17
ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SHARPE DAN TREYNOR (STUDI PADA REKSADANA SAHAM YANG TERDAFTAR DI OTORITAS JASA KEUANGAN TAHUN 2014-2016) Dian Yuliana Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya [email protected] Dosen Pembimbing: Dr. Himmiyatul Amanah JJ, SE., MM. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Brawijaya Abstract: (English) The development of mutual funds investment management in Indonesia has experienced good growth. One of the investment products that continues to attract the community during 2014 to 2016 is stock funds. Stock funds have both high returns and high risk. Investors should know well the return and risk profile of the portfolio to be selected. A way to find out the performance evaluation of a portfolio that measures returns and risks is by using Risk Adjusted method. There are 2 (two) methods that are part of Risk Adjusted namely Sharpe and Treynor methods. The purpose of this research is to concludethe performance of stock funds and to give information about the performance of stock fund compared to performance of IHSG based on Sharpe and Treynor method. This research is a descriptive quantitative in nature. The population in this study are all active stock funds which is registered in the Financial Services Authority for the period 2014 to 2016. This study using purposive sampling as sampling method with sample size of 78 stock funds. The research using secondary data from publication reports of Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Bank Indonesia and Kontan Data. During the observation period (2014-2016), there is no stock fund that able to consistently outperform, but among other stock funds, there is stock fund which able to outperform compared to BI Rate and IHSG for 3 years and consistently ranked the top 10 best stock fund performance. The stock fund is Hpam Ultima Equity, therefore it is worth to invest. Keywords: Mutual Fund Performance, Stock Fund, Sharpe Method, Treynor Method Abstrak: (Indonesia) Perkembangan pengelolaan investasi reksa dana di Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Salah satu produk investasi yang terus diminati masyarakat sepanjang tahun 2014 hingga tahun 2016 adalah reksadana saham. Reksa dana saham memiliki return yang tinggi dan juga resiko yang tinggi. Investor harus mengetahui dengan baik profil return dan risiko pada portofolio yang akan dipilih. Cara untuk mengetahui evaluasi kinerja suatu portofolio yang mengukur return dan risiko adalah dengan metode Risk Adjusted. Ada 2 metode yang merupakan bagian dari Risk Adjusted yaitu metode Sharpe dan Treynor. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kesimpulan performa kinerja reksadana saham dan membandingkan kinerja antara reksadana saham dan IHSG berdasarkan metode Sharpe dan Treynor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN

MENGGUNAKAN METODE SHARPE DAN TREYNOR

(STUDI PADA REKSADANA SAHAM YANG TERDAFTAR DI

OTORITAS JASA KEUANGAN TAHUN 2014-2016)

Dian Yuliana

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Brawijaya

[email protected]

Dosen Pembimbing:

Dr. Himmiyatul Amanah JJ, SE., MM.

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Brawijaya

Abstract: (English) The development of mutual funds investment management in Indonesia

has experienced good growth. One of the investment products that continues to attract the

community during 2014 to 2016 is stock funds. Stock funds have both high returns and high

risk. Investors should know well the return and risk profile of the portfolio to be selected.

A way to find out the performance evaluation of a portfolio that measures returns and risks

is by using Risk Adjusted method. There are 2 (two) methods that are part of Risk Adjusted

namely Sharpe and Treynor methods.

The purpose of this research is to concludethe performance of stock funds and to

give information about the performance of stock fund compared to performance of IHSG

based on Sharpe and Treynor method. This research is a descriptive quantitative in nature.

The population in this study are all active stock funds which is registered in the Financial

Services Authority for the period 2014 to 2016. This study using purposive sampling as

sampling method with sample size of 78 stock funds. The research using secondary data

from publication reports of Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Bank

Indonesia and Kontan Data. During the observation period (2014-2016), there is no stock

fund that able to consistently outperform, but among other stock funds, there is stock fund

which able to outperform compared to BI Rate and IHSG for 3 years and consistently

ranked the top 10 best stock fund performance. The stock fund is Hpam Ultima Equity,

therefore it is worth to invest.

Keywords: Mutual Fund Performance, Stock Fund, Sharpe Method, Treynor Method

Abstrak: (Indonesia) Perkembangan pengelolaan investasi reksa dana di Indonesia

mengalami pertumbuhan yang cukup baik. Salah satu produk investasi yang terus diminati

masyarakat sepanjang tahun 2014 hingga tahun 2016 adalah reksadana saham. Reksa dana

saham memiliki return yang tinggi dan juga resiko yang tinggi. Investor harus mengetahui

dengan baik profil return dan risiko pada portofolio yang akan dipilih. Cara untuk

mengetahui evaluasi kinerja suatu portofolio yang mengukur return dan risiko adalah

dengan metode Risk Adjusted. Ada 2 metode yang merupakan bagian dari Risk Adjusted

yaitu metode Sharpe dan Treynor.

Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan kesimpulan performa kinerja

reksadana saham dan membandingkan kinerja antara reksadana saham dan IHSG

berdasarkan metode Sharpe dan Treynor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

Page 2: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh reksadana saham konvesional yang

aktif dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan selama periode 2014 sampai dengan 2016.

Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling dan

jumlah sampel sebanyak 78 reksadanasaham. Penelitian ini menggunakan datasekunder

yang diperoleh laporan publikasi di Otoritas Jasa Keuangan, Bursa EfekIndonesia, Bank

Indonesia dan Data Kontan. Selama periode pengamatan (2014-2016) tidak ada reksadana

saham yang konsisten berkinerja outperform, namun terdapat reksadana saham yang

memiliki kinerja terbaik diantara reksadana saham lainnya karena mampu outperform dari

BI Rate dan IHSG selama 3 tahun dan konsisten berada pada peringkat 10 kinerja reksa

dana saham terbaik. Reksadana saham tersebut adalah Hpam Ultima Ekuitas, sehingga

layak dijadikan pilihan berinvestasi.

Kata Kunci : Kinerja Reksa Dana, Reksadana Saham, Metode Sharpe,Metode Treynor

I. PENDAHULUAN

Reksa Dana mengalami

pertumbuhan yang cukup

signifikan. Reksa Dana merupakan

salah satu instrumen investasi yang

terjangkau, dimana banyak

masyarakat Indonesia sudah mulai

tertarik untuk berinvestasi di Reksa

Dana karena kemudahan yang

ditawarkan. Para investor pemula

memilih Reksa Dana karena

menawarkan berbagai produk

investasi sesuai dengan kebutuhan

dan profil risiko..

Reksa dana merupakan suatu

wadah yang digunakan untuk

menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya

diinvestasikan dalam portofolio efek

oleh manajer investasi. Seorang

manajer investasi akan mengelola

dana investasi yang telah terkumpul

untuk diinvestasikan ke portofolio

efek seperti pasar uang, obligasi dan

saham.

Berdasarkan Data Statistik

Pasar Modal Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) hingga tahun 2017

menunjukkan jumlah produk Reksa

Dana di Indonesia mencapai 1.777

dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB)

Rp 457,506 trilliun dan

324,223,922,190.67 Unit

Penyertaan (UP). Pertumbuhan

jumlah reksa dana, jumlah NAB dan

jumlah UP yang diinvestasikan pada

reksa dana yang naik dari tahun ke

tahun. Kondisi tersebut

menunjukkan bahwa minat

masyarakat sangat besar dalam

berinvestasi di Reksa Dana dan juga

menunjukkan bahwa kinerja per

periode dari suatu reksa dana

mengalami perkembangan yang

positif dalam beberapa tahun

terakhir.

Page 3: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

Berinvestasi di reksa dana

memiliki keuntungan sehingga

menjadi sebuah pilihan yang sangat

diminati oleh investor dalam

berinvestasi. Disisi lain berinvestasi

di reksa dana akan menghadapi

beberapa risiko yang muncul.

Risiko-risiko itu muncul karena

kurangnya pengetahuan investor

dalam berinvestasi di pasar modal

sehingga sering mengalami

kesalahan dalam mengambil

keputusan. Untuk mengurangi risiko

dalam pengambilan keputusan

investasi tersebut, para investor

harus memahami jenis-jenis Reksa

Dana karena menawarkan

keuntungan beserta potensi kerugian

yang berbeda-beda.

Hingga 2017 nilai Reksa Dana

saham paling tinggi dari reksa dana

lainnya yaitu sebesar Rp 121 triliun.

Reksa Dana saham ini diminati oleh

para investor karena menghasilkan

return yang tinggi tetapi juga

berbanding lurus dengan tingkat

risiko yang tinggi. Karena

investasinya dilakukan pada saham,

maka risikonya lebih tinggi dari

semua jenis reksadana lainnya.

Kelebihan berinvestasi di reksa

dana saham adalah dikelola oleh tim

investasi yang profesional,. Kedua,

dengan nominal kecil, dapat

membeli beberapa saham blue chip.

Ketiga, secara psikologi, investor

reksadana tidak terlalu peduli

dengan naik turun indeks karena

investasi bersifat jangka panjang.

Banyak investor yang tertarik

dalam memilih jenis Reksa Dana

saham namun tidak diimbangi

dengan pengetahuan investor dalam

memilih Reksa Dana saham yang

memiliki potensi baik, hal ini

dikarenakan kurangnya informasi

yang beredar mengenai analisis

kinerja Reksa Dana saham yang ada

saat ini

Penilaian kinerja Reksa Dana

sangat penting dilakukan oleh para

investor agar dapat memilih dengan

tepat Reksa Dana yang mampu

memberikan keuntungan yang

optimal. Menurut Darmadji dan

Fakhruddin (2012) NAB merupakan

alat ukur kinerja reksa dana.

Sedangkan untuk mengetahui

reksadana yang kinerjanya baik dan

melihat sampai sejauh mana kinerja

Reksa Dana yang dimiliki, biasanya

para investor melakukan evaluasi

kinerja portofolio dengan berbagai

metode.

Page 4: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

Risk Adjusted Return adalah

metode pengukuran kinerja yang

memperhitungkan return dan risiko.

Metode pada Risk Adjusted Return

yang sering digunakan dalam

melakukan pengukuran kinerja

portofolio dan berstandar

internasional adalah Sharpe dan

Treynor. Menurut Paranita, et al.,

(2015) “alasan pertama penggunaan

kedua metode ini adalah sharpe dan

treynor saling melengkapi satu sama

lainnya. Alasan kedua, metode

sharpe menghasilkan peringkat

yang lebih rendah untuk portofolio

Reksa Dana yang tidak

terdiverifikasi akan tetapi memiliki

peringkat yang tinggi untuk

pengukuran treynor. Portofolio

yang terdiverifikasi dengan baik

akan mempunyai ranking yang sama

untuk kedua jenis pengukuran.

Alasan ketiga adalah pengukuran

metode ini didasarkan pada risk

premium. Karena ketiga alasan

tersebut sehingga metode Sharpe

dan metode Treynor sebaiknya

dilakukan bersama.

Hasil dari analisis penelitian ini

akan memberikan kesimpulan

kinerja Reksa Dana saham sehingga

berguna untuk memberikan

informasi kepada investor sebagai

bahan pertimbangan dalam

berinvestasi dan berguna bagi

Manajer Investasi sebagai bahan

evaluasi terhadap kinerja mereka di

dalam mengelola dana masyarakat

pemodal. Berdasarkan uraian latar

belakang tersebut maka judul

penelitian ini adalah: “Analisis

Kinerja Reksa Dana Saham

dengan Menggunakan Metode

Sharpe dan Treynor (Studi pada

Reksa Dana Saham yang

Terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan Tahun 2014-2016)”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Investasi

Menurut Tandelilin (2010:2)

adalah komitmen atas sejumlah

dana atau sumber daya lainnya yang

dilakukan pada saat ini, dengan

tujuan memperoleh sejumlah

keuntungan di masa datang.

Berdasarkan pendapat tersebut

dapat dipahami investasi adalah

suatu komitmen dalam penundaan

konsumsi sekarang untuk digunakan

dalam waktu tertentu dengan tujuan

memperoleh sejumlah keuntungan

di masa datang.

Page 5: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

B. Pengertian Pasar Modal

Tandelilin (2010:26 ) Pasar

modal adalah pertemuan antara

pihak yang memiliki kelebihan dana

dengan pihak yang membutuhkan

dana dengan cara menjualbelikan

sekuritas. Pasar modal merupakan

pasar untuk memperjualbelikan

sekuritas yang umumnya memiliki

jangka waktu lebih dari satu tahun

seperti saham dan obligasi.

Berdasarkan pendapat tersebut

dapat dipahami pasar modal adalah

tempat bagi pihak yang

memperjualbelikan sekuritas yang

umumnya memiliki jangka waktu

lebih dari satu tahun seperti saham

dan obligasi yang digunaka nuntuk

modal perusahaan.

C. Pengertian Reksa Dana

Menurut UU No.8 tahun

1995 pasal 1 ayat 27 tentang Pasar

Modal, “Reksa Dana merupakan

wadah yang dipergunakan untuk

menghimpun dana dari pemodal

untuk dikelola melalui investasi

dalam portofolio efek oleh manajer

investasi”. Berdasarkan pendapat

tersebut dapat dipahami reksa dana

merupakan sebuah tempat yang

dipergunakan untuk menghimpun

dana dari pemodal untuk dikelola

melalui investasi dalam portofolio

efek yang berisi sekumpulan

sekuritas yang dikelola oleh manajer

investasi.

Menurut pasal 18 Undang-

undang No. 8 tahun 1995, reksadana

dibagi atas dua bentuk yaitu :

1. Reksadana Perseroan

2. Reksadana Kontrak Investasi

Berdasarkan peraturan

Otoritas Jasa Keuangan POJK

47/2015 ditinjau dari portofolionya

jenis Reksa Dana dibedakan

menjadi 4 jenis yaitu :

1. Reksadana Pasar Uang

2. Reksadana Pendapatan Tetap

3. Reksadana Saham

4. Reksadana Campuran.

D. Penilaian Kinerja Reksa Dana

Kinerja reksa dana

merupakan suatu analisis yang

dilakukan untuk melakukan evaluasi

yang bertujuan untuk mengetahui

perkembangan kinerja dari Reksa

dana yang selama ini dikelola di

periode tertentu.

1. Metode Sharpe

Metode Sharpe merupakan salah

satu metode pengukuran kinerja

reksadana yang menggunakan

Page 6: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

konsep Garis Pasar Modal sebagai

patok duga atau benchmark, yaitu

dengan cara membagi premi risiko

portofolio dengan standar

deviasinya (Tandelilin, 2010:494).

SP =RP − Rf

σTR

(Tandelilin, 2010:494)

Keterangan :

𝑆 𝑃 = indeks Sharpe portofolio

𝑅 𝑃 = rata-rata return reksadana

selama periode pengamatan

𝑅 𝑓 = rata-rata tingkat return bebas

risiko selama periode pengamatan

𝜎𝑇𝑅 = standar deviasi return

reksadana selama periode

pengamatan

2. Metode Treynor

Sama halnya dengan metode

Sharpe, kinerja portofolio pada

metode Treynor diperoleh dengan

cara menghubungkan tingkat

pengembalian (return) potofolio

dengan besarnya risiko dari

portofolio tersebut. Perbedaannya

dengan metode Sharpe ialah pada

penggunaan Garis Pasar Sekuritas

(Security Market Line) sebagai

patok duga (Tandelilin, 2010:497).

Asumsi pada metode ini bahwa

komposisi portofolio sudah

terdiversifikasi dengan baik , maka

risiko yang dianggap relevan adalah

risiko sistematis.

TP =RP − Rf

βP

(Tandelilin, 2010:497)

Keterangan :

𝑇 𝑃 = indeks Treynor portofolio

𝑅 𝑃 = rata-rata return reksadana

selama periode pengamatan

𝑅 𝑓 = rata-rata tingkat return bebas

risiko selama periode pengamatan

𝛽 𝑃 = beta portofolio Jurnal

Melalui metode Sharpe dan

metode Treynor, penelitian ini akan

memberikan hasil kinerja reksadana

saham yang dibandingkan dengan

BI Rate sebagai investasi bebas

risiko. Jika kinerja reksadana saham

bernilai positif maka berinvestasi

reksadana saham lebih

menguntungkan daripada investasi

bebas risiko. Selanjutnya

membandingkan kinerja reksadana

saham dengan kinerja benchmark-

nya yaitu IHSG dan akan

memberikan hasil jumlah dan

produk reksadana saham yang

mampu outperform dari pasar

(IHSG).

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Page 7: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

Berdasarkan penjelasan pada

latar belakang, penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif

kuantitatif .

penelitian ini.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dan

pengambilan data dilakukan di

Pojok BEI atau Bursa Efek

Indonesia Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya

Malang yang beralamat di Jalan MT.

Haryono 165 Malang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini

adalah seluruh Reksa Dana saham

konvensional yang aktif dan

terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

(BEI) yang memiliki izin dari

Otoritas Jasa Keuangan dari Januari

2014 sampai dengan Desember

2016 adalah sebanyak 205 Reksa

Dana.

2. Sampel

Penelitian ini menggunakan

kriteria penentuan sampel terpilih

sebanyak 78 sampel Reksa Dana

saham yang terdaftar di Otoritas

Jasa Keuangan Periode 2014-2016.

Teknik dalam pengambilan sampel

pada penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Menurut

Sugiyono (2010 : 122) “Purposive

sampling adalah suatu metode

pengambilan sampel non-

probabilitas dimana pemilihnya

dilakukan berdasarkan kriteria

tertentu.

D. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data

sekunder, yaitu data yang diperoleh

atau dikumpulkan oleh orang yang

melakukan penelitian dari sumber –

sumber yang telah ada. Data

sekunder yang telah ada sebelumnya

dan dikumpulkan dengan

menggunakan teknik dokumentasi.

E. Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode sharpe

dan treynor, yang kemudian

hasilnya dibandingkan dengan

kinerja benchmark IHSG. Data

diolah sesuai dengan definisi

operasional variabel menggunakan

bantuan program Microsoft Excel

dengan langkah-langkah

penghitungan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan data NAB Reksa

Dana saham, data pergerakan

IHSG dan BI rate selama periode

pengukuran.

Page 8: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

2. Menghitung return Reksa Dana

perbulan dari masing – masing.

Rumus untuk menghitung Reksa

Dana saham perbulannya adalah :

RP =NABt−NABt−1

NABt−1

3. Menghitung rata – rata return dari

setiap Reksa Dana. Microsoft

Excel melalui fungsi average dari

masing – masing Reksa Dana atau

dengan metode aritmatika, dengan

rumus yang digunakan adalah :

𝑅𝑝 =𝑅𝑝1+𝑅𝑝2 + 𝑅𝑝𝑡

n

4. Rumus untuk menghitung return

Benchmark IHSG perbulannya

adalah :

Rm =IHSGt − IHSGt − 1

IHSGt − 1

5. Selanjutnya adalah menghitung

averange return pasar IHSG.

Microsoft Excel melalui fungsi

average fuction dari masing –

masing Reksa Dana atau dengan

metode aritmatika, dengan rumus

yang digunakan adalah :

𝑅𝑚 =𝑅𝑚1𝑡+𝑅𝑚2𝑡 + 𝑅𝑚𝑛𝑡

n

6. Menghitung risk free dengan

menggunakan BI rate.

𝑅𝑅𝐹=ΣSBI

ΣPeriode

7. Menghitung risiko, terdapat dua

risiko yang dijadikan acuan pada

penelitian ini, yaitu standar

deviasi (𝜎 ) dan Beta (β).

a. standard deviasi (𝜎 )

dirumuskan sebagai

berikut :

𝜎𝑝 =

√1

𝑛−1∑ [𝑟(𝑠) − 𝑟]2𝑛𝑠=1

b. beta (β) diukur dengan

menggunakan:

𝛽𝑖 = 𝐶𝑜𝑣(𝑟𝑖 ,𝑟𝑀)

σ2𝑀

8. Melakukanpenghitungan

menggunakan Risk-Adjusted

Return dengan metode Sharpe

dan Treynor.

1. Berikut ini rumus metode

sharpe menurut Tandelilin

(2010:494) adalah :

SP =RP − Rf

σTR

2. Berikut ini rumus metode

Treynor menurut Tandelilin

(2010:497) adalah :

TP =RP − Rf

βP

9. Membandingkan hasil kinerja

masing-masing Reksa Dana

saham dengan kinerja benchmark

(IHSG) agar dapat diketahui

Reksa Dana mana saja yang

Page 9: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

mampu outperform ataupun

underperform.

10. Berdasarkan hasil analisis

yang ada maka akan mampu

memberikan rekomendasi Reksa

Dana terbaik yang layak dipilih

investor untuk dijadikan investasi

kedepannya.

IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Analisis dan Intrepretasi

a. Hasil Perhitungan Return dan

Average Return Bulanan

Reksadana Saham

Menghitung return bulanan

tiap reksadana saham memerlukan

data Nilai Aktiva Bersih (NAB) per

unit yang. Berikut ini contoh

perhitungan return bulanan dari

Aberdeen Indonesia Equity Fund

dari Manajer Investasi PT.

Arbedeen Asset Management pada

Januari 2014 :

𝑅𝑃 =1492.58 − 1576.28

1576.28

= 0.0561

Cara ini juga digunakan

untuk menghitung return bulanan

seluruh sampel (78 reksadana

saham). Selanjutnya menghitung

average return reksadana.

Menghitung average return

reksadana saham adalah dengan.

Contoh perhitungan salah satu

reksadana saham yaitu Reksadana

PT. Arbedeen Asset Management

pada Januari 2014 adalah sebagai

berikut:

𝑅𝑝 Aberdeen =0.2668

12= 0.0222

b. Hasil Perhitungan Return dan

Rata-rata Return Bulanan

Benchmark (IHSG )

Data bulanan IHSG sebagai

pembanding hasil kinerja reksadana

saham. Langkah pertama mencari

rata-rata return IHSG adalah

menghitung return IHSG perbulan

selama periode pengamatan. Berikut

adalah contoh perhitungan return

IHSG pada tahun 2014. Data IHSG

yang digunakan adalah nilai close

price IHSG per bulan.

Rm =4418.75 − 4274.17

4274.17

= 0.0338

Langkah kedua adalah menghitung

rata-rata return dari return perbulan

IHSG .Contoh perhitungan rata-rata

return IHSG tahun 2014 adalah

sebagai berikut:

𝑅𝑚 =0.2047

12= 0.0171

Page 10: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

c. Hasil Rata-rata Return Risk

Free (BI Rate) Tiap Bulan

Website resmi bank BI

(www.bi.go.id) adalah sumber data

perhitungan risk free pada penelitian

ini. Langkah pertama menghitung

rata-rata risk free adalah

menghitung return bulanan BI Rate.

Berikut ini adalah contoh

perhitungan return risk free pada

tahun 2014 : 𝑅𝑅𝐹=0.0750

12= 0.0063

Langkah kedua adalah menghitung

rata-rata return risk free tiap bulan.

Rumus untuk menghitung rata-rata

return risk free. Berikut adalah salah

satu perhitungan rata-rata return

risk free tahun 2014

𝑅𝑓 =0.0754

12= 0.0063

d. Hasil Perhitungan Standar

Deviasi (ó𝑻𝑹) Reksadana Saham

dan IHSG

Nilai standar deviasi tiap reksadana

saham dan IHSG digunakan untuk

perhitungan pada metode Sharpe.

Standar deviasi menggambarkan

risiko total pada suatu portofolio.

Perhitungan standar deviasi

menggunakan program Microsoft

Excel dengan formula (=STDEV)

atau menggunakan rumus sebagai

berikut : 𝜎=√Σ(𝑋− 𝑋 )2𝑛−1

e. Hasil Perhitungan Beta (𝜷)

Reksadana Saham dan IHSG

Nilai beta digunakan untuk

mengukur risiko sistematis pada

portofolio. Beta IHSG sebagai pasar

adalah sebesari 1,0. Untuk

reksadana saham, perhitungan beta

menggunakan program Microsoft

Excel dengan menggunakan

formula (=COVAR) dan (=VAR) .

f. Hasil Perhitungan Kinerja

Reksadana Saham dan IHSG

dengan Metode Sharpe

Rumus untuk menghitung kinerja

reksadana saham berdasarkan

metode Sharpe. Berikut adalah

perhitungan kinerja reksadana

saham dengan metode Sharpe untuk

reksadana PT. Arbedeen Asset

Management pada Tahun 2014.

SAberdeen =0.0222−0.0063

0.0270=

0.5889

Berikut adalah perhitungan kinerja

IHSG dengan metode Sharpe untuk

IHSG pada tahun 2014.

SIHSG =0.0171−0.0063

0.0179 = 0.6023

Page 11: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

g. Hasil Perhitungan Kinerja

Reksadana Saham dengan

Metode Treynor

Perhitungan kinerja reksadana

saham dengan menggunakan

metode Treynor untuk melihat hasil

kinerja reksadana saham

berdasarkan risiko sistematisnya

.Rumus perhitungan reksadana

saham dan benchmark dengan

metode Treynor . Berikut ini adalah

contoh perhitungan kinerja

reksadana saham dengan

menggunakan metode Treynor pada

reksadana PT. Arbedeen Asset

Management pada Tahun 2014.

TAberdeen =0.0222−0.0063

1.2256=

0.0130

Untuk menghitung kinerja IHSG

dengan menggunakan metode

Treynor adalah sama dengan

perhitungan pada reksadana saham.

Berikut ini adalah contoh

perhitungan kinerja IHSG dengan

menggunakan metode Treynor pada

reksadana IHSG pada tahun 2014 :

SIHSG =0.0171−0.0063

1.000 = 0.0108

2. Pembahasan Analisis Kinerja

Reksa Dana Saham dengan

Metode Sharpe dan Treynor.

Berikut ini adalah hasil penilaian

kinerja reksa dana saham dengan

metode sharpe dan treynor tahun

2014, 2015 dan 2016 :

Grafik 4.1 Kinerja Reksa Dana

Saham Bernilai Positif dengan

Metode Sharpe dan Treynor

Tahun 2014, 2015 Dan 2016

Berdasarkan grafik 4.1 dapat

diketahui bahwa kinerja Reksa Dana

saham yang bernilai positif pada

tahun 2014, 2015 dan 2016 dengan

metode Sharpe dan Metode

Treynor. Nilai positif menandakan

bahwa reksa dana saham diatas

investasi bebas resiko.

Kemudian melakukan

pemeringkatan kinerja dari seluruh

sampel. Pemeringkatan reksadana

saham dengan mengambil 10 reksa

dana yang memiliki kinerja terbaik

diantara seluruh sampel yang

diteliti.

3. Perbandingan Kinerja Reksa

Dana Saham dengan Benchmark

(IHSG).

Setelah melakukan

perhitungan dan pemeringkatan

dengan metode Sharpe dan Treynor

akan menghasilkan kesimpulan

74

0

6873

3

70

0

20

40

60

80

2014 2015 2016

Sharpe

Treynor

Page 12: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

alternatif investasi yang terbaik

antara Reksa Dana saham dengan

investasi bebas resiko. Selanjutnya

melakukan perbandingan Reksa

Dana saham dengan benchmark

IHSG .

Grafik 4.2 Kinerja Reksa Dana

Saham yang Outperform pada

Tahun 2014, 2015 dan 2016

Berdasarkan grafik 4.2 dapat

diketahui bahwa kinerja Reksa Dana

saham yang Outperform pada tahun

2014,2015 dan ,2016 dengan

metode Sharpe dan Metode Treynor

. Nilai reksa dana yang berada diatas

kinerja pasar menandakan reksa

dana ang outperform terhadap

IHSG.

a. Penilaian Kinerja Reksadana

Saham Tahun 2014

Pada tahun 2014 hasil

perbandingan kinerja reksa dana

saham terhadap kinerja benchmark

IHSG tahun 2014 menggunakan

metode Sharpe dan Treynor

menunjukkan bahwa sama-sama

menghasilkan nilai yang outperform

sehingga kedua metode tersebut

saling mendukung. Dari hasil

tersebut dapat memberikan

informasi kepada investor bahwa di

tahun 2014 sangat aman untuk

melakukan investasi karena rata-rata

kinerja reksa dana saham berada

diatas investasi bebas resiko dan

berkinerja outperform terhadap

kinerja IHSG.

Keputusan investasi yang

dapat dilakukan adalah berinvestasi

terdapat pada persamaan antara

metode Sharpe dan Treynor

sebanyak 8 Reksa Dana saham

terbaik menghasilkan nilai yang

sama baiknya.

b. Penilaian Kinerja Reksadana

Saham Tahun 2015

Pada hasil perbandingan

kinerja reksa dana saham terhadap

kinerja benchmark IHSG tahun

2015 menggunakan metode Sharpe

dan Treynor, menunjukkan bahwa

sama-sama menghasilkan nilai yang

outperform sehingga kedua metode

tersebut saling mendukung. Namun

dari hasil tersebut dapat

memberikan informasi kepada

investor bahwa di tahun 2015 masih

0

10

20

30

40

50

60

201420152016

35

55

7

54

37 38

Sharpe

Treynor

Page 13: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

kurang aman untuk melakukan

investasi karena rata-rata kinerja

reksa dana saham berada dibawah

kinerja investasi bebas resiko

namun berkinerja outperform

terhadap kinerja IHSG. Hal ini

dikarena kinerja pasar benchmark

IHSG menunjukkan angka negatif

sehingga hasil kinerja reksa dana

saham ikut outperform terhadap

IHSG.

Keputusan investasi yang

dapat dilakukan adalah berinvestasi

terdapat pada persamaan antara

metode sharpe dan treynor

sebanyak 3 Reksa Dana terbaik

menghasilkan nilai yang sama

baiknya. Tetapi karena tahun 2015

kinerja pasar bernilai negatif

sehingga sebaiknya tidak

berinvestasi terlebih dahulu sampai

keadaan membaik.

c. Penilaian Kinerja Reksadana

Saham Tahun 2016

Pada tahun 2016 terdapat

perbedaan yang sangat jauh antara

metode Sharpe dan Treynor.

Perbedaan hasil tersebut karena

perbedaan alat ukur dan konsep.

Keputusan yang dilakukan untuk

berinvestasi ditahun 2016,

berdasarkan perhitungan Sharpe dan

Treynor adalah lebih baik

berinvestasi pada ketujuh reksa dana

saham yang ada pada perhitungan

Sharpe karena pada metode ini

sudah menghitung resiko total yang

ada pada portofolionya, jika investor

ingin berinvestasi pada ke-38 reksa

dana yang ouperform terhadap

IHSG menurut metode Treynor

investor harus melihat bagaimana

keadaan faktor internal misalnya

kinerja manajemennya dari

portofolio tersebut. Hal ini diperkuat

oleh Jogiyanto (2014:717) yang

menyatakan bahwa “Nilai yang

lebih tepat mestinya adalah

pengukuran Sharpe yang mengukur

resiko sebagai total risiko yang

sebenarnya terjadi, sedangkan

pengukuran Treynor

mengansumsikan portofolionya

adalah optimal yang kenyataannya

tidaklah demikian”.

Kesimpulan akhir dari

keputusan investasi yang paling

baik dapat dilakukan adalah

berinvestasi pada persamaan antara

metode Sharpe dan Treynor

sebanyak 7 Reksa Dana saham

terbaik menghasilkan nilai yang

sama baiknya.

Page 14: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

4. Reksadana Saham yang

Berkinerja Positif dan Outperform

Selama Periode 2014-2016

Berdasarkan hasil

perbandingan kinerja reksa dana

saham terhadap kinerja benchmark

tahun 2014, 2015 dan 2016 dengan

menggunakan metode sharpe dan

treynor tidak ada satu pun Reksa

Dana yang berkinerja konsisten

memiliki nilai positif dan

outperform. Hal tersebut terjadi

dikarenakan di tahun 2015 hasil

perhitungan metode sharpe dan

treynor kinerja reksa dana nilainya

negatif, penyebabnya adalah risk

free rate pada tahun 2015 lebih

tinggi dari return reksa dana saham.

Untuk melihat kinerja terbaik juga

bisa dilihat dari Reksa Dana saham

yang berkinerja konsisten berada di

peringkat 10 besar. Terdapat Reksa

Dana saham yang berkinerja

konsisten berada di peringkat 10

besar selama tahun pengamatan

2014, 2015, dan 2016 yaitu Hpam

Ultima Ekuitas. Sehingga Reksa

Dana Hpam Ultima Ekuitas

merupakan pilihan yang layak

sebagai alternatif investasi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Perhitungan hasil kinerja Reksa

Dana saham dengan menggunakan

metode Sharpe dan Treynor yang

dilakukan selama tahun pengamatan

2014, 2015, dan 2016 menghasilkan

kinerja yang fluktuatif. Kinerja

Reksa Dana Saham dengan

menggunakan metode sharpe dan

metode treynor menunjukkan nilai

positif di tahun 2014 dan 2016, hal

ini menandakan aman untuk

melakukan investasi di tahun 2014

dan 2016. Sedangkan ditahun 2015

menurut metode sharpe dan metode

treynor menunjukkan nilai yang

negatif, hal ini menandakan kinerja

reksa dana saham dibawah kinerja

investasi bebas resiko.

Berdasarkan perhitungan Reksa

Dana saham yang bernilai positif

dan mampu Outperform di tahun

2014 metode sharpe sebanyak 35

Reksa Dana saham dan metode

treynor sebanyak 54 Reksa Dana

saham sedangkan di tahun 2015

dengan menggunakan metode

sharpe tidak ada Reksa Dana yang

menghasilkan kinerja positif,

kemudian berdasarkan metode

treynor yang berkinerja positif dan

mampu outperform hanya 3 Reksa

Page 15: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

Dana saham hal ini menandakan

tidak tepat untuk berinvestasi di

tahun 2015. Pada tahun 2016 dengan

menggunakan metode sharpe

sebanyak 7 Reksa Dana saham dan

metode treynor sebanyak 38 Reksa

Dana saham.

Selama periode pengamatan

2014, 2015, dan 2016 tidak ada

Reksa Dana saham yang berturut-

turut menghasilkan nilai positif

menurut metode sharpe maupun

treynor, namun terdapat kinerja

Reksa Dana saham yang memiliki

kinerja konsisten berada di

peringkat 10 besar reksa dana saham

yang memiliki kinerja terbaik

selama tahun pengamatan 2014,

2015 dan 2016 yaitu Hpam Ultima

Ekuitas. Maka dari itu Reksa Dana

Hpam Ultima Ekuitas adalah pilihan

yang layak sebagai alternatif

investasi.

B. Saran

1. Bagi Calon Investor

Bagi calon investor manfaat

penelitian ini adalah Dapat

menentukan Tujuan Investasi,

Menentukan Profil Risiko Diri,

Mengenali Berbagai Macam Produk

Reksadana, dan Memilih Manajer

Investasi yang Baik

2. Bagi Investor

Dari hasil analisis terlihat bahwa

kinerja 10 reksadana saham terbaik,

sehingga sebaiknya investor lebih

memilih reksadana saham dalam

berinvestasi. Investor perlu

mempertimbangkan tingkat risiko

pada masing – masing reksadana,

karena tingkat risiko pada reksadana

dapat memberikan potensi kenaikan

kinerja reksadana maupun

penurunan kinerja.

3. Bagi Manajer Investasi

Bagi manajer investasi dengan

mengetahui bahwa rata – rata

kinerja reksadana saham yang

menunjukan nilai sharpe dan

treynor yang negatif, maka manajer

investasi perlu mempertimbangkan

kembali komposisi portofolio dan

melakukan kajian lebih dalam

mengelola portofolio.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian selanjutnya sebaiknya

perlu menambahkan berbagai

metode pengukuran kinerja

reksadana lainnya selain metode

sharpe dan metode treynor serta

melakukan perbandingan kinerja

reksadana pada semua jenis

Page 16: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

reksadana yang ada. Peneliti

selanjutnya diharapkan dapat

menambahkan metode-metode

perhitungan kinerja Reksa Dana

seperti metode Jensen, M2 dan

Information Ratio, sehingga dapat

dibandingkan dengan penelitian

yang sudah ada. Para peneliti

selanjutnya juga dapat mengganti

benchmark yang ada dengan yang

lain seperti indeks LQ-45 maupun

JII untuk dapat menghasilkan

kesimpulan yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA

Atanka, Gratia Barus dan

Mohammad Kholiq Mahfud.

2013. ‘Analisis Pengukuran

Kinerja Reksa Dana Dengan

Metode Sharpe Dan Metode

Treynor (Studi Pada Reksa

Dana Saham Periode Tahun

2011-2012)’. Jurnal

Manajemen Unversitas

Dipenegoro. Volume 2,

Nomor 2. Semarang

Bank Indonesia. 2018. Data BI Rate

: Pranala Siaran Pers

(online).

(http://www.bi.go.id/id/mon

eter/bi-

rate/data/Default.aspx,

diakses pada

20 Februari 2018)

Bodie, Zvi., Kane, Alex., dan

Marcus, Alan.J. 2014.

Manajemen Portofolio dan

Investasi. Terjemahan Oleh

Romi Bhakti. B dan Zuliani

D. Edisi Kesembilan.

Salemba Empat : Jakarta

Bursa Efek Indonesia. 2018.

Laporan Statistik Bulanan

Bursa Efek Indonesia.

(http://www.idx.co.id/id-

id/beranda/publikasi/statisti

k.aspx, diakses pada 20

Februari 2018)

Danuarta, Bernadiaz. 2015.

‘Analisis Pengukuran

Kinerja Reksa Dana Saham

Menggunakan Metode

Sharpe, Metode Treynor,

dan Metode Jensen (Studi

Pada Reksa Dana Saham

Periode 2012-2014’. Jurnal

Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri

Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen

Investasi Teori dan Soal

Jawab. Salemba Empat :

Jakarta

Hartono, Jogiyanto. 2014. Teori

Portofolio dan Analisis

Investasi. Edisi 8, Cetakan

kedua, BPFE : Yogyakarta

Kontan. 2018. Data Nilai Aktiva

Bersih Reksadana.

(http://pusatdata.kontan.co.i

d/reksadana/, diakses pada

20 Februari 2018).

Martalena dan Malinda, Maya.

2011. Pengantar Pasar

Modal.ANDI : Jogyakarta

Nurjanah, Nita (2016). ‘Analisis

Pengukuran Kinerja Reksa

Page 17: ANALISIS KINERJA REKSADANA SAHAM DENGAN …

Dana Saham dengan Metode

Sharpe, Jensen, Treynor, M2

dan Information ratio di

Bursa Efek Indonesia’.

Jurnal Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri

Yogyakarta.

Otoritas Jasa Keuangan. 2016.

Pusat Informasi Reksadana.

(http://www.ojk.go.id/id/Ap

ps.aspx?code=3, diakses

pada Maret 2016)

Paranita, Cana Moch. Dzulkirom,

AR., Raden Rustam Hidayat.

2015. ‘Analisis Kinerja

Investasi Dalam Reksadana

Saham (Equity Fund)

dengan Metode Sharpe dan

Treynor’. Jurnal Ilmu

Administrasi Bisnis

Universitas Brawijaya,

Malang.

Rofiq, Abdul dan Bambang Hadi.

2015. ‘Analisis Kinerja

Reksa Dana Dengan

Menggunakan Model

Sharpe, Treynor Dan

Jensen’. Jurnal Ilmu dan

Riset Manajemen Volume 4,

Nomor 7, Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Indonesia

(STIESIA) Surabaya.

Sunariyah. 2010. Pengantar

Pengetahuan Pasar Modal.

Edisi Keenam. UPPAMP

YKPN : Yogyakarta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Bisnis Pendekatan Kualitatif

dan KuantitatifR&D,

Alfabeta, Bandung.

Tandelilin, Eduardus. 2010.

Portofolio dan Investasi

Teori dan Aplikasi. Edisi

Pertama. Kanisius :

Yogyakarta

Tjiptono, Darmadji dan Hendry M.

Fakhruddin. 2012. Pasar Modal di

Indonesia :

Pendekatan Tanya Jawab.

Cetakan Kedua. Salemba

Empat : Jakarta.