18
ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN PADA UNGKAPAN DI TAS PADA LAMAN GOOGLE NASKAH PUBLIKASI Oleh: BETARIA ANDRIYANI A 310090230 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

1

ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN PADA

UNGKAPAN DI TAS PADA LAMAN GOOGLE

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

BETARIA ANDRIYANI

A 310090230

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

2

Page 3: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

1

ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN PADA

UNGKAPAN DI TAS PADA LAMAN GOOGLE

BETARIA ANDRIYANI

A 310090230

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk campur kode dan

kata serapan pada ungkapan di tas pada laman google. Objek penelitian ini adalah

bentuk campur kode dan kata serapan yang terdapat pada ungkapan di tas yang

diambil pada laman google. Metode penelitian yang digunakan adalah metode

deskriptif kualtatif. Teknik yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik

dokumentasi yaitu dipakai untuk mengambil data dari ungkapan di tas dalam

laman google. Teknik pengumpulan data dengan mengkaji dokumen yaitu dengan

menganalisis ungkapan yang mengandung campur kode dan kata serapan.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan referensial dan

metode agih bagi unsur langsung.

Berdasarkan analisis penelitian dapat disimpulkan bentuk campur kode

dan kata serapan pada ungkapan di tas yang diambi pada laman google berupa

yang pertama, bentuk campur kode data yang dikumpulkan dianalisis berdasarkan

jenis-jenis campur kode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wujud campur

kode terdiri dari tiga yaitu (1) Penyisipan unsur-unsur yang berwujud kata, (2)

Penyisipan unsur-unsur yang berwujud frase, dan (3) Penyisipan unsur-unsur yang

berwujud klausa. Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui

cara adopsi, adaptasi, dan kreasi.

Kata kunci : bentuk campur kode, kata serapan, ungkapan.

1. PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan bahasa telah menempatkan bahasa

asing, terutama bahasa Inggris pada posisi strategis yang memungkinkan

bahasa tersebut masuk dan mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia.

Hal ini berdampak pada penggunaan bahasa asing pada masyarakat Indonesia.

Penggunaan bahasa asing akan menimbulkan pemekaran kosakata Indonesia,

yang merupakan akibat dari kontak budaya dan kontak kebahasaan. Akibat

kontak budaya dan kebahasaan tersebut muncul kata dari bahasa asing yang

kemudian mengalami penyerapan yang disebut dengan kata serapan.

Page 4: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

2

Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa bilamana orang

mencampur dua atau lebih bahasa dengan saling memasukkan unsur-unsur

bahasa dengan saling memasukkan unsur-unsur bahasa satu ke dalam bahasa

yang lain, unsur-unsur yang menyisip tersebut tidak lagi mempunyai fungsi

sendiri (Suwito dalam Rohmadi, 2010: 171). Campur kode terjadi tidak hanya

pada kalangan masyarakat berpendidikan rendah tetapi juga pada masyarakat

berpendidikan tinggi. Peristiwa campur kode inipun tidak hanya tejadi pada

bahasa lisan tetapi banyak juga terjadi pada bahasa tulis. Peneliti memilih

campur kode pada ungkapan di tas yang di ambil pada laman google karena

banyak sekali bahasa yang mengandung campur kode yang masih belum

diteliti oleh peneliti sebelumnya. Campur kode yang terjadi pada ungkapan di

tas dapat dilihat dari salah satu data yang telah saya peroleh “Muslim

Creative”. Dari salah satu bahasa yang mengandung campur kode tersebut

maka peneliti mengkaji bahasa campur kode pada ungkapan di tas yang ada

pada laman google. Berdasarkan uraian tersebut dikatakan bahwa campur kode

tidak hanya terjadi pada bahasa lisan namun juga bahasa tulis dalam hal ini

adalah campur kode yang terjadi dalam ungkapan di tas. Selain campur kode

aspek lain yang diteliti adalah kata serapan yang terjadi pada ungkapan di tas

yang ada pada laman google. Kata serapan adalah kata yang diambil atau

dipungut dari bahasa lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah, baik

mengalami adaptasi struktur, tulisan, dan lafal, maupun tidak dan sudah

dikategorikan sebagai kosakata bahasa Indonesia (Al-Ma’ruf, 2009: 56). Kata

serapan dalam ungkapan di tas yang ada pada laman google juga masih kurang

diminati oleh peneliti yang lain untuk dikaji lebih lanjut. Oleh karena itu

sebagai peneliti saya ingin mengkaji lebih lanjut tentang kata serapan dalam

ungkapan di tas yang ada pada laman google. Kata serapan yang terdapat pada

ungkapan di tas salah satunya “I love islam”. Setelah sepintas kami membaca

dan menemukan kata serapan banyak terkandung di dalamnya, sayapun

berinisiatif mengambil kata serapan untuk dijadikan rumusan masalah dalam

penelitian ini. Apalagi setelah kami telusuri lebih lanjut belum ada peneliti

Page 5: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

3

yang meneliti tentang kata serapan pada ungkapan di tas yang ada pada laman

google yang akan saya teliti ini.

laman adalah halaman muka atau beranda (Bahasa Melayu: laman,

yakni "muka surat" atau "halaman muka") kata laman dalam bahasa Indonesia

sendiri berarti "halaman depan" atau "halaman muka" yang bisa mengacu

kepada halaman depan buku, surat, situs web, dan lain sebagainya (dalam blog

Jasmadi). Ungkapan adalah bentuk bahasa yang merupakan gabungan kata

yang menyatakan makna khusus (makna unsur yang membentuknya, sudah

menyatu dan tidak dapat ditafsirkan menjadi kabur), dan ungkapan disebut

idiom.

Peneliti memilih ungkapan di tas sebagai objek penelitian, karena dalam

ungkapan di tas itu sendiri banyak terdapat variasi bahasa campur kode maupun

berbagai bentuk kata serapan yang digunakan untuk menarik minat para pembaca.

Dengan adanya campur kode dan penggunaan kata serapan yang bervariasi, maka

penelitian ini ditulis untuk meneliti bagian-bagian bahasa yang mengandung unsur

campur kode dan kata serapan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan,

peneliti tertarik untuk mendeskripsikan campur kode dan kata serapan yang terjadi

pada bahasa tulis ungkapan di tas dengan mengangkat “Campur Kode dan kata

serapan pada ungkapan di tas yang ada pada laman google”.

Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini ada dua rumusan masalah yang perlu dicari jawabannya.

1. Campur kode apa saja yang terdapat pada ungkapan di tas dalam laman

google?

2. Bentuk kata serapan yang terdapat pada pada ungkapan di tas dalam laman

google?

2. LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka

Andoko (2011) meneliti “Penggunaan Campur Kode dalam Bahasa

Politik di Acara DEMOCRAZY”. Penelitian ini membahas adalah

berdaasarkan bentuknya ditemukan 6 campur kode yang digunakan dalam

bahasa debat di acara DEMOCRAZY atau sekiitar 75% dari jumlah

Page 6: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

4

keseluruhan data. Terdapat pula 3 campur kode metaphorical yang digunakan

dalam bahasa debat di acara DEMOCRAZY atau sekitar 37,5% dari

keseluruhan data. Penggunaan campur kode situasional lebih dominan dalam

bahasa debat di acara DEMOCRAZY, hal itu disebabkan karena didalamnya

partisipan terdiri dari orang-orang dengan beragam pendidikan tinggi,

sehingga mereka pandai dalam mengatur gaya bahasa mereka untuk

menunjukkan kemempuan mereka dalam debat.

Di dalam campur kode dalam acara debat DEMOCRAZY berdasarkan

faktor penggunaannya terdapat 5 campur kode need feeling motive atau

sekitar 50% dan ada 5 campur kode presting filling motive atau sekitar 50%.

Dalam label ini menunjukkan ketidak seimbangan dalam penggunaan campur

kode karena dapat dilihat dari dominasi penggunaan campur kode

berdasarkan faktor penggunaannya lebih banyak need feeling motive.

Persamaan penelitian ini dengan Andoko (2011) adalah sama-sama

membahas campur kode. Perbedaan pada objek yang dikaji, Andoko (2011)

menggunakan campur kode yang digunakan dalam Bahasa Politik Di Acara

DEMOCRAZY, sedangkan penelitian ini menggunakan campur kode pada

ungkapan di tas.

Riza Dwi Ariyanti (2010) meneliti “Analisis Alih Kode dan Campur

Kode Penggunaan Bahasa Indonesia pada Percakapan Bukan Empat Mata

Bulan Juli 2010”. Penelitian ini membahas a) wujud alih kode pemakaian

bahasa Indonesia pada percakapan Bukan Empat Mata bulan Juli 2010

terdapat alih kode ekstern sebanyak dua data yang ditandai adanya peralihan

bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ke dalam

bahasa Jawa. b) wujud campur kode dalam pemakaian bahasa Indonesia pada

percakapan Bukan Empat Mata bulan Juli 2010 terdiri dari: Campur kode

intern yang berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. bentuk campur

kode yang ditemukan berupa campur kode berwujud kata, frasa, perulangan

kata, dan klausa berjumlah 15 data. Campur kode ekstern berasal dari bahasa

asing yaitu bahasa Inggris, dan bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia.

Dalam penelitian ini ditemukan campur kode ekstern meliputi campur kode

Page 7: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

5

berwujud kata, frasa, dan klausa berjumlah 47 data. Persamaan penelitian ini

dengan Riza Dwi Ariyanti (2010) adalah sama-sama membahas campur kode.

Perbedaan pada objek yang dikaji, Riza Dwi Ariyanti (2010) menggunakan

campur kode yang digunakan dalam percakapan di Bukan Empat Mata

sedangkan penelitian ini menggunakan campur kode pada ungkapan di tas.

Rizqi Fardianto Rahman (2008) meneliti “Penyerapan Istilah Asing

Register Kedokteran pada Rubrik Kesehatan Surat Kabar Republika Edisi

Januari–Maret 2008”. Hasil penelitian ini adalah: 1) Bentuk register

kedokteran yang diserap berdasarkan penyesuaian ejaan dan lafal pada rubrik

kesehatan surat kabar Republika edisi Januari sampai dengan Maret 2008

terdapat dua bentuk, yaitu bentuk penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan

lafal serta bentuk penyerapan utuh atau penyerapan tanpa penyesuaian ejaan

dan lafal. Bentuk penyerapan dengan pengubahan yang berupa penyesuaian

ejaan dan lafal terdiri dari tiga jenis bentuk penyerapan, yaitu penyerapan

dengan penyesuaian ejaan tanpa penyesuaian lafal, penyerapan dengan

penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan, dan penyerapan dengan

penyesuaian ejaan dan lafal sekaligus. 2) Berdasarkan proses penyesuaian

ejaannya, terdapat sejumlah istilah yang tidak sesuai dengan kaidah

penyesuaian ejaan, yaitu: istilah pasien, multipatologis, eklamsia, imobilisasi,

menopause, dan stroke. Persamaan penelitian ini dengan Rizqi Fardianto

Rahman (2008) adalah sama-sama membahas kata serapan atau penyerapan

bahasa asing. Perbedaan pada objek yang dikaji, Rizqi, Fardianto Rahman

(2008) menggunakan kata serapan yang digunakan dalam percakapan di

Bukan Empat Mata sedangkan penelitian ini menggunakan kata serapan pada

ungkapan di tas.

Kajian Teori

Campur kode ialah penggunaan dua bahasa atau lebih atau ragam

bahasa secara santai antara orang-orang yang kita kenal dengan akrab

(Suwandi, 2008: 87). Dengan kata lain campur kode merupakan dua unsur bahasa

yang saling mempunyai keterkaitan dalam penggunaannya. Dalam pendapat yang

Page 8: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

6

telah diungkapkan oleh ahli di atas campur kode terjadi apabila bahasa digunakan

mengandung unsur yang berbeda jenisnya tetapi masih mempunyai keterkaitan

dalam fungsinya. Sebagai bahan acuan untuk mengkaji lebih jauh lagi tentang

campur kode, pendapat di atas sangat berguna untuk mencari bahasa yang

terindikasi bahasa yang mengandung campur kode. Dengan kata lain, campur

kode dalam bahasa tulis terjadi apabila terdapat dua unsur bahasa yang sengaja

digunakan secara berdampingan dan saling melengkapi satu sama lain. (Al-

Ma’ruf, 2009: 56) kata serapan adalah kata yang diambil atau dipungut dari

bahasa lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah, baik mengalami adaptasi

struktur, tulisan, dan lafal, maupun tidak dan sudah dikategorikan sebagai

kosakata bahasa Indonesia. Dengan pengertian itu peneliti dapat mencari jenis

bahasa yang mengandung unsur kata serapan.

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Metode

kualitatif adalah metode penelitian yang bersifat karakteristik, data yang

dinyatakan dalam bentuk sebenarnya, senyatanya dengan tidak diubah ke

dalam bentuk simbol atau bilangan, digunakan untuk mendapatkan data yang

mendalam, suatu data. Adapaun objek atau Sasaran dalam penelitian ini adalah

campur kode dan kata serapan dalam ungkapan di tas pada laman google.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode simak dan

dokumentasi. Metode simak mkemiliki teknik lanjutan yang berupa teknik

catat. Teknik catat disebut teknik dasar dalam metode simak karena pada

hakikatnya penyimakan diwujudkan dengan pencatatan. Selain metode simak

peneliti juga menggunakan metode dokumentasi. Dalam metode dokumentasi

ini peneliti mengumpulkan ungkapan di tas setiap harinya pada bulan

September sampai Oktober 2012.

Teknik analisis data dilaksanakan sesudah data yang terjaring

diklasifikasikan. Klasifikasi data dilakukan sesuai dengan pokok persoalan

yang diteliti. Metode analisis bahasa yang digunakan ada dua yaitu metode

padan dan metode agih. Metode agih digunakan karena bahasa yang digunakan

sebagai penentu adalah dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Metode

Page 9: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

7

padan digunakan karena alat penentunya dari luar, terlepas dan tidak menjadi

bagian dari bahasa yang bersangkutan. Metode padan adalah metode yang

menggunakan alat penentu referen, organ wicara, dan seterusnya.

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

a. Bentuk Campur Kode

Campur kode adalah suatu keadaan berbahasa bilamana orang

mencampur dua atau lebih bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain,

unsur-unsur yang menyisip tersebut tidak lagi mempunyai fungsi sendiri.

Pada penelitian ini, penelit mendapatkan beberapa bentuk campur kode

yang terdapat pada ungkapan di tas.

NO Bentuk Campur

Kode

Bentuk Kata Bentuk Frasa Bentuk Klausa

1. Bentuk Bahasa

Indonesia-Inggris

Seminar Technology,

muslim girl, facial bisa

jadi awal penularan HIV

dan Hepatitis, Macan

group, Seminar dan

workshop, TK Islam plus

nurul ikhlas, love Islam,

Good muslim, muslim

creative, Enjoy Jakarta,

Smart sholeh mandiri

aktif rajin kreatif

Pondok indah

healthcare

group, Happy

birthday

Eyang.

Islam is my

lifestyle, Membuat

Indonesia jadi hijau

STOP! GLOBAL

WARMING, I love

Islam.

2. Bentuk Bahasa

Jawa-Inggris

Diet tas kresek

3. Bentuk Bahasa

Arab-Inggris

Dai kids generation Dai kids generation

4. Bentuk Bahasa Kalau Anda suka Jogger, Semboyan becak

Page 10: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

8

Jawa-Indonesia berarti Anda waras, Surabaya

“telugewu njaluk

slamet”,

5. Bentuk Bahasa

Arab-Indonesia

Selamat Idul

Fitri.

Campur kode dalam analisis ini diklasifikasikan ke dalam beberapa

kelas kata, frasa, dan klausa. Pertama, kelas kata sendiri masih dibagi menjadi

tiga, antara lain kata kerja, kata benda, dan kata sifat. Kedua, kelas frasa

dibagi menjadi dua, antara lain frasa nominal dan frasa verbal. Ketiga, kelas

klausa. Hasil analisis bentuk campur kode dalam penelitian ini, sebagai

berikut:

1) Campur Kode Kata Benda

Campur kode kata benda adalah percampuran pemakaian bahasa

Indonesia ke bahasa Jawa yang berwujud kata benda. Kata benda adalah

nama benda atau segala sesuatu yang dibendakan (Rohmadi, dkk, 2009:

158).

Contoh:

(1) Muslim girl

Pada data (1) kata girl merupakan bentuk campur kode kata benda

karna mengalami percampuran bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia,

kata girl berasal dari bahasa Inggris sedangkan arti dalam bahasa

Indonesia yaitu wanita atau perempuan.

2) Campur Kode Kata Kerja

Campur kode kata kerja adalah percampuran pemakaian bahasa

Indonesia ke bahasa asing berwujud kata kerja. Kata kerja adalah semua

kata yang menyatakan perbuatan atau laku (Rohmadi, dkk, 2009: 161).

Contoh:

Page 11: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

9

(2) Seminar dan workshop

Pada data (2) merupakan bentuk campur kode berupa kata kerja

yaitu workshop yang berasal dari bahasa asing yaitu dari bahasa Inggris

dalam bahasa Indonesia berarti lokakarya yaitu suatu acara pertemuan

antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yang

bersangkutan dengan pelaksanaan dalam bidang keahliannya.

3) Campur Kode Kata Sifat

Campur kode kata sifat adalah percampuran pemakaian bahasa

Indonesia ke bahasa asing berwujud kata sifat. Kata sifat adalah kata yang

menyatakan sifat atau keadaan suatu benda atau sesuatu yang dibendakan

(Rohmadi, dkk, 2009: 171).

Contoh:

(3) Muslim creative

Pada data (3) terdapat bentuk campur kode berupa kata sifat yaitu

creative yang berasal dari bahasa Inggris dalam bahasa Indonesia berarti

kreatif yaitu dapat menciptakan sesuatu yang baru.

4) Campur Kode Frasa Nominal

Campur kode frase nominal adalah percampuran pemakaian bahasa

Indonesia ke bahasa asing berwujud frase nominal. Frase nominal adalah

kelompok kata yang menyatakan nama benda atau yang dibendakan.

Contoh:

(4) Pondok Indah Healthcare Group

Page 12: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

10

Pada data (4) terdapat campur kode yang berasal dari bahasa

Inggris berupa frasa Healthcare Group dalam bahasa Indonesia berarti

balai kesehatan yaitu suatu tempat untuk mengobati penyakit.

5) Campur Kode Frasa Verbal

Campur kode frasa verbal adalah percampuran pemakaian bahasa

Indonesia ke bahasa asing berwujud klausa verbal.

Contoh:

(5) Selamat Idul Fitri

Data (5) terdapat campur kode dari bahasa Inggris ke bahasa

Indonesia yang memiliki arti hari raya islam yaitu hari dimana umat islam

merayakan kemenangan setelah berpuasa selama satu bulan.

6) Campur Kode Klausa

Klausa adalah satuan gramatikal yang berupa kelompok kata,

sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi

menjadi kalimat.

Contoh:

(6) Semboyan becak Surabaya “telungewu njaluk slamet”

Pada data (6) telungewu njaluk slamet berasal dari bahasa Jawa

yang artinya adalah tiga ribu minta selamat yaitu suatu celotehan tukeng

becak dari kota Surabaya.

Page 13: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

11

b. Bentuk Kata Serapan

Kata serapan sering digunakan dalam memperluas kosa kata dalam

bahasa Indonesia. Pada penelitian ini, penelit mendapatkan beberapa

bentuk kata serapan yang terdapat pada ungkapan di tas.

NO Bentuk Kata Serapan Jumlah Deskripsi

1. Adopsi 26 Group, Technology, Good, Girl,

Creative, Enjoy, Workshop,

Laundry, Diet, Hepatitis, Smart,

Plus, Waras, Telungewu njaluk

slamet, Idul Fitri, Muslim, Dai,

Stop, Zakat, Love, Villa, Aqiqah,

Alhamdulillah, Princess, Program,

Vote.

2. Adaptasi 7 Aktif, Energi, Diskon, Renovasi,

Kompetensi, Fakultas, Produk.

3. Kreasi 17 Technology, Creative, Quick

smart, Kresek, Think green, Bless

collection, Say no to plastic bag!,

Happy shopping, Plastic bag is

dead, Full day scholl, Play group,

Kids generation, STOP!

GLOBAL WARMING, I love,

Islam is my lifestyle, Healthcare

group, Happy birtday.

Kata serapan yaitu kata yang diambil atau dipungut dari bahasa

lain, baik bahasa asing maupun bahasa daerah, baik mengalami adaptasi

struktur, tulisan, dan lafal, maupun tidak dan sudah dikategorikan sebagai

kosakata bahasa Indonesia. Kata serapan masuk ke bahasa Indonesia

Page 14: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

12

melalui tiga cara yaitu adopsi, adaptasi, dan kreasi. Hasil analisis dalam

penelitian ini, sebagai berikut:

1) Bentuk Kata Serapan Adopsi

Adopsi adalah pemakai bahasa yang mengambil bentuk dan makna

kata asing secara keseluruhan.

Contoh:

(1) Seminar Technology

Kata technology pada data (1) merupakan kata serapan yang

mengalami bentuk penyerapan adopsi yaitu pengambilan bentuk dan

makna asing secara keseluruhan. Kata technology berasal dari bahasa

Inggris sedangkan dalam bahasa Indonesia kata technology artinya

teknologi atau ilmu teknik. Kata teknologi pada tataran bahasa Indonesia

sudah diakui karna sudah mengalami penyesuaian dari bahasa Inggris

yaitu kata technology.

2) Bentuk Kata Serapan Adaptasi

Adaptasi adalah bahasa yang hanya mengambil makna asing,

sedangkan ejaan atau cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa

Indonesia.

Contoh:

(2) Hemat enegri

Kata energi pada data (2) merupakan kata serapan yang mengalami

bentuk penyerapan adaptasi yaitu bahasa yang mengambil makna kata

asing, sedangkan ejaan atau cara penulisannya disesuaikan dengan ejaan

bahasa Indonesia. Kata tersebut mengalami perubahan ejaan dari bahasa

asalnya yaitu energy dari bahasa Inggris. Pedoman pengadaptasiannya

Page 15: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

13

adalah Pedoman Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pusat Pembinaan

dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.

Dengan demikian, kata energy sudah dianggap menjadi bentuk

bahasa Indonesia dan tidak dianggap lagi sebagai unsur pinjaman atau

pungutan, karena telah mengalami penyesuaian dari kata energy menjadi

energi.

3) Bentuk Kata Serapan Kreasi

Kreasi adalah pemakai bahasa yang hanya mengambil konsep dasar

yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian mencari padanannya dalam

bahasa Indonesia.

Contoh:

(3) Think green

Ungkapan think green pada data (3) merupakan kata serapan yang

mengalami bentuk penyerapan kreasi yaitu bahasa yang mengambil konsep

dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian mencari padanannya

dalam bahasa Indonesia. Meskipun sekilas mirip penerjemahan, namun

cara terakhir ini memiliki perbedaan. Kata think green dalam bahasa

Indonesia mempunyai arti. Pemadanan dalam bahasa Indonesia pikirkan

hijau menjadi think green.

Pembahasan

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu penelitian dari Andoko (2011) penelitian ini membahas berdasarkan

bentuknya ditemukan 6 campur kode yang digunakan dalam bahasa debat di acara

DEMOCRAZY atau sekiitar 75% dari jumlah keseluruhan data. Di dalam campur

kode dalam acara debat DEMOCRAZY berdasarkan faktor penggunaannya

Page 16: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

14

terdapat 5 campur kode need feeling motive atau sekitar 50% dan ada 5 campur

kode presting filling motive atau sekitar 50%. Persamaannya adalah sama-sama

menganalisis bentuk campur kode dan perbedaannya yaitu pada penelitian pada

objek yang dikaji, Andoko (2011) menggunakan campur kode yang digunakan

dalam Bahasa Politik Di Acara DEMOCRAZY, sedangkan penelitian ini

menggunakan campur kode pada ungkapan di tas.

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

yaitu penelitian dari Riza Dwi Ariyanti (2010) penelitian ini membahas a) wujud

alih kode pemakaian bahasa Indonesia pada percakapan Bukan Empat Mata bulan

Juli 2010 terdapat alih kode ekstern sebanyak dua data yang ditandai adanya

peralihan bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris ke dalam

bahasa Jawa. b) wujud campur kode dalam pemakaian bahasa Indonesia pada

percakapan Bukan Empat Mata bulan Juli 2010 terdiri dari: Campur kode intern

yang berasal dari bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Bentuk campur kode yang

ditemukan berupa campur kode berwujud kata, frasa, perulangan kata, dan klausa

berjumlah 15 data. Persamaan penelitian ini adalah sama-sama membahas campur

kode. Perbedaan pada objek yang dikaji, Riza Dwi Ariyanti (2010) menggunakan

campur kode yang digunakan dalam percakapan di Bukan Empat Mata sedangkan

penelitian ini menggunakan campur kode pada ungkapan di tas.

Persamaan dan perbedaan penelitian ini dengan Rizqi Fardianto Rahman

(2008) hasil penelitian ini adalah: 1) Bentuk register kedokteran yang diserap

berdasarkan penyesuaian ejaan dan lafal pada rubrik kesehatan surat kabar

Republika edisi Januari sampai dengan Maret 2008 terdapat dua bentuk, yaitu

bentuk penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal serta bentuk penyerapan

utuh atau penyerapan tanpa penyesuaian ejaan dan lafal. Bentuk penyerapan

dengan pengubahan yang berupa penyesuaian ejaan dan lafal terdiri dari tiga jenis

bentuk penyerapan, yaitu penyerapan dengan penyesuaian ejaan tanpa

penyesuaian lafal, penyerapan dengan penyesuaian lafal tanpa penyesuaian ejaan,

dan penyerapan dengan penyesuaian ejaan dan lafal sekaligus. 2) Berdasarkan

proses penyesuaian ejaannya, terdapat sejumlah istilah yang tidak sesuai dengan

kaidah penyesuaian ejaan, yaitu: istilah pasien, multipatologis, eklamsia,

Page 17: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

15

imobilisasi, menopause, dan stroke. Persamaan penelitian ini dengan Rizqi

Fardianto Rahman (2008) adalah sama-sama membahas kata serapan atau

penyerapan bahasa asing. Perbedaan pada objek yang dikaji, Rizqi, Fardianto

Rahman (2008) menggunakan kata serapan yang digunakan dalam percakapan di

Bukan Empat Mata sedangkan, penelitian ini menggunakan kata serapan pada

ungkapan di tas.

7) PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian dengan judul

“Analisis Bentuk Campur Kode dan Kata Serapan pada Ungkapan di Tas

pada Laman Google” diperoleh sebagai berikut.

1. Campur kode yang ditemukan dalam ungkapan di tas pada laman google

sebanyak 24 buah campur kode. Campur kode yang ditemukan di

dalamnya antara lain. Campur kode antara Bahasa Indonesia dengan

Bahasa Inggris, campur kode antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa

Jawa, dan yang terakhir campur kode antara Bahasa Indonesia dengan

Bahasa Arab. Campur kode yang ditemukan campur kode kata 16, frasa 3,

dan klausa 5.

2. Kata serapan yang ditemukan dalam ungkapan di tas pada laman google

sebanyak 50 data. Kata serapan bentuk adopsi terdapat 26 data, kata

serapan bentuk adaptasi terdapat 7 data, dan kata serapan bentuk kreasi

terdapat 17 data.

Saran

Penelitian tentang campur kode sebagai strategi komunikasi masih

sangatjarang dilakukan. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat

mendorongpenelitian lain yang berkaitan dengan campur kode sehingga lebih

mendalam.

Page 18: ANALISIS BENTUK CAMPUR KODE DAN KATA SERAPAN …eprints.ums.ac.id/26576/17/NASKAH_PUBLIKASI.pdf · Kedua, bentuk kata serapan terdiri atas tiga cara yaitu melalui cara adopsi, adaptasi,

16

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ma’ruf, Ali Imron. 2009. Stilistika Teori, Metode, dan Aplikasi Pengkajian

Estetika Bahasa. Surakarta: Cakra Books.

Andoko. 2011. “Penggunaan Campur Kode dalam Bahasa Politik di Acara

“DEMOCRAZY”. Skripsi.PBSID FKIP Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Ariyanti, Riza Dwi. 2010. “Analisis Alih Kode dan Campur Kode Penggunaan

Bahasa Indonesia pada Percakapan Bukan Empat Mata Bulan Juli 2010”.

Skripsi.PBSID FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rizqi, Fardianto Rahman. 2008. “Penyerapan Istilah Asing Register Kedokteran

pada Rubrik Kesehatan Surat Kabar Republika Edisi Januari–Maret

2008”.Skripsi Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rohmadi, Muhammad dll. 2010. Sosiolinguistik Kajian Teori dan Analisis.

Surakarta: Pustaka Pelajar.

Rohmadi, Muhammad, dkk. 2009. Morfologi, Telaah Morfem dan Kata.

Surakarta: Yuma Pustaka.

Suwandi, Sarwiji. 2008. Sosiolinguistik. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.