58
ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK BUAH DENGEN (Dillenia serrata) MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS RINI RUSMAN 1603410004 FAKULTAS SAINS UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO 2020

ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

ii

ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK

BUAH DENGEN (Dillenia serrata) MENGGUNAKAN

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

RINI RUSMAN

1603410004

FAKULTAS SAINS

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 2: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

iii

ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK

BUAH DENGEN (Dillenia serrata) MENGGUNAKAN

SPEKTROFOTOMETER UV-VIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada

Program Studi Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo

RINI RUSMAN

1603410004

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS SAINS

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO

2020

Page 3: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

iv

Page 4: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

v

Page 5: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

vi

Page 6: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

iii

ABSTRAK

Rini Rusman.2020.Analisis Kadar Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Buah

Dengen (Dillenia serrata) Menggunakan Metode Spektrofotometer UV-Vis

(dibimbing oleh Ilmiati Illing dan Sukarti).

Buah Dengen merupakan salah satu buah endemik dari Sulawesi Selatan

yang banyak ditemukan dihutan atau area pekarangan rumah warga. Buah Dengen

mengandung senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai obat. Senyawa flavonoid

diketahui memiliki aktivitas farmakologis seperti antioksidan, antiinflamasi,

antibakteri, antikanker, antidiabetes, antihipertensi, dll. Penelitian ini bertujuan

untuk menentukan kadar senyawa flavonoid dari ekstrak buah Dengen dengan

menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis. Metode pada penelitian ini yaitu

dengan menggunakan ekstrak buah segar kemudian uji kadar flavonoid

menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil penelitian yang telah dilakukan

diperoleh kadar flavonoid dari ekstrak buah Dengen yaitu sebesar 10,23 mg/mL

atau setara dengan 1,023%.

Kata Kunci : Dillenia serrata, ekstrak, flavonoid, spektrofotometri,

Page 7: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Tiada

daya dan kekuatan dalam menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Kadar

Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Buah Dengen Dillenia serrata) Menggunakan

Metode Spektrofotometer UV-Vis” ini kecuali izin dari yang Maha Kuasa.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan Pendidikan pada Program Studi Kimia Fakultas Sains Universitas

Cokroaminoto Palopo. Segala kesulitan dan hambatan dalam tugas ini dapat

diatasi karena bantuan Ayahanda Rusman dan Ibunda Asra yang telah

memberikan motivasi, mendoakan, dan menyemangati penulis. Penulisan skripsi

ini mempunyai banyak kekurangan, namun segala kekurangan tersebut adalah hal

yang wajar sebagai tahap awal untuk terus menuju kesempurnaan. Maka dari itu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan yang diberikan selama

penyusunan proposal ini khususnya kepada :

1. Prof. Drs. Hanafie Mahtika, MS. Selaku Rektor Universitas Cokroaminoto

Palopo.

2. Ibu Pauline Destinugrainy Kasi, S.Si., M.Sc, selaku Dekan Fakultas Sains

Universitas Cokroaminoto Palopo.

3. Ibu Ilmiati Illing S.Si., M.Pd selaku Wakil Dekan Fakultas Sains Universitas

Cokroaminoto Palopo sekaligus Pembimbing I.

4. Bapak Muhammad Nur Alam S.Si., M.Si selaku Ketua Program Studi Kimia

Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto Palopo.

5. Ibu Sukarti S.Si., M.Si selaku Sekertaris LPPM Universitas Cokroaminoto

Palopo sekaligus Pembimbing II.

6. Perpustakaan kampus dua Universitas Cokroaminoto Palopo sebagai salah

satu sumber referensi bagi penulis.

7. Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan angkatan 2016 Program Studi Kimia

yang telah memberikan bantuan, masukan selama menyelesaikan tugas ini dan

kerjasama yang baik serta memberikan semangat dan motivasi dalam

penyusunan proposal ini.

8. Keluarga penulis (Siti Nur aisa, Marwan, Nurhasanah, dan Miftahul jannah

yang telah membantu dengan doa dan materi.

Page 8: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

v

9. Sahabat penulis (Rezki Amalia Syamsuddin, Kadek Yulianti, Risna, Surianti,

dan Gita). Terima kasih atas dukungan, doa, nasihat, hiburan, dan semangat

yang kalian berikan selama ini.

Hanya doa yang penulis panjatkan kepada semua pihak yang telah

memberikan kebaikan, dukungan, dan motivasi. Semoga mendapatkan balasan

dari Allah SWT.Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak.Semoga proposal ini dapat memberikan manfaat bagi

pembaca dan perkembangan ilmu pengetahuan.

Palopo, 02 Juli 2020

Rini Rusman

Page 9: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

vi

RIWAYAT HIDUP

Rini Rusman, lahir di Jakarta Pada tanggal 25 Mei 1995,

anak kedua dari 7 bersaudara, buah kasih pasangan dari

Ayahanda “Rusman” dan Ibunda “Asra”. Penulis pertama

kali menempuh pendidikan tepat pada umur 5 tahun di

Sekolah Dasar (SD Negeri 62 Lare-lare) pada tahun 2000

dan selesai pada tahun 2006, dan pada tahun yang sama

penulis melanjutkan di SekolahMenengah Pertama di SMP

Negeri 2 Bua Ponrang dan selesai pada tahun 2009, dan pada tahun yang sama

penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di SMK

Negeri 1 Palopo dan mengambiljurusan Administrasi Perkantoran dan selesai

pada tahun 2012. Pada tahun 2016 penulis terdaftar pada salah satu perguruan

tinggi swasta Program Studi Kimia Fakultas Sains Universitas Cokroaminoto

Palopo dan alhamdulillah selesai tahun 2020.

Berkat petunjuk dan pertolongan Allah SWT, usaha dan disertai doa kedua

orang tua dalam menjalani aktivitas akademik di perguruan tinggi Universitas

Cokroaminoto Palopo. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

dengan skripsi yang berjudul “Analisis Kadar Senyawa Flavonoid dari Ekstrak

Buah Dengen(Dillenia serrata) dengan menggunakan Metode Spektrofotometer

UV-Vis”.

Page 10: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

vii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ............................................... iii

HALAMAN KETERANGAN UJI SIMILARITY ............................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ..................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3

2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 3

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ............................................................ 15

2.3 Kerangka Pikir .................................................................................... 16

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 17

3.1 Jenis Penelitian .................................................................................... 17

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 17

3.3 Alat dan Bahan .................................................................................... 17

3.4 Prosedur Kerja ..................................................................................... 17

3.5 Diagram Penelitian .............................................................................. 19

3.7 Analisis Data ....................................................................................... 19

Page 11: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

viii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 21

4.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 21

4.2 Pembahasan ......................................................................................... 22

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 26

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 26

5.2 Saran .................................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 27

LAMPIRAN .......................................................................................................... 33

Page 12: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Jenis Flavonoid Yang Terdapat Pada Tanaman ............................................... 8

2. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar kuersetin ................................... 21

Page 13: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Buah dan Pohon Dengen ..................................................................................... 3

2. Struktur Umum Flavonoid .................................................................................. 5

3. Struktur Jenis-Jenis Flavonoid ............................................................................ 8

4. Bagan Kerangka Pikir ....................................................................................... 16

5. Bagan Diagram Alir Penelitian ......................................................................... 19

6. Hasil Panjang Gelombang Kaksimal Kuersetin ............................................... 21

7. Grafik Perbandingan Konsentrasi Larutan Standar Kuerstin dan Nilai

Serapannya ....................................................................................................... 21

8. Reaksi Pembentukan Kompleks antara AlCl3 dengan Flavonol ....................... 24

9. Reaksi Pembentukan Kompleks antara AlCl3 dengan Flavon .......................... 25

10. Bagan Pembuatan Larutan Kuerstin................................................................ 36

11. Bagan Penentuan Kadar Flavonoid ................................................................. 37

Page 14: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

xi

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

Lambang / Singkatan Arti dan Keterangan

Mg/mL miligram permililiter

Mg/L miligram perliter

g/L gram permililiter

nm nano meter

cm centimeter

cm-1

centimeter pangakt min satu

g gram

A Absorbansi

mg milligram

mL mililiter

µg mikrogram

µM Mikromol

°C Derajat Celsius

β beta

% perseratus

kg Kilogram

DNA Deoxyribonucleid acid

ACE Enzim konversi angiotenzin

COX Siklooksigenase

PGE Enzim prostaglandin

MAPK Mitogen activated protein

kinase

PGE Prostaglandin

GLUT Transporter glukosa

ROS Reaction oxygen species

BLT Brine shrimp lethality

TGF Gen transforman faktor

LPS Lipopolysaccharide

EGCG Epigallocatechin gallate

IC Konsentrasi penghambatan

LC Konsentrasi kematian

KLT Kromatografi lapis tipis

UV-Vis ulta violet visible

FTIR Fourier Transform Infrared

IR Infrared

R2

Koefisien korelasi

Ppm Part permillion

λmaks Panjang Gelombang

maksimal

QE Kesetaraan kuersetin

AlCl3 Aluminium Clorit

NaOH Natrium hidroksida

NaNO2 Natrium nitrit

C-O Karbon mengikat oksigen

Page 15: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

xii

C=O Karbonil

C=C Gugus romatik

C-H Karbon mengikat hidrogen

C-O-C Eter

OH Hidroksil

Page 16: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Dokumentasi Penelitian .................................................................................... 33

2. Analisis Kadar Flavanoid ................................................................................. 36

3. Perhitungan Pengenceran Larutan Standar dan Kadar Flavonoid .................... 38

Page 17: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat dari berbagai negara cenderung membiasakan hidup dengan

cara mengkonsumsi obat-obatan tradisional dari bahan herbal dibandingkan obat

kimia dengan bahan sintesis yang memiliki efek samping untuk penggunaannya.

Beberapa penelitian bahkan telah menemukan dan mengembangkan khasiat dari

berbagai jenis tanaman herbal yang sangat bermanfaat dalam menyembuhkan

segala jenis penyakit.

Salah satu dari sekian banyak tanaman yang dapat digunakan sebagai obat

tradisional adalah buah Dengen. Buah Dengen merupakan salah satu family

Dilleniaceae yang banyak ditemukan di hutan maupun area pekarangan rumah

warga. Buah khas dari Sulawesi Selatan ini memiliki bentuk dan warna yang

menarik, selain itu sebagian masyarakat juga mulai mengembangkan Buah

Dengen dalam bentuk olahan makanan seperti dodol, permen, bahkan jus buah.

Beberapa spesies family Dilleniaceae telah dinyatakan memiliki aktivitas

farmakologis seperti antiinflamasi, antioksidan, antimikroba, antitumor, antitukak,

imunoprevensi, dan kanker kemoprevensi (Lima dkk, 2014). Bahkan Sabandar

dkk (2020) telah menemukan senyawa antioksidan alami yang terdapat dalam

kulit akar dan batang Dengen yang mampu menghambat xantin oksidase. Namun,

sedikitnya penelitian tentang kandungan dalam buah Dengen mengakibatkan

masyarakat kurang memanfaatkan tanaman ini.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Illing dkk (2017) dan

menemukan senyawa kimia yang terkandung dalam buah Dengen adalah

flavanoid, polifenol, terpenoid, alkaloid, saponin dan senyawa kimia lainnya

seperti asam sitrat, betakaroten, serta mengandung 68,3% vitamin C (Irnawati

dkk, 2017; dan Illing dkk, 2019).

Flavonoid merupakan salah satu senyawa kimia yang sangat berpotensi

besar dalam pengobatan tradisional. Flavonoid dapat ditemukan dari berbagai

jenis tanaman dan tersedia dalam berbagai jenis konsentrasi (Alwi, 2017).

Sejumlah penelitian telah melaporkan bahwa senyawa flavonoid memiliki

Page 18: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

2

aktivitas biologis seperti antioksidan, antiradang, antibakteri, antialergi,

antikanker, dan antivirus (Neldawati dkk, 2013).

Penentuan kadar senyawa flavonoid dalam ekstrak buah Dengen dapat

diukur dengan menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis yaitu dengan

mengukur nilai absorbansi dari sampel (Mukhriani dkk, 2015). Analisa kuantitatif

dari Spektrofotometri ini dilakukan berdasarkan Hukum Lambert-Beer yaitu

jumlah radiasi cahaya yang diserap atau ditransmisikan merupakan konsentrasi zat

dari larutan (Neldawati dkk, 2013). Maka dari itu perlu penelitian lebih lanjut

dalam menentukan kadar flavonoid dari ekstrak buah Dengen (Dillenia serrata)

dengan menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis.

1.2 Rumusan Masalah

Berapakah kadar senyawa flavonoid dari ekstrak Buah Dengen (Dillenia

serrata) dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis?

1.3 Tujuan Penelitian

Mengetahui kadar senyawa flavonoid dari ekstrak Buah Dengen (Dillenia

serrata) dengan menggunakan metode spektrofotometer UV-Vis.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi kepada masyarakat sehingga dapat menjadi acuan

untuk pengembangan penelitian senyawa flavonoid pada tanaman lainnya.

2. Sebagai sumber rujukan untuk peneliti selanjutnya dalam mengembangkan

penelitian dari tanaman Dengen.

Page 19: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

1. Tinjauan Umun Buah Dengen (Dillenia serrata)

Dengen (Dillenia serrata) tergolong suku Dilleniaceae yang merupakan

tumbuhan yang tersebar luas dikawasan Asia termasuk Indonesia. Tumbuhan ini

banyak ditemukan di kawasan Indonesia termasuk Sulawesi Selatan. Tanaman

Dengen ditemukan tumbuh pada daerah dengan ketinggian 80-140 meter di atas

permukaan laut. Kekhasan yang dimiliki oleh Buah Dengen ini terutama adalah

rasa masam yang menyegarkan dan warna buah yang menarik. Tumbuhan dengen

mengandung senyawa asam sitrat, vitamin C, dan betakaroten pada buah. Bagian

tumbuhan lainnya seperti daun dan batang mengandung senyawa polifenol seperti

tanin dan flavanoid. Secara empiris tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai obat

sariawan, muntah darah, deman, dan obat luka (Irnawati dkk, 2017).

Klasifikasi Tanaman Dengen (Dillenia serrata) adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Sub Kingdom : Viridiplantae

Infra Kingdom : Streptophyta

Super Divisi : Embryophyta

Divisi : Tracheophyta

Sub Divisi : Spermathophytina

Kelas Super : Magnoliopsida

Ordo : Dillenianae

Family : Dilleniaceae

Genus : Dillenia L. Gambar 1. Buah dan Pohon Dengen

Species : Dillenia indica L.

(Anonim, 2019).

Pohon dengen berukuran sedang, tingginya hingga 30, DBH hingga 70

cm. kulit batang abu-abu kemerah-merahan. Daun berukuran 20-45 cm X 8-19 cm

dengan ujung membulat hingga meruncing, dasar meruncing, pinggir rata, tangkai

daun 2,5-6,5 cm panjangnya bersayap, pertulangan jelas, permukaan daun

berdaging. Bunga racemus 2-6 pembungaan, stamen banyak. Bunga indehicent,

Page 20: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

4

kekuningan, 3,5 cm panjang, berdiameter 6 cm termasuk kelopak bunga. Karpel

25 X 16 mm dengan jumlah biji 5 (Pitopang dkk, 2014).

2. Beberapa Penelitian Family Dilleniaceae

Family Dilleniaceae terdiri dari 10-14 genera dan sekitar 500 spesies

didistribusikan ke beberapa subfamili. Beberapa spesies memainkan peranan

penting dalam pengobatan tradisional dan telah digunakan untuk pengobatan

sejumlah penyakit seperti radang sendi, infeksi, diabetes, disentri, hepatitis,

blennorrhagia, dan untuk mengobati gangguan gastrointestinal, peradangan, wasir,

luka, dan borok. Studi farmakologis menegaskan bahwa ekstrak dari beberapa

spesies ini yang telah diisolasi memiliki kegiatan biologis termasuk antiinflamasi,

antioksidan, antimikroba, antitumor, antitukak, imunoprevensi, dan kanker

kemoprevensi (Lima dkk, 2014). Apel gajah (Dillenia indica) merupakan salah

satu family Dilleniaceae yang memiliki aktivitas antibakteri, antimutagenik,

antioksidan, dan dapat mencegah beberapa penyakit seperti kanker, diabetes, dan

penyakit kardiovaskular (Nayak dkk, 2016). Rashid dkk (2009) melaporkan

senyawa yang terdapat dari batang Indica linn yang telah diiolasi yaitu lupeol,

betulinaldehyde, betulinic acid, dan stigmasterol menunjukkan aktivitas mikroba

lemah terhadap berbagai bakteri dan jamur gram positif dan gram negatif. Isolasi

dari daun Indica linn menghasilkan senyawa total yaitu 3,5,7-trihidroksi-3’-4’-

dimethoxy flavone, dillenetin, asam betulinic, dan β-sitosterol (Muhit dkk, 2010).

Aktivitas antiinflamasi dari ekstrak metanol daun Dillenia indica yang telah

diamati memberikan bukti dalam penggunannya. Ekstrak metanol daun Indica

linn menunjukkan aktivitas antiinflamasi yang signifikan dalam uji edema kaki

dan permeabilitas kapiler yang diinduksi asam asetat (Yeshwante dkk, 2009).

Selain itu penelitian lain juga telah menemukan aktivitas dari kulit akar dan

batang Dillenia serrata yang dapat menghambat 64% hingga 73% terhadap

produksi prostaglandin E2 (PGE2) yang diinduksi lipopolysaccharide (LPS)

produksi (Jalil dkk, 2015). Penelitian dari Sabandar dkk (2020) juga menemukan

ekstrak dari batang Dillenia serratayang berpotensi sebagai sumber alami agen

antioksidan dan penghambat xantin oksidase.

Page 21: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

5

3. Flavanoid

Flavonoid adalah senyawa golongan fenol alam yang terdapat hampir

disemua jenis tanaman. Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder yang

telah dilaporkan memiliki banyak khasiat sebagai obat tradisional. Flavonoid

dalam tanaman ditemukan dalam berbagai jenis campuran dengan senyawa

lainnya, dan jarang sekali ditemukan dalam bentuk tunggal pada jaringan tanaman

(Djamil dkk, 2015).

Flavonoid merupakan turunan dari 2- fenilbenzopiren yang mengandung 3

cincin (A,B,C). Struktur dasar ini merupakan 2 cincin benzena (A dan B) yang

dihubungkan dengan cincin heterosiklik piran di tengah (C) (gambar 2).

(Simanjuntak, 2013). Berbagai jenis flavonoid yang ditemukan pada tanaman

hampir memiliki sejumlah gugus hidroksil (-OH) yang terikat pada strukturnya,

khususnya pada cincin benzena A dan B. Gugus hidroksil (-OH) biasanya

ditemukan pada cincin A pada posisi 5 dan 7, dan cincin B pada posisi 3’ dan 4’

serta gugus keton yang terdapat pada cincin heterosiklik C (gambar 3) (Panche

dkk, 2016). Gugus hidroksil yang menempel pada struktur flavonoid ini

merupakan gula yang dapat meningkatkan kelarutan flavonoid dalam air dan

sebagian besar disimpan dalam vakuola tengah walaupun disintesis diluar vakuola

(Pambudi dkk, 2014).

Gambar 2. Struktur umum flavonoid (Pambudi dkk, 2014)

1. Jenis-jenis flavonoid

Flavonoid dibagi menjadi berbagai macam jenis kelompok seperti flavon,

flavonol, flavanon, antosianin, kalkon, isoflavon dan lainnya (Panche dkk, 2016).

Perbedaanjenis flavonoid ini dapat dilihat dari tingkat oksidasinya pada cincin

piran C, sementara senyawa dari masing-masing kelas tertentu dapat dibedakan

Page 22: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

6

dari subtitusi gugus hidroksil yang terikat pada struktur cincin benzena A dan B

(Widiasari 2018).

a. Flavon

Flavon adalah salah satu jenis flavonoid yang memiliki ikatan rangkap

antara posisi 2 dan 3 dan gugus keton pada posisi 4 yang terikat cincin piran C,

selain itu flavon juga memiliki gugus hidroksil yang terikat pada posisi 5 dan 7

pada cincin benzena A, dan 3’ dan 4’ pada cincin benzena B. Flavon biasanya

ditemukan dalam bentuk glukosida pada jaringan tanaman seperti daun, bunga dan

buah-buahan. Beberapa penelitian telah menemukan senyawa flavonoid golongan

flavon ini terdapat pada seledri, peterseli, paprika merah, chamomile, mint, dan

ginkgo biloba (Panche dkk, 2016). Beberapa jenis kelompok flavon yaitu

apigenin, chysin, tangeritin, dan luteolin (Birt dkk, 2001; dan Panche dkk, 2016).

b. Flavonol

Perbedaan dari flavon dan flavonol yaitu terletak pada cincin piran C yang

memiliki gugus hidroksil yang terikat pada strukturnya. Flavonol biasanya

ditemukan pada sayur-sayuran dan buah-buahan seperti bawang, kangkung,

selada, tomat, apel, anggur, dan beri (Panche dkk, 2016). Beberapa jenis

kelompok flavonol adalah kaempferol, mirisetin, fisetin, dan kuersetin (Birt dkk

2001; dan Panche dkk, 2016).

c. Flavanon

Flavanon adalah jenis flavonoid yang memiliki ikatan jenuh pada cincin

piran C. Perbedaan jenis flavonoid ini daripada jenis flavonoid lainnya adalah

tidak adanya ikatan rangkap yang terdapat antara posisi 2 dan 3. Beberapa

penelitian telah melaporkan senyawa flavanon banyak ditemukan pada buah-

buahan seperti jeruk, lemon dan anggur (Panche dkk, 2016). Berbagai jenis

kelompok senyawa ini antara lain hesperitin, naringenin, dan eriodictyol (birt dkk,

2001).

d. Isoflavon

Isoflavon merupakan salah satu jenis flavonoid yang memiliki banyak

khasiat dalam melawan berbagai macam jenis penyakit. Isoflavon hampir jarang

ditemukan dalam bagian tanaman dan biasanya hanya terdapat dalam berbagai

kacang-kacangan seperti kedelai. Isoflavon juga dilaporkan terdapat pada mikroba

Page 23: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

7

(Panche dkk, 2016). Beberapa jenis kelompok isoflavon yaitu daidzein, genistein,

glycitein, dan formononetin (Birt dkk, 2001).

e. Antosianin

Antosianin merupakan jenis flavonoid yang berfungsi atas pigmen warna

pada tanaman, bunga, dan buah-buahan. Pigmen warna yang dihasilkan ini

bergantung pada metilasi gugus hidroksil pada cincin A dan B yang terikat pada

strukturnya. Beberapa sumber antosianin biasanya ditemukan dalam buah seperti

anggur merah, anggur merlot, blueberry, blackberry, cranberry, dan raspberry.

Berbagai jenis antiosianin diantaranya adalah cyanidin, delphinidin, malvidin,

pelargonidin, dan peonidin (Panche dkk, 2016).

f. Kalkon

Kalkon merupakan salah satu jenis flavonoid yang mempunyai ciri khas

yang sangat berbeda dari jenis flavonoid lainnya. Kalkon juga disebut sebagai

flavonoid rantai terbuka karena tidak memiliki cincin piran C yang

menghubungkan antara struktur A dan B. Berbagai sumber kalkon biasanya

terdapat pada buah seperti tomat, pir, stroberi, bearberry, dan produk olahan

gandum lainnya. Beberapa jenis kalkon yaitu phloridzin, arbutin, phloretin, dan

kalkonarengin (Panche dkk, 2016).

Gambar 3. Struktur jenis-jenis flavonoid (Panche dkk, 2016).

Page 24: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

8

2. Jenis-jenis flavonoid yang ditemukan pada tanaman

Beberapa jenis flavonoid yang telah ditemukan dari berbagai jenis tanaman

dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel.1 Jenis flavonoid yang terdapat pada tanaman

No Nama tanaman Jenis flavonoid Sumber

1. Daun jambu biji

putih

Flavon Maulana dkk, 2016

2. Buah belimbing

manis

Katekin Sukadana, 2010

3. Kacang kedelai Isoflavon Asih, 2009

4. Daun jambu biji Flavon, flavonol 3-OH

tersubtitusi, flavonol 3-

OH bebas, dan kalkon

Aziz dan Djamil,

2013

5. Buah naga Flavanon Nuari dkk, 2017;

6. Daun beluntas Flavonol Koirewoa dkk, 2015

7. Biji mahoni Isoflavon Dalimartha, 2006

8. Daun sembukan Flavanon Ekawati dkk, 2017

9. Daun binahong 3, 5, 3’, 4’-

tetrahidroksiflavonol

Rahmawati dkk,

2012

10. Daun murbei Flavonol Djamil dan

Bakriyyah, 2015

11. Kulit bawang merah Flavonol Rahayu dkk, 2015

12. Daun gedi merah Flavanon dan flavanonol South dkk, 2013

13.

Daun kembang bulan

Flavonol (5,7,8, 3’, 4’-

pentahidroksiflavonol)

Zirconia dkk, 2015

14.

Daun dewandaru Flavonol Sjahid, 2008

15. Daun lamun Kalkon Rompas dkk, 2012

16. Daun nangka Dihidriflavonol, flavon Darmawati dkk,

2015

3. Manfaat Senyawa Flavonoid dalam Aktivitas Farmakologi

1. Antihipertensi

Beberapa penelitian telah menemukan senyawa flavonoid dari kuersetin

yang memiliki efek kardiovaskuler khususnya efek hipertensi. Jenis flavonoid dari

kelompok flavonol ini telah banyak diteliti dan menghasilkan kemampuan dalam

mengurangi stres oksidatif, yaitu dengan menghambat aktivitas angiotensin

Page 25: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

9

converting enzim atau ACE. Kuersetin sebagai antihipertensi mampu

meningkatkan relaksasi endotel pembuluh darah, mengatur signaling sel dan

ekspresi gen (Widiasari, 2018). Menurut Nadila (2014) senyawa flavonoid yang

terdapat pada labu siam mampu menghambat pembentukan ACE. Selain itu,

Saputra dan Fitri (2016) juga menemukan bahwa senyawa apigenin yang terdapat

dalam daun seledri berfungsi sebagai beta blocker yang mampu memperlambat

detak jantung dan menurunkan kekuatan kontraksi jantung sehingga aliran darah

yang terpompa lebih sedikit dan tekanan darah yang menjadi normal.

2. Anti inflamasi

Mekanisme terjadinya inflamasi adalah bila membran sel mengalami

kerusakan baik rangsangan kimiawi, fisik, atau mekanis maka enzim fosfolipida

yang terdapat didalamnya menjadi asam arakhidonat kemudian sebagian diubah

oleh enzim siklooksigenase (COX 1) menjadi asam endoperoksida dan seterusnya

prostaglandin. Bagian arakidonat diubah oleh enzim siklooksigenase menjadi

leukotrin yang bertanggung jawab sebagai inflamasi (Dewi, 2018). Anggraini

(2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa senyawa flavonoid yang terdapat

dalam ekstrak etanol daun jambu biji mampu menghambat aktivitas enzim

siklooksigenase dan lipooksigenase. Dwintanandi dkk (2016) juga menemukan

senyawa katekin yang merupakan golongan flavonoid yang dapat menghambat

pengeluaran prostaglandin pada jalur asam arakidonat yang merupakan mediator

peradangan penting.

3. Antibakteri

Berbagai jenis senyawa flavonoid yang telah diisolasi dari tanaman

dilaporkan memiliki aktivitas biologis sebagai antibakteri. Beberapa jenis

flavonoid seperti flavon, flavonol, isoflavon, flavanon, dan kalkon yang telah

ditemukan mampu menghambat aktivitas antibakteri. Mekanisme kerja flavonoid

sebagai antibakteri biasanya terjadi karena berhubungan dengan kemampuannya

untuk mengaktivasi adhesin, enzim, transpor protein dari mikroba. Selain itu

flavonoid juga bekerja dengan cara mengganggu membran sel pada mikroba

(Widiasari, 2018).

Salah satu dari sekian banyak tanaman yang ditemukan sebagai antibakteri

adalah daun belimbing wuluh. Senyawa flavonoid yang terdapat dalam ekstrak

Page 26: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

10

daun belimbing wuluh ini memiliki kemampuan untuk membentuk kompleks

dengan protein bakteri melalui ikatan hidrogen. Keadaan ini menyebabkan

struktur dinding sel dan membran sitoplasma bakteri mengandung protein menjadi

tidak stabil sehingga sel bakteri menjadi kehilangan aktivitas biologisnya. Selain

itu, fungsi permeabilitas sel bakteri akan terganggu dan sel bakteri akan

mengalami lisis yang berakibat pada kematian sel bakteri (Saputra dan Anggraini,

2016).

4. Antidiabetes

Flavonoid adalah senyawa antioksidan yang memiliki efek hipoglikemi

pada penderita diabetes milletus. Salah satu jenis flavonoid yaitu kuersetin mampu

menghambat GLUT 2 mukosa usus sehingga dapat menurunkan absorbsi glukosa.

Hal ini menyebabkan pengurangan penyerapan glukosa dan fruktosa dari usus

sehingga kadar glukosa darah turun. GLUT 2 merupakan transporter mayor

glukosa diusus pada kondisi normal. Ketika Kuersetin tertelan dengan glukosa,

hiperglikemia secara signifikan menurun. Hal ini menunjukkan bahwa Kuersetin

dapat menghambat penyerapan glukosa melalui GLUT 2 (Kurniawati dan

Sianturi, 2016).

5. Antikanker

Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang dikenal memiliki aktivitas

sebagai antikanker. Mekanisme kerja dari flavonoid dalam menginduksi program

kematian sel (apoptosis) sudah banyak diteliti. Sebagai contoh Epigallocatechin

gallate (EGCG) yang merupakan salah satu senyawa flavonoid yang terdapat

dalam teh berikatan dengan reseptor Fas (CD-95 atau APO-1) sehingga dapat

menginduksi apoptosis melalui jalur ekstrinsik. Flavonoid lain misalnya

resveratrol mampu menginduksi p38 mitogen activated protein kinase (MAPK)

dan memediasi aktivasi p53 yang berakibat terhambatnya siklus sel dan

mengawali jalur apoptosis. Penelitian lain menyebutkan bahwa efek stimulasi

apoptosis dari resveratrol juga diperlihatkan melalui sebuah jalur mitokondria

baru yang dikontrol oleh Bcl-2.

Srisadono (2008) telah menemukan ekstrak etanol dari daun sirih yang

mampu menghambat aktivitas antikanker dan telah diuji berdasarkan metode

Brine Shrimp Lethality Test (BLT). Penelitian dari Atun (2009) juga menemukan

Page 27: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

11

bahwa salah satu komponen isoflavon yaitu genestein yang terdapat pada kacang

kedelai dan tempe juga berpotensi sebagai antitumor/antikanker. Hal ini juga

diterangkan oleh Peterson, dkk (1997) dalam Atun (2009) melalui mekanismenya

sebagai berikut :

1. Penghambatan pembelahan/proliferasi sel (baik sel normal, sel yang terinduksi

oleh faktor petumbuhan sitokinin, maupun sel kanker payudara yang terinduksi

dengan nonil-fenol atau bi-fenol A) yang diakibatkan oleh penghambatan

pembentukan membran sel, khususnya penghambatan pembentukan protein

yang mengandung tirosin.

2. Penghambatan aktivitas enzim DNA isomerase II

3. Penghambatan regulasi siklus sel.

4. Sifat antioksidan dan anti-angiogenik yang disebabkan oleh sifat reaktif

terhadap senyawa radikal bebas

5. Sifat mutagenik pada gen edoglin (gen transforman faktor pertumbuhan betha

atau TGFβ). Mekanisme ini dapat berlangsung apabila konsentrasi genestein

lebih besar dari 5μM.

6. Antioksidan

Mekanisme kerja flavonoid sebagai antioksidan adalah dengan cara

mensupresi pembentukan ROS baik dengan inhibisi enzim-enzim atau dengan

mengikat trace element yang terkait dengan pembentukan radikal bebas,

mendeteksi ROS, dan meningkatkan regulasi atau proteksi pertahanan

antioksidan(Widiasari, 2018).

Beberapa jenis flavonoid yang bermanfaat sebagai antioksidan adalah

kuersetin, kaempferol, myricetin, apigenin, luteolin, vixetin dan isovixetin yang

biasanya terdapat pada sereal, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Kuersetin

memiliki aktivitas kuat sebagai antioksidan karena sifatnya sebagai pendonor

hidrogen terhadap senyawa yang bersifat radikal. Sifat antioksidan dari senyawa

kuersetin dengan menghibisi proses karsinogenesis. Senyawa karsinogen mampu

mengoksidasi DNA sehingga terjadi mutase. Quercetin sebagai antioksidan dapat

mencegah terjadinya oksidasi pada fase inisiasi maupun propagasi (Winarsi,

2007).

Page 28: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

12

4. Identifikasi Senyawa Flavonoid

Berdasarkan penelitian Suteja dkk (2016), hasil identifikasi senyawa isolat

ektstrak daun trembesi dengan spekrtofotometer inframerah menunjukkan adanya

serapan yang melebar dan intensitasnya lemah yaitu pada daerah bilangan

gelombang 3286,7 cm-1

yang menunjukkan adanya gugus OH terikat pada gugus

alifatik dan aromatik yang disebabkan adanya vibrasi ikatan hidrogen

intramolekul. Hasil spektrum yang muncul pada bilangan gelombang 2949,16 cm-

1 dengan bentuk pita serapan melebar dan intensitasnya sedang menunjukkan

adanya gugus CH alofatik. Serapan yang lebar juga terdapat pada daerah bilangan

gelombang 1662,64 cm-1

dengan intensitas sedang yang menunjukkan bahwa

terdapat gugus C=O keton. Adanya serapan melebar dan intensitas ssedang pada

bilangan gelombang 1563,67 cm-1

yang menunjukkan serapan dari C=C aromatik.

Pita serapan pada bilangan gelombang 1448,54 cm-1

dengan bentuk pita melebar

dan intensitas sedang menunjukkan serapan C-OH. Serapan dengan bentuk pita

tajam dan intensitas kuat pada bilangan gelombang 1012,63 cm-1

dan 1031,92 cm-

1 menunjukkan adanya gugus C-O-C eter. Bentuk pita yang melebar dan

intensitasnya lemah pada bilangan gelombang 779,24 cm-1

menunjukkan adanya

tekukan ke luar bidang ikatan CH aromatik. Dari hasil analisis spektrum

inframerah diduga bahwa senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun trembesi

mengandung senyawa flavonoid karena terdeteksi gugus-gugus fungsi yang

identik dengan senyawa flavonoid yaitu OH, C-OH, CH alifatik, C=O keton, dan

C=C aromatik, C-O-C eter, dan CH aromatik. Selain itu untuk memastikan jenis

flavonoid yang terkandung dalam ekstrak daun trembesi maka perlu diidentifikasi

menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa pada isolat dihasilkan serapan pada rentang panjang

gelombang 310-330 nm yaitu pada panjang gelombang 329,70 pada pita I dan

rentang serapan 245-275 nm yaitu pada panjang gelombang 266,20 pada pita II.

Dari bentuk spektrum yang dihasilkan dari isolat daun tersebut diduga

menunjukkan rentang serapan senyawa golongan isoflavon (Markham, 1988

dalam Suteja dkk, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Maulana dkk (2016) yang menunjukkan

adanya senyawa flavonoid yang terdapat pada ekstrak etanol daun jambu biji putih

Page 29: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

13

ditandai dengan adanya panjang gelombang pada daerah 3367,20 cm-1 yang

menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus OH terikat dan diperkuat dengan adanya

panjang gelombang pada daerah 1252,78 cm-1 dan 1161,55 cm-1, dan 1115,86

cm-1 yang menunjukkan adanya uluran gugus C-O alkohol. Gugus C-H aromatik

juga terdapat pada panjang gelombang pada daerah 3074,53 cm-1 yang diperkuat

dengan adanya ikatan bending pada panjang gelombang 876,60 cm-1, dan 758,76

cm-1. Adanya vibrasi ulur C-H alifatik dapat dilihat pada panjang gelombang

2900,94 cm-1, dan 2821,29 yang diperkuat dengan adanya nilai serapan pada

panjang gelombang 1347, 39 cm-1. Selain itu juga terdapat ikatan C=C aromatik

yang ditunjukkan dengan adanya panjang gelombang pada daerah 1476, 35 cm-1,

dan 1575, 98 cm-1, dan adanya serapan C=O yang muncul pada panjang

gelombang 1755, 22 cm-1. selain itu identifikasi senyawa flavonoid juga dapat

diidentifikasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis yang ditandai dengan

munculnya spektrum pada panjang gelombang 347, 30 nm pada pita I yang

merupakan ikatan C=C terkonjugasi dan panjang gelombang 278,50 nm pada pita

II yang merupakan C=O terkonjugasi (Sastrohamidjojo, 1991).

Penelitian Sukadana (2010) menunjukkan hasil spektrum inframerah isolat

ekstrak kulit awar-awar kemungkinan mengandung beberapa gugus fungsi seperti

–OH yang menunjukkan serapan pada daerah bilangan gelombang 3409 cm-1

yang

dudukung juga oleh munculnya sserapan pada daerah bilangan gelombang 1361

cm-1

untuk ikatan C-O alkohol. Gugus C-H aromatik dengan serapan tajam yang

muncul pada daerah bilangan gelombang 3083,7 cm-1

dan diperkuat dengan

munculnya serapan tajam pada daerah bilangan gelombang 821,6 cm-1

. Adanya

cincin aromatik juga ditunjukkan adanya serapan C=C aromatik pada daerah

bilangan gelombang 1600,8, 1515,9, dan 1423,4 cm-1

. Selain ikatan C-H aromatik

kemungkinan dalam isolat juga mengandung C-H alifatik yang ditandai dengan

munculnya serapan pada daerah bilangan gelombang 2931,6 cm-1

dan 2858,3 cm-

1. Adanya gugus karbonil (C=O) sebagai ciri umum senyawa golongan flavonoid

ditunjukkan dengan serapan tajam pada daerah bilangan gelombang 1712,7 cm-1

.

Sedangkan analisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis isolat memberikan 2

pita serapan yang karakteristik untuk senyawa flavonoid kemungkinan golongan

flavanon yaitu berada pada daerah panjang gelombang 281,5 nm pada pita II dan

Page 30: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

14

328,6 nm pada pita I. Menurut Neldawati (2013) senyawa flavonoid golongan

flavanon dan dihidroflavonol mempunyai serapan pada pita II dengan panjang

gelombang 275-295 nm dan serapan pita I pada panjang gelombang 300-330 nm.

Penelitian Sukadana (2009) menunjukkan hasil spektrum inframerah bahwa

isolat buah belimbing manis kemungkinan mengandung beberapa gugus fungsi –

OH pada bilangan gelombang 3434,0 cm-1

yang didukung juga oleh munculnya

serapan pada daerah bilangan gelombang 1102,0 cm-1

untuk ikatan C-O alkohol.

Gugus C-H aromatik muncul pada daerah bilangan gelombang 3060,1 cm-1

.

Ikatan C-H alifatik muncul pada 2924,6 cm-1

dan diperkuat dengan munculnya

serapan bending pada daerah bilangan gelombang 1385,4 cm-1

. Gugus dari ikatan

C=C aromatik ditunjukkan dengan munculnya serapan pada daerah bilangan

gelombang 1636,0 cm-1

. Hasil analisis spektrofotometer UV-Vis dari isolat buah

belimbing manis diperoleh 2 pita yaitu pada panjang gelombang 278,9 nm pada

pita I dan 208,3 pada pita II. Menurut Tempesta dan Michael (2007) dalam

Sukadana (2009) senyawa golongan katekin mempunyai serapan maksimum pada

pita I yaitu pada panjang gelombang 275-280 nm dan pada pita II pada panjang

gelombang 202-204 nm.

2.2 Penelitian yang Relevan

Buah Dengen merupakan salah satu family Dilleniaceae yang banyak

ditemukan dihutan maupun area pekarangan rumah warga. Buah Dengen

mengandung senyawa flavonoid yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Telah

dilaporkan bahwa buah Dengen mengandung senyawa kimia seperti flavanoid,

polifenol, terpenoid, alkaloid dan saponin (Illing dkk, 2017).

Kadar senyawa flavonoid yang berpotensi sebagai obat dapat dilakukan

dengan melakukan analisis kuantitatif dengan menggunakan metode

spektrofotometer UV-Vis untuk melihat nilai absorbansinya. Berdasarkan

penelitian sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Hasanah dkk (2019) yaitu

menetukan kadar flavonoid yang terdapat pada daun bilajang bulu dengan

menggunakan metode Spektofotometer UV-Vis dan menghasilkan kadar

flavonoid sebesar 163,4 mg/L atau setara dengan 0,01634%.

Page 31: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

15

2.3 Kerangka Pikir

Masyarakat diberbagai negara mulai membiasakan hidup dengan

mengkonsumsi obat-obatan tradisional dari bahan alami dibandingkan obat kimia

yang berbahan sintesis yang memiliki efek samping bagi penggunaannya.

Penelitian terdahulu bahkan telah menemukan khasiat dari berbagai jenis tanaman

yang dapat menyembuhkan berbagai macam jenis penyakit.

Salah satu dari sekian banyak tanaman yang berkhasiat dalam

menyembuhkan berbagai jenis penyakit adalah buah Dengen. Buah Dengen telah

dilaporkan mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, polifenol, terpenoid,

alkaloid, dan saponin. Salah satu dari senyawa tersebut yang berpotensi sebagai

obat adalah senyawa flavonoid.

Penentuan kadar senyawa flavonoid dapat dilakukan dengan analisis

kuantitatif yaitu dengan menggunakan metode Spektrofotometer UV-Vis dengan

cara mengukur nilai absorbansinya. Metode Spektrofotometer UV-Vis merupakan

metode yang cepat dan sederhana dan sering digunakan untuk menentukan kadar

flavonoid.

Gambar 3. Bagan Kerangka Pikir

Penentuan Kadar Flavonoid

Obat tradisional

Senyawa Flavonoid

Spektrofotometer UV-Vis

Buah Dengen

Masyarakat

Page 32: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu mengukur kadar

flavonoid ekstrak buah Dengen menggunakan metode Spektrofotometer Uv-Vis.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Bahan Alam, Fakultas Sains,

Universitas Cokroaminoto Palopo pada Bulan April 2020.

3.3 Alat dan Bahan

Bahan-bahan yang digunakan adalah air suling, aluminium foil, etanol

96%, aquades, kuersetin, kertas saring, NaNO2 5%, AlCl3 10%, NaOH 4%, dan

buah Dengen.

Alat-alat yang digunakan adalah gelas kimia, gelas ukur, labu ukur, tabung

reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, corong kaca, blender, kuvet, Erlenmeyer,

timbangan analitik, dan Spektrofotometer UV-Vis.

3.4 Prosedur Kerja

1. Preparasi Sampel

Buah Dengen diperoleh dari Desa Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten

Luwu. Buah Dengen yang digunakan adalah buah yang masih segar dan sudah

matang. Buah yang telah diambil kemudian dicuci lalu diperas untuk memisahkan

ampas dari sari buahnya.

2. Penetapan Kadar Flavanoid Ekstrak Buah Dengen

a. Pembuatan larutan standar kuersetin

Sebanyak 10 mg kuersetin ditimbang dan dilarutkan dalam 100 mL etanol

96% sampai tanda batas sebagai larutan standar kuersetin 100 ppm (Syamsul dkk,

2019). Larutan induk dibuat larutan standar dengan deret konsentrasi 2 ppm, 4

ppm, 6 ppm, 8 ppm, dan 10 ppm. Masing-masing larutan diencerkan dengan

etanol 96% dalam labu ukur 10 mL sampai tanda batas lalu dihomogenkan.

Mengambil masing-masing konsentrasi larutan standar dan dimasukkan ke dalam

tabung reaksi sebanyak 0,5 mL dan direksikan dengan 0,15 mL NaNO2 5%

Page 33: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

17

setelah itu didiamkan selama 6 menit. Kemudian larutan kembali direaksikan

menggunakan AlCl3 10 % sebanyak 0,15 mL setelah itu didiamkan lagi selama 6

menit, dan selanjutnya larutan standar direaksikan dengan 2 mL NaOH 4%

kemudian ditambahkan dengan aquades hingga masing-masing volumenya

mencapai 5 mL. Salah satu konsentrasi larutan standar diambil dan diukur nilai

absorbansinya pada panjang gelombang optimum menggunakan spektrofotometer

UV-Vis.

b. Penentuan panjang gelombang maksimum

Salah satu dari konsentrasi larutan standar yang dibuat kemudian diukur

adsorbansinya pada panjang gelombang antara 250 nm- 317 nm untuk

menentukan nilai serapan maksimum. Nilai serapan tertinggi yang telah

didapatkan merupakan panjang gelombang optimum yang akan digunakan untuk

menetukan nilai adsorbansi masing-masing larutan standar (Haeria, 2016 dalam

Hasanah, 2019).

c. Penetapan kadar flavonoid total ekstrak buah dengen

Sebanyak 0,050 g sari Buah Dengen ditimbang dan dilarutkan dalam 50

mL etanol 96% sampai tanda batas. Larutan sampel diambil sebanyak 0,5 mL dan

direaksikan dengan 2 mL aquades, setelah itu larutan sampel direaksikan dengan

0,15 mL NaNO2 5% dan didiamkan selama 6 menit. Selanjutnya larutan kembali

direaksidan dengan AlCl3 10% dan didiamlan selama 6 menit, dan terakhir larutan

sampel direaksikan dengan 2 mL NaOH 4% dan dicukupkan dengan aquades

hingga volume mencapai 5 mL lalu diukur nilai absorbansi menggunakan

spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang optimum 284-288 nm.

Flavonoid total ekstrak buah dengen dihitung dengan menggunakan persamaan

regresi liniear dari kurva kalibrasi kuersetin yang telah diukur sebelumnya.

Page 34: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

18

3.5 Diagram Alir Penelitian

- Dicuci

- Diperas

- Disaring

- Diukur nilai absorbansi ekstrak buah dengen

- Dianalisis untuk menentukan kadar flavanoid

Gambar 4. Diagram Alir Penelitian

3.6 Analisis Data

1. Perhitungan Kadar Flavanoid Total

Data yang diperoleh dari hasil pengukuran absorbansi standar pada

Panjang gelombang maksimum selanjutnya dibuat kurva kalibrasi larutan standar

flavanoid dan dihitung dengan menggunakan persamaan garis linear yaitu:

dimana,

x = Konsentrasi mg/L

y = Absorbansi (A)

a dan b = Koefisien

Kemudian dilakukan perhitungan kadar flavanoid menggunakan rumus

metode Chang, dkk (2002).

Buah dengen sebanyak

100 gram

Filtrat Residu

Kadar flavanoid

y = ax + b

Kandungan Flavanoid (%) =

Page 35: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

19

Keterangan:

C= Kesetaraan kuersetin (mg/L)

V= Volume total ekstrak etanol (mL)

Fp= Faktor Pengenceran

m= Berat sampel (mg)

Page 36: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

1. Preparasi Sampel Buah Dengen

Buah dengen sebanyak 100 g diperoleh dari Desa Lare-Lare, Kecamatan

Bua, Kabupaten Luwu. Buah Dengen yang digunakan adalah buah yang masih

segar dan sudah matang. Buah yang telah diambil kemudian dicuci lalu

diekstraksi tanpa menggunakan pelarut yaitu dengan cara memisahkan ampas dari

sari buahnya sehingga diperoleh sari buah Dengen sebanyak 12,58 g.

2. Kadar Flavonoid Menggunakan Spektrofotometer Uv-Vis

a. Panjang gelombang maksimal (λmaks) kuersetin

Panjang gelombang maksimum ditemukan dengan mengukur nilai

absorbansi pada konsentrasi 2 ppm dengan panjang gelombang antara 250 – 317

nm. Panjang gelombang yang diperoleh dari hubungan panjang gelombang dan

absorbansi dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5. Hasil panjang gelombang maksimal (λmaks) kuersetin 264 nm

264

0

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.35

0.4

0.45

245 250 255 260 265 270 275

Axi

s Ti

tle

Axis Title

absorbansi

absorbansi

Page 37: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

21

b. Kurva kalibrasi perbandingan konsentrasi standar kuersetin dengan nilai

serapannya

Nilai absorbansi yang telah diperoleh dari konsentrasi 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm,

8 ppm, dan 10 ppm pada panjang gelombang 264 nm dibuat kurva kalibrasi

larutan standar kuersetin yang dapat dilihat pada table 1 dan pada gambar 6.

Table 1. Hasil pengukuran absorbansi larutan standar kuersetin panjang

gelombang 264 nm

Konsentrasi (ppm) Nilai Absorbansi (A)

2

4

6

8

10

0.194

0.291

0.362

0.417

0.480

Gambar 6. Grafik Kurva Baku Standar Kuersetin

4.2 Pembahasan

Pada penelitian ini menggunakan Buah Dengen yang terdapat di Desa

Lare-Lare, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu. Sampel yang digunakan merupakan

Buah Dengen yang masih segar dan sudah matang. Buah Dengen yang telah

dibersihkan kemudian diekstraksi tanpa menggunakan pelarut dengan cara

memisahkan ampas dari sari buahnya. Sari buah Dengen sebanyak 0.050 gram

y = 0,089x - 0,023 R² = 0,934

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0 2 4 6 8

Axi

s Ti

tle

Axis Title

absorbansi

absorbansi

Linear (absorbansi)

Page 38: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

22

ditimbang dan dilarutkan ke dalam 50 ml etanol 96% lalu diukur nilai

absorbansinya pada panjang gelombang 284-288 nm.

Penentuan kadar flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode Chang

dkk (2002) dan sebagai pembanding digunakan baku kuersetin dengan deret

konsentrasi 2, 4, 6, 8, dan 10 ppm. Senyawa yang digunakan sebagai standar

untuk menentukan kadar flavonoid adalah kuersetin karena kuersetin adalah

flavonoid dari kelompok flavonol yang memiliki gugus keto pada atom C-4 dan

juga gugus hidroksil pada atom C3 dan bertetangga dengan atom C5 (Martono

dkk, 2014).

Pengukuran nilai absorbansi untuk penetapan panjang gelombang

maksimum diukur pada panjang gelombang antara 250-317 nm (Haeria, 2013

dalam Hasanah, 2019). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa panjang

gelombang maksimum larutan standar kuersetin berada pada panjang gelombang

264 nm.

Hasil penentuan absorbansi larutan standar dapat dilihat sesuai dengan

hukum Lambert-Beer yaitu konsentrasi berbanding lurus dengan absorbansi

dimana semakin tinggi nilai absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi

zat yang terkandung di dalam suatu sampel (Neldawati, 2013). Berdasarkan hasil

pengukuran nilai absorbansi larutan standar kuersetin pada deret konsentrasi 2, 4,

6, 8, dan 10 diperoleh persamaan regresi linear yaitu y= 0,089x + 0,023 dengan

nilai koefisien kolerasi r2 = 0,934, dimana nilai r yang mendekati 1 menunjukkan

bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan standar kuersetin maka akan semakin

tinggi nilai serapan yang dihasilkan (Azizah dkk, 2014).

Analisis kandungan senyawa flavonoid dilakukan dengan penambahan

pereaksi AlCl3. Sebagai asam lewis, AlCl3 akan membentuk ikatan kompleks

dengan gugus hidroksil dari senyawa flavonoid (Ustadi dkk, 2017). Prinsip

penetapan kadar flavonoid metode aluminium clorida adalah terjadinya

pembentukan kompleks antara aluminium klorida dengan gugus keto pada atom

C-4 dan gugus hidroksi pada atom C-3 atau C-5 yang bertetangga dari golongan

flavon dan flavonol (Azizah dkk, 2014). Pembentukan kompleks ini akan

menggeser panjang gelombang ke arah yang terlihat sehingga akan terjadi

perubahan warna menjadi warna kuning. Penambahan pereaksi NaNO2 dan NaOH

Page 39: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

23

ditandai dengan perubahan warna yang khusus yaitu berdasarkan reaksi antara ion

aluminium dengan senyawa flavonoid yang berada dilingkungan alkali dalam

membentuk reaksi senyawa kompleks (Martono dkk, 2014).

Gambar 7. Reaksi pembentukan kompleks antara AlCl3 dengan flavonol

Gambar 8. Reaksi pembentukan kompleks antara AlCl3 dengan flavon (Manarim

dan De Agular, 2016).

Absorban sampel sesungguhnya yang digunakan dalam pehitungan

merupakan hasil pengurangan dari absorban sampel terhadap adsorban kontrol.

Pengukuran adsorban kontrol sampel dimaksudkan untuk menghilangkan

pengaruh absorban dari warna larutan sampel yang dibuat (Kusuma dkk, 2014).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar flavonoid dari

ekstrak buah Dengen sebesar 10,23 mg/mL dan kemungkinan memiliki aktivitas

antioksidan. Penelitian yang sebelumnya juga pernah dilakukan oleh Selawa dkk

Page 40: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

24

(2013) yang menemukan kadar flavonoid dari ekstrak etanol daun binahong

sebesar 11,23 mg/mL dan memiliki aktivitas antioksidan sebesar 4,25 mmol/g.

Kelebihan dalam metode penelitian ini karena proses pengerjaannya lebih

mudah, cepat dan tidak membutuhkan banyak biaya. Akan tetapi proses ini juga

memiliki banyak kelemahan. Salah satunya karena buah Dengen tanpa melalui

proses pengeringan akan mudah rusak dan busuk karena mengandung kadar air

tinggi sehingga akan memicu pertumbuhan mikroba pada buah (Istiqamah, 2013).

Selain itu untuk menghilangkan kadar air berlebih yang terkandung dalam sampel

tidak dapat dilakukan dengan proses pengeringan sedang (dikering anginkan)

melainkan harus dijemur dengan menggunakan sinar matahari, hal tersebut dapat

mengakibatkan kadar flavonoid menurun karena sifat dari senyawa flavonoid

yaitu tidak tahan terhadap panas (Syafridah dkk, 2018).

Flavonoid dan senyawa antioksidan akan mengalami penurunan akibat

pengaruh variasi suhu pada saat proses pengeringan karena senyawa tersebut

berifat sensitive terhadap cahaya dan panas. Degradasi flavonoid terjadi karena

adanya pemutusan rantai molekul dan terjadinya reaksi oksidasi yang

menyebabkan oksidasi gugus hidroksil dan akan membentuk senyawa lain yang

mudah menguap dengan cepat (Zainol dkk, 2009).

Page 41: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kadar senyawa

flavonoid dari ekstrak Buah Dengen (Dillenia serrata) menggunakan metode

spektrofotometer UV-Vis yaitu sebesar 10,23 mg/mL atau 1,023%.

2. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan penelitian

selanjutnya untuk meneliti uji aktivitas antioksidan dari ekstrak buah Dengen

dengan menggunakan metode DPPH, serta analisis kadar senyawa lain yang

terkandung dari ekstrak buah Dengen

Page 42: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

26

DAFTAR PUSTAKA

Alwi H. 2017. Validasi Metode Analisis Flavanoid dari Ekstrak Etanol Kasumba

Turate (Chartamus tinctorius L.) Secara Spetrofotometri UV-Vis. (Doctoral

Dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar)

Anggraini, W. 2008. Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji

(Psidium Guajava Linn.) Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Doctoral

Dissertation, Univeristas Muhammadiyah Surakarta).

Asih, I.A.R.A. 2009. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Isoflavon dari Kacang

Kedelai (Glycine Max). Jurnal kimia, 3(1), 33-40.

Atun, S. 2009. Potensi Senyawa Isoflavon dan Derivatnya dari Kedelai 9Glycine

Max. L) serta Manfaatnya untuk Kesehatan. Prosiding Seminar Nasional

Pendidikan Dan Penerapan MIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 16, 33-

41.

Azizah, D.N., Kumolowati, E., dan Faramayuda, F. 2014. Penetapan Kadar

Flavonoid Metode Alcl3 Pada Ekstrak Methanol Kulit Buah

Kakao(Theobrma cacao. L). kartika:Jurnal ilmiah Farmasi. 2(2), 33-37.

Aziz, Z., dan Djamil, R. 2013. Isolasi dan Identifikasi Senyawa Flavonoid dalam

Fraksi N-Butanol dari Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji (Psidium Guajava

L). In Prosiding Seminar Nasional LUSTRUM X Fakultas Farmasi

Universitas Pancasila.

Birt, D.F., Hendrich, S., dan Wang, W. 2001. Dietary Agents In Cancer

Prevention; Flavonoids and Isoflavonoids. Pharmacology and

theurapeutics, 90(2-3), 157-177.

Chang, C., Ming, H., Hwei, M., dan Chern J. 2002. Estimation of Total Flavanoid

Content in Propolis by Two Complementary Colorimetric Methods.

Journal of Food and Drug Analysis,10 (3), 1181.

Dalimartha, S. 2006. Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) Atlas Tumbuhan

Obat Indonesia, 2, 131-134.

Darmawati, A.A.S.K., Bawa, I. G. A. G., dan Suirta, I. W. 2015. Isolasi dan

Identifikasi Senyawa Golongan Flavonoid pada Daun Nangka

(Artocarpus Heterophyllus Lmk) dan Aktivitas Antibakteri Terhadap

Bakteri Stapphylococcus aureus. Jurnal Kimia, 9(2), 203, 210.

Dewi, S. R. 2018. Uji Efek Antiinflamasi Rebusan Daun Jamblang (Syzygium Cumini) pada Mencit (Mus Musculus). Media Farmasi, 14(1), 8-13.

Djamil, R., dan Bakriyyah, F. 2015. Isolasi dan Identifikasi Jenis Senyawa

Flavonoid dalam Fase N-Butanol Daun Murbei (Morus Alba L) Secara

Spektrofotometri. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, 13(2), 194-200.

Page 43: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

27

Dwintanandi, C., Nahzi, M. Y., dan Raharja, S. D. 2016. Pengaruh Ekstrak Kulit

Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Terhadap Jumlah Makrofag Pada

Inflamasi Pulpa Studi In Vivo Pada Gigi Molar Rahang Atas Tikus (Rattus

Norvegicus) Wistar Jantan. Dentino, 1(2), 44-50.

Ekawati, M.A., Suirta, I.W., dan Santi, S.R. 2017. Isolasi dan Identifikasi

Senyawa Flavonoid dari Daun Sembukan (Paederia Foetida. L) serta Uji

Aktivitasnya sebagai Antioksidan. Jurnal Kimia, 11(1), 43-48.

Hasanah, E., Ayu, N.K., Puspita, D, dan Sukarti, S. 2019. Analysis of Flavanoid

Content from Extract Ethanol Bilajang Bulu Leaf (Merremia vitifolia).

Jurnal Akta Kimia Indonesia (Indonesia Chimica Acta), 12(1), 73-78.

Hasanah, E. 2019. Analisis Kadar Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Etanol Daun

Bilajang Bulu (Merremia Vitifolia) dan Uji Aktivitas terhadap Bakteri.

Skripsi. Universitas Cokroaminoto Palopo.

Kardinan, I. A., Kusuma F., R. 2004. Meniran Penambah Daya Tahan Tubuh

Alami. Agromedia.

Koeriwoa, Y.A., Fatimawali, F., dan Wiyono, W. 2012. Isolasi dan Identifikasi

Senyawa Flavonoid dalam Daun Beluntas (Pluchea indica L). Pharmacon,

1(1).

Kurniawati, E., dan Sianturi, C.Y. 2016. Manfaat Sarang Semut (Myrmecodia

Pendans) sebagai Terapi Antidiabetes. Jurnal Majority, 5(3), 38-42.

Kusuma, P. 2014. Penetapan Kadar Flavanoid Total dan Daya Antioksidan dari

Ekstrak Etanol Buah Pare (Momordica charantina L). (Doctoral

dissertation, UIN Alauddin Makassar)

Illing, I., Safitri, W., Erfiana. 2017. Uji Fitokimia Ekstrak Buah Dengen. Jurnal

Dinamika, 8(1), 66-84.

Illing, I., Erfiana., dan Kasi, P.D. 2019. Analysis of Vitamin C Concentration on

Dengen Fruit Extract (Dillenia serrata). In International Conference on

Natural and Social Sciences (ICONSS) Proceeding Series. (pp. 13-15).

Irnawati., Purba, M., Mujadillah., Sarmayani. 2017. Penetapan Kadar Vitamin C

dan Uji Aktifitas Antioksidan Sari Buah Songi (Dillenia serrata Thunb.)

terhadap Radikal DPPH (Diphenylpicrylhydrazyl). Pharmacon, 6(2).

Istiqamah, F. 2013. Efek Ekstrak Petai (Parkia speciosa) Terhadap Pertumbuhan

Koloni Bakteri Eschericia Coli Secara in Vitro. (Doctoral Dissertation,

University of Muhammadiyah Malang).

Page 44: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

28

Jalil, J., Sabandar, C.W., Ahmat, N., Jamal, J.A., Jantan, I., Aladdin, N.A.,

Muhammad, K., Buang, F., Mohamad, H.F., dan Sahidin,I. 2015.

Molecules Inhibitory effect of triterpenoids from dillenia serrata

(Dilleniaceae) on prostaglandin E2 Production and Quantitative HPLC

Analysis of Its Koetjapic Acid and Betulinic Acid Contens. Molecules,

20(2), 3206-3220.

Lima, C.C., Lemos, R.P., dan Consserva, L.M. 2014. Dilleniaceae Family : an

Overview Of Its Ethnomedicinal Uses, Biological And Phytochemical

Profile. Journal of Pharmacognosy and Phytochemistry,3(2).

Manarim, GR., dan De Agular. 2016. Removal of Pigments From Sugarcane Cells

by Adsorbent Chromatographic Column. Ann. Chromatogr. Sep. Tech, 2,

1-5.

Martono, Y., Yanuarsih, F.F., Aminu, M.R., dan Muninggar, J. Fractionation and

Determination of Phenolic and Flavonoid Compound From Moringa

Oleifera Leaves. In Journal Of Physic: Conference series (Vol. 1307, No.

1, p.012014). IOP Publishing.

Maulana, E.A., Asih, I.A.R.A., dan Arsa, M. Isolasi dan Identifikasi Senyawa

Flavonoid dari Ekstrak Daun Biji Putih (Psidium Guajava Linn). Jurnal

Kimia, 10(1), 161-168.

Muhit, M.A., Tareq, S.Y., Apu, A.S., Basak, D., dan Islam, M.S. 2010. Isolation

and Identification of Compounds From The Leaf Extract of Dillenia Indica

Linn. Bangladesh Pharm J, 13(1),49-53.

Nadila, F. 2014. Antihypertensive Potential of Chayote Fruit Extract for

Hypertension Treatment. Jurnal Majority, 3(7).

Nayak, P.K., Rayaguru, K., dan Mishra, B.K. 2016. Study of Physical Parameters

of Elephant Apple Fruit (Dillenia Indica): an Underutilized Fruit Of

North-Eastern India. Int J Eng Res Technol, 5, 532-535.

Neldawati., Wulan, R., dan Gusnedi. 2013. Analisis Nilai Adsorbansi dalam

Penentuan Kadar Flavanoid untuk Berbagai Jenis Daun Tanaman Obat.

Pillar Of Physics, 2(1).

Nuari, S., Anam, S., dan Khumaidi, A. 2017. Isolasi dan Identifikasi Senyawa

Flavonoid Ekstrak Etanol Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizuz

(F.A.C.Weber) Briton& Rose). Jurnal Farmasi Galenika (Galenika Journal

of Pharmacy)(e-journal), 3(2), 118-125

Pambudi, A., Syaefuddin., Nuriko, N., Swandari, S., Dan Azura, P.R. Identifikasi

Bioaktif Golongan Flavonoid Tanaman Anting-Anting (Acalypha Indica

L.).Jurnal Al Azhar Indonesia Seri Sains dan Teknologi, 2(3), 178-187.

Page 45: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

29

Panche, A.N., Diwan, A.D., dan Chandra, S.R. 2016. Flavonoids; an Overview.

Journal of Nutritional Science, 5.

Pitopang, R., Ihsan, M., dan Burhanuddin, I.F. 2014. Panduan Pengenalan Flora

dan Fauna Endemic Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah. Badan Lingkungan

Hidup. Bintang Prima.

Rahayu, S., Kurniasih, N., dan Amalia, V. 2015. Ekstraksi dan Identifikasi

Senyawa Flavonoid dari Limbah Kulit Bawang Merah sebagai

Antioksidan Alami. Jurnal Ilmu Kimia Dan Terapan, 2(1), 1-8.

Rahmawati, L. 2013. Isolasi, Identifikasi dan Uji Aktivitas Antioksidan Senyawa

Flavonoid Daun Binahong (Anredera Cordifolia (Ten.) Steenis). Chem

Info Journal, 1(1), 165-173.

Rashid, M.A., Parvin, M.N., Rahman, M.S., dan Islam, M.S. 2009. Chemical and

Biological Investigations of Dillenia Indica Linn. IIIbangladesh Journal Of

PharmacologyIII, 4(2), 122-125.

Redha, A. 2013. Flavonoid:Struktur, Sifat Antioksidatif dan Peranannya dalam

Sistem Biologi.

Rita, R.W., Raka, I.K.P.S.I., Asih, A., dan Dira, I.M. 2016. Identifikasi dan Uji

Aktivitas Senyawa Flavonoid dari Ekstrak Daun Trembesi (Albizia Saman

(Jacq) Merr) Sebagai Antibakteri Eschericia Coli.

Rompas, R.A., Edy, H.J., dan Yudistira, A. 2012. Isolasi dan Identifikasi

Flavonoid Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Pharmacon, 1(2)

.

Sabandar, C.W., Jalil, J., Ahmat, N., Aladdin, N.A., Kamaruddin, H.S., dan

Wahyuningrum, R. 2020. Aktivitas Antioksidan dan Penghambatan Xantin

Oksidase Kulit Batang Songi (Dillenia serrata Thunb.). Jurnal Farmasi

Galenika (Galenika journal of pharmacy)(e-journal), 6 (1),151-159.

Saputra, O., dan Anggraini, N. 2016. Khasiat Belimbing Wuluh (Avverrhoa

bilimbi L.) terhadap Penyembuhan Acne Vulgaris. Jurnal Majority, 5(1),

76-80.

Saputra, O., dan Fitri, E. 2016. Khasiat Daun Seledri (Apium Graveolens)

Terhadap Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hiperkolestrolemia. Jurnal

Majority, 5(2), 120-125.

Sari, S.N. 2016. Isolasi Flavonoid dari Biji Mahoni (Sswietenia Macrophylla

King) dan Uji Aktivitasnya Sebagai Antibakteri. (Doctoral dissertation,

Universitas Negeri Semarang).

Sastrohamidjojo, H. 1991. Kromatografi. FMIPA UGM. Yogyakarta.

Page 46: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

30

Selawa, D., Runtuwene, M.R., dan Citraningtyas, G. 2013. Kandungan Flavonoid

dan Kapasitas Antioksidan Total Ekstrak Etanol Daun Binahong

[Anredera cordifolia (Ten) Steenis.]. Pharmacon, 2(1),

Silalahi, J. 2006. Makanan Fungsional. Kanisius.

Silverstein, R.M., Basler, G.C., dan Morril, T.C. 1991. Spectrometric

Identification of Organic. John willey dan sons Inc. Singapore.

Simanjuntak, K. 2012. Peran Antioksidan dan Flavanoid dalam Meningkatkan

Kesehatan. Bina Widya, 23(3), 135-140.

Sjahid, L.R. 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dari Daun Dewandaru

(Eugina Uniflora L.) (Doctoral Dissertation, Universitas Muhammadiyah

Surakarta).

South, E., kaempe, H., dan Tampi, A. 2013. Evaluasi Kandungan Total Polifenol

dan Isolasi Senyawa Flavonoid pada Daun Gedi Merah (Abelmoschus

manihot L.). Chemistry Progress, 6 (2).

Srisadono, A. 2008. Skrining Awal Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper Betle Linn)

sebagai Antikanker dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BLT).

(Doctoral Dissertation, Faculty of Medicine).

Sukadana, I.M. 2009. Senyawa Antibakteri Golongan Flavonoid dari Buah

Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.L). Jurnal Kimia, 3(2)109-

116.

Sukadana, I.M. 2010. Aktivitas Antibakteri Senyawa Flavonoid Dari Kulit Akar

Awar-Awar (Ficus Septica Burm F). Studi Bahan Alam Jurusan Kimia

FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbran.

Syafridah, M., Darmanti, S., dan Izzati, M. 2018. Pengaruh Suhu Pengeringan

Terhadap Kadar Air, Kadar Flavonoid, dan Aktivitas Antioksidan Daun

Dan Umbi Rumput Teki (Cyperus Rotundus. L). Bioma: Berkala Ilmiah

Biologi, 20(1), 44-50.

Syamsul, E.S., Hakim, Y.Y., dan Nurhasnawati, H. 2019. Penetapan Kadar

Flavonoid Ekstrak Daun Kelakai (Stenochlaena Palustris (Burm. F)

Bedd).

Tetti, M. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif.

Jurnal kesehatan, 7(2).

Ustadi, U., Radiati, L.E., dan Thohari, I. 2017. Komponen Bioaktif dan Aktifitas

Antioksidan Madu Kaliandra (Calliandre Callothyrsus), Madu Karet

(Hevea Brassilliiesnsis) dan Madu Randu (Ceiba Pentandra). Jurnal Ilmu

dan Teknologi Hasil Ternak (JITEK), 12(2), 97-102.

Page 47: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

31

Widiasari, S. 2018. Mekanisme Inhibisi Angiotensin Converting Enzym oleh

Flavonoid pada Hipertensi. Collaborative Medical Journal (CMJ), 1(2),

30-44.

Widyawati, P.S., Wijaya, H., Harjosworo, P.S., dan Harjosworo, S. 2010.

Pengaruh Ekstraksi dan Fraksinasi terhadap Kemampuan Menangkap

Radikal Bebas DPPH (1,1 Difenil-2-Pikrihidrazil) Ekstrak Dan Fraksi

Daun Beluntas (Pluchea Indica. L). in Seminar Rekayasa Kimia dan

Proses. ISSN (pp.1411-4216).

Winarsi, H.2007. Antioksidan Alami dan Radikal. Kanisius.

Yeshwante, S.B., Juvekar, A.R., Nagmoti, D.M., Wankhede., Shah, A.S.,

Pimprikar, R.B., dan Saindane, D.S. 2009. Anti-Inflammatory Activity Of

Methanolic Extracts of Dillenia indica L. Leaves. Journal of Young

Pharmacists, 1(1), 63.

Zainol, M.K., Abdul-Hamid, A., Abu Bakar, F.B., dan Pak Dek.S. 2009. Effect of

Different Drying Methods on the Degradation of Selected Flavonoids In

Centella Asiatica. International Food Research Journal, 16(4), 531-537.

Zirconia, A., Kurniasih, N., dan Amalia, V. 2015. Identifikasi Senyawa Flavonoid

dari Daun Kembang Bulan (Tithonia Diversifolia) dengan Metode

Pereaksi Geser. Al-Kimiys: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan, 2(1), 9-17

Page 48: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

32

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian

Menimbang kuersetin sebanyak Menimbang NaNO2 sebanyak

0,01 gram 0,5 gram

Menimbang AlCl3 sebanyak Menimbang NaOH sebanyak

1 gram 0,4 gram

Melarutkan kuersetin Melarutkan NaNO2, AlCl3,

Dalam labu ukur 100 mL dan NaOH dalam 10 ml aquades

Page 49: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

33

Membuat masing-masing Mereaksikan kuesetin dengan

deret konsentrasi kuersetin NaNO2 5%, AlCl3 10 %, dan

NaOH 4%

Mengukur absorbansi Mengupas kulit buah dengen

Kuersetin pada panjang

Gelombang 250-317 nm

Mencuci buah dengen Menimbang buah dengen

sebanyak 100 gram

Page 50: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

34

Memotong buah dengen Menimbang ekstrak buah dengen

Sebanyak 0,05 g

Melarutkan ekstrak dengen mereaksikan dengan NaNO2,

dalam 50 ml etanol 96% AlCl3, NaOH, dan Aqudes

Mengukur absorbansi

Pada panjang gelombang 284-288 nm

Page 51: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

35

Lampiran 2. Analisis Kadar Flavanoid

a. Pembuatan larutan kuersetin

- Dilarutkan dalam 100 mL etanol 96%

- Masing-masing dipipet ke dalam labu

ukur 10 mL dan diencerkan dengan

etanol 96% sampai tanda batas

- 0.2 mL - 0.4 mL - 0.6 mL - 0.8 mL - 1 ml

- Masing-masing larutan diambil 0,5 mL

dan dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

- Masing-masing ditambahkan 0,15 mL

NaNO2 5% dan didiamkan selama 6

menit

- Masing-masing ditambahkan 0,15 mL

AlCl3 10% dan didiamkan selama 6

menit

- Masing-masing ditambahkan 2 mL

NaOH 4 %

- Masing-masing larutan ditambahkan

aquads hingga volume mencapai 5 mL

- Salah satu konsentrasi diukur pada

Panjang gelombang 250-317 nm untuk

penentuan λ maks

- Diukur absorbansi masing-masing

deret standar sesuai λ maks

- Dianalisis menggunakan hukum

Lambert beer

Gambar 10. Bagan Pembuatan larutan kuersetin

10 mg kuersetin

2 ppm 4 ppm 6 ppm 8 ppm 10 ppm

Nilai absorbansi

Konsentrasi 100 ppm

Persamaan garis linear

Page 52: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

36

b. Penentuan kadar flavonoid ekstrak buah dengen

- Dilarutkan dengan 50 mL aquades sampai

tanda batas

- Diambil sebanyak 0,5 ml dan dimasukkan

ke dalam tabung reaksi

- Ditambahkan 2 mL aquades

- Ditambahkan 0,15 mL NaNO2 5% dan

didiamkan selama 6 menit

- Ditambahkan 0,15 mL AlCl3 10% dan

didiamkan selama 6 menit

- Ditambahkan 2 mL NaOH 4% kemudian

dicukupkan dengan aquades hingga

volume mencapai 5 mL

- Diukur konsentrasi pada panjang

gelombang 284-288 nm

- Dihitung kadar flavonoid total dengan

menggunakan persamaan garis linear

kurva kalibrasi kuersetin

Gambar 11. Bagan Penentuan Kadar Flavanoid

0,050 g ekstrak buah

dengen

Nilai absobansi

Kadar flavonoid

ekstrak buah dengen

Konsentrasi 1000 ppm

Page 53: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

37

Lampiran 3. Perhitungan pengenceran larutan standar kuersetin dan kadar

flavonoid ekstrak buah dengen

1. Perhitungan pengenceran larutan standar kuersetin

a. Membuat larutan dengan konsentrasi 2 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

100 ppm x V1 = 2 ppm x 10 mL

V1= 0,2 mL

b. Membuat larutan dengan konsentrasi 4 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

100 ppm x V1 = 4 ppm x 10 mL

V1= 0,4 mL

c. Membuat larutan dengan konsentrasi 6 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

100 ppm x V1 = 6 ppm x 10 mL

V1= 0,6 mL

d. Membuat larutan dengan konsentrasi 8 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

100 ppm x V1 = 8 ppm x 10 mL

V1= 0,8 mL

ppm 100

mL 10 x ppm 2V1

ppm 100

mL 10 x ppm 4V1

ppm 100

mL 10 x ppm 6V1

ppm 100

mL 10 x ppm 8V1

Page 54: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

38

b. Membuat larutan dengan konsentrasi 10 ppm

M1 x V1 = M2 x V2

100 ppm x V1 = 10 ppm x 10 mL

V1= 1 mL

2. Perhitungan kadar flavonoid ekstrak buah dengen

a. Konsentrasi ekstrak buah dengen

0,934 = 0,089x + 0,023

0,089 x = 0,934 – 0,023

x= 10,23 mg/mL

b. Kadar flavonoid

F =

F =

F = 1,023%

ppm 100

mL 10 x ppm 10V1

0,089

0,911x

100%x mg 50

10 x mL 50 x mg/mL 10,23-3

10

10,23

y = ax + b

Flavonoid % =

Page 55: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

39

Lampiran 4. Surat Penelitian

Page 56: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

40

Page 57: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

41

Page 58: ANALISIS KADAR SENYAWA FLAVONOID DARI EKSTRAK …

42