13
Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96 ________________________________________ *) Hedi Pandowo dan Ahmad Kudhori adalah dosen Politeknik Negeri Madiun 85 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAH KOTA MADIUN) Oleh : Hedi Pandowo dan Ahmad Kudhori * Abstrak Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pertumbuhan arus kas yang ada dalam Laporan Arus Kas di Pemerintah kota Madiun selama tahun 2012-2106. Dengan membuat Laporan Arus Kas maka akan diketahui pergerakan riil kas dari awal tahun sampai akhir tahun, selain itu bisa diketahui seberapa besar kas tersebut digunakan, untuk apa saja kas tersebut digunakan selama satu tahun operasional. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pemerintah kota Madiun sebagai obyeknya, khususnya di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai badan yang mengelola aset - aset pemerintah daerah dan menyusun laporan keuangan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari website resmi pemerintah kota Madiun serta data yang langsung diambil dari kantor BPKAD.Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa secara keseluruhan pertumbuhan arus kas tahun 2012 -2016 dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan menunjukkan kinerja keuangan yang baik dari pemerintah Kota Madiun. Dan dari analisa arus kas bebas didapat hasil selama tahun 2012 -2016 terdapat arus kas bebas yang cukup besar, sehingga dengan adanya arus kas bebas yang besar mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mempunyai kelebihan kas (surplus) yang dapat digunakan untuk menambah dana cadangan, melunasi hutang daerah atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan modal. Kata-kata Kunci : aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan Abstract This research was conducted with the aim to know the growth of cash flow that existed in the Cash Flow Statement in Madiun city government during 2012-2106. By creating a Cash Flow Statement, it will know the real cash movement from the beginning of the year to the end of the year, otherwise it can be known how much cash is used, for what cash is used for one operational year. This research is quantitative descriptive by using municipal government of Madiun as its object, especially in Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) as the agency that manage the assets of local government and preparing financial report. The data used is secondary data obtained from the official website of Madiun city government as well as data taken directly from the office of BPKAD. In this study obtained the result that overall growth of cash flow in 2012-2016 of operating activities, investment activities and financing activities show the financial performance both from the government of Madiun City. And from the free cash flow analysis results obtained during 2012 -2016 there is substantial free cash flow, so that with a large free cash flow indicates that local governments have surplus cash that can be used to supplement the reserve fund, pay off the local debt or invest in the form of equity participation Keywords : operating activities, investment activities and financing activities . 1. Pendahuluan Laporan Arus Kas adalah salah satu dari laporan keuangan pemerintah daerah, dimana laporan ini sangat berguna bagi pengguna laporan keuangan untuk memperoleh gambaran tentang mutasi kas akibat dari aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah daerah. Aktivitas pemerintah daerah yang dimaksud adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi aset non-keuangan, aktivitas pembiayaan dan aktivitas non-anggaran terhadap kondisi keuangan pemerintah daerah. Pengguna laporan atau pembaca laporan keuangan melalui

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

________________________________________ *) Hedi Pandowo dan Ahmad Kudhori adalah dosen Politeknik Negeri Madiun 85

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH (STUDI EMPIRIS DI PEMERINTAH KOTA MADIUN)

Oleh : Hedi Pandowo dan Ahmad Kudhori*

Abstrak

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pertumbuhan arus kas yang ada dalam Laporan Arus Kas di Pemerintah kota Madiun selama tahun 2012-2106. Dengan membuat Laporan Arus Kas maka akan diketahui pergerakan riil kas dari awal tahun sampai akhir tahun, selain itu bisa diketahui seberapa besar kas tersebut digunakan, untuk apa saja kas tersebut digunakan selama satu tahun operasional. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif dengan menggunakan pemerintah kota Madiun sebagai obyeknya, khususnya di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) sebagai badan yang mengelola aset - aset pemerintah daerah dan menyusun laporan keuangan. Data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari website resmi pemerintah kota Madiun serta data yang langsung diambil dari kantor BPKAD.Dalam penelitian ini didapat hasil bahwa secara keseluruhan pertumbuhan arus kas tahun 2012 -2016 dari aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan menunjukkan kinerja keuangan yang baik dari pemerintah Kota Madiun. Dan dari analisa arus kas bebas didapat hasil selama tahun 2012 -2016 terdapat arus kas bebas yang cukup besar, sehingga dengan adanya arus kas bebas yang besar mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mempunyai kelebihan kas (surplus) yang dapat digunakan untuk menambah dana cadangan, melunasi hutang daerah atau melakukan investasi dalam bentuk penyertaan modal. Kata-kata Kunci : aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan

Abstract This research was conducted with the aim to know the growth of cash flow that existed in the Cash Flow Statement in Madiun city government during 2012-2106. By creating a Cash Flow Statement, it will know the real cash movement from the beginning of the year to the end of the year, otherwise it can be known how much cash is used, for what cash is used for one operational year. This research is quantitative descriptive by using municipal government of Madiun as its object, especially in Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) as the agency that manage the assets of local government and preparing financial report. The data used is secondary data obtained from the official website of Madiun city government as well as data taken directly from the office of BPKAD. In this study obtained the result that overall growth of cash flow in 2012-2016 of operating activities, investment activities and financing activities show the financial performance both from the government of Madiun City. And from the free cash flow analysis results obtained during 2012 -2016 there is substantial free cash flow, so that with a large free cash flow indicates that local governments have surplus cash that can be used to supplement the reserve fund, pay off the local debt or invest in the form of equity participation Keywords : operating activities, investment activities and financing activities

. 1. Pendahuluan

Laporan Arus Kas adalah salah satu dari

laporan keuangan pemerintah daerah, dimana

laporan ini sangat berguna bagi pengguna laporan

keuangan untuk memperoleh gambaran tentang

mutasi kas akibat dari aktivitas yang dilakukan

oleh pemerintah daerah. Aktivitas pemerintah

daerah yang dimaksud adalah aktivitas operasi,

aktivitas investasi aset non-keuangan, aktivitas

pembiayaan dan aktivitas non-anggaran terhadap

kondisi keuangan pemerintah daerah. Pengguna

laporan atau pembaca laporan keuangan melalui

Page 2: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

86

informasi dalam Laporan Arus Kas dapat menilai

kinerja finansial pemerintah daerah selama

periode tersebut dan dapat menggunakannya

untuk memprediksi kondisi keuangan di masa

yang akan datang. Laporan Arus Kas merupakan

penghubung mata rantai dari rekening riil yang

dicerminkan dalam laporan Neraca dengan

rekening nominal dalam Laporan Realisasi

Anggaran (LRA).

Dalam Laporan Arus Kas ini

digambarkan perubahan kas terkait dengan sumber

penambahan kas dan penggunaannya. Semen

tara neraca hanyalah merupakan potret atau

gambar dari posisi aset, kewajiban dan ekuitas

dana yang dimiliki pemerintah daerah pada

tanggal laporan saja, sedangkan LRA lebih

menunjukkan tingkat kepatuhan anggaran, tetapi

tidak secara spesifik menginformasikan aktivitas

pemerintah daerah. Oleh karena itu, untuk

melengkapi informasi Neraca dan Laporan

Realisasi Anggaran agar dapat lebih berguna bagi

pengguna laporan keuangan dalam memahami

dan menilai kinerja keuangan pemerintah daerah,

maka sangat diperlukan Laporan Arus Kas.

Berbagai penelitian yang telah dilakukan

dan diterbitkan dalam berbagai jurnal akuntansi,

banyak yang membahas tentang atau terkait

dengan Neraca dan Laporan Realisasi Anggaran

serta analisis-analisis terkait dengan komponen-

komponen yang ada didalamnya.

Berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan di atas, maka diteliti dan

dianalisis lebih jauh tentang Laporan Arus Kas

di pemerintah daerah khususnya di Pemerintah

Daerah Kota Madiun dengan judul penelitian

“Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah

(Studi Empiris di Pemerintah Kota Madiun)”.

2.Tinjauan Pustaka

2.1.Keuangan Daerah

Keuangan daerah adalah semua hak dan

kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan

uang termasuk di dalamnya segala bentuk

kekayaan yang berhubungan dengan hak dan

kewajiban daerah tersebut, dalam kerangka

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Pasal

1 ayat 5 PP No. 58 Tahun 2005).

Sesuai dengan Permendagri No.32 tahun

2011 Keuangan daerah adalah semua hak dan

kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, serta

segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa

barang yang dapat dijadikan milik daerah

berhubungan dengan pelaksanaan hak dan

kewajiban tersebut.

2.2.Laporan Keuangan Daerah

Laporan keuangan daerah merupakan

informasi yang memuat data berbagai elemen

struktur kekayaan dan struktur finansial yang

merupakan pencerminan hasil aktivitas tertentu.

Istilah “Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”

meliputi semua laporan dan berbagai

penjelasannya yang mengakui laporannya tersebut

akan diakui sebagai bagian dari laporan

keuangan (Mardiasmo, 2012).

2.3.Jenis-Jenis Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

Jenis laporan keuangan yang harus dibuat oleh

pemerintah daerah tidak jauh berbeda dengan

laporan keuangan di sektor swasta. Adapun jenis

Page 3: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

87

laporan keuangan yang harus dibuat meliputi:

1. Neraca

2. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)

3. Laporan Arus Kas (LAK)

4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

2.4.Komponen Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah

1. Elemen Neraca

Elemen yang ada di dalam neraca pada pemerintah

daerah terdiri dari aset, kewajiban dan ekuitas

dana.

1. Aset

Aset diklasifikasikan menjadi empat jenis,

yaitu: Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang,

Aset Tetap, Dana Cadangan, Aset Lainnya

2. Kewajiban

Kewajiban pemerintah daerah diklasifikasikan

menjadi dua, yaitu : Kewajiban Jangka Pendek

dan Kewajiban Jangka Panjang

3. Ekuitas Dana

Ekuitas dana terbagi dalam tiga klasifikasi,

yaitu: Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana

Investasi, Ekuitas Dana Cadangan

2. Elemen Laporan Realisasi Anggaran

Elemen atau unsur yang ada dalam

Laporan Realisasi Anggaran terdiri dari, yaitu:

1) Pendapatan

Terdiri dari tiga komponen, yaitu Pendapatan

Asli Daerah, Pendapatan Transfer dan Lain-

lain Pendapatan yang Sah

2) Belanja

Diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu Belanja

Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak

Terduga.

3) Transfer

4) Surplus/Desfisit

5) Pembiayaan Dikategorikan menjadi dua, yaitu

Penerimaan Pembiayaan dan Pengeluaran

Pembiayaan

6) SiLPA/SiKPA

Sisa Lebih / Kurang Pembiayaan

Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih

lebih / kurang antara realisasi penerimaan

dan pengeluaran daerah selama periode

anggaran. SiLPA/SiKPA dapat dihitung dari

nilai pada pos Surplus/Defisit ditambah

dengan pos Pembiayaan Neto.

3. Elemen Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas dibagi dalam

empat aktivitas utama, yaitu: Arus Kas Dari

Aktivitas Operasi, Arus Kas Dari Aktivitas

Investasi, Arus Kas Dari Aktivitas Pembiayaan,

rus Kas Dari Aktivitas Nonanggaran.

4. Elemen Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas Laporan Keuangan

merupakan bentuk dari pengungkapan

(disclosure) oleh pemerintah daerah. Seberapa

luas pengungkapan informasi tersebut sangat

tergantung pada kemauan politik (political will)

pemerintah daerah.

2.5. Analisis Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah

1) Analisis Aset

Aset pemerintah daerah merupakan bagian

dari neraca pemerintah daerah. Informasi aset

dalam laporan neraca menggambarkan kondisi

kekayaan ekonomik yang dimiliki pemerintah

daerah. Analisis aset pemerintah daerah

dilakukan untuk mengetahui secara lebih dalam

tentang kekayaan dan potensi ekonomi pemerintah

Page 4: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

88

daerah sehingga dari informasi tersebut

masyarakat dapat menilai berbagai hal, misalnya

seberapa menarik melakukan investasi di

wilayah tersebut terkait dengan keamanan

berinvestasi serta potensi keuntungan yang

didapat, seberapa nyaman tinggal di daerah

tersebut terkait dengan kelengkapan sarana dan

prasarana publik, seberapa besar potensi

kerjasama kemitraan dengan pemerintah daerah,

dan sebagainya.

2) Analisis Kewajiban dan Ekuitas Dana

Analisis kewajiban atau utang sangat

penting bagi calon pemberi pinjaman (kreditor)

dalam membuat keputusan kreditnya. Bagi

kreditor, mereka sangat memperhitungkan resiko

kredit yang akan diberikan terkait dengan

kemampuan pemerintah daerah dalam

mengembalikan pokok pinjaman beserta

bunganya tepat waktu. Selain itu, bagi manajemen

pemerintah daerah, analisis utang penting untuk

mengetahui beban utang, kesinambungan fiskal,

dan kesehatan keuangan pemerintah daerah. Bagi

masyarakat, informasi utang dalam neraca

bermanfaat untuk mengetahui rasio utang per

kapita atau beban utang per kapita.

Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan,

ekuitas dana didefinisikan sebagai kekayaan

bersih pemerintah yang merupakan

selisih antara aset dan kewajiban pemerintah.

Ekuitas dana dapat juga dipahami sebagai hak

residual pemerintah atas aktiva pemerintah setelah

dikurangi semua kewajiban. Ekuitas dana

diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: Ekuitas

Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi dan Ekuitas

Dana Cadangan

3) Analisis Pendapatan

Analisis pendapatan selalu terkait dengan

LRA, dimana dalam LRA memberikan informasi

yang sangat bermanfaat untuk menilai kinerja

keuangan daerah. LRA merupakan jenis laporan

keuangan daerah yang paling dahulu dihasilkan

sebelum Neraca dan Laporan Arus Kas. Anggaran

memiliki peran penting sebagai alat stabilisasi,

distribusi, alokasi sumber daya publik,

perencanaan dan pengendalian organisasi serta

penilaian kinerja. Berdasarkan LRA tersebut,

maka dibuat analisis pendapatan. Melalui

Laporan Realisasi Anggaran, dapat dilakukan

analisis pendapatan daerah dengan cara:

Analisis varians (selisih) anggaran pendapatan,

Menghitung pertumbuhan pendapatan daerah,

Menghitung rasio keuangan, dan Menilai potensi

penerimaan daerah yang masih dapat

dioptimalkan.

4) Analisis Belanja

Belanja dalam LRA merupakan komponen

penting yang mengundang perhatian publik. Hal

itu disebabkan masyarakat sebagai pemberi dana

publik (public fund) melalui pajak daerah yang

mereka bayarkan berkepentingan untuk

mengetahui apakah dana tersebut telah digunakan

dengan semestinya, efisien, efektif dan

berorientasi pada kepentingan publik. Belanja

daerah tersebut juga mencerminkan kebijakan

pemerintah daerah dan arah pembangunan daerah.

Karena sifat belanja yang relatif mudah dilakukan

dan rentan akan terjadinya inefisiensi dan

kebocoran, maka perencanaan, pengendalian dan

pengawasan terhadap belanja sangat penting

dilakukan. Selain itu, setelah dibelanjakan dan

Page 5: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

89

dilaporkan dalam LRA, analisis terhadap belanja

mutlak dilakukan untuk dijadikan dasar evaluasi,

koreksi dan perbaikan ke depan.

5) Analisis Pembiayaan

Informasi yang terkandung dalam LRA

khususnya komponen pembiayaan mencerminkan

keputusan pembiayaan (financing decision) yang

dilakukan oleh pemerintah daerah. Bagi pengguna

laporan keuangan pemerintah daerah, informasi

pembiayaan penting untuk menilai apakah

keputusan pembiayaan yang dilakukan pemerintah

daerah sudah tepat. Struktur pembiayaan tersebut

juga menggambarkan rentan tidaknya keuangan

daerah yang pada akhirnya berpengaruh pada

tingkat resiko daerah.

2.6.Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas sangat berguna bagi

pengguna laporan keuangan pemerintah daerah

untuk menilai dan memperoleh gambaran tentang

mutasi kas dari saldo awal ke saldo akhir dalam

periode laporan, dimana laporan ini

menghubungkan antara rekening riil di neraca dan

rekening nominal di LRA. Berbeda dengan sektor

bisnis, sektor publik (pemerintah) tidak bertujuan

mengejar laba tetapi memberikan pelayanan

publik (public service). Kinerja pemerintah daerah

tidak diukur dengan kemampuannya

menghasilkan laba tetapi dari kualitas pelayanan

publik yang disediakan dan untuk menghasilkan

pelayanan publik yang berkualitas tentunya

diperlukan dana untuk membiayainya. Sumber

dan penggunaan dana publik tersebut

digambarkan dalam LRA. Laporan Arus Kas akan

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya surplus

atau defisit anggaran.

2. Untuk memprediksi kemampuan fiskal

pemerintah daerah di masa yang akan datang.

3. Untuk memprediksi kesinambungan fiskal

pemerintah daerah dalam pemberian

pelayanan publik.

2.7.Komponen Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas diklasifikasikan

dalam empat komponen aktivitas, yaitu:

1. Aktivitas operasi

2. Aktivitas investasi

3. Aktivitas pendanaan

4. Aktivitas nonanggaran

Masing-masing aktivita dilaporkan arus

masuk dan arus keluar sehingga diperoleh

informasi tentang arus kas bersih dari tiap

aktivitas. Arus kas bersih dari keempat aktivitas

kemudian dijumlahkan sehingga diketahui

kenaikan atau penurunan kas bersih selama satu

periode akuntansi. Saldo akhir kas yang

dilaporkan di Laporan Arus Kas diperoleh dari

penjumlahan saldo awal kas yang diperoleh dari

data neraca awal periode ditambah dengan

kenaikan atau penurunan kas selama satu periode

akuntansi tersebut. Saldo akhir kas di Laporan

Arus Kas akan sama dengan saldo kas yang

dilaporkan di Neraca akhir periode.

2.8.Hubungan Neraca, Laporan Realisasi

Anggaran dan Laporan Arus Kas

Hubungan antara Neraca, Laporan Realisasi

Anggaran dan Laporan Arus Kas dapat

digambarkan dibawah ini (Mahmudi, 2007):

Page 6: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

90

Anggaran dan Laporan Arus Kas

1. Neraca pada dasarnya merupakan potret sesat

(snap shot) atas posisi aset, kewajiban dan

ekuitas dana pemerintah daerah pada tanggal

laporan. Pos-pos atau akun di dalam neraca ini

disebut akun riil. Laporan keuangan neraca

melaporkan saldo akhir masing- masing pos atau

akun neraca pada tanggal laporan. Perubahan saldo

akhir akun neraca, baik berupa penambahan

maupun pengurangan disebabkan karena adanya

aktivitas pemerintah daerah berupa transaksi

keuangan selama satu periode akuntansi atau

periode anggaran. Aktivitas pemerintah daerah

selama satu periode akuntansi (anggaran)

ditunjukkan dalam Laporan

Realisasi Anggaran (LRA). Pos-pos akun dalam

LRA ini disebut akun / rekening nominal. Disebut

nominal karena sifat akun ini tidak tetap

sebagaimana akun riil, tetapi sementara yang pada

akhirnya akun nominal ini akan ditutup ke akun

riil (neraca). Sementara itu, Laporan Arus Kas

merupakan penambah jelas informasi yang

diberikan oleh LRA yangmana kedua laporan ini

berhubungan dengan neraca.

2. Pendapatan dalam LRA akan dicatat sebagai

arus kas masuk untuk aktivitas operasi pada

Lapoan Arus Kas, sedangkan belanja operasi,

pengeluaran transfer dan belanja tidak terduga

akan dicatat sebagai arus kas keluar aktivitas

operasi.

3. Pengeluaran pemerintah daerah untuk belanja

modal yang dilaporkan dalam LRA akan dicatat

sebagai arus keluar kas untuk aktivitas investasi

aset nonkeuangan pada Laporan Arus Kas,

sedangkan hasil yang didapat dari penjualan aset

modal akan dicatat sebagai arus kas masuk

aktivitas investasi.

4. Pada dasarnya seluruh pendapatan

pemerintah daerah yang dilaporkan dalam

LRA akan menambah ekuitas dana, sebaliknya

belanja yang dilakukan akan mengurangi ekuitas

dana. Tetapi belanja di LRA dibedakan menjadi

dua, yaitu belanja operasi dan belanja modal

(catatan: transfer dan belanja tidak terduga

merupakan bagian dari belanja operasi). Dalam

hal ini hanya belanja operasi saja yang akan

mengurangi ekuitas dana, sedangkan belanja

modal justru sebaliknya akan menambah aset,

Page 7: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

91

yaitu aset tetap atau aset lainnya. Hal ini karena

LRA mencatat sekaligus antara belanja operasi

yang manfaatnya habis dikonsumsi untuk satu

tahun dan belanja modal yang manfaatnya

jangka panjang atau lebih dari satu tahun. Hal

inilah yang membedakan antara LRA dengan

Laporan Laba Rugi pada organisasi bisnis.

Laporan laba rugi hanya mencatat pendapatan

yang diterima selama satu periode akuntansi

dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

periode yang sama. Sementara itu pengeluaran

modal tidak dicatat dalam Laporan Laba Rugi

tetapi diakui dalam neraca. Dengan demikian

Surplus/Defisit pada LRA pemerintah daerah

tidak dapat diartikan sama persis dengan

Laba/Rugi pada Laporan Laba Rugi perusahaan.

Jika perusahaan rugi, maka berarti telah terjadi

masalah keuangan perusahaan yang dapat

menggerogoti modal yang pada akhirnya bisa

mengakibatkan kebangkrutan dan likuidasi

Tetapi jika pemerintah daerah defisit, maka hal

itu tidak berarti pemerintah daerah yang

“bangkrut” tersebut harus dilikuidasi. Defisit

anggaran dalam kenyataannya masih dapat ditutup

dengan atau dari pos pembiayaan. Defisit atau

surplus dalam anggaran pemerintah daerah lebih

merupakan faktor kebijakan anggaran yang

diambil daerah yang sifatnya relatif dapat

diprediksi, terencana dan terkendali. Namun,

dalam hal ini terdapat kesamaan yaitu rekening

Surplus/Defisit pada akhir periode akan ditutup ke

rekening ekuitas dana, dan rekening Laba-Rugi

juga akan ditutup ke rekening modal (ekuitas).

5. Surplus/Defisit anggaran akan dialokasikan

dalam pos pembiayaan. Apabila terjadi surplus,

maka kelebihan dana tersebut akan dialokasikan

pada pos pengeluaran pembiayaan yang digunakan

untuk pembentukan dana cadangan, penyertaan

modal, pengembalian utang jangka panjang, atau

pemberian pinjaman daerah. Sebaliknya jika

terjadi Defisit, maka untuk menutup kekurangan

dana tersebut akan diambilkan dari pos

pembiayaan, yaitu dari penggunaan SiLPA,

penggunaan dana cadangan, penjualan aset

daerah yang dipisahkan, pengadaan pinjaman dan

penagihan piutang daerah. Selisih antara

penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran

pembiayaan merupakan pembiayaan neto yang

menunjukkan jumlah bersih pembiayaan.

Penjumlahan Surplus/Defisit anggaran dengan

pembiayaan neto akan menghasilkan

SiLPA/SiKPA. Jika dianalogikan dengan Laporan

Laba-Rugi, maka SiLPA/SiKPA mirip dengan

Laba/Rugi bersih. SiLPA yang terjadi akan

mempengaruhi neraca yaitu menambah ekuitas

dana lancar, sedangkan apabila terjadi SiKPA

maka akan mengurangi ekuitas dana lancar.

6. Pos pembiayaan pada LRA memiliki

keterkaitan dengan Laporan Arus Kas. Penerimaan

pembiayaan pada LRA akan dicatat sebagai arus

kas masuk untuk aktivitas pembiayaan pada

Laporan Arus Kas, sedangkan pengeluaran

pembiayaan dicatat sebagai arus keluar kas.

Dengan demikian saldo pembiayaan neto akan

sama dengan saldo arus kas bersih dari

aktivitas pembiayaan.

7. Saldo kas akhir dalam Laporan Arus Kas

merupakan hasil penjumlahan dari saldo kas awal

periode ditambah dengan kenaikan atau

penurunan kas dari aktivitas operasi, investasi,

Page 8: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

92

pembiayaan dan nonanggaran selama satu

periode akuntansi. Saldo kas akhir pada

Laporan Arus Kas akan sama dengan saldo kas

dan setara kas di laporan neraca akhir.

2.9.Analisis Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupakan informasi

keuangan yang sangat penting baik bagi

manajemen pengguna laporan eksternal, misalnya

investor, kreditor, donor dan masyarakat. Berbeda

dengan laporan keuangan neraca dan Laporan

Realisasi Anggaran yang masih memungkinkan

dilakukan manipulasi laporan misalnya dalam

bentuk windows dressing, Laporan Arus Kas

relatif sulit dimanipulasi. Laporan Arus Kas

tersebut mencerminkan kondisi obyektif kas,

perubahan selama satu periode, arus masuk dan

keluar kas yang sangat jelas yang dapat diuji

kebenarannya dengan melihat neraca dan Laporan

Realisasi Anggaran.

Dalam membaca dan memahami Laporan

Arus Kas, fokus perhatian hendaknya tidak

ditujukan pada jumlah kenaikan atau penurunan

kas dan setara kas selama satu periode, karena

jumlah arus kas neto saja kurang memberikan

informasi yang bermakna. Yang paling penting

justru adalah informasi dari masing-masing

komponen arus kas secara individual. Terdapat

beberapa teknik atau cara untuk melakukan analisis

Laporan Arus Kas, yaitu:

1. Analisis pertumbuhan arus kas

2. Analisis arus kas untuk setiap komponen,

meliputi:

a. Analisis arus kas dari aktivitas operasi

b. Analisis arus kas dari aktivitas investasi

c. Analisis arus kas dari aktivitas pembiayaan

d. Analisis arus kas dari aktivitas nonanggaran

3. Analisis arus kas bebas

Analisis pertumbuhan arus kas bermanfaat untuk

mengetahui perkembangan atau pertumbuhan kas

dari masing-masing aktivitas selama beberapa

tahun, dan dapat digunakan untuk:

a. Menilai bagus tidaknya fundamental fiskal

pemerintah daerah.

b. Menilai, mengevaluasi dan memproyeksikan

arah kebijakan keuangan daerah.

c. Memperbaiki manajemen arus kas di masa

depan.

Standar untuk pengukuran arus kas dapat

dikategorikan dengan parameter sebagai berikut:

a. Arus kas dari aktivitas operasi yang baik

seharusnya bersaldo positif dan jumlahnya

meningkat dari tahun ke tahun.

b. Arus kas dari aktivitas investasi yang baik

seharusnya bersaldo negatif.

c. Arus kas dari aktivitas pembiayaan

mengindikasikan adanya surplus anggaran.

3.Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian

kuantitatif deskriptif, dimana data yang diperoleh

diwujudkan dalam bentuk angka kemudian

menjelaskan fenomena atau kejadian yang ada.

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah dengan wawancara, yaitu mengajukan

pertanyaan-pertanyaan kepada pihak- pihak yang

mempunyai kompetensi terkait data laporan

keuangan pemerintah daerah yang akan dijadikan

bahan penelitian dan studi pustaka atau studi

literatur, yaitu dengan menggunakan bahan- bahan

yang berkaitan dengan penelitian yang berasal dari

Page 9: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

93

jurnal-jurnal ilmiah, literatur-literatur, internet serta

publikasi-publikasi lain yang layak dijadikan

sumber masukan untuk penelitian.

Teknik analisis data menggunakan

analisis kuantitatif deskriptif, dengan analisis :

1. Analisis arus kas dari aktivitas operasi.

2. Analisis arus kas dari aktivitas investasi.

3. Analisis arus kas dari aktivitas pembiayaan.

4. Analisis pertumbuhan arus kas.

5. Analisis arus kas bebas, dirumuskan :

Adapun kriteria yang ditentukan peneliti

adalah:

1. Pemerintah daerah kota Madiun sebagai

obyek penelitian.

2. Data yang dipakai adalah Laporan Neraca,

Laporan Realisasi Anggaran yang telah diaudit

oleh BPK dan Laporan Arus Kas periode tahun

2012-2016. Sumber data diperoleh dari LKPD

tahun 2012 - 2016 yang didapat dari kantor

Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah kota Madiun.

3.1.Alur Penelitian

Adapun skema pemikiran dalam penelitian ini

adalah

4.Hasil Penelitian dan Bahasan

Berdasarkan data-data yang didapat dalam

penelitian ini, yaitu data Laporan Arus Kas Kota

Madiun tahun 2012 – 2016, dapat diringkas

sebagai berikut :

1. Analisis Arus Kas Aktivitas Operasi

Arus kas operasi yang baik adalah arus kas

yang bersaldo positif dan mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Dari data di

atas dapat dilihat bahwa arus kas bersih dari

aktivitas operasi bersaldo positif dari tahun

2012-2016. Walaupun di tahun 2016

mengalami penurunan, namun secara

keseluruhan hal ini mengindikasikan bahwa

kinerja keuangan pemerintah kota Madiun

adalah baik. Arus kas positif dapat digunakan

oleh pemerintah daerah sebagai sumber

pembiayaan daerah dalam rangka

mengembalikan pinjaman jangka pendek,

menambah investasi daerah atau memberikan

subsidi kepada masyarakat.

2. Analisis Arus Kas Aktivitas Investasi

Arus kas dari aktivitas investasi yang baik

adalah bersaldo negatif, dimana hal ini

menunjukkan adanya pengeluaran kas untuk

belanja modal yang lebih besar dibanding

penerimaan kas dari penjualan aset tetap. Dari

data di atas dapat dilihat bahwa saldo kas

bersih dari aktivitas investasi bersaldo negatif,

sehingga ini menunjukkan adanya

pertumbuhan aset yang positif yang berarti di

Page 10: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

94

pemerintah kota Madiun terjadi pembangunan

fisik berupa pembangunan infrastruktur,

seperti perbaikan jalan, irigasi, dan jaringan.

Selain itu juga digunakan untuk belanja tanah,

mesin dan peralatan, serta gedung.

3. Analisis Arus Kas Aktivitas Pembiayaan

Arus kas dari aktivitas pembiayaan

berfluktuasi dari tahun 2012-2106. Tahun

2012 dan 2015 bersaldo negatif, sedang tahun

2013, 2014 dan 2016 bersaldo positif. Arus

kas bersaldo negatif menunjukkan bahwa

terjadi surplus anggaran, sehingga kelebihan

dana tersebut dapat digunakan untuk

pengeluaran pembiayaan berupa penyertaan

modal dan pembayaran hutang pokok. Arus

kas bersaldo positif menunjukkan bahwa di

pemerintah kota Madiun pembiayaan

penerimaan daerah lebih besar, yaitu berupa

penerimaan kembali pinjaman dibanding

dengan pengeluaran pembiayaan.

4. Analisis Pertumbuhan Arus Kas

a. Arus Kas Operasi

2013 = 0,22%

2014 =

=31,17 % 2015 =

= 1,77 % 2016 =

=-23,63 %

b. Arus Kas Investasi

2013 = = 29,13%

2014 =

= 13,69 % 2015 =

= -9,3 % 2016 =

= 35,17 %

c. Arus Kas Pembiayaan

2013 =

= 99,95% 2014 = = -36,21 % 2015 =

= -195456,24 % 2016 =

= 99,97 %

Dari perhitungan di atas dapat dibuat

ringkasan dalam tabel di bawah.

Pertumbuhan Arus Kas Kota Madiun Tahun 2012 – 2016

Pertumbuhan arus kas operasi tahun

2013-2014 mengalami kenaikan dari

Rp450.385.266,47 menjadi Rp65.144.683.

687,38 atau naik dari 0,22% menjadi 31,17%.

Hal ini mengindikasikan pemerintah daerah

Page 11: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

95

kota Madiun memiliki kinerja keuangan yang

baik, dan dengan pertumbuhan arus kas

operasi positif berarti pemerintah daerah

mempunyai kemandirian dana dari tahun ke

tahun. Namun di tahun 2014-2016 justru

pertumbuhan arus kas mengalami penurunan,

yaitu dari 31,17% di tahun 2014 menurun di

tahun 2015 menjadi 1,77% dan di tahun 2016

menjadi -23,63%, hal ini mengindikasikan

diperlukannya suntikan dana dari luar yang

diperlukan untuk menjaga kesinambungan

operasi pemerintah daerah. Namun kalau

dilihat dari rata-rata arus kas dari tahun 2013-

2016 menunjukkan arus kas yang positif,

sehingga hal ini menunjukkan bahwa

pemerintah daerah kota Madiun memiliki

kinerja keuangan yang baik.

Pertumbuhan arus kas investasi dari

tahun 2013 – 2015 mengalami penurunan dari

tahun 2013 sebesar 29,13% menjadi 13,69%

di tahun 2014 dan di tahun 2015 sebesar -

9,34%. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi

pengurangan terhadap belanja modal, seperti

pembangunan infrastruktur jalan, jembatan

dan irigasi. Namun di tahun 2016 terjadi

peningkatan yang cukup tajam sebesar

35,14% yang berarti telah terjadi peningkatan

belanja modal dalam bentuk pembangunan

gedung dan bangunan, peralatan dan mesin,

jalan, jembatan dan jaringan, belanja aset

tetap lainnya dan aset lainnya. Namun dilihat

dari rata-rata pertumbuhan cukup baik, yaitu

sebesar 17,5%.

Pertumbuhan arus kas pembiayaan dari

tahun 2013-2015 mengalami penurunan yang

sangat tajam, yaitu dari 99,95% di tahun 2013

menjadi -36,21% di tahun 2014 dan turun lagi

menjadi -195465,24%. Hal ini bisa

diindikasikan bahwa di tahun 2013-2014 tidak

ada pengeluaran terkait dengan penyertaan

modal, pembayaran pokok pinjaman dan

obligasi, dan transfer ke dana cadangan.

5. Analisis Arus Kas Bebas

Perhitungan Arus Kas Bebas

Pada prinsipnya semakin besar arus kas bebas,

maka hal itu semakin baik bagi organisasi. Dari

tabel di atas, arus kas bebas yang ada di

pemerintah kota Madiun cukup besar, sehingga

dapat diindikasikan bahwa kinerja keuangannya

baik. Arus kas bebas mengalami penurunan dari

tahun 2012-2013 sebesar Rp.42.295.029.628,00

atau 59,43%, ke tahun 2014 mengalami kenaikan

sebesar Rp.43.722.062.933,85 atau 151,43%, ke

tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar

Rp.24.121.630.246,35 atau 33,23% dan ke tahun

2016 mengalami penurunan sebesar

Rp.63.391.278.706,16 atau 65,54%.

5. Simpuan dan Saran

5.1.Simpulan

Kesimpulan yang bisa dibuat berdasarkan

data dan pembahasan sebelumnya adalah :

1. Arus kas dari aktivitas operasi bersaldo positif

dan secara konsisten mengalami kenaikan dari

tahun 2012-2015, walaupun di tahun 2016

Page 12: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

aaddbbiiss JJuurrnnaall AAddmmiinniissttrraassii ddaann BBiissnniiss, Volume : 11, Nomor : 1, Juli 2017, ISSN 1978-726X

96

mengalami penurunan namun masih bersaldo

positif. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa

kinerja pemerintah baik. Pertumbuhan arus

kas dari tahun 2013-2015 juga bersaldo positif

yang mengindikasikan tidak adanya kesulitan

keuangan pemerintah daerah, walaupun di

tahun 2016 pertumbuhannya negatif.

2. Arus kas dari aktivitas investasi bersaldo

negatif dari tahun 2012-2016, dimana hal ini

menunjukkan kinerja keuangan pemerintah

yang baik, dan juga adanya pengeluaran kas

untuk belanja modal lebih besar dari

penerimaan kas dari penjualan aset tetap. Arus

kas negatif ini menunjukkan adanya

pembangunan fisik atau belanja modal berupa

gedung dan bangunan, peralatan dan mesin,

pembangunan jalan, jembatan dan jaringan,

serta penambahan aset lainnya. Terjadi

pertumbuhan arus kas positif dari tahun 2012-

206, walaupun di tahun 2015 mengalami

pertumbuhan yang negatif.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan /

pembiayaan di tahun 2012 dan 2015 bersaldo

negatif, hal ini menunjukkan terjadinya

surplus dana sehingga bisa dimanfaatkan

untuk penyertaan modal di Bank Jatim.

Sedangkan di tahun 2013, 2014, 2016

bersaldo positif, dimana hal ini disebabkan

tidak adanya penggunaan kas untuk

penyertaan ataupun investasi lainnya.

4. Hasil perhitungan arus kas bebas

menunjukkan saldo positif dari tahun 2012-

2015, dimana hal ini mengindikasikan bahwa

pemerintah daerah mempunyai kelebihan kas

(surplus) yang dapat digunakan untuk

menambah dana cadangan, melunasi hutang

daerah atau melakukan investasi dalam bentuk

penyertaan modal. Sedangkan di tahun 2016

bersaldo negatif, dimana ini menunjukkan

perlunya suntikan dana segar untuk

menjalankan organisasi pemerintah daerah.

5.2.Saran

Beberapa saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya pemerintah daerah menambah

investasi berupa penyertaan modal di

beberapa institusi seperti Bank Jatim dan

BUMD yang sudah berjalan, sehingga hasil

yang diperoleh bisa menambah PAD.

2. Sebaiknya dikoreksi pembuatan Laporan Arus

Kas tahun 2016, sebab terdapat penurunan kas

bersih yang cukup besar dari tahun-tahun

sebelumnya yang selalu mengalami kenaikan

kas bersihnya.

3. DPRD sebaiknya juga ikut mengawasi dan

mencermati laporan arus kas yang telah dibuat

oleh pemerintah daerah, sehingga juga bisa

kontrol terhadap pergerakan kas dari awal

tahun sampai dengan akhir tahun, dan juga

sebagai kontrol manajemen kas di pemerintah

daerah.

6. Daftar Rujukan

Mahmudi. 2010. Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Panduan bagi Eksekutif, DPRD dan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial dan Politik. Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN: 128-130.

Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andhi.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Page 13: ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PEMERINTAH DAERAH …

Pandowo, Analisis Laporan Arus Kas Pemerintah Daerah, Hal :85-96

97