18
NURMIATI RAMLI 15020120011 51

Analisis Senyaw SULFONAMID (Nurmiati Ramli)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisis Senyaw SULFONAMID (Nurmiati Ramli)

Citation preview

  • NURMIATI RAMLI

    15020120011

    51

  • Pendahuluan

    Sulfonamida merupakan kemoterapeutik yang pertama yg efektif pada terapi penyakit sistemik.

    Sekarang, penggunaannya terdesak oleh kemoterapeutik lain yg lebih efektif dan kurang toksik.

    Banyak organisme yg menjadi resisten thd sulfonamida.

    Penggunaannya meningkat kembali sejak ditemukan kotrimoksazol yaitu kombinasi trimetoprim dengan sulfametoksazol.

  • Sejarah

    Domagk (1932): Prontosil (zat warna azo) efektif thd Streptococcus -haemolitikus dan bakteri lain.

    Kemudian Protonsil dikonversi menjadi metabolit aktifnya yaitu sulfanilamida (para-aminobenzensulfonamida).

    Sulfonamida adalah nama generik turunan sulfanilamida.

    Protonsil

  • Pendahuluan

    Berbagai variasi pada radikal R pada gugus amida

    (-SO2NHR) dan pada gugus amino (NH2) menyebabkan perubahan sifat fisik, kimia, dan daya antibakteri sulfonamida.

    Kebanyakan sulfonamida tidak larut dalam air. Garam natriumnya larut.
  • Pendahuluan

  • SifatSifat Gol. Sulfonamida

    Bersifat amfoter, karena itu sukar dipisahkan dengan cara pengocokan yang umum digunakan dalam analisa senyawa organik.Mudah larut dalam aseton, kecuali sulfasuksidin, ftalazol dan elkosin.Bentuk dan Warna :

    - SA: serbuk menggumpal

    - SG: serbuk halus

    - SD: serbuk halus putih

    - Elkosin: serbuk halus putih

    - S Mer: serbuk halus putih

    - S Mex: serbuk putih

  • Rasa :

    - SA: pahit

    - SG: tak berasa seperti pasir

    - SD: tak berasa

    - Elkosin: tak berasa

    - S Mer: tak berasa seperti pasir

    - S Mex: tak berasa seperti pasir

    Kelarutan

    Umumnya tidak larut dalam air dingin, beberapa larut dalam air panas.Sulfa-sulfa yang mempunyai amin aromatik yang tidak bebas akan mudah larut dalam HCl encer.Sulfa-sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam HCl (Septazin & Sulfasuksidin)Sulfa dengan gugusan SO2NH- akan terhidrolisa bila dimasak dengan asam kuat (HCl & HNO3)
  • e. Tidak larut dalam air.

    - Larut dalam air panas yaitu sulfanilamid & sulfasetamid

    - Tidak larut dalam NaOH 10% yaitu irgafan, septazin & SG.

    - Larut dalam HCl 1 % yaitu SD, S. Mer, S. Met, sulfatiazol & sulfapyridin.

    - Tidak larut dalam HCl 1 % yaitu SG, Irgafan & Septazin

    Cara Menguji Kelarutan :
  • Reaksi Pendahuluan :

    Reaksi Terhadap gugus-gugus amin

    Reaksi diazotasi, reaksi dengan p-DAB HCl, reaksi korek api dan reaksi indofenol.

    Perhatian : Postif (+) untuk amin-amin yang bebas

    Reaksi Terhadap Gugus Sulfon

    Zat + H2O2 30% + 1gtt FeCl3 + HNO3 + BaCl2/Ba(NO3)2 BaSO4 putih

  • Reaksi Furfural terhadap gugus amin bebas

    Di atas kaca arloji atau obyek :

    1 tetes H2SO4 + beberapa kristal vanilin, dicampurkan + zat dipanaskan di atas nyala api kecil

    kuning atau hijau muda

    Kecuali :

    - Na. Sulfamerazin: merah tua

    - Na. Sulfamezatin: merah tua

    - Na. Irgamid: Hijau tua-hitam dengan tepi merah.

    Reaksi Korek Api

    Zat+ HCl encer, lalu kedalamnya dicelupkan korek api akan timbul warna jingga sampai jingga kuning, asam sulfanilat kuning.

  • Dengan DAB HCl

    - SA: kuning orange (kuning tua)

    - SG: kuning orange agak putih

    - SD: orange pucat bergerak cepat

    - Elkosin: orange merah tak bergerak

    - S. Mer: merah tomat

    - S. Mex : kuning orange

  • Dengan Cuprifil

    Zat dilarutkan dalam NaOH, dinetralkan dengan HCl + CuSO4

    - SA: biru muda hijau

    - SG: biru muda hijau

    - SD: kuning lama-lama violet (spesifik)

    - Elkosin: biru muda agak hijau

    - S. Mer: hijau abu-abu coklat

    - S. Mex : kuning hijau sedikit coklat abu-abu

  • Dengan Bromat Picoof (Zat + H2SO4 + KBrO3 jenuh)

    - SA: ungu kuning lalu coklat

    - SG: ungu lalu coklat hijau

    - SD: coklat cacao

    - Elkosin: ungu coklat

    - S. Mer: lama ungu coklat lalu kuning keruh

    - S. Mex : ungu lalu coklat hijau-coklat

  • Reaksi Spesifik:

    Reaksi Parri

    Zat dilarutkan dalam alkohol + Parri + NH4OH 1 tetes

    - SA: biru tua

    - SG: biru hijau larut

    - SD: hijau kotor-ungu

    - Elkosin: hijau kotor

    - S. Mer: ungu-merah jambu

    - S. Mex : ungu-merah jambu

  • Vanillin Test

    Zat + Vanillin + H2SO4

    - SA: agak merah

    - SG: agak merah

    - SD: coklat

    - S. Mer: merah spesifik

    - S. Mex : merah spesifik

    Reaksi Diazotasi untuk amin aromatik primer

    Zat + 2 tetes HCl 2 N & air + NaNO2 dan teteskan larutan

    - 0,1 gram -naftol dalam 2 ml NaOH jingga kemudian merah darah.

    - 0,1 gram -naftol dalam 2 ml NaOH merah ungu

  • Reaksi dengan CuSO4

    - Larutan CuSO4 encer dalam air

    - Reaksi ini diberikan oleh sulfa yang heterosiklik dalam NaOH dengan CuSO4 memberikan endapan dan warna :

    . Hijau: elkosin, globucid, lucocil & sulfapyridin

    . Ungu: Sulfadiazin, Sulfasuksidin & Sulfatiazol

    . Putih: Sulfanilamid

  • Reaksi Roux.

    Zat padat disimpan di atas plat tetes lalu + 1 tetes pereaksi diaduk dengan batang pengaduk, perubahan warna yang terjadi :

    - Sulfadiazin: ungu hijau biru

    - Sulfaguanidin: ungu coklat

    - Sulfametazin: ungu hijau tua

    - Sulfasuksidin : hijau kuning kuning

    - Sulfatiazol: hijau kuning

    - Sulfapyridin : ungu