115
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA KERAJINAN LOGAM DI KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI, PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Tugas Dan Memenuhi Syarat Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh : HESTI NIM. F0106045 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

  • Upload
    vunhi

  • View
    265

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

SENTRA KERAJINAN LOGAM DI KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN

BOYOLALI, PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas – Tugas Dan Memenuhi Syarat – Syarat

Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :

HESTI

NIM. F0106045

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul:

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN

SENTRA KERAJINAN LOGAM DI KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN

BOYOLALI, PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

Surakarta, 7 Juli 2010

Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Page 3: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai harapannya, maka Allah akan memberi

kepuasan dalam hatinya, menghimpunkan segala impiannya, dan dunia pun akan

mendatanginya dengan merunduk. Dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai

cita-citanya, maka Allah akan jadikan kemiskinan di depan matanya, membayarkan

segala impiannya, dan dunia takkan mendatanginya melainkan apa yang telah

ditentukan baginya

(HR. Tirmidzi)

Terimalah sesuatu yang tidak dapat kamu ubah dan ubahlah sesuatu yang tidak dapat

kamu ubah. Bersyukurlah terhadap sesuatu yang telah diberi olehNya karena rasa

syukur dapat menjadikan seseorang ikhlas menjalani hidup dan selalu berusaha

mengoptimalkan sesuatu yang dimiliki sehingga keterbatasan dapat dilawan dan

meraih apa yang dicita – citakan

(Penulis)

Barang siapa yang hari ini lebih baik daripada hari kemarin, dia celaka. Barang siapa

yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia merugi. Dan barang siapa hari ini lebih

baik daripada hari kemarin, maka ialah yang beruntung.

(Al Hadist)

Be better is better than be the best

Page 5: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis persembahkan untuk :

Rabb Penguasa Alam Semesta, Allah SWT atas limpahan kekuatan, nikmat, karunia

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Rasulullah SAW sebagai sumber inspirasi dan teladan penulis

Orangtuaku tercinta, ayah dan ibu yang selalu memberi doa dan pengorbanan untuk

penulis

Kakak-kakakku tercinta ( Bang Herry & Mb Rina yang telah banyak memberi

semangat dan dukungan yang tidak bisa penulis ungkapkan dengan kata-kata.

Adik – adikku yang selalu memberikan motivasi pada diriku untuk menjadi seorang

teladan yang baik

Dosen Pembimbing-ku yang dengan sabar telah membantu menyelesaikan karya ini.

Semoga Allah tetap memberi kalian hidayah dan keistiqomahan.

Page 6: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT tak henti-hentinya penulis ucapkan atas

segala rahmat, Hidayah dan InayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang ” ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

PENDAPATAN SENTRA KERAJINAN LOGAM DI KECAMATAN

CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI, PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN

2009” ini dengan baik. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi

Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulisan skripsi ini dapat selesai

berkat bantuan dari banyak pihak, maka pada kesempatan ini dengan rendah hati

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dwi Prasetyani, SE, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah banyak

membantu dan membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Nurul Istiqomah SE, M.Si selaku ketua penguji sekaligus pembimbing dalam

perbaikan skripsi ini.

3. Bapak Sumardi SE selaku anggota penguji sekaligus pembimbing dalam

perbaikan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M. Com, Ak. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan di Fakultas Ekonomi UNS.

Page 7: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

6. Ibu Izza Mafruhah SE, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi Pembangunan di

Fakultas Ekonomi UNS.

7. Bapak Drs Sutomo, MS, selaku pembimbing akademik yang telah banyak

membantu penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi UNS.

8. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh pegawai dan karyawan di Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

9. Seluruh Pengrajin Logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Propinsi

Jawa Tengah yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data

yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi.

10. Seluruh karyawan BPS Kabupaten Boyolali yang telah banyak membantu penulis

dalam mengumpulkan data yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi.

11. Orang tuaku tersayang, kakak-kakakku ( Abang & Mb Rina terima kasih udah

banyak membantu Esti mudah2an Allah memberikan balasan rahmat yang

berlipat ganda, Uni Rina kakakku tercinta terima kasih kesabarannya selama ini

menghadapi Esti yang terkadang egois, Bg Hendi & Ka’ Lia… terima kasih Bg

Hendi dulu sering anter jemput Esti, Bg Herwin & Yuni…Terima Kasih Bg

Herwin sudah mau nganter bolak – balik Esti dari rumah ke stasiun klo mau balik

ke Solo, Uni Helsi..Kuliahnya yang serius biar jadi orang yang berguna), serta

adik-adikku (Hardi & Herlin..IAllah Ka’ Esti akan selalu berusaha & berkorban

untuk memberikan apa yang terbaik untuk kalian..I Love U So Much Coz Allah)y

Page 8: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

12. Tim Suksesi Skripsi ( Efiyana, Esti Wulanningsih, Fitri Rohmah Izzati, Sri

Wahyu Ristanti, Tika Permanasari ) terima kasih atas bantuan kalian. Semoga

Allah menggantinya dengan yang lebih baik.

13. Teman – teman angkatan 2006 Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

semua jurusan terutama jurusan Ekonomi Pembangunan. Terima kasih atas segala

yang diberikan sehingga aku dapat berkembang sampai saat ini. Mohon maaf

tidak disebutkan satu per satu, semoga dapat terwakili.

14. Teman – teman spesialku di Ekonomi Pembangunan : Fany Marisca ( Kabarnya

gmana nich fan, long time no see ), Mayarina Ratna Sari (Semangat ya ukh...klo

butuh bantuan calling2 aj & terima kasih sudah setia nunggu di pendadaran ku),

Sri Wulan Rahayu ( Wulan...terima kasih segala bantuan & pertolongannya

selama menjalani proses kuliah), Tika Permanasari (Thanks sudah setia

menemaniku menyelesaikan skripsi & menunggu pendadaranku), Monica Petra (

cie...yang sudah lulus lebih cepat dibanding kami).

15. Teman – teman seperjuangan Q ”DURENZ FAMILY” :

Ayu Tutia Ningsih (Yut..teruskan perjuangan qt di DEMA ya...o..oo.

Syukron Jzk Ukhti nasihat - nasihatnya selama menjalani amanah di

DEMA), Efiyana (Syukron Jzk ukhti sudah mau honeyka repotkan terus,

diminta mabit di fathyya dan honeyka telpon terus untuk menanyakan

masalah skripsi & terima kasih kedatangannya di pendadaran Honeyka...

jadi tambah semangat menghadapi dosen penguji...), Ery Susanti Yuniar

Page 9: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

( Ery...jaga kesehatan ya...Syukron Jzk selalu menyempatkan membawa

oleh – oleh kalo habis pulang dari Cirebon), Fany Marisca (Fany...kapan

qt bisa ngobrol – ngobrol lg...kangen nich), Fitri Rohmah Izzati (

Syukron Jzk Ukhti selalu siap sedia membantu Honeyka kalo lg ada

kesulitan selama hidup 4 tahun dalam satu kos yang sama..he..& afwan

jiddan jika banyak kekurangan pada diri Honeyka), Noverita Rizki

Pratiwi (QQ...Afwan Jiddan ya sering mendzolimi QQ & Syukron Jzk

atas kesabarannya...semoga Honeyka bisa mencontoh kesabaran dari QQ),

Nur Maflikhah ( Nur,...Syukron Jzk sudah mau menjadi tempat bertanya

dalam menyelesaikan skripsi & mau menemani pendadaran Honeyka..

jadi tambah semangat aj menghadapi dosen penguji.., moga Honeyka bisa

mencontoh menjadi aktivis prestatif seperti anti), Nurlia Fathonah (

Syukron Jzk Ukhti sudah sering banyak membantu..sekarang sibuk apa

nih..), Purwanti ( Syukron Jzk Ukhti sudah mau menjadi pendengar yang

baik..), Mayarina Ratna Sari (Halo Maya...semangat terus ya...Syukron

Jzk Ukhti atas bantuannya selama kuliah bersama Honeyka selama 4

Tahun & Syukron juga sudah meluangkan waktu untuk menunggu

pendadaran Honeyka...jadi tambah semangat menghadapai dosen

penguji).

Page 10: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Durenz Family yang selalu membuat saya tersenyum – senyum melihat

tingkah polah kalian yang aneh – aneh...he.. (Bardjos, Dyan, Gie, Oka,

Ricky, Tony, Wanks, Zizie).

16. Mb – mb Q tercinta (Asri Istiqomah, Ucay, Ima, Shinta, Ucix, Arum, Wahyu,

Dita, Putri, Wulan, Novi, Sifa, Indah, Lina, Isti, Wilis).

17. Adik – adik Q tercinta (Alfinnadzifah, Melisa, Suryati, Dewi Setyowati, Retno,

Atun, Rohmah, Rona, Sari, Yurika, Esti, Keke, Cita, Anggita, Stephanie, Fovia,

Anik Maya Sari).

18. Adik- adik Q di Syiar BPPI Periode 2007 ( Puspa, Efi Halimah, Hermin Arifianti,

Qomar, Yoga, Yusuf), Adik – adik Q di Humas BPPI Periode 2008 ( Umi Nur

Khasanah, Winda TH, Dewi, Rini S (Syukron Jzk ukhti atas bantuannya selama

ini), Mike, Ayu, Rachman, Faris, Sidiq, Andhika, Bakti), Adik – Adikku di DP2A

BIAS FE UNS (Salsabila, Ria Rizki, Novita, Vetie, Wulan H, Puspa, Laely,

Anggel, Lucky, Juni, Hananto, Candranata, Yoga, Farid, Syukron, Adib).

19. Teman- teman Q alumni KEI FE UNS periode 2007 – 2009, BPPI FE UNS

Periode 2007 -2009, Puskomda Periode 2008, DP2A BIAS UNIVERSITAS

Periode 2008, Tim Kaderisasi BIAS UNIVERSITAS Periode 2008, DEMA FE

UNS Periode 2010.

20. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang bermanfaat dalam penyusunan

skripsi ini yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, semoga Allah SWT

memberi balasan yang lebih baik.

Page 11: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Penulis sadar bahwa segalanya tak ada yang sempurna dan tidak dapat

disangkal pula jika dalam skripsi ini terdapat kekurangan. Akhir kata penulis berharap

agar karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan bagi

para pembaca yang budiman.

Surakarta, Agustus 2010

Penulis

Page 12: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................

ABSTRAK .....................................................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN...............................................................................

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................

HALAMAN MOTTO ....................................................................................................

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

DARTAR TABEL .........................................................................................................

DAFTAR GAMBAR .....................................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................................

A. Latar Belakang Masalah .....................................................................................

B. Perumusan Masalah ...........................................................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................

A. Kajian Teori ......................................................................................................

1. Pengertian Industri .............................................................................................

2. Kategori Industri Menurut Departemen Perindustrian .......................................

3. Teori Pengembangan UMKM ............................................................................

4. Arti Penting dan Keunggulan UMKM ...............................................................

5. Permasalahan UMKM di Indonesia ...................................................................

6. Pembangunan dan Pengembangan UMKM di Indonesia ..................................

7. Pengertian Pendapatan dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya ..............

B. Penelitian Sebelumnya .......................................................................................

C. Kerangka Pemikiran ...........................................................................................

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

xii

xiv

xvii

1

1

6

7

8

10

10

10

15

16

19

24

29

31

40

42

Page 13: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

D. Hipotesis ............................................................................................................. 42

BAB III. METODE PENELITIAN

A. . Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………..........

B. Populasi...............................................................................................................

C. Teknik Sampling..................................................................................................

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian............................................................

E. Instrumen Penelitian............................................................................................

F. Jenis dan Sumber Data........................................................................................

G. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................

1. Observasi.............................................................................................................

2. Interview..............................................................................................................

3. Kuesioner............................................................................................................

4. Studi Pustaka.......................................................................................................

H. Teknik Analisis Data...........................................................................................

1. Uji Pemilihan Model...........................................................................................

a. Uji MWD........................................................................................................

b. Metode Regresi Linier Berganda...................................................................

2. Uji Statistik.........................................................................................................

a. Uji t.................................................................................................................

b. Uji F................................................................................................................

c. Uji Koefisien Determinasi……………………………………………..… .3

3. Uji Asumsi Klasik...............................................................................................

a. Multikolinearitas…………………………………………………….…......

b. Heteroskedastisitas………………………………………………………....

c. Autokorelasi………………………………………………………..…..…..

BAB IV. ANALISIS DATA ................................................................................... .….

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian.................................................................

1. Kondisi Geografis...............................................................................................

42

44

44

44

45

45

47

48

48

48

49

49

49

49

49

49

52

53

53

55

57

57

57

58

59

60

60

60

xiii

Page 14: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Kondisi Demografis............................................................................................

3. Komposisi Tingkat Pendidikan........................................................................

4. Komposisi Mata Pencaharian..........................................................................

5. Penggunaan Lahan...........................................................................................

6. Mata Pencaharian............................................................................................

7. Keuangan Daerah ...........................................................................................

72

B. Gambaran Umum Sentra Kerajinan Logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali…………………………………………………………………….....7

1. Latar Belakang Usaha Kerajinan Logam............................................................

2. Bahan Baku.........................................................................................................

3. Peralatan Yang Digunakan.................................................................................

4. Tenaga Kerja.......................................................................................................

5. Pemasaran...........................................................................................................

C. Analisis Deskriptif Sentra Kerajinan Logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali………………………………………………….……….

D. Analisis Data dan Pembahasan……………………………………….…..…..8

1. Metode Analisis Data……………………………………………….………..

a. Uji Pemilihan Model………………………………………………..…….83

b. Metode Regresi Linier Berganda……………………………….………....

c. Uji Statistik…………………………………………………..…………....87

1. Uji t ………………………………………………………..……….…..

2. Uji F……………………………………………………………..……..88

3. Uji Koefisien Determinasi………............................................................

d. Uji Asumsi Klasik……………………………………………….……….89

1. Multikolinearitas……………………………………………….……89

2. Heteroskedastisitas……………………………………………..……90

3. Autokorelasi…………………………………………………….…...91

62

63

64

65

66

66

66

67

67

67

68

69

76

76

76

77

79

79

80

80

81

81

82

83

xiv

Page 15: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

2. Interpretasi Secara Ekonomi…………………………………………………84

a. Pengaruh variabel jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pengrajin

logam…………………………………………………………………… ..92

b.Pengaruh variabel tingkat pendidikan terhadap pendapatan pengrajin

logam……………………………………………………………………....93

c. Interpretasi terhadap variabel modal usaha dan pengalaman usaha yang

secara nyata tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin logam….. 94

BAB V. PENUTUP......................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................

B. Saran.................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

84

84

85

86

88

88

89

xv

Page 16: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1.1 Kontribusi UMKM Dalam Perekonomian Nasional ..........................................

1.2. Produk Domestik Regional Bruto Kab Boyolali................................................

1.3.Jumlah Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali.................................................................................................................

4.1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali..............................................................................................

4.2. Pertumbuhan Penduduk Menurut Desa di Sentra Kerajinan Logam Kecamatan

Cepogo, Kabupaten Boyolali Tahun 2008..........................................................

4.3. Banyaknya penduduk Umur Lima Tahun ke atas Menurut Tingkat Pendidikan

di Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali tahun

2007–2008...........................................................................................................

4.4. Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Usia Sepuluh Tahun Ke atas)

Di Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali Tahun

2006 – 2008........................................................................................................

4.5. Penggunaan Lahan di Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali tahun 2008.................................................................

2

3

5

61

62

63

64

64

65

70

71

xvi

Page 17: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

4.6. Klasifikasi Penduduk Sentra Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali Usia Sepuluh Tahun Keatas Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama

Tahun 2008.........................................................................................................

4.7. Distribusi Pendapatan Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan Logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali...........................................................

4.8. Distribusi Modal Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan Logam Kecamatan

Cepogo, Kabupaten Boyolali..............................................................................

4.9. Distribusi Jumlah Tenaga Kerja Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan

Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.............................................

4.10. Distribusi Pengalaman Usaha Pada Pengrajin logam di Sentra Kerajinan Logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali..........................................................

4.11. Distribusi Tingkat Pendidikan Pengrajin logam di Sentra Kerajinan Logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali.....................................................

4.12. Hasil Uji MWD Test Linier...............................................................................

4.13. Hasil Uji MWD Test Log-Linier........................................................................

4.14. Hasil Regresi Persamaan Pendapatan...............................................................

4.15 Hasil Uji Multikolinieritas………………………………...............................

4.16 Hasil Uji Hateroskedastisitas…………………………………………….

4.17 Hasil Uji Autokorelasi…………………………………………………….

65

70

71

72

74

75

77

77

78

82

83

84

xvii

Page 18: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

2.1. Permintaan Tenaga Kerja Perusahaan Pada Pasar Persaingan Sempurna.............

2.2. Skema Kerangka Pemikiran.....................................................................................

3.1. Aturan Uji t..............................................................................................................

37

42

54

xviii

Page 19: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

Hesti

NIM. F0106045

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

KERAJINAN LOGAM DI KECAMATAN CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI,

PROPINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel modal usaha, jumlah tenaga

kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan terhadap pendapatan pengrajin logam di

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah. Diduga variabel modal usaha,

jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha dan tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan

terhadap pendapatan pengrajin di sentra kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan

untuk memperoleh pembuktian dari sebuah hipotesis. Pengumpulan data dilakukan dengan cara

wawancara dan kuesioner serta pengamatan langsung. Sampel yang digunakan sebanyak 60

pengrajin logam dengan teknik simple random sampling. Analisis data menggunakan pengujian

statistik dengan bantuan program E-views 3.0. Dalam menganalisis digunakan teknik analisis

regresi linier, dengan uji statistik (uji t, uji F, koefisien determinasi (R2), serta uji asumsi klasik

(uji multikolinieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi).

Hasil penelitian menunjukkan dengan uji terhadap koefisien regresi secara parsial (uji t)

dengan α = 5% menunjukan dua variabel tenaga kerja dan tingkat pendidikan berpengaruh

signifikan terhadap pendapatan pengrajin logam sedangkan variabel modal usaha dan

pengalaman usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan. Hasil Uji F dengan α =

5% menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja,

pengalaman usaha, tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin logam di

kecamatan Cepogo, kabupaten Boyolali, propinsi Jawa Tengah.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, disarankan: pendapatan pengrajin logam

dapat ditingkatkan dengan cara meningkatkan menambah jumlah tenaga kerja dan meningkatkan

tingkat pendidikan.

Kata Kunci : Pendapatan, pengrajin logam, modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman

usaha, tingkat pendidikan, simple random sampling, analisis regresi linier berganda.

Page 20: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan industri mulai menjadi topik yang menarik sejak munculnya

tesis flexible specialization pada tahun 1980-an, yang didasari oleh

pengalaman dari sentra-sentra Industri Skala Kecil (ISK) dan Industri Skala

Menengah (ISM) beberapa negara di Eropa Barat, khususnya Italia (Becattini

dalam Kuncoro, 2003). Sebagai contoh kasus, bahwa pada tahun 1970-80an,

pada saat industri skala besar di Inggris, Jerman dan Italia mengalami staknasi

atau kelesuan, ternyata industri skala kecil (terkonsentrasi di lokasi tertentu

membentuk sentra-sentra) yang membuat produk-produk tradisional

mengalami pertumbuhan yang pesat dan bahkan mengembangkan pasar

ekspor untuk barang-barang tersebut serta menyerap banyak tenaga kerja.

Menurut Tambunan (2000) pengalaman ini menunjukkan bahwa industri kecil

di sentra-sentra dapat berkembang lebih pesat, lebih fleksibel dalam

menghadapi perubahan pasar, dan dapat meningkatkan produksinya daripada

industri kecil secara individu di luar sentra.

Pengalaman Taiwan, sebagai perbandingan, justru menunjukkan

perekonomiannya dapat tumbuh pesat karena ditopang oleh sejumlah usaha

kecil dan menengah yang disebut community based industri (Kuncoro, 2000:

310). Lebih lanjut Kuncoro menjelaskan bahwa perkembangan industri di

Taiwan yang sukses menembus pasar global, ternyata ditopang oleh kontribusi

Page 21: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

UMKM yang dinamik (Kuncoro, 2002) dan pengembangan aktivitas industri

ini lebih diutamakan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM).

Menurut data yang diambil dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha

Kecil & Menengah tahun 2007 – 2008, eksistensi dan peran UMKM yang

pada tahun 2008 mencapai 51,26 juta unit usaha, dan merupakan 99,99 % dari

pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak

diragukan lagi, dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja,

pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, devisa nasional, dan

investasi nasional. Perkembangan jumlah UMKM periode 2007-2008

mengalami peningkatan sebesar 2,88 % yaitu dari 49.824.123 unit pada tahun

2007 menjadi 51.257.537 unit pada tahun 2008. Jika ditinjau dari proporsi unit

usaha pada sektor ekonomi UMKM yang memiliki proporsi unit usaha

terbesar adalah sektor (1) pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan; (2)

perdagangan, hotel dan restoran; (3) industri pengolahan; (4) pengangkutan

dan komunikasi; serta (5) jasa-jasa, yang masing-masing tercatat sebesar

51,51 %, 28,8 5 % , 6,32 %, 6,25 % dan 4,25 %.

Tabel 1.1

Kontribusi UMKM Dalam Perekonomian Nasional (%)

Jenis Kontribusi UMKM 2007 2008

1. Penciptaan PDB nasional

2. Pembentukkan total nilai ekspor

3. Penyerapan Tenaga Kerja

4. Pembentukkan Investasi

Nasional

58,4 %

16,01%

96,95%

51,23%

58,33%

16,72%

97,04%

51,80%

Sumber : Kemenkop & UKM Tahun 2008

Page 22: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Sektor industri pengolahan memegang peranan penting sebagai

penyumbang pendapatan baik pendapatan nasional maupun regional. Peranan

sektor industri pengolahan atau kontribusinya terhadap PDB terus mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Dari data pada tahun 2009, kontribusi sektor

industri pengolahan terhadap PDB menurut harga konstan meningkat dari

27,60 % pada tahun 2001 menjadi 27, 97 % pada tahun 2004.

Perkembangan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) propinsi

Jawa Tengah menurut lapangan usaha untuk industri pengolahan atas dasar

harga berlaku dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 juga mengalami

peningkatan. Begitu pula pada Pendapatan Domestik Regional Bruto

(PDRB) Kabupaten Boyolali menurut lapangan usaha untuk industri

pengolahan atas dasar harga berlaku dan harga konstan dari tahun 2005

sampai dengan tahun 2007 mengalami peningkatan.

Tabel 1.2

Produk Domestik Regional Bruto Kab. Boyolali Tahun

2005 - 2007 Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(Rp.000)

LAPANGAN USAHA 2005 2006 2007

Atas Dasar Harga Konstan

1. Pertanian

2. Pertambangan

3. Industri Pengolahan

4. Listrik, Gas, & Air Bersih

5. Bangunan / Konstruksi

6. Perdagangan

7. Angkutan & Komunikasi

8. Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan

9. Jasa – jasa

1.270.600.780

25.863..893

563.954.895

33.795.686

84.927.588

897.510.193

91.107.119

222.845.571

265.456.399

1.290.672.178

30.698.735

582.759.034

42.784.225

92.569.242

917.695.400

99.299.886

230.414.003

314.005.265

1.305.830.800

34.309.698

609.253.241

46.644.081

104.995.685

940.415.435

100.819.675

238.020.006

367.484.657

PDRB

Penduduk Pertengahan Tahun

PDRB PERKAPITA (Rupiah)

3.456.062.124

940.186

3.675.934,47

3.600.897.968

942.174

3.821.903,35

3.747.773.278

945.553

3.963.578,22

Sumber : Boyolali Dalam Angka Tahun 2007

Page 23: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Salah satu bentuk UMKM yang potensial di Propinsi Jawa Tengah adalah

sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. UMKM

ini ditetapkan oleh pemerintah propinsi Jawa Tengah sebagai bagian dari

daerah wisata dengan dukungan klaster industri di dalamnya.

Latar belakang munculnya usaha ini adalah karena Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali sudah berpuluh–puluh tahun dikenal sebagai sentra

kerajinan logam. Produknya sudah sejak lama dikenal kalangan konsumen,

tidak hanya konsumen domestik tetapi juga konsumen luar negeri. Popularitas

sentra kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali di mata

kalangan konsumen itu bisa dicapai berkat keuletan, ketelatenan dan kerja

keras serta sentuhan seni bernilai tinggi dari para perajin barang logam di

daerah tersebut.

Dengan banyaknya peminat sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo

merupakan aset tersendiri baik dalam menunjang pembangunan serta

pengentasan kemiskinan yang diantaranya pengurangan jumlah pengangguran

dan menyerap banyak pekerja terutama pekerja dengan tingkat pendidikan

rendah, karena untuk menjadi seorang pengrajin logam yang dibutuhkan

adalah skill dalam menempa, mengukir dan merealisasikan design gambar

menjadi sebuah karya seni kerajinan logam. Dengan semakin banyaknya

tenaga kerja yang diserap maka akan membantu pemerintah dalam

mengetaskan dan mengurangi pengangguran terlebih lagi di era globalisasi

seperti sekarang kebutuhan akan karya seni dengan nilai artistik yang tinggi

justru semakin meningkat sehingga perkembangan industri ini semakin lama

Page 24: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

semakin maju sehingga tentunya akan semakin banyak karyawan yang

direkrut dan dipekerjakan dalam sentra kerajinan logam ini.

Tabel 1.3

Jumlah Sentra Kerajinan Logam Berdasarkan Bidang Usaha

Beserta Jumlah Tenaga Kerja Di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali

Jenis Bidang Usaha Jumlah

1. Industri pengrajin ukir tembaga 40

2. Indusri pengrajin tembaga 14

3. Industri pengrajin alumunium 16

Total 70

Sumber: Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008

Kecamatan Cepogo di Kabupaten Boyolali memiliki sentra kerajinan

logam yang terdiri dari kelompok pengrajin tembaga, pengrajin ukir tembaga

maupun pengrajin dari logam lainnya seperti alumunium. Kelompok

pengrajin terbesar adalah pengrajin ukir logam yang jumlahnya mencapai 40

kelompok usaha dan melibatkan 226 tenaga kerja. Produk yang dihasilkan

dari kelompok ini sangat bervariatif, tergantung dari kemampuan kelompok

mengembangkan produknya dan juga dipengaruhi oleh design yang dibuat

oleh pemesan. Adapun produk yang dihasilkan berupa : hiasan dinding, relief,

kaligrafi, lampu gantung, lampu dinding, lampu taman, asbak, vas, tempat

lilin, tempat buah, koran, bokor, jambangan, kubah, dan interior logam serta

produk-produk souvenir yang lain. Pengrajin tembaga terdiri dari 14

kelompok usaha dengan tenaga kerja berjumlah 30 orang, yang memproduksi

tembaga tanpa ukir. Produk yang dihasilkan adalah peralatan rumah tangga

dan cor tembaga. Pengrajin alumunium biasanya memproduksi peralatan

Page 25: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

rumah tangga seperti dandang, ceret, wajan. Jumlahnya sudah tidak banyak

lagi, hanya 16 kelompok dengan didukung 96 tenaga kerja.

Rata-rata pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali mempekerjakan antara 200-300 pekerja sehingga banyak

pengangguran yang terserap dalam kerajinan ini. Harapannya dengan

berkurangnya jumlah pengangguran di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali akan berdampak positif bagi segala bidang dan sektor kehidupan.

Tentunya juga menjadi suatu akibat dari majunya industri logam adalah

tingkat kesejahteraan penduduk yang semakin lama semakin meningkat dan

membaik.

Setelah mengetahui akan arti pentingnya UMKM, maka penulis tertarik

dan berusaha mengkaji tentang faktor – faktor yang mempengaruhi

pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali yang memiliki potensi untuk maju dan berkembang serta menjadi

pusat dalam bidang ekonominya karena memiliki sentra kerajinan logam

yang masih menjaga budaya seni dan mampu menghasilkan barang dengan

kualitas ekspor sehingga mampu memberi kontribusi perekonomian daerah

dan nasional.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan beberapa masalah sebagai

berikut :

Page 26: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

1. Apakah variabel modal usaha berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

2. Apakah variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

3. Apakah variabel pengalaman usaha berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan

Cepogo, Kabupaten Boyolali.

4. Apakah variabel tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

5. Apakah variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan

tingkat pendidikan secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan penelitian seperti telah diuraikan sebelumnya,

maka tujuan studi yang ingin dicapai adalah

1. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel modal terhadap

pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali.

Page 27: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel jumlah tenaga kerja

terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

3. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel pengalaman usaha

terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

4. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel tingkat pendidikan

terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

5. Untuk mengetahui tingkat signifikansi dari variabel modal usaha, jumlah

tenaga kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan secara bersama –

sama terhadap pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

Dengan melaksanakan penelitian ini, diharapkan dapat memperoleh manfaat

sebagai berikut :

1. Bagi Pemerintah Daerah

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi penerapan

kebijakan pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dalam kerangka

besar kebijakan di bidang industri di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali.

Page 28: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Bagi Masyarakat

Penelitian ini diharapkan mampu menunjukkan bahwa sektor informal

khususnya sentra kerajinan logam juga berperan dalam meningkatkan

pendapatan masyarakat. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan dapat

dijadikan acuan para pengrajin logam (khususnya di Kecamatan Cepogo)

dalam mengalokasikan faktor – faktor produksi yang mereka miliki.

3. Bagi Penulis

Mengetahui secara nyata praktek usaha sentra kerajinan logam dalam

menjalankan usahanya dan mengetahui masalah – masalah yang dihadapi

oleh para pengusaha serta sampai sejauh mana teori yang telah didapatkan

dibangku kuliah dapat memecahkan masalah yang dihadapi para pengrajin

tersebut.

Page 29: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pengertian Industri

Definisi industri khusus dalam aplikasi di Indonesia diperluas menjadi

usaha mikro, kecil dan menengah (Harsoyo dalam Wuri, 2006 : 4). Dalam

implementasinya, konsep industri di Indonesia perdefinisi berbeda satu

dengan yang lain. Beberapa definisi yang telah dikemukakan oleh

beberapa instansi memiliki pendekatan yang berbeda pula. Beberapa

perbedaan definisi menurut berbagai pihak adalah sebagai berikut:

a. Pengertian Industri Menurut Departemen Perindustrian

Peraturan menteri perindustrian menjelaskan beberapa pengertian

yang berkaitan dengan usaha kecil dan menengah, yaitu (dprin. go.id.

regulasi/2006) :

1) Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah,

bahan baku, barang setengah jadi, dan / atau barang jadi menjadi

barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunannya,

termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

2) Perusahaan industri kecil yang selanjutnya disebut industri kecil

(IK) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dibidang

industri dengan nilai investasi paling banyak Rp.200.000.000,- tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

Page 30: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3) Perusahaan Industri Menengah yang selanjutnya disebut Industri

Menengah (IM) adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha

dibidang industri dengan nilai investasi lebih besar dari Rp.

200.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000,-

tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.

4) Industri Kecil dan Menengah (IKM) adalah perusahaan industri

yang terdiri dari Industri Kecil dan Industri Menengah

b. Pengertian Industri Menurut Departemen Perdagangan

Departemen Perdagangan dalam mendefinisikan industri lebih

menitikberatkan pada aspek permodalan, yaitu industri dengan modal

kurang dari Rp. 25.000.000,- ( Mudrajad Kuncoro, 2000 : 310 )

c. Pengertian Industri Menurut BPS

BPS menggolongkan industri berdasar berapa banyak tenaga kerja

yang digunakan, yaitu industri besar jika menggunakan tenaga kerja

lebih dari 100 orang, industri sedang jika menggunakan tenaga kerja

antara 20 sampai 99 orang, industri kecil jika menggunakan tenaga

kerja 5 sampai 19 orang, dan industri rumah tangga (usaha mikro) jika

menggunakan tenaga kerja kurang dari lima orang (Tambunan, 2002 :

49).

d. Pengertian Industri Menurut UU No. 9 / 1995

UU No. 9 / 1995 menjelaskan industri sebagai berikut

(Tambunan, 2002 : 49)

Page 31: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

1) Memiliki kekayaan bersih tidak termasuk tanah dan bangunan

maksimal Rp. 200.000.000,-

2) Nilai hasil penjualan per tahun maksimal Rp. 1.000.000.000,-

3) Milik Warga Negara Indonesia ( WNI )

4) Bukan dari anak cabang dari usaha besar

5) Berbadan usaha perorangan, tidak berbadan hukum, termasuk

koperasi.

e. Pengertian Industri Menurut Kementerian Negara Koperasi dan

Industri

Kementerian Negara Koperasi dan Industri mendefinisikan industri

adalah sebagai berikut ( Mudrajad Kuncoro, 2000 : 310 )

1) Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki aset di luar tanah

dan bangunan kurang dari Rp. 200.000.000,- dan memiliki omset

kurang dari 1 milyar per tahun.

2) Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset lebih dari

Rp. 200.000.000,- dan memiliki omset antara 1 sampai 10 milyar

per tahun.

f. Pengertian Industri Menurut Bank Indonesia

Bank Indonesia mendefiniskan industri adalah sebagai berikut

(Khrisna Murti dalam proposal survei tentang “Mapping Keragaan

Industri di Wilayah Surakarta”, 2006 :9):

1) Usaha mikro adalah suatu usaha yang dijalankan oleh rakyat miskin

atau dekat miskin, bersifat usaha keluarga, menggunakan sumber

Page 32: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

daya lokal, menerapkan teknologi sederhana, dan mudah keluar

masuk industri.

2) Usaha kecil adalah usaha yang memiliki aset kurang dari Rp. 200

juta dan memiliki omset kurang dari 1 Milyar per tahun.

3) Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki aset kurang dari

Rp. 5 Milyar. Untuk lainnya (termasuk jasa), aset kurang dari Rp.

600 juta diluar tanah dan bangunan. Omset usaha ini adalah kurang

dari Rp. 3 Milyar per tahun.

g. Pengertian Industri Menurut Bank Dunia

Bank dunia mendefinisikan industri adalah sebagai berikut

(Khrisnamurti dalam proposal survei tentang “Mapping Keragaan

Industri di Wilayah Surakarta”, 2006 : 9)

1) Usaha mikro adalah suatu usaha yang memiliki pekerjaan kurang

dari 10 orang, memiliki aset kurang dari $ 100.000, dan memiliki

omset kurang dari $ 100.000 per tahun.

2) Usaha kecil adalah suatu usaha yang memiliki pekerja kurang dari

50 orang, memiliki aset kurang dari $ 3 juta, dan memiliki omset

kurang dari $ 3 juta per tahun.

3) Usaha menengah adalah suatu usaha yang memiliki pekerjaan

kurang dari 300 orang, memiliki aset kurang dari $ 15 juta, dan

memiliki omset kurang dari $ 15 juta per tahun.

Page 33: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

h. Pengertian Industri Berdasarkan Eksistensi Dinamisnya

Berdasarkan eksistensi dinamisnya industri di Indonesia dapat

dikelompokkan dalam beberapa kategori antara lain (Irzhan Azhary

Shaleh, 1986 : 33)

1) Industri lokal

Adalah kelompok yang menggantungkan hidupnya pada pasar

setempat yang terbatas daya jangkaunya, serta relatif tersebar dari

segi lokasinya. Skala usaha ini sangat kecil dan lebh bersifat

subsisten. Karena target pemasarannya terbatas, usaha ini hanya

menggunakan alat transportasi yang sederhana seperti gerobak,

sepeda, dan pikulan. Dalam hal itu juga maka pedagang perantara

juga tidak memiliki peran yang sangat menonjol.

2) Industri sentra

Adalah kelompok usaha yang dari segi satuan usaha mempunyai

skala kecil, tetapi membentuk suatu kawasan produksi yang terdiri

dari kumpulan unit usaha yang menghasilkan barang sejenis. Target

pemasaran usaha ini lebih luas dari kategori pertama, sehingga

peranan pedagang perantara dalam hal ini cukup penting.

3) Industri mandiri

Adalah kelompok industri yang masih memiliki sifat – sifat

seperti industri, namun telah memiliki kemampuan dalam

mengadaptasi teknologi produksi yang lebih canggih. Pemasaran

hasil produksinya relatif tidak tergantung terhadap para pedagang

Page 34: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

perantara. Sebenarnya jenis industri ini tidak layak lagi

dikategorikan sebagai industri, namun dilihat dari skala penyerapan

tenaga kerja maka kelompok ini tetap dimasukkan kedalam

subsektor industri.

2. Kategori Industri Menurut Departemen Perindustrian

Departemen perindustrian menggolongkan kategori – kategori industri

sebagai berikut (Thee Kian Wee, 1994 : 56) :

a. Industri Modern

Industri ini meliputi kriteria – kriteria sebagai berikut :

1) Menggunakan teknologi proses madya

2) Mempunyai skala produksi yang terbatas

3) Tergantung pada industri besar

4) Dilibatkan dalam sistem produksi besar dan menengah serta

dengan sistem pemasaran domestik dan ekspor.

5) Menggunakan mesin khusus dan peralatan modal lainnya.

b. Industri Tradisional

Industri ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut :

1) Menggunakan teknologi sederhana

2) Mesin dan perlengkapan modal yang digunakan sederhana

3) Lokasinya di pedesaan

4) Akses pasar masih terbatas madaya, atau bahkan sudah

menggunakan teknologi proses produksi maju. Industri ini

didirikan oleh keinginan untuk meningkatkan pendapatan dan

Page 35: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

memperluas kesempatan kerja juga menjadi faktor pendorong

diadakannya industri ini.

c. Industri Kerajinan Kecil

Industri jenis ini meliputi berbagai ragam mulai dari industri yang

menggunakan teknologi proses produksi yang sederhana, madaya, atau

bahkan sudah menggunakan teknologi proses produksi maju. Industri

ini didirikan oleh keinginan untuk meningkatkan pendapatan dan

memperluas kesempatan kerja juga menjadi faktor pendorong

diadakannya industri ini.

3. Teori Pengembangan UMKM

a. Teori Klasik Perkembangan UMKM

Jenis UMKM yang digunakan sebagai acuan umumnya dalam

kajian teoritis perkembangan teori UMKM adalah jenis usaha UMKM

yang outputnya merupakan barang konsumsi dan/atau bahan baku

pendukung industri. UMKM memiliki diferensiasi produk

dibandingkan dengan industri besar. Oleh karena itu, secara alamiah

UMKM mampu menciptakan ceruk pasar bagi mereka (Tambunan,

2006). Dalam teori klasik perkembangan UMKM lebih banyak

disebabkan oleh adanya spillover dari sektor industri manufaktur.

UMKM dalam teori ini terbentuk secara alamiah disebabkan oleh

kemampuan kewirausahaan UMKM dalam melihat ceruk pasar baru

baik barang konsumsi maupun barang pendukung serta sebagai

industri manufaktur. Perkembangan teori UMKM berawal dari artikel

Page 36: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Stanley dan Morse dalam Mulyaningsih (2009), studi yang dilakukan

di negara maju dan berkembang ini berhasil mengidentifikasi tiga

faktor dominan pembentuk UMKM antara lain yaitu: faktor lokasi,

proses produksi dan pasar output. Perbedaan faktor-faktor tersebut

mempengaruhi perbedaan kondisi setiap UMKM di setiap subsektor

pada sektor-sektor tertentu. Sementara, Penandiker dalam

Mulyaningsih (2009) menjelaskan bahwa dua faktor alamiah yang

menyebabkan perbedaan skala bisnis adalah pasar dan teknologi.

Hoselitz dalam Mulyaningsih (2009) melihat kunci sukses

kemampuan bertahan UMKM adalah karakteristik UMKM yang

memiliki biaya produksi yang rendah. Sementara Parker dan

Anderson dalam Mulyaningsih (2009) melihat tipologi perkembangan

UMKM secara konsisten sejalan dengan perkembangan fase

pembangunan ekonomi. Fase pertama merupakan tahapan dimana

sebagian besar UMKM bergerak di sektor agraris serta industri rumah

tangga. Lokasi perdesaan merupakan letak sebagain besar UMKM ini

berkembang. Fase kedua, pada tahapan terjadi pergeseran skala usaha

ke arah skala yang lebih besar. Pada umumnya UMKM pada fase ini

merupakan UMKM penunjang industri besar. Steel dalam

Mulyaningsih (2009) menyebutkan bahwa urbanisasi merupakan

faktor kunci pergeseran UMKM dari fase pertama ke fase kedua. Fase

terakhir merupakan fase UMKM meninggalkan kategorisasi UMKM

menjadi industri besar yang memiliki struktur organisasi yang lebih

Page 37: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

mapan. Perkembangan usaha, manajemen, pemasaran serta alur

distribusi usaha sudah terkoordinasi dengan baik. Dalam fase ini

akses terhadap infrasruktur keuangan, sistem insentif, subsidi serta

berbagai komitmen pemerintah merupakan faktor utama

penggeraknya.

b. Teori Modern Perkembangan UMKM

Dalam teori ini isu yang mengemuka tentang perkembangan

UMKM adalah perkembangan teori spesialisasi fleksibel.

Perkembangan teori ini dilatarbelakangi respon terhadap kondisi

perekonomian global. Piore dan Sobel dalam Mulyaningsih (2009)

mengidentifikasi bahwa terdapat empat ciri utama spesialisasi

fleksibel antara lain yaitu:

1) Spesialisasi fleksibel: UMKM dalam komunitas dapat beradaptasi

pada teknik produksi tetapi tetap berspesialisasi pada satu jenis

barang tertentu

2) Keterbatasan masuk pasar

3) Inovasi dengan tingkat kompetisi tinggi

4) Tingkat kerjasama yang baik antar UMKM

Faktor utama pengubah paradigma teori klasik ke teori modern

adalah globalisasi. Globalisasi berimbas pada perubahan metode

organisasi proses produksi, tenaga kerja dan pasar. Globalisasi

menyebabkan pergeseran dari produksi masal (fordist) ke arah

produksi khusus (Piore dan Sabel, 1984; Scott, 1988; Harvey, 1990).

Page 38: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam kondisi ini ceruk pasar yang dapat dimanfaatkan semakin

besar. Bukti empiris di banyak negara UMKM memanfaatkan ceruk

pasar ini sebagai outputnya (Tambunan, 2006). Di sisi lain

kemampuan mengorganisasi dengan cara yang baru dalam

memaksimalkan kondisi ini sejalan degan konsep kewirausahaan

(Lembing dan Kuehl dalam Mulyaningsih (2009).

4. Arti Penting dan Keunggulan UMKM

UMKM merupakan sektor yang memiliki peranan penting di dalam

perekonomian Indonesia. Kemampuannya untuk tetap bertahan di masa

krisis ekonomi merupakan bukti bahwa sektor UMKM ini merupakan

bagian dari sektor usaha yang cukup tangguh. Setidaknya terdapat tiga

alasan yang mendasari negara berkembang belakangan ini memandang

penting keberadaan UMKM (Berry dalam makalah simposium

kebudayaan indonesia-malaysia ke-x, 2007 : 4-7). Alasan pertama adalah

karena kinerja UMKM cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan

tenaga kerja yang produktif. Kedua,sebagai bagian dari dinamikanya,

UMKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi

dan perubahan teknologi. Ketiga adalah karena sering diyakini bahwa

UMKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang usaha

besar. Kuncoro (2002) juga menyebutkan bahwa UMKM di Indonesia

telah memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja,

meningkatkan jumlah unit usaha, dan mendukung pendapatan rumah

tangga.

Page 39: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Pentingnya usaha skala mikro, kecil dan menengah dalam suatu

perekonomian harus dapat dilihat lebih jauh sebagai manifestasi dari pasar

bebas di suatu negara (Llyod dalam makalah simposium kebudayaan

indonesia-malaysia ke-x, 2007 : 4-7).

Menurut Moolman (1993), secara umum diketahui bahwa usaha mikro,

kecil dan menengah mempunyai urutan yang sangat penting dalam suatu

perekonomian dan hubungannya dengan karakteristik sosial, diantaranya :

a. Usaha mikro, kecil dan menengah dapat dilihat sebagai generator dari

pembukaan kesempatan lapangan pekerjaan.

b. Usaha mikro, kecil dan menengah mempunyai sifat yang unik dalam

eksistensinya, yang mendorong penemuan dan inovasi dari para pelaku

usahanya (entrepreneur).

c. Usaha mikro, kecil dan menengah mendukung secara dominan akan

kebutuhan di masyarakat.

d. Usaha mikro, kecil dan menengah dapat membantu menciptakan

kestabilan dan distribusi aktivitas ekonomi yang lebih merata serta

kesempatan di dalam perekonomian

e. Usaha mikro, kecil dan menengah dapat dilihat sebagai pintu masuk

menuju usaha/bisnis skala besar di dalam suatu perekonomian.

Menurut Hoselitz (1959), Sektor UMKM di negara berkembang

merupakan sektor yang labor intensive sehingga sektor ini diharapkan

dapat mengatasi masalah pengangguran di negara berkembang. Selain

labor intensive, UMKM sering dikenal sebagai mesin pertumbuhan

Page 40: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

ekonomi, banyak sisi kebaikan yang dapat diambil dari UMKM khususnya

dalam mendorong pembangunan di negara-negara berkembang. UMKM

mempunyai ciri khusus yakni sifat mereka yang: memiliki keterampilan

(skill) dan teknologi khusus, kontribusi dan kewirausahaan akan

pembangunan, dan memiliki keterkaitan dengan berbagai industri

(industrial linkages). UMKM memberikan prospek yang cerah di masa

depan untuk menciptakan tenaga kerja dengan skala yang besar dan

kesempatan mendapatkan pendapatan dengan biaya yang relatif rendah

khususnya pada daerah desa atau pinggiran kota (rural) yang akan

mendukung kepada pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan

dan berkeseimbangan, yang merupakan syarat untuk memicu dan keluar

dari kemiskinan dan masalah-masalah sosial ekonomi lainnya (Ahmed

dalam makalah symposium kebudayaan Indonesia-Malaysia ke-x, 2007 :

4-7).

Penelitian Beck dalam makalah symposium kebudayaan Indonesia-

Malaysia ke-x, 2007 : 4-7),menyimpulkan bahwa UMKM memiliki

peranan di dalam menurunkan pengangguran, meningkatkan pendapatan

pekerja, dan mengurangi kemiskinan. Walaupun demikian ternyata jika

kemudian dianalisis lebih lanjut mengenai peranannya di dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang lebih besar, penelitiannya

menyimpulkan bahwa peranan industri tersebut tidak terjadi. Oleh karena

itu menurutnya kebijakan pemerintah yang memberikan subsidi terhadap

seluruh sektor ekonomi dan perusahaan kemudian harus dikaji lagi dengan

Page 41: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tepat. Menurut Hayashi dalam makalah symposium kebudayaan

Indonesia-Malaysia ke-x, 2007 : 4-7), pembangunan UMKM dapat sejalan

dan sejajar dengan proses industrialisasi perusahaan-perusahaan besar dan

beberapa sektor ekonomi seharusnya diberikan kontribusi lebih di dalam

meningkatkan pembangunan ekonomi karena karakteristik pertumbuhan

dan kemampuan penyerapan tenaga untuk setiap sektor ekonomi berbeda-

beda.

Menurut Irsan Azhari Saleh, (1986 : 5), UMKM mempunyai

kedudukan yang sangat penting dalam perekonomian.UMKM memberi

manfaat sosial (social benefit) yang sangat berarti bagi perekonomian

Indonesia. Manfaat pertama, UMKM dapat menciptakan peluang berusaha

yang luas dengan pembiayaan yang relatif murah. Manfaat kedua, UMKM

turut mengambil peranan dalam meningkatkan dan memobilisasi tabungan

domestik. Ini dimungkinkan dengan kenyataan bahwa UMKM cenderung

memiliki atau memperoleh modal dari si pengusaha sendiri, dan tabungan

keluarga atau dari kerabatnya. Manfaat ketiga, UMKM mempunyai

kedudukan komplementer terhadap industri sedang dan besar, karena

UMKM menghasilkan produk yang relatif murah dan sederhana yang bisa

dihasilkan oleh industri sedang dan besar.

Alasan–alasan yang mendukung pentingnya perkembangan UMKM

adalah : pertama, masalah fleksibilitas dan adaptabilitasnya, dalam

memperoleh bahan mentah dan peralatan. Kedua, relevansinya dengan

proses desentralisasi kegiatan ekonomi guna menunjang terciptanya

Page 42: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

integrasi kegiatan pada sektor–sektor yang lain. Ketiga, peranannya dalam

jangka panjang sebagai basis bagi terciptanya kemandirian pembangunan

ekonomi, karena UMKM ini umumnya diusahakan oleh pengusaha dalam

negeri dengan menggunakan kandungan impor (Import content) yang

rendah (Irsan Azhary Saleh, 1986 : 125).

Tetapi ada beberapa alasan yang kuat yang mendasari resistensi dari

keberadaan industri dan UMKM dalam perekonomian Indonesia. Alasan

– alasan itu antara lain sebagai berikut :

a. Sebagian lokasi industri dan UMKM berlokasi di daerah pedesaan,

sehingga jika dikaitkan dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin

meningkat serta luas tanah pertanian yang relatif sempit atau

berkurang maka industri adalah merupakan jalan keluar yang terbaik.

b. Beberapa kegiatan UMKM banyak menggunakan bahan baku dari

sumber – sumber terdekat. Disamping itu tingkat upah yang murah

telah menyebabkan biaya ditekan rendah.

c. Harga jual yang relatif murah atau rendah serta tingkat pendapatan

kelompok bawah yang rendah sesungguhnya merupakan suatu kondisi

menjawab tersendiri yang memberikan peluang bagi industri dan

kerajinan rumah tangga untuk tetap bertahan.

d. Tetap adanya permintaan terhadap beberapa jenis komoditi yang telah

diproduksi secara maksimal, yang merupakan salah satu aspek

pendukung yang kuat (Irsan Azhary, Saleh, 1986 : 11). Selain hal yang

Page 43: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

telah disebutkan di atas, industri juga mempunyai keunggulan khusus

antara lain :

1) Hubungan yang lebih pribadi dengan langganan, pensuplai dan

karyawan

2) Hubungan interpersonal yang lebih erat

3) Lebih efisien dalam berbagai hal

4) Sumber inovasi, termasuk fleksibilitas dalam berbagai tindakan

5) Faktor pengontrol bagi perusahaan besar yang cenderung

mengembangkan monopoli

6) Kehidupan bermasyarakat yang lebih luas

7) Produksi atau pengembangan pemimpin

5. Permasalahan UMKM di Indonesia

Dalam proses perkembangannya, UMKM kadang mengalami

permasalahan yang bisa menghambat kegiatan usahanya seperti nilai

penurunan persentasi atau jumlah dari UMKM yang terus menerus turun

drastis dari tahun ke tahun. Sektor UMKM memiliki kelemahan akan

faktor-faktor eksternal seperti: iklim ekonomi, politik dan legislatif,

tingginya biaya perawatan, praktek diskriminasi yang sering dilakukan

terhadap industri. Masalah lain yang dihadapi adalah fungsi internal yang

belum memadai seperti,kemampuan manajemen, pendanaan/pembiayaan,

pemasaran, dan SDM.

Masalah UMKM yang sering muncul menurut Nurimansyah Hasibuan

(1992 : 2) antara lain:

Page 44: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

a. Mutu produk yang rendah dan tidak standar

b. Teknologi produksi yang tradisional

c. Kekurangan modal usaha

d. Pasar yang terbatas

e. Motivasi produksi terbatas pada tingkat subsistem

f. Keterampilan yang kurang

g. Cara kerja yang masih terkena kultur agraris

Permasalahan pokok yang sering muncul dan dialami oleh UMKM

adalah sebagai berikut :

a. Iklim diskriminatif yang bersumber dari sikap dan tindakan

pemerintah. Terciptanya iklim diskriminatif ini pada pokoknya

disebabkan oleh berbagai praktek dan peraturan yang dilakukan oleh

pemerintah, terutama yang langsung menyangkut UMKM. Hal ini

yang relatif menonjol adalah upaya mengaitkan nilai insentif fiskal itu

dengan investasi, sehingga pada gilirannya membawa akibat bahwa

hanyalah usaha – usaha yang berskala besar (dari segi investasi) saja

yang dapat memetik manfaat lebih besar dan juga berbagai alasan

berupa kemudahan administrasi, efisiensi dalam pelaksanaan

pembeliannya pemerintah itu dilakukan melalui tender yang selektif

dan dalam skala yang relatif besar, sehingga UMKM tidak

mempunyai cukup peluang untuk turut serta didalamnya.

b. Relatif terbatasnya akses untuk memperoleh kredit dari bank

komersial. Untuk keterbatasan akses bagi UMKM untuk memperoleh

Page 45: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

kredit pada dasarnya dapat diletakkan sebagai iklim diskriminatif yang

bersumber pada sektor swasta karena langkanya kredit institusional

yang berasal dari lembaga keuangan resmi bagi pengusaha kecil,

sehingga mayoritas pengusaha kecil yang bersangkutan cenderung

menggantungkan pembiayaan perusahaan pada modal sendiri, ataupun

sumber – sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara

bahkan rentenir. Padahal pembiayaan yang bersifat noninstitusional

biasanya relatif lebih mahal daripada pembiayaan yang bersumber dari

kredit institusional. Ada dua alasan kuat yang melatarbelakangi

timbulnya keengganan lembaga kepentingan untuk memberikan

pinjaman atau kredit kepada pengusaha kecil, yaitu : pertama kurang

menguntungkan karena disamping biaya pemberian pinjaman yang

relatif tinggi juga dibayangi resiko yang relatif besar, kedua, karena

lembaga keuangan sangat sulit memperoleh informasi yang cukup

memadai dari industri dan perusahaan kecil sebagai pemohon kredit.

c. Berapa premis yang secara asasi merupakan kendala tersendiri bagi

perkembangan UMKM. Masalah premis UMKM adalah persoalan

permanen yang telah menjadi bagian yang melekat dari eksistensi

UMKM itu sendiri. Masalah yang cukup menonjol adalah bahan

mentah, kesulitan pemasaran hasil produksi serta masalah lokasi dan

fasilitas produksi. Permasalahan yang lebih jauh adalah kesulitan

pengembangan usaha, tingkat efisiensi yang relatif rendah dan

Page 46: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

semakin menurun serta ketidakmampuan mengakomodasi selera

konsumen (Irsan Azhary Saleh, 1986 : 5-9).

Sedangkan menurut Irsan Azhary Saleh, kelemahan UMKM adalah :

a. Kurangnya kemampuan dalam megelola akibat kurangnya latihan

pengembangan

b. Lemahnya daya finansial

c. Posisi bersaing yang kuat

d. Kurang koordinasinya produksi dengan penjualan

e. Sistem pencatatan kurang sempurna

f. Teknik pemasaran yang kurang efektif

g. Meningkatkan kompleksitas operasi (Irsan Azhary Saleh, 1986 : 13).

Secara lebih spesifik dari hasil rangkuman laporan penelitian yang

pernah dilakukan oleh Advisory Group In Economics Industry and Trade

dalam Mandala Harefa (2008: 4) masalah dasar yang dihadapi UMKM

adalah: Pertama, kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan

memperbesar pangsa pasar. Kedua, kelemahan dalam struktur permodalan

dan keterbatasan untuk memperoleh jalur terhadap sumber-sumber

permodalan. Ketiga, kelemahan di bidang organisasi dan manajemen

sumber daya manusia. Keempat, keterbatasan jaringan usaha kerjasama

antar pengusaha kecil (sistem informasi pemasaran). Kelima, iklim usaha

yang kurang kondusif, karena persaingan yang saling mematikan.

Keenam, pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan

kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap UMKM.

Page 47: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut PERMAC (2002), Secara umum UMKM mempunyai

kebutuhan yang hampir sama yaitu: bantuan dan solusi akan masalah

internal yang dihadapi, bantuan peningkatan produktifitas dan persaingan

usaha, akses yang mudah kepada penggunaan teknologi yang efektif dan

efisien, akses yang mudah kepada penggunaan manajemen bisnis yang

lebih baik, akses yang mudah kepada pemasaran dan penggunaan teknik

pemasaran yang lebih baik, peningkatan mutu SDM peningkatan sumber-

sumber daya dan input

Kementerian Koperasi dan Industri di dalam mengembangkan

UMKM harus berdasarkan kepada sembilan prinsip di bawah ini:

1. Pendekatan joint venture antara skala besar dengan usahan skala kecil

2. Tingkat efisiensi dari usaha skala kecil harus berdasarkan kepada

pemenuhan standar sosial dan keuangan

3. Sisi permintaan dan penawaran dari usaha kecil harus dibangun

4. Praktek-prekatek ilegal (black economy) harus dihapuskan

5. Program pemerintah harus diprioritaskan dan disesuaikan dengan

pendanaan masyarakat (public funding)

6. Program pemerintah harus diprioritaskan dan ditargetkan berdasarkan

aplikasi dari dana publik

7. Institusi-institusi yang memberikan dukungan terhadap usaha kecil

harus direkstukturisasi untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan,

sehingga dapat diimplementasikan

Page 48: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

8. Departemen perindustrian dan perdagangan harus dapat menjadi

penghubung dan dasar dari semua strategi nasional

9. Perusahaan swasta, lembaga swadaya masyarakat, asosiasi bisnis, dan

bantuan/donor luar negeri, memainkan peranan yang sangat penting

dalam perkembangan dari aktifitas kehidupan industri secara

berkesinambungan.

Ahmed (2001) menyimpulkan bahwa tingkat penyerapan tenaga

kerja berbeda-beda untuk setiap sektor usaha. Sektor-sektor yang memiliki

kemampuan menyerap tenaga kerja yang tinggi, pengembangan

kemampuan kewirausahaan, dan memiliki keterkaitan dengan bisnis

lainnya harus menjadi “sektor prioritas” dan setiap kebijakan pemerintah

yang proaktif harus ditujukan kepada sektor-sektor tersebut. Kebijakan ini

sangat penting karena hanya sektor prioritas tersebut terutama dalam

jangka pendek mampu berperan dalam mengurangi pengangguran.

6. Pembangunan dan Pengembangan UMKM di Indonesia

Untuk lebih membangun dan mengembangkan keberadaan UMKM

yang ada, maka perlu adanya pembinaan yang lebih intensif dari instansi

atau lembaga yang terkait khususnya Departemen Perindustrian yang

bersifat program bantuan teknis, antara lain :

a. Pembinaan Manajemen

b. Pembinaan peningkatan Teknologi Produksi

c. Pemasyarakatan standarisasi sistem manajemen yang mengacu ISO

d. Pembinaan kewiraswastaan

Page 49: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Dengan demikian pentingnya UMKM dalam perekonomian,

keberadaan UMKM semakin mendominasi dunia usaha. Sehingga perlu

adanya peningkatan keberadaan jiwa, semangat, dan sikap mental

wiraswasta pada pengusaha kecil. Adapun tujuan diadakannya pembinaan

ini adalah :

a. Membentuk pola pikir wiraswasta yang sukses

b. Menumbuhkan keinginan kerjasama antar wiraswasta

c. Untuk lebih mengenal kemampuan sumber daya pengusaha

Pengembangan UMKM menurut Jannes Situmorang (2008 : 13 – 14)

a. Peningkatan Kualitas SDM

Upaya ini dapat dilakukan sendiri oleh UMKM antara lain

adalah dengan belajar sendiri-sendiri (otodidak) atau ikut magang pada

usaha sejenis yang telah ada sebelumnya.

b. Perijinan Usaha UMKM

Satu-satunya solusi yang dapat disarankan adalah dengan

membangun kelompok atau koperasi, karena UMKM tidak dapat

melakukan upaya apapun selain biaya (yang relatif tinggi) untuk

mengatasi masalah perijinan ini.

c. Pengembangan Pasar UMKM

Untuk mengembangkan pasar kegiatan yang dapat dilakukan

oleh UMKM secara mandiri (tanpa bantuan stakeholder) adalah

kegiatan promosi dan pembentukan jaringan usaha. Kegiatan ini

Page 50: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

ternyata cukup efektif dalam mendukung perkembangan pemasaran

produk.

Dengan adanya strategi pemberdayaan UMKM, diharapkan

UMKM dapat tetap eksis dalam menjalankan usaha baik pada saat

krisis maupun tidak pada saat krisis. Studi monitoring dampak krisis

terhadap UMKM antara lain dilakukan oleh Akatiga bekerja sama

dengan Asia Foundation dalam Susilo (2004), hasil studi tersebut

menunjukkan bahwa pada awal krisis UMKM juga sangat terpukul

oleh krisis ekonomi yang terjadi, namun jika dibandingkan dengan

usaha formal, UMKM lebih dahulu memperlihatkan tanda-tanda

kebangkitan. Selain itu, dampak krisis terhadap usaha kecil juga

beragam. Faktor penentu kinerja atau ketahanan UMKM di masa krisis

adalah kombinasi dari dua unsur, yaitu (Sri Susilo, 2004): (1) faktor

permintaan pasar, dan (2) kenaikan harga input dan kelangkaan barang

input. Dari sisi faktor permintaan kinerja usaha akan bertahan atau

membaik jika pangsa pasarnya tidak terpengaruh krisis atau bahkan

meningkat karena krisis. Kinerja usaha dapat bertahan atau membaik

juga dapat disebabkan oleh harga input yang digunakan terpengaruh

oleh krisis ekonomi atau tidak.

7. Pengertian Pendapatan dan Faktor – faktor yang Mempengaruhinya

a. Pengertian Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil yang didapatkan karena

seseorang telah berusaha sebagai ganti atas jerih payah yang telah

Page 51: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

dikerjakannya. Pendapatan industri adalah pendapatan yang diperoleh

karena telah mengorganisasikan seluruh faktor – faktor produksi yang

dikelolanya. Pendapatan yaitu pendapatan yang diperoleh dari jumlah

produk fisik yang dihasilkan dikalikan dengan harga jualnya atau

dalam persamaan matematik dapat dinyatakan (William A. Eachern,

2001 : 98) :

TR = P X Q,

Dimana TR = Penerimaan Total atau Pendapatan

P = Harga Jual Produk

Q = Jumlah produksi yang terjual

Pendapatan bersih merupakan pendapatan bruto setelah

dikurangi dengan biaya – biaya dalam proses produksi. Biaya yang

dimaksud disini adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diiukur

dalam satuan uang, yang dikeluarkan saat proses produksi

berlangsung, demi untuk menghasilkan suatu produk tertentu

(Mulyadi, 1990 : 7). Biaya ini merupakan pengorbanan yang secara

ekonomis tidak dapat dihindari dalam proses produksi.

b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan

1) Modal Usaha

Modal adalah semua bentuk kekayaan yang dapat

digunakan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam

rangka untuk menaikkan tingkat produksi, atau modal adalah

Page 52: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

barang – barang yang dapat digunakan untuk berproduksi dimasa

yang akan datang (Irwan & M. Suparmoko, 1992 : 75).

Jenis modal menurut sumbernya dibagi menjadi (Bambang

Riyanto, 1994 : 171 – 172) :

a) Modal sendiri

Modal sendiri yaitu modal yang berasal dari pemilik pribadi

pengusaha dan tertanam pada usaha tertentu dan digunakan

untuk waktu yang tidak tentu lamanya.

b) Modal asing yaitu modal yang berasal dari luar, yang bersifat

sementara sehingga modal tersebut merupakan hutang dan pada

saatnya harus dikembalikan. Modal yang diperoleh dari pihak

asing akan mempunyai konsekuensi berupa pembayaran bunga

pada tiap bulannya, sehingga dengan modal ini biaya

operasional yang harus dikeluarkan oleh pengusaha akan

meningkat.

Jenis modal berdasarkan fungsi kerjanya terbagi menjadi

(Bambang Riyanto, 1994 : 51)

a) Modal tetap yaitu modal yang berwujud peralatan untuk proses

produksi.

b) Modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai

operasi usaha seperti membayar persekot bahan baku, yang

diharapkan dapat kembali lagi. Uang masuk yang berasal dari

hasil penjualan produk akan dikeluarkan lagi untuk membiayai

Page 53: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

operasi produksi selanjutnya. Modal merupakan salah satu

faktor produksi atau input yang sangat mempengaruhi besarnya

tingkat output yang akan dihasilkan oleh perusahaan. Semakin

banyak modal, maka semakin banyak pula tingkat output yang

dihasilkan (Sukirno, 2002 : 192). Tingkat produksi yang lebih

tinggi mengakibatkan pendapatan yang akan diperoleh

pengusaha menjadi lebih besar.

2) Tenaga Kerja

Soetomo (1990 : 3) mendefinisikan tenaga kerja adalah sebagai

berikut :

a) Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang sangat dominan

dalam kegiatan produksi, karena faktor produksi inilah yang

mengkombinasikan berbagai faktor produksi yang lain guna

menghasilkan suatu output. Beberapa pengertian tenaga kerja

adalah sebagai berikut : (Soetomo, 1990: 3). 1. Tenaga kerja

adalah seseorang yang mampu melakukan pekerjaan baik

didalam maupun diluar hubungan kerja untuk menghasilkan

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, 2.

Tenaga kerja adalah sejumlah penduduk yang dapat

menghasilkan barang dan jasa, jika ada permintaan tenaga

kerja dan mereka bersedia berpartisipasi dalam akivitas

tersebut. Tenaga kerja juga berarti penduduk usia kerja dalam

arti sudah bekerja, sedang bekerja, mencari kerja, dan yang

Page 54: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

sedang melakukan kegiatan seperti sekolah, mengurus rumah

tangga, dan kegiatan lainnya, namun sewaktu – waktu dapat

berpartisipasi untuk bekerja jika dibutuhkan.

Pengertian tenaga kerja menurut PBB adalah penduduk

usia 15 tahun sampai 64 tahun yang telah menghasilkan

pendapatan. Pengertian tenaga kerja bagi penduduk Indonesia

adalah penduduk usia 10 tahun keatas, karena pada

kenyataannya penduduk Indonesia yang berusia diatas 65

tahun masih ada yang bekerja. (Aris Ananta dkk, 1988 : 21).

Adapun tenaga yang benar – benar terlibat dalam

kegiatan produksi dan yang sedang mencari pekerjaan disebut

angkatan kerja. Definisi angkatan kerja adalah bagian dari

tenaga kerja yang bekerja dan menganggur atau sedang

mencari lowongan kerja (Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 3).

Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi

yang penting dan harus diperhitungkan dalam proses

produksi dengan jumlah yang cukup, tidak hanya dalam hal

jumlah namun juga dalam hal kualitas dan macam tenaga

kerja yang memadai. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan

disesuaikan dengan kebutuhan pada tingkat tertentu sehingga

jumlahnya optimum (Soekartawi, 2003 : 27).

Page 55: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah

pemakaian tenaga kerja agar optimal adalah (Sugiyarto et al.,

2002 : 495) :

a) Tambahan biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan

karena menambah penggunaan tenaga kerjanya.

b) Tambahan penerimaan (produk yang dihasilkan) yang

diperoleh perusahaan karena menambah penggunaan

tenaga kerjanya (MPL). Penambahan pemakaian jumlah

tenaga kerja (L) akan menaikkan tingkat output. Jika

output tersebut terjual maka penerimaan yang diperoleh

perusahaan juga akan naik. Perusahaan akan terus

menambah penggunaan tenaga kerjanya sepanjang

petambahan penerimaan yang diterima perusahaan masih

lebih besar daripada tambahan biaya yang harus

dikeluarkan akibat menambah jumlah tenaga kerja yang

digunakan (Sugiyarto et al., 2002 : 495).

Tingkat produksi yang dicapai perusahaan mula –

mula akan terus mengalami kenaikan seiring adanya

penambahan jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Namun pada titik tertentu kenaikan tersebut semakin

berkurang. Hal ini lebih dikenal sebagai the law of

diminishing return yang ditunjukkan oleh gambar 2.1

berikut (Sugiyarto et al., 2002 : 496)

Page 56: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

MPLL

MPL1

MPL2

MPL3

L1

L3

L2

L

Gambar 2.1

Permintaan Tenaga Kerja Perusahaan Pada Pasar

Persaingan Sempurna

Dari gambar 2.1 di atas dapat terlihat bahwa dengan

bertambahnya jumlah tenaga kerja yang digunakan maka

tambahan produk yang dihasilkan semakin berkurang..

Sebagai contoh pada saat penggunaan tenaga kerja pada

tingkat L1 maka tambahan output sebesar MPL1, tapi

setelah penggunaan tenaga kerja ditambah menjadi L2

maka tambahan produk yang dihasilkan berkurang

menjadi MPL2.

3) Pengalaman Usaha

Pengalaman dapat diartikan sebagai interaksi diri pribadi

dengan lingkungan, dimana didalamnya seseorang belajar secara

aktif dan interaktif dengan lingkungan tersebut. Istilah pengalaman

yang lain juga dapat diartikan sebagai hasil belajar. Pengalaman

yang diperoleh seseorang meliputi tiga aspek yaitu (Soemanto,

2002 : 22) :

Page 57: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a) Pengalaman berupa pengetahuan

b) Pengalaman berupa keterampilan

c) Pengalaman berupa sikap atau nilai.

Pengalaman berupa keterampilan dapat memberikan

kesejahteraan pribadi, baik lahiriah maupun batiniah, karena

dengan keterampilan yang lebih baik maka seseorang akan

mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan

pendapatannya.

Ritawati Tedjakususma (2005) dalam penelitiannya yang

berjudul Analisis Pengaruh Faktor Kematangan Karyawan

Terhadap Prestasi Kerja Pekerja Operasional pada Pengusaha

Alat–alat Dapur di Kecamatan Candi, KabuaptenSidoarjo

menunjukkan bahwa pengalaman usaha secara signifikan

berpengaruh terhadap prestasi kerja dan produktifitas pekerja,

yang selanjutnya akan meningkatkan jumlah pendapatan yang

diterima.

Ismono Wahyu dalam skripsinya bahwa terdapat beberapa

pendapat para ahli yang mengemukakan tentang pengalaman

kerja, diantaranya adalah:

a) Harold, berpendapat bahwa kecakapan atau keterampilan

merupakan suatu kemampuan yang diperoleh melalui

pengalaman kerja setelah melalui suatu masa kerja.

Page 58: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b) John Locke, berpendapat dalam perkembangan jiwa seseorang

pada lingkungan yang dinamis akan mendapatkan pengalaman

yang berguna dalam menyelesaikan tugasnya

4) Tingkat Pendidikan

Pendidikan dan latihan merupakan salah satu faktor yang

penting dalam mengembangkan sumber daya manusia.

Pendidikan dan latihan tidak hanya menambah pengetahuan, akan

tetapi juga meningkatkan keterampilan bekerja, dengan demikian

akan meningkatkan produktifitas.

Asumsi dasar teori human capital adalah bahwa

peningkatan pendapatan seseorang akan diperoleh salah satunya

melalui peningkatan pendidikan. Setiap tambahan satu tahun

sekolah berarti meningkatkan kemampuan kerja dan tingkat

penghasilan seseorang, namun hal tersebut berarti menunda

penerimaan penghasilan selama satu tahun karena mengikuti

sekolah (Payaman J. Simanjuntak, 1985 : 58 – 59).

Hubungan pendidikan dan produktivitas kerja dapat terlihat

dari pendapatan yang lebih tinggi pula. Tentu perbedaan tingkat

pendapatan juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengalaman

usaha, keahlian, sektor usaha, jenis usaha, lokasi usaha, dan lain –

lain. Namun setelah diamati dalam kondisi yang sama tingkat

pendapatan berbeda menurut tingkat pendidikan (Payaman J.

Simanjuntak, 1985 : 66).

Page 59: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian Deny Ertanto (2008) telah melakukan penelitian dengan judul

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pengrajin Gitar di

Desa Mancasan Kecamatan Baki KabuaptenSukoharjo tahun 2008 . Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat

Pendapatan Pengrajin Gitar di Desa Mancasan Kecamatan Baki

KabuaptenSukoharjo. Variabel – variabel penjelas dari variabel dependen

tingkat pendapatan yang digunakan adalah variabel modal, jumlah tenaga

kerja, pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu : data

primer yang berupa data cross sectional yang diambil dengan teknik kuesioner

dari sampel yang berjumlah 43 responden. Sedangkan data sekunder yang

merupakan pendukung dari penelitian ini diperoleh dengan mengumpulkan

data – data yang telah ada pada instansi – instansi yang memiliki keterkaitan

dengan masalah yang sedang diteliti dan diperoleh sebelum maupun sesudah

penelitian berlangsung. Model persamaan analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model regresi linier.

Hasil penelitian tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 % dari keempat

variabel tersebut variabel yang mempengaruhi adalah variabel modal kerja,

tenaga kerja, dan tingkat pendidikan yang secara nyata berpengaruh terhadap

pendapatan pengrajin gitar dengan nilai koefisien regresi dan probabilitas

Page 60: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

masing – masing sebesar 0,0943 (0,000), 218.530,2 (0,24), dan 128.770,2

(0,39)

Didik Budi Santoso (2006) telah melakukan penelitian dengan judul

Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Pengusaha

Mebel di Kecamatan Kalijambe KabuaptenSragen Tahun 2006. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat

Pendapatan Pengusaha Mebel di Kecamatan Kalijambe KabuaptenSragen.

Variabel – variabel penjelas dari variabel dependen tingkat pendapatan yang

digunakan adalah modal, tenaga kerja, pengalaman usaha, tingkat pendidikan.

Data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu : data primer

yang berupa data cross sectional yang diambil dengan teknik kuesioner dari

sampel yang berjumlah 80 responden. Sedangkan data sekunder yang

merupakan pendukung dari penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik

(BPS) KabuaptenSragen, Kantor Kecamatan, maupun kantor kelurahan.

Model persamaan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

regresi linier.

Hasil penelitian tersebut dengan menggunakan analisis regresi linier

berganda, menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5 % dari keempat

variabel tersebut hanyalah variabel modal kerja dan tenaga kerja yang secara

nyata berpengaruh terhadap pendapatan pengusaha mebel dengan nilai

koefisien regresi dan probabilitas masing – masing sebesar 0,69975 (0,000)

dan 1005672 (0,006262)

Page 61: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

C. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini, untuk mengetahui keberhasilan usaha para

pengrajin logam, akan dihitung dari pendapatan yang diperoleh pengrajin

untuk untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam penelitian ini, pendapatan

pengrajin dipengaruhi oleh faktor – faktor modal, jumlah tenaga kerja,

pengalaman usaha, dan tingkat pendidikan. Berdasarkan keterangan di atas

serta untuk memudahkan dalam menganalisa data skripisi ini, maka dibuat

kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.2

Skema Kerangka Pemikiran

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap

pertanyaan yang diajukan. Dari permasalahan di atas dapat dikemukakan

hipotesis sebagai berikut :

1. Diduga variabel modal usaha berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

Modal Usaha

Jumlah Tenaga Kerja

Pengalaman Usaha

Tingkat Pendidikan

Pendapatan

pengrajin Logam

Page 62: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

2. Diduga variabel jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan

terhadap tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan, Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

3. Diduga variabel pengalaman usaha berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

4. Diduga variabel tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan terhadap

tingkat pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali.

5. Diduga variabel modal usaha, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha, dan

tingkat pendidikan secara bersama – sama berpengaruh signifikan terhadap

pendapatan sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali.

Page 63: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III pada penelitian ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini, metode penelitian memuat uraian tentang

ruang lingkup penelitian, populasi, teknik sampling, definisi operasional variabel

penelitian, instrumen penelitian, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data,

teknik análisis data. Metode penelitian mengacu pada Buku Pedoman Penyusunan

Skripsi Fakultas Ekonomi UNS.

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian tentang kerajinan logam ini dilakukan di Kabupaten Boyolali

sebagai obyek penelitian yaitu : sentra kerajinan logam di Kecamatan

Cepogo.

B. Populasi

1. Populasi atau Universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan – satuan

atau individu – individu yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto,

2000:42). Dalam penelitian ini yang merupakan populasi adalah sentra

kerajinan logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali dengan

jumlah 70 responden (pengrajin logam).

2. Sampel adalah sebagian dari populasi yang sebagian karakteristiknya

hendak diselidiki (Djarwanto, 2000:43). Penentuan besar sampel dalam

penelitian ini menurut metode Slovin dengan rumus sebagai berikut :

21 Ne

Nn

Page 64: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Dimana :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

1 = Angka Konstan

e = Nilai Kritis (batas ketelitian yang digunakan, e = 0,05)

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

21 Ne

Nn

2)05,0(701

70

n

= 59,57 60

Penentuan besar sampel dalam penelitian ini adalah sentra kerajinan

logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali dengan jumlah 60

responden (pengrajin logam).

C. Teknik Sampling : adalah suatu metode yang digunakan untuk mengambil

sampel (Suparmoko, 1999 : 33). Teknik sampling yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik secara acak sederhana (Simple Random Sampling),

seluruh individu dalam populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi

anggota sampel (Subiyanto, 2000 : 101).

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Ada dua jenis variabel yang perlu didefinisikan untuk keperluan dalam

penelitian ini yaitu :

1. Variabel Dependen, yaitu pendapatan

Page 65: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Variabel dependen adalah karakteristik yang berubah atau muncul

ketika penelitian mengubah atau mengganti variabel bebas (Cholid

Narbuko dan H. Abu Achmadi, 1999 : 80)

Variabel dependen disini adalah pendapatan yang diperoleh dari

jumlah produk fisik yang dihasilkan dikalikan dengan harga jualnya atau

dalam persamaan matematik dapat dinyatakan TR=P X Q.

Dimana TR = Penerimaan Total atau Pendapatan

P = Harga Jual Produk

Q = Jumlah produksi yang terjual

Variabel ini diukur dalam satuan rupiah (Rp). Jadi pendapatan yang

hendak diteliti adalah penerimaan kotor seorang pengusaha yang diperoleh

dari hasil penjualan kerajinan logam, belum dikurangi biaya operasional

dan tenaga kerja.

2. Variabel Independen, meliputi :

Variabel independen adalah kondisi – kondisi atau karakteristik –

karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka untuk

menerangkan hubungan fenomena yang diobservasi (Cholid Narbuko dan

H. Abu Achmadi, 1999 : 80).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

1) Modal Usaha

Modal usaha merupakan variabel independen yang menyatakan

besarnya input yang harus dikeluarkan sebelum pengusaha

Page 66: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

berproduksi atau memulai usahanya. Variabel ini diukur dalam satuan

rupiah (Rp).

2) Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan variabel independen yang secara

langsung terlibat dalam usaha pembuatan kerajinan logam . Tenaga

kerja dalam hal ini adalah penduduk atau mereka yang benar – benar

sedang bekerja pada unit usaha tertentu (kerajinan logam). Variabel

ini diukur dalam jumlah tenaga kerja / orang yang dipekerjakan.

3) Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha merupakan variabel independen yang

menyatakan berapa lama responden atau pengusaha telah

berkecimpung dalam bidang usahanya. Variabel ini diukur

berdasarkan jumlah tahun yang telah dijalaninya.

4) Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan variabel independen yang

menyatakan besar atau lamanya tingkat pendidikan formal yang telah

ditempuh oleh pengusaha atau responden. Variabel ini diukur

berdasarkan jumlah tahun responden duduk dibangku sekolah.

E. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat dalam bentuk

kuesioner yang diisi oleh responden, dibuat dalam pertanyaan terbuka dan

tertutup. Pertanyaan terbuka adalah daftar pertanyaan yang tidak memberikan

Page 67: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

alternatif jawaban kepada responden, sehingga responden bebas dalam

menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan peneliti.

Pertanyaan tertutup adalah jenis pertanyaan yang memberikan alternatif

jawaban kepada responden, sehingga responden dapat memilih salah satu

dari berbagai alternatif jawaban yang diberikan peneliti. Karena pertanyaan

dalam penelitian ini cukup kompleks, maka sebagian besar metode

pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung satu persatu

dengan pengusaha / responden.

F. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer merupakan data yang didapat langsung dari para

pengrajin logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Data sekunder

didapat dari instansi yang terkait dalam penelitian ini.

Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data cross

section, artinya data diambil pada tahun yang sama. Data ini meliputi data

tingkat pendapatan, modal usaha, jumlah tenaga kerja, tingkat pendidikan,

pengalaman usaha para pengrajin logam.

Data sekunder merupakan data yang dapat menjelaskan gambaran umum

daerah penelitian. Data ini diperoleh dari instansi terkait seperti Badan Pusat

Statistik (BPS), kantor Kecamatan, maupun kantor kelurahan.

G. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Mengadakan pengamatan langsung pada obyek yang diteliti.

Page 68: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Interview

Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan pengrajin

logam secara langsung.

3. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan membuat daftar pertanyaan dan /

atau pernyataan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu yang kemudian

diberikan kepada sebagian pengrajin logam yang dinilai representatif.

4. Studi Pustaka

Mencari dan mengumpulkan data yang sudah ada, baik yang ada di

buku, majalah dan koran, BPS ataupun data – data yang tersedia pada

internet dan sumber yang lain.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Pemilihan Model

a. Uji MWD

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah

empirik (empirical question) yang sangat penting. Hal ini karena teori

ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan bentuk fungsi suatu model

empirik dinyatakan dalam bentuk linear atau log-linear atau bentuk

fungsi lainnya. Oleh karena itu, dalam melakukan studi empiris

sebaiknya model yang akan digunakan diuji dulu, apakah sebaiknya

menggunakan bentuk linear ataukah log-linear (Insukindro et al., 2003:

14).

Page 69: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan

bentuk fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox,

metode yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau

lebih dikenal dengan MWD test, metode Bara dan McAleer atau dikenal

dengan B-M test dan metode yang dikembangkan Zarembka (Tri

Rahayu, 2007: 83). Dalam penelitian ini akan menggunakan metode

yang dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson pada tahun 1983

yang lebih dikenal dengan MWD test.

Untuk dapat menerangkan uji MWD, maka langkah pertama

adalah membuat dua model regresi dengan asumsi:

Model regresi 1: Linier

Y = 0 + 1 Mod+ 2 TK + 3 PU + 4TP + e ………….(1.1)

Model regresi 2: Log-Linear

LY = 0 + 1 LMod+ 2 LTK + 3 LPU + 4 LTP + e………….(1.2)

Keterangan :

Y = Pendapatan Pengrajin Logam

Mod = Variabel Modal

TK = Variabel Jumlah Tenaga Kerja

PU = Variabel Pengalaman Usaha

TP = Variabel Tingkat Pendidikan

LY = Variabel Pendapatan Pengrajin Logam Menggunakan

Persamaan Log-linier

LMod = Variabel Modal Menggunakan Persamaan Log-linier

Page 70: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

LTK = Variabel Tenaga Kerja Menggunakan Persamaan Log-linier

LPU = Variabel Pengalaman Usaha Menggunakan Persamaan

Log-linier

LTP = Variabel Tingkat Pendidikan Menggunakan Persamaan

Log-linier

= Koefisien Intersep

= Koefisien Modal

= Koefisien Jumlah Tenaga Kerja

= Koefisien Pengalaman Usaha

4 = Koefisien Tingkat

e = Variabel penganggu

Dari persamaan (1.1) dan (1.2) di atas, selanjutnya akan

diterapkan MWD test. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Melakukan regresi terhadap persamaan (1.1) kemudian kita

dapatkan nilai fitted dari pendapatan (Y) dan kita namai dengan YF.

2) Melakukan regresi terhadap persamaan (1.2) kemudian kita

dapatkan nilai fitted dari LY dan kita namai dengan LYF.

3) Mencari nilai Z1 dengan cara mengurangkan nilai log dari YF

dengan LYF.

4) Mencari nilai Z2 dengan cara mengurangkan nilai antilog dari LYF

dengan YF.

Page 71: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

5) Melakukan regresi dengan persamaan (1.1) dengan menambahkan

variabel Z1 sebagai variabel penjelas.

Y = 0 + 1 Modal+ 2 JTK + 3 PU + 4TP + e

Bila Z1 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang

benar adalah linear atau dengan kata lain, bila Z1 signifikan, maka

model yang benar adalah log-linear.

6) Melakukan regresi dengan persamaan (1.2) dengan menambahkan

variabel Z2 sebagai variabel penjelas.

LY = 0 + 1 LModal+ 2 LJTK + 3 LPU + 4 LTP + e

Bila Z2 signifikan secara statistik maka kita menolak model yang

benar adalah log-linear atau dengan kata lain, bila Z2 signifikan

maka model yang benar adalah linear.

b. Metode Regresi Linier Berganda (Ordinary Least Square)

Untuk menguji hipotesis, seberapa besar pengaruh modal, jumlah

tenaga kerja, pengalaman usaha dan tingkat pendidikan terhadap

pendapatan, maka digunakan rumus regresi linier berganda sebagai

berikut: (Sumodiningrat, 1994;78)

Y = 0 + 1 Mod+ 2 TK + 3 PU + 4TP + e

Dimana:

Y = Pendapatan Pengusaha Logam

Mod = Variabel Modal

TK = Variabel Jumlah Tenaga Kerja

PU = Variabel Pengalaman Usaha

Page 72: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

TP = Variabel Tingkat Pendidikan

= Koefisien Intersep

= Koefisien Modal

= Koefisien Jumlah Tenaga Kerja

= Koefisien Pengalaman Usaha

4 = Koefisien Tingkat

e = Variabel penganggu

Selanjutnya terhadap hasil analisis regresi dengan model tersebut

dilakukan uji statistik dan uji asumsi. Uji statistik meliputi uji t, uji F

dan uji koefisien determinasi ( . Uji asumsi meliputi uji

Multikolienaritas, uji Heteroskedastisitas dan uji Autokorelasi, sebagai

berikut :

c. Uji Statistik

1) Uji t ( uji secara individu)

Uji t adalah pengujian terhadap koefisien regresi secara parsial

untuk mengetahui signifikansi masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen (Gujarati, 1995 : 77). Dalam Uji t

dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Menentukan Hipotesis

Ho : βi = 0 (berarti variabel independen secara individu

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen)

Ha : βi ≠ 0 (berarti variabel independen secara individu

berpengaruh terhadap variabel dependen)

Page 73: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2

ttabel

b) Menentukan nilai α

c) Melakukan Penghitungan nilai t sebagai berikut :

; d f = N-K

dimana ; α = derajat signifikasi

N = banyaknya data yang digunakan

K = banyaknya parameter atau koefisien regresi

plus konstanta

t hitung = i

i

Se

dimana ; i = koefisien regresi variable ke-i

Se = Standar Error

d) Kriteria Pengujian

Ho diterima

Gambar 3.1

Aturan Uji t

Ho diterima apabila –t α/2 ≤ t ≤ t α/2

Ho ditolak apabila t < -t α/2 atau t > α/2

Page 74: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

e) Kesimpulan

(1) Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima Ha ditolak artinya

koefisien regresi variabel independen tidak mempengaruhi

variabel dependen secara signifikan.

(2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya koefisien regresi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

2) Uji F (uji secara bersama – sama)

Uji F adalah uji terhadap koefisien regresi parsial secara

bersama-sama. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

variabel independen yang ada secara bersama-sama mempengaruhi

variabel dependennya atau untuk mengetahui apakah persamaan

model cukup eksis untuk digunakan (Gujarati, 1995:120). Dalam uji

F ini dengan ketentuan sebagai berikut :

a) Menentukan hipotesis:

Ho = β1 = β2 = β3 = β4 = 0 (berarti secara bersama-sama variabel

independen tidak mempengaruhi

variabel dependen)

Ha ≠ β1≠ β2≠ β3≠ β4≠ = 0 (berarti secara bersama-sama variabel

independen mempengaruhi variabel

dependen)

b) Menentukan nilai α

Page 75: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

c) Melakukan penghitungan nilai F

F tabel F α ; (N-K) ; (K-1)

Dimana; α = Derajat signifikasi

N = Jumlah data

K = Jumlah parameter dalam model termasuk konstanta

Fhit = R2 / (k-1)

(1-R2) / (N-k)

Dimana;

R2 = koefisien determinasi berganda

K = banyaknya parameter total yang dipakai rekan

N = banyaknya observasi

d) Kriteria pengujian

Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel

Ho ditolak apabila F hitung > F tabel

e) Kesimpulan

(1) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

artinya koefisien regresi variabel independen secara

bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen

secara signifikan.

(2) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

artinya koefisien regresi variabel independen secara

bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara

signifikan.

Page 76: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

2 22 2

2

yxynx

yxxyn

3) Uji koefisien determinasi (R2)

Digunakan untuk mengetahui seberapa jauh variasi dari

variabel bebas dapat menerangkan dengan baik variasi dari

variabel terikat. Jika R2 mendekati nol, maka variabel bebas tidak

menerangkan dengan baik variasi dari variabel terikatnya. Jika R2

mendekati 1, maka variasi dari variabel tersebut dapat

menerangkan dengan baik dari variabel terikatnya (Gujarati,

1995:98)

Rumus : R2

=

dimana R2

adalah 0 ≤ R2 ≤ 1

Jika R2 = 1, berarti ada kecocokan yang sempurna

Jika R2 = 0 berarti tidak ada hubungan variabel dependen dengan

variabel independen

Jika R2 ≈ berarti bahwa variabel independen hubungannya

semakin dekat dengan variabel dependen atau dapat

dikatakan bahwa model tersebut baik.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau

lebih variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas lainnya

Page 77: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

atau dengan kata lain multikolinieritas adalah kondisi adanya hubungan

linier antarvariabel bebas. Karena melibatkan beberapa variabel bebas,

maka multikolinieritas tidak akan terjadi pada persamaan regresi

sederhana.

Cara paling mudah untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas adalah dengan regresi auxiliary, yaitu dengan melihat

nilai R dan nilai r. Apabila dari hasil pengujian statistik diperoleh r < R

berarti tidak ada multi sedangkan jika r > R berarti terjadi

multikolinieritas (Winarno, 2009 : 51)

b. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi jika gangguan muncul dalam fungsi

regresi yang mempunyai varian yang tidak sama, sehingga penaksir

Ordinary Least Square (OLS) tidak efisien baik dalam sampel kecil

maupun besar. Salah satu cara untuk mendeteksi masalah

heteroskedastisitas adalah dengan Uji White (Winarno, 2009 : 58) .

Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan

variabel tidak bebas, kemudian dilakukan uji Uji White terhadap residu

dari hasil regresi model tersebut. Dari model tersebut akan diperoleh

nilai observasi R2

untuk kemudian dibandingkan dengan α = 0,05 atau

5%.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas lebih besar

dari 0,05, maka tidak terdapat masalah heteroskedastisitas dan

Page 78: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

sebaliknya bila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka terdapat

heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya korelasi antara

unsur-unsur variabel pengganggu sehingga penaksir tidak lagi efisien

baik dalam sampel kecil ataupun sampel besar. Dalam penelitian ini

untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi akan digunakan

Lagrange Multiplier Test ( LM test ). Nama lain uji LM adalah

Breusch-Godfrey Test ((Winarno, 2009 : 52)

Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan

variabel tidak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey terhadap

residu dari hasil regresi model tersebut. Dari model tersebut akan

diperoleh nilai observasi R2

untuk kemudian dibandingkan dengan α =

0,05 atau 5 %.

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas lebih besar

dari 0,05, maka tidak terdapat masalah autokorelasi dan sebaliknya bila

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka terdapat autokorelasi.

Page 79: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian

1. Kondisi Geografis

Kecamatan Cepogo merupakan salah satu dari 19 Kecamatan yang

ada di Kabupaten Boyolali. Kecamatan Cepogo terdiri dari 15 desa.

Wilayah Kecamatan Cepogo dibatasi oleh :

1. Sebelah Utara :Kecamatan Ampel

2. Sebelah Timur :Kecamatan Boyolali

3. Sebelah Selatan :Kecamatan Musuk

4. Sebelah Barat :Kecamatan Selo

Hampir seluruh wilayah Kecamatan Cepogo memiliki ketinggian

tanah yang cukup tinggi, sebab berada di kaki Gunung Merapi. Kondisi

tanahnya kurang begitu subur apalagi saat musim kemarau, kesulitan air

bersih selalu dirasakan oleh penduduk daerah ini. Dari segi penggunaan

lahan, Kecamatan Cepogo menempati lahan seluas 5.299,8000 Ha, dimana

5.244,0000 Ha merupakan tanah kering dan 55, 8000 Ha adalah tanah

sawah (Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008).

2. Kondisi Demografis

Jumlah penduduk Kecamatan Cepogo berdasarkan hasil registrasi

penduduk akhir tahun 2008 tercatat sebesar 52.500 jiwa dengan jumlah

Page 80: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

penduduk laki – laki sebesar 25.802 jiwa, jumlah penduduk perempuan

sebesar 26.698 jiwa dan dengan kepadatan penduduk sebesar 991 Jiwa/Km2.

Jumlah penduduk Kecamatan Cepogo tahun 2008 jika dibandingkan dengan

jumlah penduduk pada dua tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2007 sebesar

52.160 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki 25.650 jiwa dan jumlah

penduduk perempuan 26.510 jiwa dan jumlah penduduk pada tahun 2006

sebesar 51.722 jiwa dengan jumlah penduduk laki – laki sebesar 25.439 jiwa

dan jumlah penduduk perempuan sebesar 26.283 jiwa. Berdasarkan data di

atas, berarti dalam tiga tahun terakhir jumlah penduduk di Kecamatan

Cepogo terus mengalami kenaikan (Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam

Angka Tahun 2008).

Page 81: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 4.1

Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Menurut Jenis Kelamin Di

Kecamatan Cepogo Tahun 2008

Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008

Desa Luas ( )

Jumlah Penduduk

Laki-Laki Perempuan Jumlah Kepadatan Penduduk

(Jiwa/ )

Wonodoyo 5,8800 1.133 1.192 2.325 395

Jombong 3,0240 1.118 1.111 2.229 737

Gedangan 3,9600 1.937 1.954 3.891 983

Sumbung 3,5380 1.799 1.857 3.656 1033

Paras 0,5380 468 489 957 1779

Jelok 6,1100 2.654 2.810 5.464 894

Bakulan 2,1210 889 932 1.821 859

Mliwis 5,4790 2.737 2.847 5.584 1019

Sukabumi 2,5730 1.557 1.616 3.173 1233

Genting 2,3210 1.015 1.045 2.060 888

Cepogo 3,8530 3.272 3.460 6.732 1747

Kembangkuning 3,5670 2.060 2.097 4.157 1165

Cabeankunti 4,1080 1.845 1.904 3.749 913

Candigatak 2,9100 1.522 1.563 3.085 1060

Gubug 3,0160 1.796 1.821 3.617 1199

Jumlah 52,9980 25.802 26.698 52.500 991

Page 82: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Tabel 4.2

Pertumbuhan Penduduk Menurut Desa Di Kecamatan Cepogo Tahun

2008

Desa Tahun Perubahan Pertumbuhan

(%) 2007 2008

Wonodoyo 2.303 2.325 22 0.96

Jombong 2.201 2.229 28 1.27

Gedangan 3.856 3.891 35 0.91

Sumbung 3.643 3.656 13 0.36

Paras 956 957 1 0.10

Jelok 5.426 5.464 38 0.70

Bakulan 1.813 1.821 8 0.44

Mliwis 5.508 5.584 76 1.38

Sukabumi 3.150 3.173 23 0.73

Genting 2.045 2.060 15 0.73

Cepogo 6.691 6.732 41 0.61

Kembangkuning 4.142 4.157 15 0.36

Cabeankunti 3.736 3.749 13 0.35

Candigatak 3.068 3.085 17 0.55

Gubug 3.622 3.617 -5 -0.14

Jumlah 52.160 52.500 340 0.65

Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008 (diolah)

Page 83: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

3. Komposisi Tingkat Pendidikan

Komposisi berdasarkan tingkat pendidikan adalah jumlah penduduk

menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, dalam hal ini

pendidikan formal. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Boyolali,

komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel

4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Banyaknya Penduduk Umur 5 Tahun Ke atas Menurut Tingkat

Pendidikan di Kecamatan Cepogo tahun 2007 – 2008

No Tingkat

Pendidikan

2007 2008 Pertumbuhan

2007- 2008(%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

PT / D IV

Akademi

DI / DII

SLTA

SLTP

SD

Tidak / Belum

Tamat SD

777

299

65

5.639

7.238

20.153

14.143

788

319

78

5.787

7.403

19.938

14.261

1.42 %

6.69 %

20 %

2.62 %

2.28 %

-1.07 %

0.83 %

JUMLAH 48.314 48.574

Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008 (diolah)

4. Komposisi Mata Pencaharian

Komposisi menurut mata pencaharian merupakan jumlah penduduk

yangbekerja (usia 10 tahun ke atas) menurut lapangan pekerjaan utama dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Berdasarkan data dari Badan Pusat

Page 84: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Statistik Boyolali, pada tahun 2008 jenis lapangan pekerjaan yang ditekuni

penduduk Kecamatan Cepogo ada berbagai macam. Pada tabel 4.4 akan

memperlihatkan banyaknya penduduk menurut mata pencahariannya.

Tabel 4.4

Banyaknya Penduduk Menurut Mata Pencaharian (Usia 10 Tahun Ke

Atas) di Kecamatan Cepogo tahun 2006 – 2008

No Lapangan Pekerjaan 2007 2008 Pertumbuhan

2007 – 2008 (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Pertanian Tanaman Pangan

Perkebunan

Perikanan

Peternakan

Pertanian Lainnya

Industri Pengolahan

Perdaganagan

Jasa

Angkutan

Lainnya

19.285

1.882

-

9.335

-

2.475

2.320

583

432

7.675

19.337

1.964

-

9.772

-

2.495

2.349

594

452

7.309

0.27

4.36

-

4.68

-

0.81

1.25

1.89

6.02

-4.77

Jumlah 43.987 44.272

Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008 (diolah)

Page 85: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

5. Penggunaan lahan

Kecamatan Cepogo menempati lahan seluas 5.299,8000 Ha.

Penggunaan lahan di Kabupaten Boyolali pada tahun 2008 tercatat lahan

yang paling banyak digunakan sebagai Tegal/Kebun yaitu seluas

30.681,3466 Ha.

Tabel 4.5

Penggunaan lahan di Kecamatan Cepogo tahun 2008

Penggunaan Luas (Ha)

Tanah sawah 55,8000

Pekarangan/Bangunan 1.447,9001

Tegal/Kebun 3.118,5999

Padang Gembala 55,5000

Tambak/Kolam -

Hutan Negara 265,0000

Perkebunan Negara/Swasta -

Lainnya 357,0000

Jumlah 5.299,8000

Sumber : Kecamatan Cepogo Dalam Angka Tahun 2008

Dari tabel diatas terlihat sebagian besar penggunann lahan di

Kecamatan Cepogo banyak digunakan untuk pertanian berupa tegal/kebun.

6. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk dikelompokkan menjadi 9 kelompok

yaitu Pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan,

Page 86: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

pertanian lainnya, industri pengolahan, perdagangan, jasa, angkutan dan

lainnya. Secara rinci penduduk berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel 4.6

Klasifikasi Penduduk Kecamatan Cepogo Usia Sepuluh Tahun Ke Atas

Berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama Tahun 2008

No Mata Pencaharian Jiwa

1. Pertanian tanaman pangan 19.337

2. Perkebunan 1.964

3. Perikanan -

4. Peternakan 9.772

5. Pertanian lainnya -

6. Industri pengolahan 2.495

7. Perdagangan 2.349

8. Jasa 594

9. Angkutan 452

10. Lainnya 7.309

Jumlah 44.272

Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Boyolali

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa Kecamatan Cepogo merupakan

merupakan daerah dengan mata pencaharian penduduk sebagian besar di

bidang pertanian yaitu sebanyak 19.337 jiwa, jumlah ini terbanyak

Page 87: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

dibandingkan dengan lainnya, jumlah penduduk berdasarkan mata

pencaharian yang paling sedikit di Kecamatan Cepogo adalah angkutan

yaitu 452 jiwa.

7. Keuangan Daerah

Berdasarkan target dan realisasi pendapatan daerah Kecamatan

Cepogo dari pos pajak bumi dan bangunan tahun 2008, anggaran yang

ditargetkan sebesar Rp. 473. 127.558 dan anggaran yang terealisasi

sebesar Rp. 419.445.937 dengan prosentase sebesar 89%.

B. Gambaran Umum Sentra Kerajinan Logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali

1. Latar belakang usaha kerajinan logam

Latar belakang munculnya usaha ini adalah karena Kecamatan

Cepogo sudah berpuluh–puluh tahun lamanya dikenal sebagai sentra

produksi kerajinan logam. Produknya pun sudah sejak lama dikenal

kalangan konsumen, tidak hanya konsumen domestik tetapi juga

konsumen luar negeri. Popularitas sentra kerajinan logam di Kecamatan

Cepogo, Kabupaten Boyolali di mata kalangan konsumen itu bisa dicapai

berkat keuletan, ketelatenan dan kerja keras serta sentuhan seni bernilai

tinggi dari para perajin barang logam di daerah tersebut.

Dengan banyaknya peminat sentra kerajinan logam dari Kecamatan

Cepogo, merupakan suatu aset tersendiri baik dalam menunjang

pembangunan dan terlebih pengentasan kemiskinan yang diantaranya

pengurangan jumlah pengangguran dan menyerap banyak pekerja terutama

Page 88: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

pekerja dengan tingkat pendidikan rendah, karena untuk menjadi seorang

pengrajin logam, yang dibutuhkan adalah skill dalam menempa, mengukir

dan merealisasikan design gambar menjadi sebuah karya seni kerajinan

logam, dengan semakin banyaknya tenaga kerja yang diserap dan itu

berarti juga membantu pemerintah dalam mengetaskan dan mengurangi

pengangguran. Terlebih lagi di era globalisasi seperti sekarang, kebutuhan

akan karya seni dengan nilai artistik yang tinggi justru semakin meningkat

sehingga perkembangan kerajinan ini semakin lama semakin maju dan

tentunya akan semakin banyak karyawan yang direkrut dan dipekerjakan

dalam industri kerajinan logam ini.

2. Bahan baku

Bahan baku utama dari pembuatan kerajinan logam adalah tembaga,

kuningan, dan alumunium. Pengrajin logam mendapatkan bahan baku

logam dari agen Solo, semarang, dan Jakarta.

3. Peralatan yang digunakan

Alat – alat produksi sangat dibutuhkan dalam proses produksi untuk

kelancaran produksi. Peralatan yang dipakai dalam proses pembuatan

kerajinan logam kebanyakan masih manual dan sederhana karena untuk

membuat hasil karya yang menarik dan berdaya seni tinggi diperlukan

sentuhan tangan manusia bukan sentuhan mesin.

4. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan mayoritas berasal dari daerah sekitar.

Tidak syarat – syarat tertentu yang diajukan oleh pengrajin logam (seperti

Page 89: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

tingkat pendidikan) terhadap calon tenaga kerja yang akan mereka rekrut.

Syarat untuk menjadi tenaga kerja usaha kerajinan logam adalah calon

tenaga kerja harus memiliki cukup keterampilan dan keahlian dalam

membuat kerajinan logam.

Usia yang dipekerjakan dalam usaha ini termasuk dalam usia muda.

Mayoritas tenaga kerja mempunyai usia berkisar antara 18 tahun sampai

dengan 55 tahun. Para pekerja ini bekerja rata – rata selama delapan jam

setiap harinya.

Mayoritas tenaga kerja ini akan menerima upah pada akhir minggu.

Mereka biasa menerima upah pada hari Sabtu tiap minggunya. Terdapat

dua macam sistem pengupahan yang dibayarkan oleh para pengusaha

kerajinan logam kepada tenaga kerjanya. Sistem yang banyak digunakan

adalah upah dibayarkan berdasarkan berapa unit barang yang telah mereka

produksi dalam seminggu. Sistem seperti ini biasa disebut sistem borongan

5. Pemasaran

Terdapat dua kategori luas daerah pemasaran yang dilakukan oleh

pengusaha sentra kerajinan logam di Kecamatan Cepogo. Kategori

pertama adalah daerah pemasaran lokal, yaitu produk yang dihasilkan

hanyalah di pasarkan di Indonesia. Daerah ini meliputi Jakarta, Bali.

Produk yang pemasarannya termasuk dalam hal ini adalah lampu taman,

asbak, vas, tempat lilin, tempat buah, koran, bokor. Kategori kedua adalah

pemasaran tingkat internasional yaitu produk yang telah dihasilkan

merupakan produk ekspor. Namun teknis pemasaran untuk tingkat ini

Page 90: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

(ekspor) tidak dilakukan secara langsung oleh pengusaha tetapi dilakukan

oleh pengusaha satu tingkat di atas mereka. Negara tujuan ekspor tersebut

diantaranya adalah Jerman, Australia, Amerika. Jenis produk yang

termasuk dalam kualitas ekspor adalah relief, guci, Bathtube.

C. Analisis Deskriptif Sentra Kerajinan Logam di Kecamatan Cepogo,

Kabupaten Boyolali

Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap sentra kerajinan

logam di Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali dari hasil wawancara

dan kuesioner dalam penelitian ini, diperoleh data-data tentang pengrajin

logam terutama mengenai pendapatan pengrajin logam di sentra kerajinan

logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali . Data-data tersebut antara

lain mengenai pendapatan, modal, jumlah tenaga kerja, pengalaman usaha,

tingkat pendidikan

Data-data tersebut antara lain :

Data-data yang ditampilkan pada penelitian ini antara lain sebagai

berikut:

a. Pendapatan

Dari data pendapatan pada pengrajin logam di sentra kerajinan

logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali diketahui bahwa

pendapatan tertinggi adalah Rp. 200.000.000,- per bulan, yang

terendah adalah Rp. 100.000,- per bulan dan rata – rata pendapatan Rp

32.433.333 . Pendapatan diukur dalam satuan rupiah.

Page 91: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Tabel 4.7

Distribusi Pendapatan Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan

Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

Kelas Pendapatan

(Dalam Rupiah) Jumlah Persentase

1. 100.000 – 29.099.999 44 73,33

2. 29.100.000 - 58.099.999 5 8,33

3. 58.100.000 - 87.099.999 3 5

4. 87.100.000 - 116.099.999 2 3,33

5. 116.100.000 - 145.099.999 2 3.33

6. 145.100. 000 -174.099.999 1 1,67

7 174.100.000 – 203.099.999 3 3,33

Total 60 100

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 7 kelas dengan

60 responden terdapat 44 responden (73,33%) yang memiliki

pendapatan antara Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 29.099.999,-.

Pada pendapatan antara Rp. 29.100.000,- sampai dengan Rp.

58.099.999,- berjumlah 5 responden (8,33%), pada pendapatan antara

Rp. 58.100.000,- sampai dengan Rp. 87.099.999,- terdapat 3

responden (5%), pada pendapatan antara Rp. 87.100.000,- sampai

lebih kecil dari Rp. 116.099.999,- terdapat 2 responden (3,33%), pada

pendapatan antara Rp 116.100.000,- sampai dengan Rp. 145.099.999,-

terdapat responden 2 (3,33 %), pada pendapatan antara Rp

Page 92: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

145.100.000,- sampai dengan Rp. 174.099.999,- terdapat 1 responden

(1,67 %), sedangkan responden yang memiliki pendapatan antara Rp

174.100.000,- sampai dengan Rp 203.099.999,- terdapat 3 responden

(3,33%).

b. Modal

Dari data modal pada pengrajin logam di sentra kerajinan logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali diketahui bahwa modal

tertinggi adalah Rp. 50.000.000,- dan yang terendah adalah Rp.

10.000,-. Rata – rata modal yang digunakan adalah Rp 5.072.333.

Tabel 4.8

Distribusi Modal Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan

Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

Kelas Modal

(Dalam Rupiah)

Jumlah Persentase

1. 10.000 - 7.209.999 35 58,33

2. 7.210.000 - 14.409.999 8 13,33

3. 14.410.000 - 21.609.999 3 5

4. 21.610.000 - 28.809.999 1 1,67

5. 28.810.000 - 36.009. 999 11 18,33

6. 36.010. 000 - 43.209.999 1 1,67

7 43.210.000 – 50.409.999 1 1,67

Total 60 100

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 7 kelas dengan

60 responden terdapat 35 responden (58,33%) yang memiliki modal

antara Rp 10.000,- sampai dengan Rp. 7.209.999,-. Pada modal antara

Rp. 7.210.000,- sampai dengan Rp. 14.409.999,- terdapat 8 responden

(13,11%), pada modal antara Rp. 14.410.000,- sampai dengan Rp.

Page 93: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

21.609.999,- terdapat 3 responden (5 %), pada modal antara Rp.

21.610.000,- sampai dengan Rp. 28.809.999,- terdapat 1 responden

(1,67%), pada modal antara Rp 28.100.000,- sampai dengan Rp.

36.009.999,- terdapat 11 responden (18,33 %), pada modal antara Rp

36.100.000,- sampai dengan Rp. 43.209.999,- terdapat 1 responden

(1,67 %), sedangkan responden yang memiliki modal antara Rp.

43.210.000,- sampai dengan Rp. 50.409.999 sebesar 1 responden

(1,67%).

Hal ini menggambarkan bahwa frekuensi modal terbesar pada

modal antara Rp 10.000 sampai dengan Rp7.209.999,

c. Jumlah tenaga kerja

Dari data jumlah tenaga kerja pada pengrajin logam di sentra

kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali diketahui

bahwa jumlah tenaga kerja tertinggi adalah 50 orang dan yang

terendah adalah dua orang. Dari data tersebut dan berdasarkan rumus,

penulis mendapatkan nilai interval kelas sebanyak tujuh tenaga kerja.

Maka pembagian kelasnya dan distribusi frekuensinya adalah sebagai

berikut :

Page 94: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 4.9

Distribusi Jumlah Tenaga Kerja Pada Pengrajin Logam di Sentra

Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo,Kabupaten Boyolali

Kelas Jumlah tenaga kerja

Jumlah Persentase

1. 2 – 9 30 50

2. 10 – 17 17 28,33

3. 18 - 25 4 6,67

4. 26 - 32 3 5

5. 33 - 40 2 3,33

6. 41- 48 2 3,33

7 49 – 56 2 3,33

Total 60 100

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari tujuh kelas

dengan 60 responden terdapat 30 responden (50 %) yang

menggunakan tenaga kerja antara dua tenaga kerja sampai dengan

sembilan tenaga kerja. Pada jumlah tenaga kerja antara sepuluh sampai

dengan tujuh belas terdapat tujuh belas responden (28,33%), pada

jumlah tenaga kerja antara delapan belas sampai dengan dua puluh

lima terdapat empat responden (6,67%), pada jumlah tenaga kerja

antara 26 sampai dengan 32 terdapat tiga responden (5%), pada jumlah

tenaga kerja antara 33 sampai dengan 40 terdapat dua responden

(3,33%), pada jumlah tenaga kerja antara 41 sampai dengan 48

terdapat dua responden (3,33 %), sedangkan responden yang memiliki

Page 95: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

jumlah tenaga kerja antara 49 sampai dengan 56 terdapat dua

responden (3,33%).

Hal ini menggambarkan bahwa frekuensi jumlah tenaga kerja

terbesar pada jumlah tenaga kerja antara dua sampai sembilan orang

tenaga kerja.

d. Pengalaman usaha

Dari data pengalaman usaha pada pengrajin logam di sentra

kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali diketahui

bahwa pengalaman usaha terlama adalah 40 tahun dan yang

pengalaman usahanya sedikit adalah satu tahun.

Tabel 4.10

Distribusi Pengalaman Usaha Pada Pengrajin Logam di Sentra Kerajinan

Logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali

Kelas Pengalaman Usaha (dalam tahun) Jumlah Persentase

1. 1-6 10 16,67

2. 7-12 18 30

3. 13-18 14 23,33

4. 19-24 10 16,67

5. 25-30 6 10

6. 31-36 1 1,67

7 37-42 1 1,67

Total 60 100

Sumber: Data Primer, diolah

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari tujuh kelas

dengan 60 responden terdapat 10 responden (16,67%) yang

pengalaman usahanya antara satu sampai dengan enam tahun. Pada

pengalaman usaha antara tujuh sampai dengan dari dua belas tahun

Page 96: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

terdapat delapan belas responden (30%), pada pengalaman usaha

antara tiga belas sampai dengan delapan belas terdapat empat belas

responden (23,33%), pada pengalaman usaha antara sembilan belas

sampai dengan 24 terdapat sepuluh responden (16,67%), pada

pengalaman usaha antara 25 sampai dengan 30 terdapat enam

responden (10 %), pada pengalaman usaha antara 31 sampai dengan

36 terdapat satu responden (1,67 %), sedangkan responden yang

memiliki pengalaman usaha antara 37 sampai dengan 42 terdapat satu

responden (1,67%).

Hal ini menggambarkan bahwa frekuensi pengalaman usaha

terbesar pada pengalaman usaha antara tujuh sampai dengan dua belas

tahun.

e. Tingkat Pendidikan

Pendidikan mempunyai pengaruh bagi pengrajin logam dalam

mengelola usaha. Semakin tinggi tingkat pendidikan diharapkan pola

pikir semakin rasional. Tabel 4.11 berikut ini menunjukkan jumlah

pengrajin logam menurut tingkat pendidikan formal.

Page 97: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Tabel. 4.11

Distribusi Tingkat Pendidikan Pengrajin Logam di Sentra

Kerajinan Logam Kecamatan Cepogo,Kabupaten Boyolali

No Tingkat Pendidikan

(Formal) Frekuensi Persentase

1. SD 52 86,67

2. SMP 3 5

3. SMA 3 5

4. S1 2 3,33

Jumlah 60 100

Sumber : Data primer, diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa dari 60 responden

terdapat 52 responden (86,67%) berpendidikan SD, tiga responden

(5%) berpendidikan SMP, tiga responden (5%) berpendidikan SMA,

dan dua responden (3,33%) berpendidikan S1. Hal ini menunjukan

bahwa sebagian besar Pengrajin Logam di sentra kerajinan logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali berpendidikan SD, karena

salah satunya pekerjaan yang siap dilakukan dan tersedia bagi

seseorang lulusan SD adalah berdagang atau berwiraswasta.

D. Analisis Data dan Pembahasan

1. Metode analisis data

a. Uji Pemilihan Model

Pemilihan bentuk fungsi model empirik merupakan masalah

empirik (empirical question) yang sangat penting. Hal ini karena teori

ekonomi tidak secara spesifik menunjukkan bentuk fungsi suatu model

empirik dinyatakan dalam bentuk linear atau log-linear atau bentuk

fungsi lainnya. Oleh karena itu, dalam melakukan studi empiris

Page 98: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

sebaiknya model yang akan digunakan diuji dulu, apakah sebaiknya

menggunakan bentuk linear ataukah log-linear (Insukindro et al., 2003:

14).

Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam pemilihan

bentuk fungsi model empirik antara lain metode transformasi Box-Cox,

metode yang dikembangkan MacKinnon, White, dan Davidson atau

MWD test, metode Bara dan McAleer atau B-M test dan metode yang

dikembangkan Zarembka (Modul Laboratorium Ekonometrika, 2006:

80). Dalam penelitian ini akan menggunakan metode yang

dikembangkan Mac Kinnon, White dan Davidson pada tahun 1983

yang lebih dikenal dengan MWD test.

Rule of thumb dari uji MWD adalah bila Z1 signifikan secara

statistik, maka kita menolak model yang benar adalah linier atau

dengan kata lain, bila Z1 signifikan secara statistik maka model yang

benar adalah log-linier. Sebaliknya bila Z2 signifikan secara statistik

maka kita menolak model yang benar adalah log-linier atau dengan kata

lain, bila Z2 signifikan secara statistik maka model yang benar adalah

linier. Hasil uji MWD adalah:

Tabel 4.12

Hasil Uji MWD Test Linier

Variabel Probabilitas Keterangan

Z1 0.1065 Tidak signifikan

Sumber : Hasil olahan E-Views 3.0

Page 99: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

Dari hasil uji MWD tersebut dapat kita lihat bahwa Z1 tidak

signifikan secara statistik pada tingkat signifikansi 5% (Z1 = 0.1065).

Hal tersebut berarti model linier dapat digunakan.

Tabel 4.13

Hasil Uji MWD Test Log-Linier

Variabel Probabilitas Keterangan

Z2 -0.463130 Signifikan

Sumber : Hasil olahan E-Views 3.0

Dari hasil uji MWD tersebut dapat kita lihat Z2 signifikan secara

statistik pada tingkat signifikansi 5% (Z2 = -0.463130). Hal tersebut

berarti model log-linier tidak dapat digunakan.

b. Metode regresi linier berganda

Untuk menguji hipotesis menggunakan analisis regresi linier

berganda sehingga dapat mengetahui pengaruh Modal, Jumlah Tenaga

Kerja, Pengalaman Usaha dan Tingkat Pendidikan terhadap

Pendapatan. Adapun ringkasan hasil regresi estimasi pendapatan

industri kerajinan logam dapat disajikan dalam tabel berikut :

Page 100: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Tabel 4.14

Hasil Regresi Persamaan Pendapatan

Dependent Variable : PEND

Method : Least Squares

Date : 05/30/10 Time: 19:49

Sample : 1 60

Included observations : 60

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -60520167 21203566 -2.854245 0.0061

MOD 0.434330 0.608706 0.713530 0.4785

TK 2934633. 475345.9 6.173679 0.0000

PU 239698.1 645679.1 0.371234 0.7119

TP 8379122. 2413894. 3.471206 0.0010

R-squared 0.508255 Mean dependent var 31460000

Adjusted R-squared 0.472492 S.D. dependent var 53465190

S.E. of regression 38831627 Akaike info criterion 37.86702

Sum squared resid 8.29E+16 Schwarz criterion 38.04155

Log likelihood -1131.011 F-statistic 14.21167

Durbin-Watson stat 1.853194 Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber : Hasil olahan E-Views 3.0

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuat persamaan regresi sebagai

berikut :

PEND = − 60520167 + 0.434330MOD +2934633TK + 239698.1PU +

8379122TP

Selanjutnya terhadap hasil analisis regresi dengan model tersebut

dilakukan uji Statistik dan uji Asumsi Klasik. Uji Statistik meliputi uji

t, uji F, uji Koefisien Determinasi (R2). Uji Asumsi Klasik meliputi, uji

Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas, uji Autokorelasi. Pengujian

tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah dugaan sementara

(hipotesis) terhadap parameter sudah sesuai secara teori dan statistik.

Page 101: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

c. Uji Statistik

1) Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh masing-

masing variabel penjelas secara individu menerangkan variasi

variabel yang terikat. Hasil pengujian pengujian parameter individu

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a) Pengujian terhadap variabel modal

Variabel modal mempunyai koefisien regresi sebesar

0.434330 dengan nilai probabilitas sebesar 0.4785 yang berarti

tidak signifikan pada α = 5 %, variabel modal secara individual

tidak berpengaruh terhadap variabel pendapatan, dan mempunyai

hubungan positif atau searah terhadap variabel dependen

pendapatan.

b) Pengujian terhadap variabel jumlah tenaga kerja

Variabel tenaga kerja mempunyai koefisien regresi sebesar

2934633 dengan nilai probabilitas 0.0000 yang berarti signifikan

pada α = 5 %, variabel tenaga kerja secara individual

berpengaruh terhadap variabel pendapatan, dan mempunyai

hubungan positif atau searah terhadap variabel dependen

pendapatan.

c) Pengujian terhadap variabel pengalaman usaha

Page 102: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Variabel pengalaman usaha mempunyai koefisien regresi

sebesar 239698.1 dengan nilai probabilitas 0.7119 yang berarti

tidak signifikan pada α = 5 %, variabel pengalaman usaha secara

individual tidak berpengaruh terhadap variabel pendapatan, dan

mempunyai hubungan positif terhadap variabel dependen

pendapatan.

d) Pengujian terhadap variabel tingkat pendidikan

Variabel tingkat pendidikan mempunyai koefisien regresi

sebesar 8379122 dengan nilai probabilitas 0.0010 yang berarti

signifikan pada α=5 %, variabel tingkat pendidikan secara

individual berpengaruh terhadap variabel pendapatan, dan

mempunyai hubungan positif terhadap variabel dependen

pendapatan.

2) Uji F

Jika melihat probabilitas F-Statistik hasil regresi persamaan

penerimaan pendapatan pada tabel diatas, dimana nilai probabilitas

F-Statistiknya sebesar 0.000000 yang lebih kecil dari tingkat

signifikan 5% atau 0,05 maka secara bersama-sama variabel modal,

tenaga kerja, pengalaman usaha dan tingkat pendidikan berpengaruh

terhadap variabel pendapatan di Kabupaten Boyolali.

3) Uji Koefisien determinasi (R2)

Page 103: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Pengujian koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui

seberapa besar variasi dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh

variasi variabel independen semakin besar R2

menunjukkan estimasi

akan mendeteksi kenyataan yang sebenarnya. Nilai koefisien

determinasi yang telah disesuaikan diperoleh sebesar 0.508255 hal

ini berarti bahwa 50,82 % variabel penerimaan pendapatan dapat

dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya 49,18 %

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model.

d. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan suatu keadaan dimana satu atau

lebih variabel bebas terdapat korelasi dengan variabel bebas

lainnya atau dengan kata lain multikolinieritas adalah kondisi

adannya hubungan linier antarvariabel bebas. Karena melibatkan

beberapa variabel bebas, maka multikolinieritas tidak akan terjadi

pada persamaan regresi sederhana.

Cara paling mudah untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinieritas adalah dengan regresi auxiliary, yaitu dengan

melihat nilai R dan nilai r. Apabila dari hasil pengujian statistik

diperoleh r < R berarti tidak ada multi sedangkan jika r > R berarti

terjadi multikolinieritas.

Page 104: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

Tabel 4.15

Auxiliary Regressions

Variabel

dependen

Variabel independen R Square

Auxiliary

Regressions

R Square

Modal Jumlah Tenaga

Kerja, Pengalaman

Usaha, Tingkat

Pendidikan

0.045310 0.508255

Jumlah Tenaga

Kerja

Modal, Pengalaman

Usaha, Tingkat

Pendidikan

0.030815 0.508255

Pengalaman

Usaha

Modal, Jumlah

Tenaga Kerja,

Tingkat Pendidikan

0.116044 0.508255

Tingkat

Pendidikan

Modal, Jumlah

Tenaga Kerja,

Pengalaman Usaha

0.078191 0.508255

Sumber : Hasil olahan E-Views 3.0

Dari tabel ditunjukkan bahwa nilai R Square dari auxiliary

regressions lebih keci dari R Square dari regresi Y terhadap X

sehingga dapat disimpulkan bahwa dari hasil analisis auxiliary

regressions tidak terdapat multikolinieritas.

2) Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mendeteksi apakah

kesalahan pengganggu mempunyai varians yang sama. Untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat digunakan

dengan uji White.

Page 105: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

Tabel 4.16

Ringkasan hasil uji White

White Heteroskedasticity Test:

F-statistic 0.646660 Probability

0.734867

Obs*R-squared 5.525700 Probability

0.700191

Sumber : Hasil olahan E-Views 3.0

Berdasarkan dari hasil estimasi dengan menggunakan uji

White tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas. Hal ini dapat

dilihat dari nilai probabilitas observasi R2 (0.700191) yang lebih

besar dari 5 % yang berarti model ini tidak mengalami

Heteroskedastisitas.

3) Uji Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai adanya korelasi

antara unsur-unsur variabel pengganggu sehingga penaksir tidak

lagi efisien baik dalam sampel kecil ataupun sampel besar. Dalam

penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi

akan digunakan Lagrange Multiplier Test ( LM test ). Nama lain uji

LM adalah Breusch-Godfrey Test ( BG Test )

Uji ini dilakukan dengan meregresi semua variabel bebas dan

variabel tidak bebas, kemudian dilakukan uji Breusch Godfrey

terhadap residu dari hasil regresi model tersebut. Dari model

tersebut akan diperoleh nilai observasi R square untuk kemudian

dibandingkan dengan α = 0,05 atau 5 %.

Page 106: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Kriteria pengujiannya adalah jika nilai probabilitas lebih

besar dari 0,05, maka tidak terdapat masalah autokorelasi dan

sebaliknya bila nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka

terdapat autokorelasi.

Tabel 4.17

Ringkasan hasil uji B-G

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 0.402985

Probability

0.670352

Obs*R-squared 0.898752

Probability

0.638026

Sumber: Hasil olahan E-Views 3.0

Berdasarkan dari hasil estimasi dengan menggunakan B-G

Test tidak terjadi masalah Autokorelasi. Hal ini dapat dilihat dari

nilai probabilitas observasi R2 (0.638026) yang lebih besar dari 5

% yang berarti model ini tidak mengalami Autokorelasi.

2. Interpretasi Secara Ekonomi

a. Pengaruh variabel jumlah tenaga kerja terhadap pendapatan pengrajin

logam

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variabel jumlah

tenaga kerja terhadap pendapatan pengrajin logam bernilai positif,

artinya apabila jumlah tenaga kerja mengalami kenaikan maka akan

mengakibatkan kenaikan pada pendapatan pengrajin logam, begitu pula

sebaliknya. Selanjutnya dari hasil uji signifikansi variabel jumlah

tenaga kerja terbukti mempunyai pengaruh nyata terhadap pendapatan

pengrajin logam pada taraf signifikansi 5%. Besarnya pengaruh jumlah

Page 107: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

tenaga kerja terhadap pendapatan pengrajin logam dapat dilihat dari

besarnya koefisien regresi tersebut.

Dari hasil pengolahan data telah didapatkan besarnya koefisien

variabel jumlah tenaga kerja sebesar 2934633 artinya, setiap tambahan

tenaga kerja sebesar satu orang, akan mengakibatkan kenaikan pada

pendapatan pengrajin logam sebesar 2934633 satuan dengan

menganggap variabel independen yang lainnya tetap/konstan.

b. Pengaruh variabel tingkat pendidikan terhadap pendapatan pengrajin

logam

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh variabel tingkat

pendidikan terhadap pendapatan pengrajin logam bernilai positif,

artinya apabila jumlah tingkat pendidikan mengalami kenaikan maka

akan mengakibatkan kenaikan pada pendapatan pengrajin logam, begitu

pula sebaliknya. Selanjutnya dari hasil uji signifikansi variabel tingkat

pendidikan terbukti mempunyai pengaruh nyata terhadap pendapatan

pengrajin logam pada taraf signifikansi 5%. Besarnya pengaruh jumlah

tingkat pendidikan terhadap pendapatan pengrajin logam dapat dilihat

dari besarnya koefisien regresi tersebut.

Dari hasil pengolahan data telah didapatkan besarnya koefisien

variabel tingkat pendidikan sebesar 8379122 artinya, jika lama

pendidikan meningkat satu tahun, maka pendapatan akan meningkat

sebesar 8379122 satuan. Dapat juga dikatakan jika lama pendidikan

meningkat satu tahun, maka pendapatan akan meningkat sebesar Rp.

Page 108: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

8379122,- pada tiap bulannya dengan menganggap variabel independen

yang lainnya tetap/konstan.

c. Interpretasi terhadap variabel modal usaha dan pengalaman usaha

secara nyata tidak berpengaruh terhadap pendapatan pengrajin logam

Hasil ini tidak sesuai dengan teori yang ada yaitu bahwa modal

usaha dan pengalaman usaha berpengaruh secara positif terhadap

pendapatan pengusaha. Namun dari hasil analisis terlihat bahwa nilai

koefisien variabel modal usaha dan pengalaman usaha adalah positif

dengan nilai koefisien masing – masing adalah 0.434330 dan

239698.1. Hal ini mengindikasikan bahwa hasil estimasi kedua variabel

ini masih konsisten dengan teori yang ada walaupun secara statistik

tidak signifikan (Insukindro,dkk,2003 : 56)

Ketidaksesuaian variabel modal usaha dan pengalaman usaha

dengan teori yang ada mengindikasikan bahwa masih banyak faktor –

faktor diluar model yang mempengaruhi pendapatan pengrajin logam di

sentra kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Faktor

tersebut seperti orientasi pasar, kualitas produk yang berakibat terhadap

harga jual, tingkat kekeringan produk , kelancaran pembayaran dari

pembeli, faktor jiwa kewirausahaan yang dimiliki tiap – tiap pengusaha,

etos kerja, serta faktor – faktor lainnya yang belum diamati.

Modal usaha dan pengalaman usaha tidak berpengaruh dikarenakan

berdasarkan fakta dilapangan bahwa di sentra kerajinan logam

Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali banyak sekali pengrajin –

Page 109: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

pengrajin yang mempunyai inovasi dan pemikiran yang lebih maju dan

mempuyai tingkat pendapatan yang lebih besar dibandingkan dengan

pengrajin yang sudah berdiri jauh sebelumnya dan banyak juga

pengrajin yang punya banyak pengalaman dengan menggunakan modal

yang besar, sekarang malah menurun usahanya karena kalah bersaing

dengan pengrajin – pengrajin muda yang punya motivasi besar dan

modal merupakan bagian pembuatan

Hasil Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Kiki Setiawan (2003) yang menyatakan bahwa

pengalaman usaha dengan nilai koefisien sebesar 0,59683 dengan nilai

probabilitas sebesar 0,6039, tidak berpengaruh secara nyata terhadap

profit pengusaha wedangan (HIK) di Kecamatan Serengan Surakarta.

Page 110: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 60 pengrajin logam

di sentra kerajinan Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, maka dapat diambil

kesimpulan dan saran sebagai berikut:

A. Kesimpulan

1. Dengan tingkat signifikansi 5%, variabel modal terbukti tidak

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin logam. Hal ini

berarti hipotesis yang menyatakan bahwa modal berpengaruh secara

signifikan terhadap pendapatan tidak terbukti.

2. Dengan tingkat signifikansi 5%, variabel jumlah tenaga kerja terbukti

berpengaruh signifikan terhadap pendapatan pengrajin logam. Hal ini

berarti hipotesis yang menyatakan bahwa jumlah tenaga kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan terbukti.

3. Dengan tingkat signifikansi 5%, pengalaman usaha tebukti tidak

berpengaruh signifikan terhadap pendapatangrajinpe logam. Hal ini

berarti hipotesis yang menyatakan bahwa modal usaha berpengaruh

secara signifikan terhadap pendapatan tidak terbukti.

4. Dengan tingkat signifikansi 5%, tingkat pendidikan tebukti berpengaruh

signifikan terhadap pendapatan pengrajin logam. Hal ini berarti

hipotesis yang menyatakan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh

secara signifikan terhadap pendapatan terbukti.

Page 111: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

5. Secara bersama-sama variabel modal, jumlah tenaga kerja, pengalaman

usaha, dan, tingkat pendidikan dengan tingkat signifikansi 5% di dalam

penelitian ini berpengaruh signifikan terhadap kinerja pada industri

kerajinan logam di kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali.

B. Saran

1. Bagi Pengrajin Logam

a. Berkaitan dengan jumlah tenaga kerja

Jumlah tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan

pengrajn logam, maka disarankan para pengrajin harus memilih tenaga

kerja yang benar – benar produktif dan berkualitas sehingga hasil

produksi yang dihasilkan juga memenuhi syarat. Untuk menunjang

kualitas tenaga kerjanya disarankan para pengrajin logam menjalin

kemitraan dengan perusahaan besar dengan sistem bapak angkat,

Karena dengan adanya sistem bapak angkat, perusahaan besar juga

memberikan konsultasi menajemen yang terwujud dalam bentuk

pelatihan secara kontinyu dan terarah sehingga para pengrajin kecil bisa

memanfaatkan fasilitas tersebut untuk pengembangan tenaga kerjanya.

b. Berkaitan dengan tingkat pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan yang telah ditempuh oleh pengusaha

industri kerajinan logam, penulis menyarankan pada pengusaha industri

kerajinan logam supaya para pengusaha kerajinan logam menempuh

pendidikan formal. Pendidikan formal ini diperlukan agar pengusaha

dapat menjalankan usahanya dengan sistem yang terstruktur,

Page 112: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

contohnya, pengusaha dapat membuat laporan keuangan dengan baik,

bagaimana mengelola usaha agar berjalan efektif dan efisien, sehingga

pengusaha dapat merencanakan tujuan jangka pendek dan jangka

panjang dengan baik.

2. Bagi Pemerintah Daerah Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali

Menurut pengrajin logam bahwa selama ini perhatian dari pemerintah

masih kurang, baik itu dari pemerintah pusat maupun daerah. Para

pengrajin logam sangat mendukung apabila pihak pemerintah memberi

bimbingan dan pengarahan khusus berupa pelatihan – pelatihan

kewirausahaan terutama mengenai cara pembukuan keuangan. Karena

hampir semua pengrajin yang ada di sentra kerajinan logam Kecamatan

Cepogo, Kabupaten Boyolali tidak menggunakan pembukuan dalam

mengatur keuangan usaha mereka dan pemerintah bersedia mendirikan

pendidikan formal kejuruan khusus membuat kerajinan logam, dengan

tersedianya pendidikan formal khusus tersebut melatih keterampilan dan

meningkatkan kapasitas dari pengrajin.

3. Berdasarkan kuesioner yang berkaitan dengan harapan responden terhadap

kebijakan pemerintah daerah

a. Pemerintah daerah Kabupaten Boyolali perlu membantu para pengrajin

logam di sentra kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten

Boyolali dalam hal peningkatan kapasitas modal, perluasan akses

pemasaran, penyediaan bahan baku yang murah, dan kebijakan lainnya

yang berpihak terhadap kerajinan logam. Hal ini penting untuk

Page 113: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

dilakukan mengingat kontribusi pada sektor ini dalam menyediakan

lapangan kerja cukup besar, khususnya di sentra kerajinan logam

Kecamatan Cepogo.

b. Perlu dibentuk lagi suatu perkumpulan atau asosiasi yang

mengakomodir semua permasalahan para pengrajin logam di sentra

kerajinan logam Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Berdasarkan

hasil penelitian bahwa dulu pernah dibentuk suatu koperasi, akan tetapi

karena anggota koperasi yang mementingkan kepentingan usaha pribadi

akhirnya berhenti ditengah jalan, karena jika koperasi tersebut dikelola

dengan baik maka akan dapat mengakomodasi kebutuhan dan

permasalahan yang dihadapi oleh pengrajin. Misalnya dalam

penyediaan bahan baku yang sulit didapatkan dan masalah harga jual

hasil kerajinan logam yang dapat disetarakan dan tidak terjadi

persaingan harga antar sesama pengrajin.

4. Nilai Konstanta dalam persamaan regresi menunjukkan tanda negatif yang

memiliki pengertian bahwa usaha itu belum efisien sehingga perlu

pengembangan usaha secara konsisten. Bentuk konkret dukungan untuk

pengembangan tersebut baik dari aspek manajerial, keuangan, produksi

dan pemasaran. Dukungan tersebut secara terintegrasi dari pemerintah,

asosiasi pengusaha, perguruan tinggi, perbankan, dan pihak lain yang

terkait.

Page 114: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

Page 115: ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …eprints.uns.ac.id/10154/1/221410911201103111.pdfANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN SENTRA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96