Analisis SWOT

Embed Size (px)

DESCRIPTION

analisis swot

Citation preview

Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya.SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).Bentuk pendidikan diindonesia terdiri dari tiga yaitu : Pedidikan Formal, Non Formal dan Informal. Suatu pendidikan formal sudah tentu merupakan suatu organisai yang berdasarkan legalitas hukum dan peraturan-peraturan yang terkait dalam rangka pelaksanaannya. Pendidikan formal ini terdiri dari tiga jenjang yaitu Jenjang SD, SMP dan SMA. Terbentuknya suatu oraganisasi itulah salah satu pelaksanan pendidikan formal berjenjang tersebut.Banyak hal yang harus dipertimbangkan, dukungan dari berbagai pihak, sebuah sistem manajerial untuk mengatur berbagi hal, serta kebijakan yang relevan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan formal yang berjenjang.Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan, kreatif, inovatif, dan eksperimentif), menum-buhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.[1]Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi (kompetensi) intelektual (IQ), emosional (EQ), dan Spiritual (SQ).Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional. Dalam mengaktualkan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan, yaitu: learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to be merupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai penilainya.Analisis SWOT Jenjang SD, SMP dan SMA pada sekolah SBI1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.1)Pro-perubahan, yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar, dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru,a joy of discovery2)Menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; student centered; reflective learning, active learning; enjoyable dan joyful learning, cooperative learning; quantum learning; learning revolution; dan contextual learning, yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional3)Menerapkan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;4)Proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi5)Proses penilaian dengan menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya, dan dalam penyelenggaraan SBI harus menggunakan standarISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, dan menjalin hubungansister school.1. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.1.Standar Pendidik yang disekolah yang sudah masih pada taraf Standar Nasional2.Tidak Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK3.Belum banyak ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK1. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.Memiliki kemampuan-kemampuan bertaraf nasional plus internasional sekaligus, yang ditunjukkan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan dalam era global.1. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.Ancaman Internal1)Program belum dilaksanakan dengan riset yang mendalam dan konsepnya lemah sehingga belum memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga2)Siswa yang tidak mampu dan siswa yang mampu dalam mengikuti pelajaranAncaman Exsternal1)Kecemburuan sosial dalam rangka pembagian anggaran2)Tujuan pendidikan yang misleading3)Kebijakan bertolak belakang dengan otonomi sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)4)Lulusan tidak sesuai yang diharapkan yaitu menguasai kurikulum internasional dan dapat berbahasa Inggris dengan lancar.Jika digunakan dengan benar maka dimungkinkan bagi sekolah mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu baik hubungan dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan lain, maupun lapangan kerja yang akan dimasuki siswa.

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAnalisis SWOT (singkatan bahasa inggris daristrenghts, weakness, opportunities, dan threats)adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Anpotwil dewasa ini merupakan ilmu yang cukup penting untuk dapat dikuasai oleh seorang pamong, karena berkaitan erat dengan proses pengambilan kebijakan dan inovasi yang dapat memberikan hasil yang positif.SMA N 1 Muara Bungo merpukan, sekolah yang cukup fafoit di kabupaten bungo, sebagai salah satu lembaga pendidikan, SMA N 1 Muara Bungo merupakan salah satu objek yang menarik untuk diamati, karena kondisifikasi lingkungan internal dan eksternal yang cukup unik.

1.2 Tujuan1.Mendapatkan gambaran secara umum dan kasar mengenai Potensi yang ada dan dapat dikembangkan di SMA 1 Muara Bungo2.Dapat mengetahui gambaran akan rancangan strategi yang harus dilakukan kedepannya bagi SMA 1 Muara Bungo.

BAB IIISI

I. Gambaran Umum SMA N 1 Muara BungoSekolah Menengah Atas Negeri 1 Muara Bungo berdiri sejak tahun 1985, Sekolah ini memiliki luas tanah 2Hektarlebih, bangunan 1050 M2, luas halaman 800 M2, luas lapangan olahraga 400 M2, dan pagar keliling 400 M2. Sejak menjadi salah satu SMA yang tertua di Kabupaten Muara Bungo, SMA Negri 1 Muara Bungo secara mandiri terus memperluas jumlah dan meningkatkan kemampuanguruserta menambah fasilitas seperti:ruang kelasbaru,LaboratoriumIPA, greenhouse, dan lain-lain.Dari perkembangannya yang pesat maka mulai tahun pelajaran 2008/2009 ditetapkan sebagai rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) / Sekolah Standar Nasional (SSN) di bawah pembinaan Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Managemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.SMA Negri 1 Muara Bungo pada tahun pelajaran 2010/2011 memiliki 24 rombongan belajar yang terdiri dari rombongan belajar 10 Kelas X dengan menggunakanKTSP, 7 rombongan belajar kelas XI yang menggunakanKTSP, dan 7 rombongan belajar kelas XII juga menggunakan KTSP dengan menggunakan sistem kelas regular / sistem paket.SMA Negri 1 Muara Bungo dibina oleh tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten di bidangnya. Jumlah tenaga pendidik yang berstatusPNSsebanyak 67 orang terdiri dari 14 orang guru laki-laki dan 43 orang guru perempuan, sedangkan tenaga guru yang berstatus Non PNS sebanyak 10 orang terdiri dari 6 guru laki-laki dan 4guruperempuan. Jumlah guru yang sudah lulus sertifikasi sampai dengan tahun2009berjumlah 20 orang.Untuk tenaga kependidikan SMA Negri 1 Muara Bungo memiliki 2 pegawai berstatus PNS dan 7 pegawai berstatus Non PNS. Untuk tenaga kependidikan ini tersebar mulai tenaga administrasi, teknisi, perpustakaan, satpam, dan kebersihan.

Analisis Kondisi Pendidikan Sekolah Saat IniSMA Negri 1 Muara Bungo berdiri tahun1985. Dengan usia yangcukup tua ini, maka SMA Negri 1 Muara Bungo terus berkembang,dananimo masyarakat sekitar untuk memasukkan anaknya di sekolah initerus meningkat.SMA Negri 1 Muara Bungo terus membenahi diri untuk maju, agar dapat sejajar dengan sekolah-sekolah yang berada di kota besardi Indonesia. Maka untuk mewujudkan hal tersebut, SMA Negri 1 Muara Bungoterus berbenah diri untuk meningkatkan kualitas proses pembelajarannya. Kegiatan KBM ditingkatkan, dengan mengadakan pelajaran tambahan dan remedial, begitu juga dengan kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler.Hasil dari perbaikan proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2008/2009dan 2009/2010SMA Negri 1 Muara Bungo mampu meluluskan siswanya 100%.Pada tahun ajaran 2010/2011 ini SMA Negri 1 Muara Bungo sebagai salah satu rintisan SekolahBerstandar Internasional (RSBI)dari ProvinsiJambi.Pada tahun pelajaran 2009/2010ini SMA Negri 1 Muara Bungo banyak mendapatkan bantuan pembangunan ruang belajar sebanyak6ruang, 1 buah ruang laboratorium IPA Fisika sebagai tambahan dari ruang laboratorium Biologi, Kimia dan Multistudi yang sudah ada sejak SMA ini beroperasi. Rata-rata Nilai UAN Tahun Pelajaran 2008/2009untuk program IPA8,12dan program IPS 7,88. Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri pada Tahun pelajaran 2008/2009 mencapai 18% dari seluruh lulusan. Pada Tahun Pelajaran 2008/2009 baru35% guru dan pegawai yang mampu memanfaatkan teknologi komputer untuk menunjang proses belajar dan administrasi sekolah, Saat ini kemampuan berbahasaha Inggris guru dan Pegawai masih sangat rendah, hanya 15% yang mampu melakukan komunikasi aktif secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dana masih seringkali menjadi faktor penghambat bagi sekolah untuk melakukan program-program pengembangan kemampuan, berkreativitas, dan prestasi.

II. Metode SWOT Sebagai Penganalisis Potensi SMA N 1 Muara Bungo 2.1 Metode SWOTAnalisis SWOT (singkatan bahasa inggris daristrenghts, weakness, opportunities, dan threats)adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis.Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.2.2 Kelebihan Metode SWOTDalam pengelolaan dan pengembangan suatu aktifitas memerlukan suatu perencanaan strategis, yaitu suatu pola atau struktur sasaran yang saling mendukung dan melengkapi menuju ke arah tujuan yang menyeluruh. Sebagai persiapan perencanaan, agar dapat memilih dan menetapkan strategi dan sasaran sehingga tersusun program-program dan proyek-proyek yang efektif dan efisien maka diperlukan suatu analisis yang tajam dari para pegiat organisasi. Salah satu analisis yang cukup populer di kalangan pelaku organisasi adalah Analisis SWOT.Istilah SWOT dari perkataan :Strength( Kekuatan )Weakness( Kelemahan )Opportunities( Kesempatan )Threats( Ancaman )Maksud dari analisis SWOT ini ialah untuk meneliti dan menentukan dalam hal manakah lembaga :Kuat ( sehingga dapat dioptimalkan )Lemah ( sehingga dapat segera dibenahi )Kesempatan-kesempatan di luar ( untuk dimanfaatkan )Ancaman-ancaman dari luar ( untuk diantisipasi )

III. Matriks SWOT 3.1 Analisa Menggunakan Tabel Analisa Matrik SWOTBerdasarkan analisa lingkungan yang telah dilakukan sebelumnya, maka diketahui beberapa peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan yang dimiliki SMA Negri 1 Muara Bungo. Dengan demikiankitadapatmenganalisa dan mengetahuiisustrategis yang dihadapi oleh SMA Negri 1 Muara Bungo berdasarkan matrik di bawah ini. Melalui analisis SWOT yang baru denganmodel Kearnssebagai mana yang dapat kita lihat pada table matrik Swotberikut ini:

Tabel Matrik SwotSMA Negeri 1 Muara BungoFaktor Internal

Faktor EksternalKekuatan (S):Motivasi guru dan siswaFasilitas perpustakaan, loboratoirum IPA, multistudiPendekatan, metode mengajar guru yang bervariasiKelemahan (W):

Siswa yang diterima PTN masih rendahKualifikasi guruPosisi keuangan

Peluang (O):Dukungan pemerintah daerahKesesuaian dengan perkembangan IPTEKKesesuaian dengan tuntutan masyarakat

S O

W O

Ancaman (T):Lembaga pendidikan sejenisDukungan orang tua rendahKeadaan Ekonomi Masyarakat

S T

W T

Berdasarkan isu-isu strategis tersebut dapat dikembangkan isu-isu kombinasi yang palingberpengaruh sebagai berikut:

a. Strategi SOStrategi ini dibuat berdasarkan lembaga, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.S1 O1 : Bagaimana memanfaatkan motivasi guru dan siswa yang tinggi untuk menarik dukungan pemerintah daerah dalam menunjang kegiatan sekolah.S2 O2 : Bagaimana memanfaatkan fasilitas perpustakaan, loboratoirum IPA, dan laboratorium multistudi untuk pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan IPTEK.S3 O3 : Bagaimana guru dapat menggunakan berbagai pendekatan dan metode mengajar agar dapat menciptakan lulusan yang sesuai dengan tututan masyarakat.

b. Strategi STIni adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi dan menghindari ancaman.S1- T1 : Bagimana memanfaatkan motivasi guru dan siswa untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang positif sebagai keunggulan sekolah dari lembaga sejenis yang ada sekitarnya.S2 T2 : Bagaimana meningkatkan dukungan orang tua untuk terus failitas mengembangkan fasilitas perpustakaan, laboratorium IPA dan multistudi guna menunjang proses pembelajaran.S3 T3 : Bagaimana memanfaatkan kemampuan guru dalam mengajar dengan menggunakan berbagai pendekatan dan metode yang bervariasi namun tidak memerlukan biaya tinggi agar tidak terlalu memberatkan orang tua atau masyarakat.

c. Strategi WOIni adalah strategi dalam menyikapi dan mengurangi kelemahan dengan memanfaatkan peluang yang ada.

W3 O1 : Bagaimana mendapatkan dukungan pemerintah dalam mengatasi keadaan keuangan sekolah yang rendah.W1 O2 : Bagaimana memanfaatkan IPTEK dalam pembelajaran untuk meningkatkan jumlah siswa yang diterima di PTN.W1 O3 : Bagaimana memanfaatkan tingkat kualifikasi guru untuk meningkatkan kualitas lulusan sesuai dengan tutuntutan masyarakat.

c. Strategi WTIni adalah strategi dalam menyikapi dan mengurangi kelemahan yang ada guna menghindari potensi ancaman yang ada.W1 T1 : Bagaimana meningkatkan jumlah lulusan yang diterima di PTN untuk menjadikan SMA Negri 1 Muara Bungo sebagai sekolah favorit dibandingkan dengan lembaga sejenis.W2 T3 : Bagaimana memanfaatkan potensi guru untuk mengajarkan keterampilan kepada masyarakat untuk dapat meningkat ekonomi masyarakat.W3 T2 : Bagaimana meningkatkan dukungan orang tua untuk meningkatkan posisi keuangan sekolah guna membiayai berbagai kegiatan sekolah.

3.2Formulasi StrategiDari hasil analisi di atas maka formulasi strategis yang ditawarkan dalam perencanaan strategis ini adalah strategi kombinasi isu-isu internal dan isu-isu eksternal yang digambarkan dalam tabel berikut ini.TabelMatrik Strategi Kombinasi Internal Eksternal Faktor Internal

Faktor EksternalKekuatan (S):Motivasi guru dan siswaFasilitas perpustakaan, loboratoirum IPA, multistudiPendekatan, metode mengajar guru yang bervariasiKelemahan (W):

Siswa yang diterima PTN masih rendahKualifikasi guruPosisi keuangan

Peluang (O):Dukungan pemerintah daerahKesesuaian dengan perkembangan IPTEKKesesuaian dengan tuntutan masyarakatS OStrategi:Melaksanakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan paskibraka, pramuka, rohis, kegiatan olahraga prestasi dan kegiatan seni.Meningkatkan pemanfaatkan fasilitas perpustakaan, loboratoirum IPA, dan laboratorium multistudi untuk pembelajaran.mengikutkan guru pada berbagai pelatihan meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar guna menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tututan masyarakat

W OStrategi:Melaksanakan mengajukan proposal ke pemerintah daerah guna mendukung berbagai kegiatan sekolahMeningkatkan pemanfaatkan IPTEK dalam pembelajaran untuk meningkatkan jumlah siswa yang diterima di PTN.Memotivasi untuk meningkatkan kualifikasi.

Ancaman (T):Lembaga pendidikan sejenisDukungan orang tua rendahKeadaan Ekonomi MasyarakatS TStrategi:Memberikan tugas sebagai pembina kepada guru dalam berbagai kegiatan ekstrakurikuler.Meningkatkan dukungan orang tua untuk mengembangkan fasilitas perpustakaan, laboratorium IPA dan multistudi guna menunjang proses pembelajaran.Memberikan pelatihan kepada guru dalam menguasai berbagai metode dalam mengajar.

W TStrategi:Memberikan bimbingan belajar gratis kepada siswa kelas XIIMemberikan orientasi kepada siswa tentang perguruan tinggi.Meningkatkan kerjasama dan hubungan baik dengan orang siswa.

3.3Formulasi Programa.Pengembangan Sumber Daya ManusiaMengikutsertakan guru dalam pelatihan.Memberi kesempatan dan mengikutsertakan guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (S1, S2 dan S3).Memberikan belajar tambahan kepada siswa kelas XII.Melaksanakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa seperti paskibra, pramuka, olahraga prestasi, seni, Drumband dan kegiatan keagamaan (rohis).Mengikutsertakan siswa ke berbagai perlombaan dan pertandingan baik di tingkat kecamatan, kabupaten dan propinsi.Mengadakan banti sosial setiap jumat dan secara insidental sesuai dengan kondisi di lapangan.

b.Pengembangan OrganisasiMenjalin kerjasama dengan perguruan tinggiMenjalin kerjasama dengan Polres Mura, Lapas Narkoba Sumber di Muara Bungo, Koramil Muara Bungo, Polsek Muara Bungo, dan lain-lain.Menerapkan sistem manajemen informasi melalui komputer atau internet.Meningkatkan komunikasi dengan pihak penyandang dana, dewa sekolah dan lain-lain.Memelihara iklim budaya organisasi yang demokratis.Meningkatkan pemanfaat fasilitas TIK dan Internet dalam proses pembelajaran.Meningkatkan penggunaan sarana perpustakaan, laboratorium IPA, multistudi dalam pembelajaran.

c.Pengembangan Sarana dan PrasaranaMelengkapi fasilitas laboratoirum IPA, multistudi.Memelihara kondisi alat laboratorium IPA, multistudi.Melengkafi referensi (koleksi) buku di perpustakaan.Penyedian koperasi siswa yang menjual berbagai keperluan siswa.Mengembangan kantin sekolah supaya lebih kondusifPembangunan taman sekolahMelengkapi lapangan-lapangan dan alat-alat olahraga.Melakukan perawatan sumber dan saluran air sekolah.Melakukan perawatan listrik sekolah

PENUTUP I.KesimpulanKeterpaduan program dengan memperhatikan hasil dari analisis potensi wilayah yang ada pada SMA Negri 1 Muara Bungo, sangat diperlukan guna memenuhi tantangan dan prospek yang ada kedepannya. Diharapkan dengan mengetahui potensi kelembagaan yang ada, baik dari faktor internal (kekuatan dan kelemahan) maupun dari faktor eksternal (Peluang dan ancaman), diharapkan kita dapat memberikan gambaran kasar akan rumusan kebijakan yang harus dilakukan guna mengoptimalkan segala potensi dan kondisi yang ada dengan sebaik mungkin.

Analisis SWOT Sekolah Jenjang SD, SMP dan SMAOleh :Isma NitaPenulis KompasianaA. PendahuluanAnalisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (Johnson, dkk., 1989; Bartol dkk., 1991).Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah membuat sebuah lembaran kerja dengan jalan menarik sebuah garis persilangan yang membentuk empat kuadran, keadaan masing-masing satu untuk kekuatan, kelemahan, peluang/kesempatan, dan ancaman. Secara garis besar lembaran kerja tersebut diperlihatkan dalam lembar-1. Langkah berikutnya adalah membuat daftar item spesifik yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi di bawah topik masing. Dengan membatasi daftar sampai 10 poin atau lebih sedikit, untuk menghindari generalisasi yang berlebihan (Johnson, et al., 1989).Bentuk pendidikan di Indonesia terdiri dari tiga yaitu : Pedidikan Formal, Non Formal dan Informal. Suatu pendidikan formal sudah tentu merupakan suatu organisai yang berdasarkan legalitas hukum dan peraturan-peraturan yang terkait dalam rangka pelaksanaannya. Pendidikan formal ini terdiri dari tiga jenjang yaitu Jenjang SD, SMP dan SMA. Terbentuknya suatu oraganisasi itulah salah satu pelaksanan pendidikan formal berjenjang tersebut. Banyak hal yang harus dipertimbangkan, dukungan dari berbagai pihak, sebuah sistem manajerial untuk mengatur berbagi hal, serta kebijakan yang relevan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan formal yang berjenjang.Pengujian eksternal dan internal yang terstruktur adalah sesuatu yang unik dalam dunia perencanaan dan pengembangan kurikulum lembaga pendidikan.Filosofi eksistensialisme berkeyakinan bahwa pendidikan harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan, kreatif, inovatif, dan eksperimentif), menum-buhkan dan mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan peserta didik.Filosofi eksistensialisme berpandangan bahwa dalam proses belajar mengajar, peserta didik harus diberi perlakuan secara maksimal untuk mengaktualkan, mengeksiskan, menyalurkan semua potensinya, baik potensi (kompetensi) intelektual (IQ), emosional (EQ), dan Spiritual (SQ).Filosofi esensialisme menekankan bahwa pendidikan harus berfungsi dan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumber daya manusia Indonesia yang mampu bersaing secara internasional. Dalam mengaktualkan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan, yaitu:learning to know, learning to do, learning to live together, and learning to bemerupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai penilainya.B. PEMBAHASANAnalisis SWOT Jenjang SD, SMP dan SMA pada sekolah SBI1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.1. Pro-perubahan, yaitu proses pembelajaran yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar, dan eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru,a joy of discovery2. Menerapkan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan; student centered; reflective learning, active learning; enjoyable dan joyful learning, cooperative learning; quantum learning; learning revolution; dan contextual learning, yang kesemuanya itu telah memiliki standar internasional3. Menerapkan proses pembelajaran berbasis TIK pada semua mata pelajaran;4. Proses pembelajaran menggunakan bahasa Inggris, khususnya mata pelajaran sains, matematika, dan teknologi5. Proses penilaian dengan menggunakan model penilaian sekolah unggul dari negara anggota OECD dan/atau negara maju lainnya, dan dalam penyelenggaraan SBI harus menggunakan standar ISO 9001 versi 2000 atau sesudahnya dan ISO 14000, dan menjalin hubungansister school.2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.1. Standar Pendidik yang disekolah yang sudah masih pada taraf Standar Nasional2. Tidak Semua guru mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK3. Belum banyak ruang kelas dilengkapi sarana pembelajaran berbasis TIK3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.Memiliki kemampuan-kemampuan bertaraf nasional plus internasional sekaligus, yang ditunjukkan oleh penguasaan SNP Indonesia dan penguasaan kemampuan-kemampuan kunci yang diperlukan dalam era global.4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.Ancaman Internal Program belum dilaksanakan dengan riset yang mendalam dan konsepnya lemah sehingga belum memiliki arah dan tujuan yang jelas sehingga Siswa yang tidak mampu dan siswa yang mampu dalam mengikuti pelajaranAncaman Exsternal Kecemburuan sosial dalam rangka pembagian anggaran Tujuan pendidikan yang misleading Kebijakan bertolak belakang dengan otonomi sekolah dan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Lulusan tidak sesuai yang diharapkan yaitu menguasai kurikulum internasional dan dapat berbahasa Inggris dengan lancar.Lingkungan strategis sekolahFaktor-faktor lingkungan strategis sekolah yang ditinjau dari, lingkungan ekonomi politik dan pemerintahan, pasar dan persaingan, tekhnologi, sosial dan geografi. Hal ini tentu saja mengacu pada upaya membekali pengetahuan, keterampilan, keimanan, ketaqwaan, nilai-nilai sosial dan moral yang berbudaya dan berkepribadian Indonesia untuk memperkokoh rasa kebangsaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kondisi Pendidikan Sekolah.Berlandaskan Undang-undang no.20 th 2003 tentang sistim pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah no.19 th 2005 yang dijadikan landasan pengembangan kesatuan pendidikan. Untuk itu pendidikan di masa yang akan mendatang berupaya mengacu pada bertaraf standar Internasional. Sehingga dapat menghasilkan lulusan yang mampu bersaing pada masa yang akan datang.Arah dari 8 standar pengembangan1. Pengembangan standar isi pendidikan2. Pengembangan standar proses pendidikan3. Pengembangan standar kompetensi kelulusan4. Pengembangan standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan5. Pengembangan sarana dan prasarana yang berstandar6. Pengembangan standar pengelolaan pendidikan7. Pengembangan standar pembiayaan pendidikan8. Pengembangan standar penilaian pendidikanSWOT adalah singkatan yg diambil dari huruf depan kataStrength,Weakness,Opportunitydan Threat, yg dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sebagai Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman.Metoda analisa SWOT bisa dianggap sbg metoda analisa yg paling dasar, yg berguna utk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungandari peluang yg ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.Jika digunakan dgn benar, analisa SWOT akan membantu kita utk melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.Berikut ini adalah contoh sederhana analisa SWOT yg dibuat oleh seorang cowok SMA saat ingin mulai aktivitas pacaran.Kekuatan1. Tampang saya cukup lumayan, otak juga gak bodo-bodo banget (3 besar di kelas)2. Selama ini punya cukup uang utk jajan, nonton, beli alat musik dan beli komikKelemahan1. Tidak percaya diri, masih ada minder terutama jika bertemu cewek yg agresif2. Tidak punya kendaraan pribadiPeluang1. Punya banyak teman yg punya adik cewek cantik2. Di kelas, masih banyak murid cewek yg belum punya pacarAncaman1. Cowok dari kelas lain banyak yg ngeceng ke kelas gue2. dst(Contoh di atas hanyalah fiktif belaka, jika ada kesamaan mohon dimaafkan)Utk membantu membedakan apakah suatu haldigolongkan ke dalamkekuatan ataukah peluang bisa dilakukan dgn cara melihat asal dari suatu hal tsb.Kembali ke contoh di atas, jika si cowok tsb ingatbahwa dia punya klub band, akan digolongkan kemanakah? Kekuatan atau peluang?Ketika dia melihat bahwa klub band adalah sesuatu yg berasal dari luar dirinya, maka ia segera menggolongkan keberadaan klub band sbg peluang (yg harus ia manfaatkan tentunya).Dgn kondisi SWOT seperti di atas, kira-kira apa hasil dari analisa-nya. Apa arahan langkah yg harus diambil oleh si cowok SMA tadi saat memulai kegiatan pacaran?1. Tabung uang yg ia miliki utk beli motor buat modal pacaran2. Hindari cari pacar di kelasnya, mending cari adik cewek temannya (masih lebih gampang diboongin, he he he)3. Lebih rajin latihan Band dan cari kesempatan utk manggung sehingga lebih terkenal dan jadi rebutan cewek4. Rajin gaul supaya berkurang mindernya(sekali lagi, rekomendasi ini juga fiktif belaka)Hal penting yg harus diingat selama menggunakan analisa SWOT adalah semua yg dituliskan haruslah jujur dan berdasarkan fakta. Bayangkan jika si cowok di atas hanya berandai-andai bahwa ia punya cukup uang jajan, maka arahan utk menabung uang jajan buat beli motor pun jadi tidak berguna.Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yg biasanya menjadi:Kekuatan :1. Knowledge atau kepakaran yg dimiliki2. Produk baru atau pelayanan yg unik3. Lokasi tempat perusahaan berada4. Kualitas produk atau prosesKelemahan :1. Kurangnya pengetahuan marketing2. Produk yg tidak dapat dibedakan dgn produk kompetitor3. Lokasi perusahaan yg terpencil4. Kualitas produk yg jelek5. Reputasi yg burukPeluang :1. Pasar yg berkembang2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi3. Segmen pasar yg baru4. Pasar internasional5. Pasar yg luang karena kompetitor yg tidak sanggup memenuhi permintaan customerAncaman :1. Kompetitor baru di area yg sama2. Persaingan harga dgn kompetitor3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yg inovatif4. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar5. Diperkenalkannya pajak penjualanPerhatian :1. SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi 2 orang menganalisa 1 perusahaan yg sama menghasilkan SWOT yg berbeda. Dgn demikian, hasil analisa SWOT hanya boleh digunakan sbg arahan dan bukan pemecahan masalah.2. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yg disembunyikan atau kekuatan yg tidak terjabarkan akan membuat arahan strategi menjadi tidak bisa digunakan3. Analisa harus didasarkan atas kondisi yg sedang terjadi dan bukan situasi yg seharusnya terjadi4. Hindari grey areas. Utk memudahkan membedakan antara kekuatan dan kelemahan, selalu hubungkan situasi yg dihadapi dgn persaingan yg sedang berjalan. Apakah perusahaan Anda lebih baik dari kompetitor atau tidak?5. Hindari kerumitan yg tidak perlu dan analisa yg berlebihan. Buatlah analisa SWOT sesingkat dan sesederhana mungkinANALISIS SWOT SD, SMP, SMAAnalisis SWOT dapat dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal proses pembuatan keputusan dan perencanaan stategi dalam berbagai terapan (Johnson, dkk, 1989). Jika digunakan dengan benar maka dimungkinkan bagi sekolah mendapatkan gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu baik hubungan dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan lain, maupun lapangan kerja yang akan dimasuki siswa.Pemahaman tentang faktor eksternal yang terdiri atas peluang dan ancaman pengujiannya. Digabungkan dengan kekuatan dan kelemahan untuk membantu dalam mengembangkan sebuah visi dan misi di masa depan.-Download artikel ini dalam format word document [klik disini]Artikel Terkait : SWOT Analysis Made Simple History, Definition, Tools, Templates & Worksheets Video Tutorial Analisis SWOT Info Analisis SWOT Kemampuan Sekolah Lakukan Analisis SWOT LemahAbout these ads

Sebuah analisis SWOT untuk Lembaga Pendidikanadalah metode yang dapat memberikan panduan untuk para regulator, manajemen dan staf yang terlibat dalam menganalisis apa yang efektif dan kurang efektif dalam sistem dan prosedur Lembaga Pendidikan.Hal ini merupakan persiapan untuk rencana beberapa kegiatan yang bisa berbentuk audit, penilaian, cekkualitas dll). Bahkan SWOT dapat digunakan untuk analisisperencanaan atau kegiatan yang dapat mempengaruhi keputusan masa depan keuangan, perencanaan dan manajemen Lembaga Pendidikan. Hal ini dapat memungkinkan kita (sebagai regulator dan manajemen) untuk melakukan analisis yang lebih komprehensif.Definisi Strength (Kekuatan) Faktor Internal yang cenderung memiliki efek positif (atau menjadi enabler untuk) mencapai tujuanLembaga Pendidikan Weakness (Kelemahan) Faktor Internal yang mungkin memiliki efek negatif (atau menjadi penghalang untuk) mencapai tujuanLembaga Pendidikan Opportunity (Peluang) FaktorEksternal yang cenderung memiliki efek positif pada pencapaian atau tujuan sekolah, atau tujuan yang sebelumnya tidak dipertimbangkan Threat (Ancaman) -Faktor Eksternal ataukondisi yang cenderung memiliki efek negatif pada pencapaian tujuanLembaga Pendidikan, atau membuat tujuan berlebihan atau sulit dicapai.Sebelum memulai setiap proses perencanaan atau analisis, kita harus memiliki tujuan yang jelas dan SMART (Specific, Measurable, Attainable, Realistic and Time-bound/sensitive). Apa yang kita butuhkan untuk mencapainya atau memecahkan masalahnya? Pastikan bahwa semua pemangku kepentingan kunci (relevan dengan masalah yang sedang dieksplorasi) memberikan perhatian pada tujuan ini.Referensi:http://rapidbi.com/swot-analysis-for-schools-and-education/

Analisis SWOT dalamPendidikanPosted: Desember 16, 2012 inModul 01 Vote

ANALISIS SWOT DALAM PENDIDIKAN:PERUMUSAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAMA.PENDAHULUAN1. 1.Latar Belakang Permasalahan yang dihadapi pemerintah di bidang pendidikan yaitu untuk mengantisipasi era globalisasi. Pendidikan dituntut dapat mempersiapkan sumberdaya manusia yang kompeten agar mampu bersaing di dunia global. Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan lulusan yang unggul (kompetitif) sehingga dapat eksis di dunia global. Agar lulusan pendidikan nasional memiliki kompetitif tidak bisa terlepas dari kualitas manajemen pendidikan, bail dalam hal efektivitas dan efisiensi proses kearah peningkatan mutu pendidikan. Pemerintah dalam mengatasi permasalahan mutu pendidikan telah banyak berbuat melalui program-program peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan masyarakat aartinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia Iptek serta era globalisasi di depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam hal sumberdaya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah, harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah) memiliki daya tahan dan daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang yaitu dengan melakukan Analisis SWOT.1. 2.Permasalahan Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas terdapat permasalahan sebagai berikut.1. Apakah Analisis Swot dalam pendidikan?2. Bagaimana peran analisis swot dalam meningkatkan mutu pendidikan?3. Apa yang dimaksud dengan visi dan bagaimana perumusannya!4. Apa yang dimaksud dengan misi dan bagaimana perumusanya!5. Apa yang dimaksud dengan tujuan!6. Apa yang dimaksud dengan program!7. Apa kaitan analisis swot dengan visi misi sebuah lembaga pendidikan?B.PEMBAHASAN1. 1.Analisis Swot dalam Pendidikan Analisis SWOT adalah indentifikasi beberapa faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategis (strategic planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini disebut Analisis Situasi. Model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal;StrenghtsdanWeaknessesserta lingkungan eksternal;OpportunitiesdanThreats. Berikut ini adalah diagram analisis SWOT :BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung strategiturn around1. Mendukung strategi agresif

KELEMAHAN INTERNALKEKUATAN INTERNAL

4. Mendukung strategi defensif2. Mendukung strategi diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

SWOT selain dapat digunakan pada perusahaan bisnis, dapat juga digunakan pada manajemen sekolah dalam menghadapi tantangan maupun peluang yang ada di era globalisasi ini.. Penerapan SWOT pada instansi pendidikan tersebut dapat mendorong kemajuan manajemen sekolah.1. 2.Peran Analisis Swot dalam Meningkatkan Mutu PendidikanAnalisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. SWOT adalah perangkat umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai terapan (http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/05/)Jika analisis swot digunakan, maka dimungkinkan bagi sebuah sekolah untuk mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itudalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan lapangan industri yang akan dimasuki oleh murid-muridnya. Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan sebuahvisi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan serta berlebihan dengan program yang lebih inovatif dan relevan.Beberapa contoh lingkungan internal lembaga pendidikan;1. tenaga kependidikan dan staf adminstrasi2. ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas sarana prasarana(lingkungan belajar).3. siswa yang ada4. anggaran operasional5. program riset dan pengembangan iptek6. organisasi atau dewan lainnya dalam sekolahBeberapa contoh lingkungan eksternal lembaga pendidikan :1. tempat kerja yang prospektif bagi lulusan2. orang tua dan keluarga siswa3. lembaga pendidikan pesaing lainnya4. sekolah /lembaga tinggi sebagai persiapan lanjutan5. demografi sosial dan ekonomi penduduk6. badan-badan penyandang danaPenafsiran kekuatan dan kelemahan dapat dilakukan melalui survey, kelompok-kelompok fokus, wawancara dengan murid dan alumni, dan sumber-sumber lain yang dapat dipercaya. Begitu kelemahan dan kekuatan tergambar, maka akan memungkinkan untuk mengkonfirmasi item-item tersebut. Gambaran eksternal bersifat komplementer terhadapself-study internaldi dalam analisis SWOT. Pengaruh-pengaruh nasional dan regional seperti masalah-masalah lokal dan negara adalah yang paling pentingdalam memutuskan program baru apa saja yang perlu ditambah atau program yang sudah ada dan perlu dimodifikasi atau diganti. Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8 subkomponen dan seterusnya.Jenis-Jenis AnalisiSWOT1. Model Kuantitatif Sebuah asumsi dasar dari model ini adalah kondisi yang berpasangan antara S dan W, serta O dan T. Kondisi berpasangan ini terjadi karena diasumsikan bahwa dalam setiap kekuatan selalu ada kelemahan yang tersembunyi dan dari setiap kesempatan yang terbuka selalu ada ancaman yang harus diwaspadai. Ini berarti setiap satu rumusanStrength(S), harus selalu memiliki satu pasanganWeakness(W) dan setiap satu rumusanOpportunity(O) harus memiliki satu pasangan satuThreath(T). Kemudian setelah masing-masing komponen dirumuskan dan dipasangkan, langkah selanjutnya adalah melakukan proses penilaian. Penilaian dilakukan dengan cara memberikan skor pada masing -masing subkomponen, dimana satu subkomponen dibandingkan dengan subkomponen yang lain dalam komponen yang sama atau mengikuti lajur vertikal. Subkomponen yang lebih menentukan dalam jalannya organisasi, diberikan skor yang lebih besar. Standar penilaian dibuat berdasarkan kesepakatan bersama untuk mengurangi kadar subyektifitas penilaian.2. Model Kualitatif Urutan dalam membuat Analisa SWOT kualitatif, tidak berbeda jauh dengan urut-urutan model kuantitatif, perbedaan besar diantara keduanya adalah pada saat pembuatan subkomponen dari masing-masing komponen. Apabila pada model kuantitatif setiap subkomponen S memiliki pasangan subkomponen W, dan satu subkomponen O memiliki pasangan satu subkomponen T, maka dalam model kualitatif hal ini tidak terjadi. Selain itu, Subkomponen pada masing-masing komponen (S-W-O-T) adalah berdiri bebas dan tidak memiliki hubungan satu sama lain. Ini berarti model kualitatif tidak dapat dibuatkan Diagram Cartesian, karena mungkin saja misalnya, Subkomponen S ada sebanyak 10 buah, sementara subkomponen W hanya 6 buah. Sebagai alat analisa, analisis SWOT berfungsi sebagai panduan pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak boleh berhenti karena peta tidak menunjukkan kemana harus pergi, tetapi peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah ditetapkan.3. Visi Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan visi. Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan ingin diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan yang kuat tentang area focus bisnis. Hal ini lebih lanjut diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam Akdon (2007 : 95), bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk:1. Mengkomunikasikan alas an keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan.Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi organisasi. Kriteria-kriteria pembuatan visi meliputi:1. Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan idial masa depan yang ingin diwujudkan.2. Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan kinerja yang baik.3. Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.4. Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.5. Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders. Selain keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua anggota organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Selain itu visi dibuat dalam kalimat yang singkat agar mudah diingat dan dijadikan komitmenContoh Visi:MENJADIKAN SMK PLUS NEGERI 1 DENPASAR SEBAGAI SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN TAHUN 2012Indikator:1. Unggul dalam disiplin2. Unggul dalam keagamaan/berakhlak mulia3. Unggul dalam KBM4. Unggul dalam perolehan Ujian Nasional (UN) dan Ujian SEkolah (US) (output)5. Unggul dalam memenangkan persaingan UMPT (Outcome)6. Unggul dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja7. Unggul dalam lomba Olimpiade Sains8. Unggul dalam Lomba Kreatifitas Siswa9. Unggul dalam Penguasaan Bahasa Inggris10. Unggul dalam Penguasaan Teknologi Informasi2. Misi Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi dan aktivitas dalam organisasi. Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan dalam misi lebih tajam dan lebih detail jika dibandingkan dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang akan ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi. Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang jelas tentang pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi dan yang diinginkan dalam kurun waktu tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi. Banyak organisasi gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan maupun stakeholder. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian organisasi terhadap kepentingan pelanggan.Pernyataan misi harus:1. Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.3. Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi tersebut.Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah apabila kehendak organisasi berubah atau karena adanya validasi langkah/komponen manajemen strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk mencapai visi.Kriteria pembuatan misi meliputi:1. Penjelasan tentang bisnis/produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.2. Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.3. Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang meyakinkan masyarakat.4. penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa datang juga manfaat dan keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.Contoh Misi:1. Menerapkan disiplin tinggi dalam segala kegiatan2. Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut dan budaya bangsa3. Menerapkan pelaksanaan evaluasi atau penilaian hasil belajar secara konsisten dan berkesinambungan4. Mengoptimalkan pembinaan dalam pembuatan karya tulis ilmiah5. Mengoptimalkan pembinaan secara insentif guna menghadapi persaingan dalam era globalisasi6. Menerapkan penggunaan bahasa Inggris dalam komunikasi antar warga sekolah7. Mengoptimalkan penggunaan teknologi informasi8. Memanfaatkan lingkungan hidup sebagai media pembelajaran3. Tujuan Dalam kerangka pikir manajemen strategik, tujuan harus merupakan target-target yang bersifat kuantitatif dari suatu organisasi. Pencapaian tujuan merupakan ukuran dari keberhasilan kinerja faktor-faktor kunci keberhasilan suatu organisasi. Oleh karena itu tujuan merupakan bagian integral dalam sistem strategi managemen yang didalamnya mengandung usaha untuk melaksanakan suatu tindakan. Untuk itu tujuan harus menegaskan tentang apa (what) yang secara khusus harus dicapai dan kapan (when). Pencapain tujuan dapat menjadi tolak ukur untuk menilai kinerja organisasi. Tujuan organisasi pada dasarnya untuk jangka panjang yang harus diselesaikan selama waktu itu dan akan mengarahkan kinerja harian organisasi.Kriteria Tujuan:1. Tujuan harus serasi dan mengklarifikasikan visi dan misi.2. Pencapaian tujuan akan dapat memenuhi atau berkontribusi memenuhi misi, program dan sub program organisasi.3. Tujuan akan menjangkau hasil-hasil penilaian lingkungan internal/eksternal dan yang diprioritaskan serta mungkin dikembangkan dalam merespon isu-isu strategic.4. Tujuan cenderung tidak berubah kecuali terjadi penggeseran lingkungan atau dalam hal isu strategic hasil yang diinginkan telah tercapai.5. Tujuan biasanya secara relative berjangka panjang, yaitu sekurang-kurangnya tiga tahun atau lebih.6. Tujuan harus mengatasi kesenjangan antara tingkat pelayanan saat ini dengan yang diinginkan.7. Tujuan mengambarkan hasil program.8. Tujuan menggambarkan arah yang jelas dari organisasi, program dan sub program, tetapi belum menetapkan ukuran-ukuran spesifik atau strategi.9. Tujuan harus menantang.5. Program Kerja Selanjutnya, setelah sasaran/tujuan telah ditentukan barulah dirumuskan program kerja. Program ini dapat dijabarkan targetnya, segmentasinya dan strategi aksi yang akan digunakan. Sebuah program kerja dapat dikatakan sebagai sebuah program yang lengkap apabila telah mampu menerangkan visi, misi, tujuan serta gambaran pelaksanaan yang berupa target, segmentasi dan strategi aksi yang dipilih. Pelaksanaan akan diikuti dengan proses evaluasi. Yang digarisbawahi disini adalah peran analisa SWOT dalam melakukan penilaian kesesuaian konsep dan pelaksanaan program saat program berjalan maupun di akhir program sehingga dapat diambil sebuah kesimpulan penilaian yang obyektif dan berkesinambungan.6. Kaitan analis SWOT dengan Visi dan Misi ,tujuan dan program Analisis SWOT itu digunakan sebagai dasar untuk menerjemahkan visi, misi, dan tujuan sehingga menjadi program kegiatan yang lebih operasional. Hubungan fungsional antara visi, misi, tujuan, program, dan kegiatan dapat digambarkan sebagai berikut:Bagan:Hubungan antara visi, misi, dan tujuan organisasi Sekolah yang melaksanakan harus membuat rencana pengembangan sekolah. Rencana pengembangan sekolah pada umumnya mencakup perumusan visi, misi, tujuan sekolah dan strategi pelaksanaannya. Sedangkan rencana kerja tahunan sekolah pada umumnya meliputi pengindentifikasian sasaran sekolah (tujuan situasional sekolah), pemilihan fungsi-fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah diidentifikasi, analisis SWOT, langkah-langkah pemecahan persoalan, dan penyusunan rencana dan program kerja tahunan sekolah.About these ads