14
ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017) STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II JEMBRANA - BALI JUNI 2017 https://www.balipost.com www.news.detik.com

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

  • Upload
    hahanh

  • View
    222

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM

BULAN JUNI DI NEGARA-BALI

(Studi Khasus 26 Juni 2017)

STASIUN KLIMATOLOGI KELAS II

JEMBRANA - BALI

JUNI 2017

https://www.balipost.com

www.news.detik.com

Page 2: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM

BULAN JUNI DI NEGARA-BALI

(Studi Khasus 26 Juni 2017)

Oleh : Tim Analisa Stasiun Klimatologi Jembrana

I Wayan Andi Yuda, Made Dwi Wiratmaja, Margaretha R.S., I Wayan Eka Suparwata

1. PENDAHULUAN

Berdasarkan pengukuran curah hujan yang dilakukan di Stasiun klimatologi

Jembrana – Bali, dapat dilaporkan telah terjadi hujan ekstrim (lebih dari 100 mm/hari)

pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin

meluas hingga pukul 02.00 WITA dini hari, dengan puncak hujan sekitar pukul 18.00

hingga 21.00 WITA. Dalam kurun waktu 12 jam, curah hujan tertakar sebanyak 104.2

Liter di alat penakar hujan Stasiun Klimatologi Jembrana. Informasi yang dihimpun

dari media masa (27 Juni 2017) menyebutkan Hujan yang mengguyur Kota Negara

sejak sore Hingga malam hari tersebut mengakibatkan sejumlah titik banjir. Titik

terparah yang mengalami banjir adalah pemukiman warga di dekat Sungai Kaliakah,

Desa Kaliakah, Kecamatan Negara (Gambar 1). Ketinggian air hingga merendam

tempat tidur dan perabot warga. Dari informasi terdapat ratusan rumah yang terkena

banjir. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini

Gambar 1. Peta Letak Stasiun Klimatologi Jembrana dan Prakiraan Wilayah yang

Terdampak Banjir (Sumber: Google Map)

Wilayah

banjir

Page 3: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Analisis curah hujan Juni dasarian 3 tahun 2017 terhadap nilai Normal (rata-

rata) dan Ambang Batas Ekstrimnya (percentile 95%) di Stasiun Klimatologi

Jembrana menunjukkan hujan yang tertakar pada periode tanggal 21 hingga 30 Juni

2017 sudah berada diatas normal, bahkan sudah melewati ambang batas ekstrimnya

(Gambar 2). Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan telah terjadi hujan ekstrim

(baik ekstrim harian dan ekstrim dasarian) yang memicu banjir di beberapa titik di

kecamatan Negara.

Gambar 2. Grafik Curah Hujan Dasarian Juni 2017 Dibandingkan dengan Normal dan

Ambang Batas Ekstrimnya.

Curah Hujan Ekstrim pada akhir Juni 2017 tergolong sangat unik karena nilainya

sangat jauh melampaui batas ekstrimnya. Sehingga analisis dinamika atmosfer saat

kejadian dan perbandingan dengan kejadian serupa pada tahun – tahun sebelumnya

sangat perlu dilakukan untuk upaya antisipasi kedepan.

Page 4: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

2. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER

A. Analisis Citra Satelit dan Radar Cuaca

Berdasarkan analisis citra satelit dan radar cuaca tanggal 26 juni 2017 (Gambar 3),

menunjukkan adanya sebaran awan yang cukup tebal di wilayah Kabupaten Jembrana

yang menyebabkan terjadinya hujan dengan intensitas sedang - lebat sekitar pukul

18.00 WITA hingga pukul 21.00 WITA. Awan yang terpantau oleh satelit memiliki

suhu puncak awan mencapai -69° C. Hal ini mengindikasikan awan yang terpantau

cukup tebal dan memiliki sebaran yang luas sehingga memungkinkan menghasilkan

hujan lebat dengan durasi lama. Sebaran awan-awan Stratocumulus/Cumulus yang

terpantau satelit menutupi wilayah Kabupaten Jembrana menghasilkan hujan yang

tersebar di kecamatan Mendoyo, Jembrana, dan Negara.

Gambar 3. Citra Satelit dan Radar Cuaca tanggal 26 Juni 2017 jam 17.30 WITA (kiri)

dan jam 19.20 WITA (kanan)

(Sumber: Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah 3

Denpasar)

Page 5: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

B. Tekanan Udara Permukaan Laut (Mean Sea Level Pressure)

Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan Laut (mb) tgl 21-26 Juni 2017

(Sumber: NCEP/NCAR Reanalysis)

Anomali tekanan udara permukaan laut dari tanggal 21-26 Juni 2017 di wilayah

pulau Bali terpantau normal. Hal tersebut mengindikasikan tidak terdapat gangguan

cuaca seperti Low Pressure ataupun siklon tropis disekitar wilayah Bali.

C. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperatur/SST)

Gambar 5. Anomali Suhu Muka Laut (°C) tgl 21 - 26 Juni 2017

(Sumber: NCEP/NCAR Reanalysis)

Nilai Anomali Suhu Permukaan Laut dari tanggal 21 - 26 Juni 2017 di perairan

sekitar pulau Bali bernilai -0.3 s/d 0.3°C yang menandakan kondisi suhu muka laut

Page 6: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

yang normal. Namun di bagian timur pulau Bali tepatnya di perairan sekitar Nusa

Tenggara Timur dan perairan di selatan pulau Bali terdapat anomali positif suhu muka

laut berkisar antara 0.3 – 0.9 °C yang mengindikasikan terdapat potensi peningkatan

uap air dibandingkan kondisi klimatologisnya.

D. Arah dan Kecepatan Angin (Streamline) pada lapisan 850 mb

Gambar 6. Arah dan Kecepatan Angin (m/s) lapisan 850 mb

tanggal 21 - 26 Juni 2017

(Sumber : NCEP/NCAR Reanalysis)

Analisis Pergerakan angin yang terjadi pada tanggal 21 – 26 Juni 2017

menunjukan kondisi angin diatas pulau Bali yang bertiup dari arah timur. Hal ini

normal terjadi pada bulan Juni karena aktifnya aktivitas Monsun Australia. Namun

pola Siklonik di utara pulau Jawa menyebabkan melemahnya kecepatan angin yang

bertiup dari timur disepanjang Jawa, Bali, dan NTB. Kondisi ini seolah menjadi

“blocking” arus transportasi angin dan uap air yang dibawanya diatas wilayah Jawa,

Bali, dan NTB sehingga memungkinkan terjadi penumpukan massa udara dan

meningkatkan peluang terbentuknya awan.

Page 7: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

E. Outgoing Longwave Radiation

Gambar 7. Anomali Outgoing Longwave Radiation (W/m2) lapisan 850 mb

tgl 21 - 26 Juni 2017

(Sumber : NCEP/NCAR Reanalysis)

Berdasarkan Gambar 6 nilai rata – rata anomali Outgoing Longwave Radiation

(OLR) tanggal 21 s/d 26 Juni 2017 di sekitar Pulau Bali berkisar antara -10 W/m2

hingga -20 W/m2. Anomali OLR bernilai negatif mengindikasikan tutupan awan di

wilayah Bali cenderung lebih tebal dari rata-rata klimatologisnya.

F. Precipitable Water

Gambar 8. Anomali Precipitable Water (kg/m2) lapisan 850 mb

tanggal 21 - 26 Juni 2017

(Sumber : NCEP/NCAR Reanalysis)

Page 8: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Precipitable Water atau potensi kandungan massa uap air dalam kolom udara

yang bisa diendapkan atau turun sebagai hujan diatas wilayah Bali memiliki anomali

berkisar antara 8 s/d 10 kg/m2. Kondisi tersebut mengindikasikan terdapat

peningkatan kandungan uap air yang berpotensi hujan di atas wilayah Bali

dibandingkan dengan normalnya. Pola sebaran kandungan uap air tersebut berada

diatas wilayah Jawa, Bali dan NTB yang mengalami perlambatan kecepatan angin.

3. ANALISIS KLIMATOLOGI CURAH HUJAN EKSTRIM PADA

BULAN JUNI (1991 – 2017)

Berdasarkan data frekuensi curah hujan ekstrim (>100mm/hari) yang

dikumpulkan selama periode bulan Juni tahun 1991 – 2015 (Gambar 9) terlihat bahwa

kejadian serupa pernah tercatat sebanyak tiga kali di kota Negara. Kejadian curah

hujan ekstrim tersebut masing – masing tertakar pada tanggal 12 juni 1995 (108 mm),

18 Juni 2010 (148.7 mm), dan 4 Juni 2015 (123.7 mm). Kondisi ini jelas merupakan

Anomali yang luar biasa mengingat pada bulan Juni, wilayah Negara normalnya telah

memasuki musim kemarau.

Gambar 9. Frekuensi Kejadian Hujan Ekstrim (>100mm/hari) di Provinsi Bali bulan

Juni Periode 1991 - 2015

(Sumber: BMKG Stasiun Klimatologi Jembrana)

Berikut adalah perbandingan data harian curah hujan bulan Juni untuk tahun yang

mengalami nilai ekstrim serta tabel kondisi dinamika atmosfer masing – masing

kejadian ditunjukan oleh gambar 10 dan tabel 1.

Page 9: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Gambar 10. Curah Hujan Harian Bulan Juni Tahun 1995, 2010, 2015, 2017

Berdasarkan Gambar 10 dapat diketahui bahwa kejadian curah hujan ekstrim

bulan Juni pada tahun 1995 dan 2010 terjadi pada dasarian 2 (antara tanggal 11 s/d

20). Curah hujan ekstrim bulan Juni 2015 terjadi pada dasarian 1 (antara tanggal 1 s/d

20). Pada tahun 2017, kejadian curah hujan ekstrim terjadi antara tanggal 21 s/d 30

atau dasarian 3.

Tabel 1. Parameter Dinamika Atmosfer saat kejadian Curah Hujan Ekstrim di Negara

(sumber dapat dilihat pada lampiran)

Parameter/tanggal 7-11 Juni

1995

13-17 Juni

2010

30 Mei-3 Juni

2015

22 – 26 Juni

2017

ENSO Netral Netral El Nino

moderate Netral

Anomali SST

Indonesia

Netral,

hangat di

bagian timur

hangat

Netral, dingin

di bagian

timur

Netral, hangat di

bagian timur

MJO fase 2, tidak

aktif fase 1,aktif fase 1, aktif

fase 2, tidak

aktif

Pola angin

timuran,

terdapat Eddy

di Kalimantan

timuran,

terdapat Eddy

di

Kalimantan

timuran,

terdapat

konvergensi

Laut Jawa

timuran, terdapat

Eddy dan

konvergensi di

Laut Jawa

Page 10: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Kondisi parameter dinamika atmosfer pada 4 kejadian curah hujan ekstrim

bulan Juni di Negara berbeda – beda antara kejadian satu dan lainnya. Kondisi ENSO

terpantau netral saat kejadian ekstrim pada Juni tahun 1995, 2010, dan 2017.

Sedangkan kejadian ekstrim tahun 2015 berbarengan dengan kondisi El nino

moderate. Hal ini mengindikasikan bahwa uap air yang berpotensi menyebabkan

curah hujan ekstrim pada bulan juni tahun – tahun yang disebutkan tidak berasal dari

tambahan uap air dari arah Pasifik.

Pada skala lebih lokal, kondisi suhu permukaan laut (5 harian) wilayah

Indonesia terpantau mengalami pada kondisi netral hingga anomali hangat selama

periode sebelum dan saat kejadian curah hujan ekstrim 1995, 2010, dan 2017.

Sementara itu pada kejadian ekstrim tahun 2015, kondisi suhu permukaan laut

Indonesia terpantau dalam kondisi netral hingga anomali dingin. Suhu permukaan laut

lebih hangat dari normalnya terutama di Indonesia bagian selatan dan timur secara

umum menjadi pemicu penambahan uap air untuk pertumbuhan awan hujan di daerah

Bali.

Madden-Julian Oscillation (MJO) terpantau aktif pada Fase 2 saat kejadian

curah hujan ekstrim tanggal 17 Juni 2010 dan 3 Juni 2015. Sedangkan pada kejadian

tanggal 11 juni 1995 dan 26 Juni 2017 kondisi MJO berada pada Fase 1 dan tidak

aktif. MJO secara teoritis dianggap memasuki wilayah dan dapat memicu

penambahan curah hujan Indonesia jika aktif pada fase 4 dan 5. Dengan demikian

curah hujan ekstrim pada 4 kejadian ini dapat disimpulkan tidak disebabkan oleh

penjalaran MJO.

Selanjutnya pola arah aliran angin pada 4 kejadian ekstrim tersebut

menunjukan arah angin timuran. Terdapat pola pusaran angin (Eddy) di dekat

Kalimantan pada kejadian tahun 1995, 2010, dan 2017. Sementara itu terdapat pola

konvergensi di laut Jawa pada kejadian 2015 dan 2017. Gangguan pada arus aliran

angin menyebabkan melemahnya kecepatan angin yang bertiup dari timur diatas

wilayah Bali. Kondisi ini seolah menjadi “blocking” arus transportasi angin dan uap

air yang dibawanya sehingga memungkinkan terjadi penumpukan massa udara dan

meningkatkan peluang terbentuknya awan.

Page 11: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dinamika atmosfer yang dilakukan maka dapat

disimpulkan bahwa curah hujan ekstrim yang terjadi pada tanggal 26 juni 2017 di

Negara, Jembrana, Bali dipicu oleh gangguan aliran angin berupa terbentuknya pola

siklonik di sekitar kalimantan. Gangguan tersebut memicu perlambatan kecepatan

angin timuran yang membawa cukup uap air dari kondisi suhu permukaan laut

Indonesia bagian timur yang lebih hangat dari normalnya. Kondisi curah hujan

ekstrim di Negara tercatat pernah terjadi sebanyak 4 kali selama periode 1991 – 2017

dengan pemicu utama berupa gangguan pada arus aliran angin menyebabkan

melemahnya kecepatan arus transportasi uap air diatas wilayah Bali. Secara

klimatologis, kondisi curah hujan ekstrim pada periode bulan Juni di Negara,

Jembrana, Bali bisa terjadi bahkan saat kondisi El Nino sehingga pemantauan

parameter cuaca skala regional dan lokal perlu menjadi perhatian khusus pada periode

ini.

KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI Negara, 12 Juli 2017

NEGARA – BALI Prakirawan

1. I Wayan Andi Yuda

Ttd NIP. 19920807 201210 1001

2. Made Dwi Wiratmaja

NIP. 19840223 200801 1012

RAKHMAT PRASETIA, SP, M.Si 3. Margaretha R.S.

NIP. 19800914 2002121003 NIP. 19920125 201012 2001

4. I Wayan Eka Suparwata

NIP. 19870115 200911 1001

Page 12: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Lampiran:

Lampiran 1. Anomali Suhu Permukaan Laut di Nino 3.4

(Sumber : http://www.cpc.ncep.noaa.gov/data/indices/ersst4.nino.mth.81-10.ascii )

Lampiran 2. Anomali 5 harian Suhu Permukaan Laut Indonesia

(Sumber : NCEP/NCAR Reanalysis)

Page 13: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

MJO

Lampiran 3. Indeks Madden Julian Oscillation tanggal 11 Juni 1995 (a), 17 Juni 2010

(b), 3 Juni 2015 (c), dan 26 juni 2017 (d)

(Sumber : CPD/JMA)

Page 14: ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI … · pada Senin 26 Juni 2017. Hujan mulai terjadi sekitar pukul 13.00 WITA dan semakin ... Gambar 4. Anomali Tekanan Udara Permukaan

Lampiran 4. Pola aliran angin Indonesia tanggal 11 Juni 1995 (a), 17 Juni 2010 (b), 3

Juni 2015 (c), dan 26 juni 2017 (d)

(Sumber : CPD/JMA)

a

c d

b