.00 0.00 744.00 474.96 29365.80

September 46.80 720.00 0.00 720.00 673.20 49445.90

Oktober 0.00 744.00 0.00 744.00 744.00 34854.00

November 46.56 720.00 0.00 720.00 673.44 47091.35

Desember 15.00 744.00 0.00 744.00 729.00 47929.35

8760 6565,56 2.824.624,35

Page 122: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

FAKULTAS TEKNIK

Kartu Kegiatan Bimbingan Tugas Akhir

NAMA : RYAN PRAMANDA

NPM : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

JUDUL SKRIPSI :

DOSEN PEMBIMBING : DEWIYANA, ST. MT

Langsa, Nopember 2012

Ketua Jurusan Teknik Industri Dosen Pembimbing II

JAMALUDDIN, ST. MT DEWIYANA, ST.MT

NIDN: 0127117102 NIDN: 0115077905

TANGGAL ASISTENSI PARAF DOSEN

Analisa Kinerja Produktivitas dengan Metode

Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara

Page 123: Analisa Kinerja Produktivitas dengan menggunaka metode balaced scorecard pada PT. PIM Aceh Utara

UNIVERSITAS SAMUDRA LANGSA

FAKULTAS TEKNIK

Kartu Kegiatan Bimbingan Tugas Akhir

NAMA : RYAN PRAMANDA

NPM : 07. 05. 3. 1855

JURUSAN : TEKNIK INDUSTRI

JUDUL SKRIPSI :

DOSEN PEMBIMBING : IR. BURHANUDDIN AB

Langsa, November 2012

Ketua Jurusan Dosen Pembimbing I

JAMALUDDIN, ST. MT IR. BURHANUDDIN AB

NIDN: 0127117102 NIDN: 0101016001

TANGGAL ASISTENSI PARAF DOSEN

Analisa Kinerja Produktivitas dengan Metode

Balanced Scorecard pada PT. Pupuk Iskandar Muda

(PIM) Aceh Utara