6
ANALISIS DAMPAK 8.1. Ciri dan Umur Panen Ciri-ciri buah jambu mete yang sudah tua adalah sebagai berikut: a) Warna kulit buah semu menjadi kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya. b) Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati. c) Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi. d) Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat. Ketepatan masa panen dan penanganan buah mete selama masa pemanenan merupakan faktor penting. Tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. Buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. Masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan November sampai bulan Februari tahun berikutnya. Agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua. Pada industri pertanian jambu mete, untuk mengatasi masalah ini, maka salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan pengolahan limbah pertanian jambu mete. Tujuan dari pengolahan limbah sendiri adalah untuk menjaga kestabilan ekologi pertanian jambu mete. yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif. Akan tetapi, secara

Analisis Dampak Limbah Jambu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis dampak limbah buah jambu mete

Citation preview

ANALISIS DAMPAK8.1. Ciri dan Umur PanenCiri-ciri buah jambu mete yang sudah tua adalah sebagai berikut:a) Warna kulit buah semu menjadi kuning, oranye, atau merah tergantung pada jenisnya.b) Ukuran buah semu lebih besar dari buah sejati.c) Tekstur daging semu lunak, rasanya asam agak manis, berair, dan aroma buahnya mirip aroma stroberi.d) Warna kulit bijinya menjadi putih keabu-abuan dan mengilat.Ketepatan masa panen dan penanganan buah mete selama masa pemanenan merupakan faktor penting. Tanaman jambu mete dapat dipanen untuk pertama kali pada umur 3-4 tahun. Buah mete biasanya telah dapat dipetik pada umur 60-70 hari sejak munculnya bunga. Masa panen berlangsung selama 4 bulan, yaitu pada bulan November sampai bulan Februari tahun berikutnya. Agar mutu gelondong/kacang mete baik, buah yang dipetik harus telah tua.

Pada industri pertanian jambu mete, untuk mengatasi masalah ini, maka salah satu cara yang dapat dilaksanakan adalah melaksanakan pengolahan limbah pertanian jambu mete. Tujuan dari pengolahan limbah sendiri adalah untuk menjaga kestabilan ekologi pertanian jambu mete. yang tidak diolah dengan baik akan menimbulkan dampak terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi. Dampak yang ditimbulkan dapat berupa dampak positif maupun dampak negatif. Akan tetapi, secara umum limbah yang tidak diolah akan memberikan dampak negatif bagi lingkungan, sosial maupun ekonomi. Jika limbah tersebut dimanfaatkan dan diolah menjadi suatu produk yang bernilai lebih maka dapat menurunkan dampak negatif tersebut, dan menggantikannya dengan dampak positif dan memberi manfaat bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi.Diperkirakan, dari produksi buah jambu mete hanya sekitar 20 % yang sudah dimanfaatkan secara tradisional , misal dibuat rujak, dibuat abon dan sebagainya sedangkan sisanya 80 % masih terbuang sebagai limbah. Hasil utama tanaman jambu mete adalah bijinya yang biasa digunakan untuk camilan kacang mete atau CNSL . buah jambu monyet masih kurang dimanfaatkan dan pengembangan produk yang telah dilakukan untuk mengurangi limbah buah jambu monyet adalah dengan produk jus fermentasi yang menghasilkan minuman beralkohol seperti wine (Muniz et al. 2006).A. Dampak LingkunganDampak pada lingkungan yang dapat terjadi apabila limbah dari buah semu (atau daging buah jambu mete) ini tidak dimanfaatkan akan menjadi sampah yang agak slit terurai dan menjadi sampah begiu saja, sehingga apabila limbah jambu mete ini hanya di buang saja akan menjadi sarang penyakit. Selain limbah dari tanaman mengeluarkan bau yang tidak sedap apabila didiamkan selama berhari-hari, dan juga dapat mengurangi keindahan di lingkungan sekitar. Limbah pasti akan berdampak negatif pada lingkungan hidup,jika tidak ada pengolahan yang baik dan benar. Dengan adanya limbah padat didalam linkungan hidup,maka dapat menimbulkan pencemaran, yaitu:1.Timbulnya gas beracun, seperti asam sulfida (H2S), amoniak (NH3), methan (CH4), C02,dan sebagainya. Gas ini akan timbul jika limbah padat ditimbun dan membusuk,karenaterdapatmikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau, terjadi proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerobatauanaerob.2.Dapat menimbulkan penurunan kualitas udara, dalam sampah yang ditumpuk, akan terjadi reaksi kimia seperti gas H2S, NH3,dan methane yang jika melebihi NAB (Nilai Ambang Batas) akan merugikan manusia. Gas H2S 50ppm dapat mengakibatkan mabuk dan pusing.3.Penurunan kualitas air, karena limbah padat biasanya langsung dibuang dalam perairan atau bersama-sama air limbah. Maka akan dapat menyebabkan air menjadi keruh dan rasa dari air pun berubah.

B. Dampak Sosial Limbah merupakan bagian dari produk hasil pertanian yang pengelelolaannya perlu mendapat perhatian, karena dapat menjadi sumber bencana bagi manusia. Jika tidak dikelola dengan baik maka limbah pertanian sering menjadi tempat bersarang/berkembangbiak hama dan penyakit, terjadinya pencemaran (polusi) udara berupa gas Metan (CH4), CO2dan N2O (Rachmayanti, 2004).Dampak sosial yang akan ditimbulkan dari limbah ini yaitu akan mengganggu orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Dampak langsungnya yaitu seseorang akan mencium bau yang tidak sedap apabila melewati daerah yang menjadi pembuangan dari limbah ini, selain itu dampak tidak langsung yang akan ditimbulkan dari limbah ini yaitu menjadi sarang penyakit. Bila limbah jambu monyet ini dimanfaatkan akan mengurangi dampak sosial yang ditimbulkan. Dampak positif dari pemanfaatan limbah jambu monyet ini antara lain dapat membantu mengurangi tingginya angka pengangguran. Hal ini dikarenakan jika pemanfaatan limbah tersebut dilakukan dalam skala industri maka akan dapat menyerap tenaga kerja. C. Dampak Ekonomi

Dampak ekonomi dari limbah ini jika di olah kembali tentu saja akan menguntungkan. Harga ekonomisnya akan meningkat seiring penemuan baru yang telah di buat. Sebagai wine dapat di jual kembali dengan harga yang relatif tinggi dan menambah nilai ekonomis dari jambu mete itu untuk para petaninya. Produk-produk hasil pemanfaatan limbah jambu monyet tentunya memiliki nilai jual yang cukup tinggi, sehingga dihasilkan produk bernilai tinggi dari bahan yang bernilai ekonomi rendah.Wine dari buah jambu monyet dapat menjadi salah satu alternatif produk olahan buah jambu dengan inovasi baru. Pemanfaatan limbah limbah jambu mete juga dapat meningkatkan nilai guna dari limbah hasil perkebunan jambu, serta merupakan penerapan dari ilmu dan teknologi pasca panen dari produk hasil pertanian. Adanya pemanfaatan limbah dari buah jambu monyet dapat meningkatakan pendapatan masyarakat di sekitar daerah perkebunan, berupa peningkatan penghasilan yang diperoleh dari pemasaran produk wine yang berasal dari jambu monyet, sehingga perekonomian di daaerah tersebut mengalami peningkatan dalam sektor ekonomi.

Rachmayanti. 2004.Manajemen Agribisnis. Jakarta: Ghalia Indonesia.