Analisis Dan Pembahasan Logam Transisi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kimia anorganik 3 - reaksi ion logam transisi

Citation preview

I. Analisis dan PembahasanPercobaan 1a. Reaksi ion logam transisi dengan larutan NaOH 1MPrinsip dasar dalam reaksi ion logam transisi dengan larutan basa atau NaOH dapat digambarkan sebagai berikut:

Ion hidroksida pada NaOH dapat menghilangkan ion hydrogen dari ligan air dan kemudian melekat pada ion logam. Setelah ion hydrogen dihilangkan, maka akan diperoleh kompleks yang bermuatan netral. Kompleks netral ini umumnya tidak larut dalam air dan membentuk endapan.Dari percobaan I, yaitu garam dari logam transisi direaksikan dengan basa NaOH diperoleh reaksi sebagai berikut: Garam CrCl3Ion yang paling sederhana dalam bentuk krom dalam larutan adalah ion heksaaquokrom(III) atau [Cr(H2O)6]3+. Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquokrom(III) yang awalnya berwarna biru jernih menjadi kehijauan. Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Cr(H2O)6]3+ (aq) + OH- [Cr(H2O)3(OH) 3] (s)Biru (+) jernihEndapan biru kehijauan (++) Penambahan NaOH berlebih[Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + OH- [Cr(OH)6]3-Endapan biru kehijauan (++)Endapan hijau pekat

Garam Mn(SO4)Ion yang paling sederhana dalam bentuk mangan dalam larutan adalah ion heksaaquomangan(II) atau [Mn(H2O)6]2+Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes tidak dapat mengubah ion heksaaquomangan(II). Hal ini tidak sesuai dengan teori, karena seharusnya ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan terbentuk endapan putih (larutan keruh). Ketidaksesuaian ini penambahan NaOH kurang, sehingga belum nampak adanya perubahan pada larutan. Karena pada dasarnya penambahan basa pada ion heksaaquomangan(II) akan menghasilkan endapan putih.Namun pada penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes sesuai dengan teori dimana akan terbentuk kembali larutan yang tidak berwarna karena endapan sebelumnya larut.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Mn(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Mn(H2O)4(OH)2] (s)Tidak berwarna Endapan putih (+) Penambahan NaOH berlebih[Mn(H2O)4(OH)2] (s) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3]-Endapan putihTidak berwarna

Fe(NH3)2SO4Salah satu ion yang paling sederhana dalam bentuk besi dalam larutan adalah ion heksaaquobesi(II) atau [Fe(H2O)6]2+ Ada sedikit perbedaan pada percobaan kami dengan teori, yaitu warna awal dari sampel ion heksaaquobesi(II) atau [Fe(H2O)6]2+ yang kami dapatkan dengan teori. Dalam teori ion ini dalam larutan berwarna kuning, namun kami mengamatinya sebagai tidak berwarna. Hal ini mungkin karena tidakjelian praktikan dalam memperhatikan warna larutan. Kemungkinan larutan sampel telah berwarna kuning namun sangat samar sehingga sulit untuk diamati.Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquobesi(II) yang awalnya tidak berwarna menjadi kekuningan (--). Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna menjadikan warna kuning lebih terlihat.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Fe(H2O)6] (aq) + OH- [Fe(H2O)4(OH)2] (s)Kuning (+) Endapan jingga kemerahan Penambahan NaOH berlebih[Fe(H2O)4(OH)2] (s) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3]- Endapan jingga kemerahan Kuning (+)

FeCl3Salah satu ion yang paling sederhana dalam bentuk besi dalam larutan adalah ion heksaaquobesi(III) atau [Fe(H2O)6]3+ Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquokrom(III) yang awalnya berwarna kunning jernih menjadi lebih kuning (+). Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Fe(H2O)6]3+(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)Kuning jernihKuning (+) Penambahan NaOH berlebih[Fe(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Fe(H2O)2(OH)4]-Kuning (+)Kuning (++)

CoCl2Ion yang paling sederhana dalam bentuk kobal dalam larutan adalah ion berwarna merah muda heksaaquokobal(II) atau [Co(H2O)6]2+Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquokobal(II) yang awalnya berwarna merah muda jernih menjadi lebih merah muda (+). Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Co(H2O)6] (aq) + OH- [Co(H2O)4(OH)2](s) Jingga Endapan Biru Penambahan NaOH berlebih[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Co(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru Jingga

NiCl2Reaksi yang seharusnya terjadi: Penambahan NaOH 1M[Ni(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s) Hijau Endapan Biru Kehijauan (++) Penambahan NaOH berlebih[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru Kehijauan (++) Hijau

Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquonikel(II) yang awalnya berwarna hijau jernih menjadi lebih hijau (+). Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Namun pada penambahan NaOH berlebih 10 tetes hasilnya endapan yang ada semakin bertambah. Hal ini dapat disebabkan pergeseran kestimbangan ke bentuk awal dan jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan masih kurang.Sehingga reaksi menjadi seperti berikut : Penambahan NaOH 1M[Ni(H2O)6]2+(aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s) Hijau Endapan Biru Kehijauan (++) Penambahan NaOH berlebih[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru Kehijauan (++) Endapan Hijau +++

CuSO4Ion yang paling sederhana dalam bentuk tembaga dalam larutan adalah ion berwarna biru heksaaquotembaga(II) atau [Cu(H2O)6]2+Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquotembaga(II) yang awalnya berwarna biru jernih menjadi lebih biru(+). Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Penambahan NaOH berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan NaOH 1M[Cu(H2O)6]2+(aq) + OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s) Biru jernih Endapan biru(+) Penambahan NaOH berlebih[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Cu(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru (+) Biru jernih

ZnCl2Reaksi yang seharusnya terjadi: Penambahan NaOH 1M[Zn(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s) Tidak berwarna Endapan Putih Penambahan NaOH berlebih[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Putih Tidak berwana

Penambahan NaOH sebanyak 5 tetes dapat mengubah ion heksaaquoseng(II) yang awalnya tidak berwarna menjadi keruh. Hal ini dikarenakan ion hidroksida (dari NaOH) dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air. Ketika ion hidrogen dihilangkan dari tiga molekul air, akan diperoleh kompleks yang netral.Namun pada penambahan NaOH berlebih 10 tetes hasilnya endapan yang ada semakin bertambah. Hal ini dapat disebabkan pergeseran kestimbangan ke bentuk awal dan jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan masih kurang.Sehingga reaksi menjadi seperti berikut : Penambahan NaOH 1M[Zn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s) Tidak berwarna Endapan Biru Kehijauan (++) Penambahan NaOH berlebih[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Zn(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan putihEndapan Putih (++)

b. Reaksi ion logam transisi dengan larutan ammonia 2MPrinsip dasar dalam reaksi ion logam transisi dengan larutan ammonium:

Dari percobaan I, yaitu garam dari logam transisi direaksikan dengan ammonium diperoleh reaksi sebagai berikut:

Garam CrCl3Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquokrom(III) yang awalnya berwarna biru jernih menjadi kehijauan keruh. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 15 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Cr(H2O)6]3+ (aq) + 3NH3 [Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + 3NH4+Biru (+) jernihHijau Penambahan ammonia berlebih[Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + 6NH4+ [Cr(OH)6]3-HijauHijau

Garam Mn(SO4)Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquomangan(II) yang awalnya tidak berwarna menjadi jinggakeruh. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 20 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Mn(H2O)6]2+ (aq) + 3NH3 [Mn(H2O)4(OH) 2] (s) Tidak berwarnajinga Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-Jingga keruh

Fe(NH3)2SO4Salah satu ion yang paling sederhana dalam bentuk besi dalam larutan adalah ion heksaaquobesi(II) atau [Fe(H2O)6]2+ Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquobesi(II) yang awalnya tidak berwarna menjadi endapan merah kecoklatan. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna menjadi kuning.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Fe(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Fe(H2O)4(OH) 2] (s) + 2NH4+Tidak berwarnakuning Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-kuning kuning (+)

FeCl3Salah satu ion yang paling sederhana dalam bentuk besi dalam larutan adalah ion heksaaquobesi(III) atau [Fe(H2O)6]3+ Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquobesi(III) yang awalnya berwarna kuning menjadi jingga. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 25 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna menjadi kuning.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Fe(H2O)6]3+ (aq) + 3NH3 [Fe(H2O)3(OH) 3] (s) + 3NH4+Kuningkuning (+) Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-Kuning (+) kuning (++)

CoCl2Ion yang paling sederhana dalam bentuk kobal dalam larutan adalah ion berwarna merah muda heksaaquokobal(II) atau [Co(H2O)6]2+Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquokobal(II) yang awalnya berwarna merah muda menjadi biru. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 10 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Co(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Co(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Jingga biru (+)

Penambahan ammonia berlebih[Co(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Co(H2O)3(OH)3]-biru (+) hijau(+)

Kompleks heksaaminkobal(II) sangat mudah teroksidasi menjadi kompleks kobal(III) yang bersesuaian. Pada tabung reaksi kompleks ini terlihat berubah gelap dengan cepat sampai larutan menjadi merah-coklat tua.

NiCl2Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquoknikel(II) yang awalnya berwarna hijau jernih menjadi hijau keruh. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 15 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Ni(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Hijau jernih hijau keruh Penambahan ammonia berlebih[Ni(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Ni(H2O)3(OH)3]-Hijau keruh biru kehijauan CuSO4Ion yang paling sederhana dalam bentuk tembaga dalam larutan adalah ion berwarna biru heksaaquotembaga(II) atau [Cu(H2O)6]2+Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquoktembaga(II) yang awalnya berwarna biru menjadi biru muda. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 35 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Cu(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Cu(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Birubiru(+) Penambahan ammonia berlebih[Cu(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Ni(H2O)3(OH)3]-Biru (+) biru (++)

ZnCl2Penambahan ammonia sebanyak 7 tetes dapat mengubah ion heksaaquokseng(II) yang awalnya tidak berwarna menjadi keruh. Hal ini dikarenakan amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah amonia yang sedikit, ion hidrogen dihilangkan dengan pasti seperti pada kasus ion hidrogen menghasilkan kompleks netral.Penambahan ammonia berlebih sebanyak 15 tetes akan membuat endapan sebelumnya larut sehingga terjadi perubahan warna.Reaksi yang terjadi: Penambahan ammonia 2M[Zn(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Zn(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Tidak berwarna keruh Penambahan ammonia berlebih[Zn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Zn(H2O)3(OH)3]-Keruh Putih keruh

c. Reaksi ion logam transisi dengan larutan ammonium tiosianat 0,1MSebelum mereaksikan ion-ion logam transisi dengan larutan ammonium tiosianat maka dibuat terlebih dahulu larutan blanko. Yaitu larutan garam (dari logam transisi) ditambah dengan aquades.Warna larutan blanko:

Kemudian mereaksikan larutan garam dari logam transisi dengan larutan ammonium tiosianat 0,1 M.

Perubahan warna dari masing-masing larutan garam transisi sangat jauh berbeda dibandingkan dengan penambahan NaOH maupun ammonia. Hal ini menunjukkan bahwa Cl- dan SO42- merupakan ligan yang lemah sehingga ketika direaksikasan dengan ligan SCN- yang merupakan ligan kuat maka akan segera tergantikan dengan cepat ligan Cl-tersebut.Dari data-data di atas dapat dianalisis bahwa fase senyawa kompleks bergantung pada muatan senyawa kompleks tersebut. Apabila senyawa kompleks tersebut bermuatan (baik berbentukanion atau kation) maka fase dari senyawa kompleks tersebut adalah larutan (aquos), sedangkanapabilasenyawakomplekstersebut tidakbermuatan (netral) makafase darisenyawakomplekstersebut adalah padat (solid).

Percobaan 2Pada percobaan ini perubahan warna pada tiap-tiap larutan garam transisi setelah ditambah reagen terlihat lebih signifikan. Hal ini disebabkan karena ligan penggantinya bukan hanya monodentat seperti halnya percobaan 1 yang merupakan ligan asam basa. Pada percobaan 2 ini ligan pengganti yang digunakan lebih kompleks yang disebut dengan ligan polidentat.a. Pembentukan ion kompleks Cr (III)Prosedur yang dilakukan pertama adalah menyiapkan tabung reaksi dan dimasukkan larutan CrCl3. Larutan CrCl3 merupakan larutan yang berwarna biru kehijauan jernih. Warna biru tersebut merupakan warna dari ion Cr3+.Kemudian direaksikan dengan menambahkan Na2C2O4 yang merupakan reagen yang berupa larutan yang tidak berwarna. Setelah ditambah reagen Na2C2O4 terjadi perubahan warna pada larutan menjadi hijau kehitaman.Fungsi dari penambahan reagen Na2C2O4 yaitu sebagai penyedia ligan. Dimana ion 3Cl- digantikan oleh 3 molekul ion C2O42-. Sehingga terbentuk kompleks [Cr(C2O4)3]3-. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: CrCl3 + Na2C2O4 [Cr(C2O4)3]3-.+ 2Na+ + 3Cl- Kompleks yang terbentuk memiliki bilangan koordinasi sebanyak 6 dan memiliki bentuk koordinasi oktahedral. Dengan struktur senyawa kompleks sebagai berikut:

b. Pembentukan ion kompleks Fe (II)Pada percobaan pembentukan ion kompleks Fe(II) yang pertama kali dilakukan adalah dengan disiapkan tabung reaksi dan dimasukkan 1 mL larutan Fe(II) ke dalam tabung reaksi. Larutan Fe(II) pada percobaan ini merupakan larutan ferro sulfat, Fe(NO3)2. Padatan ferro sulfat berupa Kristal hijau muda, sedangkan setelah ditambah dengan aquades, larutan Fe(II) menjadi tidak berwarna. Reagen yang digunakan adalah 1,10-phenanthroline, reagen ini berwarna merah muda jernih. Penambahan 1,10-phenanthroline sebanyak 2-3 tetes, larutan menjadi berwarna kuning jernih dan terbentuk kompleks [Fe(H2O)62+.Perubahan warna kuning menjadi jingga diakibatkan adanya ligan NO3 yang digantikan oleh molekul H2O sebanyak 6 molekul. Kompleks [Fe(H2O)62+ memiliki bilangan koordinasi 6 dan bentuk molekul octahedral. Bentuknya dapat digambarkan sebagai berikut:

c. Pembentukan ion kompleks Fe (III)Prosedur percobaan untuk Fe(III) yang pertama kali dilakukan adalah dengan memasukkan 2 mL larutan FeCl3 ke dalam tabung reaksi. Larutan FeCl3 ini berwarna kuning jernih.Kemudian ditambahkan 2 tetes larutan NH4CNS yang berfungsi memberikan warna gelap pada larutan yang mengandung Fe(CNS)-. Setelah penambahan NH4CNS membuat larutan berwarna merah. Selanjutnya ditambahkan larutan Na2C2O4, kemudian dikocok dan larutan berubah menjadi berwarna merah muda/ jingga jernih. Perubahan warna terjadi akibat ligan CNS- yang diganti oleh ligan C2O4. Hal ini dapat dilihat melalui persamaan berikut: FeCl3 + 3 NH4CNS Fe (CNS)3 + 3NH4ClFe (CNS)3 + Na2C2O4 Fe(C2O4) + CNS- + 2Na

d. Pembentukan ion kompleks Co (II)Larutan CoCl2 merupakan larutan yang berwarna merah muda jernih. Reagen yang digunakan hanyalah Na2EDTA. Karena kebetulan reagen ethylendiamin sedang tidak tersedia di laboratorium. Na2EDTA. merupakan reagen yang tidak berwarna.Penambahan larutan Na2EDTA ke dalam CoCl2 tidak terjadi perubahan. Pada percobaan ini membentuk senyawa kompleks dengan rumus struktur [Co(EDTA)]2-. Pada percobaan kobal (II) senyawa kompleks yang terbentuk setelah penambahan larutan merah tua seperti di bawah ini:

e. Pembentukan ion kompleks Ni (II)Pada percobaan kompleks Ni (II) dilakukan dengan menggunakan 2 (dua) reagen. Yaitu dimethylglioksime dan larutan Na2EDTA, kedua reagen ini sama-sama tidak berwarna. Larutan Ni berwarna hijau muda jernih. Pada tabung pertama, larutan Ni(NO3)2 ditambahkan dymetilglioksime dan larutan menjadi berwarna merah muda. Terbentuknya warna merah muda menandakan terbentuknya kompleks antara glioksime dengan logam Ni. Kompleks yang terbentuk adalah [Ni(CH3C(NOH)C(NOH)CH3)3]2+ atau disebut juga [Ni(Dimetilglioksim)3]2+ . Reaksinya dapat ditulis sebagai berikut:

Kemudian pada tabung kedua larutan Ni(NO3)2 ditambah Na2EDTA dan larutan menjadi tak berwarna. Adanya penambahan Na2EDTA membuat terbentuknya senyawakompleks [Ni(EDTA)2]2-.Struktur ion kompleks yang terbentuk pada percobaan Ni (II) dengan Na2EDTA dapat digambarkan seperti di bawah ini:

f. Pembentukan ion kompleks Cu (II)Pada percobaan kompleks Cu(II) dilakukan dengan mengamati warna dengan cara menempatkan CuSO4.5H2O, yang merupakan padatan berwarna biru jernih, dan CuCl2.2H2O , berwarna hijau, pada kaca arloji. Kemudian 1ml tembaga sulfat dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan Na2EDTA dan larutan tidak berwarna. Dan pada penambahan reagen Na2EDTA terbentuk senyawa kompleks Cu(EDTA).Struktue ion kompleks yang terbentuk:

Percobaan 3a. Perubahan Tingkat Oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+Percobaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi.Diketahui bahwa padatan ferro sulfat merupakan Kristal berwarna hijau muda. Sedangkan larutannya tidak berwarna. Prosedur yang dilakukan adalah memasukkan larutan ferro sulfat kedalam tabung reaksi dan ditambahkan dengan 6 tetes HNO3 pekat. Larutan menjadi berwarna hijau kekuningan. Kemudian dipanaskan dengan menggunakan penangas air selama kurang lebih 2 menit.Reaksi yang terjadi adalah

Reduksii 1e

Kemudian setelah dingin, ditambahkan dengan larutan NaOH 2 M. larutan berubah warna menjadi hijau keruh (+) seperti lumut. Reaksi yang terjadi adalah:

Oksidasi 1e

Dapat dilihat bahwa dengan perubahan biloks dari Fe2+ yang berwarna hijau kekuningan berubah menjadi Fe3+ yang berwarna hijau keruh (+) seperti warna lumut. Perubahan bilangan oksidasi besi berada pada kondisi basa.

b. Perubahan Tingkat Oksidasi Cr6+ menjadi Cr3+Percobaan ini bertujuan untuk mengamati perubahan warna karena perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi.Diketahui bahwa padatan kalium dikromat merupakan Kristal berwarna orange. Sedangkan larutannya juga orange. Prosedur yang dilakukan adalah larutan kalium dikromat encer yang berwarna orange dipanaskan. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan penangas air. larutan menjadi berwarna orange (+)

Ditambah 2 butir Zn maka larutan menjadi berwarna hijau kejinggaan. Kemudian ditambah HCl pekat kemudian dipanaskan warna larutan menjadi hijau tua, dan tabung reaksi berasa panas.

Setelah perubahan warna akhir terjadi 1 ml larutan diambil kemudian ditambah asam nitrat pekat larutan berubah menjadi hijau. Kalium Dikromat (K2Cr2O7) digunakan hanya dalam larutan asam, dan direduksi dengan cepat pada temperatur biasa menjadi garam Kromium (III) yang hijau. Dalam larutan asam, reduksi Kalium Dikromat dapat dinyatakan sebagai :

II. Kesimpulan1. Logam-logam transisi yang membentuk senyawa kompleks memiliki warna-warna yang khas dan terdapat endapan pada senyawa tersebut, endapan yang terbentuk memiliki warna yang berbeda-beda sesuai dengan muatan logam pusat senyawa kompleks tersebut. Jika senyawa kompleks tak bermuatan, fase dari senyawa kompleks merupakan fase padat sedangkan apabila senyawa kompleks bermuatan, fase dari senyawa tersebut adalah larutan. Cl- dan SO42- merupakan ligan yang lemah sehingga perubahan warna larutan garamnya tidak seperti dengan menggunakan ligan SCN- yang merupakan ligan kuat. Perubahan warna dengan menggunakan ligan SCN- dapat teramati lebih signifikan.2. Senyawa kompleks dapat dibentuk melalui reaksi pergantian ligan. Umumnya Logam-logam transisi yaitu Cu(II), Fe(II), Fe(III), Co(II), Cr(III), Ni(II) dapat membentuk senyawa kompleks dengan warna-warna yang khas. Selain warna dapat diketahui pula bilangan koordinasi yang didapat dan dapat diketahui jumlah ligan yang diikat oleh logam pusat.3. Perubahan bilangan oksidasi dari senyawa logam transisi dapat diamati dengan perubahan warna yang terjadi. Fe2+dioksidasi menjadi Fe3+ dalam kondisi basa yaitu dengan penambahan NaOH sedangkan Cr6+ dapat direduksi menjadi Cr3+ dalam kondisi asam dengan penambahan HCl.

JAWABAN PERTANYAAN1. Reaksi yang terlibat: Reaksi-reaksi ion logam transisia. Reaksi dengan NaOH Garam CrCl3Penambahan NaOH 1M[Cr(H2O)6]3+ (aq) + OH- [Cr(H2O)3(OH) 3] (s)Biru (+) jernihEndapan biru kehijauan (++)Penambahan NaOH berlebih[Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + OH- [Cr(OH)6]3-Endapan biru kehijauan (++)Endapan hijau pekat

Garam Mn(SO4)Penambahan NaOH 1M[Mn(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Mn(H2O)4(OH)2] (s)Tidak berwarna Endapan putih (+)Penambahan NaOH berlebih[Mn(H2O)4(OH)2] (s) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3]-Endapan putihTidak berwarna

Fe(NH3)2SO4 Penambahan NaOH 1M[Fe(H2O)6] (aq) + OH- [Fe(H2O)4(OH)2] (s)Kuning (+) Endapan jingga kemerahanPenambahan NaOH berlebih[Fe(H2O)4(OH)2] (s) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3]- Endapan jingga kemerahan Kuning (+)

FeCl3 Penambahan NaOH 1M[Fe(H2O)6]3+(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)Kuning jernihKuning (+)Penambahan NaOH berlebih[Fe(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Fe(H2O)2(OH)4]-Kuning (+)Kuning (++)

CoCl2 Penambahan NaOH 1M[Co(H2O)6] (aq) + OH- [Co(H2O)4(OH)2](s) Jingga Endapan Biru Penambahan NaOH berlebih[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Co(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru Jingga

NiCl2 Penambahan NaOH 1M[Ni(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s) Hijau Endapan Biru Kehijauan (++) Penambahan NaOH berlebih[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru Kehijauan (++) Hijau

CuSO4 Penambahan NaOH 1M[Cu(H2O)6]2+(aq) + OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s) Biru jernih Endapan biru(+) Penambahan NaOH berlebih[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Cu(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Biru (+) Biru jernih

ZnCl2Penambahan NaOH 1M[Zn(H2O)6]2+ (aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s) Tidak berwarna Endapan Putih Penambahan NaOH berlebih[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(aq) Endapan Putih Tidak berwana

b. Reaksi dengan ammonium Garam CrCl3 Penambahan ammonia 2M[Cr(H2O)6]3+ (aq) + 3NH3 [Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + 3NH4+Biru (+) jernihHijauPenambahan ammonia berlebih[Cr(H2O)3(OH) 3] (s) + 6NH4+ [Cr(OH)6]3-HijauHijau

Garam Mn(SO4)Penambahan ammonia 2M[Mn(H2O)6]2+ (aq) + 3NH3 [Mn(H2O)4(OH) 2] (s) Tidak berwarnajinga Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-Jingga keruh

Fe(NH3)2SO4 Penambahan ammonia 2M[Fe(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Fe(H2O)4(OH) 2] (s) + 2NH4+Tidak berwarnakuning Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-kuning kuning (+)

FeCl3 Penambahan ammonia 2M[Fe(H2O)6]3+ (aq) + 3NH3 [Fe(H2O)3(OH) 3] (s) + 3NH4+Kuningkuning (+)Penambahan ammonia berlebih[Mn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Mn(H2O)3(OH)3]-Kuning (+) kuning (++)

CoCl2 Penambahan ammonia 2M[Co(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Co(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Jingga biru (+)Penambahan ammonia berlebih[Co(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Co(H2O)3(OH)3]-biru (+) hijau(+)

NiCl2 Penambahan ammonia 2M[Ni(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Ni(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Hijau jernih hijau keruh Penambahan ammonia berlebih[Ni(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Ni(H2O)3(OH)3]-Hijau keruh biru kehijauan

CuSO4 Penambahan ammonia 2M[Cu(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Cu(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Birubiru(+) Penambahan ammonia berlebih[Cu(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Ni(H2O)3(OH)3]-Biru (+) biru (++)

ZnCl2 Penambahan ammonia 2M[Zn(H2O)6]2+ (aq) + 2NH3 [Zn(H2O)4(OH) 2] (s) + 3NH4+Tidak berwarna keruh Penambahan ammonia berlebih[Zn(H2O)4(OH) 2] (s) + 6NH4+ [Zn(H2O)3(OH)3]-Keruh Putih keruh

Percobaan 2: Pembentukan Ion Kompleksa. Kompleks Cr(III)CrCl3 + Na2C2O4 [Cr(C2O4)3]3-.+ 2Na+ + 3Cl-

b. Kompleks Fe(II)

c. Kompleks Fe(III)FeCl3 + 3 NH4CNS Fe (CNS)3 + 3NH4ClFe (CNS)3 + Na2C2O4 Fe(C2O4) + CNS- + 2Na

d. Kompleks Co(II)

e. Kompleks Ni(II)

Dan

f. Kompleks Cu(II)

Percobaan 3: perubahan bilangan oksidasia. Perubahan Fe2+ menjadi Fe3+Reaksi yang terjadi adalah

Reduksii 1e

Kemudian, penambahan NaOH:

Oksidasi 1e

b. Perubahan Cu6+ menjadi Cu3+