162
ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY CISARUA BOGOR Oleh HENDRA KUSUMAH H24097054 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT

PADA PT. CIMORY CISARUA BOGOR

Oleh

HENDRA KUSUMAH

H24097054

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 2: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT

PT. CIMORY CISARUA BOGOR

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

HENDRA KUSUMAH

H24097054

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012

Page 3: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

Judul : Analisis Optimasi Produksi Yoghurt pada PT. Cimory

Cisarua Bogor

Nama : Hendra Kusumah

NIM : H24097054

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing, DEA

NIP 195506261980031002

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr.Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

NIP 196101231986011002

Tanggal Lulus:

Page 4: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

RINGKASAN

HENDRA KUSUMAH. H24097054. Optimasi Produksi Susu Yoghurt pada PT

Cimory Cisarua Bogor. Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS.

PT. Cimory adalah salah satu perusahaan yang menghasilkan produk olahan

susu sapi, yaitu Fresh Milk, Yogurt dan Frozen Food. Selain berproduksi, Cimory

memiliki resto yang selalu dipadati oleh pengunjung. Pada akhir pekan, khususnya

Sabtu dan Minggu Cimori dapat menarik dua (2) ribu konsumen untuk berkunjung

dan menikmati sajian khas yaitu yoghurt dengan berbagai citarasa.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) menentukan kombinasi produk optimal; (2)

mengkaji keuntungan maksimal yang didapat dari produksi optimal; (3) menentukan

alokasi sumber daya untuk mencapai titik optimum produksi; (4) menganalisis

perubahan pada kondisi optimum, jika terjadi perubahan parameter model produksi.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder

yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer diperoleh melalui pengamatan

langsung dan wawancara, sedangkan data sekunder berasal dari bahan pustaka,

artikel, jurnal, data internal perusahaan dan hasil penelitian terdahulu. Pengolahan

data kualitatif dilakukan secara deskriptif dan data kuantitatif dengan software

LINDO (Linier Interactive and Discrete Optimizer) untuk memperoleh tingkat

produksi dan penggunaan sumber daya optimal.

Hasil penelitian ini adalah kondisi sumber daya yang digunakan baik bahan

baku susu segar maupun bahan penolong masih berlebih (surplus). Yoghurt drink

hasil optimal menunjukan bahwa jumlah produk yang ada pada kondisi aktual masih

berlebih, berbanding terbalik dengan produk yoghurt stirred yang jumlahnya kurang

dari kombinasi produk optimal. Dalam kombinasi ini, produk dengan potensi

mencapai keuntungan optimal adalah susu yoghurt stirred. Keuntungan aktual

perusahaan selama bulan yang diuji (tahun 2010) Rp 2.356.998.626 dan keuntungan

perusahaan pada kondisi optimum setelah diolah oleh software Lindo adalah

Rp2.978.937.000, yang artinya perusahaan masih dapat menerima keuntungan

tambahan Rp621.938.374.

Untuk menguji solusi optimal awal dilakukan dengan dua (2) skenario, yaitu

peningkatan biaya bahan baku susu segar dari Rp.3.900 menjadi Rp.4.300 dan

pengurangan TKL untuk bagian pengemasan yoghurt stirred. Dari kedua skenario,

solusi optimal didapatkan nilai keuntungan terbesar pada skenario dua (2) dengan

keuntungan total Rp3.367.956.000 dan keuntungan terbesar kedua pada solusi

optimum Rp2.978.937.000, serta keuntungan terbesar ketiga pada skenario satu (1)

Rp2.830.538.000.

Page 5: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 18 September 1987. Penulis

merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Dedi Kusnadi dan Ibu

Isdayanti.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di Sekolah dasar Negeri (SDN) Sasana

Wiyata 1 Bogor pada Tahun 2000. Setelah menyelesaikan pendidikan SDN,

melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bogor dan

menyelesaikan pendidikannya pada tahun 2003. Pada Tahun tahun 2006 penulis

berhasil menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 5

Bogor.

Setelah menyelesaikan pendidikan menengah atas, melanjutkan sekolah di

Program Diploma Institut Pertanian Bogor (IPB) Jurusan Perencanaan dan

Pengendalian Produksi (PPMJ) dan pada tahun 2009 penulis dapat menyelesaikan

kuliahnya di Program PPMJ, selanjutnya melanjutkan kuliah di Program Sarjana Ahli

Jenis Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen (FEM) IPB dan Lulus

pada Tahun 2012.

iii

Page 6: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan Skripsi berjudul “Analisis Optimasi Perencanaan Produksi

Yoghurt Pada PT. Cimory Cisarua Bogor”

Yang merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Sarjana Alih Jenis, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen

(FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB).

Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan Skripsi ini, maka

diharapkan kritik dan saran agar Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-

pihak lain yang memerlukannya.

.

Bogor, April 2012

Penulis

iv

Page 7: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis banyak dibantu dan dibimbing oleh

berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Prof.Dr.Ir.H.MusaHubeis,MS,Dipl.Ing,DEA. selaku dosen pembimbing yang

bersedia membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan Skripsi

ini.

2. Nurhadi,STP,MM dan Alim Setiawan S,STP,MSi sebagai penguji yang banyak

memberikan masukan kepada Penulis.

3. Seluruh dosen pengajar pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi

Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB).

4. Keluarga tercinta di rumah yang telah memberikan banyak bantuan materil dan

non materil dalam penyusunan Skripsi ini.

5. Mr. Donny yang telah memberi kesempatan bagi penulis untuk dapat

melakukan penelitian.

6. Bapak Deni yang telah bersedia memberikan masukan kepada penulis.

7. Bapak Ochin selaku pegawai PT. Cimory yang banyak memberikan masukan

dan pengetahuan kepada penulis.

8. Iwan Irawan yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan.

9. Erwin Hakim, Aulia Miftah, M. Putra, dan semua temen yang ada di FEM IPB

yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Skripsi ini, semoga amal

ibadahnya diterima oleh Allah SWT.

Akhir kata semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak

lain yang memerlukannya

v

Page 8: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ iii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2. Perumusan Masalah……………………………. ............................ 3

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3

1.4. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................... 4

II . TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

2.1. Susu Segar ........................................................................................... 6

2.1.1 Susu Homogenisasi .................................................................... 6

2.1.2 Susu Pasteurusasi ..................................................................... 6

2.1.3 Susu UHT ................................................................................ 7

2.1.4 Susu Kental …………………………………………….. .......... 7

2.1.5 Susu Bubuk……………………………………………... .......... 8

2.1.6 Susu Yoghurt…………………………………………… ........... 8

2.2 Standar Susu Segar ................................................................................ 9

2.3 Pengertian Perencanaan Produksi……………………………… ......... 10

2.4 Optimasi ………………………………………………………. ........... 10

2.5 Program Linear…………………………………………………. .......... 11

2.5.1 Bentuk Umum Model LP……………………………….. .......... 12

2.5.2 Teori Dualitas …………………………………………... ......... 14

2.5.3 Analisis Pasca Optimal…………………………………............ 16

2.6 Lindo ………………………………………………………….. ........... 17

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan……………………………............ 17

III. METODE PENELITIAN ........................................................................... 20

vi

Page 9: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................. 20

3.2. Lokasi danWaktu Penelitian .................................................................. 21

3.3 Pengumpulan Data................................................................................. 22

3.4. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 24

4.1. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 24

4.1.1 Sejarah Prusahaan…………………………………...... ............. 24

4.1.2 Struktur Organisasi…………………………………… .............. 25

4.2.3 Ketenaga Kerjaan ………………………………………. .......... 28

4.2. Supply Chain Management …………………………….. ..................... 29

4.2.1 Aliran Produk…………………………………………… .......... 29

4.2.2 Aliran Informasi dan Uang……………………………… ......... 30

4.3. Proses Produksi Susu Yoghurt………………………………… ........... 31

4.4. Perencaan aggregat............................................……………….. ......... 32

4.5. Pemasaran …………………………………………………….............. 34

4.6. Perumusan Model Linear Programming………………………... ......... 35

4.6.1 Penentuan Pengubah Keputusan………………………… .......... 35

4.6.2 Perumusan Fungsi kendala ……………………………… .......... 37

4.7. Analisis Primal ……………………………………………… ............. 50

4.8. Analisis Dual…………………………………………………… .......... 52

4.8.1 Status Penggunaan Bahan Baku Susu Segar…………... ............ 53

4.8.2 Status Penggunaan Bahan Pembantu………………….. ............. 54

4.8.3 Status penggunaan Jam Tenaga kerja Langsung………... .......... 56

4.8.4 Status Penggunaan Jam Kerja Mesin…………………… ........... 58

4.8.5 Status Permintaan Yoghurt Stirred .............................................. 62

4.9. Analisis Sensitivitas ………………………………………… ............. 63

4.9.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan……. .......... 63

4.9.2 Analisis Sensitivitas Nilai Sebelah Kanan Kendala ……. ........... 65

4.10. Analisis Post Optimal……………………………………….. ........... 72

4.10.1 Post Optimal Skenario 1……………………………….. .......... 73

4.10.2 Post Optimal Skenario 2……………………………….... ........ 74

4.11. Implikasi manajerial …………………………………………... ........... 78

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 79

1. Kesimpulan ......................................................................................... 79

2. Saran .................................................................................................. 79

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 81

LAMPIRAN ............................................................................................. 83

vii

Page 10: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

DATAR TABEL

No. Halaman

1. Populasi sapi perah Indonesia ………………………………………. 2

2. Syarat mutu susu segar berdasarkan SNI 01-3141-1998 ……………. 9

3. Skema primal dan dual……………………………………. …………. 15

4. Jenis maksimisasi dan minimisasi dari bentuk standar……......…….... 15

5. Produk olahan PT. Cimori Cisarua Bogor……………………………. 24

6. Anak perusahaan Makro Group ………………………………........... 25

7. Jam kerja karyawan …………………………………………............ 28

8. Kapasitas produksi aktual……………………………………………. 34

9. Pengubah jenis Yoghurt………………………………………………. 35

10. Keuntungan Yoghurt per Cup ………………………………......…... 36

11. Koefisien Susu Segar……………………………………….………… 38

12. Koefisien bahan penolong gula pasir………………………………… 40

13. Koefisien bahan penolong pemanis ……………………………. …… 41

14. Koefisien pewarna alami ……………………………………………. 43

15. Koefisien bakteri ………………………………………………. ….. 45

16. Koefisien jam tenaga kerja langsung………………………………… 47

17. Kombinasi optimum produk Yoghurt………………………….......... 51

18. Status penggunaan bahan baku susu segar……………………...….. 53

19. Status penggunaan bahan pembantu gula pasir……………………... 54

20. Status penggunaan ahan pembantu pemanis ……………………… 55

21. Status penggunaan bahan pembantu pewarna ……………………… 55

22. Status penggunaan bahan pembantu bakteri………………………... 56

23. Status penggunaan jam tenaga kerja langsung………………........... 57

24. Perbandingan jam kerja aktual dan jam kerja optimal……...…… 58

25. Status penggunaan jam kerja mesin pasteurisasi……………........... 59

26. Status Penggunaan jam kerja mesin inkubasi…….…………............ 59

27. Status Penggunaan jam kerja mesin homogenisasi.…………........... 60

28. Status Penggunaan jam kerja mesin mixing……….………………... 61

29. Status penggunaan jam kerja mesin pengemas ……………............ 51

30. Status permintaan bulanan Yoghurt Stirred …………………….…. 62

31. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan…...………. …… 64

32. Kepekaan ketersediaan bahan baku Susu Segar ….……………... 65

33. Kepekaan ketersediaan gula pasir ……………...…………............ 66

34. Kepekaan ketersediaan perasa…………...…………………...…… 67

35. Kepekaan ketersediaan pewarna ………………………………..... 68

36. Kepekaan ketersediaan bakteri ……………………………........... 69

37. Kepekaan ketersediaan jam tenaga kerja………………………... 70

38. Kepekaan ketersediaan produk permintaan………….……............. 71

39. Keuntungan produk Yoghurt Drink dan Stirred Skenario 1............. 73

viii

Page 11: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

40. Kombinasi poduk optimum Skenario 1 …………………........….. 74

41. Perubahan jam kerja mesin kemasan Yoghurt Stirred …………... 75

42. Perubahan jam kerja tenaga kerja langsung ……………................ 75

43. Keuntungan produk Yoghurt Drink dan Stirred Skenario 2 ……... 76

44. Kombinasi produk optimal produk Yoghurt Drink ………............ 77

ix

Page 12: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Konsumsi susu Indonesia dalam liter per kapita ………………… 1

2. Kerangka pemikiran penelitian……………………………………... 21

3. Yoghurt Drink 250 ml………………………………………………. 25

4. Plain Yoghurt 400 ml……………………………………………….. 25

5. Supply Chain Manajemen PT. Cimory……………………..……… 30

6. Proses produksi susu Yoghurt………………………….….……….. 31

x

Page 13: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

LAMPIRAN

No. Halaman

1. Daftar pertanyaan wawancara ………………………………….….. 84

2. Struktur organisasi…………………………………………………. 85

3. Peta proses operasi ……………………………………………..….. 86

4. Kapasitas produksi…………………………………………………. 89

5. Biaya produksi untuk Yoghurt ...........……...……………………… 90

6. Koefisien jam mesin……………………………………………...... 94

7. Analisis lindo optimal………………………………………….….. 98

8. Sensitivitas pada mesin produksi Yoghurt…………………….…... 113

9. Input Lindo skenario 1……………………………………………... 116

10. Input Lindo skenario 2……………………………………………… 132

11. Kombinasi dari skenario 1 dan 2………………………………..….. 147

12. Denah area produksi.………………………………………………... 148

xi

Page 14: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sapi perah merupakan hewan ternak penghasil susu yang sangat dominan

dibandingkan ternak perah lainnya seperti kambing dan kuda, karena susu sapi

termasuk jenis minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat umum di

Indonesia. Sapi perah juga menghasilkan susu dengan keseimbangan nutrisi

sempurna yang tidak dapat digantikan bahan makanan lain, hal ini pun menjadi

sebab mengapa susu sapi menjadi minuman yang digemari oleh masyarakat

Indonesia secara umum. Dari tahun ke tahun konsumsi susu masyarakat

Indonesia terus meningkat seperti yang tergambar pada Gambar 1. Dari tahun

1998-2008 konsumsi terus meningkat. Pada tahun 2010 yang lalu konsumsi

susu perkapita di Indonesia naik hingga mencapai 11,7 liter (Irawan, 2011 ).

(Sumber : Chen, 2009)

Gambar 1. Konsumsi susu Indonesia (dalam liter per kapita )

Kenaikan konsumsi susu harus sebanding dengan kenaikan jumlah sapi

perah yang menjadi sumber utama dari produksi susu, seperti yang terlihat pada

Page 15: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

2

Tabel 1. ini belum sepenuhnya tercapai, karena lebih dari setengah kebutuhan

susu di Indonesia masih mengandalkan impor dari Negara lain seperti yang

disampaikan Wakil Menteri Pertanian, yaitu 40% pasokan susu di Indonesia

masih dipenuhi dari impor, sisanya didapat dari produksi susu lokal. Untuk

tahun 2011, Indonesia diharapkan mampu mencukupi kebutuhan susu hingga

75% dari kebutuhan aktual.

Tabel 1. Populasi sapi perah Indonesia

Tahun

2004 2005 2006 2007 2008 2009

364.062 36.135 369.008 374.067 407.767 486.994

(Sumber : Direktorat Jendral Petenakan, 2009)

Untuk menambah daya konsumsi masyarakat dan daya saing dari produk

susu, ada banyak olahan sangat potensial dalam memberikan cita rasa bagi

konsumen. SK Dirjen Peternakan No. 17 Tahun 1983, dijelaskan jenis-jenis

susu meliputi susu segar, susu murni, susu pasteurisasi dan susu sterilisasi.

Jenis olahan susu yang lain yang juga banyak digemari oleh masyarakat adalah

susu yoghurt. Yoghurt adalah jenis minuman berbahan dasar susu yang diolah

melalui fermentasi bakteri. Secara umum, minuman yoghurt dibuat dari bahan

dasar kacang kedelai dan susu kambing, namun secara mayoritas orang

mengenal minuman ini terbuat dari bahan dasar susu sapi. Pada awalnya,

minuman ini ditemukan secara spontan dikarenakan bakteri liar yang hidup

pada tas kulit kambing yang dibawa oleh bangsa Bulgar, orang Nomadic yang

mulai bermigrasi ke Eropa pada abad ke-2 Masehi. Yoghurt terbentuk dari dua

buah bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan, yaitu bakteri Lactobacillus

Bulgaricus dan Streptococus Thermopillus. Selain dari bakteri tersebut, yogurt

mengandung vitamin B-kompleks, yaitu B1, B2, B3 dan B6, serta asam folat,

asam pantotenat dan biotin.

PT. Cimori adalah salah satu Resto yang menyediakan aneka jenis

makanan terbuat dari susu. Yoghurt adalah salah satu jenis hidangan yang

Page 16: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

3

paling dicari oleh konsumen yang berkunjung. Selain Resto, Cimori memiliki

pabrik pengolalaan susu dan peternakan sapi perah yang dikelola langsung oleh

manajemen. Hal ini dikarenakan untuk menjaga mutu susu yang didapat

beserta mutu olahan susunya.

Pada akhir pekan, khususnya Sabtu dan Minggu Cimory dapat menarik

dua (2) ribu konsumen untuk berkunjung dan menikmati sajian khasnya. Untuk

menjaga kepuasan konsumen, Cimory harus menyediakan produk yang dipesan

oleh konsumen, misal yoghurt dengan berbagai macam rasa yang disajikan,

maka dihitung tingkat optimum jumlah produksi dari jenis yoghurt yang

diproduksi. Tingkat optimum ini berguna untuk mencapai titik maksimum

keuntungan yang akan dicapai perusahaan dalam mengelola sumber daya dan

kegiatan produksi secara efektif.

1.2. Perumusan masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Bagaimana kombinasi produk yoghurt yang optimal ?

2. Berapa keuntungan optimum yang didapatkan Cimory dan berapa selisih

keuntungan optimum dengan keuntungan aktual yang didapatkan ?

3. Bagaimana alokasi sumber daya untuk mencapai titik optimum produksi ?

4. Bagaimana perubahan pada kondisi optimum, jika terjadi perubahan

parameter pada model ?

1.3. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Menentukan kombinasi produk optimal

2. Mengetahui keuntungan maksimal yang didapat Cimory, jika tingkat

produksinya optimal

3. Menentukan alokasi sumber daya untuk mencapai titik optimum produksi

4. Menganalisis perubahan pada kondisi optimum, jika terjadi perubahan pada

parameter model produksi.

Page 17: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

4

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada identifikasi dan analisis faktor-faktor yang

menjadi kendala, peubah dan tujuan, untuk mengoptimalkan produksi yoghurt

yang nantinya dapat memaksimumkan keuntungan perusahaan.

Page 18: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Susu Segar

Menurut Saleh (2011), Susu segar merupakan cairan yang berasal dari

kambing atau sapi yang sehat dan bersih. Susu diperoleh dengan cara

pemerahan yang benar dan kandungan alaminya tidak dikurangi, atau ditambah

sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun. Selain itu, susu segar

yang baik adalah belum mengalami perubahan warna, rasa, kekentalan, bau,

berat jenis, kekentalan, titik beku, titik didih dan tingkat keasamannya.

Warna susu bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis ternak dan

pakannya. Warna susu normal biasanya berkisar dari putih kebiruan hingga

kuning keemasan. Warna putihnya merupakan hasil dispersi cahaya dari

butiran-butiran lemak, protein dan mineral yang ada di dalam susu. Lemak dan

beta karoten yang larut menciptakan warna kuning, sedangkan apabila

kandungan lemak dalam susu diambil, warna biru akan muncul.

Susu terasa sedikit manis dan asin (gurih) disebabkan adanya kandungan

gula laktosa dan garam mineral di dalam susu. Rasa susu sendiri mudah sekali

berubah bila terkena benda-benda tertentu, misalnya makanan ternak penghasil

susu, kerja enzim dalam tubuh ternak, bahkan wadah tempat menampung susu

yang dihasilkan nantinya. Bau susu umumnya sedap, namun juga sangat mudah

berubah bila terkena faktor di atas.

Berat jenis air susu adalah 1,028 kg/l. Penetapan berat jenis susu harus

dilakukan tiga (3) jam setelah susu diperah, sebab berat jenis ini dapat berubah,

dipengaruhi oleh perubahan kondisi lemak susu ataupun gas di dalam susu.

Viskositas susu berkisar antara 1,5-2 cP, yang dipengaruhi oleh bahan padat

susu, lemak dan suhu susu.

Titik beku susu di Indonesia adalah -0,520 °C, sedangkan titik didihnya

adalah 100,16 °C. Titik didih dan titik beku ini akan mengalami perubahan

Page 19: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

6

apabila dilakukan pemalsuan susu dengan penambahan air yang terlalu banyak

karena titik didih dan titik beku air berbeda.

Susu segar mempunyai sifat amfoter, artinya dapat berada di antara sifat

asam dan sifat basa. Secara alami pH susu segar berkisar 6,5–6,7. Bila pH susu

lebih rendah dari 6,5, berarti terdapat kolostrum ataupun aktivitas bakteri

(Saleh, 2011). Jenis-jenis olahan susu adalah: susu homogenisasi, susu

pasteurisasi, susu Ultra High Temperature (UHT), Yogurt, susu kental manis,

susu bubuk.

2.1.1 Susu Homogenisasi

Susu homogen adalah susu yang telah mengalami homogenisasi.

Proses homogenisasi bertujuan untuk menyeragamkan besarnya globula-

globula lemak susu. Apabila setelah proses homogenisasi dilakukan

penyimpanan pada suhu 10-15 oC selama 48 jam, maka tidak terjadi

pemisahan krim pada susu. Di dalam susu yang belum dihomogenisasi,

globula-globula lemak ini besarnya tidak seragam, yaitu 2-10 mikrometer.

Proses homogenisasi terjadi karena adanya tekanan yang tinggi dari

pompa pada alat homogenizer. Susu yang dihomogenisasi selanjutnya

ditampung dalam tangki pemanas (pasteurizer) untuk melewati plate heat

exchanger. Suhu keluaran dari alat ini dapat mencapai suhu 80-85 oC dan

menuju tangki pasteurisasi. Alat untuk menyeragamkan globula-globula

lemak tersebut disebut homogenizer (Herdita, 2010).

2.1.2 Susu Pasteurisasi

Pasteurisasi adalah perlakuan panas yang diberikan pada bahan

baku dengan suhu di bawah titik didih, yaitu pemanasan di bawah 1000C.

Standar pasteurisasi menggunakan suhu 62- 660C selama 30 menit, atau

pada suhu 710C selama 15 detik. Kemudian segera didinginkan sampai

10oC dan diperlakukan secara aseptis lalu disimpan pada suhu maksimum

4,40C. ada beberapa macam cara pasteurisasi, yaitu holder method atau

Low Long Temperature (LTLT) dan High Temperature Short Time

Page 20: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

7

(HTST). Pada metode HTST susu dipanaskan selama 16-15 detik

menggunakan alat pemanas berbentuk lempengan (plate type heat

exchanger) pada suhu 71,7-750C . sedangkan pasteurisasi dengan metode

LTLT, susu dipanaskan pada suhu 650C selama 30 menit (Asmita, 2009).

2.1.3 Susu UHT

Susu UHT merupakan susu yang sangat higienis, karena bebas dari

seluruh mikroba (patogen/penyebab penyakit dan pembusuk), serta spora,

sehingga potensi kerusakan mikrobiologis sangat minimal, bahkan hampir

tidak ada. Kontak panas yang sangat singkat pada proses UHT, yaitu

tidak kurang dari 135 0C selama 2 detik

menyebabkan mutu sensori

(warna, aroma dan rasa khas susu segar) dan mutu zat gizi, relatif tidak

berubah. Susu UHT dikemas dengan enam (6) lapis kertas, plastik

polyethylene, dan alumunium foil yang mampu melindungi susu dari

udara luar, cahaya, kelembaban, aroma luar dan bakteri. Susu UHT dalam

kemasan aseptik ini tahan disimpan dalam suhu kamar sampai 10 bulan,

tanpa bahan pengawet. Dengan kemasan tersebut, susu terhindar dari

bakteri perusak minuman dan tetap segar, serta aman untuk dikonsumsi

(Hariyadi, 2011).

2.1.4 Susu Kental

Susu kental adalah susu segar yang sebagian kandungan airnya

diuapkan. Rataan KA susu kental 40 %. Dengan KA yang rendah, daya

simpan susu yang lebih lama. Apabila akan diminum, susu kental harus di

encerkan lagi dengan air panas atau air hangat. Susu kental ada dua (2)

macam, yaitu susu kental tidak manis dan susu kental manis. Perbedaan

pada keduanya adalah pada proses penambahan gula yang dilakukan pada

pembuatan susu kental manis. Pembuatan susu kental melalui tiga (3)

langkah yaitu penyaringan, standarisasi dan pemanasan untuk mengurangi

kadar air susu sampai batas tertentu. Kandungan susu kental lebih rendah

dari susu segar (Asmita, 2009).

Page 21: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

8

2.1.5 Susu bubuk

Susu bubuk adalah susu segar yang diuapkan semua kandungan

airnya. Jenis dari susu bubuk adalah susu penuh (whole milk), susu bubuk

skim dan susu bubuk krim. Pembuatan susu ini melalui tahap-tahap

berapa perlakuan pendahuluan, pemanasan pendahuluan, pengeringan dan

pengepakan (Asmita, 2009).

2.1.6 Susu Yoghurt

Kata diambil dari bahasa Turki yoğurt berasal dari kata sifat

„yoğun‟, yang berarti “padat” dan “tebal”, atau dari kata kerja yoğurmak,

yang berarti “memijat” dan kemungkinan berarti “membuat padat”

aslinya sebagaimana yoghurt dibuat. Yoghurt dibuat dengan memasukkan

bakteri spesifik ke dalam susu di bawah suhu yang dikontrol dan kondisi

lingkungan, terutama dalam produksi industri. Bakteri merombak gula

susu alami dan melepaskan asam laktat sebagai produk sisa. Keasaman

meningkat menyebabkan protein susu untuk membuatnya padat.

Keasaman meningkat (pH =4-5) juga menghindari proliferasi bakteri

patogen yang potensial. Di Amerika Serikat, dinamai yoghurt, produk

harus berisi bakteri Streptococcus salivarius subsp. thermophilus dan

Lactobacillus delbrueckii subsp. bulgaricus.

Pada kebanyakan negara, produk mungkin disebut yoghurt hanya

jika bakteri hidup ada di produk akhir. Produk yang telah dipasteurisasi,

yang tidak punya bakteri hidup, disebut susu fermentasi (minuman).

Yoghurt yang telah dipasteurisasi memiliki rentang hidup panjang dan

tidak membutuhkan kulkas. Yoghurt kaya akan protein, beberapa vitamin

B dan mineral yang penting. Yoghurt memiliki lemak sebanyak susu

darimana asalnya dibuat. Hal lainnya struktur laktosa yoghurt dirusak,

maka yoghurt bisa dikonsumsi orang yang alergi terhadap susu (Widodo,

2002).

Page 22: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

9

2.2 Standar Susu Segar

Di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI ) Susu Segar nomor 01-3141-

1998 dijelaskan bahwa Susu Segar adalah susu murni yang tidak mendapat

perlakuan apa pun kecuali proses pendinginan dan tanpa mempengaruhi

kemurniannya. Agar aman dikonsumsi dan digunakan untuk proses pengolahan

selanjutnya, susu segar harus memenuhi syarat-syarat tertentu (BSN, 1998).

Tabel 2. Syarat mutu susu segar berdasarkan SNI 01-3141-1998.

No Parameter Syarat

1

Standar Susu

Berat Jenis (BJ) pada suhu 27 Oc Minimal 1,0280

Kadar Kering Minimal 3,0 %

Bahan Kering Tanpa Lemak (BKTL)

atau Solid non Fat (SNF)

Minimal 8,0 %

Kadar Protein Minimal 2,7 %

Cemaran logam berbahaya :

a. Timbal (Pb) Maksimum 0,3 ppm

b. Seng (Zn) Maksimum 0,5 ppm

c. Merkuri (Hg) Maksimum 0,5 ppm

d. Arsen (As) Maksimum 0,5 ppm

Organoleptik : warna, bau, rasa dan

kekentalan

Tidak ada perubahan

Kotoran dan benda asing Negatif

Cemaran mikroba :

a. Total Kuman Maksimum 1.000.000

CFU/ml

b. Salmonella Negatif

c. Eschericia coli (pathogen) Negatif

d. Coliform 20 CFU/ml

e. Streptococcus group B Negatif

f. Streptococcus aureus 100 CFU/ml

Jumlah sel radang Maksimum 40.000/ml

Uji katalase Maksimum 3 cc

Uji reduktase 2 – 5 jam

Residu antibiotik, pestisida dan

insektisida

sesuai dengan

peraturan yang berlaku

Uji Alkohol (70 %) Negatif

Derajat Asam 6 – 7 Osh

Uji pem

Alsuan

Negatif

Titik Beku 0,520 s/d 0,560 0C

(Sumber : BSN, 1998)

Page 23: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

10

2.3 Pengertian Perencanaan Produksi

Menurut Handoko (2002), manajemen produksi dan operasi merupakan

usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya (faktor produksi)

seperti tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya.

Dalam proses transformasi, bahan mentah dan tenaga kerja diubah menjadi

berbagai produk atau jasa.

Suatu sistem produksi merupakan proses pengubahan masukan-masukan

sumber daya menjadi barang-barang dan jasa-jasa yang lebih berguna.

Masukan-masukan ke dalam sistem ini adalah bahan mentah, tenaga kerja,

modal, energi dan informasi. Masukan-masukan ini diubah menjadi barang-

barang dan/atau jasa-jasa oleh teknologi proses yang merupakan metode, atau

cara tertentu yang digunakan untuk proses transformasi.

Menurut Assauri (1999), proses produksi dapat diartikan sebagai cara,

metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang

dan jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-

bahan dan dana). Komponen atau unsur struktural yang membentuk sistem

produksi terdiri dari bahan (material), mesin dan peralatan, tenaga kerja, modal,

energi, informasi dan tanah. Sedangkan komponen, atau unsur fungsional

seperti supervisi, perencanaan, pengendalian, koordinasi dan kepemimpinan

yang berkaitan dengan manajemen dan organisasi.

2.4 Optimasasi

Menurut Nasendi dan Anwar dalam Asmita (2009), optimasi adalah

serangkaian proses mendapatkan gugus kondisi yang diperlukan untuk

mendapatkan hasil terbaik dalam situasi tersebut. Dengan pendekatan normatif

dapat diketahui bahwa optimasi mengidentifikasikan penyelesaian terbaik suatu

masalah yang diarahkan pada maksimisasi, atau minimisasi melalui fungsi

tujuan. Optimasi adalah suatu pendekatan normatif untuk mengidentifikasikan

suatu penyelesaian terbaik dalam pengambilan keputusan suatu permasalahan.

Page 24: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

11

Dalam optimasi ini, perusahaan akan mendapatkan hasil terbaik sesuai dengan

batasan yang diberikan.

Optimasi merupakan pencapaian suatu keadaan yang terbaik, yaitu

pencapaian suatu solusi masalah yang diarahkan pada batas maksimum dan

minimum (Soekartawi, 1992). Persoalan optimasi meliputi optimasi tanpa

kendala dan optimasi dengan kendala. Dalam optimasi tanpa kendala, faktor-

faktor yang menjadi kendala terhadap suatu fungsi tujuan diabaikan, sehingga

dalam menentukan nilai maksimum atau minimum tidak terdapat batasan untuk

berbagai pilihan peubah yang tersedia. Pada optimasi dengan kendala, faktor-

faktor yang menjadi kendala pada fungsi tujuan diperhatikan dan ikut

menentukan titik maksimum dan minimum fungsi tujuan (Faris, 2009).

Optimasi dengan kendala pada dasarnya merupakan persoalan dalam

menentukan nilai peubah-peubah suatu fungsi menjadi maksimum atau

minimum, dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada.

Keterbatasan tersebut meliputi semua faktor produksi yang digunakan dalam

proses produksi seperti lahan, tenaga kerja dan modal (Supranto, 1988).

2.5 Program Linear

Menurut Mulyono (1991), Program linear (Linear Programming/LP)

merupakan salah satu teknik Operations Research (OR) yang digunakan paling

luas dan diketahui dengan baik. Ia merupakan metode matematika dalam

mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal,

seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. LP banyak

diterapkan dalam membantu penyelesaian masalah ekonomi, industri, militer,

sosial, dan lain-lain. LP berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai

suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan linear dan sistem

kendala linear.

Menurut Heizer dan Render (2005), LP adalah suatu teknik matematik

yang didesain untuk membantu para manajer operasi dalam merencanakan dan

Page 25: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

12

membuat keputusan untuk mengalokasikan sumber daya yang ada. Operasional

awalnya memerlukan persyaratan berikut :

a. Persoalan LP bertujuan untuk memaksimalkan, atau meminimalkan

kuantitas (umumnya berupa laba atau biaya). Sifat umum ini disebut

sebagai fungsi tujuan (objective function) dari suatu persoalan LP. Tujuan

utama suatu perusahaan pada umumnya adalah memaksimalkan

keuntungan pada jangka panjang. Dalam kasus sistem distribusi suatu

perusahaan angkutan atau penerbangan, tujuan pada umumnya

meminimalkan biaya.

b. Adanya batasan (constraints) atau kendala, yang membatasi tingkat sampai

dimana sasaran dapat dicapai.

c. Harus ada beberapa alternatif tindakan yang dapat diambil.

d. Tujuan dan batasan dalam permasalahan pemprograman linear harus

dinyatakan dalam hubungan dengan ketidaksamaaan, atau persamaan

linear.

Pemprograman linear adalah sebuah alat deterministik, yang berarti

bahwa semua parameter model diasumsikan ketahui dengan pasti (Taha, 1996).

Untuk mengembangkan model matematik dapat dimulai dengan menjawab

ketiga (3) pertanyaan berikut :

a. Apakah peubah dari masalah yang ada ?

b. Apa batasan yang harus dikenakan atas peubah untuk memenuhi batasan

sistem yang dimodel tersebut ?

c. Apa tujuan (sasaran)yang harus dicapai untuk menentukan pemecahan

optimum (terbaik) dari semua nilai yang layak dari peubah tersebut ?

2.5.1 Bentuk Umum Model LP

Pada setiap masalah penerapan LP, ditentukan pengubah keputusan,

fungsi tujuan dan sistem kendala, yang bersama-sama membentuk suatu

model matematika dari dunia nyata. Bentuk umum model LP adalah :

Maksimumkan (minimumkan) Z ………………………..(1)

Page 26: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

13

Dengan syarat : aij xj (≤ , =, ≥) untuk semua i (i = 1,2,…m) semua xj ≥ 0

Keterangan :

Xj : banyaknya kegiatan j, dimana j = 1,2,…n. berarti disini terdapat n

peubah keputusan

z : nilai fungsi tujuan

cj : sumbangan per unit kegiatan j, untuk masalah maksimisasi cj

menunjukan keuntungan atau penerimaan per unit, sementara untuk kasus

minimisasi menunjukan biaya perunit

bj : jumlah sumber daya i (i = 1,2,…….,m)

aij : banyaknya sumber daya i yang dikonsumsi sumber daya j

Model LP mengandung asumsi-asumsi implisit tertentu yang harus

dipenuhi agar definisinya sebagai suatu masalah LP menjadi absah, yaitu:

1. Linearity dan additivity

Syarat utama dari LP adalah bahwa fungsi tujuan dan semua

kendala harus linear. Dengan kata lain, jika kendala melibatkan dua

(2) peubah keputusan maka, dalam diagram dimensi dua (2) LP akan

berupa suatu garis lurus. Begitu juga, suatu kendala yang melibatkan

tiga (3) peubah akan menghasilkan suatu bidang datar dan kendala

yang melibatkan n peubah akan menghasilkan hyperplane (bentuk

geometrik rata) dalam ruangan berdimensi n.

LP mensyaratkan bahwa jumlah peubah kriteria dan jumlah

penggunaan sumber daya bersifat aditif, yaitu tak adanya

penyesuaian pada perhitungan peubah kriteria, karena terjadi

interaksi.

2. Divisibility

Asumsi ini berarti bahwa nilai solusi yang diperoleh Xj tidak

harus berupa bilangan bulat. Ini berarti nilai Xj dapat terjadi pada

nilai pecah manapun, karena peubah keputusan merupakan peubah

kebalikan dari peubah diskrit atau bilangan bulat.

Page 27: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

14

3. Deterministic

Dalam LP, semua parameter model (cj, aij, dan bi) diasumsikan

diketahui konstan. LP secara tak langsung mengasumsikan suatu

masalah keputusan dalam suatu kerangka statis, dimana semua

parameter diketahui dengan kepastian. Dalam kenyataannya,

parameter model jarang bersifat deterministik, karena mencerminkan

kondisi masa depan maupun sekarang dan keadaan masa depan

jarang diketahui dengan pasti.

Ada beberapa cara untuk mengatasi ketidakpastian parameter

dalam model LP. Dalam hal ini, analisis sensitivitas adalah suatu

teknik yang dikembang untuk menguji nilai solusi, bagaimana

kepekaannya terhadap perubahan-perubahan parameter. Ada

beberapa macam cara dalam memecahkan permasalahan LP. Salah

satunya menggunakan metode analisis grafis. Pendekatan solusi

secara grafik (graphical solution approach) dapat digunakan jika

terdapat dua (2) buah peubah keputusan, tetapi ketika terdapat lebih

dari dua (2) peubah, maka tidak mungkin menggunakan metode

analisis grafis digunakan. Untuk memecahkan masalah LP dengan

tiga (3) atau lebih peubah lebih efektif menggunakan metode

simpleks yang umum dikenal sebagai algoritma simpleks.

2.5.2 Teori Dualitas

Masalah dual adalah sebuah masalah LP yang diturunkan secara

matematik dari suatu model LP primal. Dalam kebanyakan pembahasan

LP, masalah dual didefinisikan untuk berbagai bentuk masalah primal.

Hal ini bergantung pada jenis batasan, tanda dari peubah, dan arti dari

optimisasi (Taha, 1999). Untuk melihat pengembangan masalah dual

dapat dilihat pada Tabel 3.

Page 28: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

15

Tabel 3. Skema primal dan dual

Tabel 4. Jenis maksimisasi dan minimisasi dari bentuk standar

Tujuan

Primal

Standar

Dual

Tujuan Batasan Peubah

Maksimisasi Minimisasi ≥

Tidak

dibatasi

Minimisasi Maksimisasi ≤

Tidak

dibatasi

1. Untuk setiap batasan primal terdapat sebuah peubah dual.

2. Untuk setiap peubah primal terdapat sebuah batasan dual.

3. Koefisien batasan dari sebuah peubah primal membentuk koefisien

sisi kiri dari batasan dual yang bersesuaian dan koefisien tujuan dari

peubah yang sama menjadi sisi kanan dari batasan dual.

Batasan dual

ke-j

X1 X2 ……..Xj.......................Xn

a11 a12……..a1j........................a1m

a21 a22……..a2j……………....a2m

am1 am2……..amj……………...amn

C1 C2...........Cj……………....Cn

b1

b2

bm

y1

y2

ym

Peubah dual

Tujuan dual

Sisi kanan dari

batasan dual

Koefisien sisi

kiri dari

batasan dual

Peubah Primal

Page 29: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

16

Peraturan-peraturan ini menunjukan bahwa masalah dual akan

memiliki m peubah (y1,y2,….ym) dan n batasan (bersesuaian dengan

X1,X2,…….,Xn.

2.5.3 Analisis Pasca Optimal Atau Analisis Sensitivitas

Seorang analisis jarang dapat menentukan parameter model LP

seperti (cj,bi,aij) dengan pasti, karena nilai parameter ini adalah fungsi dari

beberapa uncontrolable variabel. Misalnya, permintaan masa depan,

biaya bahan mentah dan harga energi sebagai sumber daya tak dapat

diperkirakan dengan tepat sebelum masalah diselesaikan. Sementara itu

solusi optimum model LP didasarkan pada parameter ini. Akibatnya

analisis perlu mengamati pengaruh perubahan parameter terhadap solusi

optimum. Analisis perubahan parameter dan pengaruhnya terhadap solusi

LP dinamakan post optimality analysis. Post optimality menunjukan

bahwa analisis ini terjadi setelah diperoleh solusi optimum (Mulyono,

1991).

Melalui analisis sensitivitas dapat dievaluasi pengaruh perubahan-

perubahan parameter dengan sedikit tambahan perhitungan berdasarkan

tabel simpleks optimum. Namum, jika perubahan-perubahan terlalu

banyak, meka perhitungan post optimum dapat menjadi meletihkan,

sehingga lebih efisien, jika menyelesaikan kembali masalah LP dengan

metode simpleks.

Dalam analisis sensitivitas, perubahan-perubahan parameter

dikelompokan menjadi :

1. Perubahan koefisien fungsi tujuan (cj)

2. Perubahan konstan sisi kanan (bi)

3. Perubahan kendala atau koefisien matriks A

4. Penambahan peubah baru

5. Penambahan kendala baru

Page 30: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

17

2.6 Lindo

Linear Integrated Discret Optimizer (Lindo) adalah program komputer

yang digunakan untuk aplikasi LP, yaitu suatu pemodelan matematik yang

digunakan untuk mengoptimalkan suatu tujuan dengan berbagai kendala yang

ada. LP merupakan bagian dari management science atau penelitian

operasional. Program Lindo ini diciptakan oleh profesor Linus Scrage dari

Scrage dari Graduate School of business, Chicago.

Dari sudut pandang teori sistem, program ini menghendaki masukan

model matematik LP dengan format standar. Masukan tersebut akan diolah

dengan proses tertentu, agar menghasilkan keluaran. Hasil olahan program

sebagai keluaran sistem, dapat ditampilkan dalam dua (2) format, yaitu format

Lindo dan format simpleks. Format simpleks di lain pihak, merupakan hasil

olahan program yang masih mentah dan masih merupakan keluaran langsung

dari program yang perlu dikembangkan lagi agar lebih bermanfaat dalam proses

pembuatan keputusan manajerial. Selama peubah-peubah dalam program

sasaran linear juga mengikuti sifat linear, maka Lindo dapat digunakan

(Siswanto, 2007)

2.7 Penelitian Terdahulu yang Relevan

Wardhani (2010) melakukan penelitian di Pengalengan Kabupaten

Bandung Jawa Barat dengan tema optimasi produksi susu pasteurisasi. Fungsi

tujuan dan kendala yang didapat ditabulasi dari data keuntungan koperasi, nilai

koefisien dan kesediaan sumber daya, yang selanjutnya persamaan dari tabulasi

tersebut menghasilkan persamaan dan pertidaksamaan yang diolah dengan alat

bantu program konmputer LINDO. Dalam realisasinya terlebih dahulu dibentuk

model LP yang terdiri dari fungsi tujuan yang diperoleh dari hasil perhitungan

perkembanngan keuntungan penjulan susu pasteurisasi dan pembentukan

kendala dengan memilih sumber daya yang menjadi kendala dalam produksi

susu pasteurisasi adalah bahan baku, tenaga kerja langsung, mesin packaging,

Page 31: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

18

serta bahan baku tambahan berupa kemasan prepack, Kemasan Cup strawberry,

kemasan cup coklat, job order prepack, job order cup strawberry,dan job order

cup coklat. Hasil yang di dapat dalam penelitian ini adalah adanya sistem

produksi berdasarkan pesanan membawa kerugian bagi KPS (Koperasi

Peternak Susu) pengalengan baik dalam pemanfaatan sumber daya maupun

keuntungan.

Sistem yang dikemukakan di atas menyebabkan KPS tidak dapat

mengoptimalkan pemanfaatan seluruh bahan baku susu segar yang disediakan

untuk produksi susu pasteurisasi. Selama periode amatan, rataan persentase

susu segar yang dapat diolah menjadi susu paterisasi hanya 54,8% dari total

susu yang dialokasikan manajemen, padahal jika KPS mampu mengoptimalkan

pemanfaatan susu segar yang diolah menjadi susu pasteurisasi, maka KPS

pengalengan memiliki peluang meningkatkan keuntungan 78,62%. System job

order berdampak negattif pada keuntungan KPS pengalengan, karena

menyebabkan KPS pengalengan kehilangan keuntungan potensial 4% dari total

keuntungan pada kondisi aktual. Dampak negatif dari sistem ini dapat

dihilangkan dengan meningkatkan kapasitas jam kerja tenaga kerja langsung

minimal 12% dan ketersediaan mesin packing minimal 11%. Pada kondisi

tersebut, KPS memiliki peluang untuk meningkatkan keuntungan 10,57 % dari

keuntungan pada kondisi aktual.

Lestari (2009) melakukan penelitian di PT Istana Alam Dewi Tara,

Sawangan Kota Depok, dengan tema penelitian Optimasi Produksi Adenium

dan Aglaonema. Peubah keputusan dalaam penelitian ini mencakup beberapa

kombinasi produk tanaman hias Adenium dan Aglaonema. Tujuan penelitian

ini memaksimumkan keuntungan perusahaan berdasarkan sumber daya yang

dimiliki. Dalam hal ini terdapat 30 peubah keputusan untuk Adenium dan

delapan (8) peubah keputusan untuk Aglaonema. Untuk mendapatkan koefisien

peubah pada fungsi tujuan dapat dilakukan dengan menghitung margin

contribution. Kendala fungsi yang dimasukan adalah kendala lahan, kendala

Page 32: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

19

indukan Adenium dan Aglaonema, kendala media tanam, kendala plot, kendala

pupuk, kendala pestisida, kendala bonggol adenium, kendala tenaga kerja,

kendala permintaan, hasil yang didapat adalah hasil kombinasi produksi

optimal berbeda dengan hasil aktualnya, dimana sebagian besar jumlah

produksi aktual lebih banyak dari produksi optimalnya. Dikarenakan

pembagian sumber daya yang tidak efisien, maka keuntungan perusahaan yang

beroperasi secara optimal dengan asumsi bahwa semua produk terjual Rp.

161.378.600, didapatkan selisih keuntungan aktual dan optimal senilai Rp.

61.958.160, atau 62,32 % dari keuntungan aktual. pada Istana Alam Dewi Tara

dilakukan dua (2) skenario post optimal, yaitu menurunkan harga jual produk

61% dan pengurangan jam tenaga kerja 50%.

Page 33: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

20

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Operation Research (OR) digunakan dalam penyelesaian masalah-

masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas, atau efisiensi. Metode

dalam Teknik OR yang paling banyak digunakan salah satunya adalah LP.

Tujuan tunggal dari penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan keuntungan

dari produksi Yoghurt di PT. Cimory Cisarua Bogor. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Gambar 2. Kegiatan penelitian dimulai dengan mempelajari proses

produksi yang ada, khususnya produk Yoghurt Cimory dan selanjutnya

dilakukan perumusan masalah, yaitu :

a. Peubah keputusan, yaitu unsur-unsur dalam persoalan yang dapat

dikendalikan oleh pengambil keputusan, atau disebut sebagai instrumen

b. Tujuan (objective), Penetapan tujuan membantu pengambil keputusan

memusatkan perhatian pada persoalan dan pengaruhnya terhadap

organisasi.

c. Kendala (constraint), yaitu pembatas-pembatas terhadap alternatif tindakan

yang tesedia.

Setelah perumusan masalah diketahui, dilakukan pembentukan model

secara kuantitatif untuk menjadi input program LINDO. Hasil yang didapatkan

adalah berupa hasil optimal dari produk yang telah ditetapkan, sumber daya

yang harus digunakan, serta sensitivitas tingkat keuntungan. Keputusan akhir

menjadi aplikasi manajerial yang sebelumnya dilakukan upaya membandingkan

antara hasil olahan peneliti menggunakan software LINDO dengan produksi

optimal dari manajemen perusahaan yang sudah ada.

Page 34: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

21

Analisis pasca optimal akan menunjukan bagaimana perubahan kondisi

optimal awal, jika terjadi perubahan terhadap kendala dan tujuan.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di PT. Cimory yang terletak dikawasan puncak

Cisarua Bogor. Sejak awal Oktober 2011-Januari 2012

Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian

PT. Cimory Bogor

Identifikasi masalah Alur Proses Produksi

Pengumpulan data Perumusan Masalah

Pembentukan Model

(Kuantitatif)

Perencaan produksi

agregat

Input LINDO

( Linear Programming)

Analisis Optimal

Kombinasi produk Optimal

Alokasi Sumber daya

Analisis Sensitivitas

Penentuan peubah

keputusan

Kapasitas produksi

Perumusan fungsi

kendala (Constraints)

9

Kapasitas jam kerja

Perumusan fungsi

tujuan (Objectif)

Kapasitas produksi

Analisis Post Optimal

Optimasi produksi

Susu Yoghurt

Page 35: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

22

3.3. Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer yang digunakan

berupa hasil wawancara dengan pihak perusahaan, terutama terkait dengan

bagian produksi. Data sekunder merupakan data pelengkap yang didapatkan

dari pihak-pihak yang terkait dengan penelitian ini, diantaranya dokumen-

dokumen perusahaan yang relevan untuk penelitian ini.

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data gambaran umum perusahaan meliputi sejarah, lokasi, visi dan misi

perusahaan, struktur organisasi, pemasaran dan proses produksi.

2. Data biaya bahan baku produksi (khususnya yoghurt).

3. Data historis produksi perusahaan, yaitu kebutuhan bahan baku yang

digunakan, jam kerja langsung, data permintaan pesanan, persediaan bahan

baku, kapasitas mesin dan data subcount yang bekerjasama dengan PT.

Cimory seperti peternakan sapi perah dan lain-lain.

Pengumpulan data berupa kegiatan survei lapangan, wawancara,

dokumentasi dan penelitian pustaka. Tahapannya sebagai berikut :

1. Studi Literatur

Data yang diperlukan dan dikumpulkan dengan cara membaca dan

mempelajari buku literatur, serta sumber-sumber yang sesuai dengan

permasalahan yang diteliti.

2. Wawancara

Wawancara (Lampiran 1) merupakan pengumpulan data dengan cara tanya

jawab langsung dengan pihak bersangkutan, diantaranya dengan pihak

produksi, akuntasi dan pemasaran.

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan cara mengumpulkan data dengan menggunakan

dokumen-dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian.

Page 36: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

23

3.4. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data kualitatif dilakukan secara deskriptif, meliputi gambaran

dan kondisi perusahaan. Sedangkan pengolahan data secara kuantitatif

dilakukan untuk mencari tingkat produksi optimal. Data kuantitatif berupa

harga jual tiap produk, jumlah penerimaan penjualan tiap produk, biaya

produksi, laba, jumlah permintaan dan ketersediaan sumber daya perusahaan.

Data diolah dengan software LINDO (Linier Interactive and Discrete

Optimizer) yang merupakan salah satu program komputer untuk aplikasi LP,

yaitu pemodelan matematik yang digunakan untuk mengoptimalkan suatu

tujuan dengan berbagai kendala yang ada. Hasil pengolahan dari software

LINDO ini akan diperoleh tingkat produksi dan penggunaan sumber daya

optimal yang diperoleh dan nilai analisis sensitivitas tingkat keuntungan, serta

alternatif ketersediaan sumber daya dalam mengubah solusi optimum.

Page 37: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Cimory adalah perusahaan pengolaan susu segar yang memiliki

prospek yang potensial di dalam menyediakan aneka hidangan makanan

dan minuman berbahan dasar susu. Selain memproduksi, Cimory

memiliki peternakan dan sebuah resto yang berfungsi sebagai tempat

untuk memasarkan produk hasil olahannya. PT. Cimory adalah salah satu

anak perusahaan dari Macro Group yang menyediakan berbagai macam

aneka pangan berbasis protein. berdirinya pada tahun 2004 di Jl Raya

Puncak KM 77. Melihat respon masyarakat yang positif, maka Cimory

memutuskan untuk membuka sebuah resto pada tahun 2006 untuk

menyediakan produk-produk olahan yang berbahan dasar susu segar.

Sampai saat ini Cimory memiliki beberapa jenis produk olahan yang

diproduksi (Tabel 5).

Tabel 5. Produk olahan PT. Cimory Cisarua Bogor

No. Produk Rasa Kemasan

1. Keju

2. Susu Pasteurisasi Original

3. Susu Yoghurt

4. Yoghurt Drink Original (asam) Botol

(250 ml)

Stirred Yoghurt Bluebarry,

mangga,

strawberry dan

jeruk

Cup

(100 ml)

5. Kue dan makanan

Page 38: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

25

Gambar 3. Yoghurt Drink 250 ml Gambar 4. Stirred Yoghurt 400 ml

Peternakan sapi yang menjadi sumber utama penghasil susu segar

Cimory adalah KUD Giri Tani Cibereum Sukabumi , KUD Cipanas dan

KUD mega mendung. Adapun standar-standar yang diberlakukan Cimory

untuk semua peternaknya yaitu sesuai dengan yang ditetapkan dalam

Standar Nasional Indonesia (SNI), diantaranya bakteri < 1.000.000, lemak

3,8 % dan solid 17-18%.

Pengiriman susu dilakukan sebanyak dua (2) kali sehari, yaitu pada

pagi dan sore. susu dari KUD diantar ketempat produksi Cimory

menggunakan mobil bermuatan kapasitas 1.000 liter, yang kemudian susu

langsung diproses untuk dijadikan susu olahan berupa yoghurt.

4.1.2 Struktur Organisasi

Cimory adalah salah satu anak perusahaan dari Makro Group yang

memproduksi produk dari bahan dasar susu. Makro Group memiliki

Empat (4) anak perusahaan yang mengelola berbagai produk pangan

berbasis protein, yaitu:

Tabel 6. Anak perusahaan Makro Group

No. Perusahaan Produk olahan

1. PT. Makroprima Panganutama Daging

2. PT. Cisarua Mountain Dairy Susu

3. PT. Java egg Specialities Telur

4. PT. Indosoya sumber Protein Kacang Kedelai

Page 39: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

26

Struktur organisasi PT. Cimory dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tugas dan tangggungjawab dari masing-masing bagian dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1. Pemilik saham (Owner)

Pimpinan tertinggi PT. Cimory adalah pemilik saham (Owner) yang

bertanggung jawab merancang dan merencanakan sebuah produk dan

sistem proses produksi yang terbaik.

2. Manajemen Bisnis

Tanggung jawab dari bagian ini adalah sebagai penerima laporan

penuh dari Manajer umum, dapat dikatakan manajemen bisnis ini

sebagai wakil dari pemegang saham yang berhubungan secara

langsung dengan pihak-pihak manajemen atau bagian-bagian di

dalam perusahaan. Selain itu, manajemen bisnis bertanggungjawab

menerjemahkan tujuan umum yang ditetapkan owner kepada

manajemen tingkat menengah secara lebih khusus agar semua tujuan

dapat berjalan dan tercapai dengan baik.

3. Manajer Umum

Manajemen umum bertanggung jawab menerjemahkan tujuan khusus

menjadi Standart Opration Prosedur (SOP) bersama dengan

manajemen bisnis kepada semua manajer bagian yang ada di

bawahnya, yaitu Manajer Researh Inovation Quality Asurance

(RIQA), Manajer keuangan, Manajer gudang, Manajer produksi,

Manajer pemeliharaan (Maintenance). Selain itu, bertanggungjawab

mengenai keseimbangan sistem dimasing-masing bagian secara

menyeluruh dengan cara menganalisis laporan-laporan yang

diberikan oleh semua manajer bagian.

4. Manajer RIQA

Page 40: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

27

Bertanggung jawab pada inovasi dan mutu dari sebuah produk yang

dihasilkan PT. Cimory melalui penelitian yang dilakukan setiap

harinya. RIQA memiliki bawahan langsung, yaitu kepala bagian yang

memimpin beberapa supervisor, diantaranya :

a. Supervisor Quality Control (QC), berfungsi mengawasi proses

produksi dititik-titik kritis seperti memeriksa keadaan susu, saat

susu sampai di tabung penerimaan susu, pada saat proses

pengolahan dan disaat susu akan dipasarkan.

b. Supervisor Quality Asurance (QA), bertanggung jawab apabila

terjadi masalah pada produk yang dihasilkan seperti masalah

mutu susu, biasanya susu yang dihasilkan pada hari tertentu QA

menyimpan sampelnya sampai produk yang dihasilkan semua

habis terjual atau sampai habis batas waktu kadaluarsanya. QA

ikut bertanggung jawab menjaga citra baik perusahaan dengan

memeriksa semua bahan baku produk yang dikirim oleh semua

pemasok seperti cup, botol dan lain sebagainya.

c. R&D (Research and Development), R&D adalah bagian dari

RIQA yang bertanggungjawab mengembangkan produk yang

dihasilkan agar produk yang dihasilkan tersebut diminati dan

disukai oleh semua konsumen biasanya melalui sebuah

penelitian, seperti pengembangan, atau penambahan rasa dari

yoghurt dan lain sebagainya.

5. Manajer Keuangan

Bertanggungjawab mengawasi dan mengelola keuangan perusahaan

secara menyeluruh

6. Manajer Gudang

Bertanggungjawab merencanakan dan mengendalikan bahan baku

dari hilir hingga hulu atau dari barang dipesan/pengiriman purchase

order (PO) hingga barang siap dikirim kepada konsumen.

Page 41: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

28

7. Manajer pemeliharaan (Maintenance)

Bertanggungjawab pada mesin yang beroperasi, baik merawat,

memperbaiki maupun mengganti perangkat yang rusak pada mesin.

8. Manajer Produksi

Bertanggungjawab pada proses produksi, dari bahan baku (input) tiba

di mesin produksi hingga produk berubah menjadi output, misal

mengatur produksi yoghurt dengan rasa yang beraneka dalam 1

(satu) hari dan mampu memastikan input dapat berubah menjadi

output dengan proses yang sesuai dengan SOP. Di setiap lini

produksi terdapat masing–masing foreman yang bertanggungjawab

atas jenis produk yang dihasilkan yaitu : foreman produksi keju,

foreman produksi kue-kue, foreman susu pasteurisasi dan foreman

susu yoghurt.

Setiap foreman memiliki leader-leader disetiap jenis produk yang

diproduk. Seperti leader pada lini susu yoghurt terdapat leader

yoghurt drink, leader yoghurt stirred dan leader yoghurt seat. Leader

ini bertanggungjawab secara langsung dengan produk yang

diproduksi dan harus dapat berproduksi sesuai dengan SOP yang

telah ditentukan.

4.1.3 Ketenagakerjaan

Jumlah tenaga kerja PT. Cimory Cisarua Bogor berjumlah 150

orang yang terbagi dalam 3 (tiga) shift.

Tabel 7. Jam kerja karyawan

Jumlah tenaga

kerja

Shift Jam

50 1 (satu) 07.00-15.00

50 2 (dua) 15.00-23.00

50 3 (tiga) 23.00-07.00

Page 42: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

29

Karyawan yang tersedia berjumlah 50 orang di setiap shifnya,

diantaranya pekerja bagian yoghurt berjumlah 13 orang. Cimory memiliki

beberapa reward untuk karyawan berprestasi seperti kenaikan gaji,

ataupun pemberian bonus. Selain itu, Cimory memberikan fasilitas

berlibur setiap tahunnya untuk semua karyawannya dan memiliki mobil

antar jemput untuk karyawan yang bertempat tinggal jauh dari lokasi

pabrik.

4.2. Supply Chain Management (SCM)

Keberhasilan Cimory dalam mengelola produknya dapat dilihat dari

bagaimana Cimory mengelola rantai pasoknya dari hulu hingga hilir, yaitu dari

peternak penghasil susu segar hingga pemasar tahap akhir (Gambar 5).

4.2.1 Aliran Produk

PT. Cimory memiliki beberapa pemasok susu utama yang berperan

penting dalam pembuatan produk susu yoghurt. Ada 3 (tiga) pemasok

yang dipercaya oleh Cimory untuk mengirimkan susu segarnya setiap

hari, yaitu Usha Kecil Menengah (UKM) Giri Tani 14 ton, UKM Mega

Mendung 2 ton dan Cipanas 2-2,5 ton. Pengiriman susu dilakukan

sebanyak 2 (dua) kali sehari (Senin hingga hari Sabtu). Ada beberapaa

kriteria yang harus dipenuhi oleh pemasok (UKM) diantaranya kadar

mikroba yang memenuhi standar (< 1.000.000 CFU/ml), total solid 17-

18% dan kadar lemak 3,8 %.

Pada saat susu tiba ditangki penerimaan Cimory, susu diperiksa

kembali dengan uji alkohol 70% untuk mengetahui tingkat asam laktat

pada susu. Selain itu, dilakukan pula uji karbonat untuk mengetahui, ada

atau tidak pengawet dalam susu segar yang dikirim oleh pemasok. Setelah

melewati beberapa tes susu siap untuk diproduksi dan dijadikan beberapa

macam jenis produk yoghurt. Setelah menjadi susu yoghurt, produk siap

untuk dipasarkan seperti Cimory Milk Plus, Cimory Daily Shop, Resto

Page 43: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

30

Cimory, Indomaret, Alfa mart, Giant, Hypermart dan tempat belanja

lainnya.

Keterangan

4.2.2 Aliran Informasi dan Uang

Untuk pusat informasi semua ditangani oleh kantor pusat Cimory.

Mulai dari permintaan produk kepemasok selama 1 minggu, kebutuhan

produk dari semua distributor dan kantor pusat harus secara

berkesinambungan berhubungan dengan manajemen pabrik Cimory untuk

bertukar informasi. Untuk pemesanan produk Cimory, seperti yoghurt

diatur oleh manajemen kantor pusat dan dengan pembayaran susu kepada

pemasok semua ditangani oleh kantor pusat.

Untuk harga optimal dari setiap liter susu yang dibeli dilihat dari

seberapa baik susu yang diterima Cimory, 2 (dua) faktor yang menjadi

acuan nilai dari 1 (satu) liter susu adalah kandungan mikroba dan total

solid. Semakin banyak mikroba yang terkandung di dalam susu semakin

murah harga susu yang dapat diterima peternak dan semakin tinggi kadar

solid yang ada dalam susu semakin tinggi harga untuk 1 (satu) liter susu.

Pengecekan kandungan ini dilakukan oleh pihak pabrik (bagian RIQA)

Aliran Produk

Aliran Uang dan

Informasi

KUD Giri

Tani

KUD

Mega

Mendung

KUD

Cipanas

Pabrik

Cimory

Resto

Cimory

Kedai

Cimory,

Supermarket

Cimory Milk

Plus

Cimory

Dairy Shop

Konsumen

Konsumen

Konsumen

Konsumen

Kantor Pusat

Gambar 5. SCM PT. Cimory

Page 44: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

31

dan informasi seberapa besar harga setiap liternya langsung

diinformasikan kepada kantor pusat.

4.3. Proses produksi Susu Yoghurt

Setelah kandungan nutrisi dan mikroba susu segar diperiksa yaitu dari

bakteri colicom, total bakteri serta bakteri asam laktat kemudian susu

mengalami proses penghilangan bau dan kemudian disimpan dalam suhu

mininal 4oC atau maksimal 8

0C. setelah itu, susu mengalami proses

pasteurisasi selama 30 detik dalam suhu 85-900 C.

Gambar 6. Proses produksi Susu Yoghurt

Pemasok susu

Tangki Penyimpanan

Proses Pasteurisasi

Yoghurt Drink

Yoghurt Stirred

Proses Inkubasi

Mixing

Pengemasan

Mixing

Proses Inkubasi

Penyimpanan

Pengemasan

Tangki awal

Proses Homogenisasi

Page 45: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

32

Setelah proses pasteurisasi selesai, susu dibagi ke dalam dua (2) jenis

yoghurt, yaitu :

1. Yoghurt drink adalah jenis yoghurt cair seperti susu segar yang dikemas

dalam botol plastik, setelah lulus tes uji ditangki penyimpanan, maka susu

melewati proses pasteurisasi pada sebuah saluran mesin untuk menuju ke

proses inkubasi selama 7-8 jam. Pada proses inkubasi susu harus bertahan

pada suhu 38-430

C. Cimory mempunyai tiga (3) mesin inkubasi untuk

yoghurt drink. Setelah melewati proses inkubasi selesai, proses selanjutnya

adalah proses homogenisasi untuk penyamaan globula-globula lemak susu.

Setelah proses homogenisasi selesai susu masuk kedalam tangki

penyimpanan susu untuk dicanpur dengan perasa dan pewarna alami yang

telah diracik oleh bagian QC. Cimory memiliki empat (4) tangki

penyimpanan kapasitas 850 kg untuk yoghurt drink. Setelah pencampuran

selesai, susu akan dimasukan kedalam botol kemasan secara otomatis oleh

mesin. Kapasitas mesin filling adalah 35.000/7 jam. Susu yang telah

dikemas susu akan dimasukan ke dalam storage room (ruang pendingin).

2. Yoghurt stirred adalah yoghurt berbentuk cream seperti es krim yang

ditempatkan dalam cup ukuran sedang 100 ml. Setelah susu melewati

proses pasteurisasi susu akan masuk ke dalam tangki inkubasi selama Tujuh

(7) jam pemanasan pada suhu 43-480

C. Setelah proses ini selesai susu

dimasukan ke dalam tanki mixing untuk dicampur dengan bahan lain seperti

pewarna, selai, perasa. Kemudian susu dikemas kedalam cup secara manual

dengan tenaga manusia. Cimory memiliki satu (1) mesin inkubator untuk

yoghurt Stirred. Setelah semua proses selesai susu disimpan dalam storage

room dengan suhu penyimpanan untuk semua jenis yoghurt adalah 50C

(Lampiran 3).

4.4. Perencanaan Aggregat

Perencanaan bahan baku pada PT. Cimory berawal dari sebuah informasi

marketing, yaitu berbentuk sales forecast. Sales forecast ini merupakan

Page 46: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

33

perkiraan penjualan selama satu (1) minggu berdasarkan permintaan pasar.

Dalam sales forecast, Untuk mengetahui kemampuan produksi, pihak

marketing berkoordinasi dengan production planning untuk menentukan

production forecast selama satu (1) minggu. Production planning harus melihat

kemampuan atau kapasitas produksi terpasang pada bulan tertentu, hari kerja

(regular dan over time), dan jadwal maintenance pada mesin dalam

menentukan rencana produksi mingguan untuk produksi yoghurt drink dan

yoghurt stirred. Dalam menentukan kapasitas ada beberapa hal yang harus di

pertimbangkan, dalam hal ini adalah kapasitas inplant yaitu :

1. Kapasitas Desain dalam satu (1) Bulan

Kapasitas desain diukur dari berapa lama mesin inkubator berproduksi,

karena mesin ini adalah mesin yang memiliki rentang waktu terlama di dalam

proses produksi, yaitu tujuh (7) jam/satu kali proses. Kemampuan mesin dalam

memproduksi produk dapat diukur dengan cara perhitungan seperti persamaan

berikut:

a. Simulasi perhitungan kapasitas desain untuk pembuatan yoghurt drink

dan yoghurt stirred

Keterangan:

Jumlah waktu kerja = 16 jam X 25 hari kerja = 400 jam/bulan

Total Istirahat 1 jam

Cycle time mesin inkubator = 7 jam/satu kali proses

Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa kapasitas desain untuk

pembuatan yoghurt drink dan yoghurt stirred adalah 58 X 5.400 liter = 313.200

Kapasitas Desain/ bulan Efisiensi….(2) X Cycle time/ bulan/jam

Jumlah waktu kerja /bulan/jam =

Kapasitas desain 7 jam/sekali proses

400 jam/bulan = 58 kali proses/bulan =

Page 47: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

34

liter susu segar, atau 1.648.422 botol yoghurt drink dan 3.480.000 cup yoghurt

stirred.

b. Simulasi perhitungan kapasitas efektif untuk pembuatan yoghurt drink

dan stirred

Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa kapasitas efektif untuk

pembuatan yoghurt drink dan yoghurt stirred adalah 50 X 5.400 liter = 270.000

liter susu segar, atau 270.000 X 0.19 = 1.421.053 botol yoghurt drink dan

270.000 X 0.09 = 3.000.000 cup yoghurt stirred.

Dari perhitungan kapasitas desain dan aktual, dapat dihitung utilisasi dan

efisiensi mesin.

Tabel 8. Kapasitas produksi aktual

Nilai utilitas didapat dari nilai kapasitas aktual dibagi dengan nilai

kapasitas desain setiap disetiap bulannya. efisiensi didapatkan dari nilai aktual

dibagi dengan nilai kapasitas efektif. Hasil dari nilai utilitas dan efisiensi dapat

dilihat pada lampiran 4.

4.5. Pemasaran

Membuat produk yang bermutu adalah motto dari Cimory. Dengan aneka

jenis rasa dan produksi kontinu setiap hari Cimory memiliki pemasaran yang

Kemasan / bulan

yoghurt drink

(Botol)

yoghurt stirred

(Cup)

323,864 39,080

337,327 38,506

334,301 32,759

288,083 32,184

263,778 32,759

277,102 36,782

Kapasitas efektif 7 jam/sekali proses

350 jam/bulan = 50 kali proses/bulan =

Page 48: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

35

cukup diseluruh pulau Jawa. Selain produknya bermutu, Cimory memiliki

pemasaran sangat baik untuk produknya, Seperti pada Hypermarket, Giant,

Indomaret, Alfamart. Selain itu, Cimory memiliki beberapa tempat penjualan

pribadi yang diberi nama Cimory Milk Plus dan Cimory Dairy Shop. Khusus

untuk daerah Bogor tempat penjualannya (resto) bersatu dengan pabrik Cimory.

Untuk saat ini cimory baru akan merencanakan membuka pabrik baru di daerah

Sentul Bogor dan Semarang untuk menambah kapasitas produksi dan media

untuk meluaskan jaringan pemasarannya

4.6. Perumusan Model Linear Programming

4.6.1 Penentuan Peubah Keputusan

Analisis optimasi yang dilakukan pada PT. Cimory ini bertujuan

memaksimumkan keuntungan perusahaan, peubah keputusan ditentukan

dari jumlah keuntungan dari produk yang dijual setiap bulan nya oleh

PT.Cimory. Produk yang menjadi peubah penelitian diambil dari data

penjualan selama tahun 2010, seperti dimuat pada Tabel 9.

Tabel 9. Peubah jenis yoghurt

Jenis Yoghurt

Tahun Bulan Yoghurt

Drink

Yoghurt

Stirred

2010

Juli X11 X21

Agustus X12 X22

September X13 X23

Oktober X14 X24

November X15 X25

Desember X16 X26

Berdasarkan data yang diperoleh, besarnya keuntungan perusahaan

dari menjual susu yoghurt drink dan stirred jumlahnya berfluktuatif setiap

bulannya (Tabel 10).

Page 49: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

36

Tabel 10. Keuntungan Yoghurt per cup

Keuntungan/ kemasan (Rp)

Tahun Bulan yoghurt drink yoghurt strred

2010

Juli 1.182 1.409

Agustus 1.199 1.377

September 1.196 1.000

Oktober 1.129 955

November 1.084 1.000

Desember 1.110 1.276

Keuntungan ini diperoleh dari hasil pengurangan pendapatan total

setiap bulannya dikurangi biaya produksi selama (1) satu bulan. Dapat

dilihat bahwa keuntungan yang didapat oleh PT. Cimory setiap bulannya

berubah-ubah, dikarenakan penggunaan bahan baku dan bahan

pendukung yang berbeda jumlahnya (Lampiran 5).

Formulasi persamaan fungsi tujuan yang diperoleh berdasarkan

metode penelitian berikut :

Maks Z= ∑ ∑ (TRij – TCij) Xij

Z= ∑ ∑ Aij Xij

Z= A11X11 + A12 X12 + A13 +……… + Aij Xij …………...(3)

Keterangan :

Z = Nilai fungsi tujuan / keuntungan yang ingin

Dimaksimumkan (Rp)

TRij = Kontribusi penerimaan dari produk ke-i pada

bulan ke-j (Rp)

2

i=1

6

J=1

i=1

2 6

J=1

Page 50: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

37

TCij = Kontribusi biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan

produk ke-i pada bulan ke-j (Rp)

Aij = Kontribusi keuntungan per satuan yang dihasilkan dari produk

ke-i pada bulan ke-j (Rp)

Xij = Jumlah aktivitas produksi dari produk ke-i pada bulan

ke-j (m)

i = Jenis produk yang dihasilkan (1 = Susu yoghurt drink ; 2 =

yoghurt Stirred)

j = Periode produksi selama enam (6) bulan

Dari perhitungan di atas, dapat dirumuskan fungsi tujuan untuk

memaksimumkan keuntungan dari dua (2) jenis yoghurt yang diproduksi :

Maks Z = 1182 X11 + 1199 X12 + 1196 X13 + 1129 X14 + 1084 X15 +

1110 X16 + 1409 X21 +1377 X22 + 1000 X23 + 955 X24 +

1000X25 + 1276 X26

4.6.2 Perumusan Fungsi Kendala

Kendala merupakan faktor pembatas dalam pengambilan keputusan

yang meliputi sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Untuk menghasikan

yoghurt yang beraneka macam jenis dan rasa, banyak bahan baku yang

diperlukan dalam proses produksinya seperti susu, gula, perasa, pewarna,

penguat rasa, bakteri dan kemasan. Untuk banyaknya pengadaan bahan

baku tersebut harus mempertimbangkan beberapa faktor penunjang, agar

bahan baku yang diperlukan tersebut mencukupi kapasitas produksi yang

diinginkan. Faktor penunjang adalah : rentang waktu susu segar yang baik

dan kapasitas mesin per hari. Maka dari itu, manajemen harus mampu

menghitung berapa kapasitas optimum per hari dari bahan baku yoghurt

yang harus tersedia, agar keefektifan produksi dan keuntungan

perusahaan dapat meningkat.

Page 51: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

38

1. Koefisien bahan baku

Bahan baku adalah produk awal untuk menciptakan output yoghurt.

Bahan baku ini dijadikan kendala dalam model program linear,

karena semua bahan baku terbatas. Koefisien bahan baku sebagai

berikut :

a. Susu segar

Susu segar adalah bahan baku utama dalam pembuatan susu

yoghurt. Ketersedian bahan baku susu yang tersedia sangat

terbatas dikarenakan Cimory mencari susu yang memiliki mutu

yang baik dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan PT.

Cimory. Susu segar dikirim setiap hari oleh pemasok sampai

ditempat produksi untuk setiap jenis yoghurt memiliki kapasitas

isi kemasan yang berbeda (Tabel 11).

Tabel 11. Koefisien susu segar

Bulan

Jenis

Yoghurt

Kebutuhan

Susu

Segar

(liter)

Produk

yang

dihasilkan

(kemasan)

Koefisien

yang

dihasilkan

RHS

Juli

Yoghurt

Drink

62.506 323.864 0,193 70.000

Agustus 65.104 337.327 0,193 70.000

September 64.520 334.301 0,193 70.000

oktober 55.600 288.083 0,193 60.000

November 50.909 263.778 0,193 60.000

Desember 53.481 277.102 0,193 60.000

Juli

Yoghurt

Stirred

3.400 39.080 0,087 70.000

Agustus 3.350 38.506 0,087 70.000

September 2.850 32.759 0,087 70.000

oktober 2.800 32.184 0,087 60.000

November 2.850 32.759 0,087 60.000

Desember 3.200 36.782 0,087 60.000

Page 52: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

39

Untuk kapasitas pengiriman setiap harinya pemasok tidak

memiliki batasan yang tetap, dikarenakan syarat dan ketentuan yang

telah ditetapkan PT. Cimory (Tabel 11).

Berdasarkan Tabel 11. dapat disusun model ketidaksamaan

sebagai fungsi kendala ketersediaan susu segar yaitu :

0,193 X11 + 0,087 X21 <= 70.000

0,193 X12 + 0,087 X22 <= 70.000

0,193 X13 + 0,087 X23 <= 70.000

0,193 X14 + 0,087 X24 <= 60.000

0,193 X15 + 0,087 X25 <= 60.000

0,193 X16 + 0,087 X26 <= 60.000

2. Koefisien Bahan penolong

Untuk membuat susu Yoghurt beraneka rasa, diperlukan beberapa

bahan penolong, yaitu :

a. Gula

Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis ke dalam

makanan atau minuman. Untuk setiap jenis yoghurt per kemasan

memiliki kandungan gula berbeda (Tabel 12).

Page 53: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

40

Tabel 12. Koefisien bahan penolong gula pasir

Bulan

Jenis

yoghurt

Kebutuhan

Gula Pasir

(liter)

Produk

yang

dihasilkan

(kemasan)

Koefisien

yang

dihasilkan

RHS

Juli

Yoghurt

Drink

12.955 323.864 0,04 20.000

Agustus 13.493 337.327 0,04 20.000

September 13.372 334.301 0,04 20.000

oktober 11.523 288.083 0,04 20.000

November 10.551 263.778 0,04 20.000

Desember 11.084 277.102 0,04 20.000

Juli

yoghurt

Stirred

625 39.080 0,016 20.000

Agustus 616 38.506 0,016 20.000

September 524 32.759 0,016 20.000

oktober 515 32.184 0,016 20.000

November 524 32.759 0,016 20.000

Desember 589 36.782 0,016 20.000

Berdasarkan Tabel 12, Model ketidaksamaan untuk fungsi

kendala ketersediaan gula pasir disusun berikut :

0,04 X11 + 0,016 X21 <= 20.000

0,04 X12 + 0,016 X22 <= 20.000

0,04 X13 + 0,016 X23 <= 20.000

0,04 X14 + 0,016 X24 <= 20.000

0,04 X15 + 0,016 X24 <= 20.000

0,04 X16 + 0,016 X26 <= 20.000

b. Pemanis alami

Pemanis buatan adalah bahan tambahan berupa senyawa kimia

yang dapat menyebabkan rasa manis pada makanan, atau

Page 54: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

41

minuman. Pemanis ini ditambahkan untuk menguatkan rasa

manis pada susu yoghurt. Kapasitas pemanis pada setiap Yoghurt

berbeda-beda. Untuk melihat berapa banyak pemanis yang

digunakan dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Koefisien bahan Penolong pemanis

Bulan

Jenis

Yoghurt

Kebutuhan

Pemanis

(liter)

Produk yang

dihasilkan

(kemasan)

Koefisien

yang

dihasilkan

RHS

Juli

Yoghurt

Drink

78 323.864 0,00024 120

Agustus 81 337.327 0,00024 120

September 80 334.301 0,00024 120

oktober 69 288.083 0,00024 120

November 63 263.778 0,00024 120

Desember 67 277.102 0,00024 120

Juli

Yoghurt

Stirred

5 39.080 0,000130 120

Agustus 5 38.506 0,000130 120

September 4 32.759 0,000130 120

oktober 4 32.184 0,000130 120

November 4 32.759 0,000130 120

Desember 5 36.782 0,000130 120

Berdasarkan Tabel 13, Model ketidaksamaan untuk fungsi

kendala ketersediaan bahan penolong pemanis dapat disusun

berikut :

0,00024 X11 + 0,00013 X21 <= 120

0,00024 X12 + 0,00013 X22 <= 120

0,00024 X13 + 0,00013 X23 <= 120

0,00024 X14 + 0,00013 X24 <= 120

0,00024 X15 + 0,00013 X25 <= 120

Page 55: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

42

0,00024 X16 + 0,00013 X26 <= 120

c. Pewarna Alami

Pewarna/zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kepada

makanan atau minuman untuk meningkatkan nilai mutu dari

produk yang di produksi. Untuk pewarna sendiri berfungsi untuk

meningkatkan warna buah yang ada didalam susu yoghurt.

Untuk pewarna sendiri masing-masing yoghurt memiliki kadar

berbeda (Tabel 14).

Tabel 14. Koefisien pewarna alami

Bulan

Jenis

yoghurt

Kebutuhan

pewarna

(liter)

Produk yang

dihasilkan

(kemasan)

Koefisien

yang

dihasilkan

RHS

Juli

Yoghurt

Drink

62 323.864 0,00019 100

Agustus 64 337.327 0,00019 100

September 64 334.301 0,00019 100

Oktober 55 288.083 0,00019 100

November 50 263.778 0,00019 100

Desember 53 277.102 0,00019 100

Juli

Yoghurt

Stirred

3 39.080 0,000075 100

Agustus 3 38.506 0,000075 100

September 2 32.759 0,000075 100

oktober 2 32.184 0,000075 100

November 2 32.759 0,000075 100

Desember 3 36.782 0,000075 100

Berdasarkan Tabel 14. Model ketidaksamaan untuk fungsi

kendala ketersediaan pewarna alami dapat disusun berikut :

0,00019 X11 + 0,000075X21 <= 100

0,00019 X12 + 0,000075X22 <= 100

0,00019 X13 + 0.000075X23 <= 100

Page 56: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

43

0,00019 X14 + 0,000075X24 <= 100

0,00019 X15 + 0,000075X25 <= 100

0,00019 X16 + 0,000075X26 <= 100

d. Bakteri

Fungsi dari bakteri ini untuk mengasamkan susu, agar menjadi

yoghurt. Bakteri yang digunakan untuk mengasamkan susu

adalah bakteri X. Koefisien untuk masing-masing jenis yoghurt

dapat dillihat pada Tabel 14. RHS untuk bakteri adalah

perjumlahan kebutuhan yoghurt drink dan yoghurt stirred.

Karena penggunakan bakteri sangat terbatas jadi kapasitas

penggunaan tidak bisa berlebih. Untuk 250 liter sama dengan

penggunaan satu (1) botol bakteri.

Tabel 15. Koefisien bakteri

Bulan

Jenis

yoghurt

Kebutuhan

Bakteri

(Botol)

Produk yang

dihasilkan

(kemasan)

Koefisien

yang

dihasilkan

RHS

Juli

Yoghurt

Drink

250 323.864 0,00077 264

Agustus 260 337.327 0,00077 274

September 258 334.301 0,00077 269

Oktober 222 288.083 0,00077 234

November 204 263.778 0,00077 215

Desember 214 277.102 0,00077 227

Juli

yoghurt

Stirred

14 39.080 0,000348 264

Agustus 13 38.506 0,000348 274

September 11 32.759 0,000348 269

Oktober 11 32.184 0,000348 234

November 11 32.759 0,000348 215

Desember 13 36.782 0,000348 227

Page 57: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

44

Berdasarkan Tabel 15, Model ketidaksamaan untuk fungsi

kendala ketersediaan bakteri dapat disusun berikut :

0,00077 X11 + 0,000348X21 <= 264

0,00076 X12 + 0,000348 X22 <= 274

0,00078 X13 + 0,000348X23 <= 269

0,00077 X14 + 0,000348 X24 <= 234

0,00078 X15 + 0,000348 X25 <= 215

0,00079 X16 + 0,000348 X26 <= 227

3. Kendala ketersediaan jam tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung pada PT. Cimory Cisarua Bogor berjumlah

150 orang (3 shift). Untuk bagian produksi pembuatan yoghurt

sendiri, karyawan langsung yang bekerja berjumlah 19 orang terbagi

dalam 3 shift dan 2 Shift. Ketersediaan jam tenaga kerja langsung

digunakan untuk memproduksi susu yoghurt untuk dijadikan dasar

perhitungan kendala. Hal ini dikarenakan adanya hubungan jam kerja

kerja dengan tenaga kerja yang berkaitan langsung dengan produksi

susu yoghurt. ketersediaan dan nilai koefisien jam tenaga kerja

langsung untuk proses produksi susu yoghurt dapat dilihat pada

Tabel 16.

Page 58: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

45

Tabel 16. Koefisien jam Tenaga kerja langsung

Tahun Bulan Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan) RHS

2010

Juli 85 323.864 0,00026 525

Agustus 88,43 337.327 0,00026 525

September 87,67703704 334.301 0,00026 525

Oktober 76,11407407 288.083 0,00026 525

November 70 263.778 0,00027 525

Desember 73,36692308 277.102 0,00026 525

Bulan Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan)

Juli 72,5 39.080 0,00186 525

Agustus 71,57 38.506 0,00186 525

September 61,99 32.759 0,00189 350

Oktober 61,04 32.184 0,00190 350

November 62,00 32.759 0,00189 350

Desember 68,70 36.782 0,00187 350

Berdasarkan nilai koefisien dan nilai total ketersediaan jam kerja

TKL yang telah diperoleh, maka fungsi kendala jam tenaga kerja

langsung dapat disusun berikut :

0,00026 X11 <= 525

0,00026 X12 <= 525

0,00026 X13 <= 525

0,00026 X14 <= 525

0,00027 X15 <= 525

0,00026 X16 <= 525

0,00186 X21 <= 525

Page 59: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

46

0,00186 X22 <= 525

0,00189 X23 <= 350

0,00190 X24 <= 350

0,00189 X25 <= 350

0,00187 X26 <= 350

4. Kendala ketersediaan jam kerja mesin

Cimory memiliki beberapa mesin yang berbeda fungsi dan

kegunaannya yaitu mesin pasteurisasi, mesin inkubasi, mesin mixing,

mesin filling dan mesin homogenisasi. Kapasitas mesin dan waktu

operasinya memiliki batasan berbeda untuk setiap jenis yoghurt yang

diproduksi. Nilai koefisien pada fungsi kendala jam kerja mesin,

merupakan lamanya (jam) penggunaan mesin yang dibutuhkan untuk

memproduksi satu satuan produk susu yoghurt. Ketersediaan jam

kerja mesin merupakan kemampuan maksimal mesin untuk

digunakan dalam proses produksi. Ketersedian ini merupakan hasil

perkalian dari lamanya pemakaian maksimum sebuah mesin selama

satu hari dengan jumlah hari kerja di PT. Cimory Cisarua Bogor

selama 1 (satu) bulan. Rinciannya sebagai berikut :

Untuk mengetahui ketersediaan jam kerja mesin digunakan rumus :

…………………………………………………(4)

Dimana :

Dij = koefisien jam kerja mesin ke-I untuk memproduksi satu satuan

Produk j (jam/satu satuan produk) dimana, i=1 untuk mesin

pateurisasi, i=2 mesin inkubator, i=3 untuk mesin homogenisasi,

Page 60: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

47

i=4 mesin Mixing akhir, i=5 untuk mesin filling

Berdasarkan Lampiran 5. Fungsi kendala jam kerja mesin dapat

ditentukan sebagai berikut:

a. Kendala Jam Kerja Mesin Pasteurisasi

Mesin pasteurisasi digunakan oleh kedua jenis produk.

Prosesnya dilakukan selama 30 detik dengan suhu 70-800

C.

kapasitas isi untuk mesin ini adalah 250 liter yang beroperasi 525

jam per bulan Lampiran 6. disusun koefisien untuk jam kerja

mesin, yaitu:

0,00003 X11 + 0,00003 X21 <= 525

0,00003 X12 + 0,00003 X22 <= 525

0,00003 X13 + 0,00003 X23 <= 525

0,00003 X14 + 0,00003 X24 <= 525

0,00003 X15 + 0,00003X25 <= 525

0,00003 X16 + 0,00003 X26 <= 525

b. Kendala Jam Kerja Mesin Inkubator

Mesin inkubator adalah mesin pemanas 43-480 C. selain untuk

pemanasan susu, mesin ini berguna untuk menjaga suhu agar

tetap stabil. mesin inkubator yoghurt drink berjumlah 3 (tiga)

mesin dan mesin inkubator yoghurt stirred yang digunakan

berjumlah Satu (1) mesin dengan kapasitas 5.400 liter. mesin ini

sekali proses seberlangsung selama 7 jam. Kapasitas jam kerja

mesin untuk yoghurt drink 525 jam per bulan dan untuk yoghurt

stirred 350 per bulannya. Dari Lampiran 6 dapat di susun

koefisien untuk mesin inkubator adalah :

0,001296 X11 <= 525

0,001296 X12 <= 525

0,001296 X13 <= 525

Page 61: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

48

0,001296 X14 <= 525

0,001296 X15 <= 525

0,001296 X16 <= 525

0,001296 X21 <= 350

0,001296 X22 <= 350

0,001296 X23<= 350

0,001296 X24 <= 350

0,001296 X25 <= 350

0,001296 X26 <= 350

c. Kendala Mesin Homogenisasi

Mesin homogenisasi digunakan untuk yoghurt drink. Kapasitas

isi untuk mesin ini adalah 10 ton dan waktunya proses

berlangsung dalam waktu 1 jam. Jam kerja mesin yang tersedia

dalam satu (1) bulan berjumlah 525 jam. Dari Lampiran 6 dapat

dirumuskan koefisien untuk mesin homogenisasi adalah :

0,0001 X11 <= 525

0,0001 X12 <= 525

0,0001 X13<= 525

0,0001 X14 <= 525

0,0001 X15 <= 525

0,0001 X16 <= 525

d. Kendala Mesin Mixing

Mesin mixing memiliki kapasitas isi sebanyak 850liter/mesin,

waktu proses selama 10 menit. ada tiga (3) mesin untuk yoghurt

drink dan tiga (3) mesin untuk yoghurt stirred. Dari Lampiran 6

dapat disusun koefisien fungsi kendala berikut :

0,000065 X11 <= 525

0,000065 X12 <= 525

0,000065 X13<= 525

Page 62: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

49

0,000065 X14 <= 525

0,000065 X15 <= 525

0,000065 X16 <= 525

0,0002 X21 <= 350

0,0002 X22 <= 350

0,0002 X23<= 350

0,0002 X24 <= 350

0,0002 X25 <= 350

0,0002 X26 <= 350

e. Kendala Jam Kerja Mesin Pengemasan

Untuk mesin pengemas (fiiling) digunakan tenaga langsung

mesin untuk yoghurt drink berkapasitas isi 5.000 botol per jam.

Dan untuk yoghurt stirred pengisian ke dalam cup dilakukan oleh

manusia dengan kapasitas per jam 600 cup. RHS 525 adalah jam

kerja untuk yoghurt drink (3 shift) selama 1 bulan dan RHS 350

untuk yoghurt stirred (2 shift) selama 1 bulan. Berdasarkan

Lampiran 6 dapat disusun koefisien kendala jam kerja mesin

pengemasan berikut :

0,0002 X11 <= 525

0,0002 X12 <= 525

0,0002 X13<= 525

0,0002 X14 <= 525

0,0002 X15 <= 525

0,0002 X16 <= 525

0,00167 X21 <= 350

0,00167 X22 <= 350

0,00167 X23 <= 350

0,00167 X24 <= 350

0,00167 X25 <= 350

Page 63: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

50

0,00167 X26 <= 350

5. Kendala Permintaan

Untuk produk yoghurt stirred selain untuk dipasarkan secara

langsung juga ada beberapa konsumen yang memasan secara rutin

setiap harinya. Untuk pemesan tetap, Cimori harus menyediakan

tidak kurang dari 13.750 cup perbulannnya. Untuk kendala

permintaan sebagai berikut :

X21 >= 13.750

X22 >= 13.750

X23 >= 13.750

X24 >= 13.750

X25 >= 13.750

X26 >= 13.750

4.7. Analisis Primal

Analisis primal digunakan untuk melihat kombinasi produksi yang

seharusnya diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh

keuntungan yang optimal. Keputusan yang dibentuk pada model Linear

Programming terdiri dari 12 peubah dan dibatasi oleh 12 macam kendala.

Untuk menghasilkan LP optimum diperlukan 12 langkah (step) iterasi. Hasil

lindo untuk optimasi produk yoghurt Cimory dapat dilihat pada Lampiran 7.

Berdasarkan hasil olahan software Lindo output optimal yang dihasilkan

dapat dilihat pada Tabel 17.

Page 64: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

51

Tabel 17. Kombinasi optimum produk yoghurt

Bulan peubah

Kondisi

aktual

(Kemasan)

Kondisi

optimal

(Kemasan)

Perbedaan

Selisih Persentase

(%)

Juli X11 323,864 248,138 75,727 23.38

Agustus X12 337,327 264,561 72,766 21.57

September X13 334,301 262,251 72,050 21.55

Oktober X14 288,083 220,643 67,441 23.41

November X15 263,778 193,020 70,758 26.82

Desember X16 277,102 204,894 72,208 26.06

Juli X21 39,080 209,581 -170,501 -436.29

Agustus X22 38,506 209,581 -171,075 -444.28

September X23 32,759 185,186 -152,427 -465.30

Oktober X24 32,184 184,211 -152,027 -472.37

November X25 32,759 185,186 -152,427 -465.30

Desember X26 36,782 187,166 -150,384 -408.85

Pada Tabel 17, diketahui bahwa untuk produk yoghurt drink pada kondisi

aktual lebih besar daripada kondisi optimal. Hal ini tunjukan oleh hasil yang di

dapat bernilai positif, yaitu selama periode enam (6) bulan yogurt drink

mengalami produksi berlebih. Kondisi berlebih tertinggi terdapat pada bulan

Agustus dan Desember 2010, yaitu 72.766 dan 72.208, yang berarti perusahaan

harus mengurangi produk berlebih dan menggantinya dengan produk lain, yaitu

yoghurt stirred. Untuk produksi yoghurt stirred belum mencapai kondisi

optimal ditunjukan oleh tanda negatif dihasilkan. Selisih negatif yang terbesar

pada tahun 2010 terjadi pada bulan Agustus (-171,075). Hal ini menunjukan

bahwa produksi yoghurt stirred masih jauh dari tingkat optimal yang

seharusnya dicapai. Kondisi negatif ini didasarkan pada kebutuhan berlebih

pada saat bulan puasa (Ramadhan, 2010) dan perusahaan belum mampu untuk

Page 65: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

52

memperhitungkan berapa produksi optimum untuk membuat yoghurt stirred

pada bulan tersebut.

Bedasarkan analisis primal yang ditunjukan pada Tabel 16 dan penjelasan

yang telah dijabarkan produksi yoghurt stirred masih jauh dari tingkat optimal

yang seharusnya dicapai. Maka dari itu, perusahaan perlu meningkatkan

produksi susu yoghurt stirred dan mengurangi produksi susu yoghurt drink

untuk mencapai tingkat optimum produksi.

Total keuntungan aktual yang diperoleh perusahaan untuk memproduksi

susu yoghurt drink dan stirred selama periode Enam (6) bulan tahun 2010

sebesar Rp2.356.998.625 sedangkan hasil analisis optimasi berdasarkan

software Lindo denan keuntungan optimal Rp2.978.937.000, Selisih

Rp621.938.375 didapat perusahaan apabila berproduksi secara optimal.

4.8. Analisis Dual

Jumlah produksi susu yoghurt setiap bulannnya sangat dipengaruhi oleh

ketersediaan sumber daya yang dimiliki. Ketersediaan sumber daya dapat

dikatakan terbatas, atau tidak terbatas dilihat berdasarkan nilai hasil dual yang

didapatkan. Analisis dual merupakan penilaian terhadap sumber daya yang

dimiliki dengan menilai hasil slack, atau surplus dan nilai dual. Nilai sumber

daya terbatas dilihat dengan nilai slack sama dengan nol. Nilai slack

menunjukan sumber daya langka, atau terbatas, sehingga disebut kendala aktif.

Kendala aktif dapat diartikan sangat memengaruhi keuntungan optimal

perusahaan. Untuk nilai slack atau surplus lebih dari nol dapat diartikan bahwa

sumber daya yang tersedia adalah berlebih yang disebut juga dengan kendala

tidak aktif (pasif). Kendala pasif ini dapat diartikan bahwa sumber daya tersedia

tidak memengaruhi keuntungan optimal perusahaan.

Nilai dual merupakan nilai harga sumber daya yang menunjukkan

besarnya pengaruh terhadap nilai fungsi tujuan akibat penambahan, atau

pengurangan pada nilai sebelah kanan kendala. Nilai dual positif pada sumber

Page 66: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

53

daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya satu satuan,

akan meningkatkan nilai fungsi tujuan nilai dual. Nilai dual negatif pada

sumber daya terbatas menunjukkan bahwa setiap penambahan sumber daya satu

(1) satuan, akan menurunkan nilai fungsi tujuan nilai dual tersebut. Nilai dual

sama dengan nol menunjukkan bahwa sumberdaya dinyatakan berlebih dan

berstatus kendala tidak aktif (pasif). Nilai dual tersebut menunjukkan

penambahan, atau pengurangan pada sumber daya tidak akan mempengaruhi

nilai fungsi tujuan.

4.8.1 Status Penggunaan Bahan Baku Susu Segar

Jumlah bahan baku susu segar untuk pembuatan yoghurt drink dan

stirred untuk setiap bulannya melebihi kapasitas produksi aktual. Hal ini

ditunjukan oleh nilai surplus disetiap bulannya selama periode yang

dianalisis oleh LP. Secara rinci hasil analisis dual penggunaan bahan

baku susu segar dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Status penggunaan bahan baku Susu Segar

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 3.876 0,00000

Agustus 707 0,00000

September 3.275 0,00000

Oktober 1.390 0,00000

November 6.637 0,00000

Desember 4.173 0,00000

Tabel 18 menunjukkan adanya nilai lebih dari nol pada kolom Slack

or Surplus setiap bulannya. Hal ini berarti status penggunaan bahan baku

susu segar dalam kondisi berlebih (surplus) dan nilai dualnya sama

dengan nol setiap bulan, artinya penggunaan bahan susu segar setiap

bulan termasuk kendala tidak aktif yang tidak akan mempengaruhi nilai

fungsi tujuan, apabila terjadi penambahan, atau pengurangan pada bahan

Page 67: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

54

baku susu segar. Nilai surplus terbesar ditunjukkan pada bulan November

dan Desember 2010, yaitu 6.637 liter dan 4.173 liter. Hal ini dikarenakan

perusahaan terlalu banyak menerima pasokan susu dari peternak yang

ada. Bedasarkan kebijakan perusahaan untuk susu yang berlebih dapat

disalurkan, atau dijual kembali kepada perusahaan lain, seperti diamond

Es krim. Untuk menanggulangi kelebihan susu, maka perusahaan

memutuskan untuk memasok susu dari dua (2) peternak, yaitu dari

peternak Giri Tani dan Mega Mendung.

4.8.2 Status Penggunaan Bahan Pembantu

Bahan baku pembantu untuk membuat yoghurt terdiri dari beberapa

jenis produk, yaitu :

a. Gula

Gula pasir dijadikan kendala di dalam mengoptimalkan jumlah

yoghurt yang diproduksi. Selain itu, jumlah persediaan gula pasir

untuk setiap bulan masih melebihi kapasitas aktual, dikarenakan

manajemen menerapkan sistem level stok pada setiap bahan

pembantu. Untuk level stok gula pasir adalah dua (2) ribu liter per

sekali kirim. Artinya pemasok gula pasir dapat mengirim kembali

kepada Cimory setelah gula digudang mencapai 2.000 liter. Dengan

pengiriman gula yang tetap (20 liter per sekali kirim).

Tabel 19. Status penggunaan bahan pembantu gula pasir

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 6.722 0,00000

Agustus 9.083 0,00000

September 9.214 0,00000

Oktober 10.880 0,00000

November 9.317 0,00000

Desember 11.505 0,00000

Page 68: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

55

Tabel 19 menunjukkan gula pasir merupakan kendala tidak aktif,

yang ditunjukkan dengan nilai lebih dari nol pada kolom Slack or

Surplus setiap bulannya. Status penggunaan gula pasir berada dalam

kondisi berlebih (surplus) dan nilai dualnya sama dengan nol setiap

bulan, artinya penggunaan gula pasir setiap bulan masih lebih kecil

daripada ketersediaannya di gudang. Nilai surplus terbesar

ditunjukkan pada bulan Desember 2010 sebesar 11.505 liter. Hal ini

dikarenakan perusahaan sengaja melakukan penyimpanan gula untuk

mengantisipasi permintaan yang tinggi menjelang tahun baru,

khususnya yang datang ke Resto Cisarua Bogor.

b. Pemanis

Tabel 20. Status penggunaan bahan pembantu gula pasir

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(RP)

Juli 33,2 0,00000

agustus 29,2 0,00000

September 32,9 0,00000

Oktober 43 0,00000

November 49,6 0,00000

Desember 46,5 0,00000

Pada Tabel 20, ditunjukan bahwa pemanis merupakan kendala tidak

aktif (pasif), dikarenakan nilai surplus lebih dari nol. Untuk nilai

surplus tertinggi selama periode analisis ditunjukan pada bulan

November dan Desember, karena permintaaan yoghurt cukup tinggi,

maka perusahaan harus menyediakan bahan pemanis yang cukup

banyak.

Page 69: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

56

c. Pewarna

Tabel 21. Status penggunaan bahan pembantu pewarna

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 37,2 0,00000

Agustus 34,1 0,00000

September 36,3 0,00000

Oktober 44,3 0,00000

November 49,5 0,00000

Desember 47,1 0,00000

Dari hasil Tabel 21 dapat dijelaskan bahwa bahan penolong pewarna

masih berlebih dan dimasukan ke dalam kendala tidak aktif (pasif).

Untuk surplus tertinggi berada pada bulan November dan Desember

yaitu 49,1 dan 47,1 liter. Jadi untuk meminimaliskan berlebihnya

sumber daya, perusahaan harus mengoptimalkan jumlah produksi

agar keuntungan yang didapatkan optimal.

d. Bakteri

Tabel 22. Status penggunaan bahan pembantu bakteri

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 0 1.535.065

Agustus 0 1.577.632

September 0 1.533.334

Oktober 0 1.466.234

November 0 1.389.743

Desember 0 1.405.064

Berdasarkan Tabel 22 untuk bakteri slack or surplus bernilai nol

berbeda dengan kendala lain. Untuk dual prices terbesar terdapat

pada bulan Agustus (Rp1.577.632) yang berarti apabila perusahaan

dapat memproduksi susu dengan menggunakan bakteri sebesar satu

Page 70: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

57

satuan, maka perusahaan mendapatkan keuntungan dual price

(Rp1.533.334).

4.8.3 Status Penggunaan Jam Tenaga Kerja Langsung

Tenaga kerja langsung (TKL) pada PT. Cimory merupakan tenaga

kerja tetap yang bekerja secara langsung disetiap langkah proses produksi

yoghurt, baik untuk jenis Drink, atau stirred. Tenaga kerja yang dimiliki

PT. Cimory berjumlah 150 orang untuk tiga (3) shift. Untuk pembuatan

yoghurt sendiri karyawan yang ada berjumlah 19 orang untuk 3 shift

pekerja yoghurt drink dan 2 shift untuk pekerja yoghurt stirred. Khusus

untuk tenaga kerja yoghurt stirred, apabila pekerjaan telah selesai dan

waktu masih tersedia, maka karyawan akan menyelesaikan pekerjaaan

untuk produk yang lain. Untuk itu, agar tidak terjadi pemborosan tenaga

kerja, maka tenaga kerja harus dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Analisis dual penggunaan jam tenaga kerja langsung terhadap

produksi yoghurt drink dan yoghurt stirrred PT. Cimory dapat dilihat

pada Tabel 23.

Tabel 23. Status penggunaan jam tenaga kerja langsung

Bulan Jenis Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli

Drink

460,50 0,00

Agustus 456,21 0,00

September 456,82 0,00

Oktober 467,64 0,00

November 472,89 0,00

Desember 471,73 0,00

Juli

Stirred

135,18 0,00

Agustus 135,18 0,00

September 0,00 246.772,48

Oktober 0,00 234.079,29

November 0,00 273.211,26

Desember 0,00 420.875,90

Page 71: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

58

Tabel 23 menunjukan bahwa yoghurt drink masih ada pemborosan

waktu kerja karyawan, yang ditunjukan hasil slack or surplus yang lebih

besar dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Nilai surplus

terbesar untuk yoghurt drink ada pada bulan November dan Desember

2010, yaitu 472,89 jam dan 471,73 jam dikarenakan jumlah produksi

tidak optimal. Untuk itu, perusahaan harus memperhitungkan dan

memaksimalkan jam kerja karyawan, seperti mengoptimalkan jumlah

shift setiap harinya. Dari hasil pengurangan kelebihan jam kerja dengan

waktu kerja aktual dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24. Perbandingan jam kerja aktual dan jam kerja optimal

Bulan Jenis Slack or Surplus Jam

aktual

Jam kerja

optimal

Juli

Drink

460.50 525.00 64.50

Agustus 456.21 525.00 68.79

September 456.82 525.00 68.18

Oktober 467.64 525.00 57.36

November 472.89 525.00 52.11

Desember 471.73 525.00 53.27

Untuk mengoptimalkan jam kerja karyawan, maka pengurangann

shift kerja untuk yoghurt drink baiknya dilakukan. Untuk jam kerja

karyawan yoghurt stirred termasuk kendala berstatus aktif karena nilai

slack or surplus bernilai nol dan nilai dual lebih dari nol. Untuk nilai dual

terbesar ada pada bulan desember yaitu 420.875,90. artinya bahwa

apabila perusahaan menaikan tenaga kerja satu (1) satuan, maka

perusahaan mendapat keuntungan Rp. 420.875. Hal ini dikarenakan pada

bulan Desember terjadi peningkatan permintaan susu yoghurt stirred.

4.8.4 Status Penggunaan Jam kerja Mesin

Jam kerja mesin dimasukan ke dalam kendala karena

penggunaannya harus dioptimalkan setiap harinya. Untuk mesin di bagian

Page 72: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

59

yoghurt drink dan yoghurt stirred ada beberapa macam, tetapi memiliki

fungsi yang sama.

Dari hasil olahan Lindo diketahui semua penggunaan jam kerja

mesin masih berlebih (kendala pasif), karena nilai slack or surplus

bernilai lebih nol dan nilai dual bernilai nol.

a. Mesin Pasteurisasi

Tabel 25 Status penggunaan jam kerja mesin pasteurisasi

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 511,30 0,00

Agustus 510,78 0,00

September 511,58 0,00

Oktober 512,86 0,00

November 513,66 0,00

Desember 513,29 0,00

Berdasarkan Tabel 25, kendala ini termasuk kendala tidak aktif,

dikarenakan jam mesin yang tersedia untuk produksi masih berlebih,

dengan surplus terbesar pada bulan Desember 2010.

Page 73: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

60

b. Mesin Inkubasi

Tabel 26. Status penggunaan jam kerja mesin inkubasi

Bulan Jenis

Slack or

Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli

Drink

203,42 0,00

Agustus 182,12 0,00

September 185,12 0,00

Oktober 239,04 0,00

November 274,85 0,00

Desember 259,46 0,00

Juli

Stirred

78,39 0,00

Agustus 78,39 0,00

September 110,00 0,00

Oktober 111,27 0,00

November 110,00 0,00

Desember 107,44 0,00

Berdasarkan Tabel 26, kendala ini termasuk kendala pasif, karena

penggunaan jam mesin belum optimal, disebabkan nilai slack or

suplus yang lebih dari nol dan nilai dual prices sama dengan nol.

Untuk pemakaian jam mesin yang belum optimal terjadi pada bulan

November dan Desember 2010, yaitu untuk yoghurt drink 274, 85

jam dan 259,46 jam dan untuk yoghurt stirred 110 jam dan 107, 44

jam

c. Mesin Homogenisasi

Tabel 27. Status penggunaan jam kerja mesin homogenisasi

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 500,19 0,00

Agustus 498,55 0,00

September 498,78 0,00

Oktober 502,93 0,00

November 505,70 0,00

Desember 504,51 0,00

Page 74: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

61

Berdasarkan Tabel 27, mesin homogenisasi masih mengalami surplus

jam kerja dikarenakan nilai slack or surplus lebih dari nol dan nilai

dual prices sama dengan nol. Surplus tertinggi ada pada bulan

November dan Desember, yaitu 505,7 jam dan 504,51 jam

d. Mesin Mixing

Sama dengan mesin lainnya, untuk mesin mixing masih terjadi

kelebihan jam kerja, akibat nilai slack or surplus bernilai lebih dari

nol dan nilai dual prices sama dengan nol. Nilai surplus terbesar

terdapat pada bulan November 2010. Untuk melihat nilai surplus or

slack mesin mixing dapat dilihat pada Tabel 28.

Tabel 28. Status penggunaan jam kerja mesin mixing

Bulan

Slack or

Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 508,88 0,00

Agustus 507,80 0,00

September 507,96 0,00

Oktober 510,66 0,00

November 512,46 0,00

Desember 511,69 0,00

Juli 308,08 0,00

Agustus 308,08 0,00

September 312,97 0,00

Oktober 313,93 0,00

November 312,97 0,00

Desember 312,57 0,00

Page 75: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

62

e. Kemasan

Tabel 29. Status penggunaan jam kerja mesin pengemas

Bulan Slack or Surplus

Dual prices

(Rp)

Juli 475,38 0,00

Agustus 472,08 0,00

September 472,55 0,00

Oktober 480,88 0,00

November 486,40 0,00

Desember 484,02 0,00

Juli 0,00 523830,75

Agustus 0,00 495798,94

September 40,75 0,00

Oktober 42,36 0,00

November 40,75 0,00

Desember 37,44 0,00

Berdasarkan Tabel 29, mesin kemas masih mengalami surplus jam

kerja, karena nilai dari slack or surplus lebih nol dan nilai dual sama

dengan dengan nol. Untuk yoghurt stirred pengemasan dilakukan

manual oleh tenaga manusia, berbeda dengan yoghurt drink yang

menggunakan mesin. Untuk yoghurt stirred tidak semua jam kerja

mesin berlebih, karena pada bulan Juli dan Agustus kendala ini

termasuk kendala aktif, karena jam mesin sudah terpakai secara

maksimum dan apabila perusahaan menambah satu (1) satuan jam

kerja mesin maka perusahaan mendapatkan keuntungan dual prices

Rp. 52.3830,75 dan Rp 495.798,94

4.8.5 Status Permintaan Bulanan Yoghurt Stirred

Cimory memiliki beberapa konsumen tetap yang memesan susu

yoghurt dengan kapasitas telah ditentukan. Konsumennya adalah pemilik

kedai Cimory yang ada di tempat-tempat perbelanjaan. Sistem

pembeliannya adalah pembelian terputus, yaitu Cimory tidak ikut campur

Page 76: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

63

mengenai produk yang telah dibeli. Berdasarkan hasil Pengolahan Lindo

untuk Permintaan yoghurt Stirred yang optimal dapat dilihat pada Tabel

30.

Tabel 30. Status permintaan bulanan Yoghurt Stirred

Bulan Slack or Surplus Dual prices

Juli 195.831,00 0,00

Agustus 195.831,00 0,00

September 171.436,00 0,00

Oktober 170.461,00 0,00

November 171.436,00 0,00

Desember 173.416,00 0,00

Dari Tabel 30, permintaan termasuk ke dalam kendala tidak aktif

karena untuk produksi yoghurt stirred masih berlebih setiap bulannya.

Untuk surplus terbesar terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2010,

dikarenakan manajemen mengantisipasi adanya permintaan berlebih

disaat liburan sekolah dan puasa Ramadhan.

4.9 Analisis Sensitivitas

Analisis sensitivitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kepekaan model

setelah hasil optimasi ada, disamping berfungsi mengetahui sejauhmana hasil

optimasi dapat diperlakukan pada kondisi dan situasi berbeda. Pengaruh

perubahan dapat dilihat dari selang kepekaan yang terdiri dari batas kenaikan

(allowable increase) dan penurunan (allowable decrease). Jika perubahan

masih dalam selang increase dan decrease maka tidak akan terjadi perubahan

pada kombinasi produk optimal. Tetapi, jika terjadi perubahan diluar batasan

yang ada, maka nilai dari kombinasi optimal dapat berubah. Semakin kecil

selang kepekaan maka semakin peka terhadap perubahan nilai optimal. Analisis

sensitivitas terbagi atas dua bagian yaitu analisis sensitivitas nilai koefisien

fungsi tujuan dan analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala atau Right

Hand Side (RHS).

Page 77: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

64

4.9.1 Analisis Sensitivitas Nilai Koefisien Fungsi Tujuan

Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan berguna untuk

mengetahui tingkat perubahan dari nilai fungsi tujuan, yaitu apabila

tujuan yang telah optimal mengalami perubahan, dan mengetahui

sejauhmana nilai koefisien fungsi tujuan dapat digunakan agar tidak

merubah nilai dari kombinasi produk yang dihasilkan. Hasil analisis

sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan model LP pada kondisi optimal

selama periode yang dianalisis untuk produksi susu yoghurt drink dan

yoghurt stirred pada PT. Cimory dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Analisis sensitivitas nilai koefisien fungsi tujuan

Tahun Bulan Jenis

Yoghurt Peubah

Current

Coef

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli

Drink

X11 1.182 1.935,6 1.182

Agustus X12 1.199 1.808,2 1.199

September X13 1.196 1.045,3 1.196

Oktober X14 1.129 984,07 1.129

November X15 1.084 1.157,3 1.084

Desember X16 1.110 1.786,6 1.110

Juli

Stirred

X21 1.409 INFINITY 874,8

Agustus X22 1.377 INFINITY 827,9

September X23 1.000 INFINITY 466,4

Oktober X24 955 INFINITY 444,7

November X25 1.000 INFINITY 516,3

Desember X26 1.276 INFINITY 787

Tabel 31 menunjukan bahwa untuk yoghurt drink memiliki batas

atas (allowable increase) dan batas bahwa (allowable decrease) untuk

semua bulan yang dianalisis. Untuk produk yoghurt drink di bulan Juli

perubahan yang diperbolehkan agar kombinasi tetap optimum adalah

menaikan koefisien hingga Rp. 1.935,6149, atau menjaga agar koefisien

tetap pada kondisi awal. Berbeda dengan yoghurt stirred yang hanya

memiliki batasan bahwa saja (allowable Decrease). Seperti pada bulan

Page 78: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

65

Juli agar kombinasi tetap optimal maka rentang bawah yang

diperbolehkan adalah Rp. 874,7974 dan perubahan pada rentang atas

berapa pun tidak akan mempengaruhi nilai dari kombinasi produk

yoghurt, karena bersifat infinity.

Dari Tabel 30, diketahui bahwa rentang perubahan tersempit berada

pada produk yoghurt drink, maka perusahaan dapat memfokuskan untuk

melakukan perubahan keuntungan, sehingga kombinasi produk optimum

dapat terjaga.

4.9.2 Analisis Sensitivitas Nilai Sebelah Kanan Kendala

Analisis sensitivitas nilai sebelah kanan (RHS) kendala yang

berfungsi untuk mengetahui seberapa besar nilai kepekaan RHS terhadap

kenaikan dan penurunan nilai koefisien terhadap kombinasi optimum dari

produk yang dihasilkan. Analisis sensitivitas nilai sebelah kanan kendala

berkaitan dengan status sumber daya. Suatu kendala berstatus pembatas

apabila terdapat nilai batas penurunan dan peningkatan nilai tertentu.

Sedangkan kendala dikatakan bukan pembatas apabila tidak terdapat nilai

tertentu pada nilai batas penurunan dan peningkatan. Kendala bukan

pembatas ditunjukkan oleh adanya nilai tidak terhingga (infinity) pada

nilai batas peningkatan (allowable increase). Hal ini menunjukkan selang

perubahan peningkatan mencapai tidak terhingga. Artinya seberapapun

peningkatan nilai sebelah kanan kendala tersebut tidak akan memengaruhi

solusi optimal.

Optimasi produk menggunakan sensitivitas nilai sebelah kanan

kendala hasil olahan Lindo dapat dijelaskan berikut :

a. Kepekaan Ketersediaan Bahan Baku Susu Segar

Berdasarkan hasil dual yang telah diperoleh bahan baku susu segar

untuk bulan yang dinalisis mengalami surplus persediaan. Untuk

mengetahui perubahan ketersediaan yang dapat merubah kondisi

optimal, dapat dilihat pada Tabel 32.

Page 79: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

66

Tabel 32. Kepekaan ketersediaan bahan baku susu segar

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 70000 INFINITY 3.875,929932

Agustus X12 70000 INFINITY 706,32019

September X13 70000 INFINITY 3.274,501221

Oktober X14 60000 INFINITY 1.389,677612

November X15 60000 INFINITY 6.636,040039

Desember X16 60000 INFINITY 4.172,023926

Berdasarkan Tabel 31, allowable increase menunjukan nilai tak

terhingga, yang berarti berapapun peningkatan perubahan nilai RHS

untuk susu segar tidak akan merubah kombinasi dari produk yoghurt

yang optimal. Untuk allowable decrease susu segar, ada nilai tertentu

yang menjadi rentang pembatas perubahan kombinasi produk

yoghurt. Seperti pada bulan November nilai allowable decrease

6.636,04, yang artinya nilai penurunan RHS untuk susu segar tidak

akan merubah kombinasi optimal, apabila masih dalam rentang 6.636

liter penurunannya, yaitu batas penurunan sampai 53.363,96 liter dari

RHS awal 60.000 liter.

b. Kepekaan ketersediaan gula

Berdasarkan hasil dual yang telah didapatkan bahan baku gula masih

mengalami surplus. Terlihat dari nilai dual yang masih lebih nol.

Maka dari itu, untuk mengetahui seberapa peka nilai RHS terhadap

perubahan kombinasi optimal produk yoghurt, dapat dilihat pada

Tabel 33.

Page 80: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

67

Tabel 33. Kepekaan ketersediaan gula pasir

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 20.000 INFINITY 6.721,206543

Agustus X12 20.000 INFINITY 9.082,256836

September X13 20.000 INFINITY 9.213,675781

Oktober X14 20.000 INFINITY 1.0879,5625

November X15 20.000 INFINITY 9.316,239258

Desember X16 20.000 INFINITY 11.504,77246

Berdasarkan Tabel 33, Gula tidak memiliki batas kenaikan RHS

(infinity pada allowable increase) karena berapapun penurunannya

tidak akan memengaruhi nilai dari kombinasi produk yang optimal.

Berbeda dengan batas bawah (allowable decrease) yang memiliki

batas kepekaan terhadap perubahan kombinasi optimal. Seperti

contoh pada bula Juli 2010 kepekaan pada bulan ini sangat tinggi,

ditunjukan oleh allowable decrease 6.721,206543. Artinya, untuk

mempertahankan nilai kombinasi produk optimal perusahaan dapat

menurunkan nilai allowable decrease sampai 6.721,206543 liter,

dimana bila menurunan RHS melebihi rentang yang telah ditentukan,

maka perubahan nilai kombinasi produk akan terjadi.

c. Kepekaan Ketersediaan Perasa

Sama seperti Gula pasir yang masih memiliki surplus di dalam

persediaannya. Perasa pun masih memiliki surplus persediaan

disetiap bulan yang dianalisis. Sensitivitas kepekaan nilai RHS

diperlukan untuk mengetahui berapa besar nilai perubahan batas

kanan pada kendala dapat berubah yang dilihat dari nilai allowable

increase dan allowable decrease ( Tabel 34).

Page 81: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

68

Tabel 34. Kepekaan ketersediaan perasa

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 120 INFINITY 33,2

Agustus X12 120 INFINITY 29,2

September X13 120 INFINITY 32,9

Oktober X14 120 INFINITY 43,1

November X15 120 INFINITY 49,6

Desember X16 120 INFINITY 46,4

Pada Tabel 33, dijelaskan bahwa nilai allowable increase bersifat

tidak terbatas (infinity) artinya bahwa berapapun kenaikan nilai RHS

tidak akan merubah nilai dari kombinasi produk dan keuntungan

yang di dapat perusahaan. Penurunan RHS melebihi allowable

decrease dapat merubah nilai kombinasi optimal produk seperti pada

bulan Agustus, yaitu perubahan kombinasi produk dan keuntungan

perusahaan dapat berubah, bila persediaan kurang dari 29,26001 liter.

d. Kepekaan Ketersediaan Pewarna

Untuk melihat kepekaan sensitivitas terhadap pewarna dapat dilihat

pada Tabel 35

Tabel 35. Kepekaan ketersediaan pewarna

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 100 INFINITY 37,135311

Agustus X12 100 INFINITY 34,014969

September X13 100 INFINITY 36,283474

Oktober X14 100 INFINITY 44,262131

November X15 100 INFINITY 49,437321

Desember X16 100 INFINITY 47,032696

Bila dilihat dari Tabel 35 Untuk allowable increase tidak memiliki

batas kenaikan (infinity), dapat diartikan bahwa berapapun kenaikan

Page 82: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

69

nilai dari allowable increase tidak akan merubah nilai dari optimasi

produk yoghurt dan keuntungan yang didapatkan. Untuk allowable

decrease perasa bersifat peka. Sebagai contoh pada bulan Agustus

2010, batas kepekaan bawah sampai pada 34,014969. artinya nilai

RHS akan berubah apabila nilai RHS kurang dari 34,014969 liter.

e. Kepekaan Ketersediaan Bakteri

Bakteri adalah bahan penolong penbuatan susu yoghurt yang bersifat

aktif (langka), karena pemakaiannya sangat diperhatikan sekali.

Sensitivitas persediaan bakteri diperlukan agar penggunaannya tetap

optimal dan tidak merubah kapasitas produksi optimal serta

keuntungan perusahaan. Sensitivitas ketersediaan bakteri dapat

dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36. Kepekaan Ketersediaan bakteri

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 264 16 192

Agustus X12 274 3 202

September X13 269 14 205

Oktober X14 234 6 170

November X15 215 27 151

Desember X16 227 17 162

Berdasarkan Tabel 35 bakteri merupakan kendala yang bersifat peka

terhadap perubahan RHS. Kepekaan tertinggi ada pada bulan

November, dengan batas penurunan sampai pada 151 botol dan

kenaikan sampai batas 17 botol dari RHS awal.

f. Kepekaan Ketersediaan Jam Kerja Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah faktor produksi utama yang merencanakan,

mengatur dan mengendalikan faktor produksi yang lain seperti bahan

baku, jam mesin, dan lain sebagainya. Berdasarkan nilai slack or

Page 83: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

70

surplus pada Tabel 37. Hal tersebut menunjukan bahwa tenaga kerja

masih mengalami surplus untuk yoghurt drink dan beberapa sudah

optimal pada yoghurt stirred. Untuk lebih jelasnya berapa perubahan

yang diperbolehkan untuk RHS agar nilai kombinasi optimum tidak

berubah dan keuntungan perusahaan tetap optimal, dapat dilihat pada

Tabel 37.

Tabel 37. Kepekaan ketersediaan jam tenaga kerja

Tahun Bulan Jenis

Yoghurt Peubah

Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli

Drink

X11 525 INFINITY 460.4843

Agustus X12 525 INFINITY 456.2143

September X13 525 INFINITY 456.8148

Oktober X14 525 INFINITY 467.6329

November X15 525 INFINITY 472.8846

Desember X16 525 INFINITY 471.7275

Juli

Stirred

X21 525 INFINITY 135.1797

Agustus X22 525 INFINITY 135.1797

September X23 350 46.107777 324.0125

Oktober X24 350 48.20359 323.875

November X25 350 46.107773 324.0125

Desember X26 350 41.916168 324.2875

Berdasarkan Tabel 37, jam mesin yoghurt drink memiliki allowable

increase tak terbatas (infinity) yang berarti tidak ada batasan jam

yang dapat merubah kombinasi produk optimal dan untuk allowable

decrease memiliki batasan pengurangan jam kerja. Kepekaan

terbesar ada pada bulan Agustus yaitu 456.214 jam, artinya bahwa

manajemen harus mempertahankan jam kerja selama Agustus, tidak

kurang dari 457 jam. Apabila melebihi dari batas sensitivitas yang

telah ditentukan, maka perusahaan akan merubah tingkat kombinasi

optimal produk yoghurt drink dan stirred.

Page 84: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

71

Sama seperti yoghurt drink, yoghurt stitrred untuk semua mesin

masih mengalami surplus jam kerja. Namun ada beberapa yang

memiliki batas kenaikan jam kerja (allowable increase) seperti pada

bulan November, pada bulan ini allowable increase sampai dengan

396,1 jam dari RHS awal (350 jam), dan untuk allowable decrease

sampai pada 324 jam. Apabila manajemen menerapkan jam kerja di

luar rentang yang ada, maka perubahan kombinasi produk yoghurt

drink dan stirred akan terjadi.

g. Kepekaan ketersedian jam kerja mesin

Dari hasil analisis dual untuk jam kerja mesin masih mengalami

kelebihan (surplus) jam kerja. Untuk melihat berapa rentang

perubahan jam mesin yang diizinkan, maka kombinasi produk dapat

optimal dan keuntungan perusahaan tetap dalam keadaan optimum

dapat dilihat pada lampiran 8.

Untuk sensitivitas tertinggi ada pada mesin pasteurisasi dengan nilai

allowable decrease 513,2 jam dari RHS awal 525 jam. Artinya

penurunan jam kerja mesin dapat dilakukan sampai 513 jam per

bulan dari 525 jam pada kondisi awal dan apabila penurunan lebih

dari batas allowable decrease, maka kombinasi produk optimum

dapat berubah.

h. Kepekaan Ketersediaan Produk Permintaan

Permintaan untuk yoghurt drink dan yoghurt stirred setiap bulannya

mengalami perubahan. Khusus untuk yoghurt stirred, selain dijual

secara langsung, juga memiliki konsumen tetap yang harus dipenuhi

jumlah pesanannya. Seperti hasil pada analisis dual, jumlah produk

yoghurt stirred yang disediakan masih berlebih/terjadi surplus. Maka

dari itu untuk melihat berapa jumlah rentang kepekaan terhadap

perubahan kombinasi optimum dapat dilihat pada Tabel 38.

Page 85: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

72

Tabel 38. Kepekaan ketersediaan produk permintaan

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 13.750 195.830,83 INFINITY

Agustus X12 13.750 195.830,83 INFINITY

September X13 13.750 171.435,19 INFINITY

Oktober X14 13.750 174.605,16 INFINITY

November X15 13.750 171.435,19 INFINITY

Desember X16 13.750 173.415,77 INFINITY

Berdasarkan hasil dari Tabel 38 terlihat bahwa untuk penurunan

batasan (allowable decrease) pada RHS tidak berpengaruh terhadap

nilai optimum karena bersifat infinity ( tidak terbatas). Namun untuk

allowable increase memiliki batasan kepekaan, seperti pada bulan

November 2010 manajemen dapat memproduksi hingga batas

kenaikan 171,435 agar tidak merubah kombinasi optimum produk

yoghurt drink dan stirred.

4.10 Analisis Post Optimal

Analisis post optimal dilakukan untuk mencari kemungkinan-

kemungkinan dan besarnya perubahan pada solusi optimal, apabila terjadi

perubahan pada koefisien nilai fungsi tujuan dan nilai sebelah kanan kendala.

Pada penelitian yang dilakukan, analisis post optimal akan digunakan dengan

melakukan perubahan terhadap input produksi, yaitu menaikkan total biaya

bahan baku Susu Segar dan mengurangi jumlah TKL untuk bagian produksi

yoghurt stirred.

Analisis post optimal pada penelitian ini difokuskan pada beberapa

skenario, yaitu:

1. Menaikkan total biaya bahan baku susu segar dari harga awal Rp. 3.900,-

menjadi Rp. 4.300,- per liternya. Hal ini didasarkan pada harga tertinggi

Page 86: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

73

untuk mutu susu terbaik yang diberi harga oleh perusahaan Rp 4.300 per

liter.

2. Menurunkan tenaga kerja langsung bagian pengemasan untuk yoghurt

stirred dan menggantinya dengan mesin pengemasan, dengan menurunkan

tenaga kerja dari 15 menjadi 9 orang.

4.10.1 Skenario 1

Pada skenario 1 ini perusahaan menaikan biaya bahan baku susu

segar menjadi harga tertinggi (Rp. 4,300 per liter), maka keuntungan

perusahaan setelah mengalami kenaikan bahan baku susu segar dapat

dilihat pada Tabel 39.

Tabel 39. Keuntungan produk Yoghurt Drink dan Stirred

pada Skenario 1

Keuntungan/ cup

Tahun Bulan

Yoghurt drink

(Rp)

Yoghurt stirred

(Rp)

2010

Juli 1.105 1.374

Agustus 1.122 1.342

September 1.118 965

Oktober 1.052 920

November 1.007 965

desember 1.032 1.241

Dari Tabel 39 dapat dirumuskan untuk memaksimumkan fungsi

tujuan sebagai berikut :

Maks Z = 1.105 X11 + 1.122X12 + 1.118 X13 + 1.052 X14 + 1.007 X15 +

1.032X16 + 1.374 X21 +1.342 X22 + 965 X23 + 920 X24 +

1.965 X25 + 1.241 X26

Berdasarkan hasil dari peningkatan biaya bahan baku susu segar

nilai fungsi tujuan pada model mengalami perubahan. Kondisi optimum

Page 87: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

74

yoghurt drink dan stirred yang didapatkan setelah diolah oleh Software

Lindo dapat dilihat pada Tabel 40.

Tabel 40. Kombinasi produk optimum pada Skenario 1

Bulan Peubah Kondisi aktual Kondisi

optimal

Juli X11 323.864 248.137,5

Agustus X12 337.327 248.137,5

September X13 334.301 262.250,7

Oktober X14 288.083 220.642,5

November X15 263.778 193.019,9

Desember X16 277.102 204.894,0

Juli X21 39.080 209.580,8

Agustus X22 38.506 209.580,8

September X23 32.759 185.185,1

Oktober X24 32.184 184.210,5

November X25 32.759 185.185,1

Desember X26 36.782 187.165,7

Berdasarkan hasil olahan lindo, keuntungan yang didapatkan pada

skenario 1 adalah Rp. 2.830.538.000. (Lampiran 9).

4.10.2 Skenario 2

Pada analisis post optimal skenario 2, model diuji dengan

melakukan perubahan pada koefisien fungsi kendala, yaitu menurunkan

TKL untuk produksi yoghurt Stirred dari 15 orang menjadi 9 orang.

Dasar asumsi tersebut didasarkan pada tenaga manusia untuk bagian

filling diganti dengan tenaga mesin yang bertujuan untuk mempercepat

proses filling. Adaanya pergantian ini, koefisien mesin filling untuk

yoghurt stirred dan jam tenaga kerja manusia berubah (Tabel 41).

Page 88: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

75

Tabel 41. Perubahan jam kerja mesin kemasan Yoghurt Stirred

Bulan Peubah

penggunaan

per bulan

(jam)

Produksi Koefisien RHS

Juli X21 7,82 39.080 0,00020 525

Agustus X22 7,82 38.506 0,00020 525

September X23 7,82 32.759 0,00024 350

Oktober X24 7,82 32.184 0,00024 350

November X25 7,82 32.759 0,00024 350

Desember X26 7,82 36.782 0,00021 350

Dari Tabel 41 dapat dijadikan sebuah kendala baru berikut :

0,00020 X21 <= 350

0,00020 X22 <= 350

0,00024 X23 <= 350

0,00024 X24 <= 350

0,00024 X25 <= 350

0,00021 X26 <= 350

Tabel 42. Perubahan jam kerja tenaga kerja langsung

Bulan

Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan) RHS

Juli 51,75 39.080 0,001324 525

Agustus 50,99 38.506 0,001324 525

September 43,44 32.759 0,001326 350

Oktober 42,69 32.184 0,001326 350

November 43,44 32.759 0,001326 350

Desember 48,73 36.782 0,001325 350

Nilai koefisien kendala ketersediaan jam kerja TKL pada skenario 2

dapat dilihat pada Tabel 42.

0,001324 X21 <= 525

Page 89: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

76

0,001324 X22 <= 525

0,001326 X23 <= 350

0,001326 X24 <= 350

0,001326 X25 <= 350

0,001325 X26 <= 350

Sebelum analisis Lindo dilakukan terlebih dahulu mencari

keuntungan optimum setelah pengurangan tenaga kerja. Hasil dapat

dilihat pada Tabel 43.

Tabel 43. Keuntungan Produk Yoghurt Drink dan Stirred pada Skenario 2

keuntungan/ cup

Tahun Bulan

yoghurt drink

(Rp)

yoghurt strred

(Rp)

2010

Juli 1.228,42 1.600,49

Agustus 1.243,70 1.376,97

September 1.240,38 99,95

Oktober 1.180,87 954.84

November 1.141,21 999,95

Desember 1.163,81 1.276,23

Berdasarkan hasil dari pengurangan biaya produksi atas

perampingan karyawan bagian yoghurt stirred, maka fungsi tujuan

adalah :

Maks Z = 1.229 X11 + 1.244 X12 + 1.241 X13 + 1.189 X14 + 1.142 X15 +

1.164 X16 + 1.600 X21 +1.377 X22 + 1.000 X23 + 955 X24 +

1.000 X25 + 1.277 X26

Page 90: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

77

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis Lindo pada Skenario

2, dapat dilihat pada Lampiran 10, keuntungan perusahaan bertambah

lebih lebih besar dari keuntungan awal (Rp3.367.956.000). Untuk melihat

kombinasi optimum yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 44.

Tabel 44. Kombinasi produk optimal produk Yoghurt Drink dan Stirred

Bulan Peubah Kondisi aktual Kondisi optimal

Juli X11 323.864 220.803,2

Agustus X12 337.327 236.866,4

September X13 334.301 227.108,7

Oktober X14 288.083 184.603,6

November X15 263.778 157.877,9

Desember X16 277.102 170.981,5

Juli X21 39.080 270.061,7

Agustus X22 38.506 270.061,7

September X23 32.759 263.951,7

Oktober X24 32.184 263.951,7

November X25 32.759 263.951,7

Desember X26 36.782 264.150,9

Secara keseluruhan, perbandingan nilai keuntungan (Lampiran 11).

menunjukkan nilai terendah pada hasil post optimal skenario 1. Hal ini

dikarenakan kenaikan biaya bahan baku susu segar dari Rp3,900 menjadi

Rp4.300 menambah biaya produksi secara keseluruhan. Untuk nilai

keuntungan terbesar ada pada post optimal skenario 2. Hal ini

dikarenakan pengurangan tenaga kerja pada bagian pengemasan yoghurt

stirred dan menggantinya dengan tenaga mesin secara langsung yang

mengurangi biaya produksi untuk tenaga kerja dan menurunkan nilai

koefisien untuk jam kerja mesin filling bagian yoghurt stirred.

Page 91: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

78

4.11. Implikasi manajerial

Dari hasil perhitungan Lindo yang telah dilakukan, dapat diberikan

informasi berguna bagi PT. Cimory untuk mengatur kapasitas produksinya di

masing-masing bagian produksi yaitu untuk yoghurt drink dan stirred. hasil

perhitungan Lindo menunjukan bahwa untuk persediaan bahan baku susu segar

masih banyak mengalami surplus, maka pihak manajemen harus dapat

memperhitungkan berapa kapasitas pemesanan yang harus dipesan kepada

peternak. Begitu juga dengan bahan penolong untuk pembuatan yoghurt.

sehingga tidak terlalu banyak menyimpan stok, atau perputaran keuangan dapat

berjalan dengan baik.

Untuk kapasitas mesin masih banyak waktu yang terbuang, dikarenakan

kapasitas produksi yang belum optimal, maka perlu ditingkatkan jam kerja

mesin sesuai dengan kapasitas produksi optimal, Disamping mengurangi jam

kerja karyawan.

Page 92: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

79

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Yoghurt drink hasil optimal menunjukan bahwa jumlah produk yang ada

pada kondisi aktual masih berlebih bila dibandingkan dengan produk

Yoghurt stirred yang jumlahnya kurang dari komninasi produk optimal.

Dalam kombinasi ini, produk yang memiliki potensi untuk mencapai

keuntungan optimal adalah susu Yoghurt stirred.

b. Pemakaian sumber daya produksi PT. Cimory belum efisien, terlihat dari

jumlah bahan baku dan bahan penunjang yang masih banyak berlebih

disetiap bulannya, yaitu Untuk jam tenaga kerja, masih banyak waktu kerja

yang terbuang di dalam proses produksi, akibatnya belum seimbangnya

antara jam kerja karyawan dan jumlah produk yang akan diproses, serta hal

yang sama ditemui pada jam mesin produksi belum terpakai optimal.

c. Keuntungan aktual perusahaan selama bulan yang diuji pada tahun 2010

sebesar Rp2.356.998.626 dan pasca kondisi optimum Rp2.978.937.000.

artinya perusahaan masih dapat menerima keuntungan tambahan

Rp621.938.374

d. Untuk penguji solusi optimal awal dengan dua (2) skenario, yaitu peningkatan

biaya bahan baku susu segar dari Rp3.900 menjadi Rp4.300 dan pengurangan

TKL untuk bagian pengemasan yoghurt stirred. Dari kedua skenario dan

solusi optimal didapatkan nilai keuntungan terbesar pada skenario dua (2)

dengan keuntungan total Rp. Rp3.367.956.000 dan keuntungan terbesar

kedua pada solusi optimum Rp2.978.937.000, serta keuntungan terbesar

ketiga pada skenario satu (1) Rp2.830.538.000.

2. Saran

Page 93: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

80

a. Perusahaan diharapkan lebih fokus untuk memproduksi yoghurt stirred

dibandingkan yoghurt drink, karena hasil keuntungan maksimal lebih

banyak diperoleh dari pada memproduksi yoghurt stirred.

b. Perusahaan akan lebih efektif, apabila mengganti tenaga manusia dengan

tenaga mesin untuk pengemasan yoghurt stirred, dimana tenaga kerja yang

tidak terpakai dapat dipindahkan ketempat produksi yang baru, misal di

Semarang dan Sentul, Bogor.

c. Untuk menjaga keseimbangan persediaan, diharapkan perusahaan dapat

menerapkan sistem Material Requirement Planning (MRP) atau Just in

Time (JIT) yang tepat, agar tidak terjadi pemborosan biaya persediaan di

gudang.

Page 94: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

81

DAFTAR PUSTAKA

Asmita, Y. 2009. Optimalisasi Produksi Susu Pasteurisasi di Koperasi Susu Sintari

Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan. Skripsi pada Bogor Program Studi

Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Assauri, S. 1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

BSN. 1998. Standar Susu Segar.

http://sisni.bsn.go.id/index.php?/sni_main/sni/detail_sni/11914. [11-03-12]

Chen, J. 2009. Ayo Kita Nyusu. http://baltyra.com. [08-10-11].

Direktorat Jendral Peternakan. 2009. Populasi Sapi Perah Tahun 2004-2009.

http://www. Ditjennak.go.id. [ 08-10-11].

Faris, A. Y. 2009. Kajian Optimasi Untuk meningkatkan Profitabilitas Pada PT.

PISMATEX Pekalongan. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Handoko, T. H. 2002. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE,

Yogyakarta.

Hariyadi, P. 2011. Faktor Kritis pada Proses Aseptis untuk Susu UHT.

http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=pdf+tentang+susu+UHT&

[29-02-12].

Herdita, J. 2010. Homogenisasi Susu. http://gedanggoreng23.blogspot.com. [ 04-11-

11].

Heizer, J. dan B. Render. 2005. Manajemen Operasi (Terjemahan). Salemba Empat,

Jakarta.

Irawan, A. 2011. Pemerintah Akui RI Ketergantungan Impor Susu.

http://finance.detik.com. [ 08-10-11].

Kompas. 2010. Konsumsi Susu Nasional Rendah. http://health.kompas.com. [08-10

11].

Lestari, S. 2009. Optimasi Produksi Adenium dan Aglaonema di PT. Istana Alam

Dewi Tara, Sawangan, Depok. Skripsi pada Program Studi Manajemen

Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mulyono, S. 1991. Operation Research. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta.

Saleh, E. 2011. Dasar pengolahan Susu dan hasil Ikutan ternak.

http://googlw.co.id/#hl=id&output=search&sclient=psy

ab&q=pdf+tentang+susu [29-02-12].

Page 95: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

82

Siswanto. 2007. Operation Research. Erlangga, Jakarta.

Soekartawi. 1992. Linear Programming. Rajawali Press, Jakarta.

Supranto, J. 1988. Riset Operasi. UI Press, Jakarta.

Taha, H. 1999. Riset Operasi Suatu Pengantar (Jilid 1). Binarupa Aksara, Jakarta.

Wardhani, M. 2010. Optimasi Produksi Susu Pasteurusasi di Pengalengan Kabupaten

Bandung, Jawa Barat. Skripsi pada Program Studi Manajemen Agribisnis,

Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Widodo, W. 2002. Bioteknologi Fermentasi Susu.

http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psy-ab&q=PDF+susu+Yoghurt&

[29-02-12].

Page 96: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

83

LAMPIRAN

Page 97: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

84

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara

Tahap 1 (Secara Umum)

1. Profil perusahaan PT. Cimory ?

2. Struktur organisasi ?

3. Produk olahan apakah yang menjadi output ?

4. Bagaimana sistem pemasaran produk, Job Order, atau Stock ?

5. Proses produksi operasi yoghurt ?

6. Kapasitas yoghurt 1 hari ?

7. Data penjualan yoghurt selama 1 tahun ?

8. Harga jual yoghurt per satuan ?

9. Berapa jumlah karyawan di PT. Cimory ?

10. Ada berapa shift 1 (satu) hari kerja ?

11. Dalam seminggu ada berapa hari kerja ?

12. Berapa liter susu yang tersedia setiap harinya ?

13. Berapa kapasitas susu untuk masing-masing jenis produk (fress milk, yoghurt, dan frozen

food) ?

14. Berapa banyak susu yang digunakan untuk membuat masing-masing jenis yoghurt ?

15. Mesin apakah yang digunakan untuk memproduksi yoghurt ?

16. Bahan baku dan bahan penolong apa saja yang digunakan untuk membuat yoghurt ?

(tidak perlu disebutkan produk yang menjadi rahasia perusahaan cukup inisial atau kode)

17. Kapasitas mesin yoghurt ?

18. Berapa waktu yang diperlukan untuk 1 (satu) kali proses produksi yoghurt ?

19. Berapa waktu yang diperlukan untuk membuat 1 yoghurt ?

20. Pemasaran produk kemana saja ?

21. Berada dimanakah peternakan yang menjadi pemasok susu segar PT. Cimory ?

22. Berada dimanakah kantor pusat Cimory ?

23. Bagaimana Sistem distribusi susu ?

Tahap 2 ( pembiayaan)

1. Biaya dari bahan baku (peubah), termasuk tenaga kerja ?

2. Biaya tetap seperti telepon, air, listrik, dll

Page 98: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

85

Lampiran 2. Struktur organisasi PT. Cimory Cisarua Bogor

Keterangan : RIQA = Reserch Inovation Quality Asurance

QC = Quality Control

QA = Quality Asurance

RnD = Reserch and Development

Owner

Manajer Umum

Manajemen Bisnis

Manajer

RIQA

QC Supervisor Staff

Kepala Bagian

Manajer

Produksi

Manajer

keuangan

Manajer

Maintenance

Manajer

Gudang

QA Supervisor

RnD Supervisor Staff

Staff

Foreman

Prod. Keju

Foreman Prod.

Yoghurt

Foreman Prod.

Susu Pasteurisasi

Foreman Prod.

Kue-kue

Leader

Yoghurt Drink

Leader Yoghurt Seat

dan Yoghurt Stirred

Staff

Staff Yoghurt

Seat

Staff Yoghurt

Stirred

Page 99: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

86

Lampiran 3. Aliran proses produksi PT. Cimory

a. Proses produksi yoghurt drink

No Uraian Proses

Produksi Lambang

Waktu

(menit)

1 Susu sampai di

tempat penerimaan

20

2 Pemeriksaaan (susu

di timbang)

10

3

Susu masuk ketempat

penyimpanan

sementara (mix tank)

15

4 Susu diperiksa

kandungannya

10

5 Susu masuk ke mesin

pasteurisasi

0,5

6 Susu masuk kemesin

mixing

5

7 Pencampuran gula

10

8 Pemeriksaaan

kandungan dan suhu 10

9 Masuk ke mesin

inkubator

420

10 Pemeriksaan suhu 5

11 Proses homogenisasi

60

12 Masuk mesin mix

tank

5

13 Pencampuuran perasa

dan pewarna

30

14 Pemeriksaan suhu

10

15 Susu dimasukan ke

dalam cup 0,012

16 Pemindahan ke dalam

gudang

5

17 Penyimpanan

840

Page 100: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

87

Lanjutan Lampiran 3

b. Proses Produksi Yoghurt Stirred

No Uraian Proses Produksi Lambang Waktu

(menit)

1 Susu sampai di tempat

penerimaan

20

2 Pemeriksaaan ( susu di

timbang)

10

3 Susu masuk ketempat

pemenyimpanan

sementara (mix tank)

15

4 Susu diperiksa

kandungannya

10

5 Susu masuk ke mesin

pasteurisasi

0,5

6 Susu dipindahkan ke

mesin inkubator

5

7 Proses inkubator

420

8 Pemeriksaaan kandungan

dan suhu

10

9 Susu masuk kemesin

mixing

5

10 Pencampuran pemanis

dan pewarna + selai buah

10

11 Pemeriksaan suhu

10

12 Susu dimasukan ke

dalam kemasan cup

0,16

13 Susu dimasukan ke

dalam dus

10

14 Pemindahan ke dalam

gudang

5

15 Penyimpanan

840

Page 101: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

88

Lanjutan Lampiran 3

Keterangan lambang

: Operasi (suatu tugas atau kegiatan kerja)

: Transportasi (pemindahan bahan dari satu tempat ke tempat lain)

: Inspeksi (pemeriksaan kuantitas, atau mutu produk)

: Penundaan atau delay (penundaan dalam urutan operasi-operasi)

: Penyimpanan (penyimpanan bahan-bahan menunggu operasi

selanjutnya)

: Proses gabungan

Page 102: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

89

Lampiran 4. Kapasitas produksi

Bulan kemasan / bulan kapasitas desain/ bulan

Kapasitas efektif / bulan Utilisasi/ bulan

(%)

Efesiensi

(%)

yoghurt

drink

yoghurt

stirred

yoghurt

drink

yoghurt

stirred

yoghurt

drink

yoghurt

stirred

yoghurt

drink

yoghurt

stirred

yoghurt

drink

yoghurt

stirred

Juli 323,864 39,080 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 19,6 1,2 22,79 1,30

Agsutus 337,327 38,506 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 20,5 1,1 23,74 1,28

September 334,301 32,759 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 20,2 0,9 23,52 1,09

Oktober 288,083 32,184 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 17,5 0,9 20,27 1,07

November 263,778 32,759 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 16 0,9 18,56 1,09

Desember 277,102 36,782 1,648,422 3,480,000 1,421,053 3,000,000 16,8 1,1 19,50 1,23

Page 103: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

90

Lampiran 5. Biaya produksi yoghurt

Tahun Bulan Biaya Variabel (Rp)

Susu

(a)

Gula

(b)

Pemanis

(c)

Pewarna

(d)

Kemasan

(e)

Bakteri

(f)

2010

Juli 243.772.159,09 103.636.363,64 9.327.272,73 4.922.727,27 485.795.454,55 250.022.727,27

Agustus 253.906.250,00 107.944.732,30 9.715.025,91 5.127.374,78 505.990.932,64 260.416.666,67

September 251.628.000,00 106.976.165,80 9.627.854,92 5.081.367,88 501.450.777,20 258.080.000,00

Oktober 216.840.000,00 92.186.528,50 8.296.787,56 4.378.860,10 432.124.352,33 222.400.000,00

November 198.545.454,55 84.408.855,39 7.596.796,99 4.009.420,63 395.666.509,66 203.636.363,64

Desember 208.575.000,00 88.672.778,00 7.980.550,02 4.211.956,95 415.653.646,87 213.923.076,92

Tahun Bulan

2010

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Biaya Tetap (Rp)

Tenaga kerja

(g)

Listrik + Telepon

(h)

Perawatan

(i)

Pajak

(j)

112.500.000 25.000.000 1,500,000 161.931.818,18

112.500.000 25.000.000 1,500,000 168.663.644,21

112.500.000 25.000.000 1,500,000 167.150.259,07

112.500.000 25.000.000 1,500,000 144.041.450,78

112.500.000 25.000.000 1,500,000 131.888.836,55

112.500.000 25.000.000 1,500,000 138.551.215,62

a. Biaya produksi untuk yoghurt drink

Page 104: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

91

Lanjutan Lampiran 5

Total Biaya/Bulan

(Rp)

(k)

Harga Jual

Sebelum

Pajak

(Rp)

(l)

Pajak

(%)

(m)

Total Pajak

(Rp)

(n)

Harga Jual

Setelah

Pajak

(Rp)

(o)

Pendapatan

(Rp)

(p)

Keuntungan/ Bulan

(Rp)

(q)

Keuntungan/

Cup

(Rp)

(r)

1,398,408,522.73 5.000 10 500 5.500 1.781.250.000 382.841.477,27 1.182,11

1,450,764,626.51 5.000 10 500 5.500 1.855.300.086 404.535.459,84 1.199,24

1,438,994,424.87 5.000 10 500 5.500 1.838.652.850 399.658.424,87 1.195,51

1,259,267,979.27 5.000 10 500 5.500 1.584.455.959 325.187.979,27 1.128,80

1,164,752,237.40 5.000 10 500 5.500 1.450.777.202 286.024.964,67 1.084,34

1,216,568,224.39 5.000 10 500 5.500 1.524.063.372 307.495.147,47 1.109,68

Rp2.105.743.453,40

Keterangan :

k = a + b…..+ j.

n = l x m

0 = l + n

q = p – k

Page 105: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

92

Lanjutan Lampiran 5

b. Biaya produksi untuk yoghurt stirred

biaya variabel (Rp)

Bulan Susu

(a)

Gula

(b)

Pemanis

(c)

Pewarna

(d)

Selai

(e)

Kemasan

(f)

Bakteri

(g)

Juli 13.260.000 5.002.299 609.655 234.483 11.220.000 13.678.161 13.600.000

Agustus 13.065.000 4.928.736 600.690 231.034 11.055.000 13.477.011 13.400.000

September 11.115.000 4.193.103 511.034 196.552 9.405.000 11.465.517 11.400.000

Oktober 10.920.000 4.119.540 502.069 193.103 9.240.000 11.264.368 11.200.000

November 11.115.000 4.193.103 511.034 196.552 9.405.000 11.465.517 11.400.000

Desember 12.480.000 4.708.046 573.793 220.690 10.560.000 12.873.563 12.800.000

Bulan

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

biaya tetap (Rp)

Tenaga Kerja

(h)

Listrik + Telepon

(i)

Perawatan

(j)

Pajak

(k)

56.250.000 25.000.000 1.500.000 19.540.230

56.250.000 25.000.000 1.500.000 19.252.874

56.250.000 25.000.000 1.500.000 16.379.310

56.250.000 25.000.000 1.500.000 16.091.954

56.250.000 25.000.000 1.500.000 16.379.310

56.250.000 25.000.000 1.500.000 18.390.805

Page 106: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

93

Lanjutan Lampiran 5

Total Biaya

/Bulan

(Rp)

(l)

Total/ Hari

(Rp)

(m)

Harga Jual

Sebelum Pajak

(Rp)

(n)

Pajak

(%)

(o)

Total

Pajak

(Rp)

(p)

Harga Jual

Setelah

Pajak

(Rp)

(r)

Pendapatan

(Rp)

(s)

Keuntungan/

Bulan

(Rp)

(t)

Keuntungan/

Cup

(Rp)

(u)

159.894.828 6.395.793 5.000 10 500 5.500 214.942.529 55.047.701 1.409

158.760.345 6.350.414 5.000 10 500 5.500 211.781,609 53.021.264 1.377

147.415.517 5.896.621 5.000 10 500 5.500 180.172.414 32.756.897 1.000

146.281.034 5.851.241 5.000 10 500 5.500 177.011.494 30.730.460 955

147.415.517 5.896.621 5.000 10 500 5.500 180.172.414 32.756.897 1.000

155.356.897 6.214.276 5.000 10 500 5.500 202.298.851 46.941.954 1.276

Rp251.255.172

Keterangan :

l = a+b….+ k

p = n x o

r = n + p

t = s – l

Page 107: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

94

Lampiran 6. Koefisien jam kerja mesin

Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

Agustus

x1

Pasteurisasi

(250 l) 2,1701 65.104 0,00003 525

Inkubator

(5400 l) 84,39 65.104 0,00129 525

Homogenisasi 6,21040 65.104 0,00010 525

Mix Tank

( 2550 l) 4,0591 65.104 0,000065 525

Pengemasan 67,4655 337.327 0,00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,1117 3.350 0,00003 350

Inkubator 58,6250 3.350 0,01750 525

Mix

Tank(2550 l) 0,66 3.350 0,00020 350

Pengemasan 64,1762 38.506 0,00167 350 Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

Juli

x1

Pasteurisasi

(250 l) 2,0835 62.506 0,00003 525

Inkubator

(5400 l) 80,63274 62.506 0.001296 525

Homogenisasi 6,25057 62.506 0,00010 525

Mix Tank

(2550 l) 4,0853 62.506 0,000065 525

Pengemasan 64,7727 323.864 0,00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,1133 3.400 0,00003 350

Inkubator 59,5000 3.400 0,01750 525

Mix Tank

(2550 l) 0,67 3.400 0,00020 350

Pengemasan 65,1341 39.080 0,00167 350

Page 108: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

95

Lanjutan Lampiran 6

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

September

x1

Pasteurisasi

(250 l) 2,1507 64,520 0.00003 525

Inkubator

(5400 l) 83,6370 64,520 0.001296 525

Homogenisasi 6,45200 64,520 0.00010 525

Mix Tank

( 2550 l) 4,2170 64,520 0.000065 525

Pengemasan 66,8601 334,301 0.00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,0950 2,850 0.00003 350

Inkubator 49,8750 2,850 0.01750 525

Mix Tank

(2550 l) 0,5588 2,850 0.00020 350

Pengemasan 54,5977 32,759 0.00167 350 Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

Oktober

x1

Pasteurisasi

(250 l) 1,8533 55.600 0,00003 525

Inkubator

(5400 l) 72.0740 55.600 0,001296 525

Homogenisasi 5,56000 55.600 0,00010 525

Mix Tank

( 2550 l) 3,6340 55.600 0,000065 525

Pengemasan 57,6166 288.083 0,00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,0933 2.800 0,00003 350

Inkubator 49,0000 2.800 0,01750 525

Mix Tank

(2550 l) 0,55 2.800 0,00020 350

Pengemasan 53,6398 32.184 0,00167 350 Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Page 109: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

96

Lanjutan lampiran 6

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

November

x1

Pasteurisasi

(250 l) 1,6970 50.909 0,00003 525

Inkubator

(5400 l) 65,9931 50.909 0,001296 525

Homogenisasi 5,09090 50.909 0,00010 525

Mix Tank

(2550 l) 3,3274 50,909 0,000065 525

Pengemasan 52,7555 263.778 0,00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,0950 2.850 0,00003 350

Inkubator 49,8750 2.850 0,01750 525

Mix Tank

(2550 l) 0,56 2.850 0,00020 350

Pengemasan 54,5977 32.759 0,00167 350 Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Bulan

Produk Jenis mesin

Penggunaan

per bulan

(jam)

Jumlah

produksi

(l)

Koefisien RHS

Desember

x1

Pasteurisasi

(250 l) 1,7827 53.481 0,00003 525

Inkubator

(5400 l) 69,3272 53.481 0,001296 525

Homogenisasi 5,34810 53.481 0,00010 525

Mix Tank

( 2550 l) 3,4955 53.481 0,000065 525

Pengemasan 55,4205 277.102 0,00020 525

x2

Pasteurtisasi 0,1067 3.200 0,00003 350

Inkubator 56,0000 3.200 0,01750 525

Mix Tank

(2550 l) 0,63 3.200 0,00020 350

Pengemasan 61,3027 36.782 0,00167 350 Catatan : untuk mesin pengemasan satuannya adalah botol dan cup

Page 110: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

97

Lanjutan Lampiran 6

Kendala jam kerja manusia

Tahun Bulan Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan) RHS

2010

Juli 365,14 323.864 0,00113 525

Agustus 381,11 337.327 0,00113 525

September 377,64 334.301 0,00113 525

Oktober 325,67 288.083 0,00113 525

November 298,31 263.778 0,00113 525

Desember 313,31 277.102 0,00113 525

Bulan

Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan) RHS

Juli 63,2 39.080 0,00162 525

Agustus 62,29 38.506 0,00162 525

September 54,18 32.759 0,00165 350

Oktober 53,37 32.184 0,00166 350

November 54,18 32.759 0,00165 350

Desember 59,83 36.782 0,00163 350

Jam Tenaga Kerja langsung untuk Yoghurt Stirred Skenario 2

Bulan

Jam kerja/

bulan (jam)

Produksi

(kemasan)

Koefisien

(jam/kemasan) RHS

Juli 51,749 39.080 0,001324 525

Agustus 50,99 38.506 0,001324 525

September 43,44 32.759 0,001326 350

Oktober 42,69 32.184 0,001326 350

November 43,44 32.759 0,001326 350

Desember 48,73 36.782 0,001325 350

Page 111: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

98

Lampiran 7. Analisis Lindo Optimal

Max 1182 X11 + 1199 X12 + 1196 X13 + 1129 X14 + 1084 X15 + 1110 X16 + 1409 X21

+1377 X22 + 1000 X23 + 955 X24 + 1000 X25 + 1276 X26

Subject To

0.193 X11 + 0.087 X21 <= 70000

0.193 X12 + 0.087 X22 <= 70000

0.193 X13 + 0.087 X23 <= 70000

0.193 X14 + 0.087 X24 <= 60000

0.193 X15 + 0.087 X25 <= 60000

0.193 X16 + 0.087 X26 <= 60000

0.04 X11 + 0.016 X21 <= 20000

0.04 X12 + 0.0016 X22 <= 20000

0.04 X13 + 0.0016 X23 <= 20000

0.04 X14 + 0.0016 X24 <= 20000

0.04 X15 + 0.016 X25 <= 20000

0.04 X16 + 0.0016 X26 <= 20000

0.00024 X11 + 0.00013 X21 <= 120

0.00024 X12 + 0.00013 X22 <= 120

0.00024 X13 + 0.00013 X23 <= 120

0.00024 X14 + 0.00013 X24 <= 120

0.00024 X15 + 0.00013 X25 <= 120

Page 112: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

99

Lanjutan Lampiran 7.

0.00024 X16 + 0.00013 X26 <= 120

0.00019 X11 + 0.000075X21 <= 100

0.00019 X12 + 0.000075X22 <= 100

0.00019 X13 + 0.000075X23 <= 100

0.00019 X14 + 0.000075X24 <= 100

0.00019 X15 + 0.000075X25 <= 100

0.00019 X16 + 0.000075X26 <= 100

0.00077 X11 + 0.000348X21 <= 264

0.00076 X12 + 0.000348 X22 <= 274

0.00078 X13 + 0.000348X23 <= 269

0.00077 X14 + 0.000348 X24 <= 234

0.00078 X15 + 0.000348 X25 <= 215

0.00079 X16 + 0.000348 X26 <= 227

0.00026 X11 <= 525

0.00026 X12 <= 525

0.00026 X13 <= 525

0.00026 X14 <= 525

0.00027 X15 <= 525

0.00026 X16 <= 525

Page 113: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

100

Lanjutan Lampiran 7.

0.00186 X21 <= 525

0.00186 X22 <= 525

0.00189 X23 <= 350

0.00190 X24 <= 350

0.00189 X25 <= 350

0.00187 X26 <= 350

0.00003 X11 + 0.00003 X21 <= 525

0.00003 X12 + 0.00003 X22 <= 525

0.00003 X13 + 0.00003 X23 <= 525

0.00003 X14 + 0.00003 X24 <= 525

0.00003 X15 + 0.00003X25 <= 525

0.00003 X16 + 0.00003 X26 <= 525

0.001296 X11 <= 525

0.001296 X12 <= 525

0.001296 X13<= 525

0.001296 X14 <= 525

0.001296 X15 <= 525

0.001296 X16 <= 525

0.001296 X21 <= 350

0.001296 X22 <= 350

0.001296 X23<= 350

0.001296 X24 <= 350

0.001296 X25 <= 350

0.001296 X26 <= 350

0.0001 X11 <= 525

0.0001 X12 <= 525

0.0001 X13<= 525

0.0001 X14 <= 525

0.0001 X15 <= 525

0.0001 X16 <= 525

0.000065 X11 <= 525

0.000065 X12 <= 525

0.000065 X13<= 525

0.000065 X14 <= 525

Page 114: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

101

Lanjutan Lampiran 7.

0.000065 X15 <= 525

0.000065 X16 <= 525

0.0002 X21 <= 350

0.0002 X22 <= 350

0.0002 X23<= 350

0.0002 X24 <= 350

0.0002 X25 <= 350

0.0002 X26 <= 350

0.0002 X11 <= 525

0.0002 X12 <= 525

0.0002 X13<= 525

0.0002 X14 <= 525

0.0002 X15 <= 525

0.0002 X16 <= 525

0.00167 X21 <= 350

0.00167 X22 <= 350

0.00167 X23<= 350

0.00167 X24 <= 350

0.00167 X25 <= 350

0.00167 X26 <= 350

X21 >= 13750

X22 >= 13750

X23 >= 13750

X24 >= 13750

X25 >=13750

X26 >= 13750

End

Page 115: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

102

Lanjutan Lampiran 7.

Hasil Analisis Lindo

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 12

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

1) 0.2978937E+10

VARIABLE VALUE REDUCED COST

X11 248137.500000 0.000000

X12 264560.343750 0.000000

X13 262250.718750 0.000000

X14 220642.515625 0.000000

X15 193019.937500 0.000000

X16 204894.062500 0.000000

X21 209580.828125 0.000000

X22 209580.828125 0.000000

X23 185185.187500 0.000000

X24 184210.515625 0.000000

X25 185185.187500 0.000000

X26 187165.765625 0.000000

Page 116: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

103

Lanjutan Lampiran 7.

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

2) 3875.929932 0.000000

3) 706.320190 0.000000

4) 3274.501221 0.000000

5) 1389.677612 0.000000

6) 6636.040039 0.000000

7) 4172.023926 0.000000

8) 6721.206543 0.000000

9) 9082.256836 0.000000

10) 9213.675781 0.000000

11) 10879.562500 0.000000

12) 9316.239258 0.000000

13) 11504.772461 0.000000

14) 33.201492 0.000000

15) 29.260010 0.000000

16) 32.985756 0.000000

17) 43.098427 0.000000

18) 49.601139 0.000000

19) 46.493877 0.000000

20) 37.135311 0.000000

21) 34.014969 0.000000

22) 36.283474 0.000000

23) 44.262131 0.000000

Page 117: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

104

Lanjutan Lampiran 7.

24) 49.437321 0.000000

25) 47.032696 0.000000

26) 0.000000 1535065.000000

27) 0.000000 1577631.500000

28) 0.000000 1533333.375000

29) 0.000000 1466233.750000

30) 0.000000 1389743.625000

31) 0.000000 1405063.250000

32) 460.484253 0.000000

33) 456.214325 0.000000

34) 456.814819 0.000000

35) 467.632935 0.000000

36) 472.884613 0.000000

37) 471.727539 0.000000

38) 135.179657 0.000000

39) 135.179657 0.000000

40) 0.000000 246772.484375

41) 0.000000 234079.281250

42) 0.000000 273211.250000

43) 0.000000 420875.906250

44) 511.268463 0.000000

45) 510.775757 0.000000

46) 511.576935 0.000000

Page 118: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

105

Lanjutan Lampiran 7.

47) 512.854431 0.000000

48) 513.653870 0.000000

49) 513.238220 0.000000

50) 203.413803 0.000000

51) 182.129807 0.000000

52) 185.123093 0.000000

53) 239.047302 0.000000

54) 274.846161 0.000000

55) 259.457306 0.000000

56) 78.383240 0.000000

57) 78.383240 0.000000

58) 110.000000 0.000000

59) 111.263168 0.000000

60) 110.000000 0.000000

61) 107.433167 0.000000

62) 500.186249 0.000000

63) 498.543976 0.000000

64) 498.774933 0.000000

65) 502.935760 0.000000

66) 505.697998 0.000000

67) 504.510590 0.000000

68) 508.871063 0.000000

69) 507.803589 0.000000

Page 119: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

106

Lanjutan Lampiran 7.

70) 507.953705 0.000000

71) 510.658234 0.000000

72) 512.453674 0.000000

73) 511.681885 0.000000

74) 308.083832 0.000000

75) 308.083832 0.000000

76) 312.962952 0.000000

77) 313.157898 0.000000

78) 312.962952 0.000000

79) 312.566833 0.000000

80) 475.372498 0.000000

81) 472.087921 0.000000

82) 472.549866 0.000000

83) 480.871490 0.000000

84) 486.396027 0.000000

85) 484.021179 0.000000

86) 0.000000 523830.750000

87) 0.000000 495798.937500

88) 40.740730 0.000000

89) 42.368420 0.000000

90) 40.740730 0.000000

91) 37.433155 0.000000

92) 195830.828125 0.000000

Page 120: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

107

Lanjutan Lampiran 7.

93) 195830.828125 0.000000

94) 171435.187500 0.000000

95) 170460.515625 0.000000

96) 171435.187500 0.000000

97) 173415.765625 0.000000

NO. ITERATIONS= 12

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

X11 1182.000000 1935.614868 1182.000000

X12 1199.000000 1808.241577 1199.000000

X13 1196.000000 1045.379272 1196.000000

X14 1129.000000 984.074646 1129.000000

X15 1084.000000 1157.379395 1084.000000

X16 1110.000000 1786.666748 1110.000000

X21 1409.000000 INFINITY 874.797363

X22 1377.000000 INFINITY 827.984253

X23 1000.000000 INFINITY 466.399994

Page 121: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

108

Lanjutan Lampiran 7.

X24 955.000000 INFINITY 444.750641

X25 1000.000000 INFINITY 516.369263

X26 1276.000000 INFINITY 787.037964

RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DECREASE

2 70000.000000 INFINITY 3875.929932

3 70000.000000 INFINITY 706.320190

4 70000.000000 INFINITY 3274.501221

5 60000.000000 INFINITY 1389.677612

6 60000.000000 INFINITY 6636.040039

7 60000.000000 INFINITY 4172.023926

8 20000.000000 INFINITY 6721.206543

9 20000.000000 INFINITY 9082.256836

10 20000.000000 INFINITY 9213.675781

11 20000.000000 INFINITY 10879.562500

12 20000.000000 INFINITY 9316.239258

13 20000.000000 INFINITY 11504.772461

14 120.000000 INFINITY 33.201492

15 120.000000 INFINITY 29.260010

16 120.000000 INFINITY 32.985756

17 120.000000 INFINITY 43.098427

Page 122: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

109

Lanjutan Lampiran 7.

18 120.000000 INFINITY 49.601139

19 120.000000 INFINITY 46.493877

20 100.000000 INFINITY 37.135311

21 100.000000 INFINITY 34.014969

22 100.000000 INFINITY 36.283474

23 100.000000 INFINITY 44.262131

24 100.000000 INFINITY 49.437321

25 100.000000 INFINITY 47.032696

26 264.000000 15.463554 191.065872

27 274.000000 2.781364 201.065872

28 269.000000 13.233735 204.555557

29 234.000000 5.544310 169.894745

30 215.000000 26.819229 150.555557

31 227.000000 17.077196 161.866318

32 525.000000 INFINITY 460.484253

33 525.000000 INFINITY 456.214325

34 525.000000 INFINITY 456.814819

35 525.000000 INFINITY 467.632935

36 525.000000 INFINITY 472.884613

37 525.000000 INFINITY 471.727539

38 525.000000 INFINITY 135.179657

39 525.000000 INFINITY 135.179657

40 350.000000 46.107773 324.012512

Page 123: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

110

Lanjutan Lampiran 7.

41 350.000000 48.203590 323.874969

42 350.000000 46.107773 324.012512

43 350.000000 41.916168 324.287506

44 525.000000 INFINITY 511.268463

45 525.000000 INFINITY 510.775757

46 525.000000 INFINITY 511.576935

47 525.000000 INFINITY 512.854431

48 525.000000 INFINITY 513.653870

49 525.000000 INFINITY 513.238220

50 525.000000 INFINITY 203.413803

51 525.000000 INFINITY 182.129807

52 525.000000 INFINITY 185.123093

53 525.000000 INFINITY 239.047302

54 525.000000 INFINITY 274.846161

55 525.000000 INFINITY 259.457306

56 350.000000 INFINITY 78.383240

57 350.000000 INFINITY 78.383240

58 350.000000 INFINITY 110.000000

59 350.000000 INFINITY 111.263168

60 350.000000 INFINITY 110.000000

61 350.000000 INFINITY 107.433167

62 525.000000 INFINITY 500.186249

63 525.000000 INFINITY 498.543976

Page 124: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

111

Lanjutan Lampiran 7.

64 525.000000 INFINITY 498.774933

65 525.000000 INFINITY 502.935760

66 525.000000 INFINITY 505.697998

67 525.000000 INFINITY 504.510590

68 525.000000 INFINITY 508.871063

69 525.000000 INFINITY 507.803589

70 525.000000 INFINITY 507.953705

71 525.000000 INFINITY 510.658234

72 525.000000 INFINITY 512.453674

73 525.000000 INFINITY 511.681885

74 350.000000 INFINITY 308.083832

75 350.000000 INFINITY 308.083832

76 350.000000 INFINITY 312.962952

77 350.000000 INFINITY 313.157898

78 350.000000 INFINITY 312.962952

79 350.000000 INFINITY 312.566833

80 525.000000 INFINITY 475.372498

81 525.000000 INFINITY 472.087921

82 525.000000 INFINITY 472.549866

83 525.000000 INFINITY 480.871490

84 525.000000 INFINITY 486.396027

85 525.000000 INFINITY 484.021179

86 350.000000 101.003098 327.037506

Page 125: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

112

Lanjutan Lampiran 7.

87 350.000000 101.003098 327.037506

88 350.000000 INFINITY 40.740730

89 350.000000 INFINITY 42.368420

90 350.000000 INFINITY 40.740730

91 350.000000 INFINITY 37.433155

92 13750.000000 195830.828125 INFINITY

93 13750.000000 195830.828125 INFINITY

94 13750.000000 171435.187500 INFINITY

95 13750.000000 170460.515625 INFINITY

96 13750.000000 171435.187500 INFINITY

97 13750.000000 173415.765625 INFINITY

Page 126: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

113

Lampiran 8. Sensitivitas mesin produksi yoghurt

a. Sensitivitas Mesin Pasteurusasi

b. Sensitivitas Mesin Inkubasi

Tahun Bulan Jenis

Yoghurt Peubah

Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli

Drink

X11 525 INFINITY 204

Agustus X12 525 INFINITY 183

September X13 525 INFINITY 186

Oktober X14 525 INFINITY 240

November X15 525 INFINITY 275

Desember X16 525 INFINITY 260

Juli

Stirred

X21 350 INFINITY 79

Agustus X22 350 INFINITY 79

September X23 350 INFINITY 110

Oktober X24 350 INFINITY 112

November X25 350 INFINITY 110

Desember X26 350 INFINITY 118

Keterangan RHS = Right Hand Side

Tahun Bulan Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli 525 INFINITY 512

Agustus 525 INFINITY 511

September 525 INFINITY 512

Oktober 525 INFINITY 513

November 525 INFINITY 514

Desember 525 INFINITY 514

Page 127: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

114

Lanjutan lampiran 8.

c. Sensitivitas Mesin Homogenisasi

Tahun Bulan Peubah Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli X11 525 INFINITY 501

Agustus X12 525 INFINITY 499

September X13 525 INFINITY 499

Oktober X14 525 INFINITY 503

November X15 525 INFINITY 506

Desember X16 525 INFINITY 505

d. Sensitivitas Mesin Mixing

Tahun Bulan Jenis

Yoghurt Peubah

Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli

Drink

X11 525 INFINITY 509

Agustus X12 525 INFINITY 508

September X13 525 INFINITY 508

Oktober X14 525 INFINITY 511

November X15 525 INFINITY 513

Desember X16 525 INFINITY 512

Juli

Stirred

X21 350 INFINITY 309

Agustus X22 350 INFINITY 309

September X23 350 INFINITY 313

Oktober X24 350 INFINITY 314

November X25 350 INFINITY 313

Desember X26 350 INFINITY 313

Keterangan RHS = Right Hand Side

Page 128: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

115

Lanjutan lampiran 8.

e. Sensitivitas mesin Pengemas (Filling)

Tahun Bulan Jenis

Yoghurt Peubah

Current

RHS

Allowable

Increase

Allowable

Decrease

2010

Juli

Drink

X11 525 INFINITY 476

Agustus X12 525 INFINITY 473

September X13 525 INFINITY 473

Oktober X14 525 INFINITY 481

November X15 525 INFINITY 487

Desember X16 525 INFINITY 485

Juli

Stirred

X21 350 102 328

Agustus X22 350 102 328

September X23 350 INFINITY 41

Oktober X24 350 INFINITY 43

November X25 350 INFINITY 41

Desember X26 350 INFINITY 38

Keterangan RHS = Right Hand Side

Page 129: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

116

Lampiran 9. Analisis Lindo Optimal

Max 1105X11 + 1122X12 + 1118X13 + 1052 X14 + 1007 X15 + 1032X16 + 1374

X21 +1342 X22 + 965 X23 + 920 X24 + 965 X25 + 1241 X26

Subject To

0.193 X11 + 0.087 X21 <= 70000

0.193 X12 + 0.087 X22 <= 70000

0.193 X13 + 0.087 X23 <= 70000

0.193 X14 + 0.087 X24 <= 60000

0.193 X15 + 0.087 X25 <= 60000

0.193 X16 + 0.087 X26 <= 60000

0.04 X11 + 0.016 X21 <= 20000

0.04 X12 + 0.0016 X22 <= 20000

0.04 X13 + 0.0016 X23 <= 20000

0.04 X14 + 0.0016 X24 <= 20000

0.04 X15 + 0.016 X25 <= 20000

0.04 X16 + 0.0016 X26 <= 20000

0.00024 X11 + 0.00013 X21 <= 120

0.00024 X12 + 0.00013 X22 <= 120

0.00024 X13 + 0.00013 X23 <= 120

0.00024 X14 + 0.00013 X24 <= 120

0.00024 X15 + 0.00013 X25 <= 120

0.00024 X16 + 0.00013 X26 <= 120

0.00019 X11 + 0.000075X21 <= 100

0.00019 X12 + 0.000075X22 <= 100

Page 130: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

117

Lanjutan Lampiran 9.

0.00019 X13 + 0.000075X23 <= 100

0.00019 X14 + 0.000075X24 <= 100

0.00019 X15 + 0.000075X25 <= 100

0.00019 X16 + 0.000075X26 <= 100

0.00077 X11 + 0.000348X21 <= 264

0.00076 X12 + 0.000348 X22 <= 274

0.00078 X13 + 0.000348X23 <= 269

0.00077 X14 + 0.000348 X24 <= 234

0.00078 X15 + 0.000348 X25 <= 215

0.00079 X16 + 0.000348 X26 <= 227

0.00026 X11 <= 525

0.00026 X12 <= 525

0.00026 X13 <= 525

0.00026 X14 <= 525

0.00027 X15 <= 525

0.00026 X16 <= 525

0.00186 X21 <= 525

0.00186 X22 <= 525

0.00189 X23 <= 350

0.00190 X24 <= 350

0.00189 X25 <= 350

0.00187 X26 <= 350

0.00003 X11 + 0.00003 X21 <= 525

Page 131: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

118

Lanjutan Lampiran 9.

0.00003 X12 + 0.00003 X22 <= 525

0.00003 X13 + 0.00003 X23 <= 525

0.00003 X14 + 0.00003 X24 <= 525

0.00003 X15 + 0.00003X25 <= 525

0.00003 X16 + 0.00003 X26 <= 525

0.001296 X11 <= 525

0.001296 X12 <= 525

0.001296 X13<= 525

0.001296 X14 <= 525

0.001296 X15 <= 525

0.001296 X16 <= 525

0.001296 X21 <= 350

0.001296 X22 <= 350

0.001296 X23<= 350

0.001296 X24 <= 350

0.001296 X25 <= 350

0.001296 X26 <= 350

0.0001 X11 <= 525

0.0001 X12 <= 525

0.0001 X13<= 525

0.0001 X14 <= 525

0.0001 X15 <= 525

Page 132: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

119

Lanjutan Lampiran 9.

0.0001 X16 <= 525

0.000065 X11 <= 525

0.000065 X12 <= 525

0.000065 X13<= 525

0.000065 X14 <= 525

0.000065 X15 <= 525

0.000065 X16 <= 525

0.0002 X21 <= 350

0.0002 X22 <= 350

0.0002 X23<= 350

0.0002 X24 <= 350

0.0002 X25 <= 350

0.0002 X26 <= 350

0.0002 X11 <= 525

0.0002 X12 <= 525

0.0002 X13<= 525

0.0002 X14 <= 525

0.0002 X15 <= 525

0.0002 X16 <= 525

0.00167 X21 <= 350

0.00167 X22 <= 350

0.00167 X23<= 350

0.00167 X24 <= 350

Page 133: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

120

Lanjutan Lampiran 9.

0.00167 X25 <= 350

0.00167 X26 <= 350

X21 >= 13750

X22 >= 13750

X23 >= 13750

X24 >= 13750

X25 >=13750

X26 >= 13750

End

Page 134: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

121

Lanjutan Lampiran 9.

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 0

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

1) 0.2830538E+10

VARIABLE VALUE REDUCED COST

X11 248137.500000 0.000000

X12 264560.343750 0.000000

X13 262250.718750 0.000000

X14 220642.515625 0.000000

X15 193019.937500 0.000000

X16 204894.062500 0.000000

X21 209580.828125 0.000000

X22 209580.828125 0.000000

X23 185185.187500 0.000000

X24 184210.515625 0.000000

X25 185185.187500 0.000000

X26 187165.765625 0.000000

Page 135: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

122

Lanjutan Lampiran 9.

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

2) 3875.929932 0.000000

3) 706.320190 0.000000

4) 3274.501221 0.000000

5) 1389.677612 0.000000

6) 6636.040039 0.000000

7) 4172.023926 0.000000

8) 6721.206543 0.000000

9) 9082.256836 0.000000

10) 9213.675781 0.000000

11) 10879.562500 0.000000

12) 9316.239258 0.000000

13) 11504.772461 0.000000

14) 33.201492 0.000000

15) 29.260010 0.000000

16) 32.985756 0.000000

17) 43.098427 0.000000

18) 49.601139 0.000000

19) 46.493877 0.000000

20) 37.135311 0.000000

21) 34.014969 0.000000

22) 36.283474 0.000000

23) 44.262131 0.000000

Page 136: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

123

Lanjutan Lampiran 9.

24) 49.437321 0.000000

25) 47.032696 0.000000

26) 0.000000 1435065.000000

27) 0.000000 1476315.750000

28) 0.000000 1433333.375000

29) 0.000000 1366233.750000

30) 0.000000 1291025.625000

31) 0.000000 1306329.125000

32) 460.484253 0.000000

33) 456.214325 0.000000

34) 456.814819 0.000000

35) 467.632935 0.000000

36) 472.884613 0.000000

37) 471.727539 0.000000

38) 135.179657 0.000000

39) 135.179657 0.000000

40) 0.000000 246666.671875

41) 0.000000 233974.015625

42) 0.000000 272869.343750

43) 0.000000 420533.406250

44) 511.268463 0.000000

45) 510.775757 0.000000

46) 511.576935 0.000000

Page 137: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

124

Lanjutan Lampiran 9.

47) 512.854431 0.000000

48) 513.653870 0.000000

49) 513.238220 0.000000

50) 203.413803 0.000000

51) 182.129807 0.000000

52) 185.123093 0.000000

53) 239.047302 0.000000

54) 274.846161 0.000000

55) 259.457306 0.000000

56) 78.383240 0.000000

57) 78.383240 0.000000

58) 110.000000 0.000000

59) 111.263168 0.000000

60) 110.000000 0.000000

61) 107.433167 0.000000

62) 500.186249 0.000000

63) 498.543976 0.000000

64) 498.774933 0.000000

65) 502.935760 0.000000

66) 505.697998 0.000000

67) 504.510590 0.000000

68) 508.871063 0.000000

69) 507.803589 0.000000

Page 138: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

125

Lanjutan lampiran 9.

70) 507.953705 0.000000

71) 510.658234 0.000000

72) 512.453674 0.000000

73) 511.681885 0.000000

74) 308.083832 0.000000

75) 308.083832 0.000000

76) 312.962952 0.000000

77) 313.157898 0.000000

78) 312.962952 0.000000

79) 312.566833 0.000000

80) 475.372498 0.000000

81) 472.087921 0.000000

82) 472.549866 0.000000

83) 480.871490 0.000000

84) 486.396027 0.000000

85) 484.021179 0.000000

86) 0.000000 523711.000000

87) 0.000000 495953.343750

88) 40.740730 0.000000

89) 42.368420 0.000000

90) 40.740730 0.000000

91) 37.433155 0.000000

92) 195830.828125 0.000000

Page 139: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

126

Lanjutan Lampiran 9.

93) 195830.828125 0.000000

94) 171435.187500 0.000000

95) 170460.515625 0.000000

96) 171435.187500 0.000000

97) 173415.765625 0.000000

NO. ITERATIONS= 0

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

X11 1105.000000 1935.172485 1105.000000

X12 1122.000000 1808.804688 1122.000000

X13 1118.000000 1044.931030 1118.000000

X14 1052.000000 983.632141 1052.000000

X15 1007.000000 1155.930908 1007.000000

X16 1032.000000 1785.212769 1032.000000

X21 1374.000000 INFINITY 874.597412

X22 1342.000000 INFINITY 828.242126

X23 965.000000 INFINITY 466.200012

X24 920.000000 INFINITY 444.550629

Page 140: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

127

Lanjutan Lampiran 9.

X25 965.000000 INFINITY 515.723083

X26 1241.000000 INFINITY 786.397522

RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DECREASE

2 70000.000000 INFINITY 3875.929932

3 70000.000000 INFINITY 706.320190

4 70000.000000 INFINITY 3274.501221

5 60000.000000 INFINITY 1389.677612

6 60000.000000 INFINITY 6636.040039

7 60000.000000 INFINITY 4172.023926

8 20000.000000 INFINITY 6721.206543

9 20000.000000 INFINITY 9082.256836

10 20000.000000 INFINITY 9213.675781

11 20000.000000 INFINITY 10879.562500

12 20000.000000 INFINITY 9316.239258

13 20000.000000 INFINITY 11504.772461

14 120.000000 INFINITY 33.201492

15 120.000000 INFINITY 29.260010

16 120.000000 INFINITY 32.985756

17 120.000000 INFINITY 43.098427

18 120.000000 INFINITY 49.601139

Page 141: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

128

Lanjutan Lampiran 9.

19 120.000000 INFINITY 46.493877

20 100.000000 INFINITY 37.135311

21 100.000000 INFINITY 34.014969

22 100.000000 INFINITY 36.283474

23 100.000000 INFINITY 44.262131

24 100.000000 INFINITY 49.437321

25 100.000000 INFINITY 47.032696

26 264.000000 15.463554 191.065872

27 274.000000 2.781364 201.065872

28 269.000000 13.233735 204.555557

29 234.000000 5.544310 169.894745

30 215.000000 26.819229 150.555557

31 227.000000 17.077196 161.866318

32 525.000000 INFINITY 460.484253

33 525.000000 INFINITY 456.214325

34 525.000000 INFINITY 456.814819

35 525.000000 INFINITY 467.632935

36 525.000000 INFINITY 472.884613

37 525.000000 INFINITY 471.727539

38 525.000000 INFINITY 135.179657

39 525.000000 INFINITY 135.179657

40 350.000000 46.107773 324.012512

41 350.000000 48.203590 323.874969

Page 142: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

129

Lanjutan Lampiran 9.

42 350.000000 46.107773 324.012512

43 350.000000 41.916168 324.287506

44 525.000000 INFINITY 511.268463

45 525.000000 INFINITY 510.775757

46 525.000000 INFINITY 511.576935

47 525.000000 INFINITY 512.854431

48 525.000000 INFINITY 513.653870

49 525.000000 INFINITY 513.238220

50 525.000000 INFINITY 203.413803

51 525.000000 INFINITY 182.129807

52 525.000000 INFINITY 185.123093

53 525.000000 INFINITY 239.047302

54 525.000000 INFINITY 274.846161

55 525.000000 INFINITY 259.457306

56 350.000000 INFINITY 78.383240

57 350.000000 INFINITY 78.383240

58 350.000000 INFINITY 110.000000

59 350.000000 INFINITY 111.263168

60 350.000000 INFINITY 110.000000

61 350.000000 INFINITY 107.433167

62 525.000000 INFINITY 500.186249

63 525.000000 INFINITY 498.543976

64 525.000000 INFINITY 498.774933

Page 143: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

130

Lanjutan Lampiran 9.

65 525.000000 INFINITY 502.935760

66 525.000000 INFINITY 505.697998

67 525.000000 INFINITY 504.510590

68 525.000000 INFINITY 508.871063

69 525.000000 INFINITY 507.803589

70 525.000000 INFINITY 507.953705

71 525.000000 INFINITY 510.658234

72 525.000000 INFINITY 512.453674

73 525.000000 INFINITY 511.681885

74 350.000000 INFINITY 308.083832

75 350.000000 INFINITY 308.083832

76 350.000000 INFINITY 312.962952

77 350.000000 INFINITY 313.157898

78 350.000000 INFINITY 312.962952

79 350.000000 INFINITY 312.566833

80 525.000000 INFINITY 475.372498

81 525.000000 INFINITY 472.087921

82 525.000000 INFINITY 472.549866

83 525.000000 INFINITY 480.871490

84 525.000000 INFINITY 486.396027

85 525.000000 INFINITY 484.021179

86 350.000000 101.003098 327.037506

87 350.000000 101.003098 327.037506

Page 144: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

131

Lanjutan Lampiran 9.

88 350.000000 INFINITY 40.740730

89 350.000000 INFINITY 42.368420

90 350.000000 INFINITY 40.740730

91 350.000000 INFINITY 37.433155

92 13750.000000 195830.828125 INFINITY

93 13750.000000 195830.828125 INFINITY

94 13750.000000 171435.187500 INFINITY

95 13750.000000 170460.515625 INFINITY

96 13750.000000 171435.187500 INFINITY

97 13750.000000 173415.765625 INFINITY

Page 145: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

132

Lampiran 10. Analisis Lindo Skenario 2

Max 1229 X11 + 1244 X12 + 1241 X13 + 1189 X14 + 1142 X15 + 1164 X16 + 1600 X21

+1377 X22 + 1000 X23 + 955 X24 + 1000 X25 + 1277 X26

Subject To

0.193 X11 + 0.087 X21 <= 70000

0.193 X12 + 0.087 X22 <= 70000

0.193 X13 + 0.087 X23 <= 70000

0.193 X14 + 0.087 X24 <= 60000

0.193 X15 + 0.087 X25 <= 60000

0.193 X16 + 0.087 X26 <= 60000

0.04 X11 + 0.016 X21 <= 20000

0.04 X12 + 0.0016 X22 <= 20000

0.04 X13 + 0.0016 X23 <= 20000

0.04 X14 + 0.0016 X24 <= 20000

0.04 X15 + 0.016 X25 <= 20000

0.04 X16 + 0.0016 X26 <= 20000

0.00024 X11 + 0.00013 X21 <= 120

0.00024 X12 + 0.00013 X22 <= 120

0.00024 X13 + 0.00013 X23 <= 120

0.00024 X14 + 0.00013 X24 <= 120

0.00024 X15 + 0.00013 X25 <= 120

Page 146: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

133

Lanjutan Lampiran 10.

0.00024 X16 + 0.00013 X26 <= 120

0.00019 X11 + 0.000075X21 <= 100

0.00019 X12 + 0.000075X22 <= 100

0.00019 X13 + 0.000075X23 <= 100

0.00019 X14 + 0.000075X24 <= 100

0.00019 X15 + 0.000075X25 <= 100

0.00019 X16 + 0.000075X26 <= 100

0.00077 X11 + 0.000348X21 <= 264

0.00076 X12 + 0.000348 X22 <= 274

0.00078 X13 + 0.000348X23 <= 269

0.00077 X14 + 0.000348 X24 <= 234

0.00078 X15 + 0.000348 X25 <= 215

0.00079 X16 + 0.000348 X26 <= 227

0.00026 X11 <= 525

0.00026 X12 <= 525

0.00026 X13 <= 525

0.00026 X14 <= 525

0.00027 X15 <= 525

0.00026 X16 <= 525

Page 147: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

134

Lanjutan Lampiran 10.

0.001324 X21 <= 525

0.001324 X22 <= 525

0.001326 X23 <= 350

0.001326 X24 <= 350

0.001326 X25 <= 350

0.001325 X26 <= 350

0.00003 X11 + 0.00003 X21 <= 525

0.00003 X12 + 0.00003 X22 <= 525

0.00003 X13 + 0.00003 X23 <= 525

0.00003 X14 + 0.00003 X24 <= 525

0.00003 X15 + 0.00003X25 <= 525

0.00003 X16 + 0.00003 X26 <= 525

0.001296 X11 <= 525

0.001296 X12 <= 525

0.001296 X13<= 525

0.001296 X14 <= 525

0.001296 X15 <= 525

0.001296 X16 <= 525

0.001296 X21 <= 350

0.001296 X22 <= 350

0.001296 X23<= 350

0.001296 X24 <= 350

0.001296 X25 <= 350

0.001296 X26 <= 350

0.0001 X11 <= 525

0.0001 X12 <= 525

0.0001 X13<= 525

0.0001 X14 <= 525

0.0001 X15 <= 525

0.0001 X16 <= 525

0.000065 X11 <= 525

0.000065 X12 <= 525

0.000065 X13<= 525

0.000065 X14 <= 525

Page 148: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

135

Lanjutan Lampiran 10.

0.000065 X15 <= 525

0.000065 X16 <= 525

0.0002 X21 <= 350

0.0002 X22 <= 350

0.0002 X23<= 350

0.0002 X24 <= 350

0.0002 X25 <= 350

0.0002 X26 <= 350

0.0002 X11 <= 525

0.0002 X12 <= 525

0.0002 X13<= 525

0.0002 X14 <= 525

0.0002 X15 <= 525

0.0002 X16 <= 525

0.00020 X21 <= 350

0.00020 X22 <= 350

0.00024 X23<= 350

0.00024 X24 <= 350

0.00024 X25 <= 350

0.00021 X26 <= 350

X21 >= 13750

X22 >= 13750

X23 >= 13750

X24 >= 13750

X25 >=13750

X26 >= 13750

End

Page 149: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

136

Lanjutan Lampiran 10.

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 12

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

1) 0.3367956E+10

VARIABLE VALUE REDUCED COST

X11 220803.265625 0.000000

X12 236866.468750 0.000000

X13 227108.703125 0.000000

X14 184603.625000 0.000000

X15 157877.937500 0.000000

X16 170981.593750 0.000000

X21 270061.718750 0.000000

X22 270061.718750 0.000000

X23 263951.750000 0.000000

X24 263951.750000 0.000000

X25 263951.750000 0.000000

X26 264150.937500 0.000000

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

2) 3889.597412 0.000000

Page 150: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

137

Lanjutan Lampiran 10.

3) 789.401978 0.000000

4) 3204.217529 0.000000

5) 1407.697510 0.000000

6) 6565.756348 0.000000

7) 4019.418213 0.000000

8) 6846.881348 0.000000

9) 10093.243164 0.000000

10) 10493.329102 0.000000

11) 12193.532227 0.000000

12) 9461.654297 0.000000

13) 12738.094727 0.000000

14) 31.899191 0.000000

15) 28.044025 0.000000

16) 31.180185 0.000000

17) 41.381405 0.000000

18) 47.795570 0.000000

19) 44.624794 0.000000

20) 37.792747 0.000000

21) 34.740742 0.000000

22) 37.052963 0.000000

23) 45.128929 0.000000

24) 50.206810 0.000000

25) 47.702171 0.000000

Page 151: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

138

Lanjutan Lampiran 10.

26) 0.000000 1596103.875000

27) 0.000000 1636842.000000

28) 0.000000 1591025.625000

29) 0.000000 1544155.875000

30) 0.000000 1464102.500000

31) 0.000000 1473417.625000

32) 467.591156 0.000000

33) 463.414734 0.000000

34) 465.951721 0.000000

35) 477.003052 0.000000

36) 482.372955 0.000000

37) 480.544769 0.000000

38) 167.438278 0.000000

39) 167.438278 0.000000

40) 0.000000 336593.593750

41) 0.000000 314957.593750

42) 0.000000 369903.718750

43) 0.000000 576792.937500

44) 510.274048 0.000000

45) 509.792145 0.000000

46) 510.268188 0.000000

47) 511.543335 0.000000

48) 512.345093 0.000000

Page 152: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

139

Lanjutan Lampiran 10.

49) 511.946014 0.000000

50) 238.838959 0.000000

51) 218.021072 0.000000

52) 230.667114 0.000000

53) 285.753693 0.000000

54) 320.390198 0.000000

55) 303.407837 0.000000

56) 0.000000 805984.437500

57) 0.000000 622977.625000

58) 7.918551 0.000000

59) 7.918551 0.000000

60) 7.918551 0.000000

61) 7.660375 0.000000

62) 502.919678 0.000000

63) 501.313354 0.000000

64) 502.289124 0.000000

65) 506.539642 0.000000

66) 509.212219 0.000000

67) 507.901855 0.000000

68) 510.647797 0.000000

69) 509.603668 0.000000

70) 510.237946 0.000000

71) 513.000793 0.000000

Page 153: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

140

Lanjutan Lampiran 10.

72) 514.737915 0.000000

73) 513.886169 0.000000

74) 295.987640 0.000000

75) 295.987640 0.000000

76) 297.209656 0.000000

77) 297.209656 0.000000

78) 297.209656 0.000000

79) 297.169800 0.000000

80) 480.839355 0.000000

81) 477.626709 0.000000

82) 479.578247 0.000000

83) 488.079285 0.000000

84) 493.424408 0.000000

85) 490.803680 0.000000

86) 295.987640 0.000000

87) 295.987640 0.000000

88) 286.651581 0.000000

89) 286.651581 0.000000

90) 286.651581 0.000000

91) 294.528290 0.000000

92) 256311.734375 0.000000

93) 256311.734375 0.000000

94) 250201.734375 0.000000

Page 154: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

141

Lanjutan Lampiran 10.

95) 250201.734375 0.000000

96) 250201.734375 0.000000

97) 250400.953125 0.000000

NO. ITERATIONS= 12

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

X11 1229.000000 2311.229736 1229.000000

X12 1244.000000 1763.241455 1244.000000

X13 1241.000000 1000.379395 1241.000000

X14 1189.000000 924.074646 1189.000000

X15 1142.000000 1099.379395 1142.000000

X16 1164.000000 1734.936768 1164.000000

X21 1600.000000 INFINITY 1044.555786

X22 1377.000000 INFINITY 807.378967

X23 1000.000000 INFINITY 446.323090

X24 955.000000 INFINITY 417.633759

Page 155: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

142

Lanjutan Lampiran 10.

X25 1000.000000 INFINITY 490.492310

X26 1277.000000 INFINITY 764.250671

RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DECREASE

2 70000.000000 INFINITY 3889.597412

3 70000.000000 INFINITY 789.401978

4 70000.000000 INFINITY 3204.217529

5 60000.000000 INFINITY 1407.697510

6 60000.000000 INFINITY 6565.756348

7 60000.000000 INFINITY 4019.418213

8 20000.000000 INFINITY 6846.881348

9 20000.000000 INFINITY 10093.243164

10 20000.000000 INFINITY 10493.329102

11 20000.000000 INFINITY 12193.532227

12 20000.000000 INFINITY 9461.654297

13 20000.000000 INFINITY 12738.094727

14 120.000000 INFINITY 31.899191

15 120.000000 INFINITY 28.044025

16 120.000000 INFINITY 31.180185

17 120.000000 INFINITY 41.381405

18 120.000000 INFINITY 47.795570

Page 156: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

143

Lanjutan Lampiran 10.

19 120.000000 INFINITY 44.624794

20 100.000000 INFINITY 37.792747

21 100.000000 INFINITY 34.740742

22 100.000000 INFINITY 37.052963

23 100.000000 INFINITY 45.128929

24 100.000000 INFINITY 50.206810

25 100.000000 INFINITY 47.702171

26 264.000000 15.518083 170.018509

27 274.000000 3.108526 180.018524

28 269.000000 12.949687 177.144791

29 234.000000 5.616202 142.144791

30 215.000000 26.535181 123.144791

31 227.000000 16.452541 135.075470

32 525.000000 INFINITY 467.591156

33 525.000000 INFINITY 463.414734

34 525.000000 INFINITY 465.951721

35 525.000000 INFINITY 477.003052

36 525.000000 INFINITY 482.372955

37 525.000000 INFINITY 480.544769

38 525.000000 INFINITY 167.438278

39 525.000000 INFINITY 167.438278

40 350.000000 8.101851 331.767487

41 350.000000 8.101851 331.767487

Page 157: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

144

Lampiran Lampiran 10.

42 350.000000 8.101851 331.767487

43 350.000000 7.831787 331.781250

44 525.000000 INFINITY 510.274048

45 525.000000 INFINITY 509.792145

46 525.000000 INFINITY 510.268188

47 525.000000 INFINITY 511.543335

48 525.000000 INFINITY 512.345093

49 525.000000 INFINITY 511.946014

50 525.000000 INFINITY 238.838959

51 525.000000 INFINITY 218.021072

52 525.000000 INFINITY 230.667114

53 525.000000 INFINITY 285.753693

54 525.000000 INFINITY 320.390198

55 525.000000 INFINITY 303.407837

56 350.000000 163.897293 332.179993

57 350.000000 163.897293 332.179993

58 350.000000 INFINITY 7.918551

59 350.000000 INFINITY 7.918551

60 350.000000 INFINITY 7.918551

61 350.000000 INFINITY 7.660375

62 525.000000 INFINITY 502.919678

63 525.000000 INFINITY 501.313354

64 525.000000 INFINITY 502.289124

Page 158: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

145

Lanjutan Lampiran 10.

65 525.000000 INFINITY 506.539642

66 525.000000 INFINITY 509.212219

67 525.000000 INFINITY 507.901855

68 525.000000 INFINITY 510.647797

69 525.000000 INFINITY 509.603668

70 525.000000 INFINITY 510.237946

71 525.000000 INFINITY 513.000793

72 525.000000 INFINITY 514.737915

73 525.000000 INFINITY 513.886169

74 350.000000 INFINITY 295.987640

75 350.000000 INFINITY 295.987640

76 350.000000 INFINITY 297.209656

77 350.000000 INFINITY 297.209656

78 350.000000 INFINITY 297.209656

79 350.000000 INFINITY 297.169800

80 525.000000 INFINITY 480.839355

81 525.000000 INFINITY 477.626709

82 525.000000 INFINITY 479.578247

83 525.000000 INFINITY 488.079285

84 525.000000 INFINITY 493.424408

85 525.000000 INFINITY 490.803680

86 350.000000 INFINITY 295.987640

87 350.000000 INFINITY 295.987640

Page 159: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

146

Lanjutan Lampiran 10.

88 350.000000 INFINITY 286.651581

89 350.000000 INFINITY 286.651581

90 350.000000 INFINITY 286.651581

91 350.000000 INFINITY 294.528290

92 13750.000000 256311.734375 INFINITY

93 13750.000000 256311.734375 INFINITY

94 13750.000000 250201.734375 INFINITY

95 13750.000000 250201.734375 INFINITY

96 13750.000000 250201.734375 INFINITY

97 13750.000000 250400.953125 INFINITY

Page 160: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

147

Lampiran 11. Kombinasi produk optimal, skenario 1 dan 2

Tahun Bulan Aktual (Rp) Optimal awal (Rp) Skenario 1 (Rp) Skenario 2 (Rp)

Drink Stirred Drink Stirred Drink Stirred Drink Stirred

2010

juli 323.863,64 39.080,46 248.138,00 209.581,00 248.137,50 209.580,83 220.803,27 270.061,72

Agustus 337.327,29 38.505,75 264.561,00 209.581,00 248.137,50 209.580,83 236.866,47 270.061,72

September 334.300,52 32.758,62 262.251,00 185.186,00 262.250,72 185.185,19 227.108,70 263.951,75

Oktober 288.082,90 32.183,91 220.643,00 184.211,00 220.642,52 184.210,52 184.603,63 263.951,75

November 263.777,67 32.758,62 193.020,00 185.186,00 193.019,94 185.185,19 157.877,94 263.951,75

Desmber 277.102,43 36.781,61 204.894,00 187.166,00 204.894,06 187.165,77 170.981,59 264.150,94

2.356.998.626 2.978.937.000 2.830.538.000 3.367.956.000

Page 161: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

148

Lampiran 12. Denah lokasi produksi

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

14

1

13

1

15

1

Awal proses Akhir proses

Page 162: ANALISIS OPTIMASI PRODUKSI YOGHURT PADA PT. CIMORY …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/55809/7/H12hku1.pdf · analisis optimasi produksi yoghurt pada pt. cimory cisarua

149

Lanjutan Lampiran 12.

Keterangan :

A. Aliran proses produksi yoghurt drink

1. Mesin Penampung

2. Mix tank awal

3. Mesin mixing

4. Proses Pasteurisasi (mesin pasteurisasi)

5. Mesin Inkubasi

6. Mesin Homogenisasi

7. Mesin mixing

8. Mesin filling

14. Gudang (ruang pendingin)

B. Aliran proses produksi yoghurt stirred

1. Mesin Penmpung

2. Mix tank awal

3. Mesin mixing

4. Proses Pasteurisasi

10. Mesin Inkubasi

11. Mesin Mixing ( bersatu dengan filling)

14. Gudang ( Ruang pendingin)

9. Mesin mix tank

12. Mesin Inkubasi

13. Ruang pelabelan

15 Resto Cimory