64
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018 ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA, DAN SINGAPURA PADA PERIODE 2012-2016 BERDASARKAN METODE RISK PROFILE, EARNING, CAPITAL (Skripsi) Oleh Rahma Destriana

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

INDONESIA, MALAYSIA, DAN SINGAPURA PADA PERIODE 2012-2016

BERDASARKAN METODE RISK PROFILE, EARNING, CAPITAL

(Skripsi)

Oleh

Rahma Destriana

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

ABSTRAK

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

INDONESIA, MALAYSIA, DAN SINGAPURA PADA PERIODE

20122016 BERDASARKAN METODE RISK PROFILE, EARNING,

CAPITAL

Oleh

Rahma Destriana

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara

perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada periode 20122016. Penilaian

kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator Risk Profile yang diproksikan

oleh variabel NPL dan LDR, indikator Earning yang diproksikan oleh variabel

ROA, ROE, NIM, dan BOPO, serta indikator Capital dengan variabel CAR. Uji

perbandingan dilakukan dengan menggunakan variabel dummy.

Uji komparatif dari penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara perbankan Indonesia dan Malaysia jika ditinjau dari variabel

NPL. Sedangkan antara perbankan Indonesia dan Singapura terdapat perbedaan

yang signifikan pada variabel NPL. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan

Singapura jika ditinjau dari variabel ROA, ROE, NIM, dan BOPO. Selain itu, hasil

penelitian pada variabel LDR dan CAR menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Kata Kunci : Kinerja Keuangan Bank, Risk Profile, Earning, Capital

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

ABSTRACT

COMPARATIVE ANALYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE OF

INDONESIAN, MALAYSIA, AND SINGAPORE BANKING ON PERIOD

2012-2016 BASED ON THE RISK CAPITAL, EARNING, CAPITAL

METHOD

Oleh

Rahma Destriana

The research aims to determine the differences in financial performance between

Indonesian, Malaysia, and Singapore Banking on period 2012-2016. Performance

assesment is done by using Risk Profile indicator proxied by NPL and LDR

variable, Earning indikator proxied by ROA, ROE, NIM, and BOPO variable, alsa

Capital Indicator with CAR variable. Comparative tests were performed using

dummy variables.

The comparative test of this research shows that there is no significant difference

between Indonesian and Malaysia banking when viewed from NPL variables.

While between Indonesian and Singapore banking there is a difference in NPL

variable. The results of this research also indicate that there are significant

differences between Indonesia, Malaysia, and Singapore banking when viewed

from ROA, ROE, NIM, and BOPO variables. In addition, the results of the research

on LDR and CAR variables show that there are no significant difference between

Indonesian, Malaysia, and Singapore banking.

Keywords : Financial Performance of bank, Risk Profile, Earning, Capital

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN

INDONESIA, MALAYSIA, DAN SINGAPURA PADA PERIODE 2012-2016

BERDASARKAN METODE RISK PROFILE, EARNING, CAPITAL

Oleh

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,
Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,
Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,
Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Gedong Tataan pada tanggal 31 Desember 1995 sebagai anak

kedua dari Bapak Sukanto, S.E dan Ibu Yuka Riandy Salawangi. Penulis

merupakan anak kedua dari lima bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di TK Islam Terpadu

Bustanul Ulum, Lampung Tengah pada tahun 2002 dan pendidikan Sekolah Dasar

(SD) yang diselesaikan di SD Negeri 2 Gedong Tataan pada tahun 2008. Penulis

melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Gedong Tataan yang diselesaikan

pada tahun 2011 dan penulis telah menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di

SMA Negeri 1 Gedong Tataan pada tahun 2014.

Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Manajemen pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Universitas Lampung melalui jalur SBMPTN

tertulis. Penulis menjalani pendidikannya di FEB sebagai mahasiswa program

Sarjana (S1) dan mengambil konsentrasi jurusan bidang keuangan.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

MOTTO

“Tak ada yang bisa membuatmu merasa rendah diri tanpa persetujuanmu”

(Eleanor Roosevelt)

“Hari ini tidak akan pernah mampu menyuguhkan situasi dan kondisi yang sama

dengan hari kemarin”

(Unknown)

“Tidak ada yang namanya terbaik, tapi selalu ada yang namanya lebih baik”.

(Rahma Destriana)

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

PERSEMBAHAN

Dengan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT,

penulis mempersembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua, yaitu Bapak

Sukanto, S.E dan Ibu Yuka Riandy Salawangi yang telah memberikan dukungan

secara moril maupun materil, serta Do’a dan motivasi yang tidak pernah putus

untuk diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis juga

mempersembahkan skripsi ini untuk almamater tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

SANWACANA

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan anugerah dan

rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia,

Malaysia, dan Singapura pada Periode 20122016 Berdasarkan Metode Risk

Profile, Earning, Capital”, sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE) pada Program Studi S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEB, Universitas Lampung.

Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang ikut terlibat dalam penyelesaian skripsi ini, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis, Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Rr. Erlina, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen.

3. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku sekertaris Jurusan Manajemen.

4. Bapak Hidayat Wiweko, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama

yang telah bersedia memberikan waktu, bimbingan, nasihat, dan dukungan

selama proses penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Prakarsa Panjinegara, S.E., M.E., selaku Dosen Pembimbing

Pendamping yang telah bersedia memberikan waktu, bimbingan, nasihat,

dan dukungan selama proses penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak Dr. Irham Lihan, S.E., M.Si., selaku Dosen Penguji Utama, atas

masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan dalam penyelesaian

skripsi ini.

7. Bapak H. Habibullah Jimad, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberikan bimbingan, masukan, arahan, dan

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

nasihat, sehingga penulis dapat menyelesaikan proses pembelajaran.

8. Seluruh Dosen dan Karyawan di Jurusan Manajemen atas semua

bimbingan, pengajaran, pelayanan, serta bantuan yang telah diberikan.

9. Kedua orang tua, Bapak Sukanto, S.E dan Ibu Yuka Riandy Salawangi,

serta kakak dan adikku. Terima kasih atas doa, dukungan, dan motivasi

yang diberikan selama ini.

10. Seluruh kawan-kawan angkatan 2014 dijurusan Manajemen, terutama

untuk sahabat-sahabatku, Nasta Ihdina Marvilia, Tri Wahyuning Tyas, dan

Wirda Sari. Semoga bisa tetap terjalin hubungan persahabatan kita selama

ini dan semoga kita semua dapat mencapai titik kesuksesan yang dicita-

citakan.

11. Seluruh kawan-kawan KKN desa Bandar Sakti, Lampung Tengah, yaitu

Nasrullah Fathkurrahman, Rico Aulia Rahmat, Ayu Ika Dhani, Claudia

Clarashinta, dan Ria Iswandari. Semoga dapat tetap terjalin silaturahmi

diantara kita semua.

12. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini, meskipun penulis tidak dapat menyebutkannya

satu per satu.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kasih sayang dan perlindungan-Nya

kepada kita semua. Akhir kata, penulis memohon maaf jika masih terdapat

kekurangan maupun kesalahan dalam skripsi ini. Semoga dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, Juli 2018

Penulis,

Rahma Destriana

1411011104

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

i

DAFTAR ISI

Halaman

COVER . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

DAFTAR TABEL . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii

DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iv

DAFTAR LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

I. PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

B. Perumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

C. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

D. Manfaat Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

II. TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

A. Tinjauan Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 9

B. Rerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

C. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23

III. METODE PENELITIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

A. Desain Penelitian dan Sumber Data Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27

C. Pengukuran Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

D. Populasi dan Sampel Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

F. Teknik Analisis Data Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 34

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 40

A. Perbandingan Rasio Net Performing Loan (NPL) . . . . . . . . . . . . . . . 40

B. Perbandingan Rasio Loan Deposit Ratio (LDR) . . . . . . . . . . . . . . . . . 44

C. Perbandingan Rasio Return on Asset (ROA) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

ii

D. Perbandingan Rasio Return on Equity (ROE) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 51

E. Perbandingan Rasio Net Interest Income (NIM) . . . . . . . . . . . . . . . . . 54

F. Perbandingan Rasio Cost of Income (BOPO) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58

G. Perbandingan Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) . . . . . . . . . . . . . 61

H. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 65

V. SIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72

A. Simpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72

B. Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 75

DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

iii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pendapatan Nasional Periode 20122015 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

2. Daftar Bank Terbesar Dilihat dari Total Aset . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

3. Ringkasan Penelitian Terdahulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20

4. Pengukuran Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30

5. Daftar Bank Indonesia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31

6. Daftar Bank Malaysia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

7. Daftar Bank Singapura . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

8. Daftar Sampel Bank . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33

9. Perbandingan Rata-Rata Rasio NPL Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . . 40

10. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio NPL

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 42

11. Perbandingan Rata-Rata Rasio LDR Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . 44

12. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio LDR

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46

13. Perbandingan Rata-Rata Rasio ROA Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . 48

14. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio ROA

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49

15. Perbandingan Rata-Rata Rasio ROE Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . 51

16. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio ROE

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52

17. Perbandingan Rata-Rata Rasio NIM Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . 54

18. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio NIM

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56

19. Perbandingan Rata-Rata Rasio BOPO Pada Periode 20122016 . . . . . . . . 58

20. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio BOPO

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 59

21. Perbandingan Rata-Rata Rasio CAR Pada Periode 20122016 . . . . . . . . . 61

22. Perhitungan Koefisien Regresi Berganda Variabel Dummy Rasio CAR

Periode 20122016 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rerangka Pemikiran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rata-rata Rasio NPL Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . . L1

2. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio NPL Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L2

3. Rata-rata Rasio LDR Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . L3

4. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio LDR Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L4

5. Rata-rata Rasio ROA Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . L5

6. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio ROA Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L6

7. Rata-rata Rasio ROE Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . L7

8. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio ROE Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L8

9. Rata-rata Rasio NIM Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . L9

10. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio NIM Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L10

11. Rata-rata Rasio BOPO Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . L11

12. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio BOPO Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L12

13. Rata-rata Rasio CAR Periode 20122016 (dalam Persen) . . . . . . . . . . . L13

14. Hasil Uji Beda Variabel Dummy Rasio CAR Antara Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura Tahun 20122016 . . . . . . . . . . . . . L14

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sektor perbankan merupakan sektor industri yang memegang peranan penting bagi

masyarakat individu maupun masyarakat bisnis. Peranan penting bank juga berlaku

bagi suatu negara karena dapat memberikan pengaruh dalam pertumbuhan

perekonomian negara tersebut (Ismail, 2010). Adanya peranan penting tersebut

karena bank adalah lembaga yang aktivitasnya berkaitan erat dengan keuangan.

Persaingan global menjadi suatu tantangan tersendiri bagi suatu negara, terutama

bagi sektor-sektor industri dalam negara tersebut. Kekuatan untuk dapat bersaing

menghadapi tantangan tersebut dapat dimiliki dengan adanya kondisi perekonomian

yang sehat. Kondisi persaingan tersebut mengharuskan tiap negara mampu

membenahi kondisi perekonomian negaranya untuk memiliki kekuatan bersaing.

Kekuatan suatu negara membutuhkan kestabilan perekonomian agar semua sektor

dalam negara tersebut siap untuk bersaing secara global.

Salah satu sektor industri yang memiliki pengaruh yang cukup kuat pada persaingan

global tersebut adalah industri perbankan. Mengingat bahwa peranan bank sebagai

financial intermediary dapat memberikan pengaruh pada perekonomian suatu

negara. Bank perlu melakukan peningkatan dan perbaikan kualitas kinerja

keuangannya secara terus menerus untuk dapat mempertahankan peran pentingnya

sebagai perantara keuangan (Azzahroh, dkk, 2016).

Keberadaan bank yang sehat, baik secara individu maupun keseluruhan sebagai

suatu sistem merupakan prasyarat bagi perekonomian yang sehat. Jumlah bank

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

2

dalam kondisi bermasalah yang terhitung banyak akan memberikan dampak buruk

bagi perekonomian negaranya. Menciptakan bank yang sehat dapat dilakukan

dengan adanya pengaturan dan pengawasan bank yang efektif.

Kondisi perekonomian suatu negara dapat dilihat melalui data pendapatan nasional.

Berikut ini adalah data pendapatan nasional dari Indonesia, Malaysia, dan

Singapura, yaitu :

TABEL 1.1 PENDAPATAN NASIONAL PERIODE 20122015

No. Negara 2012

(%)

2013

(%)

2014

(%)

2015

(%)

Mean

(%)

1 Indonesia 4,600 3,607 4,297 3,485 3,997

2 Malaysia 0,866 3,304 4,098 5,105 3,343

3 Singapura -1,373 0,985 -0,077 1,901 0,359

Sumber : data.worldbank.org (data diolah)

Data tersebut tidak digunakan untuk memberikan informasi mengenai tingkat

kemakmuran masyarakat di suatu negara. Informasi tersebut tidak dapat diperoleh

karena adanya perbedaan yang cukup tinggi mengenai jumlah pertumbuhan

penduduk disetiap negara. Melalui data diatas, maka diperoleh gambaran mengenai

kondisi perekonomian disetiap negara. Rata-rata pendapatan nasional menunjukkan

bahwa Indonesia memiliki nilai tertinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa

perekonomian Indonesia lebih baik daripada Malaysia dan Singapura.

Perhitungan pendapatan nasional dari suatu negara dapat dilakukan dengan

menggunakan pendekatan pengeluaran dengan rumus sebagai berikut :

𝐘 = 𝐂 + 𝐈 + 𝐆 + (𝐗 −𝐌)

Keterangan : Y = Pendapatan Nasional

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

3

C = Konsumsi Rumah Tangga

I = Investasi Perusahaan

G = Belanja Pemerintah

X = Nilai Ekspor

M = Nilai Impor

Rumus tersebut menunjukkan bahwa besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh

adanya pengeluaran untuk konsumsi dan investasi, baik yang dilakukan oleh rumah

tangga maupun pemerintah. Biasanya peningkatan pada pendapatan nasional akan

diikuti dengan peningkatan pendapatan pribadi atau individu. Peningkatan pada

pendapatan individu tersebut akan menambahkan peluang untuk melakukan

konsumsi. Begitu juga dengan kenaikan jumlah tabungan tiap individu.

Pada era modern saat ini, kemajuan teknologi telah memberikan berbagai

kemudahan bagi setiap individu dalam melakukan berbagai aktivitas. Pemanfaatan

teknologi yang sering ditemukan adalah kegiatan perdagangan dengan basis

internet. Kegiatan tersebut juga melibatkan bank untuk melancarkan berbagai

transaksi yang terjadi. Pentingnya peranan bank sebagai perantara keuangan ini juga

yang membantu memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi. Berbagai

kemudahan seperti itu juga yang dapat meningkatkan minat masyarakat untuk

melakukan konsumsi.

Selain meningkatkan konsumsi, kenaikan pendapatan pribadi (individu) juga dapat

menaikkan peluang seseorang untuk menabung. Mengingat kembali bahwa aktivitas

utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan,

deposito, dan giro. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat terhadap bank

akan memungkinkan bank untuk memperoleh tambahan aset yang akan digunakan

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

4

untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Salah satu hal yang menjadi

pertimbangan masyarakat untuk memberikan kepercayaan pada bank adalah

penilaian masyarakat itu sendiri mengenai kinerja bank.

Jumlah aset bank yang didalamnya dapat berupa tabungan, deposito, dan giro

menggambarkan keberhasilan bank dalam menghimpun dana dari masyarakat.

Penghimpunan dana tersebut dapat dilakukan atas dasar kepercayaan masyarakat itu

sendiri. Tingginya kepercayaan masyarakat juga menunjukkan bahwa kinerja bank

dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya sudah dinilai baik, sehingga

masyarakat tidak segan untuk menginvestasikan atau menyimpan dananya dalam

bank. Jumlah aset yang dimiliki bank juga membuat kondisi keuangan bank menjadi

likuid ketika akan memberikan pinjaman kepada nasabahnya. Kondisi likuid

tersebut yang membuat masyarakat menjadi merasa mudah untuk meminjam.

Berikut ini merupakan Tabel yang menunjukkan daftar bank terbesar di Asia

Tenggara jika dilihat dari segi total aset. Tabel berikut menampilkan bank yang

berasal dari Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yaitu :

TABEL 1.2 DAFTAR BANK TERBESAR DILIHAT DARI TOTAL ASET

Ranking Bank Negara Total Aset

(US$ miliar)

(1) (2) (3) (4)

1 DBS Bank Singapura 322,8

2 OCBC Bank Singapura 275,1

3 United Overseas Bank Singapura 222,8

4 Maybank Malaysia 165,0

5 CIMB Malaysia 107,7

6 Public Berhad Bank Malaysia 95,4

7 Bank Mandiri Indonesia 66,0

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

5

LANJUTAN TABEL 1.2

(1) (2) (3) (4)

8 Bank Rakyat Indonesia Indonesia 63,7

9 RHB Bank Malaysia 53,7

10 Bank Negara Indonesia Indonesia 38,4

Sumber : Wikipedia (data diolah)

Tabel diatas menunjukkan bahwa jika dilihat dari total aset, perbankan Singapura

menduduki posisi teratas dibandingkan dengan perbankan Indonesia dan Malaysia.

Informasi tersebut menunjukkan bahwa dalam hal penghimpunan dana dari

masyarakat, Singapura lebih baik dari negara lainnya, sehingga perbankan

Singapura memiliki total aset yang lebih banyak. Hal ini juga menunjukkan seberapa

besar tingkat kepercayaan masyarakat Singapura terhadap perbankan di negaranya.

Mengingat bahwa peran perbankan dalam menjalankan aktivitas operasionalnya

memiliki pengaruh terhadap perekonomian di suatu negara. Semakin baik kondisi

perekonomian di suatu negara, maka akan semakin besar pula pengaruh nya

terhadap MEA. Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan suatu kerjasama

yang terjadi antar negara di kawasan Asia Tenggara. Tujuan utama dari MEA itu

sendiri adalah pemerataan perekonomian bagi seluruh masyarakat Asia Tenggara.

Penelitian ini bertujuan membandingkan tiga dari sepuluh negara anggota ASEAN,

yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Penulis bermaksud untuk

membandingkan kinerja perbankan Indonesia dengan negara tetangga atau negara

yang dekat dengan Indonesia. Berdasarkan penelitian terdahulu, sudah banyak

ditemukan peneliti yang menjadikan Filipina dan Thailand sebagai obyek penelitian.

Jadi, penulis memilih negara yang lain sebagai obyek penelitian.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

6

Menurut Wahyuni dan Sukirno (2016), perbankan Indonesia masih dinilai kurang

mampu untuk bersaing secara global dengan baik. Melalui analisis terhadap kinerja

keuangan bank ini, maka akan diperoleh gambaran mengenai kekuatan dan

kelemahan bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penilaian kinerja

bank yang juga menunjukkan tingkat kesehatan bank bertujuan untuk mengetahui

seberapa baik bank dalam melayani nasabahnya.

Kesehatan bank harus selalu dipelihara untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Salah satu cara pemeliharaan kesehatan bank dapat dilakukan dengan tetap menjaga

likuiditas bank. Tujuannya agar bank dapat memenuhi kewajiban dan menjaga

kinerjanya untuk dapat memperoleh kepercayaan masyarakat (Lasta, dkk, 2014).

Metode penilaian kinerja bank sebelumnya dikenal dengan metode CAMEL yaitu

Capital, Asset Quality, Management, Earning, dan Liquidity. Metode penilaian

tersebut sudah mencakup rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas.

Berdasarkan pengalaman krisis global yang pernah dialami Indonesia, maka metode

penilaian terhadap kinerja bank perlu disempurnakan. Penyempurnaan tersebut

adalah dengan diberlakukannya penerapan manajemen risiko dan Good Corporate

Governance (GCG). Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi

permasalahan secara lebih dini , serta melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai

dan lebih cepat.

Metode hasil penyempurnaan tersebut dikenal sebagai metode RGEC, yaitu Risk

profile, Good Corporate Governance, Earning, dan Capital. Pada dasarnya metode

RGEC ini memiliki penilaian yang sama dengan metode CAMEL, yaitu penilaian

pada rasio profitabilitas, rasio solvabilitas, dan rasio likuiditas. Perbedaan yang

cukup jelas terlihat dari kedua metode tersebut adalah dengan adanya indikator ‘G’

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

7

yang menilai kualitas manajemen bank terhadap pelaksanaan prinsip GCG.

Selain itu, pada penilaian rasio permodalan (capital) harus disertai perhitungan

risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional. Tidak hanya di Indonesia,

perbankan Malaysia dan Singapura pun diharuskan menghitung rasio permodalan

dengan memperhatikan ketiga risiko tersebut. Artinya, kecukupan modal bank

dikaitkan dengan risk profile.

Hasil penelitian dari Purnamawati (2014) mengatakan bahwa terdapat perbedaan

signifikan yang ditemukan pada rasio ROE, ROA, dan LDR antara perbankan

Indonesia dan Malaysia. Perbedaan rasio ROA tersebut menunjukkan bahwa

perbankan Indonesia yang lebih baik. Berbeda dengan hasil penelitian tersebut,

Lestary (2010) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada rasio

CAR dan LDR antara perbankan Indonesia dan Malaysia.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengajukan

penelitian yang berjudul “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada Periode 20122016 Berdasarkan

Metode Risk Profile, Earning, Capital”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat mengambil perumusan

masalah sebagai berikut :

Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan antara perbankan Indonesia,

Malaysia, dan Singapura ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

8

untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara perbankan Indonesia,

Malaysia, dan Singapura.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi beberapa pihak, yaitu :

1. Bagi Akademisi

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk

melakukan penelitian berikutnya dan dapat menambah ilmu pengetahuan.

2. Bagi Masyarakat (Investor)

Informasi dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan bagi masyarakat sebagai investor untuk memilih bank sebagai

tempat untuk berinvestasi atau sebagai tempat untuk melakukan pinjaman.

3. Bagi Perbankan

Informasi dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai indikator untuk bisa

mempertahankan atau memperbaiki kinerja yang dilakukan.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Tinjauan Pustaka

1. Financial Intermediation

Bank sebagai financial intermediary melakukan aktivitas yang mempertemukan

kebutuhan dua nasabah yang berbeda. Bank mempertemukan pihak yang kelebihan

dana (surplus unit) dengan pihak yang kekurangan dana (deficit unit). Pendanaan

dari bank yang relatif lebih murah dan cepat menjadi keunggulan bagi jenis bank

komersil. Menurut Arifin (2007), keunggulan yang dimiliki bank disebabkan oleh

adanya staff profesional yang benar-benar memahami tentang analisis kredit.

Semakin tinggi nilai intermediasi perbankan menunjukkan bahwa semakin baik pula

kondisi perbankan tersebut.

Peranan bank sebagai lembaga perantara keuangan menjadi sangat penting bagi

pihak yang kekurangan dana, baik secara individu maupun perusahaan. Keputusan

bank dalam memberikan pinjaman mengartikan bahwa bank sudah menjamin jika

kebutuhan yang didanai tersebut memiliki prospek yang baik dan jelas. Keputusan

tersebut ada dengan disertai kepercayaan dari kedua pihak. Kesalahan bank dalam

mengalokasikan dana akan berakibat pada penurunan kepercayaan masyarakat.

2. Bank

Berdasarkan Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, bank adalah suatu

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan

menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit atau lainnya dalam rangka

meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Ismail, 2010). Definisi tersebut

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

10

menunjukkan bahwa menghimpun dana (funding) merupakan aktivitas utama bank.

Jenis simpanan yang tersedia untuk nasabah yaitu tabungan, deposito, dan giro.

Bank memberikan penawaran balas jasa yang dapat berupa bunga, bagi hasil, atau

hadiah. Tujuannya untuk dapat meningkatkan minat dan kepercayaan nasabah

terhadap bank. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat, maka akan semakin

banyak pula dana yang ditanamkan dalam bank. Dana tersebut yang nantinya akan

diputarkan kembali pada masyarakat dalam bentuk pinjaman. Aktivitas penyaluran

dana ini lebih dikenal dengan istilah lending (Kasmir, 2014).

Umumnya, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dan menyalurkan dana

pada masyarakat. Berikut ini adalah fungsi bank secara lebih spesifik, yaitu :

a. Agent of trust

Bank sebagai lembaga perantara keuangan melakukan aktivitas operasionalnya

dengan berdasarkan kepercayaan (trust) dari masyarakat. Kepercayaan tersebut

menjadikan masyarakat tidak segan untuk menyimpan atau melakukan

pendanaan melalui bank.

b. Agent of development

Bank berfungsi sebagai lembaga yang mengelola dana untuk pembangunan

ekonomi. Segala jenis kegiatan yang dilakukan bank memungkinkan

masyarakat untuk melakukan kegiatan konsumsi dan investasi barang atau jasa.

Tentu saja kegiatan tersebut tidak terlepas dari penggunaan uang. Diketahui

bahwa kegiatan konsumsi dan investasi tersebut masih termasuk dalam kegiatan

pembangunan perekonomian.

c. Agent of service

Selain melakukan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

11

memberikan beberapa penawaran jasa lainnya pada masyarakat. Jasa tersebut

dapat berupa pengiriman uang (transfer), penyelesaian tagihan, atau lainnya.

Menurut Ismail (2010), terdapat beberapa jenis bank yang dapat dilihat dari berbagai

segi. Jenis bank yang ditinjau dari segi fungsinya terbagi menjadi bank sentral, bank

umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Pertama, bank sentral adalah bank yang

diberikan tanggung jawab untuk menjaga kestabilan nilai rupiah serta mengatur

sekaligus mengawasi kegiatan semua lembaga keuangan. Hanya ada satu bank

dalam suatu negara yang memegang tanggung jawab tersebut. Bank sentral di

Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), di Malaysia nama bank sentralnya adalah

Bank Negara Malaysia, dan bank sentral untuk Singapura adalah Monetary

Authority of Singapore (MAS).

Tugas bank sentral untuk bisa mencapai tujuannya dalam menjaga kestabilan nilai

rupiah antara lain dengan menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. Selain

itu, bank sentral tidak hanya mengatur dan mengawasi kegiatan operasional bank

lainnya, tapi juga mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

Kedua, bank umum merupakan semua bank yang melakukan kegiatan utamanya

dalam menghimpun dana, menyalurkan dana, serta melakukan jasa pelayanan dalam

lalu lintas pembayaran. Bank yang tidak memberikan jasa pelayanan dalam lalu

lintas pembayaran disebut sebagai Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Bank seperti ini

merupakan jenis bank ketiga jika dilihat dari segi fungsinya. Fungsi BPR hanya

sebatas menghimpun dana dan menyalurkan dana tersebut pada masyarakat.

Jenis bank juga dapat dilihat dari segi kepemilikan bank, artinya jenis bank yang

dilihat dari sumber modal bank tersebut. Terdapat empat bank yang dapat

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

12

dibedakan, yaitu bank milik negara, bank milik pemerintah daerah, bank milik

swasta, dan bank koperasi. Selain itu, bank dapat dibedakan dari segi statusnya atau

area transaksi yang dapat dijangkau oleh bank. Pertama, bank devisa yang dapat

melakukan kegiatan transaksi dalam negeri maupun luar negeri. Bank devisa

melakukan berbagai jenis transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing

secara keseluruhan.

Kedua, bank non-devisa yaitu bank yang belum mendapatkan izin untuk melakukan

transaksi yang berhubungan dengan mata uang asing. Transaksi yang dapat

dilakukan hanya sebatas dalam negeri saja. Bank non-devisa dapat berubah menjadi

bank devisa jika berhasil memperoleh keuntungan selama dua tahun terakhir secara

berturut-turut.

Penggolongan jenis bank yang terakhir adalah jenis bank yang ditinjau dari segi

penetapan harga, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Konvensional dapat

didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mengikuti hal-hal yang sudah menjadi

kesepakatan atau disepakati secara umum. Definisi yang lebih singkat dari

konvensional menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “berdasarkan

konvensi (kesepakatan) umum”, misalnya seperti adat atau kebiasaan. Kaitannya

dengan perbankan adalah bank yang melakukan kegiatan transaksinya dengan

berdasarkan prinsip konvensional atau sesuai dengan ketentuan yang disepakati.

Kegiatan operasional bank yang menggunakan prinsip konvensional adalah dengan

diterapkannya sistem bunga yang dianggap sebagai harga. Begitu juga dengan jasa

lainnya yang diberikan oleh bank. Pihak bank akan menetapkan biaya administrasi

dengan nominal tertentu. Sistem penetapan biaya seperti ini dikenal dengan istilah

fee based.

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

13

Bagi bank konvensional, yang menjadi sumber utama keuntungan dari bisnisnya

adalah berasal dari selisih bunga simpanan dengan bunga pinjaman (kredit) yang

diberlakukan untuk nasabah. Keuntungan tersebut dikenal dengan istilah spread

based. Kerugian yang dialami bank diakibatkan oleh jumlah bunga simpanan yang

lebih besar dibandingkan dengan jumlah bunga kredit (negative spread).

Berbeda dengan bank konvensional, bank syariah merupakan jenis bank yang

menjalankan kegiatan operasionalnya berdasarkan prinsip syariah, yaitu ketentuan

yang sesuai dengan syariah Islam. Pondasi dari pelaksanaan kegiatan operasional

bank syariah merupakan hubungan transaksi yang efisien, keadilan, dan

kebersamaan.

3. Kinerja Keuangan Perbankan

Kinerja keuangan merupakan gambaran hasil ekonomi yang diraih perusahaan

dalam periode tertentu melalui aktivitas yang dilakukan untuk memeproleh laba

secara efektif dan efisien. Gambaran tersebut dapat diukur perkembangannya

dengan melakukan analisis pada data keuangan dalam laporan keuangan.

Melalui definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan merupakan

gambaran mengenai pencapaian prestasi perusahaan dalam suatu periode. Kinerja

keuangan juga mencerminkan kondisi kesehatan dari perusahaan tersebut. Semakin

tinggi tingkat kesehatan bank, maka akan semakin baik pula kinerja dari bank

tersebut (Azzahroh, dkk, 2016).

4. RGEC

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011, penilaian

kesehatan bank umum dilakukan dengan pendekatan yang didasarkan pada risiko

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

14

(Risk-Based Bank Rating). Penilaian tersebut akan berkaitan dengan manajemen

risiko dari bank tersebut. Pihak manajemen perlu melakukan penilaian dengan

memperhatikan prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaannya, yaitu :

a. Berorientasi pada risiko

Penilaian kesehatan bank dilakukan berdasarkan berbagai kemungkinan risiko

yang akan dihadapi bank. Begitu juga dengan dampak yang akan ditimbulkan

akibat risiko tersebut. Langkah awal yang perlu dilakukan adalah

mengidentifikasi faktor-faktor yang diduga dapat menimbulkan risiko atau

memberikan pengaruh pada kinerja perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat

membantu perusahaan mengetahui permasalahan bank dengan lebih cepat.

b. Proporsionalitas

Penggunaan tiap indikator dalam penilaian kesehatan bank harus dilakukan

dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha yang dilakukan

oleh bank.

c. Materialitas dan Signifikansi

Pihak bank harus memperhatikan materialitas dan signifikansi untuk tiap

indikator penilaian kesehatan bank. Tujuannya agar dapat menyimpulkan hasil

penilaian dan menetapkan peringkat. Hasil tersebut didasarkan pada analisis

yang didukung oleh data dan informasi yang memadai mengenai risiko dan

kinerja keuangan bank.

d. Komprehensif dan Terstruktur

Proses penilaian harus dilakukan secara menyeluruh dan sistematis, serta fokus

pada permasalahan utama bank. Selain itu, analisis kesehatan bank juga

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

15

dilakukan dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko dan antar

indikator penilaian tingkat kesehatan bank.

Metode RGEC terdiri dari empat indikator penilaian, yaitu :

a. Risk Profile (Profil Risiko)

Terdapat delapan jenis risiko yang perlu dinilai, yaitu :

Risiko Kredit (Credit Risk)

Risiko ini diakibatkan oleh kegagalan debitur dalam memenuhi kewajiban

terhadap bank. Risiko ini merupakan risiko yang memberikan pengaruh

terbesar bagi bank. Pengaruh tersebut dapat menjadi penyebab utama

kegagalan bank. Risiko kredit memiliki peranan yang penting untuk

kestabilan keuangan bank. Artinya, risiko mengenai penyediaan dana dan

penyaluran dana sepenuhnya adalah kewajiban dari bank (Yessi, dkk, 2015).

Risiko Pasar (Market Risk)

Risiko pasar adalah risiko kerugian yang terjadi akibat perubahan kondisi

pasar, misalnya perubahan harga saham. Risiko pasar terdiri dari risiko suku

bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas.

Risiko Likuiditas (Liquidity Risk)

Risiko likuiditas terjadi akibat ketidakmampuan bank dalam memenuhi

kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Artinya, bank tidak dapat memenuhi

kewajibannya pada saat terjadi penagihan.

Risiko Operasional (Operational Risk)

Risiko operasional adalah risiko yang terjadi akibat adanya kesalahan dari

pihak internal. Selain itu, kejadian yang berasal dari pihak eksternal juga

dapat memberikan pengaruh bagi kegiatan operasional bank.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

16

Risiko Hukum (Legal Risk)

Risiko hukum adalah risiko yang bisa muncul akibat tidak adanya peraturan

undang-undang yang dijadikan sebagai dasar. Akibatnya terjadi kelemahan

perikatan, misalnya seperti tidak dipenuhinya syarat sah kontrak atau agunan

yang tidak memadai (kualitas agunan yang kurang baik).

Risiko Stratejik (Strategic Risk)

Risiko stratejik adalah risiko yang berasal dari pengambilan keputusan serta

pelaksanaan keputusan stratejik yang tidak tepat. Kegagalan bank dalam

mengelola risiko stratejik ini juga dapat memberikan dampak yang

signifikan terhadap perubahan profil risiko lainnya. Sebagai contoh, bank

yang menerapkan strategi pertumbuhan dana pihak ketiga dengan cara

pemberian suku bunga yang tinggi akan berdampak pada perubahan risiko

likuiditas ataupun risiko suku bunga.

Risiko Kepatuhan (Compliance Risk)

Risiko kepatuhan adalah jenis risiko yang diakibatkan oleh ketidakpatuhan

bank terhadap peraturan yang masih berlaku. Ketidakpatuhan tersebut dapat

terjadi akibat kurangnya kesadaran hukum terhadap ketentuan yang masih

berlaku secara umum.

Risiko Reputasi (Reputation Risk)

Risiko reputasi adalah risiko yang diakibatkan oleh terjadinya penurunan

tingkat kepercayaan pihak stakeholder terhadap bank. Penurunan tersebut

dapat terjadi akibat timbulnya persepsi negatif stakeholder terhadap bank.

Poin penilaian risiko yang kedua adalah penilaian terhadap kualitas penerapan

manajemen risiko. Penilaian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas

penerapan manajemen risiko bank sesuai prinsip yang berlaku.

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

17

Penilaian kualitas manajemen risiko dilakukan pada empat aspek, yaitu :

Tata kelola risiko

Kerangka manajemen risiko

Proses manajemen risiko, kecukupan sumber daya manusia (SDM), dan

kecukupan sistem informasi manajemen (SIM)

Kecukupan sistem pengendalian

b. Good Corporate Governance (GCG)

Penilaian indikator GCG merupakan penilaian terhadap manajemen bank atas

pelaksanaan prinsip GCG yang telah ditetapkan. Prinsip tersebut antara lain :

Transparasi (transparancy), yaitu keterbukaan bank dalam memberikan

informasi yang relevan dan dalam proses pengambilan keputusan.

Akuntabilitas (accountability), yaitu kejelasan mengenai fungsi dan

pelaksanaan tanggung jawab organisasi bank.

Pertanggungjawaban (reponsibility), yaitu kesesuaian pengelolaan bank

dengan peraturan yang berlaku, disertai dengan pelaksanaan prinsip

pengelolaan bank yang sehat.

Independensi (independency), yaitu pengelolaan bank yang dilakukan tanpa

adanya pengaruh atau tekanan dari pihak manapun.

Kewajaran (fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak

stakeholders yang timbul atas perjanjian dan peraturan yang berlaku.

c. Earning (Rentabilitas)

Menurut Kasmir (2010), earning (rentabilitas) merupakan indikator penilaian

untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.

Indikator ini juga memberikan informasi mengenai ukuran tingkat efektivitas

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

18

manajemen perusahaan. Informasi tersebut ditunjukkan oleh laba yang telah

dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah bahwa

penggunaan indikator penilaian earning menunjukkan efisiensi perusahaan.

Penilaian pada indikator earning dapat ditinjau pada empat rasio berikut :

Return on Asset (ROA)

Menurut Fahmi (2014), rasio ROA melihat sejauh mana investasi yang telah

ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan

yang diharapkan. Investasi tersebut sebenarnya sama dengan jumlah aset

perusahaan yang ditanamkan.

Return on Equity (ROE)

Rasio ROE menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber

daya yang dimiliki untuk bisa memberikan laba ekuitas. Rasio ini

menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio

ROE, maka posisi pemilik perusahaan semakin kuat (Kasmir, 2010).

Net Interest Margin (NIM)

Rasio NIM atau margin bunga bersih adalah rasio perbandingan antara

pendapatan bunga bersih (net interest income) dengan nilai aset produktif.

Aset produktif adalah aset yang dikelola untuk dapat menghasilkan bunga.

Peningkatan yang terjadi pada rasio ini menandakan perusahaan telah

produktif dalam mengelola aset produktifnya untuk dapat menghasilkan

keuntungan. Peningkatan itu juga menunjukkan bahwa kemungkinan bagi

perusahaan tersebut dalam kondisi bermasalah menjadi kecil (Savitri, 2011).

Cost of Income (BOPO)

Rasio BOPO adalah rasio perbandingan antara beban operasional dengan

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

19

pendapatan operasional. Rasio ini digunakan untuk mengetahui tingkat

efisiensi biaya yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

d. Capital (Modal)

Menurut Harmono (2009), penilaian terhadap indikator capital ditujukan untuk

mengetahui kemampuan bank dalam menyerap kerugian-kerugian yang tidak

dapat dihindari. Indikator ini merupakan alat pengukur besar kecilnya kekayaan

bank, sehingga memungkinkan manajemen untuk bekerja dengan efisien sesuai

dengan yang dikehendaki pemilik modal.

5. Laporan Keuangan Bank

Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi

keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran

kinerja keuangan dari perusahaan tersebut. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat

jika melalui informasi tersebut dapat memprediksi hal-hal yang akan terjadi di masa

mendatang. Menurut Fahmi (2014), semakin baik kualitas laporan keuangan yang

disajikan, maka akan semakin meyakinkan pihak eksternal yang berkepentingan.

Standar kualitatif laporan keuangan menurut Harmono (2009) adalah dapat

dipahami, relevan, keandalan, netral, lengkap, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan

dapat diuji kebenarannya.

Berdasarkan peraturan bank sentral, setiap bank wajib menyampaikan laporan

keuangannya kepada bank sentral. Laporan yang perlu disampaikan tersebut terdiri

dari dua macam laporan, yaitu :

a. Laporan inti yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi.

b. Laporan pelengkap yang terdiri dari :

Laporan komitmen dan kontijensi

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

20

Laporan kewajiban penyediaan modal minimum

Laporan transaksi valuta asing dan derivatif

Laporan kualitas aktiva produktif dan derivatif

Perhitungan rasio keuangan

Pengurus bank dan pemilik bank

Untuk mengenali kegiatan dari sebuah bank, langkah awal yang dapat dilakukan

adalah dengan mempelajari neraca dari bank yang bersangkutan. Menurut Darmawi

(2011), neraca menggambarkan ikhtisar dari posisi keuangan bank pada tanggal

pembuatan neraca tersebut. Penyajiannya dibagi kedalam berbagai pos. Urutan pos

dalam neraca juga sudah ditentukan oleh bank sentral.

6. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dijadikan penulis sebagai acuan dalam melakukan penelitian

ini. Informasi yang terdapat dalam penelitian-penelitian terdahulu dapat

memperkaya teori bagi penulis, sehingga dapat dijadikan sebagai referensi dalam

mengkaji penelitian. Daftar penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian

yang dilakukan penulis disajikan dalam Tabel 2.1 sebagai berikut :

TABEL 2.1 RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU

No. Nama

Peneliti Judul Penelitian

Variabel

Penelitian Hasil Penelitian

(1) (2) (3) (4) (5)

1.

Azzahroh,

Mujahidah,

Raden Rustam

Hidayat, dan

Sri

Sulasmiyati

(2016)

Analisis Komparatif

Kinerja Keuangan

Bank Umum di

Indonesia dan

Malaysia (Studi pada

3 Bank Umum

Terbesar di Indonesia

dan Malaysia Tahun

20102014

ROA, ROE,

NIM, dan

DR

Terdapat perbedaan

yang signifikan pada

indikator profitabilitas

(ROA, ROE, dan NIM)

dan solvabilitas (DR).

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

21

LANJUTAN TABEL 2.1

(1) (2) (3) (4) (5)

2. Lestary, Debie

Rosilawaty

(2010)

Analisis Kinerja

Keuangan Bank

Umum di Indonesia

dan Malaysia (Studi

Komparatif Tahun

2007-2009)

CAR, NPL,

LDR, dan

NIM

Terdapat perbedaan

yang signifikan ditinjau

dari rasio NPL dan

NIM.

Tidak terdapat

perbedaan signifikan

ditinjau dari rasio CAR

dan LDR.

3. Levia, Ayukha

Asna dan Sri

Sulasmiyati

(2017)

Analisis Komparasi

Kinerja Perbankan

Terbesar di Indonesia

dan Malaysia Tahun

2011-2015

LDR, ROA,

ROE, NIM,

DR, dan

LOA

Terdapat perbedaan

yang signifikan pada

rasio LDR, ROA, ROE,

NIM, dan DR dari

perbankan Indonesia dan

Malaysia.

Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan pada rasio

LOA dari perbankan

Indonesia dan Malaysia.

4. Purnamawati,

I Gusti Ayu

(2014)

Analsisi Komparatif

Kinerja Keuangan

Perbankan ASEAN

Setelah Krisis Global

CAR, LDR,

ROA, dan

ROE

Terdapat perbedaan

yang signifikan dari

indikator ROA, ROE,

dan LDR. Pada rasio

CAR tidak ada

perbedaan signifikan.

5. Putri, Yunita

Ikasari Ratna

dan Yuniorita

Indah

Handayani

(2016)

Perbandingan

Kinerja Perbankan

Indonesia dan

Thailand. Apakah

Ada Perbedaan ?

NPL, IRR,

ROA, ROE,

NIM,

BOPO,

CAR, GCG,

dan LDR

Indikator GCG dan LDR

menunjukkan kinerja

perbankan Thailand

lebih baik daripada

Indonesia. Sedangkan

indikator lainnya

menunjukkan bahwa

Indonesia lebih baik.

6. Wahyuni,

Anggun dan

Sukirno

(2016)

Analisis

Perbandingan

Kinerja Keuangan

Perbankan ASEAN

(Studi pada Bank

Umum Indonesia

Thailand dan

Filipina) (2016)

NPL, LDR,

ROA, NIM,

dan CAR

Seluruh indikator rasio

keuangan perbankan

Indonesia adalah

signifikan berbeda

dengan kedua negara

lainnya, kecuali rasio

CAR.

Sumber : Jurnal Ilmiah

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

22

B. Rerangka Pemikiran

Penelitian ini bertujuan membandingkan kinerja perbankan yang ditinjau dari segi

risiko bank, segi kemampuan memperoleh laba, dan segi kecukupan modal (CAR).

Kinerja perbankan dari segi risiko diketahui melalui rasio NPL sebagai variabel dari

risiko kredit dan rasio LDR sebagai variabel dari risiko likuiditas. Kinerja perbankan

dari segi kemampuan laba dilihat dari aspek pengelolaan aset (ROA), penggunaan

modal (ROE), pendapatan bunga (NIM), dan efisiensi biaya (BOPO).

Jenis perbankan yang akan dinilai kinerjanya adalah perbankan konvensional

Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Kinerja dari ketiga perbankan tersebut dapat

diketahui setelah melakukan penilaian pada variabel NPL, LDR, ROA, ROE, NIM,

BOPO, dan CAR.

Informasi kinerja perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura tersebut

selanjutnya akan dibandingkan satu sama lain dengan melakukan uji banding

dengan variabel dummy. Pengujian tersebut ditujukan untuk mengetahui perbedaan

kinerja perbankan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura jika

ditinjau dari masing-masing variabel. Rerangka konseptual yang memberikan

gambaran mengenai konsep penelitian terdapat dalam Gambar 2.1 sebagai berikut :

GAMBAR 2.1 RERANGKA PEMIKIRAN

Perbankan

Malaysia

Kinerja Keuangan Bank

Konvensional

Perbankan

Singapura Perbankan

Indonesia

Uji Perbandingan dengan variabel dummy

Baik atau Buruk

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

23

C. Hipotesis

Penelitian ini menggunakan RGEC sebagai alat analisis untuk menilai kinerja

keuangan sektor perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Obyek penelitian

merupakan bank umum konvensional yang termasuk dalam jenis bank milik

pemerintah (BUMN). Setiap bank dari tiap negara memiliki karakteristik yang

berbeda. Perbedaan tersebut bisa terjadi akibat iklim usaha yang dipengaruhi oleh

negara tempat masing-masing bank beroperasi.

Indikator penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah indikator risk

profile, earning, dan capital. Hal tersebut dikarenakan penulis tidak memperoleh

kecukupan data mengenai indikator Good Corporate Governance (GCG) pada

perbankan Malaysia dan Singapura. Jadi, keterbatasan data tersebut yang menjadi

alasan bagi penulis melakukan penilaian hanya pada ketiga indikator tersebut.

Penilaian pada indikator risk profile dilakukan pada dua jenis risiko yang dapat

diukur secara kuantitatif, yaitu risiko kredit yang diproksikan dengan rasio NPL dan

risiko likuiditas yang diproksikan dengan rasio LDR. Menurut Angel dan Pusung

(2014), kondisi NPL yang tinggi akan memperbesar biaya, baik berupa biaya

pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya sehingga berpotensi terjadinya

kerugian bagi bank. Perbedaan pengelolaan risiko yang dilakukan bank dapat

memberi pengaruh pada risiko kredit maupun risiko likuiditas dari bank tersebut.

Rasio NPL dijadikan sebagai salah satu kunci untuk mengetahui indikasi masalah

yang berpengaruh negatif terhadap bank. Rasio NPL yang tinggi menunjukkan

bahwa kinerja bank dalam melakukan analisis kredit masih kurang baik. Semakin

tinggi rasio NPL, maka semakin buruk kualitas kredit dari bank tersebut. Menurut

Wahyuni dan Sukirno (2016), terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NPL

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

24

dari perbankan Indonesia, Thailand, dan Filipina. Perbedaan tersebut menunjukkan

bahwa Indonesia memiliki rata-rata NPL terendah.

Rasio LDR digunakan untuk mengukur aspek likuiditas. Nilai LDR bank

dipengaruhi oleh pemberian pinjaman dan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh

bank. Kedua hal tersebut bergantung pada kebijakan manajemen dalam mengatur

strategi penyaluran pinjaman dan penghimpunan dana pihak ketiga, sehingga

masyarakat tertarik untuk menempatkan dananya pada bank. Perbedaan kebijakan

tersebut yang bisa membuat kondisi likuiditas tiap bank memiliki perbedaan.

Nilai LDR yang terlalu tinggi menunjukkan bahwa bank tidak memiliki likuiditas

yang cukup memadai untuk memenuhi kewajibannya. Sebaliknya jika nilai LDR

terlalu rendah berarti bank masih kurang dalam hal penyaluran kredit. Menurut

Purnamawati (2014), terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio LDR antara

perbankan Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Hasil penelitian tersebut berbeda

dengan Lestary (2010) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan

pada rasio LDR antara perbankan Indonesia dan Malaysia.

Indikator earning adalah indikator yang digunakan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio pertama yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rasio ROA. Rasio tersebut menunjukkan kemampuan bank

dalam memperoleh laba ditinjau dari segi pengelolaan aset. Semakin tinggi nilai

rasio ROA menunjukkan bahwa semakin baik pula kemampuan bank dalam hal

pengelolaan aset untuk memperoleh laba.

Menurut Wahyuni dan Sukirno (2016), terdapat perbedaan yang signifikan pada

rasio ROA antara perbankan Indonesia, Thailand, dan Filipina. Hasil penelitian

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

25

tersebut didukung oleh Putri dan Yuniorita (2016) yang mengatakan bahwa ada

perbedaan yang signifikan pada rasio ROA antara perbankan Indonesia dan

Thailand. Azzahroh, dkk (2016) juga mengatakan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan antara perbankan Indonesia dan Malaysia dilihat dari rasio ROA.

Rasio profitabilitas (earning) kedua dalam penelitian ini adalah rasio ROE. Rasio

ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba ditinjau dari segi

efisiensi penggunaan modal. Semakin tinggi rasio ROE, maka posisi pemilik

perusahaan semakin kuat (Kasmir, 2010). Artinya, semakin tinggi nilai ROE, maka

kinerja bank dalam hal pengelolaan modalnya semakin baik.

Menurut Purnamawati (2014), terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio ROE

antara perbankan Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Hasil penelitian tersebut

didukung oleh Azzahroh, dkk (2016) yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan pada rasio ROE antara perbankan Indonesia dan Malaysia.

Rasio profitabilitas yang ketiga dalam penelitan ini adalah rasio NIM. Rasio ini

menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh pendapatan bunga bersih dari

pengelolaan aset produktifnya. Semakin tinggi rasio NIM, maka semakin baik juga

kualitas pengelolaan aset produktif yang dilakukan. NIM yang tinggi menunjukkan

adanya selisih yang cukup besar antara bunga kredit yang dibebankan pada nasabah

dengan bunga simpanan yang diterima nasabah. Menurut Lestary (2010) terdapat

perbedaan yang signifikan pada rasio NIM antara perbankan Indonesia dan

Malaysia. Hasil penelitian tersebut didukung oleh Azzahroh, dkk (2016).

Rasio profitabilitas yang terakhir dari penelitian ini adalah rasio BOPO. Rasio ini

menunjukkan seberapa efisien biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menjalani

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

26

kegiatan operasionalnya. Semakin kecil nilai rasio BOPO menunjukkan bahwa bank

sudah efisien dalam penggunaan biaya untuk kegiatan operasionalnya. Menurut

Putri dan Yuniorita (2016), terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio BOPO

antara perbankan Indonesia dan Thailand.

Rasio yang digunakan dalam penilaian indikator capital adalah Capital Adequacy

Ratio (CAR), yaitu rasio kecukupan modal yang digunakan untuk mengantisipasi

kemungkinan risiko yang akan dihadapi bank. Tingginya rasio CAR yang baik

adalah CAR yang disebabkan oleh kekuatan modal itu sendiri, bukan karena

rendahnya tingkatnya pemberian kredit pada nasabah. Semakin besar nilai rasio

CAR menggambarkan kemampuan bank yang semakin baik dalam hal menghadapi

kemungkinan risiko kerugian.

Menurut Lestary (2010), tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan

Indonesia dan Malaysia pada rasio CAR. Hasil penelitian tersebut didukung oleh

Purnamawati (2014) yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan pada rasio CAR antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan Thailand.

Berdasarkan uraian dan hasil penelitian mengenai tujuh variabel kinerja keuangan

tersebut, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

Ha :

Diduga terdapat perbedaan yang signifikan dari kinerja keuangan antara

perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian dan Sumber Data Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian komparatif yang bersifat membandingkan

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penulis bermaksud membandingkan

kinerja keuangan perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura pada periode

20122016. Artinya, jenis data dari penelitian ini adalah data panel, yaitu jenis data

gabungan dari data time series (antar waktu) dan data cross section (antar ruang).

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder, yaitu data

yang diperoleh secara tidak langsung, melainkan dengan melalui pihak perantara.

Data sekunder tersebut berupa data keuangan milik perbankan Indonesia yang

berasal dari situs Bursa Efek Indonesia (BEI). Data keuangan milik perbankan

Malaysia dan Singapura diperoleh dari masing-masing situs perbankan. Data yang

digunakan adalah berupa laporan keuangan tahunan (annual report) perbankan

konvensional periode 20122016.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Penelitian komparatif ini hanya melibatkan tujuh variabel bebas (independent

variable), yaitu variabel NPL dan LDR sebagai proksi dari indikator risk profile,

variabel ROA, ROE, NIM, dan BOPO sebagai proksi dari indikator earning, serta

variabel CAR sebagai proksi dari indikator capital. Berikut ini adalah penjelasan

mengenai masing-masing variabel operasional tersebut, yaitu :

1. Non Performing Loan (NPL)

Rasio Non Performing Loan (NPL) merupakan variabel dari risiko kredit yang

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

28

digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan bank dalam mengelola

kredit bermasalah. Rasio NPL yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja bank

dalam melakukan analisis kredit masih kurang baik. Semakin tinggi rasio NPL,

maka semakin buruk kualitas kredit dari bank tersebut. Menurut Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, rasio NPL dapat dihitung melalui

rumus berikut ini, yaitu :

NPL = Total Kredit Bermasalah

Total Kredit × 100%

2. Loan Deposit Ratio (LDR)

Rasio LDR merupakan variabel dari risiko likuiditas yang menunjukkan

kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk memenuhi segala kewajiban

bank ketika sudah jatuh tempo. Nilai LDR terlalu rendah menunjukkan bahwa

bank masih kurang baik dalam hal penyaluran kredit. Menurut Surat Edaran

Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, perhitungan rasio LDR dapat

dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini, yaitu :

LDR = Total Kredit

Dana Pihak Ketiga × 100%

3. Return on Asset (ROA)

Rasio ROA memberikan gambaran mengenai kemampuan bank dalam

menghasilkan laba dan mengukur tingkat efisiensi bank dalam hal pengelolaan

asetnya. Kinerja bank yang baik adalah ketika terjadi peningkatan pada rasio

ROA. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, rasio

ROA dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut, yaitu :

ROA = Laba Sebelum Pajak

Rata-Rata Total Aset × 100%

(1)

(2)

(3)

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

29

4. Return on Equity (ROE)

Kemampuan bank untuk memperoleh laba yang berasal dari penggunaan

modal dapat diketahui melalui rasio ROE. Rasio ini juga mengukur tingkat

efisiensi bank dalam penggunaan modal. Semakin tinggi nilai rasio ROE,

berarti semakin efisien pula penggunaan modal yang dilakukan bank. Menurut

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, perhitungan rasio

ROE dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini, yaitu :

ROE = Laba Setelah Pajak

Rata-Rata Total Ekuitas × 100%

5. Net Interest Margin (NIM)

Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

manajemen dalam mengendalikan biaya. Rasio ini juga digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aset produktifnya

untuk dapat menghasilkan pendapatan bunga bersih (Mandasari, 2015).

Semakin tinggi rasio NIM, maka semakin baik juga kualitas pengelolaan aset

produktif yang dilakukan.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, perhitungan

rasio NIM dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut ini, yaitu :

NIM = Pendapatan Bunga Bersih

Rata-Rata Aset Produktif × 100%

6. Cost of Income (BOPO)

Rasio BOPO adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efisien

biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank untuk melakukan kegiatan

operasionalnya. Semakin kecil nilai rasio BOPO, maka hal itu berarti bahwa

(4)

(5)

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

30

semakin kecil pula kemungkinan atau peluang bagi bank untuk masuk dalam

kondisi yang bermasalah. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor

13/30/DPNP/2011, perhitungan rasio BOPO dapat dilakukan dengan

menggunakan rumus berikut ini, yaitu :

BOPO = Total Biaya Operasional

Total Pendapatan Operasional × 100%

7. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Rasio kecukupan modal ini ditujukan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank guna menutupi kemungkinan terjadinya kegagalan dalam hal

pemberian kredit. Semakin besar nilai rasio CAR menggambarkan kemampuan

bank yang semakin baik dalam hal menghadapi kemungkinan berbagai risiko.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/30/DPNP/2011, perhitungan

rasio CAR dapat menggunakan rumus berikut ini, yaitu :

CAR = Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko × 100%

C. Pengukuran Variabel

TABEL 3.1 PENGUKURAN VARIABEL

Indikator

(1)

Variabel

(2)

Rumus

(3)

Skala

(4)

Risk Profile NPL = Total Kredit Bermasalah

Total Kredit × 100% Rasio

LDR = Total Kredit

Dana Pihak Ketiga × 100% Rasio

Earnings ROA = Laba Sebelum Pajak

Rata-Rata Total Aset × 100% Rasio

ROE = Laba Setelah Pajak

Rata-Rata Total Ekuitas × 100% Rasio

(6)

(7)

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

31

LANJUTAN TABEL 3.1

(1) (2) (3) (4)

Earnings NIM = Pendapatan Bunga Bersih

Rata-Rata Aset Produktif × 100% Rasio

BOPO = Total Biaya Operasional

Total Pendapatan Operasional × 100% Rasio

Capital CAR = Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko × 100% Rasio

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri

dari obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Menurut

Idriantoro dan Supomo (2014) populasi merupakan sekelompok orang, kejadian,

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh bank konvensional milik pemerintah Indonesia dan

bank lokal yang termasuk dalam jenis bank konvensional di Malaysia dan

Singapura. Berikut merupakan daftar populasi dalam penelitian ini, yaitu :

TABEL 3.2 DAFTAR BANK INDONESIA

No. Nama Bank

1 Bank Mandiri

2 Bank Negara Indonesia (BNI)

3 Bank Rakyat Indonesia (BRI)

4 Bank Tabungan Negara (BTN)

Sumber : Wikipedia

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

32

TABEL 3.3 DAFTAR BANK MALAYSIA

No. Nama Bank

1 Affin Bank Berhad

2 Alliance Bank Malaysia Berhad

3 AmBank (M) Berhad

4 CIMB Bank Berhad

5 Hong Leong Bank Berhad

6 Malayan Banking Berhad

7 Public Bank Berhad

8 RHB Bank Berhad

Sumber : Wikipedia

TABEL 3.4 DAFTAR BANK SINGAPURA

No. Nama Bank

1 Development Bank Of Singapore

(DBS Bank)

2 Oversear Chinese Banking Corporation

(OCBC Bank)

3 United Overseas Banking (UOB Bank)

4 Bank of Singapore (part of OCBC

Bank)

5 POSB Bank (part of DBS Bank)

6 Far Eastern Bank (part of UOB Bank)

Sumber : Wikipedia

Perolehan hasil penelitian akan lebih baik jika jumlah sampel yang dipilih dari tiap

negara adalah sama. Melalui daftar bank tersebut, diketahui jumlah sampel bank

dari Singapura adalah 3 bank. Hal ini dikarenakan 3 bank di Singapura sudah

melakukan merger dengan 3 bank lainnya. Jadi, sampel bank yang akan dipilih dari

Indonesia dan Malaysia adalah sebanyak 3 bank.

Pemilihan sampel dilakukan dengan metode Simple Random Sampling yang

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

33

dianggap sudah mewakili seluruh bank yang termasuk dalam populasi. Jumlah

sampel yang akan dipilih adalah sebanyak 3 bank dan pemilihan sampel dilakukan

melalui proses pengundian. Pengundian tersebut dilakukan dengan menggunakan

formula “=RAND()” yang terdapat pada program Microsoft Excel. Berikut ini

adalah daftar sampel bank yang sudah terpilih, yaitu :

TABEL 3.5 DAFTAR SAMPEL BANK

No. Negara Nama Bank

1 Indonesia Bank Negara Indonesia (BNI)

2 Indonesia Bank Tabungan Negara (BTN)

3 Indonesia Bank Mandiri

4 Malaysia Alliance Malaysia Bank

5 Malaysia CIMB Bank

6 Malaysia Malayan Banking

7 Singapura DBS Bank

8 Singapura OCBC Bank

9 Singapura UOB Bank

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Data dalam penelitian ini berasal dari studi pustaka dan dokumentasi. Studi pustaka

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan media

cetak atau berbagai sumber lainnya yang bersifat tertulis. Studi pustaka dapat

berasal dari jurnal, buku, artikel, ataupun skripsi yang berkaitan dengan penelitian.

Dokumentasi itu sendiri adalah pengumpulan data yang didokumentasikan oleh

perusahaan, misalnya laporan keuangan (annual report) dari perusahaan tersebut.

Data tersebut selanjutnya akan disebut sebagai data sekunder yang dapat diperoleh

dengan cara mengunduh dari situs resmi perusahaan yang bersangkutan ataupun

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

34

situs lainnya yang menyediakan informasi mengenai data dokumentasi tersebut.

F. Teknik Analisis Data Penelitian Alat bantu dalam melakukan pengujian data dari penelitian ini adalah menggunakan

bantuan program Microsoft Office Excel dan SPSS. Langkah-langkah yang

dilakukan dalam analisis data penelitian adalah sebagai berikut :

1. Perhitungan variabel NPL dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

2. Meregresikan variabel NPL yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

3. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel NPL

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika NPL perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika NPL perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = NPL

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara NPL perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara NPL perbankan Indonesia dan Singapura

4. Perhitungan variabel LDR dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

35

5. Meregresikan variabel LDR yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

6. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel LDR

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika LDR perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika LDR perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = LDR

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara LDR perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara LDR perbankan Indonesia dan Singapura

7. Perhitungan variabel ROA dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

8. Meregresikan variabel ROA yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

9. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel ROA

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika ROA perbankan Malaysia

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

36

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika ROA perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = ROA

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara ROA perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara ROA perbankan Indonesia dan Singapura

10. Perhitungan variabel ROE dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

11. Meregresikan variabel ROE yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

12. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel ROE

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika ROE perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika ROE perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = ROE

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

37

b1X1 = Nilai perbedaan antara ROE perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara ROE perbankan Indonesia dan Singapura

13. Perhitungan variabel NIM dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

14. Meregresikan variabel NIM yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

15. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel NIM

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika NIM perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika NIM perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = NIM

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara NIM perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara NIM perbankan Indonesia dan Singapura

16. Perhitungan variabel BOPO dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

17. Meregresikan variabel BOPO yang telah dihitung dengan cara matematika

rata-rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

38

18. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel BOPO

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika BOPO perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika BOPO perbankan Singapura

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = BOPO

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total negara1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara BOPO perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara BOPO perbankan Indonesia dan Singapura

19. Perhitungan variabel CAR dilakukan dengan menggunakan persamaan yang

tercantum dalam Tabel 3.1.

20. Meregresikan variabel CAR yang telah dihitung dengan cara matematika rata-

rata sederhana dengan menggunakan uji beda dummy (Ghozali, 2013).

21. Hasil uji beda dummy akan digunakan untuk membandingkan variabel CAR

bank pada periode 20122016 dari tiga negara secara statistik dengan

tambahan persamaan sebagai berikut :

X1 = 1 jika CAR perbankan Malaysia

X1 = 0 jika lainnya

X2 = 1 jika CAR perbankan Singapura

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

39

X2 = 0 jika lainnya

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan :

Y = CAR

a = Konstanta (Indonesia)

n = 2 (dari total variabel1)

b1X1 = Nilai perbedaan antara CAR perbankan Indonesia dan Malaysia

b2X2 = Nilai perbedaan antara CAR perbankan Indonesia dan Singapura

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Hasil pengujian dengan menggunakan variabel dummy yang ditujukan untuk

mengetahui perbedaan kinerja antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan

Singapura ini memberikan kesimpulan sebagai berikut, yaitu :

1. Hasil uji perbandingan pada rasio NPL menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia dan Malaysia (Ha

ditolak). Perbedaan yang signifikan ada diantara perbankan Indonesia dan

Singapura (Ha diterima). Jika ditinjau dari rasio LDR, dapat diketahui bahwa

tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia,

Malaysia, dan Singapura (Ha ditolak).

Pengujian pada indikator earning menunjukkan bahwa terdapat perbedaan

yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura jika

ditinjau dari rasio ROA, ROE, NIM, dan BOPO (Ha diterima). Sedangkan

pengujian perbandingan pada rasio CAR menunjukkan bahwa tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara perbankan Indonesia, Malaysia, dan

Singapura (Ha ditolak).

2. Selama periode 20122016, perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura

sudah menunjukkan kinerja yang baik. Kinerja yang baik tersebut dapat

memberikan gambaran mengenai kekuatan dan kelemahan dari suatu bank.

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

73

Berikut ini adalah rincian mengenai perbandingan kinerja antara perbankan

Indonesia, Malaysia, dan Singapura, yaitu :

Kinerja perbankan dalam hal kredit bermasalah yang baik dapat diketahui

dengan nilai rasio NPL yang rendah. Rasio NPL dari perbankan Indonesia,

Malaysia, dan Singapura memiliki nilai yang rendah. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa perbankan Singapura sudah lebih baik daripada

perbankan Indonesia dan Malaysia dengan nilai rata-rata rasio sebesar

1,10%. Artinya, kemampuan perbankan Singapura dalam melakukan

analisis kredit sudah tepat, sehingga mengurangi risiko terjadinya kredit

bermasalah.

Kondisi likuiditas dari perbankan Indonesia, Malaysia, dan Singapura sudah

menunjukkan kondisi yang baik. Rasio likuiditas yang dimiliki oleh

perbankan Singapura, yaitu sebesar 85,12% mengartikan bahwa likuiditas

dari perbankan Singapura sudah lebih baik daripada perbankan Indonesia

dan Malaysia. Nilai tersebut menunjukkan bahwa kondisi likuiditas

perbankan Singapura masih bisa dikatakan jauh dari kondisi yang tidak

likuid. Risiko kondisi tidak likuid lebih mengarah pada perbankan Indonesia

yang memiliki rasio LDR yang tinggi, terutama pada Bank BTN.

Kemampuan bank dalam memperoleh laba yang ditinjau dari rasio ROA

menunjukkan bahwa perbankan Indonesia sudah lebih baik daripada

perbankan Malaysia dan Singapura. Perbankan Indonesia memiliki rasio

ROA tertinggi yaitu sebesar 2,61%. Hal tersebut ditunjukkan dari rasio

ROA pada Bank Mandiri dan BNI yang cenderung mengalami peningkatan

pada periode 20122016. Tidak seperti perbankan Malaysia dan Singapura

yang justru menunjukkan penurunan ROA selama periode pengamatan.

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

74

Hasil uji perbandingan pada rasio ROE menunjukkan bahwa perbankan

Indonesia memiliki nilai rata-rata rasio tertinggi, yaitu sebesar 19,56%.

Tingginya rasio tersebut menandakan bahwa perbankan Indonesia sudah

lebih baik daripada perbankan Malaysia dan Singapura.

Penyaluran kredit yang tepat membuat perbankan Indonesia memperoleh

pendapatan bunga bersih (NIM) yang besar. Kinerja perbankan Indonesia

dalam hal ini sudah lebih baik daripada perbankan Malaysia dan Singapura.

Rasio NIM yang dimiliki oleh perbankan Indonesia sebesar 5,72%

merupakan rasio yang tertinggi.

Efisiensi biaya yang ditunjukkan melalui rasio BOPO menunjukkan bahwa

perbankan Singapura memiliki efisiensi biaya yang lebih baik, yaitu dengan

rasio BOPO sebesar 43,39%. Artinya, meskipun laba yang diperoleh tidak

lebih tinggi dari perbankan Indonesia dan Malaysia, tapi perbankan

Singapura berhasil mengeluarkan biaya dengan lebih efisien.

Hasil uji perbandingan mengenai kecukupan modal yang dimiliki bank

menunjukkan bahwa perbankan Indonesa memiliki rata-rata CAR yang

lebih tinggi, yaitu sebesar 17,27%. Artinya, perbankan Indonesia memiliki

kecukupan modal yang lebih baik daripada perbankan Malaysia dan

Singapura. Tingginya rasio CAR tersebut merupakan suatu hal yang baik

karena bukan disebabkan oleh rendahnya pemberian kredit.

Rincian mengenai perbandingan tersebut menunjukkan bahwa secara garis

besar perbankan Indonesia memiliki kinerja yang lebih baik dari perbankan

Malaysia maupun Singapura. Hal tersebut dapat dilihat pada rincian diatas

yang menyatakan bahwa perbankan Indonesia lebih baik jika ditinjau dari 4

variabel, yaitu ROA, ROE, NIM, dan CAR.

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

75

Perbankan Indonesia memang sudah lebih baik daripada perbankan Malaysia

dan Singapura, tapi masih dapat dikatakan bahwa kinerja perbankan Indonesia

belum bisa dinilai sangat baik. Hal tersebut dikarenakan dibalik kemampuan

perbankan dalam memperoleh laba dan menjaga kecukupan modalnya,

perbankan Indonesia masih perlu memperbaiki kemampuannya dalam hal

kredit bermasalah, efisiensi biaya, dan menjaga likuiditasnya. Jadi, dapat

disimpulkan bahwa peran perbankan Indonesia sebagai lembaga intermediasi

masih belum sepenuhnya baik.

B. Saran

1. Bagi masyarakat, terutama masyarakat yang bertindak sebagai investor,

informasi mengenai kinerja keuangan ini dapat membantu masyarakat

(investor) untuk kembali meyakinkan keputusannya berinvestasi pada bank.

Melalui informasi tersebut, disarankan bagi masyarakat (investor) untuk terus

mencari informasi mengenai perkembangan kinerja bank, sehingga dapat

meminimalkan kemungkinan terjadinya risiko kerugian bagi masyarakat.

2. Bagi perbankan, terutama perbankan Indonesia diharapkan untuk melakukan

analisis kredit dengan lebih baik lagi agar dapat mengurangi potensi terjadinya

kredit bermasalah. Analisis kredit yang tepat akan membantu pihak bank untuk

mengambil keputusan memberikan pinjaman pada nasabah yang tepat.

Keputusan yang tepat tersebut tentu saja akan memberikan peluang yang lebih

besar bagi bank untuk memperoleh laba. Selain itu, dengan analisis kredit yang

baik juga, bank akan mampu menjaga kondisi likuiditas bank itu sendiri. Jadi,

dengan melakukan perbaikan pada satu sisi, diharapkan dapat memberikan

perubahan yang positif pada sisi lainnya.

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

76

Penulis juga menyarankan bagi bank untuk dapat memperbaiki kemampuannya

dalam hal pengeluaran biaya secara efisien dan menjaga likuiditasnya.

Perbaikan kemampuan bank dalam kedua hal tersebut diharapkan dapat

memberikan pengaruh yang positif terhadap profitabilitas bank.

3. Bagi peneliti berikutnya diharapkan dapat menambah indikator penilaian lain

agar dapat memperoleh gambaran kinerja bank yang lebih baik lagi.

Diharapkan juga bagi peneliti berikutnya untuk bisa melakukan peninjauan

yang lebih jauh mengenai penyebab adanya perbedaan kinerja antar bank.

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

DAFTAR PUSTAKA

Angel, Christania Graciella dan Rudy Pusung. 2014. Analisis Perbandingan Kinerja

pada Bank Nasional dan Bank Asing dengan Menggunakan Analisis Rasio

Keuangan. Jurnal Accountability. Vol.3, No.1.

Adisaputra, Iksan. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Non

Performing Loan pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Skripsi.

Universitas Hasanudin Makasar.

Arifin, Zaenal. 2007. Teori Keuangan dan Pasar Modal. Edisi Kesatu. Yogyakarta.

Ekonisia Kampus FE UII.

Azzahroh, Mujahidah, Raden Rustam Hidayat, dan Sri Sulasmiyati. 2016. “Analisis

Komparatif Kinerja Keuangan Bank Umum di Indonesia dan Malaysia

(Studi pada 3 Bank Umum Terbesar di Indonesia dan Malaysia Tahun

2010-2014”. Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya Malang.

Vol.35, No.2.pp.2-3.

Bank Indonesia. Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Bank Umum (Diakses pada 11 November 2017).

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Edisi Kedua, Cetakan Kedua.

Jakarta. Ghalia Indonesia.

Darmawi, Herman. 2011. Manajemen Perbankan. Cetakan pertama. Jakarta. Bumi

Aksara.

Fahmi, Irham. 2014. Manajemen Keuangan Perusahaan dan Pasar Modal. Edisi

Pertama. Jakarta. Mitra Wacana Media.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi

7. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan

Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Edisi 1, Cetakan 1. Jakarta. Bumi Aksara.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen. Edisi 1. BPFE. Yogyakarta.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan : Dari Teori Menuju Aplikasi. Edisi 1, Cetakan

1. Jakarta. Kencana.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua, Cetakan 1. Jakarta.

Kencana.

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi, Cetakan 14.

Jakarta. Rajawali Pers.

Lasta, Heidy Arvida, Zainul Arifin, dan Nila Firdausi Nuzula. 2014. “Analisis

Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk

Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital) (Studi pada PT

Bank Rakyat Indonesia, Tbk Periode 2011-2013)”. Jurnal Administrasi

Bisnis. Universitas Brawijaya. Vol.13, No.2.

Lestary, Debi Rosilawaty. 2010. Analisis Kinerja Keuangan Bank Umum di

Indonesia dan Malaysia (Studi Komparatif Tahun 2007-2009). Skripsi.

Jurusan Ekonomi Pembangunan. Universitas Negeri Malang.

Levia, Ayukha Asna dan Sri Sulasmiyati. 2017. “Analisis Komparasi Kinerja

Perbankan Terbesar di Indonesia dan Malaysia (Studi pada Bank Umum di

Indonesia dan Malaysia Tahun 2011-2015”. Jurnal Administrasi Bisnis.

Universitas Brawijaya. Vol.51, No.2.

Mandasari, Jayanti. 2015. “Analisis Kinerja Keuangan dengan Pendekatan Metode

RGEC pada Bank BUMN Periode 2012-2013”. E-Journal Ilmu

Administrasi Bisnis. Universitas Mulawarman. Vol.3, No.2.

Paramartha, I Made dan Ni Putu Ayu Darmayanti. 2017. “Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank dengan Metode RGEC pada PT. Bank Mandiri (Persero),

Tbk”. E-Journal Manajemen Unud. Universitas Udayana. Vol.6, No.2.

Purnamawati, I Gusti Ayu. 2014. “Analisis Komparatif Kinerja Keuangan

Perbankan ASEAN Setelah Krisis Global”. Jurnal Keuangan dan

Perbankan. Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.18, No.2.

Putri, Yunita Ikasari Ratna dan Yuniorita Indah Handayani. 2016. “Perbandingan

Kinerja Perbankan Indonesia dan Thailand. Apakah Ada Perbedaan?”.

Dalam Prosiding Seminar Nasional. Gedung Pascasarjana FEB UNEJ.

pp.7-10.

Savitri, Dhian Andanarini Minar. 2011. “Pengaruh Non Performing Loan (NPL),

Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap

Perubahan Laba pada Bank Devisa dan Bank Non Devisa di Indonesia

Tahun 2006-2010”. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan. STIE

Totalwin Semarang. Vol.2, No.2.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta. Wahyuni, Anggun dan Sukirno. 2016. “Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan

Perbankan ASEAN (Studi pada Bank Umum Indonesia, Thailand, dan

Filipina)”. Jurnal Nominal. Jurusan Akuntansi. Universitas Negeri

Yogyakarta.Vol.5, No.2.

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN …digilib.unila.ac.id/32204/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · ABSTRAK ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN INDONESIA, MALAYSIA,

Yessi, Ni Putu Noviantini Permata, Sri Mangesti Rahayu, dan Maria Goretti Wi

Endang NP. 2015. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan

Menggunakan Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate

Governance, Earning, Capital) Studi pada PT Bank Sinar Harapan Bali

Periode 2010-2012”. Jurnal Administrasi Bisnis. Universitas Brawijaya

Malang. Vol.1, No.1.

www.bi.go.id (Diakses pada 17 Oktober 2017)

www.idx.co.id (Diakses pada 19 Oktober 2017)

id.wikipedia.org (Diakses pada 19 Oktober 2017)

data.worldbank.org (Diakses pada 25 November 2017)

www.maybank.com (Diakses pada 19 Oktober 2017)

www.alliancebank.com.my (Diakses pada 19 Oktober 2017)

www.cimbbank.com.my (Diakses pada 19 Oktober 2017)

www.dbs.com.sg (Diakses pada 19 Oktober 2017)

www.ocbc.com (Diakses pada 19 Oktober 2017)

www.uob.com.sg (Diakses pada 19 Oktober 2017)