2
1 Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box Girder Balanced Cantilever Dan Precast Box Girder Span by Span Dengan Metode Time Study (Studi Kasus: Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M) Ahmad Novan Sugiarto Program Studi Teknik Sipil-Institut Teknologi Bandung, [email protected] Pembangunan jalan layang akan memberikan dampak pada jaringan di sekitar lokasi proyek, yaitu berupa penurunan kinerja lalu lintas akibat kegiatan proyek. Oleh karena itu, diperlukan metode pelaksanaan konstruksi yang memberikan dampak penurunan kinerja lalu lintas minimal dan waktu konstruksi yang cepat. Metode Konstruksi Balanced Cantilever menjadi pilihan metode konstruksi pada konstruksi Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M karena memiliki efek gangguan minimal terhadap lingkungan sekitar dan waktu konstruksi yang cepat. Namun metode tersebut bukan satu-satunya pilihan metode konstruksi. Metode Konstruksi Span by Span juga menghasilkan efek gangguan minimal terhadap lingkungan. Apabila dilihat dari sisi jumlah pekerjaan, terdapat perbedaan pekerjaan yang cukup signifikan sehingga terjadi perbedaan waktu yang signifikan. Perbedaan waktu tersebut dapat dijadikan salah satu parameter pembanding dalam pemilihan metode konstruksi karena kualitas dan biaya banyak terpengaruh oleh waktu. Metode Konstruksi Span by Span diperkirakan mampu menjadi salah satu alternatif metode konstruksi karena memenuhi parameter mengenai waktu tersebut. Tidak digunakannya perancah dan penggunaan precast, membuat balanced cantilever dan span by span dapat memiliki gangguan yang minimal serta waktu konstruksi yang cepat. Namun apabila dibandingkan secara teliti, akan terdapat perbedaan waktu konstruksi antara kedua metode. Perbedaan waktu konstruksi tersebut dapat diamati, salah satunya dengan membandingkan produktivitas dari dua metode konstruksi untuk mendapatkan waktu konstruksi terpendek pada studi kasus proyek Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M dengan menggunakan Time Study Analysis. Produktivitas itu sendiri didefinisikan sebagai hubungan antara output yang berupa barang mapun jasa dengan input dalam sebuah proses produksi yang biasa dinyatakan dalam rasio atau perbandingan. Pemasangan segmen jalan layang pada pilar dilakukan seperti sebuah siklus produksi. Perbandingan atara jumlah siklus yang dapat dilakukan terhadap waktu tertentu inilah yang didefinisikan sebagai nilai produktivitas. Time study sebagai metode analisis yang dipakai, merupakan pengukuran kerja secara langsung yang diperkenalkan pertama kali oleh Frederick W Taylor. Pengukuran waktu ini sangat tepat jika dilakukan pada pekerjaan yang berulang- ulang (repetitive). Hasil yang diperoleh adalah waktu normal yang akan menjadi waktu baku jika ditambahkan dengan kelonggaran yang ada. Urutan pekerjaan yang dilakukan dalam time study analysis itu sendiri berupa pengamatan atau pengumpulan data, uji kecukupan dan keseragaman data, analisis performance rating dan waktu normal, dan analisis allowance atau kelonggaran dan waktu standar. Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data jenis-jenis pekerjaan dan waktu pekerjaan untuk masing-masing pekerjaan tersebut. Setiap pekerjaan dihitung waktu rata-ratanya. Waktu rata-rata tiap pekerjaan tersebut dikalikan dengan performance rating sehingga didapatkan waktu normal.

Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box ... · 1 Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box Girder Balanced Cantilever Dan Precast Box Girder Span

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box ... · 1 Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box Girder Balanced Cantilever Dan Precast Box Girder Span

1

Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box Girder

Balanced Cantilever Dan Precast Box Girder Span by Span Dengan Metode

Time Study (Studi Kasus: Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M)

Ahmad Novan Sugiarto

Program Studi Teknik Sipil-Institut Teknologi Bandung, [email protected]

Pembangunan jalan layang akan memberikan dampak pada jaringan di sekitar lokasi proyek,

yaitu berupa penurunan kinerja lalu lintas akibat kegiatan proyek. Oleh karena itu, diperlukan

metode pelaksanaan konstruksi yang memberikan dampak penurunan kinerja lalu lintas

minimal dan waktu konstruksi yang cepat. Metode Konstruksi Balanced Cantilever menjadi

pilihan metode konstruksi pada konstruksi Jalan Layang Non Tol Antasari-Blok M karena

memiliki efek gangguan minimal terhadap lingkungan sekitar dan waktu konstruksi yang

cepat. Namun metode tersebut bukan satu-satunya pilihan metode konstruksi. Metode

Konstruksi Span by Span juga menghasilkan efek gangguan minimal terhadap lingkungan.

Apabila dilihat dari sisi jumlah pekerjaan, terdapat perbedaan pekerjaan yang cukup

signifikan sehingga terjadi perbedaan waktu yang signifikan. Perbedaan waktu tersebut dapat

dijadikan salah satu parameter pembanding dalam pemilihan metode konstruksi karena

kualitas dan biaya banyak terpengaruh oleh waktu. Metode Konstruksi Span by Span

diperkirakan mampu menjadi salah satu alternatif metode konstruksi karena memenuhi

parameter mengenai waktu tersebut.

Tidak digunakannya perancah dan

penggunaan precast, membuat balanced

cantilever dan span by span dapat memiliki

gangguan yang minimal serta waktu

konstruksi yang cepat. Namun apabila

dibandingkan secara teliti, akan terdapat

perbedaan waktu konstruksi antara kedua

metode. Perbedaan waktu konstruksi

tersebut dapat diamati, salah satunya

dengan membandingkan produktivitas dari

dua metode konstruksi untuk mendapatkan

waktu konstruksi terpendek pada studi

kasus proyek Jalan Layang Non Tol

Antasari-Blok M dengan menggunakan

Time Study Analysis.

Produktivitas itu sendiri didefinisikan

sebagai hubungan antara output yang

berupa barang mapun jasa dengan input

dalam sebuah proses produksi yang biasa

dinyatakan dalam rasio atau perbandingan.

Pemasangan segmen jalan layang pada

pilar dilakukan seperti sebuah siklus

produksi. Perbandingan atara jumlah siklus

yang dapat dilakukan terhadap waktu

tertentu inilah yang didefinisikan sebagai

nilai produktivitas.

Time study sebagai metode analisis yang

dipakai, merupakan pengukuran kerja

secara langsung yang diperkenalkan

pertama kali oleh Frederick W Taylor.

Pengukuran waktu ini sangat tepat jika

dilakukan pada pekerjaan yang berulang-

ulang (repetitive). Hasil yang diperoleh

adalah waktu normal yang akan menjadi

waktu baku jika ditambahkan dengan

kelonggaran yang ada. Urutan pekerjaan

yang dilakukan dalam time study analysis

itu sendiri berupa pengamatan atau

pengumpulan data, uji kecukupan dan

keseragaman data, analisis performance

rating dan waktu normal, dan analisis

allowance atau kelonggaran dan waktu

standar.

Pengamatan dilakukan untuk memperoleh

data jenis-jenis pekerjaan dan waktu

pekerjaan untuk masing-masing pekerjaan

tersebut. Setiap pekerjaan dihitung waktu

rata-ratanya. Waktu rata-rata tiap pekerjaan

tersebut dikalikan dengan performance

rating sehingga didapatkan waktu normal.

Page 2: Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box ... · 1 Analisis Perbandingan Produktivitas Konstruksi Precast Box Girder Balanced Cantilever Dan Precast Box Girder Span

2

Penentuan waktu normal diawali dengan

menentukan parameter performance rating

yang berupa skill, effort, condition, dan

consistency. Penilaian dari tiap parameter

tersebut menghasilkan performance rating

sebesar 0,99. Performance rating tersebut

kemudian dikalikan dengan waktu rata-rata

tiap pekerjaan sehingga didapatkan waktu

normal tiap pekerjaan.

Setelah didapat waktu normal, dilakukan

penentuan waktu standar tiap pekerjaan.

Penentuan waktu standar dilakukan dengan

menentukan terlebih dahulu kelonggaran-

kelonggaran masing-masing pekerjaan.

Kelonggaran tersebut terdiri dari personal

allowance (makan, minum, buang air, dan

merokok), fatigue allowance, dan delay

allowance. Total dari kelonggaran yang

berjumlah 19%, digunakan untuk

menentukan waktu standar dengan

persamaan berikut.

(

)

Setelah didapatkan waktu standar, dapat

ditentukan waktu konstruksi sebuah

bentang baik untuk balanced cantilever

maupun span by span. Produktivitas

masing-masing metode dapat dilihat dari

perbandingan volume sebuah bentang

terhadap waktu konstruksinya. Berdasarkan

hasil analisis, produktivitas metode

konstruksi balanced cantilever

sedangkan metode konstruksi Span by

Span

.

Berdasarkan perhitungan produktivitas di

atas, dapat diambil kesimpulan bahwa

produktivitas metode konstruksi span by

span lebih besar dibandingkan dengan

metode konstruksi balanced cantilever.

Produktivitas span by span lebih besar

daripada balanced cantilever karena jenis

pekerjaan yang lebih sedikit, volume

pekerjaan diasumsikan sama, dan

performance rating serta kelonggaran

disamakan dengan performance rating dan

kelonggaran yang ada di lokasi

pengamatan.

Berdasarkan hasil pengolahan data dan

analaisis dapat diambil kesimpulan bahwa

produktivitas Metode Konstruksi Span by

Span lebih besar daripada metode

konstruksi yang saat ini dipakai yaitu

Metode Konstruksi Balanced Cantiliver.

Meskipun demikian, hal tersebut tidak

mutlak karena terdapat batasan-batasan

yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

yang memungkinkan menghasilkan

perbandingan yang berbeda.

Referensi

1. ________.2010.Laporan Praktikum

Perancangan Teknik Industri

Perencanaan Peta Kerja dan

Precendence Diagram. Semarang:

Fakultas Teknik. Universitas

Diponegoro

2. Fah, Wai. Lian, Chen. Duan, Lian.

2000. Bridge Engineering

Handbook. New York : CRC Press

3. Matsubara, Masakazu. 2008.

Construction of Balance Cantilever

Approach Suramadu Bridge.

Surabaya : Balai Besar Pelaksanaan

Jalan Wilayah V Surabaya

4. Rohleder, W. Jay. Segmental Bridge

Technology-Established and

Evolving, The Department of Civil,

Structural, and Environmental

Engineering. University at Buffalo

5. Sarma Sinaga, Tuti ST, Meilita

Triana Sembiring ST.2004.Work

Sampling Studi Kasus Pekerjaan

Bartender Sebuah Cafe. Sumatera

Utara : Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik Universitas

Sumatera Utara.

6. Talbaouni, Bassam T. K. 1990.

Measurement And Analysis of

Contruction Labour Productivity.

Scotland : Departement of Civil

Engineering of the University of

Dundee

7. Wignjosoebroto, Sritomo.2003.

Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.

Surabaya: Guna Widya