2
ANALISA PENAMPANG BALOK PRESTRESS CONCRETETYPE I GIRDER JEMBATAN SURAMADU SISI MADURA Oleh: ENDANG RETNOWATI (01520013) Civil Engineering Dibuat: 2006-01-28 , dengan 3 file(s). Keywords: Kemampulayanan, I girder, segmental, lentur dan geser Beton Prategang bukan merupakan konsep baru lagi, karena komponen struktur prategang mempunyai tinggi lebih kecil dibanding beton bertulang untuk kondisi beban dan bentang yang sama. Tinggi komponen struktur beton prategaang berkisar antara 60 80 % dari komponen struktur beton bertulang, dengan demikian komponen struktur prategang membutuhkan lebih sedikit beton, dan sekitar 20 sampai 35 % banyaknya tulangan. Apabila bentang balok dari beton bertulang melebihi 70 sampai 90 ft, maka beban mati balok tersebut menjadi sangat berlebihan akibatnya retak dan defleksi jangka panjang akan lebih besar. Perhitungan mekanika struktur dengan menghitung pembebanan berdasarkan Pedoman Perencanaan Teknik Jembatan BMS 1992 . Peraturan untuk konstruksi beton menggunakan SNI 2002. Girder prategang menggunakan metode pasca tarik . Hasil akhir dari analisa I girder ini diperoleh pada plat jembatan digunakan tulangan pada daerah lapangan Φ 20-100, daerah tumpuan Φ 20-100, dengan tulangan bagi Φ 6 – 400. Penulangan balok segmen digunakan tulangan 4Φ19 dengan tulangan bagi Φ 6 – 400. Kehilangan gaya prategang yang terjadi untuk LOP jangka panjang 311 KN, untuk jangka pendek 183 KN. Gaya prategang yang hilang adalah 13 %. Tegangan terbesar yang terjadi pada sisi atas adalah 16,05 Mpa, sedangkan untuk sisi bawah adalah sebesar 3,07 Mpa. Momen terbesar adalah 10.546 KNm dengan momen kapasitas 12.574,1 KNm, untuk kapasitas gaya geser adalah 1259 KN, dimana nilai V max yang terjadi sebesar 843,50 KN. Abstract Prestressed Concrete is not a new concept anymore, because it has a high prestressed structural components are smaller than reinforced concrete for load conditions and the same span. High prategaang concrete structural components ranged from 60-80% of the components of reinforced concrete structures, prestressed structural components thus require less concrete, and about 20 to 35% the number of reinforcement. If the span of reinforced concrete beams exceed 70 to 90 ft, then the burden off the beam becomes very excessive cracking and deflections result will be greater long-term. Calculation of structural mechanics by calculating the charge based on BMS Bridge Engineering Design Manual 1992. Regulations for construction of concrete using the ISO 2002. Prestressed girder post-pull method. The end result of this analysis, I obtained at the plate girder bridge used reinforcement in the field area Φ 20-100, 20-100 Φ pedestal region, with reinforcement for Φ 600-400. Reinforcement bars used in reinforced segment 4Φ19 with reinforcement for Φ 600-400. Loss of prestressing force which happens to long-term

ANALISA PENAMPANG BALOK PRESTRESS CONCRETETYPE I GIRDER ... · ANALISA PENAMPANG BALOK PRESTRESS CONCRETETYPE I GIRDER ... Perhitungan mekanika struktur dengan menghitung pembebanan

  • Upload
    lethuan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISA PENAMPANG BALOK PRESTRESS CONCRETETYPE I GIRDER JEMBATAN SURAMADU SISI MADURA

Oleh: ENDANG RETNOWATI (01520013) Civil Engineering Dibuat: 2006-01-28 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kemampulayanan, I girder, segmental, lentur dan geser

Beton Prategang bukan merupakan konsep baru lagi, karena komponen struktur prategang

mempunyai tinggi lebih kecil dibanding beton bertulang untuk kondisi beban dan bentang yang

sama. Tinggi komponen struktur beton prategaang berkisar antara 60 – 80 % dari komponen

struktur beton bertulang, dengan demikian komponen struktur prategang membutuhkan lebih

sedikit beton, dan sekitar 20 sampai 35 % banyaknya tulangan. Apabila bentang balok dari beton

bertulang melebihi 70 sampai 90 ft, maka beban mati balok tersebut menjadi sangat berlebihan

akibatnya retak dan defleksi jangka panjang akan lebih besar.

Perhitungan mekanika struktur dengan menghitung pembebanan berdasarkan Pedoman

Perencanaan Teknik Jembatan BMS 1992 . Peraturan untuk konstruksi beton menggunakan SNI

2002. Girder prategang menggunakan metode pasca tarik .

Hasil akhir dari analisa I girder ini diperoleh pada plat jembatan digunakan tulangan pada daerah

lapangan Φ 20-100, daerah tumpuan Φ 20-100, dengan tulangan bagi Φ 6 – 400. Penulangan

balok segmen digunakan tulangan

4Φ19 dengan tulangan bagi Φ 6 – 400. Kehilangan gaya prategang yang terjadi untuk LOP

jangka panjang 311 KN, untuk jangka pendek 183 KN. Gaya prategang yang hilang adalah 13 %.

Tegangan terbesar yang terjadi pada sisi atas adalah 16,05 Mpa, sedangkan untuk sisi bawah

adalah sebesar 3,07 Mpa. Momen terbesar adalah 10.546 KNm dengan momen kapasitas

12.574,1 KNm, untuk kapasitas gaya geser adalah 1259 KN, dimana nilai V max yang terjadi

sebesar 843,50 KN.

Abstract

Prestressed Concrete is not a new concept anymore, because it has a high prestressed structural

components are smaller than reinforced concrete for load conditions and the same span. High

prategaang concrete structural components ranged from 60-80% of the components of reinforced

concrete structures, prestressed structural components thus require less concrete, and about 20 to

35% the number of reinforcement. If the span of reinforced concrete beams exceed 70 to 90 ft,

then the burden off the beam becomes very excessive cracking and deflections result will be

greater long-term.

Calculation of structural mechanics by calculating the charge based on BMS Bridge Engineering

Design Manual 1992. Regulations for construction of concrete using the ISO 2002. Prestressed

girder post-pull method.

The end result of this analysis, I obtained at the plate girder bridge used reinforcement in the

field area Φ 20-100, 20-100 Φ pedestal region, with reinforcement for Φ 600-400.

Reinforcement bars used in reinforced segment

4Φ19 with reinforcement for Φ 600-400. Loss of prestressing force which happens to long-term

LOP 311 KN, 183 KN for the short term. Prestressing force is lost is 13%. The largest voltage

that occurs on the upper side is 16.05 MPa, while for the bottom side is at 3.07 MPa. The biggest

moment by moment capacity of 10,546 KNM KNM 12574.1, to the capacity of the shear force is

1259 KN, where the value of V max that occurred at 843.50 KN.