Upload
vuongxuyen
View
247
Download
13
Embed Size (px)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH (BKD) KARANGANYAR
SKRIPSI
Oleh:
BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA
K 7405034
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIAN
DAERAH (BKD) KARANGANYAR
Oleh:
BRAMANTYA MAHARDIKA ANGGA ARISTA
K 7405034
SKRIPSI
Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Skripsi Program Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19530724 198010 2 001 NIP. 19751223 20070 1 002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Jumat
Tanggal : 17 Desember 2010
Tim Penguji Skripsi :
Nama terang Tanda tangan
Ketua : Dra. C. Dyah S. I, M. Pd. ………………………..
Sekretaris : Dra. Patni Ninghardjanti, M.Pd ………………………..
Anggota I : Dr. Wiedy Murtini, M.Pd ………………………..
Anggota II : Anton Subarno, S.Pd., M.Pd. ...………..…………….
Disahkan oleh:
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah., M. Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
BM Angga A. ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASIMANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN KEPEGAWAIANDAERAH (BKD) KARANGANYAR. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruandan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) penerapan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (2) usaha yang
dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) keamanan informasi dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.
Bentuk penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sedangkan metode
yang digunakan adalah metode deskriptif dengan strategi tunggal terpancang.
Sumber data yang digunakan terdiri dari informan, tempat dan peristiwa, dan
dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampel bertujuan
(purposive sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
wawancara, observasi langsung, dan dokumentasi. Untuk mengukur validitas data
digunakan triangulasi data dan metode. Teknik analisis data menggunakan model
analisis interaktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar didukung
oleh komponen-komponen pendukung sistem yang terdiri dari; sumber daya
manusia, software, hardware, database, dan jaringan, (2) Usaha yang dilakukan
untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di
BKD Karanganyar antara lain: (a) komponen sumber daya manusia: mengadakan
pelatihan dan workshop berkaitan dengan penerapan sistem informasi manajemen
berbasis komputer, menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM,
melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer; (b)
komponen software dengan perawatan software secara berkala; (c) komponen
hardware: upgrade komputer server untuk mempercepat pengolahan data
pegawai, perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung
SIMPEG agar pengolahan data berjalan lancar; (d) komponen database:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
menambah ruang untuk database dan meningkatkan hardware pendukung
database, mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun
database utama mengalami kerusakan; (e) komponen jaringan: tidak
menyambungkan jaringan ke internet, penambahan antena untuk jaringan
wireless. (3) Keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar meliputi: (a) Gangguan keamanan informasi
SIMPEG BKD Karanganyar antara lain : human error, kerusakan software,
kerusakan hardware, ancaman virus, (b) Usaha mengatasi gangguan keamanan
informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD
Karanganyar antara lain : memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan
SDM para pegawai di SIMPEG, memberikan arahan kepada pegawai untuk
meminimalisir kesalahan, perawatan berkala baik software maupun hardware
pendukung SIMPEG, antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah
masuknya ancaman virus, membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan
eksternal lain yang memungkinkan masuknya virus, tidak menghubungkan
jaringan database dengan jaringan internet.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
BM Angga A. ANALISIS OF OFFICER INFORMATION MANAGEMENTSYSTEM IN BKD KARANGANYAR 2010. Skripsi, Surakarta : FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, December2010
This research is aimed to : (1) the implementation of officer management
information system in BKD karanganyar (2) the effort which is done to
optimalized the implementation of officer management information system in
BKD karanganyar, (3) The Information security in the officer management
information system in BKD karanganyar.
The research uses qualitatif and descriptive with single straight strategy.
The data sources are informant, place and event, and document. Technique of data
sampling is purposive sampling and snowball sampling. Technique of data
collection are interview, direct observation and document. To measure the validity
of data, the research uses triangulasi data and method. The data analysis uses
interactive analysis model.
The result of the research are : (1) The implementation of officer
mangement information system in BKD karanganyar support by the back up
component system consist of ; human sources, software, hardware, database and
network,(2) the effort to optimize the implementation of the system are; (a).
Human sources component : training and workshop which have connection with
the management information systen based on computer,having financial
preparation to improving human sources, reqruitment of new officer that
competence in computer’s program; (b)routine software treatment ;(c) hardware
component: upgrade computer serves to proceed data, routine treatment to all the
hardware back up SIMPEG so that all run well ;(d) dtabase componen: adjust
space for database and improve hardware backup database, having backup
database so that the data officer will be save eventhough the main database
mallfunction;(e) network component : add wireless device to a network. (3)
information security in the officer management information system in BKD
karanganyar consist of: (a) security problems SIMPEG information BKD
karanganyar such as : human error, software mallfunction, hardware mallfunction,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
and malware, (b) troubleshoot common computer problem in the officer
management information in BKD Karanganyar such as : giving training and
workshopto improve the officer sources in SIMPEG, giving direction to to the
officer to less mistake, routine treatment of the software and hardware SIMPEG
back up, virus detector in every computer to prevent the malware, minimalize the
flasdisk user and other external devices that can invite viruses, unconnect the
database with network
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua(Aristoteles)
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarinDan hari esok adalah harapan
(Peneliti)
Cara terbaik untuk keluar dari suatu persoalan adalah memecahkannya(Peneliti)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:#Ibu dan ayah tercinta
#Keluarga tersayang#Semua sahabat dan orang tercinta yang selalu
memberi dukungan dan motivasi#Temen temen PAP 2005
#Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat serta hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Melalui penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengalaman bagi peneliti, sehingga dapat menjadi bekal di kemudian hari. Banyak
hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini,
namun berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-
kesulitan yang timbul dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS yang telah
memberikan ijin untuk menyusun skripsi.
4. Ketua dan Sekretaris BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS
yang telah memberikan ijin untuk penulisan skripsi.
5. Dr. Wiedy Murtini, M.Pd. selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar
memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya skripsi ini.
6. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah banyak
meluangkan waktunya dan dengan sabar membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Ekonomi BKK PAP FKIP UNS yang telah
membantu peneliti dalam pembekalan materi untuk penyusunan skripsi ini.
8. Kepala Badan KESBANG POL dan LINMAS Karanganyar dan Kepala
BAPPEDA Karanganyar yang telah memberikan ijin penelitian.
9. Drs. Sudirdjo, MM selaku Kepala BKD Karanganyar yang telah memberikan
ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan banyak membantu
penulis selama penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
10. Dra. Herningsih Pramanawati, Drs. Agam Bintoro, Drs. M Darin, MM,
Bapak Isnan Nur Aziz dan segenap pegawai BKD Karanganyar yang telah
membantu memberikan berbagai informasi kepada peneliti.
11. Ibu dan ayah serta adik tersayang, terima kasih atas dorongan, doa, semangat
dan motivasinya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
12. Teman-teman seperjuangan PAP ’05: Lupin, Lian, Ika, Apris, Basuki, Deffi,
Husna, Lala, Septi, Arum, Iyut, Husna, Lilis, Lis, Fanny, Ima, Dwina, Linda,
Nurul, Vina, Mita, Arif, Bayu, Prima, Rangga, Mahmud, Adit, Wuri, Panji,
Fajar, Efi terima kasih atas semuanya, banyak hal yang telah kita lalui
bersama dan semuanya akan menjadi kenangan yang indah.
13. Semua pihak yang telah mendukung terselesaikannya skripsi ini.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat peneliti
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti,
sendiri, pembaca pada umumnya, dan untuk perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, Desember 2010
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………….…...... i
HALAMAN PENGAJUAN ................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………….…........ iv
HALAMAN ABSTRAK......................................................................... v
HALAMAN MOTTO ............................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................. viii
KATA PENGANTAR ............................................................................ ix
DAFTAR ISI…………………………………………………..…… ..... xi
DAFTAR TABEL………………………………………………… ....... xiii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………............ 1
B. Perumusan Masalah……………………….……….. 6
C. Tujuan Penelitian………………………….……..… 6
D. Manfaat Penelitian………………………….……… 6
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka…………………………………... 8
1. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen.… 8
2. Tinjauan tentang Kepegawaian …………...….…. 24
3. Tinjauan tentang Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian ……………………………………. 25
B. Tinjauan Penelitian yang Relevan ………………. 31
C. Kerangka Berpikir……………………………….. 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
BAB III METODOLOGI
A. Tempat dan Waktu Penelitian……………………... 36
B. Bentuk dan Strategi Penelitian…………………..… 36
C. Sumber Data…………………………………..…… 38
D. Teknik Sampling……………………..…………….. 39
E. Teknik Pengumpulan Data………………..……….. 40
F. Validitas Data………………………………..…….. 41
G. Analisis Data……………………………………...... 43
H. Prosedur Penelitian……………………………...…. 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ………………………… 46
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ………………... 55
C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan
Kajian Teori …………………………………………. 77
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ……………………………………………… 87
B. Implikasi ………………………………………………. 89
C. Saran ………………………………………………….. 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin............................................................................................ 55
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Bagian-Bagian Komponen dari Suatu Sistem yang Dapat
Mengendalikan Operasinya Sendiri. ........................................... 9
Gambar 2. Keterkaitan antara Kompoen dan Karakteristik Suatu Sistem. ... 12
Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem ....................................................... 12
Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. ....................................... 14
Gambar 5. Skema Kerangka Pemikiran. ...................................................... 35
Gambar 6. Komponen-Komponen Analisis Data Model Interaktif. ............. 44
Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian.......................................................... 45
Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG. ..................................................... 59
Gambar 9. Halaman Login SIMPEG. ........................................................... 63
Gambar 10.Halaman Utama SIMPEG. .......................................................... 64
Gambar 11.Halaman Pencarian Data SIMPEG. ............................................ 65
Gambar 12.Halaman Biodata Pegawai. ......................................................... 65
Gambar 13.Halaman Ijin Belajar. .................................................................. 66
Gambar 14. Halaman DUK............................................................................ 66
Gambar 15.Halaman Cetak SIMPEG. ........................................................... 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Jadwal Penelitian
Lampiran 2. Pedoman Wawancara
Lampiran 3. Fieldnote
Lampiran 4. Dokumentasi Tempat Penelitian
Lampiran 5. Surat Perijinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam melaksanakan pembangunan nasional, dibutuhkan sumber daya
manusia bagi usaha-usaha pembangunan di segala bidang salah satunya adalah
bidang pemerintahan. Pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi dan
organisasi hanya berfungsi jika manusia yang menghimpun dirinya saling
berinteraksi dalam mewujudkan volume dan beban kerjanya. Demikian pula
dengan organisasi pemerintahan hanya dapat mewujudkan visinya apabila
didukung oleh Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional. Kedudukan dan
peranan pegawai negeri sipil sangat penting dan menentukan bagi negara karena
pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara sekaligus abdi
masyarakat untuk menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan dalam
rangka mencapai tujuan nasional. Organisasi juga merupakan alat untuk mencapai
tujuan, oleh karena itu organisasi harus selalu disesuaikan dengan perkembangan
tugas pokok yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu. Karena tugas
pokok dapat berkembang dari waktu ke waktu, maka jumlah dan mutu PNS yang
diperlukan harus disesuaikan. Perkembangan tugas pokok dapat mengakibatkan
makin besarnya jumlah PNS yang diperlukan. Dengan makin besarnya jumlah
PNS, diperlukan manajemen kepegawaian yang teratur dan terencana karena
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
nasional terutama tergantung dari kesempurnaan aparatur negara yang pada
intinya adalah kesempurnaan pegawai negeri.
Salah satu kebijakan penting yang dilakukan untuk menghadapi semakin
luasnya pekerjaan dan beban tugas administrasi negara di Indonesia adalah
pengembangan organisasi melalui komputerisasi di dalam organisasi pemerintah
daerah. Komputerisasi diharapkan dapat meningkatkan efisiensi administrasi
pemerintah daerah sekaligus menampung semakin banyaknya kebutuhan
pengolahan data untuk pelayanan public. Pada awalnya semua proses pengolahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
data pada setiap instansi pemerintah daerah menggunakan sistem manual sehingga
hal ini berdampak pada kurang efektifnya kinerja atau kegiatan pada instansi
tersebut. Pemanfaatan komputerisasi dan teknologi informasi dalam berbagai
aspek pengelolaan informasi dalam setiap instansi akan menghasilkan efisiensi
yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu pemrosesan serta ketelitian
dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan
penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung
(software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan
informasi.
Teknologi informasi dan komunikasi menjanjikan efisiensi, kecepatan
penyampaian informasi, jangkauan yang global dan transparansi. Oleh karena itu
dalam era otonomi daerah ini untuk mewujudkan pemerintahan yang good
governance salah satu upayanya adalah menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi atau yang populer disebut electronic Government (e-Government).
Penerapan teknologi informasi dalam pengolahan data pegawai saat ini
mutlak diupayakan semenjak keterdesakan akan kebutuhan informasi yang aktual
serta akurat dalam pengambilan keputusan. Mengingat pentingnya pengelolaan
data pegawai tersebut, maka peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian
melalui implementasi sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan salah
satu prioritas dalam tahapan pengembangan e-government.
Berbagai peraturan perundangan telah dikeluarkan oleh pemerintah,
khususnya mengenai otomasi atau pengolahan data dengan komputer. Salah
satunya delam rangka pelaksanaan Pasal 34 ayat (2) Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang
Pokok-Pokok Kepegawaian, perlu diselenggarakan dan dipelihara sistem
informasi yang dikembangkan dan dioperasikan melalui Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah. Pengembangan sistem informasi yang dimaksud, sangat penting dan
menjadi kebutuhan sebagai instrument komunikasi data yang tepat dalam rangka
aktualisasi otonomi daerah. Oleh karena itu pengembangan informasi memerlukan
aplikasi yang dapat menyesuaikan antara arus informasi dengan sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pengolahan data yang diterapkan. Kemampuan komputer dalam pengambilan
keputusan terprogram tak diragukan lagi, oleh sebab itu pengolahan data
komputer merupakan perkakas penunjang yang andal. Selain itu dengan aplikasi
yang tepat, dapat memudahkan pegawai dalam mendapatkan informasi mengenai
kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan di bidang kepegawaian sehingga
dapat meningkatkan kinerja organisasi.
Bertitik tolak pada hal di atas, Pegawai Negeri Sipil (PNS) perlu diatur
secara menyeluruh dengan menerapkan pengatuiran sistem informasi
kepegawaian yang standard dan seragam. Hal tersebut memerlukan dukungan
aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian yang memadai. Dengan
adanya aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian mampu menyediakan
data dan informasi yang mudah dan cepat yang berhubungan dengan kepegawaian
serta tercipta kesesuaian antara arus informasi dengan sistem pengolahan data
yang diterapkan.
Sehubungan dengan bergeraknya sebuah organisasi menuju ke arah
pelaksanaan suatu sistem informasi lengkap dan maju, maka diperlukan suatu
aplikasi yang dapat diterapkan pada sistem informasi manajemen kepegawaian.
Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang sesuai dengan
perkembangan dan kesiapan aplikasi sistem informasi kepegawaian yang
memerlukan pengembangan melalui alih teknologi. Hal tersebut perlu
dilaksanakan dengan alasan :
1. Untuk menjamin kelancaran proses administrasi diperlukan keseragamanaplikasi data yang memungkinkan pengendalian optimal atas aktivitas-aktivitas administrasi pemerintah daerah.
2. Pengolahan data yang jumlahnya besar secara manual tidak efisien lagisehingga perlu dimanfaatkan perkakas komputer yang akurasinya dapatdiandalkan dengan aplikasi yang sesuai.
3. Frekuensi perubahan data ketatausahaan semakin banyak. Untukmenyusun berkas induk yang bersih, lengkap dan up-to-date, aplikasiSIMPEG akan sangat membantu.
4. Terbentuknya database (himpunan data) kepegawaian yang dapatmenampung, mengolah, menyimpan, menemukan kembali danmendistribusikan data pegawai. Sehingga akan memudahkan pegawaidalam mendapatkan informasi yang cepat, tepat dan akurat demitercapainya tujuan organisasi.
(Kep. Mendagri No. 17/2000)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Sistem informasi manajemen kepegawaian sangat penting dalam
memberikan pelayanan kepada seluruh personalia yang ada karena pegawai
merupakan aset penting dalam penyelenggaraan organisasi yang perlu dikelola
dengan baik. Pengelolaan pegawai yang baik dalam lingkup kecil akan
meningkatkan kinerja pegawai dalam lingkup yang lebih besar dan akan
membawa perbaikan kinerja pemerintah secara keseluruhan.
Secara spesifik tujuan dari pengembangan sistem informasi manajemen
kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan,
dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan
dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.
Dengan Sistem Informasi Kepegawaian (SIMPEG) diharapkan
kecepatan dan ketepatan pelayanan dapat ditingkatkan. Kebanyakan sistem
pengolahan komputer pada mulanya mengikuti rancangan sistem pengolahan
manual dimana setiap penerapan diolah secara terpisah dengan memakai file
terpisah pula. Metode ini mempunyai efisiensi pengolahan dan pengendalian,
tetapi hal ini menjurus kepada duplikasi file dan mencerai beraikannya,
sebagian mempunyai data field yang sama tetapi dengan data yang sering
tidak serasi, juga dalam rancangan ini setiap penerapan terbatas oleh data yang
direncanakan. Untuk hal tersebut saja sebuah penerapan analitis yang
memakai data dari banyak penerapan memaksa dibuatnya sebuah file baru yang
berasal dari bagian-bagian file terpisah yang ada.
Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada
integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui database.
Database yaitu Sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk suatu bangun
data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk dimanipulasi oleh
komputer sedemikian rupa. Pada sebuah sistem pengolahan informasi,
database terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem.
Manajemen sebuah database adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yag
disebut sebagai sebuah “System Management Data Base”. Suatu penerapan yang
memakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama,
yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
peremajaan tunggal dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua
pemakaian.Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem
secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan
beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem
ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah
jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan
terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif. Rancangan pada
SIMPEG adalah berupa sistem pengolahan data dengan sebuah komputer
pusat besar yang disebut “server” dan menggunakan jaringan lokal LAN
(Local Area Network) yang dihubungkan dengan beberapa komputer.
Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar sebagai salah satu instansi dari
pemerintah daerah Karanganyar yang mengurusi pengelolaan kepegawaian di
daerah Karanganyar saat ini mulai membuka mata akan pentingnya penerapan
komputerisasi dan teknologi informasi dalam pengelolaan data pegawai dan mulai
mengimplementasikan sistem informasi manajemen kepegawaian untuk
meningkatkan kualitas pengelolaan kepegawaian. Sistem informasi manajemen
kepegawaian dalam BKD Karanganyar merupakan implementasi e-Government
dalam pelayanan bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem ini
selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, juga dikhususkan
untuk meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. Sistem informasi
manajemen kepegawaian di BKD Karanganyar bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di instansi tersebut. Permasalahan yang ada diantaranya
adalah PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal ini menggambarkan
buruknya administrasi kepegawaian yang ada, PNS yang sudah pensiun,
meninggal atau berhenti data kepegawaiannya tidak diperbaharui. Data PNS tidak
up todate, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data yang ada
saling berbeda, pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik di
instansi, maupun Pemerintah Daerah. Dengan diterapkannya SIMPEG diharapkan
semua permasalahan yang terjadi di BKD Karanganyar tersebut dapat diatasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Dari latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka peneliti ingin
mengkaji lebih dalam mengenai "ANALISIS PENERAPAN SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DI BADAN
KEPEGAWAIAN DAERAH (BKD) KARANGANYAR"
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka
perumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD
Karanganyar?
2. Usaha apa saja yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar?
3. Bagaimana keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian disini adalah untuk menjawab semua permasalahan
yang telah dirumuskan dalam perumusan masalah tersebut diatas. Adapun tujuan
dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui optimalisasi penerapan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar .
2. Untuk mengetahui usaha apa saja yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan
penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar.
3. Untuk mengetahui keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini penting karena menghasilkan uraian yang akurat dan aktual
yang dapat memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan yang ada dalam
penelitian ini, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis dan secara
praktis penelitian ini memberi manfaat sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
1. Manfaat Teoritis
a. Penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya di bidang kepegawaian dan sistem informasi
manajemen sehingga dapat menambah khasanah pustaka.
b. Untuk mendukung teori-teori yang sudah ada sehubungan dengan masalah
yang dibahas yaitu mengenai penerapan sistem informasi manajemen
kepegawaian.
2. Manfaat Praktis
a. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di BKD Karanganyar dapat
digunakan sebagai bahan masukan untuk menentukan kebijakan tentang
manajemen kepegawaian yang didukung oleh teknologi informasi.
b. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti tentang masalah
implementasi teknologi informasi dalam manajemen kepegawaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen
a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Konsep Sistem Informasi Manajemen saat ini berkembang seiring
perkembangan fokus penggunaan teknologi komputer. Perkembangan teknologi
komputer saat ini telah memberikan kesadaran baru bahwa aplikasi komputer
harus diterapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi untuk pengambilan
keputusan manajemen.
Dalam hal ini, pemahaman tentang istilah Sistem Informasi Manajemen
akan diperoleh dengan cukup baik apabila seseorang mampu memahami tentang
sistem, informasi, dan manajemen.
1) Sistem
Pengertian sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999 : 950),
“Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga
membentuk suatu totalitas”. Lucas dalam bukunya Wahyudi Komorotomo dan
Subando Agus M (2004: 8) mengatakan, “secara sederhana suatu sistem dapat
diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu
sama lain dan terpadu”.
Pengertian sistem menurut Gordon B Davis yang diterjemahkan Andreas S.
Adiwardana dijabarkan sebagai berikut:
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yangberoperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berartisebuah sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara takteratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal sebagai salingmelengkapi karena satunya maksud, tujuan, atau sasaran-sasaran (Gordon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
B. Davis, 1997 : 68).
Sementara itu dalam bukunya, Edhy Sutanta ( 2003 : 4) mengatakan, “Secara
umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen
atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara
tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna
mencapai suatu tujuan”.
Menurut Raymond McLeod, Jr. yang diterjemahkan oleh Agus Widyantara,
sistem adalah : “A system is a group of elements that are integrated with the
common purpose achieving an objective.” (Sebuah sistem adalah sekelompok
elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai
suatu tujuan), (Raymond McLeod, Jr., 2001 : 9 )
Dalam buku Raymond Mc. Leod Jr. yang diterjemahkan oleh Agus
Widyantara menjelaskan bahwa tidak semua sistem memiliki kombinasi elemen-
elemen yang sama, tetapi suatu susunan dasar dapat diperlihatkan dalam gambar 1
sebagai berikut :
Gambar 1. Bagian-bagian Komponen Dari Suatu Sistem yang Dapat Mengendalikan
Operasinya Sendiri.(Sumber : Raymond Mc. Leod Jr., 2001 : 10)
Sumber daya masukan (input) diubah menjadi sumber daya keluaran
(output). Sumber daya mengalir dari elemen input, melalui elemen transformasi, ke
Tujuan
Mekanismepengendalian
transformasiMasukan Keluaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
elemen output. Suatu mekanisme pengendalian memantau proses transformasi untuk
meyakinkan bahwa sistem tersebut memenuhi tujuannya. Mekanisme pengendalian
ini dihubungkan pada arus sumber daya dengan memakai suatu lingkaran umpan
balik (feedback look) yang mendapatkan informasi dari output sistem dan
menyediakan informasi bagi mekanisme pengendalian. Mekanisme pengendalian
membandingkan sinyal-sinyal umpan balik dengan tujuan, dan mengarahkan
sinyal pada elemen input jika sistem operasi memang diperlukan.
Dalam bukunya Edhy Sutanto (2003 : 4 – 6) menyatakan :
Suatu sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut.a) Mempunyai komponen (components)
Komponen sistem adalah segala sesuatu yang menjadi bagianpenyusun sistem. Komponen sistem dapat berupa benda nyata ataupunabstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem, dapat berupaorang, benda, hal atau kejadian yang terlibat di dalam sistem.
b) Mempunyai batas (boundary)Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem dengan sistemyang lain. Tanpa adanya batas sistem, maka sangat sulit untukmenjelaskan suatu sistem. Batas sistem akan memberikan batasanscope tinjauan terhadap sistem.
c) Mempunyai lingkungan (environment)Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem.Limgkungan sistem dapat menguntungkan ataupun merugikan.Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu dipertahankanuntuk menjaga keberlangsungan sistem. Sedangkan lingkungan sistemyang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh seminimalmungkin, bahkan jika mungkin ditiadakan.
d) Mempunyai penghubung/antar muka (interface) antar komponen.Penghubung/antar muka merupakan komponen sistem, yaitu segalasesuatu yang bertugas menjembatani hubungan antar komponen dalamsistem. Penghubung/antar muka merupakan sarana yang memungkinkansetiap komponen saling berinteraksi dan berkomunikasi dalam rangkamenjalankan fungsi masing-masing komponen. Dalam dunia komputer,penghubung antar muka berupa berbagai macam tampilan dialog layarmonitor yang memungkinkan seseorang dapat dengan mudahmengoperasikan sistem aplikasi komputer yang digunakannya.
e) Mempunyai masukan (input).Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perludimasukkan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjutuntuk menhasilkan keluaran yang berguna. Dalam Sistem InformasiManajemen, masukan disebut sebagai data.
f) Mempunyai pengolahan (processing)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Pengolah merupakan komponen sistem yang mempunyai peran utamamengolah masukan agar menghasilkan keluaran yang berguna bagi parapemakainya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, pengolah adalah berupaprogram aplikasi komputer yang dikembangkan untuk keperluan khusus.Program aplikasi tersebut mampu menerima masukan, mengolah masukan,dan menampilkan hasil olahan sesuai dengan kebutuhan para pemakai.
g) Mempunyai keluaran (output)Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa berbagai macambentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen pengolahan. DalamSistem Informasi Manajemen, keluaran adalah informasi yang dihasilkanoleh program aplikasi yang akan digunakan oleh para pemakai sebagaibahan pengambilan keputusan.
h) Mempunyai sasaran (objectives) dan tujuan (goal)Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar saling bekerja samadengan harapan agar mampu mencapai sasaran dan tujuan sistem. Sasaranberbeda dengan tujuan. Sasaran sistem adalah apa yang ingin dicapai olehsistem untuk jangka waktu yang relatif pendek. Sedangkan tujuanmerupakan kondisi/hasil akhir yang ingin dicapai oleh sistem untuk jangkawaktu yang panjang. Dalam hal ini, sasaran merupakan hasil pada setiaptahapan tertentu.
i) Mempunyai kendali (control)Setiap komponen dalam sistem perlu selalu dijaga agar tetap bekerja sesuaidengan peran dan fungsinya masing-masing. Hal ini bias dilakukan jikaada bagian yang berperan menjaganya, yaitu bagian kendali. Bagiankendali mempunyai peran utama menjaga agar proses dalam sistem dapatberlangsung secara normal sesuai batasan yang telah ditetapkansebelumnya. Dalam Sistem Informasi Manajemen, kendali dapat berupavalidasi masukan, validasi proses, maupun validasi keluaran yang dapatdirancang dan dikembangkan secara terprogram.
j) Mempunyai umpan balik (feed back)Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (control) sistem untukmengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem danmengembalikannya ke dalam kondisi normal.
Keterkaitan antara komponen dan karakteristik suatu sistem dapat
ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar 2. Keterkaitan Antara Komponen dan Karakteristik Suatu Sistem. (Sumber:
Edhy Sutanto, 2003 : 7)
Dalam gambar tersebut, suatu subsistem berkaitan dengan subsistem lainnya
dihubungkan oleh interface, membentuk satu kesatuan guna mencapai objectives,
dan pada akhirnya diharapkan akan mencapai goal. Suatu subsistem bisa jadi
memuat komponen input, process, dan output yang dikendalikan oleh bagian control
yang melakukan kendali berdasarkan feedback. Dalam suatu sistem, subsistem satu
bisa juga berperan sebagai input bagi subsistem kedua yang berperan sebagai process.
Model umum suatu sistem adalah terdiri atas masukan (input), pengolah
(process), dan keluaran (output), sebagaimana ditunjukkan oleh gambar dibawah
ini.
Gambar 3. Model Umum Suatu Sistem. (Sumber : Edhy Sutanto, 2003 : 7)
Berdasarkan pada berbagai teori yang dijelaskan diatas bahwasanya
Input Process Output
Subsistem 1 Subsistem 2
Subsistem n Subsistem 3
interface
OutputInput
Control
Feedback
ProcessObjectives
Goal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
sistem adalah kumpulan dari berbagai elemen yang saling terintegrasi dan merupakan
satu kesatuan di dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.
2) Informasi
Berbicara tentang informasi tidak akan lepas dengan istilah data.
Hendaknya perlu dibedakan pengertian antara data dan informasi. Edhy Sutanta
(2003: 9) menyatakan, “Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan
tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam
sekelompok lambang tertentu yang tidak acak yang menunjukkan jumlah,
tindakan, atau hal”. Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang
diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F., “data terdiri atas fakta dan angka
yang biasanya tidak bermanfaat karena volumenya yang besar dan sifatnya yang
masih belum diolah” (Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell, 2008 : 10).
Pengertian lain menyebutkan, “data dapat didefinisikan sebagai fakta tercatat
tentang sesuatu obyek” (Eko Nugroho, 2008: 13). Data dapat berupa catatan-catatan
dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data. Data akan
menjadi bahan dalam suatu proses pengolahan data. Oleh karenanya, suatu data
belum dapat berbicara banyak sebelum diolah lebih lanjut. Contoh data adalah
catatan identitas pegawai, catatan identitas pasien rumah sakit, catatan transaksi
pembelian, catatan transaksi penjualan, dan lain-lain.
Perbedaan data dan informasi menurut Wahyudi Komorotomo dan
Subando Agus M, adalah :
Data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa angka-angka, teks, dokumen,gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode tertentu dansemacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui suatu sistempengolahan sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data ituberubah fungsi menjadi informasi. (W. Komorotomo dan S.A. Margono,2001 : 11)
Pengertian informasi menurut Gordon B Davis, ”Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau mendatang.” (Gordon B. Davis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
1997 : 28) . Sedangkan Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus Margono
menyatakan, ”Informasi adalah data yang telah disusun sedemikian rupa sehingga
bermakna dan bermanfaat karena dapat dikomunikasikan kepada seseorang yang
akan menggunakannya untuk membuat keputusan.” (W. Komorotomo dan S.A.
Margono, 2001:11)
Eko Nugroho (2008: 15) menyebutkan, “ Informasi adalah suatu
pengetahuan yang berguna untuk pengambilan keputusan”. Jadi segala sesuatu yang
dapat dimanfaatkan sebagai dasar pengambilan keputusan pada dasarnya dapat
dikelompokkan sebagai informasi.
Hubungan antara data dan informasi dapat digambarkan seperti bagan berikut:
Gambar 4. Transformasi Data Menjadi Informasi. (Sumber : Gordon B. Davis, 1997
: 28)
Sistem pengolahan informasi mengolah data dari bentuk yang tidak berguna menjadi
informasi yang dibutuhkan bagi penerimanya. Tidak semua data merupakan
informasi. Ada data atau catatan-catatan yang sebenarnya tidak berguna, sebaliknya
informasi ada yang perlu dilengkapi dengan data.
Eko Nugroho (2008: 16) dalam bukunya menyebutkan :
Informasi yang baik harus memenuhi kualifikasi sebagai berikut:a) Akurat
Maksud akurat ialah informasi tersebut bebas dari kesalahan dan bebas daribias. Bebas dari kesalahan berarti bahwa informasi tersebut benar-benarmenyatakan apa yang harus dinyatakan. Bebas dari bias berarti bahwainformasi tersebut teliti.
b) Tepat waktuJelas informasi harus diberikan pada waktu yang tepat. Informasi yang
Data Pengolah
Penyimpandata
Informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
sudah kadaluwarsa hanya bernilai sampah, sekalipun informasinya samadan tidak berubah.
c) RelevanArtinya bahwa informasi tersebut benar-benar sesuai kebutuhan pihak yangmembutuhkan informasi.
Beberapa hal yang dapat berpengaruh terhadap keakuratan sebuah informasiantara lain adalah :a) Kelengkapan (completeness) informasi.
“Are necessary message items present ?” Informasi yang komplet, berartiinformasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapanyang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagiantentunya akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan ataumenentukan tindakan secara keseluruhan, sehingga akan berpengaruhterhadap kemampuannya untuk mengontrol atau memecahkan suatumasalah dengan baik.
b) Kebenaran (correctness) informasi.“Are message items correct ?” Informasi yang dihasilkan oleh prosespengolahan data, haruslah benar sesuai dengan perhitungan-perhitunganyang ada dalam proses tersebut. Sebgai contoh, jika sebuah informasimenunjukkan total nilai gaji yang harus dibayarkan pada seorang pegawai,maka informasi tersebut haruslah sudah benar dan memuat perhitungan-perhitungan matematis yang ada di dalam prosesnya seperti perhitungantunjangan, perhitungan potongan dan sebagainya.
c) Keamanan (security) informasi.Keamanan sebuah informasi, tergambar dari jawaban atas pertanyaan “Didthe message reach all or only the intended systems users ?”. (TeguhWahyono, 2004, II, 2)
Manfaat informasi adalah untuk membantu memberi kejelasan dari sesuatu
ketidakpastian atau untuk mengurangi ketidakpastian, sehingga manusia dapat
membuat suatu keputusan dengan kepastian yang lebih baik dan menguntungkan.
Semakin besar bantuan informasi dalam mengurangi ketidakpastian maka semakin
tinggi pula nilai informasi tersebut.
Menurut Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto :
Nilai informasi dikatakan sempurna apabila perbedaan antara kebijakanoptimal tanpa informasi yang sempurna dan kebijakan optimalmenggunakan informasi yang sempurna dapat dinyatakan dengan jelas.Berdasarkan informasi-informasi itu, maka seseorang manajer/pimpinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
dapat mengambil keputusan secara lebih baik.(Edhy Sutanto, 2003 : 13)
Gordon B. Davis dalam Edhy Sutanto (2003 : 13-16) mengemukakan bahwa
nilai suatu informasi dapat ditentukan berdasarkan sifatnya.
10 sifat yang dapat menentukan nilai informasi, yaitu sebagai berikut :a) Kemudahan dalam memperoleh
Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapatdiperoleh secara mudah. Informasi yang penting dan sangat dibutuhkanmenjadi tidak bernilai jika sulit diperoleh. Informasi dapat diperolehdengan mudah jika sistem dilengkapi oleh basis data dan bagianpengolah yang mampu mengolah data dengan baik untuk memenuhisegala kebutuhan informasi secara mudah.
b) Sifat luas dan kelengkapannyaInformasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyailingkup/cakupan yang luas dan lengkap. Informasi sepotong dan tidaklengkap menjadi tidak bernilai, karena tidak dapat digunakan secarabaik. Sifat luas dan lengkap tersebut memerlukan dukungan basis data yangcukup lengkap dan terstruktur dengan baik.
c) Ketelitian (accuracy)Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila mempunyaiketelitian yang tinggi/akhurat. Informasi menjadi tak bernilai jika tidakakhurat, karena akan mengakibatkan kesalahan pengambilan keputusan.Informasi yang akurat dapat diperoleh jika basis data yang valid, baiktipe, bentuk, maupun format datanya. Hal ini memerlukan adanyaproses validasi setiap data yang diinputkan kedalam basis data. Prosesvalidasi perlu dilakukan sejak pertama kali data di-input-kan, sehinggabasis data terhindar dari data yang tidak benar. Data yang salah akanmenghasilkan informasi hasil olahan yang salah pula. Dalam sisteminformasi, sampah data akan menghasilkan sampah pula (garbage ingarbage out).
d) Kecocokan dengan pengguna (relevance)Informasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila sesuai dengankebutuhan penggunanya. Informasi berharga dan penting menjadi tidakbernilai jika tidak sesuai dengan kebutuhan penggunanya, karena tidakdapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan.
e) Ketepatan waktuInformasi mempunyai nilai yang lebih sempurna apabila dapatditerima oleh pengguna pada saat yang tepat. Informasi berharga danpenting menjadi tidak bernilai jika terlambat diterima/usang, karenatidak dapat dimanfaatkan pada saat pengambilan keputusan. Informasitepat waktu dapat diperoleh jika ada dukungan sistem informasi yangmampu mengolah data secara cepat. Penggunaan sistem komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
dalam sistem informasi akan memberikan dukungan yang sangatberarti untuk memperoleh data tepat waktu, karena komputer mampumengolah data dengan kecepatan yang sangat tinggi.
f) Kejelasan (clarity)Informasi yang jelas akan meningkatkan kesempurnaan nilai informasi.Kejelasan informasi dipengaruhi oleh bentuk dan format informasi.Dibandingkan dengan bentuk teks atau deskriptif, informasi dalam bentuktabel atau grafik banyak menjadi pilihan, karena dapat dibaca dandipahami dengan lebih mudah. Hal ini memerlukan analisis kebutuhanbentuk dan format informasi yang diperlukan, sehingga dapatdigunakan sebagai dasar perancangan output yang tepat. Penggunaansistem komputer akan membantu memenuhi kebutuhan tersebut, karenakemampuan teknologi komputer yang berkembang saat ini telahmemungkinkan untuk menampilkan informasi dalam berbagai macambentuk dan format secara mudah, termasuk tabel dan grafis.
g) Fleksibilitas/keluwesannyaNilai informasi semakin sempurna apabila memiliki fleksibilitas tinggi.Fleksibilitas informasi diperlukan oleh para manajer/pimpinan pada saatpengambilan keputusan. Fleksibilitas informasi berhubungan denganbentuk dan format tampilan informasi. Perubahan bentuk dan formattampilan informasi dapat dilakukan dengan mudah dengan memanfaatkankomputer.
h) Dapat dibuktikanNilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut dapatdibuktikan kebenarannya. Kebenaran informasi bergantung padavaliditas data sumber yang diolah.
i) Tidak ada prasangkaNilai informasi semakin sempurna apabila informasi tersebut tidakmenimbulkan prasangka dan keraguan adanya kesalahan informasi.Kesalahan tersebut dapat terjadi akibat kesalahan data atau prosedurpengolahan. Informasi dapat menimbulkan keraguan jika tidak wajar.
j) Dapat diukurInformasi untuk pengambilan keputusan seharusnya dapat diukur agardapat mencapai nilai yang sempurna. Pengukuran informasi umumnyadimaksudkan untuk mengukur dan melacak kembali validitas datasumber yang diragukan.
Sementara itu, Zulkifli Amsyah (2001: 316) dalam bukunya menyebutkan :
Nilai informasi ditentukan oleh lima karakteristik, yaitu:a) Ketelitian (accuracy)
Ketelitian atau akurasi dapat didefinisikan sebagai perbandingan dariinformasi yang benar dengan jumlah seluruh informasi yang dihasilkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
pada satu proses pengolahan data tertentu.b) Ketepatan waktu (timelines)
Informasi diharapkan dapat disediakan secepat waktu yang diperlukan.Kendatipun informasinya akurat tetapi bila informasi tersebut terlambatakan menyebabkan informasi menjadi tidak berguna.
c) Kelengkapan (complete)Agar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat,disamping informasi dibuat dengan teliti dan tepat waktu, informasi jugaharus lengkap. Sering kali kegiatan bisnis yang memerlukan pengambilankeputusan secara cepat menjadi tertunda hanya karena kurang lengkapnyainformasi yang ada.
d) Keringkasan (conciseness)Informasi yang bernilai lebih cenderung bersifat seperti suatu kesimpulan,ringkas dan langsung mengenai sasaran yang diperlukan.
e) Kesesuaian (relevancy)Informasi hendaknya sesuai dengan keperluan pekerjaan atau keperluanmanajemen.
Berdasarkan paparan di atas, maka disimpulkan bahwa informasi
merupakan pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau
instruksi. semakin banyak informasi dapat mempengaruhi atau menambah
pengetahuan seseorang dan dengan pengetahuan menimbulkan kesadaran yang
akhirnya seseorang akan berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
3) Manajemen
Dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM) pengolahan data menjadi
informasi sesuai dengan keperluan manajemen merupakan suatu proses kegiatan
manajer baik manajer publik ataupun privat yang dimulai dari manajer lini atas,
tengah, dan bawah.
Pengertian manajemen menurut Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus
Margono yaitu “Proses atau kegiatan yang dilakukan oleh seorang pimpinan atau
manajer di dalam organisasi untuk mencapai tujuan bersama.” (W. Komorotomo
dan S.A. Margono, 2001 : 13). Manajemen memang bisa berarti seperti itu, tetapi
bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya
tidak ada defenisi yang digunakan secara konsisten oleh semua orang.
Mary Parker Follet dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
mendefinisikan, “Manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain”. Definisi ini mengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan berbagai
tugas yang mungkin dilakukan. Masih dalam artikel Ritha F. Dalimunthe (2003),
Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu "Manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-
usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
organisasi lainnya agar rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan". Dari
definisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata "proses", bukan
"seni". Mengartikan manajemen sebagai "seni" mengandung arti bahwa hal itu
adalah kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu "proses" adalah cara
sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefinisikan sebagai proses
karena semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau keterampilan
khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam
pencapaian tujuan yang diinginkan.
Dalam bukunya, Edhy Sutanta (2003: 17) memaparkan, “Manajemen dapat
diartikan sebagai proses memanfaatkan berbagai sumber daya yang tersedia untuk
mencapai suatu tujuan. Manajemen juga dapat dimaksudkan sebagai suatu sistem
kekuasaan dalam suatu organisasi agar orang-orang menjalankan pekerjaan”.
Eko Nugroho (2008: 57) dalam bukunya menyebutkan, “Manajemen adalah
suatu tim yang disusun dalam organisasi untuk menjadi pengendali organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi”.
Sementara itu, Zulkifli Amsyah mendefinisikan,
Manajemen adalah proses mengkoordinasikan, mengintegrasikan,menyederhanakan, dan mensinkronisasikan (coordination, integration,simplification, synchronization/KISS) sumber daya manusia, material, danmetode (men, materials, methods/3M) dengan mengaplikasikan fungsi-fungsimanajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, penggiatan, pengawasan,dan lain-lain agar tujuan organisasi dapat tercapai secara efisien dan efektif (ZAmsyah, 2001: 59).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Berdasarkan uraian diatas disimpulkan bahwa pada dasarnya manajemen
merupakan kerjasama dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan
dan mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating), dan
pengawasan (controlling).
4) Sistem Informasi Manajemen
Banyak pendapat para ahli mengenai definisi sistem informasi
manajemen, di bawah ini akan disajikan beberapa pendapat mengenai definisi
tersebut.
Menurut Lucas dalam Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M.,
mengatakan bahwa “Sistem informasi manajemen adalah sekumpulan prosedur
organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi
keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi,” (W. Komorotomo dan S.A.
Margono, 2001 : 14)
Edhy Sutanta (2003: 19) dalam bukunya menjelaskan,
Sistem Informasi Manajemen sebagai sekumpulan subsistem yang salingberhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk satu kesatuan, salingberinteraksi dan bekerjasama antara bagian satu dengan yang lainnya dengancara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan(input) berupa data-data, kemudian mengolahnya (processing), danmenghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar bagipengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapatdirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun di masa mendatang,mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis organisasi, denganmemanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebutguna mencapai tujuan.
Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh
Ali Akbar Y dan Afia R. F, Sistem informasi manajemen didefinisikan sebagai
“Suatu sistem berbasis komputer yang membuat informasi tersedia bagi para
pengguna yang memiliki kebutuhan serupa”, (Raymond McLeod, Jr.& George P.
Schell, 2008 : 12).
Moekijat membuat kesimpulan mengenai definisi sistem informasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
manajemen;
Sistem Informasi Manajemen adalah jaringan prosedur pengolahan datayang diperkembangkan dalam suatu organisasi dan disatukan apabiladipandang perlu, dengan maksud memberikan data kepada manajemensetiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern maupun bersifatekstern, untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuanorganisasi. (Moekijat, 1991 : 16).
Sistem Informasi Manajemen merupakan keseluruhan dari berbagai sistem
yang mampu menyelenggarakan suatu kebutuhan informasi yang handal kepada
pihak organisasi dalam rangka untuk pengambilan keputusan ataupun sebagai
landasan mencapai tujuan dari organisasi tersebut.
b. Keamanan Informasi Dalam Sistem Informasi Manajemen
Semua organisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya
informasi mereka aman. Keamanan informasi ditujukan untuk mendapatkan
kerahasiaan, ketersediaan serta integritas pada semua sumber daya informasi
organisasi.
1) Pengertian Keamanan Informasi
Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang
diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Istilah keamanan informasi
(information security) digunakan untuk mendeskripsikan perlindungan baik peralatan
komputer dan nonkomputer, fasilitas, data, dan informasi dari penyalahgunaan pihak-
pihak yang tidak berwenang”. Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
keamanan informasi bukan hanya merujuk kepada keamanan data dan informasi
semata melainkan juga keamanan komponen fisik yang mendukung pengelolaan
informasi.
2) Tujuan Keamanan Informasi
Dari buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008: 270) yang
diterjemahkan oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F disebutkan:
Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga tujuan utama yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
a) KerahasiaanPerusahaan berusaha untuk melindungi data dan informasinya daripengungkapan kepada orang-orang yang tidak berwenang.
b) KetersediaanTujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan datadan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untukmenggunakannya.
c) IntegritasSemua sistem informasi harus memberikan representasi akurat atas sistemfisik yang direpresentasikannya.
3) Manajemen Keamanan Informasi
Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh
Ali Akbar Y dan Afia R. F, Manajemen Keamanan Informasi (information security
management) adalah aktivitas untuk menjaga agar sumber daya informasi tetap aman
(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).
Dalam buku Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan
oleh Ali Akbar Y dan Afia R. F menjelaskan:
Pada bentuk yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri atasempat tahap:- Mengidentifikasi ancaman yang dapat menyerang sumber daya informasi
perusahaan;- Mengidentifikasi risiko yang dapat disebabkan oleh ancaman-ancaman
tersebut;- Menentukan kebijakan keamanan informasi;- Mengimplementasikan pengendalian untuk mengatasi risiko-risiko tersebut.(Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 271).
4) Ancaman/Gangguan Terhadap Sistem Informasi
Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell yang diterjemahkan oleh
Ali Akbar Y dan Afia R. F, “Ancaman keamanan informasi adalah orang, organisasi,
mekanisme, atau peristiwa yang memiliki potensi untuk membahayakan sumber daya
informasi perusahaan” (Mc. Leod, Jr& G.P Schell, 2008: 272).
Gangguan-gangguan/ancaman terhadap sistem informasi dapat dilakukan secaratidak sengaja ataupun secara sengaja. Ketidaksengajaan dapat terjadi karena:a) kesalahan teknis (technical errors)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Masalah perangkat keras (hardware problems), kesalahan penulisan sintak(syntax error), kesalahan logika (logical error) perangkat lunaknya.
b) gangguan lingkunganGangguan lingkungan da[pat berupa gempa bumi, kegagalan arus listrikkarena petir, api, temperature tinggi, debu dan air, banjir, dan lain-lain.
c) kesalahan manusia (human errors)Menggunakan data yang salah, mengoperasikan program dan basis datayang salah, serta menghapus data tanpa sengaja.
Gangguan yang sengaja dilakukan oleh manusia terkadang didapati untuk suatutujuan tertentu seperti mencuri data, merusak data, dan lain-lain.(Eko Nugroho,2008: 209-210).
5) Metode Gangguan Sistem Informasi
Ada tiga cara untuk melakukan gangguan terhadap sistem informasi, yaitu:a) Pengubahan data
Cara ini dilakukan dengan mengubah data sebelum atau selama proses dansesudah proses dari sistem infomasi.
b) Penyelewengan programDengan cara ini program komputer dimodifikasi untuk maksud kejahatantertentu yang memiliki beberapa teknik, antara lain virus dan malware.
c) Penetrasi (Hacking atau Cracking)Termasuk dalam cara ini adalah piggybacking, yaitu menyadap jalurtelekomunikasi dan ikut masuk ke dalam sistem komputer bersama-samadengan pemakai sistem komputer yang resmi; masquerading adalahpenetrasi ke sistem komputer dengan memakai identitas dan password dariorang lain yang sah; dan eavesdropping adalah penyadapan informasi dijalur transmisi privat (Eko Nugroho, 2008: 210-211).
6) Menanggulangi ancaman/gangguan pada sistem informasi
Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menanggulangiancaman/gangguan pada sistem informasi diantaranya:a) Membina internal userb) Memasang pengendalian-pengendalian di sistem informasic) Memeriksa efektivitas pengendalian-pengendalianm di sistem informasid) Merencanakan akibat gangguan (disaster recovery planning) (EkoNugroho, 2008: 211)
Berdasarkan paparan di atas, keamanan sistem informasi ditanggulangi
dengan cara membuat sistem dengan mengatur bagaimana jika terjadi force majure
(kebakaran, huru-hara, bencana alam), membuat standar sistem backup, membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
aturan dengan menerapkan kegiatan backup secara berkala atau menggunakan sistem
cadangan, membuat membuat aturan baku tentang akses computer dan jaringan
secara langsung misalnya kabel, server yang diletakkan di ruangan khusus, hub,
router, dan lain-lain. membuat aturan tentang akses kontrol ke ruang server, akses
masuk dengan menggunakan id otentikasi (misalnya barcode atau sidik jari) agar
tidak semua user dapat masuk ke parameter keamanan.
2. Tinjauan Tentang Kepegawaian
Istilah kepegawaian berasal dari kata pegawai yang artinya secara singkat
adalah orang yang melakukan pekerjaan dengan mendapat imbalan jasa berupa gaji
dan tunjangan dari Pemerintah atau badan usaha swasta. Tanpa unsur manusia
sebagai pegawai maka tujuan organisasi / wadah yang telah ditentukan tidak akan
tercapai sebagaimana yang diharapkan. Dalam suatu organisasi, pegawai adalah alat
yang menggerakkan dan menggiatkan agar segala kegiatan organisasi dapat berjalan
menuju pada tujuannya. Manajemen kepegawaian atau manajemen personal
sebenarnya adalah merupakan alih bahasa dari kata “Personnal Management”.
Manajemen kpegawaian adalah manajemen yang mengkhususkan diri dalam bidang
kepegawaian.
Paul Pigors dan Charles A. Myers dalam buku Musanef menyatakan bahwa:
”Personnel Administration is the art of equiring, developing, and maintaining a
compotent work force in such a manner as to accomplish with maximum efficiency
and economy the function and objectives of the organization” (Administrasi personal
adalah suatu kecakapan atau suatu seni dari pada perolehan, pengembangan dan
pemeliharaan angkatan kerja yang kompeten sedemikian rupa untuk melaksanakan
fungsi-fungsi serta tujuan organisasi dengan seefisien dan seekonomis
mungkin).(Musanef, 1996: 5).
Masih dalam buku Musanef, The Liang Gie mengatakan bahwa: “Administrasi
kepegawaian adalah segenap aktivitas yang bersangkut-paut dengan masalah
penggunaan tenaga kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Masalah pokoknya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
terutama berkisar pada penerimaan, pengembangan, pemberian balas jasa dan
pemberhentian”.(Musanef, 1996: 5)
Manajemen kepegawaian lazim disebut Personnel Management atau tata
personel. Walaupun istilah-istilah tersebut nampaknya berbeda-beda namun
pengertiannya sama. Manajemen Kepegawaian bertugas untuk melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang secara garis besarnya telah ditentukan oleh administrator
dengan menitikberatkan pada usaha :
1) Mendapatkan tenaga kerja yang cakap dan mampu bekerja menurut kebutuhan
organisasi
2) Menggerakkan mereka untuk tercapainya tujuan organisasi
3) Memelihara dan mengembangkan kecakapan serta kemampuan
Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,
penyusunan, pengarahan dan pengontrolan “human and natural resources” untuk
mencapai yang telah ditentukan lebih dahulu. Personnel (kepegawaian) adalah orang-
orang yang dikerjakan dalam suatu badan tertentu baik lembaga-lembaga pemerintah
maupun dalam badan-badan usaha. Manajemen personalia adalah manajemen yang
menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal kepegawaian atau personalia dalam
suatu badan tertentu. Menurut A. W. Widjaja (1990: 13) “Personnel management
(manajemen personalia) adalah suatu cabang ilmu di manajemen yang khusus
menitikberatkan pada soal-soal kepegawaian”.
Sementara itu menurut Heidjrachman dan Suad Husnan (2002: 5) dalam
bukunya mendefinisikan “Manajemen personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari pengadaan, pengembangan,
pemberian kompensasi, pengintegrasian dan pemeliharaan tenaga kerja dengan
maksud untuk membantu mencapai tujuan perusahaan, individu dan masyarakat”.
Berdasarkan paparan tentang kepegawaian diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa pegawai merupakan salah satu sumber daya utama dalam perusahaan, karena
pegawai merupakan faktor penentu pencapaian tujuan perusahaan melalui kinerja
pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
3. Tinjauan Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Sistem informasi manajemen kepegawaian dirancang untuk mendukung
efisiensi dan efektifitas kinerja kepegawaian pemerintah daerah dengan mengacu
kepada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
SIMPEG merupakan sistem informasi yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan
pengelolaan kepegawaian di Pemerintah Daerah yang efektif dan efisien. SIMPEG
dapat menghasilkan suatu platform data dan informasi yang memungkinkan
dihasilkannya output laporan yang berguna untuk kepentingan manajerial. Dengan
demikian, pengambil keputusan dapat mengolah informasi tersebut menjadi bahan
untuk pengambilan keputusan yang valid dan akurat.
a. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia menyatakan :
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang selanjutnya disingkatSIMPEG adalah suatu totalitas yang terpadu terdiri atas perangkat pengolahmeliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan perangkat lunak; perangkatpenyimpan meliputi pusat data dan bank data serta perangkat komunikasiyang saling berkaitan, berketergantungan dan saling menentukan dalamrangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. (Keputusan Mendagri No.17/2000 Tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI danPemda).
Menurut buku panduan aplikasi simpeg (2009: 1) yang dikeluarkan Biro
Kepegawaian Depdagri, yang dimaksud Sistem informasi manajemen kepegawaian
adalah “suatu sistem informasi kepegawaian berbasis web guna mendukung
pendataan kepegawaian”. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dilaksanakan
dalam praktek menggunakan program dari komputer yang terpadu membentuk
jaringan prosedur pengolahan data guna mendukung manajemen kepegawaian dalam
pembinaan pegawai. Eko Nugroho (2008: 170) mengatakan bahwa :
Sistem informasi manajemen kepegawaian berguna untuk mengolah datakepegawaian, didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputipendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusiadan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap danakurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian merupakan Sistem Aplikasi
multiuser, artinya aplikasi ini dapat digunakan secara bersamaan dengan banyak
pengguna (user). Untuk itu diperlukan jaringan komputer yang didukung oleh
perangkat lunak (Software) dan perangkat keras (Hardware) agar sistem dapat
berjalan sempurna. Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian
dimaksudkan :
1) Untuk mendukung kelancaran TUPOKSI Biro Kepegawaian Propinsi danBagian Keepgawaian Kab/Kota dengan baik dan mantap sehinggamenghasilkan data dan informasi yang diperlukan.
2) Terciptanya sistem informasi yang terpadu, berdayaguna dan berhasilguna diPropinsi dan Kab/Kota.
3) Menentukan arah kebijaksanaan tentang mekanisme koordinasi, komunikasialiran data dan informasi melalui TI
(http://www.simpeg.blogspot.com)
b. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Tujuan SIMPEG di Lingkup Pemerintahan adalah :
1) Sistem informasi manajemen kepegawaian yang handal dan terintegrasi secara
nasional dapat menjawab berbagai informasi tentang PNS yang dibutuhkan oleh
para pengambil kebijakan untuk perencanaan, pengembangan dan kesejahteraan
PNS.
2) Sistem informasi manajemen kepegawaian dapat menjamin penyelenggaraan
kebijakan di bidang manajemen kepegawaian baik secara organisasional, wilayah
maupun nasional dan pada gilirannya menjadi perekat bangsa dalam NKRI.
3) Mewujudkan data PNS yang akurat disetiap instansi baik di pusat maupun daerah
yang terintegrasi secara nasional dan untuk bahan dalam penyusunan standar
kompetensi dan klasifikasi jabatan.
4) Meningkatkan pelayanan dibidang kepegawaian secara transparan dan objektif
sehingga setiap PNS dapat dengan mudah mendapatkan informasi tentang
kepegawaian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
5) Mewujudkan identitas tunggal (multi guna), kartu pegawai elektronik dalam
bentuk smart card yang mendukung peningkatan mutu, pelayanan kepegawaian
dan kesejahteraan PNS secara nasional.
c. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Manfaat SIMPEG antara lain:
Memberikan informasi yang cepat, tepat dan akurat mengenai kepegawaian.
Membantu menganalisis personal yang pantas untuk duduk pada suatu posisi
tertentu di organisasi.
Pengelolaan data yang lebih mudah
Memberikan sistem kesejahteraan yang optimal sesuai prestasi yang dicapai
Keuntungan SIMPEG Online (Berbasis Intranet/ Internet):
Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama
Kesalahan / data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama
Dapat melakukan pertukaran data dan file
Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer
yang terhubung dalam jaringan computer
Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan
adanya program E-mail atau Chatting
Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau
LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses
dengan metode sharing connection.
d. Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Komponen-komponen SIMPEG menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri
No 17 Tahun 2000 meliputi:
1. Perangkat keras (hardware)2. Perangkat lunak (software)3. Sumber Daya Manusia4. Basis Data (Database)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
5. Jaringan komputer
Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras (hardware) dalam sistem informasi manajemen kepegawaian
meliputi piranti-piranti yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan
keluaran (input/output device), memory, modem, pengolah (processing), dan
peripheral lain.
Perangkat lunak
Perangkat lunak (software) berupa program-program komputer yang meliputi
sistem operasi, bahasa pemrograman, dan program-program aplikasi.
Sumber daya manusia
SDM yang terlibat dalam suatu sistem informasi manajemen kepegawaian
meliputi operator, programmer, system analyst, serta individu lain yang terlibat
di dalamnya.
Basis data
Basis data (database) adalah sekumpulan file yang saling terkait dan membentuk
suatu bangun data. Database minimal terdiri dari satu file yang cukup untuk
dimanipulasi oleh komputer sedemikian rupa pada sebuah sistem pengolahan
informasi. Dalam Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian DEPDAGRI dan Pemda, “Database adalah himpunan
data seluruh Pegawai Negeri yang bermanfaat bagi perencanaan dan pelaksanaan
pendayagunaan aparatur negara di Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah
Daerah”.
Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah suatu jaringan yang menghubungkan antar komputer
agar dapat saling berkomunikasi/bertukar informasi.
e. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Konsep dasar sistem informasi manajemen kepegawaian sama dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
konsep sistem informasi manajemen pada umumnya, yaitu terdiri dari:
1) Masukan (input)Data-data yang perlu di-input dalam SIMPEG antara lain:a) Biodatab) Riwayat Pendidikan Formal dan Non Formalc) Pelatihan Kepegawaiand) Riwayat kepangkatan dan jabatane) Daftar Penilaian Pekerjaan (DP3)f) Riwayat Keluargag) Riwayat Penghargaan / Tanda Jasah) Riwayat Pengalamani) Riwayat Organisasij) Riwayat Cutik) Riwayat Gaji
2) Proses (transformasi)Pengolahan data-data yang telah di-input sehingga menghasilkan informasisesuai dengan kebutuhan masing-masing pengguna.
3) Keluaran (output)Informasi yang dihasilkan dalam SIMPEG diantaranya:a) Daftar Urut Kepangkatanb) Daftar Susunan Kepangkatanc) Daftar Kekuatan Pegawaiand) Daftar Kenaikan Pangkat Strukturale) Daftar Kenaikan Gaji Berkalaf) Rencana Kenaikan Pangkatg) Pendidikan yang telah diikutih) Historis Kariri) Laporan Statistik Pegawaij) Surat Keputusan (Peranita Kartika Dewi, 2008)
f. Ruang Lingkup Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Ruang lingkup aplikasi sistem informasi manajemen kepegawaian meliputi
a) Aplikasi pengadaan PNSAdalah Modul program yang berisi pengolahan data mengenai pengadaanPNS meliputi modul pembuatan daftar usul, permintaan NIP sampaidengan modul pencetakan surat keputusan pengangkatan menjadi CPNS.
b) Aplikasi kenaikan pangkat PNSModul program aplikasi yang berisi pengolahan data mengenai proseskenaikan pangkat PNS mulai dari modul pembuatan usul, permintaanpersetujuan/pertimbangan teknis kenaikan pangkat ke BKN sampai denganpencetakan surat keputusan kenaikan pangkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c) Aplikasi pensiun PNSModul program aplikasi yang berisi pengolahan data kepegawaian untukkeperluan pemberhentian dengan hak pensiun.
d) Aplikasi mutasi dan lain-lain.Modul program yang berisi pengolahan data kepegawaian untuk keperluanpemutakhiran data melalui perubahan data pegawai yang mengalamimutasi.
(Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian)
g. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Dalam Peraturan Kepala BKN no 20/2008 disebutkan bahwa SIMPEG
memiliki karakteristik sebagai berikut:
SIMPEG memiliki karakteristik sebagai berikut:a) Sistem yang terkoneksi on-line antara BKN Pusat, regional dan instansi
dengan menggunakan jaringan komunikasi data.b) Menggunakan satu basis data PNS yang digunakan secara bersama.c) Menggunakan struktur data dan tabel referensi yang sama sesuai dengan
standar yang baku yang disusun BKN Pusat.d) Sistem yang dibangun dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
instansi pengguna.(Peraturan Kepala BKN no 20/2008 tentang Pedoman Pemanfaatan SistemAplikasi Pelayanan Kepegawaian)
Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan manajemen
kepegawaian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan dirancang
sedemikian rupa sehingga mampu menjadi komputerisasi dan modernisasi data
pegawai dalam mengelola dan mengorganisasikan data-data pegawai guna
optimalisasi manajemen administrasi secara professional.
B. Tinjauan Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai penerapan sistem informasi manajemen telah di awali
oleh beberapa penelitian terdahulu, antara lain :
1. Penelitian Dian Hartanti (2009) dengan judul “Analisis Sistem InformasiKepegawaian Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat Berbasis Web”, menghasilkantemuan bahwa pada awal mula sistem informasi kepegawaian Pemerintah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Kotamadya Jakarta Barat adalah dengan cara manual. Pada tahun 2001
dikembangkanlah sebuah sistem informasi kepegawaian khusus digunakan di
lingkungan Pemerintah Kotamadya Jakarta Barat, system aplikasi ini di buat
menggunakan bahasa pemrograman VB dan database SQL Server. Pada tahun
2006 dikembangkan dan dirancang lagi sebuah sistem informasi kepegawaian
berbasiskan web dengan pemrograman PHP dan SQL Server. Pegawai dapat
dengan mudah mendapatkan informasi seputar data pribadi mereka juga data
lainnya secara cepat, akurat dan terpercaya kebenarannya. hanya dengan
mengakses sistem itu melalui internet dari komputer mereka. Sistem informasi
kepegawaian ini juga sangat membantu Walikota untuk mendapatkan informasi
yang diperlukannya sebagai pertimbangan promosi jabatan atau kenaikan pangkat
seorang pegawai. Dengan adanya menu perekaman pegawai, seorang database
administrator dapat lebih mudah meng-input dan meng-update data baru pegawai.
Pada menu perekaman dilengkapi dengan user name dan password dan hanya
orang yang berkepentingan yang memiliki akses pada menu ini.
2. Penelitian Bayu Purwanto (2010) Penelitian berjudul “Penerapan Sistem
Informasi Penggajian di PERUM PERHUTANI KPH Surakarta”, penelitian ini
menghasilkan temuan bahwa: 1) Penerapan sistem informasi penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta didukung oleh komponen-komponen pendukung sistem
yang terdiri dari; software, hardware, sumber daya manusia, jaringan, dan
sumber daya data. 2) Kelebihan penerapan sistem informasi penggajian di Perum
Perhutani KPH Surakarta yaitu : (a) Mempermudah pegawai di bagian penggajian
dalam proses pengolahan gaji, (b) Proses pengolahan gaji lebih cepat sehingga
tidak ada keterlambatan dalam pemberian gaji kepada pegawai, (c) Kesalahan
yang terjadi akibat salah input data mudah diperbaiki, (d) Dapat menghasilkan
informasi yang lebih berkualitas, (e) Mempermudah dalam penyampain gaji
kepada pegawai. 3) Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Perum Perhutani
KPH Surakarta dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a)
Kekurangan unit komputer dan masih banyaknya komputer dengan hardware
lama, (b) Permasalahan pada software penggajian disebabkan karena tidak
terpenuhinya minimum requirements software penggajian dan lemahnya sistem
keamanan (tidak adanya antivirus) pada komputer, (c) Keterbatasan Sumber Daya
Manusia di bidang komputer, (d) Tidak ada teknisi khusus komputer, sehingga
apabila terjadi kerusakan harus mendatangkan teknisi dari luar atau dari Perum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Perhutani Unit I Semarang, (e) Kesalahan akibat faktor manusiawi dalam input
data (Human Errors), (f) Tidak adanya persiapan SDM pengganti apabila terjadi
mutasi jabatan, (g) Komponen jaringan di komputer kurang berfungsi dengan
baik. (h) Ketergantungan terhadap listrik dari PLN. 4) Upaya yang dilakukan
oleh Perum Perhutani KPH Surakarta dalam mengatasi hambatan-hambatan yang
terjadi dalam penerapan sistem informasi penggajian adalah (a) Menambah unit
komputer dan up-grade hardware-hardware lama, (b) Mendatangkan teknisi
apabila kerusakan tidak dapat di atasi oleh pegawai, (c) Untuk permasalahan yang
terjadi pada software penggajian Perum Perhutani KPH Surakarta mendatangkan
teknisi dari Perum Perhutani Unit I Semarang, (d) Untuk meningkatkan keamanan
data dilakukan instalasi pada setiap unit komputer, (e) Pelatihan pegawai terkait
dengan bidang teknologi informasi dan aplikasi penggajian.
3. Penelitian Jaka Nugraha (2007), penelitian dengan judul “ImplementasiKebijakan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dalam Menunjang
Pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa
Barat”. Penelitian ini menghasilkan temuan Implementasi Kebijakan SIMPEG
dalam menunjang pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat, secara keseluruhan berdasarkan dimensi komunikasi,
sumber daya, sikap pelaksana (disposisi), struktur birokrasi menunjukan belum
profesional dalam bidang IT, serta belum memadainya anggaran biaya dalam
melaksanakan Implementasi Kebijakan SIMPEG dalam menunjang pelayanan
kepegawaian. Peneliti memberikan saran mengenai Implementasi Kebijakan
SIMPEG dalam menunjang pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, supaya ditingkatkan lagi dalam pembinaan
SDM pelaksana kebijakan, serta terdapatnya anggaran secara khusus untuk
membiayai Implementasi Kebijakan SIMPEG.
4. Penelitian Romi Rahmadi (2008), Penelitian dengan judul “Analisis KebijakanPenerapan E-Government Melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG)” Penelitian ini menghasilkan temuan dalam penerapan e-Government
melalui SIMPEG di Provinsi Jawa Barat belum dilaksanakan secara optimal, hal
ini disebabkan oleh beberapa kendala seperti belum memilikinya manajemen
update yang tepat, sehingga sering terjadi keterlambatan pendistribusian data
kepegawaian dari masing-masing instansi atau Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk diolah melalui SIMPEG.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kemudian dalam ketesediaan aparatur belum memilikinya seorang analis sistem
yang mampu menyusun, dan merancang dan memecahkan masalah dalam
pengelolaan SIMPEG, sekaligus mempunyai pengetahuan mendalam di bidang
kepegawaian. Untuk menghadapi kendala tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa
Barat khususnya Biro Kepegawaian Sub Bagian Data dan Informasi Kepegawaian
memberikan ketegasan dengan membuat peraturan yang khusus dan secara teknis
mengatur dan mengelola SIMPEG, agar dalam pengelolaan data kepegawaian
melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang valid dan berkualitas.
Dari beberapa hasil penelitian terdahulu dapat diketahui bahwa sistem
informasi manajemen kepegawaian memang telah diterapkan. Namun pelaksanaan
penerapan dilapangan ternyata masih belum dapat optimal, hal ini seperti yang
terdapat dalam hasil penelitian Jaka Nugraha dan Romo Rahmadi.
C. Kerangka Berpikir
Setiap organisasi tanpa terkecuali pasti mempunyai tujuan yang hendak
dicapai. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan dukungan dari berbagai faktor
antara lain manusia dan didukung oleh teknologi informasi yang semakin maju.
Dukungan tersebut juga sangat diperlukan dalam manajemen organisasi tersebut.
Tanpa dukungan teknologi informasi, maka pengelolaan dan pelayanan manajemen
akan berjalan lambat.
Manajemen kepegawaian di Pemerintah Kabupaten Karanganyar ditangani
oleh Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar. Dengan adanya dukungan teknologi
informasi yang memadai, maka pengelolaan dan pelayanan yang berkaitan dengan
kepegawaian di instansi tersebut dapat dilakukan dengan lebih optimal. Implementasi
dari teknologi informasi diwujudkan dengan diterapkannya Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dengan menggunakan program komputer yang
terpadu membentuk jaringan prosedur pengolahan data kepegawaian yang berguna
untuk mengumpulkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan dalam rangka
penyediaan informasi di bidang kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah
Karanganyar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Sebelum diterapkan teknologi informasi dengan menggunakan komputer,
manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar dilaksanakan
dengan menggunakan metode manual yaitu dengan pencatatan-pencatatan dalam
berkas-berkas dan dokumen-dokumen sehingga membutuhkan alur yang cukup
banyak dan panjang. Disamping itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama
baik dalam input data dan pengelolaannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan sistem baru
untuk mempermudah manajemen kepegawaian dengan menggunakan aplikasi
komputer yang terjaring sehingga siapapun dan dimanapun seseorang dapat
mengakses informasi kepegawaian tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
sangat dipengaruhi oleh beberapa elemen diantaranya data input dan komponen
pendukung pengolahan data (database, SDM, perangkat keras, perangkat lunak dan
jaringan) agar dapat menghasilkan output sesuai dengan yang diharapkan. Seiring
dengan penggunaan SIMPEG tentu tidak terlepas dari adanya faktor penghambat
yang terkait dengan komponen-komponen tersebut. Dari identifikasi faktor-faktor
penghambat tersebut akan memudahkan bagi pihak-pihak yang terkait untuk
mencari pemecahan masalah dalam penerapan SIMPEG sehingga penggunaannya
dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.
Untuk memperjelas kerangka pemikiran, maka secara sistematis dapat
digambarkan seperti di bawah ini:
Gambar 5. Skema kerangka pemikiran
Pengolahan SIMPEGInput
Data pegawaiDATABASE
OutputInformasikepangkatan,golongan, NIP
Pengambilankeputusan
pengguna
SDM Software Hardware Jaringan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Suatu penelitian memerlukan tempat penelitian yang akan dijadikan objek
untuk memperoleh data penelitian yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan
penelitian. Dalam penelitian ini peneliti mengambil lokasi di Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Karanganyar. Adapun yang menjadi alasan peneliti untuk
menetapkan tempat tersebut adalah:
a. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar telah mengaplikasikan
sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) dalam menunjang
pelaksanaan manajemen kepegawaian.
b. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki data yang
diperlukan oleh peneliti.
c. Pihak yang berwenang di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar
bersedia memberikan keterangan dan informasi yang diperlukan peneliti, hal
tersebut dibuktikan dengan diterimanya surat ijin masuk dari peneliti.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah usulan penelitian disetujui oleh dosen
pembimbing skripsi dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang berwenang.
Penelitian dilaksanakan selama enam bulan (November 2009 - Maret 2010) terhitung
sejak dikeluarkannya ijin penelitian dan tidak menutup kemungkinan perpanjangan
waktu penelitian menurut situasi dan kondisi yang ada.
B. Bentuk dan Strategi Penelitian
1. Bentuk Penelitian
Bentuk penelitian merupakan salah satu faktor penting dalam suatu
penelitian, karena bentuk dari penelitian tersebut turut menunjang proses
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
penyelesaian penelitian yang sedang dilaksanakan. Berdasarkan topik permasalahan
mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian, maka penulis
menentukan bentuk penelitian yang paling sesuai dengan kondisi penelitian yaitu
penelitian yang berbentuk deskriptif kualitatif. Pemilihan data pada penelitian ini
didasarkan pada data yang bersifat deskriptif. Metode deskriptif memberikan
gambaran atau deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta,
sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Menurut Bodgan dan
Taylor yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006: 4), “Metode kualitatif sebagai
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”.
2. Strategi Penelitian
H. B. Sutopo (2002: 112) mengemukakan bahwa : ”Dalam penelitian
kualitatif dikenal adanya studi kasus tunggal dan studi kasus ganda. Secara
lebih khusus baik studi kasus tunggal maupun studi kasus ganda, masih
dibedakan adanya jenis penelitian terpancang ataupun holistik penuh”.
Berdasarkan pendapat tersebut dinyatakan bahwa, strategi penelitian dapat
dibedakan menjadi tiga antara lain :
1) Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada satu karakteristik
dan sudah memilih serta menentukan variabel yang menjadi fokus
utamanya sebelum memasuki lapangan.
2) Ganda terpancang yaitu penelitian tersebut mempersyaratkan adanya sasaran
lebih dari satu yang memiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta
menentukan variabel yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki
lapangan.
3) Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak
menentukan fokus sebelum peneliti terjun ke lapangan.
Sesuai dengan judul penelitian dan jenis data yang dikumpulkan, maka
peneliti menggunakan metode deskriptif tunggal terpancang dimana peneliti hanya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
meneliti satu masalah saja yaitu tentang sejauh mana implementasi Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian pada Badan Kepegawaian Daerah kabupaten Karanganyar
dan terpancang pada tujuan penelitian dimana peneliti telah membatasi aspek-aspek
yang akan digunakan sebelum melakukan penelitian di lapangan.
C. Sumber Data
Menurut Lofland seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006:157)
mengemukakan bahwa “Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata
dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain”.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa kata-kata dan tindakan
dari orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber utama,
sedangkan dokumen dan yang lainnya merupakan data tambahan. Adapun sumber
data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Informan
Pengertian informan dalam penelitian kualitatif adalah orang yang dipandang
mengetahui permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian dan bersedia untuk
memberikan informasi kepada peneliti. Adapun informan dalam penelitian ini
adalah:
a) Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai
informan kunci.
b) Karyawan bagian pengelolaan atau operator SIMPEG BKD Karanganyar
2. Tempat dan Peristiwa
Kegiatan penelitian kualitatif tidak lepas dari wawancara dan observasi yang akan
melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa yang terjadi. Tempat dan peristiwa dapat
dijadikan sebagai sumber informasi karena dalam pengamatan harus ada
kesesuaian dengan konteks dan setiap situasi sosial selalu melibatkan pelaku,
tempat, dan aktifitas. Hal tersebut dilakukan agar penelitian dapat berhasil
sesuai dengan tujuan. Tempat yang menjadi lokasi dalam penelitian ini
adalah Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
peristiwa yang diteliti disini adalah kegiatan implementasi SIMPEG dalam
meningkatkan manajemen kepegawaian pada instansi tersebut.
3. Dokumen
Lexy J. Moleong (2006:216) menjelaskan bahwa “Dokumen ialah setiap bahan
tertulis maupun film”. Dokumen yang digunakan sebagai sumber data adalah
dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yaitu data
mengenai implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
Dokumen bisa diperoleh dari buku, artikel internet, hasil penelitian yang sejenis
sebelumnya serta dokumen lain yang menunjang dalam penelitian ini.
D. Teknik Sampling
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menentukan sejumlah sampel. Peneliti
hanya menentukan informan untuk diwawancarai guna memperoleh keterangan
tentang permasalahan yang diteliti. Dalam menentukan informan ini peneliti
menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Lexy J. Moleong (2006:224)
mengemukakan bahwa “Teknik purposive sampling ini terkandung maksud untuk
menjaring sebanyak mungkin informasi dari berbagai macam sumber dan
bangunannya/construction”.
Peneliti juga menggunakan teknik bola salju (Snowball Sampling). Dalam
teknik ini untuk memperoleh data yang mendalam diperlukan informan yang
mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, yaitu dengan cara menunjuk seorang
informan kemudian informan yang terpilih dapat menunjuk informan yang lebih tahu,
sehingga akan didapat data yang lebih lengkap.
Penarikan sampel bola salju ini mempunyai beberapa tahapan. Tahap
pertama, menentukan satu atau beberapa orang informan untuk diwawancarai.
Informan tersebut berperan sebagai titik awal penarikan sampel. Dalam penelitian ini
yang menjadi titik awal penarikan sampel adalah Kepala BKD Karanganyar, Tahap
kedua, dari informan yang pertama selanjutnya menunjuk informan yang dirasa lebih
mengetahui tentang permasalahan yang sedang diteliti. Kemudian peneliti
mewawancarai informan tersebut dan demikian selanjutnya sampai diperoleh data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
yang mendalam dan data yang dikumpulkan benar-benar mendukung tercapainya
tujuan penelitian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk
mengumpulkan dan memperoleh data yang objektif dan valid sebagai bahan untuk
membuktikan kebenaran suatu peristiwa atau pengetahuan. Data sangat penting
dalam suatu penelitian karena digunakan sebagai bukti atas kebenaran suatu peristiwa
atau pengetahuan. Oleh karena itu maka suatu penelitian sangat membutuhkan data-
data yang obyektif yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknik pengumpulan
data yang tepat sebagai alat pengumpul dan pengambil data.
Sesuai dengan pendekatan kualitatif dan jenis sumber data, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini meliputi:
1. Wawancara
wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang utama
dalam kebanyakan penelitian kualitatif. Menurut Lexy J. Moleong (2006: 186),
“Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu”. Untuk
memperoleh data utama dalam penelitian ini adalah melalui wawancara kepada
informan guna memperoleh data yang akurat dan relevan. Sebelum melakukan
kegiatan wawancara atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan perlu dibuat terlebih
dahulu draft atau kerangka pertanyaan yang sistematis yang telah dipersiapkan
sebelumnya. Hal ini penting, agar pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tetap fokus
sesuai dengan tujuan penelitian.
2. Observasi Langsung
Menurut Muhammad Idrus (2007: 129), ”Observasi atau pengamatan
merupakan aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.
Pengamatan dapat dilakukan secara terlibat (partisipatif) ataupun non partisipatif”.
Dalam observasi langsung, peneliti terjun langsung ke lokasi penelitian untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
menggali data-data yang ada di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengadakan pengamatan langsung ke lokasi dan melakukan pencatatan secara
sistematis mengenai fenomena yang terjadi baik secara formal dan informal.
3. Dokumentasi
Untuk melengkapi data yang diperlukan dalam penelitian ini digunakan
metode dokumentasi. Pengertian dokumen menurut Guba dan Lincoln seperti yang
dikutip oleh Lexy J. Moleong (2006: 216) bahwa “Dokumen ialah setiap bahan
tertulis dan film”. Metode dokumentasi merupakan metode yang digunakan untuk
memperoleh data yang berupa bahan tulis. Peneliti menggunakan teknik
dokumentasi karena dapat digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan permasalahan di lokasi penelitian. Data yang dimaksud adalah
dokumen dan arsip yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan
bahkan untuk meramalkan.
F. Validitas Data
Validitas data atau kesahihan data merupakan kebenaran data dari hasil
penelitian. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan maksud supaya hasil
penelitiannya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, karena validitas data
menunjukan mutu seluruh proses pengumpulan data dalam penelitian. Data yang
telah terkumpul, diolah dan diuji kebenarannya melalui teknik pemeriksaan
tertentu.
Validitas data akan menunjukkan bahwa yang diamati peneliti sesuai dengan
apa yang sesungguhnya ada pada lokasi penelitian dan penjelasan dari deskripsi
permasalahan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Untuk menganalisa data
kualitatif digunakan suatu teknik yang disebut Triangulasi. Menurut Lexy J. Moleong
(2006:330), “Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau
sebagai pembanding terhadap data itu”.
Denzin seperti yang dikutip oleh Lexy J. Moleong (2002: 178)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
“Membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data yang
memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan teori”.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan data/sumber (Triangulasi
Data)
Triangulasi data/sumber adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana
peneliti menggali data yang sama atau sejenis kepada informan yang berbeda.
2. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan metode (Triangulasi
Metode)
Triangulasi metodologi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana
peneliti menggali data yang sama atau sejenis dengan menggunakan metode yang
berbeda. Yaitu misalnya peneliti menggunakan metode wawancara, pengamatan/
observasi, kuesioner,analisis dokumen/ arsip dan lain-lain.
3. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan penyidik (Triangulasi
Penyelidik).
Triangulasi penyidik adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana peneliti
menggali data yang sama atau sejenis dengan cara membandingkannya dengan
hasil penelitian yang sejenis dari peneliti yang lain.
4. Teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan teori (Triangulasi Teori)
Triangulasi teori adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dimana peneliti
menggali data yang sama atau sejenis yang ditemukan di lapangan kemudian
dibandingkan dengan teori-teori yang ada, apakah sama dengan teori-teori yang
sudah ada. Apabila berbeda maka dimungkinkan peneliti dapat menemukan atau
menciptakan suatu teori baru.
Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi data dan
triangulasi metode. Dimana triangulasi data merupakan teknik yang ditempuh dengan
cara membandingkan dan mengecek balik data yang telah diperoleh dari berbagai
sumber data yang berbeda. Sedangkan triangulasi metode digunakan untuk
membandingkan data hasil wawancara, yaitu membandingkan apa yang ada dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
dokumen dengan hasil observasi serta membandingkan hasil wawancara dengan isi
dokumen yang berkaitan.
G. Analisis Data
Pada penelitian kualitatif, proses analisis pada dasarnya dilakukan secara
bersamaan dengan proses pelaksanaan pengumpulan data. Miles dan Huberman
dalam bukunya HB Sutopo (2002:91) menyatakan “Dalam proses analisis terdapat
tiga komponen utama yang benar-benar harus dipahami oleh setiap peneliti kualitatif.
Tiga komponen utama tersebut adalah reduksi data, sajian data, penarikan simpulan
serta verifikasinya”.
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan
proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data yang tersedia.
Menurut HB Sutopo (2002:92), “Reduksi data adalah bagian dari proses analisis
yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-hal yang
tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan penelitian
dapat dilakukan”.
2. Sajian Data
Sebagai analisis kedua, sajian data merupakan rangkaian informasi, deskripsi
dalam bentuk narasi yang disusun secara logis dan sistematis yang mengacu pada
rumusan masalah yang telah dirrumuskan sebagai pertanyaan penelitian. Sajian
data merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan
menjawab setiap permasalahan dalam penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan pemahaman atas gambaran fenomena yang ada pada obyek
penelitian.
3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi
Data yang diperoleh sejak awal penelitian sebenarnya sudah merupakan suatu
kesimpulan. Kesimpulan itu mula-mula belum jelas dan masih bersifat sementara,
kemudian meningkat sampai pada tahap kesimpulan yang mantap, yaitu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
pernyataan yang telah memiliki landasan yang kuat karena telah melalui proses
analisa data.
Untuk lebih jelasnya proses analisis data dalam penelitian ini, dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 6. Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif
(Sumber: Miles and Huberman dalam M. Idrus, 2007: 181)
H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah tahapan-tahapan yang ditempuh dalam suatu
penelitian yang dimulai dari awal sampai akhir penelitian. Dibuatnya prosedur
penelitian dimaksudkan agar penelitian dapat berjalan teratur sehingga hasil
penelitian dapat dipertanggungjawabkan. Prosedur penelitian yang dilakukan secara
garis besar dapat dibagi menjadi beberapa tahap yaitu
1. Tahap Persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilakukan mulai berbagai kegiatan sebelum peneliti terjun ke
lapangan mulai dari pengumpulan informasi sampai bahan teori yang mendukung
perumusan masalah pada penelitian ini, pengajuan judul, pembuatan proposal
penelitian dan mengurus ijin untuk memperlancar jalannya penelitian.
2. Tahap Pengumpulan Data
Dalam melaksanakan pengumpulan data peneliti menggunakan tiga teknik yaitu:
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Ketiga teknik ini digunakan untuk
melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-benar valid.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
PenarikanKesimpulan/Verifikasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3. Tahap Analisis Data Awal
Tahap ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan tersebut
sesuai dengan yang diharapkan atau tidak.
4. Tahap Analisis Data Akhir
Analisis data akhir dilakukan setelah data awal dianalisis. Data yang dianalisis
dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam pengumpulan data yang
merupakan data pendukung dalam mencapai tujuan penelitian.
5. Tahap Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan ditarik berdasarkan pada tujuan penelitian yang didukung oleh data
yang valid, sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari penelitian yang mencakup semua kegiatan
yang berhubungan dengan penelitian dan hasil yang dicapai, ditulis dan
dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan bentuk laporan yang
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dibuat bagan prosedur penelitian
sebagai berikut:
Gambar 7. Skema Prosedur Penelitian
Penarikan Kesimpulan
Pembuatan dan PenggandaanLaporan
Analisis DataAkhir
Analisis Data Awal
PersiapanPenelitian
Pengumpulan data
PembuatanProposal
Penelitian danPerijinan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IVHASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar adalah lembaga
teknis daerah yang berperan sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah
Kabupaten Karanganyar di bidang kepegawaian. Keberadaannya dipimpin oleh
seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar dibentuk dengan
mendasarkan pada Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Karanganyar .
Untuk menjalankan tugas dan fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Karanganyar, dikeluarkan Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 80 Tahun 2009
tentang Uraian Tugas dan Fungsi Jabatan Struktural pada Badan Kepegawaian
Kabupaten Karanganyar.
Tugas Pokok yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah
adalah:
a. Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah dibidang
kepegawaian;
b. Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
berbagai kegiatan dibidang kepegawaian.
Sedangkan fungsi yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Daerah adalah:
a. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang kepegawaian;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang
kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat
dan pembinaan serta kesekretariatan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian yang meliputi,
pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta
kesekretariatan;
d. Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Badan Kepegawaian
Daerah bila dipandang perlu ada.
2. Lokasi Kantor Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar berada di
Jalan Lawu Kompleks Perkantoran Cangakan Telp (0271) 495194 Karanganyar.
Lokasi kantor tersebut berbatasan dengan :
a. Sebelah barat berbatasan dengan kantor bupati Karanganyar
b. Sebelah utara berbatasan dengan kantor PDAM Karanganyar
c. Sebelah timur berbatasan dengan kantor Badan Statistik Karanganyar
d. Sebelah selatan berbatasan dengan lapangan voli.
3. Visi dan Misi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
a. Visi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Visi merupakan gambaran menantang tentang keadaan masa
depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar. Visi juga merupakan
pandangan ke depan untuk menentukan ke arah mana dan keadaan seperti
apa yang diharapkan terhadap Aparatur Kabupaten Karanganyar ini, agar
mampu bertindak sebagai pelayan masyarakat yang baik yang akhirnya
mampu membawa masyarakat pada kehidupan yang lebih baik.
Maka dengan mendasarkan pada isu-isu tentang aparatur yang
masih berkembang, dan potensi yang dimilki oleh Badan Kepegawaian
Daerah, disusunlah Visi Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009 – 2013
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
“TERWUJUDNYA APARATUR YANG BERKUALITAS“
b. Misi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan pencapaian Visi yang telah ditetapkan,
Maka dengan mendasarkan pada pengertian tersebut, disusunlah Misi
Badan Kepegawaian Daerah tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan SDM Aparatur yang Profesional;
2. Mantapnya Disiplin Aparatur;
3. Mewujudkan Kesejahteraan Aparatur.
4. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah
Karanganyar
a. Kedudukan Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar adalah lembaga
teknis daerah yang berperan sebagai unsur penunjang Pemerintah Daerah
Kabupaten Karanganyar di bidang kepegawaian. Keberadaannya
dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
b. Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Tugas Pokok yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah
adalah:
1) Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah
dibidang kepegawaian;
2) Melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan
pengendalian berbagai kegiatan dibidang kepegawaian.
c. Fungsi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Fungsi yang harus dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah
adalah:
1) Perumusan Kebijakan Teknis di bidang kepegawaian;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
dibidang kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan
pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta kesekretariatan;
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kepegawaian yang
meliputi, pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan
pembinaan serta kesekretariatan;
4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Badan
Kepegawaian Daerah bila dipandang perlu ada.
5. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Struktur organisasi adalah kerangka yang menunjukkan hubungan antara
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dalam suatu organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan pelaksanaan kerja yang sesuai
pada bidangnya maka tujuan organisasi lebih mudah tercapai.
Struktur organisasi yang ada di BKD Karanganyar menggunakan
struktur organisasi bentuk garis. Adapun bagan dari struktur organisasi BKD
Karanganyar terlampir pada lampiran 3.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 3 Tahun
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah, Badan
Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten
Karanganyar :
a. Susunan Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar terdiri dari:
1) Kepala Badan Kepegawaian Daerah
2) Sekretariat, membawahkan :
a) Sub Bagian Perencanaan;
b) Sub Bagian Keuangan;
c) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
3) Bidang Pengangkatan dan Pengembangan, membawahkan:
a) Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan ;
b) Sub Bidang Pengembangan, Informasi dan Pelaporan.
4) Bidang Mutasi, membawahkan :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
a) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun;
b) Sub Bidang Kenaikan Pangkat.
5) Bidang Diklat, membawahkan:
a) Sub Bidang Diklat Struktural;
b) Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional.
6) Bidang Pembinaan, membawahkan:
a) Sub Bidang Penegakan Disiplin;
b) Sub Bidang Kesejahteraan.
7) Unit Pelaksana Teknis
8) Kelompok Jabatan Fungsional
b. Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
c. Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
d. Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
e. Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang
bersangkutan.
Adapun tugas dan fungsi masing-masing kelompok jabatan struktural sebagai
berikut :
a. Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Tugas pokok Kepala BKD Karanganyar adalah membantu Bupati dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di bidang kepegawaian.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Kepala BKD mempunyai
fungsi :
1) Perumusan kebijakan teknis di bidang kepegawaian.
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang
kepegawaian yang meliputi pengangkatan dan pengembangan, mutasi,
diklat dan pembinaan serta kesekretarisan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian meliputi
pengangkatan dan pengembangan, mutasi, diklat dan pembinaan serta
kesekretarisan.
4) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Badan
Kepegawaian Daerah.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
b. Sekretariat Badan Kepegawaian Daerah
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala BKD dalam merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan
perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian dilingkungan BKD.
Sekretariat membawahi 3 sub bagian yaitu:
1) Sub Bagian Perencanaan
Sub bagian perencanaan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam
menyusun program kegiatan, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan program kegiatan BKD.
2) Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu sekretaris dalam
melaksanakan urusan administrasi keuangan dan pelaporan
pertangungjawaban keuangan BKD.
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub bagian umum dan kepegawaian mempunyai tugas membantu
sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan urusan administrasi umum,
rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, perpustakaan dan
kearsipan, serta pengelolaan administrasi kepegawaian BKD.
c. Bidang Pengangkatan dan Pengembangan
Bidang pengangkatan dan pengembangan mempunyai tugas membantu
kepala BKD dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina
dan mengendalikan kegiatan di bidang pengangkatan dan pengembangan.
Bidang pengangkatan dan pengembangan terdiri dari :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
1) Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan Pegawai
Sub Bidang Pengangkatan dan Penempatan Pegawai mempunyai tugas
membantu kepala bidang pengangkatan dan pengembangan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang pengangkatan dan
penempatan.
2) Sub Bidang Pengembangan, Informasi & Pelaporan
Sub Bidang Pengembangan, Informasi & Pelaporan mempunyai tugas
membantu kepala bidang pengangkatan dan pengembangan dalam
melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang pengembangan,
informasi dan pelaporan.
d. Bidang Mutasi
Bidang Mutasi mempunyai tugas membantu kepala BKD dalam merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang mutasi.
Bidang Mutasi terdiri 2 sub bidang, yaitu :
1) Sub Bidang Mutasi dan Pensiun
Sub Bidang Mutasi dan Pensiun mempunyai tugas membantu kepala
bidang mutasi dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan,dan pengendalian kegiatan sub bidang
mutasi dan pensiun
2) Sub Bidang Kenaikan Pangkat
Sub Bidang Kenaikan Pangkat mempunyai tugas membantu kepala
bidang mutasi dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang
kenaikan pangkat.
e. Bidang Diklat
Bidang diklat mempunyai tugas membantu kepala BKD dalam merumuskan
kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan di
bidang diklat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Bidang Diklat terdiri 2 sub bidang, yaitu :
1) Sub Bidang Diklat Struktural;
Sub Bidang Diklat Struktural mempunyai tugas membantu kepala
bidang diklat dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang
diklat struktural.
2) Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional
Sub Bidang Diklat Teknis dan Fungsional mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Diklat dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang
diklat teknis dan fungsional.
f. Bidang Pembinaan
Bidang Pembinaanmempunyai tugas membantu Kepala BKD dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan
kegiatan di bidang pembinaan.
Bidang Pembinaan terdiri 2 sub bidang, yaitu :
1) Sub Bidang Penegakan Disiplin;
Sub Bidang Penegakan Disiplin mempunyai tugas membantu Kepala
Bidang Pembinaan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang
penegakan disiplin.
2) Sub Bidang Kesejahteraan
Sub Bidang Kesejahteraan mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Pembinaan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,
koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bidang
kesejahteraan.
6. Sarana dan Prasarana
Untuk dapat memberikan pelayanan administrasi kepegawaian dengan
maksimal, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Adapun sarana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
dan prasarana yang terdapat di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
adalah sebagai berikut :
a. Prasarana gedung kantor, terdiri dari :
1) 6 ruang kerja
2) Aula
3) Ruang arsip / ruang file PNS
4) Mushola
5) Ruang SIMPEG
6) 2 ruang MCK
7) Garasi
b. Sarana transportasi :
1) 4 unit mobil dinas
2) 6 unit sepeda motor
c. Sarana mebelair :
1) 57 meja kerja
2) 10 meja rapat
3) 18 meja komputer
4) 47 kursi kerja
5) 60 kursi rapat
6) 3 meja/kursi tamu
7) 4 almari kayu
8) 4 almari besi
9) 7 filling cabinet
10) 5 almari arsip/rol apact
11) 17 rak besi
12) 4 sekat kayu
d. Sarana tulis :
1) 18 unit komputer
2) 14 printer
3) 8 laptop
4) 3 LCD proyektor
5) 1 scaner
6) 1 mesin ketik
e. Sarana komunikasi dan telekomunikasi :
1) 2 buah telepon
2) 1 buah faximile
3) 1 PABX
4) 1 wareles
5) 2 unit sound system
6) 9 buah OHP
f. Sarana dokumentasi :
1) 1 buah kamera digital
g. Sarana penunjang lain :
1) 2 buah AC
2) 9 kipas angin
3) 4 jam dinding
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
7. Kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Karanganyar didalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya ditunjang oleh personil pegawai
sebanyak 61 orang yang terdiri dari :
a. Pegawai Negeri Sipil : 55 orang
b. Tenaga Honorer : 3 orang
c. Tenaga Harian Lepas : 1 orang
Tabel 1. Daftar Jumlah Pegawai menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis
Kelamin:
No. Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 SD - - -
2 SLTP 1 - 1
3 SLTA 4 4 8
4 D3 1 - 1
5 S1 22 15 37
6 S2 3 5 8
7 S3 - - -
Jumlah 31 24 55
B. Deskripsi Permasalahan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang dikaji yaitu “Analisis penerapan
SIMPEG di BKD Karanganyar”, maka untuk memberikan gambaran mengenai
data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian tersebut, peneliti
menggunakan teknik bola salju untuk menentukan informan yang mengetahui
permasalahan secara mendalam yaitu merujuk pada informan pertama yaitu
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar Bapak Drs. Sudirdjo, MM yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
peneliti anggap paling mengerti keadaan lingkungan disana, kemudian Kepala
BKD menunjuk 2 orang informan yaitu Bapak Drs. M Darin, MM selaku Kepala
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian serta Bapak Drs. Agam Bintoro Kepala
Bidang Pengangkatan Dan Pengembangan. Untuk memperdalam analisis
mengenai SIMPEG, Bapak Agam Bintoro menunjuk Bapak Isnan Nur Aziz
selaku Staf Pada Sub Bidang Pengembangan, Informasi Dan Pelaporan sekaligus
pegawai yang bertanggung jawab mengurusi jalannya SIMPEG di BKD
Karanganyar. Agar data yang diperoleh lebih lengkap, perlu kiranya peneliti
memberi gambaran data yang relevan dengan perumusan masalah yaitu sebagai
berikut: (1) Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD
Karanganyar, (2) Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar, (3) Keamanan
informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD
Karanganyar. Gambaran data penelitian tersebut dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan
Kepegawaian Daerah KaranganyarSistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di BKD
Karanganyar mulai diterapkan sejak tahun 2003. Dengan anggaran sepenuhnya
dari APBD Kabupaten Karanganyar, SIMPEG diwujudkan guna mempermudah
pengelolaan administrasi pegawai negeri sipil di Karanganyar yang
pengelolaannya dilakukan oleh BKD Karanganyar. Sebelum diterapkannya
SIMPEG, pengelolaan data kepegawaian di BKD Karanganyar dilakukan secara
manual, yaitu setiap file pegawai diketik dan dimasukkan ke dalam almari arsip.
Seperti dikatakan informan I dalam wawancara tanggal 30 Desember
2009,
“Sebelumnya, data para pegawai diketik secara manual satu per satu dandisimpan ke dalam almari arsip sesuai dengan metode penyimpanan tertentuuntuk memudahkan dalam pencarian. Meski demikian, hal tersebut cukupmenghambat mengingat lamanya waktu untuk entry data setiap pegawai,belum lagi dalam mencari dan menemukan data pegawai tersebut ketikasewaktu-waktu dibutuhkan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Demikian juga yang diungkapkan oleh informan III dalam wawancara
tanggal 6 Januari 2010 menyebutkan,
“Sebelum adanya SIMPEG, pengelolaan administrasi pegawai dilakukansecara manual, hampir sama seperti sekarang,setiap data di-input hanya sajadengan menggunakan mesin ketik. Kita pun dapat mencari data pegawaiseperti NIP dan lain-lain sama seperti pada SIMPEG, hanya saja waktu yangdibutuhkan untuk mencari dan menemukan kembali lebih lama karena tidakada dukungan komputer”.
Dalam pelaksanaan administrasi kepegawaian, peranan SIMPEG sangat
besar sekali. Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara
tanggal 30 Desember 2009,”Dengan penerapan SIMPEG menggunakan fasilitas komputer jelas sangatmembantu sekali dalam proses pendataan kepegawaian, karena semua tidaklagi dikerjakan secara manual dengan mesin ketik, tetapi sudahterkomputerisasi. Dalam aplikasi SIMPEG ini juga terdapat menu-menuyang memungkinkan kita mengelola data dengan cepat. Kita dapat melihatsekaligus mencetak informasi yang kita perlukan saja guna keperluanlaporan dengan mudah dan cepat tanpa harus kesulitan mencarinya”.
Hal senada juga diungkapkan oleh informan II pada wawancara tanggal
30 Desember 2009,
”Pada saat pendataan pegawai, selain data diri pegawai, juga dicatatdata berbagai hal yang berhubungan dengan pegawai yang bersangkutandalam sebuah form. Kemudian form ini dipindah kedalam SIMPEG.Sebelum menggunakan SIMPEG form ini disimpan dan ditempatkan dirak kemudian apabila suatu ketika data pegawai dibutuhkan, petugasharus mencari form tersebut dari rak. Dengan SIMPEG hal tersebuttidak perlu dilakukan lagi, karena data pegawai sudah tersimpan dan dapatdibuka dan diakses dengan mudah dan cepat”.
Demikian juga diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 30 Desember
2009,
“Penerapan SIMPEG dengan komputerisasi sangat memudahkan staff dalammenyimpan dan menemukan kembali data-data pegawai. Bila sebelumnyakita harus mencari dalam almari arsip saat membutuhkan data tersebut, kinikita tinggal mengetikkan apa yang kita butuhkan ke dalam komputer, dansemua informasi kepegawaian yang kita butuhkan akan muncul. Hal inisangat memudahkan kita dalam menyimpan dan mengelola database.Dalam aplikasi SIMPEG ini sudah ada menu menu yang sangatmemudahkan para staff dalam entry data dan pengelolaan data/informasi.Data-data kepegawaian bisa kita cari sesuai kebutuhan dan seketika itu jugadapat dicetak sebagai bahan laporan”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Pernyataan-pernyataan tersebut diperkuat informan IV pada wawancara tanggal
30 Desember 2009,”Penggunaan SIMPEG sangat memudahkan proses pendataan pegawai yangada. Apabila sebelumnya data setiap pegawai diketik dalam sebuah formregister banyak sekali dan menggunakan buku induk yang berisi datapegawai tersebut, setelah adanya SIMPEG semua form register sudahtercakup dalam komputer dan juga data pegawai sudah tersedia dikomputer”.
Dari data-data di lapangan tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa peranan
SIMPEG di BKD Karanganyar dapat dikategorikan menjadi 3 yaitu :
a. Mempermudah Proses Pencatatan dan Pendataan Pegawai
Dalam SIMPEG semua data kepegawaian dimasukkan ke dalam komputer
dan disimpan dalam satu database kepegawaian. Dengan adanya komputer
sebagai pendukung SIMPEG, pencatatan dan pendataan dapat dilakukan
dengan lebih mudah oleh para pegawai.
b. Mempermudah Penyimpanan dan Akses terhadap Database Pegawai
Di setiap instansi, data kepegawaian merupakan hal yang penting, karena
digunakan sebagai bahan analisis instansi terhadap para pegawainya. Oleh
karena itu pengelolaan data kepegawaian harus dilakukan dengan praktis
dan mudah diakses. Penerapan SIMPEG berbasis berbasis komputerisasi di
BKD Karanganyar sangat memudahkan para staff baik dalam menyimpan
maupun menemukan kembali data-data pegawai untuk pengolahan lebih
lanjut.
c. Mempermudah Pencarian dan Cetak Data sebagai Bahan Pelaporan
Sesuai dengan uraian tugas BKD Karanganyar Keputusan Bupati
Karanganyar Nomor : 3 Tahun 2009 yaitu Membuat laporan pelaksanaan
tugas sebagai pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan. Maka secara
berkala sesuai permintaan atasan maka Kepala BKD Karanganyar harus
membuat laporan.
Dalam aplikasi SIMPEG, sudah terdapat menu-menu yang sangat
memudahkan para staff untuk melihat sekaligus mencetak data sesuai dengan
kebutuhan sebagai bahan laporan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Proses Pengelolaan Administrasi Kepegawaian dengan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Proses pengelolaan administrasi kepegawaian di Badan Kepegawaian
Daerah Karanganyar dapat digambarkan ke dalam bagan sebagai berikut:
Gambar 8. Proses Pengelolaan SIMPEG
- Subsistem Pengumpulan data
Untuk mempermudah pengumpulan data sekaligus sosialisasi awal mula
penerapan SIMPEG di BKD Karanganyar, pihak BKD mengirimkan surat
pengantar ke instansi-instansi negeri di Kabupaten Karanganyar untuk
mendata setiap pegawai yang ada di instansi tersebut dengan mengisi
blanko yang telah dibuat pihak BKD. Blanko tersebut kemudian
dikembalikan ke BKD Karanganyar dalam waktu yang sudah ditentukan.
Disamping menggunakan blanko, pengumpulan data juga dilakukan
dengan menggunakan softfile dimana para pegawai diminta
mengumpulkan data diri dengan format yang sudah ditentukan pihak BKD
dan disimpan ke dalam CD ataupun flashdisk. Hal ini dilakukan untuk
mempercepat proses input data. Selama pengumpulan data, tidak ada
kendala dari masing-masing instansi mengingat jangka waktu
pengumpulan dan petunjuk pengisian yang memudahkan pegawai dalam
mengisi blanko.
- Subsistem Input data
Setelah data pegawai terkumpul, data tersebut di-input oleh sub bidang
pengembangan, informasi dan pelaporan. Sehingga terdapat 2 jenis data
yaitu data manual berupa form dan data yang telah di-input ke komputer
PengumpulanData
Input DataPengolahan
Data
OutputInformasi
Peremajaan Data
Datamanual
Dataelektronik
Penyimpanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
(data elektronik). Data-data yang di-input diantaranya adalah nama
lengkap, NIP, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status
perkawinan, alamat, instansi tempat bekerja, status kepegawaian, jenis
kepegawaian, tingkat pendidikan, pangkat/golongan, masa kerja, jabatan,
data keluarga dan lain-lain. Sementara, data berupa form disimpan ke
gudang dengan metode pemberian nomor untuk setiap bendel dimana tiap
bendel terdiri beberapa form pegawai sesuai unit kerjanya.
Karena banyaknya data pegawai yang di-input sementara jumlah petugas
SIMPEG terbatas, maka terjadi keterlambatan input dari waktu yang telah
ditetapkan. Kesalahan-kesalahan kecil karena human error seperti
kesalahan mengetik data dan memasukkan data juga sering terjadi
sehingga memperlambat proses input data. Untuk mengatasi hal tersebut,
beberapa petugas dan komputer dari bidang lain pun diperbantukan.
Beberapa waktu belakangan, data kepegawaian ini dapat dilihat di masing-
masing unit kerja, bahkan pegawai dapat mengganti beberapa data
tertentu. Hal ini lebih memudahkan dalam pengecekan dan peremajaan
data.
- Subsistem Pengolahan data
Operasi yang dilakukan dalam pengolahan data kepegawaian adalah :
1) Coding data, merubah data menjadi kode-kode; misalnya jenis
kelamin laki-laki ditulis dengan angka 0 dan perempuan dengan 1.
2) Classifying data; mengklasifikasikan data dilakukan dengan:
a) mengelompokkan data ke dalam grup berdasarkan karakteristik
tertentu, misalnya mengelompokkan dalam usia, jenis kelamin
dan agama.
b) Mengurutkan data, misalnya mengurutkan NIP, nama sesuai
abjad atau instansi sesuai abjad.
c) Menggabungkan data ke dalam 1 form dengan kriteria tertentu
sesuai kebutuhan, misalnya untuk keperluan kenaikan pangkat,
data yang dibutuhkan adalah pangkat/gol. Terakhir, masa kerja,
pendidikan terakhir dan lain-lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
d) Menyesuaikan data sesuai dengan keperluan, misalnya, untuk
keperluan tunjangan, maka data yang ditampilkan hanya data-data
yang diperlukan untuk tunjangan.
3) Calculating, proses operasi aritmatik terhadap field data kepegawaian,
misalnya jumlah pegawai yang bekerja pada instansi tertentu, atau
jumlah pekerja di daerah tertentu.
4) Summarizing, proses akumulasi data, misalnya penambahan masa
kerja setiap bulannya.
5) Displaying result, menampilkan hasil informasi pegawai ke dalam
monitor ataupun hasil cetakan.
6) Reproducing, mencetak dan menggadakan hasil informasi
kepegawaian untuk para pemakai yang membutuhkan, misalnya
laporan bupati untuk pengambilan keputusan.
Kendala utama yang dihadapi dalam pengolahan data ini adalah kurangnya
petugas yang berperan sebagai spesialis informasi. Hanya ada seorang
petugas ahli yang merangkap peranannya sebagai analis sistem,
programmer sekaligus administrator database. Sementara petugas yang
lain hanya bertugas sebagai entry data. Hal ini cukup menghambat dalam
pengolahan data. Pihak BKD sendiri berencana akan melakukan
penambahan petugas yang ahli dalam bidang komputer sehingga nantinya
ada pembagian tugas dalam spesialis informasi.
- Subsistem Output informasi
Data kepegawaian yang telah diolah menghasilkan informasi kepegawaian
yang dapat digunakan diantaranya untuk pengambilan keputusan dalam
mutasi pegawai, pengangkatan pegawai baru, pemberhentian pegawai,
pensiun pegawai, tunjangan gaji maupun kenaikan jabatan. Informasi ini
dapat ditampilkan sesuai dengan kebutuhan dan langsung dicetak sebagai
bahan laporan dan pengambilan keputusan. Informasi yang dihasilkan
dalam SIMPEG ini telah memenuhi kebutuhan dan memudahkan dalam
pengambilan keputusan selanjutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Penerapan Komponen Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Untuk melihat bagaimana penerapan sistem informasi manajemen
kepegawaian di Badan Kepegawaian Daerah Karanganyar, tidak akan lepas dari
kelima komponen yang sangat berperan dalam penerapan SIMPEG. Komponen-
komponen tersebut yaitu:
a. Sumber Daya Manusia
Seperti yang diungkapkan oleh informan I pada wawancara tanggal 6
Januari 2010,
“SIMPEG di BKD Karanganyar dikelola oleh Bidangpengangkatan dan pengembangan. Sampai sejauh ini petugas yangmengelola SIMPEG dirasa masih kurang. Hanya ada 1 orang yaitubapak Isnan yang mengurusi SIMPEG mulai dari analis sistem,administrator database, webmaster, spesialis jaringan, programmerhingga maintenance jaringan, hardware dan software. Sementarainput data dilakukan semua staff di bagian SIMPEG. Karena masihkurangnya pegawai yang berkompeten di bidang komputer untukmengurusi SIMPEG, kadang terjadi keterlambatan input dataterutama pada waktu CPNS. SDM yang dimiliki pegawai jugadirasa masih kurang mengingat keterbatasan dana untukpengembangan keahlian, sehingga terkadang ada kesalahan dalaminput data dan harus mengulang input kembali”.
Hal yang sama juga diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 6
Januari 2010
“BKD Karanganyar saat ini hanya mempunyai seorangprogrammer yaitu bapak Isnan yang merangkap sebagai operator.Disini terutama di bagian SIMPEG masih kekurangan tenaga yangberkompeten dalam komputer. Untuk input data dapat dilakukanoleh semua staff di bagian SIMPEG yang totalnya berjumlah 9orang, tetapi untuk pemeliharaan selanjutnya dan manipulasi datakembali diserahkan ke bapak Isnan. Untuk penambahan karyawanberkaitan dengan tenaga pranata komputer masih dimintakan(diusulkan). SDM pegawai sendiri sebenarnya masih kurangsehingga terkadang muncul hambatan-hambatan dalam penerapanSIMPEG berkaitan dengan SDM yang mengelola sepertiketerlambatan input maupun kesalahan dalam input data.Peningkatan SDM pegawai dilakukan melalui pelatihan-pelatihan,seminar dan workshop tetapi sejauh ini belum menjadi programtahunan tergantung dana dan kebutuhan”.
Setelah diamati, kekurangan petugas ini hanya terjadi pada kondisi-kondisi
tertentu seperti pada waktu CPNS kemarin dimana data para pelamar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
CPNS yang begitu besar membuat kewalahan para petugas input data.
Tetapi pada kondisi normal, petugas dirasa telah mencukupi dalam
mengelola SIMPEG. Hanya saja, memang perlu ada penambahan 1 – 2
petugas yang ahli dalam seluk beluk komputer untuk berbagi tanggung
jawab sebagai spesialis informasi di BKD Karanganyar karena saat ini
hanya ada seorang petugas yang merangkap mengelola semua tugas
spesialis informasi. Dari data dan pengamatan diatas dapat dikatakan
bahwa kekurangan pegawai terjadi pada spesialis informasi. Hanya ada
seorang pegawai yang merangkap mengelola semua tugas dalam spesialis
informasi. Sementara petugas lain yang mengurusi entry data kurang
mempunyai kemampuan dalam spesialis informasi sehingga terkadang
spesialis informasi kewalahan dalam melakukan tugasnya.
b. Sumber daya perangkat lunak (Software)
Dari data di lapangan, tampilan aplikasi SIMPEG di BKD Karanganyar
adalah sebagai berikut:
1) Tampilan halaman login
Gambar 9. Halaman Login SIMPEG
Tampilan halaman login sangat sederhana. Untuk pembatasan akses
SIMPEG, maka staff pengelola SIMPEG harus memasukkan nama dan
sandi sebelum menggunakan aplikasi SIMPEG
2) Tampilan Halaman Utama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Gambar 10. Halaman Utama SIMPEG
Gambar di atas adalah halaman tampilan utama aplikasi SIMPEG. Di
bagian atas terdapat beberapa menu untuk memudahkan pengelolaan data
kepegawaian diantaranya
Data Pegawai, menu untuk melihat masing-masing data pegawai secara
lengkap
Ijin belajar dan gelar, menu untuk mengetahui gelar dan ijin belajar dari
pegawai
DUK, menu untuk melihat daftar urut kepangkatan para pegawai
Nominatif, menu untuk melihat nominatif pegawai
Data pilah, menu untuk menyortir data/ informasi tertentu yang
diperlukan sebagai bahan laporan
Rekapitulasi, menu untuk merekapitulasi data pegawai
Admin, menu untuk mengijinkan administrator database melakukan
pengolahan data
3) Tampilan halaman pencarian data pegawai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Gambar 11. Halaman Pencarian Data SIMPEG
Gambar di atas merupakan gambar tampilan pencarian data pegawai.
Terdapat beberapa pilihan menu untuk memudahkan pencarian seperti tipe
pencarian bisa dengan awalan nama pegawai maupun sisipan dari nama
pegawai. Petugas juga dapat mencarinya sesuai dengan NIP.
4) Tampilan halaman biodata pegawai
Gambar 12. Halaman Biodata Pegawai
Semua data dari pegawai di-input dan ditampilkan di halaman ini mulai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
dari biodata pegawai, pangkat, gaji, jabatan, pendidikan, diklat, keluarga
hingga riwayat dan foto. Informasi tersebut juga dapat dengan mudah
dicetak sesuai dengan kebutuhan data yang diinginkan.
5) Tampilan halaman ijin belajar
Gambar 13. Halaman Ijin Belajar
Terdapat form yang diisikan petugas berkaitan dengan pengajuan ijin
belajar pegawai. Data dari kolom tersebut secara otomatis masuk ke
database dan meng-update informasi dari pegawai yang bersangkutan.
6) Tampilan halaman daftar urut kepangkatan
Gambar 14. Halaman DUK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Gambar di atas merupakan tampilan halaman daftar urut kepangkatan.
Petugas dapat dengan cepat mencari pegawai pegawai dengan golongan
tertentu, jabatan tertentu dan unit kerja tertentu pula. Hasil informasinya
juga dapat langsung dicetak.
7) Tampilan halaman cetak
Gambar 15. Halaman Cetak SIMPEG
Gambar di atas merupakan tampilan halaman pencetakan. Informasi yang
dibutuhkan dalam laporan dapat langsung dicetak tanpa harus mengedit
tampilan maupun format pencetakan.
Seperti diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010,
“Software SIMPEG saat ini merupakan software buatan sendiriyang dirancang oleh Bapak Isnan. Sebelumnya, software SIMPEGmengadopsi dari provinsi tetapi karena kesulitan maintenance,akhirnya mengembangkan sendiri (memodifikasi aplikasi dariprovinsi) karena kami juga punya tenaga sendiri untuk analissistem dan programmer komputer.Sampai saat ini tidak adakekurangan dalam hal software karena aplikasi ini dirasa telahcukup memenuhi kebutuhan. Disamping itu, maintenance softwarejuga dilakukan setiap saat oleh bapak Isnan selaku pembuatnya”.
Hal tersebut juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan IV pada
wawancara tanggal 6 Januari 2010
“Aplikasi SIMPEG di BKD Karanganyar awalnya didapat daripemerintah provinsi dalam bentuk Webbase application. Karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
kesulitan maintenance, maka aplikasi tersebut dimodifikasi denganmenggunakan Delphi sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan diSIMPEG BKD Karanganyar”.
Dari wawancara dan data di atas disimpulkan bahwa operating system
untuk menunjang SIMPEG menggunakan Windows XP dengan didukung
aplikasi-aplikasi yang membantu dalam pengelolaan data pegawai. Semua
operating system di BKD Karanganyar menggunakan Windows XP untuk
memudahkan para petugas karena mereka sudah terbiasa
menggunakannya. Khusus untuk aplikasi SIMPEG sendiri dibuat sendiri
oleh programmer BKD.
Sementara untuk aplikasi SIMPEG-nya sendiri,cukup mudah digunakan
dan sangat membantu para petugas dalam pengelolaan data SIMPEG. Hal
ini dapat dilihat dari model aplikasi yang tidak jauh berbeda dengan
aplikasi umum yang biasa digunakan. Hal ini juga didukung dengan
bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia sehingga orang awam pun
dengan cepat dapat mempelajari.
c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)
Informan I pada wawancara tanggal 6 Januari 2010 menyebutkan,
“Peralatan komputer pendukung SIMPEG sudah cukup memenuhi.
Apabila nantinya ada kekurangan,akan dipenuhi secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan”.
Sementara informan IV pada wawancara tanggal 6 Januari 2010
menyebutkan,
“Saat ini terdapat 5 komputer dan 1 laptop di bagian SIMPEG danbeberapa komputer yang tersebar di masing-masing bidang yangkesemuanya terintegrasi dalam 1 jaringan untuk mendukung entrydata pegawai. Disamping itu terdapat 1 buah komputer denganspesifikasi chipset dual core 2,2GHz dengan memory 4 GB yangdifungsikan sebagai server. Mengingat semakin besarnya data yangharus di-entry, maka secara bertahap akan dilakukan upgradeterutama untuk server dan penambahan jumlah komputer sehinggapengelolaan data dapat dilakukan dengan lebih cepat”.
Peneliti mengamati kondisi dan jumlah komputer yang digunakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
SIMPEG ini cukup memenuhi untuk mendukung input dan pengolahan
data. Spesifikasi komputer juga telah memenuhi kualifikasi. Hanya saja
komputer server masih harus di upgrade agar benar-benar mampu menjadi
sebuah server dan lebih cepat digunakan dalam pengelolaan SIMPEG.
Dari uraian tersebut disimpulkan bahwa hardware yang menunjang
SIMPEG saat ini memang sudah cukup memenuhi. Tapi mengingat
semakin berat dan bertambahnya pekerjaan, dirasa perlu untuk meng-
upgrade komputer terutama komputer server agar pengelolaan data dapat
dilakukan lebih cepat.
d. Sumber Daya Basis Data (Database)
Database SIMPEG di BKD Karanganyar berada pada komputer server
yang ditempatkan di ruang SIMPEG. Seperti yang diungkapkan informan
III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010:
“Ðata yang kita input ini langsung masuk ke database yang ada diserver. Dari database, kumpulan data-data ini diolah denganmenggunakan metode-metode tertentu agar lebih efisien sehinggadihasilkan informasi yang sewaktu-waktu siap saat dibutuhkan”.
Informan IV dalam wawancara tanggal 6 Januari 2010 mengatakan hal
senada,
“Di dalam database, data diproses sedemikian rupa dengan cara-cara tertentu sehingga tidak membutuhkan waktu lama dalammerubah data menjadi informasi siap pakai. Hal ini juga didukungpenggunaan aplikasi MS SQL Server 2008. Kita menerapkanstruktur database yang sangat mudah digunakan dimana antar tabledalam database sangat mudah digabungkan dan salingdihubungkan sehingga mempercepat dalam pengolahan data”.
Peneliti juga mengamati dukungan aplikasi terhadap pengelolaan database
cukup mudah digunakan sehingga mengoptimalkan pengelolaan data.
Dari hasil wawancara dan pengamatan peneliti, diketahui bahwa BKD
Karanganyar telah menerapkan sistem manajemen basis data yang baik
dalam pengelolaan database. Sistem ini juga didukung aplikasi yang tepat
dan struktur basis data yang memang memudahkan pengguna dalam
mengelola data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
e. Sumber Daya Jaringan
Informan III pada wawancara tanggal 6 Januari 2010 mengatakan,
“Jaringan komputer yang mendukung SIMPEG disini memangtidak dikoneksikan ke internet. Tujuan utama jaringan ini adalahsebagai media komunikasi data sehingga lebih memudahkanpegawai dalam bidang yang berbeda untuk saling bertukarinformasi. Jaringan komputer ini terdiri 1 server yang dihubungkanke semua komputer baik dengan menggunakan kabel maupun tanpakabel melalui hub”.
Hal yang sama diungkapkan informan IV pada wawancara tanggal 6
Januari 2010,
“Semua komputer di BKD ini terhubung ke server denganmenggunakan hub. Terdapat 2 transmisi yang kita gunakan yaitudengan kabel UTP dan dengan wireless. Dalam waktu dekat kitajuga akan menambah antenna luar untuk memperkuat jangkauanjaringan nirkabel”.
Pengamatan peneliti terhadap jaringan komputer yang digunakan memang
dalam kondisi sesuai dengan apa yang kedua informan sampaikan. Dari
hasil wawancara dan pengamatan peneliti tersebut disimpulkan bahwa
jaringan komputer di BKD Karanganyar hanya difungsikan sebagai media
komunikasi data internal. Jaringan komputer menerapkan topologi star
dengan 1 server dimana transmisi data menggunakan kabel dan nirkabel.
2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Usaha-usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan sistem
informasi manajemen kepegawaian di BKD Karanganyar dapat dilihat dalam
setiap komponennya.
a. Sumber daya manusia
Pada wawancara tanggal 15 Januari 2010, informan I menjelaskan,
“Sampai saat ini memang kekurangan SIMPEG paling terlihat pada SDM-nya. Kita sering mengalami kewalahan apalagi saat input data CPNS.Meskipun petugas yang meng-input data sudah cukup, tapi hanya adaseorang yang bertindak sebagai administrator database sekaligusmaintenance semua hardware dan software komputer yang ada di BKDKaranganyar. Untuk mengatasi hal tersebut, beberapa upaya sudah kita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
lakukan diantaranya mengikutkan pelatihan, training dan khursus berkaitandengan penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer,meskipun hal ini juga terbentur biaya yang minim. Kita berencana untukmenyediakan anggaran khusus bagi pengembangan SDM. Untuk CPNStahun ini kita juga mengusulkan penambahan pegawai yang berkompeten dibidang komputer”.
Pernyataan tersebut diperkuat informan III pada wawancara tanggal 15 Januari
2010,
“SDM kita dalam pengelolaan informasi memang bisa dibilang masihkurang. Karena itu tahun ini kita mengajukan penambahan pegawai yangmempunyai basic komputer. Training dan pelatihan-pelatihan memangpernah kita lakukan tetapi karena terbentur dana, training tersebut kitabatasi untuk hal yang memang mendesak dilakukan”.
Dari uraian yang disampaikan kedua informan tersebut dapat disimpulakan, usaha
yang dilakukan untuk lebih mengoptimalkan SIMPEG dari segi sumber daya
manusia yaitu:
- Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan penerapan
sistem informasi manajemen berbasis komputer
- Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM
- Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer
b. Perangkat lunak (Software)
Informan III dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010 mengatakan, ”Untuk
mengoptimalkan software kita serahkan kepada Mas Isnan, yang jelas semua
sistem di komputer kita sudah dilakukan pencegahan dini terutama terhadap
ancaman virus. Untuk kerusakan sistem menjadi tanggung jawab mas Isnan”.
Informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010 juga menyatakan hal
serupa,
“Software biasanya saya cek setiap saat. Bila ada sedikit gangguan, akansegera saya perbaiki sehingga tidak mempengaruhi pelaksanaan SIMPEG.Kalau untuk aplikasi SIMPEG sampai saat ini tidak ada kekurangan.Kalaupun suatu saat ada kekurangan kita tinggal menambahkan apa yangkurang tanpa perlu merubah aplikasi”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Dari hasil wawancara, disimpulkan bahwa software yang digunakan untuk
mendukung SIMPEG di BKD Karanganyar telah mencukupi kebutuhan sehingga
hanya perlu maintenance terhadap software agar terbebas dari ancaman kerusakan
sistem. Hal ini juga didukung pengamatan dari peneliti dimana memang tidak ada
kekurangan maupun cacat dalam software. Disamping itu semua komputer juga
bersih dari virus dan dalam kondisi sangat baik digunakan dalam SIMPEG.
c. Perangkat Keras (Hardware)
Dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010, informan III mengatakan: “Kita
usahakan tahun ini bisa upgrade komputer lama kita untuk mengoptimalkan
pelaksanaan SIMPEG. Untuk perawatannya kita serahkan ke Mas Isnan”.
Informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010 juga mengatakan:
“Kita sudah mengajukan permintaan upgrade terhadap beberapa komputerterutama juga komputer server agar dapat mengolah data dengan lebihcepat. Sementara untuk perawatan, saya lakukan pengecekan secara berkala.Server menjadi perhatian utama dalam hal perawatan”.
Peneliti mengamati kebutuhan komputer sebenarnya telah cukup memenuhi.
Hanya saja ketika masa CPNS memang dibutuhkan lebih banyak komputer untuk
mempercepat proses input data. Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa usaha
yang dilakukan dari segi hardware adalah:
- Upgrade komputer terutama komputer server untuk mempercepat pengolahan
data pegawai
- Perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung SIMPEG
agar pengolahan data berjalan lancar.
d. Basis Data
Basis data dalam mendukung SIMPEG di BKD Karanganyar menurut
pengamatan peneliti sudah cukup optimal. Untuk memperkuat pernyataan
tersebut, peneliti melakukan wawancara terhadap informan III pada tanggal 15
Januari 2010 yang mengatakan, “Saya lihat untuk database hingga saat ini sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
cukup optimal. Jadi hanya perlu perawatan yang baik terhadap memori
penyimpanan saja”.
Sementara informan IV dalam wawancara tanggal 15 Januari 2010 mengatakan:
“Beberapa waktu ke depan kita akan melakukan upgrade baik hardiskmaupun pendukung database. Ditambah lagi dalam waktu dekat semuadatabase kepegawaian di Karanganyar akan dijadikan satu disini sehinggakita perlu mempersiapkan cukup ruang dan komputer server yang memadai.Untuk mengamankan database, saya selalu mengopy database ke hardiskeksternal dan ke laptop, sehingga bila terjadi sesuatu pada hardisk utamapenyimpan database, data para pegawai tetap aman karena kita punyabackup-nya”.
Dari wawancara tersebut, disimpulkan bahwa usaha yang dilakukan untuk
mengoptimalkan SIMPEG dari segi database adalah dengan menambah ruang
untuk database dan meningkatkan hardware pendukung database. Disamping itu
juga selalu mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun
database utama mengalami kerusakan.
e. Jaringan Komputer
Sampai saat ini jaringan pendukung SIMPEG di BKD sudah cukup memenuhi
kebutuhan. Karena jaringan ini tidak dikoneksikan ke internet, maka perawatan
jaringan pun lebih mudah. Jaringan juga lebih aman dari gangguan luar sehingga
sistem dan database juga lebih aman. Hanya saja akan ada penambahan antena
untuk jaringan wireless karena semua jaringan komputer yang ada di pemerintah
kabupaten karanganyar akan terjaring menjadi satu jaringan dengan satu database
yang nantinya akan ditempatkan di BKD Karanganyar. Informasi ini diperkuat
dengan hasil wawancara dengan Informan III tanggal 15 Januari 2010 yang
menyebutkan, “Dalam waktu dekat jaringan komputer kita akan dijadikan satu
dengan semua jaringan instansi pemerintah daerah sehingga perlu banyak
persiapan untuk merealisasikan hal tersebut”.
Informan IV dalam wawancara tanggal 19 Januari 2010 menambahkan, “Kita
akan melakukan penambahan antena wireless untuk memperkuat jaringan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
nirkabel. Untuk optimalisasi yang sudah ada, hanya perlu perawatan dalam
penggunaan jaringan komputer”.
3. keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
di BKD Karanganyar
Keamanan informasi saat ini menjadi kebutuhan yang penting dalam
organisasi terutama yang menerapkan manajemen informasi berbasis komputer.
BKD Karanganyar yang telah menerapkan manajemen kepegawaian dengan
berbasis komputer telah menyadari bahwa keamanan informasi sangat dibutuhkan.
Keamanan tersebut diperlukan agar data dan informasi kepegawaian terhindar dari
ancaman dan gangguan serta terjamin kerahasiaannya sehingga dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan yang akurat. Keamanan informasi tidak
hanya terfokus pada perlindungan piranti keras dan data, melainkan juga
mencakup piranti lunak, fasilitas komputer, jaringan dan personil/SDM.
a. Tujuan Keamanan Informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar
Semua oganisasi memiliki kebutuhan untuk menjaga agar sumber daya informasi
mereka aman. Keamanan informasi SIMPEG di BKD Karanganyar ditujukan
semata bukan hanya menjaga keamanan data kepegawaian, melainkan juga
menjamin kerahasiaan dan ketersediaan informasi guna menunjang pengambilan
keputusan kepegawaian yang akurat.
Seperti diungkapkan informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010,
“Tujuan utama perlunya keamanan data kepegawaian ini adalah untukmenjaga data dari kerusakan; baik disengaja seperti serangan hackermaupun tidak disengaja seperti ancaman virus, kerusakan software atauhardware dan human error sehingga informasi yang dihasilkan tetap akuratguna pengambilan keputusan. Disamping itu, keamanan data juga ditujukanuntuk menjaga kerahasiaan data agar informasi yang dihasilkan terjagasesuai dengan kondisi yang ada di lapangan.”
Hal senada juga diungkapkan informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari
2010,
“Agar data yang masuk database terjaga dari kerusakan entah karena sistem
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
maupun kesalahan fisik seperti human error dan kerusakan hardware, makadiperlukan metode (cara-cara) tertentu dalam menjaga keamanan data daninformasi ini. Keamanan informasi ini juga untuk menjamin kerahasiaandata-data kepegawaian yang ada di database. Karena itu akses terhadapdatabase dibatasi hanya pada beberapa pegawai tertentu saja.”
Dari wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan dari keamanan
informasi SIMPEG di BKD Karnganyar adalah:
- Mencegah kerusakan data/informasi sehingga keakuratan data terjamin
- Menjamin kerahasiaan dan ketersediaan data pegawai
b. Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Gangguan terhadap sistem informasi dapat dilakukan secara tidak sengaja ataupun
secara sengaja. Ketidaksengajaan dapat terjadi karena kesalahan teknis seperti
kesalahan perangkat keras dan perangkat lunaknya, gangguan lingkungan (gempa,
banjir, kegagalan arus listrik) maupun kesalahan/kelalaian manusia. Namun
terkadang juga didapati kesalahan yang sengaja dilakukan manusia untuk tujuan
tertentu seperti mencuri dan merusak data.
Menurut informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010
“Masih terdapat beberapa kendala berkaitan dengan penerapan SIMPEG iniseperti masih minimnya pegawai yang cukup berkompeten dalam komputer,sehingga tidak jarang terjadi kesalahan-kesalahan kecil seperti salah dalammenggunakan data, kesalahan dalam pengoperasian program dan database,bahkan sampai keterlambatan entry data. Selain itu, kendala jugadisebabkan karena virus, kerusakan hardware maupun gangguan dari luarjaringan. Karena itu SIMPEG disni tidak dikoneksikan dengan internetuntuk mminimalisir gangguan dari luar jaringan.”
Hal yang sama juga diungkapkan oleh informan IV pada wawancara tanggal 19
Januari 2010
“Di dalam penerapannya, masih terdapat beberapa hal yang menghambatjalannya SIMPEG seperti masih terjadi human error, kerusakan sistem,kerusakan hardware, ancaman virus dan lain-lain. Tetapi semua itu sampaisaat ini dapat kita atasi. Bahkan untuk kerusakan sistem, hardware danancaman virus bisa dibilang belum pernah mengalami kerusakan yangberarti.”
Dari keterangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa gangguan yang mengancam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD
Karanganyar hanya berupa gangguan yang tidak disengaja, yaitu:
- Human error ( salah dalam menggunakan data, kesalahan dalam
pengoperasian program dan database, serta keterlambatan entry data)
- Kerusakan software (sistem)
- Kerusakan hardware
- Ancaman virus
Sementara sampai saat ini belum ditemui gangguan yang disebabkan karena
kesengajaan manusia.
c. Usaha mengatasi gangguan dan menjaga keamanan informasi dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Gangguan-gangguan dalam sistem informasi harus dapat dikelola dengan baik
agar tidak menjadi ancaman yang berarti bagi sumber daya informasi. Pengelolaan
gangguan yang dilakukan oleh BKD Karanganyar antara lain :
- Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para pegawai
di SIMPEG
- Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir
kesalahan
- Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung SIMPEG
- Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya
ancaman virus
- Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain yang
memungkinkan masuknya virus
- Tidak menghubungkan jaringan database dengan jaringan internet.
Kesimpulan tersebut diambil dari hasil wawancara dari informan III dan IV.
Menurut informan III pada wawancara tanggal 15 Januari 2010
“Meskipun belum menjadi program tahunan, kita telah memberikanpelatihan-pelatihan dan arahan kepada para staff yang mengurusi SIMPEGsehingga diharapkan dapat bekerja dengan maksimal dalam mengelolaSIMPEG. Sementara untuk mencegah kerusakan sistem dan perangkatkomputer, Mas Isnan selaku staff yang bertanggung jawab terhadappelaksanaan SIMPEG melakukan perawatan secara berkala terhadap sistemdan perangkat komputer. Untuk mencegah masuknya virus dan ancaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
lain dari luar, setiap komputer untuk input kita berikan antivirus. Kita jugamembatasi penggunaan flashdisk maupun alat pnyimpan lain yang masuk kekomputer. Selain itu kita juga tidak menyambungkan jaringan kita keinternet, disamping menjaga keamanan data juga untuk menghematpengeluaran mengingat besarnya biaya untuk koneksi internet.”
Hal senada diuraikan informan IV pada wawancara tanggal 19 Januari 2010
“Sudah dilakukan pelatihan dan kursus berkaitan dengan komputer danpengelolaan administrasi terhadap para pegawai di SIMPEG ini gunameminimalisir kesalahan (human error). Untuk mencegah kerusakanhardware dan software, kebetulan saya sendiri yang melakukan perawatansetiap saat sehngga setiap ada sedikit kerusakan dapat segera diperbaiki.Sementara untuk ancaman virus sampai saat ini belum ada ancaman virusyng berarti hingga mengganggu pelaksanaan SIMPEG. Jaringn mmang kitasengaja tidak mengoneksikan jaringan kita ke internet demi keamanansistem dan informasi.”
Untuk memperkuat informasi tersebut, peneliti melakukan pengamatan dimana
setiap komputer terutama yang digunakan dalam SIMPEG memang dipasang
antivirus. Di samping itu, penggunaan flashdisk sangat diminimalisir. Kalaupun
harus menggunakan flashdisk, hanya terbatas pada komputer-komputer tertentu
saja.
C. Temuan Studi Yang Dihubungkan Dengan kajian Teori
Dari data kepegawaian BKD Karanganyar disimpan dan diolah untuk
dijadikan sebagai bahan analisis dan penentuan keputusan Kepala BKD untuk
perbaikan periode berikutnya. Hal ini sejalan dengan konsep SIMPEG yang
telah diterapkan dan arti makna dari sebuah sistem informasi yang
dikemukakan oleh Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M.
”Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akanmemberikan informasi bagi keputusan dan atau untuk mengendalikanorganisasi,” (Wahyudi Komorotomo dan Subando Agus M., 2001 : 14)
1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan
Kepegawaian Daerah Karanganyar
Penerapan sebuah sistem informasi sangat dipengaruhi oleh 5
komponen, demikian pula dalam penerapan SIMPEG sangat dipengaruhi ke-5
(lima) komponen tersebut, yaitu : 1) Sumber Daya Manusia, 2) Sumber
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Daya Software, 3) Sumber Daya Hardware, 4) Sumber Daya basis data
(database), 5) Sumber Daya jaringan.
a. Sumber Daya Manusia
Karyawan / pegawai yang tanggung jawab utamanya adalah untuk
memberikan kontribusi atas tersedianya sumber daya informasi dalam perusahaan
/ organisasi disebut sebagai spesialis informasi (information specialist). Menurut
Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:95), “Spesialis informasi pada
awalnya meliputi analis sistem, programmer dan operator. Kemudian ditambah
lagi dengan administrator basis data, spesialis jaringan dan webmaster”.
Frieyadie (2007) dalam artikelnya menyebutkan:
Pada umumnya, Sumber Daya Manusia yang mengelola Sistem Informasi
Manajemen terdiri dari beberapa bagian yaitu:
1) Pimpinan Sistem Informasi Manajemen
Merupakan orang yang merencanakan, mengorganisasikan, menyusun
staff, mengarahkan dan mengendalikan organisasi berkaitan dengan sistem
informasi manajemennya. Dalam hal ini, yang menjadi pimpinan SIMPEG
di BKD Karanganyar adalah Kepala Bidang Pengangkatan dan
Pengembangan.
2) Sistem Analis
Analis sistem adalah pakar dalam mengidentifikasi masalah dan
menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer membantu
pemecahan masalah. Analisis sistem bekerja sama dengan pemakai
mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada sekarang.
3) Programmer
Programer menggunakan dokumentasi yang disiapkan oleh analis sistem
untuk membuat kode instruksi yang menyebabkan komputer mengubah
data menjadi informasi yang diperlukan pemakai.
4) Operator komputer
Operator komputer menangani peralatan komputer berskala besar seperti
komputer mainframe dan server.
Dalam BKD Karanganyar; Sistem analis, programmer dan operator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
komputer kesemuanya dikelola oleh satu orang staff khusus yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan SIMPEG di BKD Karanganyar.
5) Data entry
User yang bertugas memasukkan data ke dalam database melalui software
aplikasi yang disediakan. Semua staff dalam bidang pengangkatan dan
pengembangan berperan dalam entry data SIMPEG di BKD Karanganyar.
Bila dihubungkan dengan penelitian Bayu Purwanto (2010), sumber daya manusia
yang mengelola sistem informasi manajemen di BKD Karanganyar mempunyai
kelebihan yaitu adanya petugas data entry yang khusus bertugas melakukan input
data ke database.
b. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak adalah sekumpulan instruksi yang diberikan untuk
mengendalikan perangkat komputer. Komputer tidak akan berguna tanpa
keberadaan perangkat lunak karena komputer bekerja atas dasar instruksi.
Menurut Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:135), “terdapat dua
jenis dasar piranti lunak: piranti lunak sistem dan aplikasi. Piranti lunak sistem
dibutuhkan untuk menggunakan komputer, sedangkan piranti lunak aplikasi
memproses data pengguna”.
1) Piranti lunak sistem (operating system)
Sistem operasi yang digunakan untuk masing-masing komputer dan server
penunjang SIMPEG di BKD Karanganyar adalah Microsoft Windows XP.
Windows XP menjadi pilihan mengingat sistem operasi ini cukup lama
digunakan sehingga para petugas SIMPEG sudah cukup mengenal dan
terbiasa menggunakannya.
2) Piranti aplikasi
a) Program aplikasi serbaguna (aplikasi umum)
Aplikasi umum yang digunakan dalam SIMPEG BKD Karanganyar
adalah ACD SEE, OFFICE 2003, ANTI VIRUS, ADOBE READER
dan aplikasi standard windows XP
b) Program aplikasi spesifik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Aplikasi khusus SIMPEG BKD Karanganyar adalah aplikasi pengolah
SIMPEG yang dibuat sendiri oleh Programer BKD Karanganyar
dengan berbasis Delphi.
Program aplikasi tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Abdul Kadir
(2003:204).
Bila dihubungkan dengan karakteristik aplikasi yang dikemukakan
Raymond Mcleod, Jr.& George P. Schell (2007:139), aplikasi SIMPEG yang
digunakan BKD Karanganyar mempunyai kelebihan dalam penggunaan bahasa
dimana bahasa yang digunakan menggunakan bahasa Indonesia sehingga lebih
cepat dipahami oleh petugas. Dalam aplikasi tersebut, pada bagian bawah terdapat
kotak dialog keterangan yang membantu pengguna melihat informasi data dan
jalan singkat dalam menyelesaikan tugas. Menu dan daftar perintah terdapat di
bagian atas seperti pada aplikasi yang umum digunakan, hanya saja perintah
tersebut tidak berupa icon melainkan tulisan sesuai dengan perintahnya. Formulir
isian terpola dengan baik memudahkan para pengguna dalam entry data.
Antarmuka aplikasi juga ditampilkan dalam bentuk grafis yang sangat mudah
dipelajari pengguna sehingga pengguna baru yang awam sekalipun dapat dengan
cepat belajar.
c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras komputer merupakan suatu alat yang dapat diprogram
untuk mencatat data, mengolah data dan menyajikan informasi. Perangkat keras
pendukung sistem informasi bukan hanya berupa komputer melainkan juga semua
perangkat fisik yang menunjang pengelolaan data menjadi informasi hingga
informasi tersebut dapat digunakan sebagai laporan dan dasar pengambilan
keputusan. Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:120) menyebutkan,
“komponen utama perangkat keras yaitu prosesor, memori, ruang penyimpanan,
alat input, alat output dan alat input/output”.
SIMPEG di BKD Karanganyar didukung 18 unit komputer yang tersebar
di masing-masing ruang termasuk 5 komputer dan 1 server di ruang SIMPEG.
Kesemuanya mercakup dalam 1 jaringan LAN dan Wi-fi (nirkabel). Disamping
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
itu terdapat 8 laptop dimana 1 laptop menjadi pengelola sistem jaringan. Alat
input pendukung SIMPEG adalah 1 buah scanner dan alat output berupa 14
printer yang tersebar di masing-masing ruang serta 3 buah LCD Proyektor.
d. Sumber Daya Basis Data (Database)
Di dalam suatu organisasi, sistem basis data merupakan bagian penting
pada sistem informasi, karena diperlukan untuk mengelola sumber informasi pada
organisasi tersebut. Semakin berkembangnya basis data suatu organisasi
memaksa organisasi tersebut harus menerapkan metode tertentu untuk dapat me-
manage basis data. Metode tersebut dinamakan Sistem manajemen basis data.
Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:157) menyebutkan, “sistem
manajemen basis data mengorganisasikan volume data dalam jumlah besar yang
digunakan oleh perusahaan dalam transaksi-transaksinya sehari-hari”.
Dalam buku yang sama, Raymond McLeod, Jr.& George P. Schell (2008:163)
menjelaskan, “Ada tiga cara pengorganisasian data agar pemrosesan data menjadi
lebih efisien (struktur basis data) yaitu struktur basis data hierarkis, struktur basis
data jaringan dan struktur basis data relasional”.
BKD Karanganyar telah menerapkan sistem manajemen basis data dalam
pengelolaan data yang masuk ke database. Hal tersebut memang perlu dilakukan
mengingat besar dan beragamnya data yang masuk ke dalam data base sehingga
dengan sistem manajemen basis data diharapkan data dapat diorganisasikan
dengan baik dan data tertentu yang dibutuhkan sewaktu-waktu dapat disediakan
dengan cepat. Aplikasi database SIMPEG di BKD Karanganyar menggunakan
MS SQL Server 2008 Express Edition. Aplikasi ini telah cukup memenuhi
kebutuhan pengelolaan informasi kepegawaian.
Agar pemrosesan data lebih efisien, maka database SIMPEG BKD
Karanganyar menggunakan struktur basis data relasional. Selain lebih mudah
digunakan, hubungan antar tabel di dalam struktur ini juga bersifat implisit.
Ketika hanya dibutuhkan sebagian kecil dari data untuk dibuat laporan, maka
administrator dapat secara mudah membuka data-data yang memang dibutuhkan
tanpa harus melakukan navigasi ke perantara melalui record data yang lebih
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
besar. Antar tabel dalam basis data SIMPEG ini dapat dengan mudah saling
dihubungkan bahkan digabungkan dalam I field meski berbeda kolom. Hal
tersebut sesuai dengan struktur basis data relasional yang dikemukakan McLeod,
Jr.& George P. Schell sehingga basis data SIMPEG ini digolongkan di dalamnya.
e. Sumber Daya Jaringan Komputer
Jaringan yang dimaksud adalah lebih ditekankan pada komunikasi data,
yaitu berkenaan dengan perpindahan data/informasi dalam bentuk digital dari
suatu piranti ke piranti yang lain. Konsep jaringan komputer dijelaskan Eko
Nugroho (2008: 34) dalam bukunya sebagai berikut:
Pada dasarnya ada tiga peralatan komunikasi data yaitu komputer, alat komunikasidan media komunikasi. Data dari komputer pengirim dikodekan oleh alatkomunikasi yang disebut encoder, diubah bentuknya sehingga dapatditransmisikan lewat media komunikasi. Sinyal yang tiba pada penerima harusdikodekan kembali ke bentuk semula dengan alat komunikasi yang berupadecoder. Barulah dengan demikian data dapat diterima oleh komputer penerima.
Dalam bukunya, Eko Nugroho (2008:41) menjelaskan, “terdapat beberapa cara
bagaimana suatu komputer terhubung ke jaringan (topologi jaringan) yaitu
topologi bus, topologi ring, topologi star dan topologi mesh”. Masih dalam buku
yang sama, Eko Nugroho (2008:42) juga menyebutkan, “secara garis besar, model
koneksi jaringan komputer yang berkembang saat ini ada dua macam, yaitu model
peer to peer dan model client-server”.
Jaringan komputer yang digunakan untuk mendukung SIMPEG
mempunyai fungsi utama sebagai media komunikasi data dan pertukaran
informasi. Komponen jaringan komputer di BKD Karanganyar terdiri dari :
- Komputer, semua komputer dan laptop di BKD Karanganyar tercakup dalam
1 jaringan komputer dengan sebuah komputer sebagai server.
- Terminal sebagai alat input/output di BKD Karanganyar berupa sebuah hub
atau switch yang menghubungkan server dengan komputer client baik dengan
kabel maupun nirkabel.
- Media transmisi, BKD Karanganyar menggunakan 2 media untuk transmisi
data, yaitu dengan UTP (jaringan LAN) dan nirkabel (wi-fi).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
- Prosesor komunikasi adalah piranti yang bertindak untuk melewatkan
data/informasi ke media transmisi atau penerima informasi dari media
transmisi. Prosesor komunikasi di BKD Karanganyar adalah modem yang
terdapat di masing-masing komputer.
Komponen tersebut sesuai dengan yang dikemukakan Abdul Kadir (2003: 311).
Dalam hubungan antar komputer, BKD Karanganyar menggunakan
topologi star dengan hub sebagai perangkat tambahan yang menghubungkan
masing-masing komputer client ke server. Dengan demikian model koneksi
komputernya adalah model client-server. Komponen jaringan, penggunaan
topologi jaringan dan model hubungan antar komputer yang diterapkan dalam
SIMPEG di BKD Karanganyar ini sama dengan jaringan hasil penelitian Jaka
Nugraha (2007), tentang Implementasi Kebijakan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian dalam Menunjang Pelayanan Kepegawaian pada Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat.
2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Edhy Sutanta (2003:43) dalam bukunya menyebutkan, “Suatu SIM yang
baik harus mampu memberikan dukungan pada proses perencanaan, proses
pengendalian, dan proses pengambilan keputusan”. Diperlukan suatu sistem
informasi yang efisien agar SIM tersebut dikatakan baik. Eko Nugroho
(2008:240) menyebutkan, “Sistem informasi yang lebih efisien akan mendorong
terlaksananya pekerjaan dengan lebih cepat dan para pembuat keputusan dapat
melakukan fungsinya dengan baik”. Agar sistem informasi SIMPEG di BKD
Karanganyar lebih efisien dan dapat dikatakan baik, maka perlu usaha untuk
mengoptimalisasikan masing-masing komponen dalam SIMPEG. Usaha yang
dilakukan yaitu:
a. Dari Segi Sumber Daya Manusia
1) Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan
penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
2) Memberi arahan-arahan agar para pegawai lebih disiplin dalam
melakukan pekerjaannya
3) Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM
4) Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang computer
b. Dari Segi Perangkat Lunak (Software)
1) Perawatan berkala terhadap piranti lunak mencakup sistem operasi,
aplikasi umum dan aplikasi khusus SIMPEG
2) Memperbarui piranti lunak pendukung SIMPEG sesuai dengan kebutuhan
pelayanan
c. Dari Segi Piranti Keras (Hardware)
1) Upgrade komputer terutama komputer server untuk mempercepat
pengolahan data pegawai
2) Penambahan jumlah komputer agar input data dapat dilakukan lebih cepat
dan sesuai target.
3) Penambahan memory pada beberapa komputer untuk meningkatkan
kinerja
d. Dari Segi Basis Data
1) Memperbesar volume penyimpanan basis data mengingat data yang masuk
terus bertambah.
2) Perawatan memori penyimpanan basis data secara berkala
e. Dari Segi Jaringan
Penambahan antena wireless untuk memperkuat jaringan nirkabel sehingga
basis data dapat diakses instansi pemerintah daerah yang lain sebagai bahan
pengambilan keputusan.
Beberapa usaha tersebut diatas sejalan dengan hasil penelitian Dian Hartanti
(2009) tentang Analisis Sistem Informasi Kepegawaian Pemerintah Kotamadya
Jakarta Barat Berbasis Web. Sistem informasi kepegawaian ini juga sangat
membantu Walikota untuk mendapatkan informasi yang diperlukannya sebagai
pertimbangan promosi jabatan atau kenaikan pangkat seorang pegawai. Dengan
adanya menu perekaman pegawai, seorang database administrator dapat lebih
mudah menginput dan mengupdate data baru pegawai. Untuk mewujudkan hal-hal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
tersebut diatas, maka didukung dari hasil penelitian Jaka Nugraha (2007) yang
mengatakan bahwa perlunya ditingkatkan lagi dalam pembinaan SDM pelaksana
kebijakan, serta terdapatnya anggaran secara khusus untuk membiayai
Implementasi Kebijakan SIMPEG.
3. keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
di BKD Karanganyar
Keamanan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam
pengoperasian sistem informasi. Keamanan informasi ini dimaksudkan untuk
menjaga kerahasiaan informasi, menjaga ketersediaan informasi dan menjamin
integritas informasi bagi suatu instansi. Keamanan informasi pada dasarnya bukan
hanya merujuk pada serangan terhadap sistem, melainkan juga pengendalian
terhadap komponen-komponen sistem informasi sehingga tercipta kesesuaian
penggunaan sistem informasi dengan sasaran yang telah itetapkan sebelumnya.
BKD Karanganyar selaku instansi yang telah menerapkan SIMPEG dimana
informasi menjadi suatu sumber daya yang sangat penting, telah memperhatikan
aspek keamanan informasi. Meskipun masih terdapat sedikit gangguan dalam
komponen SIMPEG, hal ini tidak menjadi masalah yang berarti bagi pelaksanaan
SIMPEG.
a) Tujuan keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian di BKD Karanganyar
Secara teoritis, McLeod, Jr.& George P. Schell (2007: 270)
mengemukakan bahwa : “Keamanan informasi ditujukan untuk mencapai tiga
tujuan utama: kerahasiaan, ketersediaan dan integritas”.
Dari keterangan yang dikumpulkan peneliti, tujuan keamanan informasi SIMPEG
di BKD Karanganyar dapat disimpulkan menjadi 2 tujuan yaitu:
- Mencegah kerusakan data/informasi sehingga keakuratan data terjamin
- Menjamin kerahasiaan dan ketersediaan data pegawai
Tujuan keamanan informasi SIMPEG tersebut sejalan dengan teori yang ada.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
b) Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Bila dihubungkan dengan teori yang dikemukakan Eko Nugroho
(2008:209), gangguan dalam sistem informasi SIMPEG di BKD Karanganyar
hanya berupa gangguan yang tidak disengaja. Gangguan tersebut berupa
kesalahan teknis seperti kerusakan perangkat lunak, kerusakan perangkat keras
dan ancaman virus; serta kesalahan manusia (human errors) seperti kesalahan
dalam menggunakan data, kesalahan dalam pengoperasian program dan basis data
dan keterlambatan entry data.
c) Usaha mengatasi gangguan dan menjaga keamanan informasi dalam Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
Manajer sistem informasi selaku orang yang bertanggung jawab terhadap
jalannya sistem informasi harus dapat mengelola gangguan-gangguan terhadap
sistem informasinya. Usaha yang dilakukan BKD Karanganyar dalam mengelola
gangguan keamanan informasi antara lain:
- Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para pegawai di
SIMPEG
- Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir kesalahan
- Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung SIMPEG
- Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya ancaman
virus
- Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain yang
memungkinkan masuknya virus
- Tidak menghubungkan jaringan basis data dengan jaringan internet.
Bila dihubungkan dengan cara mengelola gangguan terhadap sistem informasi, hal
ini seperti halnya dikemukakan oleh Romi Rahmadi (2008), bahwa peraturan yang
khusus dan secara teknis mengatur dan mengelola SIMPEG, akan memunculkan
pengelolaan data kepegawaian melalui SIMPEG tersebut menghasilkan data yang
valid dan berkualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan terhadap permasalahan penelitian sebagai berikut :
1. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Badan
Kepegawaian Daerah Karanganyar
Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan
Kepegawaian Daerah Karanganyar didukung oleh komponen-komponen
pendukung sistem sebagai berikut :
a. Sumber Daya Manusia
Ketersediaan sumber daya manusia di Badan Kepegawaian Daerah
Karanganyar khususnya untuk spesialis informasi yang menguasai bidang
komputer masih kurang hingga terjadi perangkapan tugas.
b. Sumber daya perangkat lunak (Software)
Sumber Daya Software yang digunakan dalam SIMPEG Badan
Kepegawaian Daerah Karanganyar pada awalnya disediakan pemerintah
provinsi. Agar lebih efisien, software tersebut dimodifikasi oleh staff
SIMPEG di BKD Karanganyar.
c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)
Hardware yang menunjang SIMPEG di Badan Kepegawaian Daerah
Karanganyar saat ini sudah cukup memadai. Kekurangan hardware
terdapat pada kinerja komputer server yang kurang mendukung
pengelolaan data dalam jumlah besar.
d. Sumber Daya Basis Data (Database)
Pengelolaan data SIMPEG BKD Karanganyar telah menerapkan sistem
manajemen basis data yang baik. Hal ini juga didukung aplikasi yang tepat
dan struktur basis data yang memang memudahkan pengguna dalam
mengelola data.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
e. Sumber Daya Jaringan
Jaringan komputer di BKD Karanganyar hanya difungsikan sebagai media
komunikasi data internal dan tidak dikoneksikan ke internet. Jaringan
komputer menerapkan topologi star dengan 1 server dimana transmisi data
menggunakan kabel dan nirkabel.
2. Usaha yang dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
a. Sumber Daya Manusia
1) Mengadakan pelatihan-pelatihan dan workshop berkaitan dengan
penerapan sistem informasi manajemen berbasis komputer
2) Menyediakan anggaran tersendiri untuk pengembangan SDM
3) Melakukan penambahan pegawai yang kompeten di bidang komputer
b. Sumber Daya Perangkat Lunak (Software)
1) Perawatan software secara berkala
c. Sumber Daya Perangkat Keras (Hardware)
1) Upgrade komputer server untuk mempercepat pengolahan data pegawai
2) Perawatan secara berkala terhadap semua hardware pendukung
SIMPEG agar pengolahan data berjalan lancar.
d. Sumber Daya Database
1) Menambah ruang untuk database dan meningkatkan hardware
pendukung database.
2) Mem-backup database sehingga data pegawai tetap aman sekalipun
database utama mengalami kerusakan.
e. Sumber Daya Jaringan
1) Tidak menyambungkan jaringan ke internet.
2) Penambahan antena untuk jaringan wireless.
3. Keamanan informasi dalam Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di
BKD Karanganyar
a. Gangguan yang mengancam keamanan informasi dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
1) Human error (salah dalam menggunakan data, kesalahan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
pengoperasian program dan database, serta keterlambatan entry data)
2) Kerusakan software
3) Kerusakan hardware
4) Ancaman virus
b. Usaha mengatasi gangguan keamanan informasi dalam Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian di BKD Karanganyar
1) Memberikan pelatihan dan kursus guna meningkatkan SDM para
pegawai di SIMPEG
2) Memberikan arahan arahan kepada pegawai untuk meminimalisir
kesalahan
3) Perawatan berkala baik software maupun hardware pendukung
SIMPEG
4) Antivirus dipasang di setiap komputer untuk mencegah masuknya
ancaman virus
5) Membatasi penggunaan flashdisk dan alat penyimpan eksternal lain
yang memungkinkan masuknya virus
6) Tidak menghubungkan jaringan database dengan jaringan internet.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan penelitian yang telah dikemukakan diatas,
implikasi dari hasil penelitian antara lain sebagai berikut:
1. BKD Karanganyar belum sepenuhnya menerapkan SIMPEG secara
komputerize. Pengumpulan data kepegawaian masih menggunakan data
manual berupa form. Maka hasil penelitian ini dapat membawa pengaruh
positif bagi BKD Karanganyar untuk lebih mengoptimalkan penerapan
SIMPEG.
2. Adanya kekurangan yang dihadapi oleh pihak BKD Karanganyar dalam
menerapkan SIMPEG dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi BKD
untuk memperbaiki sistem informasi manajemen kepegawaian dengan
melihat masing-masing komponennya sehingga memberikan kemudahan baik
bagi petugas pengelola maupun bagi pegawai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
3. Kurangnya kemampuan dan pengetahuan pegawai yang ada di BKD
Kabupaten Karanganyar dapat dijadikan masukan perlunya pendidikan dan
pelatihan secara berkala bagi pegawai agar meningkatkan kemampuan dan
pengetahuan pegawai mengenai fungsi penting SIMPEG.
4. Untuk mengikuti perkembangan teknologi, maka diperlukan dana yang tidak
sedikit sehingga hal ini Pemerintah Kabupaten Karanganyar perlu
memikirkan dana yang di alokasikan khusus untuk maintenance atau
pemeliharaan hardware dan software yang mendukung SIMPEG
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa
saran yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk perbaikan dalam
penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian di Badan Kepegawaian
Daerah Karanganyar. Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Kepala BKD Karanganyar
a. Dalam memberikan kursus dan pelatihan pegawai, seharusnya disesuaikan
dengan tugas yang diemban masing-masing pegawai.
b. Perlu adanya penambahan pegawai khusus yang memahami tentang
operasional SIMPEG sehingga dapat membantu kelancaran input data.
c. Menghimbau kepada para pegawai yang memahami operasional SIMPEG
agar membantu mensosialisasikan cara penggunaan SIMPEG sehingga
seluruh karyawan dapat memahaminya.
2. Bagi staff bagian SIMPEG BKD Karanganyar
a. Mengingat masih terbatasnya dana, seharusnya masing-masing staff tidak
hanya bergantung pada kursus yang disediakan dari BKD saja. Masing-
masing staff berusaha untuk mengembangkan kemampuan komputer
sesuai bidangnya bukan hanya dari kursus tetapi juga belajar dari orang
yang lebih menguasai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
b. Perlunya kesadaran masing-masing staf agar mau mengembangkan dirinya
untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi melalui pendidikan,
pelatihan, maupun kursus-kursus yang diselenggarakan pihak manapun
sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan.
c. Lebih teliti dan berhati-hati dalam memasukkan data sehingga dapat
meminimalkan kesalahan input data. Hal ini juga akan mempercepat
proses pengelolaan data SIMPEG.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
Biro Kepegawaian Depdagri. 2009. Buku Panduan Aplikasi SIMPEG.
Davis, Gordon, B. 1997. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen (Bagian 1Pengantar). Jakarta Pusat: PT Pustaka Binaman Pressindo.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Dian Hartanti. 2009. Analisis Sistem Informasi Kepegawaian PemerintahKotamadya Jakarta Barat Berbasis Web. Skripsi. Tidak dipublikasikan
Heidjrachman & Husnan Suad. 2002. Manajemen Personalia Edisi 4.Yogyakarta:BPFE
Idrus, M. 2007. Metode Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif danKuantitatif). Yogyakarta: UII Press.
Jaka Nugraha 2007, Implementasi Kebijakan Sistem Informasi ManajemenKepegawaian dalam Menunjang Pelayanan Kepegawaian pada DinasPengelolaan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat Skripsi. Tidakdipublikasikan
Keputusan Mendagri No. 17/2000 Tentang Sistem Informasi ManajemenKepegawaian DEPDAGRI dan Pemda
Komorotomo, Wahyudi & Margono, S. A. 2004. Sistem Informasi ManajemenDalam Organisasi-organisasi Publik. Yogyakarta: GadjahmadaUniversity Press.
McLeod. Jr, Raymond & Schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.Jakarta: Salemba Empat.
McLeod. Jr, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT. Indeks.
Moekijat. 1991. Pengantar Sistem Informasi Manajemen. Bandung: PT RemajaRosdakarya
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Musanef. 1996. Manajemen Kepegawaian di Indonesia. Jakarta: PT GunungAgung.
Nia Kurniawati. 2007. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi ManajemenKepegawaian (SIMPEG) terhadap Kinerja Pegawai pada KantorKepegawaian Daerah Kota Cimahi Tahun 2007. Skripsi. Tidakdipublikasikan
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi
Peranita Kartika Dewi. 2008. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian. Jakarta: Bumi Aksara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Ritha F Dalimunthe. 2003. Sejarah Pekembangan Ilmu Manajemen. http://library.usu.ac.id/download/fe/manajemen-ritha4.pdf
Romi Rahmadi. 2008, Analisis Kebijakan Penerapan E-Government MelaluiSistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Skripsi. Tidakdipublikasikan
Setiawan Thea, 2006. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.http://simpeg.blogspot.com/
Sondang, Siagian P. 2005. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT BumiAksara.
Sutanta Edhy. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gema Ilmu.
Sutopo, H. B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: UNS Press.
Teguh Wahyono, 2004. Computer Based Information System. Jakarta : PT Indeks
Widjaja, A. W. 1990. Administrasi Kepegawaian. Jakarta: Rajawali.