44
ANALISIS RESEPSI PENONTON MAHASISWA STAIMS (SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MASJID SYUHADA) YOGYAKARTA TERHADAP TAYANGAN TALKSHOW KICK ANDY DAN GOLDEN AWARD DI METRO TV ATHAR 20080530105 JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

ANALISIS RESEPSI PENONTON MAHASISWA STAIMS

(SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MASJID SYUHADA)

YOGYAKARTA TERHADAP TAYANGAN TALKSHOW

KICK ANDY DAN GOLDEN AWARD DI METRO TV

ATHAR

20080530105

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2013

Page 2: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Di dalam menyongsong era globalisasi peran media massa sangatlah penting.

Media massa tidak hanya sebagai salah satu unsur sumber informasi, tetapi media

massa juga diharapkan mampu memberi motivasi bahkan juga mencari solusi atau

pemecah terhadap persoalan yang muncul didalam masyarakat.

Perkembangan media massa, terutama media televisi di indonesia, 10 tahun

terakhir mulai marak setelah keluarnya surat keputusan menteri penerangan No. 111

tahun 1990 tentang operasional televisi swasta. Setelah TVRI beroperasi selama 28

tahun sebagai satu-satunya lembaga penyiaran televisi yang monopolitis,

pemerintahan indonesia melakukan deregulasi dengan memberikan kesempatan

kepada televisi swasta untuk hadir mendampingi TVRI milik pemerintah yang

sebelumnya menikmati hak monopoli siaran diseluruh Indonesia. Terdapat kebutuhan

yang mendesak akan siaran televisi yang mengarah pada program yang

mengutamakan hiburan dan informasi yang lebih independen, khususnya untuk

daerah-daerah perkotaan atau urban (Ishadi SK, 1999 : 78).

Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

sangat berpengaruh terhadap masyarakat. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Televisi berasal dari kata tele

(jauh) dan vision (tampak), jadi televisi berarti tampak atau dapat dilihat dari jauh.

Kemunculan televisi pada awalnya ditanggapi biasa saja oleh masyarakat

waktu itu. Karena pada waktu itu harga pesawat televisi ketika itu masih mahal,

selain itu belum tersedia banyak program untuk disaksikan dibandingkan pada saat

ini. Sehingga masyarakat waktu itu enggan untuk membeli dan tidak tertarik pada

media pertelevisian. Pada waktu perang dunia ke-2 perkembangan televisi sempat

berhenti. Namun setelah perang usai, teknologi yang telah di sempurnakan selama

perang, berhasil mendorong kemajuan televisi sampai saat ini.

Televisi, media pertama yang bisa membawakan audiovisual ke dalam rumah

orang. Televisi bukan cuma membawakan suara tetapi juga membawakan gambar.

Dengan cepat sesuai dengan perkembangan dari pemikiran televisi menjadi media

hiburan. Karena itu banyak sekali orang yang terpaku kepada televisi, akibatnya

televisi menjadi sangat penting sebagai suatu media.

Page 3: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Televisi sebagai media massa memiliki fungsi sebagai media penyampaian

informasi. Program televisi seperti news, infotainment, bahkan talkshow mampu

memberikan informasi yang sekiranya diperlukan oleh pemirsa televisi. Selain

memberi informasi, televisi juga bisa bermanfaat sebagai sarana edukasi bagi pemirsa

khususnya para pelajar, mahasiswa, anak-anak serta orang dewasa yang sedang dalam

tahap perkembangan. Acara kuis, program bimbingan rohani, talkshow pendidikan

atau bidang pengetahuan lain sangat berguna bagi masyarakat kita. Bagi sebagian

orang yang memilki pola belajar audiovisual, menonton televisi bisa dijadikan sebagai

alternatif pembelajaran (http://ceritalily.blogspot.com).

Fungsi lain dari televisi adalah sebagai media hiburan. Dimana kehadiran

tayangan program-program televisi yang bisa menghibur sangat diperlukan untuk

melepas stres kepada audien ketika seharian bekerja atau belajar. Sehingga krtika

melihat hiburan itu dapat menyegarkan otak dan melepaskan dari permasalahan-

permasalahan yang terjadi dalam sehari-hari.

Pada dasarnya fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (surat

kabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur dan

membujuk. Tetapi, pada kenyataanya fungsi menghiburlah yang lebih dominan pada

media televisi, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas

Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama

khalayak menonton televisi adalah untuk memperoleh hiburan, selanjutanya untuk

memperoleh informasi ( Ardianto, 2004 : 128).

Televisi yang menjadi salah satu hasil dari teknologi yang terus bekembang

dan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat bahkan dapat mengubah

pemikiran seseorang. Televisi sebagai media komunikasi memiliki kemampuan untuk

mengakses publik hingga ke ruang pribadi. Dunia komunikasi massa melalui media

massa seperti televisi mengantarkan masyarakat pada arus perubahan peradaban yang

cepat. Televisi saat ini seakan menjadi guru elektronik yang mengatur dan

mengarahkan serta menciptakan budaya massa baru.

Selain itu, pesan yang disampaikan melalui perpaduan gambar dan suara

mampu menarik perhatian khalayak sekaligus memberi pengaruh yang kuat terhadap

perubahan perilaku dalam diri pemirsanya. Televisi mampu menjangkau banyak orang

Page 4: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

dalam sebuah komunitas dan lebih menarik minat masyarakat dibanding media

komunikasi yang lain seperti radio, koran, majalah dan sejenisnya.

Televisi saat ini merupakan media massa yang tepopuler dikalangan

masyarakat inidonesia. Sebagian besar penduduk di negara-negara berkembang

mengenal dan memanfaatkan televisi sebagai sarana hiburan, informasi, edukasi dan

lain sebagainya. Televisi tidak membatasi diri hanya untuk konsumsi kalangan

tertentu saja namun telah menjangkau konsumen dari semua kalangan masyarakat tak

terkecuali remaja dan anak-anak.

Semakin tertarik pemirsa terhadap tayangan televisi, semakin menggila pula

televisi dalam menyiarkan program-program unggulannya. Semua itu menyebabkan

pemirsa makin dimanjakan sehinga makin betah melototi televisi berjam-jam dalam

sehari. Jika dulu kebanyakan orang hanya menonton satu jam acara saja, tetapi

sekarang program-program unggulan televisi ditayangkan secara estafet sehingga

pemirsa mampu menghabiskan lima sampai enam jam bahka ada 10 jam non stop

hanya menonton televisi saja.

Secara sosial televisi sudah masuk kedalam aspek kehidupan masyarakat, tidak

saja diperkotaan tetapi juga dipelosok-pelosok perdesaan. Setiap harinya jutaan

pasang mata duduk di depan persawat televisi untuk menyaksikan apa pun yang

disuguhkan oleh televisi. Dengan kondisi seperti ini pengaruh televisi menjadi sangat

besar terhadap pola pikir maupun sikap masyarakat. Televisi bisa menghibur, bisa

membuat sesuatu yang salah menjadi benar oleh publik. Televisi bisa pula membunuh

karakter seseorang atau sebuah objek. Televisi bisa pula membuat masyarakat

bertambha pintarm krirtis atau malah justru tenggelam dalam pola pikir yang

destruktif. Jika ada kekuatan terbesar yang invisible saat ini media telah menjadi

teman bagi anak-anak, menjadi penghibur ibu-ibu yang nantinya mendidik anak-

anaknya dan tentu saja menjadi teman dari semua pihak dalam mengambil leputusan.

Kreatifitas dunia pertelevisian semakin terasa dengan ketatnya kompetisi yang

bukan saja pada tingkat nasional, tetapi juga pada tingkat lokal. Berbagai bentuk

tayangan dimunculkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya pemirsa

TV, yang haus akan tayangan yang informatif, namum juga menghibur. Salah satu

diantaranya tayangan yang informatif dan menghibur adalah talkshow. Saat ini,

komposisi program talkshow termasuk yang terbesar.

Page 5: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Talkshow dikategorikan menjadi dua, yaitu yang sifatnya ringan dan

menghibur dan sifatnya formal dan serius. Namun secara umum, talkshow adalah

program atau acara yang mengulas suatu permasalahan melalui perbincangan, diskusi,

wawancara dan interaksi dengan narasumber dan atau pemirsa, yang dipandu oleh

moderator, tanpa kehadiran aktor yang memerankan karakter tertentu.

Pengkategorian program dan definisi ini dilakukan oleh AGB Nielsen

berdasarkan kesepakatan dengan stasiun televisi. Talkshow yang sifatnya formal dan

serius umumnya termasuk dalam kategori berita, sementara talkshow yang sifatnya

ringan dan menghibur termasuk dalam kategori informasi. Untuk kategori yang kedua

ini, talksow biasanya disampaikan dalam suasana yang santai dan penuh keakraban

dengan mengundang satu atau lebih narasumber untuk membahas topik yang sedang

hangat. Topik-topik yang sifatnya ringan dan mudah dicerna oleh pemirsa. Suasana

santai dan ringan itu juga tercermin dari kepiawain sang tuan rumah (host) alias

moderator menghidupkan suasana dengan komentar-komenntar atau jahil yang

memancing tawa.

Talkshow merupakan sajian perbincangan yang cukup menarik yang biasanya

mengangkat isu-isu yang lagi hangat dlam masyarakat. Tema yang diangkat juga

bermacam-macam, mulai dari masalah sosial, politik, ekonomi, pendidikan, olahraga,

dsb (Hanum, 2005:233). Sementara di televisi, acara talkshow disiarkan untuk

pertama kali pada 27 september 1954 oleh jaringan televisi NBC (Aylesworth, 1987),

dengan nama program Tonight Show (Wahyudi, 1996:90).

Talkshow sendiri sebagai media komunikasi sudah lama dikenal, bahkan sejak

era kejayaan radio ketika sebuah acara pertama di radio diciptakan oleh John J.

Anthony pada tahun 1930 (Radio History by Carla Gesell-Streeter).

Saat ini,hampir semua stasiun televisi, seperti TVOne, RCTI, Metro TV,

ANTV, atau Trans 7 memiliki program talkshow yang membahas masalah-masalah

yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Tontonan ini pun rupanya mendapat

respons yang cukup menggembirakan dari pemirsa. Hal itu setidaknya bisa dilihat dari

perolehan rating atau share setiap acara. Tayangan talkshow seperti ini ternyata

digemari oleh masyarakat Indonesia, baik kalangan remaja maupun masyarakat

umum.

Page 6: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Salah satu acara talkshow yang merebut perhatian khalayak adalah acara

talkshow "Kick Andy. Acara talkshow "Kick Andy" adalah sebuah tayangan berita

yang memadukan pola news konvesional dengan kreativitas pada On Air presentation.

mengangkat isu-isu aktual yang berkaitan langsung dengan kehidupan publik.

Acara Talkshow "Kick Andy" dibawakan secara apik oleh Andy F. Noya dan

ditayangkan Metro TV setiap hari jumat, pukul 21:30-23:00 WIB. dan tayang ulang

minggu, 15.30 WIB. Acara talkshow "Kick Andy" menampilkan topik acara dengan

tema yang unik, da juga menghadirkan beberapa tokoh penting yang akan menjadi

narasumber pada saat acara berlangsung. Tokoh yang menjadi narasumber dalam

acara ini bisa berasal dari kalangan pejabat, politikus, guru, aktivis, artis, dan lain

sebagainya.

Dimana acara talkshow "Kick Andy" mendapatkan penghargaan sebagai

talkshow berita dan informasi terbaik pada tanggal 27 maret 2012 pada acara

Panasonic Gobel Awards.

Tayangan Kick Andy di Metro TV mendapat sejumlah penghargaan oleh

pemirsa, termasuk sebagai program talkshow terbaik. Hal itu terungkap dalam

Laporan Rating Publik, Menuju Televisi Ramah Keluarga, yang diselenggarakan

Yayasan SET, Yayasan Tifa, IJTI, dan Departemen Komunikasi dan Informatika

(Depkominfo). “Kick Andy telah mendapat apresiasi tinggi karena memberi informasi

sekaligus juga hiburan. Ini suatu tren menarik. Di mana acara hiburan tertinggi

bukanlah sinetron atau program hiburan, melainkan talkshow,” ujar Deputi Direktur

Yayasan Sains Estetika dan Teknologi (SET) Agus Sudibyo seusai pengumuman hasil

rating itu di Jakarta.

Rating itu berlangsung pada Oktober 2008 dengan 212 responden yang berasal

dari kalangan yang dipandang mempunyai pengetahuan memadai tentang televisi dan

mampu memberi penilaian terhadap program televisi. Survei dilakukan di 11 kota,

yakni, DKI Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Makassar,

Denpasar, Batam, Pontianak, dan Palembang, dengan jumlah responden 20 orang di

setiap kota.

Kick Andy dinilai sebagai acara paling berkualitas dalam memberi hiburan

dengan rating 10,8%, disusul program Empat Mata dan Dorce Show. Program itu juga

Page 7: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

dinilai sebagai acara berkualitas dalam menambah pengetahuan dengan rating 11,3%,

di bawah Liputan 6 SCTV yang mendapat rating 17,9%. Acara yang dipandu Andy F

Noya itu dianggap sebagai program berkualitas dalam meningkatkan empati sosial

(37,7%), program berkualitas dalam memberi model perilaku yang baik (16%).

Tayangan itu juga dinilai sebagai program berkualitas dalam pengawasan (2,7%), di

bawah Metro Realitas (4,1%).

Kick Andy juga dinilai sebagai program berkualitas dalam hal meningkatkan

daya kritis (21,2%), disusul program Suara Anda (4,2%), Todays Dialogue (3,8%),

Democrazy (3,3%), dan Editorial Media Indonesia (2,8%). Untuk kategori berita

terbaik diperoleh oleh Liputan 6 SCTV (15,1%) disusul Metro Hari Ini (MHI)

(12,7%). Laporan itu juga menunjukkan sejumlah program Metro TV yang dinilai

berkualitas oleh responden. Di tempat teratas adalah Kick Andy (51,4%), disusul

Oprah Winfrey Show (8%), MHI (5,7%), Biography (3.3%), Top Nine News (2,8%),

Mario Teguh Golden Ways (2,4%), dan Democrazy (1,4%).

Kepala Subdinas informasi Publik Depkominfo Suprawoto berharap hasil

survei itu dapat menjadi acuan bagi stasiun televisi untuk menayangkan program

televisi yang menarik dan menghibur, namun tetap ramah keluarga dan mendidik.

Sumber : (www.mediaindonesia.com.)

Topik dari acara talkshow “Kick Andy” ini tidak bersifat monoton dan

terpusat pada satu masalah saja, tetapi tayangan ini juga mengulas berbagai topik atau

kasus dari sudut pandang yang berbeda. Informasi atau fenomena yang diangkat

dalam tayangan ini biasanya menarik animo masyarakat yang sedang menontonnya.

Masyarakat memiliki respon yang positif setelah menyaksikan tayangan ini. Setelah

menonton acara ini di Metro TV, pemirsa dapat menerima wawasan dan informasi

yang bersifat hangat dan aktual.

Berdasarkan wacana tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa media

massa, dalam hal ini media televisi mempunyai pengaruh yang besar terhadap

pemirsanya dan program yang diberikan. Seperti acara talkshow “Kick Andy”

merupakan suatu acara yang bermutu yang diharapkan dapat berpengaruh dan

motivasi terhadap pemirsanya, khususnya para masyarakat yang selalu ingin

menambah wawasannya melalui acara-acara yang berbobot.

Page 8: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Di sebuah program acara televisi peran audien sangatlah penting dalam

menentukan apakah sebuah acara tersebut layak untuk dijadikan tontonan ataupun

sebagai media dalam mendapatkan informasi. Selama ini banyaknya program hiburan

sejenis yang bisa dijadikan alternatif pilihan oleh masyarakat dan membedakan antara

program acara satu dengan yang lainnya adalah dalam hal pengemasan sebuah acara.

Sehingga acara tersebut banyak mendapatkan perhatian atau respon dari penonton,

salah satu program acaranya adalah Kick Andy. Oleh karena itu penulis mencoba

untuk mengetahui analisis resepsi yang terjadi pada ibu-ibu rumah tangga di

masyarakat Kutoarjo tentang tayangan “Kick Andy” tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah :

"Bagaimana Analisis Resepsi Penonton Mahasiswa STAIMS (Sekolah Tinggi Agama

Islam Masjid Syuhada) Yogyakarta Terhadap Tayangan Kick Andy dan Golden

Award di Metro TV?"

“Bagaimana tanggapan mahasiswa staims tentang acara talkshow kick andy dengan

Golden award?”

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui berapa pentingnya pesan atau isi materi yang disampaikan pada

acara talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro TV pada mahasiswa

STAIMS Yogyakarta.

Untuk mengetahui tanggapan atau pendapat pada mahasiswa STAIMS Yogyakarta

tentang program acara talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro TV.

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh pada acara talkshow "Kick Andy dan

Golden Award" di Metro TV terhadap mahasiswa STAIMS Yogyakarta.

Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang membuat mahasiswa tidak ingin

ketinggalan acara talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro TV.

D. MANFAAT PENELITIAN

Secara teoritis, penelitian ini berguna untuk menambah atau memperluas wawasan

kepada peneliti

Page 9: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Secara praktis, penelitian ini dapat mengetahui bagaimana pengaruh mahasiswa

STAIMS terhadap tayangan talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro TV

Sebagai wacana bagi mahasiswa STAIMS maupun masyarakat umum dalam

memberikan penilaian terhadap talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro

TV dan;

Penelitian ini bisa digunakan untuk mendiskripsikan pemahaman mahasiswa maupun

masyarakat mengenai tayangan talkshow "Kick Andy dan Golden Award" di Metro

TV

E. KERANGKA TEORI

1. Pengertian Teori

Teori adalah suatu perangkap konsep yang saling berhubungan, definisi-

definisi dan proposisi yang menyajikan pandangan sistematis tentang gejala dengan

merinci hubungan antara variabel dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan gejala-

gejala (Gunawan Yuwono, 1985:45).

Sedangkan menurut pendapat lain, teori adalah serangkain asumsi, konsep,

definisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena-fenomena sosial secara

sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep (Masri Singarimbun,

1989 : 37)

Jadi teori dapat disimpulkan, bahwa teori adalah serangkain konsep, definisi

dan proposisi untuk menganalisa dan menjelaskan suatu fenomena atau gejala-gejala

sosila secara sistematis.

Sehingga penelitian ini menggunakan analisis resepsi. Karena pendekatan

analisis resepsi digunakan pada dasarnya audiens aktif untuk meresepsi teks dan tidak

dapat lepas dari pandangan moralnya dalam membuat kesimpulan. Penelitian resepsi

ini untuk memahami pada kesadaran atau cara subyek dalam memahami obyek dan

peristiwa dengan pengalaman individu.

Analisis resepsi dapat melihat mengapa khalayak memaknai sesuatu secara

berbeda, dan sosial apa saja yang mempengaruhi perbedaan tersebut, dan konsekuensi

sosial apakah yang muncul. Premis dari analisis resepsi adalah bahwa teks media

mendapatkan makna pada saat peristiwa penerimaan, dan bahwa khalayak secara aktif

memproduksi makna dari media dengan menerima dan menginterpretasikan teks-teks

Page 10: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

sesuai posisi-posisi sosial dan budaya mereka. Dengan kata lain pesan-pesan media

secara subjektif dikonstruksikan khalayak secara individual.

Pendekatan ini mencoba untuk membuka dan menguraikan pemahaman

individu secara nyata, apa yang telah mereka alami dan rasakan. Analisis Resepsi

dapat berarti sebagai analisis perbandingan tekstual dari sudut pandang media dengan

sudut pandang audiens yang menghasilkan suatu pengertian tegas pada suatu konteks.

Pembaca/ pemirsa belum tentu melakukan pembacaan sesuai apa yang diinginkan

oleh pembuat teks atau dengan kata lain khalayak melakukan interpretasi makna yang

terdapat di dalam acara tersebut.

Tayangan talkshow Kick Andy dapat memberikan persepsi yang berbeda-beda

berdasarkan interpretasi pemirsanya. Khalayak penonton yang berasal dari latar

belakang berbeda-beda akan melakukan penilaian dalam tayangan Talkshow Kick

Andy di Metro TV dengan cara-cara yang masuk akal (make sense) berdasar latar

belakang masing-masing khalayak penonton acara Kick Andy. Sehingga masing-

masing penonton akan memiliki konsep yang berbeda dalam merekonstruksi penilaian

dari realita yang ditayangkan dalam acara talkshow Kick Andy di Metro TV. Dengan

demikian peneliti akan bisa menghasilkan keragaman tema dan kemampuan

meresepsi teks dalam tayangan tersebut yang berbeda pula antara masing-masing

penonton. Melihat kenyataan tersebut, maka tidak menutup kemungkinan terdapat

perbedaan meresepsi antara masing-masing penonton dalam penilaian isi tayangan

Kick Andy di Metro TV sesuai sudut pandang mereka. Hal tersebut sangat

berpengaruh pada kemampuan meresepsi dan tingkat pemahaman mereka tentang

tayangan tersebut. Perbedaan kemampuan pemirsa dalam meresepsi isi tayangan Kick

Andy terjadi karena memang pada dasarnya khalayak sangat tertarik dengan tayangan

tersebut yang membuat penonton tidak bosan dan jenuh untuk melihat acara tersebut.

Selain itu pemirsa tayangan Kick Andy adalah pemirsa aktif.

Peran aktif khalayak di dalam memaknai teks media massa dapat terlihat pada

premispremis dari Model encoding/decoding Stuart Hall yang merupakan dasar dari

analisi resepsi:

Peristiwa yang sama dapat dikirimkan atau diterjemahkan lebih dari satu cara.

Pesan selalu mengandung lebih dari satu potensi pembacaan. Tujuan pesan dan arahan

pembacaan memang ada, tetapi itu tidak akan bisa menutup hanya menjadi satu

pembacaan saja: mereka masih polisemi (secara prinsip masih memungkinkan

munculnya variasi interpretasi).

Page 11: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Memahami pesan juga merupakan praktek yang problematik, sebagaimanapun itu

tampak transparan dan alami. Pengiriman pesan secara satu arah akan selalu mungkin

untuk diterima atau dipahami dengan cara yang berbeda.

Ada 3 kategorisasi encoding/decoding menurut Stuart Hall, yaitu :

1. Dominant-Hegemonic Position.

Yaitu, audience TV mengambil makna yang mengandung arti dari program TV dan

meng decode-nya sesuai dengan makna yang dimaksud (preferred reading) yang

ditawarkan teks media. Audience sudah punya pemahaman yang sama, tidak akan ada

pengulangan pesan, pandangan komunikator dan komunikan sama, langsung

menerima.

2. Negotiated Position.

Yaitu, mayoritas audience memahami hampir semua apa yang telah didefinisikan dan

ditandakan dalam program TV. Audience bisa menolak bagian yang dikemukakan, di

pihak lain akan menerima bagian yang lain.

3. Oppositional Position.

Yaitu, audience membaca kode atau pesan yang lebih disukai dan membentuknya

kembali dengan kode alternatif. Dalam bentuk ekstrem mempunyai pandangan yang

berbeda, langsung menolak karena pandangan yang berbeda.

2. Khalayak Aktif

Teori yang didasarkan pada asumsi bahwa konsumen media adalah aktif,

harus bisa menjelaskan apa yang dimaksud dengan “khalayak aktif”. Mark Levy dan

Sven Windahl (1985) menjawab masalah ini dengan cara :

Sebagaimana dipahami secara umum oleh peneliti gratifikasi, istilah “aktivitas

khalayak” merujuk pada orientasi sukarela dan selektif oleh khalayak terhadap proses

komunikasi. Singkatnya, hal ini menyatakan bahwa penggunaan media dimotivasi

oleh kebutuhan dan tujuan yang didefinisikan oleh khalayak itu sendiri, dan bahwa

partisipasi aktif dalam proses komunikasi yang mungkin difasilitasi, dibatasi, atau

mempengaruhi kepuasan dan pengaruh yang dihubungkan dengan eksposur.

Pemikiran terbaru juga menyatakan bahwa aktivitas khalayak paling baik

dikonseptualisasikan sebagai variabel konstruk, dengan khalayak mempertunjukkan

berbagai jenis dan tingkat aktivitas. (Richard West, Lynn Turner, 2008 : 107).

Jay G. Blumler (1979) juga menawarkan beberapa jenis aktivitas khalayak

yang dapat dilakukan oleh konsumen media. Termasuk didalamya kegunaan,

Page 12: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

kesengajaan, selektivitas, dan kesulitan untuk mempengaruhi, yang dapat dijelaskan

sebagai berikut :

1) Kegunaan (utility)

Khalayak menggunakan media untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu, misalnya

khalayak mendengarkan radio dimobil untuk dapat mengetahui kondisi lalu lintas,

mereka membaca majalah mode untuk mengetahui perkembangan gaya terbaru, dan

sebagainya.

2) Kesengajaan (intentionality)

Kesengajaan terjadi ketika motivasi awal khalayak menentukan komsumsi media

khalayak tersebut. Ketika orang ingin dihibur, mereke menonton tayangan komedi,

ketika mereka ingin mendapatkan informasi, maka mereka menonton Metro Hari Ini

atau Kabar Petang, dan sebagainya.

3) Selektivitas (selectivity)

Khalayak menggunakan media yang dapat merefleksikan ketertarikan dan preferensi

mereka. Jika khalayak tersebut tertarik akan politik lokal, ia mungkin akan

berlangganan media cetak lokal, apabila ia menyukai musik jazz, ia mungkin akan

menyetel stasiun radio khusus musik jazz, dan sebagainya.

4) Kesulitan untuk mempengaruhi (imperviousness to influence)

Khalayak membentuk pemahaman mereka sendiri dari muatan yang ditampilkan

media. Mereka sering kali secara aktif menghindari jenispengaruh media tertentu.

Misalnya beberapa orang membeli produkberdasarkan kualitas dan nilai dari suatu

produk tertentu, bukan berdasarkan kampanye periklanan yang ada dimedia (Richard

West, Lynn Turner, 2008 : 107).

Peneliti memilih untuk mengaplikasikan teori uses and gratification kedalam

penelitian karena teori ini mengasumsikan bahwa audien atau khalayak memiliki sifat

yang aktif dalam memilih dan menggunakan media massa sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan. Audien dikatakan bebas untuk memilih media untuk memenuhi berbagai

macam jenis kebutuhannya, dalam penelitian ini, secara khusus untuk memenuhi

kebutuhan kognitif atau kebutuhan audien terhadap informasi. Teori ini juga

mengasumsikan bahwa media massa harus bersaing dengan berbagai sumber-sumber

lain yang juga berfungsi sebagai pemenuh kebutuhan khalayak, sehingga media yang

dianggap kurang kredibel atau berat sebelah, secara perlahan akan kehilangan

kepercayaan audien. Kajian teori ini juga mengatakan bahwa penilaian mengenai nilai

isi media hanya dapat dinilai oleh khalayak, sehingga sangatlah tepat, apabila teori ini,

Page 13: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

menjadi salah satu teori yang digunakan untuk meneliti bagaimana opini publik

terhadap suatu item berita tertentu yang disiarkan oleh media massa, khususnya

televisi.

3. Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris Communication berasal dari

bahasa Latin : Communication dan bersumber dari kata Communis yang berarti sama.

sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2002 : 9)

Sedangkan menueut Fisher (Arifin, 2003 : 20), komunikasi menyentuh semua

aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan masyarakat

menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos

atau serba hadir. Artinya komunikasi berada dimanapun dan kapapun juga.

Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang dibuat

oleh Harold Laswell. Menurut Laswell (Mulyana, 2002 : 62) komunikasi adalah :

"who says what in which to whom with what effect". Jadi, jika dipilah-pilahkan akn

terdapat lima unsur atau komponen didalam komunikasi, yaitu :

Siapa yang mengatakan komunikator (communicator)

Apa yang dikatakan pesan (message)

Media apa yang digunakan media (channel)

Kepada siapa pesan disampaikan komunikan (communicant/receiver)

Akibat yang terjadi efek (effect)

4. Komunikasi Massa

Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang

menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio,

televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang tersebar yang

dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang terbesar di banyak

tempat, anomin dan heterogin. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara

tepat, serentak, selintas, khususnya media elektronik (Mulyana, 2002 : 75).

Sedangkan menurut Bittner (1980 : 10) mendefinisikan yang paling sederhana

tentang komunikasi massa yang telah dirumuskannya yaitu : " Mass communication is

messages communicated through a mass medium to a large number of people"

(Komunikasi massa adalah pesan yang dikomsumsikan melalui media massa pada

sejumlah besar orang).

Page 14: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Selain pengertian diatas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan

pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa, Joseph A. Devito merumuskan

komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu :

"Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton

televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalyak itu besar pada umummya agak

sukar untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang

disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau visual. Komunikasi

massa menjadi lebih logis jika didefinisikan menurut bentuknya seperti televisi, radio,

surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan pita" (Ardianto, 2004 : 6).

Ciri komunikasi massa ditentukan oleh sifat unsur-unsur yang dicakupkan,

yakni sifat komunikator dan sifat efek. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat

menurut Alexis S Tan (Nurudin, 2003 : 63) adalah :

To inform (memberi informasi)

To educate (mendidik)

To persuade (mempersuasi)

To entertaint (menghibur)

Sebagaimana diketahui komunikasi massa adalah komunikasi melalui media

massa. Jadi membahas komunikasi massa tidak akan lepas dari media massa sebagai

media utama dalam proses komunikasi massa itu sendiri.

Komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau

elektronis sehingga pesan yang sama dapat di terima serempak dan sesaat (Rahmat,

1985 : 188).

Tujuan dari setiap orang berkomunikasi menurut Onong Uchjana Effendy

(2001 : 27) adalah untuk menambah sikap dan dengan adanya tujuan-tujuan

komunikasi, maka di harapkan adanya suatu pengaruh dan respon dalam proses

komunikasi tersebut. Dalam proses komunikasi ada lima unsur pokok menurut Laswel

dalam Onong Uchjana Effendy antara lain :

Pesan

Pesan adalah suatu lambang yang memiliki makna atau yang membawakan

pikiran dan harapan komunikator.

Komunikator

Page 15: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Komunikator adalah seorang atau sekelompok orang yang menyampaikan

pikirannya kepada orang lain.

Komunikan

Komunikan adalah seorang atau sekelompok orang yang menjadi sasaran

komunikator ketika menyampaikan pesan atau informasi.

Media

Media adalah suatu alat atau sasaran yagn digunakan oleh komunikator dalam

menyampaikan pesan kepada komunikan.

Akibat

Akibat adalah tanggapan, respon atau pengaruh dari komunikan ketika

menerima pesan dari komunikator.

Jadi komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan oleh

komunikator kepada komunikan melalui sebuah media yang akan

menimbulkan akibat atau tanggapan tertentu.

5. Fungsi Komunikasi Massa

Disamping memiliki ciri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai fungsi bagi

masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick yang dikutip

Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar” (2004 : 16-17)

adalah sebagai berikut :

a. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk (1) pengawasan

peringatan ; (2) pengawasan instrumental. Fungsi pengawasan peringatan terjadi

ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan, meletusnya

gunung berapi , kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya

serangan militer. Peringatan ini dapat serta merta menjadi ancaman. Sebuah stasiun

televisi mengelola program untuk menayangkan sebuah peringatan. Sebuah surat

kabar secara berkala memuat bahaya polusi udara dan pengangguran. Kendati banyak

informasi yang menjadi peringatan dan ancaman serius bagi masyarakat yang dimuat

oleh media, banyak pula orang yang tidak mengetahui tentang ancaman tersebut.

Sedangkan fungsi pengawasan instrumental adalah penyampaian atau penyebaran

informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan

sehari-hari. Berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, bagaimana

Page 16: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, ide-ide tentang mode, resep

makanan dan sebagainya adalah contoh-contoh pengawasan instrumental.

b. Interpretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media massa

tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga memberikan penafsiran terhadap

kejadian-kejadian penting. Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan

peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan. Tujuan penafsiran media ingin

mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya

lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi atau komunikasi kelompok.

c. Lingkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga

membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama

tentang sesuatu.

d. Transmission of Values (Penyebaran Nilai-Nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak kentara. Fungsi ini juga disebut sosialisasi.

Sosialisasi mengacu kapada cara, di mana individu mengadopsi perilaku dan nilai

kelompok. Media massa yang mewakili gambaran masayarakat itu ditonton, didengar

dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak

dan apa yang diharapkan mereka. Dengan perkataan lain, media mewakili kita dengan

model peran yang kita amati dan harapan untuk menirunya. Televisi sangat berpotensi

untuk terjadinya sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) pada anak muda, terutama anak-

anak yang telah melampaui usia 16 tahun, yang banyak menghabiskan banyak

waktunya menonton televisi dibandingkan kegiatan lainnya, kecuali tidur. Beberapa

pengamat memperingatkan kemungkinan terjadinya disfungsi jika televisi menjadikan

salurannya terutama untuk sosialisasi (penyebaran nilai-nilai). Sebagai contoh,

maraknya tayangan kekerasan di stasiun televisi dapat membetnuk sosialisasi bagi

anak muda yang menontonnya, yang membuat anak muda berpikir bahwa metode

kekerasan adalah wajar dalam memecahkan persoalan hidup.

e. Entertainment (Hiburan)

Penyiaran drama, tarian, kesenian, sastra, musik, olah raga, permainan,

melalui isyarat-isyarat, lambang-lambang, suara dan gambar, bertujuan untuk

menciptakan kesenangan yang bersifat hiburan. Melalui berbagai macam program

acara yang ditayangkan televisi, khalayak dapat memperoleh hiburan yang

dikehendakinya. Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah

Page 17: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat berita-berita

ringan atau melihat tayangan-tayang hiburan di televisi dapat membuat pikiran

khalayak segar kembali.

6. Talkshow

Talkshow merupakan perpaduan antara seni panggung, dan teknik wawancara

jurnalistik. Wawancara dilakukan ditengah atau disela-sela pertunjukan, apakah itu

musik, lawak, peragaan busana, dan sebagainya. Jadi sifatnya santai. Pemandu acara

dalam talk show memiliki peran ganda, yaitu selain sebagai pembawa acara, sekaligus

pewawancara (Wahyudi.1996:90).

Metode talk show menurut Klaus Kastan dikenal dengan istilah talk show

skill, berupa kemampuan pemandu dalam melakukan beberapa tindakan yang

meliputi :

1. Mengambil Keputusan

2. Menyusun Topik dan Pertanyaan Dengan Cepat

3. Memotong Pembicaraan Narasumber Yang Melenceng

4. Kemampuan Melakukan Kompromi dan Meyakinkan Narasumber

5. Memadukan Kemasan Program Secara Interaktif.

Perbedaan paling penting antara talk show dan wawancara berita adalah talk show

bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topik perbincangan, dan jam tayangnya

fleksibel. Talk show dapat dimasukkan kedalam kategori program special atau

program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang menyebut setiap siaran kata

adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya sendiri yaitu talk (obrolan) dan

Show (gelaran). Dua komponen yang selalu ada dalam program talk show adalah

obrolan dan musik yang berfungsi sebagai selingan (Masduki, 2001:44-45).

7. Media massa (Televisi)

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan-pesan dari

sumber kepada khalayak (menerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi

mekanis seperti surat kabar, film, radio, TV (Cangara, 2002). Media massa adalah

faktor lingkungan yang mengubah perilaku khalayak melalui proses pelaziman klasik,

pelaziman operan atau proses imitasi (belajar sosial). Dua fungsi dari media massa

adalah media massa memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi (Rakhmat,

2001).

Page 18: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Media menampilkan diri sendiri dengan peranan yang diharapkan, dinamika

masyarakat akan terbentuk, dimana media adalah pesan. Jenis media massa yaitu

media yang berorentasi pada aspek (1) penglihatan (verbal visual) misalnya media

cetak, (2) pendengaran (audio) semata-mata (radio, tape recorder), verbal vokal dan

(3) pada pendengaran dan penglihatan (televisi, film, video) yang bersifat ferbal visual

vokal (Liliweri, 2001).

Effendy (2000), media massa digunakan dalam komunikasi apabila

komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal jauh. Media massa yang banyak

digunakan dalam kehidupan sehari-hari umumnya adalah surat kabar, radio, televisi,

dan film bioskop, yang beroperasi dalam bidang informasi, edukasi dan rekreasi, atau

dalam istilah lain penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi

dengan menggunkan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan

keserempakan artinya suatu pesan dapat diterima oleh komunikan yang jumlah relatif

banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media massa sangat efektif yang dapat

mengubah sikap, pendapat dan prilaku komunikasi.

Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan

secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media

massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan

ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika

pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007).

Media massa memberikan informasi tentang perubahan, bagaimana hal itu

bekerja dan hasil yang dicapai atau yang akan dicapai. Fungsi utama media massa

adalah untuk memberikan informasi pada kepentingan yang menyebarluas dan

mengiklankan produk. Ciri khas dari media massa yaitu tidak ditujukan pada kontak

perseorangan, mudah didapatkan, isi merupakan hal umum dan merupakan

komunikasi satu arah. Peran utama yang diharapkan dihubungkan dengan perubahan

adalah sebagai pengetahuan pertama. Media massa merupakan jenis sumber informasi

yang disenangi oleh petani pada tahap kesadaran dan minat dalam proses adopsi

inovasi (Fauziahardiyani, 2009). Sumber : (http://id.shvoong.com/writing-and-

speaking/2060385-pengertian-media-massa/)

Televisi lahir setelah adanya beberapa penemuan teknologi seperti telepon,

telegraf, fotografi, dan rekaman suara. Televisi merupakan sistem yang dirancang

terutama untuk kepentingan transmisi dan penerimaan yang merupakan proses

abstrak, yang batasan isinya sangat terbatas atau bahkan sama sekali tidak ada. Inovasi

Page 19: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

terpenting yang terdapat dalam televisi adalah kemampuan menyajikan komentar atau

pengamatan langsung pada saat suatu kejadian berlangsung.

Sekarang, televisi telah mampu merebut minat banyak orang. Televisi

menyajikan berbagai macam program tayangan baik yang berdasar realitas, rekaan

dan ciptaan yang sama sekali baru. Televisi mengetengahkan berbagai siaran dalam

berbagai bentuk : berita, pendidikan, hiburan dan iklan. Televisi mempunyai

kelebihan untuk menyajikan siaran secara langsung (live broadcasting). Bahkan

televisi seperti disampaikan oleh Patricia Edgar dapat memungkinkan terjadinya

diskusi secara langsung, segera setelah menggunakan media tersebut.

Salah satu media dalam komunikasi adalah televisi, dari semua media komunikasi

yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia (Ardianto,

2004 : 125).

Menurut Effendy yang dimaksud dengan televisi adalah televisi siaran yang

merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi

massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga, pesanya bersifat

umum, sasaranya menimbulkan keserempakan dan komunikannya bersifat heterogen

(Effendy, 2002 : 21).

Televisi merupakan media massa yang sangat besar manfaatnya, karena dalam

waktu yang relatif singkat dapat menjangkau wilayah dan jumlah penonton yang tidak

terbatas (Darmanto, 2005 : 26). Bahkan, peristiwa yang terjadi pada saat itu juga,

dapat segera di ikuti sepenuhnya oleh penonton dibelahan bumi yang lain.

Peranan televisi juga sangat besar dalam membetuk pola pikir, pengembangan

wawasan dan pendapat umum, termasuk pendapat umum untuk menyukai produk-

produk industri tertentu, disebabkan program siaran yang disajikan semakin lama

semakin menarik, meskipun memerlukan biaya yang tinggi, sehingga tidak

mengherankan kalau khalayak penonton, betah duduk berlama-lama didepan televisi.

8. Efek Media Massa

Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat

menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih

dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan rinci mengenai kekauatan

sosial yang dimiliki oleh komunikasi massa dan hasil yang dapat dicapainya dalam

menggerakkan proses sosial tidaklah mudah. Oleh karena itu, efek atau hasil yang

dapat dicapai oleh komunikasi massa dilaksanakan melalui berbagai media massa.

Page 20: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Menurut Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004: 49) efek media massa dapat dilihat

dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan

dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis

perubahan ynag terjadi pada diri khalayak yaitu komunikasi massa yang berupa

perubahan sikap, perasaan dan perilaku atau dengan istilah lain dikenal sebagai

perubahan kognitif, afektif, behavioral.

a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan atau media

itu sendiri

1. Efek Ekonomi

Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai

usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Keberadaan televisi baik

televisi pemerintah maupun televisi swasta dapat memberi lapangan pekerjaan kepada

sarjana ilmu komunikasi, para juru kamera, pengarah acara, juru rias dan profesi

lainnya.

2. Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai

akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh misalnya kehadiran televisi dapat

meningatkan status dari pemiliknya.

3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke kantor

masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.

4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya

dengan tujuan menghilangkan perassan tidak nyaman, misalnya untuk men

ghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.

5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman pada

diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang

seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.

Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat

kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan ynag terjadi pada diri

khalayak

1. Efek Kognitif

Page 21: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif

bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana media massa dapat membantu

khalayak dalam mempelajari informasi yang bermanfaat dan mengembangkan

keterampilan kognitifnya. Melalui media massa kita memperoleh informasi tentang

benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas

yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Televisi memilih

tokoh-tokoh tertentu untuk ditampilkan dan mengesampingkan tokoh lainnya.

Efek Proposional Kognitif

Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang

dikehendaki oleh masyarakat. Bila televisi menyebabkan kita lebih mengerti tentang

bahasa Indonesia yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek

proposional kognitif.

2. Efek Afektif

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa

bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak

diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah

menerima pesan dari media massa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi

intensitas rangsangan emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut :

Suasana Emosional

Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan dipengaruhi oleh

situasi emosioanl individu..

Skema kognitif

Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran individu yang

menjelaskan alur peristiwa.

Suasana Terpaan

Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan informasi dari

media massa.

Predisposisi Individual

Predisposisi Individual mengacu kepada karakteristik individu. Individu yang

melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih emosional daripada orang yang

periang. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih

senang bila melihat adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.

Faktor Identifikasi

Page 22: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam

media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca, pendengar akan menempatkan

dirinya di posisi tokoh.

3. Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk

tindakan atau kegiatan.

F. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah tertulis diatas, maka jenis penelitian yang

diambil adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati (Lexy J. Moleong 200 : 3).

Sedangkan penelitian diskriptif itu sendiri menurut Winarno Suracmad (1982 :

19), adalah penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah-masalah aktual, data-data

yang dikumpulkan, disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa. Jenis penelitian ini

akan mampu menangkap berbagai informasi kualitatif deskrpsi teliti, yang lebih

berharga daripada sekedar pernyataan sejumlah atau frekuensi dalam bentuk angka.

2. Sumber Data

a. Data primer, yaitu data yang berkaitan langsung dengan subjek penelitian.

Data primer ini diperoleh dari wawancara dengan informan dan pihak-pihak

lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini

sumber data yang di gunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang

dibutuhkan. Peneliti menggunakan sumber data primer, dimana sumber data

primer itu sendiri merupakan sumber data yang diperoleh secara langsung

melalui wawancara dengan warga masyarakat Mancasan, Kecamatan

Wirobrajan, Kota Yogyakarta.

b. Data sumber, yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi yang ada dilokasi

penelitian. Data ini bisa berasal dari buku-buku, arsip yang berhubungan

dengan penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu

dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan

Page 23: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas

pertanyaan itu. Metode ini digunakan untuk mengetahui informasi yang

lebih luas dari orang lain atau responden. Dengan menggunakan metode

interview guide yaitu panduan wawancara untuk mengajukan pertanyaan

yang telah disusun sesuai dengan tema penelitian kepada responden.

Panduan wawancara ini digunakan oleh penyusun untuk menghindari

meluasnya arah pembicaraan wawancara (Lexy J. Moleong, 1995 : 135-

140).

Wawancara ini bersifat terbuka, tidak bersetruktur ketat, tidak dalam

suasana formal, dan bisa dilakukan berulang pada informan yang sama.

Pertanyakan yang telah diajukan bisa semakin rinci dan mendalam.

Kelonggaran dan kelenturan cara ini akan mampu mengorek kejujuran

informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, terutama yang

berkaitan dengan perasaan, sikap dan pandangan mereka terhadap

tayangan Kick Andi di Metro TV.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara mengamati

dokumen atau catatan yang sudah ada membaca hal-hal yang berhubungan

dengan objek yang diteliti. Teknik dokumentasi ini dilakukan untuk

melengkapi teknik wawancara. Dokumentasi yang digunakan bisa berupa

buku, surat kabar, makalah dan lain-lain.

c. Observasi

Observasi atau yang sering di sebut dengan pengamatan merupakan hal

yang dapat dilakukan secara langsung. Sehingga dalam melakukan

penelitian untuk mendapatkan data maka peneliti mengadakan

pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti, dengan cara

mencatat fenomena yang diteliti atau diselediki melalui penglihatan dan

pendengaran. Karena dengan melakukan seperti itu maka data yang

dikumplkan dalam penelitian ini bisa mengetahui bagaimana persepsi

masyarakat Mancasan terhadap program acara talkshow Kick Andy di

Metro TV.

d. Teknik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah

cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai "Probability sampling"

Page 24: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif

cenderung menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang

di gunakan, keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan

lain-lainya. Oleh karena itu, cuplikan yang digunakan dalam penelitian ini

lebih bersifat "purposive sampling" atau lebih tepat disebut sebagai

cuplikan criterion based selection (Goetz dan Lecompte dalam Sutopo,

2002 : 56).

Sumber data digunakan di sini tidak sebagai yang mewakili

populasinya tetapi lebih cenderung mewakili informasinya karena

pengambilan cuplikan didasarkan atas pertimbangan tertentu. Dengan

kecenderungan peneliti untuk memilih fenomena yang dianggap

mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data yang lebih rinci.

Bahkan didalam pelaksanaan pengumpulan data, pilihan informan

dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan penelitian

dalam memperoleh data (Patton, 1984 dalam Sutopo, 2002 : 56).

1. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Masri Singarimbun, 1989 :

263). Untuk metode analisis data menggunakan analisis interaktif.

Analisis interaktif itu sendiri merupakan penelitian tetap bergerak

diantara tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan

penarikan simpulan verifikasi dari proses pengumpulan data selama

kegiatan pengumpulan data berlangsung. Setelah penelitian penyusun

catatan lengkap, reduksi data dibuat dalam hal menyusun rumusan penting

dalam arti inti pemahaman segala peristiwa yang dikaji. Kemudian dikuti

penyajian data yang berupa deskripsi dalam bentuk narasi. Sajian data

tersebut disusun secara logis dan sistematis sehingga makana peristiwa

menjadi jelas dan mudah dipahami. Pada waktu pengumpulan data sudah

berakhir mulailah melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan

ferifikasinya berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun

sajian data. Dari membaca sajian data, peneliti bisa mengusahakan pikiran

yang mengarah pada simpulan. Simpulan ini bersifat sementara selama

proses pengumpulan data berlangsung. Apabila simpulan data dirasa

Page 25: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

kurang efisien karena kurangnya rumusan dalam reduksi maupun sajian

datanya, maka peneliti wajib kembali melakukan kegiatan pengumpulan

data yang sudah terfokus untuk mencari pendukung simpulan yang ada

juga bagi pendalaman data. Dalam hal ini tampak bahwa penelitian

kualitatif prosesnya berlangsung dalam bentuk siklus sehingga proses

tersebut saling terkait dan dilakukan secara terus menerus didalam proses

pelaksanaan pengumpula data (H.B Sutopo, 2002 : 95-97).

G. PEMBAHASAN

Dari permasalahan yang telah diteliti , yaitu analisis resepsi penonton ibu

rumah tangga masyarakat masyarakat kutoarjo terhadap tayangan talkshow Kick

Andy, ternyata peneliti menemukan resepsi yang dilakukan para informan atau

penonton terhadap tayangan talkshow Kick Andy yang sangat berbeda-beda dalam

penilain atau pendapat terhadap tayangan tersebut. Dari penelitian yang sudah

dilakukan, peneliti menemukan bahwa Informan dari masyarakat mancasan menerima

makna dominan yang disampaikan dalam acara talkshow Kick Andy. Sehingga

peneliti memasukkan Dalam kategorisasi encoding/decoding Stuart hall, yang

bagaimana masuk dalam kategori Negotiated Position.Yaitu, mayoritas audience

memahami hampir semua apa yang telah didefinisikan dan ditandakan dalam program

TV. Audience bisa menolak bagian yang dikemukakan, di pihak lain akan menerima

bagian yang lain.

Informan atau penonton menjadikan tayangan Kick Andy sebagai sebuah idola

atau Inspirasi. Sehinnga masyarakat mancasan menilai bahwa acara Kick Andy sangat

penting untuk di tonton dalam kalangan masyarakat umum serta dewasa sekarang.

Pengamatan yang telah dilihat dari informan atau penonton masyarakat mancasan

sejauh ini menunjukkan apa yang ditampilkan oleh acara talkshow Kick Any di Metro

TV sesuai dengan kenyataan yang ada. Peneliti menilai bahwa Informan atau

penonton adalah seorang yang realis. Informan atau penonton selalu mengkaitkan

bahwa acara talkshow Kick Andy menampilkan fakta tentang sesuatu yang terjadi

saat ini di pemerintahan atau masyarakat kita. Dia menerima materi dan pesan-pesan

yang ditampilkan oleh acara Kick Andy.

Informan atau penonton secara kuat terpengaruh dengan apa yang disajikan

oleh acara Kick Andy dikarenakan pengetahuannya terhadap politik, sosial, budaya,

nasonalisme, prestasi dan lain-lain masih kurang. Informan atau penonton acara Kick

Page 26: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Andy adalah masyarakat kecil yang hanya tamatan SMA. Masyarakat kecil sepertinya

cenderung tidak perduli dan tidak mau tahu terhadap perkembangan dan pemerintahan

yang terjadi di tanah air. Kepedulian dan kesadaran mereka terhadap perkembangan

disamping mereka masih sangat rendah.

Sehingga akan mempengaruhi pengetahuannya yang membuatnya tidak dapat

berpikir kritis. Sehingga dengan mudah dapat masuk dalam agenda media.

Masyarakat kecil seperti Informan atau penonton yang saya wawancarai mayoritas

bukan seorang yang idealis, tetapi seorang yang realis. Mereka melihat apa yang

terjadi di depan mereka, apa yang mereka alami dan rasakan. Sehingga mereka dalam

memahami masalah tidak secara menyeluruh, kurang sifat kritisnya. Mereka

memahami masalah secara runut, berdasarkan data konkret yang tersaji, yang dalam

hal ini diberikan oleh media. Data yang mereka peroleh itu dapat atau pernah mereka

lihat, alami, dan rasakan dalam kehidupan nyata. Itulah mengapa Informan atau

masyarakat kecil sepertinya dapat dengan mudah terpengaruh oleh agenda media,

dalam hal ini acara Kick Andy, dimana dia menganggap bahwa apa yang disajikan

oleh acara Kick Andy memang sesuai dengan kenyataan yang sedang terjadi.

Sehingga ada kesamaan yang mengkaitkan dalam kategori Negotiated Position, yaitu

Informan atau penonton acara talkshow Kick Andy adalah orang yang memiliki

kesamaan karakteristik sebagai orang yang realis. Mereka pernah melihat, merasakan,

dan mengalami sendiri apa yang ditampilkan oleh acara Kick Andy dalam kejadian

nyata. Sehingga mereka setuju dengan apa yang ditampilkan oleh acara Kick Andy

dan memiliki rasa kepuasan terhadap tayangan Kick Andy. Sehingga tayangan

talkshow Kick Andy sebagai suatu tayangan yang bagus, menarik, menghibur, berisi,

dan bermanfaat. Mereka juga setuju kalau kritik-kritik yang diberikan oleh Kick Andy

sudah sesuai kenyataan yang terjadi di lapangan.

H. INTERVIEW GUIDE

1. Apakah tayangan talkshow Kick Andy yang ditayangkan di Metro TV menghibur

Anda! Apa Alasannya?

2. Apakah anda selalu memperhatikan tokoh atau bintang tamu dalam Talkshow Kick

Andy?

Page 27: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

3. Menurut anda apakah dialog-diaolog dalam Talkshow Kick Andy mudah

dipahami?

4. Menurut anda apakah tayangan ini mampu menyampaikan pesan yang bermanfaat

bagi pemirsa?

5. Apakah topic-topic dalam Talsksow Kick Andy sangat bagus dan menarik?

6. Apa pendapat anda tentang Talkshow Kick Andy?

7. Bagaimana pendapat anda terhadap Andi F. Noya sebagai pembawa acara

Talkshow Kick Andy?

I. DAFTAR PUSTAKA

Bimo Walgito. 1978. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi.

H.B Sutopo. 2002. Metodologi Penelitan Kualitatif. Surakarta : Sebelas Maret

University

Page 28: Analisis Resepsi Penonton Masyarakat Mancasan Daerah Yogyakarta Terhadap Talkshow Kick Andy Di Metro Tv

Singarimbun, Masri dan Effendy, Sofyan. 1989. Metode Penelitian Survey.

Jakarta:LP3S

Jalaludin Rakhmat. 2001. Psikologi Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya

Lexy J. Moleong. 2001. Metode Penelitian Kualitatif : PT Remaja Rosdakarya

Mc Qoil, Denis. 1987. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : Erlangga.

Onong Uchjana Efendy, 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya

Devito, Josep A. 1986. Interpersonal Communication Book. New York : Harper and

Row Publisher

Kenapa anda mengambil di daerah tersebut karena di daerah tersebut terdapat suatu

masyarakat yang realis, dimana masyarakatnya khususnya ibu rumah tangga

pendidikannya jauh bila dibandiingkan dengan kita.

Kenapa harus di staims? Karena di staims hanya mempunyai 2 jurusan yaitu KPI

(komunikasi penyiaran islam) dan PAI (pendidikan agama islam). Disini saya tertarik

untuk menilitinya dikarenakan banyak anak lelakinya.